kata pengantar - tanahdatar.go.idperempuan dibanding laki-laki terkait masalah kependudukan,...
TRANSCRIPT
1
KATA PENGANTAR
Teriring rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya kami
telah dapat menyusun profil gender dan anak tahun 2019. Profil gender dan anak ini terbit
berkat adanya jalinan kerjasama antara Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dengan Badan Pusat Statistik dan SKPD terkait di Kabupaten Tanah Datar.
Ketersediaan data yang belum dapat diwujudkan secara optimal pada saat ini menjadi
salah satu permasalahan dalam penyelenggaraan pembangunan yang berwawasan gender.
Dengan adanya buku ini diharapkan SKPD dan stakeholders lainnya dapat memanfaatkan
data yang ada sebagai bahan pengambil kebijakan pembangunan di bidang masing-masing.
Kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian buku ini. Dan kami menyadari buku ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Batusangkar, Desember 2019 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlindungan Anak
Dto Drs. YUHARDI
NIP. 19650909 199203 1 007
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : Pendahuluan 1
BAB II : Metode 4
BAB III
: Gambaran umum kondisi wilayah kabupaten tanah datar 6
BAB IV
: Data terpilah bidang kesehatan dan keluarga berencana 8
BAB V : Data terpilah bidang pendidikan 19
BAB VI
: Data terpilah bidang ekonomi dan ketenagakerjaan 25
BAB VII
: Data terpilah bidang politik dan pengambilan keputusan 32
BAB VIII
: Data terpilah bidang perlindungan anak 38
BAB IX
: Penutup 42
3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perbedaan fungsi dan peran sosial antara laki-laki dan perempuan yang
dikonstruksikan oleh masyarakat merupakan definisi dari gender yang selama ini
marak dibicarakan ditengah masyarakat. Kesetaraan gender lebih dimaknai sebagai
kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta
haknya sebagai manusia dalam berperan dan berpartisipasi disegala bidang.
Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya
diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, kesempatan
berpartisipasi dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara
dan adil dari pembangunan.
Dalam rangka pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pengintegrasian hak anak
diperlukan data terpilah sebagai pembuka wawasan, sekaligus sebagai input analisis
gender dan pemeuhan hak anak. Ketersediaan data gender yang memadai menimbulkan
kesulitan dalam pengukuran kesenjangan pencapaian pembangunan, baik untuk laki-
laki maupun perempuan. Salah satu tantangan yang dihadapi sejalan dengan era
desentralisasi saat ini yaitu timbulnya masalah kelembagaan dan jaringan di daerah
(provinsi dan kabupaten/kota), terutama yang menangani masalah-masalah
pemberdayaan perempuan dan anak. Program-program pembangunan pemberdayaan
perempuan dan anak merupakan program lintas bidang dan lintas program, sehingga
diperlukan koordinasi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Sistem
pemerintahan serta lembaga-lembaga dari tingkat pusat hingga daerah yang belum
sepenuhnya responsif gender dapat meminggirkan perempuan secara sistematis melalui
kebijakan dan program. Data statistik saat ini yang menjadi basis pengambilan
keputusan dalam penyusunan kebijakan dan program kadang tidak mampu
mengungkap dinamika kehidupan perempuan dan laki-laki sehingga kebijakan,
program, dan lembaga yang dirancang menjadi netral gender dan menimbulkan
kesenjangan dan ketidakadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan. Di samping
itu, terbatasnya data pembangunan yang terpilah menurut jenis kelamin,
mengakibatkan kesulitan dalam menemukenali masalah-masalah gender yang ada.
4
Dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan Pemerintah Daerah maka Pemerintah
Daerah berkewajiban melaksanakan kebijakan penyelenggaraan data gender dan anak
dengan menyediakan pembiayaan kegiatan melalui APBD, guna terwujudnya bahan -
bahan perumusan kebijakan yang berupa penyelenggaraan data gender dan anak yang
bersifat lokal sehingga kesetaraan dan keadilan gender di berbagai bidang
pembangunan bisa terwujud.
I.2 Tujuan
Tujuan penyusunan buku profil gender dan anak ini adalah untuk :
a. Menyajukan data terpilah yang dapat menginformasikan lebih jelas kondisi
perempuan dibanding laki-laki terkait masalah kependudukan, karakteristik rumah
tangga, pendidikan, kesehatan dan keluarga berencana, ketenagakerjaan, sektor
publik, kekerasan terhadap perempuan, sosial ekonomi lainnya.
b. Meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar dalam
penggunaan data gender dan anak dalam perencanaan, pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi atas kebijakan program dan kegiatan Pemerintah Daerah
c. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan PUG dan PUHA di daerah secara
sistimatis, komprehensif dan berkesinambungan
d. Meningkatkan ketersediaan data gender dan anak
e. Sebagai bahan untuk mengambil kebijakan untuk perencanaan pembangunan yang
responsif gender
I.3 Sasaran
Penggalian data gender yang menyangkut semua issue dibidang pendidikan,
kesehatan, kependudukan, ekonomi dan ketenagakerjaan, pertanian, politik, sosial
budaya, hukum dan data anak
5
I.4 Hasil Yang Diinginkan
a. Profil gender dan anak tahun 2019
b. Data gender dan anak untuk memberikan acuhan bagi pemerintah dalam upaya
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pengarusutamaan hak anak
c. Basis data gender dan anak, dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan
6
BAB II
METODE
II.1 Ruang Lingkup dan Pelaksanaan
Penyusunan profil dan data terpilah gender Kabupaten Tanah Datar jangkauan
wilayahnya adalah 14 Kecamatan di Kabupaten Tanah Datar
Dilaksanakan pada tahun 2019
II.2 Sumber Data
Data terpilah yang disusun Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Tanah Datar yang dikumpulkan dari OPD terkait
berupa isian tabel.
Foto Kegiatan Finalisasi Data Terpilah Gender dan Anak dengan OPD Terkait Tahun 2019
7
Foto Kegiatan Finalisasi Data Terpilah Gender dan Anak dengan OPD Terkait Tahun 2019
II.3 Analisa Data
Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dan diinterpretasikan. Data
dikelompokkan menjadi beberapa bidang yaitu :
1. Demografi
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Kependudukan
5. Ekonomi dan Ketenagakerjaan
6. Hukum dan HAM
7. Sosial
Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel,
sehingga dapat diidentifikasi kesenjangan gender yang ada.
8
BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI WILAYAH KABUPATEN TANAH DATAR
Secara astronomis, Kabupaten Tanah Datar terletak antara 00o 17’ dan 00 39’
Lintang Selatan dan antara 100o 19’−100o 51’ Bujur Timur. Berdasarkan posisi
geografisnya, Kabupaten Tanah Datar memiliki batas-batas: Utara – Kabupaten Agam, dan
Kabupaten Lima Puluh Kota; Selatan – Kabupaten Solok; Barat – Kabupaten Padang
Pariaman; Timur – Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto. Kabupaten Tanah Datar
terdiri dari 14 kecamatan yaitu Kecamatan Sepuluh Koto, Kecamatan Batipuh, Kecamatan
Batipuh Selatan, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Lima Kaum,
Kecamatan Padang Ganting, Kecamatan Lintau Buo, Kecamatan Lintau Buo Utara,
Kecamatan Sungayang, Kecamatan Sungai Tarab, Kecamatan Salimpaung, Kecamatan
Tanjung Baru. Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera
Barat yang dikenal sebagai “Luhak Nan Tuo” terletak pada 00o 17’ LS – 00o 39’ LS 100o
19’ BT – 100o 51’ BT.
Kabupaten Tanah Datar mempunyai luas wilayah 1,336 km², terdiri dari 14
Kecamatan dan 75 Nagari (setigkat kelurahan di wilayah kota). Dilihat dari luas wilayah,
kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tanjung Baru dengan luas
43,14 km². Sedangkan kecamatan dengan wilayah paling luas adalah Kecamatan Lintau
Buo Utara, yakni 204,31 km², dan Kecamatan X Koto yang luasnya 152,02 km².
Secara geografi wilayah Kabupaten Tanah Datar berada di sekitar kaki Gunung
Merapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Sago, serta diperkaya pula dengan 5 sungai.
Danau Singkarak yang cukup luas sebagian diantaranya merupakan wilayah Kabupaten
Tanah Datar yakni terletak di Kecamatan Batipuh Selatan dan Rambatan.
Diantara seluruh kecamatan yang ada, tiga kecamatan terletak pada ketiggian
antara 750 s.d. 1.000 meter di atas permukaan laut, yaitu Kecamatan X Koto, Salimpaung,
dan Tanjung Baru. Sementara itu empat Kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Lima Kaum,
Tanjung Emas, Padang Ganting, dan Sungai Tarab terletak pada ketiggian 450 s.d 550
meter dari permukaan laut. Sedangkan 7 Kecamatan lagi terletak pada ketiggian yang
bervariasi, misalnya Kecamatan Lintau Buo yang terletak pada ketiggian antara 200 s.d.
750 meter dari permukaan laut.
9
Ibukota Kabupaten Tanah Datar berada di Batusangkar, uniknya Kota Batusangkar
ini berada pada perbatasan tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan
Tanjung Emas, dan Kecamatan Sungai Tarab. Sedangkan pusat pemerintahan berada di
Kecamatan Tanjung Emas atau tepatnya di Nagari Pagaruyung.
Kota Batusangkar lebih dikenal sebagai kota budaya, karena di Kabupaten Tanah
Datar terdapat banyak peninggalan dan prasasti terutama peninggalan Istana Basa
Pagaruyung yang merupakan pusat Kerajaan Minangkabau.
10
BAB IV
DATA TERPILAH BIDANG KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Tujuan Pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat setingi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan
kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai warga masyarakat dunia
untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs).
Dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional maka pembangunan kesehatan di
Kabupaten Tanah Datar juga diarahkan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender
dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif.
Salah satu upaya pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan perempuan adalah
dibidang kesehatan dan keluarga berencana (KB). Kesehatan perempuan dapat diukur
berdasarkan kualitas fisik perempuan melalui indikator angka harapan hidup perempuan.
Untuk melihat gambaran tentang upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi perempuan
dapat dilihat melalui akses penduduk perempuan ke pelayanan kesehatan, meliputi cara
berobat, jenis-jenis obat yang digunakan dan fasilitas tempat berobat.
Sementara program keluarga berencana juga merupakan upaya pemerintah dalam
mendukung kesejahteraan perempuan dan menekan laju pertumbuhan penduduk. Indikator
yang digunakan meliputi status pemakaian alat/cara berKB, jenis-jenis alat KB yang
digunakan dan anak lahir hidup. Sementara itu usia perkawinan pertama dapat
mempengaruhi seseorang dalam pemakaian alat/cara KB. Semakin rendah usia perkawinan
pertama seorang perempuan, semakin besar resiko yang dihadapi selama masa kehamilan
dan proses melahirkan. Hal ini disebabkan karena belum siapnya perempuan secara fisik dan
mental dalam menghadapi masa kehamilan dan melahirkan. Oleh karena itu perlu diantisipasi
dengan peran serta perempuan secara langsung untuk mendukung program KB melalui
pemakaian alat kontrasepsi.
11
IV. I Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam
kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau
tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tapi bukan karena sebab-sebab lain per 100.000 kelahiran hidup seperti
kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.
NO KECAMATAN Jml
1 Kec. Lima Kaum 1
2 Kec. Sungayang 0
3 Kec. Sungai Tarab 0
4 Kec. Salimpaung 0
5 Kec. Tanjung Baru 0
6 Kec. X Koto 1
7 Kec. Batipuh 2
8 Kec. Batipuh Selatan 1
9 Kec. Rambatan 0
10 Kec. Pariangan 0
11 Kec. Padang Ganting 0
12 Kec. Lintau Buo 1
13 Kec. Lintau Buo Utara 0
14 Kec. Tanjung Emas 0 Kab. Tanah Datar 6
Sumber : Dinas Kesehatan
Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 Jumlah
kematian Ibu Melahirkan tahun 2019 adalah sebanyak 6 orang
12
IV. II Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh seorang
bayi saat lahir sampai pada tahun tertentu saat ia meninggal. Data angka harapan hidup di
suatu negara berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk dan derajat kesehatan. Peningkatan kesejahteraan ditandai dengan
peningkatan derajat kesehatan seluruh masyarakat. Angka harapan hidup yang rendah di
suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial
lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program
pemberantasan kemiskinan.
NO URAIAN Angka Harapan Hidup
Kab. Tanah Datar 69.11
Sumber : Tanah Datar dalam angka 2018, BPS 2019 Dari tabel diatas angka harapan hidup di Kabupaten Tanah Datar adalah 69.11 tahun
IV. III Kunjungan Ibu Hamil (K1/K4) ke Posyandu dan Puskesmas
K1 (kunjungan ibu baru hamil) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada
masa kehamilan. Tujuan K1 adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi
komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan
memberikan pendidikan. Agar tujuan tersebut tercapai, pemerikasaan kehamilan harus
segera dilaksanakan begitu terjadi kehamilan, yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-
kurangnya satu bulan. Sedangkan K4 (Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan) adalah
kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trisemester III, usia kehamilan besar
dari 32 minggu.
No KECAMATAN
Jumlah
K1 K4
1 2 3 4
1 Kec. Lima Kaum 662 386
2 Kec. Sungayang 247 180
3 Kec. Sungai Tarab 482 424
4 Kec. Salimpaung 358 290
13
1 2 3 4
5 Kec. Tanjung Baru 196 170
6 Kec. X Koto 778 637
7 Kec. Batipuh 409 331
8 Kec. Batipuh Selatan 130 121
9 Kec. Rambatan 603 529
10 Kec. Pariangan 260 212
11 Kec. Padang Ganting 262 238
12 Kec. Lintau Buo 308 207
13 Kec. Lintau Buo Utara 614 514
14 Kec. Tanjung Emas 373 292
Kab. Tanah Datar 5,682 4,531
Sumber : Dinas Kesehatan
Ibu Hamil (K1/K4) ke Posyandu dan Puskesmas sampai tahun 2019 adalah sebanyak
5.682 K1 dan 4.531 K4.
14
IV. IV Keluarga Berencana (KB)
Salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk adalah program Keluarga Berencana(KB) yang telah dicanangkan sejak tahun
1990-an. Program Keluarga Berencana lebih menekankan kualitas keluarga daripada
kuantitasnya, yaitu hanya terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak. Semakin banyak jumlah
anak, maka berarti semakin besar tanggungan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan
anggota rumah tangganya. Oleh karena itu pembatasan jumlah anak melalui Keluarga
Berencana perlu diperhatikan agar tercapai keluarga sejahtera melalui pemakaian alat
kontrasepsi
No KECAMATAN Peserta KB Perempuan (Baru) Peserta KB Laki-laki
(Baru) Total MOW IUD Implant Suntik Pil Jumlah MOP Kondom Jumlah
1 Kec. Lima Kaum 48 105 20 148 281 602 146 146 748
2 Kec. Sungayang 1 92 114 130 202 539 80 80 619
3 Kec. S. Tarab 78 71 67 216 400 832 1 37 38 870
4 Kec. Salimpaung 6 39 69 125 150 389 44 44 433
5 Kec. T. Baru 5 6 54 150 157 372 41 41 413
6 Kec. X Koto 9 67 99 368 314 857 138 138 995
7 Kec. Batipuh 5 87 39 477 269 877 105 105 982
8 Kec. Bat. Selatan 19 26 22 123 208 398 91 91 489
9 Kec. Rambatan 9 29 136 364 289 827 46 46 873
10 Kec. Pariangan 13 16 46 193 181 449 67 67 516
11 Kec. Pd. Ganting 0 28 32 168 185 413 54 54 467
12 Kec. Lintau Buo 4 19 85 207 231 546 4 65 69 615
13 Kec. LB. Utara 22 100 140 400 454 1116 2 68 70 1186 14 Kec. T. Emas 71 140 106 88 152 557 1 44 45 602
Jumlah 290 825 1,029
3,157
3,473
8,774 8
1,026
1,034
9,808
Sumber : Dinas PMDPPKB
Jumlah Peserta KB Tahun 2019 adalah sebesar 9.808 dengan jumlah peserta KB
perempuan 8.774 dan laki-laki 1.034. Perincian peserta KB Perempuan 290 MOW, 825 IUD,
1.029 Implant, 3.157 Suntik dan Pil 3.473. Perincian peserta KB Laki-laki 8 MOP, 1.026
Kondom.
15
IV. V Pengguna NAPZA
Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran , hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan atau pengembangan IPTEK.
No KECAMATAN Pengguna NAPZA L P L+P
1 Kec. Lima Kaum 0 0 0 2 Kec. Sungayang 0 0 0 3 Kec. Sungai Tarab 0 0 0 4 Kec. Salimpaung 0 0 0 5 Kec. Tanjung Baru 0 0 0 6 Kec. X Koto 0 0 0 7 Kec. Batipuh 0 0 0 8 Kec. Batipuh Selatan 0 0 0 9 Kec. Rambatan 2 0 2
10 Kec. Pariangan 0 0 0 11 Kec. Padang Ganting 2 0 2 12 Kec. Lintau Buo 0 0 0 13 Kec. Lintau Buo Utara 0 0 0 14 Kec. Tanjung Emas 0 0 0 Kab. Tanah Datar 4 0 4
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2019
16
Jumlah pengguna NAPZA yang terdata di Kabupaten Tanah Datar selama tahun 2019
adalah sebanyak 4 orang (semua laki-laki).
IV. VI Penderita HIV/AIDS
AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV tang
mudah menular dan mematikan. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencagahnya atau
obat untuk menyembuhkannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala
penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata 6-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut
walaupun masih tampak sehat, baik secara sadar atau tidak yang bersangkutan dapat
menularkan virus HIV kepada orang lain melalui hubungan seksual, melalui darah/produk
darah (transfusi, suntikan, tindakan medis) dan dari ibu yang terinfeksi kepada
janinnya/bayinya.
No KECAMATAN < 1 Th
1-4 5-14 15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>60
P L P L P L P L P L P L P L P L P 1 Kec. Lima Kaum - - - - - - - - 1 - 1 3 - - - - - 2 Kec. Sungayang - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 Kec. Sungai Tarab - - - - - - - - - 3 - 1 1 1 - - - 4 Kec. Salimpaung - - - - - 1 - - - - - 1 - - - - - 5 Kec. Tanjung Baru - - - - - - - - - - - - - - - - - 6 Kec. X Koto - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 Kec. Batipuh - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Kec. Batipuh Selatan - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 Kec. Rambatan - - - - - - - - - 2 - - - - - - - 10 Kec. Pariangan - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Kec. Padang Ganting - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - -
17
12 Kec. Lintau Buo - - - - - - - - - 1 - - - - - - - 13 Kec. L. Buo Utara - - - - - - - - - - - 3 - - - - - 14 Kec. Tanjung Emas - - - - - - - - 1 - - - - - - - Kab. Tanah Datar 0 0 0 0 0 1 0 0 2 7 1 9 1 1 0 0 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar 2017
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tanah Datar selama tahun 2017 adalah 22
orang dengan perincian usia 5-14 tahun sebanyak 1 orang, usia 20-29 sebanyak 9
orang, dan usia 30-39 sebanyak 10 orang, usia 40-49 sebanyak 2 orang.
IV. VII Penyebab Kematian Ibu
No KECAMATAN
Penyebab kematian ibu
Keterangan Eklamsia (%)
Infeksi
(%)
Abortus (%)
P.Lama/Ma
cet (%)
Emboli
Obstetri (%)
Kompl
Masa Puepureu
m (%)
Lain-lain (%)
Perdarah
an (%)
1 Kec. Lima Kaum 0 0 0 0 0 0 1 0 Stroke
2 Kec. Sungayang 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kec. S.Tarab 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kec. Salimpaung 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kec. T. Baru 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kec. X Koto 0 0 0 0 0 0 1 0 Suspect
Pendarahan Otak
7 Kec. Batipuh 0 0 0 0 0 0 2 0 Epilepsi, gagal
Ginjal
8 Kec. B. Selatan 0 0 0 0 0 0 0 1
9 Kec. Rambatan 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kec. Pariangan 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Kec. P.Ganting 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kec. Lintau Buo 0 0 0 0 0 0 1 0 TBC Paru
13 Kec. Lintau Buo Utara 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Kec. Tanjung Emas 0 0 0 0 0 0 0 0
Kab. Tanah
Datar 0 0 0 0 0 0 5 1
Sumber : Dinas Kesehatan
18
Penyebab kematian ibu melahirkan tahun 2019 yaitu stroke sebanyak 1 orang, suspect
pendarahan otak 1 orang, epilepsy sebanyak 1 orang, gagal ginjal 1 orang,.
IV. VIII Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Ibu Hamil
NO KECAMATAN Jumlah Imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) pada Ibu Hamil
1 Kec. Lima Kaum 44
2 Kec. Sungayang 118
3 Kec. Sungai Tarab 242
4 Kec. Salimpaung 104
5 Kec. Tanjung Baru 101
6 Kec. X Koto 160
7 Kec. Batipuh 408
8 Kec. Batipuh Selatan 36
9 Kec. Rambatan 463
10 Kec. Pariangan 62
11 Kec. Padang Ganting 22
12 Kec. Lintau Buo 327
13 Kec. Lintau Buo Utara 286
14 Kec. Tanjung Emas 211 Kab. Tanah Datar 2584
Sumber : Dinas Kesehatan
Jumlah Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Ibu Hamil selama tahun 2019 adalah
2.584.
19
IV. IX Ibu Hamil yang mendapat Tablet Zat Besi (Fe)
NO KECAMATAN Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Tablet Zat Besi
(Fe)
1 Kec. Lima Kaum 386
2 Kec. Sungayang 180
3 Kec. Sungai Tarab 424
4 Kec. Salimpaung 290
5 Kec. Tanjung Baru 170
6 Kec. X Koto 637
7 Kec. Batipuh 331
8 Kec. Batipuh Selatan 121
9 Kec. Rambatan 529
10 Kec. Pariangan 212
11 Kec. Padang Ganting 238
12 Kec. Lintau Buo 207
13 Kec. Lintau Buo Utara 514
14 Kec. Tanjung Emas 292 Kab. Tanah Datar 4531
Sumber : Dinas Kesehatan
Jumlah Ibu Hamil yang mendapat Tablet Zat Besi (Fe) selama tahun 2019 adalah 4.531
orang.
IV. X Penyuluh Keluarga Berencana
No KECAMATAN Jenis Kelamin
JML Laki-Laki Perempuan
1 Kec. Lima Kaum 1 2 3
2 Kec. Sungayang 0 3 3
3 Kec. Sungai Tarab 1 3 4
4 Kec. Salimpaung 0 3 3
5 Kec. Tanjung Baru 0 3 3
6 Kec. X Koto 1 4 5
7 Kec. Batipuh 1 3 4
8 Kec. Batipuh Selatan 1 2 3
9 Kec. Rambatan 2 2 4
10 Kec. Pariangan 1 1 2
11 Kec. Padang Ganting 0 2 2
12 Kec. Lintau Buo 2 2 4
13 Kec. Lintau Buo Utara 1 1 2
14 Kec. Tanjung Emas 0 3 3 Jumlah 11 34 45
Sumber : Dinas PMDPPKB Jumlah Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Tahun 2019 di Kab. Tanah Datar adalah
45 orang dengan perincian : 11 orang laki-laki dan 34 orang perempuan.
20
21
BAB V
DATA TERPILAH BIDANG PENDIDIKAN
Setiap Warga Negara Indonesia berhak atas kehidupan yang layak. Salah satu upaya
untuk mencapai kehidupan yang layak tersebut adalah melalui pendidikan bagi semua lapisan
masyarakat. Pendidikan memiliki andil besar dalam mewujudkan kemajuan sosial ekonomi
dan kesejahteraan. Dengan pendidikan dapat diupayakan peningkatan kecerdasan dan
keterampilan manusia.
Salah satu pilar pembangunan pendidikan di Indonesia adalah perluasan dan
pemerataan pendidikan dengan indikator antara lain : Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka
Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Buta Aksara/Angka
Melek Aksara, dimana ketimpangan gender dapat terlihat dari representasi perempuan dan
laki-laki pada data indikator tersebut.
V. I Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut jenjang pendidikan
No APK JENJANG
PAUD SD SMP
1 Kab. Tanah Datar 42,7 99,9 104,71
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019
APK menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai
dengan jenjang pendidikannya. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara
umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indicator yang paling sederhana
untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang
pendidikan. APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang bersekolah
(atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur, pada jenjang pendidikan tertentu
dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan
tersebut. Menurut tabel di atas Angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikan PAUD
adalah 42,7, SD 99,9 dan SMP 104,71.
22
V. II Angka Partisipasi Murni (APM) menurut jenjang pendidikan
No APM JENJANG
SD SMP
1 Kab. Tanah Datar 88,26 83,49 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019
APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar
sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk
berusia 7 hingga 18 tahun. Angka partisipasi murni (APM) adalah persentase siswa
dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di
usia yang sama. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di
tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap
penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi jika dibandingkan APK,
APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi
penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar
tersebut. APM disuatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau
penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok
usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah tersebut. Berdasarkan tabel diatas dapat
dilihat bahwa APM pada jenjang pendidikan SD adalah 88,26 dan SMP 83,49
V. III Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut jenjang pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah persentase anak sekolah pada usia jenjang
pendidikan tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. Indikator ini digunakan untuk mengetahui sebarapa banyak penduduk usia
sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan. Standar kelompok untuk
setiap jenang pendidikan adalah sebagai berikut:
Kelompok Umur Jenjang Pendidikan
7-12 Tahun SD
13-15 Tahun SLTP
16-18 Tahun SLTA
19 Tahun ke atas Perguruan Tinggi
23
V. IV Angka Putus Sekolah (APS) menurut jenjang pendidikan
No Angka Putus Sekolah JENJANG
SD SMP
1 Kab. Tanah Datar 0,06 0,15
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 2019
Angka Putus Sekolah (APTS) menunjukkan tingkat putus sekolah di tingkat putus
sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Indikator ini digunakan untuk menggambarkan
kemampuan penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan tertentu untuk
menyelesaikan pendidikan di jenjang tersebut.
Berdasarkan tabel diatas angka putus sekolah SD adalah 0,06 dan SLTP sebesar 0,15.
V. V Penduduk menurut jenjang tertinggi yang ditamatkan
No KECAMATAN SD
L P L+P 1 Kec. X Koto 417 443 860 2 Kec. Batipuh 157 163 320 3 Kec. Rambatan 235 226 461 4 Kec. Lima Kaum 170 200 370 5 Kec. T. Emas 98 119 217 6 Kec. Lintau Buo 359 328 687 7 Kec. Sungayang 256 231 487 8 Kec. Sungai Tarab 100 88 188 9 Kec. Pariangan 334 315 649
10 Kec. Salimpaung 167 153 320 11 Kec. P. Ganting 127 129 256 12 Kec. Tanjung Baru 206 211 417 13 Kec. L. Buo Utara 341 323 664 14 Kec. B. Selatan 171 183 354 Jumlah 3138 3112 6250 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Berdasarkan tabel diatas penduduk menurut jenjang tertinggi yang ditamatkan pada
tingkat SD, laki-laki 3.138 dan perempuan 3.112.
24
V. VI Sertifikasi Guru
No KECAMATAN SD SLTP
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kec. X Koto 28 121 149 27 93 120
2 Kec. Batipuh 16 65 81 11 32 43
3 Kec. Rambatan 21 125 146 14 43 57
4 Kec. Lima Kaum 17 91 108 7 18 25
5 Kec. T. Emas 12 44 56 9 14 23
6 Kec. Lintau Buo 28 132 160 17 57 74
7 Kec. Sungayang 30 115 145 13 32 45
8 Kec. Sungai Tarab 6 44 50 6 15 21
9 Kec. Pariangan 26 140 166 18 52 70
10 Kec. Salimpaung 16 79 95 12 31 43
11 Kec. P. Ganting 17 45 62 11 20 31
12 Kec. Tanjung Baru 9 47 56 17 18 35
13 Kec. L. Buo Utara 27 132 159 13 40 53
14 Kec. B. Selatan 18 83 101 5 20 25
Jumlah 271 1263 1534 180 485 665 Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 2019
Berdasarkan tabel diatas jumlah penerima sertifikasi Guru SD, laki-laki sebanyak 271
orang, perempuan sebanyak 1.263 orang. Jumlah penerima sertifikasi Guru SLTP, laki-
laki sebanyak 180 orang, perempuan sebanyak 665 orang.
25
V. VII Kelulusan paket A,B dan C
No KECAMATAN Paket A Paket B Paket C
L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Kec. X Koto 19 8 27 60 18 78 48 12 60 2 Kec. Batipuh 0 0 0 19 6 25 27 6 33 3 Kec. Rambatan 11 3 14 53 8 61 72 48 120 4 Kec. Lima Kaum 0 0 0 21 7 28 28 11 39 5 Kec. T. Emas 0 0 0 0 0 0 3 1 4 6 Kec. Lintau Buo 14 6 20 28 9 37 35 8 43 7 Kec. Sungayang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Kec. Sungai Tarab 0 0 0 9 4 13 40 3 43 9 Kec. Pariangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kec. Salimpaung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 Kec. P. Ganting 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 Kec. Tanjung Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Kec. L. Buo Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Kec. B. Selatan 0 0 0 17 11 28 41 17 58 Jumlah 44 17 61 207 63 270 294 106 400
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 2019
Berdasarkan tabel diatas kelulusan Paket A untuk laki-laki 44 orang dan perempuan 17
orang. Kelulusan Paket B untuk laki-laki 207 orang dan perempuan 63 orang.
Kelulusan Paket C untuk laki-laki 294 orang dan perempuan 106 orang.
24
V. VIII Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur
No KECAMATAN 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 Kec. X Koto 1536 1803 3339 1423 1797 3220 308 1296 1604 1328 1282 2610 1209 1243 2452 1220 1260 2480 1230 1325 2555 651 641 1292 923 987 1910
2 Kec. Batipuh 671 723 1394 495 425 920 526 526 1052 551 538 1089 514 521 1035 573 585 1158 526 614 1140 519 503 1022 282 354 636
3 Kec. Rambatan 1144 1159 2303 850 889 1739 1034 955 1989 968 902 1870 942 185 1127 1000 1159 2159 9851 1020 10871 896 1069 1965 992 1015 2007
4 Kec. Lima Kaum 832 765 1597 623 565 1188 676 629 1305 627 634 1261 639 619 1258 696 741 1437 643 666 1309 626 722 1348 652 768 1420
5 Kec. T. Emas 543 472 1015 381 352 733 447 411 858 376 391 767 352 4023 4375 422 433 855 370 426 796 536 493 1029 452 476 928
6 Kec. Lintau Buo 2155 2336 4491 1419 1419 2838 146 1409 1555 1397 1397 2794 1362 1444 2806 1215 1264 2479 1185 1243 2428 1000 1087 2087 998 1133 2131
7 Kec. Sungayang 1233 1233 2466 816 771 1587 788 783 1571 816 974 1790 886 994 1880 921 976 1897 878 956 1834 840 1017 1857 909 1064 1973
8 Kec. S. Tarab 543 526 1069 482 479 961 259 266 525 233 249 482 338 341 679 306 361 667 306 308 614 286 287 573 260 267 527
9 Kec. Pariangan 1423 1380 2803 983 968 1951 960 987 1947 983 980 1963 929 1024 1953 1110 118 1228 1082 1305 2387 1030 1189 2219 738 825 1563
10 Kec. Salimpaung 777 784 1561 555 482 1037 570 518 1088 609 621 1230 500 604 1104 588 72 660 638 709 1347 670 700 1370 612 730 1342
11 Kec. P. Ganting 472 499 971 335 296 631 351 392 743 396 314 710 428 480 908 474 566 1040 444 527 971 480 510 990 424 486 910
12 Kec. T. Baru 1473 1279 2752 1023 948 1971 1108 1002 2110 1179 1225 2404 1111 1223 2334 2229 1224 3453 4099 1243 5342 1085 1200 2285 981 1139 2120
13
Kec. L. Buo
Utara 746 695 1441 555 504 1059 581 614 1195 667 693 1360 651 630 1281 670 669 1339 584 565 1149 556 503 1059 490 490 980
14 Kec. B. Selatan 947 857 1804 675 575 1250 664 726 1390 674 735 1409 745 738 1483 738 800 1538 808 800 1608 388 375 763 315 312 627
Jumlah 14495 14511 29006 10615 10470 21085 8418 10514 18932 10804 10935 21739 10606 14069 24675 12162 10228 22390 22644 11707 34351 9563 10296 19859 9028 10046 19074
25
BAB VI
DATA TERPILAH BIDANG EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN
Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh
Badan Pusat Statistik adalah The Labour Force Concept yang disarankan oleh
International Labour Organization (ILO). Konsep ini membagi penduduk menjadi dua
kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya
penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua keloompok berdasarkan kegiatan
utama yang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja. Pengelompokan tenaga kerja dapat pula dibedakan menurut kegiatan
formal dan kegiatan informal. Pendekatan kelompok formal dan informal yang
digunakan didasarkan pada kombinasi antara status pekerjaan dan jenis pekerjaan.
VI. I Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
No KABUPATEN Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) L+P
L P
Tanah Datar 81.6 52.57 66.51
Sumber : Tanah Datar dalam Angka 2019
26
Indikator ini merupakan persentase angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia 15
tahun ke atas. TPAK menunjukkan rasio penduduk usia kerja yang telah siap terjun ke
dunia kerja (membutuhkan pekerjaan), baik yang sudah mendapatkan pekerjaan
maupun yang belum mendapatkan pekerjaan. Semakin banyak penduduk usia kerja
yang siap kerja (bukan penduduk usia kerja yang sedang sekolah, mengurus rumah
tangga, dan lainnya) maka nilai TPAK semakin tinggi. Oleh karena itu apabila tingkat
partisipasi sekolah dari penduduk usia kerja semakin tinggi, maka nilai TPAK akan
semakin rendah. Apabila semakin banyak wanita yang bekerja, maka nilai TPAK
semakin tinggi. Namun, apabila semakin banyak wanita yang lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk mengurus rumah tangga daripada bekerja, maka nilai
TPAK akan semakin turun. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja tahun 2017 adalah : laki-laki 81,6 dan perempuan 52,57
VI. II Pekerja di Sektor Formal
No KABUPATEN Jenis Kelamin L+P
L P
Tanah Datar 20,090 17,380 37,470
Sumber : BPS
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 jumlah Pekerja di Sektor
Formal yaitu 20.090 Laki-laki dan 17.380 Perempuan.
27
VI. III Pekerja di Sektor Informal
No KABUPATEN Pekerja di Sektor Informal L+P
L P
Tanah Datar 72,831 49,725 122,556
Sumber : BPS
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 jumlah Pekerja di
Sektor Informal yaitu 72.831 Laki-laki dan 49.725 Perempuan.
28
VI. IV Keanggotaan Koperasi
No KECAMATAN Keanggotaan Koperasi
L+P Laki-Laki (L)
Perempuan (P)
1 Kec. Lima Kaum
3,703
4,478
8,181
2 Kec. Sungayang
904
1,087
1,991
3 Kec. Sungai Tarab
1,158 823
1,981
4 Kec. Salimpaung
461 762
1,223
5 Kec. Tanjung Baru
533 633
1,166
6 Kec. X Koto
1,099
1,459
2,558
7 Kec. Batipuh
1,257
2,259
3,516
8 Kec. Batipuh Selatan
727 939
1,666
9 Kec. Rambatan
1,550
2,000
3,550
10 Kec. Pariangan
571 773
1,344
11 Kec. Padang Ganting
433 499
932
12 Kec. Lintau Buo
726 879
1,605
13 Kec. Lintau Buo Utara
2,017
2,032
4,049
14 Kec. Tanjung Emas
2,055
2,094
4,149
Jumlah
17,194
20,717
37,911
Sumber : Dinas Koperindag
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 jumlah keaanggotaan
koperasi yaitu 17.194 Laki-laki dan 20.717 orang Perempuan.
29
VI. V Jumlah Pekerja Anak
No KABUPATEN Jenis Kelamin L+P
L P
Tanah Datar
4,372
3,073
7,445
Sumber : BPS Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 jumlah Jumlah Pekerja
Anak yaitu 4.372 Laki-laki dan 3.073 orang Perempuan.
VI. VI Jumlah Pekerja Keluarga Anak
No KABUPATEN Jenis Kelamin L+P
L P
Tanah Datar 2,846
2,512
5,358
Sumber : BPS
30
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2019 jumlah Jumlah Pekerja
Keluarga Anak yaitu 2.846 Laki-laki dan 2.512 orang Perempuan.
VI. VII Jumlah Kepala Keluarga Miskin
No KECAMATAN KK Miskin
L P L+P
1 Kec. Lima Kaum 1.151 410 1.561
2 Kec. Sungayang 1.219 477 1.696
3 Kec. Sungai Tarab 2.277 878 3.155
4 Kec. Salimpaung 1.701 669 2.370
5 Kec. Tanjung Baru 1.129 434 1.563
6 Kec. X Koto 2.955 191 3.146
7 Kec. Batipuh 2.844 1.980 4.824
8 Kec. Batipuh Selatan 1.208 503 1.711
9 Kec. Rambatan 2.975 1.188 4.163
10 Kec. Pariangan 1.155 555 1.710
11 Kec. Padang Ganting 785 301 1.086
12 Kec. Lintau Buo 1.612 407 2.019
13 Kec. Lintau Buo Utara 2.894 1.098 3.992
14 Kec. Tanjung Emas 1.669 569 2.238
Jumlah 25.574 9.660 35.234
Sumber : Dinas Sosial, PPPA
31
VI. VIII Jumlah Kelompok Tani Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan
No KECAMATAN
Kelompok Tani
JUMLAH POKTAN
Jumlah Anggota
Laki-laki
Jumlah Anggota
Perempuan L+P
1 Kec. Lima Kaum 112 1.398 1.505 2.903
2 Kec. Sungayang 64 885 991 1.876
3 Kec. Sungai Tarab 141 1.692 1.139 2.831
4 Kec. Salimpaung 124 1.350 1.265 2.615
5 Kec. Tanjung Baru 101 1.342 1.038 2.380
6 Kec. X Koto 140 1.568 615 2.183
7 Kec. Batipuh 113 989 858 1.847
8 Kec. Batipuh Selatan 96 1.037 813
1.850
9 Kec. Rambatan 135 2.164 1.945 4.109
10 Kec. Pariangan 97 1.263 1.503 2.766
11 Kec. Padang Ganting 63 567 502
1.069
12 Kec. Lintau Buo 79 1.653 751 2.404
13 Kec. Lintau Buo Utara 138 2.022 825
2.847
14 Kec. Tanjung Emas 88 1.035 834 1.869
Kab. Tanah Datar 1.491
18.965 14.584
33.549
Sumber : Dinas Pertanian
32
BAB VII
DATA TERPILAH BIDANG POLITIK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
VII. I Partisipasi di Lembaga Legislatif
No Kecamatan dan Nama Partai Jenis Kelamin
Laki-Laki (L)
Perempuan (P) L+P
1 Tanah Datar 1 (Tanjung Emas, Padang Ganting, Lintau Buo, Lintau Buo Utara) 9 0 9
2 Tanah Datar 2 (Lima Kaum, Rambatan, Batipuh Selatan)
7 1 8
3 Tanah Datar 3 (Pariangan, Batipuh, X Koto)
8 1 9
4 Tanah Datar 4 (Sungai Tarab, Sungayang, Salimpaung, Tanjung Baru)
8 1 9
32 3 35
Sumber : KPU
Berdasarkan tabel diatas jumlah anggota DPRD laki-laki 32 orang dan 3 orang
perempuan.
VII. II Partisipasi di Lembaga Yudikatif
a. Jaksa
No Jenis Jabatan Jaksa Jumlah Jaksa
Laki-Laki (L) Perempuan (P) L+P
1 Fungsional 7 5 12
2 Struktural 0 0 0
3 Eselon I 0 0 0
4 Eselon II/a 0 0 0
5 Eselon II/b 0 0 0
6 Eselon III/a 1 0 1
7 Eselon III/b 0 0 0
8 Eselon IV 4 0 4
9 Eselon V 0 0 0 Jumlah 12 5 17
Sumber : Kejaksaan Tinggi Berdasarkan tabel diatas jumlah jaksa perempuan tahun 2019 sebanyak 5 orang dan
jaksa laki-laki 12 orang.
33
b. Hakim di Pengadilan Negeri
Jenis Jabatan Hakim Jumlah Hakim
L P L+P
Ketua Pengadilan Negeri 1 - 1
Wakil Ketua Pengadilan Negeri 1 - 1
Hakim Pengadilan Negeri 5 2 7
Jumlah 7 2 9
Sumber: Pengadilan Negeri
Berdasarkan tabel diatas jumlah Hakim perempuan tahun 2019 sebanyak 2 orang
dan hakim laki-laki 7 orang.
c. Hakim di Pengadilan Agama
No Jenis Jabatan Hakim Jumlah Hakim
Laki-Laki (L)
Perempuan (P) L+P
1 Ketua Pengadilan Agama 1 1
2 Wakil Ketua Pengadilan Wakil Ketua 1 1
3 Hakim Pengadilan Agama 7 7 14
Jumlah 7 9 16
Sumber : Pengadilan Agama
d. Polisi
No Jenis Kepangkatan Jumlah Polisi
L P L+P
1 2 3 4 5
1 Perwira Polisi
A Jendral Polisi
B Komisaris Jendral Polisi
C Inspektur Jendral Polisi
D Brigadir Jendral Polisi
2 Perwira Menengah (Pamen) 5 5
A Komisaris Besar Polisi
B Ajun Komisaris Besar Polisi 1 1
C Komisaris Polisi 4 4
34
1 2 3 4 5
3 Perwira Pertama 24 3 27
A Ajun Komisaris Polisi 12 1 13
B Inspektur Satu Polisi 7 1 8
C Inspektur Dua Polisi 5 1 6
4 Bintara 233 24 257
Jumlah 262 27 289
Berdasarkan tabel diatas jumlah Polisi Laki-laki adalah 262 orang dan perempuan 27
orang.
VII. III Partisipasi di Lembaga Eksekutif
a. PNS menurut jabatan dan jenis kelamin
No Jenis Jabatan PNS Jumlah PNS
Laki-Laki (L) Perempuan
(P) L+P
1 Fungsional Umum 671 686 1357
2 Fungsional Tertentu 866 3084 3950
3 Eselon II.a 1 0 1
4 Eselon II.b 23 3 26
5 Eselon III.a 46 6 52
6 Eselon III.b 67 23 90
7 Eselon IV.a 223 194 417
8 Eselon IV.b 22 40 62
9 Eselon V.a 9 25 34
Jumlah 1.928 4.061 5.989
Sumber : BKPSDM
Berdasarkan tabel diatas jumlah PNS laki-laki sebanyak 1.928 orang dan PNS
perempuan sebanyak 4.061 orang.
35
b. PNS menurut tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah PNS
Laki-Laki (L) Perempuan (P) L+P
1 SD 50 10 60
2 SLTP 76 12 88
3 SLTA 405 466 871
4 D I 9 89 98
5 D II 159 561 720
6 D III 148 641 789
7 S 1 991 2218 3209
8 S 2 90 64 154
Jumlah 1.928 4.061 5.989
Sumber : BKPSDM
c. Camat
No Kecamatan Jenis Kelamin
Laki-Laki (L)
Perempuan (P)
1 Kec. Lima Kaum 1 0
2 Kec. Sungayang 1 0
3 Kec. Sungai Tarab 1 0
4 Kec. Salimpaung 0 1
5 Kec. Tanjung Baru 1 0
6 Kec. X Koto 1 0
7 Kec. Batipuh 1 0
8 Kec. Batipuh Selatan 1 0
9 Kec. Rambatan 1 0
10 Kec. Pariangan 0 0
11 Kec. Padang Ganting 1 0
12 Kec. Lintau Buo 1 0
13 Kec. Lintau Buo Utara 1 0
14 Kec. Tanjung Emas 1 0
JUMLAH 12 1
Sumber : BKPSDM
Berdasarkan tabel diatas jumlah Camat perempuan tahun 2019 sebanyak 1 orang dan
camat laki-laki 12 orang, dan terdapat kekosongan pada Kec. Pariangan.
36
e. Tim Baperjakat
No Kab. Tanah Datar Jenis Kelamin
Laki-Laki (L) Perempuan (P) L+P
4 0 4
JUMLAH 4 0 4
Sumber : BKPSDM
f. Wali Nagari
No Kab/Kota Jenis Kelamin
Laki-Laki (L) Perempuan
(P)
1 Kec. Lima Kaum 5
2 Kec. Sungayang 5
3 Kec. Sungai Tarab 10
4 Kec. Salimpaung 6
5 Kec. Tanjung Baru 2
6 Kec. X Koto 8 1
7 Kec. Batipuh 8
8 Kec. Batipuh Selatan 4
9 Kec. Rambatan 5
10 Kec. Pariangan 5 1
11 Kec. Padang Ganting 2
12 Kec. Lintau Buo 3 1
13 Kec. Lintau Buo Utara 4 1
14 Kec. Tanjung Emas 4
JUMLAH 71 4 Sumber : Dinas PMDPPKB
Berdasarkan tabel diatas jumlah Wali Nagari perempuan tahun 2017 di Kabupaten
Tanah Datar sebanyak 4 orang dan laki-laki 71 orang.
g. Sekretaris Nagari
No Kab/Kota Jenis Kelamin
Laki-Laki (L) Perempuan
(P)
1 2 3 4
1 Kec. Lima Kaum 4 1
2 Kec. Sungayang 3 2
3 Kec. Sungai Tarab 7 3
4 Kec. Salimpaung 3 3
5 Kec. Tanjung Baru 2 0
6 Kec. X Koto 6 3
37
1 2 3 4
7 Kec. Batipuh 6 2
8 Kec. Batipuh Selatan 2 2
9 Kec. Rambatan 5 0
10 Kec. Pariangan 3 3
11 Kec. Padang Ganting 2 0
12 Kec. Lintau Buo 3 1
13 Kec. Lintau Buo Utara 4 1
14 Kec. Tanjung Emas 3 1
JUMLAH 53 22
Sumber : Dinas PMDPPKB
h. Bendahara Nagari
No Kab/Kota Jenis Kelamin
Laki-Laki (L) Perempuan
(P)
1 Kec. Lima Kaum 5
2 Kec. Sungayang 5
3 Kec. Sungai Tarab 10
4 Kec. Salimpaung 6
5 Kec. Tanjung Baru 2
6 Kec. X Koto 1 8
7 Kec. Batipuh 8
8 Kec. Batipuh Selatan 2 2
9 Kec. Rambatan 5
10 Kec. Pariangan 3 3
11 Kec. Padang Ganting 2
12 Kec. Lintau Buo 4
13 Kec. Lintau Buo Utara 5
14 Kec. Tanjung Emas 4
JUMLAH 6 69
Sumber : Dinas PMDPPKB
i. Tim Baperjakat
Camat Jumlah Hakim
L P L+P
Kabupaten tanah Datar 9 2 11
Berdasarkan tabel diatas jumlah Tim Baperjakat perempuan tahun 2019 di Kabupaten
Tanah Datar sebanyak 2 orang dan laki-laki 9 orang.
38
BAB VIII DATA TERPILAH BIDANG PERLINDUNGAN ANAK
VIII. I Jumlah Anak Umur ≤ 18 Tahun yang Memilik Akte Kelahiran Menurut Jenis
Kelamin Per Kecamatan Tahun 2019
No KECAMATAN
anak umur 0-18 Tahun Kepemilikan Akta Belum Memiliki Akta
Laki-Laki
Perempua
n Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
Jml
1 Kec. X Koto 7281 6598 13879 5566 5158 10724 1715 1440 3155
2 Kec. Batipuh 4732 4408 9140 3650 3414 7064 1082 994 2076
3 Kec. Rambatan 5817 5370 11187 4358 4057 8415 1459 1313 2772
4 Kec. Lima Kaum 6039 5624 11663 4763 4442 9205 1276 1182 2458
5
Kec. Tanjung Emas 3660 3480 7140 2673 2566 5239 987 914 1901
6 Kec. Lintau Buo 3126 3054 6180 2383 2339 4722 743 715 1458
7 Kec. Sungayang 2781 2667 5448 2299 2245 4544 482 422 904
8 Kec. Sungai Tarab 4960 4514 9474 3742 3486 7228 1218 1028 2246
9 Kec. Pariangan 3039 2799 5838 2350 2246 4596 689 553 1242
10 Kec. Salimpaung 3588 3357 6945 2894 2760 5654 694 597 1291
11
Kec. Padang Ganting 2225 2179 4404 1721 1722 3443 504 457 961
12 Kec. Tanjung Baru 2209 2063 4272 1731 1632 3363 478 431 909
13
Kec. Lintau Buo Utara 5934 5509 11443 4560 4311 8871 1374 1198 2572
14
Kec. Batipuh Selatan 1713 1633 3346 1344 1289 2633 369 344 713
Jumlah
57.104
53.255
110.359
44.034 41.667
85.701
13.070 11.588
24.658
Sumber : Dinas Disdukcapil
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah anak yang telah memiliki akta
kelahiran sebanyak 85.701, sementara tang belum memiliki akta kelahiiran 24.658
39
VIII. II Peserta PAUD Jalur Formal dan Jalur Non Formal
No KECAMATAN
PAUD
L+P Jalur Formal Jalur Non Formal
Laki-laki
Perempuan Laki-laki
Perempuan
1 Kec. Lima Kaum 463 422
168 166
1.219
2 Kec. Sungayang 139 144
89 128
500
3 Kec. Sungai Tarab 198 210
43 33
484
4 Kec. Salimpaung 183 174
102 103
562
5 Kec. Tanjung Baru
86 88
114 88
376
6 Kec. X Koto 297 300
57 72
726
7 Kec. Batipuh 162 139
170 192
663
8 Kec. Batipuh Selatan
78 76
171 155
480
9 Kec. Rambatan 248 249
156 171
824
10 Kec. Pariangan 137 131
126 131
525
11 Kec. Padang Ganting
122 130
117 121
490
12 Kec. Lintau Buo 167 162
161 176
666
13 Kec. Lintau Buo Utara
308 303
185 209
1.005
14 Kec. Tanjung Emas
171 148
182 166
667
Jumlah 2.759 2.676
1.841 1.911
9.187
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
40
VIII. III Peserta PAUD Jalur Formal dan Jalur Non Formal
No KECAMATAN PAUD
JML Jalur Formal Jalur Non Formal
1 Kec. Lima Kaum 16 13 29
2 Kec. Sungayang 9 9 18
3 Kec. Sungai Tarab 16 5 21
4 Kec. Salimpaung 13 9 22
5 Kec. Tanjung Baru 11 13 24
6 Kec. X Koto 19 8 27
7 Kec. Batipuh 12 18 30
8 Kec. Batipuh Selatan 6 15 21
9 Kec. Rambatan 20 21 41
10 Kec. Pariangan 14 16 30
11 Kec. Padang Ganting 9 8 17
12 Kec. Lintau Buo 9 3 12 13 Kec. Lintau Buo Utara 25 23 48
14 Kec. Tanjung Emas 11 14 25
Jumlah 190 175 365
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
VIII. IV Data Kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2019
No KECAMATAN
Perempuan sebagai
JML
Anak sebagai
JML
Korban Pelaku Korban Pelaku
Usia ≤
18 thn
Usia >
18 thn
Usia ≤
18 thn
Usia >
18 thn
L P L P
1 Kec. Lima Kaum 1 1 2 2 8 10
2 Kec. Sungayang 0 1 1
3 Kec. Sungai Tarab 0 2 2
4 Kec. Salimpaung 0 1 1
5 Kec. Tanjung Baru 0 7 7
6 Kec. X Koto 0 3 3
7 Kec. Batipuh 0 2 2
8 Kec. Bat. Selatan 0 3 3
9 Kec. Rambatan 1 1 2 0 0
10 Kec. Pariangan 0 1 1
11 Kec. Pd. Ganting 0 2 2
12 Kec. Lintau Buo 1 1 2 0 0
13 Kec. L. Buo Utara 1 1 2 3 3 6
14 Kec. Tanj. Emas 0 1 4 5
Jumlah 0 4 0 4 8 2 34 7 0 43
Sumber : P2TP2A
41
VIII. V Penghuni Lembaga Pemasyarakatan menurut jenjang pendidikan
No Jenis Lapas Pendidikan
Jumlah SD SLTP SLTA PT
1 Umum (Laki-Laki) 27 31 29 16 103
2 Anak 1 0 0 0 1
3 Wanita 0 1 2 0 3
Jumlah 28 32 31 16 107
Sumber : Lapas Tanah Datar
VIII. VI Penghuni Lembaga Pemasyarakatan menurut Umur
No KAB. TANAH
DATAR
Jenis Kelamin
L P L P
Jumlah Umur ≤ 18
th
Umur > 18
th
Umur ≤ 18
th
Umur > 18
th
1 3 103 107
Jumlah 1 3 103 0 107
Sumber : Lapas Tanah Datar
42
BAB IX
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data profil gender Kabupaten Tanah Datar tahun 2017, masih terdapat
permasalahan dalam pelaksanaan dan perwujudan kesetaraan dan keadilan gender. Hal-hal
penting untuk diperhatikan adalah :
1. Ketersediaan Data
a. Menjadikan Data Terpilah sebagai isu strategis untuk diprogramkan pada
msing-masing SKPD
b. Ketersediaan data terpilah dangat penting dalam menyelesaikan ketimpangan
dan keadilan gender pada semua bidang pembangunan
c. Meminimalisir panduan format dan deskripsi data yang sesuai dengan
kebutuhan analisis gender pada setiapindikator pembangunan.
2. Isu-isu menarik pada Bidang Pembangunan Pemberdayaan Perempuan
Peranan perempuan dalam sektor publik masih perlu ditingkatkan. Masih perlu
dipersiapkan perempuan-perempuan yang berpotensi dan tertarik untuk untuk
terjun ke dunia politik
B. Saran
Beberapa hal yang perlu dilakukan dimasa yang akan datang adalah : a. Perlu dilakukan koordinasi, kerjasama dan komunikasi yang lebih baik antar
lembaga yang terlibat dalam program pengarusutamaan gender
b. Perlu dilakukan kajian terhadap peranan dan keterlibatan lembaga-lembaga PUG
dalam mensukseskan pelaksanaan pembangunan