kata pengantar - dppka. · pdf filedaftar isi halaman judul ... di lingkungan diy dan...

87
i Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wr. Wb. Profil Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta menyajikan ragam informasi tentang informasi potensi-potensi yang dimiliki, Sumber Daya Manusia DPPKA DIY yang ada. Tujuan yang hendak dicapai DPPKA DIY adalah meningkatkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai pembangunan daerah, meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Daerah, mengoptimalkan peningkatan kinerja BUMD serta mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Profil DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta ini memuat tentang selayang pandang DPPKA yang meliputi : Sejarah DPPKA dan KPPD, Visi dan Misi, Tugas dan fungsi DPPKA, Dasar hukum, Struktur dan Bagan Organisasi DPPKA, dan Arah Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam rangka mewujudkan good governance, maka diharuskan kepada pemerintah secara konsisten dan optimal dalam melaksanakan dan mewujudkan visi dan misi serta kinerja DPPKA DIY. Dengan kondisi ini diharapkan pelaksanaan pemerintah lebih berhasil guna, dan berdaya guna bersih dan bertanggungjawab, sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai dan sebagai bentuk upaya transparansi keuangan terhadap informasi publik. Sejalan dengan hal tersebut maka, diharapkan penyusunan Profil DPPKA DIY dapat memberikan penjelasan dan informasi tentang DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mewujudkan pengelolaan keuangan dan asset terbaik se Indonesia. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, September 2015 Penyusun, Subag Data TI

Upload: hoangtram

Post on 03-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

i

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Profil Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah

Istimewa Yogyakarta menyajikan ragam informasi tentang informasi potensi-potensi yang

dimiliki, Sumber Daya Manusia DPPKA DIY yang ada. Tujuan yang hendak dicapai

DPPKA DIY adalah meningkatkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai

pembangunan daerah, meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah bagi Pemerintah

Daerah, mengoptimalkan peningkatan kinerja BUMD serta mewujudkan pengelolaan

keuangan yang transparan dan akuntabel.

Profil DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta ini memuat tentang selayang pandang

DPPKA yang meliputi : Sejarah DPPKA dan KPPD, Visi dan Misi, Tugas dan fungsi

DPPKA, Dasar hukum, Struktur dan Bagan Organisasi DPPKA, dan Arah Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Dalam rangka mewujudkan good governance, maka diharuskan kepada pemerintah

secara konsisten dan optimal dalam melaksanakan dan mewujudkan visi dan misi serta

kinerja DPPKA DIY. Dengan kondisi ini diharapkan pelaksanaan pemerintah lebih berhasil

guna, dan berdaya guna bersih dan bertanggungjawab, sejalan dengan tujuan yang hendak

dicapai dan sebagai bentuk upaya transparansi keuangan terhadap informasi publik.

Sejalan dengan hal tersebut maka, diharapkan penyusunan Profil DPPKA DIY dapat

memberikan penjelasan dan informasi tentang DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta untuk

mewujudkan pengelolaan keuangan dan asset terbaik se Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, September 2015

Penyusun,

Subag Data TI

Page 2: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

ii

Sambutan

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

pada penerbitan buku Profil DPPKA DIY

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sejalan dengan pemerintahan yang transparan dan akuntabel,

maka Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DIY

berkewajiban memberikan gambaran secara umum tentang tugas fungsi

dan uraian kegiatan, serta kebijakan kedepan dalam pengelolaan keuangan

daerah DIY. Berkaitan dengan hal tersebut mengacu kepada Perda 6

tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008 tentang Pembentukan dan Organisasi

Dinas Teknis Daerah di Lingkungan DIY serta Peraturan Gubernur

Nomor 42 tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas dan unit

pelaksana teknis pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan

Aset maka DPPKA DIY menerbitkan buku Profil DPPKA DIY.

Buku Profil ini memuat tentang selayang pandang pengelolaan keuangan dan aset

yang ada di DIY. Diharapkan melalui penerbitan buku ini upaya dalam rangka mewujudkan

good governance, pemerintah secara konsisten dan optimal melaksanakan tugas pokok,

fungsi dan kinerja serta upaya pelaksanaan pemerintah lebih berhasil guna, dan berdaya guna

bersih dan bertanggung jawab, sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai dan sebagai

bentuk upaya transparansi keuangan terhadap publik dapat tercapai.

Peningkatan kualitas pelayanan merupakan salah satu yang sangat krusial dalam

manajemen pelayanan, baik dalam lingkup manajemen sektor publik maupun sektor privat,

hal ini terjadi karena di satu sisi tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dari tahun

ke tahun menjadi semakin besar. Untuk itu praktik penyelenggaraan pelayanan perlu

ditingkatkan agar ada perbaikan yang berarti, sehingga perlu adanya standar pelayanan mutu

yang baku sebagai pedoman pelayanan baik dalam sektor publik maupun sektor swasta.

Berkaitan dengan hal tersebut DPPKA DIY bertekat untuk mewujudkan visi DPPKA

DIY yaitu “TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET TERBAIK SE

INDONESIA”. Saran dan kritik yang sifatnya membangun kami harapkan demi

penyempurnaan sajian buku ini dan kelancaran pelaksanaan tugas berikutnya terima kasih

semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, September 2015

Kepala,

Drs. Bambang Wisnu Handoyo

NIP. 19601003 198803 1 006

Page 3: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................................... ii

Sambutan Kepala DPPKA DIY ........................................................................................ iii

Daftar Isi............................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Sejarah ............................................................................................................................ 1

1.1.1. Sejarah DPPKA ............................................................................................................... 1

1.1.2. Sejarah UPTD (KPPD DIY) .......................................................................................... 2

1.2. Visi dan Misi DPPKA DIY

1.2.1. Visi ……………………………………………………………………………………...... 3

1.2.2. Misi .................................................................................................................................... 3

1.3. Budaya Kerja Pemerintahan DIY Satriya .................................................................................... 4

1.4. Tugas dan Fungsi ......................................................................................................................... 5

1.41. Tugas .................................................................................................................................... 5

1.4.2. Fungsi .................................................................................................................................. 5

1.5. Maksud, Tujuan, Sasaran, Indikator Kerja dan Program .............................................................. 6

1.5.1. Maksud ................................................................................................................................ 6

1.5.2.Tujuan ................................................................................................................................ 6

1.5.3. Sasaran ............................................................................................................................... 6

1.5.4. Indikator Kinerja………………………………………………………………………….. 6

1.5.5. Program Kerja……………………………………………………………………………... 6

1.6. Dasar Hukum ............................................................................................................................... 7

1.7. Sumber Daya Manusia (SDM) DPPKA DIY .............................................................................. 7

1.8. Sarana dan Prasarana ................................................................................................................... 8

1.9. Analisis Isu-isu Strategis ............................................................................................................. 8

1.10. Alur Pikir ................................................................................................................................... 9

1.11.Struktur dan Bagan Organisasi ..................................................................................... 11

1.12. Rincian Tugas DPPKA dan KPPD DIY .......................................................................13

BAB II STRATEGI DAN KEBIJAKAN DPPKA

2.1. Strategi …................................................................................................................................... 41

2.1.1. Analisis Eksternal

2.1.1.2. Peluang …………………………………………………………………………… 42

2.1.1.3. Ancaman …………………………………………………….…………………… 42

2.1.2. Analisis Internal

2.1.2.1. Kekuatan .……………………………………………………………………….…. 43

2.1.2.2. Kelemahan…………………………………………………………………….……. 44

2.2. Analisis SWOT ……...………………...……………………………………………………….. 46

2.3. Kebijakan DPPKA DIY ..……………………………………………………………………… 48

2.4. Sasaran Peningkatan Pendapatan .…………………………………………………………..…. 48

BAB III KEUANGAN DAERAH

3.1. Pengertian Keuangan Daerah………………………………………………..………… 49

3.2. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)………………………………………. 50

3.2.1. Pengertian APBD ………...…………………………………………………….. 50

3.2.2. Struktur APBD ……………...…………………………………………………. 50

3.3. Efisiensi Keuangan Daerah ............................................................................................ 53

3.4. Opini BPK …………………………………………………………………………...... 55

Page 4: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

iv

BAB IV PELAYANAN KESAMSATAN

4. Layanan Kesamsatan DIY

4.1. KPPD DIY ……………………………………………………………………………………. 57

4.2. Pelayanan Samsat Pembantu …………………………………………………………………. 57

4.3. Pelayanan Samsat Keliling …………….…………………………………………………….. 57

4.4. Pelayanan Samsat Outlet ……………………………………………….…………………….. 57

4.5. Pelayanan Samsat Sekaten ……………………………………………………….…………… 58

4.6. Pelayanan Samsat Payment Point …………………………………………………………….. 59

4.7. Pelayanan Samsat Drive True…………………………………………………………………. 59

4.8. Penghargaan Kesamsatan ………………………………………………………………..…… 59

4.9. Potensi ………………………………….…………………………………………………….. 60

4.10. Persyaratan Urusan Kendaraan Bermotor (KM) di DIY ……………………………………. 61

4.11. Flowchart pelayanan kesamsatan DIY ……………………………………………………….. 63

4.12. Layanan Sistem Manajemen Mutu ISO ………………………………………………………Vii

4.13. Kontak Informasi Pelayanan Kesamsatan DIY …..…………………………………………. Viii

Page 5: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

v

Daftar Tabel :

1. Tabel 1: RINGKASAN APBD TAHUN 2014;

2. Tabel 2: NERACA TAHUN 2014 DAN TAHUN 2013;

3. Tabel 3: LAPORAN REALISASI APBD TAHUN 2014 (VERSI PERMENDAGRI);

4. Tabel 4: LAPORAN REALISASI APBD TAHUN 2014 DAN 2013 (VERSI SAP);

5. Tabel 5: LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TAHUN 2014

DAN TAHUN 2013.

Page 6: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 SEJARAH

1.1.1 Sejarah DPPKA

Sejarah terbentuknya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DIY adalah

diawali dengan adanya Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 2 Tahun 2004

tanggal 5 Februari 2004 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Teknis Daerah di

Lingkungan DIY yang mendasari terbentuknya Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD)

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada tahun 2008 dengan dikeluarkannya Perda Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 6

tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Teknis Daerah

di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun

2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset, maka Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

(BPKD) Daerah Istimewa Yogyakarta berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta.

Adapun kronologis sampai terbentuknya DPPKA dimulai dari Dinas Keuangan pada

tahun 1974 s/d 1975 dipimpin oleh Bapak KRT. Tjitro Kusumo, selanjutnya menjadi Direktorat

Keuangan pada tahun 1975 s/d 1976 dipimpin oleh Bapak Drs. H. Heri Susanto. Kemudian

berubah nama menjadi Biro Keuangan masih dipimpin oleh Bapak Drs. H. Heri Susanto sampai

tahun 1984, sedangkan pada tahun 1985 s/d 1995 dipimpin oleh Bapak Drs. H. Sumaryono

kemudian dilanjutkan kepemimpinannya oleh Bapak Drs. Suyud dari tahun 1995 s/d 1997.

Selanjutnya Biro Keuangan dipimpin oleh Bapak Drs. Mulyanto dari tahun 1997 s/d 2001 dan

berubah menjadi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) dari tahun 2004 s/d 14 Februari

2008 dibawah pimpinan Bapak Drs. Mulyanto, pada saat itu BPKD merupakan penggabungan

dari Biro Keuangan, Dispenda dan Bidang Aset Bapekoinda Provinsi DIY. Bapak Drs. Bambang

Wisnu Handoyo mulai dari tanggal 14 Februari 2008 memimpin BPKD sampai sekarang, yang

namanya berubah menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY

sejak 15 Februari tahun 2009.

Dalam rangka mewujudkan good governance, maka diharuskan kepada pemerintah

secara konsisten dan optimal melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kinerja, dengan kondisi ini

diharapkan pelaksanaan pemerintah lebih berhasil guna, dan berdaya guna bersih dan

bertanggungjawab, sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai dan sebagai bentuk upaya

transparansi Keuangan terhadap publik.

Page 7: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

2

DPPKA DIY dipimpin oleh Kepala Dinas dan dibantu oleh Sekretaris Dinas. Sekretaris

Dinas membawahi Subag Umum, Subag Program, Subag Data & TI. Dalam menjalankan

tugasnya Kepala DPPKA dibantu oleh 6 bidang yang meliputi : Bidang Anggaran Pendapatan,

Bidang Anggaran Belanja, Bidang Pengelolaan Kas Daerah, Bidang Administrasi Keuangan

Daerah, Bidang Akuntansi, Bidang Pengelolaan Barang Daerah dan dibantu oleh UPTD yaitu

KPPD 4 Kabupaten dan 1 Kota.

Bidang Anggaran Pendapatan membawahi 3 Seksi antara lain Seksi Pajak Daerah, Seksi

Retribusi dan Pendapatan Lain-lain, Seksi Perimbangan Keuangan Daerah. Bidang Anggaran

Belanja membawahi 4 Seksi antara lain Seksi Pemerintahan, Seksi Kesejahteraan Rakyat, Seksi

Fisik, Sarpras, dan Seksi Perekonomian. Bidang Pengelolaan Kas Daerah membawahi 4 Seksi

antara lain : Seksi Pemerintahan, Seksi Kesejahteraan Rakyat, dan Seksi Fisik, Sarpras, dan Seksi

Perekonomian Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah membawahi 3 Seksi yang antara

lain : Seksi Bina APBD dan Perhitungan Kab/Kota, Seksi Bina Pengelolaan Keuangan, dan Seksi

Administrasi Dana Non APBD. Bidang Akuntansi yang membawahi 4 Seksi yang antara lain :

Seksi Pemerintahan, Seksi Kesejahteraan Rakyat, Seksi Fisik, Sarpras, dan Seksi Perekonomian

Bidang Pengelolaan Barang Daerah membawahi 3 Seksi yang antara lain Seksi Administrasi

Barang Daerah, Seksi Pendayagunaan Barang Daerah, serta seksi Monitoring dan Evaluasi.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kantor Pelayanan Pajak Daerah (KPPD)

menyebar di 4 Kabupaten dan 1 Kota pembentukannya di pimpin oleh Kepala KPPD yang

masing-masing membawahi 1). Kasubag dan 2). Kasi antara lain : Kasubag. Tata Usaha, Kasi

Pendaftaran dan Penetapan, Kasi Pembukuan dan Penagihan.

1.1.2 Sejarah UPTD (KPPD DIY)

Pada masa penjajahan Belanda, Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB) dipungut oleh pemerintah Hindia Belanda di Jakarta. Setelah

kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta. Saat penjajahan Belanda hingga awal kemerdekaan

Republik Indonesia jumlah kendaraan masih sangat sedikit sehingga belum merupakan sumber

pendapatan yang potensial.

Pada perkembangannya dalam rangka perimbangan keuangan pusat dan daerah, beberapa

jenis pajak termasuk pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor

diserahkan kepada daerah sebagai sumber pendapatan daerah tingkat I/Provinsi, melalui

ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1968 jo. Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia nomor 5 Tahun 1969.

Pada saat itu masyarakat wajib pajak apabila akan membayar pajak kendaran bermotor

diharuskan mendatangi instansi Kontor Kepolisian, Kantor Pajak ke Kantor PT. Jasa Raharja

yang letaknya tidak terdapat dalam satu lokasi. Kondisi demikian mengakibatkan pengurusan

pembayaran pajak kendaraan bermotor memerlukan waktu lebih lama dan cukup menyulitkan.

Page 8: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

3

Atas dasar kondisi lokasi tersebut munculah gagasan untuk melakukan kerjasama guna

meningkatkan kemudahan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama

kendaraan bermotor dengan menyatukan pelayanan dalam satu atap.

Oleh karena itu pada tahun 1976 dibentuk kantor Samsat di seluruh Indonesia dengan

diterbitkannya pada Surat Keputusan Bersama Menhankam/Pangab, Menteri Dalam Negeri, dan

Menteri Keuangan Pol. Kep/13/XII/1976, nomor Kep.11963/MK/IV/112/1976 dan nomor 311

tahun 1976 tentang Peningkatan Pelayanan kepada masyarakat serta Peningkatan Pendapatan

Daerah khususnya mengenai Pajak-pajak Kendaraan Bermotor. Pengurusan pajak kendaraan

bermotor melalui Kantor Samsat ini tidak perlu mendatangi tiga tempat baik Kepolisian. Kantor

Pajak dan Kantor Asuransi Jasa Raharja, karena pelayanan sudah dilakukan dalam satu kantor

bersama yakni Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT).

Pada awal tahun 1978 di Daerah Istimewa Yogyakarta didirikan satu Kantor Samsat darurat

berlokasi di Gondolayu Yogyakarta. Kemudian pada tahun 1982 kantor samsat dipindahkan di

gedung samsat yang baru representatif di jalan Tentara Pelajar nomor 15 Yogyakarta.

Namun karena perkembangan jumlah kendaraan bermotor yang semakin hari semakin

meningkat maka dianggap perlu membentuk kantor Samsat di daerah Kabupaten/kota. Pada

tahun 1984 berdirilah Samsat Kota, Sleman dan Bantul dan pada tahun 1985 didirikan Samsat

Kulonprogo dan Gunungkidul kemudian kantor samsat berubah nama menjadi Kantor Pelayanan

Pajak Daerah (KPPD) yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di DIY.

1.2 Visi dan Misi DPPKA DIY

1.2.1.Visi

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta

memiliki visi :

“TERWUJUDNYA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET TERBAIK SE INDONESIA”

1.2.2. Misi

Misi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah :

1. Mengoptimalkan peningkatan pengelolaan pendapatan daerah;

2. Mengoptimalkan pengelolaan aset daerah;

3. Meningkatkan dan memperbaiki kinerja BUMD;

4. Mengembangkan kapasitas pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 9: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

4

1.3 Budaya Kerja Pemerintahan DIY ” Satriya “

Budaya kerja aparatur adalah nilai dan cerminan dari kebiasaan kerja yang dibakukan,

sebagai standar perilaku kerja aparatur dalam rangka memberi arah pencapaian visi dan misi

organisasi. Idealnya budaya pemerintah ini menjiwai atau sejalan dengan pelaksanaan sistem

manajemen pemerintahan mulai dari perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian

dan pengawasan. Budaya Jawa sudah dikenal sebagai budaya adiluhung.

Budaya Jawa bagi Pemerintah Daerah DIY diejawantahkan ke dalam budaya organisasi yang

dikenal dengan nama Budaya Pemerintahan Satriya antara lain :

1. Budaya Pemerintahan yang telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur No. 72 tahun 2008

tentang Budaya Pemerintahan di DIY adalah bentuk komitmen Pemerintah Daerah DIY dalam

mencapai keberhasilan transformasi birokrasi, yang berbasiskan pada misi-misi kearifan lokal

DIY yaitu filosofi Hamemayu Hayuning Bawana dan ajaran moral sawiji, greget, sengguh ora

mingkuh serta dengan semangat golong gilig.

2. Kekhasan bidang pemerintahan Satriya ini perlu dimiliki oleh setiap PNS di lingkungan Pemda

DIY dan Pemda Kabupaten/Kota se-DIY, dalam artian tidak sekedar mengetahui, tetapi juga

meresapi, memahami, dan menginternalisasikan nilai-nilai luhur Budaya Pemerintahan Satriya ke

dalam diri masing-masing.

3. Budaya SATRIYA lanjutnya, merupakan nilai budaya yang mengandung filosofi Hamemayu

Hayuning Bawana, bermakna sebagai kewajiban melindungi dan memelihara serta membina

keselamatan dunia lebih untuk mementingkan berkarya bagi masyarakat dari pada memenuhi

ambisi pribadi.

4. Tercermin dalam prilaku PNS antara lain : Ramah, kami senantiasa selalu bersikap ramah dalam

menjalankan tugas; Transparan/Terbuka, kami seluruh PNS senantiasa bersikap

transparan/terbuka dalam melayani kepada masyarakat; Displin, kami seluruh pegawai DPPKA

DIY bersikap disiplin dalam mengemban tugas melayani SKPD, masyarakat/Wajib Pajak;

Tanggungjawab, kami senantiasa akan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas;

Kumunikatif, kami senantiasa akan selalu berkomunikasi dalam setiap tindakan; Sabar, kami

senantiasa akan bersikap sabar dalam menjalankan tugas; Iklas/Tanpa pamrih, kami senantiasa

akan bersikap iklas/tanpa pamrih dalam menjalankan tugas; Budaya malu, kami sentiasa akan

merasa malu apabila kami melakukan hal-hal yang kurang terpuji.

5. Nilai-nilai

Kami bangga dipercaya menjadi pegawai DPPKA DIY yang bertanggungjawab memberikan

pelayanan kepada SKPD dan masyarakat, oleh karena itu kami :

- Sumber daya Manusia (SDM), seluruh potensi sumber daya manusia bersama-sama mewujudkan

visi dan misi DPPKA DIY;

- Integritas, kami dapat dipercaya karena jujur dalam setiap tindakan, terbuka dan konsisten;

Page 10: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

5

- Saling menghormati dan menghargai, kami senantiasa memperlakukan orang lain dengan hormat

dan menghargai pendapat orang lain;

- Ketulusan hati dan keterbukaan, kami senantiasa mendengar, merespon dengan cepat dan

mengharapkan keterlibatan masyarakat;

- Kerja tim, kami senantiasa bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan amanah;

- Inisiatif, kreatif dan Inovasi, kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan

meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan.

1.4 Tugas dan Fungsi

1.4.1 Tugas

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa

Yogyakarta dibentuk berdasarkan Perda Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008

tanggal 12 Desember 2008 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Teknis Daerah di

Lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset sebelumnya adalah gabungan

dari Bagian Perlengkapan Biro Umum dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)

Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 42 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset dan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset (DPPKA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset mempunyai tugas : melaksanakan pengelolaan anggaran pendapatan,

anggaran belanja, kas daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah serta menyiapkan

bahan perumusan kebijakan, akuntansi dan pengelolaan barang daerah.

1.4.2 Fungsi

Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, DPPKA

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan program dibidang pengelolaan anggaran pendapatan, anggaran belanja,

kas daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah, akuntansi dan pengelolaan

barang daerah;

2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan anggaran pendapatan, anggaran

belanja, kas daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah, akuntansi dan

pengelolaan barang daerah;

3. Penyelenggaraan pengelolaan pendapatan daerah;

4. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

5. Pengelolaan kas daerah;

6. Pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan daerah;

Page 11: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

6

7. Penyelenggaran akuntansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

8. Penyelenggaraan pengelolaan barang daerah;

9. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dinas.

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan

tugasnya;

1.5.Maksud, Tujuan, Sasaran

1.5.1 Maksud

Dengan disusunnya Profil DPPKA DIY untuk memberi gambaran selayang pandang, apa yang

ingin dicapai selama lima tahun kedepan memuat visi, misi, tujuan serta strategi dan kebijakan

dan sasaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan DPPKA pada tahun 2012-2017, yang harus

dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan.

1.5.2 Tujuan DPPKA antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai pembangunan

daerah;

2. Meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah bagi Pemerintah Daerah;

3. Mengoptimalkan peningkatan kinerja BUMD;

4. Mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

1.5.3 Sasaran yang hendak dicapai antara lain:

1. Meningkatnya pendapatan daerah dari pajak retribusi dan lain-lain pendapatan;

2. Meningkatnya kualitas pengelolaan aset daerah;

3. Meningkatnya kinerja BUMD;

4. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah.

1.5.4 Indikator Kinerja:

1. Prosentase kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah;

2. Prosentase asset daerah yang dapat dimanfaatkan;

3. Prosentase deviden BUMD terhadap jumlah total penyertaan modal BUMD;

4. Opini Pemeriksaan BPK (wtp=1, WDP=2, Disclaimer=3).

1.5.5 Program Kerja:

1. Pelayanan administrasi perkantoran;

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

3. Peningkatan kapasitas Sumber Daya aparatur;

Page 12: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

7

4. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan kinerja dan keuangan;

5. Peningkatan dan pengelolaan keuangan daerah;

6. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Kabupaten/ Kota;

7. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan

kepala daerah;

8. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;

9. Penataan Peraturan Perundang-undangan;

10. Pengembangan investasi dan aset daerah;

11. Pengembangan dan pembinaan Badan Usaha Milik Daerah dan Lembaga Keuangan

Mikro;

12. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah.

Page 13: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

8

1.6 Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah

1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah;

2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Daerah;

3. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

tanggung jawab Keuangan Negara;

4. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi;

6. Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa

Yogyakarta;

7. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada

Pemda;

14. Peraturan Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11

Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Pemerintah Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah;

15. Peraturan Daerah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2013

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2014;

16. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta Tahun 2014;

17. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 74 Tahun 2012 tentang

Perubahan atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 44 Tahun

2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah;

18. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2013 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2014;

19. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 78 Tahun 2014 tentang

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2014;

20. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 30 Tahun 2015 tentang

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta;

Page 14: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

9

1.7. Sumber Daya Manusia DPPKA

Keadaan Pegawai

DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai pegawai sebanyak 252 orang per 31

Desember 2014, dengan rincian sebagaimana tabel dibawah.

Jumlah pegawai PNS = 252 orang

berdasarkan Jenis Kelamin :

• Laki-laki : 163 orang

• Perempuan : 89 orang

Jumlah pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan

• Sarjana Strata 2 : 17 orang

• Sarjana Strata 1 : 105 orang

• Sarjana Muda/Diploma : 15 orang

• Sekolah Lanjutan Atas : 101 orang

• Sekolah Lanjutan Pertama : 10 orang

• Sekolah Dasar : 4 orang.

1.8 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana berupa gedung perkantoran, peralatan dan perlengkapan sebagai

pendukung tugas dan fungsi DPPKA Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan kondisi riil DPPKA

akhir Desember 2014, adalah sebagai berikut :

Tabel 1.10.1 Sarana dan Prasarana

No Sarana/Prasarana Jumlah

Kondisi Riil Kebutuhan Ideal

1 2 3 4

1 Bangunan / Gedung 10 10

2 Kendaraan roda 6 4 6

3 Kendaraan roda 4 27 27

4 Kendaraan roda 2 34 34

5 Komputer yang dapat digunakan 249 249

6 Laptop yang dapat digunakan 147 147

7 AC yang dapat digunakan 172 172

8 Server 79 79

9 UPS 118 118

10 Printer/Scanner 314 314

11 CCTV 76 76

12 Mesin Ketik Manual 43 43

13 Faximile 37 37

14 LCD Monitor 10 11

15 Layar Monitor 79 79

16 CPU 68 68

17 Bankas 23 23

18 Komputer Informasi Layanan 2 6

19 Pesawat Telepon 34 39

Page 15: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

10

20 Filling Kabinet 167 167 Sumber : Bidang Pengelolaan Barang Daerah DDPKA Tahun 2014.

Secara umum sarana dan prasarana sebagai pendukung ketugasan DPPKA telah memenuhi

kebutuhan sesuai beban kerja baik secara administrasi maupun operasional pelaynan kepada wajib

pajak.

1.9 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

1.9.1 Peluang

1. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan bertambahnya kendaraan baru;

2. Rencana kenaikan harga BBM;

3. Tarif pungutan dalam Pengelolaan retribusi daerah dapat disesuaikan dengan

kemampuan masyarakat di daerah;

4. Koordinasi, klarifikasi dan inventarisasi terhadap penggunaan barang milik

daerah;

5. Badan Usaha Milik Daerah dapat dikembangkan dan ditingkatkan;

6. Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola keuangan dan aset masih bisa

dikembangkan.

1.9.2 Tantangan

1. Potensi pendapatan dari pajak PKB setiap tahun naik sehingga akan mengalami

titik jenuh mengakibatkan stagnan dan terus menurun, sehingga sumber PAD dari

pajak akan menurun;

2. Adanya pembatasan / kepemilikan KBM selain untuk menekan penggunaan

BBM karena luasan dan panjang lintasan jalan yang terbatas serta potensi polusi;

3. Penentuan harga satuan yang sangat cepat berubah sedangkan proses

perundangan membutuhkan waktu, sehingga antara target dan realisasi terdapat

gap yang tinggi;

4. Regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah sering berubah.

1.9.3 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS

1. Potensi pendapatan dari pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan daerah yang syah

untuk meningkatkan PAD;

2. Peningkatan Kapasitas pengelolaan keuangan daerah;

3. Perbaikan dan peningkatan kinerja BUMD;

4. Peningkatan pemanfaatan dan penatausahaan asset;

5. Peningkatan kompetensi SDM;

6. Peningkatan kualitas layanan pajak.

1.10. Alur Pikir

Alur Pikir Renstra

RPJPD DIY

VISI : “ Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan

Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam lingkungan Masyarakat yang Maju,

Mandiri dan Sejahtera”

MISI : Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah

sebagai berikut :

1. Mewujudkan pendidikan berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumber

daya pendidikan yang handal;

2. Mewujudkan budaya adiluhung yang didukung dengan konsep, pengetahuan budaya, pelestarian

dan pengembangan hasil budaya, serta nilai-nilai budaya secara berkesinambungan;

3. Mewujudkan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif;

4. Mewujudkan sosiokultural dan sosioekonomi yang inovatif, berbasis pada kearifan budaya lokal,

ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat.

Page 16: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

11

1.11. Struktur dan Bagan Organisasi

1.11.1. Struktur Organisasi

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA)

Daerah Istimewa Yogyakarta dipimpin oleh Kepala Dinas dan dibantu oleh Sekretaris

Dinas. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Dinas dibantu oleh 6 bidang yang

meliputi, Bidang Anggaran Pendapatan, Bidang Anggaran Belanja, Bidang

Pengelolaan Kas Daerah, Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah, Bidang

Akuntansi, dan Bidang Pengelolaan Barang Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Daerah

(UPTD) yang tersebar di 4 kabupaten dan 1 Kota.

RPJMD DIY Tahun 2012-2017

Visi : “Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera

Menyongsong Peradaban Baru”

Misi : 1. Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan;

2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan,

inovatif dan kreatif;

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik;

4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah.

1. Perkembangan perekonomian global;

2. Perkembangan Teknologi Informasi;

3. Peraturan tentang Pengelolaan

Keuangan sering berubah ;

4. Kesadaran dan kondisi pada Wajib Pajak.

DPPKA DIY

VISI :

TERWUJUDNYA PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET TERBAIK SE

INDONESIA

MISI :

1. Mengoptimalkan peningkatan pengelolaan

pendapatan daerah;

2. Mengoptimalkam pengelolaan aset daerah;

3. Meningkatkan dan memperbaiki kinerja

BUMD;

4. Mengembangkan kapasitas pengelolaan

Keuangan Daerah.

1. Potensi pendapatan pajak, retribusi, lain2

PAD yang sah;

2. Optimalisasi aset;

3. Kinerja BUMD;

4. Kapasitas pengelolaan keuangan dan aset;

5. Pelayanan publik.

6. Kompetensi SDM

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

Page 17: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

12

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset mempunyai fungsi :

1) penyusunan program di bidang pengelolaan anggaran pendapatan, anggaran belanja, kas

daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah, akuntansi dan pengelolaan barang

daerah;

2) kebijakan teknis di bidang pengelolaan anggaran pendapatan, anggaran belanja, kas

daerah, pembinaan administrasi keuangan daerah, akuntansi dan pengelolaan barang

daerah;

3) penyelenggaraan pengelolaan pendapatan daerah;

4) penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan perhitungan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah;

5) pelaksanaan pengelolaan keuangan;

6) pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan Kabupaten/Kota, Badan Layanan Umum

Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah;

7) pengelolaan kas daerah dan akuntansi;

8) penyiapan bahan kebijakan di bidang penatausahaan barang daerah dan pelaksanaan

penatausahaan barang daerah serta pendayagunaan barang daerah;

9) penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan di bidang penata usahaan barang daerah

dan pendayagunaan barang daerah;

10) pelaksanaan inventarisasi pembukuan dan pelaporan barang daerah;

11) pelaksanaan penilaian dan optimalisasi barang daerah;

12) pelaksanaan monitoring dan evaluasi pendayagunaan barang daerah;

13) pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TPTGR);

14) pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasiaan pelaksanaan kebijakan di bidang

penatausahaan dan pendayagunaan barang daerah;

15) pemberdayaan sumberdya dan mitra kerja bidang keuangan dan bidang pengelolaan barang

daerah;

16) pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

17) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

Page 18: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

13

1.11.2. Bagan Organisasi

Page 19: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

14

1.12. RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DPPKA DIY berdasarkan Pergub 42 tahun 2008

sebagai berikut : Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

terdiri dari:

1. Sekretariat;

2. Bidang Anggaran Pendapatan;

3. Bidang Anggaran Belanja;

4. Bidang Pengelolaan Kas Daerah;

5. Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah;

6. Bidang Akuntansi;

7. Bidang Pengelolaan Barang Daerah;

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), terdiri dari:

a. Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kota Yogyakarta (A);

b. Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Bantul (B);

c. Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Kulon Progo (C);

d. Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Gunungkidul (D);

e. Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Sleman (E).

9. Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan, penyusunan program,

pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja Dinas. Sekretariat

mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Sekretariat;

b. penyusunan program Dinas;

c. penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta

efisiensi dan tatalaksana Dinas;

d. penyelenggaraan kepegawaian Dinas;

e. pengelolaan keuangan dan barang Dinas;

f. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;

g. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan;

h. fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;

i. evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat;

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari:

a. Subbagian Umum;

b. Subbagian Program;

c. Subbagian Data dan Teknologi Informasi.

Page 20: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

15

1.a. Subbagian Umum;

Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, kerumahtanggaan,

pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana Dinas. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbagian Umum mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Subbagian Umum;

b. pengelolaan kearsipan;

c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas;

d. pengelolaan barang Dinas;

e. pengelolaan data kepegawaian Dinas;

f. penyiapan bahan mutasi pegawai Dinas;

g. penyiapan kesejahteraan pegawai Dinas;

h. penyiapan bahan pembinaan pegawai Dinas;

i. penyelenggaraan kehumasan Dinas;

j. pengelolaan kepustakaan Dinas;

k. penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Dinas;

l. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum.

1.b. Subbagian Program;

Subbagian Program mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan laporan

kinerja, serta pengelolaan keuangan. Untuk melaksanakan tugas Subbagian Program mempunyai

fungsi:

a. penyusunan program Subbagian Program;

b. penyusunan program pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

c. penyiapan rencana anggaran;

d. penyelenggaraan perbendaharaan;

e. penyelenggaraan akuntansi keuangan;

f. penyelenggaraan verifikasi anggaran;

g. penyusunan pertanggungjawaban anggaran;

h. pengendalian, monitoring dan evaluasi program;

i. penyusunan laporan program pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset;

j. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian.

1.c. Subbagian Data dan Teknologi Informasi;

Subbagian Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data,

pengembangan sistem dan teknologi informasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana Subbagian

Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :

Page 21: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

16

a. penyusunan program Subbagian Data dan Teknologi Informasi;

b. pengelolaan data dan pelayanan informasi pengelolaan keuangan daerah;

c. pengembangan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah;

d. pemeliharaan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Data dan Teknologi Informasi.

2. Bidang Anggaran Pendapatan

Bidang Anggaran Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaaan pendapatan

daerah yang bersumber dari pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain serta dana perimbangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Anggaran Pendapatan mempunyai

fungsi:

a. penyusunan program Bidang Anggaran Pendapatan;

b. perumusan perencanaan dan pengembangan untuk meningkatkan pendapatan dan penerimaan;

c. perumusan kebijakan teknis pemungutan pajak, ritribusi, pendapatan lain-lain, dan penerimaan

dana perimbangan;

d. penelitian dan pengkajian intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah;

e. koordinasi penyelenggaraan pemungutan, penagihan, pemasukan dan pengumpulan

pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain serta penerimaan dana perimbangan;

f. pelaksanaan monitoring, pengendalian, pengawasan dan evaluasi tata cara pemungutan,

pemasukan, pengumpulan, pembukuan dan penyusunan laporan pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

g. koordinasi pengelolaan pelaksanaan dana perimbangan, penyelesaian sengketa pajak;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Anggaran Pendapatan;

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Anggaran Pendapatan terdiri dari :

a. Seksi Pajak Daerah;

b. Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain;

c. Seksi Perimbangan Keuangan Daerah.

2.a. Seksi Pajak Daerah;

Seksi Pajak Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan

penetapan dan fasilitasi sengketa pajak daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Seksi Pajak Daerah mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Pajak Daerah;

b. perencanaan penerimaan pajak daerah yang bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-

KB) dan Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (PABT-AP);

Page 22: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

17

c. pengumpulan data tentang sumber penerimaan Pajak Daerah dari Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

(PBB-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (PABT-AP) dalam rangka perumusan

kebijaksanaan;

d. penyusunan pedoman teknis meliputi penetapan, penagihan, pemasukan, pengumpulan serta

pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB), Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan

(PABTAP);

e. fasilitasi penyelesaian sengketa dan keberatan pajak daerah;

f. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pengelolaan pajak daerah serta pelaksanaan pembukuan

dan pelaporan;

g. pengkajian terhadap obyek pungutan dan analisis kemungkinan adanya pengembangan obyek baru

yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pajak Daerah.

2.b. Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain;

Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas melaksanakan pemungutan,

administrasi pendapatan yang bersumber dari retribusi dan pendapatan lain-lain termasuk lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Untuk melaksanakan

tugas, Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain;

b. perencanaan penerimaan retribusi daerah dan pendapatan lain-lain termasuk lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah;

c. pengumpulan dan pengolahan data tentang sumber-sumber potensi pendapatan daerah dari

pemungutan retribusi dan pendapatan lain-lain termasuk lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

dan lain-lain pendapatan daerah ang sah;

d. penyediaan tanda pembayaran retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. pemungutan, penagihan, pemasukan, pengumpulan retribusi dan pendapatan lain-lain termasuk

lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah termasuk

sumbangan Bencana berdasarkan ketentuan yang berlaku;

f. penyiapan koordinasi, monitoring dan evaluasi pengelolaan retribusi dan pendapatan lain-lain

termasuk lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah serta

melaksanakan pembukuan dan pelaporan;

g. pengkajian terhadap obyek pungutan dan analisis kemungkinan adanya pengembangan obyek

baru yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain.

Page 23: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

18

2.c. Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain-lain;

Seksi Perimbangan Keuangan Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan penetapan dana

perimbangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Perimbangan Keuangan

Daerah mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Perimbangan Keuangan Daerah;

b. penyusunan rencana penerimaan dana perimbangan;

c. penyiapan bahan pelaksanaan penerimaan dana perimbangan;

d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pengelolaan dana perimbangan serta melaksanakan

pembukuan dan pelaporan;

e. pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi dana perimbangan;

f. penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan pengelolaan dana perimbangan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Perimbangan Keuangan Daerah.

3. Bidang Anggaran Belanja

Bidang Anggaran Belanja mempunyai tugas menyusun APBD dan atau perubahan APBD,

Anggaran Kas Pemerintah Daerah, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Surat Penyediaan

Dana (SPD). untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Anggaran Belanja

mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Bidang Anggaran Belanja;

b. penyusunan rancangan APBD dan perubahan APBD;

c. perumusan kebijakan perencanaan APBD dan penyediaan dana;

d. koordinasi pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/ Dokumen Pelaksanaan

Perubahan Anggaran (DPPA) dan penyusunan Anggaran Kas Pemerintah Daerah;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Anggaran Belanja;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Anggaran Belanja terdiri dari :

a. Seksi Pemerintahan;

b. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

c. Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

d. Seksi Perekonomian.

3.a. Seksi Pemerintahan;

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan APBD

dan atau perubahan APBD di bidang pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

Page 24: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

19

a. penyusunan program Seksi Pemerintahan;

b. penyusunan rencana APBD dan atau perubahan APBD di bidang pemerintahan;

c. penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPASKPD) dan atau Dokumen

Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPASKPD) di bidang pemerintahan;

d. penyiapan bahan rencana anggaran kas di bidang pemerintahan;

e. penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk SKPD di bidang pemerintahan;

f. penyiapan bahan penghantaran dan nota keuangan APBD di bidang pemerintahan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pemerintahan.

3.b. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan APBD dan atau

perubahan APBD di bidang kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Kesejahteraan Rakyat;

b. penyusunan rencana APBD dan atau perubahan APBD di bidang kesejahteraan rakyat;

c. penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPASKPD) dan atau Dokumen

Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPASKPD) di bidang kesejahteraan rakyat;

d. penyiapan bahan rencana anggaran kas di bidang kesejahteraan rakyat;

e. penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk SKPD di bidang kesejahteraan rakyat;

f. penyiapan bahan penghantaran dan nota keuangan APBD di bidang kesejahteraan rakyat;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Kesejahteraan Rakyat.

3.c. Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

Seksi Fisik dan Sarana Prasarana mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan APBD dan

atau perubahan APBD di bidang fisik dan prasarana. Untuk pelaksanaan Tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Fisik dan Sarana Prasarana mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

b. penyusunan rencana APBD dan atau perubahan APBD di bidang fisik dan sarana prasarana;

c. penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPASKPD) dan atau Dokumen

Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA-SKPD) di bidang fisik dan sarana prasarana;

d. penyiapan bahan rencana anggaran kas di bidang fisik dan sarana prasarana;

e. penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk SKPD di bidang fisik dan sarana prasarana;

f. penyiapan bahan penghantaran dan nota keuangan APBD dan atau perubahan APBD di bidang

fisik dan sarana prasarana;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Fisik dan Sarana Prasarana.

Page 25: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

20

3.d. Seksi Perekonomian;

Seksi Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan APBD

dan atau perubahan APBD di bidang perekonomian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Perekonomian mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Perekonomian;

b. penyusunan rencana APBD dan atau perubahan APBD di bidang perekonomian;

c. penyiapan bahan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPASKPD)

dan atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA-SKPD) di bidang perekonomian;

d. penyiapan bahan rencana anggaran kas di bidang perekonomian;

e. penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD) untuk SKPD di bidang perekonomian;

f. penyiapan bahan penghantaran dan nota keuangan APBD di bidang perekonomian;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Perekonomian.

.

4. Bidang Pengelolaan Kas Daerah

Bidang Pengelolaan Kas Daerah mempunyai tugas menghimpun data gaji Pegawai Negeri

Sipil (PNS) Daerah beserta tunjangannya, melakukan pencatatan pendapatan dan pengeluaran APBD,

mengendalikan pelaksanaan keuangan APBD, dan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D). Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengelolaan Kas Daerah

mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Bidang Pengelolaan Kas Daerah;

b. perumusan kebijakan pengelolaan kas daerah;

c. penyusunan kebutuhan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS);

d. koordinasi pelaksanaan Potongan Fihak Ketiga (PFK);

e. koordinasi pelaksanaan pendapatan dan pengeluaran atas beban kas daerah;

f. penatausahaan keuangan daerah dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);

g. pengendalian pelaksanaan APBD;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Pengelolaan Kas Daerah;

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengelolaan Kas Daerah terdiri dari :

a. Seksi Pemerintahan;

b. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

c. Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

d. Seksi Perekonomian.

Page 26: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

21

4.a. Seksi Pemerintahan;

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melakukan pencatatan pendapatan, penatausahaan dan

pengendalian pengeluaran atas beban Rekening Kas Daerah serta pelaksanaan Potongan Fihak Ketiga

(PFK) di bidang pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Pemerintahan;

b. pencatatan pendapatan, penatausahaan dan pengendalian pengeluaran atas beban rekening Kas

Daerah oleh Bank yang ditunjuk di bidang pemerintahan;

c. penghimpunan data gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah beserta tunjangannya pada SKPD,

Potongan Pihak Ketiga (PFK) yang terdiri dari Iuran wajib Pegawai (IWP), tabungan perumahan

dan iuran pemerintah daerah di bidang pemerintahan;

d. pengujian atas tagihan pihak ketiga dan Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Daerah di bidang

pemerintahan;

e. penyiapan bahan penolakan Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) di bidang pemerintahan;

f. pengendalian pelaksanaan realisasi keuangan APBD di bidang pemerintahan;

g. penyusunan laporan realisasi pendapatan dan pengeluaran APBD secara berkala di bidang

pemerintahan;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pemerintahan.

4.b. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melakukan pencatatan pendapatan,

penatausahaan dan pengendalian pengeluaran atas beban Rekening Kas Daerah serta pelaksanaan

Potongan Fihak Ketiga (PFK) di bidang kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Kesejahteraan Rakyat;

b. pencatatan pendapatan, penatausahaan dan pengendalian pengeluaran atas beban rekening Kas

Daerah oleh Bank yang ditunjuk di bidang kesejahteraan rakyat;

c. penghimpunan data gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah beserta tunjangannya pada SKPD,

Potongan Pihak Ketiga (PFK) yang terdiri dari Iuran wajib Pegawai (IWP), tabungan perumahan

dan iuran pemerintah daerah di bidang kesejahteraan rakyat;

d. pengujian atas tagihan pihak ketiga dan Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Daerah di bidang

kesejahteraan rakyat;

e. penyiapan bahan penolakan Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) di bidang kesejahteraan rakyat;

Page 27: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

22

f. pengendalian pelaksanaan realisasi keuangan APBD di bidang kesejahteraan rakyat;

g. penyusunan laporan realisasi pendapatan dan pengeluaran APBD secara berkala di bidang

kesejahteraan rakyat;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Kesejahteraan Rakyat.

4.c. Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

Seksi Fisik dan Sarana Prasarana mempunyai tugas melakukan pencatatan pendapatan,

penatausahaan dan pengendalian pengeluaran atas beban Rekening Kas Daerah serta pelaksanaan

Potongan Fihak Ketiga (PFK) di bidang fisik dan sarana prasarana. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

b. pencatatan pendapatan, penatausahaan dan pengendalian pengeluaran atas beban rekening Kas

Daerah oleh Bank yang ditunjuk di bidang fisik dan sarana prasarana;

c. penghimpunan data gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah beserta tunjangannya pada SKPD,

Potongan Pihak Ketiga (PFK) yang terdiri dari Iuran wajib Pegawai (IWP), tabungan perumahan

dan iuran pemerintah daerah di bidang fisik dan sarana prasarana;

d. pengujian atas tagihan pihak ketiga dan Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Daerah di bidang fisik

dan sarana prasarana;

e. penyiapan bahan penolakan Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) di bidang fisik dan sarana prasarana;

f. pengendalian pelaksanaan realisasi keuangan APBD di bidang fisik dan sarana prasarana;

g. penyusunan laporan realisasi pendapatan dan pengeluaran APBD secara berkala di bidang fisik

dan sarana prasarana;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Fisik dan Sarana Prasarana.

4.d. Seksi Perekonomian;

Seksi Perekonomian mempunyai tugas melakukan pencatatan pendapatan, penatausahaan

dan pengendalian pengeluaran atas beban Rekening Kas Daerah serta pelaksanaan Potongan Fihak

Ketiga (PFK) di bidang perekonomian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

Perekonomian mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Perekonomian;

b. pencatatan pendapatan, penatausahaan dan pengendalian pengeluaran atas beban rekening Kas

Daerah oleh Bank yang ditunjuk di bidang perekonomian;

c. penghimpunan data gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah beserta tunjangannya pada SKPD,

Potongan Pihak Ketiga (PFK) yang terdiri dari Iuran wajib Pegawai (IWP), tabungan perumahan

dan iuran pemerintah daerah di bidang perekonomian;

Page 28: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

23

d. pengujian atas tagihan pihak ketiga dan Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan oleh

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Daerah di bidang

perekonomian;

e. penyiapan bahan penolakan Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana

(SP2D) di bidang perekonomian;

f. pengendalian pelaksanaan realisasi keuangan APBD di bidang perekonomian;

g. penyusunan laporan realisasi pendapatan dan pengeluaran APBD secara berkala di bidang

perekonomian;

h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Perekonomian.

5. Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah

Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan evaluasi

rancangan APBD dan atau perubahan APBD Kabupaten/Kota, pembinaan pengelolaan keuangan

daerah dan penyusunan laporan keuangan dana non APBD. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah;

b. pelaksanaan evaluasi rancangan APBD dan atau perubahan APBD dan

pertanggungjawaban APBD Kabupaten/Kota;

c. pengkoordinasian pembinaan pengelolaan keuangan di Kabupaten/Kota;

d. pembinaan pengelolaan keuangan daerah, Badan Layanan Umum (BLU), dan Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD);

e. perumusan kebijakan pengelolaan keuangan daerah;

f. penyusunan laporan realisasi keuangan dana non-APBD;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Bina Administrasi

Keuangan Daerah;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Bina Administrasi Keuangan Daerah terdiri dari:

a. Seksi Bina APBD dan Perhitungan Kabupaten/Kota;

b. Seksi Bina Pengelolaan Keuangan;

c. Seksi Bina Administrasi Dana Non APBD.

5.a. Seksi Bina APBD dan Perhitungan Kabupaten/Kota;

Seksi Bina APBD dan Perhitungan Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan

evaluasi rancangan APBD dan atau perubahan APBD Kabupaten/Kota. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Bina APBD dan Perhitungan Kabupaten/Kota mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Bina APBD dan Perhitungan kabupaten/Kota;

Page 29: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

24

b. pelaksanaan evaluasi APBD dan atau perubahan APBD, dan rancangan

pertanggungjawaban APBD kebupaten/Kota;

c. pelaksanaan evaluasi rancangan penjabaran APBD, penjabaran

pertanggungjawaban APBD kabupaten/Kota;

d. pembinaan pengelolaan keuangan daerah Kabupaten/Kota;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Bina APBD

dan Perhitungan Kabupaten/Kota.

5.b. Seksi Bina Pengelolaan Keuangan

Seksi Bina Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pengelolaan

keuangan daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Bina Pengelolaan

Keuangan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Bina Pengelolaan Keuangan;

b. penyusunan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah;

c. Penyiapan bahan penetapan Koordinator Pengelola Keuangan Daerah,

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;

d. penyiapan bahan penetapan bendahara dan bendahara pembantu ;

e. penyiapan bahan penetapan pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan pemungutan

penerimaan daerah, pengelolaan utang dan piutang daerah, pengelolaan barang milik daerah dan

pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan membayar;

f. pembinaan pengelolaan keuangan daerah, BLU, dan BUMD;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Bina Pengelolaan Keuangan.

5.c. Seksi Bina Administrasi Dana Non APBD

Seksi Bina Administrasi Dana Non APBD mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

laporan keuangan dana non APBD. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Bina

Administrasi Dana Non APBD mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Bina Administrasi Dana Non APBD;

b. penyusunan laporan realisasi keuangan semesteran, catatan atas laporan

keuangan semesteran dan neraca semesteran dana non APBD;

c. penyusunan laporan realisasi keuangan akhir tahun, catatan atas laporan

keuangan, arus kas dan neraca dana non APBD;

d. pengadministrasian dan penyusunan realisasi keuangan dana penanggulangan bencana;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Bina Administrasi Dana Non APBD.

Page 30: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

25

6. Bidang Akuntansi

Bidang Akuntansi mempunyai tugas menyusun laporan keuangan daerah dan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Akuntansi mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Bidang Akuntansi;

b. koordinasi penyusunan laporan realisasi semesteran dan prognosis;

c. koordinasi penyusunan laporan realisasi APBD, neraca, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan;

d. perumusan kebijakan akuntansi;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Akuntasi;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Akuntansi terdiri dari:

a. Seksi Pemerintahan;

b. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

c. Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

d. Seksi Perekonomian

6.a. Seksi Pemerintahan;

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyusun Laporan Keuangan Daerah dan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD bidang pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pemerintahan;

b. pencatatan dan penyusunan laporan realisasi semester pertama dan prognosis 6 (enam ) bulan

berikutnya di bidang pemerintahan;

c. pencatatan dan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan di

bidang pemerintahan;

d. penyusunan bahan penghantaran, dan Nota Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di bidang

pemerintahan;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pemerintahan.

6.b. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyusun Laporan Keuangan Daerah dan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD bidang kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Kesejahteraan Rakyat;

b. pencatatan dan penyusunan Laporan Realisasi Semester Pertama APBD

Page 31: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

26

dan Prognosis 6 (enam ) bulan berikutnya dari SKPD/PPKD di bidang kesejahteraan rakyat;

c. pencatatan dan penyusunan Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD akhir tahun dari SKPD/PPKD di bidang kesejahteraan rakyat;

d. penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan di bidang kesejahteraan rakyat;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi

Kesejahteraan Rakyat.

6.c. Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

Seksi Fisik dan Sarana Prasarana mempunyai tugas menyusun Laporan Keuangan Daerah dan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD bidang fisik dan sarana prasarana. Untuk melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Fisik dan Sarana Prasarana mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Fisik dan Sarana Prasarana;

b. pencatatan dan penyusunan laporan realisasi semester pertama APBD dan Prognosis 6 (enam )

bulan berikutnya dari SKPD/PPKD di bidang fisik dan sarana pasarana;

c. pencatatan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD akhir tahun dari

SKPD/PPKD di bidang fisik dan sarana prasarana;

d. penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah yang terdiri dari laporan realisasi anggaran,

neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan di bidang fisik dan sarana prasarana;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi

Fisik dan Sarana Prasarana

6.d. Seksi Perekonomian;

Seksi Perekonomian mempunyai tugas menyusun Laporan Keuangan Daerah dan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD bidang perekonomian. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Seksi Perekonomian mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Perekonomian;

b. pencatatan dan penyusunan laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis 6 (enam )

bulan berikutnya dari SKPD/PPKD di bidang perekonomian;

c. pencatatan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD akhir tahun dari

SKPD/PPKD di bidang perekonomian;

d. penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah yang terdiri dari laporan realisasi anggaran,

neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan di bidang perekonomian;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Perekonomian.

Page 32: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

27

7. Bidang Pengelolaan Barang Daerah

Bidang Pengelolaan Barang Daerah mempunyai tugas merencanakan, menatausahakan,

mengamankan, menilai, memanfaatkan dan mendayagunakan, monitoring dan evaluasi,

penghapusan, pemindahtanganan, pembinaaan pengelolaan barang milik daerah serta merumuskan

bahan kebijakan pengelolaan barang milik daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Bidang PengelolaanBarang Daerah mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Bidang Pengelolaan Barang Daerah;

b. perumusan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;

c. pengkoordinasian pengelolaan barang milik daerah;

d. perencanaan kebutuhan dan pengelolaan barang milik daerah;

e. perumusan kebijakan Tuntutan Ganti Rugi (TGR);

f. pelaksanaan pembinaan pengelolaan barang milik daerah;

g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan program Bidang

Pengelolaan Barang Daerah;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Bidang Pengelolaan Barang Daerah terdiri dari :

a. Seksi Administrasi Barang Daerah;

b. Seksi Pendayagunaan Barang Daerah;

c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.

7.a. Seksi Administrasi Barang Daerah;

Seksi Administrasi Barang Daerah mempunyai tugas melaksanakan administrasi barang

milik daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, seksi Administrasi Barang Daerah

mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Administrasi Barang Daerah;

b. penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan

Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD);

c. penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan daftar Kebutuhan

Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD);

d. penyusunan rekapitulasi laporan hasil pengadaan barang/jasa Pemerintah Daerah;

e. penyusunan penetapan status penggunaan barang milik daerah;

f. pelaksanaan pendataan dan menyusun laporan barang milik daerah;

g. pelaksanaan pensertifikatan tanah;

h. penyusunan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Administrasi

Barang Daerah.

Page 33: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

28

7.b. Seksi Pendayagunaan Barang Daerah;

Seksi Pendayagunaan Barang Daerah mempunyai tugas memanfaatkan dan mendayagunakan

barang milik daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pendayagunaan

Barang Daerah mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Seksi Pendayagunaan Barang Daerah;

b. pelaksanaan penilaian barang milik daerah;

c. penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan pengadaan barang milik daerah;

d. pelaksanaan pemanfaatan dan pendayagunaan barang milik daerah;

e. pelaksanaan pengamanan barang milik daerah;

f. penyusunan evaluasi pelaporan pelaksanaan program Seksi Pendayagunaan

Barang Daerah.

7.c. Seksi Monitoring dan Evaluasi;

Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan monitoring dan evaluasi,

penatausahaan dan penghapusan, pembinaan pengelolaan barang milik daerah serta melaksanakan

Tuntutan Ganti Rugi (TGR). Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Monitoring

dan Evaluasi mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Monitoring dan Evaluasi;

b. pelaksanaan penatausahaan dan penghapusan barang milik daerah;

c. pelaksanaan pembinaan pengelolaan barang milik daerah;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pengelolaan barang milik daerah;

e. pelaksanaan pemindahtanganan barang milik daerah;

f. penyiapan bahan dan pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi (TGR);

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Seksi Monitoring

dan Evaluasi.

8. Tugas Pokok Fungsi Struktural KPPD DIY

Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY mempunyai tugas sebagai pelaksana

operasional pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain di wilayah DIY

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY

mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kantor;

b. pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah (P-ABT) – Air Permukaan (AP), retribusi dan

pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

d. pelaksanaan pelaporan dan penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

Page 34: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

29

e. penyiapan bahan kebijakan penyelesaian sengketa pajak;

f. pelaksanaan ketatausahaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program kantor;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas danfungsinya.

8.1 Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kota Yogyakarta, terdiri dari :

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kota Yogyakarta. Kantor Pelayanan Pajak

Daerah Provinsi DIY di Kota Yogyakarta mempunyai tugas sebagai pelaksana operasional

pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain di wilayah Kota Yogyakarta. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kota

Yogyakarta mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Kantor;

b. pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah (P-ABT) – Air Permukaan (AP), retribusi dan

pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

d. pelaksanaan pelaporan dan penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyiapan bahan kebijakan penyelesaian sengketa pajak;

f. pelaksanaan ketatausahaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Kantor;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Subbagian Tata Usaha;

b. Seksi Pendaftaran dan Penetapan;

c. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

8.1.a. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian,

pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan

laporan kinerja. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbagian Tata Usaha

mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Subbagian Tata Usaha;

b. penyusunan program Kantor;

c. pengelolaan kearsipan;

d. pengelolaan keuangan;

e. penyelenggaraan kepegawaian;

f. penyelenggaraan kerumahtanggaan;

Page 35: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

30

g. penyelenggaraan kehumasan;

h. pengelolaan barang;

i. pengelolaan kepustakaan;

j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi

k. monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Kantor;

l. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha.

8.1.b. Seksi Pendaftaran dan Penetapan;

Seksi Pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan penetapan

pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

ayat (1), Seksi Pendaftaran dan Penetapan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pendaftaran dan Penetapan;

b. pelaksanaan pelayanan pendaftaran wajib pajak;

c. pengelolaan berkas arsip pajak daerah;

d. pelaksanaan pendataan subyek dan obyek pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyelenggaraan pemeriksaan, verifikasi dan perhitungan penetapan pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. penyiapan data pertimbangan keberatan pajak daerah;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pendaftaran dan Penetapan.

8.1.c. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai tugas melaksanakan pelaporan dan penagihan

tunggakan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pelaporan dan Penagihan;

b. pelaksanaan pencatatan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan inventarisasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-

lain;

d. pelaksanaan pembukuan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan penerimaan dan piutang pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. pelaksanaan penagihan pada wajib pajak;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pembukuan dan Penagihan.

8.2 Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten Bantul

Page 36: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

31

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Bantul mempunyai tugas

sebagai pelaksana operasional pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain di

wilayah Kabupaten Bantul. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Pelayanan

Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Bantul mempunyai fungsi :

a. penyusunan program kantor;

b. pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah (P-ABT) – Air Permukaan (AP), retribusi dan

pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

d. pelaksanaan pelaporan dan penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyiapan bahan kebijakan penyelesaian sengketa pajak;

f. pelaksanaan ketatausahaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program kantor;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Bantul, terdiri dari:

a. Kepala Kantor;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

d. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

8.2.a. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian,

pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan

laporan kinerja. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbagian Tata Usaha

mempunyai fungsi :

a. penyusunan program Subbagian Tata Usaha;

b. penyusunan program Kantor;

c. pengelolaan kearsipan;

d. pengelolaan keuangan;

e. penyelenggaraan kepegawaian;

f. penyelenggaraan kerumahtanggaan;

g. penyelenggaraan kehumasan;

h. pengelolaan barang;

i. pengelolaan kepustakaan;

j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi

k. monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Kantor;

Page 37: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

32

l. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha.

8.2.b. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan penetapan

pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pendaftaran dan Penetapan;

b. pelaksanaan pelayanan pendaftaran wajib pajak;

c. pengelolaan berkas arsip pajak daerah;

d. pelaksanaan pendataan subyek dan obyek pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyelenggaraan pemeriksaan, verifikasi dan perhitungan penetapan pajak,retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. penyiapan data pertimbangan keberatan pajak daerah;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pendaftaran dan Penetapan.

8.2.c. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai tugas melaksanakan pelaporandan penagihan

tunggakan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pelaporan dan Penagihan;

b. pelaksanaan pencatatan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan inventarisasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-

lain;

d. pelaksanaan pembukuan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan penerimaan dan piutang pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. pelaksanaan penagihan pada wajib pajak;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pembukuan dan Penagihan.

8.3. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten Kulonprogo

Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten Kulonprogo mempunyai tugas sebagai

pelaksana operasional pemungutan pajak daerah, retribusi danpendapatan lain-lain di wilayah

Kabupaten Kulonprogo. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud. Kantor Pelayanan Pajak

Daerah di Kabupaten Kulonprogo mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kantor;

b. pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah (P-ABT) – Air Permukaan (AP),

Page 38: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

33

retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

d. pelaksanaan pelaporan dan penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyiapan bahan kebijakan penyelesaian sengketa pajak;

f. pelaksanaan ketatausahaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program kantor;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten Kulonprogo, terdiri dari:

a. Kepala Kantor;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

d. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

8.3.a. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan,kepegawaian,

pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan

laporan kinerja.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbagian Tata Usaha

mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Subbagian Tata Usaha;

b. penyusunan program Kantor;

c. pengelolaan kearsipan;

d. pengelolaan keuangan;

e. penyelenggaraan kepegawaian;

f. penyelenggaraan kerumahtanggaan;

g. penyelenggaraan kehumasan;

h. pengelolaan barang;

i. pengelolaan kepustakaan;

j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasik. monitoring, evaluasi

dan penyusunan laporan program Kantor;

l. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha.

8.3.b. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan penetapan pajak

daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi

pendaftaran dan Penetapan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi pendaftaran dan Penetapan;

Page 39: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

34

b. pelaksanaan pelayanan pendaftaran wajib pajak;

c. pengelolaan berkas arsip pajak daerah;

d. pelaksanaan pendataan subyek dan obyek pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyelenggaraan pemeriksaan, verifikasi dan perhitungan penetapan pajak

daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

f. penyiapan data pertimbangan keberatan pajak daerah;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi pendaftaran dan Penetapan.

8.3.c. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai tugas melaksanakan pelaporan dan penagihan

tunggakan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pelaporan dan Penagihan;

b. pelaksanaan pencatatan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan inventarisasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-

lain;

d. pelaksanaan pembukuan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan penerimaan dan piutang pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. pelaksanaan penagihan pada wajib pajak;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pembukuan dan Penagihan.

8.4 Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten Gunungkidul

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Gunungkidul mempunyai tugas

sebagai pelaksana operasional pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain di

wilayah Kabupaten Gunungkidul. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor

Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Gunungkidul mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kantor;

b. pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah (P-ABT) – Air

Permukaan (AP), retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

d. pelaksanaan pelaporan dan penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyiapan bahan kebijakan penyelesaian sengketa pajak;

f. pelaksanaan ketatausahaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program kantor;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Page 40: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

35

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Gunungkidul, terdiri dari:

a. Kepala Kantor;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

d. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

8.4.a. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian,

pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan

laporan kinerja. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbagian Tata Usaha

mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Subbagian Tata Usaha;

b. penyusunan program Kantor;

c. pengelolaan kearsipan;

d. pengelolaan keuangan;

e. penyelenggaraan kepegawaian;

f. penyelenggaraan kerumahtanggaan;

g. penyelenggaraan kehumasan;

h. pengelolaan barang;

i. pengelolaan kepustakaan;

j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi

k. monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Kantor;

l. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha.

8.4.b. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan penetapan

pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi pendaftaran dan Penetapan;

b. pelaksanaan pelayanan pendaftaran wajib pajak;

c. pengelolaan berkas arsip pajak daerah;

d. pelaksanaan pendataan subyek dan obyek pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyelenggaraan pemeriksaan, verifikasi dan perhitungan penetapan pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. penyiapan data pertimbangan keberatan pajak daerah;

Page 41: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

36

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi pendaftaran dan Penetapan.

8.4.c. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai tugas melaksanakan pelaporan dan penagihan

tunggakan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pembukuan dan Penagihan;

b. pelaksanaan pencatatan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan inventarisasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-

lain;

d. pelaksanaan pembukuan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan penerimaan dan piutang pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. pelaksanaan penagihan pada wajib pajak;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pembukuan dan Penagihan.

8.5 Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY di Kabupaten Sleman

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Sleman mempunyai tugas

sebagai pelaksana operasional pemungutan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain di

wilayah Kabupaten Sleman. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kantor Pelayanan

Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Sleman mempunyai fungsi:

a. penyusunan program kantor;

b. pelaksanaan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Air Bawah Tanah (P-ABT) – Air Permukaan (AP), retribusi dan

pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan pendataan dan penetapan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

d. pelaksanaan pelaporan dan penagihan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyiapan bahan kebijakan penyelesaian sengketa pajak;

f. pelaksanaan ketatausahaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program kantor;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kantor Pelayanan Pajak Daerah Provinsi DIY di Kabupaten Sleman, terdiri dari:

a. Kepala Kantor;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

d. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 42: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

37

8.5.a. Subbagian Tata Usaha;

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian,

pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan

laporan kinerja. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Subbagian Tata Usaha

mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Subbagian Tata Usaha;

b. penyusunan program Kantor;

c. pengelolaan kearsipan;

d. pengelolaan keuangan;

e. penyelenggaraan kepegawaian;

f. penyelenggaraan kerumahtanggaan;

g. penyelenggaraan kehumasan;

h. pengelolaan barang;

i. pengelolaan kepustakaan;

j. pengelolaan data, pelayanan informasi dan pengembangan system informasi;

k. monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Kantor;

l. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha.

8.5.b. Seksi pendaftaran dan Penetapan;

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan pendataan dan penetapan

pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

Seksi pendaftaran dan Penetapan mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi pendaftaran dan Penetapan;

b. pelaksanaan pelayanan pendaftaran wajib pajak;

c. pengelolaan berkas arsip pajak daerah;

d. pelaksanaan pendataan subyek dan obyek pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. penyelenggaraan pemeriksaan, verifikasi dan perhitungan penetapan pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. penyiapan data pertimbangan keberatan pajak daerah;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi pendaftaran dan Penetapan.

8.5.c. Seksi Pembukuan dan Penagihan;

Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai tugas melaksanakan pelaporan dan penagihan

tunggakan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud, Seksi Pembukuan dan Penagihan mempunyai fungsi:

a. penyusunan program Seksi Pembukuan dan Penagihan;

Page 43: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

38

b. pelaksanaan pencatatan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

c. pelaksanaan inventarisasi dan verifikasi penerimaan pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-

lain;

d. pelaksanaan pembukuan penerimaan pembayaran pajak daerah, retribusi dan pendapatan lain-lain;

e. pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan penerimaan dan piutang pajak daerah, retribusi dan

pendapatan lain-lain;

f. pelaksanaan penagihan pada wajib pajak;

g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pembukuan dan Penagihan.

9. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis di bidang

keahliannya masing-masing. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam subkelompok

sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya masing-masing dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga

fungsional senior.

Pejabat Fungsional pada Dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab langsung

kepada Kepala Dinas; Kebutuhan jabatan fungsional dimaksud, ditentukan berdasarkan sifat, jenis,

dan beban kerja. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

10. STRUKTUR ORGANISSI KANTOR PELAYANAN PAJAK DAERAH

(KPPD) KABUPATEN / KOTA SE DIY

KPPD Kota Yogyakarta (A)

Page 44: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

39

KPPD Kabupaten Bantul (B)

KPPD Kabupaten Kulonprogo (C)

Page 45: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

40

KPPD Kabupaten Gunungkidul (D)

Struktur Organisasi

KPPD Kabupaten Sleman

KPPD Kabupaten Sleman (E)

Page 46: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

41

BAB II

STRATEGI DAN KEBIJAKAN DPPKA DIY

2.1 Strategi

Strategi adalah pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan akan dicapai.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi harus dilakukan melalui strategi yang

tepat. Suatu stra tegi dapat secara spesifik dikaitkan dengan satu sasaran atau kelompok

sasaran dengan kerangka logis sebagaimana bagan berikut :

Gambar 2.1.

Keterkaitan Sasaran dengan Strategi

Untuk menentukan alternative strategi pencapaian dari setiap indikator sasaran dapat

dilakukan dengan analisis SWOT.

2.1. 1. Analisis Eksternal.

Secara umum analisis eksternal bertujuan untuk memetakan peluang dan ancaman yang

dihadapi DPPKA dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.

Peraturan tentang pajak dan retribusi merupakan kewenangan pusat. Data base yang masih

kurang valid karena tidak ada sensus kendaraan. Perpanjangan STNK belum sesuai peraturan

Kepolisian Republik Indonesia. Lemahnya identifikasi potensi retribusi karena keterbatasan

kewenangan pungutan, belum adanya peraturan perundangan yang mengikat sebagai bahan

pungutan untuk lain-lain pendapatan yang sah, jenis dan ragamnya sangat banyak sehingga

pemilahan harus di koordinasikan bersama dari pusat hingga kab dan kota.

Peraturan regulasi ditentukan pusat sering berubah dan tidak ada sinkronisasi dan

menimbulkan multi tafsir. Belum adanya hasil evaluasi SPM sebagai output perencanaan

penganggaran tahun berikutnya. Belum adanya persamaan persepsi dalam pengambilan

kebijakan tentang indikator kinerja dari TAPD terhadap implementasi instrumen perencanaan

penganggaran.

Atau

Sasaran

1

Sasaran

2

Strategi

1

Strategi

2

Sasaran

1

Sasaran

2

Sasaran

3

Strategi 1

Page 47: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

42

Dalam pengelolaan kas daerah tingkat pemahaman penatausahaan keuangan di masing-

masing SKPD belum sama terutama untuk pengajuan SP2D LS. Pencairan anggaran tidak

sesuai aliran kas sehingga terjadi penumpukan anggaran di triwulan IV. Data kepegawaian yang

tidak valid sebagai dasar penghitungan gaji. Proses pemeriksaan BPK terhadap laporan

keuangan Pemda kedepan juga dikembangkan melalui audit elektronik (e-audit), hal ini

mengharuskan pemda untuk terus mengembangkan proses pengelolaan keuangan daerah yang

terintegrasi dan berbasis teknologi informasi.

Dalam pengelolaan aset daerah belum ada peraturan perundangan yang mengikat sebagai

pedoman pungutan. Jenis dan ragam peraturan perundangan tersebut sangat banyak sehingga

pemilihan harus dikordinasikan bersama dari pusat hingga kabupaten/kota.

Dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah, persaingan dunia usaha sangat ketat. Bank

BPD diperluas menjadi bank devisa dengan syarat modal disetor Bank Indonesia minimal 1

trilyun, sedangkan modal disetor sekarang 250 milyar. Untuk Perusahaan Daerah Taru Martani

dibatasi regulasi untuk jenis usahanya karena belum ada perubahan Peraturan Daerah,

sedangkan Badan Usaha Kredit Pedesaan payung hukum kelembagaannya belum jelas.

2.1.1.2. Peluang.

1) Pertumbuhan ekonomi berakibat bertambahnya kendaran baru

2) Rencana kenaikan harga BBM

3) Tarif pungutan dalam Pengelolaan retribusi daerah dapat disesuaikan dengan kemampuan

masyarakat di daerah.

4) Koordinasi, klarifikasi dan inventarisasi terhadap penggunaan barang milik daerah

5) Badan Usaha Milik Daerah dapat dikembangkan dan ditingkatkan

6) Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola keuangan dan aset masih bisa

dikembangkan.

2.1.1.3. Ancaman.

1) Potensi pendapatan dari pajak PKB setiap tahun naik sehingga akan mengalami titik

jenuh mengakibatkan stagnan dan terus menurun, sehingga sumber PAD dari pajak akan

menurun.

2) Adanya pembatasan/kepemilikan KBM untuk menekan penggunaan BBM;

luasan/panjang lintasan jalan yang terbatas menyebabkan polusi.

3) Penentuan harga satuan sangat cepat berubah, sedangkan proses perundangan

membutuhkan waktu, sehingga antara target dan realisasi terdapat gap yang tinggi.

4) Regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah sering berubah.

Page 48: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

43

2.1.2. Analisis Internal.

Analisis internal bertujuan untuk memahami kondisi SKPD dengan

memetakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk diterjemahkan menjadi

potensi modal pembangunan serta mengenali dan memahami kelemahan, kekurangan

agar dapat di eliminir dampaknya.

Dalam pengelolaan pendapatan, SDM pengelola pendapatan, Sarpras

pendukung pengelola pendapatan dan kualitas pelayanan wajib pajak kurang.

Pengelolaan belanja daerah belum optimal dalam penggunaan instrumen ASB

dan SPM perencanaan penganggaran serta penyusunan anggaran; ferivikator SKPD

belum optimal dalam pelaksanaan pekerjaan pengelolaan keuangan secara

administrasi maupun pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan; masih terdapat

kesalahan input data dalam SIPKD; jaringan yang belum lancar/ trobel di SKPD;

permasalahan yang timbul dalam penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja

adalah sulitnya merumuskan indikator kinerja sebagai alat pendeteksi tercapainya

output dan out come yang dikehendaki; selain itu diperlukan masa transisi untuk

mengubah sistem anggaran berimbang yang telah dilaksanakan masa lalu menjadi

sistem penganggaran berbasis kinerja.

Dalam pengelolaan aset belum teridentifikasi "asset idle" yang terdapat di

SKPD/UPTD; pengurus dan penyimpan barang belum terampil dalam

mengoperasikan aplikasi; penyusunan RKBMD dan RKPBMD belum mengacu daftar

inventaris barang sebagai dasar pengalokasian anggaran; perencanaan kebutuhan

BMD dan RKPBMD belum mengacu standar sarana dan prasarana.

Dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah PT AMI kesulitan likuiditas,

manajemen kurang profesional, bidang usaha yang dikelola tidak berjalan baik dan

beban operasional tinggi. Sedangkan PD Taru Martani selain kesulitan likuiditas, juga

terdapat 6 BUKP kurang sehat.

2.1.2.1. Kekuatan.

1) Pajak Kendaraan Bermotor masih merupakan sumber pendapatan yang

mempunyai kontribusi terbesar dalam PAD.

2) Lokasi strategis dan pelayanan pajak dan retribusi-online mudah diakses oleh

masyarakat.

3) Potensi sumber-sumber PAD tersedia.

4) Pengembangan BUMD menjadi lokomotif perekonomian dan sumber PAD DIY

5) Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah untuk perencanaan,

penganggaran, penatausahaan dan pelaporan yang efektif dan efisien, transparan

dan akuntabel.

Page 49: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

44

6) Penyelenggaraan penatausahaan aset dengan sistem aplikasi menertibkan

administrasi pengelolaan Barang milik daerah.

7) Adanya website sebagai media informasi.

2.1.2.2. Kelemahan.

1) Meningkatnya tunggakan pajak kendaraan bermotor yang tidak tertagih karena

terbatasnya SDM untuk penagihan tunggakan pajak KBM.

2) Lemahnya identifikasi potensi karena keterbatasan kewenangan pungutan untuk

retribusi daerah dan anggaran untuk sosialisasi dan promosi terbatas dan sistem

pengawasan retribusi kurang optimal

3) Kewenangan pemda sebatas peningkatan kinerja dan fasilitasi dalam pengelolaan

BUMD

4) Pengurus dan penyimpan barang belum optimal dalam pengoperasian aplikasi.

5) "Asset idle" pada SKPD belum teridentifikasi.

6) Pengadaan barang belum mengacu pada kebutuhan barang milik daerah,

pemeliharaan belum mengacu pada daftar kebutuhan pemeliharaan barang milik

daerah.

Page 50: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

45

Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

KEKUATAN KELEMAHAN

1)Pajak Kendaraan Bermotor menjadi

sumber pendapatan dengan kontribusi

terbesar dalam PAD

2)Lokasi strategis, pelayanan pajak dan

retribusi on-line,mudah diakses oleh

masyarakat

1)Meningkatnya tunggakan pajak kendaraan

bermotor yang tidak tertagih karena

terbatasnya SDM untuk penagihan

tunggakan pajak KBM.

3)Potensi sumber-sumber PAD tersedia 2)Lemahnya identifikasi potensi karena

keterbatasan kewenangan pungutan untuk

retribusi daerah dan anggaran sosialisasi

dan promosi terbatas, serta sistem

pengawasan retribusi kurang optimal

4)BUMD menjadi lokomotif perekonomian

dan sumber PAD DIY

3)Kewenangan pemda dalam pengelolaan

BUMD sebatas peningkatan kinerja dan

fasilitasi dalam pengelolaan BMD

5)Sistem informasi pengelolaan keuangan

daerah untuk perencanaan,

penganggaran, penatausahaan dan

pelaporan yang efektif dan efisien,

transparan dan akuntabel.

4)Pengurus dan penyimpan barang belum

optimal dalam pengoperasian aplikasi.

6)Penyelenggaraan penatausahaan aset

dengan sistem menertibkan administrasi

pengelolaan Barang milik daerah.

5."Asset idle" pada SKPD belum

teridentifikasi

7)Adanya website sebagai media informasi 6.Pengadaan barang belum mengacu pada

kebutuhan barang milik daerah,

pemeliharaan belum mengacu pada daftar

kebutuhan pemeliharaan barang milik

daerah

PELUANG ANCAMAN/TANTANGAN

1) Pertumbuhan ekonomi menyebabkan

bertambahnya kendaran baru

2) Rencana kenaikan harga BBM

3) Tarif pungutan dalam Pengelolaan

retribusi daerah dapat disesuaikan

dengan kemampuan masyarakat di

daerah.

4) Koordinasi, klarifikasi dan inventarisasi

terhadap penggunaan barang milik

daerah

5) Badan Usaha Milik Daerah dapat

dikembangkan dan ditingkatkan

6) Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola

keuangan dan aset masih bisa

dikembangkan.

1) Potensi pendapatan dari pajak PKB setiap

tahun naik sehingga akan mengalami titik

jenuh mengakibatkan stagnan dan terus

menurun, sehingga sumber PAD dari

pajak akan menurun

2) Adanya pembatasan / kepemilikan KBM

selain untuk menekan penggunaan BBM

karena luasan dan panjang lintasan jalan

yang terbatas serta potensi polusi.

3) Penentuan harga satuan yang sangat cepat

berubah sedangkan proses perundangan

membutuhkan waktu, sehingga antara

target dan realisasi terdapat gap yang

tinggi

4) Regulasi tentang pengelolaan keuangan

daerah sering berubah

Page 51: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

46

2.2 Analisis SWOT

Faktor Internal

Faktor Internal

STRENGHTS ( S )

1) Pajak kendaraan bermotor merupakan sumber

pendapatan dengan kontribusi terbesar dalam PAD

2) Lokasi strategis dan pelayanan pajak dan retribusi-

online mudah diakses oleh masyarakat

3) Potensi sumber-sumber PAD tersedia

4) BUMD menjadi lokomotif perekonomian dan

sumber PAD DIY

5) Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah

untuk perencanaan, penganggaran, penatausahaan

dan pelaporan yang efektif dan efisien, transparan

dan akuntabel

6) penyelenggaraan penatausahaan, aset dengan

sistem aplikasi menertibkan administrasi

pengelolaan Barang milik daerah.

7) Website sebagai media informasi

WEAKNESSES (W)

1)Meningkatnya tunggakan pajak

kendaraan bermotor yang tidak tertagih

karena terbatasnya SDM untuk

penagihan tunggakan pajak KBM.

2)Lemahnya identifikasi potensi karena

keterbatasan kewenangan pungutan

untuk retribusi daerah dan anggaran

untuk sosialisasi dan promosi terbatas

serta sistem pengawasan retribusi

kurang optimal.

3)Kewenangan pemda sebatas peningkatan

kinerja dan fasilitasi dalam pengelolaan

BUMD.

4)Pengurus dan penyimpan barang belum

optimal dalam pengoperasian aplikasi

5)Aset idle pada SKPD belum

teridentifikasi

6)Pengadaan barang belum mengacu pada

kebutuhan barang milik daerah,

pemeliharaan belum mengacu kepada

daftar kebutuhan pemeliharaan barang

milik daerah

Page 52: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

47

OPPORTUNITIES - O

1)Pertumbuhan ekonomi menyebabkan bertambah

kendaran baru

2)Rencana kenaikan harga BBM

3)Tarif pungutan dalam Pengelolaan reritribusi

daerah dapat disesuaikan dengan kemampuan

masyarakat di daerah

4)Badan Usaha Milik daerah dapat dikembang dan

ditingkatkan

5)Koordinasi, klarifikasi dan inventarisasi terhadap

penggunaan barang milik daerah

6)Kualitas dan kapabilitas SDM pengelola

keuangan dan aset masih bisa dikembangkan

STRATEGI S - O

1)Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan dari pajak

retribusi dan lain-lain pendapatan

2)Penentuan tarif pungutan untuk Perda sebagai dasar

regulasi pungutan Retribusi

3)Pengembangan manajemen BUMD

4)Penguatan Modal dan pengembangan usaha

5)Monitoring dan investigasi aset daerah

6)Peningkatan Kualitas SDM

STRATEGI W - O

1)Jemput bola dan mendekatkan lokasi

pelayanan kepada wajib pajak

2)Penggalian sumber pendapatan dan

penentuan besaran tarif retribusi

3)Penataan kelembagaan BUMD

4)Verifikasi, klasifikasi dan penilaian

5)Diklat / Bimtek pengelolaan keuangan

dan aset daerah

THREATS- T

1) Potensi pendapatan dari pajak PKB setiap tahun

naik sehingga akan mengalami titik jenuh

mengakibatkan stagnan dan terus menurun,

sehingga sumber PAD dari pajak akan menurun.

2) Adanya pembatasan /kepemilikan KBM selain

untuk menekan penggunaan BBM karena luasan

dan panjang lintasan jalan yang terbatas serta

potensi polusi.

3) Penentuan harga satuan yang sangat cepat

berubah sedangkan proses perundangan

membutuhkan waktu, sehingga antara target dan

realisasi terdapat gap yang tinggi

4) Regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah

sering berubah

STRATEGI S - T

1)Penggalian sumber-sumber pontensi peningkatan

PAD selain pajak.

2)Percepatan regulasi dasar pungutan

3)Perencanaan penganggaran daerah sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

4)Pelaporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku

STRATEGI W - T

1)Perbaikan manajement terhadap semua

potensi pendapatan daerah dari pajak,

retribusi dan lain-lain pendapatan.

2)Intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan dari pajak retribusi dan lain-

lain pendapatan

Page 53: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

48

2.3. Kebijakan DPPKA DIY yang ditempuh:

1. Peningkatan koordinasi dan kualitas SDM pengelolaan pendapatan daerah

2. Pendayagunaan kekayaan daerah

3. Perubahan bentuk badan hukum, penataan manajemen dan penyehatan BUMD.

4. Peningkatan pelayanan, pemenuhan Sarpras dan Sistem.

5. Ketepatan waktu proses pengelolaan keuangan

6. Pemberian penghargaan dan sanksi

2.4. Sasaran meningkatnya pendapatan:

1. Daerah dari pajak, retribusi dan lain-lain pendapatan, strategi yang dilakukan adalah

Perbaikan manajemen dan Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan dari pajak dan,

retribusi dan lain-lain pendapatan .

2. Sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan aset daerah, strategi yang dilakukan adalah

dengan verifikasi, klasifikasi dan penilaian, monitoring dan investigasi aset daerah

3. Sasaran meningkatnya kinerja BUMD, strategi yang dilakukan adalah Penataan

kelembagaan BUMD, Pengembangan Manajemen BUMD, penguatan permodalan dan

pengembangan usaha.

4. Sasaran meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah, strategi yang dilakukan

adalah perencanaan, penganggaran, penatausahaan dan pelaporan keuangan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 54: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

49

BAB III

KEUANGAN DAERAH

3.1. Pengertian Keuangan Daerah

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang,

demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan

kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/ dikuasai oleh negara atau daerah yang lebih

tinggi serta pihak-pihak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

(Halim, 2004:18).

Ruang lingkup keuangan daerah meliputi:

1) hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman;

2) kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar

tagihan pihak ketiga;

3) penerimaan daerah;

4) pengeluaran daerah;

5) kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,

piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan

yang dipisahkan pada perusahaan daerah;

6) kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan

tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum.

Pengertian dan ruang lingkup keuangan daerah mempunyai arti yang cukup penting

mengingat istilah dan pengertian keuangan daerah ini terdapat di berbagai peraturan

perundang-undangan yang kadang-kadang menjadi bahan perdebatan apakah suatu keadaan

atau permasalahan termasuk lingkup keuangan daerah atau tidak.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 2011 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban

daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang

termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban

daerah tersebut. Dengan demikian keuangan daerah digunakan untuk kebutuhan daerah

dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Page 55: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

50

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan

keuangan daerah (himpunan peraturan perundang-undangan RI pedoman pengelolaan

keuangan daerah, 2011)

Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah tersebut adalah:

transparansi, adalah keterbukaan dalam proses perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan

anggaran daerah;

1. akuntabilitas, adalah pertanggungjawaban publik yang berarti bahwa proses

penganggaran mulai dari perencanaan atau penyusunan dan pelaksanaan harus benar-

benar dapat dilaporkan dan dipertangggungjawabkan kepada DPRD;

2. Value for money; berarti diterapkan tiga prinsip dalam proses penganggaran yaitu

ekonomi, efisiensi, dan efektifitas.

1) Ekonomi, pembelian barang dan jasa dengan kualitas tertentu pada harga terbaik;

2) Efisiensi, suatu produk atau hasil kerja tertentu dicapai dengan penggunaan sumber

daya dan dana yang serendah rendahnya;

3) Efektifitas, hubungan antar keluaran (hasil) dengan tujuan atau sasaran yang hendak

dicapai.

3.2. Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

3.2.1. Pengertian APBD

APBD Berdasarkan undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah,

APBD didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah, dimana satu

pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-

proyek daerah dalam satu tahun anggaran tertentu dan dipihak lain menggambarkan perkiraan

penerimaan dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran

yang dimaksud.

3.2.2 Struktur APBD

Berdasarkan undang-undang No. 17 tahun 2003 dan Standar Akuntansi Pemerintahan,

struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:

a. Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan kas yang menjadi hak daerah dan diakui

sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam satu tahun anggaran dan tak perlu dibayar

lagi oleh pemerintah.

Page 56: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

51

Kelompok pendapatan terdiri atas:

1) Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2) Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (Dana bagi hsil,

Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus).

3) Lain-lain pendapatan yang sah adalah pendapatan lain-lain yang dihasilkan dari

bantuan dan dana penyeimbang dari pemerintah pusat (hibah, dana darurat, dana

bagi hasil pajak provinsi, kabupaten/kota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus

yang ditetapkan pemerintah, bantuan keuangan dari pemerintah provinsi atau dari

pemerintah daerah lainnya.

b. Belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah atau kewajiban yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode satu tahun anggaran yang tidak akan

diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Kelompok belanja terdiri atas:

1) Belanja administrasi umum (belanja tak langsung) adalah belanja yang secara tak

langsung dipengaruhi program atau kegiatan.

2) Belanja operasi dan pemeliharaan (belanja langsung) adalah belanja yang secara

langsung dipengaruhi program atau kegiatan.

3) Belanja modal adalah belanja langsung yang digunakan untuk membiayai kegiatan

yang akan menambah aset.

4) Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan adalah belanja langsung yang digunakan

dalam pemberian bantuan berupa uang dengan tidak mengharapkan imbalan.

5) Belanja tak disangka adalah belanja yang langsung dialokasikan untuk kegiatan diluar

rencana, seperti terjadinya bencana alam.

c. Transfer adalah penerimaan/ pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan lain, termasuk

dana perimbangan dan dana bagi hasil.

d. Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun

pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama

dimaksudkan untuk untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Page 57: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

52

Struktur APBD

Struktur APBD DIY, 2012-2014

Rincian 2012 2013 2014

Rp % Rp % Rp %

Pendapatan 1.935.447.748.491

2.286.855.095.445

3.139.871.880.417,16

PAD 800.156.497.767 41,34

1.014.089.544.450 44,34 1.464.604.954.200,16 46,65

Dana Perimbangan 850.513.085.724 43,94

961.190.992.745 42,03 1.013.811.389.590,00 32,29

Lain-lain Pend. Dae. Yang Sah

284.778.165.000 14,71

311.574.558.250 13,62 661.455.536.627,00 21,07

Belanja 2.124.288.709.311

2.454.919.429.465 2.981.068.320.421,41

Belanja Tidak Langsung 1.267.028.062.579 59,64

1.427.652.115.833 58,15 1.560.157.355.822,47 52,34

Belanja Langsung 857.260.646.732 40,36

1.027.267.313.632 41,85 1.420.910.964.598,94 47,66

Belanja Pegawai 111.508.039.921 13,01

125.019.270.760 12,17 111.425.291.725,00 7,84

Belanja Barang & Jasa 527.793.940.256 61,57

609.742.631.432 59,36 867.039.199.272,94 61,02

Belanja Modal 217.958.666.555 25,43

292.505.411.440 28,47 442.446.473.601,00 31,14

Sumber : DPPKA DIY, 2015

Penerimaan untuk pembiayaan pembangunan DIY bersumber dari Pendapatan Asli

Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Dari

perkembangan pendapatan DIY menunjukkan bahwa penerimaan didominasi oleh PAD.

APBD

Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah

- PAD

- Dana Perimbangan

- Lain-lain Pendapatan

yang syah

- Klasifikasi Belanja

Menurut organisasi

- Klasifikasi Belanja

Menurut fungsi

- Klasifikasi Belanja

Menurut program dan

kegiatan

- Klasifikasi Belanja

Menurut jenis belanja

- Penerimaan

Pembiayaan

- Pengeluaran

Pembiayaan

Sumber : Mardiasmo (2006)

Page 58: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

53

Pada tahun 2014, penerimaan PAD sebesar 46,65% diikuti oleh dana perimbangan dan

lain-lain pendapatan daerah yang sah yang masing-masing sebesar 32,29% dan 21,07%.

Pada APBD DIY tahun 2014, Penerimaan dari pajak daerah ditargetkan sebesar

Rp.1.202.117.342.494,00. Penerimaan lain- lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar

Rp. 51.426.681.059,95. Hasil retribusi daerah sebesar Rp. 40.682.507.208,00.

3.3 Efisiensi Keuangan Daerah

Pengertian efisiensi, efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari

segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.

Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu

ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang

direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya”

Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip

pernyataan H. Emerson adalah:

“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output (hasil antara keuntungan

dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai

dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah

diselesaikan.”

Pengertian Efisiensi sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, efisiensi

adalah hubungan antara input dan output, efisiensi merupakan ukuran apakah penggunaan

barang dan jasa yang dibeli dan digunakan oleh organisasi perangkat pemerintahan untuk

mencapai tujuan organisasi perangkat pemerintahan dapat mencapai manfaat tertentu.

Efisiensi juga mengandung beberapa pengertian antara lain :

1. Efisiensi pada sektor hasil dijelaskan dengan konsep masukan- keluaran (input-output)

2. Efisiensi pada sektor pelayanan masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan

pengorbanan seminimal mungkin; atau dengan kata lain suatu kegiatan telah dikerjakan

secara efisien jika pelaksanaan pekerjaan tersebut telah mencapai sasaran dengan biaya

yang terendah atau dengan biaya minimal diperoleh hasil yang diinginkan.

3. Efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dicapai dengan memperhatikan

aspek hubungan dan tatakerja antar instansi pemerintah daerah dengan memanfaatkan

potensi dan keanekaragaman suatu daerah.

Page 59: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

54

Efisiensi juga mengandung beberapa pengertian yang lain, yaitu :

a. efisiensi pada sektor usaha swasta (private sector efficiency). Efisiensi pada sektor usaha

swasta dijelaskan dengan konsep input output yaitu rasio dari output dan input;

b. efisiensi pada sektor pelayanan masyarakat (public sector efficien). Efisiensi pada sektor

pelayanan masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dengan

pengorbanan seminimal mungkin;

c. suatu kegiatan dikatakan telah dikerjakan secara efisien jika pelaksanaan pekerjaan

tersebut telah mencapai sasaran (output) dengan biaya (input) yang terendah atau dengan

biaya (input) minimal diperoleh hasil (output) yang diinginkan.

Pengelolaan keuangan daerah yang efisien, untuk melihat pengelolaan daerah yang

efisien, perlu mengetahui ruang lingkup keuangan daerah yang terdiri dari: (PP no 58 tahun

2005 pasal 2)

1) hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman;

2) kewajiban daerah untuk menyelangggarakan urusan pemerintah daerah dan membayar

tagihan pada pihak ketiga;

3) penerimaan daerah;

4) pengeluaran daerah;

5) kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat

berharga,piutang barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk

kekayaan

yang dipisahkan pada perusahaan daerah;

6) Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka

penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dan/atau kepentingan umum.

Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa daerah berhak untuk memungut pajak daerah

dan retribusi daerah serta melakukan pinjaman. Tapi beberapa dari pemerintah daerah

mempunyai kebijakan untuk lebih meningkatkan PAD yang sebagian besar berimbas pada

masyarakat karena naiknya retribusi daerah ataupun pajak daerah. Kenaikan pajak atau

retribusi daerah yang berlebihan akan menuyumbat investasi, yang imbasnya pada semakin

banyaknya pengangguran.

Hal itu karena minimnya kreativitas pemerintah untuk meningkatkan PAD tanpa

meningkatkan pajak yaitu dengan lebih mengintesifkan pengelolaan kekayaan daerah.

Page 60: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

55

Pemerintah lebih menyukai cara cepat untuk meningkatkan PAD tersebut, karena

semakin tinggi PAD akan lebih meningkatkan pembelanjaan dan pembiayaan yang berimbas

pada meningkatnya program dan kegiatan. Efisiensi untuk perubahan struktur terbaru di

mana departemen dan badan-badan sektor publik lainnya yang beroperasi berdampak pada

efisiensi, dan baru-baru ini perkembangan praktek terbaik. Pada skalater besar, perubahan

yang telah dibuat untuk sistem untuk mengelola pengeluaran publikyang bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi baik secara langsung atau mendirikan dasar yang kuat untuk insentif

lebih baik menggunakan sumber daya.

3.4 Opini BPK atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Tahun 2009– 2013 adalah:

a. LKPD Tahun2009 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yaitu Aset tetap

dalam Neraca Pemerintah Daerah DaerahIstimewa Yogyakarta per31

Desember 2009 senilai Rp3.255.476.545.350,00 tidak dapat diyakini kewajarannya

karena Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta belum melakukan

penilaianatassaldo awalaset tetap dan pencatatan asset tetap pada sebagian besar Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum dilakukan sepenuhnya sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP).

b. LKPD Tahun 2010 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraph

penjelas yaitu Laporan Keuangan PemerintahDaerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral masih mencatat

aset daerah yang telah digunakan oleh kabupaten/kota diwilayah Daerah

IstimewaYogyakarta karena asset tersebut belum dilakukan penyerahan secara resmi

dengan BeritaAcaraSerah Terima(BAST).

c. LKPD Tahun 2011 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragrap

penjelas yaitu Pemerintah Daerah Daerah IstimewaYogyakarta belum menyajikan

investasi non permanen dengan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan dan aset

tetap belum dilakukan penyusutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP).

d. LKPD Tahun 2012 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Pemerintah

Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyajikan laporan keuangan secara wajar

untuk semua hal yang material.

Page 61: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

56

e. LKPD Tahun 2013 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaituPemerintah

Daerah Daerah IstimewaYogyakartatelah menyajikan laporan keuangan secara wajar

untuk semua hal yang material.

f. LKPD Tahun 2014 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaituPemerintah

Daerah Daerah IstimewaYogyakartatelah menyajikan laporan keuangan secara wajar

untuk semua hal yang material.

Page 62: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

57

BAB IV

LAYANAN KESAMSATAN DI DIY

Informasi Layanan di Samsat

4.1. Kantor Pelayanan Pajak Daerah DIY:

Jam Pelayanan Pendaftaran Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di KPPD/Samsat

DIY dilaksanakan Jam :

Hari Senin s/d. Kamis : Pukul 08.00 s/d. 13.00 Wib

Hari Jum’at dan Sabtu : Pukul 08.00 s/d. 11.00 Wib.

Jenis layanan antara lain Perpanjangan 1 Tahun, Perpanjangan 5 Tahun (cek fisik serta

ganti plat), Kendaraan Bermotor Mutasi Masuk, Kendaraan Bermotor Mutasi Keluar,

Kendaraan bermotor Baru.

4.2. Layanan Samsat Pembantu:

Adalah layanan pengesahan STNK, pembayaran PKB, dan SW-JR/SWDKLLJ yang

tempat pelaksanaanya bersifat permanen di BPD di luar Gedung Kantor Bersama

SAMSAT, dan merupakan sub sistem dari Kantor bersama Samsat Induknya,

dimungkinkan samsat online dan apabila dibutuhkan dapat melayani Penelitian Ulang 5

tahun dan Pendaftaran KBM baru.

4.3. Layanan Samsat Keliling:

Adalah layanan pengesahan STNK, pembayaran PKB, dan SWDKLLJ dengan

menggunakan kendaraan bermotor yang beroperasi dari satu

tempat ke tempat lain . SAMSAT Keliling dimungkinkan

menggunakan fasilitas SAMSAT Online melayani di 4

(empat) Kabupaten 1 (satu) Kota. Adapun jadwal Samsat

Keliling terdapat di setiap KPPD di DIY adapun jadwal

samsat keliling bergantian di setiap kecamtan.

4.4. Samsat Outlet Samsat DIY:

Layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran

PKB dan SWDKLLJ yang tempat pelaksanaanya di

sentra-sentra perbelanjaan/pusat kegiatan masyarakat

yang memungkinkan pemilik kendaraan/wajib pajak

melakukan transaksi sambil berbelanja/rekreasi, untuk

Page 63: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

58

pelayanan Samsat Outlet DIY di Galeria di Jl. Jendral Sudirman. Pengesahan STNK

setiap tahun, Pemmbayaran PKB, SW-Jasa Raharja bagi wajib pajak yang berdomisili di

Provinsi DIY. Kendaraan yang dilayani adalah kendaraan pribadi (bukan umum) baik

roda 4 maupun roda 2.

Persyaratan Pelayanan Samsat Outlet :

Identitas

a. Perorangan jati diri (KTP, SIM, KTA, C1)

Jika berhalangan melampirkan surat kuasa bermeteri cukup

b. Badan hukum

Salinan akte pendirian, keterangan domisili, surat kuasa bermeterai cukup dan ditandanganai oleh

pimpinan serta dibubuhi cap badan hokum yang bersangkutan

Instansi pemerintah (termasuk BUMN dan BUMD) surat tugas/surat kuasa bermeterai cukup dan

ditandatangai oleh pimpinan serta dububuhi cap instansi yang bersangkutan.

c. STNK Asli dan satu lembar fotocopy

d. Bukti Pelunasan PKB dan SW-Jasa Raharja (SKPD telah divalidasi) tahun terakhir;

e. Bukti Pelunasan BPKB tahun terakhir

Tempat & Waktu Pelayanan Samsat Outlet :

Galeria Mall Yogyakarta Di Jl. Jendral Sudirman Yogyakarta.

Setiap hari mulai pukul 09.00-21.00 WIB.

Petugas Samsat Outlet:

Petugas Outlet dari 4 orang yaitu 2 sift yaitu:

Sift ke – I : Pagi jam 09.00 – 14.30 Wib. Terdiri dari 2 penjaga;

Sift ke – 2 : Siang jam 14.30 – 21.00 Wib. Terdiri dari 2 penjaga.

Petugas dari 5 KPPD Kabupaten Kota, perputaran 5 hari sekali dari setiap KPPD Kabupaten

Kota.

4. 5. Samsat Pameran Sekaten:

Setiap ada Pekan Malam Pasar Sekaten (PMPS) yang rutin

diadakan setiap tahunnya yang bertepatan de ngan itu diadakan

Pameran tepatnya di Anjungan Pemda Provinsi DIY yang setiap

jam 05.30 s/d. jam 21.00 maka pelayanan Samsat DIY selalu

membuka stand pada anjungan Pemda DIY.

Page 64: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

59

Adapun petugas dari semua KPPD Kabupaten/ Kota adapun jadwal yang

mengkoordinasikan Bidang Pendapatan DPPKA DIY.

4.6. Samsat Payment Point:

• Merupakan layanan pembayaran pajak kendaraan

bermotor (pengesahan STNK Tahunan) dan

Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas

Jalan (SWDKLLJ) yang pelaksanaannya berada pada

1 Kantor Kas dan 6 Cabang Pembantu Bank BPD

DIY, yaitu :

• Kantor Kas Bank BPD Giwangan Kota Yogyakarta;

• Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Piyungan Bantul;

• Kantor Kas Bank BPD Srandakan Mangiran Trimurti Srandakan Bantul;

• Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Nanggulan Kulon Progo;

• Kantor Kas Bank BPD Wates Gununggempal Giripeni Kulon Progo;

• Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Karangmojo Gunungkidul;

• Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Semin Gunungkidul;

• Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Kalasan Sleman;

• Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Godean Sleman.

4.7. Samsat Drive Thru:

• Merupakan layanan pembayaran pajak kendaraan

bermotor dan kendaraan roda 4 (empat)

(pengesahan STNK Tahunan) dan Sumbangan

Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

(SWDKLLJ) tanpa Wajib Pajak harus turun dari

kendaraan, terletak di Samsat Pembantu Sewon

Bantul dan Samsat Kulonprogo baik roda empat maupun roda dua dengan waktu 5

(lima) menit selesai.

Page 65: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

60

4.8. Penghargaan Kesamsatan:

• Dalam memberikan pelayanan publik, KPPD / SAMSAT se DIY telah memperoleh

penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima (CPP) dari Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2009 untuk KPPD Gunungkidul

dan KPPD Bantul.

• KPPD Kota Yogyakarta pada tahun 2013, dan pengakuan pelayanan dengan Indek

Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan kategori Baik untuk 5 KPPD serta Sertifikasi

ISO 9001-2008 sejak tahun 2009.

Untuk mendukung kelancaran tugas dan menjamin tingkat akselerasi dan akurasi

data pada proses pelayanan di KPPD seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta telah

menggunakan sistem pelayanan on-line. Untuk menjamin transparansi pelayanan publik

telah dibangun berbagai fasilitas berbasis teknologi informasi, antara lain :

1. SMS Informasi PKB.

Layanan informasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBNKB) melalui SMS.

2. SMS Informasi Jatuh Tempo.

Layanan informasi jatuh tempo masa Pajak Kendaraan Bermotor yang memberikan

informasi SMS, 7 (tujuh) hari sebelum berakhirnya masa pajak.

Dalam rangka peningkatan Pelayanan Publik sebagai tindak lanjut tuntutan

masyarakat terhadap mutu Pelayanan Prima, maka aparatur pemerintah perlu

mempersiapkan diri dengan memperbaiki kinerja palayanan secara terus menerus dan

berkesinambungan diiringi dengan peningkatan Sarana dan Prasarana dari tahun ke tahun.

4.9. Potensi:

Potensi pendapatan Tahun 2012-2017 bersumber dari Pajak daerah, Retribusi Daerah

dan Lain-lain pendapatan.

Potensi Pendapatan Daerah diukur dan diperoleh berdasarkan Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2009, khusus untuk Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang sifatnya closed listed.

Hal ini sedikit membatasi gerak di daerah untuk melakukan perbaharuan penerimaan

khususnya dari pajak dan retribusi karena obyek baru yang dianggap sebagai potensi

pendapatan harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Pemerintah Pusat dan mendapat

persetujuan untuk dipungut.

Sehingga potensi yang akan digalakkan untuk beberapa tahun ke depan diarahkan

berasal dari sumber Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Lain-Lain Pendapatan

Page 66: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

61

Asli Daerah yang Sah, komponen dana perimbangan dan juga komponen dana hibah, maupun

dana-dana penyesuaian dari pusat.

Adapun potensi pendapatan dari pajak daerah adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ekonomi sehingga bertambah kendaraan baru (10-12%)

2. Potensi realisasi wajib pajak yang belum mendaftar (40%)

3. Fluktuasi harga BBM (PBBKB)

Rata-rata peningkatan kendaraan roda empat sebesar 531 unit kendaraan roda empat setiap

bulan sedang rata-rata peningkatan kendaraan roda dua sebesar 8.949 unit setiap bulan.

Dengan menggunakan model estimasi jumlah kendaraan, diperoleh proyeksi jumlah kendaraan

untuk roda empat, terbesar terdapat di Kabupaten Sleman, diikuti oleh Kota Yogyakarta

sedangkan untuk sepeda motor, proporsi terbesar terdapat di Kabupaten Sleman dan

Kabupaten Bantul.

4.10. PERSYARATAN URUSAN KENDARAAN BERMOTOR (KBM)

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

a. Syarat-syarat Perpanjangan ulang 1 Tahun:

Mengisi blangko SPTPD;

Kartu Identitas (KTP, SIM, KK, Pasport), STNK Asli + Forocopy, BPKB Asli +

Fotocopy dan Bukti pelunasan pajak terakhir).

b. Syarat-Syarat Perpanjangan ulang (5 tahunan) antara lain:

Mengisi Blangko SPTPD, Chek Fisik Kendaraan, Kartu Identitas (KTP, SIM, KK,

Pasport, STNK Asli dan Fotocopy, BPKB Asli dan Fotocopy, Bukti pelunasan pajak

terakhir).

c. Syarat-syarat Kendaraan Baru:

Mengisi blangko SPTPD, Chek Fisik Kendaraan, Kartu Identitas (KTP), Faktur,

Sertifikat Uji Type dan tanda pendaftaran type, Surat keterangan karoseri (Kendaraan

tertentu), surat keterangan dari Dinas Perhubungan, Kuitansi pembelian kendaraan

bermotor, NIK (Nomor Identifikasi Kendaraan bermotor).

d. Kendaraan Mutasi dari Luar daerah:

Mengisi blanko SPTPD;

Chek Fisik Kendaraan;

Kartu Identitas (KTP, SIM, KK, Pasport), Surat Keterangan Pindah (pengganti STNK),

Page 67: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

62

BPKB Asli dan Fotocopy, Surat Keteangan Fiskal Antara Daerah dan kuitansi

pembelian.

e. Kendaraan Mutasi Dari Dalam Daerah:

Mengisi Blanko SPTPD, chek fisik kendaraan, Kartu Identitas (KTP, SIM, KK,

Pasport) STNK, BPKB Asli dan Fotocopy, SKPD Tahun Terekhir, Kuitansi pembelian.

f. Penggantian STNK Hilang:

Laporan kehilangan dari kepolisian terdekat, iklan radio dan Koran, Cek Fisik KBM,

BPKB, Identitas (KTP), surat pernyataan kehilangan diberi meterai Rp. 6.000,- dan

STNK Hilang dapat diproses 14 hari sejak kehilangan STNK dilaporkan.

Page 68: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

63

4.11. Flowchart Pelayanan di Samsat DIY

PROSEDUR PELAYANAN PADA KANTOR BERSAMA SAMSAT

Page 69: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

64

4.11.1.

Page 70: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

65

4.11.

2

Page 71: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

66

4.11.3.

Page 72: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

67

4.11.4.

Page 73: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

68

4.3.8

4.11.5.

4.11.6.

Page 74: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

69

4.11.7.

Page 75: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

70

FLOWCHART

TATA CARA MEMPEROLEH SANTUNAN JASA RAHARJA

AHLI WARIS RUMAH

SAKIT

PAMONG

PRAJA

LAYANAN

SANTUNAN JASA

RAHARJA

MENINGG

AL DUNIA

LAPORAN

POLISI

LUKA-

LUKA

KORBAN RUMAH

SAKIT

KORBAN

4.11.8.

Page 76: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

71

4.12. Layanan Sistem Manajemen Mutu ISO

Adalah sistem dan prosedur layanan SAMSAT yang mengacu pada standar Sistem

Manajemen Mutu ” International Standardisation Organizzation: (ISO) 9001:2000.

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)

Obyek BBN-KB adalah penyerahan kepemilikan KBM (jual beli, tukar menukar, hibah,

wasiat, warisan, hadiah, atau pemasukan ke dalam Badan Usaha);

Sasaran mutu, adapun sasaran mutu Samsat setiap Kabupaten dan kota bertekat

meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak dengan mengadakan pengurangan

waktu pelayanan kurang lebih sebagai berikut:

No. Jenis Pelayanan Waktu

Standart

Sasaran Mutu

1. Kendaraan Baru 90 Menit 55 Menit

2. Pengesahan 1 Tahun 30 Menit 20 Menit

3. Pengesahan 5 Tahun 90 Menit 55 Menit

4. BN II KBM Lokal 90 Menit 55 Menit

Untuk catatan bahwa sasaran mutu yang ditetapkan, untuk penghitungan waktunya di

mulai pada saat wajib pajak menyerahkan berkas persyaratan pada bagian pendaftaran

sampai penyerahan STNK.

Tarif BBN-KB kendaraan bermotror baru :

KBM Pribadi : 10% xx NJKB;

KBM Umum Penumpang : 10% x NJKB x 70%

Untuk Penyerahan kedua dan selanjutnya adalah 1% xx dasar pengenaan BBN-KB.

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tim ISO 9001 – 2008 :

1. PENANGGUNG JAWAB / TOP MANAJEMEN

o Menyetujui Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu yang dimiliki Kantor Bersama

Samsat Yogyakarta.

o Menyetujui Panduan Mutu dan Prosedur – prosedur.

o Memutuskan penyelesaian setiap masalah utama berkaitan dengan ISO 9001 –

2008 yang tidak dapat diselesaikan TIM ISO 9001 : 2008.

o Menjamin diperolehnya sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk Kantor Bersama

Samsat Yogyakarta.

Page 77: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

72

2. WAKIL MANAJEMEN

o Melaporkan secara berkala (satu bulan sekali) kepada Top Manajemen /

Penanggung Jawab mengenai kemajuan ISO 9001 : 2008.

o Mengkoordinasikan jadwal konstultasi antara konsultan dengan Tim ISO 9001 :

2008.

o Menjamin bahwa sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 di Kantor Bersama

Samsat Yogyakarta telah ditetapkan, didokumentasi dan diterapkan secara

efektif.

o Mongkoordinasi pelaksanan Audit Mutu Internal.

o Memeriksa Panduan Mutu dan Prosedur – prosedur yang menjadi tanggung

jawab Wakil Manajemen.

o Melaksanakan sosialisasi Prosedur – prosedur yang menjadi tanggung jawab

Wakil Manajemen.

o Menjamin bahwa seluruh dokumen mutu telah didistribusikan kepada pihak –

pihak yang telah ditetapkan.

o Menjamin diperolehnya sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk Kantor Bersama

Samsat Yogyakarta.

3. ANGGOTA / WORKING GROUP

o Menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh konsultan yang berkaitan

dengan ISO 9001 : 2008.

o Melaksanakan pertemuan secara berkala (sebulan sekali) antara Working Group

dengan wakil Manajemen mengenai kemajuan ISO 9001 : 2008 dan

penyelesaian dokumen mutu.

o Menyusun dan memeriksa prosedur – prosedur (serta Instruksi Kerja) yang telah

diindentifikasi.

o Memecahkan masalah yang berhubungan dengan ISO 9001 : 2008 di unit

kerjanya.

o Menjamin bahwa seluruh dokumen mutu diterapkan diunit kerjanya.

o Menjamin diperolehnya sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk Kantor Bersama

Samsat Yogyakarta.

4.13. Kontak Informasi pelayanan kesamsatan Daerah Istimewa Yogyakarta selengkapnya

hubungi:

1. KPPD Kota Yogyakarta Alamat : Jl. Tentara Pelajar No. 13 Yogyakarta Telp. (0274)

562936:

Page 78: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

73

- Bank BPD Kantor Kas Giwangan, Jl. Imogiri Timur No. 155 Giwangan Yogyakarta

Telp. (0274) 410181.

2. KPPD Kabupaten Bantul Alamat : Jl. Badekan, Bantul, Telp. 367483;

- Samsat Pembantu Sewon/Drive True : Jl. Parangtritis km 4,5 Druwo, Sewon, Bantul

Telp. (0274) 372531.

- Bank BPD Kantor Kas Srandakan Jl. Raya Srandakan, Mangiran, Trimurti, Srandakan,

Bantul Telp. (0274) 2810238, 2810239.

- Bank BPD Kantor Cabang Pembantu Piyungan, Jl. Raya Wonosari km. 13, Sandeyan,

Srimulyo, Piyungan, Bantul Telp. (0274) 4353155.

3. KPPD Kabupaten Kulonprogo Alamat : Jl. Jogja-Wates Km. 27, Gunung Gempal, Giripeni,

Wates Kulonprogo Telp. (0274) 773166:

- Bank BPD Kantor Cabang Pembantu Nanggulan, Jatisarono Karang Nanggulan

Kulonprogo Telp. (0274) 74496744.

- Bank BPD Kantor Kas Jl. Jogja Wates Km.27, Gununggempal, Giripeni, Wates,

Kulonprogo Telp. 085100117527.

4. KPPD Kabupaten Gunungkidul Alamat : Jl. Pemuda Baleharjo Wonosari Gunungkidul Telp.

(0274) 391209:

- Layanan Kesamsatan BPD Kantor cabang pembantu Karangmojo Alamat Jl.

Karangmojo Wonosari Km 1 Plumbungan Gedangrejo.

- Karangmojo Telp. (0274) 392865 dan di Kecamatan Semin.

5. KPPD Kabupaten Sleman Alamat: Jl. Magelang KM 13 Krapyak Triharjo Sleman Telp. 868563:

- Samsat Pembantu Maguwo/Layanan LIK Maguwoharjo, Depok Jl. Adisucipto km 9,8

Maguwo Sleman Telp. (0274) 484415, 484416.

- Bank BPD Kantor Cabang Pembantu Kalasan Sleman Telp. (0274) 497597.

- Samsat Outlet, di Galeria Mall, Jl. Laksda Adisucipto Km. 6.5 Yogyakarta Telp (0274)

4331288.

Page 79: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

74

Lampiran:

1. Tabel 1: RINGKASAN APBD TAHUN 2014;

2. Tabel 2: NERACA TAHUN 2014 DAN TAHUN 2013;

3. Tabel 3: LAPORAN REALISASI APBD TAHUN 2014 (VERSI PERMENDAGRI);

4. Tabel 4: LAPORAN REALISASI APBD TAHUN 2014 DAN 2013 (VERSI SAP);

5. Tabel 5: LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TAHUN 2014

DAN TAHUN 2013.

Page 80: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

75

Tabel 1

Page 81: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

76

Page 82: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

77

Tabel 2

Page 83: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

78

Page 84: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

79

Tabel 3

Page 85: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

80

Tabel 4

Page 86: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

81

Tabel 5

Page 87: Kata Pengantar - dppka. · PDF fileDAFTAR ISI Halaman Judul ... di Lingkungan DIY dan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 42 Tahun ... Sleman

82