kata siaaapaa??

2
Kata Pengantar Penulis buku “An Introduction to Cell Culture in Vitro”, Dr. KADOI Katsuyuki adalah salah satu Professor di Department of Veterinary Medicine, College of Bioresource Sciences, Nihon University, di Jepang dan pemegang hak di bidang ilumu virus kehewanan. Ada dua prestasi beliau yang terkenal yaitu, yang pertama, mengembangkan teknik membuat vaksin untuk “foot-and-mouth disease” merupakan salah satu penyakit menular hewan yang paling ditakuti. Kedua, menciptakan metode kultur sel monocyte yang berkontribusi sangat besar terhadap penelitian immunologi. Dalam buku ini terbagi atas tiga bagian yang pertama: penjelasan mengenai sejarah perkembangan kultur sel. Yang kedua, dijelaskan proses pembuatan vaksin, dan yang ketiga metode praktis kultur sel “monocyte”. Buku ini terbuat dari tiga bagian yaitu, sejarah perkembangan kultur sel, deskripsi metode membuat vaksin dan kultur sel “monocyte”. Teknik kultur sel diawali dengan tujuan penelitian dasar untuk cytomorphology. Setelah mengetahui teknik ini dapat digunakan untuk menproduksi vaksin, akan menjadi “applied science”. Sejalan dengan perkembangan ini, diciptakan berbagai macam “culture media”, “sterilization method” dan peralatan serta tehnik. Sebagai contoh, awal “culture media” mengunakan bahan alam seperti plasma darah tetapi ini akan berunah ke bahan sintesis untuk menghindari kontaminasi dari virus. Saat ini digunakan plasma darah dari hewan yang usia muda. Dalam deskripsi teknik membuat vaksin dan kultur sel “monocyte”, dijelaskan dengan teknik yang si penulis sendiri ciptakan dengan foto-foto. Penulis Professor Kadoi mengatakan, buku ini ditulis untuk mahasiswa yang baru mulai belajar kultur sel. Namun saya mengerti buku ini sangat bermanfaat untuk peneliti yang sedang melakukan ‘trial and error” di laboratorium. Alasan kenapa Professor Kadoi munulis buku ini dan memberikan ijin untuk mempublikasikan kepada Universitas Borneo Tarakan adalah: pertaman, dikarenakan Professor Kadoi ingin memberikan rasa simpati dan mengkontribusi seperti yang telah dilaksanakan oleh Professor Dr. HONGO Ichiro yang sejak awal berdirinya Universitas banyak membantu sebagai research advisor. Alasan keduanya adala, dosen dari Professor Kadoi yang bernama Dr. NAKAMURA Junji yang beliau sangat hormati dengan mempunyai filosofi yaitu: Negara Jepang harus bekerja keras untuk meningkatkan kemakmuran Asia. Sejalan dengan meningkatnya transportasi international dan domestik, semakin meningkat juga bahaya menularnya virus atau patogen dari luar daerah. Oleh karena teknik membuat vaksin sendiri itu menjadi penting. Dengan buku ini, mahasiswa akan menambah ketertarikan bukan hanya bidang “virology” tetapi juga bidang “natural science” dan untuk para peneliti yang sedang aktif akan

Upload: durian-arms

Post on 04-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kata katanya kata

TRANSCRIPT

Page 1: Kata siaaapaa??

Kata Pengantar

Penulis buku “An Introduction to Cell Culture in Vitro”, Dr. KADOI Katsuyuki adalah salah satu

Professor di Department of Veterinary Medicine, College of Bioresource Sciences, Nihon University,

di Jepang dan pemegang hak di bidang ilumu virus kehewanan. Ada dua prestasi beliau yang

terkenal yaitu, yang pertama, mengembangkan teknik membuat vaksin untuk “foot-and-mouth

disease” merupakan salah satu penyakit menular hewan yang paling ditakuti. Kedua, menciptakan

metode kultur sel monocyte yang berkontribusi sangat besar terhadap penelitian immunologi.

Dalam buku ini terbagi atas tiga bagian yang pertama: penjelasan mengenai sejarah

perkembangan kultur sel. Yang kedua, dijelaskan proses pembuatan vaksin, dan yang ketiga

metode praktis kultur sel “monocyte”.

Buku ini terbuat dari tiga bagian yaitu, sejarah perkembangan kultur sel, deskripsi metode

membuat vaksin dan kultur sel “monocyte”.

Teknik kultur sel diawali dengan tujuan penelitian dasar untuk cytomorphology. Setelah

mengetahui teknik ini dapat digunakan untuk menproduksi vaksin, akan menjadi “applied

science”. Sejalan dengan perkembangan ini, diciptakan berbagai macam “culture media”,

“sterilization method” dan peralatan serta tehnik. Sebagai contoh, awal “culture media”

mengunakan bahan alam seperti plasma darah tetapi ini akan berunah ke bahan sintesis untuk

menghindari kontaminasi dari virus. Saat ini digunakan plasma darah dari hewan yang usia muda.

Dalam deskripsi teknik membuat vaksin dan kultur sel “monocyte”, dijelaskan dengan teknik yang

si penulis sendiri ciptakan dengan foto-foto.

Penulis Professor Kadoi mengatakan, buku ini ditulis untuk mahasiswa yang baru mulai belajar

kultur sel. Namun saya mengerti buku ini sangat bermanfaat untuk peneliti yang sedang

melakukan ‘trial and error” di laboratorium.

Alasan kenapa Professor Kadoi munulis buku ini dan memberikan ijin untuk mempublikasikan

kepada Universitas Borneo Tarakan adalah: pertaman, dikarenakan Professor Kadoi ingin

memberikan rasa simpati dan mengkontribusi seperti yang telah dilaksanakan oleh Professor Dr.

HONGO Ichiro yang sejak awal berdirinya Universitas banyak membantu sebagai research advisor.

Alasan keduanya adala, dosen dari Professor Kadoi yang bernama Dr. NAKAMURA Junji yang beliau

sangat hormati dengan mempunyai filosofi yaitu: Negara Jepang harus bekerja keras untuk

meningkatkan kemakmuran Asia.

Sejalan dengan meningkatnya transportasi international dan domestik, semakin meningkat juga

bahaya menularnya virus atau patogen dari luar daerah. Oleh karena teknik membuat vaksin

sendiri itu menjadi penting.

Dengan buku ini, mahasiswa akan menambah ketertarikan bukan hanya bidang “virology” tetapi

juga bidang “natural science” dan untuk para peneliti yang sedang aktif akan mendapatkan ide-

ide baru.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian kepada kedua Professor yang

selalu membantu Universitas Borneo Tarakan, yaitu Professor Dr. KADOI Katsuyuki Sensei dan

Page 2: Kata siaaapaa??

Professor Dr. HONGO Ichiro Sensei.

Abdul Jabarsyah Ph.D.