kata pengantar - dmsppid.bantenprov.go.id · kabupaten serang, kabupaten pandeglang, kabupaten...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 telah
disusun oleh Pemerintah Provinsi Banten sesuai dengan jadwal
waktu yang telah ditentukan dalam Peraturan Perundang-
undangan.
Laporan Kinerja Pemerintah merupakan perwujudan
pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah dalam
melaksanakan amanah yang diberikan oleh rakyat sebagaimana
telah tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja sebagai implementasi Undang-undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB
nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 merupakan pelaporan kinerja
tahun keempat periode pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Banten 2012-2017, yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi dan
bahan evaluasi atas kinerja pembangunan pada Tahun 2016 serta penentuan prioritas rencana
pembangunan pada tahun yang akan datang guna mewujudkan Visi Provinsi Banten yaitu “Bersatu
mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh.
Serang, Maret 2017
Pj. GUBERNUR BANTEN,
NATA IRAWAN
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Hukum dan Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja
Pemerintah Provinsi Banten .................................................................................... I-2
1.2 Kedudukan Tugas, Pokok dan Fungsi serta Kewenangan................................... I-3
1.2.1 Urusan Pemerintah ......................................................................................... I-4
1.2.2 Tugas, Kewenangan dan Kewajiban Gubernur .......................................... I-5
1.3 Profil Daerah Provinsi Banten ................................................................................. I-11
1.3.1 Geografis ........................................................................................................... I-12
1.3.2 Kondisi Hidrologi dan Klimatologi............................................................... I-14
1.3.3 Penduduk .......................................................................................................... I-15
1.3.4 Potensi Dearah ................................................................................................. I-15
1.4 Penghargaan Tahun 2016 ......................................................................................... I-17
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Banten ........................................................... II-1
2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah .......................................................... II-2
2.3 Prioritas Pembangunan Daerah .............................................................................. II-12
2.4 Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 .............................................................. II-41
2.4.1 Indikator Kinerja Utama ................................................................................. II-42
2.4.2 Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 ................... II-42
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ...................................................................................... III-1
3.1.1 Capaian Kinerja Indikator Utama Tahun 2016 ............................................ III-1
3.1.2 Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja
Sasaran Strategis Tahun 2016 .......................................................................... III-11
3.1.3 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 ..................................................... III-249
3.2 Realisasi Anggaran ...................................................................................................... III-255
3.2.1 Realisasi Belanja Program Per-Sasaran Strategis Tahun 2016 ............................. III-255
3.2.2 Realisasi Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016 .......................................... III-269
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten iii
BAB IV PENUTUP
4.1 Analisa Permasalahan dan Kendala Utama ................................................................. IV-1
4.2 Rekomendasi Perbaikan Kinerja .......................................................................................... IV- 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Penetapan Kinerja Provinsi Banten Tahun 2016
2. Pengukuran Kinerja Tahun 2016
3. Hasil Reviu Inspektorat Provinsi Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 1
BAB I
PENDAHULUAN
ahun 2016 merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2012 – 2017 dan Peraturan Gubernur
Banten Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Banten Tahun 2012-2017 serta sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Tahun 2005 – 2025, pada tahap ini merupakan tahap ketiga pelaksanaan
RPJPD yaitu tahap Akselerasi I.
Terdapat 10 Rumusan Isu Strategis dan masalah mendesak di Provinsi Banten yang
menjadi prioritas pelaksanaan program pembangunan Pemerintah Provinsi Banten tahun
2016, yaitu (1) Pengangguran dan Daya Saing Tenaga Kerja, (2) Kemiskinan dan Kerawanan
Sosial, (3) Keamanan Pangan, Distribusi Pangan dan Produktifitas Pangan, (4) Daya Saing,
Pemasaran Investasi dan Komoditas, (5) Konektivitas dan Pengembangan Kawasan Pusat
Pertumbuhan, (6) Pendidikan Orientasai Pasar Kerja, (7) Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan, (8) Tata Ruang dan Kelestarian Lingkungan Hidup, Sumber Daya Air dan
Kerawanan Kebencanaan, (9) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan, (10)
Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Banten. Guna menghadapi tantangan tersebut,
Pemerintah Provinsi Banten merumuskan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Banten tahun 2016 dengan tema:“Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Daya
Saing Sumber Daya Manusia untuk Kesejahteraan Rakyat yang Berdaulat, Mandiri,
Berkepribadian dan Berkeadilan”.
Unsur-unsur yang terkandung dalam Tema RKPD Provinsi Banten Tahun 2016
terhadap Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
adalah: Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja dan Pengurangan Tingkat Pengangguran;
Pemantapan Ketahanan Pangan; Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Ekonomi dan
Antisipasi Kerawanan Sosial; Peningkatan Konektivitas dan Daya Dukung Kawasan Pusat
T
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 2
Pertumbuhan; Peningkatan Daya Saing, Pemasaran Investasi dan Komoditas; Peningkatan
Kapasitas Pendidikan Berbasis Kompetensi Pasar Kerja.
Sedangkan untuk unsur-unsur yang terkandung dalam Kesejahteraan Rakyat yang
Berdaulat, Mandiri, Berkepribadian dan Berkeadilan adalah: Optimalisasi Infrastrukur
Pelayanan Kesehatan dan Integrasi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat;
Pengendalian Tata Ruang, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air dan Mitigasi
Bencana; Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan Daerah; serta
Peningkatan Keamanan, Ketertiban dan Kondusifitas Masyarakat .
Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 disajikan
dengan mengukur pencapaian 32 Sasaran Strategis dengan 242 Indikator Kinerja melalui
pelaksanaan 76 Program dan 1.095 Kegiatan. Berdasarkan Perjanjian Kinerja Pemerintah
Provinsi Banten Tahun 2016 yang diharapkan dapat bermanfaat, untuk:
1. Mendorong peningkatan mutu penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan
pembangunan yang baik dan bersih;
2. Sebagai bahan evaluasi atas kinerja pembangunan dan mempertajam prioritas rencana
pembangunan di tahun yang akan datang;
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Banten dalam
mewujudkan transparansi pertanggung jawaban kinerja dan pelayanan publik.
1.1 Dasar Hukum dan Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi
Banten
Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten mengacu pada beberapa
dasar hukum sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
tahun 2010-2025;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 3
5. Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016
menggunakan Sistematika yang diatur dengan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53
tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Perencanaan Kinerja
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
4. Bab IV Penutup
5. Lampiran-lampiran
1.2 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan
Provinsi Banten dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten dan penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Banten telah
memasuki tahun ke-16 yang memiliki wilayah terdiri dari 4 (empat) Kabupaten, yaitu:
Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang dan 4
(empat) Kota yaitu Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kota Serang dan Kota Tangerang
Selatanyang terdiri dari 155 kecamatan, dan 1.551 desa/kelurahan, yang terdiri dari 1.238
desa dan 313 kelurahan. Rincian per Kabupaten-Kota, sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel
Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan
Di Provinsi Banten Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Jumlah Tahun 2016
Kecamatan Desa Kelurahan
1 Kab.Pandeglang 35 326 13
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 4
No Kabupaten/Kota Jumlah Tahun 2016
Kecamatan Desa Kelurahan
2 Kab.Lebak 28 340 5
3 Kab.Tangerang 29 246 28
4 Kab.Serang 29 326 -
5 Kota Tangerang 13 - 104
6 Kota Cilegon 8 - 43
7 Kota serang 6 - 66
8 Kota Tangsel 7 - 54
JUMLAH 155 1.238 313
Sumber : Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten
1.2.1 Urusan Pemerintahan
Pada tahun 2016 Pemerintah Provinsi Banten dalam menetapkan urusan Pemerintahan
menggunakan ketentuan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dengan memperhatikan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015, mengingat belum diterbitkannya
peraturan pelaksanaan terkait dengan Undang-undang dimaksud. Urusan Wajib yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten mengacu pada, sejumlah 25 Urusan Wajib
meliputi: Pendidikan; Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perumahan; Penataan Ruang;
Perencanaan Pembangunan; Perhubungan; Lingkungan Hidup; Kependudukan dan Catatan
Sipil; Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera; Sosial; Ketenagakerjaan; Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Penanaman
Modal; Kebudayaan; Kepemudaan dan Olahraga;Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri;Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 5
Daerah, Kepegawaian, dan Persandian; Ketahanan Pangan; Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa; Statistik; Kearsipan; Komunikasi dan Informatika; Perpustakaan.
Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Banten ditetapkan
sejumlah 8, yaitu : Pertanian; Kehutanan; Energi dan Sumber Daya Mineral; Pariwisata;
Kelautan dan Perikanan; Perdagangan; Industri; dan Ketransmigrasian.
1.2.2 Tugas, Kewenangan dan Kewajiban Gubernur
Penyelenggaran Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 dipimpin oleh Penjabat
Gubernur. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, Pemerintah Provinsi Banten
berpedoman pada azas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas : azas Kepastian
Hukum, azas Tertib Penyelenggaraan Negara, azas Kepentingan Umum, azas Keterbukaan,
azas Proporsionalitas, azas Profesionalitas, azas Akuntabilitas, azas Kompetensi, azas
Efisiensi dan azas Efektifitas.
Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Gubernur berdasarkan pasal 65 Undang-
undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015, adalah sebagai
berikut :
1. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dankebijakan yang ditetapkan
bersama DPRD;
2. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
3. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda
tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan
menetapkan RKPD;
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang
perubahan APBD, danrancangan Perda tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
kepada DPRD untuk dibahas bersama;
5. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan,dan dapat menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Mengusulkan pengangkatan Wakil Gubernur; dan
7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,Gubernur berwenang :
1. Mengajukan rancangan Perda;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 6
2. Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
3. Menetapkan Peraturan Gubernur dan keputusan Gubernur;
4. Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh
Daerah dan/atau masyarakat; dan
5. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Gubernur, meliputi:
1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,melaksanakan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi;
4. Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah;
5. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
6. Melaksanakan program strategis nasional; dan
7. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat
daerah.
Selain Tugas, Wewenang dan Kewajiban, Gubernur sebagai wakil dari Pemerintah
Pusat memiliki Tugas dan kewenangan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun
2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Kewenangan Wakil Pemerintah di
Wilayah Provinsi, sebagai berikut :
Melaksanakan urusan Pemerintahan meliputi :
1. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara Pemerintah Provinsi dengan instansi
vertikal dan antar instansi vertikal di wilayah Provinsi;
2. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara Pemerintah Provinsi dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi;
3. Koordinasi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi dalam rangka
sinkronisasi RPJPD, RPJMD, & RKPD Kabupaten/Kota agar mengacu pada RPJPD,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 7
RPJMD, & RKPD Provinsi serta RPJPN, RPJMN dan RKP serta kebijakan
Pembangunan Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah;
4. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Tugas Pembantuuan (TP) di
daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
5. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah Kabupaten/Kota;
6. Menjaga kehidupan berbangsa, bernegara dan memelihara keutuhan NKRI;
7. Menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila & kehidupan demokrasi;
8. Memelihara stabilitas politik; dan
9. Menjaga etika & norma penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Tugas dan Kewenangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah:
1. Mengundang rapat Bupati/Walikota, SKPD dan pimpinan instansi vertikal;
2. Memintakepada Bupati/Walikota beserta perangkat daerah dan pimpinanin stansi vertikal
untuk segera menangani permasalahan penting dan atau mendesak yang memerlukan
penyelesaian cepat;
3. Memberikan penghargaan dan sanksi terkaitdengan kinerja, pelaksanaan kewajiban, dan
pelanggaran sumpah atau janji;
4. Menetapkan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota sesuai perundang-undangan;
5. Mengevaluasi Raperda tentang APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Tata Ruang
wilayah Kabupaten/Kota;
6. Memberikan persetujuan tertulis terhadap penyidikan anggota DPRD Kabupaten/Kota;
7. Menyelesaikan perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar
Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;
8. Melantik Bupati/Walikota;
9. Melantik kepala instansi vertikal dari Kementerian dan LembagaPemerintah Non
Kementerianyang ditugaskan di wilayah Provinsi; dan
10. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pada Tahun 2016,Gubernur Banten dalam melaksanakan Tugas, Wewenang dan
Kewajibannya, dibantu oleh Sekretaris Daerah, 3 (tiga) Asisten Daerah dan 5 (lima) Staf Ahli
Gubernur serta didukung oleh 8 (Delapan) Unit Kerja Sekretariat Daerah, 16 (enam belas)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 8
Dinas, 12 (dua belas) Lembaga Teknis Daerah, Sekretariat DPRD, Satuan Polisi Pamong
Praja, 2 (dua) RSUD dan 8 (delapan) Organisasi Non Perangkat Daerah serta 50 (lima puluh)
Unit Pelaksana Teknis Daerah. Berikut kami sampaikan rincian nomenklatur Organisasi
Perangkat Daerah, Non Perangkat Daerah Provinsi Banten :
1. Sekretariat Daerah terdiri dari:
a. Biro Pemerintahan;
b. Biro Hukum;
c. Biro Organisasi;
d. Biro Kesejahteraan Rakyat;
e. Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan;
f. Biro Umum ;
g. Biro Perlengkapan dan Aset; dan
h. Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol.
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Dinas Daerah terdiri dari:
a. Dinas Kesehatan;
b. Dinas Pendidikan;
c. Dinas Pemuda dan Olah Raga;
d. Dinas Pertanian dan Peternakan;
e. Dinas Kelautan dan Perikanan;
f. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman;
g. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang;
h. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah;
i. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
j. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
k. Dinas Pertambangan dan Energi;
l. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
m. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
n. Dinas Sosial;
o. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
p. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 9
4. Lembaga Teknis Daerah;
a. Inspektorat Provinsi;
b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. Badan Lingkungan Hidup Daerah;
d. Badan Kepegawaian Daerah;
e. Badan Pendidikan dan Pelatihan;
f. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah;
g. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
h. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;
i. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;
j. Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu;
k. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa;
l. Kantor Penghubung.
5. Satuan Polisi Pamong Praja.
6. RSUD Malingping.
7. RSUD Banten.
8. Lembaga Non Perangkat Daerah :
a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
b. Sekretariat Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI);
c. Sekretariat Komisi Informasi Publik (KIP)ex officio;
d. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID);
e. Sekretariat Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) JABODETABEKJUR;
f. Unit Layanan Pengadaan (ULP) ex officio;
g. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) ex officio;
h. Komisi Penanggulangan AIDS (KPAIDS)ex officio.
Dalam rangka pendekatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah
Provinsi memiliki Unit Pelaksana Teknis Daerah yang berada di 15 (lima belas) Dinas
Pemerintah Provinsi Banten dan tersebar di 8 (delapan) wilayah Kabupaten/Kota, sebagai
berikut:
1. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Serang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 10
2. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cikande;
3. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Pandeglang;
4. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Rangkasbitung;
5. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Malingping;
6. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Ciputat;
7. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Serpong;
8. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Balaraja;
9. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cikokol;
10. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Ciledug;
11. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cilegon;
12. Balai Kesehatan Kerja Masyarakat;
13. Balai Penyelenggaraan Pendidikan Khusus;
14. Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal;
15. Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan;
16. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura;
17. Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura;
18. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;
19. Balai Pengembangan Peternakan;
20. Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner;
21. Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan;
22. Balai Budidaya Ikan Air Tawar;
23. Balai Budidaya Ikan Pantai;
24. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang;
25. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang-Cilegon;
26. Balai Laboratorium Kesehatan Daerah;
27. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang;
28. Balai Pembinaan Jasa Konstruksi;
29. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung– Cidanau;
30. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Cidurian– Cisadane;
31. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliman– Cisawarna;
32. Balai Pelayanan Peredaran Hasil Hutan;
33. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan dan Perkebunan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 11
34. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak;
35. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang;
36. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan
37. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang;
38. Balai Pengelola Laboratorium Metrologi;
39. Balai Pengembangan Teknologi dan Standardisasi Industri;
40. Balai Perlindungan Sosial;
41. Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial;
42. Balai Budaya Banten;
43. Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM;
44. Balai Pembinaan dan Pelatihan Olah Raga;
45. Balai Pelabuhan Perikanan Pantai (BPPP) Labuan;
46. Balai Latihan Kerja Industri;
47. Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten;
48. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak – Pandeglang;
49. Balai Cadangan Pangan;
50. UPT Laboratorium Lingkungan.
1.3 Profil Daerah Provinsi Banten
Berbagai fasilitas penunjang yang dapat
mendukung etos kerja Pemerintah Provinsi
Banten, diantaranya: Pusat Penelitian
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (Puspiptek) di Serpong Tangerang
Selatan, kawasan industri baja dan kawasan
industri petro kimia di Cilegon, kawasan
industri alas kaki di wilayah Serang Timur
sampai Kabupaten dan Kota Tangerang serta
industri-industri strategis lainnya. Sedangkan
untuk sektor listrik di Banten terdapa tempat pembangkit listrik yang masuk dalam jaringan
listrikkoneks iJawa – Bali, yaitu PLTU Suralaya di Kota Cilegon, yang dikelolaoleh PT
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 12
Indonesia Power dan PLTU Labuan di Kabupaten Pandeglang, PLTU Lontar di Kabupaten
Tangerang dan PLTU Bojonegara di Kabupaten Serang yang dikelolaoleh PT PLN.
Sedangkan, distribusi listrik di Banten dilakukan oleh PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang dan PT PLN Distribusi Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
Pendukung jaringan transportasi udara di Provinsi Banten, yaitu: Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta, yang ditetapkan secara nasional menjadi Bandar udara utama
di Indonesia sebagai pintu gerbang masuknya penumpang dan barang dari dalam maupun
luar negeri. Selain itu terdapat juga bandara non komersial lainnya seperti Pangkalan Udara
Polisi Air dan Udara (POLAIRUD) di Pondok Cabe, Kota Tangerang Selatan, PLP Budiarto
di Curug Kabupaten Tangerang dan Landasan Udara TNI-AU Gorda di Kabupaten Serang.
Adapun sarana perhubungan laut di Provinsi Banten, yaitu: pelabuhan Merak di Kota
Cilegon yang menjadi penghubung dan jalur transportasi Jawa - Sumatera, selain itu terdapat
pelabuhan petikemas di Cigading Kota Cilegon yang menjadi terminal distribusi barang dan
jasa serta pelabuhan Karangantu di Kota Serang yang melayani jasa perdagangan antar pulau.
1.3.1 Geografi
Berdasarkan kondisi geografis,
Provinsi Banten terletak di ujung barat
Pulau Jawa yang memiliki luas sebesar
8.651,20 km2(Undang-undang Nomor
23 Tahun 2000)Wilayahnya, berbatasan
langsung dengan Provinsi DKI Jakarta
dan Provinsi Jawa Barat di sebelah
Timur, sebelah Utara dengan Laut Jawa,
sebelah Selatan dengan Samudera
Hindia, dan sebelah Barat dengan Selat
Sunda. Dengan demikian, Provinsi
Banten secara geografis mempunyai
posisi yang strategis yaitu sebagai jalur
penghubung darat antara Pulau Jawa
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 13
dengan Pulau Sumatera, serta sebagian wilayahnya pun yaitu Kabupaten Tangerang, Kota
Tangerang dan Kota Tangerang Selatan menjadi daerah penyangga/hinterland bagi Provinsi
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara.
Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 05007’50” - 07001’ 01”
Lintang Selatan dan 105001’11” - 106007’12” Bujur Timur. Iklim wilayah dipengaruhi oleh
angin Muson dan gelombang Lanina (Elnino) yang pada saat musim hujan (November-
Maret) cuaca didominasi angin barat dari Samudera Hindia (Sebelah Selatan India) yang
bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan.
Iklim di Provinsi Banten secara umum pada musim kemarau (Juni-Agustus) cuaca
didominasi angin yang menyebabkan wilayah Banten mengalami kekeringan terutama wilayah
Pantai Utara.
Kondisi topografi wilayah Banten pada umumnya merupakan dataran rendah dengan
ketinggian antara 0 – 200 m dpl yang terletak di daerah Kota Cilegon, Kota Tangerang,
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang dan sebagian besar
wilayah Kabupaten Serang. Adapun daerah Kabupaten Lebak bagian tengah, sebagian kecil
Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang memiliki ketinggian berkisar 201 – 2.000 m
dpl. Sedangkan daerah Kabupaten Lebak bagian Timur memiliki ketinggian 501 – 2.000 m
dpl yang terdapat di Puncak Gunung Sanggabuana dan Gunung Halimun.
Cuaca wilayah Provinsi Banten didominasi oleh Angin Barat dari Samudra Hindia dan
Angin Asia di musim penghujan serta Angin Timur pada musim kemarau. Selama tahun
2016, suhu udara di Banten berkisar antara 23,60C - 32,20C, dengan kelembaban udara
bervariasi antara 97%-99%. Curah hujan dalam setahun masing-masing sebanyak 176 hari
dan 1.521 mm.
Ekosistem wilayah Provinsi Banten terbagi menjadi 6 (Enam) kawasan, yaitu:
Pertama, Kawasan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi teknis dan setengah
teknis, kawasan pemukiman dan industri.
Kedua, Kawasan Banten bagian Tengah yang merupakan kawasan irigasi terbatas dan kebun
campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan yang mempunyai ketersediaan air yang cukup
dan dengan kuantitas yang stabil.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 14
Ketiga, Kawasan Banten bagian Selatan merupakan kawasan lindung Gunung Halimun Salak,
Kendeng hingga Malingping, Leuwidamar, Bayah berupa pegunungan yang relatif sulit untuk
di akses, namun menyimpan potensi sumber daya alam. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Cibaliung - Malingping merupakan cekungan sumber air.
Keempat, Kawasan Banten Bagian Barat (Saketi, DAS Cidano dan lereng Gunung Kompleks
Karang-Aseupan dan Pulosari sampai DAS Ciliman wilayah Pandeglang dan Serang Bagian
Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan pertanian yang masih perlu
ditingkatkan (intensifikasi).
Kelima, Kawasan Ujung Kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus).
Keenam, Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibaliung-Malingping merupakan cekungan
yang kaya air tetapi belum dimanfaatkan secara efektif dan produktif. Sekelilingnya berupa
bukit-bukit bergelombang dengan rona lingkungan kebun campur, talundan hutan rakyat
yang tidak terlalu produktif.
1.3.2 Kondisi Hidrologi dan Klimatologi
Potensi sumber daya air wilayah Provinsi Banten banyak ditemui di Kabupaten Lebak
dan Kabupaten Pandeglang. Hal itu disebabkan sebagian besar wilayah merupakan kawasan
hutan lindung dan hutan produksi terbatas. Berdasarkan pembagian Daerah Aliran Sungai
(DAS), Provinsi Banten terbagi ke dalam enam DAS, yaitu:
1. DAS Cisadek-Cikuningan, yang meliputi wilayah bagian Selatan Kabupaten Pandeglang;
2. DAS Cibaliung-Cibareno, yang meliputi wilayah bagian Selatan Kabupaten Lebak;
3. DAS Ciujung-Cidurian, yang meliputi wilayah Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang;
4. DAS Rawadano, yang meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Serang dan
Kabupaten Pandeglang;
5. DAS Teluklada, yang meliputi wilayah Kabupaten Lebak dan wilayah barat Kabupaten
Pandeglang;
6. DAS Cisadane-Ciliwung, yang meliputi bagian timur wilayah Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 15
1.3.3 Penduduk
Pada Tahun 2016 jumlah penduduk Provinsi Banten sejumlah 10.161.541 Jiwa, yang
terdiri atas 5.196.018 laki-laki dan 4.965.523 perempuan. Jumlah penduduk terbesar berada
pada wilayah Kabupaten Tangerang, yaitu sejumlah 2.541.836 jiwa dan terendah berada pada
wilayah Kota Cilegon, yaitu sejumlah 395.995 jiwa.Data jumlah penduduk ini merupakan data
yang bersumber dari data kependudukan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Banten yang
dikompilasikan oleh Biro Pemerintahan Setda Provinsi Banten dan telah dikordinasikan serta
divalidasioleh Direktorat Jenderal Kependudukan Kementerian Dalam Negeri.
Rincian jumlah penduduk menurut jenis kelamin per Kabupaten/Kota dapat dilihat
dalam tabel, berikut ini:
Tabel
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Tahun 2016
NO. KAB./KOTA
SEMESTER II TAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Kab. Pandeglang 591.337 556.124 1.147.461
2 Kab. Lebak 622.340 582.785 1.205.125
3 Kab. Tangerang 1.301.400 1.240.436 2.541.836
4 Kab. Serang 734.586 696.124 1.430.710
5 Kota Tangerang 799.867 781.497 1.581.364
6 Kota Cilegon 202.384 193.611 395.995
7 Kota Serang 323.286 305.148 628.434
8 Kota Tangerang Selatan 620.818 609.798 1.230.616
BANTEN 5.196.018 4.965.523 10.161.541
Sumber: Biro Pemerintahan Setda Provinsi BantenTahun 2016
1.3.4 Potensi Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011, tentang
Rencana Tata Ruang Provinsi Banten Tahun 2010 - 2030, digambarkan sektor unggulan yang
dikembangkan di masing-masing wilayah pengembangan, potensi Provinsi Banten dalam
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 16
meningkatkan investasi dan peningkatan sumber-sumber perekonomian daerah sangat tinggi
dan memiliki daya tarik sebagaimana tertuang padatabel sebagai berikut:
Tabel
Sektor Unggulan Daerah
NO KAWASAN KEGIATAN UTAMA
1 Kabupaten Pandeglang Pariwisata, Industri Manufaktur, Perikanan, Jasa, Pertambangan, Agribisnis, Agrowisata, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Industri Pengolahan, Industri Kerajinan, Pertambangan Mineral.
2 Kabupaten Lebak
Pariwisata, Perikanan, Jasa, Pertambangan, Agribisnis, Agrowisata, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Bisnis Kelautan, Industri Pengolahan, Agro Industri, Perikanan Tangkap, Industri Kerajinan dan Pertambangan Mineral
3 Kabupaten Tangerang
Pariwisata, Industri Manufaktur, Perikanan, Perdagangan, Jasa, Perkebunan, Peternakan, Bisnis Kelautan, Industri Pengolahan, dan Perikanan Tangkap
4 Kabupaten Serang
Pariwisata, Industri Manufaktur, Perikanan, Perdagangan, Jasa, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, Bisnis Kelautan, Industri Pengolahan, Perikanan Tangkap, Industri Kerajinan dan Pertambangan Mineral.
5 Kota Tangerang Pariwisata, Industri Manufaktur, Perikanan, Perdagangan, Peternakan, Jasa, Industri Pengolahan, dan Industri Kerajinan.
6 Kota Cilegon Pariwisata, Industri Manufaktur, Perikanan, Perikanan Tangkap, Kehutanan, Perdagangan, Jasa, Pertambangan, Perkebunan, Peternakan, Bisnis Kelautan, Industri Pengolahan dan Pertambangan Mineral.
7 Kota Serang Pariwisata, Perikanan, Perikanan Tangkap, Perdagangan, Jasa, Peternakan dan Industri Kerajinan.
8 Kota Tangerang Selatan Industri Manufaktur, Perikanan, Perdagangan, Jasa, Agro Wisata, Peternakan dan Industri Pengolahan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten I – 17
1.4 Penghargaan Tahun 2016
Pada Tahun 2016, Gubernur Banten telah menerima beberapa penghargaan yang
merupakan wujud apresiasi/penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah maupun lembaga
lain, sebagai berikut :
1. Malam Puncak Penghargaan Usmar Isail Awards 2016 (Kategori Bidang Perfilman);
2. Malam Apresiasi "Sindo Weekly Government Award 2016 (Kategori Bidang
Kebudayaan);
3. Malam Apresiasi Kepala Daerah Inovatif 2016 (Kategori Bidang Pembangunan Daerah);
4. HUT Pramuka Tk. Nasional Tahun 2016 ( Pa Gubernur Mendapatkan Penghargaan
Melati dari Presiden RI);
5. Penganugerahan Indonesia Attractiveness Award Sebagai Provinsi Banten (Provinsi
Terbaik Untuk Kategori Investasi).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –1
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
encana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2016 mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 serta memperhatikan Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030.
Pada tahun 2016 Pemerintah Provinsi Banten memasuki periode pembangunan tahun keempat
dalam rentang waktu pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2012-2017, guna mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Banten.
2.1 Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Banten
Dokumen RPJMD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2012-2017 merupakan tahap
ketiga (Tahap Akselerasi I) dari pelaksanaan RPJPD Provinsi Banten Tahun 2005-2025.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Pemerintah Provinsi
Banten Tahun 2012-2017 telah ditetapkan:
Visi
”Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan
Taqwa”
Misi
1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung Pengembangan
Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan;
2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat;
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang religius, cerdas dan berdaya saing
dalam Kerangka Penguatan NKRI;
4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku Pembangunan dan Sinergitas
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang;
5. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.
R
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –2
2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Banten yang tertuang
dalam dokumen RPJMD diperlukan perencanaan pembangunan yang berkesinambungan
antar dokumen perencanaan pembangunan. Hubungan antara Visi dengan Misi dan Tujuan
dengan Sasaran pembangunan 5 (lima) tahunan yang diambil dari dokumen RPJMD Tahun
2012-2017 dengan dokumen RKPD Tahun 2016, dijabarkan sebagai berikut :
1. Misi Pertama : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan. Tujuan dari misi tersebut
adalah untuk konektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan dasar masyarakat
dan peningkatan daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Untuk
mendukung pencapaian tujuan dari misi tersebut maka ditetapkan sasaran sebagai berikut:
a) Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung
pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa;
b) Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung
upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak
air;
c) Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenaga
listrikan di Banten;
d) Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman;
e) Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan infrastruktur;
f) Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan resiko bencana;
g) Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten;
h) Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan;
i) Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan
serta energi terbarukan diantaranya panas bumi, angin dan surya.
2. Misi Kedua : Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
Tujuan dari misi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan
pemerataan perekonomian daerah dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –3
masyarakat, untuk mendukung pencapaian tujuan dari misi tersebut maka ditetapkan
sasaran sebagai berikut :
a) Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;
b) Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja;
c) Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan K-UMKM dalam pengembangan
ekonomi lokal;
d) Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja;
e) Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
3. Misi Ketiga : Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan
Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI.
Tujuan dari misi tersebut adalah Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas,
agamis dan berdaya saing, untuk mendukung pencapaian tujuan dari misi tersebut maka
ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a) Tuntasnya program pemberantasan Buta Aksara;
b) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 tahun dan pencanangan Wajib Belajar 12 tahun bagi anak usia
sekolah;
c) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat
terutama masyarakat miskin;
d) Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja;
e) Meningkatnya kesetaraan gender;
f) Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup
dan kehidupan masyarakat.
4. Misi Keempat : Penguatan semangat kebersamaan antar-pelaku pembangunan dan
sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan
Seimbang.
Tujuan dari misi tersebut adalah mewujudkan Banten rukun damai, membangun
kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah beserta stakeholders dalam menjalankan
peran dan fungsinya masing-masing secara terintergrasi membangun Banten. Untuk
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –4
mendukung pencapaian tujuan dari misi tersebut maka ditetapkan sasaran sebagai berikut
:
a) Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat;
b) Meningkatnya kualitas kehidupan beragama;
c) Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal;
d) Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk;
e) Terwujudnya peningkatan partisipasi perencanaan dan kerjasama pembangunan
daerah.
5. Misi Kelima : Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang Berwibawa
Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih.
Tujuan dari misi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik, untuk mendukung pencapaian tujuan dari misi tersebut maka ditetapkan
sasaran sebagai berikut :
a) Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis
kompetensi;
b) Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan
keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi;
c) Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah
dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;
d) Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan;
e) Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
f) Meningkatnya peran pemerintah dengan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban
umum, ketentraman, linmas, regulasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana;
g) Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan;
h) Meningkatnya kualitas demokrasi di daerah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –5
Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Target Pembangunan Tahun 2016
dapat dijelaskan secara rinci dalam tabel, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan
Target Pembangunan Tahun 2016
Visi : Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
Misi Pertama,
Peningkatan
Pembangunan
Infrastruktur Wilayah
Mendukung
Pengembangan
Wilayah/Kawasan
Berwawasan
Lingkungan
Untuk
Untuk konektivitas
pengembangan
wilayah/kawasan
guna percepatan dan
perluasan
pembangunan
ekonomi Banten serta
meningkatkan
layanan dasar
masyarakat dan
peningkatan daya
saing daerah dengan
prinsip pembangunan
berkelanjutan
1. Tersedianya
infrastruktur
transportasi yang handal
dan terintegrasi untuk
mendukung pergerakan
perhubungan orang,
barang dan jasa;
Tingkat Kemantapan Jalan
(%) 93
Tingkat Kemantapan
Jembatan (%) 94
2. Tersedianya
infrastruktur sumber
daya air dan irigasi yang
handal untuk
mendukung upaya
konservasi dan
pendayagunaan sumber
daya air, serta
pengendalian daya rusak
air;
Luas Layanan, Peningkatan
dan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi Teknis (ha)
21.785,14
3. Meningkatnya cakupan
pelayanan dan kualitas
infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan di
Banten;
Rasio Elektrifikasi (%) 89,04
4. Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
sarana dan prasarana
dasar pemukiman
Cakupan Pelayanan Air
Bersih Perkotaan dan
Pedesaan (%)
47,49
Cakupan Akses Pelayanan
Sanitasi Dasar (%) 81,09
5. Terwujudnya keamanan
dan keserasian dalam
Cakupan Pembinaan Jasa
Konstruksi (%) 80
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –6
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
pembangunan
infrastruktur;
6.
Berkurangnya tingkat
pencemaran,
kerusakan
lingkungan dan
resiko bencana;
Tingkat Status Mutu
Sungai Utama dan Waduk
Besar (%)
64
Jumlah hari dengan Kualitas
Udara Perkotaan Kategori
Baik (Hari)
360
Cakupan
Penurunan Beban
Pencemaran Air Limbah
Industri (%)
16
7.
Meningkatnya fungsi
kawasan lindung
Banten;
Capaian Luas Kawasan
Lindung Terhadap Luas
Wilayah Banten (%)
29,03
Luas Kawasan Yang
Terlindungi Dari Dampak
Banjir (ha)
6.715,72
8. Terlaksananya
penataan ruang yang
berkelanjutan;
Rasio Rencana Kawasan
Strategis yang Tersusun
(%)
5,17
9. Meningkatnya
ketersediaan dan
pemanfaatan energi
alternatif yang ramah
lingkungan serta
energi terbaharukan
diantaranya panas
bumi, angin dan
surya.
Jumlah
Penerapan Energi
Alternatif (unit)
408
Misi Kedua, Untuk meningkatkan 1. Meningkatnya Indek Gini 0,2
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –7
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
Pemantapan Iklim
Investasi yang
Kondusif untuk
Mendorong
Pertumbuhan
Ekonomi Daerah dan
Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat
kualitas pertumbuhan
dan pemerataan
perekonomian daerah
dalam rangka
mempercepat
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
aktivitas ekonomi
regional berbasis
potensi lokal;
PDRB Per Kapita (Rp) 28.000.000
Daya Beli Masyarakat (Rp) 644.809
Pengeluaran Konsumsi
Pangan Per Kapita Per
Bulan (Rp)
498.984
Pengeluaran Konsumsi
Non Pangan Per Kapita
Per Bulan (Rp)
550.371
Pertumbuhan Sektor
Pertanian (%) 11
Pertumbuhan Sektor
Peternakan (%) 10
Pertumbuhan Sektor
Perkebunan (tanaman
keras) (%)
8,5
Pertumbuhan Sektor
Kehutanan (%) 8,5
Pertumbuhan Sektor
Pertambangan (%) 15
Pertumbuhan Sektor
Pariwisata (Hotel dan
Restoran) (%)
14,5
Pertumbuhan Sektor
Perikanan (%) 13,5
Pertumbuhan Sektor
Perdagangan (%) 11
Pertumbuhan Sektor
Industri (%) 10
2. Meningkatnya
kesempatan dan
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (%) 79,46
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –8
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
penyediaan lapangan
kerja;
3. Meningkatnya peran
kelembagaan dan
permodalan K-
UMKM dalam
pengembangan
ekonomi lokal;
Persentase
Wirausaha Baru (%) 19,34
4. Meningkatnya
investasi yang
mendorong
penciptaan lapangan
kerja;
Laju Pertumbuhan
Investasi (% / Tahun) 13,47
5. Terpenuhinya
kebutuhan pangan
masyarakat.
Penguatan Cadangan
Pangan Provinsi (Ton) 200
Indeks Tanam (Padi) 204
Misi Ketiga,
Peningkatan Kualitas
Sumberdaya Manusia
yang Religius, Cerdas
dan Berdaya Saing
dalam Kerangka
Penguatan NKRI
Untuk mewujudkan
Sumber Daya
Manusia yang sehat,
cerdas, agamis dan
berdaya saing
1. Tuntasnya program
pemberantasan buta
aksara;
Angka Melek Huruf (%) 96,84
2. Meningkatnya akses
dan mutu
pendidikan terutama
untuk penuntasan
wajib belajar
pendidikan dasar 9
tahun dan
pencanangan wajib
belajar 12 tahun bagi
anak usia sekolah;
Angka Rata-rata Lama
Sekolah (Tahun) 9,47
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
(%)
99,72
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket
B (%)
77,31
Angka Partisipasi Murni
(APM)
SMA/SMK/MA/Paket C
(%)
52,39
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/Paket A
(%)
118,80
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –9
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/Paket
B (%)
99,76
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
SMA/SMK/MA/Paket
C(%)
77,87
Angka Partisipasi Sekolah
(%) Pendidikan Dasar 82,34
Angka Partisipasi Sekolah
Pendidikan Menengah (%) 51,30
3. Meningkatnya akses
dan mutu pelayanan
kesehatan serta
upaya kesehatan
masyarakat, terutama
masyarakat miskin
Angka Harapan Hidup
(Tahun)
68,50
Angka Kematian Bayi
(1/1000 KH) 26,40
Angka Kematian Ibu
(1/100.000 KH) 105
4. Meningkatnya
kualitas dan
perlindungan
terhadap tenaga
kerja;
Cakupan Tenaga Kerja
Yang Mendapat Pelatihan
Berbasis Masyarakat (%)
50
5.
Meningkatnya
kesetaraan gender;
Indeks Pembangunan
Gender (%) 68,29
Indeks Pemberdayaan
Gender (%) 68,77
6. Meningkatnya peran
pemuda dan prestasi
olahraga dalam
pembangunan
kualitas hidup dan
kehidupan
masyarakat.
Cakupan
Pembinaan Lembaga
Kepemudaan(%)
80
Cakupan
Pembinaan Cabang
Olahraga (%)
25
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –10
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
Misi Keempat,
Penguatan Semangat
Kebersamaan Antar-
Pelaku Pembangunan
dan Sinergitas
Pemerintah Pusat,
Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang
Selaras, Serasi dan
Seimbang
Untuk mewujudkan
Banten rukun damai,
membangun
kebersamaan yang
sinergis antara pusat-
daerah, beserta
stakeholders dalam
menjalankan peran
dan fungsinya
masing-masing secara
terintergrasi
membangun Banten;
1. Meningkatnya
pelayanan sosial dan
partisipasi sosial
masyarakat;
Cakupan Pelayanan PMKS
(%) 8,24
2. Meningkatnya
kualitas kehidupan
beragama;
Jumlah Konflik Bernuansa
SARA -
3. Revitalisasi nilai-nilai
budaya dan kearifan
lokal;
Cakupan
Pelestarian dan
Pemanfaatan Nilai Budaya
Daerah (%)
80
4. Terkendalinya
pertumbuhan,
pertambahan jumlah
serta persebaran
penduduk;
Laju Pertumbuhan
Penduduk (%) 1,89
5. Terwujudnya
peningkatan partisipasi
perencanaan dan
kerjasama
pembangunan
daerah.
Jumlah Kerjasama
(Kesepakatan)
Pembangunan Daerah
4
Misi Kelima,
Peningkatan Mutu dan
Kinerja Pemerintahan
Daerah yang
Berwibawa Menuju
Tata Kelola
Pemerintahan yang
Baik dan Bersih
Untuk meningkatkan
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah yang efektif,
efisien, dan akuntabel
dalam rangka
meningkatkan
pelayanan publik
1. Meningkatnya
pengawasan,
akuntabilitas kinerja
dan disiplin aparatur
yang berbasis
kompetensi;
Cakupan
Tindak Lanjut LHP (%)
75,94
2. Mewujudkan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
serta pengelolaan
keuangan dan aset
daerah yang
akuntabel dan
berbasis teknologi
informasi;
Rasio
Kemandirian Daerah (%)
77,6
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –11
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
3.
Mewujudkan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
serta pengelolaan
keuangan dan aset
daerah yang
akuntabel dan
berbasis teknologi
informasi;
Opini Audit BPK WTP
4. Meningkatnya
pelayanan data dan
informasi publik
yang dapat diakses
dengan mudah dan
cepat oleh seluruh
lapisan masyarakat;
Skala Kepuasan
Masyarakat (skala 1-4)
3,5
5. Meningkatnya kinerja
pemerintahan desa
dan pembangunan
perdesaan;
Skala Komunikasi dan
Koordinasi Antar Instansi
Pemerintah (skala 1-7)
7
6. Meningkatnya
pembangunan dan
pembinaan hukum di
daerah;
Cakupan Penyelesaian
Perda (%)
100
7. Meningkatnya peran
pemerintah dan
masyarakat dalam
pemeliharaan
ketertiban umum,
ketentraman, linmas,
regulasi,
kesiapsiagaan dan
penanggulangan
bencana;
Cakupan Penegakan Perda
(%)
100
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –12
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
2016
8.
Meningkatnya peran
pemerintah dan
masyarakat dalam
pemeliharaan
ketertiban umum,
ketentraman, linmas,
regulasi,
kesiapsiagaan dan
penanggulangan
bencana;
Angka Kriminalitas 1.925
Cakupan
Mitigasi Kebencanaan 80
9. Meningkatnya
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan;
Tingkat Capaian Sasaran
RPJMD (%) 80
10. Meningkatnya
kualitas Demokrasi
di daerah
Tingkat Partisipasi Pemilih
(%) -
Indeks Demokrasi
Indonesia 74,98
Sumber RKPD Pemerintah Prov.Banten Tahun 2016
2.3 Prioritas Pembangunan Daerah
Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Banten Tahun 2016 merupakan implementasi
dari Program Pembangunan Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk Tahun 2016. Sejalan dengan tema RKP Tahun 2016
"Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi
Pembangunan Yang Berkualitas" maka ditetapkan tema RKPD Provinsi Banten Tahun
2016 yaitu “Peningkatan ekonomi kerakyatan dan daya saing SDM untuk
kesejahteraan rakyat yang berdaulat, mandiri, berkepribadian, dan berkeadilan”.
Dengan memperhatikan tema RKPD Tahun 2016, prioritas pembangunan RPJMD
Provinsi Banten Tahun 2012-2017 dan isu strategis Tahun 2016 maka selanjutnya ditetapkan
10 (sepuluh) prioritas pembangunan Tahun 2016, sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas tenaga kerja dan pengurangan tingkat pengangguran;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –13
2. Perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan antisipasi kerawanan sosial;
3. Pemantapan ketahanan pangan;
4. Peningkatan daya saing, pemasaran investasi dan komoditas;
5. Peningkatan konektivitas dan daya dukung kawasan pusat pertumbuhan;
6. Peningkatan kapasitas pendidikan berbasis kompetensi pasar kerja;
7. Optimalisasi infrastruktur pelayanan kesehatan dan integrasi peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat;
8. Pengendalian tata ruang, kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya air, mitigasi,
serta adaptasi bencana;
9. Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah;
10. Peningkatan keamanan, ketertiban dan kondusivitas masyarakat.
Hubungan antara prioritas pembangunan dengan program prioritas, dijabarkan sebagai
berikut :
Tabel 2.2
Keterkaitan antara Prioritas Pembangunan Tahun 2016 dengan Program Prioritas Pembangunan Daerah
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
1. Peningkatan Kapasitas
Tenaga Kerja dan
Pengurangan Tingkat
pengangguran
Ketenagakerjaan;
Ketenaga Kerjaan
Pengembangan
Kelembagaan,
Hubungan
Industrial dan
Perlindungan
Tenaga Kerja
Tingkat Hubungan Industrial,
Kesejahteraan Pekerja dan
Perlindungan Tenaga Kerja (%)
-
Tingkat Hubungan Industrial,
Kesejahteraan Pekerja dan
Perlindungan Tenaga Kerja (%)
4,73 Disnakertrans
Peningkatan
Produktivitas,
Perluasan,
Kesempatan Kerja
dan Berusaha
Menurunnya Tingkat
Pengangguran Terbuka 0,5%
setiap tahunnnya (%) 10,56 Disnakertrans
Peningkatan
Keterampilan
Cakupan
kegiatan peningkatan
608 Disnakertrans
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –14
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Tenaga Kerja keterampilan dan kesempatan
tenaga kerja (orang)
2. Perlindungan Sosial,
Pemberdayaan
Ekonomi, dan
Antisipasi Kerawanan
Sosial
Sosial ;
Pemberdayaan
Masyarakat Miskin
Jumlah masyarakat miskin yang
memperoleh pemberdayaan
social (kk)
1370
Dinsos
Jumlah komunitas masyarakat
terpencil yang diberdayakan
(kk)
260 Dinsos
Rasio pembinaan kelembagaan
penanggulangan kemiskinan
melalui TKPKD (Pengelola
PNPM Perdesaan Perkotaan
dan jenis PNPM lainnya) (%)
50 BPPMD
Rehabilitasi Sosial Jumlah Lanjut Usia yang
dilayani dan dilindungi (orang) 950 Dinsos
Jumlah Anak yang dilayani,
dilindungi dan direhabilitasi
(orang)
1167 Dinsos
Jumlah Penyandang Cacat yang
direhabilitasi (orang) 530 Dinsos
Jumlah lembaga sosial anak
yang dibina (lembaga) 20 Dinsos
Jumlah tuna sosial yang
direhabilitasi (orang) 680 Dinsos
Jumlah PMKS yang
memperoleh pelayanan,
perlindungan dan bimbingan
lanjut Balai Perlindungan Sosial
(orang)
307 Dinsos
Jumlah PMKS yang
memperoleh bimbingan sosial
dan keterampilan dan
bimbingan lanjut pada Balai
Pemulihan dan Pengembangan
Sosial (BP2S) (orang)
550 Dinsos
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –15
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Jumlah Korban Tindak
Kekerasan/Pekerja Migran yang
dilindungi (orang)
50 Dinsos
Jumlah bantuan untuk korban
bencana (orang) 5000 Dinsos
Jumlah Taruna Siaga Bencana
(TAGANA)yang dilatih (orang) 1,286 Dinsos
Jumlah Masyarakat yang
mendapat jaminan Sosial
(orang)
366 Dinsos
Pemberdayaan
Kelembagaan Sosial
dan Keagamaan
Jumlah Tenaga Kesejahteraan
Sosial yang dibina (orang) 604 Dinsos
Jumlah Kelembagaan sosial
yang dibina (lembaga) 550 Dinsos
Pelestarian Nilai-Nilai
Kepahlawanan, Keperintisan
dan Kejuangan (NK3) (orang)
400 Dinsos
Jumlah Penyuluhan Sosial yang
dilaksanakan (orang) 200 Dinsos
Meningkatnya pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai
keagamaan (kegiatan)
12 Biro Kesra
Meningkatnya kualitas
kelembagaan
kelompok/badan/lembaga/org
anisasi keagamaan yang
terfasilitasi (lembaga)
600 Biro Kesra
3. Pemantapan
Ketahanan,
Peningkatan
Keamanan Pangan
dan Penguatan
Logistik Pangan
Ketahanan
pangan;
Ketahanan Pangan Cadangan Pangan Pemerintah 200 BKPP
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –16
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Masyarakat Provinsi (ton)
Jumlah Cadangan Pangan
Masyarakat (ton) 807 BKPP
Jumlah lembaga cadangan
pangan pemerintah provinsi
(lembaga)
1 BKPP
Jumlah lembaga cadangan
pangan masyarakat (Lembaga) 82 BKPP
Cakupan
layanan fasilitasi program
bantuan Raskin (%)
100 BKPP
Penganekaragaman konsumsi
pangan masyarakat (skors PPH) 96 BKPP
Jumlah daerah rawan pangan
yang tertangani (kecamatan) 11 BKPP
Cakupan layanan penyuluh pada
daerah sentra produksi 70 BKPP
Pertanian;
Peningkatan
Produksi,
Produktivitas
Peternakan,
Perikanan,
Pertanian dan
Perkebunan
Peningkatan Produksi Padi
(GKG) (ton) 2,315,651 Distanak
Surplus Beras (ton) 72,154 Distanak
Penyediaan Benih Sumber Padi
(ha) 32,000 Distanak
Penyediaan Cadangan Benih
Daerah (CBD) Padi (ha) 90,000 Distanak
Produksi Hortikultura (Durian,
Manggis, Melon, Cabe Besar) 30,809 Distanak
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –17
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
(ton)
Produksi Daging (sapi dan
kerbau) (ton) 34,792,645 Distanak
Cakupan peningkatan upaya-
upaya rehabilitasi, diversifikasi,
intensifikasi dan peremajaan
tanaman perkebunan (ha)
500 Hutbun
Cakupan ketersediaan sumber
benih tanaman perkebunan
(unit)
3 Hutbun
Jumlah unit usaha perkebunan
terpadu (agrowisata) (unit) 1 Hutbun
Cakupan ketersediaan sarana
dan prasarana pendukung
pembangunan perkebunan
(unit)
3 Hutbun
Cakupan ketersediaan benih
tanaman perkebunan yang
berkualitas (batang)
107,000 Hutbun
Jumlah Produksi Perikanan
Tangkap (ton) 69,200 DKP
Nilai Tukar Nelayan (NTN) > 100 DKP
Jumlah Produksi Benih Ikan
(milyar ekor) 1.6 DKP
Jumlah Produksi Perikanan
Budidaya (ton) 180,000 DKP
Peningkatan Daya
Saing dan
Pemasaran Produk
Peternakan,
Perikanan,
Pertanian dan
Perkebunan
Nilai Tukar Petani (NTP) 105 Distanak
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –18
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Cakupan Penerapan Good
Agricultural Practice (GAP) /
Standar Operational Procedure
(SOP) Hortikultura (unit)
3 Distanak
Cakupan kemitraan Kelompok
Tani dan Dunia Usaha (unit) 10 Distanak
Tingkat perkembangan jumlah
aneka usaha kehutanan dan
perkebunan (unit)
6 Hutbun
Cakupan tingkat kemantapan
tata usaha dan pembinaan
industri kehutanan dan
perkebunan (unit)
250 Hutbun
Kontribusi Sektor Perikanan
Terhadap PDRB (%) 0.80 DKP
Jumlah Ekspor Perikanan (ton) 4000 DKP
Tingkat Kosumsi Ikan
(kg/kapita) 29 DKP
Pemberdayaan
Kelembagaan dan
Sumberdaya
Peternakan,
Perikanan,
Pertanian dan
Perkebunan
Cakupan
Penumbuhan dan
Pengembangan Kelembagaan
Pertanian (unit)
5 Distanak
Cakupan
Peningkatan Akses Kelompok
tani terhadap Perbankan (unit)
28 Distanak
Cakupan tingkat pemanfaatan
teknologi terapan bidang
kehutanan dan perkebunan
(unit)
2 Hutbun
Peningkatan jumlah kelompok
usaha mandiri (unit) 20 BKPP
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –19
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Peningkatan Daya
Dukung
Sumberdaya
Pertanian
Cakupan
ketersediaan Taktor (unit) 35 Distanak
Cakupan
ketersediaan Rice Milling Unit
(RMU) (unit)
2 Distanak
Cakupan
Pengembangan Jaringan Irigasi
(ha)
3800 Distanak
Kelautan dan
perikanan;
Pengelolaan
sumberdaya laut,
pesisir dan pulau-
pulau kecil
Luas Areal Konservasi Laut
(ha) 1 DKP
Jumlah Tindak Pidana Kelautan
dan Perikanan yang
Diselesaikan (kasus)
12 DKP
Kehutanan;
Peningkatan daya
dukung sumber
daya hutan dan
lahan
Cakupan
pengendalian penggunaan
kawasan hutan (unit)
6 Hutbun
4. Peningkatan Daya
Saing, Pemasaran
Investasi dan
Komoditas
Penanaman
modal;
Peningkatan Iklim
Investasi
Cakupan
layanan regulasi perijinan
bidang Penanaman Modal (%)
25,00 BKPMPT
Peningkatan
Promosi dan
Nilai Realisasi Investasi PMA
(Rp)
9.85
Trilyun BKPMPT
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –20
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Kerjasama Investasi
Nilai Realisasi Investasi PMDN
(Rp)
4.25
Trilyun BKPMPT
Koperasi dan
usaha kecil dan
menengah;
Pengembangan
Usaha dan Akses
Permodalan K-
UMKM
Persentase Koperasi dan
UMKM yang terakses sumber-
sumber permodalan (%)
17.28 K-UMKM
Tingkat pertumbuhan usaha
masyarakat yang dapat
menurunkan tingkat kemiskinan
(%)
17.28 K-UMKM
Pengembangan
Produk dan
Pemasaran K-
UMKM
Tingkat layanan teknologi,
inovasi, daya saing, dan mutu
produk koperasi dan UMKM
(%)
28.00 K-UMKM
Tingkat layanan akses akses
pasar dan pemasaran bagi
produk koperasi dan UMKM
(%)
28.00 K-UMKM
Peningkatan Daya
Saing, Kapasitas
Kelembagaan dan
SDM K-UMKM
Pesentase peningkatan kapasitas
kelembagaan dan produktivitas
Koperasi dan UMKM (%)
19.66 K-UMKM
Persentase peningkatan
kompetensi pelaku usaha
KUMKM (%)
19.66 K-UMKM
Pariwisata;
Pengelolaan dan
Pengembangan
Pariwisata
Meningkatnya pengembangan
daya tarik wisata(%) 20,00 Disbudpar
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –21
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Meningkatnya kualitas
pengelolaan destinasi wisata(%) 15.38 Disbudpar
Meningkatnya pengembangan
produk dan usaha pariwisata 20,00 Disbudpar
Meningkatnya promosi wisata
dan budaya dalam negeri dan
luar negeri(%)
20,11 Disbudpar
Pengembangan
Kemitraan
Kepariwisataan
Tingkat penguatan kemitraan
pariwisata, usaha ekonomi
kreatif dan lembaga/instansi
pemerintah (%)
20,00 Disbudpar
Rasio
peningkatan kapasitas
kelembagaan kebudayaan dan
pariwisata (%)
19.67 Disbudpar
Rasio peningkatan kapasitas
sumber sumber daya manusia
pariwisata dan instansi lainnya
(%)
18.75 Disbudpar
Industri;
Peningkatan Daya
Saing Industri
Cakupan
Penataan Kawasan dan
Penguatan Struktur industri
(%)
20,00 Disperindag
Cakupan
Penumbuhan dan
Pengembangan Wirausaha Baru
Bidang Industri (%)
20,00 Disperindag
Cakupan 20,00 Disperindag
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –22
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Peningkatan Mutu/Daya Saing,
Stadarisasi dan Sertifikasi
Produk (%)
Cakupan
Kemitraan Usaha dan
Pengembangan klaster industri
(%)
20,00 Disperindag
Perdagangan;
Peningkatan dan
Pengembangan
Perdagangan
Cakupan
Peningkatan Prasarana dan
Sarana Kelancaran Distribusi
Perdagangan/Pasar tradisional
(%)
20,00 Disperindag
Cakupan Pemberdayaan dan
Perlindungan Konsumen, dan
Pengawasan Barang
Beredar/Jasa (%)
20,00 Disperindag
5. Pembangunan
Infrastruktur Guna
Pemantapan
Konektivitas dan
Peningkatan Daya
Dukung Pusat-Pusat
Pertumbuhan
Pekerjaan umum;
Pembangunan dan
Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan
Prosentase jaringan jalan
provinsi dalam kondisi mantap
(%) 93,00 BMTR, Dishub
Kominfo
Prosentase panjang jembatan
provinsi dalam kondisi mantap
(%)
94,00 BMTR, Dishub
Kominfo
Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber
Daya Air
Cakupan pelayanan
pencegahan, penanggulangan
dan pemulihan banjir dan abrasi
(%)
10.92 SDAP
Luas layanan peningkatan dan
rehabilitas jaringan irigasi teknis
(ha)
3911.98 SDAP
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –23
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Pengembangan dan
Revitalisasi
Infrastuktur
Permukiman
Tingkat ketersediaan air bersih
dan sanitasi (m3) 1.830 SDAP
Pembangunan Infrastruktur
Perumahan dan Pemukiman
desa/kel (lokasi)
112 SDAP
Penyelesaian Gedung KP3B 1 SDAP
Pembangunan Gedung Kantor
sebanyak 15 gedung 3 SDAP
Perhubungan;
Pengelolaan dan
Penyelenggara-an
Transportasi Darat,
Laut, Udara dan
Perkeretaapian
Rasio
Pengembangan dan
Peningkatan Fasilitas
Perhubungan melalui
penyediaan sarana dan prasasara
lalu lintas angkutan menjadi
100% tahun 2017 (%)
44.30 Dishubkominfo
Tingkat pembinaan dan
pemantauan angkutan darat laut
dan udara sebesar 100% tahun
2017 (%)
54.06 Dishubkominfo
Perumahan;
Pembinaan dan
Penataan
Perumahan
Rasio
Pembinaan dan Penataan
Perumahan (%)
20,00 SDAP
Penataan ruang;
Penataan Ruang
Wilayah dan
Kawasan
Cakupan
ketersediaan regulasi dan
dokumen rencana tata ruang
wilayah (dok)
3 Bappeda
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –24
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Rasio
Rencana Kawasan Strategis
yang Tersusun (%)
3.17 BMTR
Peningkatan Kualitas Penataan
Ruang Kota (paket) 1 BMTR
Energi dan Sumber
Daya Mineral;
Pengelolaan Listrik
dan Pemanfaatan
Energi
Tingkat penambahan jumlah
Instalasi dan Sambungan
Rumah Terpasang (SS)
25,000 Distamben
Tingkat penambahan jumlah
Unit Terpasang Pembangkit
dan Reaktor dari Energi
Terbarukan (unit)
480 Distamben
Persentase tingkat pemenuhan
Kebutuhan Jaringan Listrik di
KP3B (%)
100 Distamben
Pengelolaan dan
Pemanfaatan
Sumber Daya
Mineral, Batubara,
Panas Bumi,
Geologi dan
Mitigasi Bencana
Geologi
Cakupan
ketersediaan Laporan
Pemetaan, Penelitian,
Pengembangan dan Sumber
Data Sumber Daya Mineral,
Batubara, Panas Bumi, Geologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
(dok)
12 Distamben
Cakupan
ketersediaan sarana
pengendalian dan konservasi air
tanah (unit)
4 Distamben
Pengembangan,
Pengusahaan
Potensi dan Produk
Pertambangan dan
Energi
Cakupan
layanan Penerbitan Dokumen
Perijinan yang menjadi
Kewenangan Provinsi (ijin)
10 Distamben
Cakupan 1 Distamben
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –25
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
layanan Kesepakatan Kerjasama
Bidang Pertambangan dan
Energi (dok)
Cakuman
layanan informasi data bidang
pertambangan dan energi yang
siap dipublikasikan (unit)
4 Distamben
6. Pemerataan Pelayanan
Pendidikan dan
Peningkatan
Pendidikan Berbasis
Pasar Kerja
Kepemudaan dan
olah raga;
Kepemudaan dan
Kepramukaan
Jumlah organisasi pramuka yang
mendapatkan pelayanan
Kepramukaan (kwartir)
9 Dispora
Jumlah Kelompok/ Organisasi
Kepemudaan yang berperan
dalam kewirausahaan
(kelompok)
10 Dispora
Pembinaan,
Pembudayaan dan
Pengembangan
Olahraga
Rasio Cabang Olahraga
Berprestasi terhadap jumlah
kejuaraan tingkat
nasional/regional (%)
20 cabor/
18 event Dispora
Tingkat pemenuhan prasarana
dan sarana olahraga (unit) 1 Dispora
Pendidikan;
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
Angka Partisipasi Kasar (APK)
PAUD (%) 52,00 Dindik
Pendidikan Dasar
Wajib Belajar 9
Tahun
APM Jenjang
SD/SDLB/MI/Paket A (%) 99.72 Dindik
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs/SMPLB/Paket
B/Wustho (%)
99.76 Dindik
Pendidikan
Menengah Wajib
Belajar 12 Tahun
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/SMA-
LB/MA/Paket C (%)
64.72 Dindik
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –26
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Peningkatan mutu,
kesejahteraan dan
perlindungan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Rasio jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi minimum
S.1 / D.IV terhadap jumlah
guru keseluruhan
2.383 Dindik
Pendidikan Tinggi Angka Partisipasi Kasar (APK)
PT/PTA (%) 7.17 Dindik
Jumlah Prodi yang terakreditasi
(unit) 5 Dindik
Pendidikan Non
Formal dan
Informal (PNFi)
Angka Buta Aksara Penduduk
Usia 15 Tahun Keatas (orang) 15,000 Dindik
Peningkatan Mutu
Tata Kelola dan
Pencitraan
Pendidikan
Rata -rata Lama Sekolah (tahun) 9.47 Dindik
Ketersediaan Sarana Prasarana
SMAN CMBBS (%) 10 Dindik
Perpustakaan;
Pengembangan
Minat dan Budaya
Baca
Tingkat kunjungan
perpustakaan per hari (%) 360 (72%) BPAD
Meningkatnya kunjungan ke
website BPAD (%) 90 (72%) BPAD
Pengembangan dan
Pembinaan
Perpustakaan
Peningkatan Jumlah
Perpustakaan sesuai standar (%) 34 (81%) BPAD
7. Optimalisasi
infrastruktur
Pelayanan Kesehatan
dan Integrasi
Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Kesehatan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –27
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan
Anak
Persentase Balita Ditimbang
Berat Badannya (D/S) (%) 82,00 Dinkes
Persentase Ibu bersalin yg
ditolong oleh Nakes terlatih
(Cakupan PN) (%)
91,50 Dinkes
Cakupan Kunjungan Neonatal
pertama (KN1) (%) 92,00 Dinkes
Pembinaan Upaya
Kesehatan
Persentase Rumah Tangga
Melaksanakan Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS) (%)
75,00 Dinkes
Persentase RSUD dan Swasta
yang melayani pasien penduduk
miskin (%)
95,00 Dinkes
Persentase RS yg melaksanakan
PONEK (%) 100,00 Dinkes
Persentase Peningkatan Sarana
Dan Prasana RS Provinsi dan
Labkesda Provinsi Banten (%)
95,00 Dinkes
Persentase Puskesmas Rawat
Inap Yang Mampu PONED
(%)
100,00 Dinkes
Persentase peningkatan sarana
dan prasarana barang medis
RSUD Banten (%) 80,00
RSUD Banten
Persentase peningkatan sarana
dan prasarana barang non
medis RSUD Banten (%)
85,00 RSUD Banten
Pasien yang dilayani dan
ditangani sesuai dengan indikasi
dan kemampuan (%)
85,00 RSUD Banten,
RSUD Malingping
Waktu keberlangsungan
pelayanan terpenuhi disemua 85,00
RSUD Banten,
RSUD Malingping
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –28
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
bagian (%)
Pasien yang mendapatkan
asuhan keperawatan (%) 100,00
RSUD Banten,
RSUD Malingping
Tenaga perawat yang mendapat
pembinaan dan pengembangan
(%)
60,00 RSUD Banten,
RSUD Malingping
Pengendalian
Penyakit Dan
Penyehatan
Lingkungan
Jumlah bayi yang mendapatkan
imunisasi dasar lengkap / UCI
(Universal Child Imunization)
dibawah 1 tahun di
desa/kelurahan (%)
100,00 Dinkes
Prevalensi HIV (%) <0,5 Dinkes
Persentase kasus baru
Tuberkulosis Paru (BTA
positif) yang disembuhkan (%)
91,00 Dinkes
Angka penemuan kasus Malaria
per 1.000 penduduk <1 Dinkes
Presentasi puskesmas yang
melaksanakan program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular (%)
50,00 Dinkes
Persentase cakupan penduduk
yang terakses air minum
berkualitas (%)
78,00 Dinkes
Kefarmasian Dan
Perbekalan
Kesehatan
Persentase ketersediaan obat
buffer di Provinsi Banten (%)
100,00
Dinkes
Persentase Sarana Kesehatan,
Produksi dan Distribusi
Kefarmasian dan Alat
Kesehatan yang berkualitas (%)
70,00 Dinkes
Pengembangan dan
Pemberdayaan
Sumberdaya
Manusia Kesehatan
Terlaksananya Puskesmas yg
melaksanakan SIKDA (%) 188,00 Dinkes
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –29
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Puskesmas Yang Melaksanakan
Upaya Kesehatan Kerja (unit) 55 Dinkes
Prosentase Sarana dan
prasarana Balai Kesehatan
Jiwa Masyarakat Provinsi
Banten (%)
90,00 Dinkes
Persentase Pembinaan Dinas
Kesehatan dan RS yang
melayani pasien penduduk
miskin peserta program
Jamkesmas (%)
100,00 Dinkes
Jumlah Tenaga Kesehatan RS
Malingping yang ditingkatkan
kemampuannya (orang)
27 RSUD Malingping
Peningkatan Mutu
Layanan Kesehatan
Masyarakat
Jumlah industri formal dan
informal yang mendapatkan
promosi kesehatan kerja (%)
200,00
Dinkes
Prosentase pelayanan
kesehatan dasar bagi
masyarakat pekerja (%)
70,00 Dinkes
Ketersediaan Obat, Bahan dan
Alat Penunjang RSUD
Malingping (%)
100,00 RSUD Malingping
Jumlah Pasien Mendapat
Layanan Kesehatan Gratis
(orang)
200 RSUD Malingping
Lengkapnya pengisian rekam
medik 24 jam setelah selesai
pelayanan (%)
85,00 RSUD Banten
Tersedianya data dan informasi
sesuai kebutuhan dan
kemampuan (%)
80,00 RSUD Banten
8. Pelestarian Lingkungan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –30
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Lingkungan Hidup,
Mitigasi, dan Adaptasi
Bencana
hidup;
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan Hidup
Persentase kualitas air yang
terpantau dan terinformasikan
menurut SPM (%)
20,00 BLHD
Rasio
tindak lanjut terhadap jumlah
pengaduan masyarakat akibat
dugaan pencemaran/kerusakan
lingkungan hidup (%)
20,00 BLHD
Rehabilitasi dan
Konservasi
Sumberdaya Alam
dan Lingkungan
Hidup
Luas area rehabilitasi hutan dan
lahan (ha) 8,000 Hutbun
Persentase peningkatan fungsi
hutan dan kawasan lindung (%) 20,00 BLHD
Otonomi daerah,
pemerintahan
umum,
administrasi
keuangan daerah,
perangkat daerah,
kepegawaian, dan
persandian;
Penanggulangan
Bencana
Rasio
Mitigasi dan Pengurangan
Resiko Bencana (%)
100,00 BPBD
Rasio
Ketersediaan Peralatan dan
Logistik, Pos Bencana dan
Tanggap Darurat Bencana (%)
100,00 BPBD
Rasio
Bantuan dan Rehabilitasi
Pemulihan Kondisi Pasca
Bencana(%)
100,00 BPBD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –31
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
9. Pemantapan
Reformasi dan Tata
Kelola Pemerintahan
Daerah
Kependudukan
dan catatan sipil;
Penataan
Administrasi
Kependudukan
Cakupan
Peningkatan Tata Kelola
Administrasi Kependudukan
(%)
100,00 Biro Pemerintahan
Kebudayaan;
Pengelolaan dan
Pengembangan
Keragaman,
Kekayaan dan Nilai
Budaya
Meningkatnya pengembangan
dan pemanfaatan kebudayaan
(%)
20,00 Disbudpar
Meningkatnya pelestarian tradisi
masyarakat adat (%) 20,00 Disbudpar
Meningkatnya pelestarian nilai-
nilai tradisi dan kearifan lokal
(%)
14,71 Disbudpar
Meningkatnya pelestarian dan
perlindungan cagar budaya,
museum dan kesejarahan (%)
20,37 Disbudpar
Pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak;
Kesetaraan Gender,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
Pengembangan Kota Layak
Anak Kab/Kota (Forum
Kader, POKJANAL)
(Kab/Kota)
2
Kab/Kot
a
BPPMD
Rasio
Pembinaan dan Pengembangan
Jaringan kerja lembaga
masyarakat (TP. PKK Prov,
Kab/Kota, Kec, HARGANAS)
(%)
100,00 BPPMD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –32
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Rasio
Peningkatan Kapasitas
Pengelola P2TP2A dan lembaga
lainnya (%)
20,00 BPPMD
Rasio
Pembinaan TKP3 BPPMD
Rasio
Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan PUG TKP3,
PSW (AP,PPRG) (%)
100,00 BPPMD
Rasio
Pembinaan Organisasi Wanita
(BKOW dan lainnya)
100,00 BPPMD
Rasio
Peningkatan Kualitas Hidup
Perempuan(P2WKSS,GSI,APE
) (%)
100,00 BPPMD
Prosentase penanganan kasus
kekerasan terhadap perempuan
dan anak yang terlaporkan
(Dalam dan Luar Provinsi) (%)
100,00 BPPMD
Keluarga
berencana dan
keluarga
sejahtera;
Kependudukan dan
Keluarga Berencana
Cakupan
Peningkatan integrasi
pengelolaan layanan KB (orang)
80 BPPMD
Pemberdayaan
masyarakat dan
desa;
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Rasio
Desa/Kel Yang Mengalami
90,00 BPPMD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –33
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Lembaga Perdesaan peningkatan kapasitas
kelembagaan masyarakat
desa/kelurahan (%)
Rasio
Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam
pembangunan desa/kel (%)
12,50 BPPMD
Cakupan
Pengembangan Inovasi dan
Pemasyarakatan Teknologi
Tepat Guna (posyantek)
2 BPPMD
Rasio
Penguatan Kemandirian
Masyarakat Desa (Lembaga
Keuangan Mikro Desa
(BUMDes) (%)
90,00 BPPMD
Rasio
Jumlah Kelompok Usaha
Ekonomi Keluarga Pedesaan
setiap desa terhadap jumlah
desa keseluruhan (Pasar Desa,
UED-SPP, UPPKS, Lumbung
Desa) (%)
5,00 BPPMD
Rasio
pembinaan dan pengembangan
Ekonomi masyarakat (BKM,
peralihan pengelolaan PNPM )
(%)
6.38 BPPMD
Cakupan Pembinaan
Pemerintah Desa/Kel
(pemerintah desa dan
BPD)(desa/kelurahan)
6 BPPMD
Cakupan pengembangan
Pemerintahan Desa (desa) 1261 BPPMD
Perencanaan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –34
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
pembangunan;
Kerjasama
Pembangunan
Daerah
Perencanaan kerjasama
pembangunan daerah
(dokumen)
3 Bappeda
Koordinasi dan Fasilitasi
Kerjasama Antar Daerah dan
Luar Negeri (%)
100,00 Biro Pemerintahan
Perencanaan dan
Penganggaran
Pembangunan
Daerah
Cakupan
ketersediaan dokumen
perencanaan dan penganggaran
pembangunan (%)
100,00 Bappeda
Pengendalian
Pembangunan
Daerah
Cakupan
hasil pengendalian evaluasi
pelaksanaan program
pembangunan (%)
100,00 Bappeda
Rasio
kegiatan pelaporan
pengendalian pelaksanaan
APBD (%)
100,00 Biro Ekbang
Komunikasi dan
informatika;
Pengembangan
Komunikasi,
Informasi dan
Telematika
Meningkatnya penyelenggaraan
dan pelayanan aksesbilitas serta
kapasitas Telekomunikasi,
informasi dan teknologi
informatika sebesar 100%
tahun 2017 (%)
86,84 Dishub
kominfo
Cakupan
Peningkatan Kapasitas dan
Pembinaan Lembaga Penyiaran
(%)
60,00 Set KPID
Cakupan
Pemantauan Isi Siaran Radio
dan Televisi (%)
60,00 Set KPID
Cakupan Penyelenggaraan
Perizinan Penyiaran (%) 100,00 Set KPID
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –35
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Otonomi daerah,
pemerintahan
umum,
administrasi
keuangan daerah,
perangkat daerah,
kepegawaian, dan
persandian;
Pemeliharaan
Ketentraman,
Ketertiban dan
Perlindungan
Masyarakat
Rasio
Pengamanan, Pengawalan
Gubernur, Wakil Gubernur,
Sekretaris daerah (%)
100,00 Pol PP
Rasio
Pemeliharaan Ketenteraman
dan Ketertiban Umum (%)
100,00 Pol PP
Rasio
Penegakan Peraturan
Perundang-undangan (%)
100,00 Pol PP
Rasio
Pendataan dan Tindaklanjut
Pelanggaran Peraturan
Perundang-undangan (%)
100,00 Pol PP
Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat
Daerah
Jumlah Kegiatan Penyerapan
Aspirasi Masyarakat yang
Terakomodir dalam Rencana
Pembangunan Daerah (%)
100,00 Set DPRD
Jumlah Kegiatan Pembahasan
dan Penetapan RAPERDA
Serta Keputusan DPRD (%)
100,00 Set DPRD
Jumlah Dukungan Layanan
Komunikasi, Informasi,
Publikasi Alat Kelengkapan
DPRD dan Sosialisasi Produk
Hukum DPRD (%)
100,00
Set DPRD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –36
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Jumlah Kegiatan Pembahasan
Rapat-rapat DPRD 100,00 Set DPRD
Jumlah Kegiatan Pengawasan
Oleh DPRD Terhadap
Penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pembangunan Daerah (%)
100,00 Set DPRD
Jumlah Kegiatan Peningkatan
Kapasitas, Profesionalisme dan
Ketersediaan Tenaga Ahli
pendukung AKD (%)
100,00 Set DPRD
Pembinaan,
Pemantapan
Otonomi Daerah
dan Pemerintahan
Umum
Rasio
Fasilitasi Penyelenggaraan
Otonomi Daerah dan
Pemerintahan Umum (%)
100,00 Biro Pemerintahan
Rasio
Fasilitasi Administrasi
Pertanahan (%)
100,00 Biro Pemerintahan
Jumlah Dokumen Pedoman
Pelaksanaan Pembangunan dan
Standarisasi Harga Satuan
Barang dan Jasa (dokumen)
2 Biro Ekbang
Rasio
Kegiatan Fasilitasi LPSE
Provinsi Banten (%)
100,00 Biro Ekbang
Koordinasi Pengendalian Inflasi
daerah (%) 4,00 Biro Ekbang
Pengembangan dan
Peningkatan Lembaga
Keuangan daerah (unit)
12 Biro Ekbang
Penyusunan Bahan Kebijakan
Pengembangan Perekonomian
Daerah (dokumen)
10 Biro Ekbang
Pengembangan Pelayanan 100,00 Biro Humas
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –37
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Publikasi, Kerjasama Jaringan
Media dan Informasi (%)
Peningkatan Pengelolaan
Informasi Komunikasi dan
Dokumentasi
100,00 Biro Humas
Pengelolaan Sistem layanan
Informasi Promosi (%) 100,00 Kantor Penghubung
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas kebijakan bidang
kesejahteraan rakyat (dokumen)
16 Biro Kesra
Pengelolaan
Kekayaan dan Aset
Daerah
Rasio
Fasilitasi Pengelolaan
Perlengkapan dan Aset Daerah
(%)
100,00 Biro Aset dan
Perlengkapan
Jumlah Kekayaan Daerah (Rp) 6.310 T
Biro Aset dan
Perlengkapan
Peningkatan
Pengelolaan
Keuangan dan
Pendapatan Daerah
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
(Rp) 4.123 T DPPKD
Ketersediaan jumlah
sistem/data/dokumen/informa
si penunjang peningkatan
pendapatan daerah (unit)
2 DPPKD
Ketersediaan
Sistem/Data/Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
(unit)
3 DPPKD
Persentase ketepatan waktu
pelaksanaan pembinaan,
fasilitasi dan evaluasi
pengelolaan keuangan daerah
Pemerintah Kabupaten/Kota
(%)
100,00 DPPKD
Cakupan 100,00 DPPKD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –38
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
fasilitasi, monitoring, dan
evaluasi pengelolaan keuangan
daerah Pemerintah Provinsi (%)
Penataan
Kelembagaan dan
Ketatalaksanaan
Perangkat Daerah
Rasio
ketersediaan dokumen penataan
Kelembagaan Perangkat
Daerah, Lembaga lain bagian
perangkat daerah,
Ketatalaksanaan, Analisa
Jabatan dan Analisa Beban
Kerja Perangkat Daerah (%)
100,00 Biro Organisasi
Pembinaan Karier
dan Administasi
Kepegawaian
Aparatur
Rasio
Pembinaan dan Kesejahteraan
PNS Provinsi Banten (%)
100,00 BKD
Rasio
Pelayanan Administrasi
Kepegawaian (%)
100,00 BKD
Rasio
Pengembangan Sumber Daya
Aparatur (%)
100,00 BKD
Peningkatan
Kapasitas SDM
Aparatur
Rasio
Penyelenggaraan Diklat dan
Bimtek Aparatur (%)
100,00 Badan Diklat
Rasio Ketersediaan Bahan
Penunjang Kediklatan dan
Bimtek Aparatur (%)
100,00 Badan Diklat
Peningkatan
Kualitas Tata Kelola
Pemerintahan
Daerah
Rasio
ketersediaan dokumen
Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan (%)
100,00 Seluruh SKPD
Rasio
ketersediaan dokumen
Penatausahaan, Pengendalian
100,00 Seluruh SKPD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –39
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
dan Evaluasi Laporan
Keuangan (%)
Peningkatan Sarana,
Prasarana
Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Rasio
Penyediaan Barang dan Jasa
Adm. Perkantoran serta
Pelayanan Tata Usaha
Kerumahtanggaan (%)
100,00 Seluruh SKPD
Rasio
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi di
dalam dan ke Luar Daerah (%)
100,00 Seluruh SKPD
Rasio
Pembangunan, Pengadaan,
Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Prasarana dan Sarana Aparatur
(%)
100,00 Seluruh SKPD
Rasio pembinaan dan
peningkatan pelayanan, tata
usaha dan administrasi
kepegawaian (%)
100,00 Seluruh SKPD
Pembinaan,
Pengawasan dan
Akuntabilitas
Aparatur
Rasio Peningkatan kualitas
pengawasan dan akuntabilitas
kinerja aparatur (%) 100,00 Inspektorat
Peningkatan
Kesadaran dan
Pengembangan
Produk Hukum dan
HAM
Rasio ketersediaan Dokumen
Produk Hukum (%) 20 Biro Hukum
Cakupan
Kegiatan Peningkatan
Kesadaran Hukum dan HAM
(%)
100,00 Biro Hukum
Penelitian,
Pengembangan
Kebijakan Strategis,
Ketersediaan dokumen
kebijakan hasil Penelitian dan
Pengembangan Inovasi Daerah
34 Balitbangda
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –40
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
Inovasi Daerah, dan
IPTEK
(dokumen)
Statistik;
Penyediaan Data
Pembangunan
Daerah
Ketersediaan Data dan
Informasi Pembangunan
(paket)
42 Seluruh SKPD
Kearsipan;
Pembinaan
Kearsipan Daerah
Persentase SKPD Provinsi yang
pengelolaan arsipnya sesuai
dengan ketentuan (%)
38 (88%) BPAD
Persentase cakupan koneksi
Jaringan Informasi Kearsipan
Provinsi (JIKP) dengan seluruh
SKPD, Kab/Kota (%)
38 (88%) BPAD
Ketransmigrasian.
Penyiapan,
pengerahan dan
Pembinaan
Transmigrasi
Cakupan
Penyiapan,Pelayan-
an,Pembinaan,dan Kebutuhan
Masyarakat Transmigran Serta
Meningkatnya Pendapatan
Perkapita Masyarakat (KK)
350 Disnakertrans
Cakupan
Fasilitas Perpindahan dan
Penempatan Transmigrasi (KK)
190 Disnakertrans
Peningkatan
Keamanan Ketertiban
dan Kondusifitas
Masyarakat.
Kesatuan bangsa
dan politik dalam
negeri;
Pembinaan
Kerukunan,
Kesatuan Bangsa
dan Politik
Cakupan
pembinaan lembaga yang sadar
politik (%)
368,00 Badan Kesbangpol
Cakupan
pembinaan lembaga yang sadar
426,00 Badan Kesbangpol
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –41
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN
URUSAN/
PROGRAM INDIKATOR
TARGET
2016
SKPD
PENANGGUNG
JAWAB
kerukunan (%)
Cakupan
kegiatan Pemeliharaan Stabilitas
Daerah (%)
100,00 Badan Kesbangpol
Otonomi Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan,
Perangkat Daerah
dan Persandian.
Pemeliharaan
Ketentraman
Ketertiban dan
Perlindungan
Masyarakat
Rasio
Pengamanan, Pengawana
Gubernur, Wakil Gubernur dan
Sekretaris Daerah (%)
100,00 Pol PP
Rasio
Penegakan Peraturan
Perundang -undangan (%)
100,00 Pol PP
Rasio
Pendataan dan Tindak Lanjut
Pelanggaran Peraturan
Perundang-Undangan (%)
100,00 Pol PP
Sumber RKPD Pemerintah Prov.Banten Tahun 2016
2.4 Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun
2016
Guna mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil kinerja, pemerintah Provinsi Banten membuat Rencana Kinerja
Tahunan Tahun 2016, yang menjadi dasar Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016, sebagaimana dijabarkan dalam tabel dibawah ini :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 II –42
2.4.1 Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten didukung oleh 4 (empat)
indikator kinerja yang diharapkan dapat mendukung pencapaian kinerja target yang
telah ditetapkan pada Tahun 2016, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
No Uraian Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) %
75,13
2. Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) %
6,80 - 6,90
3. Menurunnya Persentase Penduduk Miskin
Persentase Penduduk Miskin (%)
4,90 - 4,70
4. Menurunnya Persentase Pengangguran Terbuka (terhadap angkatan kerja)
Persentase Pengangguran Terbuka (terhadap angkatan kerja) %
8,74
Sumber IKU Prov.Banten Tahun 2016
2.4.2 Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah,merupakan komitmen kinerja Gubernur Banten yang tertuang dalam
perjanjian kinerja sebagaimana dapat dilihat pada lampiran Perjanjian Kinerja
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 yang tercantum dalam Lampiran Laporan
Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 ini. Perjanjian Kinerja dan
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 beserta sasaran -
sasaran strategis yang telah ditetapkan, dijadikan acuan untuk mengukur kinerja
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016.
Tabel Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –1
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
apaian kinerja Pemerintah Provinsi Banten yang menjadi implementasi akuntabilitas
kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 53 Tahun 2015
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, menggambarkan keberhasilan ataupun
ketidaktercapaian dari kinerja Pemerintah Provinsi Banten baik capaian kinerja sasaran strategis
yang hendak diwujudkan tahun 2016 maupun capaian realisasi keuangannya. Pada BAB III ini
diuraikan terkait dengan gambaran pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Banten.
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran strategis merupakan hal yang penting
bagi pengukuran kinerja ini. Kriteria pengukuran capaian kinerja didasarkan pada suatu target
yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. Kriteria tersebut merupakan komitmen dari
Gubernur dengan Kepala SKPD untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap
sasaran/program dan kegiatan yang dilakukan. Pada akhir tahun dilakukan perbandingan
antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi yang dicapai, sehingga diperoleh capaian
kinerja. Selanjutnya terhadap selisih antara realisasi dengan target yang ditetapkan dilakukan
analisis untuk mengetahui penyebabnya. Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan
gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi
dalam rangka mewujudkan tujuan prioritas daerah yang telah ditetapkan.
Dalam mengukur kinerja Sasaran Strategis, indikator yang dipakai adalah indikator
absolut. Capaian absolut Sasaran Strategis ini sendiri dirumuskan dari hubungan sebab akibat
antara Sasaran Strategis dengan program pendukungnya.
3.1.1 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
Penetapan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi
Banten pada Tahun 2016, mencakup 4 (empat) indikator utama sebagai berikut:
C
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –2
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator pertama yang disajikan
berdasarkan capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas
hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi
dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan
kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena
terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan
gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk
mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat
terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per
kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk
hidup layak, IPM di Provinsi Banten di targetkan sebesar 75,13 persen dengan realisasi
sebesar 70,35 persen. dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 mencapai 70,27 persen
serta realisasi tahun 2014 mencapai 69,89 persen.
Indikator kedua pada indikator kinerja utama Pemerintah Provinsi Banten
Tahun 2016 adalah Laju Pertumbuhan ekonomi (LPE) yang ditargetkan sebesar 6,80 -
6,90 persen dengan realisasi sebesar 5,26 persen, angka realisasi LPE melambat dari
target yang ditetapkan. dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 mencapai 5,37 persen
serta realisasi Tahun 2014 mencapai 5,47 persen. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang mempengaruhinya antara lain : Inflasi dan Produk Domestik Regional Bruto
yang merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu
daerah dalam periode tertentu.
Indikator ketiga yang ingin dicapai adalah menurunnya persentase penduduk
miskin yang di targetkan sebanyak 4,90 - 4,70 persen dengan realisasi Tahun 2016
sebesar 5,36 persen meskipun angka realisasi tersebut belum dapat memenuhi target
yang telah ditetapkan, dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 mencapai 5,75 persen
serta realisasi Tahun 2014 mencapai 5,51 persen. Persentase penduduk miskin diukur
menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur
dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –3
pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Sebagai dasar perhitungan,
Garis Kemiskinan adalah besaran pengeluaran nilai rupiah per kapita setiap bulan untuk
memenuhi kebutuhan dasar minimum makanan dan non makanan yang dibutuhkan oleh
seseorang/individu untuk tetap berada pada kehidupan yang layak.
Selanjutnya pada indikator ke empat menurunnya persentase pengangguran
terbuka yang ditargetkan 8,74 persen dapat terealisasi ditahun 2016 sebesar 8,92 persen,
maka angka realisasi tidak melebihi target kinerja yang telah ditetapkan dibandingkan
dengan realisasi tahun 2015 mencapai 9,55 persen serta realisasi Tahun 2014 mencapai
9,07 persen.
Berikut disajikan tabel pengukuran kinerja Indikator Kinerja Utama Pemerintah
Provinsi Banten Tahun 2016 :
Tabel : Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Utama Target
(%)
Realisasi
Tahun
2014 (%)
Realisasi
Tahun
2015 (%)
Realisasi
Tahun
2016 (%)
Capaian
(%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) 75,13 69,89 70,27 70,35 93,63
2. Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE) 6,8-6,9% 5,47% 5,37% 5,26% 77,35
3. Persentase Penduduk
Miskin (PPM) 4,9-4,7% 5,51% 5,75% 5,36% 91,41
4. Persentase Pengangguran
Terbuka (PPT) terhadap
angkatan kerja
8,74% 9,07% 9,55% 8,92% 97,98
Catatan : Realisasi IPM Tahun 2016 menggunakan data perhitungan sementara BPS Provinsi Banten. Keterangan : 1. Capaian IPM dan LPE adalah hasil pembagian antara realisasi dibagi target dikali 100 2. PPM dan PPT adalah Hasil pembagian antara target dibagi realisasi dikali 100 Sumber data : BPS Provinsi Banten Tahun 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –4
Pencapaian 4 (Empat ) Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten
Tahun 2016 didukung oleh pencapaian 32 Sasaran Strategis Pemerintah Provinsi Banten
dengan rincian sebagai berikut:
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan dukungan capaian Sasaran Strategis:
a. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat;
b. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara;
c. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib
belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi
anak usia sekolah;
d. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan
masyarakat, terutama masyarakat miskin;
e. Meningkatnya kesetaraan gender;
f. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas
hidup dan kehidupan masyarakat;
g. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama;
h. Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal;
i. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk;
j. Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang
berbasis kompetensi;
k. Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan
mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;
l. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
m. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban
umum, ketentraman, linmas, regulasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana;
n. Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan;
o. Meningkatnya kualitas demokrasi di daerah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –5
Perkembangan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten
dibandingkan dengan Nasional Tahun 2013 – 2016, sebagaimana grafik di bawah ini :
Tabel
Perkembangan IPM Provinsi Banten Tahun 2013 – 2016
Kab/Kota 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten Pandeglang 61,35 62,06 62,72 62,78
Kabupaten Lebak 61,13 61,64 62,03 62,10
Kabupaten Tangerang 69,28 69,57 70,05 70,20
Kabupaten Serang 63,57 63,97 64,61 64,69
Kota Tangerang 75,04 75,87 76,08 76,12
Kota Cilegon 70,99 71,57 71,81 71,89
Kota Serang 69,69 70,26 70,51 70,54
Kota Tangsel 78,65 79,17 79,38 79,41
Provinsi Banten 69,47 69,89 69,64 70,35
Indonesia 68,31 68,90 69,55 NA
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2016 (*rekon data tahun 2016, bulan Mei 2017)
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dengan dukungan capaian Sasaran Strategis:
a. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk
mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa;
b. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk
mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta
pengendalian daya rusak air;
c. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan di Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –6
d. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar
pemukiman;
e. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan resiko bencana;
f. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten;
g. Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan;
h. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah
lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin dan surya;
i. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;
j. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan K-UMKM dalam
pengembangan ekonomi lokal;
k. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja;
l. Terwujudnya peningkatan partisipasi perencanaan dan kerjasama pembangunan
daerah;
m. Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi
informasi.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –7
Penyajian perkembangan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Banten pada
Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel
Perkembangan LPE Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2013-2016 (Persen)
Kab/Kota 2013 2014 2015 2016
(1) (4) (5) (6) (6)
Kabupaten Pandeglang
4,92 5,02
NA
Kabupaten Lebak
6,27 6,67
NA
Kabupaten Tangerang
6,89 6,12
NA
Kabupaten Serang
6,33 6,73
NA
Kota Tangerang 6,73 6,17
NA
Kota Cilegon 6,81 5,32
NA
Kota Serang 7,39 7,72
NA
Kota Tangsel 8,86 8,99
NA
Provinsi Banten 5,89 5,47 5,40 5,26
Indonesia 5,73 5,06 4,88 5,02
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2016
3. Persentase Penduduk Miskin dengan dukungan capaian Sasaran Strategis:
a. Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat;
b. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –8
Informasi terkait Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Banten
dibandingkan dengan Nasional Tahun 2016, disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Banten Tahun 2016
Jenis Kegiatan Satuan Banten Nasional
(1) (2) (3) (4)
1. Garis Kemiskinan (Kota+Desa)
Rupiah/Kapita/Bulan 356.436 344.809
a. Kota Rupiah/Kapita/Bulan 365.672 356.378
b. Desa Rupiah/Kapita/Bulan 336.592 333.034
2. Jumlah Penduduk Miskin (Kota+Desa)
Orang 690.668 28.513.570
a. Kota Orang 418.954 10.619.857
b. Desa Orang 271.714 17.893.713
3. Persentase Penduduk Miskin (Kota+Desa)
Persen 5,75 11,13
a. Kota Persen 5,11 8,22
b. Desa Persen 7,12 14,09
Sumber : BPS Provinsi Banten Tahun 2016
4. Persentase Pengangguran Terbuka (terhadap angkatan kerja) dengan dukungan
capaian Sasaran Strategis:
a. Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja;
b. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –9
Berikut disajikan data Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut
Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Banten Tahun 2016 sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Banten Tahun 2016
No. Kab/Kota Jumlah Persentase
1 2 3 4
1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan
706.000 13,88
2. Pertambangan dan Penggalian 8.000 0,17
3. Industri 1.117.000 21,95
4. Listrik, Gas dan Air Minum 32.000 0,64
5. Konstruksi 447.000 8,80
6. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
1.207.000 23,73
7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
324.000 6,38
8. Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan & Js Perusahaan
318.000 6,25
9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
926.000 18,20
Total 5.085.000 100
Sumber : BPS Provinsi Banten 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten III –10
Untuk rincian penduduk berdasarkan Jenis Kegiatan Utama di Provinsi Banten
Tahun 2015-2016 sebagaimana tabel 1.4. di bawah ini :
Tabel
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama
di Provinsi Banten Tahun 2015-2016
No Jenis Kegiatan Utama Satuan
2015 2016
Februari Agustus Februari Agustus
1 Angkatan Kerja Orang 5.479.092 5.338.045 5.697.006 5.334.843
a. Bekerja Orang 4.938.093 4.853.992 5.208.123 4.825.460
1. Pekerja Penuh Orang 3.998.706 3.862.808 4.244.395 3.939.009
2. Pekerja Tidak Penuh Orang 939.387 991.184 963.728 886.451
- Setengah
Penganggur Orang 305.938 389.257 279.703 313.021
- Pekerja Paruh Waktu Orang 633.449 601.927 684.025 573.430
b. Pengangguran Terbuka Orang 540.999 484.053 488.883 509.383
2 Bukan Angkatan Kerja Orang 2.764.025 3.023.560 2.770.795 3.236.747
3 Penduduk Usia Kerja Orang 8.243.117 8.361.605 8.467.801 8.571.590
4 Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja % 66,47 63,84 67,28 62,24
5 Tingkat Pengangguran
Terbuka % 9,87 9,07 8,58 9,55
Sumber : BPS Provinsi Banten 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –11
3.1.2 Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2016
Hasil pengukuran capaian kinerja 32 (tiga puluh dua) Sasaran Strategis yang
menunjang 5 (lima) Sasaran Misi yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun
2012-2017 yang berasal dari pengukuran Capaian 242 (Dua Ratus Empat Puluh Dua)
Indikator Kinerja, dengan rincian Capaian Kinerja masing-masing Misi pada tahun 2016:
1. Misi Pertama : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan, dengan 8 (delapan)
Sasaran Strategis dengan rata-rata capaian sebesar 244,33 persen.
2. Misi Kedua : Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat,
dengan 5 (lima) Sasaran Strategis dengan rata-rata capaian sebesar 138,06 persen.
3. Misi Ketiga : Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius, Cerdas dan
Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI, dengan 6 (enam) Sasaran
Strategis dengan rata-rata capaian sebesar 122,13 persen.
4. Misi Keempat : Penguatan Semangat kebersamaan antar-pelaku pembangunan dan
sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan
Seimbang, dengan 5 (lima) Sasaran Strategis dengan rata-rata capaian sebesar 124,44
persen.
5. Misi Kelima : Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang
Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih, dengan 8
(delapan) Sasaran Strategis mencapai 101,10 persen.
Berikut disajikan uraian atas Capaian Kinerja 32 (tiga puluh dua) Sasaran
Strategis Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016, sebagai berikut :
No SASARAN STRATEGIS JUMLAH
INDIKATOR
RATA-RATA
CAPAIAN 2016 (%)
RATA-RATA
CAPAIAN 2015(%)
SKPD PEMANGKU
1 Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa.
4 96,59 95,61
Dinas Bina Marga dan Tata Ruang; dan Dinas Perhubungan dan Kominfo.
2 Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk
2 73,49 102,37 Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –12
No SASARAN STRATEGIS JUMLAH
INDIKATOR
RATA-RATA
CAPAIAN 2016 (%)
RATA-RATA
CAPAIAN 2015(%)
SKPD PEMANGKU
mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.
3 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Banten.
3 100,00 100,00 Dinas Pertambangan dan Energi.
4 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman.
5 173,79 144,74 Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman.
5 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan resiko bencana.
2 437,50 100,00 Badan Lingkungan Hidup Daerah.
6 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten. 2 125,00 133,75
Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
7 Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan. 3 100,00 100,00
Dinas Bina Marga dan Tata Ruang; dan
BAPPEDA. 8 Meningkatnya ketersediaan
dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin dan surya.
5 848,33 505,18 Dinas Pertambangan dan Energi
Jumlah Capaian Sasaran Strategis pada Misi ke-I 244,33 120,84
9 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.
47
137,84
154,40
Dinas Pertanian dan Peternakan; Dinas Kehutanan dan Perkebunan; Dinas Kelautan dan Perikanan; Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –13
No SASARAN STRATEGIS JUMLAH
INDIKATOR
RATA-RATA
CAPAIAN 2016 (%)
RATA-RATA
CAPAIAN 2015(%)
SKPD PEMANGKU
10 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja.
1 118,39 86,35 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
11 Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan K-UMKM dalam pengembangan ekonomi lokal.
6 98,85 106,54 Dinas Koperasi dan UMKM.
12 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja.
3 265,57 169,67 Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.
13 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
7 96,95 87,27
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; dan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.
Jumlah Capaian Sasaran Strategis pada Misi ke-II
138,06 149,29
14 Tuntasnya program pemberantasan buta aksara. 4 93,84 142,73
Dinas Pendidikan; dan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
15 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah.
9 103,12 180,50 Dinas Pendidikan.
16 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
34 120,68 101,34
Dinas Kesehatan; Rumah Sakit Umum Daerah Malingping; Rumah Sakit Umum Daerah Banten.
17 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja.
2 156,17 204,43 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
18 Meningkatnya kesetaraan gender. 7 92,85 87,50
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa.
19 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas
4 166,14 141,84 Dinas Pemuda dan Olahraga.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –14
No SASARAN STRATEGIS JUMLAH
INDIKATOR
RATA-RATA
CAPAIAN 2016 (%)
RATA-RATA
CAPAIAN 2015(%)
SKPD PEMANGKU
hidup dan kehidupan masyarakat.
Jumlah Capaian Sasaran Strategis pada Misi ke-III 122,13 143,06
20 Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat. 20 95,17 762,77
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa; Dinas Sosial; Biro Kesra.
21 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama. 3 100,00
100,00
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
22 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. 4 51,31 47,48
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
23 Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk.
4 70,90 68,17
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Biro Pemerintahan.
24 Terwujudnya peningkatan partisipasi perencanaan dan kerjasama pembangunan daerah.
2 100,00 100,00
BAPPEDA; BiroPemerintahan.
Jumlah Capaian Sasaran Strategis pada Misi ke-IV 124,44 215,69
25 Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi.
6 97,93 93,35
Inspektorat; Badan Kepegawaian Daerah; dan Badan Pendidikan dan Pelatihan.
26 Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.
19
105,58
97,79
Biro Organisasi; Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah; Biro Perlengkapan Dan Aset; Biro Pemerintahan; Biro Ekonomi dan Pembangunan; Biro Hubungan Masyarakat; Kantor Penghubung; Biro Kesejahteraan Rakyat.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –15
No SASARAN STRATEGIS JUMLAH
INDIKATOR
RATA-RATA
CAPAIAN 2016 (%)
RATA-RATA
CAPAIAN 2015(%)
SKPD PEMANGKU
27 Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
8
115,25
100,11
Seluruh SKPD; Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah; Badan Penelitian dan Pengembangan; Dinas Perhubungan dan KOMINFO; Sekretariat Komisi Penyiaran dan Informasi Daerah.
28 Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan.
8 100,00 100,00 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa.
29 Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
2 93,74 123,43 Biro Hukum
30 Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman, linmas, regulasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
7 96,49 99,27 Satuan Polisi Pamong Praja; dan mitigasi Daerah.
31 Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan.
3 99,87 99,89 BAPPEDA; dan Biro Ekonomi dan Pembangunan.
32 Meningkatnya kualitas Demokrasi di daerah. 6 100,00 100,00 Sekretariat DPRD.
Jumlah Capaian Sasaran Strategis pada Misi ke-V 101,10 101,73
JUMLAH 242 146,01 158,30
Berdasarkan capaian kinerja per Sasaran Strategis tersebut, disajikan Capaian Kinerja dan
pengukuran kinerja 242 (Dua Ratus Empat Puluh Dua) Indikator kinerja beserta penjelasan analisa
capaian indikator kinerja, sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –16
TABEL : Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; dan Program
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan
Perkeretaapian.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa.
Prosentase jaringan jalan provinsi dalam kondisi mantap (%)
93,00 87,59 94,18 77,39
Prosentase panjang jembatan provinsi dalam kondisi mantap (%)
94,00 87,53 93,12 87,83
Rasio Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Perhubungan melalui penyediaan sarana dan prasasarana lalu lintas angkutan menjadi 100% tahun 2017
44,30 43,91 99,12 40,22
Tingkat pembinaan dan pemantauan angkutan darat laut dan udara sejumlah 100% tahun 2017
54,06 54,04 99,96 54,06
Anggaran Program Tahun 2016 :Rp 881.269.266.859,00 Realisasi Program Tahun 2016 :Rp 803.966174.814,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Prosentase jaringan jalan provinsi dalam kondisi mantap (%)
Indikator Kinerja Prosentase Jaringan Jalan Dalam Kondisi Mantap bertujuan meningkatkan
konektivitas wilayah untuk percepatan pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa serta
perluasan pembangunan jalan di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –17
1. Terbangunnya jalan prioritas tahun jamak sejumlah 7 ruas (60, 64 KM) dan pembangunan
jalan wilayah utara sejumlah 5 (11,76 KM)ruas serta pembangunan jalan wilayah selatan
(Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak) sejumlah 2 (7,9 KM) ruas;
2. Terpeliharanya kondisi 20 (dua puluh) ruas jalan provinsi di wilayah Tangerang (Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan) sejumlah 125,28 KM;
3. Terpeliharanya kondisi 25 (dua puluh lima) ruas jalan provinsi di wilayah Serang dan
Cilegon (Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang) sejumlah 192,11 KM;
4. Terpeliharanya kondisi 18 (delapan belas) ruas jalan provinsi di Kabupaten Pandeglang
sejumlah 161,53 KM;
5. Terpeliharanya kondisi 10 (sepuluh) ruas jalan provinsi di Kabupaten Lebak sejumlah
61,634 KM;
6. Tersedianya lahan untuk pembangunan jalan di 2 (dua) ruas jalan, dengan luas 29.943 M2
dan lahan untuk Kantor BPT Kabupaten Lebak seluas 9.903 M2;
7. Tersedianya peralatan dan bahan-bahan pemeliharaan rutin jalan berupa vibrating roller
dan asesorisnya, grass cutter, aspal dan homix, plang nama rambu, rubber cone dan mesin
pemeliharaan lapangan;
8. Berfungsinya alat-alat bengkel, alat-alat berat dan pemeliharaan suku cadang alat angkutan;
9. Terbangunnya saluran drainase di 1 (satu) ruas jalan Provinsi sepanjang 500 M dan TPT di
4 (empat) ruas jalan Provinsi sepanjang 337,5 M di wilayah Serang dan Cilegon (Kota
Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang) ;
10. Terbangunnya saluran dairnase di 2 (dua) ruas jalan Provinsi dan TPT di 4 (empat) ruas
Jalan Provinsi sepanjang 4.300 M di wilayah Kabupaten Lebak;
11. Terbangunnya saluran dairnase di 9 (sembilan) ruas jalan Provinsi sepanjang 2.408 M dan
TPT di 11 (sebelas) ruas Jalan Provinsi sepanjang 6.056 M di wilayah Kabupaten
Pandeglang;
12. Terbangunnya saluran dairnase di 3 (tiga) ruas jalan Provinsi sepanjang 1.245,46 M di
wilayah Tangerang (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan);
13. Tersedianya 7 dokumen DED Jalan, 1 dokumen perencanaan persimpangan sebidang, 4
dokumen DED Penataan Koridor Jalan, 1 Dokumen DED Gedung, 13 Dokumen DED
Pemutakhiran Paket Konstruksi Tahun 2017 dan 1 Dokumen Kajian Penataan Jaringan
Simpang tidak sebidang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –18
14. Tersedianya 16 dokumen hasil pengawasan pembangunan jalan dan 12 dokumen hasil
pengawasan TPT dan drainase;
15. Terujinya kualitas bahan dan hasil
pembangunan jalan dan jembatan
sesuai dengan spesifikasi yang
tercantum dalam dokumen
perencanaan.
Prosentase Panjang Jembatan
Provinsi Dalam Kondisi Mantap (%)
Indikator Kinerja Prosentase Jaringan
Jalan Dalam Kondisi Mantap bertujuan
meningkatkan konektivitas wilayah
untuk percepatan pergerakan
perhubungan orang, barang dan jasa
serta perluasan pembangunan jembatan
di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka
Dinas Bina Marga dan Tata Ruang
Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terbangunnya 1 jembatan (Jembatan Kedaung) sepanjang 110 M dan peningkatan
Jembatan Bentang standar di ruas jalan Provinsi sepanjang 61 M;
2. Terpeliharanya kondisi 59 jembatan sepanjang 14.088 M diwilayah Tangerang, 132
jembatan sepanjang 1,67 KM dan 20 opritan jembatan di wilayan serang dan cilegon, 109
jembatan sepanjang 1.383,7 M di wilayah Pandeglang dan 80 jembatan sepanjang 849,7 M
di wilayah Kabupaten Lebak;
3. Tersedianya lahan untuk pembangunan jembatan di Ciberem, seluas 1.300 M2;
4. Tersedianya 4 dokumen hasil perencanaan (DED) pembangunan jembatan;
5. Tersedianya 3 dokumen hasil pengawasan pembangunan jembatan.
(foto : Pembangunan Jembatan di Wilayah Provinsi Banten oleh
Dinas BMTR Prov. Banten Tahun 2016)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –19
Rasio Pengembangan Dan Peningkatan Fasilitas Perhubungan Melalui Penyediaan
Sarana Dan Prasasarana Lalu Lintas Angkutan Menjadi 100% Tahun 2017.
Indikator Kinerja Rasio Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Perhubungan melalui
penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas angkutan menjadi 100% tahun 2017 bertujuan
untuk menyediakan sarana dan prasarana perlengkapan lalu lintas angkutan jalan diseluruh
wilayah Provinsi Banten terutama pada ruas jalan yang rawan kecelakaan dan rawan kejahatan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Identifikasi Lokasi dan Desain Zona selamat Sekolah (ZOSS) di Wilayah Provinsi Banten,
Teridentifikasinya ZOSS Jalan Provinsi Banten dalam Satu Dokumen;
2. Teridentifikasinyanya Lokasi dan Desain Taman Lalu Lintas di wilayah Provinsi Banten
dalam Satu Dokumen;
3. Terpasangnya dan tersedianya 120 Unit Rambu Chevron dalam rangka meningkatkan
keselamatan pengguna jalan pada Ruas Banten Lama- Pontang- Tanara (Kabupaten
Serang) STA 89,5-105,5; Ruas Mengger- Mandalawangi- Caringin (Kabupaten
Pandeglang) STA 121,7-149,7 dengan terpasangnya Rambu Chevron;
4. Terpeliharaanya dan berfungsinya Delapan Traffic Light dalam rangka meningkatkan
keselamatan pengguna jalan pada Delapan titik Traffic Light : Simpang Ciruas(Kabupaten
Serang), Simpang Boru, Simpang Palima(Kota Serang, Simpang Kadubanen, Simpang
Majasari(Kabupaten Pandeglang)Simpang Cibadak, Simpang Malang Nengah, Simpang
Hardi Winangun (Kabupaten Lebak) dengan terpeliharanya Traffic Light dan Dua Lokasi
Warning Light;
5. Terpeliharaanya dan berfungsinya 5 Ruas jalan Provinsi dalam rangka meningkatkan
keselamatan pengguna jalan, pada Ruas : Banten Lama-Pontang-Tanara, Serang–
Taktakan-Anyer, Palima-Cinangka, Mengger–Mandalawangi, Saketi- Malimping;
6. Tersusunya 1 Dokumen SOP menejemen Rekayasa Lalu Lintas dalam Rangka
Meningkatkan pelayanan terhadap sistematika pengaturan Menjemen Rekayasa Lalu
Lintas;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –20
7. Terlaksananya evaluasi dan penilaian 8 dokumen laporan andalalin dalam rangka
peningkatan keselamatan pengguna jalan di area tersebut;
8. Terlaksananya 1 dokumen kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Manajemen dan Rekayasa
Lalu Lintas Jalan dalam rangka meningkatkan keselamatan pengguna jalan;
9. Tersedianya dan berfungsinya serta terpeliharanya 24.000 m’ Marka Jalan dalam rangka
peningkatan keselamatan lalu lintas jalan pada ruas jalan Jendral Sudirman (Kota
Tangerang), Jalan MH.Thamrin(Kota Tangerang), Jalan Raya Serpong (Kota Tangerang
Selatan);
10. Tersedianya dan berfungsinya serta Terpasangnya Traffic Light dalam rangka peningkatan
keselamatan lalu lintas jalan pada 1 Lokasi Simpang 3 (tiga) Cikutuk Kota Serang;
11. Berfungsinya serta terpasangnya 140 unit rambu standar, 5000 m’ marka jalan, 4 unit
warning light, 26 buah cermin tikungan, 10 unit RPPJ/RPPJ Peringatan, dan 300 buah
Deliniator pada Ruas Jalan Pontang - Tanara dalam rangka peningkatan keselamatan jalan;
12. Berfungsinya serta terpasangnya 140 unit rambu standar, 5000 m’ marka jalan, 4 unit
warning light, 26 buah cermin tikung, 10 unit RPPJ/RPPJ Peringatan, dan 300 buah
Deliniator pada Ruas Jalan Curug – Lego - Parung Panjang dalam rangka peningkatan
keselamatan jalan;
13. Berfungsinya serta terpasangnya 140 unit rambu standar, 5000 m’ marka jalan, 4 unit
warning light, 26 buah cermin tikungan, 10 unit RPPJ/RPPJ Peringatan, dan 300 buah
Deliniator pada Ruas Jalan Cabe Raya-Cireudeu dalam rangka peningkatan keselamatan
jalan;
14. Berfungsinya serta terpasangnya 4 unit warning light, 26 buah cermin tikung 14 unit
RPPJ/RPPJ Peringatan, dan 300 buah Deliniator pada Ruas Jalan Palima-Pasar Teneng
dalam rangka peningkatan keselamatan jalan;
15. Berfungsinya serta terpasangnya 5000 m’ marka jalan, 4 unit warning light, 26 buah
cermin tikungan, 12 unit RPPJ/RPPJ Peringatan, dan 300 buah Deliniator pada Ruas
Jalan Sempu – Dukuh Kawung dalam rangka peningkatan keselamatan jalan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –21
16. Berfungsinya serta terpasangnya 4 unit warning light, 16 buah cermin tikungan, 14 unit
RPPJ/RPPJ Peringatan, dan 270 buah Deliniator pada Ruas Jalan Parung - Palima dalam
rangka peningkatan keselamatan jalan;
17. Tersedianya 1 Unit Doubel Cabin dan Accecoris Kendaraan Operasional dalam rangka
menunjang kinerja Operasional seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan;
18. Tersedianya 1 dokumen kegiatan Fasilitasi dan Monitoring Kegiatan DAK dalam rangka
menunjang kegiatan DAK;
19. Tersedianya serta terpasangannya fasilitas perlengkapan jalan:
a. Ruas jalan Ciruas- Petir – Warunggunung (20 unit rambu tiang F, 4000 m’ marka
Jalan, 4 unit warning light);
b. Ruas jalan Trip Jamaksari (2.750 m’ marka jalan);
c. Ruas jalan A. Yani (1 Unit RPPJ gantry, 5.000 m’ marka jalan, Serang), 4 unit warning
light;
d. Ruas Jalan Veteran (1 Unit RPPJ Gantry);
e. Ruas jalan TB. A. Katib (3.000 m’ Marka jalan, Serang);
f. Ruas Jalan Yusuf Martadilaga (5.000 m’ marka jalan,Serang);
g. Ruas jalan Aria Putra (5.000 m’ marka jalan,4 unit warning light, Ciputat);
h. Ruas Jalan Saketi - Malingping (4 unit warning light, 26 buah cermin tikungan);
i. Ruas jalan pakupatan – Palima (1 Unit RPPj gantry);
j. Ruas Jalan yesin Beji (4.000 m’ marka jalan);
k. Ruas Jalan Citeras – Tigaraksa (4 Unit warning Light, 5.000 m’ Marka jalan);
l. Ruas jalan Mayor Safei (5.000 m’ marka jalan, Serang);
m. Ruas jalan Mauk – Teluk Naga (4 unit warning light);
n. Ruas Jalan Kronjo – Mauk( 20 Unit rambu tiang F,4 unit warning Light);
o. Ruas jalan Mengger – Mandalawangi – Caringin (20 unit Rambu Tiang F, 4 Unit
warning light);
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –22
p. Ruas jalan lopang – Banten lama (20 unit Rambu Tiang F, 4 Unit warning light);
q. Ruas Jalan Ayip Usman (4 Unit warning light);
r. Ruas Jalan Raya Labuan (4.000 m’ marka jalan, 4 Unit warning light);
s. Pengadan Water Barrier (150 buah);
t. Pengadaan Trafficone (6.000 buah);
u. Pengadaan Rambu Portable (1.000 buah rambu portable);
v. Revitalisasi Traffic light (3 Paket( Simpang Sayabulu, Simpang Batok Bali, Simpang
Trondol);
w. Pengadaan Traffic Light Portable (1 Unit);
20. Tersedianya 1 Unit mobil dan 2 motor pengawalan dalam rangka menunjang
terlaksananya Operasional pendukung pengawalan, pengendalian dan pengaturan Lalu
Lintas;
21. Tersusunya 1 dokumen laporan dalam studi pembangunan dan pengembangan laut dan
penyebrangan di wilayah Provinsi Banten dalam rangka meningkatkan pelayanan dinas
perhubungan Provinsi Banten;
22. Terpeliharanya serta berfungsinya 1 unit sarana bantuan navigasi pelayaran pelabuhan
labuhan kabupaten pandeglang;
23. Terpeliharanya 8 (Delapan) pos perlintasan kereta Api sehingga terlaksananya keselamatan
Perlintasan Kereta Api;
24. Tersusunya 1 Dokumen Draf Rancangan Peraturan Gubernur tentang penetapan jaringan
angkutan barang;
25. Tersusunya 1 dokumen rencana Umum Terminal Angkutan Barang di Wilayah Provinsi
Banten dalam rangka mengurai kemacetan lalu lintas jalan oleh kendaraan angkutan
barang;
26. Tersusunya 1 Dokumen kebutuhan LPJU di jalan provinsi Banten untuk meningkatkan
keselamatan berkendaran;
27. Tersusunya 1 dokumen penataan trayek angkutan umum AKDP di Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –23
28. Tersusunya 1 dokumen identifikasi Jaringan Trayek Angkutan Penumpang Umum pada
Daerah Terisolir(Angkutan Perintis) Di Wilayah Provinsi Banten ;
29. Penyusunan Detail Enginereering Design (DED) Angkutan Masal Perkotan Ciseperang,
Tersusunya 1 dokumen DED Angkutan Masal Perkotan Ciseperang;
30. terpeliharanya 2 unit alat ukur jembatan timbang portable untuk menjaga manfaat serta
menambah usia ekonomis alat ukur;
31. Tersedianya guard rail pada ruas jalan Mengger- Mandalawangi- Caringin, Ruas jalan
Ciruas- Petir- Warung gunung, dan Ruas Jalan Taktakan- Anyer;
32. Tersedianya ZoSS di Wilayah Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten
Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten
Tangerang;
33. Tersedianya Warning Light pada ruas jalan Ciruas- Petir- Warung Gunung;
34. Terlaksananya penyusunan dokumen laporan satgas sistem pengendalian internal
pemerintah (SPIP) dengan jumlah peserta 45 Orang;
35. Tersususnnya 1 Dokumen Evaluasi Laporan Keuangan Dishubkominfo Provinsi Banten
Ta. 2015 dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah ;
36. Tersusunnya 4 Laporan Neraca Aset pada SKPD Dishubkominfo Provinsi Banten TA,
2016 dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah;
37. Tersusunnya 1 Dokumen SOP Pelaksanaan Anggaran Internal Kegiatan pada SKPD
Dishubkominfo Provinsi Banten TA. 2016 dalam rangka meningkatkan kinerja
pemerintah;
38. Tersusunnya 1 Dokumen SOP Pelaksanaan Pemungutan dan Penyetoran Retribusi dalam
rangka meningkatkan pelayanan dan tertibnya administrasi penyetoran retribusi PAD;
39. Tersedianya 1 aplikasi Database penerimaan retribusi SSKPD Dishubkominfo Prov.
Banten TA. 2016 dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –24
Tingkat Pembinaan Dan Pemantauan Angkutan Darat Laut Dan Udara Sejumlah
100% Tahun 2017
Indikator Kinerja Tingkat Pembinaan dan Pemantauan Angkutan Darat, Laut dan Udara
sebesar 100% Tahun 2017 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas operator dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat (pengguna jasa transportasi) yang optimal dan
berkeselamatan, dan memberikan pemahaman kepada masyarakat umum, masyarakat
transportasi, dan pengguna jasa transportasi untuk mentaati tertib berlalu lintas.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Penyusunan Renja Seksi Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2017, menghasilkan
satu dokumen pererncanaan seksi tahun 2017;
2. Terbinanya 56 orang Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tahun 2016 Tingkat
Provinsi yang merupakan perwakilan dari Kabupaten/Kota se Provinsi Banten, dan
terpilihnya 1 orang untuk mengikuti AKUT Tingkat Nasional;
3. Tersedianya dan terbinanya 56 orang Pelajar sebagai Pelopor Keselamatan Lalu Lintas
Tingkat Provinsi Banten Tahun 2015 dan Terpilihnya 3 Orang Pelajar terbaik sebagai
Pelopor Keselamatan Lalu Lintas untuk mewakili Provinsi Banten dalam pemilihan pelajar
pelopor Keselamatan Lalu Lintas Tingkat Nasional;
4. Meningkatnya pemahaman keselamatan lalu lintas bagi 500 peserta pelajar di Kabupaten
Serang ;
5. Tersedianya dan tersusunya Dokumen Rencana Umum Daerah Keselamatan (RUDK)
Provinsi Banten sebanyak 1 dokumen ;
6. Terbinanya dan Tersedianya 50 Peserta tentang tatacara berkendara roda 4;
7. Terbinanya serta Meningkatnya Pemahaman Guru Pendidikan Anak Usia Dini sejumlah
56 Peserta tentang keselamatan Lalu Lintas;
8. Tersusun laporan Kinerja 4 Dokumen Triwulan Kegiatan dan 1 Dokumen Laporan Akhir
Kegiatan;
9. Tersusunya 1 Dokumen data Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan jalan Pada wilayah
Provinsi Banten ;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –25
10. Terselenggaranya penilaian peserta WTN pada 5 Kabupaten/Kota dalam rangka
menentukan peringkat WTN tingkat Nasional;
11. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu lintas Jalan
sejumlah 50 Peserta dalam rangka mensinergikan program/kegiatan;
12. Menghasilkan satu dokumen pererncanaan seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Jalan tahun 2017;
13. Terlaksananya Penertiban Angkutan Barang/Penumpang Pada Jalan Provinsi dan Jalan
Nasional pada ruas Jalan Raya Serang – Jakarta, Ruas Jalan Raya Serpong, Ruas Jalan
Serang – Anyer, Ruas Jalan Rangkas Bitung, Ruas Jalan Nasional dan Jalan Provinsi yang
bersinggungan dalam rangka tertatanya Angkutan Barang/Penumpan;
14. Terselenggaranya 88 kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman penertiban
angkutan penumpang pada terminal Pakupatan, terminal Poris Plawad, terminal Kadu
Agung, terminal Kadu Banen, terminal Labuan, terminal TTM, terminal Cimone, dan
terminal lainnya;
15. Pengaturan Lalu Lintas Pada Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B) Rumah
Dinas Gebenur/Rumah Dinas Sekda. Terselenggaranya 132 kegiatan dalam rangka
meningkatkan pengaturan lalu lintas jalan;
16. Pengaturan Lalu Lintas Pada Acara Kesadaran Nasional (KORPRI). Terselenggaranya 11
kegiatan dalam rangka meningkatkan pengaturan lalu lintas jalan;
17. Pengaturan Lalu Lintas Pada Acara PHBI (Peringatan Hari Besar Islam). Terselenggaranya
16 kegiatan dalam rangka meningkatkan pengaturan lalu lintas jalan;
18. Fasilitasi Pengaturan lalu Lintas Pada Acara SKPD/ Instansi/ Lembaga/ Organisasi.
Terlaksananya 44 kegiatan dalam rangka pengaturan lalu lintas jalan;
19. Fasilitasi Pengawalan dan Pengaturan lalu Lintas Pada Acara Pimpinan
daerah/Menteri/Presiden. Terlaksananya 22 kegiatan dalam rangka fasilitas pengawalan
dan pengaturan lalu lintas jalan;
20. Terlaksananya Rapat Koordinasi terbatas Pembinaan dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan
dalam 1 dokumen dalam rangka meningkatkan kelancaran dan keamanan lalu lintas jalan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –26
21. Terfasilitasi Pembinaan dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan dalam 1 dokumen dalam
rangka meningkatkan kelancaran dan keamanan lalu lintas jalan;
22. Tersusunnya 1 Dokumen Renja Seksi Pembinaan dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan
dalam rangka merencanakan program kerja Seksi Pembinaan dan Pengendalian Lalu Lintas
Jalan;
23. Terlaksananya 3 Dokumen Laporan KKOP Bandara Soetta, Pondok Cabe, Budiarto
Curug dalam rangka pengawasan dan pengendalian keselamatan operasional penerbangan;
24. Terselenggaranya serta terbinanya 3 kegiatan sosialisasi KKOP Bandara dengan peserta
sejumlah 100 (seratus) orang;
25. Tersusunya 1 dokumen data dan laporan keberangkatan dan kepulangan angkutan haji
dalam rangka meningkatkan pelayanan fasilitas angkutan Haji Tahun 2016/2017 di wilayah
Provinsi Banten;
26. Tersusunya 1 dokumen data dan laporan angkutan lebaran Tahun 2016 dalam rangka
pemantauan keselamatan Angkutan Lebaran Tahun 2016/1436 H di Bandara Soetta;
27. Terlaksanya 2 kegiatan memfasilitasi rapat Bandara Udara Banten Selatan dalam rangka
mendukung Renstra Kementrian dengan jumlah peserta 50 (Lima Puluh) orang;
28. Tersusunya 1 dokumen data dan laporan angkutan Natal dan Tahun Baru 2017 dalam
rangka pemantauan keselamatan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2017;
29. Terlaksananya Rapat Koordinasi terbatas keselamatan penerbangan dalam 1 dokumen
dalam rangka meningkatkan kelancaran, keselamatan dan keamanan penerbangan dengan
jumlah peserta 100 (seratus) orang;
30. Terlaksanya 2 Kegiatan bintek dalam rangka meningkatkan pemahaman kebandarudaraan
dan helipor dengan jumlah peserta 70 (tujuh puluh) orang;
31. Sosialisasi Penyelenggaraan Jasa Pengurusan Transportasi, terselenggaranya 1 kegiatan
penyelenggaraan jasa pengurusan transportasi dalam rangka meningkatkan pemahaman
kepada masyarakat dengan jumlah peserta 100 (seratus) orang;
32. Tersusunya 2 dokumen laporan pemantauan lingkungan pelabuhan regional anyer dan
labuhan dalam rangka terciptanya keselamatan dan keamanan di lingkungan pelabuhan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –27
33. Tersusunya 4 dokumen laporan kegiatan serta terlaksananya 4 kegiatan pemantauan
pelabuhan anyer dan labuan dalam rangka meningkatkan pemahaman di Provinsi Banten;
34. Updating Penyusunan data Pelabuhan Umum dan Khusus di Provinsi Banten, tersusunya
1 dokumen laporan data pelabuhan umum dan khusus di Provinsi Banten;
35. Pemantauan Penyelenggaraan Kegiatan Kepelabuhan di Provinsi Banten, tersusunya 4
dokumen laporan kegiatan dalam rangka pemantauan penyelenggaraan kepelabuhan di
Provinsi Banten;
36. Terlaksananya pemantauan dan pengendalian Angkutan Laut dalam rangka keselamatan,
keamanan dan kenyaman angkutan laut;
37. Terselenggaran 2 kegiatan serta meningkatnya pemahaman SAR di wilayah Provinsi
Banten dengan jumlah peserta 200 (dua ratus) orang;
38. Terselenggaranya 1 kegiatan pembinaan bongkar muat barang serta meningkatnya
pemahaman bongkar muat barang di pelabuhan;
39. Terselenggaranya 1 kegiatan penyelenggaraan jasa pengurusan transportasi dalam rangka
meningkatkan pemahaman kepada masyarakat dengan jumlah peserta 100 (seratus) orang;
40. Sosialisasi Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Perkeretaapian Provinsi Banten, meningkatnya pemahaman 100 peserta terkait Rencana
Induk Perkeretaapian Provinsi Banten;
41. Meningkatnya keterampilan 60 (enam puluh) penjaga pintu perlintasan Kereta Api;
42. Meningkatnya pemahaman terkait aturan-aturan penyelenggaraan spesifikasi kendaraan
bermotor sebanyak 115 (Seratus Lima Belas) peserta;
43. Meningkatnya Kualitas SDM Penguji kendaraan bermotor 100 (Seratus ) peserta penguji
yang profesional;
44. Meningkatnya Kualitas SDM petugas terminal sejumlah 100 (Seratus ) peserta;
45. Tersusunnya 1 dokumen Rencana Operasional Ramcheck pada Terminal Terpadu Merak
yang ditindaklanjuti dengan kegiatan Operasional Ramcheck;
46. Tersusunnya 1 dokumen Rencana Operasional Ramcheck pada Terminal Kadubanen
Pandeglang yang ditindaklanjuti dengan kegiatan Operasional Ramcheck;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –28
47. Tersusunnya 1 dokumen Rencana Operasional Ramcheck pada Terminal Pakupatan
Serang yang ditindaklanjuti dengan kegiatan Operasional Ramcheck;
48. Terselenggaranya Kegiatan mudik bersama sebanyak 4.000 peserta dengan 8 tujuan mudik
sehingga dapat mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh pengguna kendaraan pribadi
khususnya di wilayah Provinsi Banten;
49. Meningkatnya Kualitas SDM operator/pemilik perusahaan AKDP sejumlah 100 (Seratus )
peserta;
50. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Bidang Perhubungan Darat Sebanyak 50 orang
Peserta dalam rangka mensinergikan program/kegiatan;
51. Meningkatnya Kualitas SDM pengemudi AKDP sejumlah 100 (Seratus ) peserta;
52. Terselenggaranya sosialisasi dalam rangka pembinaan angkutan umum AKDP bagi 60
peserta;
53. Terselenggaranya Bintek dalam rangka meningkatkan pemahaman pengemudi terhadap
angkutan B3 di Wilayah Kabupaten Serang bagi 60 peserta;
54. Terlaksananya 1 Dokumen kegiatan dan 1 Dokumen laporan dalam rangka terpeliharanya
jaringan aplikasi database AKDP Trayek;
55. Terlaksananya 1 Dokumen bagi 200 peserta dalam rangka pemahaman Angkutan dalam
Trayek dan tidak dalam Trayek;
56. Terselenggaranya sosialisasi dalam rangka pemahaman pendaftaran Ijin Trayek Kendaraan
di Wilayah Kab/Kota Tangerang bagi 200 peserta serta terlaksananya 1 dokumen;
57. Tersusunya 1 dokumen laporan penyelenggaraan pengaturan dan pemantauan lalu lintas
angkutan lebaran tahun 2016;
58. Tersusunya 1 dokumen laporan penyelenggaraan pengaturan dan pemantauan lalu lintas
angkutan Natal tahun 2016 dan tahun baru 2017;
59. Tersusunnya 4 Laporan Dokumen Triwulan dan 1 Dokumen Laporan Akhir Kegiatan
dalam rangka meningkatkan kinerja Kegiatan;
60. Terlaksananya 1 Dokumen Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penerimaan Retribusi
Perhubungan dalam angka meningkatkan pelayanan penerimaan Retribusi ;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –29
61. Terselenggaranya kegiatan akuntansi, Pengelolaan BMD dan TLHP BPK RI dan APIP di
Lingkungan Dishubkominfo Prov. Banten dengan capaian 100% Tahun 2016;
62. Tersusunya 1 dokumen laporan serta meningkatkan pemahaman tentang langgkah-langkah
pelaksanaan dan pelaporan kegaiatan Akhir Tahun Anggaran 2016;
63. Tersusunnya 1 Dokumen Penyusunan Draft Renstra Dinas Perhubungan dan Kominfo
Tahun 2017-2022 dalam rangka meningkatkan kinerja kegiatan;
64. Tersusunnya 1 Dokumen Penyusunan LAKIP Dishubkominfo Tahun 2015 dalam rangka
meningkatkan kinerja kegiatan;
65. Meningkatnya Kualitas SDM Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi
Banten dalam rangka perubahan Midset Aparatur sipil Negara terhadap pelayanan Publik
sejumlah 80 (delapan Puluh) Orang ;
66. Meningkatnya Kualitas SDM Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika provinsi
Banten dalam rangka teknik penyusunan rencana kerja & anggaran SKPD, DPA, &
Anggaran Kas, Serta Teknik sejumlah 80 (delapan Puluh) Orang.;
67. Meningkatnya Kualitas SDM Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi
Banten dalam rangka Teknis Penyusunan Standar Operasioanal Prosedur Dishubkominfo
Provinsi Banten sejumlah 150 (seratus lima puluh) Orang;
68. Terlaksananya 4 kegiatan pengawasan, pembinaan dan inventarisasi penyelenggaraan pos
di wilayah Provinsi Banten.
TABEL : Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya
Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Teknis (ha)
3.911,98
Ha 4.740 Ha 121,17 5.190,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –30
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.
Cakupan pelayanan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan banjir dan abrasi (%)
10,92 2,82 25,82 0,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 128.954.560.877,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 111.096.398.487,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Teknis
Indikator Kinerja Peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi teknis bertujuan untuk
meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung
produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian di seluruh wilayah Provinsi
Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terkelolanya Jaringan, Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;
2. Terpenuhi Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada BPSDA Ciliman-Cisawarna;
3. Terpenuhi Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada BPSDA Ciujung-Cidanau;
4. Terpenuhi Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada BPSDA Cidurian-Cisadane;
5. Terciptanya Pengelola Sumber Daya Air yang terlatih;
6. Terbangun dan terawatnya Jaringan Irigasi (DAK);
7. Terkelolanya Perizinan Bidang Sumber Daya Air;
8. Terjadinya peningkatan Kualitas Pengelolaan Pemukiman dan SDA Terpadu;
9. Terlaksananya Perencanaan Teknis Sungai, Irigasi, Embung dan Jaringan Pengairan
Lainnya;
10. Terlaksananya Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –31
11. Terlaksananya Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Bidang Sumber Daya Air dan
Pemukiman.
Dari kesebelas kegiatan tersebut yang dominan mendukung indikator ini adalah
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
dan Pembangunan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DAK).
Cakupan pelayanan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan banjir dan abrasi
Indikator Kinerja Cakupan pelayanan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan banjir dan
abrasi bertujuan untuk meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air untuk mendukung
upaya konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.
Capaian Kinerja Indikator pelayanan, pencegahan, penanggulangan dan pemulihan banjir
sebesar 25.82 %. Capaian kinerja indikator ini tidak tercapai sesuai target yang telah ditetapkan
disebabkan hal – hal sebagai berikut :
1. Target yang yang ditetapkan dalam RPJMD 2012-2017 yang juga dituangkan dalam
penetapan kinerja Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman tahun 2016 jauh diatas target
yang dituangkan dalam DPA Dinas SDAP tahun 2016;
2. Terdapat pekerjaan yang gagal lelang, tidak dilelangkan kembali karena terdapat
pengurangan dana DAU sebesar Rp. 15.972.067.000,00 karena kebijakan Pemerintah
Pusat.
3. Terdapat 2 paket pekerjaan putus kontrak karena Mobilisasi material terkendala jalan akses
dalam proses pembetonan ( jalan kabupaten) dan lokasi terendam banjir.
Disamping itu pada indikator Cakupan pelayanan pencegahan, penanggulangan dan pemulihan
banjir dan abrasi ada beberapa kegiatan yang dapat terlaksana pada Tahun 2016 :
1. Terlaksananya normalisasi Sungai Cilemer paket I tidak dilaksanakan karena gagal lelang
dan ada pengurangan dana DAU karena kebijakan Pemerintah Pusat sehingga tidak
dilelangkan ulang;
2. Terlaksananya Normalisasi Sungai Cilemer paket II pada tahun 2016 telah selesai
dilaksanakan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –32
3. Terlaksananya Normalisasi Sungai Cilemer paket III pada tahun 2016 terjadi Putus
kontrak di progress 68,68 % dikarenakan Mobilisasi material yang terkendala jalan akses
dalam proses pembetonan (jalan kabupaten pandeglang) dan lokasi pekerjaan terendam air.
4. Tertanganinya Sungai Ciliman (Kp Cikupaeun) terjadi putus kontrak di progress 60,13 %
dikarenakan Mobilisasi material yang terkendala jalan akses dalam proses pembetonan
(jalan kabupaten pandeglang) dan Lokasi pekerjaan terendam air.
5. Terpeliharanya Sungai pada tahun 2016 yang dilaksanakan pada Sungai cikawung, sungai
cibinuangeun, sungai cilemer, berupa pekerjaan pengangkatan sampah, pengangkatan
lumpur, perbaikan pasangan, perbaikan tanggul, pemasangan bronjong kawat.
6. Terbangunnya prasarana pengaman pantai pada tahun 2016 dilaksanakan di Kecamatan
Carita Kabupaten Pandeglang (pekerjaan Break water, Revetment dan Pengerukan).
TABEL : Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Banten;
Tingkat penambahan jumlah Instalasi dan Sambungan Rumah Terpasang (SS)
25.000
SS - - 25.000
Tingkat penambahan
jumlah Unit
Terpasang
Pembangkit dan
Reaktor dari Energi
Terbarukan
480
Unit - - 300
Persentase tingkat pemenuhan Kebutuhan Jaringan Listrik di KP3B (%)
0 100,00 100,00
100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 6.426.894.250,00 Realisasi Program Tahun 2016 :Rp 6.317.135.357,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –33
Tingkat Penambahan Jumlah Instalasi Dan Sambungan Rumah Terpasang
1. Indikator kinerja ini diimplementasikan melalui 4 kegiatan Pembangunan LISDES di
WKP III, II, dan I serta 1 fkegiatan Pengawasan Pembangunan LISDES, dimana pada
tahun 2016, yang direncanakan dibangun sebanyak 15.300 satuan sambungan (SS) dengan
rincian : Kabupaten Lebak : 3.900 SS, Kabupaten Pandeglang : 3.900 SS, Kabupaten
Serang/Kota Serang/Kota Cilegon : 3.000 SS, gagal terlaksana karena adanya kendala
teknis (mekanisme penganggaran yang diterapkan adalah belanja modal, namun
rekomendasi BPKP adalah belanja bansos) sehingga penganggaran maupun perencanaan
kinerja-nya diubah di APBD-P.
2. Berikut adalah realisasi kinerja selengkapnya dari 5 (lima) kegiatan sebagaimana tersebut
diatas yang keseluruhannya mencakup 13 tolok ukur kinerja kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kab. Lebak) :
a. 1 Laporan Sosialisasi Pemanfaatan dan Keselamatan Listrik Rumah Tangga di
wilayah Kab. Lebak (16 lokasi);
b. 1 Dokumen Verifikasi Data BANSOS Penerima LISDES Tahun 2017 di wilayah
Kab. Lebak (2.200 Responden);
c. 1 Laporan Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP
III (Kabupaten Lebak, 30 peserta Kepala Desa/Lurah/Pengusul).
2. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kab. Pandeglang)
a. 1 Laporan Sosialisasi Pemanfaatan dan Keselamatan Listrik Rumah Tangga di
wilayah Kab. Pandeglang (16 lokasi);
b. 1 Dokumen Verifikasi Data BANSOS Penerima LISDES Tahun 2017 di wilayah
Kab. Pandeglang (2.200 Responden);
c. 1 Laporan Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP
III (Kabupaten Pandeglang, 30 peserta kepala Desa/Lurah/Pengusul).
3. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP II (Kabupaten/Kota Serang dan
Kota Cilegon) :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –34
j. 1 Laporan Sosialisasi Pemanfaatan dan Keselamatan Listrik Rumah Tangga di
wilayah Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon (20 lokasi);
k. 1 Dokumen Verifikasi Data BANSOS Penerima LISDES Tahun 2017 di wilayah
Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon (2.460 Responden);
l. 1 Laporan Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP
III (Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon, 72 peserta kepala
Desa/Lurah/Pengusul).
4. Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kab. Tangerang) :
a. 1 Laporan Sosialisasi Pemanfaatan dan Keselamatan Listrik Rumah Tangga di
wilayah Kab. Tangerang (18 Lokasi);
b. 1 Dokumen Verifikasi Data BANSOS Penerima LISDES Tahun 2017 di wilayah
Kab. Tangerang (1.500 Responden);
c. Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP I (Wilayah
Tangerang, 30 peserta);
e. Kegiatan Pengawasan Pembangunan Listrik Perdesaan :
f. 1 Laporan Pengawasan Pembangunan IR dan SR (persiapan awal pengawasan
LISDES).
Tingkat Penambahan Jumlah Unit Terpasang Pembangkit dan Reaktor dari Energi
Terbarukan (Unit).
Untuk indikator kinerja (2) dari Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi, yaitu
Tingkat Penambahan Jumlah Unit Terpasang Pembangkit dan Reaktor dari Energi Terbarukan
(Unit), merupakan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam
upaya peningkatan jumlah Pembangkit Listrik atau Reaktor Energi dari sumber Energi Baru
Terbarukan. Tidak ada target utama yang diemban oleh indikator kinerja program ini yang
tercantum pada dokumen penganggaran SKPD (DPA) maupun dokumen perjanjian kinerja
SKPD (PERKIN) pada tahun 2016, yaitu jumlah Jumlah Unit Terpasang Pembangkit dan
Reaktor dari Energi Terbarukan (Unit), walaupun dalam RPJMD Provinsi Banten dan
RENSTRA-SKPD Tahun 2012-2017 periode tahun 2016 tercantum target sebesar 314 unit.
Tidak adanya target utama yang diemban indikator kinerja ini disebabkan oleh adanya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –35
rekomendasi dari BPKP untuk tidak merealisasikan target Pembangkit dan Reaktor Terpasang
dari EBT sebanyak 398 unit pada DPA-SKPD Murni TA. 2016 terkait dengan penempatan
jenis belanja di dokumen penganggaran (DPA) yang seharusnya berada di jenis Belanja
Bantuan Sosial (BANSOS) atau Hibah dan bukan di jenis Belanja Modal. Adanya rekomendasi
ini menyebabkan target kinerja sebanyak 398 unit Pembangkit dan Reaktor Terpasang dari
EBT yang direncanakan di DPA-SKPD dan PERKIN Murni TA. 2016 diubah melalui media
APBD Peruabhan TA. 2016 menjadi 0 (nihil) unit.
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Listrik Di KP3B (%)
Indikator Kinerja Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Jaringan Listrik bertujuan untuk
terpeliharanya gardu dan jaringan ketenaga listrikan di KP3B.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertambangan dan Energi pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terpeliharanya 308 titik PJU di Kawasan KP3B-Palima-Kebon Jahe, Kota Serang
2. Terpeliharanya 253 titik PJU di Wilayah Pariwisata (Carita-Tanjung Lesung, Kab.
Pandeglang)
3. Terpeliharanya 27 titik PJU di Wilayah Perbatasan (Cilograng-Cipanas, Kab. Lebak)
4. Terpeliharanya 7 unit Gardu dan Jaringan Listrik di KP3B
TABEL : Program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman; dan
Program Pembinaan dan Penataan Perumahan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman
Tingkat ketersediaan air bersih dan sanitasi (m3)
1.830
m3 - - 3.662,00
Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Pemukiman desa/kel (lokasi)
112
Lokasi - - 478,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –36
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Penyelesaian Gedung KP3B
1
Gedung 2 Gedung 200,00 0,00
Pembangunan Gedung Kantor sebanyak 15 gedung
3
Gedung 8 Gedung 266,67 0,00
Rasio Pembinaan dan Penataan Perumahan
20,00 10,94 54,70 19,28
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 281.694.628.285,00 Realisasi Program Tahun 2016 :Rp 262.948.762.733,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Tingkat Ketersediaan Air Bersih Dan Sanitasi
Indikator ini didukung oleh 5 (lima) kegiatan yaitu :
1. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih;
2. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih (Pembayaran Kewajiban TA.2015);
3. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih (Pembayaran Kewajiban TA.2015 -
BADAPSKI);
4. Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan;
5. Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan (Pembayaran Kewajiban
TA.2015).
1. Kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih yang dilaksanakan pada tahun 2016
meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Bimbingan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
b. Inventarisasi Potensi SPAM Lintas Kab./Kota pada Wilayah Kerja Pembangunan
(WKP) I (Kab. Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon) output 1 Dokumen;
c. Inventarisasi Potensi SPAM Lintas Kab./Kota pada Wilayah Kerja Pembangunan
(WKP) II (Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang) output 1 Dokumen;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –37
d. Inventarisasi Potensi SPAM Lintas Kab./Kota pada Wilayah Kerja Pembangunan
(WKP) III (Kab. Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan) output 1
Dokumen;
e. Perencanaan Norma-Norma Standar Kriteria Air Minum;
f. Pemetaan Geolistrik di Kab./Kota pada Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) I (Kab.
Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon);
g. Pemetaan Geolistrik di Kab./Kota pada Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) II
(Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang);
h. Pemetaan Geolistrik di Kab./Kota pada Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) III
(Kab. Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan);
i. Peningkatan Bangunan Instalasi Air Bersih KP3B (4 titik).
2. Kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih (Pembayaran Kewajiban TA. 2015)
dilaksanakan pada tahun 2016 untuk memenuhi pekerjaan yang belum terbayarkan di
2015 meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kab. Pandeglang sebanyak 1 unit
(output 2 m3);
b. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kab. Lebak sebanyak 1 unit (output 2
m3);
c. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kota. Tangerang sebanyak 1 unit
(output 2 m3);
d. Pembangunan Sumur Bor Produksi pada Kawasan Strategis Kab. Serang sebanyak 1
unit (output 150 m3).
3. Kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih (Pembayaran Kewajiban TA. 2015)
dilaksanakan pada tahun 2016 untuk memenuhi pekerjaan yang belum terbayarkan di
2015 meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kab. Pandeglang sebanyak 75 titik
tersebar di Kab. Pandeglang (output 150 m3);
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –38
b. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kab. Lebak sebanyak 132 titik
tersebar di Kab. Lebak (output 264 m3);
c. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kab. Serang sebanyak 111 titik
tersebar di Kab. Serang (output 222 m3);
d. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kota. Serang sebanyak 42 titik
tersebar di Kota Serang (output 84 m3);
e. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kab. Tangerang sebanyak 138 titik
tersebar di Kab. Tangerang (output 276 m3);
f. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kota. Tangerang Selatan sebanyak 23
titik tersebar di Kota. Tangsel (output 46 m3);
g. Penyediaan Air Bersih pada Kawasan Strategis Kota. Tangerang sebanyak 10 titik
tersebar di Kota. Tangerang (output 20 m3);
4. Kegiatan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan yang dilaksanakan pada
tahun 2016 meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Bimbingan Teknis peningkatan SDM pengembangan sanitasi lingkungan;
b. Inventarisasi Potensi SANITASI LINGKUNGAN Lintas Kab./Kota pada Wilayah
Kerja Pembangunan (WKP) I (Kab. Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon);
c. Inventarisasi Potensi SANITASI LINGKUNGAN Lintas Kab./Kota pada Wilayah
Kerja Pembangunan (WKP) II (Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang);
d. Inventarisasi Potensi SANITASI LINGKUNGAN Lintas Kab./Kota pada Wilayah
Kerja Pembangunan (WKP) III (Kab. Tangerang, Kota Tangerang dan Kota
Tangerang Selatan);
e. Pembangunan Kolam Retardasi/Retensi III dan Bangunan Pelengkap KP3B
Lainnya.
5. Kegiatan Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan (Pembayaran
Kewajiban TA. 2015) dilaksanakan pada tahun 2016 untuk memenuhi pekerjaan yang
belum terbayarkan di 2015 meliputi pekerjaan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –39
a. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kab. Lebak sebanyak 12
titik;
b. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kab. Pandeglang
sebanyak 12 titik;
c. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kab. Serang sebanyak 8
titik;
d. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kota. Serang sebanyak 2
titik;
e. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kab. Tangerang sebanyak
21 titik;
f. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kota. Tangerang Selatan
sebanyak 1 titik;
g. Belanja hibah pembangunan drainase lingkungan perkotaan kota. Tangerang
sebanyak 4 titik;
Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Pemukiman Desa/Kel (Lokasi)
Indikator ini didukung oleh 3 ( tiga ) kegiatan yaitu :
1. Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan;
2. Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan (Pembayaran Kewajiban TA.2015);
3. Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan (Pembayaran Kewajiban TA.2015 -
BADAPSKI).
1. Kegiatan Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan yang dilaksanakan pada
tahun 2016 meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Konsultan sistem informasi multimedia profile seksi perumahan dan permukiman;
b. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di kab. Serang
(kewenangan Prov. Banten);
c. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di Kota Serang
(kewenangan Prov. Banten);
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –40
d. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di Kota Cilegon
(kewenangan Prov. Banten);
e. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di kab. Lebak
(kewenangan Prov. Banten);
f. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di kab.
Pandeglang (kewenangan Prov. Banten);
g. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di kota.
Tangerang (kewenangan Prov. Banten);
h. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di Kota
Tangerang Selatan (kewenangan Prov. Banten);
i. Konsultan Survey Identifikasi Infrastruktur Dasar kawasan kumuh di kab.
Tangerang (kewenangan Prov. Banten);
2. Kegiatan Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan (Pembayaran Kewajiban
TA.2015) dilaksanakan pada tahun 2016 untuk memenuhi pekerjaan yang belum
terbayarkan di 2015 sebagai berikut :
a. Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Agropolitan sebayak 1 paket;
b. Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Strategis Wilayah Provinsi Banten
sebayak 1 paket;
c. Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Wisata sebayak 2 paket;
d. Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Desa Pusat Pertumbuhan dan
Hiterlandnya sebayak 9 paket;
e. Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Nelayan sebayak 1 paket;
3. Kegiatan Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan (Pembayaran Kewajiban
TA.2015) dilaksanakan pada tahun 2016 untuk memenuhi pekerjaan yang belum
terbayarkan di 2015 sebagai berikut :
a. Pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan Desa Pusat Pertumbuhan dan
Hiterlandnya sebayak 179 paket tersebar di 8 kab/kota.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –41
Penyelesaian Gedung KP3B
Indikator kinerja ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Gedung Kantor dan Infrastruktur Penunjang KP3B;
2. Pembangunan Gedung Kantor di KP3B;
3. Pembangunan Gedung Kantor di KP3B (Pembayaran Kewajiban TA.2015).
1. Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor dan Infrastruktur Penunjang KP3B yang
dilaksanakan pada tahun 2016 meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Terpeliharanya Infrastruktur KP3B;
b. Telah diperbaiki Plaza Mesjid Raya Al- Bantani;
c. Telah diperbaiki TPT Batu kali Kavling E, Kavling F dan Kavling H.
d. Terbangunnya Ruang SDA & Pemukiman Provinsi Banten (Tahap II);
e. Tersedianya Landscape Gedung SKPD Terpadu Provinsi Banten;
f. Terbangunnya Plaza Aspirasi Tahap III;
g. Terenovasi Masjid Raya Albanteni Provinsi Banten;
h. Tersedianya Mekanikal Elektrikal Gedung SKPD Terpadu Provinsi Banten (Tahap
II);
Pembangunan Gedung Kantor Sebanyak 15 Gedung
Indikator kinerja ini didukung oleh 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut :
1. Tersedianya Gedung Kantor BBAT Curug Barang DKP Provinsi Banten (Tahap II);
2. Tersedianya Gedung BP2S Dinsos Pasir Ona (Tahap II);
3. Tersedianya Gedung UPT. DPPKD Rangkasbitung (Tahap II);
4. Tersedianya Gedung UPT. DPPKD Pandeglang (Tahap II);
5. Tersedianya Gedung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten,
PUSDALOPS dan Kelengkapan Operasional Lainnya (Tahap II);
6. Tersedianya Gedung BPSDA Cidurian-Cisadane Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –42
7. Tersedianya Mekanikal Elektrikal Gedung Depo Arsip Provinsi Banten;
8. Tersedianya Gedung Korpri (Tahap II);
9. Tersedianya Lab. Pakan Sitandu (Tahap III);
10. Tersedianya Bumi Perkemahan Cikujang (putus kontrak);
11. Tersedianya BLKI (Tahap II);
12. Tersedianya Gedung Kantor dan Gedung Asisment Center di Kawasan Badiklat Provinsi
Banten;
13. Tersedianya Sarana Servis Rumah Jabatan Gubernur;
14. Tersedianya Gedung Asrama BLKI (Tahap I);
15. Tersedianya UPT DPPKD Rangkas Bitung Tahap I.
Rasio Pembinaan dan Penataan Perumahan
Indikator Kinerja Rasio Pembinaan dan Penataan Perumahan bertujuan untuk menyediakan
kebutuhan masyarakat diseluruh wilayah Provinsi Banten terhadap sarana dan prasarana
pendukung lingkungan perumahan khususnya masyarakat kurang mampu di kawasan pusat
pertumbuhan dan kawasan kumuh perkotaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terfasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu;
2. Pembinaan dan Penataan Perumahan.
\
TABEL : Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan
Persentase kualitas air yang terpantau dan
20,00 100,00 500,00 100,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –43
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
lingkungan dan resiko bencana;
terinformasikan menurut SPM (%)
Rasio tindak lanjut terhadap jumlah pengaduan masyarakat akibat dugaan pencemaran/kerusakan lingkungan hidup (%)
20,00 75,00 375,00 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 8.099.909.650,00 Realisasi Program Tahun 2015 : Rp 7.727.758.341,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Persentase Kualitas Air Yang Terpantau Dan Terinformasikan Menurut SPM
Indikator Kinerja kualitas air yang terpantau dan terinformasikan menurut SPM (%) bertujuan
untuk 1). Tersedianya informasi kepada masyarakat diseluruh wilayah Provinsi Banten
terhadap kualitas air khususnya sungai-sungai utama (Ciujung, Cibanten, Cidurian, Cirarab dan
Cisadane) berdasarkan Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup. 2).
mengendalikan pencemaran air limbah industri dan rumah sakit. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya informasi hasil pemantauan kualitas air sungai Ciujung dengan lokasi
pemantauan di kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang, sejumlah 6 titik (Hulu Cisalaraja,
Ciberang, Jembatan Baru 3,Keragilan, Jongjing, Pamarayan)
2. Tersedianya informasi hasil pemantauan kualitas air sungai Cibanten sejumlah 6 titik
dengan lokasi pemantauan di kabupaten Serang dan Kota Serang, sejumlah 6 titik (Desa
pabuaran, Telaga Kencana, sumber mulya abadi, kampung serutu, Jembatan Kaujon,
Jembatan Kaibon)
3. Tersedianya informasi hasil pemantauan kualitas air sungai Cirarab sejumlah 8 titik dengan
lokasi pemantauan di kabupaten Tangerang (Jembatan Bitung, Jembatan Pasar Kemis,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –44
Jembatan Total Persada, jembatan perumahan tomang), Kota Tangerang (Kota Bumi,
Kukus cadas, sarakan, Cirarab)
4. Tersedianya informasi hasil pemantauan kualitas air sungai Cidurian dengan lokasi
pemantauan di kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang sejumlah 6 titik (Tanjung Sari,
Ranca Sumur, Cikande Hulu, Cikande Hilir, Koper, Tanara)
5. Tersedianya informasi hasil pemantauan kualitas air sungai Cisadane dengan lokasi
pemantauan di kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, sejumlah 6 titik (Jembatan
Cisauk, Gading Serpong, Jembatan Cikokol, Jembatan Indorama, Jembatan Robinson,
Pintu Air 10)
6. Tersedianya informasi hasil pengawasan dan pengendalian limbah industri dan limbah
medis/rumah sakit (160 industri dan 40 rumah sakit)
Rasio Tindak Lanjut Terhadap Jumlah Pengaduan Masyarakat Akibat Dugaan
Pencemaran/Kerusakan Lingkungan Hidup
Indikator Kinerja tindak lanjut terhadap jumlah pengaduan masyarakat akibat dugaan
pencemaran/kerusakan lingkungan hidup bertujuan untuk terselesaikannya penanganan
kasus-kasus dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh Tim Pos Pengaduan
Lingkungan Hidup BLHD Provinsi Banten berdasarkan berbagai pengaduan masyarakat yang
diterima.
Indikator Kinerja tindak lanjut terhadap jumlah pengaduan masyarakat akibat dugaan
pencemaran/kerusakan lingkungan hidup bertujuan untuk terselesaikannya penanganan kasus-
kasus dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh Tim Pos Pengaduan
Lingkungan Hidup BLHD Provinsi Banten berdasarkan berbagai pengaduan masyarakat yang
diterima.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) pada
tahun 2016 telah melaksanakan hasil kinerja sebagai berikut : Terselesaikannya penanganan
pengaduan kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang menjadi
kewenangan pemerintah provinsi.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –45
TAHUN Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti
Jumlah pengaduan yang diterima instansi lingkungan hidup
Provinsi dalam 1 (satu) satu tahun
Pencapaian (%)
2012 8 19 42.11
2013 14 18 77.78
2014 14 17 82.35
2015 25 25 100.00
2016 12 16 75.00
Selama Tahun 2016, Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten menerima 16 (enam belas)
pengaduan masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat, antara lain dari industri,
LSM dan pelimpahan penanganan pengaduan dari Kementerian/kab/kota. Dari seluruh
pengaduan tersebut 12 (dua belas) sudah ditindaklanjuti dan sisanya akan ditindaklanjuti pada
tahun anggaran berikutnya.
Pokok aduan yang disampaikan sangat beragam, antara lain terkait pengelolaan IPAL,
penolakan warga rencana pendirian pabrik minuman ringan dan eksploitasi air bawah tanah di
wilayah kabupaten Pandeglang, dugaan pencemaran sungai Ciujung, Dugaan pencemaran
lingkungan akibat pengelolaan sampah dengan Incenerator, dugaan kerusakan lingkungan
akibat pengerukan/pencurian tanah, dugaan pencemaran lingkungan akibat kegiatan
peternakan, dugaan pelanggaran Undang-undang 32 tahun 2009, dugaan pencemaran air laut
akibat kegiatan bongkar muat pelabuhan, dugaan pencemaran lingkungan akibat kegiatan
produksi, pematangan lahan pabrik, reklamasi pantai dan akses kelaut dan sepadan pantai untuk
masyarakat, dugaan pencemaran limbah cair yang baunya menggangu pernapasan, dugaan
pencemaran udara dan partikel debu.
TABEL : Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Hidup
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –46
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten;
Luas area rehabilitasi hutan dan lahan (ha)
8.000
Ha
12.000
Ha 150,00 12.000
Persentase peningkatan fungsi hutan dan kawasan lindung (%)
20,00 20,00 100,00 23,50
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 7.509.387.000.,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 7.189.991.460,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Luas Area Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Ha)
Indikator Kinerja Luas area rehabilitasi hutan dan lahan bertujuan untuk memperbaiki kondisi
sumber daya alam yang telah mengalami kerusakan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan hasil kinerja yaitu terjaganya keutuhan fungsi sumberdaya
alam baik eksitu maupun insitu dan meningkatnya kesadaran dan aktivitas cinta lingkungan
1. Rehabilitasi hutan dan lahan;
2. Penghijauan lingkungan;
3. Kampanye penanaman pohon;
4. Pengembangan kebun bibit desa;
5. Pengkayaan tanaman;
6. Pemeliharaan dan penyulaman tanaman.
Rehabilitasi hutan dan lahan yang ada di berbagai wilayah di Provinsi Banten terus dilakukan
seperti di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang, salah satu tujuannya adalah untuk
mengurangi luasnya lahan kritis. Target yang harus dicapai setiap tahun yaitu 8.000 Ha, dan
seperti terlihat dalam tabel dari target tersebut upaya rehabilitasi hutan dan lahan tercapai
150% (12.000 Ha).
Persentase Peningkatan Fungsi Hutan Dan Kawasan Lindung (%)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –47
Indikator Kinerja peningkatan fungsi hutan dan kawasan lindung. Pencapaian sasaran
terwujudnya rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dilaksanakan
melalui konservasi dan rehabilitasi kerusakan sumberdaya alam; konservasi sumberdaya air dan
pengendalian kerusakan sumberdaya air serta Pengendalian perubahan iklim
1. Konservasi dan rehabilitasi kerusakan sumberdaya alam
a. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Sosialisasi Profil DAS Ciliman dan Cisadane,
Rapat Koordinasi Pembuatan Taman Keanekaragaman hayati, Workshop Technical
SIGN SMART Gas Rumah Kaca (sektor Non AFOLU dan AFOLU), Bimbingan
Teknis Evaluasi Perhitungan Potensial EMISI GRK, Bimbingan Teknis Kearifan
Lokal, Fasilitasi Tim Pemantauan Lahan Kritis dan Galian C, Studi Kelayakan
Perencanaan Pembuatan Taman Keanekaragaman Hayati Prov. Banten
2. Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumberdaya air
a. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Semiloka Program Perlindungan dan Penanganan
Kerusakan Situ Terpadu, Semiloka Program Pemulihan Kerusakan Mangrove di
wilayah Provinsi Banten, Sosialisasi Profil Kerusakan Mata Air di tiga Kabupaten di
Wilayah Provinsi banten, Sosialisasi Program Perlindungan mata air Permata di Kab.
Lebak, Penyusunan Profil dan data kerusakan Lingkungan mata Pesisir dan laut di
Wilayah Provinsi Banten.
3. Pengendalian Perubahan Iklim
a. Cakupan kegiatan pengendalian perubahan iklim meliputi : Penyusunan Rapergub
tentang Program terpadu Kampung Iklim, Sosialisasi Adaptasi Perubahan Iklim,
Bimbingan teknis Aksi Kearifan Lokal.
\
TABEL : Program Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan;
Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun (%)
3,17 3,17 100,00 4,83
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –48
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Cakupan ketersediaan regulasi dan dokumen rencana tata ruang wilayah (dok)
3
Dokum
en
3
Dokume
n
100,00 3 dok
Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota (paket)
1 Paket 1 Paket 100,00 1 paket
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 5.394.832.000,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 5.138.572.500,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun
Indikator kinerja Rasio Rencana Kawasan Strategis Yang Tersusun bertujuan untuk
mewujudkan sinergitas tata ruang kawasan dan wilayah dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi diwilayah provinsi banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 dokumen hasil perencanaan kawasan strategis Provinsi Banten, yaitu :
Penyusunan Materi Teknis Kawasan Strategis Provinsi Banten Sudut Kepentingan Sosial
Budaya (Kawasan Situs Banten Lama di Kota Serang dan Kawasan Masyarakat Adat
Baduy di Kabupaten Lebak)
2. Tersedianya 1 dokumen Pemaduserasian Pola Ruang Perbatasan Kabupaten/Kota Se
Provinsi Banten
3. Tersedianya 1 dokumen Pengembangan Data Sistem Informasi Penataan Ruang
4. Terciptanya Koordinasi dan Konsultasi Penataan dan Pemanfaatan Ruang antara
Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten
5. Terselenggaranya bimbingan teknis Rencana Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana dan
bimbingan teknis Penyusunan RTR/RDTR Provinsi/Kabupaten/Kota
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –49
6. Fasilitasi Materi Teknis Raperda Kawasan Strategis Provinsi Banten
Cakupan Ketersediaan Regulasi Dan Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
Indikator Kinerja cakupan ketersediaan regulasi dan dokumen rencana tata ruang wilayah
bertujuan untuk tersedianya kawasan strategis di wilayah Provinsi Banten yang tersusun
berdasarkan metode penataan ruang dan lahan yang bermanfaat dan berkelanjutan untuk
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Bina Marga dan Tata Ruang pada tahun 2016
telah melaksanakan hasil kinerja, tersedianya 3 dokumen hasil Rencana Tata Ruang Wilayah.
Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota
Indikator kinerja Peningkatan Kualitas Penataan Ruang Kota bertujuan untuk terciptanya
kesesuaian pemanfaatan ruang dan kualitas pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan
RTRW provinsi banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 dokumen Arahan Perijinan Zonasi Sistem Provinsi Banten;
2. Tersedianya 1 dokumen hasil Kajian Pemberian Insentif dan Disinsentif Pada Kawasan
Strategis Provinsi Banten;
3. Tersedianya 1 dokumen hasil Identifikasi Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang Tahun 2016;
4. Tersedianya 2 dokumen hasil pengawasan Pengawasan Teknis Kinerja
Pengaturan,Pembinaan dan Pelaksanaan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten/Kota
dan Pengawasan Khusus Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B);
5. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Industri pada WKP II (Kota
Serang,Kab.Serang dan Kota Cilegon) dan WKP III (Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Lebak);
6. Tersedianya 2 dokumen hasil inventarisasi Ruang Terbuka Hijau pada WKP II (Kota
Serang,Kab.Serang dan Kota Cilegon) dan WKP III (Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Lebak);
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –50
7. Terciptanya koordinasi antara masyarakat, akademisi dan Instansi Pemerintah dalam
Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten;
8. Terciptanya komunikasi dan koordinasi yang intensif antara anggota Badan Koordinasi
Penataan Ruang Daerah (BKPRD) provinsi Banten dan anggota BKPRD di
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten sebanyak 4 kali.
TABEL : Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas
Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi; dan Program Pengembangan,
Pengusahaan Potensi dan Produk Pertambangan dan Mitigasi Energi.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin dan surya.
Cakupan ketersediaan Laporan Pemetaan, Penelitian, Pengembangan dan Sumber Data Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi (Dok)
12
Dokum
en
17
Dokume
n
141,67 23
Cakupan ketersediaan sarana pengendalian dan konservasi air tanah (unit)
4 Unit 4 Unit 100,00 4
Cakupan layanan Penerbitan Dokumen Perijinan yang menjadi Kewenangan Provinsi (ijin)
10 Ijin 380 Ijin 3.800,00 238
Cakupan layanan Kesepakatan Kerjasama Bidang Pertambangan dan Energi (Dokumen)
1
Dokum
en
1
Dokume
n
100,00 1
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –51
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Cakuman layanan informasi data bidang pertambangan dan energi yang siap dipublikasikan (unit)
4 Unit 4 Unit 100,00 4
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 7.925.744.650,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 7.601.437.006,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan ketersediaan Laporan Pemetaan, Penelitian, Pengembangan dan Sumber
Data Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (Dok).
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan sarana pengendalian dan konservasi air tanah
merupakan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam upaya
penyelenggaraan penyelenggaraan Sosialisasi, Pembinaan dan Pengawasan Pemanfaatan
Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Target
yang diemban oleh indikator kinerja program ini tercapai 100% pada tahun 2016, sesuai
dengan target kinerja yang terdapat dalam dokumen Perjanjjian Kinerja SKPD. Sesuai dengan
Target Kinerja yaitu 17 Dokumen pada Perjanjian Kinerja yang telah di tetapkan.
Cakupan Ketersediaan Sarana Pengendalian Dan Konservasi Air Tanah.
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan sarana pengendalian dan konservasi air tanah
merupakan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam
upaya penyediaan sarana pengendalian dan konservasi air tanah di Provinsi Banten dalam
satuan Unit. Indikator kinerja ini diimplementasikan melalui kegiatan Konservasi Air Tanah,
namun pada tahun 2016 tidak dialokasikan anggaran untuk memenuhi target RPJMD yang
telah ditatpkan, yaitu 4 unit sumur pantau/resapan, karena adanya kebijakan pimpinan
terkait prioritas pembangunan dan alokasi anggaran SKPD.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –52
Cakupan Layanan Penerbitan Dokumen Perijinan Yang Menjadi Kewenangan
Provinsi.
merupakan indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam
pelayanan perjanjian kepada pelaku usaha bidang pertambangan dan energi di Provinsi Banten
dalam bentuk rekomendasi perijinan bidang pertambangan dan energi yang diterbitkan oleh
BKPMT Provinsi Banten. Target yang diemban oleh indikator kinerja program ini tercapai
lebih dari 100% pada tahun 2016 dari target kinerja yang terdapat dalam dokumen Perjanjjian
Kinerja SKPD, yaitu sebesar 276,05% dengan penjelasan 398 ijin untuk target PERKIN
SKPD dan 1.049 ijin untuk realisasi PERKIN SKPD, sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 Laporan Pelayanan Rekomendasi perizinan bidang pertambangan dan
energi;
2. Tersedianya 2 Laporan Fasilitasi penyelengaraan proses sertifikat clear & clean perizinan
pertambangan (2 kegiatan, 100 orang peserta)
3. Tersedianya 3 Dokumen dan Peta sebaran perizinan Pertambangan dan Energi di
Provinsi Banten (pertambangan, air tanah dan ketenagalistrikan);
4. Tersedianya 3 Laporan Rapat Evaluasi Rekomendasi Perizinan Bidang Pertambangan dan
Energi (pertambangan, air tanah dan ketenagalistrikan)
Capaian indikator kinerja ini pada tahun 2016 adalah sebesar.276,05%, dimana telah berhasil
diterbitkan sebanyak 1.049 Rekomendasi Ijin Bidang Pertambangan dan Energi selama tahun
2016 atau terdapat selisih 651 Ijin Surplus/Berlebih dibandingkan dengan target kinerja 398
Rekomendasi Ijin Bidang Pertambangan dan Energi yang direncanakan dalam dokumen
PERKIN SKPD Tahun 2016. Rincian Rekomendasi Ijin Bidang Pertambangan dan Energi
yang berhasil diterbitkan pada tahun 2016 adalah :
1. Tersedianya 99 rekomendasi ijin bidang pertambangan (62 IUP OP, 36 IUP Eksplorasi, 1
IUJP);
2. Tersedianya 893 rekomendasi ijin bidang air tanah (304 SIPA Sumur Pantek, 566 SIPA
Sumur Bor, 13 SIPPAT, dan 10 SIP);
3. Tersedianya 57 rekomendasi ijin bidang ketenagalistrikan (2 IUPTL, 20 IUPTL, 35 ijin
operasi);
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –53
Surplus-nya pencapaian target indikator kinerja ini adalah terkait dengan implementasi UU No.
23 Tahun 2014 terkait dengan kewenangan Provinsi di bidang pelayanan perijinan sektor
ESDM, yang sebelumnya berada di Kabupaten/Kota.
Cakupan Layanan Kesepakatan Kerjasama Bidang Pertambangan dan Energi (MoU).
Indikator Kinerja Cakupan Layanan Kesepakatan Kerjasama Bidang Pertambangan dan
Energi bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia
berbasis kompetensi bidang pertambangan dan energi bagi Aparatur Pemerintah di Provinsi
Banten. Keberhasilan pencapaian 100% dari indikator kinerja ini dicapai oleh 1 kegiatan, yaitu
Kegiatan Promosi Potensi dan Produk serta Fasilitasi Kerjasama Bidang Pertambangan dan
Energi. Kegiatan tersebut berhasil menuntaskan target kinerja pada tahun 2016 dengan
menjalin 1 (satu) kerjasama pembangunan bidang pertambangan dan energi dalam bentuk
Perjanjian Kerjasama (MoU), dengan pihak Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT)
Kementerian ESDM terkait dengan kerjasama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan oleh PUSDIKLAT Kementerian ESDM, sesuai dengan target kinerja yang
terdapat dalam Perjanjian Kinerja SKPD, yang didalamnya mencakup 1 tolok ukur kinerja
kegiatan yang terkait dengan indikator kinerja yang ditinjau.
Cakupan Layanan Informasi Data Bidang Pertambangan Dan Energi Yang Siap
Dipublikasikan.
Indikator Kinerja Cakupan layanan Informasi data bidang pertambangan dan energi,
Keberhasilan pencapaian 100% dari indikator kinerja ini dicapai oleh 1 kegiatan, yaitu
Kegiatan Publikasi Data dan Informasi Bidang Pertambangan dan Energi. Kegiatan tersebut
berhasil menuntaskan target kinerja pada tahun 2016 dengan menyusun 1 (dokumen)
dokumen Neraca Data dan Informasi Bidang PERTAMBEN Tahun 2016 untuk 4 jenis data
sektor ESDM., yaitu data pertambangan, air tanah, ketenagalistrikan, dan EBT sesuai dengan
target kinerja yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja SKPD, yang didalamnya mencakup 1
tolok ukur kinerja kegiatan yang terkait dengan indikator kinerja yang ditinjau.
TABEL : Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian
dan Perkebunan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –54
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;
Peningkatan Produksi Padi (GKG) (ton)
2.315.6
51 Ton
2.354.399
Ton 101,67 2.172.879
Surplus Beras (ton) 72.154
Ton
98.116
Ton 135,98 25.532,00
Penyediaan Benih Sumber Padi (ha)
32.000
Ha
32.132
Ha 100,41 4.715,00
Penyediaan Cadangan Benih Daerah (CBD) Padi (ha)
90.000
Ha
150.292
Ha 166,99
170.470,00
Produksi Hortikultura (Durian, Manggis, Melon, Cabe Besar) (ton)
30.809
Ton
31.886
Ton 103,50 65.453,00
Produksi Daging (sapi dan kerbau) (ton)
34.792.
645
Ton
23.089.56
1 Ton 66,36 40.882,39
Cakupan peningkatan upaya-upaya rehabilitasi, diversifikasi, intensifikasi dan peremajaan tanaman perkebunan (ha)
500 Ha 857 Ha 171,40 1.700,00
Cakupan ketersediaan sumber benih tanaman perkebunan (unit)
3 Unit 3 Unit 100,00 3,00
Jumlah unit usaha perkebunan terpadu (agrowisata) (unit)
1 Unit 1 Unit 100,00 1,00
cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembangunan perkebunan (unit)
3 Unit 3 Unit 100,00 3,00
Cakupan ketersediaan benih tanaman perkebunnan yang berkualitas (batang)
107.000
Batang
145.000
Batang 135,51
200.000,00
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (Ton)
69.200
Ton
69.436
Ton 100,34 53.954,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –55
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Nilai Tukar Nelayan (NTN)
> 100 119,15 119,15 116,87
Jumlah Produksi Benih Ikan (Milyar Ekor)
1,6
Milyar
Ekor
5,807
Milyar
Ekor
362,94 4
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Ton)
180.000
Ton
117.797,4
4 Ton 65,44
105.961,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 24.954.807.494,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 23.642.019.032,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Peningkatan Produksi Padi (GKG) (ton).
Indikator Kinerja
Peningkatan produksi padi
bertujuan untuk mendorong
tumbuh dan berkembangnya
sentra produksi Padi yang
berkelanjutan, Ketersediaan
Benih Bersertifikat,
Meningkatnya Kualitas SDM
Petani serta meningkatnya
kesejahtraan petani. Untuk
mencapai tujuan tersebut
maka Dinas Pertanian dan
Peternakan pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 dokumen data Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi
Sawah, Padi Ladang, Jagung serta Benih Padi dan Jagung;
2. Tersedianya buku Budidaya Padi dan Jagung dalam rangka Peningkatan Produksi sebanyak
1.020 buku;
gambar : Panen Raya Padi di wilayah Cibaliung, Pandeglang - Provinsi Banten,
oleh Distanak Prov Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –56
3. Tersedianya Demfarm Intensifikasi Padi Sawah seluas 40 Ha;
4. Tersedianya Demfarm Intensifikasi Padi Ladang seluas 10 Ha;
5. Tersedianya 530 Orang yang melaksanakan Gerakan Tanam dan Panen Padi;
6. Tersedianya 1 dokumen Roadmap Pembangunan Tanaman Pangan;
7. Intensifikasi Padi Sawah Ramah Lingkungan seluas 40 hektar dan Padi ladang Ramah
Lingkungan seluas 10 hektar;
8. Tersedianya 37 orang petugas dalam rangka Peningkatan Produksi Budidaya Padi dan
Jagung;
9. Tersedianya 2 dokumen Data Pengamatan OPT dan DPI;
10. Tersedianya 250 orang yang melaksanakan Penerapan PHT dan DPI;
11. Meningkatnya SDM Petugas POPT sebanyak 50 orang.
Surplus Beras (ton)
Indikator Kinerja Surplus Beras bertujuan untuk tersedianya hasil produksi padi secara
berkelanjutan untuk stock cadangan pangan di Provinsi Banten. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa
hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Percontohan Gerakan Pengendalian OPT Utama di 15 titik;
2. Terbinanya Alumni SLPHT sebanyak 7 unit;
3. Terlaksanannya Bimbingan Teknis Pengamatan dan Pelaporan bagi Petani Pengamat
sebanyak 113 orang;
4. Tersediannya Demplot Pertanian Ramah Lingkungan sebanyak 2 unit;
5. Meningkatnya wawasan dan pengetahuan Fungsional POPT sebanyak 10 orang;
6. Tersedianya Regu Pengendali Hama (RPH) dalam rangka pengamanan produksi padi di 8
kab/kota;
7. Tersedianya 225 orang aparatur yang memahami Budidaya Ramah Lingkungan pada
Tanaman Pangan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –57
8. Tersedianya 225 orang yang memahami Perbanyakan Agen Hayati dan Pestisida Nabati di 3
wilayah;
9. Tersedianya 100 orang yang memahami tata cara Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan.
Penyediaan Benih Sumber Padi (ha).
Indikator Kinerja Penyediaan benih sumber padi bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan
plasma nutfah padi dalam rangka penyediaan untuk perbanyakan menjadi benih sebar bagi
para petani di wilayah Provinsi Banten. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian
dan Peternakan pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 30 orang Petani/Penangkar yang mampu memproduksi Benih Sumber dan
Benih Sebar Serealia (Padi dan Jagung) melalui Sekolah Lapang Sertifikasi Benih;
2. Fasilitasi Inventarisasi Penyebaran Varietas Tanaman Pangan dan Pemetaan ZonaVarietas
Unggul Padi, Jagung, Kedelai, dan Kac. Tanah;
3. Tersedianya Data Sebaran Varietas Tanaman Pangan selama satu tahun;
4. Tersedianya 1 Dokumen Peta Sebaran Varietas Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah;
5. Tersedianya 1 Dokumen Peta Sebaran Varietas Padi, Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah;
6. Tersedianya 1 Dokumen Sertifikasi Kedelai dan Kac. Tanah melalui Sekolah Lapang
Sertifikasi Benih;
7. Tersedianya Produksi Benih Sumber dan Benih Sebar Serealia (Padi) melalui Sekolah
Lapang Sertifikasi Benih sebanyak 5 lokasi;
8. Fasilitasi Pengawasan Mutu Benih (4.500 Ton Benih, 1 Dokumen)
9. Tersedianya benih ungul melalui Pengujian Benih Secara Laboratoris, 18.000 Analisa, 1
Dokumen.
Penyediaan Cadangan Benih Daerah (CBD) Padi (ha).
Indikator Kinerja Penyediaan Cadangan Benih Daerah (CBD) Padi bertujuan menyediakan
buffer stock benih daerah sebagai antisipasi kondisi darurat (bencana alam, puso, dll) Untuk
mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –58
1. Tersedianya Perbanyakan benih sumber Padi (5 Ton Benih Dasar Tanaman Padi) dan
Palawija (1,5 Ton Benih Dasar /Benih Pokok Tanaman Kedelai/Kacang Tanah);
2. Tersedianya Cadangan Benih Daerah (CBD) Tanaman Padi Melalui Kemitraan (52 Ton
Cadangan Benih Daerah (CBD) Tanaman Padi (Stock Benih Kekeringan dan Kebanjiran).
Produksi Hortikultura (Durian, Manggis, Melon, Cabe Besar) (ton)
Indikator Kinerja Produksi Hortikultura (Durian, Manggis, Melon, Cabe Besar) bertujuan
untuk ketersediaan sentra produksi Manggis, Durian, Melon, Cabai Besar yang berkelanjutan,
Ketersediaan Benih Bersertifikat, Meningkatnya Kualitas SDM Petani serta Untuk mencapai
tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 30 Orang Petani yang memahami dan dapat melaksanakan budidaya cabai
merah sesuai dengan GAP/SOP;
2. Tersedianya 30 Orang Petani yang memahami dan dapat melaksanakan budidaya bawang
merah sesuai dengan GAP/SOP;
3. Gerakan Perempuan Untuk Optimalisasi Pekarangan, 30 orang;
4. Tersedianya data Registrasi Kebun dalam rangka pemenuhan GAP/SOP sayuran dan
tanaman hias, 1 dokumen;
5. Tersedianya Dokumen SOP Manggis Kabupaten Lebak Tahun 2016 100 Buku;
6. Tersedianya 200 orang petanin yang memahami SLPHT Hortikultura;
7. Tersedianya 250 orang petugas Klinik PHT /PPAH Pasca SLPHT;
8. Meningkatnya pengetahuan 100 orang petani terhadap Penggunaan Pestisida Berstandar;
9. Tersedianya Sarana Pengendalian OPT Hortikultura, 4 buah Mist Blower dan 20 buah
Hansprayer;
10. Meningkatnya pengetahuan 10 kelompok petani terhadap Pengendalian OPT Sayuran dan
Buah;
11. Tersedianya Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura 3 Jenis Tanaman;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –59
12. Meningkatnya pemahaman 80 orang petugas tentang tata cara Sertifikasi Benih Tanaman
Hortikultura;
13. Tersedianya 1 dokumen Akurasi Data Produsen/Pedagang Penyalur Benih Hortikultura
di Provinsi Banten;
14. Tersedianya benih sumber tanaman sayuran (2.000 Kg Benih Bawang Merah, 200 Gram
Benih Cabai);
15. Tersedianya Duplikasi PIB Tanaman Buah dan Tanaman Hias (500 Bibit Tanaman Hias,
1.000 Batang Bibit Tanaman Buah, 100 Calon PIB Tanaman Buah;
16. Tersedianya Benih Sumber Tanaman Biofarmaka 1.500 Kg Calon Benih BD/BP Jahe
Merah;
17. Tersedianya 10 Orang Petugas dan Petani Kab/Kota yang mampu meningkatkan
Penguatan Kelembagaan Perbenihan Hortikultura;
18. Tersedianya 5 kelompok tani yang memahami tentang Penerapan Budidaya Pertanian
Ramah Lingkungan pada Komoditas Cabai Merah, Bawang Merah dan Sayuran Daun
(@2.500 m2 / kelompok);
19. Tersedianya 20 orang petugas yang memahami tentang Penanggulangan OPT dan
Bencana Hortikultura;
20. Tersedianya 30 orang petugas/petani yang memahami tentang Pengembangan teknologi
budidaya pertanian hidroponik pada komoditas sayuran daun.
Produksi Daging (Sapi Dan Kerbau) (Ton).
Indikator Kinerja Produksi Daging (sapi dan kerbau) bertujuan untuk menyediakan kebutuhan
konsumsi protein hewani masyarakat Banten terutama sumber protein yang dihasilkan dari
daging merah (sapi dan Kerbau) Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan
Peternakan pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Meningkatnya pemahaman peternak dalam pengembangan budidaya ternak Penerima
Bantuan Ternak dari Pemerintah sebanyak 40 Orang;
2. Pengembangan Budidaya Sapi Potong di 2 Kelompok sebanyak 6 ekor;
3. Pengembangan Buddaya Kerbau di 3 kelompok sebanyak 6 ekor;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –60
4. Pengembangan Budidaya Ternak Kambing di 19 Kelompok sebanyak 840 ekor;
5. Tersedianya 20 orang peternak yang memahami tata cara Peningkatan Reproduksi ternak;
6. Pengembangan Budidaya Ternak Domba di 20 Kelompok sebanyak 600 ekor;
7. Pengembangan Budidaya Ternak Bebek di 5 Kelompok sebanyak 1.000 ekor;
8. Pengembangan Budidaya Ternak Ayam Lokal di 2 Kelompok sebanyak 600 ekor;
9. Meningkatnya wawasan kelompok ternak dalam hal Budidaya dan Perbibitan Ternak di 8
Kabupaten/Kota;
10. Terdatanya Ternak Sapi dan Kerbau yang di IB dan Non IB dalam rangka peningkatan
populasi dan produktivitas ternak di 8 kab/kota;
11. Tersedianya 30 orang peternak yang mampu mengembangkan Budidaya Itik;
12. Pembibitan Ternak Domba, 130 Ekor;
13. Budidaya Ternak Sapi 20 ekor;
14. Budidaya Ternak Kerbau 11 ekor;
15. Tersedianya Pakan Tambahan untuk Ternak Domba, Sapi, dan Kerbau (130 ekor domba,
20 ekor sapi, 11 ekor kerbau);
16. Tersedianya Inseminasi Buatan (IB) Ternak Kerbau sebanyak 50 ekor di kab/kota);
17. Berkembangnya Pengelolaan Kebun Hijauan Pakan Ternak (HPT) di kawasan Sitandu
Tersedianya instalasi dan budidaya Ternak Ayam buras 350 Ekor dan Itik Petelur 200
Ekor;
19. Teridentifikasinya Sumber Daya Genetik Ternak Itik Damiaking lolak Banten;
20. Tersedianya lahan Rumput untuk pakan ternak di Kawasan Sitandu seluas 2 hektar;
21. Tersedianya 60 sampel pakan ternak yang telah di uji mutu;
22. Tersedianya 30 orang yang memahami cara Penanganan pasca panen /good handling
practice(GHP) peternakan;
23. Tersedianya 1 dokumen Identifikasi hasil Rekomendasi Nomor Pendaftaran Pakan dan
hasil uji sampel pakan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –61
Cakupan Peningkatan Upaya-Upaya Rehabilitasi, Diversifikasi, Intensifikasi Dan
Peremajaan Tanaman Perkebunan (Ha).
Indikator Kinerja Cakupan peningkatan upaya-upaya rehabilitasi, diversifikasi, intensifikasi dan
peremajaan tanaman perkebunan bertujuan untuk mendukung terwujudnya peningkatan
produksi dan produktifitas komoditas perkebunan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terwujudnya 857 Ha areal pengembangan sentra perkebunan;
2. Tersedianya 1 dokumen rintisan pembangunan kawasan perkebunan;
3. Terwujudnya pengembangan 5 komoditas perkebunan kelapa excotic Provinsi Banten,
Kampung Kakao, Lembur Aren, Peremajaan Tanaman Perkebunan dan penyediaan
benih/bibit unggul bermutu.
Cakupan ketersediaan sumber benih tanaman perkebunan (unit).
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan sumber benih tanaman perkebunan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan bibit tanaman perkebunan melalui penyediaan pohon induk.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya Kebun induk kelapa excotic;
2. Ditetapkannya 3 unit sumber benih komoditas perkebunan;
3. Tersedianya 4 Ha kebun entres kakao dan kopi;
4. Terpeliharanya 3 Ha kebun induk kelapa eksotik.\
Jumlah unit usaha perkebunan terpadu (Agro Wisata)
Indikator Kinerja Jumlah unit usaha perkebunan terpadu bertujuan untuk membentuk unit
usaha perkebunan terpadu yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan hasil kinerja yaitu bertambahnya 1 unit usaha perkebunan
terpadu (Agro Wisata).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –62
Cakupan ketersediaan benih tanaman perkebunnan yang berkualitas (batang).
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan benih tanaman perkebunnan yang berkualitas
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan benih tanaman perkebunan di Provinsi Banten
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Penyediaan benih/bibit unggul bermutu;
2. Peningkatan kapasitas tenaga teknis persemaian;
3. Bimtek perbanyakan tanaman secara vegetatif;
4. Pemeliharaan persemaian;
5. Pengawasan dan pemantauan peredaran benih/bibit;
6. Pemeliharaan dan penyulaman tanaman.
Penyediaan benih tanaman perkebunan dilakukan oleh Balai Proteksi dan Perbenihan
Tanaman Kehutanan dan Perkebunan (BPPTKP) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi
Banten. Dari target 85.000 batang, dapat terealisasi sebesar 145.000 batang (170,58%).
Ketersediaan benih tersebut dilakukan selain sebagai pendukung peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman perkebunan juga dilakukan untuk pelaksanaan rehabilitasi hutan dan
lahan.
Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembangunan perkebunan
(unit)
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembangunan
perkebunan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas melaluai penyediaan
sarana dan prasarana pendukung pembangunan perkebunan di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Sosialisasi optimasi prasarana dan sarana perkebunan;
2. Penyediaan prasarana dan sarana perkebunan;
3. Monev inventarisasi prasaran dan sarana perkebunan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –63
4. Updating data informasi perkebunan.
Pembangunan sarana dan prasarana perkebunan diperlukan untuk mendukung tercapainya
peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan. Sarana dan prasarana tersebut
dibangun di tiga daerah kabupaten, yaitu Pandeglang, Lebak dan Serang. Ketiga sarana dan
prasarana tersebut adalah alat jemur kakao, pembuatan embung sluas 200 m2, sarana produksi
pertanian seperti pupuk organik, NPK, terpal, alat pengukur kadar air kakao dan nira, terpal,
gunting stek dan pompa air. Ada delapan kelompok tani yang telah mendapatkan bantuan
sarana dan prasarana tersebut. Serta dari target yang harus dicapai yaitu 3 unit dapat terealisasi
3 unit (100%).
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap (Ton).
Indikator kinerja Jumlah Produksi Perikanan Tangkap bertujuan untuk penyediakan
ketersediaan ikan yang dihasilkan dari kegiatan perikanan tangkap di laut dan perairan umum
di wilayah Provinsi Banten.
Produksi perikanan tangkap di Provinsi Banten pada tahun 2016 ditargetkan 69.200 ton, dan
berdasarkan hasil laporan statistik perikanan tahun 2016 sebesar 69.436 ton atau terealisasi
sebesar 100,34 %. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 68.748,9 ton;
Nilai Tukar Nelayan
(NTN).
Indikator kinerja Nilai
Tukar Nelayan bertujuan
untuk mengukur tingkat
kesejahteraan nelayan di
Provinsi Banten yang
diukur berdasarkan daya
tukar yang dihasilkan
nelayan dengan barang
jasa yang dikonsumsi.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) merupakan salah satu indikator untuk melihat kesejahteraan
nelayan. NTN juga menunjukkan daya tukar yang dihasilkan nelayan dengan barang dan jasa
Gambar : Tempat Pelelangan Ikan
di wilayah Kab. Tangerang - Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –64
yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTN berarti semakin kuat
pula tingkat kemampuan/daya beli nelayan. Nilai Tukar Nelayan diperoleh dari perbandingan
indeks harga yang diterima nelayan terhadap indeks harga yang dibayar nelayan (dihitung
dalam persentase).
Nilai Tukar Nelayan di Provinsi Banten pada tahun2016 adalah sebesar 119,15 %. Jumlah ini
meningkat dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 116,87 %. Secara keseluruhan Nilai Tukar
Nelayan di Provinsi Banten sudah di atas 100 %, artinya tingkat kesejahteraan nelayan sudah
semakin meningkat.
Sasaran 6. Meningkatnya cakupan wilayah laut dan pesisir yang direhabilitasi dan bebas IUU
Fishing dari 17% menjadi 50%
Sasaran ini dicapai melalui program pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
dengan kegiatansebagai berikut:
1. Kegiatan Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut;
2. Kegiatan Pengendalian Sumberdaya Kelautan;
3. Kegiatan Pengendalian Sumberdaya Perikanan;
4. Kegiatan Penanganan Pelanggaran Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.
Jumlah Produksi Benih Ikan (Milyar Ekor).
Indikator kinerja Jumlah Produksi Benih Ikan bertujuan untuk penyediaan stok benih ikan
yang baik bagi pembudidaya ikan di Provinsi Banten.
Benih merupakan ujung tombak keberadaan kegiatan usaha perikanan budidaya dalam rangka
memenuhi kebutuhan ikan di Provinsi Banten.Keberadaan bibit unggul sudah tidak dapat
dielakan lagi bagi keberhasilan usaha budidaya. Pada tahun 2016DKP Provinsi banten
memiliki target produksi benih sebanyak 1,6milyar ekor dan berdasarkan statistik budidaya
jumlah benih yang berhasil di produksi oleh UPR serta Balai benih ikan pemerintah sebanyak
5,807 milyar ekor. Berdasarkan data tersebut maka Indikator Kinerja Utama produksi benih
DKP terealisasi sebesar 362,94%. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat disimpulkan produksi
benih ikan Provinsi Banten tahun 2016 berhasil direalisasikan.
Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Ton).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –65
Indikator kinerja Jumlah Produksi Perikanan Budidaya bertujuan untuk penyediakan
ketersediaan ikan hasil budidaya perikanan di Provinsi Banten.
Produksi perikanan budidaya di Provinsi Banten pada tahun 2016 ditargetkan 180.000 ton, dan
berdasarkan hasil statistik perikanan tahun 2016 sebesar 117.797,44 ton atau terealisasi sebesar
65,44 %. Belum tercapainya target produksi perikanan budidaya karena tingginya target
produksi dan sarana dan prasarana untuk mendukung budidaya intensif masih terbatas.
TABEL : Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.
Nilai Tukar Petani (NTP)
105 102,36 97,49 107.5
Cakupan Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) / Standar Operational Procedure (SOP) Hortikultura (unit)
3 Unit 4 Unit 133,33 11.00
Cakupan kemitraan Kelompok Tani dan Dunia Usaha (unit)
10 Unit 14 Unit 140,00 11.00
Tingkat perkembangan jumlah aneka usaha kehutanan dan perkebunan (unit)
6 Unit 6 Unit 100,00 6,00
Cakupan tingkat kemantapan tata usaha dan pembinaan industri kehutanan dan perkebunan (unit)
250
Unit 250 Unit 100,00 250,00
Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap
0,80 - - 0,52
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –66
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
PDRB (%)
Jumlah Ekspor Perikanan (Ton)
4.000
Ton - - 4.554
Tingkat Kosumsi Ikan (Kg/Kapita)
29
Kg/Ka
pita
32
Kg/Kapi
ta
110,34 31.00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp10.468.074.220,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp9.857.319.173,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Nilai Tukar Petani (NTP).
Indikator Kinerja Nilai Tukar Petani (NTP) bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan
petani dengan cara mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk
yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 10 orang petugas fungsional POPT yang melaksanakan Magang pengendalian
hama penyakit tanaman, di Jatiasih Karawang;
2. Tersedianya 2 orang petugas IB dan pembibitan dan 3 orang pengelola ternak
melaksanakan latihan kerja pengelola Ternak;
3. Tersedianya 25 orang peternak melaksanakan Magang teknologi hasil ternak;
4. Tersedianya 20 orang petugas yang melaksanakan Adopsi teknologi penerapan budidaya
ramah Lingkungan pada Komoditas Bawang Merah Ke Brebes Jateng.
5. Tersedianya 20 orang petugas yang melaksanakan Adopsi teknologi penerapan budidaya
ramah Lingkungan pada Komoditas cabai Merah dan Bawang Merah ke jawa Barat;
6. Tersedianya 30 orang petugas/petani yang mampu dalam pengemasan produk pascapanen
hortikultura;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –67
7. Tersedianya 30 orang petugas yang melaksanakan Adopsi Penerapan teknologi pakan dan
pasca panen peternakan di wilayah SPR.
Cakupan Penerapan Good Agricultural Practice (GAP)/Standar Operational
Procedure (SOP) Hortikultura (unit).
Indikator Kinerja Cakupan Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) / Standar
Operational Procedure (SOP) Hortikultura bertujuan meningkatnya pengetahuan petani dalam
penerapan budidaya pertanian yang baik serta teraplikasi merata di seluruh petani di Provinsi
Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 100 dokumen SOP tentang pedoman teknis budidaya Manggis di Kabupaten
Lebak;
2. Tersedianya 100 dokumen SOP tentang pedoman teknis budidaya Jahe Merah di
Kabupaten Lebak;
3. Tersedianya 100 dokumen SOP tentang pedoman teknis budidaya Kencur di Kabupaten
Lebak;
4. Tersedianya 30 orang petani yang memahami dan dapat melaksanakan Pengembangan
Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan pada Komoditas Cabe Merah;
5. Tersedianya 30 orang petani yang memahami dan dapat melaksanakan Pengembangan
Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan pada Komoditas Bawang Merah;
6. Tersedianya 30 orang petani yang memahami dan dapat melaksanakan Pengembangan
Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan pada Komoditas Jamur Merang Kabupaten
Pandeglang;
7. Tersedianya 30 orang petani yang memahami dan dapat melaksanakan Pengembangan
Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan pada Komoditas Tanaman Hias Anggrek;
8. Tersedianya 30 orang petani yang memahami dan dapat melaksanakan Pengembangan
Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan pada Komoditas Tanaman Hias Sedap Malam;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –68
9. Tersedianya 30 orang petani yang memahami dan dapat melaksanakan Pengembangan
Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan pada Komoditas Jamur Merang & Tiram.
Cakupan kemitraan Kelompok Tani dan Dunia Usaha (unit).
Indikator Kinerja Cakupan kemitraan Kelompok Tani dan Dunia Usaha yaitu terciptanya
kesepakatan kerja sama pengembangan pertanian dan peternakan dengan Pemerintah Jawa
Barat, Perum BULOG dan DPD Perpadi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tercapainya Perjanjian kerjasama antara Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten
dengan Kelompok Tani Sindang Asih II tentang pemanfaatan dana bantuan
pengembangan desa mandiri benih, 1 dokumen;
2. Tercapainya Perjanjian kerjasama antara Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten
dengan Kelompok Tani Andalan tentang pemanfaatan dana bantuan pengembangan desa
mandiri benih, 1 dokumen;
3. Tercapainya Nota Kesepahaman Bersama Gubernur Banten dengan Perum Perhutani
Divisi Regional Jawa Barat dan Banten tentang pemanfaatan lahan di bawah tegakan
dengan sistem PHBM dalam rangka peningkatan produktivitas pangan menujukedaulatan
pangan tahun 2016, 1 dokumen;
4. Terfasilitasinya kemitraan 11 kelompok tani dengan dunia usaha.
Tingkat perkembangan jumlah aneka usaha kehutanan dan perkebunan (unit)
Indikator Kinerja Tingkat perkembangan jumlah aneka usaha kehutanan dan perkebunan
bertujuan untuk meningkatkan aneka usaha produksi kehutanan dan perkebunan melalui
pengembangan jumlah aneka usaha.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Temu usaha aneka usaha kehutanan dan perkebunan
2. Rapat koordinasi pemantapan dan pengembangan aneka usaha kehutanan dan
perkebunan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –69
3. Workshop pengembangan aneka usaha kehutanan dan perkebunan
4. Sekolah lapang peningkatan aneka usaha kehutanan dan perkebunan
Jumlah pengembangan aneka usaha kehutanan yang harus dikembangkan pada Tahun
2016 adalah sebanyak 6 unit, dan dapat terealisasi sebanyak 6 unit (100%). Ke enam jenis
aneka usaha kehutanan dan perkebunan yang dikembangkan tersebut adalah jamur tiram,
lebah madu, bambu, cuka kayu, aren, madu klanceng dan pulpa kakao. Jenis-jenis aneka
usaha tersebut tersebar di beberapa daerah di Provinsi Banten seperti di Kab. Lebak,
Pandeglang, Serang dan Kab. Tangerang.
Cakupan tingkat kemantapan tata usaha dan pembinaan industri kehutanan dan
perkebunan (unit)
Indikator Kinerja Cakupan tingkat kemantapan tata usaha dan pembinaan industri kehutanan
dan perkebunan bertujuan untuk menciptakan tata kelola industri kehutanan dan perkebunan
yang profesional dan tertib administrasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Peningkatan penatausahaan pengolahan hasil hutan;
2. Pengendalian dan penertiban pengawasan hasil hutan;
3. Inventarisasi industri pengolahan hasil hutan;
4. Fasilitasi penilaian kinerja Ganis dan Wasganis PHPL;
5. Temu forum koordinasi dan komunikasi penguji hasil hutan.
Pembinaan terhadap industri kehutanan dilakukan untuk melakukan pembinaan, pengawasan
dan monitoring terhadap seluruh industri kehutanan yang ada di wilayah Provinsi Banten. Dari
target 250 industri dapat terealisasi sebanyak 250 industri (100%) dimana industri-industri
tersebut sebagian besar terdapat di Kabupaten dan Kota Tangerang.
Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PDRB.
Indikator kinerja kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB bertujuan untuk mengukur
kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –70
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi
rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan, konsumsi pemerintah,
pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor neto di suatu
wilayah/region pada suatu periode (biasanya setahun). Ekspor neto di sini adalah ekspor
dikurangi impor.
PDRB Perikanan di Provinsi Banten pada tahun 2016 ditargetkan 0,80 % dan dapat terealisasi
sebesar 0,52 %.
Jumlah Ekspor Perikanan (Ton).
Indikator kinerja Jumlah Ekspor Perikanan bertujuan untuk peningkatkan kesejahteraan
masyarakat perikanan dan pendapatan asli daerah Provinsi Banten.
Ekspor komoditas perikanan Provinsi Banten di tahun 2016tidak tercatat di Balai Pengujian
Mutu Hasil Perikanan (BPMHP).Hal ini disebabkan terdapat pengalihan kewenangan
penerbitan sertifikat untuk ekspor yang sebelumnya dilaksanakan oleh BPMHP, dialihkan ke
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
Tingkat Kosumsi Ikan (Kg/Kapita).
Indikator kinerja Tingkat Konsumsi Ikan bertujuan untuk mengukur tingkat konsumsi ikan
serta olahannya di Provinsi Banten.
Konsumsi ikan Provinsi Banten pada tahun 2016 ditargetkan dapat meningkat hingga angka
29 kg/kapita/tahun.Peningkatan jumlah konsumsi ikan masyarakat dapat menggambarkan
kondisi perikanan dan masyarakat.Berdasarkan perhitungan data sementara diketahui bahwa
tingkat komsumsi ikan pada tahun 2016 adalah 32 kg/kapita/tahun. Dengan memperhatikan
realisasi tingkat konsumsi ikan tersebut, bila dibandingkan dengan target konsumsi ikan
Provinsi Banten pada tahun sebelumnya 31 kg/kapita/tahun dapat dikatakan di Provinsi
Banten telah terjadi perubahan paradigma masyarakat dalam memandang ikan sebagai sumber
protein hewani yang aman dari cemaran polutan maupun penyakit.
Secara khusus dapat pula dikatakan dengan berbagai macam program dan kegiatan yang
digalakan oleh DKP Provinsi Banten, mampu menstimulasi masyarakat untuk mau makan
ikan, sehingga pada tahun 2016 target konsumsi ikan provinsi banten dapat tercapai sebesar
106,90%.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –71
TABEL : Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan Perkebunan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;
Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pertanian (unit)
5 Unit 10 Unit 200,00 15
Cakupan Peningkatan Akses Kelompok tani terhadap Perbankan (unit)
28 Unit 28 Unit 100,00 26
Cakupan tingkat pemanfaatan teknologi terapan bidang kehutanan dan perkebunan (unit)
2 Unit 2 Unit 100,00 2,00
Peningkatan jumlah kelompok usaha mandiri (unit)
20 Unit 14 Unit 70,00 20
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 14.346.884.440,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 13.416.850.913,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pertanian (unit).
Indikator Kinerja Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Pertanian
bertujuan untuk memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah
kepada petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 10 kelompok tani yang menjadi Gabungan kelompok tani yang memiliki
akses untuk pengembangan usaha kelompok tani
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –72
2. Tersedianya 180 orang mahasiswa yang membantu kelompok tani dalam rangka
pengawalan, pendampingan dan pembinaan pengembangan kelembagaan tani
3. Tersedianya 90 kelompok tani yang memahami dan dapat membantu melaksanakan
peningkatkan kinerja kelompok tani/Penguatan Kelembagaan Pertanian
Cakupan Peningkatan Akses Kelompok tani terhadap Perbankan (unit).
Indikator Kinerja Cakupan peningkatan akses kelompok tani terhadap perbankan bertujuan
untuk tersedianya modal usaha bagi kelompok tani melalui kemitraan antar petani, peternak
dan kelompok tani dengan pemberi modal/perbankan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersalurkannya sumber dana/pembiayaan dari perbankan kepada 28 kelompok tani
2. Tersedianya 60 orang tenaga konsultan keuangan mitra bank dalam memfasilitasi
kelompok tani dengan perbankan untuk mengajukan akses permodalan.
Cakupan tingkat pemanfaatan teknologi terapan bidang kehutanan dan perkebunan
(unit)
Indikator Kinerja Cakupan tingkat pemanfaatan teknologi terapan bidang kehutanan dan
perkebunan bertujuan untuk memanfaatkan potensi dan ketersediaan bahan baku kayu dan
non kayu melalui inovasi teknologi terapan bidang kehutanan dan perkebunan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Gelar teknologi tepat guna.;
2. Bimtek terapan teknologi kehutanan dan perkebunan;
3. Pengembangan terapan teknologi lebah madu;
4. Bimtek pembinaan terapan teknologi kakao;
5. Sosialisasi terapan teknologi hasil hutan bukan kayu.
Teknologi terapan bidang kehutanan dan perkebunan yang dikembangan pada Tahun 2016 di
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten ada 2 (dua) macam yaitu teknologi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –73
pengembangan gaharu dan kakao. Kedua teknologi terapan tersebut dilakukan untuk
mendukung terciptanya peningkatan pemanfaatan hasil hutan dan kebun yang bisa
dilaksanakan secara sederhana oleh masyarakat. Dan dilaksanakan oleh kelompok tani yang
ada di Kab. Pandeglang, Serang dan Lebak.
Peningkatan jumlah kelompok usaha mandiri (unit)
Indikator Kinerja Peningkatan Jumlah Kelompok Usaha Mandiri (unit) bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian kelompok tani dengan cara meningkatkan
kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia penyuluh pertanian, perikanan dan
kehutanan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut ;
1. Tersedianya 20 unit kelompok usaha mandiri.
TABEL : Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian; dan Program
Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan Lahan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.
Cakupan ketersediaan Traktor (unit)
35 Unit 561 Unit 1.602,86 80
Cakupan pengendalian penggunaan kawasan hutan (unit)
6 Unit 6 Unit 100,00 6,00
Peningkatan jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan (kelompok)
10
Kelomp
ok
10
Kelompo
k
100,00 10,00
Cakupan ketersediaan Rice Milling Unit (RMU) (unit)
2 Unit 12 Unit 600,00 11
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –74
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Cakupan Pengembangan Jaringan Irigasi (Ha)
3.800
Ha
19.500
Ha 513,16 48.2
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 2.134.216.000,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 2.084.358.000,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan ketersediaan Traktor (unit).
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan traktor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
usaha pertanian bagi para petani di wilayah Provinsi Banten melalui penyediaan sarana
prasarana pertanian.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2015 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terdistribusikannya 561 traktor untuk masyarakat petani dengan rincian sebagai berikut:
Kota Serang (8 unit), Kabupaten Serang (148 unit), Kabupaten Lebak (123 unit),
Kabupaten Pandeglang (145 unit), Kabupaten Tangerang (131 unit) dan Kota Cilegon (6
unit);
2. Tersedianya 30 orang yang memahami dan mampu dalam Teknis Pemeliharaan dan
Perbaikan Alat dan Mesin Pertanian (Traktor).
Cakupan pengendalian penggunaan kawasan hutan (unit).
Indikator Kinerja Cakupan pengendalian penggunaan kawasan hutan bertujuan untuk
mengendalikan dan melindungi penggunaan kawasan hutan supaya tetap terjaga keutuhan dan
kelestariannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Inventarisasi dan identifikasi permasalahan kawasan hutan;
2. Sosialisasi batas kawasan konservasi dan perencanaan kehutanan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –75
3. Pembinaan penangkar tumbuhan dan satwa liar.;
4. Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang kehutanan;
5. Pembinaan masyarakat daerah penyangga kawasan konservasi.
Pengendalian penggunan kawasan hutan ditujukan untuk melindungi kawasan hutan dari
penggunaan dan pemanfaatan yang tidak seharusnya atau dapat merusak ekosistem yang sudah
ada di dalam kawasan hutan tersebut. Dari target 6 lokasi (unit) dapat terealisasi sebanyak 6
lokasi (unit) dimana 6 lokasi tersebut adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional
Gunung Halimun Salak, Taman Hutan Raya Banten, Perum Perhutani KPH Banten, Cagar
Alam (Rawa Dano, Tukung Gede, Pulau Dua), dan Taman Wisata Alam ( TWA Pulau
Sangiang, TWA Perairan Laut Sangiang).
Peningkatan jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan
(kelompok)
Indikator Kinerja Peningkatan jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan
hutan bertujuan untuk terlindunginya kawasan hutan dari perambahan melalui pemberdayaan
masyarakat disekitar kawasan hutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Pembinaan kelompok usaha produktif bidang kehutanan dan perkebunan;
2. Peningkatan kapasitas SDM Kelompok Tani Hutan (KTH);
3. Pembinaan penguatan dan pengembangan kelembagaan tani kehutanan;
4. Fasilitasi peningkatan kelas kemampuan kelompok tani kehutanan dan perkebunan;
5. Pembinaan kelembagaan saka wana bhakti.
Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan ditujukan supaya mereka tidak melakukan
perambahan dan perusakkan ke dalam kawasan hutan, terutama untuk masyarakat yang tinggal
di sekitar kawasn hutan dan menggantungkan hidupnya kepada sumber daya hutan yang ada di
sekitar mereka. Seperti di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon di Kab. Pandeglang dan
Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Kab. Lebak. Target yang harus dicapai yaitu 10
kelompok dan terealisasi sebanyak 10 kelompok (100%).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –76
Cakupan ketersediaan Rice Milling Unit (RMU) (unit).
Indikator Kinerja Cakupan ketersediaan RMU bertujuan untuk meningkatkan produksi beras
bagi para petani di wilayah Provinsi Banten melalui penyediaan sarana prasarana pertanian.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2015 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terdiribusikannya 12 unit RMU bagi masyarakat petani di wilayah Provinsi Banten;
2. Tersedianya 200 orang petani yang memahami dan mampu dalam pemanfaatan bantuan
alat mesin pertanian.
Cakupan Pengembangan Jaringan Irigasi (Ha)
Indikator Kinerja Cakupan pengembangan jaringan irigasi bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas pertanian dengan penyediaan jaringan irigasi tersier pada lahan pertanian di
Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pertanian dan Peternakan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terdistribusikannya kebutuhan air pertanian untuk 19.950 Ha di sentra-sentra produksi
Padi yang tersebar di Kabupaten Lebak, kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang,
Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon.
2. Tersedianya 60 orang petugas dalam memahami dan dapat melaksanakan Manajemen
Usaha Kelompok UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alsintan).
TABEL : Program Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata; dan Program
Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.
Meningkatnya pengembangan daya tarik wisata (%)
20,00 - - 0,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –77
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi wisata (%)
15,38 11,00 71,52 13,86
Meningkatnya pengembangan produk dan usaha pariwisata (%)
20,00 15,00 75,00 9,40
Meningkatnya promosi wisata dalam negeri dan luar negeri (%)
20,11 10,00 49,73 11,82
Tingkat penguatan kemitraan pariwisata, usaha ekonomi kreatif dan lembaga/instansi pemerintah (%)
20,00 10,00 50,00 12,00
Rasio peningkatan kapasitas kelembagaan pariwisata (%)
19,67 10,00 50,84 4,93
Rasio peningkatan kapasitas sumber sumber daya manusia pariwisata dan instansi lainnya (%)
18,75 10,00 53,33 11,40
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 14.331.884.500,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 13.555.935.204,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Meningkatnya Pengembangan Daya Tarik Wisata.
Indikator Kinerja Meningkatnya pengembangan daya tarik wisata bertujuan untuk tersedianya
destinasi obyek dan daya tarik wisata di Provinsi Banten yang memiliki daya tarik bagi para
wisatawan domestik dan mancanegara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa
hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya FGD Pembangunan Destinasi Wisata Provinsi Banten dengan melibatkan
peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari unsur SKPD Pariwisata Kab/Kota, SKPD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –78
terkait dan Stake Holder Kepariwisataan guna meningkatkan peran serta pelaku usaha
pariwisata di Banten
2. Terselenggaranya Rakortek dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang terdiri dari
unsur SKPD Pariwisata Kab/Kota, SKPD terkait dan Stake Holder Kepariwisataan Bidang
Pengembangan Destinasi Wisata guna meningkatkan pengembangan destinasi wisata di
Banten
3. Terselenggaranya Bimbingan Teknis Pengelola Object wisata terhadap 120 orang Pengelola
Obyek wisata di Provinsi Banten. guna meningkatkan kapasitas pengelola object wisata di
Banten
4. Terselenggaranya Pengembangan Keterampilan Pengelola Desa Wisata bagi 60 orang
pengelola desa wisata melalui pelatihan pembuatan batik dan cinderamata.guna
meningkatkan kemampuan keterampilan yang dimiliki
5. Tersedianya Data Objek Wisata meliputi Wisata Alam, Budaya dan Buatan di Provinsi
Banten bagi pelaku usaha dan pengunjung wisatawan dalam memperoleh informasi yang
aktual
6. Terselenggaranya Expedition Best Destination Objek (BDO) ke Provinsi Aceh dalam
rangka optimalisasi Pengembangan obyek wisata di Provinsi Banten guna meningkatkan
pengelolaan obyek – obyek wisata unggulan di Banten.
Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Destinasi Wisata.
Indikator Kinerja meningkatnya kualitas pengelolaan destinasi wisata bertujuan untuk
tersedianya pengelola kawasan objek dan daya tarik wisata di wilayah Provinsi Banten yang
berkompeten, profesional yang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan baik
domestik maupun mancanegara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Tahun 2016
telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja
sebagai berikut :
1. Tersusunnya Naskah
akademik revisi
(Gambar : salah satu objek wisata di Provinsi Banten)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –79
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Prov. Banten guna menyusun
revisi rancangan peraturan daerah
2. Tersusunnya Study Kelayakan Rest Area dengan lokasi Anyer – Carita dan Serang –
Pandeglang guna mempersiapkan pembangunan Rest Area bagi pengunjung wisatawan
3. Terlaksananya Kemah Saka Pariwisata di Provinsi Banten yang bertempat di Desa
Cimanggu, Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang dengan melibatkan peserta sebanyak 800
orang yang berasal dari 8 Kwartir cabang se Provinsi Banten guna memperkenalkan
pariwisata kepada para anggota pramuka di Banten
4. Terlaksananya penataan dan pengembangan destinasi wisata sebanyak 3 lokasi, yaitu : 1.
Desa Kanekes, Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak pada tanggal 4 November 2016. 2. Desa
Cimanggu, Kec. Cimanggu, Kab. Pandeglang pada tanggal 15 November 2016. 3.
Kampung Brebes, Ds. Mekarsari, Kec. Panimbang, Kab. Pandeglang pada tanggal 20
November 2016. Dengan jumlah peserta sebanyak 750 orang peserta (@ 250 orang) yang
berasal dari daerah setempat.
5. Terlaksananya Monitoring Implementasi Rencana Aksi Pembangunan Pendukung KEK
Tanjung Lesung guna pengembangan kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung.
6. Terlaksananya Rapat Koordinasi Sekretariat Dewan Kawasan KEK Tanjung Lesung guna
meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan
7. Terlaksananya Sosialisasi Pembangunan dan Pengembangan KEK Tanjung Lesung guna
mengoptimalkan investasi dan potensi kepada calon investor dan wisatawan.
Meningkatnya Pengembangan Produk Dan Usaha Pariwisata.
Indikator Kinerja Meningkatnya
pengembangan produk dan usaha
pariwisata bertujuan untuk
tersedianya produk usaha
pariwisata yang bersaing dan dapat
diterima oleh wisatawan domestik
maupun mancanegara. Untuk
(gambar : salah satu kegiatan pada event
Banten Beach Festival 2016 - Provinsi Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –80
mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Festival Kuliner 2016 yang diselenggarakan di di pantai Wirton Anyer
dengan melibatkan 50 peserta pelaku usaha kuliner dari 8 kab/kota se-Provinsi Banten,
kegiatan dimaksudkan untuk memasarkan produk kuliner khas Banten kepada wisatawan.
2. Terlaksananya Festival Cinderamata yang diselenggarakan di di pantai Wirton Anyer
dengan melibatkan pelaku usaha cinderamata dari 8 kab/kota se-Provinsi Banten,
kegiatan dimaksudkan untuk memasarkan produk cinderamata khas Banten kepada
wisatawan.
3. Festival Fashion Banten 2016 yang diselenggarakan di di pantai Wirton Anyer yang
meibatkan 24 peserta dari 8 kab/kota se-Provinsi Banten, kegiatan dimaksudkan sebagai
ajang peragaan busana banten kepada para wisatawan yang berkunjung.
4. Terlaksananya Fasilitasi Sarana dan Prasarana Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif
dengan sewa kios di 3 tempat (Tangerang, Serang, dan Tangerang Selatan) sebagai sarana
pengembangan usaha bagi para pelaku tersebut.
5. Terlaksananya Gebyar Produk Kerajinan dan Kuliner Banten dengan melibatkan
sebanyak 70 orang peserta kegiatan dimaksudkan sebagai ajang promosi kepada
wisatawan.
6. Tersedianya Dokumen Paket Wisata Destinasi Banten sebanyak 20 eksemplar yang akan
dipergunakan bagi wisatawan.
Meningkatnya promosi wisata dalam negeri dan luar negeri.
Indikator Kinerja Meningkatnya promosi wisata dalam negeri dan luar negeri bertujuan untuk
menarik para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang dan
berkunjung ke Provinsi Banten. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Terlaksananya Fasilitasi Penggolongan Kelas Hotel dengan melibatkan peserta 30 Orang
yang merupakan perwakilan dari Pelaku Usaha Pariwisata bidang Hotel Se- Provinsi
Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –81
2. Terlaksananya Fasilitasi LSU & LSP Bidang Usaha Pariwista pada tanggal 21-25 Maret
2016 di Hotel Ledian dengan jumlah peserta 10 Orang yang terfokus untuk menjadi
Asesor/ Auditor Pariwisata Se- Provinsi Banten
3. Terlaksananya Pengawasan Penerapan SKKNI Bidang Usaha Pariwisata pada tanggal 5-6
April 2016 di Hotel Soll Marin dengan jumlah peserta 30 Orang perwakilan dari Pelaku
Usaha Pariwisata di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
4. Terlaksananya 1 kali Fasilitasi Pembentukan Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata dengan
target 50 orang peserta
5. Terlaksananya 1 kali Fasilitasi Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata
dengan target 60 orang peserta dari para pelaku usaha pariwisata
6. Tersedianya Dokumen NESPARDA Banten 2016 sebagai bahan analisis trend
pengukuran pariwisata di Banten
7. Tersedianya Dokumen Analisa Pengembangan Pemasaran Pariwisata sebagai acuan
pengembangan pemasaran pariwisata di Banten
8. Tersedianya Dokumen Analisa Input Output Sektor Pariwisata sebagai acuan
perkembangan kunjungan wisatawan yang berkunjung kedalam dan keluar daerah Banten
9. Terlaksananya Partisipasi Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Skala Nasional pada
kegiatan Gebyar Wisata dan Budaya Nusantara di JCC Convention Hall Jakarta pada
tanggal 26 s.d. 29 Mei 2016 dan Jember Fashion Carnival International Exhibition tanggal
24 s.d. 28 Agustus 2016
10. Terlaksananya Partisipasi Event Promosi Dalam Daerah pada kegiatan Cilegon Outlook
Festival ( Cilegon Ethnic Carnaval ) 28 s.d. 30 April 2016 dan Banten Expo di Kota
Serang tanggal 21 s.d. 25 Oktober 2016
11. Terlaksananya Event Banten Beach Festival di Kabupaten Serang pada tanggal 25 s.d. 27
November 2016
12. Terlaksananya Gebyar Wisata Banten di Kota Tangerang pada tanggal 10 s.d. 13
November 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –82
13. Terlaksananya Travel Dialog di Lampung pada tanggal 13 s.d. 14 Desember 2016 dengan
jumlah peserta 15 Orang dari stakeholder pariwisata Provinsi Banten
14. Terlaksananya Festival Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang pada tanggal 18 s.d. 20
November 2016
15. Terlaksananya Pengayaan Muatan dan Interaksi Pengguna Situs Promosi Pariwisata di
Provinsi Banten sebagai bentuk promosi dalam bentuk situs serta melalui media social
elektronik
16. Tersedianya Promosi pariwisata di Media Cetak meliputi pembuatan :
Stiker
Leaflet
Majalah nasional
Koran Lokal
Koran Nasional
17. Terlaksananya Promosi pariwisata Banten di Media Online
18. Terlaksananya Promosi Pariwisata Banten di Televisi lokal dan nasional
19. Tersedianya 1000 Pocket Map, 1000 Paper Bag dan 1000 Leaflet pariwisata bagi
stakeholder pariwisata dan wisatawan
20. Tersedianya 1000 buah Tas Promosi Budpar Banten bagi stakeholder pariwisata dan
wisatawan
21. Tersedianya 1000 buah Kalender Event Budpar bagi stakeholder pariwisata dan
wisatawan
22. Tersedianya 200 Miniatur Golok Ciomas, 160 Miniatur Menara Banten dan 150 Miniatur
Badak bagi stakeholder pariwisata dan wisatawan
23. Tersedianya 270 buah Koja, 270 buah Lomar dan 270 buah Syal Baduy bagi stakeholder
pariwisata dan wisatawan
24. Terbuatnya 2 (dua) dokumen DVD Visual Profil Budpar Banten bagi stakeholder
pariwisata dan wisatawan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –83
25. Terfasilitasinya Kendaraan Hias STQ/MTQ Nasional pada 28 – 30 Juli 2016 di Lombok
NTB dan Festival Tanjung Lesung dalam rangkaian HUT Banten pada tanggal 18 – 20
November di Tanjung
26. Tersedianya penyewaan Bando/Billboard/Reklame di beberapa lokasi diantaranya :
Kota Serang
Perbatasan Prov.Banten – Jawa Barat ( Pasar Malingping )
Perbatasan Prov.Banten – Jawa Barat (Terminal Malingping )
Peta Wisata di Restarea Karang Tengah
Bando Tol KarangTengah km 11+550
Sewa Billboard di Pelabuhan Merak,Cilegon
Sewa Billboard di Kp.melayu,Tangerang
Sewa Billboard di Kramatwatu,Kab.Serang
27. Tersedianya Tercetaknya Visual Bando/Billboard/Reklame untuk dipasangakan pada
reklame di :
Kota Serang
Perbatasan Prov.Banten – Jawa Barat ( Pasar Malingping )
Perbatasan Prov.Banten – Jawa Barat (Terminal Malingping )
Peta Wisata di Restarea Karang Tengah
Bando Tol KarangTengah km 11+550
Sewa Billboard di Pelabuhan Merak,Cilegon
Sewa Billboard di Kp.melayu,Tangerang
Sewa Billboard di Kramatwatu,Kab.Serang
Tingkat penguatan kemitraan pariwisata, usaha ekonomi kreatif dan
lembaga/instansi pemerintah.
Indikator Kinerja Tingkat penguatan kemitraan pariwisata, usaha ekonomi kreatif dan
lembaga/instansi pemerintah bertujuan untuk mengembangkan penguatan kemitraan antar
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –84
pelaku maupun lembaga budaya dan pariwisata se Provinsi Banten. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Penguatan Kemitraan sebanyak 2 kali Kemitraan, masing-masing dihadiri
oleh 50 orang peserta berlokasi di : Villa My Pisita, Anyer Kabupaten Serang, Soll Marina
Hotel Serpong, Kota Tangerang Selatan
2. Terlaksanaya Fasilitasi Kemitraan sebanyak 2 Kali di : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Buleleng Provinsi Bali antara 5 Orang PHRI Kabupaten Serang dan PHRI
Kabupaten Buleleng, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten 3 Oarang ASN
dan Dinas kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara
3. Terlaksananya Partisipasi pada Rapat-rapat Anggota Forum Kerjasama Daerah MPU XVI
sebanyak 2 (dua) kaliProv DI Yogyakarta Rapat Gabungan ( Ragab ), Prov Jawa Tengah (
Rakorgub ) dan Tindak lanjut Hasil Rakorgub
4. Terlaksananya Rapat Teknis bidang sumber daya manusia pariwisata sebanyak 1 Kali di
Hotel Cilegon City, Kota Cilegon
5. Terlaksananya Forum Kemitraan Stakeholder 3 Kali dengan peserta masing – masing 30
orang yang bertempat di : Hotel Regal Raya, Anyer – Kabupaten Serang, Mutiara Carita
Cottage, Kabupaten pandeglang, Andrew Guest House & Restauran Desa Sawarna Kab.
Lebak
6. Terlaksananya lima kali kerjasama bidang kebudayaan dan pariwisata yang diselenggarakan
di : Dinas Pariwisata dan kebudayaan / Balai Kemitraan Jawa Barat, Dinas Pariwisata
Ekonomi Kreatif Lampung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah, Dinas kebudayaan DI Yogyakarta
Rasio peningkatan kapasitas sumber sumber daya manusia pariwisata dan instansi
lainnya.
Indikator Kinerja Rasio peningkatan kapasitas sumber sumber daya manusia pariwisata dan
instansi lainnya bertujuan menyediakan sumber daya manusia pariwisata dan insan lainnya
yang dapat memberikan pelayanan maksimal kepada para wisatawan baik domestik maupun
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –85
mancanegara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya pelatihan Design Pengemasan handycraft sebanyak 20 orang pada tanggal
16 s/d 18 Februari 2016;
2. Terlaksanyan pemilihan Kang Nong Banten sebanyak 32 orang dari pemenang Kab.Kota
se- Provinsi Banten pada tanggal 2 s/d 6 Agustus 2016;
3. Terlaksanaya dua kali gerakan sadar wisata sebanyak 300 orang pada tanggal 11 s/d 12
Maret 2016, 16 November dan 201 November 2016;
4. Terlaksanaya pelatihan pengembangan pengrajin cinderamata sebanyak 45 orang pada
tanggal 27 s/d 29 Oktober 2016.
TABEL : Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan; dan Program
Peningkatan Daya Saing Industri.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.
Cakupan Peningkatan Prasarana dan Sarana Kelancaran Distribusi Perdagangan/Pasar tradisional (%)
20,00 20,00 100,00 20,00
Cakupan Pemberdayaan dan Perlindungan Konsumen, dan Pengawasan Barang Beredar/Jasa (%)
20,00 20,00 100,00 20,00
Cakupan Penataan Kawasan dan Penguatan Struktur industri (%)
20,00 20,00 100,00 20,00
Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Bidang Industri (%)
20,00 20,00 100,00 20,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –86
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Cakupan Peningkatan Mutu/Daya Saing, Stadarisasi dan Sertifikasi Produk (%)
20,00 20,00 100,00
19,00
Cakupan Kemitraan Usaha dan Pengembangan klaster industri (%)
20,00 20,00 100,00 20,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 11.552.953.400,00 Realisasi Program Tahun 2016 :Rp 10.490.839.258,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan Peningkatan Prasarana Dan Sarana Kelancaran Distribusi
Perdagangan/Pasar Tradisional.
Indikator Kinerja Cakupan peningkatan prasarana dan sarana kelancaran distribusi
perdagangan/pasar tradisional bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sarana
perdagangan, ketersediaan, kestabilan harga bahan pokok dan memperlancar arus barang antar
wilayah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersediannya akses distribusi dan bina sarana pasar bagi komoditas andalan daerah;
2. Terfasilitasinya pengamanan distriburi bahan kebutuhan pokok dan barang strategi
lainnya;
3. Terlaksananya pemantauan harga kebutuhan pokok masyarakat di Provinsi Banten;
4. Terlatihnya 50 orang yang terlatih kepabeannan;
5. Terlatihnya 50 orang yang memahami dibidang Ekspor dan impor;
6. Terbentuknya forum eksportir di Provinsi Banten;
7. Terbentuknya forum Importir di Provinsi Banten;
8. Terlaksananya pemantauan dan evaluasi pemilik API di Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –87
9. Terinformasikannya sistem resi gudang dan pasar lelang dengan Kab/Kota se-Provinsi
Banten.
10. Terlaksananya pelayanan tera dan tera ulang (penguji alat takar timbang dan perlengkapan
di tempat pakai) dan koordinasi teknis tera dan tera ulang.
Cakupan Pemberdayaan Dan Perlindungan Konsumen, Dan Pengawasan Barang
Beredar/Jasa.
Indikator Kinerja Cakupan pemberdayaan, perlindungan konsumen dan pengawasan Barang
beredar & jasa bertujuan untuk memberdayakan para pelaku usaha untuk bersikap jujur dan
bertanggungjawab serta memberikan perlindungan kepada konsumen atas barang beredar dan
jasa yang dibutuhkan konsumen.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 4 dokumen hasil rapat koordinasi pengawasan bareng berdar/jasa se Provinsi
Banten;
2. Tersedianya 2 dokumen standarisasi bidang perdagangan;
3. Tersedianya 1 dokumen kebijakan perlindungan konsumen;
4. Terlaksananya pengawasan barang berdar/jasa di Provinsi Banten;
5. Terlaksananya pemantauan kebutuhan pokok masyarakat di Provinsi Banten;
6. Terlaksananya pengawasan tim terpadu penanggulangan dan pepengendalian bahan
berbahaya;
7. Terlaksananya rapat koordinasi perdagangan dan pembinaan pelaku usaha;
8. Terlaksananya Banten Expo 2016 yang di ikuti oleh pelaku udaha dari 8 Kab/Kota se
Provinsi Banten dan para pelaku usaha dari Luar Provinsi Banten;
9. Terselenggaranya misi dagang lokal;
10. Terinformasikannya penggunaan produk dalam negeri dan Aku Cinta Indonesia (ACI).
Cakupan Penataan Kawasan dan Penguatan Struktur industri.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –88
Indikator Kinerja Cakupan penataan kawasan dan penguatan struktur industri bertujuan untuk
tertatanya kawasan dalam penguatan struktur industri di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Terlaksananya sosialisasi Sertifikasi SDM Industri berdasarkan SKKN dan SNI pada
industri kimia hulu hilir yang diikuti oleh 50 pelaku industri;
2. Terlaksananya Pengawasan pengendalian SNI wajib industri kimia hulu hilir yang di ikuti
oleh 15 industri hulu hilir.
Cakupan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Bidang Industri.
Indikator Kinerja Cakupan penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru bidang industri
bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya gelar produk unggulan daerah Provinsi Banten;
2. Terfasilitasi temu usaha bagi IKM, IPT dan Aneka;
3. Tersosialisasikannya Sertifikasi MUI, SNI dan IRTMD diikuti oleh 100 IKM Se Provinsi
Banten;
4. Terbinanya IKM Pola Produksi Pangan Sehat dan Aman yang di ikuti oleh 55 IKM
Pangan se Provinsi Banten.
Cakupan Peningkatan Mutu/Daya Saing, Standarisasi dan Sertifikasi Produk.
Indikator Kinerja Cakupan peningkatan mutu /daya saing, standarisasi dan sertifikasi produk
bertujuan untuk Meningkatan mutu produk yang berdaya saing, dan bersertifikasi sehingga
produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pangsa pasar luar negeri maupun dalam negeri.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Terlaksananya fasilitasi dab sertifikasai halal produk IKM pangan Unggulan, diikuti 50
IKM;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –89
2. Tersedianya 1 dokumen database industri bahan bangunan dan kontruksi;
3. Terlaksananya Bintek bagi 50 IKM yang memahami Haki bagi IKM Unggulan se Provinsii
Banten;
4. Tersedianya 1 Dokumen Draft retribusu labolatorium pengujian dan jasa sertifikasi BPTSI
5. Tersedianya 1 dokumen panduan mutu SNI/ISO/IEC 17025:2008.
Cakupan Kemitraan Usaha dan Pengembangan klaster industri.
Indikator Kinerja Cakupan kemitraan usaha dan pengembangan klaster industri bertujuan
untuk menumbuhkan kemitraan usaha dan pengembangan klaster industri di Provinsi Banten;
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Terlaksananya temu usaha industri yang di ikuti 100 orang dari 8 Kab/Kota se Provinsi
Banten.
TABEL : Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.
Luas Areal Konservasi Laut (Ha)
1 Ha 1,25 Ha 125,00 2
Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (Kasus)
12
Kasus 14 Kasus 116,67 24
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 8.408.484.500,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 7.799.582.900,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Luas Areal Konservasi Laut (Ha)
Indikator kinerja luas areal konservasi laut bertujuan untuk meningkatkan perlindungan
terhadap sumberdaya alam yang memiliki potensi keanekaragaman jenis biota laut.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –90
Salah satu upaya perlindungan terhadap sumberdaya alam adalah dengan melakukan langkah
konservasi pada lokasi-lokasi tertentu yang memiliki potensi keanekaragaman jenis biota laut
dan keunikan agar ekosistem tersebut dapat terus terjaga dengan baik.Di bidang kelautan dan
perikanan langkah konservasi suatu kawasan sering disebut sebagai Kawasan Konservasi Laut
(KKL).KKL tersebut pada dasarnya merupakan gerbang terakhir perlindungan dan
pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya kelautan dan ekosistemnya. Melalui cara tersebut
diharapkan upaya perlindungan secara lestari terhadap sistem penyangga kehidupan,
pengawetan sumber plasma nutfah dan ekosistemnya serta pemanfaatan sumberdaya alam laut
secara berkelanjutan dapat terwujud.
Pada tahun 2016 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten diharapkan mampu
menambah lahan koservasi seluas 1 Ha, berdasarkan data yang dikeluarkan pada akhir
Desember 2016 terdapat peningkatan lahan koservasi seluas 1,25 Ha, dengan demikian target
lahan konservasi kelautan dan perikanan pada tahun 2016 tercapai1,25 %. Tingginya realisasi
ini terkait dengan banyaknya batang mangrove yang ditanam di Provinsi Banten yaitu sebanyak
10.000 batang.
Jumlah Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan yang Diselesaikan (Kasus)
Indikator kinerja Jumlah tindak pidana kelautan dan perikanan yang diselesaikan bertujuan
untuk mengurangi tindak pidana dan pelanggaran hukum kelautan dan perikanan di Provinsi
Banten. Penyelesaian tindak pidana perikanan di Provinsi Banten Pada Tahun 2016 sebanyak
14 kasus. Jumlah ini berkurang jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya. Tahun 2015
sebanyak 24 kasus, tahun 2014 sebanyak 20 kasus. Tingginya realisasi ini terkait degan
banyaknya tindak pidana kelautan dan perikanan yang diselesaikan sampai tingkat pengadilan.
TABEL : Program Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan
Berusaha.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 0,5% setiap
10,56 8,92 118,39 9,55
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –91
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
kerja. Tahunnnya (%)
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 8.070..647.400,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 7.477.634.337,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka 0,5% setiap Tahunnnya.
Capaian indikator rasio menurunnya tingkat pengangguran terbuka 0,5% setiap tahunnya telah
melampaui target, dari angka yang di targetkan 11,06% telah tercapai 9,55%. Pencapaian
115,81% pada indikator ini menunjukan bahwa jumlah pengangguran telah berkurang di
bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Pelatihan produktivitas dan peningkatan keterampilan
para pencari kerja dan tenaga daerah, rekrutmen dan seleksi pemagangan ke Jepang,
penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja dan pengembangan kelembagaan produktivitas
dan pelatihan kewirausahaan.
TABEL : Program Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan K-UMKM; Program
Pengembangan Produk dan Pemasaran K-UMKM; dan Program Peningkatan
Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan SDM K-UMKM.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan K-UMKM dalam pengembangan ekonomi lokal.
Persentase Koperasi dan UMKM yang terakses sumber-sumber permodalan (%)
17,28 20,72 119,91 24,03
Tingkat pertumbuhan usaha masyarakat yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan (%)
17,28 16,46 95,25 15,50
Tingkat layanan teknologi, inovasi, daya saing, dan mutu produk koperasi dan
28,00 26,09 93,18 26,16
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –92
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
UMKM (%)
Tingkat layanan akses akses pasar dan pemasaran bagi produk koperasi dan UMKM (%)
28,00 26,08 93,14 26,10
Pesentase peningkatan kapasitas kelembagaan dan produktivitas Koperasi dan UMKM (%)
19,66 18,95 96,39 17,98
Persentase
peningkatan
kompetensi pelaku
usaha K-UMKM (%)
19,66 18,73 95,27 -
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 18.828.015.820,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 18.323024.170,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Persentase Koperasi Dan UMKM Yang Terakses Sumber-Sumber Permodalan.
Indikator persentase koperasi dan UMKM yang terakses sumber- sumber Permodalan
bertujuan untuk menyediakan akses permodalan baik melalui bank maupun non bank dalam
dalam rangka mendorong terciptanya pemenuhan kebutuhan permodalan bagi koperasi dan
UMKM provinsi Banten pada Tahun 2016 melaksanakan beberapa hasil Kinerja sebagai
berikut:
1. Tersedianya 50 anggota koperasi y ang telah memahami sertifikasi Dewan Pengawasan
Syariah melalui Dewan Syariah Nasional MUI;
2. Terfasilitasinya 100 anggota koperasi yang telah mengikuti dan memahami Forum PKBL
& CSR Provinsi Banten;
3. Tersosalisasinya 200 anggota koperasi yang telah mengikuti dan memahami bimbingan
teknis Penjaminan Kredit daerah dan Peraturan OJK ( Otoritas jasa Keuangan) ;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –93
4. Tersedianya 150 Anggota koperasi dan UKM yang telah mengikuti dan memahami
Working
Assesment
PKBL/CSR
LPDB dan
Lembaga
Keuangan Non
Syariah ;
5. Terfasiltasinya 200
UMKM yang
terakses kepada
sumber
permodalan di
daerah minapolitan;
6. Tersosialisasinya 200 Anggota Koperasi dan UMKM yang memahami Produk Hukum
Daerah tentang Dana Bergulir;
7. Terlatihnya 90 anggota Koperasi dan UKM yang telah dan telah memahami, mengikuti
mengenai manfaat keuangan bagi pengelola koperasi ;
8. Terlatihnya 80 anggota koperasi dan UKM yang telah mengikuti memahami, mengenai
kelayakan usaha di bidang UKM
9. Terlatihnya 80 anggota Koperasi yang telah memahami tentang kompetensi kasir bagi
KSP / USP Koperasi Konvensional dan Syariah.
10. Terlatihnya 30 Anggota koperasi yang memahami pengelola KJK/UJK syariah
11. Tersedianya 25 pendamping KUMKM.
Tingkat Pertumbuhan Usaha Masyarakat Yang Dapat Menurunkan Tingkat
Kemiskinan.
Indikator tingkat pertmbuhan usaha masyarakat yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan
bertujan untuk meningkatkan pertumbuhan usaha masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan
dapat menurunkan Kemiskinan.
(gambar : salah satu Kegiatan Pembinaan Penyuluh UMKM,
pada Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Banten)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –94
Sasaran dari Indikator ini masyarakat yang tinggal di daerah pesisir maupun wilayah pedesaan,
karena sebagian besar penduduk di wilayah tersebut bekerja di sektor informal seperti petani,
nelayan , maupun pedagang .
Untuk mencapai tujuan tersbut, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten pada tahun
2016 melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 200 orang peserta dari UMKM dar 2 Kabupaten/ Kota dalam
pengembangan Koperasi Pertanian dalam mendukung Program SEKAYA
MARITIM(Seribu Nelayan Tangguh Indah dan mandiri) ;
2. Terfasilitasinya 25 orang peserta dari Koperasi didalam studi Koparasi pelaksanaan Resi
gudang;
3. Tersedianya data koperasi pertanian dari kegiatan pendataan Koperasi di Provinsi Banten;
4. Terfasilitasinya 100 orang angota koperasi yang telah mengikuti dan memahami tentang
Bimtek koperasi pertanian dalam pengembangan produk pertanian;
5. Terfasilitasinya 100 Anggota koperasi dalam FGD ( Forum Group Discussion )
revitalisasi KUD;
6. Terfasilitasinya 60 orang anggota koperasi dalam Rakontek Pengembangan Koperasi
Pertanian;
7. Terfasilitasinya 150 orang peserta koperasi dalam FGD mengenai Fasilitasi
Pengembangan Koperasi di Bidang kerajinan dan pertambangan;
8. Terfasilitasinya 60 pembina siswa sekolah dalam kegiatan sosilisasi perkoperasian bagi
siswa pembina ;
9. Terfasilitasinya 30 anggota koperasi pengelola di kegiatan bimbingan teknis bisnis ritel
bagi KSU dan Koperasi Karyawan.
10. Terfasilitasinya 60 anggota PPKL di Kab/ Kota dalam kegitan Bimbingan teknis Akutansi
lanjutan bagi PPKL ( Penyuluh Koperasi lapangan);
11. Terfasilitasinya 60 orang dalalam pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan usaha
bagi pengelola koperas;i
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –95
12. Terfasilitasinya 60 anggota koperasi wanita yang melaksanakan di kegiatan Bimbingan
teknis kewirausahaan bagi koperasi wanita;
13. Terfasilitasinya 100 UMKM yang telah mengikuti dan memahami kualitas produk
unggulan
14. Terfasilitasinya 50 UMKM pengrajin batik yang telah memahami dan mengikuti bimtek
terampil bagi usaha batik tulis dan cap;
15. Terfasilitasinya 50 UMKM pengrajin yang telah memahami dan mengerti tentang kualitas
produk handicraft.
16. Terfasilitasinya 100 UMKM yang telah memahami mengenai packaging bagi produk
UKMK;
17. Terfasilitasinya 50 UMKM yang telah memahami dan mengerti menenai manajemen bagi
pelaku usaha kecil.
18. Terfasilitasinya 30 UMKM di 8 Kab /kota dalam pemberian Fasitasi halal bagi produk
UKM;
19. Terfasiitasinya 200 UMKM yang terlibat dalam sosialisasi pengembangan di bidang aneka
usaha
Tingkat Layanan Teknologi, Inovasi, Daya Saing, Dan Mutu Produk Koperasi Dan
UMKM.
Indikator Tingkat Layanan Teknologi, Inovasi, daya saing dan mutu produk Koperasi dan
UMKM bertujuan untuk mengembangkan kulalitas mutu dan produknya dengan
memanfaatkan teknologi dan inovasi. Dalam rangka mengembangkan Koperasi dan UMKM
setelah di lakukan berbagai upaya antara lain melalui fasilitasi peluang bisnis, memediasi,
pendampingan, konsultasi,dan bimbingan dalam kegiatan inkubasi.
Untuk mencapai tujan tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten pada tahun 2016
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Tersedianya 80 orang peserta dari masyarakat dari UKM yang memahami bagaimana
manajemen berwirausaha yang baik dan benar agar dapat memperoleh keuntungan/profit;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –96
2. Tersedianya 80 orang peserta dari mahasiswa yang memahami dan dapat mengaplikasikan
cara manajemen wirausaha;
3. Tersedianya 40 orang peserta dari UMKM yang memahami strategi pemasaran produk
yang telah dihasilkan;
4. Tersosialisasinya PP no 98 tahun 2014 kepada 100 UMKM tentang Perizinan untuk
usaha mikro;
5. Tersedianya 80 peserta dari mahasiswa dalam peningkatan kemampuan berwirausaha
6. Terselengaranya kegiatan temu Usaha Kemitraaan BUMN /BUMD dengan UMKM
7. Tersediannya 40 Peserta UMKM yang telah memahami mutu produk usaha makanan dan
minuman dengan mengunakan teknologi tepat guna;
8. Tesedianya 15 sarjana pendamping bagi UMKM;
9. Tersedianya 300 orang peserta UMKM yang telah memehami HAKI / Legalisasi
Perizinan usaha;
10. Tersedianya 40 orang peserta UMKM yang telah dibimbing secara teknis mengenai
ketahanan pangan;
Tingkat Layanan Akses Akses Pasar Dan Pemasaran Bagi Produk Koperasi Dan
UMKM.
Indikator tingkat layanan akses pasar dan pemasaran bagi produk Koperasi dan UMKM
Bertujuan untuk penyediaan layanan usaha yang terintegrasi bagi Koperasi dan UMKM dalam
rangka membantu KUMKM untuk mengakses untuk layanan konsultasi dan pendampingan
usaha di wilayahnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Banten pada tahun 2016 melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut.
1. Tersedianya. 150 orang peserta dari pelaku UMKM utusan 8 Kab/Kota yang memahami
dan dapat membuat berbagai jenis kerajinan Tangan;
2. Tersedianya 15 orang sarjana pendamping Usaha Kecil Menengah, yang membantu dalam
peningkatan pengembangan UKM;
3. Tersedianya 150 orang peserta dari UMKM utusan 8 Kabupaten/Kota yang memahami
dan dapat membuat tentang cara meracik makanan dan minuman;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –97
4. Tersedianya 50 orang pelaku UMKM utusan 8 Kabupaten/Kota yang memahami teknik
pemasaran dan promosi;
5. Terlatihnya 50 orang pelaku UMKM utusan 8 Kabupaten/Kota yang memahami dan
dapat mengaplikasikan informasi melalui teknlogi internet;
6. Terfasilitasinya 100 orang pelaku UMKM bina BUMN dan BUMD yang memahami dan
dapat menjalian kemitraan;
7. Terlatihnya 80 orang UMKM utusan 8 Kabupaten/Kota yang memahami dan dapat
memanfaatkan potensi hasil alam yang menjadi produk olahan makanan yang berbasis
kearifan lokal;
8. Terlatihnya 40 orang peserta pelaku UMKM utusan 8 Kabupaten/Kota yang daptat
memahami dan mengunakan teknolgi tepat guna agar efektif dan efisien
9. Terlaksananya 5 pameran produk KUKM tingkat regional dan 2 pameran tingkat
nasional yang diikuti oleh Pelaku UMKM dan Koperasi dari 8 Kabupaten / Kotas di
Provinsi Banten.
10. Terfasilitasinya 145 orang Petugas Penyuluh untuk Koperasi dan UKM yang telah
ditempatkan di 8 Kabupaten / Kota;
11. Terlatihnya 145 orang Penyuluh koperasi dan UKM yang telah memahami pelaksananan
teknis di lapangan.
Pesentase Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan Produktivitas Koperasi Dan
UMKM
Indikator persentase peningkatan kapasitas kelembagaan dan produktifitas Koperasi dan
UMKM bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas koperasi dan UMKM,
yang di dukung perusahaan, pengeloaan dan pekerja yang memiliki kompetensi yang tinggi dan
wirausaha handal serta meningkatkan jumlah wirausaha baru yang didukung pola
pengembangan kewirausahaan yang tersistem.
Untuk mencapai tujuan tersebut Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten pada tahun
2016 melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –98
1. Terinformasinya Undang-Undang perkoperasian kepada 200 orang siswa SMA dan
mahasiswa;
2. Tersampaikannya informasi kepada 600 masyarakat di 8 kabupaten / Kota mengenai
perkoperasian dan dukungan terhadap pembangunan;
3. Tersedianya 120 orang perwakilan dari koperasi di Provinsi Banten yang telah
memahami mengenai teknis penguatan kelembagaan Koperasi;
4. Terlaksannanya 1 kegiatan Jambore perkoperasian yang di Provinsi Banten yang dihadiri
oleh 100 peserta. Perwakilan Koperasi di Kabupaten / Kota.
5. Terselenggaranya 1 kegiatan Hari Koperasi ke 69 tingkat provinsi banten yang dihadiri
100 peserta yang terdiri dari masyarakat, stakeholder , aparatur pemerintah;
6. Tersedianya 240 peserta dari koperasi di Kabupaten / Kota yang telah memahami dan
mengerti mengenai teknis penyusunan RAT (Rapat Anggota Tahunan );
7. Terselengarannya 1 Kegiatan seminar Perkoperasian yang dihadiri oleh 200 orang yang
terdiri dari mahasiswa, Stake Holder ( Dekopinwil, Dekopinda) dan Masyarakat;
TABEL : Program Peningkatan Iklim Investasi; dan Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja.
Cakupan layanan regulasi perijinan bidang Penanaman Modal (%)
25,00 25,00 100,00 25,00
Nilai Realisasi Investasi PMA (Rp)
9,85
Trilyun
39,89
Trilyun 404,97 22,45
Nilai Realisasi
Investasi PMDN
4,25
Trilyun
12,40
Trilyun 291,76
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 9.540.220.770,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 8.786.659.700,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –99
Cakupan Layanan Regulasi Perijinan Bidang Penanaman Modal
Indikator Kinerja cakupan layanan regulasi perijinan bidang Penanaman Modal merupakan
usaha Pemerintah Provinsi Banten untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam
rangka mempertahankan keberadaan investasi yang sudah ada serta menarik investasi baru di
Provinsi Banten dengan regulasi perijinan yang mudah, murah, cepat, jelas, dan tidak
memihak. Untuk mencapai tujuan tersebut maka BKPMPT Provinsi Banten pada Tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Terfasilitasinya pengawasan pelaksanaan penanaman modal kepada 90 Perusahaan.
Dengan terawasinya pelaksanaan penanaman modal kepada 90 perusahaan PMA dan
PMDN, maka penyimpangan-penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan dan
penggunaan fasilitasi penanaman modal dapat dikurangi dan dicegah.
2. Terlaksananya sosialisasi pelaksanaan pembinaan penanaman modal kepada non-dunia
usaha sebanyak 13 kali kegiatan. Pembinaan yang berupa workshop, task force, sosialisasi,
serta inhouse training mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat non-dunia
usaha mengenai peraturan perundang-undangan bidang penanaman modal secara umum
sehingga hambatan-hambatan penanaman modal seperti penolakan-penolakan kepada
penanam modal dapat dikurangi.
3. Terfasilitasinya pemantauan pelaksanaan penanaman modal kepada 40 orang peserta.
Pemantauan kepada 40 orang peserta yang merupakan perwakilan dari perusahaan PMA
dan PMDN bertujuan untuk memverifikasi dan mengevaluasi data realisasi penanaman
modal yang tercantum dalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), sehingga
data realisasi penanaman modal di Provinsi Banten secara keseluruhan dapat terkompilasi
secara akurat.
4. Terverifikasinya perizinan perusahaan sebanyak 90 laporan. Izin-izin yang dikeluarkan
oleh BKPMPT Provinsi Banten telah diverifikasi dan ditelaah secara matang, sehingga
perusahaan yang memperoleh izin merupakan perusahaan yang layak secara peraturan
perundang-undangan.
5. Terfasilitasinya Tim Teknis Pelayanan Perizinan yang berjumlah 43 orang sebanyak 13 kali
kegiatan. Tim Teknis Pelayanan Perizinan yang berasal dari dinas teknis terkait Provinsi
Banten dapat melakukan tugasnya sebagai verifikator lapangansecara profesional, sehingga
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –100
hasil verifikasi yang telah dilaksanakan memiliki hasil yang akurat dalam pertimbangan
penerbitan izin.
6. Terkelolanya Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu sebanyak 1 sistem aplikasi. Pengelolaan
Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu ini sebagai komitmen BKPMPT Provinsi Banten
dalam menghadirkan pelayanan prima yang murah, mudah, dan cepat. Sistem tersebut
mampu meningkatkan akurasi layanan perizinan, meningkatkan efisiensi tenaga dan
waktu, mengurangi intensitas kontak langsung antara pemohon dan petugas, sehingga
mencapai target pelayanan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel.
7. Tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebanyak 2 dokumen. Data dan
informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
aparatur penyelenggara pelayanan perizinan dengan membandingkan antara harapan dan
kebutuhannya. Dengan tersusunnya IKM ini, BKPMPT Provinsi Banten, khususnya
Bidang Pelayanan Terpadu Penanaman Modal dapat mengetahui tingkat kinerja unit
pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan perizinan selanjutnya.
8. Tersusunnya Laporan Perizinan dan Non-Perizinan sebanyak 5 dokumen. Seluruh izin
yang telah diterbitkan oleh BKPMPT Provinsi Banten dirangkum dan dikompilasi,
kemudian disusun dalam bentuk dokumen laporan. Dengan tersusunnya Laporan
Perizinan dan Non-Perizinan ini, dapat memudahkan dalam kontrol pengarsipan dan
pencarian arsip surat yang sewaktu-waktu dibutuhkan.
9. Terlaksananya Forum Penanaman Modal sebanyak 1 kali kegiatan dengan jumlah peserta
120 orang. Forum Penanaman Modal diselenggarakan dengan mengundang berbagai
pihak, diantaranya pelaku usaha, akademisi, birokrasi, dan tokoh masyarakat. Forum
tersebut merupakan upaya BKPMPT Provinsi Banten dalam menyampaikan informasi
kebijakan Pemerintah Provinsi Banten yang berkaitan dengan Penanaman Modal agar
terjalinnya koordinasi dan penyamaan pemahaman antara pihak-pihak yang berperan
dalam pemberian perizinan terhadap peraturan yang ada, memperoleh informasi
permasalahan penanaman modal, serta usulan dan saran sebagai bahan masukan
penyelesaian permasalahan untuk peningkatan penyelenggaraan penanaman modal.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –101
10. Terlaksananya Forum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebanyak 2 kali kegiatan
dengan masing-masing peserta berjumlah 40 orang. Forum PTSP dilaksanakan sebagai
sarana pengkinian kebijakan pemerintah pusat di daerah, wahana silaturahmi antarpegawai
PTSP se-Provinsi Banten dan berbagi pengalaman dalam peningkatan kualitas serta
inovasi pelayanan perizinan.
11. Terfasilitasinya Peningkatan kapasitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) sebanyak 4
kali. Penyelenggaraan pelayanan terpadu BKPMPT Provinsi Banten tidak hanya terkait
perizinan, namun juga berkomitmen dalam pelayanan non-perizinan. Terfasilitasinya
pelayanan non-perizinan memudahkan masyarakat dunia dalam mendapatkan informasi
mengenai pelayanan perizinan, fasilitas fiskal, serta informasi mengenai penanaman modal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Nilai Realisasi Investasi PMA (Rp)
Indikator Kinerja nilai realisasi investasi PMA dan PMDN merupakan ukuran keberhasilan
atas kebijakan penanaman modal yang diterapkan Pemerintah Provinsi Banten dalam
menciptakan iklim usaha yang kondusif dan mempertahankan keberadaan investasi yang sudah
ada serta menarik investasi baru, baik dengan membentuk forum investasi melalui
peningkatkan promosi daerah, maupun usaha kerjasama investasi dengan calon investor dalam
dan luar negeri. Untuk mencapai tujuan tersebut maka BKPMPT Provinsi Banten pada Tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Tersedianya bahan promosi investasi sebanyak 5 paket. Melalui alat dan bahan promosi,
baik berupa leaflet maupun brosur, mampu memberikan imej daerah serta
memperkenalkan potensi investasi di Provinsi Banten di berbagai kalangan dunia usaha,
sehingga menarik investor baru ke Provinsi Banten.
2. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara Banten Expo di
Serang sebanyak 1 kali pameran. Melalui pameran yang diselenggarakan di Kota Serang
Banten, masyarakat lokal maupun pendatang dapat mengenal potesi yang dimiliki oleh
Provinsi Banten, selain itu pameran tersebut dapat memberikan gambaran umum daerah.
3. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara GPID/agenda
BKPM RI di sebanyak 2 kali pameran di Eropa dan Amerika. Pameran yang
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –102
diselenggarakan dengan difasilitasi oleh BKPM RI ini memperkenalkan Provinsi Banten
ke dunia internasional.
4. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara Partisipasi
Promosi Internasional di Tiongkok sebanyak 1 kali pameran. Pameran yang
diselenggarakan di Tiongkok ini memperkenalkan gambaran umum daerah Provinsi
Banten dan potensi dan peluang investasi ke dunia internasional.
5. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara APKASI
International Trade and Investment di Batam sebanyak 1 kali pameran. Pameran yang
diselenggarakan di Batam ini memperkenalkan gambaran umum daerah Provinsi Banten
dan potensi dan peluang investasi.
6. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui acara Promosi Sektor
Infrasturktur (IIICE) di Jakarta sebanyak 1 kali pameran. BKPMPT Provinsi Banten
berpartisipasi pada penyelenggaraan pameran sektor infrastruktur di Jakarta dengan
memperkenalkan kondisi dan peluang investasi kepada calon investor dalam dan luar
negeri di bidang infrastruktur.
7. Terlaksananya Investor Corner sebanyak 1 kali kegiatan.Investor Corner diselenggarakan
dengan mengundang berbagai pihak, diantaranya pelaku usaha, akademisi, birokrasi,
praktisi dan tokoh masyarakat. Acara tersebut merupakan upaya BKPMPT Provinsi
Banten dalam menyampaikan informasi mengenai kondisi terkini terkait peluang usaha
penanaman modal sehingga dapat menarik minat calon investor dalam maupun luar
negeri.
8. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten melalui media massa di 12
media lokal dan 5 media nasional. Melalui media massa, baik local maupun nasional,
mampu memberikan imej daerah serta memperkenalkan potensi investasi di Provinsi
Banten di berbagai kalangan dunia usaha, sehingga menarik investor baru ke Provinsi
Banten.
9. Terinformasikannya promosi investasi di Provinsi Banten pada sektor perkebunan dan
agrobisnis di Sumatera sebanyak 1 kali pameran. BKPMPT Provinsi Banten berpartisipasi
pada penyelenggaraan pameran sektor perkebunan dan agrobisnis di Sumatera dengan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –103
memperkenalkan kondisi dan peluang investasi kepada calon investor dalam dan luar
negeri di bidang perkebunan dan agrobisnis.
TABEL : Program Ketahanan Pangan Masyarakat.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (Ton)
200 Ton 110,65
Ton 55,33 257,05
Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat (ton)
807 Ton 745,45
Ton 92,37 752,28
Jumlah lembaga cadangan pangan masyarakat (Lembaga)
82
Lembaga
91
Lembaga 110,98 118,00
Cakupan layanan fasilitasi program bantuan Raskin (%)
100,00 96,25 96,25 96,46
Penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat (Skors PPH)
96,00 84,50 88,02 84,50
Jumlah daerah rawan pangan yang tertangani (Kecamatan)
11
Kecamat
an
11
Kecamatan 100,00 10,00
Cakupan layanan penyuluh pada daerah sentra produksi (%)
70,00 95,00 135,71 60,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 8.390.882.500,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 7.936.908.468,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi
Indikator Kinerja Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (ton) bertujuan untuk menjamin
ketersediaan Stok Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –104
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Rakor Pengelolaan Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah (1 kl, 50 org, 1 dok);
2. Sosialisasi teknis opoerasional pengelolaan cadangan pangan pemerintah (2 kl, 210 org, 8
kab/kota, 1 dokumen);
3. Bimbingan Teknis Mutu Cadangan Pangan dan Pengelola Gudang CPP (1 kl bintek, 50
orang, 1 dok);
4. Fasilitasi pengadaan cadangan pangan (5000 pck), Pertemuan, koordinasi, konsultasi,
monitoring, pembinaan dan evaluasi (12 bulan, 8 kab/kota).
Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat (ton) bertujuan untuk mengelola dan
mengembangkan Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat (ton)
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Pembinaan Pengelolaan Cadangan Pangan Masyarakat (1 angkatan/100 orang, 36.000 kg
CPM);
2. Pembinaan Lumbung Pangan Hidup (2 kegiatan, 200 orang);
3. Penilaian Lumbung Pangan Berprestasi ( 3 klp LPM berprestasi);
4. Updating Database Pangan Berprestasi (1 dok);
5. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan Pangan (8
kabupaten/kota).
Jumlah Lembaga Cadangan Pangan Masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat (ton) bertujuan untuk mengelola dan
mengembangkan Jumlah Cadangan Pangan Masyarakat (ton)
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –105
1. Pembinaan Pengelolaan Cadangan Pangan Masyarakat (1 angkatan/100 orang, 36.000 kg
CPM);
2. Pembinaan Lumbung Pangan Hidup (2 kegiatan, 200 orang);
3. Penilaian Lumbung Pangan Berprestasi ( 3 klp LPM berprestasi);
4. Updating Database Pangan Berprestasi (1 dok);
5. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan Pangan (8
kabupaten/kota).
Cakupan Layanan Fasilitasi Program Bantuan Raskin
Indikator Kinerja Cakupan Layanan Fasilitasi Program Bantuan Raskin bertujuan untuk
mengendalikan dan
memfasilitasi pendistribusian
program bantuan raskin
sampai ke 8 Kabupaten/Kota.
Untuk mencapai tujuan
tersebut maka Badan
Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Provinsi Banten
pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil
kinerja sebagai berikut :
Indikator Kinerja Cakupan Layanan Fasilitasi Program Bantuan Raskin bertujuan untuk
mengendalikan dan memfasilitasi pendistribusian program bantuan raskin sampai ke 8
Kabupaten/Kota.
Capaian pelaksanaan program ini , dari 8 Kab./Kota tingkat serapan Raskin, hanya 3
Kab./Kota yang mencapai 100% yaitu Kota Cilegon, Kab. Pandeglang dan Kab. Lebak,
sementara untuk Kab. Serang 96,02%, Kota Serang 99,30%, Kab. Kab. Tangerang 91,16%,
Kota Tangerang 96,22% dan Kota Tangsel 88,04%. Tidak tercapainya angka 100% ini
disebabkan :1) penetapan RTS-PM Raskin masih menggunakan basis data RTS-PM Raskin
tahun 2011; 2) Belum optimalnya pengawalan alokasi bantuan keuangan oleh Timkor Raskin
(Gambar : Bapak Gubernur mengecek truk bermuatan raskin)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –106
kabupaten/kota dengan Bapeda dan DPPKD sehingga masih ada kabupaten yang belum
merealisasikan; 3) Belum optimalnya pengawalan terhadap validasi data dari tingkat
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi sampai ke TNP2K; dan 4) Masih
terdapat laporan dari masyarakat terhadap kualitas beras dan packing kemasan agar disesuaikan
dengan alokasi 15 kg per RTS.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Penguatan sekretariat dan Tim Koordinasi Raskin Provinsi Banten (1 Tim, 30 orang);
2. Tersusunnya Pergub Banten tentang Program Raskin (1 kegiatan, 1 dokumen);
3. Terselenggaranya Sosialisasi program bantunan raskin tahun 2016 (50 orang, 8 kab/kota);
4. Rakor dan Evaluasi Program Raskin 2016 (3 kl);
5. Rapat Penyusunan Program Raskin 2017 (1 kali, 20 orang);
6. Pemantauan/monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan bantuan raskin
(8 kab/kota, DKI, 1 dokumen).
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Masyarakat
Indikator Kinerja Penganekaragaman Konsumsi Pangan Masyarakat (Skors PPH) bertujuan
untuk mengembangkan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Masyarakat yang beragam,
bergizi seimbang dan aman serta meningkatkan produksi pangan lokal di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terpromosikannya pangan lokal dan makanan khas daerah di Provinsi Banten pada Lomba
Cipta Menu tingkat Provinsi Banten dan Tingkat Nasional di Jakarta;
2. Tersedianya 40 orang peserta aparatur dan masyarakat yang memahami penganekaragaman
konsumsi pangan dan pengembangan ketahanan pangan;
3. Terfasilitasinya 48 orang peserta masyarakat dalam rangka gerakan percepatan diversifikasi
pangan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –107
4. Tersedianya 50 orang peserta aparatur dan masyarakat yang memahami diversifikasi
pangan;
5. Tersedianya 1 dokumen penganekaragaman pangan berbasis sumberdaya lokal;
6. Tersedianya 50 orang peserta aparatur dan masyarakat yang memahami program
diversifikasi pangan.
Jumlah Daerah Rawan Pangan Yang Tertangani
Indikator Kinerja Jumlah Daerah Pangan yang Tertangani (Kecamatan) bertujuan untuk
mendata dan menangani daerah rawan pangan di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Penanganan Daerah Rawan Pangan melalui Gerakan Lingkungan Bebas Rawan pangan (1
kegiatan, 8 Kab/kota, 4 dokumen);
2. Rapat Koordinasi SKPG (4 dokumen);
3. Up Dating Data FSVA (1 Dokumen);
4. Pembinaan daerah rawan pangan pada Daerah pesisir (3 dokumen);
5. Sosialisasi dan Bintek Desa Mandiri dan Tahan Pangan /Desa Mantap (2 dokumen);
6. Lomba Desa Mandiri Pangan (1 dokumen);
7. Fasilitasi agenda provinsi dan nasional (2 kegiatan);
8. Monitoring dan Evaluasi kerawanan pangan (2 kegiatan, 1 dokumen).
Cakupan Layanan Penyuluh Pada Daerah Sentra Produksi
Yang dimaksud penyuluh adalah jumlah penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Sentra produksi adalah : a) pertanian merupakan jumlah seluruh populasi desa di 4 Kabupaten
(Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang); b) perikanan merupakan wilayah kecamatan
minapolitan dan kecamatan sentra budidaya air tawar serta kecamatan pesisir; c) kehutanan
adalah kecamatan yang memiliki desa hutan dan kecamatan yang memiliki lahan kritis.Tahun
2016 dari target 70% layanan penyuluh pada daerah sentra produksi, terealisasi 95%.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –108
TABEL : Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi); Program
Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan; dan Program Pengembangan
Minat dan Budaya Baca
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Tuntasnya program pemberantasan buta aksara.
Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (orang)
15.000
Orang
14.766
Orang 101,58 15.400,00
Peningkatan Jumlah Perpustakaan sesuai standar (%)
34 (81%) 25 (81%) 73,53 25
Tingkat kunjungan perpustakaan per hari (%)
360 (72%) 361 (72%) 100,28 305
Meningkatnya kunjungan ke website BPAD (%)
90 (72%) 437 (72%) 100,00 205
(257%)
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 23.883.058.486,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 20.847.350.073,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas
Indikator Kinerja Angka Buta Aksara Usia 15 Tahun ke Atas adalah Proporsi penduduk usia
15 tahun ke atas yang tidak mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan
huruf lainnya terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pendidikan pada tahun 2015 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terselenggaranya Pendidikan Keaksaraan Dasar untuk 5000 orang;
2. Terselenggaranya Pendidikan Keaksaraan Usaha mandiri untuk 2000 orang;
3. Terfasilitasinya Buku Lembar Kerja Peserta didik Paket C sebanyak 30 Paket;
4. Terfasilitasinya Media Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan sebanyak 20 Paket;
5. Terselenggaranya Taman Bacaan Masyarakat sejumlah 40 TBM;
6. Terfasilitasinya Buku Bacaan Bagi Taman Bacaan Masyarakat sejumlah 16 TBM.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –109
Peningkatan Jumlah Perpustakaan Sesuai Standar
Indikator Kinerja ini bertujuan untuk mendukung perpustakaan yang ada di Provinsi Banten
agar memenuhi standar akreditasi yang ditentukan oleh Perpusnas RI sesuai dengan peraturan
atau ketentuan tentang Standar Nasional Perpustakaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya tenaga pengelola perpustakaan di perpustakaan pemerintah, umum, sekolah
maupun perpustakaan masyarakat di Provinsi Banten;
2. Terakreditasinya Perpustakaan sekolah dan Perpustakaan khusus di Provinsi Banten;
3. Tersedianya informasi perpustakaan sekolah se Provinsi Banten;
4. Tersedianya Literatur Sekunder;
5. Optimalnya penanganan koleksi literasi;
6. Bertambahnya koleksi perpustakaan;
7. Tersedianya karya cetak dan karya rekam tentang Banten.
Namun berdasarkan out came di RPJMD yaitu indikator peningkatan jumlah perpustakaan
sesuai standart, dari target 34 (81%), hanya tercapai 25 (60%). Berdasarkan data capaian
tersebut, maka BPAD masih punya hutang capaian RPJMD, khususnya pada bidang
Pembinaan Perpustakaan. Maka diharapkan bidang yang bersangkutan berupaya
memunculkan ide program kerja yang mampu mendongkrak kualitas perpustakaan yang
mengarah pada terciptanya perpustakaan sesuai standart. Rasionalisasi tidak tercapainya jumlah
perpustakaan sesuai standart adalah, sertifikasi dan akreditasi merupakan wewenang
pemerintah pusat (Perpusnas RI). BPAD hanya menyiapkan dan membina perpustakaan yang
akan dinilai, sehingga saat Perpusnas RI tidak melaksanakan agenda sertifikasi dan akreditasi
pada tahun berkenaan, berdampak langsung pada target jumlah perpustakaan sesuai standart
pada BPAD.
Tingkat Kunjungan Perpustakaan Per Hari
Indikator Kinerja ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan budaya baca masyarakat.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –110
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun 2015
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tertatanya koleksi perpustakaan;
2. Terpeliharanya Perawatan bahan pustaka sebanyak 68.126 eksemplar ;
3. Terlayaninya masyarakat untuk menumbuhkembangkan minat dan budaya baca melalui
layanan Perpustaan Keliling (Pusling) dengan dukungan 7 Mobil Unit Perpustakaan
Keliling (MUPK).
Meningkatnya Kunjungan Ke Website BPAD
Indikator Kinerja ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan
layanan perputakaan berbasis Teknologi Informasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja yaitu:
1. Terinformasikannya layanan perpustakaan berbasis TIK bagi pemustaka;
2. Terpilihnya film semi dokumenter sebanyak 6 film semi dokumenter;
3. Tersedianya fasilitas layanan media elektronik Perpustakaan sebanyak 12 unit dan 3 kids smart;
4. Terkelolanya website BPAD sebanyak 1 website (2 Sub Domain).
TABEL : Program Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan Pendidikan; Program
Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun; dan Program Pendidikan Menengah
Wajib Belajar 12 Tahun.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun
Rata -rata Lama Sekolah (tahun)
9,47 9,58 101,16 8,19
Ketersediaan Sarana Prasarana SMAN CMBBS (%)
10,00 10,00 100,00 10,00
APM Jenjang SD/SDLB/MI/Paket A
99,72 99,64 99,92 10,00
Angka Partisipasi Kasar (APK)
99,76 101,25 101,49 100,67
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –111
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
bagi anak usia sekolah;
SMP/MTs/SMPLB/Paket B/Wustho
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/SMA-LB/MA/Paket C
64,72 67,49 104,28 66,83
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 244.745.988.066,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 223.234.584.664,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rata-Rata Lama Sekolah
Indikator Kinerja Rata-rata Lama Sekolah adalah Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun
ke atas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang
mengulang.
Dalam kaitannya dengan Program Peningkatan Mutu Tata kelola dan Pencitraan Pendidikan
dimana indikator kinerjanya adalahrata-rata Lama Sekolah (Tahun), maka pada tahun
2016Dinas Pendidikan Provinsi Banten menargetkan angka rata-rata lama sekolah ini sebesar
9,47% dan realisasinya 9,51%, angka tersebut telah mencapai target di tahun 2016 dengan
persentase capaian sebesar 100,42%. Adapun upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
ketercapaian target indikator kinerja rata-rata lama sekolah adalah:
1. Meningkatkan pembangunan unit sekolah atau ruang kelas baru;
2. Pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu;
3. Pembebasan uang sekolah;
4. Pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi;
5. Membuat regulasi pencanangan Wajib Belajar 12 Tahun dengan sebuah Peraturan Kepala
Daerah/Peraturan Daerah;
6. Mendorong untuk lebih ditingkatkan lagi sarana / lembaga PKBM.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –112
Ketersediaan Sarana Prasarana SMAN CMBBS
Indikator Kinerja Ketersediaan Sarana dan Prasarana SMAN CMBBS adalah Jumlah
pemenuhan atas kebutuhan sarana dan prasarana pada SMAN CMBBS.
Kemudian berkaitan dengan indikator kinerja Ketersediaan Sarana Prasarana SMAN CMBBS
target pada tahun 2016 adalah 10% dan capaian realisasinya 9,61%. Sehubungan dengan hal
tersebut, bahwa pencapaian realisasi terhadap target di tahun 2016 telah
terpenuhinyaketersediaan saranaprasarana untuk SMAN CMBBS diantaranya adalah :
1. Pengadaan Peralatan Olah raga
2. Pengadaan Alat Rumah Tangga Sekolah
3. Pengadaan Meubelair
4. Terpeliharanya Gedung, Peralatan Kantor, Sumur Submersible, Lapangan Upacara.
5. Tersedianya Alat Tulis Kantor Sekolah, Alat Listrik/ Elektronik, Alat/ Jasa Kebersihan,
Bahan Bakar Minyak/ Gas, Obat-obatan Klinik Sekolah, Cetak/ Penggandaan,Peralatan
Dapur, Jasa Kantor, Jasa Pengawasan ISO 2000 : 2008, Makan dan Minum Asrama..
APM Jenjang SD/SDLB/MI/Paket A
indikator kinerja APK jenjang SD/SDLB/MI/paket A ini telah berhasil mencapai target. Dari
target yang ditetapkan sebesar 119,91%berhasil terealisasi sebesar 120,34%dengan persentase
capaian kinerja sebesar 103,58%. Sedangkan untuk pencapaian APM jenjang
SD/SDLB/MI/Paket Adari target yang ditetapkan sebesar 99,72%dapat terealisasi sebesar
99,73% dengan persentasi capaian kinerja sebesar 100,01%. Jumlah penduduk usia 7-12 tahun
mencapai 1.335.614 orang yang bersekolah di SD/SDLB/MI/Paket A adalah sebanyak
1.309.714 siswa.Peningkatan APM usia 7-12 tahun dapat dicapai jika terjadi peningkatan
persentase jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang mendapat layanan pendidikan jenjang
SD/SDLB/MI/Paket A.
Untuk tahun 2016 APK Jenjang Pendidikan Menengah SMP/MTs/SMPLB/Paket B
ditargetkan 99,76% dan berhasil terealisasi sebesar 101,25 dengan persentase sebesar 101,49%.
Sedangkan APM Jenjang Pendidikan Menengah SMP/MTs/SMPLB/Paket B target yang
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –113
ditetapkan sebesar 90,00% baru terealisasi sebesar 85,46 atau dengan persentase capaian
kinerja sebesar 94,95 %.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/Paket B/Wustho
Adapun program dan kegiatan pendukung pencapaian sasaran indikator kinerja APK dan
APM Jenjang SD/SDLB/MI/Paket A dan Jenjang Pendidikan Menengah
(SMP/MTs/SMPLB/Paket B) yang telah dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Banten
diantaranya yaitu :Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) SMP/MTS, Lomba Motivasi
Belajar Mandiri (Lomojari) SMP Terbuka, Pembangunan RKB SMP/MTS ( Lanjutan),
Pelatihan Keterampilan Siswa Sekolah Khusus, Bimtek Pengembangan Kurikulum CI-
BI,Bimtek Aktivitas Dailly Of Living (ADL) Guru Sekolah Khusus, Fasilitasi Beasiswa ABK
Dan CI-BI, Fasilitasi Asuransi Siswa Sekolah Khusus Negeri.
Dalam mewujudkan capaian indikator kinerja tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Banten dalam rangka mewujudkan keberhasilan pencapaian APK
dan APM pendidikan dasar wajib belajar 9 tahun sesuai dengan (yang tertuang padaRencana
Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tahun 2013-2017, yaitu meliputi :
1. Pemberian beasiswa untuk siswa/i berprestasi
2. Hibah Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP/MTS;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SD/SDLB/MI
dan SMP/SMPLB/MI yang berkualitas;
4. Meningkatkan akses, mutu pendidik dan tenaga kependidikan SD/SDLB/MI dan
SMP/SMPLB/MTs serta tutor yang berkompeten;
5. Pengembangan sistem pembelajaran berbasis TIK, data dan informasi berbasis riset dan
TIK, dan standar mutu pendidikan dasar, serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan dasar;
6. Melakukan pengembangan sistem pembelajaran inklusi pada penyelenggaraan pendidikan
dasar.
7. Mendorong pemerintah Kab/ Kota melakukan penyebaran guru SD/SDLB/MI dan
SMP/SMPLB/MTs secara proporsional sesuai dengan kebutuhan di wilayahnya masing-
masing;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –114
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/SMA-LB/MA/Paket C
Indikator kinerja APK SMA/SMK/SMA-LB/MA/Paket C menunjukkan perbandingan
antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di jenjang pendidikan SMA/SMK/SMA-
LB/MA/Paket C dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia
sekolah di jenjang pendidikan yang sama
Sesuai dengan target Rencana Strategis 2013-2017APK SMA/SMK/SMALB/MA/Paket C
adalah 64,72% berhasil tercapai sebesar 67,49% dengan persentase capaian kinerja sebesar
104,27%. Dengan data capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran Program Pendidikan
Menengah Wajib Belajar 12 Tahun berhasil dicapaidengan melebihi target. Pencapaian APK
sekolah menengah tersebut berkat dukungan dan kontribusi baik pemerintah pusat,
pemerintah daerah maupun masyarakat.
Sedangkan APM SMA/SMK/SMALB/MA/Paket C target yang ditetapkan pada tahun 2016
adalah 56,68% dan terealisasi sebesar 57,12% atau dengan persentase capaian 100,77%.
Indikator kinerja ini juga telah berhasil mencapai target. Peningkatan APM usia 16-18 dapat
dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia tersebut yang mendapatkan
layanan serta akses pendidikan jenjang SMA/SMK/SMALB/MA/Paket C.
Pendidikan merupakan kunci utama untuk memajukan perekonomian suatu bangsa.
Persaingan ekonomi dunia dan tantangan yang dimiliki bangsa Indonesia ke depan sesuai
dengan perubahan yang telah terjadi di dunia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan pilar
penting perdagangan dunia.Proses pendidikan adalah sesuatu yang harus berinteraksi dan
bertransaksi dengan dunia luar. Oleh karena itu, pendidikan harus menyiapkan generasi muda
bangsa Indonesia menjadi warga yang turut berperan aktif di dunia.
Dalam upaya menyiapkan generasi muda yang berperan aktif agar menjadi manusia
pembelajar, maka diluncurkan suatu program yang disebut Program Pendidikan Menengah
Universal (PMU). Program PMU ini ditujukan untuk mendorong kenaikan angka partisipasi
kasar (APK) pendidikan menengah.PMU dijalankan untuk menampung sebanyak mungkin
para lulusan SMP agar bisa melanjutkan ke SMA/SMK.Melalui pendidikan diharapkan bukan
hanya mampu menyelesaikan atau menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya teknis,
melainkan lebih jauh dari itu, yaitu bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah upaya
memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –115
Program dan kegiatan pendukung pencapaian sasaran indikator kinerja APK dan
APMSMA/SMK/SMA-LB/MA/Paket Cyang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Banten
diantaranya yaitu :Workshop Peningkatan Manajemen Mutu Sekolah, Workshop
Pengembangan Bahan dan Media Pembelajaran SMA, Perencanaan Rehab Berat Sekolah,
Bantuan Peserta Didik Miskin SMA Berprestasi, pengadaan Meubelair Ruang Kelas SMA,
Pengadaan RKB, Pengadaan Alat Laboratorium Bahasa, Pengadaan Alat Peraga Matematika,
Pengadaan Alat Laboratorium IPA SMA, Pengadaan Media Pembelajaran SMA, Pembuatan
Sistem Informasi Perencanaan Pendidikan Berbasis Dapodik, Sertifikasi Internasional TOEIC,
Pengadaan Buku Penunjang SMA, Pengadaan Alat Peraga Pendidikan SMA, Lomba
Kompetensi Siswa SMK Tingkat Provinsi Banten, Akreditasi Sekolah Menengah Kejuruan,
Rintisan Kerjasama SMK Dengan Dunia Usaha/Industri, Pengadaan Alat Praktek SMK,
Bantuan Beasiswa Miskin Berprestasi Untuk Siswa SMK, Bantuan Beasiswa Miskin Berprestasi
untuk Melanjutkan ke Tingkat SMK, DED Pembangunan Ruang Perpustakaan, Alat Praktek
SMK Teknik Mesin, Pengadaan Alat Praktek SMK Pertanian, Pengadaan Alat Praktek SMK
Tata Boga, Pengadaan Alat Praktek SMK Kelistrikan, Pengadaan Alat UKS SMK, Buku
Pendidikan Pancasila, UKS, Budi Pekerti dan Narkoba, Hibah Mebeler Ruang Kelas SMK Al
Bana, Pembinaan dan Pelatihan di Sanggar, Pengiriman Peserta Duta Bahasa Tk.Nasional,
Rehabilitasi Gedung dan Infrastruktur Sekolah Khusus Negeri.
TABEL : Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Program Peningkatan Mutu,
Kesejahteraan dan Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan
Program Pendidikan Tinggi.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun
Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD (%)
52,00 53,52 102,92 46,64
Rasio jumlah guru yang memenuhi kualifikasi minimum S.1 / D.IV terhadap jumlah guru keseluruhan (%)
2.383
Orang
2.274
Orang 95,43 16.904,00
Angka Partisipasi Kasar (APK) PT/PTA (%)
7,17 7,38 102,93 15,56
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –116
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
bagi anak usia sekolah.
Jumlah Prodi yang terakreditasi (unit)
5 Unit 6 Unit 120,00 5,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 28.960.678.000,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 25.526.224.358,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD
Indikator kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD adalah 52,00%, sedangkan realisasi
APK PAUD tahun 2016 mencapai 53,52% atau lebih dari 100%.Pencapaian target indikator
ini didukung melalui pelaksanaan kegiatan pada program PAUD diantaranya : Pembinaan
Bunda PAUD Kab./Kota se Provinsi Banten, Lomba Kreatifitas Peserta Didik PAUD
Tingkat Provinsi,Lomba Manajemen lembaga PAUD Tingkat Provinsi, Bintek
Penyelenggaraan PAUD Model Holistik Integratif, Pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE)
Out Door, Pengadaan Sarana dan Prasarana PAUD,Pengadaan Alat Kesenian PAUD,Bimtek
Pengembangan Pembelajaran TK Berbasis IT, Lomba Kreativitas Siswa TK,Pengadaan Sarana
Prasarana TK Pembina Provinsi Banten, Pengadaan Perlengkapan Penunjang Ruang Kelas
dan Kantor TK Pembina Provinsi Banten.
Pendidikan pra sekolah atau yang bisanya di sebut Pendidikan anak Usia Dini (PAUD), sangat
penting walaupun bersifat di luar sekolah yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan
perkembangan kapabilitas kecerdasan anak, juga secara tidak langsung sudah membentuk
moral anak, daya pikir anak (kognitif), dan ketrampilan anak (psikomotor). Pada masa ini pula
dimulainya pembentukan mental dan karakter sebelum masuk sekolah tingkat pertama (SD)
dan merupakan Masa Golden Age (Usia Keemasan). Dari perkembangan otak manusia, maka
tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni
mencapai 80% perkembangan otak.Intinya adalah Program PAUD bertujuan agar semua anak
usia dini, laki-laki maupun perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki
kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –117
Rasio Jumlah Guru Yang Memenuhi Kualifikasi Minimum S.1 / D.IV Terhadap
Jumlah Guru Keseluruhan
Indikator Rasio Jumlah guru yang memenuhi kualifikasi minimum S1/D IV terhadap jumlah
guru keseluruhan menunjukkan perbandingan antara pemenuhan jumlah guru yang telah
memenuhi kualifikasi pendidikan minimum S1/DIV dengan total jumlah guru yang ada (selain
yang memiliki kualifikasi pendidikan S1/DIV).
Indikator rasio jumlah guru yang memenuhi kualifikasi minimun S1/DIV terhadap
keseluruhan guru menunjukkan perbandingan antara pemenuhan jumlah guru yang telah
memenuhi kualifikasi pendidikan minimum S1/DIV dengan total jumlah guru yang ada (selain
yang memiliki kualifikasi pendidikan S1/DIV). Untuk mencapai tujuan dari indikator tersebut
maka Dinas Pendidikan Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melakukan berbagai program
atau kegiatan diantaranya: Workshop Penulisan KTI, Diklat Peningkatan Kompetensi guru
Mata Pelajaran, Diklat Peningkatan Kompetensi Guru SMK, Penyelenggaraan In/On Training
Service Guru Mata Pelajaran, Bimtek Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah, Bimtek
Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah, Bimtek Pengelolaan Laboratorium Sekolah,
Bimtek aplikasi Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten bagi Guru, Diklat manajemen
Mutu Calon Kepala Sekolah SMK/SMK.
Berdasarkan tabel Analisis Pencapaian Sasaran Program Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan
Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat dilihat bahwa target yang ditetapkan
pada indikator kinerja ini belum mencapai target yang ditentukan yakni 2.383 orang baru dapat
terealisasi sejumlah 2.274 orang atau dengan persentase 95,42%. Hal ini disebabkan
diantaranya yaitu belum merata dan masih sedikitnya jumlah kuota beasiswa serta telah
termotivasinya guru – guru untuk mencapai jenjang pendidikan sarjana pada tahun sebelumnya
mengingat adanya kebijakan sertifikasi dari pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan guru.
Namunberbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten selama ini
dalam mendukung pencapaian program ini yaitu:
1. Memberikan bantuan biaya pendidikan kepada para guru untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –118
2. Membantu memfasilitasi para guru untuk memperoleh beasiswa penuh untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dari institusi/ lembaga pemberi beasiswa baik dari
dalam maupun dari luar negeri.
3. Melalui berbagai Diklat atau Bimbingan Teknis yang sudah dilaksanakan diharapkan
mampu meningkatkan kualifikasi dan kompetensi bagi pendidik.
Direvisinya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadikan
kewenangan pengelolaan guru sebagai urusan bersama, antara pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Dengan demikian, persoalan kekurangan guru dan
belum meratanya distribusi guru akan segera dapat diatasi.Pencapaian kualitas yang baik dalam
sebuah sistem pendidikan bergantung pada tiga hal, pendidik, kurikulum, dan sarana. Ketiga
hal tersebut sudah semestinya ditingkatkan bersamaan untuk mencapai pendidikan yang
bermutu.Guru yang berkualitas perlu didukung kurikulum yang mampu menjawab tantangan
zaman. Untuk menjawab tantangan tersebut, dalam rancangannya pun tidak lepas dari tujuan
pendidikan nasional yang tercantum dalam UU Sisdiknas. Yaitu “… untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara,
yang demokratis, serta bertanggung jawab.”
Angka Partisipasi Kasar (APK) PT/PTA
Indikator kinerja APK PT / PTA menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk yang
masih bersekolah di jenjang pendidikan PT/ PTA dengan jumlah penduduk yang memenuhi
syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan yang sama.
indikator kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) PT dan PTA dari target 7,17% dapat
terealisasi sebesar 15,56% atau dengan persentase capaian 221,33% dan telah melebihi dari
target yang diharapkan pada Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tahun
2013-2017.
Jumlah Prodi Yang Terakreditasi
Indikator kinerja Jumlah Prodi yang terakreditasi menunjukkan pemenuhan jumlah program
studi yang ada di PT/ PTA.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –119
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pendidikan pada tahun 2016 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Prodi yang terakreditasi pada tahun 2016 dengan target 5 unit telah mencapai target 6 Unit
atau 120%.
TABEL : Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) (%)
82,00 80,60 98,29 73,30
Persentase Ibu bersalin yang ditolong oleh Nakes terlatih (Cakupan PN) (%)
91,50 65,69 71,79 84,43
Cakupan Kunjungan Neonatal pertama (KN1)(%)
92,00 100,00 108,70 91,9
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 1.734.480.000,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 1.554.899.500,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya
Indikator Kinerja Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) Target Target : 82%,
Realisasi : 80,6%, Capaian 98,29%. Jumlah sasaran 1.135.770 bayi dan balita, balita yang datang
ke Posyandu sebesar 915.397 dikarenakan, masih kurangnya partisipasi masyarakat terhadap
pelaksanaan pemantauan pertumbuhan di Posyandu. Indikator tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kualitas penanganan masalah gizi masyarakat dan mengetahui hasil penimbangan
pada bulan yang bersangkutan. Untuk mencapai tujuan tersebut maksa Dinas Kesehatan
Provinsi Banten telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 20 orang tenaga kesehatan yang memahami tentang tatalaksana anak gizi buruk
di 8 Kab/Kota se Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –120
2. Tersedianya 30 orang tenaga kesehatan yang memahami tentang konselor menyusui bagi
petugas kesehatan di 8 Kab/Kota.
3. Tersedianya 64 orang tenaga kesehatan yang memahami tentang skrining hipoteroid
kongenital bayi baru lahir di 8 Kab/Kota se Provinsi Banten.
Persentase Ibu Bersalin Yang Ditolong Oleh Nakes Terlatih
indikator Kinerja persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan terlatih
(cakupan PN) dengan target 91.5%, realisasi 65.59% dan capaian 71,79%, sedangkan pada
indikator Persentase cakupan kunjungan pelayanan neonatal pertama (cakupan KN1) dengan
target kinerja 92 realisasi 100%. Adapun permasalahan dalam pencapaian target indikator
persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan terlatih (Cakupan PN) dengan
jumlah sasaran ibu bersalin sebanyak 257,962 Ibu dengan capaian sebesar 169,465 Ibu bersalin
yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan. Kendala yang dihadapi dikarenakan masih adanya desa
yang tidak ditempati oleh tenaga kesehatan terlatih untuk persalinan (Bidan), sehingga
pertolongan persalinan masih ada yang dilakukan oleh dukun (tradisional). Dengan tujuan
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), maka
Dinas Kesehatan Provinsi Banten telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 27 orang tenaga kesehatan yang memahami tentang kesehatan keluarga di 8
Kab/Kota.
2. Tersedianya 100 orang tenaga yang memahami LP/LS dalam peningkatan kesehatan
keluarga di 8 Kab/Kota se Provinsi Banten
Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)
indikator Persentase cakupan kunjungan pelayanan neonatal pertama (cakupan KN1) dengan
target kinerja 92 realisasi 100%. Adapun permasalahan dalam pencapaian target indikator
persentase ibu bersalin yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan terlatih (Cakupan PN) dengan
jumlah sasaran ibu bersalin sebanyak 257,962 Ibu dengan capaian sebesar 169,465 Ibu bersalin
yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan. Kendala yang dihadapi dikarenakan masih adanya desa
yang tidak ditempati oleh tenaga kesehatan terlatih untuk persalinan (Bidan), sehingga
pertolongan persalinan masih ada yang dilakukan oleh dukun (tradisional). Dengan tujuan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –121
untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), maka Dinas
Kesehatan Provinsi Banten telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 27 orang tenaga kesehatan yang memahami tentang kesehatan keluarga di 8
Kab/Kota;
2. Tersedianya 100 orang tenaga yang memahami LP/LS dalam peningkatan kesehatan
keluarga di 8 Kab/Kota se Provinsi Banten.
TABEL : Program Pembinaan Upaya Kesehatan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Persentase Rumah Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) (%)
75,00 73,00 97,33 72,00
Persentase RSUD dan Swasta yang melayani pasien penduduk miskin (%)
95,00 100,00 105,26 92
Persentase RS yang melaksanakan PONEK (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasana RS Provinsi & Labkesda Provinsi Banten (%)
95,00 95,00 100,00 90,00
Persentase Puskesmas Rawat Inap Yang Mampu PONED
100,00 100,00 100,00 100,00
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Medis RSUD Banten (%)
80,00 80,00 100,00 70,00
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Non Medis RSUD Banten (%)
80,00 80,00 100,00 70,00
Pasien yang dilayani dan ditangani sesuai dengan indikasi dan
85,00 85,00 100,00 80,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –122
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
kemampuan (%)
Waktu keberlangsungan pelayanan terpenuhi di semua bagian (%)
85,00 85,00 100,00 80,00
Pasien yang mendapatkan asuhan keperawatan (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Tenaga perawat yang mendapat pembinaan dan pengembangan (%)
60,00 60,00 100,00 50,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 67.453.576.677,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 60.101.386.598,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Persentase Rumah Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat
Indikator Kinerja Persentase Rumah Tangga Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat,
Kondisi dilapangan, implementasi strategi tidak dilakukan secara utuh dan komprehensif
sesuai tahapan yang harus dilalui, upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyaraat saat
ini masih pada tahapan menyentuh dimensi informasi (masyarakat tahu/sisi knowledgenya
saja), sedangkan dimensi partisipasi (mau dan mampu) belum maksimal, dimensi sinergisme
(kolaborasi) kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai program pembangunan belum
terwujud, dan cenderung sendiri-sendiri bahkan menjadi kompetitor dan memandirikan
masyarakat dibidang kesehatan bukan saja diukur dari hasil program promosi kesehatan,
melainkan juga dari hasil kumulatif berbagai program dan terobosan kegiatan (instant
activities)
Persentase RSUD Dan Swasta Yang Melayani Pasien Penduduk Miskin
Indikator Persentase RSUD dan Swasta yang melayani pasien penduduk miskin (%) dengan
target 95% dan realisasi sebesar 100%. Jumlah RSUD di Provinsi Banten Sebanyak 10 Rumah
Sakit, 3 Rumah Sakit Vertikal (Kemenkes, TNI/Polri) dan 84 rumah Sakit Swasta.
Keseluruhan Rumah Sakit tersebut dapat melayani pasien penduduk miskin, dimana
dikeseluruhan rumah sakit tersebut telah disediakan tempat tidur kelas III sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Tujuan dari Indikator tersebut untuk meningkatkan pelayanan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –123
kesehatan untuk masyarakat miskin yang membutuhkan penanganan kesehatan. Untuk
mencapai tujuan tersebut telah dilaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya bakti sosial operasi katarak bagi 15 orang pasien masyarakat miskin;
2. Terlaksananya Bakti sosial operasi bibir sumbing bagi 15 pasien anak masyarakat miskin;
3. Terlaksananya Bakti sosial operasi khitanan masal bagai 2500 anak masyarakat miskin;
4. Terlaksananya Pelayanan kesehatan umum bagi masyarakat miskin sebanyak 100 pasien di 8
Kab/Kota.
Persentase RS Yang Melaksanakan PONEK
Indikator capaian kinerja pada Pembinaan upaya kesehatan rujukan yaitu Persentase Rumah
Sakit yang melaksanakan PONEK dengan target capaian sebesar 100% dan realiasi sebesar
100%. Jumlah Rumah Sakit Pemerintah Daerah di Provinsi Banten sebanyak 10 Rumah sakit
dan keseluruhan rumah sakit milik pemerintah tersebut telah melaksanakan PONEK, dibantu
oleh rumah sakit swasta yang ada di wilayah Provinsi Banten. Indikator Rumah Sakit yang
melaksanakan PONEK merupakan salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB) dengan harapan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal dengan program penanganan komplikasi pada ibu hamil dan bayi baru
lahir di rumah Sakit. Untuk melaksanakan tujuan tersebut telah dilaksanakan beberapa hasil
kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya sistem rujukan di Provinsi Banten;
2. Terlaksananya workshop kegawat daruratan bagi dokter umum di Provinsi Banten;
3. Tersosialisasikanya pembentukan Bank darah Rumah Sakit di Provinsi Banten.
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasana RS Provinsi & Labkesda Provinsi Banten
Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Sarana Dan Prasana Rs Provinsi & Labkesda
Provinsi Banten bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan di RS Provinsi dan Labkesda
Provinsi Banten melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan.
Persentase Peningkatan Sarana Dan Prasana RS Provinsi & Labkesda Provinsi Banten (%)
telah mencapai 100% dimana Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Banten telah
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –124
melengkapi sarana dan prasarana untuk beroperasionalnya sesuai dengan klasifikasi
Laboratoium Klinik Madya.
Persentase Puskesmas Rawat Inap Yang Mampu PONED
Pada indkator Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED Target 100%, Realisasi
100 %. Adapun Jumlah Puskesmas berdasarkan data pada tahun 2016 sebanyak 235
Puskesmas, dengan Puskesmas Rawat Inap sebanyak 77 Puskesmas dengan Jumlah Puskesmas
yang sudah mampu PONED sebesar 86 Puskesmas. Indikator kinerja Puskesmas rawat inap
yang mampu PONED bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kegawatdaruratan kepada Ibu
hamil di fasilitas pelayanan Kesehatan sehingga diharapkan angka kematian ibu dan bayi
berkurang. untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten telah
melaksanakan hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 400 Orang tenaga kesehatan Puskesmas di 8 Kab/Kota se Provinsi Banten.
Persentase Peningkatan Sarana dan Prasarana Barang Medis RSUD Banten
Indikator kinerja peningkatan sarana prasarana barang medis RSUD Banten bertujuan
meningkatkan sarana dan prasarana RSUD Banten sebagai RS Type B agar dapat
meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Banten tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Pembangunan Gedung IGD yang bersumber dana dari DAK tahun anggaran 2016.
2. Pembangunan Gedung Rawat Inap kelas III yang bersumber dana dari DAK Tahun
anggaran 2016.
3. Pemenuhan peralatan kesehatan ruang rawat inap kelas III yang bersumber dana dari
DAK Tahun anggaran 2016.
4. Tersedianya alat penunjang diagnostik Fluroscopy sebanyak 1 unit
5. Terpenuhinya kebutuhan obat-obatan emergency di RSUD Banten untuk 12 bulan.
6. Terpenuhinya bahan habis pakai untuk laboratorium, CSSD, dan instalasi lainnya untuk 12
bulan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –125
7. Tersedianya sarana parasana penunjang lainnya untuk pelayanan kesehatan di RSUD
Banten.
Pasien Yang Dilayani Dan Ditangani Sesuai Dengan Indikasi Dan Kemampuan
Indikator kinerja Pasien yang dilayani dan ditangani sesuai dengan indikasi dan kemampuan
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan perorangan sesuai indikasi penyakitnya ditangani dengan kemampuan yang dimiliki
oleh para petugas di RSUD Banten berdasarkan kewenangan klinis dan kewenangan
keperawatan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Rumah Sakit Umum Daerah Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Diterbitkannya Pedoman, Kebijakan dan Standar Operasional Pelayanan (SOP) untuk
setiap jenis pelayanan di RSUD Banten;
2. Diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Banten Tentang Standar Pelayanan Minimal
RSUD Banten Nomor 34 Tahun 2016;
3. Diterbitkannya Surat Keputusan Gubernur Banten Tentang Hospital By Laws Nomor 35
Tahun 2016;
4. Beroperasinya pelayanan instalasi hemodialisa pada bulan agustus tahun 2016;
5. Terbentuknya Komite Mutu dan Keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Banten;
6. Terbentuknya Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Umum Daerah Banten;
7. Adanya penilaian tingkat kepatuhan layanan terhadap SOP;
8. Dilakukannya evaluasi operasional pelayanan kesehatan yang dilakukan setiap bulan.
Waktu Keberlangsungan Pelayanan Terpenuhi Di Semua Bagian
Indikator kinerja waktu keberlangsungan pelayanan terpenuhi disemua bagian bertujuan untuk
memastikan terjaminnya keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan perorangan di RSUD Banten terpenuhi disemua bagian pelayanan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Banten tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –126
1. RSUD Banten telah melaksanakan proses Akreditasi oleh Lembaga Independen yaitu
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan telah mendapatkan sertifikat sebagai Rumah
Sakit yang telah terakreditasi paripurna untuk 15 (lima belas) jenis pelayanan standar;
2. Telah dilaksanakannya survey kepuasan pasien di rawat inap dan di rawat jalan dan hasil
survey tersebut telah dibuat dalam 1 (satu) buah dokumen hasil survey kepuasan pasien;
3. Terbentuknya Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melalui Penetapan Surat
Keputusan Direktur RSUD Banten tahun 2016;
4. Terlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan di RSUD Banten;
5. Tersedianya dokumen evaluasi pelaksanaan jaminan kesehatan di RSUD Banten sebanyak
1 Dokumen.
Pasien Yang Mendapatkan Asuhan Keperawatan
Indikator kinerja pasien yang mendapatkan asuhan keperawatan bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan/asuhan keperawatan kepada masyarakat yang membutuhkan
pelayanan perawatan perorangan di RSUD Banten agar perawatan yang diberikan memenuhi
mutu pelayanan yang baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Rumah Sakit Umum Banten tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya dokumen evaluasi peningkatan asuhan, etika dan mutu keparawatan sebanyak
1 dokumen;
2. Terlaksananya kegiatan service execelent bagi perawat;
3. Tersedianya dokumen pengendalian dan penerapan SOP dan standar asuhan keperawatan
sebanyak 1 dokumen;
4. Tersedianya pedoman, kebijakan dan standar operasional pelayanan (SOP) keperawatan;
5. Terlaksananya monitoring pelaksanaan asuhan keperawatan sebanyak 12 kali dalam 1
tahun;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –127
Tenaga Perawat Yang Mendapat Pembinaan Dan Pengembangan
Indikator kinerja tenaga perawat yang mendapat pembinaan dan pengembangan bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas, kapabibilitas dan kinerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan perawatan perorangan di
RSUD Banten dengan mutu pelayanan yang baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Banten tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Dilaksanakannya kegiatan pengembangan profesi keperawatan dan kebidanan sebanyak 35
orang;
2. Diselenggarakannya kegiatan penyegaran ilmiah keperawatan untuk 40 orang;
3. Dilaksanakannya kegiatan refleksi kasus keperawatan untuk 40 orang;
4. Terlaksananya kegiatan training budaya kerja untuk 75 orang perawat dan bidan;
5. Terlaksananya kegiatan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk 50 orang;
6. Terlaksananya kegiatan Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (PPI) sebanyak
50 orang;
7. Terlaksananya kegiatan pelatihan MFK3 untuk 50 orang;
8. Terlaksananya kegiatan manajemen pengelolaan obat (MPO) untuk 50 orang;
9. Terlaksananya kegiatan pelatihan sasaran keselamatan pasien (SKP) untuk 50 orang.
Peningkatan Sarana Prasarana Barang Non Medis RSUD Banten
Indikator Kinerja Peningkatan pengeloaan barang non medis di RSUD Banten sangat
dibutuhkan guna menunjang pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Banten agar
mempunyai mutu pelayanan yang baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Banten telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terpenuhinya kebutuhan makan minum pasien dan petugas jaga dengan penunjanh
lainnya selama 12 bulan.
2. Tersedianya bahan habis pakai untuk instalasi selama 12 bulan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –128
3. Terpenuhinya kebutuhan instalasi IPSRS dan K3RS yaitu pemenuhan alat pemadam
kebakaran sebanyak 73 Tabung.
4. Terlaksananya kegiatan Re Design untuk instalasi gizi agar sesuai dengan standar
akreditasi.
TABEL : Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Jumlah Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap/UCI (Universl Child Imunization) dibawah 1 tahun di Desa/Kelurahan
100,00 90,20 90,20 80,00
Prevalensi HIV (%) <0,5 <0,5 100,00 0,48
Persentase kasus baru Tuberkulosis Paru (BTA positif) yang disembuhkan (%)
91,00 49,00 53,85 52,00
Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk
<1 <1 100,00 0,001
Presentasi puskesmas yang melaksanakan program pengendalian Penyakit Tidak Menular (%)
50,00 100,00 200,00 100,00
Persentase cakupan penduduk yang terakses air minum berkualitas (%)
78,00 63,00 80,77 60,20
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 4.435.191.800,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 4.018.937.100,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –129
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Jumlah Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap/UCI (Universl Child
Imunization) dibawah 1 tahun di Desa/Kelurahan
Indikator Kinerja
Jumlah Bayi Yang
Mendapatkan
Imunisasi Dasar
Lengkap/UCI
(Universl Child
Imunization)
dibawah 1 tahun di
suatu
Desa/Kelurahan
bertujuan untuk
meningkatkan
jumlah Bayi (umur 0
– 11 bulan) di wilayah Provinsi Banten yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Jumlah Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap/UCI (Universl Child Imunization)
dibawah 1 tahun di suatu Desa/Kelurahan Target 100% dengan Realisasi 90,20%. Jumlah
sasaran bayi ( 0- 11 bulan) sebesar 241.704 Bayi dengan realisasi sebesar 217.986 bayi yang
telah mendapatkan Imunisasi dasar lengkap. Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu masih
adanya penolakan masyarakat terhadap pemberian imunisasi bagi bayi serta permasalahan pada
mata rantai (cold chain) vaksin yang belum tercukupi mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi
Hingga Posyandu. Dari segi Tenaga Kesehatan, masih banyak SDM yang belum terlatih.
Prevalensi HIV
Indikator Kinerja Prevalensi HIV bertujuan untuk Mengurangi kasus dan meningkatkan upaya
pengendalian, penemuan dan tatalaksana kasus HIV/AIDS di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
(gambar : Gubernur dan Ibu Gubernur memberikan vitamin pada anak,
pada kegiatan Dinas Kesehatan Prov Banten)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –130
Prevalensi HIV dengan Target <0,5 realisasi 0,46 (<0,5), Persentase kasus baru TB paru (BTA
positif) yang disembuhkan target 91% realisasi 49%. Pada pesentase kasus baru TB paru (BTA
positif) yang disembuhkan data pada Tahun 2016 belum semua terlaporkan dikarenakan
penutupan data tahun 2016 dilaksanakan pada bulan maret 2017. Dalam tujuan eningkatkan
penemuan kasus HIV AIDS telah dilaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 32 orang petugas kesehatan yang mampu melakukan konseling dan test HIV;
2. Pelaksanaan mobile VCT untuk menjaring kasus sebanyak 6 lokasi;
3. Tersedianya 40 orang petugas kesehatan yang memahami mengenai LKB (Layanan
komprehensif HIV AIDS dan IMS Berkesinambungan).
Persentase Kasus Baru Tuberkulosis Paru (BTA Positif) Yang Disembuhkan
Indikator Kinerja Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan bertujuan
untuk Mengurangi kasus dan meningkatkan upaya pengendalian, penemuan dan tatalaksana
TBC.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 40 orang tenaga kesehatan yang memahami penanganan kasus baru TB di
fasilitas kesehatan;
2. Tersedianya rumusan rancangan rencana aksi daerah (RAD) Program Pengendalian
Tuberkulosis (TB) di Provinsi Banten.
Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1.000 Penduduk
Indikator Kinerja Angka Penemuan Kasus Malaria Per 1000 Penduduk bertujuan untuk
Mengurangi kasus dan Meningkatkan upaya pengendalian, penemuan dan tatalaksana kasus
malaria.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2015 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 6 unit mikroskop di Dinas Kesehatan Provinsi Banten;
2. Tersedianya 115 botol gymsa sebagai bahan untuk pewarnaan sediaan darah dalam
pemeriksaan laboratorium malaria;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –131
3. Terlaksananya survey darah manusia di 3 lokasi endemis malaria;
4. Terlaksananya penyelidikan epidemiologi malaria pada RS yang merawat pasien malaria di 4
Lokasi.
Presentasi Puskesmas Yang Melaksanakan Program Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
Indikator Kinerja Presentasi puskesmas yang melaksanakan program pengendalian Penyakit
Tidak Menular (PTM) bertujuan untuk Menurunnya Angka Kesakitan, Kematian Akibat
Penyakit Tidak Menular dengan peningkatan kapasitas petugas dan sarana prasarana kesehatan
di fasiltas kesehatan milik pemerintah dan fasilitas kesehatan swasta.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya skrinning deteksi dini PTM sebanyak 9 kali di Provinsi Banten;
2. Tersedianya 34 orang kader Posbindu bagi jejaring PTM di Provinsi Banten;
3. Tersosialisasikannya gerakan kesehatan jantung kemasyarakat dan gerakan “CERDIK” ;
4. Terlaksananya deteksi dini IVA (Kankermulut Rahim) di 3 lokasi.
Persentase Cakupan Penduduk Yang Terakses Air Minum Berkualitas
Indikator Kinerja Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas
bertujuan untuk Menurunnya Angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit
berbasis lingkungan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya pemeriksaaan sampel air minum pada 40 titik DAMIU di seluruh Kab/Kota
2. Tersedianya 24 Orang calon pengusaha sanitasi yang terlatih Sanitasi Total Berbasis
masyarakat (STBM).
TABEL : Program Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –132
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Jumlah industri formal dan informal yang mendapatkan promosi kesehatan kerja
200
Industri
200
Industri 100,00 200,00
Prosentase pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat pekerja (%)
70,00 100,00 142,86 60,00
Ketersediaan Obat, Bahan dan Alat Penunjang RSUD Malingping (%)
100,00 100,00 100,00 75,00
Jumlah Pasien Mendapat Layanan Kesehatan Gratis (orang)
200
Orang
1.300
Orang 650,00 251,00
Lengkapnya pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan (%)
85,00 85,00 100,00 80,00
Tersedianya data dan informasi sesuai kebutuhan dan kemampuan (%)
80,00 80,00 100,00 70,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 9.760.161.954,00 Realisasi Program Tahun 2016 :Rp 8.536.255.790,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Jumlah Industri Formal Dan Informal Yang Mendapatkan Promosi Kesehatan Kerja
Indikator Kinerja Jumlah industri formal dan informal yang mendapatkan promosi kesehatan
kerja (%) bertujuan untuk Meningkatkan Promosi kesehatan dan surveilens kesehatan kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terdampingi dan terfasilitasinya implementasi kesehatan kerja dan olahraga di 4
Kabupaten/Kota percontohan;
2. Terdampingi dan terfasilitasinya implementasi kesehatan kerja dan olahraga di 4 Puskesmas
percontohan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –133
3. Terbimbingnya penerapan upaya kesehatan olahraga di 3 Kabupaten/Kota percontohan;
4. Terbimbingnya penerapan upaya kesehatan olahraga di 2 Puskesmas Fokus/percontohan;
5. Pengukuran kebugaran bagi calon Tim kesehatan haji Indonesia Provinsi Banten sejumlah
40 Orang;
6. Tersedianya 30 Orang tenaga terlatih dalam pengukuran kebugaran;
7. Tersedianya media promosi program kesehatan kerja dan olahraga.
Prosentase Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Pekerja
Indikator Kinerja Persentase pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat pekerja bertujuan
untuk Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pekerja & masyarakat
dilingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 2 paket Obat-obatan dan Perbekalan Kesehatan Pada BKKM UPT Dinas
Kesehatan Provinsi Banten;
2. Tersedianya 1 paket Barang Habis Pakai Pada BKKM UPT Dinas Kesehatan Provinsi
Banten.
Ketersediaan Obat, Bahan dan Alat Penunjang RSUD Malingping
Indikator Kinerja Ketersediaan obat, bahan dan alat penunjang RSUD Malingping bertujuan
untuk terlaksananya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada pasien.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka RSUD Malingping pada tahun 2016 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
3. Tersedianya 1 Paket Alat dan Bahan Laboratorium
4. Tersedianya 1 Paket Alat dan Bahan Radiologi
5. Tersusunnya 1 Dokumen SOP Pelayanan Penunjang Medis
6. Terlaksannya 1 Kegiatan Rapat Kebutuhan Bahan Penunjang Medis
7. Tersedianya 1 Paket Obat, Bahan dan Alat Bahan Habis Pakai Pelayanan Medis
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –134
8. Tersusunnya 1 Kegiatan Tim KomiteMedis
9. Tersedianya 1 Paket Alat dan Bahan Gas Medis
10. Tersedianya 1 Paket Alat dan Bahan Habis Pakai Penunjang Non Medis
11. Terlaksananya 1 Kegiatan Rapat Kebutuhan Bahan Penunjang Non Medis
12. Tersedianya 1 Paket Bahan Makan Minum Pasien
13. Tersedianya 1 Paket Bahan Habis Pakai Linen Pasien Rawat Inap RSUD Malingping
14. Tersedianya 1 Paket Alat PH dan Suhu Air Limbah
15. Tersedianya 1 Paket Alat dan Bahan Habis Pakai Handscrub
Jumlah Pasien Mendapat Layanan Kesehatan Gratis
Indikator Kinerja Jumlah pasien mendapat layanan kesehatan gratis bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka RSUD Malingping pada tahun 2016 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya 25 Orang Rapat Evaluasi Pelayanan Medis
2. Terlaksananya 4 Kegiatan Pencegahan Infeksi RSUD Malingping
3. Terlaksananya 1 Paket Belanja Jasa Konsultasi Penelitian
4. Terlaksananya 4 Kegiatan Pengelolaan Administrasi Pasen JKN dan Jamkesmas
5. Terlaksananya 1 Kegiatan Tim DOTs RSUD Malingping
6. Terlaksananya 1734 Orang Pengobatan Gratis dan Khitanan Masal
7. Terlaksananya 1 Dokumen SOP RSUD Malingping
8. Terlaksananya 20 Orang Pencegahan HIV, AID RSUD Malingping
9. Terlaksananya 1 Paket Pendampingan BLUD RSUD Malingping
10. Terlaksananya 12 Orang Supervisi Dokter Spesialis
11. Tersusunnya 1 Dokumen Pedoman Rencana Bisnis Anggaran Pejabat Petausahaan
Keuangan BLUD RSUD Malingping
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –135
12. Tersusunnya 1 Dokumen Tata Kelola RSUD Malingping
13. Tersusunnya 1 Dokumen Pedoman Standar Pelayanan Minimal RSUD Malingping
14. Tersusunnya 1 Dokumen Pedoman Remunerasi Jasa Layanan PPK BLUD RSUD
Malingping
15. Tersusunnya 1 Dokumen Pedoman KSO PPK BLUD RSUD Malingping
16. Tersusunnya 1 Dokumen Pedoman Akuntansi Pejabat Penatausahaan Keuangan BLUD
RSUD Malingping
17. Terlaksananya 1 Dokumen Penguatan Jejaring Pelayanan Maternal Neonatal Emergency
RSUD Malingping
18. Terlaksananya 1 Dokumen Refresing Visum ET Repertum Bagi Tenaga Medis dan
Paramedis RSUD Malingping
19. Tersusunnya 1 Dokumen Pedoman Kepegawaian RSUD Malingping
20. Tersusunnya 1 Dokumen SOP Pelayanan Medis Pada PPK BLUD RSUD Malingping
21. Tersusunnya 1 Dokumnen Rencana Bisnis Anggaran RSUD Malingping
Lengkapnya Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
Indikator kinerja lengkapnya pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan bertujuan
menyediakan fasilitas rekam medik 24 jam dan pelaporan yang cepat, tepat dan lengkap guna
menunjang pelayanan di RSUD Banten agar mempunyai mutu pelayanan yang baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah Banten tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya format rekam medis yang sesuai dengan cetakan yang dibutuhkan disetiap
pelayanan di RSUD Banten;
2. Tersedianya dokumen audit data rekam medis sebanyak 1 dokumen;
3. Terlaksananya monitoring dan evaluasi pengisian rekam medis sebanyak 12 kali dalam 1
tahun;
4. Tersedianya dokumen format rekam medis sesuai dengan standar akreditasi;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –136
5. Tersedianya pedoman, kebijakan dan dokumen dan standar operasional pelayanan (SOP)
tentang pengisian rekam medis.
Tersedianya Data Dan Informasi Sesuai Kebutuhan Dan Kemampuan
Adanya ketepatan dan kemampuan dalam penyusunan data dan informasi sesuai kebutuhan
dan kemampuan.
TABEL : Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Persentase ketersediaan obat buffer di Provinsi Banten (%)
100,00 100,00 100,00 100
Persentase Sarana Kesehatan, Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang berkualitas (%)
70,00 70,00 100,00 60,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 14.394.619.000,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 11.871.351.292,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Persentase Ketersediaan Obat Buffer Di Provinsi Banten
Indikator Kinerja Persentase ketersediaan obat buffer di Provinsi Banten bertujuan untuk
Memastikan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah terpenuhi.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakanhasil kinerja yaitu: Tersedianya 1 paket Obat Essential dan Perbekalan
Kesehatan Buffer Stock Provinsi.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –137
Persentase Sarana Kesehatan, Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Yang Berkualitas
Indikator Kinerja Persentase Sarana Kesehatan, Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan yang berkualitas bertujuan untuk Meningkatkan kualitas sarana produksi dan
distribusi kefarmasian dan alkes.
Persentase Sarana Kesehatan, Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang
berkualitas Target 70%, Realisasi 70%. Adapun permasalahan yang dihadapai dikarenakan
adanya Ketidakpahaman atau kurangnya pengetahuan Pelaku Usaha mengenai regulasi dan
kesesuaian sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga peran pemerintah baik provinsi dan
Kab/Kota dalam pembinaan, dan sosialisasi mengenai aturan-aturan yang berlaku perlu
ditingkatkan.
TABEL : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Prosentase Institusi Pendidikan Kesehatan binaan yang terakreditasi (unit)
100 Unit 97 Unit 96,97 96,97
Terlaksananya Puskesmas yang melaksanakan SIKDA (unit)
188 Unit 121 Unit 64,36 121
Puskesmas Yang Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja (Unit)
55 Unit 161 Unit 292,73 161
Prosentase Sarana dan prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Banten (%)
90,00 0,00 0,00 0
Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan dan RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –138
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Jumlah Tenaga Kesehatan RS Malingping yang ditingkatkan kemampuannya (orang)
27
Orang 35 Orang 129,63 29,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 33.924.872.500,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 32.692.454.572,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Prosentase Institusi Pendidikan Kesehatan Binaan Yang Terakreditasi
Indikator Kinerja Persentase Institusi Pendidikan Kesehatan yang terakreditasi bertujuan untuk
Meningkatkan jumlah, jenis dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM kesehatan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2015 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terpilihnya
3 Orang
Tenaga
Kesehatan
teladan
Tingkat
Provinsi
Banten,
yang diikuti
32 Orang
Tenaga
Kesehatan
teladan hasil
seleksi tenaga kesehatan teladan tingkat Kab/Kota;
2. Tersedinya 70 Orang Dokter yang memahami dan mampu melaksanakan Program Intersip
Dokter di Provinsi Banten;
3. Terpilihnya 40 Orang menerima Bantuan Pendidikan Kesehatan;
4. Tersedianya 1 dokumen naskah akademik.
(Gambar: Kegiatan Seminar Tenaga Profesi Kesehatan,
oleh Dinas Kesehatan Prov. Banten)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –139
Terlaksananya Puskesmas Yang Melaksanakan SIKDA
Pada indikator Terlaksananya Puskesmas yang melaksanakan SIKDA Target 188 Puskesmas
realisasi 121 Puskesmas dengan capaian 64,36%. Adapun permasalahan yang dihadapai
dikarenakan masih minimnya SDM kesehatan yang kompeten terhadap penggunaan sistem
informasi berbasis teknologi (SIKDA), Masih terbatasnya sarana & prasarana penunjang
SIKDA, Masih lemahnya pemahaman pemangku kebijakan terhadap pemanfaatan SIKDA,
Masih terbatasnya aplikasi program SIKDA, Masih kurangnya koordinasi LP/ LS, Masih
minimnya Pemeliharaan dan maintenance software SIKDA, Masih rendahnya komitmen
dalam pelaksanaan reward dan punishment dalam pelaksanaan SIKDA, Transisi perubahan
aplikasi software E - Health yang akan diberlakukan secara nasional. Indikator kinerja tersebut
bertujuan untuk mendorong pemanfaatan SIKDA untuk mendukung pembangunan kesehatan
yang lebih efektif, efisien dan akuntabel. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas
Kesehatan Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya 40 Orang tenaga Data Operator yang terlatih dalam operasionalisasi dan
pemanfaatan SIKDA di Kab/Kota dan Puskesmas terpilih;
2. On the Job Training SIKDA ke 15 Puskesmas terpilih.
Puskesmas Yang Melaksanakan Upaya Kesehatan Kerja
Indikator Kinerja Persentase Puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan kerja dan atau
olahraga bertujuan untuk Meningkatkan jumlah Puskesmas yang melaksanakan upaya
kesehatan kerja dan upaya kesehatan olahraga di masyarakat.
1. Kebijakan kesehatan kerja dan kesehatan olahraga belum menjadi prioritas sehingga
menjadi kendala dalam pelaksanaan program kesjaor dilapangan;
2. Belum optimalnya sosialisasi dan advokasi kesehatan kerja bagi pekerja formal dan
informal, Belum semua perusahaan menerapkan K3 dengan baik dan optimal, Belum
terbentuknya tim kesehatan kerja di Tk. Provinsi sehingga masing-masing sektor blm
terpadu menjadi satu kesatuan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –140
3. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan masih minim mengenai kesehatan kerja
dan olahraga, Masih terbatasnya kemampuan SDM dalam kapasitas kesehatan kerja dan
olahraga, Masih minimnya sarana prasarana penunjang kesehatan kerja dan olahraga.
Pada indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan kerja dan atau
Olahraga dengan target 55 Puskesmas realisasi 161 Puskesmas dengan capaian 97.58
Prosentase Sarana Dan Prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi Banten
Indikator Kinerja Persentase Sarana dan prasarana Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Provinsi
Banten bertujuan untuk penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka pembentukan balai
kesehatan jiwa masyarakat di Provinsi Banten.
berdasarkan undang-undang kesehatan jiwa No. 18 Tahun 2014 pada pasal 52 ayat 2
diamanatkan bahwa setiap Provinsi wajib memiliki sekurangkurang 1 rumah sakit jiwa
pemerintah, dalam hal ini pemerintah Provinsi Banten harus memenuhi kewajiban amanat UU
tersebut, sehingga rencana membentuk balai kesehatan jiwa masyarakat sudah tidak memenuhi
amanat UU tersebut. Hingga Tahun 2016 sudah terdapat Uji Kelayakan (Feasibility Study)
untuk lokasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Banten, Pengadaan lahan RS Jiwa.
Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan Dan RS Yang Melayani Pasien Penduduk
Miskin Peserta Program Jamkesmas
Indikator Kinerja Persentase Pembinaan Dinas Kesehatan & RS yang melayani pasien
penduduk miskin peserta program Jamkesmas bertujuan untuk Penyediaan Pembiayaan
Kesehatan Masyarakat bagi Keluarga Miskin di wilayah Provinsi Banten.
Seluruh Kabupaten / Kota se-Provinsi Banten telah melaksanakan Program Jamkesda untuk
masyarakat miskin, baik melalui BPJS ataupun melalui mekanisme klaim menggunakan SKTM
(Surat Keterangan Tidak mampu). Bedasarkan Data PPLS 2011 jumlah penduduk miskin di
Provinsi Banten adalah 2.815.054 jiwa sedangkan yang sudah menjadi peserta PBI BPJS adalah
3.621.750 Jiwa, dengan jumlah PBI berdasarkan sumber APBDprovinsi Banten sebesar 49.555
Jiwa. Adapaun pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang belum meiliki kartu JKN,
dapat mengakses pelayanan kesehatan di RSUD Banten dan RSUD malingping melalui system
klaim atas biaya pelayanan kesehatan tersebut (Pasien SKTM). Diharapakan seluruh pasien
SKTM dapat diintegrasikan ke BPJS Kesehatan untuk menjadi Peserta bantuan iuran (PBI
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –141
Jumlah Tenaga Kesehatan RS Malingping Yang Ditingkatkan Kemampuannya
Indikator Kinerja Jumlah tenaga kesehatan RSUD Malingping yang ditingkatkan
kemampuannya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas/kemampuan tenaga kesehatan dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka RSUD Malingping pada tahun 2016 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlatihnya 20 Orang Pengiriman Peningkatan Kapasitas Tenaga Medis dan Non Medis
RSUD Malingping.
2. Terlatihnya 35 Orang Tenaga Kesehatan Rawat Inap
TABEL : Program Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perlindungan
Tenaga Kerja; dan Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja.
Tingkat Hubungan Industrial, Kesejahteraan Pekerja dan Perlindungan Tenaga Kerja (%)
4,73 3,96 83,72 5,84
Cakupan kegiatan peningkatan Keterampilan dan Kesempatan Tenaga Kerja
608
Orang
1.390
Orang 228,62 1.440
Anggaran Program Tahun 2016 :Rp 15.240.410.394,00 Realisasi Program Tahun 2016 :Rp 14.029.114.300,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Tingkat Hubungan Industrial, Kesejahteraan Pekerja dan Perlindungan Tenaga Kerja.
Capaian indikator rasio meningkatnya hubungan industrial, kesejahteraan pekerja dan
perlindungan tenaga kerja telah tercapai 5,84% dari target yang ditetapkan sebesar 4,29%.
Pencapaian 136,13% pada indikator ini menunjukan bahwa perusahaan yang bisa terawasi
hubungan industrial, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerjanya baru sekitar 5,84% dari
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –142
total jumlah perusahaan yang ada di Provinsi Banten. Hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah
tenaga fungsional pengawas tenaga kerja dan fungsional mediator yang dimiliki Disnakertrans
Provinsi Banten. Hal ini juga perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah untuk dapat
mengakomodir kesulitan yang ada di dinas, karena akan berdampak terhadap meningkatnya
kondusifitas iklim investasi yang ada di Provinsi Banten yang akan berpengaruh terhadap
Pendapatan Daerah.
Pencapaian ini didapat melalui kegiatan Peningkatan pengawasan norma ketenagakerjaan,
peningkatan pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3), peningkatan
pengawasan dan perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak, peningkatan kapasitas
kelembagaan tenaga kerja, fasilitasi penetapan UMP dan peningkatan pemasyarakatan
hubungan industrial dan syarat kerja.
Cakupan Kegiatan Peningkatan Keterampilan Dan Kesempatan Tenaga Kerja
1. Capaian indikator rasio meningkatnya keterampilan dan kesempatan tenaga kerja telah
tercapai sebanyak 1.440 orang dari target yang ditetapkan sebesar 528 orang. Pencapaian
272.72% pada indikator ini menunjukan bahwa tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
keteampilan dan kesempatan kerja sudah sesuai target.
2. Pencapaian ini didapat melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi
pencari kerja BLKI Provinsi banten dan Sosialisasi BLKI, penyusunan kurikulum dan
penempatan hasil lulusan BLKI.
TABEL : Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kesetaraan gender.
Pengembangan Kota Layak Anak Kab/Kota (Forum Kader, POKJANAL)
2
Kabupaten
/Kota
1 Kota 50,00 2
Kab/Kota
Rasio Pembinaan dan Pengembangan Jaringan kerja lembaga
100,00 100,00 100,00 100,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –143
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
masyarakat (TP. PKK Prov, Kab/Kota, Kec, HARGANAS) (%)
Rasio Peningkatan Kapasitas Pengelola P2TP2A dan lembaga lainnya (%)
20,00 20,00 100,00 20,00
Rasio Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUG TKP3, PSW (AP,PPRG) (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Pembinaan Organisasi Wanita (BKOW dan lainnya) (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan(P2WKSS,GSI,APE) (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Prosentase penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terlaporkan (Dalam dan Luar Provinsi) (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 9.766.216.750,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 9.062.944.100,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Pengembangan Kota Layak Anak Kab/Kota (Forum Kader, POKJANAL)
Indikator Kinerja Pengembangan Kota Layak Anak Kab/Kota (Forum Kader, POKJANAL)
bertujuan Terbentuk Kabupaten/Kota Layak Anak di 8 Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Kelurahan Se-Provinsi Banten, guna peningkatan pemenuhan hak-hak anak di Provinsi
Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –144
1. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat
dan Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut :
2. Terinformasikannya 31 Pengarusutamaan Hak-Hak Anak (PUHA) kepada 8
Kabupaten/Kota dalam Pencapaian dan peningkatan pemenuhan hak-hak anak melalui
Forum Telepon Sahabat Anak (TESA), forum anak Banten, pemimpin muda indonesia
dan keterlibatan Forum Kader Posyandu sejumlah 2.969 Kader Posyandu se-Provinsi
Banten.
3. Terlaksananya Penilaian Pembentukan Kota Layak Anak sejumlah 2 kota yaitu Kota
Cilegon dan Kota Tangerang.oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Rasio Pembinaan Dan Pengembangan Jaringan Kerja Lembaga Masyarakat (TP. PKK
Prov, Kab/Kota, Kec, HARGANAS)
1. Indikator Kinerja Pembinaan dan Pengembangan Jaringan kerja lembaga masyarakat (TP.
PKK Prov, Kab/Kota, Kec, HARGANAS) bertujuan Meningkatkan Partisipasi dan Peran
PKK dalam rangka Upaya Pemberdayaan Perempuan yang Berbasis Kemandirian
Berusaha dan Meningkatkan Upaya Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak Melalui
Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta Perdagangan Perempuan dan Anak.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat
dan Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut :
3. Tersedianya Dokumen yang terintegrasi dengan10 Program Pokok PPK antara SKPD
dengan 4 Pokja PKK Provinsi Banten sebanyak 1 Dokumen.
4. Tersedianya Dokumen Evaluasi dan Pelaporan TP PKK Provinsi Banten Tahun 2016
sebanyak 1 Dokumen.
5. TersedianyaPeningkatan Pengelola Anggota TP PKK Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan Desa/Kelurahan sebanyak 600 orang.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –145
Rasio Peningkatan Kapasitas Pengelola P2TP2A Dan Lembaga Lainnya
Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Pengelola P2TP2A dan lembaga lainnya bertujuan
Untuk Penguatan Kelembagaan P2TP2A dalam rangka Pencegahan dan Penanganan Kasus
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan, Eksploitasi, Penelantaran,
dan Perlakuan Salah Lainnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Terlatihnya 45 Orang bagi Pelayanan dan Pendampingan Korban KDRT.
2. Ditetapkannya Pergub No. 41 Tahun 2012 Tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan
dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang Tahun 2013 s.d. 2017
3. Tersedianya Kelembagaan P2TP2A Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan
Kelurahan yang terintegrasi.
4. Ditetapkannya Peraturan Gubernur tentang SPM Korban Tindak Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak.
5. Tertanganinya 1.446 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dari tindak
Kekerasan, Eksploitasi, Penelantaran, dan Perlakuan Salah Lainnya.
6. Terbangunnya Jejaring Kelembagaan P2TP2A antara Provinsi, Kabupaten/Kota,
Kecamatan, Kelurahan, Pemerhati Anak, dan lembaga terkait lainnya.
7. Tersedianya 60 orang Relawan P2TP2A Provinsi, Kabupaten/Kota.
Rasio Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUG TKP3, PSW (AP,PPRG)
Indikator Kinerja Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PUG, TKP3, PSW (APE, PPRG)
bertujuan dalam rangka Penerapan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG),
Anggaran Responsif Gender (ARG), data terpilah, penyusunan kebijakan responsif gender,
kajian program gender guna terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender di Wilayah Provinsi
Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –146
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya 120 orang Fasilitator PPRG di 8 Kab/Kota dan Pusat Study Wanita/Gender
di ProvinsiBanten.
2. Tersedianya1 Dokumen Laporan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Terinformasikannya Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2014 tentang Strategi Daerah
Percepatan Pelaksanaan PUG kepada 42 Peserta SKPD Provinsi, dan 16 Peserta
Kabupaten/Kota.
4. Tersedianya Dokumen ProgramPenguatan Kelembagaan PPRG melalui Tim Koordinasi
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan (TKP3) di 42 SKPD Provinsi Banten.
5. Tersedianya DokumenPelaksanaan PUG melalui PPRG di Kab/Kota sebanyak 1
Dokumen.
6. Tercapainya Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Utama untuk Provinsi
Banten, dan Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Pratama, Madya dan
Utama di 6 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten, atas keberhasilan Pelaksanaan Program
dan Kegiatan Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak.
Rasio Pembinaan Organisasi Wanita (BKOW dan lainnya)
Indikator Kinerja Pembinaan Organisasi Wanita (BKOW dan lainnya) bertujuan
Meningkatkan Partisipasi dan Peran Lembaga Organisasi Perempuan dalam rangka Upaya
Pemberdayaan Perempuan yang Berbasis Kemandirian Berusaha dan Meningkatkan Upaya
Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak Melalui Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga serta Perdagangan Perempuan dan Anak.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut
1. Tersedianya 56 Lembaga Organisasi Wanita Tingkat Provinsi Banten, Kabupaten/Kota.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –147
2. Terfasilitasinya 250 orang Lembaga Organisasi Perempuan dalam rangka Peringatan Hari
Ibu Tingkat Nasional ke 88 di Provinsi Banten.
3. Terlatihnya 120 Orang yang tergabung dalam Lembaga organisasi Perempuan dalam
rangka pelatihan Kepemimpinan Perempuan
Rasio Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (P2WKSS,GSI,APE)
Indikator Kinerja Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan(P2WKSS,GSI,APE) bertujuan
Meningkatkan peningkatan kualitas hidup perempuan di wilayah Provinsi Bantendengan cara
mengintegrasikan program dan kegiatan antara 16 SKPD terkait, Pemerintah Kabupaten/Kota
serta partisipasi masyarakat .
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut
1. Tersedianya Program dan Kegiatan yang Terintegrasi pada 16 SKPD untuk memfasilitasi
Program P2WKSS di 8 Kabupaten/Kota, 8 Kecamatan dan 16 Desa/Kelurahan.
2. Tersedianya50 Peserta yang memahami Rencana Aksi Daerah (RAD) tentang Peningkatan
Kualitas Hidup Perempuan (PKHP).
3. Tersedianya 50 Peserta yang memahamiKesehatan Reproduksi bagi Tenaga Kerja
Perempuan di Perusahaan
4. Tersedianya 50 Peserta yang memahamiGerakan Sayang Ibu di Rumah Sakit Pemerintah
dan Swasta.
5. Terlatihnya 80 orang peserta yang memahamiDesa Siaga Aktif bagi Tokoh Masyarakat
(Toma) dan Tokoh Agama (Toga) di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Prosentase Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Yang
Terlaporkan (Dalam dan Luar Provinsi)
Indikator Kinerja Penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terlaporkan
(Dalam dan Luar Provinsi) bertujuan terlidunginya Hak-hak Perempuan dan Anak di di wilayah
Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan hasil kinerja yaitu : Tertanganinya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –148
1.446 kasus yang terlaporkan oleh P2TP2A Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap Kekerasan
Perempuan dan Anak di Provinsi Banten selama tahun 2015.
TABEL : Program Pembinaan, Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga; dan
Program Kepemudaan dan Kepramukaan.
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target
Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan.
Jumlah Organisasi Pramuka yang mendapatkan pelayanan kepramukaan (unit/kwartir)
9 Kwartir 9 Kwartir 100,00 9,00
Jumlah Kelompok/Oraganissasi kepemudaan yang berperan dalam kewirausahaan (Kelompok)
10
Kelompo
k
31
Kelompok 310,00 25,00
Rasio Cabang Olahraga Berprestasi terhadap jumlah kejuaraan tingkat nasional/regional (event)
20
Cabor/
18 Event
31 Cabor/
19 Event 154,56
18 cabor/20
event
Tingkat pemenuhan prasarana dan sarana olahraga
1 Unit 1 unit 100,00 2 unit
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 18.984.621.321,00 Realisasi Program Tahun 2016:Rp 18.613.511.973,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Cabang Olahraga Berprestasi Terhadap Jumlah Kejuaraan Tingkat
Nasional/Regional
Indikator Kinerja Rasio Cabang Olahraga Berprestasi terhadap jumlah kejuaraan tingkat
nasional / regional (%) bertujuan untuk membina dan mengembangkan olahragawan secara
terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan di Provinsi Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –149
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. TerlaksananyaPekan Paralympic Pelajar Daerah (PEPARPEDA) KE - VIII;
2. TerfasilitasinyaTraning Centre (TC) PEPARNAS XV 2016;
3. Terfasilitasinya Fasilitasi Hari Olahraga Nasional (HAORNAS);
4. Terfasilitasinya Pekan Paralympian Nasional PEPARNAS XV 2016;
5. Terlaksananya Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA);
6. TerfasilitasinyaBimtek Tenaga Olahraga Layanana Khusus.
Tingkat pemenuhan prasarana dan sarana olahraga
Indikator Kinerja Tingkat Pemenuhan prasarana dan sarana olahraga bertujuan untuk
memfasilitasi tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga
dan/atau penyelenggaraan keolahragaan serta menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
digunakan untuk kegiatan olahraga.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terfasilitasinya Peralatan & Perlengkapan Penunjang Pekan Olahraga Pelajar Daerah
(POPDA) Ke- VIII;
2. Terfasilitasi Peralatan & Perlengkapan Penunjang Pekan Olahraga Pelajar Wilayah
(POPWIL) Ke- IV.
Jumlah Organisasi Pramuka Yang Mendapatkan Pelayanan Kepramukaan (Unit)
Indikator Kinerja Jumlah organisasi pramuka yang mendapatkan pelayanan Kepramukaan
(unit) bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan
lingkungan hidup.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –150
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. TerlaksananyaPeringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke 71 Tahun 2016 mencapai
100%;
2. Terlaksananya Peringatan HUT Pramuka Ke 55 Tk. Prov. Banten mencapai 100%;
3. Terlaksananya Pembinaan
Kepemimpinan dan
Peningkatan Keterampilan
Pramuka Penegak dan
Panegak mencapai 100%;
4. Terlaksananya 5 Fasilitasi
Kontingen Jambore Nasional
Tahun 2016 mencapai 100%;
5. Terlaksananya Pembinaan
Administrasi dan Tekhnik
Kepramukaan Bagi
Pembinaan mencapai 100%.
Jumlah Kelompok/Organisasi Kepemudaan Yang Berperan Dalam Kewirausahaan
(Kel)
Indikator Kinerja Jumlah Kelompok/ Organisasi Kepemudaan yang berperan dalam
kewirausahaan (kel) bertujuan untuk meningkatkan minat, bakat, potensi pemuda yang
terfasilitasi dalam kelompok organisasi kepemudaan yang berperan dalam kewirausahaan di
Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pengembangan Wirausaha Pemuda Tingkat Provinsi
Banten mencapai 100%;
2. Terlaksananya Pelatihan Penguatan Wirausaha Muda Pemula Bidang Pertanian, Perkebunan
dan Peternakan mencapai 100%;
(gambar : peaksanaan Kegiatan Pembinaan Pramuka,
pada Dinas Pemuda dan Olahraga)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –151
3. Terlaksananya Pelatihan Penguatan Wirausaha Muda Bidang Industri Kreatif mencapai
100%;
4. Terlaksananya Pelatihan Penguatan Wirausaha Muda Pemula Bidang Kelautan dan
Perikanan mencapai 100%;
5. Terlaksananya Pelatihan Penguatan Wirausaha Muda Pemula Bidang Jasa Boga mencapai
100%;
6. Terlaksananya Pelatihan Penguatan Wirausaha Muda Pemula Bidang Perdagangan Jasa
mencapai 100%;
7. Terselenggaranya Rancangan Pergub Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda
(LKPP) Provinsi Banten mencapai 100%;
8. Terselnggaranya Temu Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Tingkat Provinsi Banten
mencapai 100%.
TABEL : Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat.
Jumlah masyarakat miskin yang memperoleh pemberdayaan sosial
1.370
KK 1.370 KK 100,00 1.330 kk
Jumlah komunitas masyarakat terpencil yang diberdayakan
260 KK 260 KK 100,00 250 kk
Rasio pembinaan kelembagaan penanggulangan kemiskinan melalui TKPKD (Pengelola PNPM Perdesaan Perkotaan dan jenis PNPM lainnya) (%)
50,00 50,00 100,00 45,00
Anggaran Program Tahun 2016 :Rp 7.236.363.250,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 7.222.848.250,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –152
Jumlah Masyarakat Miskin Yang Memperoleh Pemberdayaan Sosial
Indikator Kinerja Jumlah Masyarakat Miskin yang Memperoleh Pemberdayaan Sosial (KK)
bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial mencakup pemenuhan kebutuhan
dasar masyarat miskin.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial pada tahun 2016 telah melaksanakan
kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya masyarakat miskin yang memperoleh pemberdayaan sosial sebanyak 1.370
kk terdiri dari identifikasi dan seleksi (verifikasi) sosial fakir miskin sebanyak 3.200 kk, rapat
koordinasi kegiatan pemberdayaan fakir miskin sebanyak 50 orang, lomba KUBE
berprestasi tingkat Provinsi 24 kube, seleksi pendamping sosial kube sebanyak 68 orang,
bimbingan teknis pendamping sosial sebanyak 140 orang, bimbingan sosial fakir miskin
sebanyak 2.100 orang, study kelayakan KUBE tahun 2017 sebanyak 1 Dokumen, Bursa
produk KUBE sebanyak 10 KUBE, penyusunan SOP kelompok usaha bersama (KUBE)
dan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 50 orang dan UEP perempuan rawan sosial
ekonomi (PRSE) dan UEP keluarga bermasalah sosial psikologis (KBSP) sebanyak 8
Kab./Kota.
Jumlah Komunitas Masyarakat Terpencil Yang Diberdayakan
Indikator Kinerja Jumlah Komunitas Masyarakat Terpencil yang Diberdayakan (KK) bertujuan
untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar
masyarat terpencil.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Komunitas Masyarakat Terpencil yang diberdayakan sebanyak 260 kk terdiri
dari pemetaan sosial komunitas masyarakat terpencil sebanyak 200 kk, semiloka daerah
hasil study kelayakan sebanyak 20 orang, seleksi dan pelatihan pendamping komunitas
masyarakat terpencil sebanyak 200 kk, bimbingan sosial dan motivasi komunitas masyarakat
terpencil sebanyak 100 orang, bimbingan kewirausahaan bagi warga komunitas masyarakat
terpencil sebanyak 240 kk, bimbingan lanjut pemberdayaan komunitas masyarakat terpencil
sebanyak 130 kk, rapat koordinasi pemberdayaan komunitas masyarakat terpencil sebanyak
45 kk.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –153
Rasio Pembinaan Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Melalui TKPKD
(Pengelola PNPM Perdesaan Perkotaan Dan Jenis PNPM Lainnya)
Indikator Kinerja Pembinaan Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Tim
Koordinasi Penanganan Kemiskinan Daerah (TKPKD) (Pengelola PNPM Perdesaan
Perkotaan dan jenis PNPM lainnya) bertujuan Penanggulangan Kemiskinan masyarakat Desa
dan Perkotaan di wilayah Provinsi Banten melalui Program dan kegiatan menindaklanjuti
Program PNPM Mandiri Perdesaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya 107 UPK (Unit Pengelola Kecamatan) dalam rangka mengikuti Gelar Karya
Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Nasional dan Tingkat Provinsi;
2. Tersedianya 1 Dokumen Evaluasi Pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan;
3. DitetapkannyaPeraturan Gubernur tentang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa (PPMD);
4. Tersedianya 24 orang Tenaga Ahli, 273 orang Pendamping Desa, dan 284 orang
Pendamping Lokal Desa Program Pendampingan Desa Provinsi Banten dalam rangka
pelaksanaan UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa.
TABEL : Program Rehabilitasi Sosial.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat.
Jumlah Lanjut Usia yang dilayani dan dilindungi
950
Orang
950
Orang 100,00 905
Jumlah Anak yang dilayani, dilindungi dan direhabilitasi
1.167
Orang
1.167
Orang 100,00 1.156
Jumlah Penyandang Cacat yang direhabilitasi
530
Orang
530
Orang 100,00 530
Jumlah lembaga sosial anak yang dibina
20
Lembag
a
20
Lembaga 100,00 20
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –154
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Jumlah tuna sosial yang direhabilitasi
680
Orang
680
Orang 100,00 680
Jumlah PMKS yang memperoleh pelayanan, perlindungan dan bimbingan lanjut Balai Perlindungan Sosial (BPS)
307
Orang
307
Orang 100,00 307
Jumlah PMKS yang memperoleh bimbingan sosial dan keterampilan dan bimbingan lanjut pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)
550
Orang
550
Orang 100,00 450
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 11.570.088.000,00 Realisasi Program Tahun 2016:Rp 11.407.205.187,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Jumlah Lanjut Usia Yang Dilayani Dan Dilindungi
Indikator Kinerja Jumlah Lanjut Usia yang Dilayani dan Dilindungi (Org) bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan sosial terhadap Lanjut Usia.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Kegiatan Pertemuan Pendamping Lanjut Usia Terdiri dari, Home Care
Lanjut Usia, Penghargaan Lanjut Usia, Hari Lanjut Usia Nasional Tk. Provinsi Banten 8
Kabupaten /Kota dan Penguatan Keluarga Lanjut Usia Sebanyak 950 Orang.
Jumlah Anak Yang Dilayani, Dilindungi Dan Direhabilitasi
Indikator Kinerja Jumlah Anak Yang Dilayani, Dilindungi dan Direhabilitasi (Org) bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial terhadap permasalahan anak.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya kegiatan Perlindungan Sosial Anak 1.167 Orang terdiri dari Penanganan
Kedaruratan Anak yang meliputi Anak yang berhadapan dengan hukum (ABDH), Anak
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –155
yang membutuhkan perlindungan khusus (AMPK), Anak Korban Tindak Kekerasan
(KTK),Aak Terlantar ( AT ), Anak Korban Bencana;
2. Terlaksananya pendampingan sosial anak terdiri dari balita anak terlantar, (350) orang LKS
anak terlantar sebanyak 30 LKS;
3. Terlaksananya lomba kreasi anak sebanyak 400 orang;
4. Terlaksananya Sidang Pipa sebanyak 35 Orang;
5. Tersedianya Parenting Skill pada anak sebanyak 40 Orang;
6. Adanya Koordinasi Teknis Penanganan Anak Lanjut Usia yang dilaksanakan sebanyak 3
kali;
7. Terlaksananya Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan Daur Ulang Bagi anak Jalanan
Binaan Lembaga Sebanyak 120 Orang.
Jumlah Penyandang Cacat Yang Direhabilitasi
Indikator Kinerja Jumlah Penyandang Cacat yang Direhabilitasi (Org) bertujuan untuk
meningkatkan fungsi sosial penyandang cacat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Terlaksananya kegiatan Peningkatan dan Rehabilitasi Sosial bagi Orang Dengan Kecacatan
dan Eks Penyakit Kronis telah teralisasi 100% atau 530 Orang. Sasaran tersebut dapat
dicapai melalui pelaksanaan kegiatan Bimsos dan Motivasi Kerja bagi Eks Kusta dan
Penyandang Disabiltas di Kota Tangerang, Kota Cilegon dan Kota Tangsel sebanyak 45
Orang, Unit Pelayanan Sosial Keliing (UPSK) bagi Peny. Disabilitas di Kabupaten
Tangerang dan Kabupaten Serang sebanyak 200 Orang, Loka Bina Karya (LBK) bagi Anak
Penyandang Disabilitas sebanyak 20 Orang, Bantuan Sosial bagi Penyandang Disabilitas
sebanyak 29 Orang, Hari Disabilitas Internasional (HDI) sebanyak 200 Orang dan
Pemantapan Pendamping ASODK sebanyak 35 Orang, Bantuan Sosial bagi Penyandang
Disabilitas sebanyak 9 Paket, Terselenggaranya Pengembangan Pendamping Sosial
Sebanyak 35 Orang, Terselenggarnya bimbingan lanjut sebanyak 1 Kegiatan Adanya hari
Disabilitas Internasional Sebanyak 200 Orang dan Verifikasi Penerima Hibah Bansos
sebanyak 8 Kabupaten Kota.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –156
Jumlah Lembaga Sosial Anak Yang Dibina
Indikator Kinerja Jumlah Lembaga Sosial Anak Yang Dibina (Lbg) bertujuan untuk
meningkatkan fungsi lembaga sosial dalam melaksanakan kegiatan dibidang kesejahteraan
sosial.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan hasil kinerja : Terlaksananya kegiatan Perlindungan Sosial Anak sebanyak 20
Lembaga.
1. Terlaksananya Kelembagaan Sosial yang dibina Sebanyak 550 Orang yang meliputi
Bimbingan Manajen (LKS ) Sebanyak 50 (Lembaga ), Pertemuan Dunia Usaha Sebanyak 40
Orang, Pembinaan Kelembagaan Karang Taruna 100 (Lembaga ), Pelatihan Dasar PSM
Sebanyak 70 ( Lembaga ), Rakernas LK2S 300 Orang, Bulan Bhakti Karang Taruna
Sebanyak 300 Orang.
Jumlah Tuna Sosial Yang Direhabilitasi
Indikator Kinerja Jumlah Tuna Sosial Yang Direhabilitasi (Org) bertujuan untuk meningkatkan
fungsi sosial tuna sosial.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2015 telah
melaksanakan hasil kinerja :
1. Terlaksananya kegiatan Rehabilitasi Sosial bagi Tuna Sosial dan Eks Napza 680 Orang yang
tersebar di 8 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Seleksi dalam rangka pendataan calon
peserta bimsos dan pelatihan, terlaksananya keterampilan bagi gelandangan di kabupaten
lebak, adanya bimbingan sosial pencegahan penyalahgunaan napza dan HIV/AIDS di kota
tangerang, terlaksananya sosialisasi tentang IPWL (institusi penerima wajib lapor) bagi psks
di kabupaten serang sebanyak 30 orang, terlaksananya rehabilitasi berbasis masyarakat tk.
Kabupaten/kota di kabupaten serang sebanyak 50 orang, adanya bantuan usaha ekonomi
produktif (UEP) bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) sebanyak 60 paket
dan Bimbingan lanjut sebanyak 1 kegiatan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –157
Jumlah PMKS yang memperoleh pelayanan, perlindungan dan bimbingan lanjut Balai
Perlindungan Sosial (BPS)
Indikator Kinerja Jumlah PMKS Yang Memperoleh Pelayanan, Perlindungan dan Bimbingan
Lanjut Balai Perlindungan Sosial (BPS) (Org) bertujuan untuk memberikan pelayanan dan
perlindungan kepada Lanjut Usia Terlantar, WKTK, Balita Terlantar, Tuna Grahita dalam
panti.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya kegiatan Pelayanan dan Perlindungan Sosial pada BPS yang ditunjang
dengan beberapa tolok ukur sebagai berikut :
a. Pelayanan dan Perlindungan Sosial Bagi Lanjut Usia (LU) Terlantar (60 Orang);
b. Pelayanan dan Perlindungan Sosial Bagi Wanita Korban Tindak Kekerasan (WKTK)
(30 Orang);
c. Pelayanan dan Perlindungan Sosial Bagi Balita Terlantar (10 Orang);
d. Pelayanan dan Perlindungan Sosial Bagi Tuna Grahita (10 Orang).
2. Terlaksananya kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran pada BPS telah terealisasi 307
Orang yang ditunjang dengan beberapa tolok ukur sebagai berikut :
a. Bimbingan dan Keterampilan Bagi Klien Wanita Korban Tindak Kekerasan (WKTK)
(30 Orang);
b. Bimbingan dan Pengasuhan Klien Balita Terlantar (10 Orang);
c. Bantuan Modal Usaha Bagi Klien Wanita Korban Tindak Kekerasan (WKTK) (30
Orang);
d. Bantuan Modal Usaha Bagi Klien Tuna Grahita (10 Orang);
e. Pembinaan Lanjut (Binjut) Eks Klien Balai Perlindungan Sosial Melalui Kewirausahaan
(15 Orang).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –158
Jumlah PMKS Yang Memperoleh Bimbingan Sosial Dan Keterampilan Dan
Bimbingan Lanjut Pada Balai Pemulihan Dan Pengembangan Sosial (BP2S)
Indikator Kinerja Jumlah PMKS Yang Memperoleh Bimbingan Sosial dan Keterampilan Dan
Bimbingan Lanjut Pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) bertujuan untuk
memberikan bimbingan sosial dan keterampilan kepada PMKS.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya kegiatan Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan pada BP2S yang
ditunjang dengan beberapa tolok ukur sebagai berikut :
a. Pembinaan Gepeng/Masyarakat Miskin Rentan (80 Orang);
b. Pembinaan Tuna Susila/Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) (70 Orang);
c. Pembinaan Remaja Putus Sekolah Terlantar (40 Orang);
d. Pembinaan Eks Korban Napza (40 Orang);
e. Pembinaan PMKS Hasil Razia (100 Orang).
2. Terlaksananya Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran pada BP2S 450 Orang. Adapun
Sasaran yang ditangani di BP2S Tahun 2016 adalah : Gepeng 80 Orang, Tuna Susila 70
Orang, Remaja Putus Sekolah Terlantar 40 Orang, Eks Korban Napza 40 Orang, PMKS
Hasil Razia 100 Orang, Eks Klien BP2S 195 Orang, yang ditunjang dengan beberapa tolok
ukur sebagai berikut :
a. Penerimaan dan Seleksi Calon Klien BP2S Hasil Razia PMKS (100 Orang);
b. Bimbingan Lanjut (Binjut) Eks Klien BP2S untuk PMKS Gepeng, Tuna Susila, RPS
dan Eks Napza (195 Orang);
c. Pelatihan Kewirausahaan PMKS Gepeng, Tuna Susila, RPS dan Eks Napza (200
Orang);
d. Praktek Belajar Kerja (PBK) Eks Klien BP2S (60 Orang);
e. Pemberian Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Eks Klien BP2S (15 Orang)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –159
TABEL : Program Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat.
Jumlah Korban Tindak Kekerasan/Pekerja Migran yang dilindungi (Orang)
50
Orang 50 Orang 100,00 50
Jumlah bantuan untuk korban bencana (Orang)
5.000
Orang
4.500
Orang 90,00 4.500
Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang dilatih (Orang)
1.286
Orang
1.286
Orang 100,00 1.286
Jumlah Masyarakat yang mendapat jaminan Sosial (Orang)
366
Orang
48.063
Orang 13.132 48.881
Anggaran Program Tahun 2016 :Rp 20.492.665.000,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 20.000.594.900,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Jumlah Korban Tindak Kekerasan/Pekerja Migran Yang Dilindungi
Indikator Kinerja Jumlah Korban Tindak Kekerasan/Pekerja Migran Yang Dilindungi (Org)
bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial kepada KTK/PM bermasalah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2015 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya bimbingan dan motivasi KTK-PMB sebanyak 360 orang, pemulangan
KTK-PMB dalam provinsi sebanyak 100 orang, sosialiasi penanganan dan pencegahan
KTK-PMB, rapat koordinasi penanganan dan pencegahan KTK-PMB tk. Provinsi
Banten, adanya sosialisasi penanganan dan pencegahan KTK-PMB ke kabupaten/kota
di wilayah Provinsi Banten sebanyak 400 orang, verifikasi calon penerima bantuan
sosial UEP KTK-PMB sebanyak 1 kegiatan, Bimbingan keterampilan UEP KTK-PMB
sebanyak 30 orang, Bantuan sosial UEP KTK-PMB sebanyak 30 paket.
Jumlah bantuan untuk korban bencana
Indikator Kinerja Jumlah Bantuan Untuk Korban Bencana (Org) bertujuan untuk memberikan
bantuan sosial kepada korban bencana alam dan korban bencana sosial.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –160
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Rapat koordinasi / pertemuan multisektor perlindungan sosial korban bencana alam
sebanyak 60 orang, pembentukan kampung siaga bencana (KSB) tahap I Tk. Provinsi
Banten, bimbingan teknis penguatan manajemen Tim kampung siaga bencana (KSB)
sebanyak 840 orang, penyiapan buffer stock perlindungan sosial sebanyak 2.700 paket,
fasilitasi pemulangan orang terlantar di wilayah Provinsi Banten sebanyak 500 orang dan
operasional tim petugas perlindungan sosial korban bencana sebanyak 14 orang.
Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Yang Dilatih
Indikator Kinerja Jumlah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Yang Dilatih (Org) bertujuan
untuk melatih Taruna Siaga Bencana.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Pembinaan dan pemantapan spesifikasi dysaster victim identivication (DVI) bagi
TAGANA sebanyak 80 orang, pembinaan dan pemantapan spesifikasi keahlian petugas
advokasi sosial TAGANA Provinsi Banten sebanyak 80 orang, gladi lapang bhakti sosial
TAGANA dan lomba kecamatan siaga bencana tk. Provinsi Banten sebanyak 440 orang,
penyiapan dan pembinaan TAGANA di kabupaten/kota se-Provinsi Banten sebanyak
1.286 orang, penyerahan TAGANA ke lokasi bencana sebanyak 1.000 Orang dan
peringatan bhaktib sosial nasional TAGANA sebanyak 5 orang.
Jumlah Masyarakat Yang Mendapat Jaminan Sosial
Indikator Kinerja Jumlah Masyarakat Yang Mendapat Jaminan Sosial (Org) bertujuan untuk
meningkatkan taraf kesejahteraan sosial fakir miskin.
indikator sasaran Jumlah Masyarakat yang Mendapatkan Jaminan Sosial yang ditetapkan
menghasilkan capaian kinerja sebesar 55.084 orang (15.50,27%). Hal ini disebabkan karena
adanya peningkatan daya dukung anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Banten sehingga
capaian sasaran baik berupa pembinaan, bimbingan, pendampingan maupun bantuan sosial
bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) meningkat dan dapat melebihi dari
target.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –161
TABEL : Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat.
Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial yang dibina (Orang)
604
Orang
604
Orang 100,00 604
Jumlah Kelembagaan sosial yang dibina (Lembaga)
550
Lembag
a
550
Lembaga 100,00 550
Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan (NK3)
400
Orang
400
Orang 100,00 400
Jumlah Penyuluhan Sosial yang dilaksanakan (Orang)
200
Orang
200
Orang 100,00 200
Cakupan kegiatan peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan
12
Kegiata
n
12
Kegiatan 100,00 12
Cakupan kelembagaan kelompok/badan/lembaga/ organisasi keagamaan yang terfasilitasi
600
Lembag
a
602
Lembaga 100,33
600 Lembaga
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 30.424.921.500,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 29.208.613.474,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial Yang Dibina
Indikator Kinerja Jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial Yang Dibina (Org) bertujuan untuk
membina Tenaga Kesejahteraan Sosial agar dapat membantu mendapingi program-program
kesejahteraan sosial di masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2015 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –162
1. Pertemuan dan pembinaan kelembagaan forum komunikasi TKSK sebanyak 163 orang,
bimbingan teknis PSM sebanyak 50 orang, rapat koordinasi bidang kelembagaan
sosial/rakerda PSKS sebanyak 108 orang, pemilihan PSKS beprestasi sebanyak 64 orang,
pelatihan dan pembinaan saka pramuka bina sosial sebanyak 250 orang dan jambore PSKS
sebanyak 1.500 orang.
Jumlah Kelembagaan Sosial Yang Dibina
Indikator Kinerja Jumlah Kelembagaan Sosial Yang Dibina (Org) bertujuan untuk membina
Kelembagaan Sosial agar dapat berperan dalam program-program kesejahteraan sosial di panti.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Bimbingan Manajemen Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) (120 Lembaga);
2. Pertemuan WKSBM (50 Lembaga);
3. Pertemuan Dunia Usaha (40 Lembaga);
4. Pembinaan Kelembagaan Karang Taruna (100 lembaga).
Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan
Indikator Kinerja Pelestarian Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan (NK3)
(Org) bertujuan untuk melestarikan Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan
kepada guru dan siswa siswi sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan (NK3) sebanyak 400
orang terdiri dari Bimbingan peningkatan NK3 kepada guru angkatan I sebanyak 50 orang,
pertemuan TIM peneliti dan pengkaji gelar derah (TP2GD) Provinsi / Kabupaten/Kota
sebanyak 50 orang, Fasilitasi pemilihan TMP/MPN sebanyak 90 orang, pengenalan nilai
situs bersejarah ziarah wisata sebanyak 2 lokasi, peringatan hari pahlawan 10 November
sebanyak 200 orang dan seminar perjuangan pahlawan asal Banten sebanyak 100 orang.
Jumlah Penyuluhan Sosial Yang Dilaksanakan
Indikator Kinerja Jumlah Penyuluhan Sosial yang dilaksanakan (Org) bertujuan untuk
memberikan penyuluhan sosial dan memberikan informasi program-program penanganan
kesejahteraan sosial kepada masyarakat.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –163
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Sosial Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya penyuluhan sosial yang dilaksanakan sebanyak 200 orang terdiri dari,
penyuluhan sosial keliling sebanyak 500 orang, workshop updating data melalui website
Dinas Sosial Provinsi Banten sebanyak 100 orang, Promosi dan pubikasi Banten Expo
sebanyak 100 orang, promosi publikasi melalui KSN Expo sebanyak 1 event, pengolahan
website Dinas Sosial Provinsi Banten sebanyak 5 Media, Penyuluhan sosial kepada
kecamatam dan desa sebanyak 80 orang dan penyuluhan melalui Film Dokumentar
sebanyak 15 orang
Cakupan Kegiatan Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Nilai-Nilai
Keagamaan
Indikator Kinerja Cakupan kegiatan peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
keagamaan, bertujuan untuk meningkatkan kerukunan hidup beragama, serta meningkatkan
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dimasyarakat sehingga tercipta kerukunan dan
kehidupan masyarakat di Provinsi Banten yang berlandaskan Iman dan Takwa.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terfasilitasinya pelaksanaan Even - event Keagamaan 8 Kab/Kota dan Provinsi Banten;
2. Terfasilitasinya pelaksanaan Peringatan Isra Mi’raj 1437 H dengan jumlah 3.500 orang peserta;
3. Terfasilitasinya pelaksanaan Peringatan Nuzulul Qur’an 1437 H dengan jumlah 3.500 orang peserta
4. Terfasilitasinya pelaksanaan Peringatan Idul Fitri 1437 H dengan jumlah 1.500 orang peserta
5. Terfasilitasinya pelaksanaan Peringatan Idul Adha 1437 H dengan jumlah 1.500 orang peserta
6. Terfasilitasinya pelaksanaan Peringatan Tahun Baru Hijriah 1438 H dengan jumlah 3.500 orang peserta
7. Terfasilitasi Pelaksanaan Dzikir Bersama Tingkat Provinsi Banten dengan jumlah 1.200 orang peserta
8. Terfasilitasinya Pelaksanaan Hut Banten Bidang Keagamaan dengan Jumlah 300 orang peserta;
9. Terfasilitasinya Pelaksanaan Koordinasi Bidang Keagamaan dengan Jumlah 150 orang peserta;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –164
10. Terfasilitasinya pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H dengan jumlah 1.200 orang peserta.
Cakupan Kelembagaan Kelompok/Badan/Lembaga/Organisasi Keagamaan Yang
Terfasilitasi
Indikator Kinerja Cakupan Kelembagaan Kelompok/Badan/Lembaga/Organisasi Keagamaan
yang terfasilitasi, bertujuan untuk, meningatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan,
kelompok yang memfasilitasi pembinaan kepada masyarakat pada bidang kegamaan di
Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terbinanya100 lembaga Kelembagaan Pesantren Se-Provinsi Banten;
2. Terfasilitasinya Pelaksanaan 8 kab/kota dalam rangka peningkatan Syiar Ramadan Tingkat
Provinsi Banten;
3. Terfasilitasinya 4.000 orang peserta dalam rangka Halal Bihalal Tingkat Provinsi Banten
1437 H;
4. Terfasilitasinya 46 orang peserta Tim Pemandu Haji Daerah tahun 2016 ;
5. Terfasilitasinya 100 Lembaga Masjid Indonesia 8 kab/kota Se- Provinsi Banten;
6. Terbinanya 8 kab/kota Guru Ngaji se Provinsi Banten;
7. Terfasilitasinya 8 kab/kota Jambore Santri Se-Provinsi Banten;
8. Terfasilitasinya 200 orang peserta dalam rangka Peningkatan Keteladanan Masyarakat di
Bidang Keagamaan;
9. Terbinanya 6 Lembaga Keagamaan dan Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –165
TABEL : Program Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.
Cakupan pembinaan lembaga yang terbina sadar politik (%)
368
Lembaga
368
Lembaga 100,00 363
Cakupan pembinaan lembaga yang sadar kerukunan (%)
426
Lembaga
426
Lembaga 100,00 426
Cakupan kegiatan Pemeliharaan Stabilitas Daerah (%)
100,00 100,00 100,00 100
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 14.170.825.000,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 13.737.263.757,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan Pembinaan Lembaga Yang Terbina Sadar Politik
Indikator Kinerja Cakupan Pembinaan Lembaga yang Sadar Politik (368 Lembaga) bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran berpolitik bagi masyarakat di wilayah Provinsi
Banten. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya Ormas dan LSM yang paham tentang etika dan budaya politik sejumlah 90
orang;
2. Tersedianya partai politik yang paham tentang etika dan budaya politik sejumlah 70 orang;
3. Tersedianya santri yang paham tentang etika dan budaya politik sejumlah 100 orang;
4. Tersedianya perempuan anggota lembaga nirlaba yang paham politik sejumlah 100 orang;
5. Terlaksananya penyelenggaraan dan pengembangan demokrasi di Provinsi Banten sejumlah
60 orang;
6. Tersedianya pemilih pemula yang paham tentang UU NO 15 Tahun 2011 Tentang
Penyelenggaraan Pemilihan Umum sejumlah 160 orang;
7. Tersedianya organisasi nirlaba dan masyarakat yang paham akan pemilukada serentak tahun
2017 sejumlah 200 orang.
8. Tersedianya tokoh masyarakat yang paham akan pilkada serentak tahun 2017 sejumlah 160
orang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –166
9. Terselenggaranya Fasilitasi dan Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan
Partai Politik Periode 2014-2019 sejumlah 1 dokumen;
10. Terselenggaranya rapat koordinasi pemantauan, pelaporan, dan evaluasi perkembangan
politik di daerah Tangerang sejumlah 4 kegiatan, 4 dokumen, 288 orang;
11. Tersusunnya database Partai Politik di Provinsi Banten sejumlah 1 dokumen;
12. Terselenggaranya peningkatan dan pengembangan SDM pengurus dan kader Partai Politik
sejumlah 145 Orang.
13. Terselenggaranya rapatkoordinasi bidang ketahanansosial, dan budaya di Provinsi Banten
sejumlah 3 kegiatan, 50 orang;
14. Terselenggaranya workshop pengembangan pelestarian adat budaya dan keraton di Provinsi
Banten sejumlah 2 kegiatan, 90 orang;
15. Terselenggaranya peningkatan pelayanan registrasi bagi ormas di Provinsi Banten sejumlah
1 dokumen;
16. Tersedianya update data ormas di Provinsi Banten sejumlah 1 Dokumen;
17. Terselenggaranya sarasehan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dengan ORMAS
di Kab/Kota se-Provinsi Banten sejumlah 3 kegiatan, 100 orang;
18. Terselenggaranya diseminasi pemanfaatan Anjungan Provinsi Banten dalam pelestarian adat
budaya Banten sejumlah 2 kegiatan, 90 orang;
19. Terselenggaranya rakor monitoring, evaluasi dan pelaporan keberadaan Ormas di
Kab/Kota se-Provinsi Banten sejumlah 8 kegiatan, 30 orang;
20. Terselenggaranya peningkatan peran Ormas dalam pembangunan di Provinsi Banten
sejumlah 2 kegiatan, 60 orang.
21. Tersedianya dokumen monitoring dan pelaporan tahapan Pilkada tahun 2017 di Provinsi
Banten ke 4 Kab dan 4 Kota sejumlah 1 Dokumen;
22. Terselenggaranya rapat koordinasi persiapan Pilkada Provinsi Banten Tahun 2017 sejumlah
5 kegiatan, 300 orang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –167
23. Terselenggaranya rapat koordinasi persiapan pemilihan kepala daerah Provinsi Banten
sejumlah 4 kegiatan, 240 orang.
Cakupan Pembinaan Lembaga Yang Sadar Kerukunan
Indikator Kinerja Cakupan Pembinaan Lembaga yang Sadar Kerukunan (426 Lembaga)
bertujuan untuk meningkatkan pendidikan masyarakat dalam pengembangan wawasan
kebangsaan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terselenggaranya fasilitasi rapat kerja dan evaluasi mitra Kesbangpol Prov. Banten FKUB,
FPK, FKDM, FKPT, FPLA dengan Kab./Kota sejumlah 1 kegiatan, 122 orang;
2. Terselenggaranya peningkatan pemahaman wawasan kewarganegaraan sejumlah 3 kegiatan,
110 orang;
3. Terselenggaranya peningkatan pemahaman pembauran kebangsaan Kab./Kota sejumlah 2
kegiatan, 120 orang;
4. Terselenggaranya peran serta masyarakat (FKUB, FPK, FKDM, FPLA. Kader bela
Negara) dalam mensukseskan penyelenggaraan Pemilukada 2017 di Provinsi Banten
sejumlah 1 kegiatan, 200 orang.
5. Terselenggaranya peningkatan kesadaran bela negara sejumlah 2 kegiatan, 100 orang;
6. Terlaksananya apel Hari Kesaktian Pancasila sejumlah 1 kegiatan, 1500 orang;
7. Terlaksananya lomba cerdas cermat kebangsaan tingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas) sejumlah 1 kegiatan, 72 orang;
8. Tersedianya masyarakat kampung merah putih yang paham akan wawasan kebangsaan
sejumlah 1200 orang;
9. Terselenggaranya pembinaan babinsa/babinmas/kepala desa, lurah/tokoh masyarakat dan
tokoh pemuda sejumlah 1 kegiatan, 70 orang;
10. Terselenggaranya peningkatan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah sejumlah 1 kegiatan, 125 orang.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –168
Cakupan Kegiatan Pemeliharaan Stabilitas Daerah
Indikator Kinerja Cakupan Kegiatan Pemeliharaan Stabilitas Daerah (100%) bertujuan untuk
terpeliharanya stabilitas daerah di Provinsi Banten. Untuk mencapai tujuan tersebut maka
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan
beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersosialisasinya Permendagri Nomor 21 Tahun 2013 tentang Fasilitasi Pencegahan
Penyalahgunaan Narkotika dan Penyuluhan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tingkat Provinsi Banten sejumlah 6 kegiatan, 80 orang;
2. Terosialisasinya UU No.7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial sejumlah 3
kegiatan, 60 orang;
3. Terselenggaranya rapat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Banten
dan Kab/Kota sejumlah 4 kegiatan, 50 orang;
4. Terselenggaranya workshop deteksi dini dan rawan konflik tingkat provinsi Banten
sejumlah 3 kegiatan, 80 orang;
5. Terselenggaranya rapat koordinasi pengendalian keamanan provinsi Banten sejumlah 3
kegiatan, 50 orang;
6. Terselenggaranya rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial tingkat Provinsi sejumlah
4 Kegiatan;
7. Terselenggaranya pemantauan kelapangan terhadap aksi unjuk rasa tingkat Provinsi Banten
sejumlah 360 kali, 3 orang;
8. Terselenggaranya penyelidikan, pengamanan dan penggalangan (LIDPAMGAL) terhadap
kelompok radikal sejumlah 120 kali, 3 orang;
9. Terselenggaranya kajian deteksi dini rawan konflik di daerah investasi wilayah Lebak dan
Pandeglang sejumlah 3 kegiatan;
10. Terselenggaranya penanggulangan konflik sosial sejumlah 2 kegiatan, 50 orang;
11. Tersosialisasinya penanggulangan kerawanan konflik sosial di daerah investasi sejumlah 2
kegiatan, 60 orang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –169
12. Terselenggaranya program pemutakhiran basis data terpadu (PBDT) 2017 sejumlah 1
kegiatan;
13. Tersosialisasinya Undang-Undang No. 6 Tahun 2011, Permendagri No. 49 Tahun 2010
dan Permendagri No. 50 Tahun 2010 Wilayah Kab/Kota Serang sejumlah 1 kegiatan, 70
orang;
14. tersosialisasinya Undang-Undang No. 6 Tahun 2011, Permendagri No. 49 Tahun 2010 dan
Permendagri No. 50 Tahun 2010 Wilayah Kota Cilegon, Kab Pandeglang dan Kab Lebak
sejumlah 1 kegiatan, 70 orang;
15. Tersosialisasinya Undang-Undang No. 6 Tahun 2011, Permendagri No. 49 Tahun 2010
dan Permendagri No. 50 Tahun 2010 Wilayah Kab/Kota Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan sejumlah 1 kegiatan, 70 orang;
16. Terselenggaranya rapat Tim Pemantauan Kegiatan Orang Asing sejumlah 4 kegiatan;
17. Tersosialisasinya Permendagri No.7 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permendagri
No.64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian bagi Perguruan
Tinggi di Wilayah Kab/kota Serang, kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang dan Kab.Lebak
sejumlah 1 kegiatan, 70 orang;
18. tersosialisasinya Permendagri No.7 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permendagri
No.64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian bagi Perguruan
Tinggi di Wilayah Kab/kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan sejumlah 1 kegiatan,
70 orang;
19. Terlaksananya pemantauan ke lapangan keberadaan orang asing di wilayah Provinsi Banten
sejumlah 4 kegiatan, 48 orang;
20. Terselenggaranya diseminasi ketahanan ekonomi di Kabupaten Tangerang sejumlah 2
kegiatan, 80 orang;
21. Terselenggaranya diseminasi ketahanan ekonomi di Kota Tangerang Selatan sejumlah 2
kegiatan, 80 orang;
22. Terselenggaranya diseminasi ketahanan ekonomi di Kota Tangerang sejumlah 2 kegiatan,
80 orang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –170
23. Terselenggaranya seminar pengembagan ekonomi kerakyatan di Provinsi Banten sejumlah
1 kegiatan, 80 orang;
24. Terselenggaranya workshop kewirausahaan bagi organisasi kemasyarakatan di Provinsi
Banten sejumlah 2 kegiatan, 60 orang;
25. Terselenggaranya workshop ketahanan ekonomi bagi Kab/Kota dan Mitra Kerja di
Provinsi Banten sejumlah 1 kegiatan, 80 orang.
TABEL : Program Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai
Budaya.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan (%)
20,00 10,00 50,00 11,05
Meningkatnya pelestarian tradisi masyarakat adat (%)
20,00 10,00 50,00 12,00
Meningkatnya pelestarian nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal (%)
17,65 10,00 56,66 8,06
Meningkatnya pelestarian dan perlindungan cagar budaya, museum dan kesejarahan (%)
18,52 9,00 48,60 5,91
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 9.690.593.000,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 9.165.392.157,00 Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Meningkatnya Pengembangan Dan Pemanfaatan Kebudayaan
Indikator Kinerja Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan bertujuan untuk
mengembangkan kreatifitas para pelaku seni dan budaya yang ada di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –171
1. Terlaksananya 1 kali rakornis Seni Budaya tanggal 11 februari 2016, peserta 50 orang
stakeholder kesenian;
2. Terlaksananya kajian kesenian Banten pada bulan Juli-Agustus 2016, menghasilkan dzikir
saman, terbang gede, pipitan wewe, calung renteng;
3. Terlaksananya Fasilitasi Event Kesenian Banten, diantaranya : Festival Sawarna pada
tanggal 12 Maret 2016, Pelantikan Pengurus IKM pada tanggal 7 Maret 2016, Hari Musik
pada tanggal 9 Maret 2016, Golok Day pada tanggal 30 April 2016, Pagelaran Pencak Silat
pada tanggal 1 Mei 2016, Banten Short Movie Festival 2016 Untirta pada tanggal 8 April
2016, Hut Pepadi pada tanggal 20 Mei 2016;
4. Terselenggaranya Gita Bahana Nusantara, yaitu : Pelaksanaan audisi GBN pada tanggal 1-3
Juni 2016, Pengiriman duta GBN pada tanggal 1 Agustus 2016, Penjemputan Duta GBN
pada tanggal 19 Agustus 2016;
5. Terselenggaranya Pentas Kesenian di Istana Negara pada saat HUT RI yang dilaksanakan
di : MTQN TK. NASIONAL KE XXVI 2016 di Lombok – NTB pada tgl 28-29 Juli
2016, FESTIVAL SERUMPUN SEBALAI PARADE TARI di Bangka Belitung pada tgl
23 – 25 Juli 2016, FESTIVAL NASIONAL MUSIK 2016 di Pantai Kayubura Parigi
Moutong Sulawesi Tengah/Palu di 22 – 23 April 2016;
6. Terselenggaranya Pentas Kesenian Bali di Wantilan Taman Budaya Provinsi Bali tgl 26-28
Juni 2016;
7. Terselenggaranya Fasilitasi MPU di Meulaboh Aceh Barat tgl 27-28 Agustus 2016;
8. Terselenggaranya 3 kali Fasilitasi Rapat Dewan Kesenian Banten;
9. Terselenggarnya Pertunjukan Seni di Luar Negeri Partisipasi dalam Indonesia Fair 2016 di
Perth – Australia tgl 10 14 November 2016;
10. Terselenggaranya Perekaman Kesenian Banten November - Desember 2016 Perekaman
Lagu – lagu Daerah di Provinsi Banten;
11. Terselenggaranya Gebyar Paguron Persilatan Banten di Pantai Tanjung Lesung tgl 19-20
November 2016;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –172
12. Terselenggaranya Banten Art Culture Festival di Pantai Wirton Anyer - Carita Serang tgl
24-25 November 2016;
13. Terlaksananya 1 kali Festival Lagu Daerah , peserta 16 grup dari 8 (delapan) kabupaten
/kota;
14. Terlaksananya 1 Kali Festival Teater peserta berasal dari 8 sanggar Pelaku seni Tari dan
Musik dari delapan kabupaten /kota;
15. Terlaksananya 1 kali Pameran Seni, peserta dari perupa Banten sebanyak 50 Orang
Peserta dari 8 (delapan) Kabupaten/Kota;
16. Terlaksananya 1 Kali Pawai Budaya Banten peserta berasal dari Kabupaten/Kota,
Masing-masing Kabupaten/ Kota 30 Orang;
17. Terlaksananya 1 Kali pasilitasi pagelaran seni skala Nasional kegiatan dilaksanakan
Provinsi Sulawesi Utara;
18. Terlaksananya 12 kali Fasilitasi Pementasan Kesenian , peserta dari 12 sanggar seni delapan
kabupaten kota se-Provinsi Banten.
Meningkatnya Pelestarian Tradisi Masyarakat Adat
Indikator Kinerja Meningkatnya pelestarian tradisi masyarakat adat bertujuan untuk
melestarikan dan menjaga warisan serta nilai budaya di Provinsi Banten yang menjadi potensi
dan daya tarik wisata.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Fasilitasi Event Masyarakat Adat Seba Baduy pada tanggal 14-15 Mei 2015
2. Terlaksananya Fasilitasi Event Masyarakat Adat Seren Taun Cisungsang pada tanggal 27-28
Agustus 2015.
Meningkatnya Pelestarian Nilai-Nilai Tradisi Dan Kearifan Lokal
Indikator Kinerja Meningkatnya pelestarian nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal bertujuan untuk
melestarikan nilai budaya yang ada di Provinsi Banten sebagai upaya pemerintah dalam menjaga
dan melindungi warisan tak benda (intangible).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –173
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Konferensi Kebudayaan Banten pada tanggal 2-5 Oktober 2016;
2. Terlaksananya Pendampingan Penyusunan Perda Rencana Induk Pelestarian;
3. Kebudayaan Daerah (RIPKD) pada tanggal 18-19 April, 30-31 Mei, 02-03 Juni, 21-22 Juni,
14-15 Juli, 01-02 Agustus, 10-12 Agustus 2016;
4. Terlaksananya Festival dan Lomba Permainan Anak Tradisional pada tanggal 09 Maret
2016.
Meningkatnya Pelestarian Dan Perlindungan Cagar Budaya, Museum Dan
Kesejarahan
Indikator Kinerja Meningkatnya pelestarian dan perlindungan cagar budaya, museum dan
kesejarahan bertujuan untuk melindungi dan melestarikan cagar budaya dan kesejarahan baik
dalam bentuk literasi maupun benda peninggalan sejarah yang dapat dipergunakan sebagai
bahan koleksi museum negeri banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Bintek Pemeliharaan Cagar Budaya pada tanggal 17-19 Februari 2016;
2. Terlaksananya Pendataan, Pendaftaran dan Pemeringkatan terhadap 3 Cagar Budaya
peringkat Provinsi;
3. Terlaksananya cetak buku Sejarah dan Kepurbakalaan sebanyak 3 judul buku;
4. Terlaksananya upaya pelestarian dan pelindungan terhadap 3 Cagar Budaya peringkat
Provinsi;
5. Terlaksananya penyusunan Studi Kelayakan dan Masterplan Museum Krakatau;
6. Terlaksananya penyusunan Kajian Pembentukan Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya
Banten Lama;
7. Terlaksananya Pekerjaan Penataan Interior Ruang Pamer Museum;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –174
8. Terlaksananya Aktivasi Museum sebanyak 50 kali Aktivasi, dan Promosi berupa Roadshow
ke Kabupaten/Kota di Prov. Banten dan Jelajah Museum ke Prov. Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta;
9. Terlaksananya Semiloka Museum pada tanggal 16 Maret 2016;
10. Terlaksananya partisipasi pada Acara Pameran Museum Tingkat Nasional di Museum
Ranggawarsito Prov. Jawa Tengah pada tanggal 12 Mei s/d 17 Mei 2016;
11. Terlaksananya Lomba Desain Logo Museum Negeri Banten yang diselenggarakan sejak
Bulan Juni s/d Bulan Juli 2016, dan terpilih 3 desain sebagai juara;
12. Tersedianya Dokumen Kajian Master Plan Kawasan Museum Negeri yang menghasilkan
desain rancangan dan rencana pembangunan;
13. Terlaksananya kegiatan Weekend at Museum sebanyak 10 kali sejak Bulan Maret s/d
Triwulan III 2016.
TABEL : Program Kependudukan dan Keluarga Berencana; Program Penataan
Administrasi Kependudukan; dan Program Penyiapan, Pengerahan dan
Pembinaan Transmigrasi.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk.
Cakupan Peningkatan integrasi pengelolaan layanan Keluarga Berencana (orang)
80 Orang 80 Orang 100,00 80 Orang
Cakupan Peningkatan Tata Kelola Administrasi Kependudukan (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Penyiapan,Pelayanan,Pembinaan,dan Kebutuhan Masyarakat Transmigran Serta Meningkatnya Pendapatan Perkapita Masyarakat (KK)
350 KK 125 KK 35,71 122 KK
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –175
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
Cakupan Fasilitas Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi (KK)
190 KK 91 KK 47,89 70KK
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 5.323.129.455,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 5.182.640.060,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan Peningkatan Integrasi Pengelolaan Layanan Keluarga Berencana
Indikator Kinerja Peningkatan integrasi pengelolaan layanan Keluarga Berencana bertujuan
Peningkatan Pemberdayaan institusi masyarakat Perdesaan serta fasilitasi pelayanan KB
kesehatan bagi masyarakat di wilayah Provinsi Banten dalam rangka pencapaian keluarga
sejahtera.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya160 orang PPKBD yang telah dilatih KIE Program Keluarga Berencana.
2. Tersedianya 60 orang Aparatur Desa dan 60 orang Organisasi Masyarakat yang memahami
Program Keluarga Berencana.
Cakupan Peningkatan Tata Kelola Administrasi Kependudukan
Indikator Kinerja Cakupan Peningkatan Tata Kelola Administrasi Kependudukan bertujuan
untuk menjamin tersedianya data kependudukan di Provinsi Banten yang akurat dan akuntabel
berdasarkan metode perhitungan yang sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Pemerintahan Setda pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Tingkat
Provinsi Banten dalam hal pelayanan pemanfaatan data kependudukan yang dilaksanakan
di Hotel Marbella Anyer tanggal 20 – 21 April 2016 dengan peserta sebanyak 25 orang
dari unsur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab/Kota se-Provinsi Banten
dengan hasil menyatukan pandangan dan kesatuan langkah pihak terkait dalam pelayanan
Adminduk dalam hal pemanfaatan data kependudukan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –176
2. Terselenggaranya rapat Evaluasi Administrasi Kependudukan Tingkat Provinsi Banten
dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik sektor kependudukan di kab/kota yang
dilaksanakan di Rumah Makan S Rizky Serang tanggal 10 November 2016 dengan peserta
sebanyak 31 orang dari unsur Disdukcapil dan BKD Kab/Kota dengan hasil percepatan
perekaman KTP-el melalui upaya “jemput bola” ke kecamatan di masing-masing wilayah
kab/kota
3. Terselenggaranya Pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
melalui penerapan Aplikasi SIAK Versi 5 kepada 26 Orang dari Disdukcapil kab/kota se-
provinsi Banten yang dilaksanakan di Hotel Grand Krakatau Serang tanggal 16 s/d 17
April dengan hasil perlu di tingkatkan kembali kapasitas ADB dalam pengelolaan
Adminduk melalui aplikasi SIAK Versi 5.
4. Terlaksananya Evaluasi Pelaksanaan E-KTP Tingkat Provinsi Banten yang dilaksanakan di
Hotel Horison Forbis Cilegon tanggal 20 s/d 21 Juli 2016 dengan peserta sebanyak 30
orang dari unsur Disdukcapil Kab/Kokta dengan hasil terdapat perbedaan target antara
Kemendagri dengan dengan Kab/Kota dalam perekaman E-KTP. Dengan rekomendasi
dilakukan percepatan perekaman E-KTP berdasarkan target kemendagri sebesar 7.505.274
wajib KTP-el di Provinsi Banten sampaai akhir tahun 2016
5. Terselenggaranya Bimbingan Teknis Administrator Database (ADB) dan Operator SIAK
se-Provinsi Banten bagi 32 peserta dari unsur Disdukcapil Kab/Kota yang dilaksanakan di
Hotel Jayakarta Anyer tanggal 7 s/d 8 Maret 2016 dengan hasil Peningkatan kapasitas
aparatur Disdukcapil Kab/Kota dalam penggunaan aplikasi SIAK Versi 5.
6. Terselenggaranya Sosialisasi DP4 Di Media Massa Dalam Rangka Pemilukada Gubernur
dan Wakil Gubernur dalam bentuk Advetorial yang dilaksanakan 1 kali terbit di 7 media
cetak lokal tanggal 22 Agustus 2016
7. Tersusunnya Profil Perkembangan Kependudukan Tingkat Provinsi Banten tahun 2016
meliputi :
a. Dokumen Rancangan Profil Kependudukan yang dilaksanakan tanggal 2 s/d 3 Juni
2016 di Hotel Istana Nelayan Tangerang, dengan peserta 27 orang Aparatur
Disdukcapil Kab/Kota;
b. Dokumen Revisi Profil Kependudukan yang dilaksanakan tanggal 21 Juni 2016 di Biro
Pemerintahan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –177
c. Dokumen Profil Kependudukan yang dilaksanakan tanggal 29 Juni 2016
8. Terselenggaraanya Penguatan Penyelenggaraan Pencatatan Sipil sebanyak 2 kali meliputi :
a. Pencatataan Akta Kelahiran Usia 0–18 Tahun yang dilaksanakan tanggal 23 s/d 24
Maret 2016 di Hotel Istana Nelayan Kota Tangerang, dengan peserta laki-laki sebanyak
39 orang dan perempuan sebanyak 9 orang yang berasal dari Aparatur Disdukcapil 8
Kab/Kota, Aparatur Bagian BKD Kab/Kota dab Bagian Organisasi Kab/Kota se
Provinsi Banten dengan hasil meningkatnya kepemilikan akta kelahiran bagi penduduk
Usia 0 – 18 Tahun
b. Pencatatan Peristiwa Kematian yang dilaksanakan tanggal 24 s/d 25 November 2016
di Hotel Mambruk Kabupaten Serang, dengan peserta laki-laki sebanyak 20 orang dan
perempuan sebanyak 6 orang yang berasal dari Aparatur Disdukcapil 8 Kab/Kota,
Aparatur Dinkes Kab/Kota dan Aparatur RSUD Provinsi Banten dengan hasil
rekomendasi kepada pemerintah dan provinsi untuk melaksanakan sinergitas,
sinkronisasi dan integrasi data pencatatan peristiwa kematian ke dalam system
administrasi kependudukan bagi kepentingan kependudukan
9. Tersosialisasikannya :
a. Permendagri No. 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Peningkatan Cakupan
Kepemilikan Akta Kelahiran yang di laksanakan tanggal 30 s/d 31 Mei 2016 di Hotel
Istana Nelayan Kota Tangerang dengan peserta laki-laki sebanyak 29 orang dan
perempuan 19 orang yang berasal dari Aparatur Disdukcapil Kab/Kota se Provinsi
Banten, Aparatur Kementerian Agama Kab/Kota, Aparatur IBI Kab/Kota dan
Kelompok PKK Kab/Kota se Provinsi Banten dengan hasil bahwa pemerintah
kab/kota di Provinsi Banten agar mempedomani tentang Percepatan Peningkatan
Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran dalam rangka meningkatkan kualitas data
pembangunan di bidang pencatatan sipil
10. Terlaksananya Pengelolaan Data Pencatatan Sipil Kab/Kota Terkait Akta Kelahiran
Sebanyak 2 Kali Di Masing-Masing Disdukcapil Kab/Kota Se Provinsi Banten Pada :
a. Tanggal 2 Januari s/d 28 Juli 2016 menghasilkan data yang Up To Date dari 8
Kab/Kota terkait dengan Jumlah Kepemilikan Akta Kelahiran usia 0-18 tahun sebesar
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –178
39.02 % dan yang belum memiliki sebesar 19.73 % dari jumlah penduduk se Provinsi
Banten serta Akta Kematian sebesar 7 % dari jumlah penduduk se Provinsi;
b. Tanggal 1 Agustus s/d 28 Desember 2016, menghasilkan data yang Up To Date dari 8
Kab/Kota terkait dengan Jumlah Kepemilikan Akta Kelahiran usia 0-18 tahun sebesar
43,99 % dan yang belum memiliki sebesar 14,76 % dari jumlah penduduk se Provinsi
Banten serta Akta Kematian sebesar 7 % dari jumlah penduduk se Provinsi;
11. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pencatatan Sipil meliputi :
a. Kepemilikan Akta Kelahiran 0-18 Tahun;
b. Kepemilikan Akta Kematian.
c. yang dilaksanakan pada periode tanggal 25Februari s/d 28 November 2016 di masing-
masing Disdukcapil 8 Kab/Kota se Provinsi Banten dengan hasil : Rendahnya data
Kepemilikan Akta Kelahiran 0-18 dan Akta Kematian di sebabkan proses konversi
data dari Non-SIAK ke SIAK;
TABEL : Program Kerjasama Pembangunan Daerah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Terwujudnya peningkatan partisipasi perencanaan dan kerjasama pembangunan daerah.
Perencanaan Kerjasama Pembangunan Daerah
3
Dokume
n
3
Dokumen 100,00
3 dokumen
Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri
100,00 100,00 100,00 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp. 1.685.248.000,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp. 1.461.521.946,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Perencanaan Kerjasama Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Perencanaan Kerjasama Pembangunan Daerah bertujuan untuk tersedianya
harmonisasi dan sinkronisasi program dan kegiatan antara Pemerintah Provinsi Banten dengan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –179
Kabupaten/Kota dan Provinsi yang berbatasan langsung untuk menghasilkan sinergisitas
pembangunan Provinsi Banten yang berkelanjuttan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 dokumen Evaluasi dan Pengendalian Kerjasama Pembangunan Daerah
Tahun 2015-2016;
2. Terfasilitasinya 1 dokumen Evaluasi Rakortas Banten-Lampung Tahun 2016;
3. Tersedianya 1 dokumen Evaluasi dan PengendalianPerencanaan Kerjasama, Pembangunan
Desa/Kelurahan Perbatasan Terpadu Banten - Jawa Barat;
4. Terfasilitasinya Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian Kerjasama Pembangunan
MUSREMBANGTAS, MPU, MUSREMBANGREG;
5. Terfasilitasinya Koordinasi Evaluasi dan Pengendalian Kerjasama WKP 3;
6. Tersedianya 1 dokumen Perencanaan Penyiapan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha;
7. Terfasilitasinya Koordinasi Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat
Sunda (KSISS)
8. Terfasilitasinya evaluasi dan koordinasi kerja sama BKSP Jabotabekjur;
9. Terfasilitasinya Koordinasi Evaluasi dan Pengendalian Kerjasama WKP 1 dan WKP 2;
10. Terfasilitasinya Koordinasi Evaluasi dan Pengendalian Kerjasama Kab. Serang dan Kab.
Tangerang;
11. Tersedianya 2 dokumen kerjasama 2 daerah;
12. Terfasilitasinya penyusunan Profil Desa/Kelurahan Perbatasan Banten Jawa Barat.
Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri
Indikator Kinerja Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri
bertujuan untuk memfasilitasi SKPD Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota dalam rangka
membangun kerjasama baik kerjasama antar daerah, pihak ketiga maupun kerjasama dengan
luar Negeri.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Pemerintahan Setda pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksanaanya Rapat Koordinasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri dengan seluruh
Aparatur SKPD Provinsi Banten serta Aparatur SKPD 8 Kab/Kota se Provinsi Banten di
Ruang Rapat Setda Provinsi Banten pada hari Kamis tanggal 1 September 2016 dengan
peserta sebanyak 41 Orang Laki-laki dan 7 orang perempuan dengan hasil :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –180
a. Implementasi kerjasama dalam negeri akan ditinjau ulang dalam kurun waktu 1 tahun
sejak di sepakatinya 11 MoU;
b. Kerjasama Luar negeri oleh pemerintah Pusat didorong dilakukan antara Business to
Business melalui kerjasama BUMD.
2. Terlaksananya Koordinasi TKKSD Provinsi Banten, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Biro
Pemerintahan Umum, Biro Otda dan Kerjasama, Biro Hukum, Bappeda, Pemerintah Kab.
Sukabumi, Pemerintah Kab. Bogor) dan Pemerintah Kab. Lebak yang dilaksanakan di
Ruang Rapat Setda Provinsi Banten tanggal 8 Desember 2016 dengan jumlah peserta
sebanyak 17 orang laki-laki dan 8 orang perempuan dengan hasil meliputi :
a. Draft perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi JawaBarat dan Provinsi
Banten tentang Pembangunan dan Pemeliharaan Pilar Batas Daerah Antara Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Banten sebanyak 1 Dokumen
3. Terlaksanaya Rapat Forum Kerjasama daerah Mitra Praja uta (FKD-MPU) sebanyak 5
Dokumen hasil meliputi :
a. Dokumen Rapat Khusus yang dilaksanakan tanggal 10 – 12 Februari 2016 di Hotel
Grand Serela, Bandung Provinsi Jawa Barat dengan peserta berjumlah 34 Orang laki-
laki dan 16 Orang Perempuan yang berasal dari SKPD Kelompok Kebijakan 10
Provinsi MPU dengan hasil penyusunan Program 2017dengan fokus kepada Tourist,
Trade and Investment (TTI);
b. Dokumen Rapat Khusus yang dilaksanakan tanggal 22 – 24 Maret 2016 di Gedung
Indonesia TIC Provinsi Bali dengan peserta berjumlah 38 Orang laki-laki dan 12
Orang Perempuan yang berasal dari SKPD Kelompok Kebijakan 10 Provinsi MPU
dengan hasil Review PKS Pengelolaan Gedung ITIC yang berisi antara lain
dimungkinkan PT. Bisma Cakti sebagai pengelola bekerjasama dengan pihak ketiga;
c. Dokumen Rapat Gabungan yang dilaksanakan tanggal 18 – 20 Mei 2016 di Hotel
Inna Garuda DI Yogyakarta dengan peserta berjumlah 180 Orang laki-laki dan 120
Orang Perempuan yang berasal dari SKPD Kelompok Kebijakan dan SKPD Teknis
10 Provinsi MPU dengan hasil terbitnya 5 Draft Surat Keputusan Bersama (SKB)
Gubernur anggota MPU meliputi Program dan Kegiatan 2017, Rekomendasi Kepada
Pemerintah, Pendelegasian Wewenang 10 Gubernur Anggota MPU Kepada Ketua
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –181
Sekber terkait Hibah, Promosi Bersama di Gedung ITIC serta Penyediaan Informasi
Pangan dan Pengendalian Inflasi;
d. Dokumen Rapat Kerja Gubernur yang dilaksanakan tanggal 28 –30 September 2016
di Hotel Gumaya, Semarang – Provinsi Jawa Tengah dengan peserta berjumlah 170
Orang laki-laki dan 130 Orang Perempuan yang berasal dari SKPD Kelompok
Kebijakan dan SKPD Teknis 10 Provinsi MPU dengan hasil penandatanganan 5
Surat Keputusan Bersama (SKB) Gubernur anggota MPU meliputi Program dan
Kegiatan 2017, Rekomendasi Kepada Pemerintah, Pendelegasian Wewenang 10
Gubernur Anggota MPU Kepada Ketua Sekber terkait Hibah, Promosi Bersama di
Gedung ITIC serta Penyediaan Informasi Pangan dan Pengendalian Inflasi;
e. Dokumen Rapat khusus yang dilaksanakan tanggal 10–12 November 2016 di
Gedung Indonesia TIC, Provinsi Bali dengan peserta berjumlah 60 Orang laki-laki
dan 40 Orang Perempuan yang berasal dari Dinas Pariwisata, Dinas UMKM, Dinas
Indag, BKPM dan Biro Pemerintahan dan 10 Provinsi MPU dengan hasil
penyelenggaraan Colour of Culture Festifal (COCF) yang di laksanakan di Provinsi
Bali.
4. Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
(APPSI) sebanyak 3 dokumen dengan hasil meliputi :
a. Dokumen Rapat Khusus yang dilaksanakan tanggal 11 – 12 Mei 2016 di Hotel Inna
Garuda, DI Yogyakarta dengan peserta berjumlah 110 orang laki-laki dan 40 orang
perempuan yang berasal dari SKPD Provinsi se-Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
dengan hasil pembekalan bagi Pejabat Esselon II Provinsi Anggota APPSI zona
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara terkait Bidang Pemerintahan, Politik, Sosial
Keagamaan dan Ekonomi;
b. Dokumen Rapat Khusus yang dilaksanakan tanggal 2 Juni 2016 di Sekretariat APPSI
The City Tower, Provinsi DKI Jakarta, dengan peserta berjumlah 70 orang laki-laki
dan 30 orang perempuan yang berasal dari Dinas Pendidikan, Dinas Pertambangan
dan Biro Pemerintahan Seluruh Provinsi di Indonesia dengan hasil Pelimpahan
kewenangan urusan pendidikan dan pertambangan masih menunggu keputusan MK;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –182
c. Dokumen Rapat Khusus yang dilaksanakan tanggal16–18 Desember 2016 di Gedung
Indonesia TIC, Provinsi Bali, dengan peserta berjumlah 60 orang laki-laki dan 40
orang perempuan yang berasal dari Bappeda, Dinas UMKM, Dinas pariwisata, Dinas
Indag, BKPM, Biro Pemerintahan Provinsi se Jawa, Bali, Lampung dan Nusa
Tenggara dengan hasil akan dilaksanakan promosi bersama sektor pariwisata dan
investasi di Provinsi Bali.
5. Terlaksananya Rencana Kerjasama SKPD Provinsi Banten Dengan Mitra Kerjasama
Meliputi :
a. Dalam Negeri meliputi :
1. Fasilitasi kerjasama pemerintah Provinsi dengan National Port Coorporation
(NPCL) Australia terkait Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Agro dan
Ternak di Bojonegara Kab. Serang yang dilaksanakan tanggal 16 Juni 2016 di
Pusat Fasilitasi Setjen Kemendagri, Prov. DKI Jakarta dengan peserta berjumlah
6 orang laki-laki yang berasal dari Biro Pemerintahan dan BKPMPT Provinsi
Banten;
b. Luar Negeri meliputi :
1. Fasilitasi kerjasama teknik dengan mitra Luar Negeri mencakup Lingkungn
Hidup, Pengelolaan/Daur Ulang Sampah dan Water Treatment yang
dilaksanakan tanggal 10 Mei 2016 di Gedung Krida Bhakti – Kementerian
Sekretariat Negara, DKI Jakarta dengan peserta berjumlah 80 orang laki-laki dan
70 orang perempuan yang berasal dari Seluruh Provinsi di Indonesia dan
Kab/Kota terpilih;
2. Fasilitasi kerjasama Sister City / Province antara Kota Tangerang dengan
Victoria City Australia yang dilaksanakan tanggal 22-23 September 2016 di Hotel
Royal Kuningan, DKI Jakarta dengan peserta berjumlah 55 orang laki-laki dan
45 orang perempuan yang berasal dari Kementerian/Lembaga, semua Provinsi
dan Kab/Kota Terpilih;
6. Terlaksanyanya Rapat BKSP JABODETABEKJUR Sebanyak 4 Dokumen Dengan Hasil
Meliputi :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –183
a. Dokumen Rapat Teknis yang dilaksanakan tanggal 22 Juni 2016 di Sekrertariat
BKSP Jabodetabekjur Provinsi DKI Jakarta dengan peserta berjumlah 60 orang laki-
laki dan 40 orang perempuan yang berasal dari Kemenko Perekonomian,
Kementerian Pertaninan, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa
Barat, Kab/Kota Jabodetabekjur dengan hasil Review atas Tindak Lanjut MoU Pusat
Distribusi Agrobisnis (PDA) di Tigaraksa Provinsi Banten;
b. Dokumen Rapat Teknis yang dilaksanakan tanggal 6 Oktober 2016 di Sekrertariat
BKSP Jobedetabekjur Provinsi DKI Jakarta dengan peserta berjumlah 65 orang laki-
laki dan 35 orang perempuan yang berasal dari Kementerian Pertaninan, Provinsi
DKI Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Kab/Kota Bodetabekjur dengan
hasil Draft PKS Pusat Distribusi Agrobisnis (PDA) di Tigaraksa Provinsi Banten;
c. Dokumen Rapat Teknis yang dilaksanakan tanggal 17 Oktober 2016 di Hotel Grand
Cempaka Provinsi DKI Jakarta dengan peserta berjumlah 110 orang laki-laki dan 45
orang perempuan yang berasal dari Kementerian / Lembaga Provinsi DKI Jakarta,
Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Kab / Kota Bodetabekjur dengan hasil
Addendum MoU Pembangunan Perluasan Jaringan Jalan Lintas Batas Wilayah
Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Jabar, Kota Bekasi, Kota Depok dan Batas
Wilayah Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Banten, Kota Tangerang, Kota
Tangsel dan Kab. Tangerang ;
d. Dokumen Rapat Paripurna yang dilaksanakan tanggal 20 Oktober 2016 di Menara
Peninsula Provinsi DKI Jakarta dengan peserta berjumlah 120 orang laki-laki dan 355
orang perempuan yang berasal dari Kementerian/Lembaga Provinsi DKI Jakarta,
Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Kab/Kota Jabodetabekjur dengan hasil :
1. MoU tentang Pembangunan dan Perluasan Jaringan Jalan Batas wilayah Prov.
DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Tangerang, Kab.
Tangerang dan Kota Tangsel;
2. PKS Pembangunan dan pemeliharaan pilar batas antar perbatasan Provinsi;
3. BAP Serah terima Pilar Batas daerah dan atau titik koordinat antara Provinsi
Banten dan DKI Jakarta dengan jumlah pilar 112 buah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –184
7. Terselenggaranya Evaluasi Dan Pelaporan Kerjasama Antar Daerah pada tanggal 20
Desember 2016 di Pendopo Gubernur Banten dengan peserta sebanyak 80 orang laki-laki
dan 20 orang perempuan yang berasal dari Kemendagri, Pemerintah Provinsi Banten,
Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Kab/Kota Bodetabekjur
TABEL : Program Pembinaan, Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur; Program
Pembinaan Karier dan Layanan Administrasi Kepegawaian Daerah; dan
Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi.
Rasio Peningkatan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur.(%)
100,00 92,75 92,75 95,01
Rasio Pembinaan dan Kesejahteraan PNS Provinsi Banten .(%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Pelayanan Administrasi Kepegawaian .(%)
100,00 99,52 99,52 98,16
Rasio Pengembangan Sumber Daya Aparatur .(%)
100,00 67,45 67,45 70,37
Rasio Penyelenggaraan Diklat dan Bimtek Aparatur .(%)
100,00 97,89 97,89 96,56
Rasio Ketersediaan Bahan Penunjang Kediklatan dan Bimtek Aparatur .(%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 48.384.064.000,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 43.829.803.088,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Peningkatan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur
Indikator Kinerja Rasio Peningkatan kualitas pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur
bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –185
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Inspektorat Provinsi Banten pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya Laporan Data Temuan Hasil Pemeriksaan yang Akuntabel ;
2. Tersedianya Peta Wilayah Pemeriksaan di Provinsi Banten pada Tahun 2016;
3. Tersedianya Peta Wilayah Pemeriksaan di Provinsi Banten pada Tahun 2014;
4. Menurunnya Angka Penyimpangan;
5. Terselesaikannya Kasus-kasus Pengaduan;
6. Tersedianya Bahan Evaluasi Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Banten;
7. Terwujudnya Pedoman Pelaksanaan Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan di Bidang
Pengawasan;
8. Terkoordinasinya Penyelesaian Atas Pelanggaran dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
Rasio Pembinaan dan Kesejahteraan PNS Provinsi Banten
Prosentase Indikator Rasio Pembinaan dan Kesejahteraan PNS Provinsi Banten (%) Indikator
Rasio Pembinaan dan Kesejahteraan PNS Provinsi Banten bertujuan meningkatkan
pemahaman kedisiplin dan kesejahteraan pegawai dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terselesaikannya Penanganan Kasus Pelanggaran PP 53 Tahun 2010 dan Pelanggaran PP
32 Tahun 1979 dilingkungan pemerintah provinsi banten sebanyak 21 kasus
2. Terselesaikannya Penanganan Kasus PerceraianTerselesaikannya Penanganan Kasus
Perkawinan sebanyak 15 kasus
3. Terlaksananya Monitoring Kinerja pembinaan Pegawai dalam rangka meningkatkan
kedisiplinan PNS melalui pembinaan secara berkala kepada SKPD
4. Terlaksananya Rakor Penanganan Kasus Disiplin PNS Kab/Kota SE Provinsi Banten
dihadiri oleh 60 peserta dari seluruh BKD Kab/Kota dilingkungan Provinsi Banten
dengan tujuan meningkatkan kerjasama didalam penenganan kedisiplinan pegawai
5. Terlaksananya Aistensi,Pengisian dan Pengumpulan LHKPN bagi Penyelenggara Negara
dilingkungan Provinsi Banten bekerjasama dengan KPK RI
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –186
6. Terselesaikannya Workshop Penanganan Kasus Disiplin dihadiri oleh 50 peserta yang
mewakili dari seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten
7. Terlaksananya Pembinaan Mental Pegawai BKD Provinsi dan Kab/Kota bagi PNS yang
dihadiri oleh 45 peserta dari Provinsi dan BKD Kab/Kota untuk meningkatkan
pembinaan dari mental aparatur Provinsi Banten
8. Terlaksananya Pemberian Penghargaan/Tanda Kehormatan sebagai bagian pemberian
kesejahteraan berupa Satya Lencana dan Pemberian Bantuan berupa uang dan pelayanan
penyelesaian administrasi Bagi Pegawai yang Meninggal Dunia
9. Terlaksananya Pembekalan Persiapan Masa Purna Tugas bagi PNS yang memasuki Masa
Purna Tugas sebagai bekal pengetahuan / keterampilan dimasa yang akan datang.
Rasio Pelayanan Administrasi Kepegawaian
Prosentase Indikator Rasio Pelayanan Administrasi Kepegawaian (%)Indikator Rasio
Pelayanan Administrasi Kepegawaian bertujuan untuk bisa memberikan pelayanan yang cepat,
tepat dan profesional kepada aparatur khususnya terkait dengan pelayanan administrasi
kepegawaian.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Pelayanan Adminitrasi Kepegawaian terkait Perpindahan PNS Antar
SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten, antar Kabupaten/Kota Se Propinsi
Banten dan keluar/kedalam Provinsi Banten/Instansi Pusat.
2. Terlaksananya Penyelesaian Alih Status PNS sebanyak6.225 orang terdiri dari Guru/Non
Guru dan Fungsional Lainnya sebagai amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2015
tentang Aparatur Sipil Negara Dari Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten
3. Terlaksananya Pelayanan Administrasi Kepegawaian Pemberhentian PNS Karena Atas
Permintaan Sendiri (APS), telah memenuhiBatas Usia Pensiun (BUP) dan dikarenakan
Meninggal Dunia dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota Se
Provinsi Banten.
4. Terlaksananya Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat PNS Provinsi Banten Periode 1
April 2016 dan 1 Oktober 2016; pengurusan Kenaikan Gaji Berkala
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –187
5. Terlaksananya Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan dan Pengambilan Sumpah PNSD &
Penerbitan SK dalam rangka Peningkatan Status CPNSD Ke PNSD Provinsi Banten
Formasi Umum 2014
6. Tersusunnya 1 Dokumen Penyusunan DaftarUrut Kepangkatan (DUK) Pegawai
dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 sebagai salah satu bahan
pertimbangan bagi pimpinan
7. Terlaksananya Pengelolaan dan Pengembangan Data Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG)/SAPK
8. Terlaksananya Bimbingan Teknis Penyusunan, Penilaian dan Evaluasi Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) sebagai alat bantu didalam pengukuran kinerja pegawai
9. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pengelola Data Kepegawaian Se-Wilayah Provinsi
Banten dalam rangka alih status pegawai sebagaimana amanat Undang Undang Nomor 5
Tentang Aparatur Sipil Negara
10. Terlaksananya Pengelolaan Dokumen Arsip Kepegawaian baik secara fisik maupun digital
bagi pegawai Pemerintah Provinsi Banten
11. Terlaksananya Pelayanan Administrasi Kepegawaian untuk penyelesaian KARPEG/KPE,
KARIS, KARSU dan TASPEN bagi Pegawai Provinsi Banten
Rasio Pengembangan Sumber Daya Aparatur
Indikator Rasio pengembangan Sumber Daya Aparatur bertujuan untuk merencanakan,
mengembangkan dan mengelola sumber daya aparatur untuk bisa ditingkatkan kualitas
aparatur Provinsi Banten sehingga dapat memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten
sebanyak 2 Jabatan, dengan menggunakan system lelang sebagaimana amanat Undang
Undang Nomor 5 Tentang Aparatur Sipil Negara;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –188
2. Terselesaikannya Pemetaan Kompetensi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Banten sebanyak 264 Jabatan bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, terdiri dari Jabatan Tinggi dan Administrasi;
3. Terlaksananya Sidang Baperjakat Struktural dan Pelantikan Pejabat Struktural sebagai
bagian dalam proses pengisian jabatan yang belum terisi serta dalam rangka meningkatkan
kinerja melalui mutasi jabatan;
4. Terlaksananya Pelaksanaan Seleksi Pantukhir Calon Praja IPDN sebagai bentuk fasilitasi
oleh Pemerintah Daerah (Provinsi) kepada Kabupaten/Kota dilingkungan Provinsi
Banten;
5. Terlaksananya Seleksi calon
Peserta dan Pengiriman Diklat
Kepeminpinan bagi Pejabat
Tinggi (Diklatpim Tk. II) dan
Pejabat Administrasi 80
Pejabat (Diklatpim Tk. III dan
IV) untuk mengikuti proses
Diklat Kepemimpinan yang
diselenggarakan oleh Badan
Diklat Provinsi Banten beserta
Lembaga Administrasi Negara;
6. Terlaksananaya Bantuan Pembiayaan Tugas Belajar S2 bagi 11 PNS dilingkungan
Pemerintah Provinsi Banten dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi dan
memebuhi kebutuhan kompetensi tertentu untuk Provinsi Banten;
7. Tersusunnya 1 (satu) dokumenFormasi/Bezetting Pegawai Pemerintah Provinsi Banten
sebagai salah satu acuan terkait dengan kebutuhan pegawai dilingkungan Pemerintah
Provinsi Banten.
Rasio Penyelenggaraan Diklat dan Bimtek Aparatur
Indikator Kinerja Rasio Penyelenggaraan Diklat dan Bimtek Aparatur (%) bertujuan agar
tersedianya aparatur yang memiliki kapasitas dan kompetensi terhadap pelaksanaan tugas-tugas
Pemerintahan dan Pembangunan di Provinsi Banten.
(Gambar : Pembukaan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan Tingkat IV,
Badan Diklat Prov.Banten)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –189
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Badan Pendidikan dan Pelatihan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa Penyelenggaraan Diklat dengan hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya pejabat struktural eselon IV dan III yang kompeten dalam kepememimpinan
operasional sebanyak 597 orang yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi
kepemerintahan;
2. Tersedianya pegawai yang kompeten dan professional dalam penatausahaan program
sebanyak 461 orang yang meliputi :
a. Tenaga Penyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sebanyak 30 Orang
b. Tenaga Penyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Pola Kontribusi Kabupaten
Pandeglang sebanyak 150 Orang
c. Tenaga Pengelola Informasi dan Dokumentasi sebanyak 30 Orang
d. Tenaga Penyuluh Kehutanan, Perikanan dan Pertanian Partisipasif Sebanyak 40
Orang;
e. Tenaga Advokasi Petugas Promosi Kesehatan Sebanyak 29 Orang;
f. Tenaga Penyusun Karya Ilmiah Tingkat lanjut Sebanyak 32 Orang
g. Tenaga Penyuluhan Pertanian Tingkat Dasar Sebanyak 80 Orang;
h. Tenaga Penyusun Tata naskah Dinas Sebnayak 40 Orang;
i. Tenaga Pengelola Pajak dan Daerah dan Retribusi Daerah Sebanyak 30 Orang
3. Tersedianya pegawai yang kompeten dan profesional dalam penyelenggaraan Akuntabilitas
Kinerja Sebanyak 423 Orang Meliputi :
a. Tenaga pengadaan barang/jasa pemerintahan sebanyak 30 orang;
b. Tenaga Penatausaha Aset Sebanyak 30 orang;
c. Tenaga penyusun Laporan Keuangan Berbasis Akrual Kabupaten Pandeglang 81
orang;
d. Tenaga Penyusunan Renstra SKPD Sebanyak 60 orang;
e. Tenaga APIP dalam Hal Pengawasan/Pemeriksaan Investigatif, sebanyak 22 orang;
f. Tenaga Penyusun RKA dan DPA SKPD Kabupaten Pandeglang, sebanyak 40 orang;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –190
g. Tenaga Pengelola Barang Kabupaten Pandeglang, sebanyak 40 orang;
h. Tenaga penyusunan LAKIP, LPPD dan LKPJ, sebanyak 30 orang;
i. Tenaga Penyusunan laporan keuangan berbasis akrual, sebanyak 60 orang;
j. Tenaga penyusunan dokumen kontrak, sebanyak 30 orang;
4. Tersedianya pegawai yang kompeten dan professional dalam peningkatan kompetensi
sumber daya aparatur sebanyak 286 orang meliputi :
a. Tenaga Penggerak Tunas Integritas, sebanyak 111 orang;
b. Tenaga Pengelola/ Manajemen Wisata Daerah, sebanyak 30 orang;
c. Tenaga Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan, sebanyak 75 orang;
d. Tenaga Pengembangan Daya Saing Daerah, sebanyak 30 orang;
e. Tenaga Analis Kebutuhan Diklat, sebanyak 40 orang;
5. Tersedianya pegawai yang kompeten dan profesional dalam manajemen pemberdayaan
lembaga pemerintah daerah sebanyak 304 orang meliputi :
a. Tenaga Manajemen Puskesmas, sebanyak 40 orang;
b. Tenaga bidan, sebanyak 40 orang;
c. Tenaga Manajemen Data Pemerintah Berbasis (GIS) Tk. Dasar, sebanyak 40 orang;
d. Tenaga Manajemen Data Pemerintah Berbasis (GIS) Tk. Lanjut, sebanyak 40 orang
d. Tenaga Kesekretariatan DPRD sebanyak 24 orang;
e. Tenaga berkualifikasi Training of Course sebanyak 40 orang;
f. Tenaga Pelayanan Administrasi Terpadu Satu Pintu Pola Kab. Pandeglang sebanyak 40
orang;
6. Tersedianya CPNS yang telah memenuhi syarat untuk diangkat menjadi pegawai negeri
sebanyak 521 orang meliputi :
a. Provinsi Banten, sebanyak 90 Orang Gol. III dan 53 Orang Gol. II K1/K2;
b. Kabupaten/Kota, Sebanyak 308 Orang Gol. III K1/K2 dan 16 Orang Gol. II K1/K2.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –191
Dalam melaksanakan pencapaian hasil kinerja pada Tahun 2015 kendala yang dihadapi adalah
belum tersedianya sarana asrama yang mencukupi dalam menampung kegiatan pendidikan dan
pelatihan. Penyelenggaraan pelaksanaan kediklatan di kampus badan diklat, sehingga tidak
mampu menampung Jumlah peserta dikarenakan kapasitas asrama dan ruang kelas yang masih
terbatas.
Rasio Ketersediaan Bahan Penunjang Kediklatan dan Bimtek Aparatur
Indikator Kinerja Rasio Ketersediaan Bahan Penunjang Kediklatan dan Bimtek Aparatur (%)
bertujuan untuk tersedianya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana diklat dalam
mendukung layanan kinerja kelembagaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pendidikan dan Pelatihan pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa Kegiatan dengan hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya Dukungan Pelayanan Kinerja Kelembagaan , meliputi :
a. Laporan yang tersedia dalam pelayanan kinerja kelembagaan;
b. penambahan Sarana dan prasarana kediklatan;
c. Pemeliharaan sarana dan prasarana Diklat;
2. Tersedianya dokumen Pengembangan Progam dan kerjasama kelembagaan, meliputi :
a. Penyusunan Majalah diklat, 4 edisi;
b. Assessment Bagi Aparatur, sebanyak 340 Orang
c. Pembuatan Sertifikat/ STTP Peserta Diklat dan Bintek, Sebanyak 5.322 Orang
d. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Kab/Kota, 1 Dokumen
e. Rakornis Pengembangan Kediklatan Aparatur Provinsi Banten, 1 Dokumen
f. Operasionalisasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-Pemda) Uji Kompetensi
g. Workshop Pengembangan Assessment Center, 1 Dokumen
h. Penerapan SOP Penyelenggaraan Diklat dan Pelaksanaan Diklat, 1 Dokumen
3. Tersedianya Dokumen Penyelenggaraan Diklat Aparatur, meliputi :
a. Review Analisa kebutuhan Diklat (AKD), 1 dokumen;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –192
b. Penyusunan Kurikulum Silabi Diklat Telaahan Staf Paripurna, 1 dokumen;
c. Penyusunan Modul Diklat Telaahan Staf Paripurna, 1 dokumen;
d. Penyusunan Kurikulum dan Silabi Diklat Daya Saing Daerah, 1 dokumen;
e. Penyusunan Modul Diklat Daya Saing Daerah, 1 dokumen;
f. Penyusunan Kurikulum dan Silabi Diklat Pengelolaan Pajak Retribusi Daerah, 1
dokumen;
g. Penyusunan Modul Diklat Pengelolaan Pajak Retribusi Daerah, 1 dokumen;
h. Penyusunan Kurikulum dan Silabi Diklat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi, 1
dokumen;
i. Penyusunan Modil Diklat Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi, 1 dokumen;
j. Evaluasi Pasca Diklat, 1 Dokumen
4. Tersedianya Aparatur / personil kediklatan yang kompeten dan profesional, melalui
peningkatan kapasitas aparatur terdiri dari :
a. Penilaian Angka Kredit Widyaiswara, Sebanyak 25 Orang;
b. Seminar Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara; Sebanyak 25 Orang
c. Pembinaan Kerohanian, PHBI dan Pengajian Rutin, Sebanyak 167 Orang
d. Pembinaan Kesehatan, Jasmani dan Olah Raga, Sebanyak 87 Orang
e. Pelayanan Kenaikan Pangkat dan Golongan Pegawai, Sebanyak 87 Orang
f. Pembinaan Karakter/ Spiritual Aparatur, 167 Orang
g. Pengiriman Diklat Widyaiswara, Sebanyak 25 Orang
h. Penyempurnaan Model Sistem Standarisasi Mutu Lembaga Diklat Bekerjasama dengan
BSN, 1 Dokumen
i. Bimbingan Revolusi Mental, Sebanyak 150 Orang
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –193
TABEL : Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah; dan
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.
Rasio ketersediaan dokumen penataan Kelembagaan Perangkat Daerah, Lembaga lain bagian perangkat daerah, Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja Perangkat Daerah. (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (Rp.)
4,123
Trilyun
5,390
Trilyun 130,73 4.972 T
Ketersediaan jumlah sistem/data/dokumen/informasi penunjang peningkatan pendapatan daerah (unit)
2 Unit 2 Unit 100,00 2,00
Ketersediaan Sistem/Data/Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (unit)
3 Unit 3 Unit 100,00 3,00
Persentase ketepatan waktu pelaksanaan pembinaan, fasilitasi dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten/Kota (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan fasilitasi, monitoring, dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 34.567.554.506,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 31.112.833.292,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –194
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Ketersediaan Dokumen Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah, Lembaga
Lain Bagian Perangkat Daerah, Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan Dan Analisa Beban
Kerja Perangkat Daerah
Indikator Kinerja Rasio ketersediaan dokumen penataan Kelembagaan Perangkat Daerah,
Lembaga lain bagian perangkat daerah, Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan dan Analisa Beban
Kerja Perangkat Daerah bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, efektifitas pelayanan serta
kelembagaan yang tepat ukuran dan sasaran, dalam rangka mewujudkan good governance dan
Reformasi Birokrasi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Organisasi Setda Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa kegiatan dengan hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 dokumen Raperda SOTK dan ditetapkanya Perda Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Prangkat Daerah;
2. Ditetapkannya 1 dokumen Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Prangkat
Daerah Provinsi Banten;
3. Ditetapkannya Pergub Nomor 37 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas PNS Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten;
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Indikator Kinerja Jumlah Pendapatan Asli Daerah bertujuan untuk tersedianya alokasi anggaran
pembangunan dengan mengoptimalkan potensi pendapatan daerah melalui peningkatan
realisasi penerimaan sumber-sumber pendapatan daerah. Kenaikan target pendapatan daerah
Provinsi Banten sebesar 110,20% dikarenakan terdapatnya kenaikan yang signifikan pada target
Dana Perimbangan dari sektor Lain-lain Dana Alokasi Khusus sebesar 9.745,91% yang
sebelumnya sebesar Rp. 20,986 milyar menjadi sebesar Rp. 2.045 Milyar, serta pada target
pendapatan pajak daerah mengalami kenaikan sebesar 106,57%. Akan tetapi jika melihat
perbandingan realisasi sektor Pendapatan Daerah Provinsi Banten pada APBD untuk tahun
anggaran 2016, mengalami kenaikan sebesar 121,44% jika dibandingkan dengan realisasi yang
dicapai pada tahun 2015.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –195
Ketersediaan Jumlah Sistem/Data/Dokumen/Informasi Penunjang Peningkatan
Pendapatan Daerah
Indikator kinerja ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam
upaya Ketersediaan Jumlah Sistem/Data/ Dokumen/Informasi Penunjang Peningkatan
Pendapatan Daerah.
Indikator kinerja ini diimplementasikan melalui kegiatan Pemeliharaan Sistem Aplikasi
Pelayanan dan Pemeliharaan Standarisasi Mutu Pelayanan. Capaian pada indikator ini yaitu :
1. Terbangunnya Aplikasi Sistem SAMSAT di Wilayah Polda Banten dan Polda Metro Jaya;
2. Standarisasi ISO 9001:2015 untuk 11 UPT, namun baru 8 UPT yang sudah tersertifikasi
ISO karena 2 UPT yaitu UPT Cikande dan UPT Malingping belum terbangun gedung
kantornya. Sedangkan UPT Rangkasbitung pembangunan gedung kantornya baru selesai di
akhir tahun 2016;
Ketersediaan Sistem/Data/Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Indikator Kinerja Ketersediaan sistem/data/informasi pengelolaan keuangan daerah (unit)
bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja,
penatausahaan dan pertanggungjawaban pelaporan keuangan daerah.
1. Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Manajemen Keuangan Daerah
(SIMDA) dalam pengelolaan keuangan daerah, dimana pada Tahun 2016 telah dilakukan
dengan sistem online melalui VPN pada masing-masing SKPD, sehingga dalam
pelaksanaan penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
daerah menjadi efektif dan efisien;
2. Pembuatan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2016;
3. Pembuatan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016;
Persentase Ketepatan Waktu Pelaksanaan Pembinaan, Fasilitasi Dan Evaluasi
Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota
Indikator Kinerja Persentase ketepatan waktu pelaksanaan pembinaan, fasilitasi dan evaluasi
pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten/Kota (%) bertujuan untuk meningkatkan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –196
kualitas perencanaan, penganggaran, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan daerah
pemerintah Kab/kota.
Indikator kinerja ini diimplementasikan melalui kegiatan Pembinaan dan Bagi Hasil Pajak
Kabupaten/Kota, Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Provinsi Banten dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota se-Provinsi
Banten TA. 2015 dan Evaluasi Raperda Kab/Kota dan Raper KDH Perubahan APBD TA
2016 dan APBD TA 2017, diantaranya :
1. Evaluasi terhadap Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD;
2. Peraturan Gubernur Banten tentang Evaluasi terhadap Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kabupaten/Kota;
3. Penatausahaan Dana Hibah/Bantuan Sosial dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 56 Tahun
2014 tentang Pedoman Pemberian HIbah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD
Provinsi Banten.
Cakupan Fasilitasi, Monitoring, Dan Evaluasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintah Provinsi
Indikator Kinerja Cakupan fasilitasi, monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah
Pemerintah Provinsi (%) bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dan pengendalian
pengelolaan keuangan daerah.
Indikator kinerja ini adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dalam upaya
Ketersediaan Jumlah Sistem/Data/ Dokumen/Informasi Penunjang Peningkatan Pendapatan
Daerah.
Indikator kinerja ini diimplementasikan melalui kegiatan Pemeliharaan Sistem Aplikasi
Pelayanan dan Pemeliharaan Standarisasi Mutu Pelayanan. Capaian pada indikator ini yaitu :
1. Terbangunnya Aplikasi Sistem SAMSAT di Wilayah Polda Banten dan Polda Metro Jaya;
2. Standarisasi ISO 9001:2015 untuk 11 UPT, namun baru 8 UPT yang sudah tersertifikasi
ISO karena 2 UPT yaitu UPT Cikande dan UPT Malingping belum terbangun gedung
kantornya. Sedangkan UPT Rangkasbitung pembangunan gedung kantornya baru selesai di
akhir tahun 2016;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –197
TABEL : Program Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum;
dan Program Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.
Rasio fasilitasi pengelolaan perlengkapan dan aset daerah (%)
100,00 100,00 100,00 52,40
Jumlah Kekayaan Daerah 6,783
Trilyun
12,648
Trilyun 186,47
10,830 Trilyun
Rasio Fasilitasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum (%)
100,00 88,89 88,89 88,89
Rasio Fasilitasi Administrasi Pertanahan (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Dokumen Pedoman Pelaksanaan Pembangunan dan Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa
2
Dokum
en
2
Dokumen 100,00 2 Dok
Rasio Kegiatan Fasilitasi LPSE Provinsi Banten (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Koordinasi Pengendalian `Inflasi daerah(%)
4,00 4,00 100,00 4,5
Pengembangan dan Peningkatan Lembaga Keuangan daerah
12 Unit 12 Unit 100,00 9 unit
Penyusunan Bahan Kebijakan Pengembangan Perekonomian Daerah
10
Dokum
en
10
Dokumen 100,00 10 dok
Pengembangan Pelayanan Publikasi, Kerjasama Jaringan Media dan Informasi
100,00 100,00 100,00 92,47
Peningkatan Pengelolaan Informasi Komunikasi dan Dokumentasi
100,00 100,00 100,00 96,89
Pengelolaan Sistem layanan Informasi Promosi
100,00 100,00 100,00 100,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –198
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kualitas dan kuantitas kebijakan bidang kesejahteraan rakyat
16
Dokum
en
16
Dokumen 100,00 16
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 173.574.480.325,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 158.121.198.518,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Fasilitasi Pengelolaan Perlengkapan Dan Aset Daerah
Indikator Kinerja Fasilitasi Pengelolaan Perlengkapan dan Aset Daerah bertujuan untuk
Melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan dibidang perencanaan
dan pengadaan, pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Perlengkapan dan Aset Setda Povinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Ditetapkannya Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pemerintah Provinsi Banten;
2. Ditetapkannya SOP Pendistribusian BMD dilingkungan Setda;
3. Terdokumentasikannya Data Aset Barang Milik Daerah di seluruh SKPD Provinsi
Banten sebanyak 1 Dokumen;
4. Terdokumentasikannya Data Fisik Aset Provinsi Banten di seluruh SKPD Provinsi
Banten sebanyak 1 Dokumen ;
5. Terdokumentasikannya Lahan Pemerintah Provinsi Banten yang memiliki sertifikat
sebanyak 1 Dokumen;
6. Terlaksanakannya Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pada Seluruh SKPD;
7. Terbinanya Pengurus dan Penyimpan Barang Milik Daerah Pada Seluruh SKPD
sebanyak 100 orang;
8. Terselenggaranya Koordinasi Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah Tentang
Penyelesaian Aset Ganda antar Kab/Kota;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –199
9. Tersedianya Dokumen Penyelesaian Permasalahan Aset Pemerintah Provinsi Banten
Tahun 2016 sebanyak 1 Dokumen;
10. Tersedianya Dokumen Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) / Daftar
Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD) TA. 2016 sebanyak 1
Dokumen;
11. Tersedianya 200 orang peserta yang memahami mekanisme pelaksanaan Lelang Barang
Milik Daerah Melalui E Auction;
12. Tersedianya Dokumen Data Aset Barang Milik Daerah yang akan dihapuskan sebanyak
1 Dokumen;
13. Beroperasinya kendaraan Dinas Operasional Roda 4 (empat) Pemerintah Provinsi
Banten sebanyak 1 (Satu) unit kendaraan;
14. Tersedianya Tanah Untuk kebutuhan Pembangunan Waduk Sindang Heula seluas 89.5
Ha;
15. Tersusunnya Dokumen Pengalihan Aset Sekolah Dalam Rangka Implementasi UU
Nomor 23 Tahun 2014 Kabupaten/ Kota se Provinsi Banten sebanyak 1 Dokumen.
Rasio Fasilitasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
Indikator KinerjaRasio Fasilitasi Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi pemerintahan kewenangan
Pemerintah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Pemerintahan Setda Povinsi Banten pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Koordinasi dan Konsultansi dalam Rangka Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum terkait dengan pelaksanaan koordinasi peningkatan peran Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Provinsi yang dilaksanakan tanggal 14 Juni 2016 di
Hotel Puri Kayana Serang dengan peserta 24 orang yang berasal dari Kab/Kota dan 16
orang dari Pemerintah Provinsi Banten dengan hasil harmonisasi penyelenggaraan peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Provinsi dengan Pemerintah Kab/Kota di
Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –200
2. Terlaksananya Fasilitasi Pembinaan Toponimi Rupa Bumi di Provinsi Banten tahun 2016
bagi peserta laki-laki sebanyak 44 orang dan perempuan sebanyak 16 orang yang berasal
dari Bagian Pemerintahan Umum, BAPPEDA, Dinas pendidikan, Badan Pertanahan
Nasional dan BPS Kab/Kota se-Provinsi Banten pada tanggal 26 Oktober 2016 di Hotel
Puri Kayana – Serang dengan hasil meningkatnya prosedur Verifikasi Rupabumi Se
Provinsi Banten;
3. Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi Penyelenggaraan Dekonsenterasi dan Tugas
Pembantuan sebanyak 1 Dokumen yang terlaksana pada tanggal 28 Juni 2016 di Hotel Puri
Kayana Kota – Kota Serang dengan peserta laki-laki sebanyak 24 orang dan perempuan
sebanyak 11 orang yang berasal dari Kab/Kota dengan hasil pemerintah provinsi akan
melakukan Monev terkait pelaksanaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan di Kab/Kota sesuai dengan kewenangan yang dimiliki;
4. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Dekonsenterasi dan Tugas
Pembantuan Kab/Kota se-Provinsi Banten yang dilaksanakan periode Agustus –
November 2016 dengan hasil diperolehnya data, informasi dan permasalahan
penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di kab/kota dengan fokus kepada
Satker di lingungan Kemendagri berupa terlambatnya penerimaan DIPA 2016 oleh Satker
dan rendahnya realisasi anggaran APBN TA. 206 disebabkan pemangkasan anggaran
Kemenkeu sehingga target kinerja tidak tercapai;
5. Terselenggaranya Bimbingan Teknis Pembuatan Data Spasial Rupabumi Unsur Buatan
(Angkatan I) tahun 2016 yang di laksanakan pada tanggal 14 s/d 16 April 2016 di Hotel
Mambruk Kab. Serang dengan jumlah peserta laki-laki sebesar 78 orang dan perempuan
sebesar 22 orang yang berasal dari Bagian Pemerintahan Umum Kab/Kota dan Camat
Kab. Pandeglang, Kab. Lebak, Kab. Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon dengan hasil
meningkatnya pemahaman aparatur Kab/Kota dan Kecamatan dalam hal teknis
pembuatan data spasial Rupabumi unsur buatan;
6. Terselenggaranya Bimbingan Teknis Pembuatan Data Spasial Rupabumi Unsur Buatan
(Angkatan II) tahun 2016 yang di laksanakan pada tanggal 21 s/d 23 April 2016 di Hotel
Yasmin Karawaci Kota Tangerang dengan jumlah peserta laki-laki sebesar 36 orang dan
perempuan sebesar 14 orang yang berasal dari Bagian Pemerintahan Umum Kab/Kota
dan Camat Kota Tangerang, Kab. Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dengan hasil
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –201
meningkatnya pemahaman aparatur Kab/Kota dan Kecamatan dalam hal teknis
pembuatan data spasial Rupabumi unsur buatan;
7. Terselenggaranya Sosialisasi Pedoman pelaksanaan pembakuan Rupabumi Unsur Buatan
tahun 2016 yang diselenggarakan di Hotel Jayakarta, Anyer Kab. Serang pada tanggal 27
s/d 28 Juli 2016dengan jumlah peserta laki-laki sebanyak 48 orang yang berasal dari Bagian
Pemerintahan Umum, BAPPEDA, Dinas Pendidikan, Badan Pertanahan Nasional dan
BPS Kab/Kota Se-Provinsi Banten dengan hasilmeningkatnya pemahaman Aparatur
Kab/Kota se Provinsi Banten terkait Pelaksanaan Pembakuan Rupabumi Unsur Buatan;
8. Terlaksananya inventarisasi dan verifikasi data Kode dan Data Wilayah Administrasi
Pemerintah di Provinsi Bantendari Kab/Kota se-Provinsi Banten sebanyak 1 dokumen
yang berisi terkait Dokumen Kode dan data Wilayah Administrasi Pemerintah Provinsi
Banten Tahun 2015 yang dilaksanakan 25 Februari s/d 30 Maret 2016 dengan hasil berupa
dokumen kode dan data wilayah administrasi pemerintah yang telah diverifikasi oleh
Kemendagri;
9. Terselenggaranya Peningkatan Kapasitas Aparatur Kecamatan se-Provinsi Banten dalam
hal PATEN dengan peserta sebanyak 18 orang dari unsur pemerintah kab/kota sebagai
Pembina Aparatur Kecamatan;
10. Terselenggarnya Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan di Kab/Kota Se Provinsi Banten yang dilaksanakan di Hotel Ratu Serang
tanggal 26 Juli 2016 dengan peserta sebanyak 32 orang dari unsur pemerintah
kabupaten/kota se-Provinsi Banten dengan hasil dari 155 kecamatan se-Provinsi Banten,
terdapat 8 kecamatan di Kota Tangerang Selatan yang belum menyelenggarakan PATEN
dan akan diselenggaranan secepatnya;
11. Tersusunnya Profil Kecamatan di Kota Tangerang yang dilaksanakan periode Agustus –
Oktober 2016;
12. Terselenggaranya Lomba Kecamatan Tingkat Provinsi melalui mekanisme penilaian
berdasarkan Pergub Banten No. 71 Tahun 2016 yang dilaksanakan penilaian dalam periode
bulan Oktober – November 2016 dengan hasil berdasarkan Kepgub Banten No.
002.6/Kep.570-Huk/2016;
13. Terlaksananya Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan dalam hal
penguatan informasi penyusunan pedoman penilaian lomba PATEN;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –202
14. Tersusunnya Rancangan Naskah Akademik Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat
sebagai bahan Rancangan Peraturan Daerah Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat di
Provinsi Banten yang dilaksanakan periode Januari – Juni 2016 dengan hasil Draft Naskah
Akademik Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat fokus kepada penyelenggaraan
pemerintahan desa adat;
15. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Se-Provinsi
Banten yang dilaksanakan di Hotel Villa Marina Anyer Serang tanggal 30 – 31 Mei 2016
dengan peserta 137 orang dari unsur Kecamatan dan bagian Pemerintahan Kabupaten se-
Provinsi Banten dengan hasil disepakati bahwa Camat sebagai Pembina pemerintahan desa
untuk mengendalikan terhadap pelaksanaan kebijakan yang diterbitkan oleh kepala desa;
16. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Se-Provinsi
Banten yang dilaksanakan di Hotel Nuansa Bali Anyer Serang tanggal 3 – 4 Agustus 2016
dengan peserta 137 orang dari unsur Ikatan Kepala Desa se-Provinsi Banten dan Bagian
Pemerintahan Kabupaten se-Provinsi Banten dengan hasil siap mendukung Pemerintah
Provinsi Banten dalam rangka monitoring Penyaluran Dana Desa Tahun 2016 yang
dilaksanakan periode Agustus – Oktober 2016;
17. Terselenggaranya Pembinaan Pemerintahan Desa Dalam Rangka Penyaluran Dana Desa
Se Provinsi Banten yang dilaksanakan oleh 2 tim monitoring kepada 32 desa;
18. Terselenggarnya Penegasan Batas Daerah Kabupaten Tangerang meliputi penegasan batas
di area Bandara Soekarno-Hatta dengan Pemerintah Kota Tangerang yang dilaksanakan
tanggal 8 Maret 2016 dalam bentuk rapat koordinasi antara Pemprov Banten, Kab.
Tangerang, Kota Tangerang dan PT. Angkasa Pura II di Pendopo Gubernur Banten;
19. Terselenggarnya Penegasan Batas Daerah Kota Tangerang/Kota Tangerang Selatan yang
dilaksanakan di Aula Setda Provinsi Banten tanggal 21 Juni 2016 yang dihadiri unsur
Pemerintah Provinsi Banten, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang;
20. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Batas Daerah Antar Kabupaten/Kota se-Provinsi
Banten tanggal 22 Maret 2016 dilaksanakan di Hotel Lemo Tangerang dihadiri peserta
sebanyak 50 orang unsur Bagian Pemerintahan Kab/Kota se-Provinsi Banten dengan hasil
bahwa dengan telah selesainya Penegasan Batas Daerah di ProvinsiBanten, harus di
tindaklanjuti dengan melakukan kegiatan Penataan Batas Daerah;
21. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Batas Daerah Antara Provinsi Banten Dengan
Provinsi DKI Jakarta tanggal 30-31 Mei 2016 dilaksanakan di Puri Avia Hotel Bogor –
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –203
Jawa Barat dihadiri peserta sebanyak 50 orang unsur Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat,
Banten dengan hasil tersusunnya Draft Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan dan
Pembangunan Pilar Batas Antara Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat dan
Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta;
22. Terselenggaranya Sosialisasi Permendagri Tentang Batas Daerah Nomor 98 Tahun 2015
tentang Batas Daerah Kabupaten Serang Dengan Kota Serang kepada peserta dari unsur
Lurah, Kepala Desa, Camat, Bagian Pemerintahan Kab/Kota Serang sebanyak 50 orang
dilaksanakan di Hotel Abadi Serang tanggal 2 Agustus 2016 dengan hasil
terinformasikannya Permendagri Tentang Batas Daerah Nomor 98 Tahun 2015 tentang
Batas Daerah Kabupaten Serang Dengan Kota Serang;
23. Terlaksananya Perapatan Pilar Batas Daerah tanggal 15 April – 13 Juni 2016;
24. Terselenggaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 2016 tentang Batas
Daerah Antara Kabupaten Serang Dengan Kabupaten Pandeglang kepada peserta dari
unsur Camat, Bagian Pemerintahan, KPU Banten, Dinas PU, Badan Lingkungan Hidup,
BPTSP sebanyak 50 orang dilaksanakan di Hotel Abadi Serang tanggal 7 November 2016
dengan hasil terinformasikannya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun 2016
tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Serang Dengan Kabupaten Pandeglang untuk
kepentingan pembangunan secara umum;
25. Terselenggaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 2016 tentang Batas
Daerah Antara Kabupaten Serang Dengan Kabupaten Pandeglang kepada peserta dari
unsur Camat, Bagian Pemerintahan, KPU Banten, Dinas PU, Badan Lingkungan Hidup,
BPTSP sebanyak 50 orang dilaksanakan di RM S Rizky Pandeglang tanggal 21 November
2016 dengan hasil terinformasikannya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3 Tahun
2016 tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Serang Dengan Kabupaten Pandeglang
untuk kepentingan pembangunan secara umum;
26. Terselenggaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2016 tentang Batas
Daerah Antara Kabupaten Serang Dengan Kabupaten Pandeglang kepada peserta dari
unsur Camat, Bagian Pemerintahan, KPU Banten, Dinas PU, Badan Lingkungan Hidup,
BPTSP sebanyak 50 orang dilaksanakan di Hotel Horison Forbis Cilegon tanggal 14
November 2016 dengan hasil terinformasikannya Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 3
Tahun 2016 tentang Batas Daerah Antara Kabupaten Serang Dengan Kabupaten
Pandeglang untuk kepentingan pembangunan secara umum;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –204
27. Tersusunnya Draft Awal LPPD Provinsi Banten yang di laksanakan dari tanggal 9 Februari
s/d 10 Februari 2016 di Hotel Ratu Serang dengan peserta berjumlah 70 Orang yang
berasal dari seluruh SKPD Provinsi Banten dengan hasil berupa tersusunnya Draft Revisi
LPPD Provinsi Banten Tahun 2015;
28. Tersusunnya Draft Revisi LPPD Provinsi Banten sebagai koreksi atas Draft Awal LPPD
Provinsi Banten terkait data asset SKPD Provinsi Banten yang di laksanakan di Ruang
Rapat Biro Pemerintahan pada tanggal 25 Februari 2016 denganhasil berupa Draft Revisi
LPPD;
29. Tersusunnya LPPD Final Provinsi Banten yang di laksanakan dari tanggal 10 s/d 11 Maret
2016 di Hotel Ratu Serang dengan peserta berjumlah 70 Orang yang berasal dari seluruh
SKPD Provinsi Banten dengan hasil LPPD Final Provinsi Banten 2015 untuk disampaikan
kepada Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri.
30. Tersusunnya data IKK LPPD Provinsi Banten yang di laksanakan dari tanggal 14 s/d 15
Maret 2016 di Hotel Ratu Serang dengan peserta berjumlah 70 Orang yang berasal dari
seluruh SKPD Provinsi Banten sebagai data utama penyusunan LPPD Provinsi Banten
2015.
31. Terselenggaranya Evaluasi Kinerja atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi
Banten yang di laksanakan pada Tanggal 4 S/D 10 September 2016 Di Hotel Ratu Serang
Yang Dihadiri Oleh 42 Orang Peserta Yang Berasal Dari unsur Timdadengan Evaluator
Berasal Dari Timnas Kemendagri Yang Bertujuan Untuk Menetapkan Pemeringkatan
LPPD Tingkat Nasional
32. Terlaksananya Evaluasi Mandiri LPPD Provinsi Banten yang di laksanakan pada Tanggal
23 S/D 24 Mei 2016 di Hotel Marbella Anyer di hadiri oleh 69 Orang Peserta Berasal Dari
SKPD di lingkungan Provinsi Banten dengan Evaluator yang berasal dari Timda Provinsi
Banten dengan tujuanuntuk mengevaluasi kinerja SKPD Provinsi Banten Tahun 2015
dengan hasil terdapat koreksi terkait 80 point data agregat LPPD Provinsi Banten yang
bersumber dari data IKK / LPPD Kota Tangerang;
33. Terlaksananya Bimbingan Teknis Penyusun LPPD Provinsi Banten Tahun 2016 yang
dilaksanakan tanggal 17 s/d 18 Oktober 2016 di Hotel Marbella Anyer dengan jumlah
peserta 69 orang peserta yang berasal dari SKPD Provinsi Banten dan Kab/Kota se
Provinsi Banten dengan hasil peningkatan kapasitas aparatur SKPD Provinsi dan
Kab/Kota dalam menyusun LPPD Tahun 2016;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –205
34. Terlaksananya Bimbingan Teknis Penyusun LPPD Provinsi Banten Tahun 2016 yang
dilaksanakan tanggal 17 s/d 18 Oktober 2016 di Hotel Marbella Anyer dengan jumlah
peserta 69 orang peserta yang berasal dari SKPD Provinsi Banten dan Kab/Kota se
Provinsi Banten dengan hasil peningkatan kapasitas aparatur SKPD Provinsi dan
Kab/Kota dalam menyusun LPPD Tahun 2016;
35. Tersusunnya LPPD Akhir Masa Jabatan (AMJ) Gubernur Provinsi Banten yang di
laksanakan pada tanggal 7 November s/d 7 Desember 2016 di Biro Pemerintahan Setda
Provinsi Banten sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban Masa Jabatan Kepala Daerah;
36. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi terkait Pelaksanaan Urusan P3D sebanyak 8
Kab/Kota se Provinsi Banten;
37. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada 8
Kab/Kota dan SKPD Pemerintah Provinsi Banten yang dilaksanakan periode November
– Desember 2016 dengan hasil tersusunnya aplikasi LPPD online open source sebagai
sarana penunjang penyusunan LPPD Provinsi Banten melalui website :
http://banten.elppd.com
38. Terselenggaranya Evaluasi Penyelenggaraan Daerah Otonom Tahun 2016 pada tanggal 15
s/d 16 Juni 2016 di Hotel Jayakarta Anyer dengan peserta laki-laki sebanyak 46 orang dan
perempuan 8 orang yang berasal dari Aparatur yang terkait dengan penataan daerah
otonom;
39. Terselenggaranya Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Daerah yang dilaksanakan pada
tanggal 8 s/d 9 November 2016 di Hotel Mambruk Anyer dengan jumlah peserta laki-laki
sebanyak 45 orang dan perempuan sebanyak 9 orang yang berasal dari Aparatur yang
terkait dengan penataan daerah otonom di 8 Kab/Kota;
40. Terlaksananya Bimbingan Teknis Penataan Daerah di Provinsi Banten yang dilaksanakan
pada tanggal 24 s/d 25 Februari 2016 di Grand Krakatau Hotel Kota Serang dengan
peserta laki-laki berjumlah 44 orang dan perempuan 2 orang yang berasal dari Aparatur
pemerintah 8 Kab/Kota se Provinsi Banten, 2 orang laki-laki yang berasal dari Bakor
Cilangkahan, 4 orang laki-laki yang berasal dari Bakor Caringin dan 2 orang laki-laki yang
berasal dari Bakor Cibaliung dengan hasil Pemekaran wilayah harus menunggu RPP
penataan daerah menjadi PP yang masih dalam proses harmonisasi di Kemenkumham;
41. Terlaksananya Rapat Koordinasi Rencana Pembentukan Daerah Otonom yang
diselenggarakan pada tanggal 11 s/d 12 Agustus 2016 di Hotel Horison Forbis Kab.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –206
Serang dengan peserta laki-laki berjumlah 41 orang dan perempuan berjumlah 7 orang
yang berasal dari Aparatur Pemerintah 8 Kab/Kota se Provinsi Banten;
42. Terlaksananya Seminar Nasional hari Otonomi Daerah yang di laksanakan pada tanggal 25
April 2016 di Hotel Ratu-Kota Serang berjumlah 1 dokumen dengan peserta laki-laki
berjumlah 128 orang dan perempuan berjumlah 22 orang yang berasal dari Muspida
Provinsi Banten, Aparatur Pemerintah Provinsi Banten, 15 Perguruan Tinggi se-Provinsi
Banten, 16 LSM/Ormasdan Aparatur 8 Kab/Kota, dengan hasil Peserta memahami
perkembangan yang terjadi lingkup ASEAN dalam konteks perkembangan MEA yang
berdampak kepada ekonomi nasional maupun regional;
43. Terlaksananya Rapat Koordinasi Administrasi Kepala Daerah dan DPRD sebanyak 3
kegiatan;
44. Terlaksananya fasilitasi administrasi pemberhentian dan pengangkatan anggota DPR dan
PAW;
45. Terlaksananya fasilitasi administrasi pemberian ijin ke luar negeri alasan penting bagi
pejabat Negara/Daerah dan DPRD;
46. Terlaksananya fasilitasi administrasi pensiun pejabat negara;
47. Terlaksananya fasilitasi administrasi penyusunan konsep sambutan hari jadi;
48. Terlaksananya koordinasi dan fasilitasi administrasi peresmian
pemberhentian/pengangkatan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan di
selenggarakannya Pelantikan 4 Kepala Daerah yang mengikuti Pemilukada Serantak tahun
2015 yang ada di Provinsi Banten;
49. Terlaksananya rapat koordinasi pimpinan daerah sebanyak 2 kegiatan;
50. Terselenggaranya Rapat Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Persiapan Pemilihan
Gubernur tahun 2017 yang dilaksanakan tanggal 26 s/d 27 April 2016 di Jayakarta Hotel
Anyer dengan peserta berjumlah 50 orang yang berasal dari Aparatur Pemerintah, KPU
dan Bawaslu Kab/Kota dengan hasil Persiapan tahapan Pilkada Provinsi Banten terkait
Pengamanan, Logistik dan Jumlah Pemilih sebesar 40 % menunggu di terbitkannya PKPU
terkait Pilkada 2017;
51. Terselenggaranya rapat Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemilihan
Gubernur tahun 2017 yang dilaksanakan tanggal 22 s/d 23 Juli 2016 di Jayakarta Hotel
Anyer dengan peserta berjumlah 50 orang yang berasal dari Polda Banten, Aparatur
pemerintah Kab/Kota, KPU dan Bawaslu;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –207
52. Terselenggaranya Rapat Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Tahapan Akhir Pemilihan
Gubernur tahun 2017 yang dilaksanakan tanggal 26 s/d 27 September 2016 di Hotel
Maryln Kota Tangerang Selatan dengan peserta berjumlah 50 orang yang berasal dari
Aparatur Pemerintah Kab/Kota, Disdukcapil Kab/Kota, KPU dan Bawaslu Kab/Kota
dengan hasil : Terverifikasinya Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7,734,485 pemilih
yang ada di Provinsi Banten guna pelaksanaan Pilkada Banten 2017 sesuai dengan berita
acara nomor 097/BA/XII/2016;
53. Tersosialisasikannya Pemilihan Gubernur Tahun 2017 sebanyak 12 kegiatan;
Rasio Fasilitasi Administrasi Pertanahan
Indikator Rasio Fasilitasi Administrasi Pertanahanbertujuan untuk meningkatkan pelayanan
fasilitasi administrasi pertanahan untuk kepentingan umum.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Pemerintahan Setda Povinsi Banten pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya koordinasi dan konsultasi Administrasi Pertanahan pada tanggal 19 Mei
2016 di Aula Setda Provinsi Banten dengan jumlah peserta laki-laki 45 orang dan perempuan 4
orang yang berasal dari Aparatur Pemerintah dari 8 Kab/Kota dan SKPD Provinsi Banten
dengan hasil Terkumpulnya data Yuridis dan data fisik tanah di setiap Kab/Kota se Provinsi
Banten;
2. Terselenggaranya Rapat Koordinasi Bidang Pertanahan meliputi :
a. Pada tanggal 11 Februari 2016 yang di laksanakan di Aula Setda Provinsi Banten
dengan jumlah peserta laki-laki sebanyak 52 orang dan perempuan 9 orang yang
berasal dari 8 Kab/Kota dan SKPD Provinsi Banten dengan hasil Pemahaman peserta
koordinasi terkait penerbitan Peraturan Mahkamah Agung tentang tatacara pengajuan
keberatan dan penitipan ganti kerugian ke pengadilan Negeri dalam pengadaan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang di keluarkan oleh Mahkamah
Agung.
b. Pada tanggal 27 April 2016 yang di laksanakan di Aula Setda Provinsi Banten dengan
jumlah peserta laki-laki sebanyak 50 orang dan perempuan 5 orang yang berasal dari 8
Kab/Kota dan SKPD Provinsi Banten dengan hasil Pemahaman peserta koordinasi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –208
terkait tahap perencanaan menjadi tanggungjawab instansi yang memerlukan tanah
bagi proses pengadaan tanah
c. Pada tanggal 28 Juli 2016 yang di laksanakan di Aula Setda Provinsi Banten dengan
jumlah peserta laki-laki sebanyak 57 orang dan perempuan 3 orang yang berasal dari 8
Kab/Kota dan SKPD Provinsi Bantendengan hasil Pemahaman peserta koordinasi
terkait peralihan tanah wakaf harus mempedomani UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang
wakaf;
d. Pada tanggal 8 November 2016 yang di laksanakan di Aula Setda Provinsi Banten
dengan jumlah peserta laki-laki sebanyak 55 orang dan perempuan 3 orang yang
berasal dari 8 Kab/Kota dan SKPD Provinsi Banten dengan hasil Pemahaman peserta
koordinasi terkait Pelepasan objek pengadaan tanah untuk instansi pemerintah tidak
diberikan ganti kerugian kecuali tanah yang dimiliki BUMN/BUMD dan tanah kas
desa
3. Terselenggaranya rapat Pra Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan sebanyak 4
dokumen;
4. Terlaksananya Evaluasi pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
yang diselenggarakan pada tanggal 27 September 2016 di Aula Setda Provinsi Banten dengan
jumlah peserta 43 orang yang berasal dari 8 Kab/Kota dan SKPD Provinsi Banten yang terkait
Pertanahandengan hasil Pemahaman mekanisme penitipan ganti kerugian dalam
penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan adalah salah satu referensi utama bagi
instansi yang memerlukan tanah dalam melaksanakan percepatan pambangunan;
Jumlah Dokumen Pedoman Pelaksanaan Pembangunan dan Standarisasi Harga
Satuan Barang dan Jasa
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen Pedoman Pelaksanaan Pembangunan dan Standarisasi
Harga Satuan Barang dan Jasa bertujuan untuk memberikan acuan/ bahan bagi perangkat
daerah dalam menyusun perencanaan kegiatan pada tahun yang akan datang, disamping itu
tujuan lainnya yaitu untuk menyeragamkan harga barang dan jasa sesuai kualitas jenis barang di
lingkungan perangkat daerah di Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –209
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut : (diambil dari LK SKPD atau Perkin perubahan)
1. Tersedianya buku Standarisasi Harga Satuan Barang/Jasa nomor 57 Tahun 2016, yang
diperuntukan sebagai penyusunan dokumen perencanaan kegiatan tahun 2017 sebanyak
160 Buku. adapun tahapan yang dilaksanakan dalam penyusunan standarisasi harga barang
dan jasa sebagai berikut :
2. Workshop Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Standarisasi Harga Satuan Barang dan
Jasa Tahun 2017
3. Penyusunan Rancangan Pergub Tentang Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa Tahun
2017
4. Sosialisasi Peraturan Gubernur nomor 57 Tahun 2016 Standarisasi Harga Satuan Barang
dan Jasa Tahun 2017
5. Tersedianya Buku Pedoman Pelaksanaan Pembangunan nomor 1 Tahun 2017 sebanyak
200 Buku sebagai berikut :
6. Workshop Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Pelaksanaan Pembangunan
7. Penyusunan Rancangan Pergub Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembangunan
8. Sosialisasi Peraturan Gubernur Pedoman Pelaksanaan Pembangunan
Rasio Kegiatan Fasilitasi LPSE Provinsi Banten
Indikator Kinerja Rasio Kegiatan Fasilitasi LPSE Provinsi Banten (%) bertujuan untuk
memberikan layanan dan penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik yang
kredibel kepada para penyedia barang/jasa.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut : (diambil dari LK SKPD atau Perkin perubahan)
1. Terlaksananya pengiriman peserta pada acara Rakornas dan Rakortek LPSE Nasional
sebanyak 3 kali.
2. Terselenggaranya Penyelenggaraan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik yang
ditetapkan melalui SK Gubernur sebanyak 19 SK Tim Gubernur.
3. Tersedianya 90 aparatur dilingkungan SKPD Pemerintah Provinsi Banten,
Kabupaten/Kota dan Pokja ULP yang memahami tentang mekanisme pengadaan
barang/jasa secara elektronik Rapat Koordinasi LPSE se Provinsi Banten Provinsi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –210
4. Terlaksanya Pemahaman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di lingkungan SKPD
Provinsi Banten sebanyak 42 Orang.
5. Tersedianya Admin PPE sebanyak 3 Orang Fasilitator LPSE
6. Tersedinya 640 Orang Penyedia Kabupaten/kota yang memahami dan dapat
mengoprasionalkan aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
7. Terlaksanya pembentukan Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Provinsi Banten
sebanyak 30 Ahli Pengadaan dan 1 SK Gubernur
8. Tersedianya 18 Aparatur LPSE Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota dalam memahami
Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik.
9. Terlaksananya Pemahaman Layanan Lelang Cepat bagi penyedia Kabupaten/Kota
sebanyak 800 Orang.
10. Terlaksananya Standarisasi Pelayanan LPSE Provinsi Banten sebanyak 17 Standarisasi
Pelayanan LPSE.
11. Tersedianya 50 orang PPK/calon PPK dilingkungan SKPD Provinsi Banten yang
memahami dan dapat mengoprasionalkan aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE).
12. Tersedianya 120 Aparatur dan Penyedia Pelatihan SPSE yang memahami dan dapat
melaksanakan Penyediaan Barang dan Jasa secara elektronik
13. Terlaksananya 4 Aplikasi Pendukung SPSE.
Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah
Indikator Kinerja Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah bertujuan untuk melaksanakan
koodinasi pembinaan dan evaluasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan Inflasi
Daerah
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut : (diambil dari LK SKPD atau Perkin perubahan)
1. Terlaksananya 4 Triwulan Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah TPID
Provinsi Banten.
2. Terlaksananya Rapat Koordinasi Bidang Perlindungan Konsumen, Pengawasan Harga dan
Barang Beredar Di Provinsi Banten sebanyak 1 Kali Rapat 1 Dokumen.
3. Tersedianya Bahan Pengendalian Inflasi Daerah sebanyak 4 Dokumen
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –211
4. Terlaksananya Evaluasi Pengendalian Inflasi Daerah sebanyak 4 Dokumen
5. Tersedianya Laporan Pengukuran Kinerja Koordinasi Pengelolaan Inflasi Daerah sebanyak
4 Dokumen.
6. Tersedianya Pemutakhiran Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) sebanyak
4 Dokumen.
7. Terlaksananya Rapat Koordinasi Capacity Building Tim Pengendali Inflasi Daerah
sebanyak 1 Dokumen.
8. Tersusunnya Bahan Koordinasi Wilayah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sebanyak 1
Dokumen.
9. Tersusunnya Bahan Koordinasi Nasional TPID Tahun 2016 sebanyak 1 Dokumen
10. Terlaksananya Rapat Koordinasi Sinkronisasi Program dan Kegiatan TPID sebanyak 1 Kali
Rapat 1 Dokumen.
Pengembangan dan Peningkatan Lembaga Keuangan Daerah
Indikator Kinerja Pengembangan Dan Peningkatan Lembaga Keuangan Daerah Bertujuan
melaksanakan koodinasi pembinaan dan evaluasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan
pengembangan Kelembagaan Keuangan, menyiapkan bahan rumusan kebijakan fasilitasi
peningkatan dan pengembangan Kelembagaan Keuangan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut : (diambil dari LK SKPD atau Perkin perubahan)
1. Tersedianya Data Realisasi Kinerja Keuangan PD. BPR/PD.PK Se - Provinsi Banten setiap
bulannya sebanyak 12 Dokumen.
2. Tersedianya Pembinaan Terhadap BUMD-BUMD yang ada di Provinsi Banten sebanyak 8
Dokumen.
3. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pengembangan Kapasitas Lembaga Keuangan Daerah
sebanyak 4 kali rapat, 4 Dokumen Laporan.
4. Tersedianya Rancangan Peraturan Gubernur Bidang Kelembagaan Keuangan Daerah
sebanyak 2 Dokumen Laporan dan 1 Rapergub.
5. Tersedianya Raperda Penyertaan Modal Kepada PT. Jamkrida, PD.BPR Se-Provinsi Banten
dan PT. BJB, Tbk sebanyak 5 Dokumen Laporan dan 1 Raperda.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –212
6. Tersedianya Raperda Penyertaan Modal Daerah Kepada Bank Banten sebanyak 4
Dokumen Laporan dan 1 Raperda.
7. Tersedianya Raperda Penetapan Bank Banten menjadi BUMD sebanyak 3 Dokumen 1
Raperda.
Penyusunan Bahan Kebijakan Pengembangan Perekonomian Daerah
Indikator Kinerja Penyusunan Bahan Kebijakan Pengembangan Perekonomian Daerah
bertujuan untuk melaksanakan koodinasi pembinaan dan evaluasi kebijakan fasilitasi
peningkatan dan pengembangan bidang Perekonomian, menyiapkan bahan rumusan kebijakan
fasilitasi peningkatan dan pengembangan Bidang Perekonomian, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi kebijakan fasilitasi peningkatan dan pengembangan Perekonomian
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut : (diambil dari LK SKPD atau Perkin perubahan)
1. Terfasilitasinya 50 orang pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Dalam Rangka Penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Transportasi di Provinsi Banten, Rapat Koordinasi
Dalam Rangka Penyusunan Rancangan peraturan Daerah Tentang Pasar Tradisional di
Provinsi Banten, Rapat Koordinasi Kebijakan Bidang Pertanian Agribisnis Regional
(Jabodetabekjur), Rapat Koordinasi Dalam Rangka Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Properti di Provinsi Banten, Rapat Koordinasi Dalam Rangka
Penyusunan Peraturan Gubernur Tentang Agrowisata di Provinsi Banten
2. Terfasilitasinya 100 Orang pada pelaksanaan Rapat Rapat Tim Terkoordinasi Forum
Pengembangan Ekonomi Banten (FPEB), Rakor Forum Chief Executive Officier (CEO),
Rapat Koordinasi Kesepakatan Mitra Praja Utama (MPU) di Bidang Perekonomian, Rapat
Koordinasi dan Evaluasi Dampak Pasar Bebas ASEAN Terhadap Ketenagakerjaan Tahun
2016 di Provinsi Banten, Rapat Koordinasi Kebijakan Penanggulangan Pengangguran di
Provinsi Banten, Rapat Koordinasi Kebijakan Penempatan Tenaga Kerja Melalui Program
Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), Rapat Koordinasi Kebijakan di Bidang
Ketenagakerjaan dan Rapat Koordinasi Kebijakan Pengendalian Tenga Kerja Asing di
Provinsi Banten
3. Terfasilitasinya 80 Orang pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Tim Promosi Daerah
Terpadu Provinsi Banten dan Rapat koordinasi Kerjasama Perekonomian Provinsi Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –213
4. Terfasilitasinya 120 orang pada pelaksanaan rapat Pengembangan Klaster Forum
Pengembangan Ekonomi Banten (FPEB)
5. Terfasilitasinya 120 orang, 2 Kali Kegiatan pada pelaksanaan Rapat Koordinasi Bagian
Perindustrian, Perdagangan dan UMKM K dan Rencana Pembentukan PD. Pasar Banten
dan 2 Kali Kegiatan FGD (Focus Group Discussion) Pembentukan PD. Pasar Banten
6. Terlaksananya 2 Kali Rapat Evaluasi Tim Pokja tentang Percepatan Pemanfaatan Kawasan
Pertanian Sitandu di Provinsi Banten
7. Terlaksananya 12 Peserta Study Komparatif Tentang Kebijakan Penempatan Tenaga Kerja
Melalui Program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)
8. Tersedianya 1 Naskah Akademis tentang Pendirian dan Penyertaan Modal PD. Pasar
Banten
9. Tersedianya 4 Rancangan Naskah Akademis tentang Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Pasar Tradisional di Provinsi Banten, Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Properti di Provinsi, Rancangan Peraturan Gubernur Banten Tentang Agrowisata di
Provinsi Banten,
10. Tersedianya 1 Dokumen Profile Infrastruktur Perekonomian di Provinsi Banten Tahun
2016.
11. Terlaksananya 2 Kali Kegiatan 60 Peserta Kabupaten/Kota Tentang Rapat Pengendalian
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Provinsi Banten Terkait Jal Tol Serang Panimbang
12. Tersedianya 1 Dokumen Penyusunan Kebijakan Daya Angkut Pembangunan Jalan Tol
Serang Panimbang Bagi Perekonomian Banten Selatan
13. Tersedianya 1 Dokumen Analisis Dampak Investasi Bidang Pariwisata Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten
Pengembangan Pelayanan Publikasi, Kerjasama Jaringan Media dan Informasi
Indikator Kinerja Pengembangan pelayanan publikasi kerjasama jaringan media dan informasi
bertujuan untuk menyediakan beragam informasi pemerintahan pembangunan dan
kemasyarakatan kepada masyarakat diProvinsi Banten maupun di luar Provinsi Banten melalui
beragam media publikasi dan kerjasama dengan insan pers baik cetak maupun audio visual
serta media media online.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –214
Untuk mencapai tujuan dari dua indikator tersebut maka Biro Humas dan Protokol pada
Tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya dialog,pers komprens,gathering (temu media) antara pimpinan daerah
dengan para jurnalis di wilayah Provinsi Banten, publikasi pembangunan dan kegiatan
pimpinan;
2. Adanya penayangan iklan layanan sosial,rilis/liputan kegiatan pimpinan dan informasi
pembangunan di wilayah Provinsi Banten,melalui kerjasama dengan media cetak , televisi,
radio,dan online;
3. Adanya peningkatan kualitas jurnalistik di wilayah Provinsi Banten melalui kegiatan
semiloka pers;
4. Terselenggaranya pertunjukan Rakyat Banten dalam acara pekan informasi nasional;
5. Terpasangnya baligho,spanduk,dan pamplet untuk iklan layanan masyarakat,publikasi
kegiatan pimpinan dan publikasi pelaksanaan pemerintahan pembangunan dan
kemasyarakatan di wilayah Provinsi Banten;
6. Terdokumentasinya kegiatan pimpinan daerah dalam 75 album magazine;
7. Meningkatnya kualitas dokumentasi dan publikasi citra pemerintah melalui bintek
penguatan citra pemerintah yang telah di selenggarakan;
8. Terinformasikannya beragam aktifitas pemerintah daerah kepada masyarakat melalui
pameran foto di agenda PHBN maupun PHBD;
9. Terbitnya 1000 Eksemplar majalah menara banten tiap per 1 Bulan yang didistribusikan
keseluru wilayah Provinsi Banten;
10. Tayangnya website banten .go.id yang memberikan informasi publik pemerintah Provinsi
Banten secara luas;
11. Tersedianya 2000 buku informasi publik pemerintah Provinsi Banten;
Peningkatan Pengelolaan Informasi Komunikasi dan Dokumentasi
Indikator Kinerja peningkatan pengelolaan informasi komunikasi dan dokumentasi bertujuan
untuk meningkatkan pengelolaan informasi komunikasi antara pemerintah Provinsi Banten
dan masyarakat dalam hal penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –215
Indikator ini juga bertujuan meningkatkan pendokumentasian seluruh informasi pemerintahan
pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan dari dua indikator tersebut maka Biro Humas dan Protokol pada
Tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya dialog, pers komprens, gathering (temu media) antara pimpinan daerah
dengan para jurnalis di wilayah Provinsi Banten, publikasi pembangunan dan kegiatan
pimpinan;
2. Terinformasikannya iklan layanan sosial,rilis/liputan kegiatan pimpinan dan informasi
pembangunan di wilayah Provinsi Banten,melalui kerjasama dengan media cetak , televisi,
radio,dan online;
3. Terfasilitasinya peningkatan kualitas jurnalistik di wilayah Provinsi Banten melalui
kegiatan semiloka pers;
4. Terselenggaranya pertunjukan Rakyat Banten dalam acara pekan informasi nasional;
5. Terpasangnya baligho,spanduk,dan pamplet untuk iklan layanan masyarakat,publikasi
kegiatan pimpinan dan publikasi pelaksanaan pemerintahan pembangunan dan
kemasyarakatan di wilayah Provinsi Banten;
6. Terdokumentasinya kegiatan pimpinan daerah dalam 75 album magazine;
7. Meningkatnya kualitas dokumentasi dan publikasi citra pemerintah melalui bintek
penguatan citra pemerintah yang telah di selenggarakan;
8. Terinformasikannya beragam aktifitas pemerintah daerah kepada masyarakat melalui
pameran foto di agenda PHBN maupun PHBD;
9. Terbitnya 1000 Eksemplar majalah menara banten tiap per 1 Bulan yang didistribusikan
keseluru wilayah Provinsi Banten;
10. Beroperasinya website banten .go.id yang memberikan informasi publik pemerintah
Provinsi Banten secara luas;
11. Tersedianya 2000 buku informasi publik pemerintah Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –216
Pengelolaan Sistem layanan Informasi Promosi
Indikator Kinerja Pengelolaan Sistem Layanan Informasi Promosi yaitu meningkatnya
pemahaman tentang Provinsi Banten, meningkatnya pelayanan Pimpinan, meningkatnya
tingkat kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke objek dan daya tarik
wisata ke Provinsi Banten serta meningkatnya investasi dari para investor yang berasal dari luar
Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Kantor Penghubung Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut:
1. Tersedianya Informasi Data Kementerian dan Kedutaan Besar terkait dengan Provinsi
Banten;
2. Terfasilitasinya Pelayanan Pejabat Pemda Pusat, Daerah dan Tamu;
3. Terbinanya Paguyuban dan Mahasiswa Banten di Jabodetabekjur;
4. Terpromosikannya dan terinformasikan pentas seni budaya Banten di Jakarta, Pentas Seni
di luar wilayah Provinsi Banten, Guide Promosi Pariwisata, Pawai Budaya Nusatara;
5. Terinformasikannya Potensi SDA, Pembangunan Banten, Seni Budaya Banten, Produk
Unggulan melalui Website Kantor Penghubung, Buletin, Booklet, Media Massa dan e-
Kios.
Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Kebijakan Bidang Kesejahteraan Rakyat
Indikator Kinerja Cakupan meningkatnya kualitas dan kuantitas kebijakan bidang
kesejahteraan rakyat bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan koordinasi serta
sinkronisasi antara provinsi dan kab/kota dalam menghasilkan penanganan yang lebih baik
dalam bidang kesejahteraan rakyat di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 dokumen Saresehan Rapat Bakti TNI KB Kesehatan Tepadu Tahun 2016;
2. Tersedianya 1 dokumen Penguatan Kelembagaan Petugas KB di daerah;
3. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Persiapan Pembuatan Juknis/panduan Kegiatan
Bakti TNI KB Kesehatan Tepadu tahun 2016;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –217
4. Tersedianya 1 dokumen Penyusunan Kebijakan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah
di Provinsi Banten Tahun 2016;
5. Tersedianya 1 dokumen Evaluasi Kebijakan Penanggulangan HIV/AIDS Tingkat Provinsi
Banten Tahun 2016;
6. Tersedianya 1 dokumen Pembinaan Pelaksanaan Kab/kota Sehat;
7. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Kebijakan Pengembangan Gangguan akibat
kekurangan Iodium;
8. Tersedianya 1 dokumen Sinkronisasi Kebijakan Program Kepemudaan di Provinsi Banten
;
9. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Kebijakan Pengembangan Bidang Olahraga di
Provinsi Banten Tahun 2016;
10. Tersedianya 1 dokumen Sinkronisasi Kebijakan Penuntasan Wajar Dikdes 9 Tahun dan
Pencapaian Wajar Dikdes 12 Tahun;
11. Tersedianya 1 dokumen Penguatan Kebijakan Kelembagaan Seni Budaya Berbasis
Kearifan Lokal ;
12. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Kebijakan Penanganan Anak Berhadapan
dengan Hukum ;
13. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Kebijakan Pekerja Migran Bermasalah Sosial ;
14. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Kebijakan Penanganan Korban Bencana Alam ;
15. Tersedianya 1 dokumenSinkronisasi Program Kegiatan Bidang Kesejahteraan Sosial ;
16. Tersedianya 1 dokumen Perumusan Kebijakan Penguatan Lembaga Kesejahteraan Sosial ;
17. Tersedianya 1 dokumen Pembinaan Lembaga Kesejahteraan Sosial;
18. Tersedianya 1 dokumen Temu Koordinasi Kebijakan Pengusulan Gelar Pahlawan
Nasional;
19. Tersedianya 1 dokumen Rapat Koordinasi Pengembangan Tenaga Kesejahteraan Sosial;
20. Tersedianya 1 dokumen Seminar Implementasi Nilai-nilai Kejuangan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –218
21. Tersedianya1dokumen Semiloka Jejak Ulama Banten dalam mempertahankan
Kemerdekaan;
22. Tersedianya 1 dokumen Rakor Kebijakan Implementasi Pergub Pengarus utamaan Hak
Anak;
23. Tersedianya 1 dokumen Rakor Kebijakan Penguatan Kota Layak Anak;
24. Tersedianya 1 dokumen Penyusunan Perumusan Kebijakan Bantuan Masyarakat;
25. Tersedianya 1 dokumen Evaluasi Kebijakan Bantuan Masyarakat;
26. Tersedianya 1 dokumen Evaluasi Permohonan Hibah dan Bantuan Sosial;
27. Tersedianya 4 dokumen Evaluasi Internal dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Fisik dan
Keuangan Biro Kesra;
28. Tersedianya 2 dokumen Penyusunan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP);
29. Tersedianya 2dokumen Penyusunan Perjanjian Kinerja (Perkin) dan IKU pada Biro Kesra
Tahun 2016;
30. Tersedianya 1 dokumen Rakor Penyusunan Perencanaan Yang Responsif Gender;
31. Tersedianya 1 dokumen Inventaris Aset pada Biro Kesra;
32. Tersedianya 2 dokumen Penyusunan RKA-P/DPA-P TA. 2016;
33. Tersedianya 2 dokumen Penyusunan RKA-DPA TA. 2017;
34. Tersedianya 1 dokumen Penyusunan Neraca Aset;
35. Tersedianya 4 dokumen Penyusunan Data TLHP Reguler;
36. Tersedianya 1 dokumen Evaluasi Pelaksanaan Kegiatanpada Biro Kesra;
37. Tersedianya 4 dokumen Fasilitasi Pengelolaan SIMDA Keuangan;
38. Tersedianya 12 dokumen Fasilitasi PPID Pembantu Bidang Kesra;
39. Tersedianya 1 dokumen Penyusunan data danInformasi Pembangunan Bidang Kesra
dengan jumlah 50 orang peserta;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –219
40. Tersedianya 1 dokumen Sosialisasi Program dan Kegiatan Biro Kesra dengan jumlah 85
orang peserta.
TABEL : Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah; Program Pembinaan
Kearsipan Daerah; Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Telematika; dan Program Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis
Daerah dan IPTEK.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5
Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan
42 Paket 42 Paket 100,00 42 Paket
Persentase SKPD Provinsi yang pengelolaan arsipnya sesuai dengan ketentuan (%)
38 (88%) 38 (88%) 100,00 32 (74%)
Persentase cakupan koneksi Jaringan Informasi Kearsipan Provinsi (JIKP) dengan seluruh SKPD, Kab/Kota (%)
38 (88%) 38 (88%) 100,00 32 (74%)
Ketersediaan dokumen kebijakan hasil Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah (dok)
34
Dokumen
34
Dokumen 100,00
35 Dokumen
Meningkatnya penyelenggaraan dan pelayanan aksesbilitas serta kapasitas Telekomunikasi, informasi dan teknologi informatika sejumlah 100% (%)
86,84 84,91 97,78 68,42
Cakupan Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Lembaga Penyiaran (%)
60,00 96,28 160,47 30,00
Cakupan Pemantauan Isi Siaran Radio dan Televisi (%)
60,00 98,27 163,78 30,00
Cakupan Penyelenggaraan Perizinan Penyiaran (%)
100,00 100,00 100,00 75,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –220
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 34.911.330.845,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 32.793.770.355,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan
Indikator Kinerja Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan bertujuan untuk
menyediakan informasi tahunan tentang Profil dan \ pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh masing-masing SKPD dan untuk mencapai tujuan tersebut maka SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan hasil kinerja
sebagai berikut : tersedianya 42 Dokumen Data Pembangunan dan Profil seluruh SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
Persentase SKPD Provinsi Yang Pengelolaan Arsipnya Sesuai Dengan Ketentuan
Indikator Kinerja pengelolaan arsipnya sesuai dengan ketentuan bertujuan untuk terciptanya
tata kelola kearsipan yang baik dan benar di lingkungan Pemerintah Daerah.
Untuk mencapai target tersebut maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 180 aparatur pengelola kearsipan yang mengerti dan memahami tata kelola
kearsipan;
2. Tersedianya SOP Kearsipan Daerah Provinsi Banten;
3. Tertatanya arsip Pemerintah Provinsi Banten melalui Pembenahan Arsip dan Penataan
Record Center Arsip di 43 SKPD;
4. Terkelolanya 1 Depo Arsip yang ada di Provinsi Banten;
5. Terdatanya arsip statis dan dinamis di Provinsi Banten.
6. Tersedianya 40 orang Calon Fungsional Arsiparis LKD Kab/Kota dan SKPD di Provinsi
Banten.
Persentase Cakupan Koneksi Jaringan Informasi Kearsipan Provinsi (JIKP) Dengan
Seluruh SKPD, Kab/Kota
Indikator Kinerja ini bertujuan untuk mempermudah akses dan layanan kearsipan antar
Pemerintah Provinsi dengan Kab/Kota dan Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Pusat
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –221
melalui Simpul SIKN(Sistem Informasi Kearsipan Nasional) dan SIKD(Sistem Informasi
Kearsipan Daerah) .
Untuk mencapai target tersebut maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya data arsip melalui jaringan informasi kearsipan;
2. Terlaksananya alih media arsip digital Pemerintah Provinsi Banten;
3. Terlaksananya pendampingan teknis SIKD Pemerintah Provinsi Banten.
Ketersediaan Dokumen Kebijakan Hasil Penelitian dan Pengembangan Inovasi
Daerah
Indikator KinerjaKetersediaan dokumen kebijakan hasil Penelitian dan Pengembangan Inovasi
Daerah bertujuan untuk meningkatkan inovasi Daerah yang berlandaskan pada metode
penelitian dan pengembangan yang terkini sehingga menghasilkan kualitas yang akuntabel dan
aplikatif.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Pemerintahan, 1 Dokumen
kajian, 3 kegiatan workshop;
2. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Politik Hukum dan HAM, 2
Dokumen kajian, 1 kegiatan Raker, dan 1 kegiatan sosialisasi;
3. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Sosial dan Budaya, 3 dokumen
kegiatan fasilitisati dan workshop, 1 Dokumen pelaksanaan sosialisasi hasil riset;
4. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Kemasyarakatan, 3 Dokumen
kajian;
5. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Teknologi Tepat Guna, 2
Dokumen kajian, 3 dokumen pelaksanaan fasilitasi dan, 1 dokumen pelaksanaan koordinasi;
6. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Ekonomi Pembangunan, 6
Dokumen;
7. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Pengembangan Kawasan, 5
Dokumen;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –222
8. Terlaksananya Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Penataan Ruang, 2 Dokumen
kajian, 1 kegiatan workshop.
Meningkatnya Penyelenggaraan Dan Pelayanan Aksesbilitas Serta Kapasitas
Telekomunikasi, Informasi Dan Teknologi Informatika Sejumlah 100% Tahun 2017
Indikator Kinerja Meningkatnya penyelenggaraan dan pelayanan aksesbilitas serta kapasitas
telekomunikasi, informasi dan teknologi informatika sebesar 100% tahun 2017 bertujuan
untuk mendukung terselenggaranya e-government dalam melaksanakan tugas pemerintahan,
serta memberikan pemahaman dan pembinaan kepada masyarakat tentang penggunaan
teknologi informasi yang baik, sehat dan aman.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersusunya 1 Dokumen SOP penerbitan berita acara SRUT dalam rangka meningkatkan
pelayanan;
2. Meningkatnya pemahaman terhadap pelayanan Universal di Bidang Telekomunikasi
dengan jumlah peserta 50 (lima puluh) dari kab/kota dan Badan Usaha;
3. Meningkatnya pemahaman terhadap Filateli Tingkat SMA/SMK di wilayah Provinsi Banten
dengan jumlah peserta 150 (seratus lima puluh);
4. Meningkatnya pemahaman terhadap internet sehat dan aman terhadap anak SMK/SMK di
wilayah Provinsi Banten dengan jumlah peserta 800 (delapan ratus) dari 8 kab/kota
wilayah Provinsi Banten;
5. Meningkatnya pemahaman terhadap internet sehat dan aman untuk mahasiswa di wilayah
Provinsi Banten dengan jumlah peserta 200 (dua ratus);
6. Meningkatnya pemahaman terhadap internet sehat dan aman untuk keluarga di wilayah
Provinsi Banten dengan jumlah peserta 200 (dua ratus);
7. Meningkatnya pemahaman terhadap Peningkatan kapasitas desa dalam pemberdayaan
informasi dan komunikasi dengan jumlah peserta 1.000 (seribu) di wilayah Provinsi
Banten;
8. Pengadaan Peralatan Komunikasi Radio, tersendianya 1 paket peralatan komunikasi radio;
9. Terselenggaranya 1 kegiatan Ham Festifal HUT Provinsi Banten Ke XVI 2016;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –223
10. Meningkatnya pemahaman terhadap telekomunikasi dan telematika di wilayah Provinsi
Banten dengan jumlah peserta 50 (lima puluh);
11. Meningkatnya pemahaman terhadap kapasitas literasi Digital melalui pemberdayaan
teknologi informasi dan komunikasi bagi guru SLTA se Provinsi Banten di wilayah
Provinsi Banten dengan jumlah peserta 313 (tiga ratus tiga belas);
12. Terselenggaranya pelayanan dukungan teknologi informasi Provinsi Banten dalam rangka
terkelolanya Domain Utama Pemprov. Banten ( www.bantenprov.go.id) dan 48 Sub.
Domain Selama 12 Bulan) meningkatkan pelayanan teknologi komunikasi informatika;
13. Terkelolanya server Aplikasi, Server Email, Server Website, Server Backup Provinsi Banten
dalam rangka Terkelolanya 5 ( lima) Server Aplikasi dan Website Terpadu Provinsi Banten
Selama 12 Bulan serta meningkatkan pelayanan teknologi komunikasi informatika;
14. Terkelolanya WAN dan LAN KP3B dalam rangka tersedianya akses internet Dedicated
line (1:1) sebesar 20 Mbps selama 12 Bulan) serta meningkatkan pelayanan teknologi
komunikasi informatika;
15. Tersusunnya 7 dokumen DED interkoneksi jaringan ke kab/kota Provinsi Banten dalam
rangka (Tersedianya Infrastruktur Intranet KP3B selama 12 Bulan) untuk menentukan
kualitas dan lingkup pekerjaan;
16. Meningkatnya Pemahaman teknik TIK serta (Tersedianya Informasi video streaming di 13
(tiga belas ) titik pemantauan arus transportasi selama 12 bulan) sejumlah 168 (Seratus
Enam Puluh Delapan) aparatur di lingkungan Provinsi Banten;
17. Meningkatnya pemahaman terhadap kejahatan dunia maya (cyber crime) serta (Tersedianya
Sistem Monitoring Online di 3 (tiga) Titik Jembatan Timbang ) sejumlah 800 (delapan
ratus) orang di Provinsi Banten;
18. Tersusunnya 12 dokumen Laporan Triwulan serta Terkelolanya Pelayanan Pengaduan dan
Broadcast Informasi Via SMS Selama 12 Bulan;
19. Pembangunan Backbone Infrastruktur Jaringan Fiber Optik KP3B, terlaksnanya koneksi
jaringan pada SKPD serta Terkelolanya Sistem Permohonan Informasi Publik Selama 12
Bulan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –224
20. Pengelolaan Website Terpadu SKPD Provinsi Banten, Terkelolanya webside terpadu
SKPD Provinsi Banten selama 12 Bulan;
21. Dukungan TIK CCTV Arus Mudik, Natal dan Tahun Baru, tersusunya 1 Dokumen TIK
CCTV arus Mudik, Natal dan Tahun Baru;
22. Terbentuknya layanan iklan digital bagi masyarakat dalam bentuk himbaun atau ajakan
kearah yang lebih baik serta tersusunya 1 dokumen pembuatan iklan digital layanan
masyarakat;
23. Terlaksananya 10 orang perwakilan provinsi dan 50 orang perwakilan kab/kota dalam
rangka rapat koordiansi bidang kominfo;
24. Meningkatnya pemahaman tentang sengketa informasi badan publik bagi Aparatur
pemerintah di Provinsi Banten sejumlah 60 (Enam puluh) orang peserta;
25. Meningkatnya pemahaman tentang sengketa informasi badan publik bagi Aparatur
pemerintah kab/kota se Provinsi Banten sejumlah 480 (Empat ratus delapan puluh) orang
peserta;
26. Penyebarluasan Informasi Melalui Media Informasi, TV, Radio dan Online, tersusunya 4
dokumen serta tersedianya 12 titik bilboard, 9 film dokumenter;
27. Meningkatnya pemahaman tentang sengketa informasi badan publik bagi kelompok
informasi masyarakat dengan jumlah peserta 60 (Enam puluh) orang;
28. Revisi Pergub no.4 thn. 2012 ttng SSHB KI Prov. Banten, tersusunya 1 dokumen Revisi
Pergub no.4 thn. 2012 ttng SSHB KI Prov. Banten;
29. Tersusunnya 4 dokumen laporan kegiatan serta terlaksananya rapat evaluasi
penyebarluasan informasi pembangunan;
30. Publikasi Advetorial Media Cetak Lokal dan Nasional, terlaksananya 67 paket publikasi
advertorial media cetak lokal dan nasional;
31. Tersedianya dokumen hasil Rapat Koordinasi Bidang Kominfo sebanyak 1 dokumen.
Cakupan Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Lembaga Penyiaran
Indikator Cakupan Peningkatan Kapasitas dan Pembinaan Lembaga Penyiaranbertujuan untuk
meningkatkan kapasitas lembaga penyiaran yang ada di wilayah Provinsi Banten yang lebih
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –225
profesional dalam mengelola lembaga penyiaran baik dari konten isi siaran maupun
kelembagaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Komisi Penyiaran Indonesia Daerah pada tahun 2016
telah melaksanakan hasil kinerja yaitu : terbinanya 44 lembaga penyiaran yang terdiri dari 10
Stasiun Televisi dan 34 Stasiun Radio yang melaksanakan isi siaran yang sehat dan berkualitas
untuk masyarakat.
Cakupan Pemantauan Isi Siaran Radio dan Televisi
Indikator Cakupan Pemantauan Isi Siaran Radio dan Televisibertujuan untuk meningkatkan
pengawasan konten isi siaran, sehingga menghasilkan isi siaran yang sehat dan berkualitas
untuk masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Komisi Penyiaran Indonesia Daerah pada tahun 2016
telah melaksanakan hasil kinerja yaitu :Terpantaunya Isi Siaran Radio dan Televisi yang
dilaksanakan oleh44 lembaga penyiaran yang terdiri dari 10 Stasiun Televisi dan 34 Stasiun
Radio, dengan rincian per Kabupaten/Kota : Kota Serang sejumlah 1 stasiun Televisi dan 8
Stasiun Radio, Kota Cilegon 2 stasiun Televisi dan 6 Stasiun Radio, Kota Tangerang 3 stasiun
Televisi dan 6 Stasiun Radio, Kabupaten Pandeglang 3 stasiun Televisi dan 9 Stasiun Radio
serta Kabupaten Lebak 1 stasiun Televisi dan 5 Stasiun Radio.
Cakupan Penyelenggaraan Perizinan Penyiaran
Indikator Cakupan Penyelenggaraan Perizinan Penyiaranbertujuan untuk meningkatkan kualitas
rekomendasi kelayakan terhadap lembaga penyiaran yang berada di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Komisi Penyiaran Indonesia Daerah pada tahun 2016
telah melaksanakan hasil kinerja yaitu :
TABEL : Program Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan
Rasio Desa/Kel Yang Mengalami peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat
90,00 90,00 100,00 80,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –226
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
desa/kelurahan
Rasio Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan desa/kel (%)
12,50 12,50 100,00 12,00
Cakupan Pengembangan Inovasi dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna
2
Posyantek
2
Posyantek 100,00
1 Gelar TTG Tingkat Nasional
Rasio Penguatan Kemandirian Masyarakat Desa (Lembaga Keuangan Mikro Desa (BUMDes) (%)
90,00 90,00 100,00 85,00
Rasio Jumlah Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga Pedesaan setiap desa terhadap jumlah desa keseluruhan (Pasar Desa, UED-SPP, UPPKS, Lumbung Desa) (%)
5,00 5,00 100,00 5,00
Rasio pembinaan dan pengembangan Ekonomi masyarakat (BKM, peralihan pengelolaan PNPM ) (%)
6,38 6,38 100,00 6,38
Cakupan Pembinaan Pemerintah Desa/Kel (pemerintah desa dan BPD)
6 desa/kel 6 desa/kel 100,00 6 desa/kel
Cakupan pengembangan Pemerintahan Desa
1.261 desa 1.261 desa 100,00 1261 Desa
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 16.704.652.900,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 16.480.693.400,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –227
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Desa/Kel Yang Mengalami Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat
Desa/Kelurahan
Indikator Kinerja Desa/Kelurahan Yang Mengalami peningkatan kapasitas kelembagaan
masyarakat desa/kelurahan bertujuan untuk Meningkatkan kapasitas kelembagaan desa dan
pemahaman aparatur desa, dan anggota BPD, terhadap pembangunan partisipatif.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya 40 orang dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten/Kota
yang telah memahami kelembagaan ketahanan masyarakat;
2. Tersedianya 40 orang Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Kabupaten/Kota yang
memahami kelembagaan pemberdayaan masyarakat;
3. Tersedianya 40 orang dari Lembaga Adat Provinsi Banten yang memahami Ketentuan
lembaga adat;
4. Tersedianya 40 orang dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa dalam memahami
kelembagaan pemberdayaan masyarakat.
Rasio Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa/Kel
Indikator Kinerja Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan desa/kelurahan
bertujuan Meningkatkan percepatan pelaksanaan Pembangunan Desa/Kelurahan yang
didukung oleh Partisipasi Masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan hasil kinerja yaitu : tersedianya 75
orang dari lembaga Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam memahami Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
Cakupan Pengembangan Inovasi dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna
Indikator Kinerja Pengembangan Inovasi dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna
bertujuan untuk meningkatkan Inovasi masyarakat dalam mengembangkan Teknologi Tepat
Guna yang menggunakan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –228
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut
1. Terselenggaranya Gelar TTG X Tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Pandeglang;
2. Terselenggaranya Gelar TTG XVII Tingkat Nasional di Provinsi Nangroe Aceh
Darusalam;
3. Terselenggaranya Peringatan BBRGM Tingkat Provinsi Banten;
4. Tersedianya 40 orang Pengelola AMPL Tingkat Provinsi Banten;
5. Tersedianya 4 Lembaga Posyantek baru di Provinsi Banten.
Rasio Penguatan Kemandirian Masyarakat Desa (Lembaga Keuangan Mikro Desa
(BUMDes)
Indikator Kinerja Penguatan Kemandirian Masyarakat Desa (Lembaga Keuangan Mikro Desa
(BUMDes) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan membentuk
dan mengembangkan Lembaga Badan Usaha Milik Desa dan Lembaga Keuangan Mikro
Perdesaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut
1. Tersedianya 79 orang Kelompok Usaha Ekonomi yang memahami Manajemen
Kewirausahaan pada Kelompok Usaha Ekonomi Perkotaan;
2. Tersedianya 114 orang Pengelola Ekonomi Mikro Masyarakat;
3. Tersedianya Dokumen Data BUMDES di 4 Kabupaten sebanyak 41 BUMDes, sebanyak
1 Dokumen;
4. Tersedianya Prestasi Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 8 Kabupaten/Kota dalam
bentuk lomba.
Rasio Jumlah Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga Pedesaan setiap desa terhadap
jumlah desa keseluruhan (Pasar Desa, UED-SPP, UPPKS, Lumbung Desa)
Indikator Kinerja Jumlah Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga Perdesaan di setiap Desa
terhadap jumlah Desa keseluruhan bertujuan meningkatkan Ekonomi keluarga perdesaan
dengan mengidentifikasi Data dan memberdayakan Kelompok Usaha Ekonomi Perdesaan di
Provinsi Banten..
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –229
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya Dokumen Jumlah Data Kelompok Usaha Ekonomi Keluarga sejumlah 1.056
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), sebanyak 1 Dokumen;
2. Tersedianya Dokumen Jumlah Data Pasar Desa di wilayah Provinsi Banten, sebanyak 1
Dokumen;
3. Tersedianya Dokumen Jumlah UPK sejumlah 107 UPK sebanyak 1 Dokumen;
4. Tersedianya Dokumen Jumlah Kelompok SPP sejumlah 20.208 Kelompok SPP sebanyak
1 Dokumen.
Rasio pembinaan dan pengembangan Ekonomi masyarakat (BKM, peralihan
pengelolaan PNPM)
Indikator Kinerja Rasio Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat bertujuan
untukmeningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dengan pembinaan
terhadap Program Pasca PNPM yaitu Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa (P3MD) Provinsi Banten
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Terkirimnya UPK dari 4 Kab/Kota di Provinsi Banten untuk mengikuti Gelar Karya
Pemberdayaan Masyarakat Tk. Nasional di Jakarta;
2. Terselengaranya Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat Tk. Prov. Banten sebanyak 1 kali;
3. Tersedianya 12 pemenang seleksi Si Kompak Award Tingkat Provinsi Banten dengan
kategori pelaku dan pembina PNPM Mandiri Perdesaan yaitu : Unit Pengelola Kegiatan
(UPK), Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD), Pendamping Lokal (PL) dan Perencanaan
Pembangunan Desa (PPD);
4. Terinformasikannya Evaluasi Pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan;
5. Tersedianya 1 dokumen rancangan Peraturan Gubernur Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PPMD);
6. Tersedianya 1 dokumen Kajian Peraturan Daerah Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PPMD);
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –230
7. Terfasilitasinya bagi 1.228 peserta utusan dari 4 Kabupaten se Provinsi Banten pada
pelaksanaan Launching Program Pendampingan Desa Provinsi Banten;
8. Tersedianya 1 dokumen Monitoring dan Evaluasi pasca PNPM tentang pelaksanaan pasca
PNPM.
Cakupan Pembinaan Pemerintah Desa/Kel (Pemerintah Desa Dan BPD)
Indikator Kinerja Pembinaan Pemerintah Desa/Kel (pemerintah desa dan BPD) bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan aparatur desa dan BPD dalam penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan desa dalam mewujudkan pemerintahan desa yang profesional, efisien dan efektif,
terbuka serta bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Tersedianya Desa dan Kelurahan Berprestasi Tahun 2016, sebanyak 3 Desa dan 3
Kelurahan di wilayah Provinsi Banten;
2. Tersedianya 80 orang Aparatur Desa yang memahami Manajemen Pemerintahan Desa;
3. Tersedianya 80 orang anggota BPD yang memahami Peningkatan Kapasitas BPD dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
4. Tersedianya Dokumen tentang Data Profil Desa dan Profil Kelurahan Se-Provinsi Banten,
1 Dokumen.
Cakupan Pengembangan Pemerintahan Desa
Indikator Kinerja Pengembangan Pemerintahan Desa bertujuan untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Desa melalui Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dan
Meningkatkan Pengetahuan Aparatur Desa dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat dan
Desa Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai
berikut :
1. Ditetapkannya Peraturan Gubernur tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pembangunan
Desa/Kelurahan Terpadu pada Kantong Kemiskinan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –231
2. Terinformasikannya Pedoman Umum Pelaksanaan Pembangunan Desa/Kelurahan
Terpadu pada Kantong Kemiskinan pada 960 orang dari Kabupaten/Kota, dan Desa di
wilayah Provinsi Banten;
3. Tersedianya 1.716 orang Aparatur Desa yang memahami proses Musrenbangdes Terkait
Pengembangan Pembangunan Desa;
4. Tersedianya 1.998 orang Aparatur Desa yang memahami Pengembangan Kapasitas
Aparatur Desa terkait RPJMDes.
TABEL : Program Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk Hukum dan
HAM
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
Rasio ketersediaan Dokumen Produk Hukum (%)
20,00 18,73 93,65 41,8
Cakupan Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum & HAM (%)
100,00 93,83 93,83 98,7
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 6.390.438.450,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 5.956.982.810,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Ketersediaan Dokumen Produk Hukum
Indikator Kinerja Rasio Ketersediaan Dokumen Produk Hukum bertujuan untuk
meningkatkan ketersediaan dan memfasilitasi pembentukan produk hukum daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Ditetapkannya 8 Peraturan Daerah Provinsi Banten yaitu :
a. Perda tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –232
b. Perda tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan;
c. Perda tentang Penyelenggaraan Pangan;
d. Perda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030;
e. Perda tentang Pemberdayaan, Pengembangan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha
Kecil;
f. Perda tentang Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan
Masyarakat;
g. Perda tentang Tanggungjawab Sosial, Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan.
h. Perda tentang Pengelolaan Kebudayaan Daerah.
2. Ditetapkannya Peraturan Kepala Daerah Provinsi Banten sebanyak 90 Peraturan
Gubernur;
3. Ditetapkannya Keputusan Kepala Daerah Provinsi Banten sebanyak 672 Keputusan
Gubernur;
4. Terlaksananya Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota Wilayah I, meliputi Kota Serang,
Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang, 15 Klarifikasi Perda, 3
Evaluasi Raperda dan 2 Pemantauan Produk Hukum ;
5. Terlaksananya Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota Wilayah II, meliputi Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Lebak, 14
Klarifikasi Perda, 1 Evaluasi Raperda dan 2 Pemantauan Produk Hukum ;
6. Tersedianya Naskah Perjanjian Hibah Daerah sebanyak 9 dokumen dan 21 dokumen
MoU/perjanjian.
Cakupan Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum & HAM
Indikator Kinerja Cakupan Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum & HAM bertujuan untuk
meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap kesadaran hukum dan terfasilitasinya
pemberian bantuan hukum bagi masyarakat miskin.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –233
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada
tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
a. Tertanganinya/terselesaikannya 5 perkara/sengketa hukum di pengadilan (litigasi), 53
kasus penyelenggaraan bantuan hukum bagi masyarakat miskin serta 3dokumen;
b. Terlaksananya sosialisasi/desiminasi HAM bagi 90 Masyarakat dan 120 mahasiswa,
terlaksananya pendidikan/bimtek HAM bagi SKPD, Kab/Kota dan Instansi Vertikal,
terselenggaranya Sosialisasi Perpres Nomor 75 Tahun 2015 tentang RANHAM Tahun
2015-2019 serta tersedianya dokumen Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
RANHAM.
c. Terlaksananya Pembinaan Keluarga Sadar Hukum/KADARKUM bagi Kab/Kota
sebanyak 8 kegiatan dan terselenggarakannya Penyuluhan Hukum bagi Masyarakat dan
Ormas Kab/Kota sebanyak 24 kali penyuluhan;
d. Tersedianya website JDIH online Provinsi Banten, tersedianya informasi Peraturan
Daerah Provinsi Banten melalui media cetak, Penggandaan Himpunan Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia (HPPRI) dan buku literatur hukum sebanyak 2
paket HPPRI dan 1 paket buku, 100 keping DVD kompilasi Peraturan Daerah Provinsi
Banten Tahun 2001-2015, Pengelolaan Sistem Informasi Hukum dan Perpustakaan
Hukum.
TABEL : Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat;
dan Program Penanggulangan Bencana.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman,
Rasio Pengamanan, Pengawalan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris daerah (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –234
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
linmas, regulasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
Rasio Penegakan Peraturan Perundang-undangan
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Pendataan dan Tindaklanjut Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan(%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Mitigasi dan Pengurangan Resiko Bencana (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Rasio Ketersediaan Peralatan dan Logistik, Pos Bencana dan Tanggap Darurat Bencana. (%)
100,00 95,10 95,10 100,00
Rasio Bantuan dan Rehabilitasi Pemulihan Kondisi Pasca Bencana (%)
100,00 80,35 80,35 94,92
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 46.131.064.500,00 Realisasi Program Tahun 2016: Rp 41.968.506.297,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Rasio Pengamanan, Pengawalan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris daerah
Indikator Kinerja Rasio Pengamanan dan Pengawalan Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris
Daerah bertujuan untuk terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi Gubernur, Wakil
Gubernur dan Sekretaris Daerah
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terciptanya pengamanan dan pengawalan pada peringatan Hari Besar Nasional sejumlah
12 kali;
2. Terciptanya pengamanan dan pengawalan tamu negara sebanyak 80 kali lokasi di Wilayah
Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –235
3. Terciptanya pengamanan pada Kantor Pemerintah Provinsi Banten di 6 pos di Wilayah
Provinsi Banten;
4. Terciptanya pengamanan pada Rumah Dinas Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris
Daerah Provinsi Banten serta Pimpinan DPRD Provinsi Banten;
5. Terselenggaranya pengamanan dan pengawalan melalui kegiatan Patroli di 2 lokasi di Kota
Serang;
Rasio Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum
Indikator Kinerja Rasio Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum bertujuan untuk
terciptanya rasa aman dan tertib bagi masyarakat di wilayah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Pengamanan Aksi Unjuk Rasa di Wilayah Provinsi Banten sebanyak 65
kali;
2. Terlaksananya Penertiban Tibum Tranmas di Wilayah Provinsi Banten sebanyak 65 kali;
3. Terlaksananya Gelar Apel Siaga di Kota Serang sebanyak 6 kali;
4. Terlaksananya Patroli Pemeliharaan Tribum dan Tranmas di Wilayah Provinsi Banten
sebanyak 96 kali;
6. Terlaksananya Penataan/Penertiban Wiramarga di Wilayah Provinsi Banten;
7. Terlaksananya Rakornis pemeliharaan Tibum Tranmas di Kota Serang sebanyak 4 kali;
8. Terlaksananya Patroli Kerjasama Pemeliharaan Tibum dan Trammas Lintas Provinsi dan
Kabupaten/ Kota sebanyak 21 Kali;
9 Terlaksananya Kegiatan Penguatan Sistem Pengamanan Terpadu KP3B di Kota Serang
sebanyak 4 kai;
10 Terlaksananya Koordinasi Mitra Praja Utama Bidang Tibum Tranmas di Wilayah
Lampung, Jawa Barat, dan DKI sebanyak 3 kali;
11 Terlaksananya Kerjasama Pembinaan Tibum Tranmas Mitra Satuan Polisi Pamong Praja di
Wilayah Provinsi banten sebanyak 3 kali;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –236
Rasio Penegakan Peraturan Perundang-Undangan
Indikator Kinerja Rasio Penegakan Peraturan Perundang-undangan bertujuan untuk
terciptanya masyarakat atau pengusaha yang sadar dan mentaati peraturan Daerah dan
peraturan kepala Daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Penegakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah
(Penegakan Pajak Air Permukaan) sejumlah 10 kali di Wilayah Provinsi Banten;
2. Terlaksananya Penegakan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah
(Penegakan Pajak Kendaraan Bermotor) sebanyak 8 kali di Wilayah Provinsi Banten;
3. Terlaksananya Penanganan perda Terkait Ketertiban Umum (Pengawasan Galian c,
Ketertiban Jalan, Ketertiban Sungai, dll) sebanyak 32 kali di Wilayah Provinsi Banten;
4. Terlaksananya Rakor Satpol PP dan PPNS se Provinsi Banten sebanyak 1 kali di Kota
Serang;
5. Terlaksananya Mobilisasi Kesekretariatan PPNS sebanyak 64 orang di Kota Serang;
• Rasio Pendataan dan Tindaklanjut Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan
Indikator Kinerja Rasio Pendataan dan Tindaklanjut Pelanggaran Peraturan Perundang-
undangan bertujuan untuk tersedianya data pelanggaran sebagai bahan untuk menindaklanjuti
setiap pelanggaran peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2016 telah
melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlaksananya Pengawasan Aset Jalan Milik Pemerintah Provinsi Banten sebanyak 19
kali di Wilayah Provinsi Banten (8 Kab/Kota);
2. Terlaksananya Pembinaan Disiplin Aparatur sebanyak 16 kali di Wilayah Provinsi Banten
(8 Kab/Kota);
3. Terlaksananya Penyuluhan PP Nomor 34 Tahun 2006 dan Perda K3 Terhadap Pedagang
di Pasar dan PKL Se-Provinsi Banten sebanyak 3 kali;
4. Terlaksananya Penyuluhan Terhadap Nelayan sebanyak 2 kali di Wilayah Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –237
5. Tersosialisasinya Pembinaan Pengguna Kendaraan Bermotor sebanyak 4 kali di Wilayah
Provinsi banten;
6. Tersosialisasinya Perda 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada
Perusahaan Se-Provinsi Banten sebanyak 3 kali;
7. Terlaksananya Kegiatan Pengawasan Bahan Berbahaya sebanyak 19 kali di Wilayah
Provinsi Banten;
Rasio Mitigasi dan Pengurangan Resiko Bencana
Indikator Kinerja Rasio Mitigasi dan Pengurangan Resiko Bencana bertujuan
untukmeningkatkan kemampuan dan kesiapan aparatur dan masyarakat dalam menghadapi
bencana sehingga aparatur dan masyarakat senantiasa siap siaga dan tanggap darurat apabila
terjadi bencana khususnya pada lokasi – lokasi daerah rawan bencana di Kabupaten/Kota se -
Provinsi Banten sehingga dapat lebih terkoordinasi, cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu dan
akuntabel dalam mengurangi resiko bencana.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terinformasikanya Pemberitaan Early Warning bencana alam melalui media 4 radio yang
tersebar di 4 Kab/Kota;
2. Terlaksananya sosialisai penanggulangan bencana melalui media televisi;
3. Terlaksananya workshop tentang pemahaman terhadap penanggulangan bencana dalam
muatan lokal yang di ikuti oleh TK/SD/SMP/SMA se Provinsi banten;
4. Terbentuknya Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana;
5. Terlaksanya fasilitasi peningkatan penanggulangan Desa;
6. Terlaksanannya Fasilitasi Peniigkatan Keterampilan satuan Gugus Tugas Bencana;
7. Terbentuknya Krisis Informasi Sistim;
8. Terfasilitasinya 1100 orang peserta hari sadar bencana dan Hut Damkar;
9. Terlatihnya 80 orang untuk penanggulangan bencana alam.
10. tersedianya 2 dokumen kegiatan rapat koordinasi kesiap siagaan dalam menghadapi
bencana alam, yang di ikuti 80 orang dri 8 Kab/Kota se Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –238
Rasio Ketersediaan Peralatan dan Logistik, Pos Bencana dan Tanggap Darurat
Bencana
Indikator Kinerja Rasio Peralatan dan Logistik, Pos Bencana dan Tanggap Darurat Bencana
bertujuan untuk Meningkatkan ketersediaan peralatan dan logistik serta pengetahuan dan
kemampuan aparatur dalam penggunaan Peralatan dan pendistribusian Logistik dalam
penanggulangan kedaruratan bencana.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terlatihnya pengelolaan data dan informasi aplikasi data dan informasi bencana indonesia;
2. Tersedianya 1 dokumen pemutahiran data dan informasi kebencanaan PUSDALOPS PB;
3. Terlatihnya TRC, Satgas, Relawan Penanggulangan Bencana PUSDALOPS PB;
4. Tersedianya 1 dokumen kebijakan peningkatan PUSDALOPS PB;
Rasio Bantuan dan Rehabilitasi Pemulihan Kondisi Pasca Bencana
Indikator Kinerja Rasio Bantuan dan Rehabilitasi Pemulihan Kondisi Pasca Bencana bertujuan
untuk mempercepat pemulihan kondisi sarana dan prasarana, ekonomi, sosial masyarakat di
lokasi bencana.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun
2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersalurkannya 40 paket Bantuan Rehabilitasi dan Pemulihan Sosial Ekonomi masyarakat
Pasca Bencana;
2. Tersedianya 1 dokumen hasil rapat Koordinasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Sosial
Ekonomi Korban Bencana;
3. Tersedianya 50 orang peserta yang memahami Pemulihan Psiko Sosial Korban Bencana;;
4. Tersedianya 50 orang peserta yang memahamidan dapat menyusun Base Line Data (Dalam
Rangka Penilaian Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana);
5. Tersedianya 5 dokumen hasil rapat Koordinasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Sarana
Prasarana di Daerah Pasca Bencana;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –239
TABEL : Program Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah; dan
Pengendalian Pembangunan Daerah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan.
Cakupan ketersediaan dokumen perencanan dan penganggaran pembangunan (%)
100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan Hasil Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan (%)
100,00 100,00 100,00 99,68
Rasio Pelaporan Pengendalian Pelaksanaan APBD (%)
100,00 99,63 99,63 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 24.962.658.500,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 22.657.320.299,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja :
Cakupan Ketersediaan Dokumen Perencanan Dan Penganggaran Pembangunan
Tercapainya Rasio Perencanaan Cakupan ketersediaan dokumen perencanaan dan
penganggaran pembangunan (%) sebesar 100 %, dikarenakan telah tercapainya 9 Kegiatan dan
125 Tolok Ukur.
Cakupan Hasil Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan
Tercapainya Rasio Cakupan Hasil Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program
Pembangunan (%) sebesar 99,68%. Dikarenakan dari 4 Kegiatan dan 28 Tolok Ukur yang
tercapai, ada 1 Tolok Ukur (Penyusunan Rencana Kerja Penanggulangan Kemiskinan Tahun
2016) yang tidak tercapai dikarenakan Struktur Honor Tim yang ada di DPA tidak sesuai
dengan yang ada di SSH, karena SSH masih mengacu pada Permendagri No. 54 Tahun 2005.
Ada pun Tolok Ukur yang tidak tercapai tersebut berada dalam kegiatan Pengendalian dan
Evaluasi Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah.
Rasio Pelaporan Pengendalian Pelaksanaan APBD
Indikator Kinerja Rasio Kegiatan Fasilitasi LPSE Provinsi Banten (%) bertujuan Menyiapkan
bahan perumusan, fasilitasi dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pelaksanaan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –240
pembangunan tentang pengendalian, evaluasi monitoring pelaksanaan pembangunan di
Provinsi Banten, Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengendalian/ monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan ekonomi daerah, sosial budaya dan prasarana fisik,
pemerintahan, Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pengendalian administrasi pelaksanaan
pembangunan
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten pada tahun 2016 telah melaksanakan beberapa hasil kinerja
sebagai berikut : (diambil dari LK SKPD atau Perkin perubahan)
1. Terlaksananya Evaluasi Capaian Kinerja APBD Provinsi Banten Tingkat Pimpinan Setiap
Triwulan I, II, III, dan IV sebanyak 42 SKPD Provinsi Banten.
2. Terlaksananya Evaluasi APBD Provinsi Banten Lingkup ASDA I Setiap Triwulan I, II, III,
dan IV sebanyak 4 Dokumen Laporan.
3. Terlaksananya Evaluasi APBD Provinsi Banten Lingkup ASDA II Setiap Triwulan I, II,
III, dan IV sebanyak 4 Dokumen Laporan.
4. Terlaksananya Evaluasi APBD Provinsi Banten Lingkup ASDA III Setiap Triwulan I, II,
III, dan IV sebanyak 4 Dokumen Laporan.
5. Terlaksananya Evaluasi Progres Fisik dan Keuangan tiap PPTK di seluruh SKPD Provinsi
Banten Setiap Triwulan I, II, III, dan IV sebanyak 4 Dokumen Laporan.
6. Tersedianya Data Pelaksanaan Pembangunan sebagai bahan Monitoring Pelaksanaan
Pembangunan sebanyak 1 Dokumen Laporan.
7. Terlaksananya Monitoring Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan terhadap realisasi fisik
dan keuangan sebanyak 18 dengan SK Kepala Biro, 15 kali ke lapangan.
8. Terlaksananya Rapat Koordinasi Pengandalian Pembangunan dengan Kabupaten/Kota
sebanyak 2 kali rapat, 2 Dokumen Laporan.
9. Tersedianya Laporan Analisis Triwulanan APBD Provinsi Banten sebanyak 4 Dokumen
Laporan.
10. Terlaksananya Sosialisasi Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan sebanyak 2 Dokumen
Laporan
11. Tersedianya Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penghargaan dan Sanksi sebanyak 1
Dokumen Laporan, 1 Rapergub.
12. Terlaksananya 1 Kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPRA) Se
- Provinsi Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –241
13. Terlaksananya Pemahaman tentang Laporan TEPRA Provinsi Banten sebanyan 42 SKPD,
1 Kali Kegiatan, 1 Dokumen Kegiatan.
14. Terlaksananya Koordinasi dan Konsultansi Tim TEPRA Provinsi Banten ke dalam dan
luar daerah
15. Tersedianya Laporan TEPRA Provinsi Banten setiap bulannya
16. Terlaksananya 4 kali kegiatan setiap Triwulan I s.d IV Rekonsiliasi Evaluasi Penyerapan dan
Percepatan Anggaran
17. Terlaksananya 4 kegiatan Evaluasi Pengawasan Realisasi Anggaran APBD Provinsi Banten.
18. Tersedianya 1 Dokumen Validasi Data Laporan Bulanan Pelaksanaan APBD
19. Tersedianya 1 Dokumen Validasi Data Laporan Bulan Pelaksanaan Perubahan APBD
20. Tersedinya 12 Dokumen Laporan Progres Fisik dan Keuangan APBD Provinsi Banten
21. Terlaksananya 4 Kegiatan Rekonsiliasi Data Progres Fisik dan Keuangan Provinsi Banten
22. Tersedianya 1 Dokumen Data Laporan Prediksi SILPA Akhir Tahun
23. Terlaksananya 42 petugas Admin dalam memahami tata cara Pelaporan bulanan progres
fisik dan keuangan.
24. Tersedianya 1 Dokumen Laporan Realisasi Data Awal Belanja Barang/Jasa
25. Terlaksananya 84 Orang SKPD Provinsi Banten tentang Pemahaman Penyusunan Laporan
Realisasi Barang/Jasa
26. Tersusunnya 1 Dokumen Penyusunan Laporan Realisasi Pengadaan Barang/Jasa Bidang
Sosial Budaya, Fisik, dan Prasarana dan Ekonomi Daerah
27. Terlaksananya 4 Triwulan tentang Evaluasi PPTK Pelaporan Realisasi Pengadaan
Barang/Jasa APBD Provinsi Banten TA 2016
28. Terlaksananya 84 Orang Admin Rencana Umum Pengadaan di SKPD Provinsi Banten
tentang Pemahaman RUP Anggaran murni dan perubahan.
29. Terlaksananya 15 Orang SK Gubernur tentang Penyusunan Rencana Umum Pengadaan
(RUP) APBD Provinsi Banten TA.2016
30. Terlaksananya 84 Orang tentang pemahaman Rencana Umum Pengadaan se-Provinsi
Banten Tahun 2017
31. Terlaksananya Evaluasi Rencana Umum Pengadaan (RUP) sebanyak 42 SKPD
32. Terlaksananya 1 Kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Pengendalian Pengadaan Barang/Jasa
SKPD Se-Provinsi Banten
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –242
TABEL : Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi
2016
Capaian
(%)
Realisasi
2015
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya kualitas Demokrasi di daerah.
Jumlah Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat yang Terakomodir dalam Rencana Pembangunan Daerah
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Kegiatan Pembahasan dan Penetapan RAPERDA Serta Keputusan DPRD
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Dukungan Layanan Komunikasi, Informasi, Publikasi Alat Kelengkapan DPRD dan Sosialisasi Produk Hukum DPRD
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Kegiatan Pembahasan Rapat-rapat DPRD
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Kegiatan Pengawasan Oleh DPRD Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah
100,00 100,00 100,00 100,00
Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas, Profesionalisme dan Ketersediaan Tenaga Ahli pendukung AKD
100,00 100,00 100,00 100,00
Anggaran Program Tahun 2016 : Rp 179.567.658.768,00 Realisasi Program Tahun 2016 : Rp 167.970.703.371,00
Penjelasaan Capaian Indikator Kinerja .
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –243
Jumlah Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat yang Terakomodir dalam Rencana
Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Jumlah Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat yang Terakomodir dalam
Rencana Pembangunan Daerah bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan informasi aspirasi
masyarakat yang menjadi bahan pokok pikiran DPRD yang diusulkan pada pembahasan
dokumen perencanaan pembangunan bersama Tim Anggaran Pemerintah Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 8 dokumen aspirasi hasil Pelaksanaan Kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun
Sidang 2015-2016 Daerah Pemilihan 8 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten;
2. Tersedianya 8 dokumen aspirasi hasil Pelaksanaan Kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun
Sidang 2015-2016 Daerah 8 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten;
3. Tersedianya 1 dokumen Pendampingan dan Tupoksi Aspirasi Masyarakat;
4. Tersedianya 8 dokumen aspirasi hasil Pelaksanaan Kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun
Sidang 2016-2017 Daerah Pemilihan 8 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten.
Jumlah Kegiatan Pembahasan dan Penetapan Raperda Serta Keputusan DPRD
Indikator Kinerja Jumlah Kegiatan Pembahasan dan Penetapan RAPERDA Serta Keputusan
DPRD bertujuan untuk meningkatkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Ditetapkannya 4 PERDA dari 4 RAPERDA Usul Gubernur Banten dengan rincian :
a. RAPERDA Tentang Ketenaga Kerjaan.
b. RAPERDA Tentang Penyelenggaraan Pangan.
c. RAPERDA Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
d. Raperda Tentang SOTK.
2. RAPERDA Usul Prakarsa DPRD terealisasi 4 (empat) dari 4 (empat) target yang
ditetapkan.
3. Ditetapkannya 4 Keputusan DPRD dari 4 Keputusan yang ditargetkan, yaitu :
a. LKPJ Tahun Anggaran 2015.
b. LKPJ Akhir Tentang Masa Jabatan Gubernur.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –244
Jumlah Dukungan Layanan Komunikasi, Informasi, Publikasi Alat Kelengkapan
DPRD dan Sosialisasi Produk Hukum DPRD
Indikator Kinerja Dukungan Layanan Komunikasi, Informasi, Publikasi Alat Kelengkapan
DPRD dan Sosialisasi Produk Hukum DPRD bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan
bahan, informasi, dokumentasi produk hukum dan pelayanan informasi publik yang
dilaksanakan oleh anggota DPRD.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten pada tahun 2016
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 1 set dokumen Inventarisasi dan Dokumentasi Produk Hukum Perundang-
Undangan;
2. Tersedianya 1 set dokumen Dokumentasi dan informasi Bahan untuk Pembuatan Produk
Hukum Peraturan Perundang-Undangan;
3. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD pada Layanan Dokumentasi dan Informasi Produk
Hukum Bagi Anggota DPRD Provinsi Banten;
4. Tertatanya Hasil Dokumentasi dan Informasi Produk Hukum DPRD Provinsi Banten;
5. Tersedianya 1 set dokumen Penunjang Tupoksi Informasi dan Perpustakaan DPRD
Provinsi Banten;
6. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan Aparatur Sekretariat DPRD pada Penyelenggaraan
Pelayanan Informasi Hukum Bagi Perpustakaan DPRD Provinsi Banten;
7. Terdistribusikannya Majalah Mimbar DPRD;
8. Terdistribusikannya Publikasi Media DPRD Provinsi Banten;
9. Terfasilitasinya Peliputan Kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Banten.
Jumlah Kegiatan Pembahasan Rapat-rapat DPRD
Indikator Kinerja Jumlah Kegiatan Pembahasan Rapat-rapat DPRD bertujuan untuk
meningkatkan kinerja anggota DPRD dalam membahas rapat-rapat DPRD bederta dengan
stakeholder.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten pada tahun 2015
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pembukaan Masa Persidangan II, III dan I;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –245
2. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penutupan Masa Persidangan II, III dan I;
3. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Laporan Reses Masa Persidangan II, III dan I;
4. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Nota Gubernur Tentang LPP APBD Tahun Anggaran 2015;
5. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pemandangan Umum Fraksi-fraksi Terhadap Nota Pengantar Gubernur tentang LPP
APBD Tahun Anggaran 2015;
6. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Jawaban Gubernur Terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas Nota LPP APBD Tahun
Anggaran 2015;
7. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pengambilan Keputusan DPRD Terhadap RAPERDA Tentang LPP APBD Tahun
Anggaran 2015;
8. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Nota Gubernur Banten Terhadap APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016;
9. Terfasilitasinya85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Nota Gubernur Tentang APBD Perubahan Tahun
Anggaran 2016;
10. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Jawaban Gubernur Terhadap Pemandangan Umum Fraksi Tentang Raperda APBD
Perubahan Tahun Anggaran 2016;
11. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Pengambilan Keputusan DPRD Terhadap RAPERDA APBD Perubahan Tahun
Anggaran 2016;
12. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Nota Pengantar Terhadap RAPERDA Usul Gubernur;
13. Terfasilitasinya Pelaksanaan Rapat Paripurna Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Nota
Pengantar Tentang RAPERDA Usul Gubernur;
14. Terfasilitasinya Pelaksanaan Rapat Paripurna Jawaban Gubernur Terhadap Pemandangan
Umum Fraksi Tentang RAPERDA Usul Gubernur;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –246
15. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pengambilan Keputusan DPRD Terhadap RAPERDA Usul Gubernur;
16. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Istimewa Penyampaian LPH BPK RI;
17. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Istimewa Peringatan Proklamasi RI;
18. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Istimewa Hari Jadi Provinsi Banten Ke-16;
19. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Penetapan Keputusan DPRD;
20. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Penjelasan RAPERDA Usul Prakarsa/Inisiatif DPRD Provinsi Banten;
21. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pandangan Umum Fraksi Terhadap Penjelasan Usul RAPERDA Prakarsa/Inisiatif
DPRD Provinsi Banten;
22. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Jawaban Pengusul RAPERDA Prakarsa/Insiatif Terhadap Pandangan Fraksi Atas
Raperda Prakarsa/Inisiatif DPRD Provinsi Banten;
23. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penetapan DPRD Terhadap Raperda Prakarsa/Inisiatif DPRD Provinsi Banten;
24. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penjelasan DPRD Mengenai Raperda Prakarsa/Inisiatif DPRD Provinsi Banten;
25. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pendapat Gubernur Terhadap Penjelasan Pimpinan DPRD Atas Raperda
Prakarsa/Inisiatif DPRD Provinsi Banten;
26. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Tanggapan dan Atau Jawaban Fraksi Terhadap Pendapat Gubernur Atas Raperda
Prakarsa/Inisiataif DPRD Provinsi Banten;
27. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pengambilan Keputusan Tentang Persetujuan DPRD Terhadap Raperda Prakarsa/Inisiatif
DPRD Provinsi Banten;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –247
28. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Nota Gubernur Tentang RAPERDA APBD Tahun Anggaran 2017;
29. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pemandangan Umum Fraksi Terhadap RAPERDA APBD Tahun Anggaran 2017;
30. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Jawaban Gubernur Terhadap Pemandangan Fraksi Tentang RAPERDA APBD Tahun
Anggaran 2017;
31. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Pengambilan Keputusan DPRD Terhadap RAPERDA Tentang APBD Tahun Anggaran
2017;
32. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan padaPelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Nota Pengantar Laporan Ketrangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur
Banten Tahun 2016;
33. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Persetujuan DPRD Tentang Penetapan Rekomendasi Terhadap Laporan Keterangan
Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur Banten TA. 2015;
34. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Istimewa Penyampaian dan Penyerahan Rekomendasi DPRD Atas Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Banten TA. 2015;
35. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Penyampaian Laporan Kinerja Pimpinan DPRD Provinsi Banten;
36. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Lainnya;
37. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Pelaksanaan Rapat Paripurna
Istimewa Lainnya;
38. Terfasilitasinya 85 anggota DPRD dan tamu undangan pada Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Kepemerintahan dan Kemasyarakatan (Rapat Kerja) DPRD dengan
Stakeholder.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –248
Jumlah Kegiatan Pengawasan Oleh DPRD Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan
dan Pembangunan Daerah
Indikaror Kinerja Jumlah Kegiatan Pengawasan Oleh DPRD Terhadap Penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pembangunan Daerah bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di Provinsi Banten.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten pada tahun 2015
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Terfasilitasinya Pelaksanaan Pengawasan Terhadap PERDA dan APBD Provinsi Banten;
2. Ditetapkannya PERGUB tentang Petunjuk Pelaksanaan Kedudukan Keuangan DPRD
Provinsi Tahun Anggaran 2017;
Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas, Profesionalisme dan Ketersediaan Tenaga
Ahli pendukung AKD
Indikaror Kinerja Jumlah Kegiatan Peningkatan Kapasitas, Profesionalisme dan Ketersediaan
Tenaga Ahli pendukung AKD bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk hukum yang
dihasilkan pada pelaksanaan rapat alat kelengkapan DPRD.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Sekretariat DPRD Provinsi Banten pada tahun 2015
telah melaksanakan beberapa hasil kinerja sebagai berikut :
1. Tersedianya 85 anggota DPRD yang ditingkatkan Kapasitas dan Profesionalisme;
2. Terfasilitasinya Rapat Koordinasi dan Konsultasi Badan Musyawarah DPRD Provinsi
Banten;
3. Terfasilitasinya Rapat Koordinasi dan Konsultasi Komisi DPRD Provinsi Banten;
4. Terfasilitasinya Rapat Koordinasi dan Konsultasi Badan Kehormatan DPRD Provinsi
Banten;
5. Terfasilitasinya Pendampingan dan Tupoksi Alat Kelengkapan DPRD;
6. Terfasilitasinya Seleksi ( KPID ) Provinsi Banten.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –249
3.1.3 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013
berdasarkan RPJMD Provinsi Banten 2012-2017 bahwa tahun pertama pengukuran kinerja
dilaksanakan sejak tahun 2013 dan berakhir tahun 2017, sebagai bahan perbandingan Capaian
Kinerja tahun per tahun, dapat kami sampaikan bahwa tahun pertama pengukuran kinerja
mengukur 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU) 68 (Enam puluh delapan) Sasaran Strategis
yang dikelompokan dalam 3 Aspek yaitu Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan
Umum dan Aspek Daya Saing Daerah dengan 68 Indikator Kinerja. Rincian Capaian Kinerja
Tahun 2013 dapat kami sajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel Pengukuran Capaian Kinerja Provinsi Banten Tahun 2013
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
73,47% 71,90% 97,82%
2 Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
6,50% - 6,70%
5,86% 90,15%
3 Menurunnya Porsentase Penduduk Miskin
Porsentase Penduduk Miskin 5,5 % - 5,2% 5,74% 95,64%
4 Menurunnya Porsentase Pengangguran Terbuka
Porsentase Pengangguran Terbuka (terhadap angkatan kerja)
10,24% 9,90% 103,32%
Jumlah Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama
96,73%
1 Indeks Gini Indeks Gini (0-1) 0,30 0,39 76,92%
2 PDRB Perkapita PDRB Perkapita (Rp) 22.000.000,00 21.353.253,70 97,06%
3 Meningkatnya Angka Melek Huruf (%)
Angka Melek Huruf (%)
96,36% 96,51% 100,16%
4 Meningkatnya Angka Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)
Angka Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 9,09% 8,61% 94,72%
5 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
99,00% 98,89% 99,89%
6 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM)
72,87% 84,50% 115,96%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –250
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 (APM) SMP/MTs/Paket B (%)
SMP/MTs/Paket B (%)
7 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C (%)
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C (%)
49,39% 54,40% 110,14%
8 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A (%)
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A (%)
118,11% 118,49% 100,32%
9 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B (%)
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B (%)
99,10% 99,91% 100,82%
10 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C (%)
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C (%)
65,87% 64,45% 97,84%
11 Meningkatnya Angka Harapan Hidup (Tahun)
Angka Harapan Hidup (Tahun) 66,70% 65,38% 98,02%
12 Menurunnya Angka Kematian Bayi (/1.000 KH)
Angka Kematian Bayi (/1.000 KH)
28,20/1000 kh
28.70/1000 kh 98,26%
13 Menurunnya Angka Kematian Ibu (/100.000 KH)
Angka Kematian Ibu (/100.000 KH)
155/100.000 kh
168.75/100.000 kh
91,85%
Jumlah Capaian Kinerja Aspek Kesejahteraan Masyarakat
98,61%
1 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar (%)
Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar (%)
81,86% 94,63% 115,60%
2 Meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah (%)
Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Menengah (%)
51,00% 119,08% 233,49%
3 Meningkatnya Tingkat Kemantapan Jalan (%)
Tingkat Kemantapan Jalan (%) 78,15% 71,51% 91,50%
4 Meningkatnya Tingkat Kemantapan Jembatan (%)
Tingkat Kemantapan Jembatan (%) 88,00% 87,78% 99,75%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –251
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 5 Meningkatnya
Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Teknis (ha)
Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Teknis (ha)
18.128,52 20.735,64
114,38%
6 Meningkatnya Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun (%)
Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun (%)
4,50% 4,50% 100,00%
7 Meningkatnya Cakupan Tindak Lanjut LHP Inspektorat Provinsi Banten (%)
Cakupan Tindak Lanjut LHP Inspektorat Provinsi Banten (%)
74,53% 91,43% 122,68%
8 Meningkatnya Rasio Kemandirian Daerah
Rasio Kemandirian Daerah 76,70% 78,40% 102,22%
9 Meningkatnya Opini Audit BPK
Opini Audit BPK WDP WDP 100,00%
10 Meningkatnya Skala Kepuasan Masyarakat (skala 1-4)
Skala Kepuasan Masyarakat (skala 1-4)
2,75% 2,75% 100,00%
11 Meningkatnya Indeks Demokrasi Indonesia
Indeks Demokrasi Indonesia 71,98% 71,98% 100,00%
12 Meningkatnya Skala Komunikasi dan Koordinasi Antar Instansi Pemerintah (skala 1-7)
Skala Komunikasi dan Koordinasi Antar Instansi Pemerintah (skala 1-7)
5,50% 5,50% 100,00%
13 Meningkatnya Cakupan Pelayanan PMKS (%)
Cakupan Pelayanan PMKS (%) 5,27% 7,59% 144,02%
14 Meningkatnya Tingkat Capaian Sasaran RPJMD (%)
Tingkat Capaian Sasaran RPJMD (%) 55,00% 55,00% 100,00%
15 Meningkatnya Jumlah Kerjasama (Kesepakatan) Pembangunan Daerah
Jumlah Kerjasama (Kesepakatan) Pembangunan Daerah 4 4 100,00%
16 Meningkatnya Cakupan Pembinaan Lembaga Kepemudaan
Cakupan Pembinaan Lembaga Kepemudaan
65,00% 65,00% 100,00%
17 Meningkatnya Cakupan Pembinaan Cabang Olahraga
Cakupan Pembinaan Cabang Olahraga 19,00% 19,00% 100,00%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –252
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 18 Meningkatnya
Cakupan Pelestarian dan Pemanfaatan Nilai Budaya Daerah
Cakupan Pelestarian dan Pemanfaatan Nilai Budaya Daerah
65,00% 65,00% 100,00%
19 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Pertanian (%)
Pertumbuhan Sektor Pertanian (%) 11,00% 7,35% 66,82%
20 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Peternakan (%)
Pertumbuhan Sektor Peternakan (%) 10,00% 7,53% 75,30%
21 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) (%)
Pertumbuhan Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) (%) 8,50% 8,50% 100,00%
22 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Kehutanan (%)
Pertumbuhan Sektor Kehutanan (%) 8,50% 8,50% 100,00%
23 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Pertambangan (%)
Pertumbuhan Sektor Pertambangan (%) 15,00% 4,50% 30,00%
24 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Pariwisata (Hotel dan Restoran) (%)
Pertumbuhan Sektor Pariwisata (Hotel dan Restoran) (%)
14,50% 6,62% 45,66%
25 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Perikanan (%
Pertumbuhan Sektor Perikanan (%) 13,50% 4,66% 34,52%
26 Meningkatnya Pertumbuhan Sektor Perdagangan (%)
Pertumbuhan Sektor Perdagangan (%) 11,00% 8,12% 73,82%
27 Meningkatnya Pertumbuhan sektor Industri (%)
Pertumbuhan sektor Industri (%) 10,00% 3,92% 39,20%
Jumlah Capaian Kinerja Aspek Pelayanan Umum
95,89%
1 Meningkatnya Daya Beli Masyarakat (Rp)
Daya Beli Masyarakat (Rp)
637.405 638.280 100,14%
2 Meningkatnya Pengeluaran Konsumsi Pangan Per Kapita Per Bulan (Rp)
Pengeluaran Konsumsi Pangan Per Kapita Per Bulan (Rp) 394.893 420.422 106,46%
3 Meningkatnya Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita
Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita Per Bulan (Rp)
439.822 379.454 86,27%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –253
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 Per Bulan (Rp)
4 Meningkatnya Persentase Wirausaha Baru (%)
Persentase Wirausaha Baru (%) 17,33% 32,00% 184,65%
5 Meningkatnya Laju Pertumbuhan Investasi (%/Tahun)
Laju Pertumbuhan Investasi (%/Tahun) 13,38% 39,72% 296,86%
6 Meningkatnya Penguatan Cadangan Pangan Provinsi (Ton)
Penguatan Cadangan Pangan Provinsi (Ton)
200,00 224,05 112,03%
7 Meningkatnya Indeks Tanam (Padi)
Indeks Tanam (Padi) 200,00 211,00 105,50%
8 Meningkatnya Cakupan Akses Pelayanan Sanitasi Dasar (%)
Cakupan Akses Pelayanan Sanitasi Dasar (%)
70,53% 47,68% 67,60%
9 Meningkatnya Cakupan Pelayanan Air Bersih Perkotaan dan Pedesaan (%)
Cakupan Pelayanan Air Bersih Perkotaan dan Pedesaan (%)
32,87% 37,90% 115,30%
10 Meningkatnya Cakupan Pembinaan Jasa Konstruksi
Cakupan Pembinaan Jasa Konstruksi 50 50 100,00%
11 Meingkatnya Rasio Pembinaan dan Penataan Perumahan
Rasio Pembinaan dan Penataan Perumahan 20,00% 20,00% 100,00%
12 Menurunnya Cakupan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah Industri (%)
Cakupan Penurunan Beban Pencemaran Air Limbah Industri (%)
19,00% 19,80% 95,96%
13 Meningkatnya Tingkat Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar (%)
Tingkat Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar (%)
62,50% 50,00% 80,00%
14 Stabilitasi Jumlah Hari Dengan Kualitas Udara Perkotaan Kategori Baik (Hari)
Jumlah Hari Dengan Kualitas Udara Perkotaan Kategori Baik (Hari)
360 342 95,00%
15 Meningkatnya Capaian Luas Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah Banten (%)
Capaian Luas Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah Banten (%)
29,03% 21,35% 73,54%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –254
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 16 Meningkatnya Luas
Kawasan Yang Terlindungi Dari Dampak Banjir (ha)
Luas Kawasan Yang Terlindungi Dari Dampak Banjir (ha)
3754,79 4116,00 109,62%
17 Meningkatnya Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun (%)
Rasio Rencana Kawasan Strategis yang Tersusun (%)
4,50% 4,50% 100,00%
18 Meningkatnya Jumlah Penerapan Energi Alternatif (Unit)
Jumlah Penerapan Energi Alternatif (Unit)
106 122 115,09%
19 Meningkatnya Rasio Elektrifikasi (%)
Rasio Elektrifikasi (%)
83,04% 83,05% 100,01%
20 Menurunya Angka Kriminalitas
Angka Kriminalitas 2.228 2.228 100,00%
21 Meningkatnya Cakupan Penyelesaian PERDA (%)
Cakupan Penyelesaian PERDA (%)
85,00% 66,11% 77,78%
22 Meningkatnya Cakupan Penegakan PERDA (%)
Cakupan Penegakan PERDA (%) 85,00% 85,00% 100,00%
23 Meningkatnya Cakupan Mitigasi Kebencanaan
Cakupan Mitigasi Kebencanaan 65,00% 57,30% 88,15%
24 Menurunya Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1,98% 2,27% 85,35%
25 Meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 72,54% 63,53% 87,58%
26 Meningkatnya Cakupan Tenaga Kerja Yang Mendapat Pelatihan Berbasis Masyarakat
Cakupan Tenaga Kerja Yang Mendapat Pelatihan Berbasis Masyarakat
35 35 100,00%
27 Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (%)
Indeks Pembangunan Gender (%)
65,09% 65,09% 100,00%
28 Meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender (%)
Indeks Pemberdayaan Gender (%)
67,26% 67,26% 100,00%
Jumlah Capaian Kinerja Aspek Daya Saing Daerah
106,53%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten TA. 2016 III –255
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –255
3.2 Realisasi Anggaran
Pada Sub-Bab ini menyajikan realisasi anggaran yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.
Pembangunan pemerintah daerah Dibiayai melalui dana APBD, hal ini sesuai dengan
kewenangan yang diberikan sebagai daerah otonom. Dalam Sub-Bab ini kami mengulas dana
yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam bentuk realisasi
sumber dana sasaran strategis per-program Tahun Anggaran 2016 dan Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2016, sebagai berikut :
3.2.1 Realisasi Belanja Program Per-Sasaran Strategis Tahun 2016
Pelaksanaan 32 (tiga puluh dua) Sasaran Strategis yang sajikan dalam Penetapan
Kinerja (TAPKIN) didukung oleh sumber pembiayaan belanja langsung yang terdiri
dari 76 (tujuh puluh enam) program dengan realisasi, sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Tersedianya Infrastruktur Transportasi Yang Handal Dan
Terintegrasi Untuk Mendukung Pergerakan Perhubungan Orang, Barang Dan Jasa
dianggarkan sebesar Rp881.269.266.859,00 dengan realisasi sebesar
Rp803.966174.814,00 atau 91,23%, terdapat sisa anggaran Rp77.303.092.045,00
didukung oleh program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat,
Laut, Udara dan Perkeretaapian; dan Program Pembangunan dan Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan;
2. Tersedianya Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi yang Handal untuk
Mendukung Upaya Konservasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Air, Serta
Pengendalian Daya Rusak Air dianggarkan sebesar Rp128.954.560.877,00 dengan
realisasi sebesar Rp111.096.398.487,00 atau 86,15%, terdapat sisa anggaran
Rp17.858.162.390,00 didukung oleh program Pengembangan dan Pengelolaan
Sumber Daya Air;
3. Meningkatnya Cakupan Pelayanan Dan Kualitas Infrastruktur Energi dan
Ketenagalistrikan di Banten dianggarkan sebesar Rp6.426.894.250,00 dengan
realisasi sebesar Rp6.317.135.357,00, atau 98,29%, terdapat sisa anggaran
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –256
Rp109.758.893,00 didukung oleh program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan
Energi;
4. Meningkatnya Akses Masyarakat Terhadap Sarana dan Prasarana Dasar
Pemukiman dianggarkan sebesar Rp281.694.628.285,00, dengan realisasi sebesar
Rp262.948.762.733,00, atau 95,35%, terdapat sisa anggaran Rp18.745.865.552,00,
didukung oleh program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman;
dan Program Pembinaan dan Penataan Perumahan;
5. Berkurangnya Tingkat Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Dan Resiko Bencana
dianggarkan sebesar Rp8.099.909.650,00, dengan realisasi sebesar
Rp7.727.758.341,00 atau 95,41%, terdapat sisa anggaran Rp372.151.309,00,
didukung oleh program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup;
6. Meningkatnya Fungsi Kawasan Lindung Banten dianggarkan sebesar
Rp7.509.387.000,00, dengan realisasi sebesar Rp7.189.991.460,00 atau 95,75%,
terdapat sisa anggaran Rp319.395.540,00, didukung oleh program Rehabilitasi dan
Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
7. Terlaksananya Penataan Ruang yang Berkelanjutan dianggarkan sebesar
Rp5.394.832.000,00, dengan realisasi sebesar Rp5.138.572.500,00, atau 95,25%,
terdapat sisa anggaran Rp256.259.500,00 didukung oleh program Penataan Ruang
Wilayah dan Kawasan;
8. Meningkatnya Ketersediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif yang Ramah
Lingkungan Serta Energi Terbaharukan Diantaranya Panas Bumi, Angin dan
Surya dianggarkan sebesar Rp7.925.744.650,00, dengan realisasi sebesar
Rp7.601.437.006,00, atau 95,91%, terdapat sisa anggaran Rp324.307.644,00,
didukung oleh program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi; Program
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi,
Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi; Program Pengembangan, Pengusahaan
Potensi dan Produk Pertambangan dan Energi;
9. Meningkatnya Aktivitas Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal dianggarkan
sebesar Rp86.197.304.554,00, dengan realisasi sebesar Rp80.846.904.480,00, atau
93,79%, terdapat sisa anggaran Rp5.350.400.074,00, didukung oleh program
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –257
Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan
Perkebunan; Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan; Program Pemberdayaan
Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan;
Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian; Program Peningkatan
Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan Lahan; Program Pengelolaan dan
Pengembangan Pariwisata; Program Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan;
Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil; Program
Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan; dan Program Peningkatan Daya
Saing Industri;
10. Meningkatnya Kesempatan dan Penyediaan Lapangan Kerja dianggarkan sebesar
Rp8.070.647.400,00, dengan realisasi sebesar Rp7.477.634.337,00, atau 92,65%,
terdapat sisa anggaran Rp593.013.063,00, didukung oleh program Peningkatan
Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan Berusaha;
11. Meningkatnya Peran Kelembagaan dan Permodalan K-UMKM dalam
Pengembangan Ekonomi Lokal dianggarkan sebesar Rp18.828.015.820,00, dengan
realisasi sebesar Rp18.323.024.170,00, atau 97,32%, terdapat sisa anggaran
Rp504.991.650,00, didukung oleh Program Pengembangan Usaha dan Akses
Permodalan K-UMKM; dan Program Pengembangan Produk dan Pemasaran K-
UMKM; dan Program Peningkatan Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan SDM
K-UMKM;
12. Meningkatnya Investasi yang Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja dianggarkan
sebesar Rp9.540.220.770,00, dengan realisasi sebesar Rp8.786.659.700,00, atau
92,10%, terdapat sisa anggaran Rp753.561.070,00, didukung oleh program
Peningkatan Iklim Investasi; dan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi;
13. Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Masyarakat dianggarkan sebesar
Rp8.390.882.500,00, dengan realisasi sebesar Rp7.936.908.468,00, atau 94,59%,
terdapat sisa anggaran Rp453.974.032,00, didukung oleh Program Ketahanan
Pangan Masyarakat;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –258
14. Tuntasnya Program Pemberantasan Buta Aksara dianggarkan sebesar
Rp23.883.058.486,00, dengan realisasi sebesar Rp20.847.350.073,00, atau 87,29%,
terdapat sisa anggaran Rp3.035.708.413,00, didukung oleh Program Pendidikan
Non Formal dan Informal (PNFi); dan Program Pengembangan dan Pembinaan
Perpustakaan; Program Pengembangan Minat dan Budaya Baca;
15. Meningkatnya Akses dan Mutu Pendidikan Terutama untuk Penuntasan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pencanangan Wajib Belajar 12 Tahun Bagi
Anak Usia Sekolah dianggarkan sebesar Rp273.706.666.066,00, dengan realisasi
sebesar Rp248.760.809.022,00, atau 90,89%, terdapat sisa anggaran
Rp24.945.857.044,00, didukung oleh Program Peningkatan Mutu Tata Kelola dan
Pencitraan Pendidikan; Program Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun;
Program Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun; Program Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD); Program Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan
Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan Program Pendidikan
Tinggi;
16. Meningkatnya Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan Serta Upaya Kesehatan
Masyarakat, Terutama Masyarakat Miskin dianggarkan sebesar
Rp131.702.901.931,00, dengan realisasi sebesar Rp118.775.284.852,00 atau
90,18%, terdapat sisa anggaran Rp12.927.617.079,00, didukung oleh Program
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; Program Pembinaan Upaya Kesehatan;
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; Program
Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat; Program Kefarmasian dan
Perbekalan Kesehatan; dan Program Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumberdaya Manusia Kesehatan;
17. Meningkatnya Kualitas Dan Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja dianggarkan
sebesar Rp15.240.410.394,00, dengan realisasi sebesar Rp14.029.114.300,00, atau
92,05%, terdapat sisa anggaran Rp1.211.296.094,00, didukung oleh Program
Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga
Kerja; dan Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –259
18. Meningkatnya Kesetaraan Gender dianggarkan sebesar Rp9.766.216.750,00,
dengan realisasi sebesar Rp9.062.944.100,00, atau 92,80%, terdapat sisa anggaran
Rp703.272.650,00, didukung oleh Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
19. Meningkatnya Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga Dalam Pembangunan
Kualitas Hidup dan Kehidupan Masyarakat dianggarkan sebesar
Rp18.984.621.321,00, dengan realisasi sebesar Rp18.613.511.973,00, atau 98,05%,
terdapat sisa anggaran Rp371.109.348,00, didukung oleh Program Pembinaan,
Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga;
20. Meningkatnya Pelayanan Sosial Dan Partisipasi Sosial Masyarakat dianggarkan
sebesar Rp69.724.037.750,00, dengan realisasi sebesar Rp67.839.261.811,00, atau
97,30%, terdapat sisa anggaran Rp1.884.775.939,00, didukung oleh Program
Pemberdayaan Masyarakat Miskin; Program Rehabilitasi Sosial; Program
Perlindungan dan Jaminan Sosial; dan Program Pemberdayaan Kelembagaan
Sosial dan Keagamaan;
21. Meningkatnya Kualitas Kehidupan Beragama dianggarkan sebesar
Rp14.170.825.000,00, dengan realisasi sebesar Rp13.737.263.757,00, atau 96,94%,
terdapat sisa anggaran Rp433.561.24300, didukung oleh Program Pembinaan
Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik;
22. Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal dianggarkan sebesar
Rp9.690.593.000,00, dengan realisasi sebesar Rp9.165.392.157,00, atau 94,58%,
terdapat sisa anggaran Rp525.200.843,00, didukung oleh Program Pengelolaan
dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai Budaya;
23. Terkendalinya Pertumbuhan, Pertambahan Jumlah Serta Persebaran Penduduk
dianggarkan sebesar Rp5.323.129.455,00, dengan realisasi sebesar
Rp5.182.640.060,00, atau 97,36%, terdapat sisa anggaran Rp140.489.395,00,
didukung oleh Program Kependudukan dan Keluarga Berencana; Program
Penataan Administrasi Kependudukan; dan Program Penyiapan, Pengerahan dan
Pembinaan Transmigrasi;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –260
24. Terwujudnya Peningkatan Partisipasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan
Daerah dianggarkan sebesar Rp1.685.248.000,00, dengan realisasi sebesar
Rp1.461.521.946,00, atau 86,72%, terdapat sisa anggaran Rp223.726.054,00,
didukung oleh Program Kerjasama Pembangunan Daerah;
25. Meningkatnya Pengawasan, Akuntabilitas Kinerja dan Disiplin Aparatur yang
Berbasis Kompetensi dianggarkan sebesar Rp48.384.064.000,00, dengan realisasi
sebesar Rp43.829.803.088,00, atau 90,59%, terdapat sisa anggaran
Rp4.554.260.912,00, didukung oleh Program Pembinaan, Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur; Program Pembinaan Karier dan Layanan Administrasi
Kepegawaian Daerah; dan Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur;
26. Mewujudkan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah serta
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Akuntabel dan Berbasis Teknologi
Informasi dianggarkan sebesar Rp208.142.034.831,00, dengan realisasi sebesar
Rp189.234.031.810,00, atau 90,92%, terdapat sisa anggaran Rp18.908.003.021,00,
didukung oleh Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat
Daerah; Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah;
Program Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum;
dan Program Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah;
27. Meningkatnya Pelayanan Data dan Informasi Publik yang Dapat Diakses Dengan
Mudah dan Cepat oleh Seluruh Lapisan Masyarakat dianggarkan sebesar
Rp34.911.330.845,00, dengan realisasi sebesar Rp32.793.770.355,00, atau 93,93%,
terdapat sisa anggaran Rp2.117.560.490,00, didukung oleh Program Penyediaan
Data Pembangunan Daerah; Program Pembinaan Kearsipan Daerah; Program
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Telematika; dan Program Penelitian,
Pengembangan Kebijakan Strategis Daerah dan IPTEK;
28. Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perdesaan
dianggarkan sebesar Rp16.704.652.900,00, dengan realisasi sebesar
Rp16.480.693.400,00, atau 98,66%, terdapat sisa anggaran Rp223.959.500,00,
didukung oleh Program Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –261
29. Meningkatnya Pembangunan dan Pembinaan Hukum di Daerah dianggarkan
sebesar Rp6.390.438.450,00, dengan realisasi sebesar Rp5.956.982.810,00, atau
93,22%, terdapat sisa anggaran Rp433.455.640,00, didukung oleh Program
Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk Hukum dan HAM;
30. Meningkatnya Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Pemeliharaan Ketertiban
Umum, Ketentraman, Linmas, Regulasi, Kesiapsiagaan dan Penanggulangan
Bencana dianggarkan sebesar Rp46.131.064.500,00, dengan realisasi sebesar
Rp41.968.506.297,00, atau 90,98%, terdapat sisa anggaran Rp4.162.558.203,00,
didukung oleh Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan
Masyarakat; dan Program Penanggulangan Bencana;
31. Meningkatnya Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan dianggarkan sebesar
Rp24.962.658.500,00, dengan realisasi sebesar Rp22.657.320.299,00, atau 90,76%,
terdapat sisa anggaran Rp2.305.338.201,00, didukung oleh Program Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Daerah; dan Program Pengendalian
Pembangunan Daerah;
32. Meningkatnya Kualitas Demokrasi di Daerah dianggarkan sebesar
Rp179.567.658.768,00, dengan realisasi sebesar Rp167.970.703.371,00, atau
93,54%, terdapat sisa anggaran Rp11.596.955.397,00, didukung oleh Program
Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.
Berikut disajikan rincian realisasi belanja sasaran strategis per-program dalam tabel di
bawah ini :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –262
Tabel 3.4
Realisasi Belanja Sasaran Strategis Per-Program
Tahun Anggaran 2016
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
1 Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan orang, barang dan jasa;
a Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
52.263.783.300 48.843.602.255 93,46 3.420.181.045,00
b Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
829.005.483.559 755.122.572.559 91,09 73.882.911.000,00
Jumlah 881.269.266.859 803.966.174.814 91,23 77.303.092.045
2 Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air;
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
128.954.560.877 111.096.398.467 86,15 17.858.162.410,00
3 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Banten;
Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi
6.426.894.250 6.317.135.357 98,29 109.758.893,00
4 Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman
a Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman
279.733.728.285 261.930.661.133 93,64 17.803.067.152,00
b Pembinaan dan Penataan Perumahan
1.960.900.000 1.018.101.600 51,92 942.798.400,00
Jumlah 281.694.628.285 262.948.762.733 93,35 18.745.865.552
dalam rupiah
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –263
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
5 Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan lingkungan dan resiko bencana;
Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
8.099.909.650 7.727.758.341 95,41 372.151.309,00
6 Meningkatnya fungsi kawasan lindung Banten;
Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
7.509.387.000 7.189.991.460 95,75 319.395.540,00
7 Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan;
Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan
5.394.832.000 5.138.572.500 95,25 256.259.500,00
8 Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin dan surya.
a Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi
6.426.894.250 6.317.135.357 98,29 109.758.893,00
b Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi
6.050.612.650 5.882.189.205 97,22 168.423.445,00
c Pengembangan, Pengusahaan Potensi dan Produk Pertambangan dan Energi
1.875.132.000 1.719.247.801 91,69 155.884.199
Jumlah 14.352.638.900 13.918.572.363 96,98 434.066.537
9 Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal;
a Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
24.954.807.494 23.642.019.032 94,74 1.312.788.462
b Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
10.468.074.220 9.857.319.173 94,17 610.755.047
c Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
14.346.884.440 13.416.850.913 93,52 930.033.527
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –264
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
d Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian
962.000.000 959.076.000 99,70 2.924.000
e Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan Lahan
1.172.216.000 1.125.282.000 96,00 46.934.000
f Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata
12.141.994.000 11.499.130.098 94,71 642.863.902
g Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan
2.189.890.500 2.056.805.106 93,92 133.085.394
h Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
8.408.484.500 7.799.682.900 92,76 608.801.600
i Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan
7.124.053.500 6.267.961.258 87,98 856.092.242
j Peningkatan Daya Saing Industri
4.428.899.900 4.222.878.000 95,35 206.021.900
Jumlah 86.197.304.554 80.847.004.480 93,79 5.350.300.074
10 Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja;
Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan Berusaha
8.070.647.400 7.477.634.337 92,65 593.013.063,00
11 Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan K-UMKM dalam pengembangan ekonomi lokal;
a Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan K-UMKM
3.337.122.100 3.296.402.690 98,78 40.719.410
b Pengembangan Produk dan Pemasaran K-UMKM
9.819.082.680 9.521.717.680 96,97 297.365.000
c Peningkatan Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan SDM K-UMKM
5.671.811.040 5.504.903.800 97,06 166.907.240
Jumlah 18.828.015.820 18.323.024.170 97,32 504.991.650
12 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja;
a Peningkatan Iklim Investasi 3.004.849.300 2.593.276.499 86,30 411.572.801,00
b Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
6.535.371.470 6.193.383.201 94,77 341.988.269,00
Jumlah 9.540.220.770 8.786.659.700 92,10 753.561.070,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –265
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
13 Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
Ketahanan Pangan Masyarakat
8.390.882.500 7.936.908.468 94,59 453.974.032,00
14 Tuntasnya program pemberantasan buta aksara;
a Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi)
17.570.201.000 14.808.192.450 84,28 2.762.008.550
b Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan
3.963.132.250 3.765.242.826 95,01 197.889.424
c Pengembangan Minat dan Budaya Baca
2.349.725.236 2.273.914.797 96,77 75.810.439
Jumlah 23.883.058.486 20.847.350.073 87,29 3.035.708.413
15 Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah;
a Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan Pendidikan
5.512.430.000 4.624.813.650 83,90 887.616.350
b Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun
14.937.427.950 13.486.709.790 90,29 1.450.718.160
c Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun
224.296.130.116 205.123.061.224 91,45 19.173.068.892
d Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
7.888.878.000 6.810.184.988 86,33 1.078.693.012
e Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
16.356.800.000 14.139.842.170 86,45 2.216.957.830
f Pendidikan Tinggi 4.715.000.000 4.576.197.200 97,06 138.802.800
Jumlah 273.706.666.066 248.760.809.022 90,89 24.945.857.044
16 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan serta upaya kesehatan masyarakat, terutama masyarakat miskin
a Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
1.734.480.000 1.554.899.500 89,65 179.580.500
b Pembinaan Upaya Kesehatan 67.453.576.677 60.101.386.598 89,10 7.352.190.079
c Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4.435.191.800 4.018.937.100 90,61 416.254.700
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –266
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
d Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat
9.760.161.954 8.536.255.790 87,46 1.223.906.164
e Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
14.394.619.000 11.871.351.292 82,47 2.523.267.708
f Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan
33.924.872.500 32.692.454.572 96,37 1.232.417.928
Jumlah 131.702.901.931 118.775.284.852 90,18 12.927.617.079
17 Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja;
a Pengembangan Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja
9.261.814.950 8.768.704.800 94,68 493.110.150
b Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
5.978.595.444 5.260.409.500 87,99 718.185.944
Jumlah 15.240.410.394 14.029.114.300 92,05 1.211.296.094
18 Meningkatnya kesetaraan gender;
Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
9.766.216.750 9.062.944.100 92,80 703.272.650,00
19 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat.
Pembinaan, Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga
13.171.266.096 12.828.094.600 97,39 343.171.496,00
20 Meningkatnya pelayanan sosial dan partisipasi sosial masyarakat;
a Pemberdayaan Masyarakat Miskin
7.236.363.250 7.222.848.250 99,81 13.515.000
b Rehabilitasi Sosial 11.570.088.000 11.407.205.187 98,59 162.882.813
c Perlindungan dan Jaminan Sosial
20.492.665.000 20.000.594.900 97,60 492.070.100
d Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan Keagamaan
30.424.921.500 29.208.613.474 96,00 1.216.308.026
Jumlah 69.724.037.750 67.839.261.811 97,30 1.884.775.939
21 Meningkatnya kualitas kehidupan beragama;
Pembinaan Kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik
14.170.825.000 13.737.263.757 96,94 433.561.243,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –267
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
22 Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal;
Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan dan Nilai Budaya
9.690.593.000 9.165.392.157 94,58 525.200.843,00
23 Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta persebaran penduduk;
a Kependudukan dan Keluarga Berencana
522.945.000 520.545.000 99,54 2.400.000
b Penataan Administrasi Kependudukan
1.195.544.755 1.151.284.160 96,30 44.260.595
c Penyiapan, Pengerahan dan Pembinaan Transmigrasi
3.604.639.700 3.510.810.900 97,40 93.828.800
Jumlah 5.323.129.455 5.182.640.060 97,36 140.489.395
24 Terwujudnya peningkatan partisipasi perencanaan dan kerjasama pembangunan daerah
Kerjasama Pembangunan Daerah
1.685.248.000 1.461.521.946 86,72 223.726.054,00
25 Meningkatnya pengawasan, akuntabilitas kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kompetensi;
a Pembinaan, Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
12.317.675.000 12.154.199.474 98,67 163.475.526
b Pembinaan Karier dan Layanan Administrasi Kepegawaian Daerah
10.416.291.000 7.808.334.130 74,96 2.607.956.870
c Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
25.650.098.000 23.867.269.484 93,05 1.782.828.516
Jumlah 48.384.064.000 43.829.803.088 90,59 4.554.260.912
26 Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi;
a Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah
5.519.132.882 5.182.826.876 93,91 336.306.006
b Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah
29.048.421.624 25.930.006.416 89,26 3.118.415.208
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –268
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
c Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
54.614.978.825 51.097.133.533 93,56 3.517.845.292
d Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah
118.959.501.500 107.024.064.985 89,97 11.935.436.515
Jumlah 208.142.034.831 189.234.031.810 90,92 18.908.003.021
27 Meningkatnya pelayanan data dan informasi publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat;
a Penyediaan Data Pembangunan Daerah
23.749.010.182 22.022.735.554 92,73 1.726.274.628
b Pembinaan Kearsipan Daerah 2.536.720.650 2.466.922.100 97,25 69.798.550
c Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Telematika
27.276.758.850 24.788.395.788 90,88 2.488.363.062
d Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis Daerah dan IPTEK
8.625.600.013 8.304.112.701 96,27 321.487.312
Jumlah 62.188.089.695 57.582.166.143 92,59 4.605.923.552
28 Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan
Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan
16.704.652.900 16.480.693.400 98,66 223.959.500,00
29 Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah;
Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk Hukum dan HAM
6.390.438.450 5.956.982.810 93,22 433.455.640,00
30 Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam pemeliharaan ketertiban umum, ketentraman, linmas, regulasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana;
a Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
22.646.562.700 21.770.667.150 96,13 875.895.550
b Penanggulangan Bencana 23.484.501.800 20.197.839.147 86,00 3.286.662.653
Jumlah 46.131.064.500 41.968.506.297 90,98 4.162.558.203
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –269
No Sasaran Strategis dan
Program Anggaran Realisasi % Sisa Anggaran
1 2 3 4 5 = 4/3*100 6 = (3-4)
31 Meningkatnya perencanaan dan pengendalian pembangunan;
a Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
14.406.330.000 13.489.983.330 93,64 916.346.670
b Pengendalian Pembangunan Daerah
10.556.328.500 9.167.336.969 86,84 1.388.991.531
Jumlah 24.962.658.500 22.657.320.299 90,76 2.305.338.201
32 Meningkatnya kualitas Demokrasi di daerah
Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
179.567.658.768 167.970.703.371 93,54 11.596.955.397,00
Jumlah 2.625.264.203.437 2.409.044.481.086 91,76 216.219.722.351
3.2.2 Realisasi Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016
Komposisi APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016, dapat dirinci sebagai
berikut :
1. Pendapatan Daerah, dianggarkan sebesar Rp8.474.950.571.339,00, dengan realisasi
sebesar Rp8.656.400.952.718,00 atau 102,14% , terdapat selisih Lebih sebesar
Rp181.450.381.379,00, yang berasal dari :
a) Pendapatan Asli Daerah dianggarkan sebesar Rp5.330.075.846.314,00, dengan
realisasi sebesar Rp5.463.162.192.124,00, atau 102,50%, terdapat selisih Lebih
sebesar Rp133.086.345.810,00, yang berasal :
- Pajak Daerah, dianggarkan sebesar Rp5.106.646.800.000,00, dengan realisasi
sebesar Rp5.215.140.686.124,00, atau 102,12%, terdapat selisih Lebih sebesar
Rp108.493.886.124,00;
- Retribusi Daerah, dianggarkan sebesar Rp52.628.750.000,00, dengan realisasi
sebesar Rp72.500.255.191,00, atau 137,76%, terdapat selisih lebih sebesar
Rp19.871.505.191,00;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –270
- Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dianggarkan sebesar
Rp49.016.295.314,00, dengan realisasi sebesar Rp50.083.829.359,00, atau
102,18%, terdapat selisih lebih sebesar Rp1.067.534.045,00;
- Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, dianggarkan sebesar
Rp121.784.001.000,00, dengan realisasi sebesar Rp125.437.421.450,00, atau
103,00%, terdapat selisih Lebih sebesar Rp3.653.420.450,00.
b) Dana Perimbangan, dianggarkan sebesar Rp3.139.474.725.025,00, dengan
realisasi sebesar Rp3.185.553.940.739,00, atau 101,47%, terdapat selisih Lebih
sebesar Rp46.079.215.714,00, yang berasal :
- Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, dianggarkan sebesar
Rp526.279.279.000,00, dengan realisasi sebesar Rp493.494.029.945,00, atau
93,77%, terdapat selisih kurang sebesar Rp(32.785.249.055,00);
- Dana Alokasi Umum, dianggarkan sebesar Rp567.888.432.000,00, dengan
realisasi sebesar Rp693.738.579.794,00, atau 122,16%, terdapat selisih Lebih
sebesar Rp125.850.147.794,00;
- Dana Alokasi Khusus, dianggarkan sebesar Rp2.045.307.014.025,00, dengan
realisasi sebesar Rp1.998.321.331.000,00, atau 97,70%, terdapat selisih kurang
sebesar Rp(46.985.683.025,00).
c) Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, dianggarkan sebesar
Rp5.400.000.000,00, dengan realisasi sebesar Rp7.684.819.855,00, atau 142,31%,
terdapat selisih Lebih sebesar Rp2.284.819.855,00, yang berasal :
- Pendapatan Hibah, dianggarkan sebesar Rp5.400.000.000,00, dengan realisasi
sebesar Rp5.479.200.000,00, atau 101,47%, terdapat selisih lebih sebesar
Rp79.200.000,00;
- Pendapatan Lainnya, tidak dianggarkan namun terdapat realisasi sebesar
Rp2.205.619.855,00, terdapat selisih Lebih sebesar Rp2.205.619.855,00.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –271
2. Belanja Daerah, dianggarkan sebesar Rp9.303.525.389.927,00, dengan realisasi
sebesar Rp8.925.813.442.214,00, atau 95,94%, terdapat sisa anggaran sebesar
Rp377.711.947.713,00, yang berasal dari :
a) Belanja Tidak Langsung, dianggarkan sebesar Rp5.913.908.501.783,00, dengan
realisasi sebesar Rp5.835.995.713.862,00, atau 98,68%, terdapat sisa anggaran
Rp77.912.787.921,00, yang berasal dari :
- Belanja Pegawai, dianggarkan sebesar Rp608.280.502.542,00, dengan realisasi
sebesar Rp594.410.665.016,00, atau 97,72%, terdapat sisa anggaran
Rp13.869.837.526,00;
- Belanja Hibah, dianggarkan sebesar Rp2.534.048.325.000,00, dengan realisasi
sebesar Rp2.493.536.667.187,00, atau 98,40%, terdapat sisa anggaran
Rp40.511.657.813,00;
- Belanja Bantuan Sosial, dianggarkan sebesar Rp145.540.000.000,00, dengan
realisasi sebesar Rp131.544.392.635,00, atau 90,38%, terdapat sisa anggaran
Rp13.995.607.365,00;
- Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, dianggarkan sebesar
Rp2.063.821.141.426,00, dengan realisasi sebesar Rp2.063.821.141.426,00,
atau 100,00%;
- Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Daerah/Pemerintahan Desa
dan Partai Politik dianggarkan sebesar Rp562.045.397.427,00, dengan realisasi
sebesar Rp552.584.087.998,00, atau 98,32%, terdapat sisa anggaran
Rp9.461.309.429,00;
- Belanja Tidak Terduga, dianggarkan sebesar Rp173.135.388,00, dengan
realisasi sebesar Rp98.759.600,00 atau 57,04%, terdapat sisa anggaran
Rp74.375.788,00.
b) Belanja Langsung, dianggarkan sebesar Rp3.389.616.888.144,00, dengan realisasi
sebesar Rp3.089.817.728.352,00, atau 91,16%, terdapat sisa anggaran
Rp299.799.159.792,00, yang berasal dari :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –272
- Belanja Pegawai, dianggarkan sebesar Rp144.670.573.650,00, dengan realisasi
sebesar Rp134.390.258.250,00, atau 92,89%, terdapat sisa anggaran
Rp10.280.315.400,00;
- Belanja Barang dan Jasa, dianggarkan sebesar Rp1.758.273.505.878,00,
dengan realisasi sebesar Rp1.621.293.886.743,00, atau 92,21%, terdapat sisa
anggaran Rp136.979.619.135,00;
- Belanja Modal, dianggarkan sebesar Rp1.486.672.808.616,00, dengan realisasi
sebesar Rp1.334.133.583.359,00, atau 89,74%, terdapat sisa anggaran
Rp152.539.225.257,00.
3. Pembiayaan Daerah, Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2016 adalah
sebesar Rp828.574.818.588,00 atau 100,00% dari jumlah anggaran sebesar
Rp828.574.818.588,00, yang berasal dari :
a) Penerimaan Pembiayaan Daerah, dianggarkan sebesar Rp1.130.074.818.588,00,
dengan realisasi sebesar Rp1.130.074.818.588,00 atau 100.00%, yang berasal dari
jenis Pembiayaan Penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2015.
b) Pengeluaran Pembiayaan Daerah, dianggarkan sebesar Rp301.500.000.000,00,
dengan realisasi sebesar Rp301.500.000.000,00, atau 100,00%, yang dialokasikan
untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (PT. Bank Global Development,
dan PT. Jamkrida Banten).
Lebih lanjut berdasarkan kinerja keuangan, maka ringkasan APBD Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 III –273
Tabel 3.5
(4) (5) (6)
8.474.950.571.339,00 8.656.400.952.718,00 102,14 181.450.381.379,00
5.330.075.846.314,00 5.463.162.192.124,00 102,50 133.086.345.810,00
5.106.646.800.000,00 5.215.140.686.124,00 102,12 108.493.886.124,00
52.628.750.000,00 72.500.255.191,00 137,76 19.871.505.191,00
49.016.295.314,00 50.083.829.359,00 102,18 1.067.534.045,00
121.784.001.000,00 125.437.421.450,00 103,00 3.653.420.450,00
3.139.474.725.025,00 3.185.553.940.739,00 101,47 46.079.215.714,00
526.279.279.000,00 493.494.029.945,00 93,77 (32.785.249.055,00)
567.888.432.000,00 693.738.579.794,00 122,16 125.850.147.794,00
2.045.307.014.025,00 1.998.321.331.000,00 97,70 (46.985.683.025,00)
5.400.000.000,00 7.684.819.855,00 142,31 2.284.819.855,00
5.400.000.000,00 5.479.200.000,00 101,47 79.200.000,00
0,00 2.205.619.855,00 n/a 2.205.619.855,00
9.303.525.389.927,00 8.925.813.442.214,00 95,94 (377.711.947.713,00)
5.913.908.501.783,00 5.835.995.713.862,00 98,68 (77.912.787.921,00)
608.280.502.542,00 594.410.665.016,00 97,72 (13.869.837.526,00)
2.534.048.325.000,00 2.493.536.667.187,00 98,40 (40.511.657.813,00)
145.540.000.000,00 131.544.392.635,00 90,38 (13.995.607.365,00)
2.063.821.141.426,00 2.063.821.141.426,00 100,00 0,00
562.045.397.427,00 552.584.087.998,00 98,32 (9.461.309.429,00)
173.135.388,00 98.759.600,00 57,04 (74.375.788,00)
3.389.616.888.144,00 3.089.817.728.352,00 91,16 (299.799.159.792,00)
144.670.573.650,00 134.390.258.250,00 92,89 (10.280.315.400,00)
1.758.273.505.878,00 1.621.293.886.743,00 92,21 (136.979.619.135,00)
1.486.672.808.616,00 1.334.133.583.359,00 89,74 (152.539.225.257,00)
1.130.074.818.588,00 1.130.074.818.588,00 100,00 0,00
301.500.000.000,00 301.500.000.000,00 100,00 0,00
301.500.000.000,00 301.500.000.000,00 100,00 0,00
828.574.818.588,00 828.574.818.588,00 100,00 0,00
0,00 559.162.329.092,00 n/a 559.162.329.092,00
(3)
PEMBIAYAAN NETTO
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN
periode 1 Januari s.d 31 Desember 2016
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
1.130.074.818.588,00 1.130.074.818.588,00 100,00 0,00
KODE
REKENING
(1) (2)
URAIAN ANGGARAN REALISASI (%) LEBIH / (KURANG)
4 PENDAPATAN
4 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
4 . 1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah
4 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah
4 . 1 . 3Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
4 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
4 . 2 DANA PERIMBANGAN
4 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
4 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum
4 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus
4 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
4 . 3 . 1 Pendapatan Hibah
4 . 3 . 6 Pendapatan Lainnya
5 BELANJA
5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
5 . 1 . 1 Belanja Pegawai
5 . 1 . 4 Belanja Hibah
5 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial
5 . 1 . 6Belanja Bagi Hasil kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota
5 . 1 . 7Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah
Daerah/Pemerintahan Desa dan Partai Politik
5 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga
5 . 2 BELANJA LANGSUNG
5 . 2 . 1 Belanja Pegawai
5 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa
5 . 2 . 3 Belanja Modal
6 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
Sebelumnya6 . 1 . 1
6 . 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
6 . 2 . 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016
BAB IV
P E N U T U P
aporan Kinerja merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) yang menjadi wujud pertanggungjawaban kinerja Pemerintah
Provinsi Banten atas penyelenggaraan pemerintahan pada Tahun 2016 dan
merupakan suatu alat untuk mengukur keberhasilan maupun ketidaktercapaian target kinerja,
serta menjadi bahan untuk melaksanakan evaluasi kinerja dan alat untuk pengambilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen perencanaan kinerja pembangunan di tahun
berikutnya.
L
4.1 Analisa Permasalahan dan Kendala Utama
Permasalahan dan kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas yang
dijabarkan dalam program dan kegiatan pada Tahun 2016, antara lain :
1. Masih lemahnya pencapaian target Indikator Kinerja Utama yang terindikasi oleh tidak
tercapainya target kinerja yang telah ditentukan dari tahun-tahun sebelumnya
berdasarkan target pada RPJMD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2012-2017,
sehingga perlu penajaman dan pengkajian target IKU serta pengkajian terhadap
Dokumen Perencanaan Kinerja .
2. Pada beberapa target Indikator Kinerja tidak ditunjang oleh penguatan sumber
pendanaan dari APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 sehingga diperlukan
manajemen perencanaan dan pengganggaran yang berbasis kinerja dalam menunjang
capaian kinerja.
3. Masih dibutuhkannya upaya-upaya strategis untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung pencapaian beberapa indikator kinerja
yang bersentuhan langsung pada masyarakat.
4. Belum optimalnya sinkronisasi pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Provinsi Banten dalam mewujudkan sinergisitas
pembangunan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten IV –1
5. Dalam penetapan Target Indikator Kinerja sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD
Tahun 2012-2017 belum mencerminkan pada target pengukuran kinerja yang
realistis/terukur.
6. Belum terintegrasinya perencanaan program dan kegiatan pada SKPD terkait dalam
menunjang Indikator Kinerja Utama dan Sasaran Strategis.
4.2 Rekomendasi Perbaikan Kinerja
Dalam rangka perbaikan kinerja pada masa mendatang, direkomendasikan beberapa
langkah-langkah strategis, sebagai berikut :
1. Melakukan reviu atas perencanaan strategis baik pada level provinsi (RPJMD) maupun
SKPD (Renstra), terutama reviu tujuan dan sasaran strategis beserta indikator
kinerjanya sehingga berorientasi outcome dan dapat menggambarkan kinerja utama
yang akan dicapai. RPJMD harus dijadikan acuan dalam menyusun Renstra SKPD dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Perjanjian Kinerja Gubenur, demikian
juga Renstra SKPD diturunkan dalam Rencana Kerja SKPD dan Perjanjian Kinerja
Kepala SKPD;
2. Melakukan reviu atas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Banten dan SKPD,
sehingga berorientasi hasil/outcome dan menggambarkan kinerja utama, serta perlu
ditetapkan formulasi perhitungan dan metode pengumpulan serta pengukuran dari
masing-masing indikator. Dokumen Indikator Kinerja Utama harus dijadikan acuan
dalam menyusun perencanaan strategis;
3. Melakukan penjabaran (cascade down) atas sasaran strategis dan indikator kinerja pada
RPJMD ke dalam berbagai sasaran strategis dan indikator kinerja di Renstra SKPD
sampai dengan kinerja individu baik pada pejabat struktural eselon III dan IV maupun
masing-masing pelaksana, sehingga dapat meningkatkan kinerja aparatur Pemerintah
Provinsi Banten;
4. Melakukan pemantauan kinerja secara berkala dari tingkat pimpinan berjenjang pada
semua level sehingga dapat menjamin pencapaian target kinerja dengan membangun
sistem manajemen kinerja berbasis teknologi informasi sehingga dapat mempercepat
implementasi manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, dan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten IV –2
memanfaatkan pencapaian kinerja tersebut sebagai dasar pemberian reward and
punishment;
5. Meningkatkan kualitas laporan kinerja sebagian unit kerja khususnya dalam hal
penyajian evaluasi dan analisis capaian kinerja, memanfaatkan informasi kinerja dalam
laporan kinerja oleh pimpinan secara berjenjang untuk umpan balik (feedback)
perbaikan perencanaan, pelaksanaan program/kegiatan, serta peningkatan kinerja secara
berkelanjutan;
6. Meningkatkan kualitas Akuntabilitas Kinerja SKPD dan evaluasi program di
lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, memanfaatkan hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja dan program secara nyata untuk umpan balik (feedback) perbaikan perencanaan
kinerja, penerapan manajemen kinerja dan peningkatan capaian kinerja organisasi
secara berkelanjutan;
7. Mengembangkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) untuk
diimplementasikan kepada seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten;
8. Meningkatkan kualitas manajemen perencanaan kinerja yang berbasis penganggaran
yang lebih proporsional sehingga berdampak pada optimalisasi capaian kinerja;
9. Perlu penajaman kembali pemahaman seluruh Kepala SKPD dan aparatur yang
membidangi Program, Evaluasi dan Pelaporan dilingkungan Pemerintah Provinsi
Banten terhadap manajemen perencanaan dan manajemen kinerja;
10. Mendorong seluruh Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten
untuk lebih memperioritaskan perencanaan program dan kegiatan sesuai target-target
kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Gubernur dan Perjanjian Kinerja Kepala
SKPD berdasarkan target RPJMD;
11. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan dan merumuskan
kebijakan bersama dalam rangka efektivitas pencapaian target-target pembangunan
antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi
Banten;
12. Lebih memprioritaskan pencapaian target sasaran strategis pada RPJMD yang
menjadi tanggung jawab SKPD;
13. Perlu ditingkatkannya kualitas pelaksanaan asistensi verifikasi Rencana Kerja
Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran khususnya terkait bidang perencanaan,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten IV –3
sehingga dapat mengarahkan alokasi anggaran, program dan kegiatan untuk lebih tepat
sasaran yang mendukung pencapaian indikator kinerja.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2016 diharapkan menjadi alatpengukuran, informasi dan bahan evaluasi pelaksanaan kinerja pembangunan PemerintahProvinsi Banten pada Tahun 2016 yang dapat menjadi acuan dan motivasi dalam rangkameningkatkan kinerja pembangunan dimasa mendatang untuk mengimplementasikanpencapaian Visi “Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Imandan Taqwa”. Laporan Kinerja merupakan laporan tahunan yang disampaikan kepadaPresiden Republik Indonesia melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur dan ReformasiBirokrasi dengan tembusan Menteri Dalam Negeri dan Kepala Bappenas.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Banten IV –4