kategori pembangunan di bidang akses pada air bersih dan sanitasi dasar

Upload: raden-bagoes-zow-boro

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Kategori Pembangunan Di Bidang Akses Pada Air Bersih Dan Sanitasi Dasar

    1/4

    KATEGORI PEMBANGUNAN DI BIDANG AKSES PADA AIR BERSIH DAN

    SANITASI DASAR

    1. Program 1.000 Jamban untuk Sehatnya Keluarga Indonesia oleh LembagaKemanusiaan Nasional PKPU di Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi

    Berdasarkan baseline surveyyang dilakukan oleh Lembaga

    Kemanusiaan Nasional PKPU, sebanyak 100% dari total 30 responden di Kabupaten Bekasi

    tidak memiliki jamban sehat keluarga di rumahnya. Sebagian besar tingkat pendidikan wargaadalah tamat SD dan tamat SMP serta bermatapencaharian sebagai buruh lepas dengan

    penghasilan yang tidak tetap. Padahal seharusnya cakupan sanitasi layak bagi masyarakat

    perkotaan seperti di Bekasi adalah sebesar 76,1%. Masyarakat memiliki kesadaran yang kurangterkait perilaku hidup bersih dan sehat, seperti membuang sampah sembarangan serta melakukan

    BAB di kali atau di kebun. Wilayah RT.14/RW.05 Kelurahan Lenggahsari Kec. Cabang Bungin

    Kab. Cilincing sendiri merupakan kawasan yang padat, kumuh dan miskin. Tidak heran,sanitasimasih menjadi masalah utama di wilayah ini. Oleh karena itu, PKPU berinisiatif untuk

    melaksanakan program Seribu Jamban di wilayah ini dengan tujuan untuk meningkatkan akses

    sanitasi yang layak bagi masyarakat, menyediakan fasilitas jamban untuk warga dilokasi

    program, meningkatkan taraf kesehatan warga melalui fasilitas sanitasi, meningkatkan kesadaran

    masyarakat untuk STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Hasil yang dicapai sangat baikdimana terjadi peningkatan akses pada air bersih dan sanitasi layak, meningkatnya kesadaran dan

    perilaku PHBS masyarakat dan angka partisipasi warga, serta terbangunnya koordinasi danintegrasi yang lebih baik antara pengelola program (PKPU) serta donor (IMSA dan ISNED).

    Lebih jauh, 5 orang kader kesehatan program berhasil tergabung dalam BPS (Badan Pengelola

    Sanitasi). Kini, terdapat sinergi yang lebih erat dengan Program Kementerian Lingkungan Hidup

    dan ke depannya terdapat kemungkinan pengembangan program oleh warga secara mandiri,misalnya Arisan Jamban untuk mendorong pembangunan sanitasi pribadi dan bukan sanitasi

    komunal, dan lain-lain.

    Info kontak :

    Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU : 021-87780015

    Ira Wardani : 085770843008,[email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]://awards.indonesiamdgs.org/galleries/gallerydetails/Image/28mailto:[email protected]
  • 7/21/2019 Kategori Pembangunan Di Bidang Akses Pada Air Bersih Dan Sanitasi Dasar

    2/4

    2. Tabungan Emas Hijau (TEH) Bambu oleh Banten Creative Communi tydi Desa Patia

    Kabupaten Pandeglang Banten

    Kawasan di sepanjang aliran sungai Cilemer menghadapi masalah lingkungan hidup dan

    pendidikan. Saat ini DAS mengalami pendangkalan dan erosi yang berakibat banjir pada saat

    musim hujan. Di sisi lain anak-anak usia sekolah di sekitar DAS juga kesulitan mengaksesfasilitas pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Bekerja sama dengan Ikatan Keluarga

    Mahasiswa Banten, Kepala Desa Patia, Bank Mandiri dan Kementrian Lingkungan Hidup,

    program ini menawarkan solusi bagi permasalahan lingkungan hidup dan pendidikan diKecamatan Patia yakni dengan memberikan bibit bambu pada warga dan anak-anak usia sekolah.

    Setelah mendapatkan pelatihan bagaimana memelihara hingga memanfaatkan bambu, bibit yang

    diberikan lalu ditanam di bantaran sungai Cilemer dan dipelihara hingga memberi manfaat

    ekonomi. Bibit bambu tersebut ditanam dan dipelihara oleh warga dan anak-anak sekolah, danakanmempunyai nilai ekonomis pada saat bambu mencapai usia 3 tahun (1 rumpun bambu di

    atas lahan 25 m2 = +/- Rp. 150.000/bulan). Sekali menanam, seumur hidup panen terus, sehingga

    dari hasil bertanam bambu anak-anak bisa sekolah sampai mereka mandiri. Saat ini 70% bibit

    bambu yang ditanam berhasil tumbuh dengan baik, diharapkan konservasi bambu ini bisamenghindari dan menahan erosi tanah karena hutan bambu memiliki indeks erosi paling rendah

    dibandingkan 14 jenis hutan lainnya, karena sistem perakaran bambu yang monopodial. Gugurandaun bamboo dapat menjaga kelembaban tanah dan memperbaiki kandungan air tanah. Hutanbambu pun dapat menyerap CO2 62 ton/Ha/Thn dan melepaskan oksigen sebagai hasil foto

    sintesis 355 lebih banyak dari pohon yang lain. Produksi biomassa yang lebih cepat dibanding

    tanaman lain, ditambah faktor biaya pembudidayaan yang murah membuat bambu menjadipilihan strategis untuk menciptakan lapangan kerja. Dimana pemanfaatan biomassa bambu

    sangat beragam yaitu sebagai bahan bangunan hunian, jembatan, bambu laminasi, parket,

    perancah, perabotan, peralatan dapur, kerajinan, alat musik, kemasan, rebung, makananan ternak,

    obat, kertas, tekstil, bahan bakar, pupuk, kompos dan pompa air. Target dari pemberdayaanbambu ini adalah pada tahun 2025 tertanam bibit bambu sebanyak minimal 7,488 juta pohon,

    sehingga bisa menyuplai konstruksi bambu untuk minimal 396 ribu rumah. Pada tahun yang

    sama diharapkan rebung mampu dipanen sebesar 47,52 juta kg/tahun dan terjadi penyerapan

    CO2 minimal 3.273.600 ton.

    Info kontak :

    Banten Creative Community :[email protected]

    Mukoddas Syuhada : 0811139994

    3. Kampung Total Jamban Keluarga (KATAJAGA) oleh Yayasan Wahana Bakti

    Sejahtera di Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Jawa Tengah

    Kesakitan dan kematian karena infeksi pencernaan masih tinggi, hal ini disebabkan olehpenularan penyakit yang sejalan dengan lingkungan buruk karena banyak orang tidak memiliki

    jamban keluarga. Keberhasilan promosi jamban keluarga dipercaya harus melibatkan komunitas

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Kategori Pembangunan Di Bidang Akses Pada Air Bersih Dan Sanitasi Dasar

    3/4

    dan partisipasi masyarakat. Program KATAJAGA yang telah berjalan selama 5 tahun merupakan

    sebuah pendekatan baru dimana satu kampung harus membangun jamban keluarga di setiap

    rumah dengan stimulasi minimal. Model jamban, meskipun variatif, tetapi murah-mudah dansehat. Pada dasarnya program ini bertujuan untuk memutus mata rantai infeksi menular usus.

    Jika ada 1 orang saja dalam desa masih buang air sembarangan, maka potensi penularan masih

    ada. Saat ini hampir 100% rumah di Kecamatan Gunung Pati telah memiliki jamban keluarga.Survey kontaminasi telur cacing di tanah di area poyek jambanisasi menunjukkan penurunan.Survey saat ini dilanjutkan dengan indikator yang lebih komprehensif, kerjasama antara

    Universitas Diponegoro dan Universitas Griffith Australia. Dampak yang tercatat begitu

    signifikan, yaitu kontaminasi cemaran E. Coli pada sumur di desa proyek jambanisasi menurun 3kali dari desa kontrol, kontaminasi telur cacing pada tanah sekitar rumah menurun 2,5 kali dari

    desa kontrol, kesakitan penduduk dari kecacingan menurun 4 kali, absen kerja karena typhusdan

    diare menurun 4 kali atau setara dengan 50,2 juta per-tahun per-desa. Sejak program ini

    dipublikasikan di Suara Merdeka, sudah ada 7 Kabupaten yang berminat untuk belajar danmelakukan replikasi. Pemerintah Kota Semarang pun berkomitmen untuk melakukanscaling up

    program dengan dukungan senilai 2 milyar untuk dapat menjangkau hampir seluruh penduduk

    Semarang.

    Info kontak :

    Yayasan Wahana Bakti Sejahtera :024-70350605

    dr. Budi Laksono : 081228017060,[email protected]

    4. Membangun Kemandirian Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui

    TPST3R oleh KSM TPST 3R Mulyoagung Bersatu di Kecamatan Dau, KabupatenMalang, Jawa Timur

    Volume sampah yang dihasilkan setiap harinya oleh tiap rumah warga di wilayah Desa

    Mulyoagung tidak kurang dari 7.940 kg/hari/KK atau 13 Lt/hari/KK, secara keseluruhan volume

    sampah yang dihasilkan setiap harinya rata-rata mencapai 8-9 ton per hari atau setara 30 m/hari.

    Ini merupakan salah satu permasalahan utama warga karena sampah dibuang begitu sajadipinggir sungai Brantas. Padahal Sungai Brantas adalah sumberpenyediaan air baku untuk air

    minum Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya. KSM TPST 3R Mulyoagung

    Bersatu adalah Kelompok Swadaya Masyarakat yang melayani kebersihan lingkungan

    (pengambilan sampah door to door) dengan cakupan layanan sebesar 5.350 KK (di 4 Desa).Sampah kemudian dikumpulkan pada TPST 3R untuk dilakukan pemrosesan pemilahan,

    pengomposan, penjualan barang lapak dan pengangkutan residu ke TPA. Saat ini perputaran

    dana sekitar Rp. 60.000.000,- per bulan, yang berasal dari iuran dari masyarakat, penjualan lapakplastik, kertas, botol, kaleng dan pupuk organik (60 ton/ bulan), dan pengeluaran digunakan

    untuk pembayaran gaji sebanyak 65 pegawai sebesar antara Rp. 850.000,- sampai Rp.

    1.250.000,- per-bulan serta biaya oprasional pemliharaan kendaraan, listrik dan bahan bakarminyak.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/21/2019 Kategori Pembangunan Di Bidang Akses Pada Air Bersih Dan Sanitasi Dasar

    4/4