kata pengantar - dokument.unwaha.ac.id filebagi dosen dalam bersikap dan berperilaku baik sebagai...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena rahmat dan karunia-
Nya Buku Kode Etik Dosen Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
(Unwaha) Tambakberas Jombang dapat disusun dan diterbitkan.
Secara garis besar Buku ini bertujuan untuk memberikan pedoman
bagi dosen dalam bersikap dan berperilaku baik sebagai pribadi,
warga masyarakat maupun sivitas akademika yang bertugas
melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Juga sebagai pedoman bagi pimpinan Unwaha
dalam melakukan pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik Dosen.
Dengan adanya Buku Kode Etik Dosen ini diharapkan Dosen
dapat memahami dan menghayati standar etika dan moral serta
melaksanakannya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak, terutama
Pusat Jaminan Mutu Unwaha yang telah membantu dalam
penyusunan Buku ini. Semoga buku ini dapat memenuhi sasarannya
dan bermanfaat dalam memperlancar penyelenggaraan pendidikan di
lingkungan Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Tambakberas
Jombang.
Jombang, 22 Desember 2016
Rektor Unwaha,
Dr. H. Anton Muhibuddin, MP.
1
SURAT KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
NOMOR: /SK/Unwaha/XII/2016
TENTANG
KODE ETIK DOSEN
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
REKTOR UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 12 ayat (1,
2 dan 3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2012 Tentang Pendidikan Tinggi, dipandang
perlu menetapkan Kode Etik Dosen
Univeritas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambakberas Jombang (Unwaha);
b. bahwa Kode Etik Dosen merupakan
pedoman bagi pimpinan dalam melakukan
pemeriksaan atas pelanggaran Kode Etik;
c. bahwa Kode Etik Dosen diberlakukan bagi
semua Dosen Unwaha agar dapat dihayati
dan dilaksanakan sesuai dengan ketentian
yang berlaku;
d. Bahwa sehubungan dengan butir a, b dan c
tersebut, maka perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Rektor Univeritas KH. A.
Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional;
2
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012
Tentang Pendidikan Tinggi;
5. Statuta Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambakberas Jombang tahun 2014
Memperhatikan : Keputusan Rapat Senat Universitas KH. A.
Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang
tanggal 10 Desember 2016 tentang
persetujuan untuk mengatur Kode Etik Dosen
Unwaha.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Surat Keputusan Rektor Universitas KH. A.
Wahab Hasbullah Tambakberas Jombang
Tentang Kode Etik Dosen Unhawa;
Kedua : Kode Etik Dosen Unwaha adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini;
Ketiga : Kode Etik Dosen sebagaimana yang dimaksud
dalam dictum kedua diberlakukan bagi semua
Dosen Unwaha;
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini, maka akan diubah
dan/atau diperbaiki sebagaimana mestinya.
3
Ditetapkan di : Jombang
Pada Tanggal : 20 Desember 2016
Rektor,
Dr. H. Anton Muhibuddin, MP.
4
Lampiran:
SURAT KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
NOMOR: /SK/Unwaha/XI/2016
TENTANG
KODE ETIK DOSEN
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
KODE ETIK DOSEN
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
MUKADIMAH
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah didirikan untuk ikut
berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh kenyataan dan
kebenaran yang bersifat universal dan objektif sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila dan keislaman. Berkaitan dengan itu, sudah
seharusnya Universitas KH. A. Wahab Hasbullah mempunyai
kebebasan di dalam melaksanakan bawaan kodrat akal manusia
untuk mencapai kenyataan dan kebenaran, yaitu suatu kebebasan
yang disebut kebebasan akademik.
Agar pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan
mimbar akademik dapat terselenggara dengan baik, maka perlu
dibuat ketentuan atas dasar nilai-nilai atau norma-norma sebagai
5
suatu ketentuan yang mengikat, yang disebut kode etik dosen dan
integritas moral.
Kode Etik Dosen diberlakukan untuk dosen Universitas KH.
A. Wahab Hasbullah dalam mengemban tugas dan kewajibannya
sebagai pribadi maupun sivitas akademika sesuai dengan sifat dan
hakikatnya yang semenjak dahulu seorang pendidik mempunyai
tempat yang terhormat, karena menjadi panutan dan teladan bagi
para peserta didiknya. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen
maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen
seperti dirumuskan berikut ini.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Kode Etik Dosen ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas adalah Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
Tambakberas Jombang.
2. Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas yang berwenang
dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan
Universitas.
3. Etika merupakan filsafat praktis, artinya, filsafat yang ingin
memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan
memperhatikan apa yang harus dilakukan.
4. Kode Etik adalah serangkaian norma-norma etik yang memuat
hak dan kewajiban yang bersumber pada nilai-nilai etik yang
dijadikan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan bertindak
dalam aktivitas-aktivitas yang menuntut tanggung jawab profesi.
6
5. Moralitas adalah suatu sistem yang membatasi tingkah laku.
Tujuan pokok dari pembatasan ini adalah melindungi hak azasi
orang lain.
6. Perilaku moral diartikan sebagai perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat manusia
beradab. Nilai-nilai dasar moral itu antara lain kebenaran,
kejujuran, dan menyandarkan diri kepada kekuatan argumentasi
dalam menilai kebenaran.
7. Sivitas Akademika adalah masyarakat Universitas yang
melaksanakan kegiatan akademik yang terdiri atas dosen dan
mahasiswa.
8. Dosen adalah Pegawai Universitas dengan tugas mengajar,
meneliti, dan melakukan pengabdian pada masyarakat.
9. Guru Besar adalah Dosen dengan jabatan fungsional tertinggi
dan memiliki kemampuan akademik yang dapat diandalkan
untuk membimbing calon doktor yang sesuai dengan bidang
ilmu yang ditekuninya.
10. Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dan sedang
mengikuti program pendidikan di Universitas.
11. Peneliti adalah seorang atau sekelompok orang yang
mengadakan penelitian.
12. Penelitian didefinisikan sebagai usaha untuk memperoleh fakta
atau prinsip dan menguji kebenaran dengan cara mengumpulkan
dan menganalisis data yang dilaksanakan dengan jelas, teliti,
sistematik, dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
metode ilmiah.
13. Plagiat atau penjiplakan adalah tindakan mengumumkan atau
memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan atau gagasan orang
7
lain dengan cara mempublikasikan dan diakui sebagai ciptaan
sendiri.
BAB II
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 2
Dosen memiliki kewajiban:
a. Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menjunjung tinggi
Hukum berdasarkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945,
Sumpah Pegawai Universitas, dan Sumpah Jabatan.
b. Menjunjung tinggi tatakesusilaan dengan sepenuh hati
bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat Indonesia
khususnya dan dunia umumnya.
c. Menjunjung tinggi sifat universal dan objektif ilmu pengetahuan
untuk mencapai kenyataan dan kebenaran.
d. Menjunjung tinggi sifat beradab dalam ilmu pengetahuan bagi
keberadaan, kemanfaatan, dan kebahagiaan kemanusiaan.
Pasal 3
Dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan akademik, yaitu
kewajiban untuk memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan
melalui pengkajian, penelitian, pembahasan atau penyebarluasan
ilmu kepada mahasiswa, sesama dosen, dan masyarakat, secara
bertanggungjawab, mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi yang
dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan, yaitu:
8
a. kejujuran, berwawasan luas, kebersamaan, dan cara berpikir
ilmiah;
b. menghargai penemuan dan pendapat akademisi lain;
c. tidak untuk kepentingan pribadi semata.
Pasal 4
Tugas seorang dosen meliputi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni:
a. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran sesuai
dengan wewenang jenjang Jabatan akademiknya.
b. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka pendidikan
dan pengajaran atau dalam kegiatan pengembangan ilmu
sesuai dengan wewenang jenjang jabatan akademiknya.
c. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka pendidikan dan pengajaran atau dalam kegiatan lain
yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan
pembangunan sesuai dengan wewenang jenjang jabatan
akademiknya.
Pasal 5
Dosen wajib menjunjung tinggi kebebasan mimbar akademik, yaitu
kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat dalam lingkungan
serta forum akademik dalam bentuk ceramah, seminar, dan kegiatan
ilmiah lainnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.
1) Dosen wajib selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerja sebagai
dosen dalam mengembangkan karier akademik dan profesinya.
9
2) Dosen wajib menumbuhkembangkan suasana akademik di
lingkungan kerjanya.
Pasal 6
Sebagai seorang ilmuwan, Dosen dalam berkomunikasi baik secara
lisan maupun tertulis diharapkan menggunakan bahasa yang sopan
dan santun, tidak emosional, berpikir jernih, dan menjaga perasaan
orang lain.
Pasal 7
Dosen wajib memelihara dan menumbuhkembangkan masyarakat
akademik antar dosen melalui cara:
a. memegang teguh dan menghormati hak dan kebebasan
akademik serta hak kebebasan mimbar akademik antar dosen;
b. menghayati dasar-dasar kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan Universitas dalam bentuk tugas sosial dengan
ikut serta menyelenggarakan usaha memberdayakan dan
mengembangkan hidup kemasyarakatan serta kebudayaan;
c. menghayati dasar-dasar kekeluargaan dalam penyelenggaraan
Universitas berdasarkan Statuta Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah.
Pasal 8
Dosen wajib senantiasa menjaga kelestarian keutuhan keluarga,
keharmonisan dan kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosialnya di
masyarakat.
10
BAB III
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS
Pasal 9
Dosen memiliki kewajiban menjunjung tinggi Visi, Misi, dan Tujuan
Universitas.
Pasal 10
Dosen memiliki kewajiban menjunjung tinggi, menghayati, dan
mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.
Tanggung Jawab Dosen dalam Bidang Akademik
Pasal 11
Dosen memiliki kewajiban menjunjung tinggi hak mengajar yang
diberikan kepadanya dengan jiwa profesionalisme sebagai seorang
pendidik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan keteladanan,
yaitu:
1. mengajar dan memberikan layanan akademik dengan cara
terbaik menurut kemampuannya serta penuh dedikasi, disiplin,
dan kearifan;
2. menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah pada
kemungkinan terjadinya pertentangan kepentingan pribadi dalam
proses belajar mengajar;
11
3. menjauhi dan menghindarkan diri dari hal-hal dan perbuatan
yang dapat menurunkan derajat dan martabat dosen sebagai
profesi pendidik yang terhormat;
4. memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga dapat
merangsang daya pikir.
Pasal 12
Seorang dosen wajib memberikan bimbingan dan layanan informasi
yang diperlukan oleh mahasiswa dalam rangka memperlancar
penyelesaian studi mahasiswa dengan penuh kearifan dan dedikasi
tinggi.
1) Seorang dosen dengan jabatan Guru besar seharusnya bersedia
menjadi promotor.
Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Penelitian
Pasal 13
Dalam melaksanakan penelitian, dosen memiliki kewajiban:
a. bersikap dan berpikir analitis dan kritis.
b. jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua aspek proses
penelitian serta dilarang memalsukan atau memanipulasi data
ataupun hasil penelitian.
c. menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama dalam
menyajikan hasil penelitian.
d. bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metoda, dan gagasan
yang lain, kecuali data yang dapat dipatenkan.
e. memperlakukan teman sejawat dengan sopan.
12
f. menghormati dan menghargai objek penelitian, baik yang berupa
manusia, hewan ataupun tumbuhan, baik yang hidup maupun
yang sudah mati, atau bagian/fragmen dari objek coba tersebut.
g. mempunyai jurnal penelitian.
Tanggung Jawab Dosen sebagai Peneliti
Pasal 14
1) Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan interpretasi atas
hasil dan kesimpulan penelitian supaya hasil penelitian dapat
dimengerti.
2) Peneliti bertanggung jawab pada rekan seprofesinya.
3) Peneliti harus bersikap wajar terhadap hasil penelitian, yaitu
tidak boleh menutupi kelemahan atau membesar-besarkan hasil
penelitian.
4) Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat yang akan
diperoleh subjek penelitian.
Pasal 15
Seorang dosen yang melakukan penelitian seharusnya:
a. bersifat ilmiah, fakta diperoleh secara objektif, melalui prosedur
yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang sahih.
b. merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sebab hasil
suatu penelitian selalu dapat disempurnakan.
c. bersifat jujur, profesional, berperikemanusiaan dan
memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan,
kecermatan, dan ketelitian, perasaan religius serta keadilan
gender.
13
d. memberikan penemuan yang baru.
e. bermanfaat bagi Universitas secara ilmiah, institusional, dan
finansial.
f. berbasis kompetensi dan logis.
g. mengingat aspek akuntabilitas.
Hubungan Peneliti dengan Mahasiswa
Pasal 16
Dalam melakukan penelitian, dosen seharusnya melibatkan
mahasiswa sebagai
pemenuhan persyaratan akademik atau arena pembelajaran,
aktualitas kompetensi bidang keilmuan dan pengembangan pribadi.
Penelitian Dasar dan Terapan
Pasal 17
Sebagai peneliti, dosen seharusnya:
a. mengarahkan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan
dan/atau perolehan hak paten untuk mendorong perkembangan
industri nasional.
b. dapat meningkatkan ketahanan nasional melalui pemanfaatan
sumber daya alam.
c. dapat mensinergikan berbagai macam disiplin ilmu.
Efektivitas dan Biaya Penelitian
Pasal 18
14
1) Peneliti wajib mencermati antara manfaat yang diharapkan
dengan biaya dan beban yang dikeluarkan, khususnya beban
yang dituntut dari sponsor.
2) Peneliti dilarang menjanjikan hal di luar kemampuan peneliti.
3) Peneliti wajib menghasilkan atau memberikan apa yang dapat
dijanjikan.
4) Peneliti wajib menjelaskan apakah data dari penelitian dapat
atau tidak dapat membantu proses pengambilan keputusan.
Kesimpulan Penelitian
Pasal 19
1) Peneliti wajib menjelaskan kepada penyandang dana kesimpulan
yang diperoleh.
2) Peneliti wajib membantu dan berpartisipasi dalam interpretasi
hasil dan kesimpulan.
3) Peneliti wajib menjelaskan keterbatasan hasil penelitian dan
membedakan antara kesimpulan penelitian dan ekstrapolasinya.
4) Peneliti wajib menunjukkan kesahihan penelitian.
5) Peneliti bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa hasil
penelitian dapat dimengerti oleh penyandang dana.
Kontrak Bagi Hasil
Pasal 20
Seorang ilmuwan sebagai intelektual dalam menangani kontrak bagi
hasil seharusnya bebas dari kepentingan golongan, penguasa, agama,
atau partai agar pemikiran intelektualnya dapat membenarkan setiap
keputusannya.
15
Plagiat
Pasal 21
Peneliti atau penulis karya ilmiah tidak dibenarkan melakukan
plagiat karya ilmiah orang lain.
Tanggung jawab Dosen dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat
Pasal 22
1) Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat, dosen:
a. wajib mempunyai ketulusan hati dan kerendahan hati untuk
bekerja secara sinergis dengan dosen dari berbagai macam
disiplin ilmu.
b. wajib menghargai partisipasi masyarakat dalam menetapkan
program-program pengabdian.
c. dilarang memaksakan kehendaknya kepada masyarakat.
2) Seorang dosen wajib mendudukkan mahasiswa sebagai sahabat
kerja yang masih memerlukan proses pembelajaran
kemasyarakatan.
Pasal 23
Dosen yang melakukan Pengabdian pada Masyarakat seharusnya:
a. merujuk pada kebutuhan masyarakat.
b. dapat mencerminkan kontribusi nyata Universitas.
c. dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk masyarakat.
d. melibatkan peran serta mahasiswa.
16
e. dapat memberikan pencerahan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat serta bermanfaat bagi segenap sivitas akademika.
BAB IV
PUBLIKASI
Pasal 24
Dosen yang menulis publikasi seharusnya:
a. menggunakan bahasa yang ilmiah.
b. tidak boleh tanpa izin penyandang dana.
c. tidak boleh melupakan penelitian dan peneliti terdahulu.
d. kutipan dalam publikasi harus jujur, dan sesuai dengan makna
aslinya, demikian pula komunikasi pribadi yang dipakai dalam
publikasi.
e. apabila menampilkan gambar dan tabel yang dikutip harus
mencantumkan sumbernya.
f. apabila menampilkan gambar perorangan atau manuasia coba
(probandus) harus dengan izin, dan kalau tidak ingin dikenal
harus ditutup sebagian mukanya, terutama matanya atau bagian-
bagian yang dapat menjadi petunjuk identifikasi.
g. mencantumkan semua kontributor kecuali yang tidak bersedia.
h. memberi pernyataan jasa juga kepada pemberi gagasan,
disamping pemberi izin, fasilitas dan bantuan lain.
BAB V
KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP PELAKSANAAN
KODE ETIK
Pasal 25
17
1) Dosen wajib mengindahkan dan melaksanakan Kode Etik
Dosen.
2) Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat dikenakan sanksi
moral dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB VI
PELANGGARAN KODE ETIK
Pasal 26
Pelanggaran oleh dosen dapat berbentuk:
a. Bersikap dan bertindak yang dapat merongrong, menjatuhkan
nama baik Almamater/Keluarga Besar Universitas KH. A.
Wahab Hasbullah.
b. Merongrong kewibawaan pimpinan di lingkungan Universitas
atau Fakultas dalam menjalankan tugas dan jabatan.
c. Bertindak menyalahgunakan dan melampaui wewenang yang
ada padanya.
d. Bertindak sewenang-wenang dan tidak adil baik terhadap
bawahannya maupun sesama dosen.
e. Membocorkan rahasia Universitas dan jabatannya.
f. Membocorkan soal dan atau kunci jawabannya.
g. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun di dalam
menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi atau golongan.
h. Melawan dan meolak tugas dari atasan.
i. Menghalangi, mempersulit peneyelengaraan kegiatan akademik
dan non akademik yang telah ditetapkan Universitas/Fakultas.
j. Mencampuri urusan administrasi pendidikan dan lain-lain tanpa
wewenang sah dari Universitas/Fakultas.
18
k. Melakukan pengotoran/pengrusakan, berbuat curang serta
memalsukan surat/ dokumen yang sah seperti nilai, ijazah
maupun sertifikat dan dokumen lain.
l. Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam sikap, perkataan,
tulisan maupun gambar.
m. Menyalahgunakan nama, lambang, tanda Universitas KH. A.
Wahab Hasbullah.
n. Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun
sarana lain milik Universitas KH. A. Wahab Hasbullah tanpa
izin.
o. Memeras, berjudi, membawa, menyalahgunakan obat-obat
terlarang di lingkungan Kampus Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah
p. Menyebarkan tulisan-tulisan dan faham-faham yang tidak
sejalan dengan dasar dan azas Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah atau dilarang oleh Pemerintah.
q. Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah.
r. Melakukan plagiat dalam karya ilmiah.
s. Dan lain-lain yang dilarang oleh peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB VII
Sanksi Terhadap Dosen
Pasal 27
1) Setiap dosen Universitas KH. A. Wahab Hasbullah yang
melanggar kode etik, disiplin, tata tertib, dan peraturan yang
berlaku dikenai sanksi.
2) Sanksi yang dikenakan kepada dosen dapat berupa:
19
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Peringatan keras
d. Penundaan kenaikkan gaji berkala
e. Penundaan kenaikan pangkat
f. Pembebasan tugas
g. Pemberhentian
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 29
1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur
dengan Keputusan tersendiri
2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jombang
Pada tanggal, 20 Desember 2016
Rektor,
Dr. Anton Muhibuddin, M.P