kata pengantar - djpb · 2020. 11. 5. · modal, belanja bantuan sosial di provinsi lampung (miliar...

34

Upload: others

Post on 27-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan
Page 2: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan karunia-

Nya penyusunan Kajian Fiskal Regional (KFR) Flash Report Triwulan II Tahun 2019

Provinsi Lampung dapat diselesaikan tepat waktu.

KFR adalah salah satu kajian yang disusun oleh Kantor Wilayah DJPb Provinsi

Lampung yang diarahkan untuk memotret kondisi fiskal dan kebijakan fiskal di Provinsi

Lampung. Hasil analisis yang tertuang dalam KFR menggambarkan potret fiskal

secara ringkas yang dikaitkan dengan indikator makroekonomi pada periode kajian.

Pemilihan umum, Ramadhan, lebaran, serta momen liburan sekolah yang terjadi di

triwulan II 2019 berdampak pada peningkatan aktivitas perekonomian di Provinsi

Lampung sehingga mampu tumbuh 5,62 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal I

2019 yaitu 5,21 persen. Konsumsi Rumah Tangga tetap menjadi motor utama

didukung kenaikan pendapatan masyarakat dari rapel gaji PNS, gaji dan tunjangan ke-

14, Tunjangan Hari Raya (THR) serta daya beli yang stabil karena inflasi terkendali.

Dari sisi produksi, sektor Industri Pengolahan menjadi kontributor terbesar

pertumbuhan triiwulan ini dengan 2,05 persen.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, angka kemiskinan di

Provinsi Lampung juga turun dari 13,01 persen menjadi 12,62 persen. Program Dana

Desa yang digulirkan sejak 2015 terbukti berhasil menurunkan angka kemiskinan di

desa yang dalam 3 tahun terakhir penurunannya lebih cepat dibandingkan penurunan

angka kemiskinan di perkotaan. Namun demikian, ketimpangan pengeluaran penduduk

justru naik yang terlihat dari kenaikan gini ratio sebesar 0.03 poin menjadi 0,329.

Realisasi APBN sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal di triwulan I 2019 masih

rendah, dimana realisasi pendapatan tercatat 33,32 persen. Terjadi penurunan

realisasi penerimaan perpajakan sebesar 5 persen, namun sebaliknya Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat 3,89 persen. Adapun penyerapan APBN

sebesar 47,66 persen termasuk transfer daerah dan dana desa. Dari sisi APBD,

realisasi pendapatan sebesar Rp12,949 triliun dan realisasi belanja mencapai

Rp10,476 triliun sehingga terjadi surplus Rp2,041 triliun. Realisasi pendapatan dalam

APBD sampai akhir tahun 2019 diperkirakan akan mencapai Rp28,65 triliun dengan

realisasi belanja Rp25,99 triliun. Sementara itu, pendapatan total konsolidasian turun

4,3 persen. Total belanja konsolidasian meningkat 1,43 persen dibanding kondisi

triwulan II tahun 2018. Kontribusi pemerintah dalam Produk Domestik Regional Bruto

Page 3: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan
Page 4: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………. i

Daftar isi……………………………………………………………………………..……... iii

Daftar Grafik……………………………………………………………………………….. iv

Daftar Tabel………………………………………………………………………………... vi

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL……….………. 1

A. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)……………………..........…… 1

B. Inflasi……………………………………………………………………………. 3

C. Indikator Kesejahteraan………………………………………………...…… 3

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN………………. 5

A. Pendapatan Negara………………………………………………….........…. 5

B. Belanja Negara………………………………………………………….......... 7

C. Prognosis Realisasi APBN………………………………………….........… 9

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD…………….... 10

A. Pendapatan Daerah………………………………………………….........…. 11

B. Belanja Daerah………………………………………………………..........…. 13

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2019…....… 14

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)……………………………………........

15

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian…………..........……….. 15

B. Pendapatan Konsolidasian…………………………………………............ 15

C. Belanja Konsolidasian……………………………………………….........… 18

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional.... 20

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH…………………………………... 21

A. DAK Fisik Gagal Salur, Kesejahteraan Masyarakat Berkurang.…….... 21

B. Ironi Kopi Lampung : Daerah Penghasil dan Pengekspor Justru

Mengimpor.................................................................................................

23

Page 5: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Lampung dan Nasional (yoy), 2017-

2019…………………………………………………………….......

2

Grafik 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Lampung dan Nasional (q-to-q),

2017-2019…………………………………………………………..

2

Grafik 1.3. Inflasi Bulanan (mtm) Bandar Lampung, Metro, Gabungan,

dan Nasional, Januari - Juni 2019………………………..……...

3

Grafik 1.4. Angka Kemiskinan Lampung dan Nasional, 2016 - 2019…….. 4

Grafik 1.5. Gini Ratio Lampung dan Nasional, 2015 - 2019 …………….... 4

Grafik 2.1. Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Triwulan II

Lingkup Provinsi Lampung (miliar rupiah), 2019…….....

6

Grafik 2.2. Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Triwulan II Lingkup Provinsi Lampung (miliar rupiah), 2019.....

6

Grafik 2.3. Perkembangan Pendapatan Cukai Triwulan II Lingkup

Provinsi Lampung (juta rupiah), 2015 - 2019...........................

7

Grafik 2.4. Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja

Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar

rupiah) 2019…...................……...……………………................

8

Grafik 2.5. Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup

Provinsi Lampung (miliar rupiah), 2019....................................

8

Grafik 2.6. Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Prov.

Lampung (miliar rupiah), 2018-2019....................................

8

Grafik 3.1. Realisasi Dana Transfer Kabupaten/Kota Se-Provinsi

Lampung Triwulan II 2019 ……………………………………....

12

Grafik 3.2. Rasio Belanja Pegawai Terhadap PAD vs Rasio Belanja

Modal Terhadap Total Belanja Modal……..…………………….

13

Grafik 4.1. Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di

Provinsi Lampung (Juta Rupiah), Triwulan II 2019 dan

Triwulan II 2018……………………………..…………….….

16

Grafik 4.2. Perbandingan Pendapatan Pempus dan Pemda Terhadap

Pendapatan Konsolidasian Provinsi Lampung (Juta Rupiah),

Triwulan II 2019…………………………………………

16

Grafik 4.3. Perbandingan Pendapatan Konsolidasian (Juta Rupiah),

Triwulan II 2019 dan Triwulan II 2018…………...……

17

Page 6: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

v

Grafik 4.4. Perbandingan Belanja dan Transfer Pempus dan Pemda

terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian Provinsi

Lampung......................................…...……………………....…..

18

Grafik 4.5. Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Lampung Triwulan

II Tahun 2019……………………………....………………………

19

Grafik 4.6. Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Lampung Triwulan

II 2018………….…………………………………………….……

19

Page 7: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Lampung s.d.

Triwulan II (miliar rupiah), 2018 dan 2019….…………….

5

Tabel 2.2. Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Lampung (miliar

rupiah), 2019……………………………………………………....

9

Tabel 3.1. Realisasi APBD Lingkup Provinsi Lampung s.d Akhir Triwulan

II Tahun 2018 dan 2019 (Juta rupiah)……….………………

10

Tabel 3.2. Pagu dan Realisasi PAD Se-Provinsi Lampung Triwulan II

Tahun 2019...............................................................................

11

Tabel 3.3. Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja

Modal Lingkup Provinsi Lampung s.d Triwulan II Tahun

2019..........................................................................................

14

Tabel 4.1. Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah

Provinsi Lampung (juta rupiah), Triwulan II 2019.......

15

Tabel 4.2. Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di

Wilayah Provinsi Lampung Tahun 2018 dan 2019 (juta

rupiah)…………………………………………….......…….

17

Tabel 4.3. Laporan Statistik Keuangan Tingkat Wilayah Provinsi

Lampung Triwulan II Tahun 2019………………………………..

20

Tabel 5.1. Rencana Kegiatan DAK Fisik Tahap I 2019 yang Gagal Salur

Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Lampung..................................

21

Page 8: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

Perkembangan APBN

Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional

Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN & APBD)

Pertumbuhan Ekonomi (yoy)

K

0.24

-0.33

0.35

0.690.81

0.63

Jan Feb Mar April Mei Juni

4.27 4.52 4.92

4.01 4.21 4.22017 2018 2019

Lampung Nasional

Inflasi (mtm)

8.92

14.27

12.62

Kota Desa Lampung

Kemiskinan Gini Rasio

0.329

Perkembangan APBD

Berita/Isu Regional Terpilih

•Lamtim : Jalan (Reg); Irigasi (Penugasan)41 M•Tulang Bawang : Air Minum (Reg); Jalan

(Reg); Transportasi (Afirmasi)32 M•Provinsi Lampung : Kesehatan (Reg);

Kesehatan (Penugasan)28 M

•Lamsel : Air Minum (Reg); Air Minum (Penugasan)4 M

•Metro : SIKM (Reg)1 M

DAK Fisik Tidak Salur Tahap 2019 100rb Ton

8.000 Ton

16.000-18.000

0,78ton/ha jadi 4ton/ha

1,4kg/

kapita

Produksi Kopi Robusta Lampung Tahun 2018

Rata-rata Harga kopi Lampung turun untuk

Impor Kopi Vietnam s.d Juni 2019

Rata-rataKonsumsi kopi

Pengembangan penelitiandiharapkan produktivitas

47.31%

23.26%

12.09%

5.58%

0.36% 11.39%

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

Hibah

Belanjalain-lain

Transfer

Komposisi Belanja Konsolidasian Triwulan II

Pajak PNBP Hibah Transfer

4297036.35

905161.48

4902755.04

454982.3

77997.370

2019 2018

Komposisi Pendapatan Konsolidasian Triwulan II (juta Rupiah)

Pendapatan Negara

5202197.83

5435734.71

2019 2018

Prov. Lampung

Lampung Barat

Tanggamus

Lampung SelatanLampung Timur

Lampung TengahWay KananTulang Bawang

Pesawaran

PringsewuMesuji Tulang Bawang Barat

Pesisir Barat

Bandar LampungMetro0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35

Ras

io B

ela

nja

Pe

gaw

ai

terh

adap

PA

D

Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja

Pendapatan Belanja

Surplus

Pendapatan Belanja

Defisit

37.21%

39.72%

22.94%

0.13%

Komposisi Belanja APBN Provinsi Lampung

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

BELANJA MODAL

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Page 9: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

1

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

Perekonomian Provinsi Lampung semakin baik seiring meningkatnya aktivitas

perekonomian pada momen pemilihan umum, Ramadhan, dan Lebaran di triwulan II

2019. Tingginya realisasi investasi menjadi salah satu penopang pertumbuhan. Hal ini

tak lain buah dari upaya pelayanan prima pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan mempermudah dan mempercepat

proses perizinan melalui sistem pelayanan perizinan online e-PTSP yang sudah

terintegrasi dengan sistem Online Single Submission di Pusat. Ketersediaan bahan

baku, keamanan yang kondusif serta infrastruktur yang kian memadai juga mendorong

peningkatan daya saing Provinsi Lampung sebagai daerah tujuan investasi. Faktor

tersebut membuat perekonomian Lampung di triwulan II 2019 tumbuh 5,62 persen (y-

o-y), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yaitu 5,05 persen dan

menempatkan Lampung pada peringkat kedua pertumbuhan ekonomi tertinggi di

Sumatera. Capaian ini menumbuhkan optimisme tercapainya target pertumbuhan

ekonomi tahun 2019 didukung inflasi yang terkendali direntang 2-3 persen, konsumsi

rumah tangga sebagai motor utama perekonomian Lampung tetap stabil serta

peningkatan investasi.

A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Perekonomian Provinsi Lampung triwulan II-2019 yang diukur berdasarkan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp91,79

triliun dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp62,28 triliun

atau tumbuh 5,62 persen (y-oy) menguat dibandingkan triwulan I sebesar 5,21

persen. Angka ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

Dengan share 2.3 persen terhadap nasional, maka kontribusi Lampung terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional adalah 0,12 persen.

Menurut lapangan usaha, struktur perekonomian masih didominasi sektor pertanian

(30,53 persen) dengan sumber utama pertumbuhan sektor industri pengolahan

(2,05 persen). Semua sektor tumbuh positif kecuali sektor Jasa Keuangan dan

Asuransi (-2,27 persen). Sektor pertanian tumbuh seiring pergeseran musim panen

raya pada bulan April juga berdampak pada penurunan harga padi dan ubi kayu.

Selama bulan Ramadahan dan Idul Fitri aktivitas industri pengolahan khususnya

idustri makanan/minuman dan industri tekstil dan pakaian jadi meningkat. Sektor

transportasi, akomodasi makan minum, dan rekreasi juga tumbuh 5,92 persen.

Page 10: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

2

Pendaftaran siswa dan mahasiswa baru mendongkrak pertumbuhan sektor jasa

pendidikan sebesar 8,94 persen.

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Lampung dan Nasional (y-o-y), 2017-2019

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Di sisi permintaan, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) menjadi motor

utama perekonomian dengan share 60,42 persen sekaligus kontributor utama

pertumbuhan dengan 3,66 persen (yoy). Tingginya konsumsi masyarakat di musim

Ramadhan, lebaran, dan libur sekolah didukung dengan meningkatnya pendapatan

karena dibayarnya rapel kenaikan gaji bagi PNS, gaji dan tunjangan ke-14 PNS,

dan THR bagi karyawan swasta. Adapun komponen PMTB menjadi penyumbang

pertumbuhan 2,04 persen seiring kenaikan yang signifikan pada realisasi PMA dan

PMDN yang tercatat di BKPM selama triwulan II mencapai Rp.1,6 triliun atau naik

81,97 persen (y-o-y). Sementara itu meningkatnya pengeluaran operasional partai

politik pada puncak kegiatan Pemilihan Umum mendorong komponen LNPRT

tumbuh 10,65 persen.

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Lampung dan Nasional (q-to-q), 2017-2019

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Dibandingkan triwulan I (qtoq), pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan ini

sebesar 4,92 persen. Industri pengolahan, transportasi dan pergudangan serta

industri penyediaan akomodasi makan minum tumbuh paling tinggi. Sementara di

5.125.03

5.25.3

5.09

5.355.19

5.385.21

5.62

5.01 5.01 5.065.19

5.06

5.275.17 5.18

5.07 5.05

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2017 2018 2019

Lampung Nasional

6.624.27 3.52

-8.5

6.424.52

3.36

-8.34

6.224.92

-0.3

4.01 3.19

-1.70.41

4.21 3.09

-1.69-0.52

4.2

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2017 2018 2019

Lampung Nasional

Page 11: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

3

sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah yaitu 30,89 persen karena pembayaran rapel, gaji, tunjangan,

penyaluran Dana Desa Tahap I serta naiknya realisasi belanja barang dan belanja

modal pemerintah pada triwulan II 2019.

B. INFLASI

Perhitungan inflasi di Provinsi Lampung dilakukan di dua kota yaitu Bandar

Lampung dan Metro. Inflasi di Kota Bandar Lampung pada triwulan II tercatat 2,05

persen (qtoq). Inflasi dipicu naiknya permintaan pada kelompok bahan makanan

terutama cabai merah dan bawang merah. Pasokan bawang merah asal Brebes

yang terbatas disubtitusi dengan bawang merah asal Padang melambungkan

harga bawang merah menjadi Rp.40.000,00 per kilogram. Namun sinergi

Pemerintah Daerah bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan

operasi pasar untuk memastikan ketersediaan barang serta musim panen raya padi

pada April 2019 berhasil menekan kenaikan harga sehingga inflasi relatif

terkendali.

Grafik 1.3 Inflasi Bulanan (mtm) Bandar Lampung, Metro, dan Nasional, Januari-Juni 2019

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Sementara itu inflasi bulan Mei juga disumbang kenaikan harga pada kelompok

transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Aktivitas mudik sebagai tradisi

menjelang lebaran serta kebutuhan komunikasi untuk silaturahmi dengan keluarga

dan kebutuhan dana yang meningkat menaikkan permintaan pada kelompok ini.

Namun seiring berakhirnya lebaran bulan Juni 2019 harga volatile food semakin

terkendali dan inflasi cenderung menurun.

C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN

1. Angka Kemiskinan

Angka kemiskinan Provinsi Lampung Maret 2019 menurun 0,39 poin

dibandingkan September 2018 yaitu dari 13,01% menjadi 12,62%. Namun

0.32

-0.08

0.11

0.44

0.68 0.55

1

0.24

-0.33

0.35

0.690.81

0.63

0.14-0.04

0.16

0.52 0.49 0.48

-0.4

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

Jan Feb Mar April Mei JuniIndonesiaBandar LampungMetro

Page 12: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

4

demikian laju penurunan ini belum mampu mengejar angka kemiskinan

nasional yang telah mencapai 9,41%. Kantong kemiskinan berada di perdesaan

yaitu 14,27% (831 ribu jiwa) cukup jauh terpaut dengan angka kemiskinan di

perkotaan sebesar 8,92% (231 ribu jiwa) yang sudah lebih baik dari nasional.

Grafik 1.4 Angka Kemisinan Lampung dan Nasional, 2016- 2019

Sumber: BPS Provinsi Lampung

Melanjutkan tren dalam tiga tahun terakhir, pada periode ini penurunan angka

kemiskinan di perdesaan (0,46 poin) lebih besar dibandingkan di perkotaan

(0,14 poin). Hal ini antara lain dampak dari Dana Desa yang digulirkan sejak

2015. Dana Desa dengan prinsip swakelola memberdayakan masyarakat desa

melalui pembangunan infrastuktur, pendirian BUMDes, dan pembangunan

lainnya secara langsung telah meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

2. Gini Ratio

Gini ratio merupakan koefisien yang menunjukkan ketimpangan pengeluaran

penduduk. Gini ratio Provinsi Lampung Maret 2019 sebesar 0,329 sedikit

meningkat dari 0,326 pada periode September 2019. Meski naik, angka

tersebut masih lebih rendah dibanding gini ratio nasional. Meningkatnya gini

ratio menunjukkan semakin tinggi ketimpangan pengeluaran antar penduduk.

Secara spasial, ketimpangan lebih tinggi di perkotaan yaitu 0,346 sedangkan di

perdesaan 0,299.

Grafik 1.5 Gini Ratio Lampung dan Nasional, 2015- 2019

Sumber: BPS Provinsi Lampung

10.53

8.92

15.69

14.27

14.29 13.86 13.6913.04 13.14 13.01 12.62

8

10

12

14

16

18

Mar'16 Sept'16 Mar'17 Sept'17 Mar'18 Sept'18 Mar'19Kota Desa Lampung Nasional

0.352 0.364 0.3580.334 0.33 0.346 0.326 0.329

0.402 0.397 0.394 0.393 0.391 0.389 0.384 0.382

Sep'15 Mar'16 Sep'16 Mar'17 Sep'17 Mar'18 Sep'18 Mar'19

Lampung Nasional

Page 13: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

5

II. PERKEMBANGAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan triwulan

II 2019 mencatatkan defisit Rp12,077 triliun, naik 6,29 persen dibandingkan triwulan II

2018. Penerimaan perpajakan masih menjadi sumber pendapatan dengan kontribusi

88,72 persen. Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hanya

berkontribusi 11,3 persen. Meningkatnya defisit pada periode ini disebabkan turunnya

penerimaan pajak yang membuat pendapatan terkoreksi 5,35 persen.

Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Lampung

s.d Triwulan II (miliar Rupiah), 2018 dan 2019

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi A. PENDAPATAN NEGARA 10,995.45 4,084.98 11,603.65 3,866.24

I. PENERIMAAN DALAM NEGERI 10,995.45 4,084.98 11,601.15 3,866.24

1. Penerimaan Perpajakan 10,443.04 3,665.08 11,023.41 3,429.99

2. PNBP 552.41 419.90 577.74 436.25

II. HIBAH - - 2.50 - B. BELANJA NEGARA 33,184.23 15,448.13 33,453.34 15,943.84 I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 10,851.53 3,827.12 10,741.69 4,541.83

1. Belanja Pegawai 3,457.34 1,535.36 3,348.62 1,690.03

2. Belanja Barang 4,674.15 1,340.33 4,486.04 1,803.97

3. Belanja Modal 2,700.98 943.53 2,889.15 1,041.90

4. Belanja Bantuan Sosial 19.06 7.90 17.88 5.93

5. Belanja Lain-Lain - - - -

II. BELANJA KE DAERAH DAN DANA DESA 22,332.70 11,621.01 22,711.65 11,402.01

1. Transfer Ke Daerah 19,967.05 10,230.43 20,081.36 9,847.04

a. Dana Perimbangan 19,967.05 10,230.43 20,081.36 9,847.04

1) Dana Alokasi Umum 12,891.53 7,520.06 13,361.96 7,788.16

2) Dana Bagi Hasil Pajak 797.40 290.04 548.95 182.35

4) Dana Alokasi Khusus Fisik 2,361.71 303.32 2,020.67 28.86

5) Dana Alokasi Khusus Non Fisik 3,916.41 2,117.01 4,149.78 1,847.67

b. Dana Transfer Lainnya - - - -

2. Dana Insentif Daerah 277.25 138.63 203.18 101.59

3. Dana Desa 2,088.40 1,251.95 2,427.11 1,453.38

Surplus / Defisit (22,188.78) (11,363.15) (21,849.69) (12,077.60)

Sumber : LKBUN Kanwil DJPb Prov. Lampung (data diolah)

A. Pendapatan Negara

1. Penerimaaan Perpajakan

Penerimaan pemerintah pusat di Provinsi Lampung pada Triwulan II 2019

baru mencapai 31,12 persen atau sebesar Rp3,87 tirliun, turun 6,41

persen dibandingkan triwulan II 2018.

a) Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh mencapai Rp1,70 triliun yang disebabkan kenaikan

pembayaran PPh final oleh sektor perbankan dan peningkatan PPh

pasal 21 dan PPh pasal 25/29 saat jatuh tempo SPT Tahunan di bulan

April. Dilihat berdasarkan kabupaten/kota, penerimaan PPh tertinggi

tercatat di Pemda Provinsi Lampung dan Pemda Kota Bandar

Page 14: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

6

Lampung, masing-masing sebesar 48,93 persen dan 30,04 persen,

mengingat pusat perekonomian penduduk terpusat di daerah tersebut.

Grafik 2.1 Realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Lingkup Provinsi Lampung (miliar Rupiah), 2019

Sumber : Data Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung (data diolah)

b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Grafik 2.2 Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Lingkup Provinsi Lampung (miliar Rupiah), 2019

Sumber : Data Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung (data diolah)

Penerimaan PPN mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2015 yaitu

30,6 % (yoy) menjadi 1,29 triliun. Kenaikan ini didorong peningkatan

pembayaran di sektor perdagangan dan industri. Tiga Pemda yang menjadi

kontributor utama penerimaan PPN adalah Provinsi Lampung, Kota Bandar

Lampung dan Lampung Selatan masing-masing sebesar 50,33 persen,24,23

persen dan 10,96 persen.

c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Penerimaan PPnBM pada triwulan II 2019 sebesar Rp683,29 juta,

meningkat Rp224,88 juta dibandingkan triwulan yang sama tahun

sebelumnya. Sumbangan terbesar berasal dari Provinsi Lampung,

Tulang Bawang, dan Bandar Lampung dengan kontribusi 50,34 persen,

14,36 persen dan 12,29 persen.

277.22 259.47 235.21

389.37 365.99

168.22181.11145.28 144.95

246.29202.02

121.16

9 12.7 3.63 6.72 17.6380.1

-100

0

100

200

300

400

500

Januari Februari Maret April Mei Juni

Provinsi LampungKota Bandar LampungLampung SelatanPringsewuPesawaranTanggamusKota MetroLampung TimurLampung TengahLampung BaratPesisir BaratLampung UtaraMesujiTulang BawangTulang Bawang BaratWay Kanan

190.33149.1

194.9226.52

251.26272.47

94.03 77.96 76.79101.76

125.31 142.64

17.47 16.6346.48 60.63 61.10 77.46

-50

0

50

100

150

200

250

300

Januari Februari Maret April Mei Juni

Provinsi LampungKota Bandar LampungLampung SelatanPringsewuPesawaranTanggamusKota MetroLampung TimurLampung TengahLampung BaratPesisir BaratLampung UtaraMesujiTulang BawangTulang Bawang BaratWay Kanan

Page 15: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

7

d) Penerimaan Cukai

Pendapatan Cukai pada triwulan

II 2019 sebesar Rp93,97 juta,

turun 52,83 persen dibandingkan

tahun 2018. Sumber penerimaan

cukai adalah Cukai Tembakau,

Administrasi Cukai, Cukai Ethyl

Alkohol dan Cukai Lainnya.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sampai dengan triwulan II 2019, Pendapatan PNBP untuk Provinsi Lampung

sebesar Rp432,23 miliar, turun 15,4 persen dibandingkan triwulan II tahun 2018.

a) Penerimaan PNBP Pendapatan Jasa Pendidikan

Kontributor utama PNBP Provinsi Lampung adalah Pendapatan Jasa

Pendidikan yang merupakan pendapatan Satker BLU dengan penerimaan

sebesar Rp188,29 miliar atau 43,56 persen. Pendapatan Jasa Pendidikan

naik signifikan seiring masa penerimaan siswa dan mahasiswa baru antara

April-Juni 2019.

b) Penerimaan PNBP Biaya Pendidikan

Seiring dengan pendapatan Jasa Pendidikan, Biaya Pendidikan dari Satker

Non BLU juga memberikan kontribusi yang cukup besar pada PNBP yaitu

Rp48,41 miliar atau 11,2 persen. Mengikuti Pendapatan Jasa Pendidikan,

Pendapatan Biaya Pendidikan memberikan kontribusi kedua terbesar sebesar

Rp48,41 miliar atau 11,2 persen. Di bidang Pendidikan, pendapatan Satker

BLU lebih besar daripada Satker Non BLU.

B. Belanja Negara

1. Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi belanja pemerintah pusat sampai dengan triwulan II 2019 mencapai

Rp4,54 triliun, meningkat 18,67 persen dibandingkan tahun 2018 didorong

kenaikan di semua komponen belanja. Belanja Pegawai mencatatkan realisasi

tertinggi dengan 50,47 persen. Sedangkan Belanja Modal yang diharapkan dapat

menstimulus perekonomian justru baru terserap 36,06 persen. Rendahnya

penyerapan Belanja Modal antara lain disebabkan beberapa proyek pemerintah

baru memulai Lelang setelah lebaran (Juni 2019).

-

500

1.000

1.500

2.000

2015 2016 2017 2018 2019

1.755

276 404

199 94

Juta

Ru

pia

h

Grafik 2.4 Perkembangan Pendapatan Cukai Triwulan II Lingkup Provinsi Lampung (juta rupiah), 2015-2019

Cukai

Sumber : LKPP Kanwil DJPb Prov Lampung (data diolah)

Page 16: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

8

Grafik 2.4 Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosialdi Provinsi Lampung (miliar Rupiah), 2019

Sumber : LKPP UAPPAW Kanwil DJPb Provinsi Lampung, OM SPAN,

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)

Realisasi TKDD hingga akhir bulan Juni 2019 di Provinsi Lampung

sebesar Rp9,84 triliun atau 49,04 persen. Dana Bagi Hasil (DBH)

meningkat signifikan di bulan Juni mencapai 11,98% dari target atau

Rp65,78 miliar. Sedangkan realisasi Dana Desa di bulan Juni 2019

mencapai 37,78 persen atau Rp917,08 miliar seiring dengan pencairan

Dana Desa Tahap I dan II dibulan tersebut.

Grafik 2.5 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa Lingkup Provinsi Lampung (miliar Rupiah), 2019

Sumber: OM SPAN, Aplikasi Simtrada (data diolah)

3. Pengelolaan BLU Grafik 2.6 Tren Realisasi Dana Transfer dan Dana Desa

Lingkup Provinsi Lampung (miliar Rupiah), 2018-2019

Sumber: OM SPAN, Aplikasi MEBE (data diolah)

12,27%

19,49%

28,22%

42,67%

50,47%

5,10%

13,27%

22,86%

35,32%40,20%

36,06%

33,17%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Januari Februari Maret April Mei Juni

BELANJA PEGAWAIBELANJA BARANGBELANJA MODALBELANJA BANTUAN SOSIAL

24,89%

38,70%

32,35%

41,35%

56,20%

0,00%

73,54%

38,30%

28,20%

39,64%

59,94%66,50%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

350,00

400,00

Bandar Udara Radin Inten

Lampung

Baristrand Industri

Lampung

Politeknik Kesehatan

Tanjung Karang

UIN Raden Intan Bandar Lampung

Universitas Lampung

Rumkit Bhayangkara B.Lampung

2018 BLU

2018 RM

2019 BLU

2019 RM

2018 Kemandirian

2019 Kemandirian

Page 17: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

9

Di wilayah Provinsi Lampung terdapat 6 (enam) satker BLU yaitu Universitas

Lampung, Poltekes Tanjung Karang, IAIN Raden Inten, Baristrand Lampung,

Bandar Udara Radin Inten, dan Rumkit Bhayangkara. Berdasarkan ketersediaan

dana yang bersumber dari BLU, Bandar Udara Radin Inten Lampung memiliki

kemandirian tertinggi sebesar 73,54 persen. Rumkit Bhayangkara Bandar

Lampung sebagai Satker BLU baru di Provinsi Lampung tingkat kemandiriannya

telah mencapai 66.50 persen.

4. Manajemen Investasi Pusat.

Per 30 Juni 2019, Penyaluran KUR di Provinsi Lampung untuk usaha Mikro

sebanyak Rp1,48 Triliun untuk 71.840 debitur, Usaha Kecil sebesar Rp601,24

miliar untuk 4.797 debitur, usaha TKI sebesar Rp36,71 miliar untuk 2.324 debitur.

Melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank di Provinsi Lampung telah disalurkan Ultra

Mikro (UMi) sebesar Rp36,87 miliar untuk 7.595 debitur. Penyaluran KUR terbesar

di bidang pertanian, perburuan dan kehutanan dengan akad sebesar Rp1.28 triliun

untuk 64.871 debitur dan terkecil di bidang jasa perorangan yang melayani rumah

tangga sebesar Rp120,11 juta dengan 8 debitur.

C. Prognosis Realisasi APBN

Tabel 2.2 Perkiraan Realisasi APBN Lingkupi Provinsi Lampung (miliar Rupiah), 2019

URAIAN Pagu Tahun

2019

Realisasi Triwulan II Tahun 2019

Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV

Tahun 2019 Rp % Rp %

(1) (2) (3) (4) (5)

PENDAPATAN NEGARA 11,601.15 3,866.24 33.33% 9,481.62 81.73%

- Penerimaan Pajak 11,023.41 3,429.99 31.12% 8,610.39 78.11%

- PNBP 577,74 436.25 75.51% 809.88 140.18%

BELANJA NEGARA 33,453.35 15,943.85 47.66% 32,007.48 95.47%

- Belanja Pegawai 3,348.62 1,690.03 50.47% 3,270.26 97.66%

- Belanja Barang 4,486.04 1,803.97 40.21% 4,056.73 90.43%

- Belanja Modal 2,889.15 1,041.90 36.06% 2,680.55 92.78%

- Belanja Bansos 17.88 5.93 33.17% 17.33 96.90%

- Transfer ke Daerah dan Dana Desa 22,711.66 11,402.02 50.20% 21,982.62 96.79%

Defisit/Surplus (21,852.20) 3,298.09

(22,525.86)

Sumber : OM SPAN (data diolah)

Prognosis realisasi APBN sampai dengan triwulan IV 2019 dihitung berdasarkan

tren realisasi APBN yang terjadi mulai 2012 sampai dengan 2019. Pendapatan

kemungkinan besar hanya mencapai 81,73%. Pendapatan negara diperkirakan

menurun 5,94% di dorong oleh penurunan pendapatan negara bukan pajak. Dari

sisi pengeluaran, belanja negara diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,30%

didorong oleh tren realisasi belanja barang yang semakin menurun kecuali di tahun

2017 yang mencapai 93,62%.

Page 18: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

10

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELKSANAAN APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu mesin

pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Melalui APBD, pemerintah menjalankan

kebijakan fiskal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sampai dengan

triwulan II 2019 APBD Provinsi Lampung mencatatkan surplus Rp2,041 triliun. Belanja

pegawai masih mendominasi, khususnya pada anggaran belanja kabupaten/kota.

Meskipun demikian, komitmen pemerintah daerah terhadap pengeluaran yang bersifat

produktif semakin tinggi yang tercermin dari meningkatnya anggaran belanja modal.

Tabel 3.1. Realisasi APBD Provinsi Lampung s.d Akhir Triwulan II Tahun 2018 dan Tahun 2019 (Juta rupiah)

Uraian Tahun 2018 Tahun 2019

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

Pendapatan 29.700.324 12.802.200 31.001.959 12.517.909

PAD 5.373.886 1.680.630 5.705.967 1.275.458

Pajak daerah 3.836.913 1.238.903 3.770.954 865.267 Retribusi daerah 133.742 35.315 129.910 39.851 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 91.019 48.428 103.187 78.418 Lain-lain PAD yang sah 1.312.211 357.984 1.701.916 291.922

Dana Perimbangan 19.887.244 9.468.152 19.910.544 9.241.137

DBH 848.562 244.448 594.716 176.095

DAU 12.891.526 6.926.249 13.360.854 7.338.880

DAK 6.147.156 2.297.455 5.954.974 1.726.162

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 4.439.194 1.653.418 5.385.449 2.001.314

Hibah 618.047 77.997 946.456 69.760 DBH pajak dari Provinsi dan Pemda lainnya 1.410.323 71.961 1.961.827 383.027 Dana penyesuaian dan otonomi khusus 1.547.531 1.037.600 1.386.214 1.054.190 DID 18.000 9.000 9.690 000 Dana Desa 300.368 180.233 222.076 53.497 Bantuan keuangan dari Provinsi /Pemda lainnya 28.000 32.790 116.100 435 Lain-lain 516.924 243.836 743.087 440.404

Belanja 31.699.106 10.312.570 31.922.038 10.476.445

Belanja Tidak Langsung 17.972.313 6.788.741 18.356.269 7.799.345

Belanja Pegawai 10.648.949 4.303.753 11.378.383 5.306.046 Belanja Bunga 69.463 13.839 61.064 28.738 Belanja Subsidi 4.745 926 21.652 1.426 Belanja Hibah 2.003.392 1.220.838 1.800.275 844.518 Belanja Bantuan sosial 416.850 5.079 103.897 10.436 Belanja Bagi hasil kpd Prov/Kab/dan Pemdes 1.485.708 69.484 1.321.442 673.638 Belanja Bantuan keuangan kpd Prov/Kab/ Pemdes 3.078.765 1.167.285 3.632.259 822.800 Belanja Bantuan Keuangan kpd Partai Politik 242.377 2.874 1.268 104.359 Belanja tidak terduga 22.064 4.663 36.029 7.384

Belanja Langsung 13.726.793 3.523.829 13.565.769 2.677.099

Belanja Pegawai 812.020 618.038 721.084 182.435 Belanja Barang dan jasa 6.160.122 1.789.108 6.914.107 1.707.774 Belanja Modal 6.754.651 1.116.683 5.930.577 786.891

Surplus/(Defisit) -1.998.783 2.489.631 -920.079 2.041.464

Sumber : LRA TA 2019 Pemda se-Provinsi Lampung

Realisasi pendapatan sampai dengan triwulan II 2019 tercatat Rp12,949 triliun atau

40,38 persen dari target. Pencapaian ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun

2018 yang mencapai Rp12,802 triliun atau 43,10 persen dari target APBD 2018.

Rendahnya realisasi PAD dan Dana Perimbangan triwulan II 2019 menjadi penyebab

menurunnya realisasi pendapatan triwulan II 2019. Sedangkan penyerapan anggaran

belanja daerah sebesar Rp10,476 triliun atau 32,82 persen dari target. Secara nominal

Page 19: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

11

dan persentase, realisasi anggaran belanja tercatat naik sebesar Rp163,875 miliar

atau sebesar 1,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun anggaran 2018.

Surplus APBD triwulan II 2019 turun Rp448,167 miliar (yoy). Meningkatnya belanja

pegawai pada triwulan II 2019 sebesar Rp5,306 triliun berdampak terhadap surplus

APBD. Tekanan belanja disebabkan karena meningkatnya belanja pegawai, belanja

bagi hasil dan belanja bantuan keuangan kepada parta politik untuk mendukung

pemilihan umum 2019.

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Proporsi PAD dan DBH terhadap pendapatan menggambarkan tingkat

kemandirian suatu daerah dan pada saat yang sama menunjukan tingkat

ketergantungan suatu daerah terhadap pemerintah pusat.

Tabel 3.2. Pagu dan Realisasi PAD Se-Provinsi Lampung Triwulan II 2019

Uraian

Pajak Dearah Retribusi LLPAD Yang Sah Total PAD

Realisasi sd trw II

Persentase Realisasi sd trw II

Persentase Realisasi sd trw II

Persentase Realisasi sd trw II

Persentase

Prov. Lampung 490.304 18,19% 4.154 31,83% 27.685 4,05% 522.142 15,39% Lampung Barat 4.420 40,91% 809 37,56% 22.572 54,02% 27.801 50,78% Tanggamus 8.431 33,31% 609 8,43% 3.840 7,51% 12.881 15,40% Lampung Selatan 40.912 31,46% 3.472 31,48% 71.082 63,14% 115.466 45,52% Lampung Timur 22.910 40,20% 1.253 25,26% 29.564 39,60% 53.727 39,33% Lampung Tengah 33.406 46,26% 4.036 56,96% 18.061 19,30% 55.502 32,10% Lampung Utara 10.132 50,41% 170 8,81% 709 0,50% 11.011 6,73% Way Kanan 5.416 24,86% 907 42,05% 9.833 37,06% 16.155 32,01% Tulang Bawang 9.963 31,23% 486 27,97% 2.783 4,59% 13.231 14,04% Pesawaran 9.848 34,68% 4.492 81,87% 7.996 23,77% 22.336 33,07% Pringsewu 7.242 34,02% 1.783 39,73% 2.009 3,35% 11.034 12,87% Mesuji 2.053 21,83% 1.349 16,07% 4.052 20,42% 7.454 19,80% Tuba Barat 4.717 37,52% 1.405 50,02% 1.460 9,21% 7.582 24,28% Pesisir Barat 000 0,00% 306 5,91% 4.830 25,31% 5.136 17,03% Bandar Lampung 204.081 33,63% 11.614 25,29% 17.132 10,86% 232.827 28,73% Metro 11.432 52,15% 3.006 47,80% 68.316 62,07% 82.754 59,85%

Agregat 865.267 22,95% 39.851 30,68% 291.922 17,15% 1.197.040 21,37%

Sumber : LRA TA 2019 Pemda se-Provinsi Lampung

Total realisasi PAD sampai dengan triwulan II sebesar Rp1,197 triliun atau

21,39% dari pagu. Realisasi PAD tertinggi tercatat di Metro sebesar Rp82,753

miliar atau 59,85% dari pagu, sedangkan realisasi terendah adalah Kabupaten

Lampung Utara yaitu sebesar Rp11,011 miliar atau 6,73% dari pagu.

Penyebabnya adalah realisasi penerimaan retribusi dan lain-lain pendapatan

daerah yang sah sangat rendah.

a. Penerimaan Pajak Daerah

Realisasi pajak daerah (agregat) Provinsi Lampung sebesar 21,37 persen

dari pagu. Kota Metro mencatat penerimaan tertinggi sebesar Rp11,432

Page 20: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

12

milyar atau 52,15 persen dari pagu, sedangkan yang terendah adalah

Provinsi Lampung sebesar Rp490,303 milyar atau 18,19 persen.

b. Penerimaan Retribusi Daerah

Dalam dua tahun terakhir realisasi retribusi daerah menggambarkan

progress Pemda dalam menggali potensi penerimaan daerah diluar dana

perimbangan. Penerimaan retribusi (agregat) per triwulan II 2019 mencapai

Rp39,850 miliar atau 30,68 persen. Kenaikan tersebut karena realisasi

penerimaan retribusi di Provinsi Lampung, Kab. Lampung Tengah, Kab.

Pesawaran dan Kota Metro cukup signifikan.

c. Penerimaan Hasil Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Realisasi penerimaan (agregat) hasil kekayaan daerah yang dipisahkan

sampai triwulan II 2019 adalah Rp78,417 milyar, turun 13,37 persen

dibandingkan triwulan II 2018. Kenaikan terutama disumbang oleh Provinsi

Lampung, Kabupaten Lampung Barat dan Kota Metro.

2. Pendapatan Transfer

Penerimaan dana perimbangan triwulan II 2019 (agregat) sebesar Rp9,615

triliun, naik 1,53 persen dibandingkan triwulan II 2018. Realisasi dana transfer

tertinggi dicapai oleh Provinsi Lampung sebesar Rp2,273 triliun sedangkan

yang terendah Kabupaten Mesuji sebesar Rp153,715 miliar. Kontribusi dana

transfer terhadap total pendapatan daerah masih diatas 50% yang

mengindikasikan tingginya ketergantungan daerah terhadap Pusat.

Grafik 3.1. Realisasi Dana Transfer Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung Triwulan II 2019

Sumber : LRA TA 2019 Pemda se-Provinsi Lampung

3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Realisasi Penerimaan Lain-lain pendapatan yang sah di Provinsi Lampung

sebesar Rp2,001 triliun, penyumbang terbesar penerimaan ini adalah dari

2,273,290354,283

557,520618,011

745,569912,016

342,820445,993414,391442,962432,906

153,715313,261277,730

651,515305,154

9,241,137

Provinsi LampungLampung Barat

TanggamusLampung Selatan

Lampung TimurLampung Tengah

Lampung UtaraWay Kanan

Tulang BawangPesawaranPringsewu

MesujiTulang Bawang Barat

Pesisir BaratBandar Lampung

MetroAgregat

Page 21: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

13

penerimaan dana penyesuaian dan otonomi khusus yaitu sebesar Rp1,054

triliun. Secara keseluruhan, realisasi lain-lain pendapatan yang sah semester

II 2019 naik sebesar 21,04 persen bila dibandingkan dengan realisasi triwulan

II 2018.

B. Belanja Daerah

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal

Sampai triwulan II 2019, realisasi PAD (agregat) masih rendah yang tercermin

pada rasio belanja pegawai terhadap PAD yang nilainya diatas 100 persen.

Belanja pegawai yang lebih besar dibanding PAD, dapat dimaknai bahwa

belum ada satupun Pemda yang mampu membiayai belanja pegawai dengan

sumber PAD-nya. Pemda masih sangat tergantung pada dana perimbangan

dari pusat untuk membiayai belanjanya. Beberapa Pemda seperti Pesisir

Barat, data pajak daerahnya masih nihil karena SKPD belum menginput data.

Untuk meningkatkan PAD di daerahnya masing-masing perlu extra effort

dengan menggali sumber potensial untuk mengupayakan realisasi PAD

sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Grafik 3.2. Rasio Belanja Pegawai Terhadap PAD vs Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Sumber : LRA TA 2019 Pemda se-Provinsi Lampung

Dari grafik diatas terlihat bahwa hanya 1 (satu) Pemda yang rasio belanja

modalnya mencapai 30,16 persen yaitu Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Tercatat Kota Bandar Lampung dan Kota Metro yang rasionya diatas 10

persen, sedangkan 13 (tiga belas) Pemda lainnya rasio belanja modalnya

masih dibawah 10 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian Pemda untuk

memperbaiki kualitas APBD-nya. Realisasi belanja modal hendaknya tidak

menumpuk diakhir tahun anggaran, tetapi direalisasikan sejak awal tahun

0%

500%

1000%

1500%

2000%

2500%

3000%

3500%

4000%

4500%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%

Ras

io B

elan

ja P

egaw

ai t

erh

adap

PA

D

Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja

Page 22: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

14

anggaran berjalan sehingga multiplier effect dapat berdampak positif terhadap

kesejahteraan masyarakat.

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

APBD wilayah Provinsi Lampung digunakan untuk membiayai empat puluh

enam urusan. Terdapat 5 (lima) urusan yang mendapat alokasi tertinggi yaitu

urusan pendidikan 26,86 persen, urusan keuangan 22,78 persen, urusan

pemerintahan umum 10,98 persen, urusan kesehatan 10,89 persen, dan

urusan pekerjaan umum 10,19 persen. Sayangnya, Lampung sebagai daerah

yang kegiatan ekonominya bertumpu pada sektor pertanian, alokasi anggaran

untuk sektor pertanian hanya 1,5 persen dari APBD. Kabupaten Lampung

Timur sebagai salah satu sentra wilayah pertanian hanya mengalokasikan

anggaran sebesar 4,66 persen untuk sektor pertanian.

Dilihat berdasarkan klasifikasi urusan, kebijakan pemerintah daerah wilayah

Provinsi Lampung lebih menitik beratkan pada bidang pelayanan masyarakat,

pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan, dan

pembangunan infrastruktur untuk menunjang perekonomian di wilayah

Provinsi Lampung.

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun Anggaran 2019

Untuk memproyeksikan realisasi APBD di Provinsi Lampung telah memper-

timbangkan faktor internal dan eksternal, perkembangan indikator ekonomi makro

dan kebijakan fiskal yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. Proyeksi realisasi

APBD sampai dengan triwulan IV tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3. Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal Lingkup Provinsi Lampung s.d Triwulan II Tahun 2019

Uraian Pagu 2019 Realisasi Triwulan II 2019

Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV 2019

Rp % Rp %

Pendapatan 31.001.959.070.639 12.517.933.812.301 40,38% 28.654.925.975.365 92,64%

Belanja 31.922.037.850.116 10.476.444.909.063 32,82% 25.994.115.421.349 81,43%

Surplus/DefisitT (920.078.779.477) 2.041.488.903.238 2.660.810.554.015

Sumber : LRA TA 2019 Pemda se-Provinsi Lampung

Dengan memperhitungkan rata-rata persentase penambahan realisasi dari

triwulan I hingga akhir tahun sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 pada

masing-masing jenis pendapatan, realisasi pendapatan pada akhir tahun 2019

diperkirakan akan mencapai ±Rp28,65 triliun. Realisasi belanja diproyeksikan

pada akhir tahun 2019 mencapai ±Rp25,99 triliun.

Page 23: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

15

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun

berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian dalam periode tertentu. LKPK Tingkat

Wilayah Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Lampung periode triwulan II tahun

2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi Lampung (juta rupiah), Triwulan II 2019

Sumber: LKPK-TW Kanwil DJPb Provinsi Lampung Triwulan II Tahun 2019 (Per 2 Agustus 2019)

B. Pendapatan Konsolidasian

Pendapatan Pemerintah Umum (General Goverment Revenue) atau Pendapatan

Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh pendapatan

pemerintah pusat dan pemerintah daerah suatu wilayah dalam satu periode

pelaporan yang sama dan telah dilakukan eliminasi atas akun-akun resiprokal

(berelasi).

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

2018

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pendapatan Negara 3.865.504,55 12.063.354,15 5.202.197,83 -4,30 5.435.734,71

Pendapatan Perpajakan 3.429.987,25 867.049,10 4.297.036,35 -12,35 4.902.755,04

Pendapatan Bukan Pajak 435.517,29 11.196.305,05 905.161,48 98,94 454.982,30

Hibah 100,00 77.997,37

Transfer

Belanja Negara 15.943.140,22 9.907.888,63 15.124.367,99 1,43 14.910.578,70

Belanja Pemerintah 4.541.120,62 8.860.157,21 13.401.277,83 1,49 13.204.861,37

Transfer 11.402.019,60 1.047.731,42 1.723.090,15 1,02 1.705.717,33

Surplus(Defisit) (12.077.635,68) 2.155.465,52 (9.922.170,16) 4,72 (9.474.843,99)

Pembiayaan 192.054,87 192.054,87 -37,15 305.570,61

Penerimaan Pembiayaan Daerah 306.753,19 306.753,19 -17,15 370.233,71

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 114.698,32 114.698,32 77,38 64.663,10

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran (12.077.635,68) 2.347.520,39 (9.730.115,29) 6,12 (9.169.273,38)

Uraian2019

Page 24: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

16

Pendapatan Konsolidasian triwulan II 2019 tercatat sebesar Rp5,2 triliun atau

menurun 4,3 persen dibanding triwulan II 2018. Pendapatan perpajakan

sebesar 4,29 triliun, turun 12,35 persen. Terjadi kenaikan signifikan pada PNBP

yang tercatat sebesar Rp905,16 miliar atau naik 98,94 persen dibanding

periode yang sama tahun sebelumnya, diantaranya karena kanaikan PNBP

bidang pendidikan di saat penerimaan siswa/mahasiswa baru.

Grafik 4.2 terlihat bahwa pendapatan perpajakan pemerintah pusat sebesar

Rp3,4 triliun sedangkan untuk pemerintah daerah sebesar Rp867,04 miliar,

namun untuk pendapatan Bukan Pajak pemerintah daerah cukup besar

sebesar Rp11,19 triliun dibandingkan dengan pemerintah pusat yang hanya

sebesar Rp435,5 milyar. Dari Total pendapatan triwulan II 2019 terlihat bahwa

pendapatan daerah Provinsi Lampung sebesar Rp12,06 triliun lebih besar

dibandingkan dengan pendapatan pemerintah pusat sebesar Rp3,8 triliun. Hal

tersebut disebabkan karena adanya transfer pusat sebesar Rp11,1 triliun

Grafik 4.2 Perbandingan pendapatan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap

Pendapatan Konsolidasian Provinsi Lampung (juta Rupiah) Triwulan II 2019

Sumber : LKPK-TW II Kanwil DJPb Provinsi Lampung

Grafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi

Lampung (juta Rupiah), Triwulan II 2019 dan Triwulan II 2018

Sumber : LKPK-TW II Kanwil DJPb Provinsi Lampung

Page 25: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

17

sehingga murni dari sisi pendapatan bukan pajak daerah hanya sebesar

Rp469,64 milyar.

2. Analisis Perubahan

Total pendapatan konsolidasian triwulan II 2019 menurun 4,3% dibandingkan

dengan triwulan II 2018. Penurunan tersebut terutama disebabkan rendahnya

penerimaan pajak yang turun Rp700 miliar dengan triwulan II 2018.

Berdasarkan data dari Kanwil Pajak Bengkulu dan Lampung, realisasi pajak

baru mencapai 39,18 persen sampai 24 Juli 2019. Sementara itu, penerimaan

pajak dari sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil

dan sepeda motor serta sektor industri pengolahan yang selama ini menjadi

sektor dominan penerimaan pajak di Lampung, juga mengalami penurunan

sebesar 10,25 persen dan 24,92 persen.

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap kenaikan realisasi pendapatan

konsolidasian.

Tabel 4.2 Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah

Provinsi Lampung Tahun 2018 dan 2019 (juta rupiah)

Sumber: BPS Lampung dan LKPK-TW Kanwil DJPb Provinsi Lampung

PDRB Provinsi Lampung Triwulan II tahun 2019 terealisasi sebesar Rp91,78

triliun dengan pertumbuhan ekonomi 5,62%, menguat dibandingkan dengan

tahun 2018. Pertumbuhan tersebut belum optimal meningkatkan penerimaan

perpajakan yang justru turun pada triwulan ini. Hal ini karena pemicu

pertumbuhan pada periode ini adalah tingginya konsumsi rumah tangga saat

Sumber : LKPK-TW II Kanwil DJPb Provinsi Lampung

Grafik 4.3 Perbandingan pendapatan konsolidasian (juta Rupiah), Triwulan II 2019

dan Triwulan II 2018

Realisasi Kenaikan Realisasi Kenaikan

Penerimaan Perpajakan 4.902.755,04 11,95% 4.297.036,35 -12,35

PNBP 454.982,30 -61,36% 905.161,48 98,94

Total 5.357.737,34 5.202.197,83

PDRB/Pertu. Ekonomi 84,44T 5,35% 91,78T 5,62%

Uraian 20192018

Page 26: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

18

ramadhan dan lebaran serta peningkatan aktivitas LNPRT dimasa pemilihan

umum. Selain itu tren penurunan harga komoditas unggulan akibat sentimen

pelemahan ekonomi global juga turut andil dalam penurunan penerimaan

perpajakan ini. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi berdampak terhadap

peningkatan PNBP triwulan II sejalan pertumbuhan di sektor jasa pendidikan.

Sektor jasa pendidikan tumbuh 8,94 persen diikuti kenaikan PNBP disektor jasa

pendidikan yang cukup besar.

C. Belanja Konsolidasian

Belanja Pemerintahan Umum atau Belanja Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah

konsolidasian antara seluruh belanja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

suatu wilayah dalam satu periode pelaporan yang sama, dan telah dilakukan

eliminasi atas akun-akun resiprokal (berelasi).

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Secara agregat belanja dan transfer konsolidasian triwulan II 2019 meningkat

1,43% atau Rp213,78 miliar dibanding dengan periode triwulan II 2018.

Berdasarkan jenis belanja Konsolidasian, belanja operasional masih didominasi

oleh belanja pegawai sebesar Rp7,15 triliun naik 11,62% dibanding triwulan II

2018, adapun belanja barang mencapai Rp3,5 triliun dengan kenaikan 7,41%,

belanja modal turun Rp438,5 miliar atau sebesar 19,35% dibandingkan triwulan

II 2018. Sedangkan porsi belanja modal jumlahnya lebih kecil dibanding dengan

porsi belanja pegawai dan belanja barang. Hal tersebut mengindentifikasikan

pemerintah belum optimal mengalokasikan belanja modal. Belanja lebih banyak

terserap untuk belanja pegawai dan belanja barang. Padahal belanja modal

merupakan indikator yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Lampung. Sebaiknya belanja/pengeluaran lebih difokuskan pada jenis

program atau kegiatan yang mampu memberikan dampak langsung terhadap

perekonomian (stimulus ekonomi).

Grafik 4.4 Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian pada Provinsi Lampung

Triwulan II Tahun 2019 (Jutaan Rupiah)

Sumber : LKPK-TW II Kanwil DJPb Provinsi Lampung

Page 27: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

19

2. Analisis Perubahan

Secara umum, tidak terjadi perubahan mendasar dalam komposisi realisasi

belanja konsolidasian pada triwulan II 2019 dibandingkan triwulan II 2018.

Belanja pegawai tetap dominan diikuti belanja barang dan belanja modal.

Namun terdapat perubahan dalam kontribusi setiap jenis belanja, dimana

kontribusi belanja pegawai naik 4,32 persen, belanja barang naik 1,29 persen,

sebaliknya kontribusi belanja modal justru turun 3,11 persen.

Naiknya persentase belanja pegawai pada triwulan ini karena pembayaran rapel

dan gaji dan tunjangan ke-14 bagi PNS. Kenaikan belanja barang sejalan

dengan tren realisasi belanja barang yang mulai naik di triwulan II. Sedangkan

realisasi belanja modal turun karena pengerjaan lelang dan proyek pemerintah

lebih banyak dimulai setelah lebaran (bulan Juni 2019).

3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional

Kebijakan fiskal pemerintah diantaranya tercermin dari besarnya alokasi APBN

dan APBD di daerah. Realisasi transfer pemerintah pusat melalui DAK Fisik dan

Dana Desa serta bantuan sosial di triwulan II berkontribusi pada penurunan

angka kemiskinan Provinsi Lampung pada periode ini. Realisasi Dana Desa

yang mencapai Rp9,84 triliun menciptakan peluang lapangan kerja serta

peningkatan pendapatan masyarakat desa sehingga angka kemiskinan di desa

turun dari 14,73 persen menjadi 14,27 persen. Naiknya realisasi belanja

pegawai melalui pembayaran rapel gaji PNS serta gaji dan tunjangan ke-14 juga

meningkatkan pendapatan masyarakat dan memicu kenaikan konsumsi rumah

tangga yang pada akhirnya meningkatkan aktivitas dan pertumbuhan ekonomi

di Lampung.

Grafik 4.5 Komposisi Belanja Konsolidasian Prov. Lampung

II

Sumber : LKPK-TW II Kanwil DJPb Provinsi Lampung Sumber : LKPK-TW II Kanwil DJPb Provinsi

Lampung

Grafik 4.6 Komposisi Belanja Konsolidasian Prov. Lampung

Triwulan II 2019

Page 28: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

20

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional

Tabel 4.3 Laporan Statistik Keuangan Tingkat Wilayah Provinsi Lampung

Triwulan II Tahun 2019

Sumber: LO GFS Triwulan II Kanwil DJPb Provinsi Lampung Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB dari sisi Belanja Pemerintah dihitung

dengan cara membandingkan pengeluaran konsumsi pemerintah dengan PDRB.

Kontribusi belanja pemerintah terhadap PDRB Lampung pada triwulan II mencapai

16,23 persen. Dampak belanja pemerintah terhadap pembentukan PDRB

tercermin dari pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh

30,89 persen (qtoq) serta menyumbang 0,42 persen terhadap pertumbuhan

lampung yang sebesar 5,62 persen. Kontribusi pengeluaran pemerintah relatif

kecil karena struktur PDRB Provinsi Lampung masih didominasi konsumsi rumah

tangga. Adapun porsi pengeluaran pemerintah hanya 7 persen dari PDRB Provinsi

Lampung. Kontribusi investasi pemerintah dalam PDRB Lampung triwulan II

adalah 1,8 persen. Peranan investasi pemerintah cukup rendah dibandingkan

investasi swasta, dimana total PMTB dalam PDRB Provinsi Lampung mencapai

Rp30,272 triliun artinya investasi pemerintah hanya 5,5 persen dari total realisasi

investasi di Provinsi Lampung. Dengan demikian, investasi pemerintah

menyumbang 0,01 persen dari total 5,62 persen pertumbuhan Provinsi Lampung

periode ini.

Transaksi yang mempengaruhi kekayaan netto

Pendapatan 22.748.518.169.820

a. Pajak 4.308.985.714.967

b. Kontribusi sosial

c. Hibah 1.271.819.446.927

d. Pendapatan lain 17.167.713.007.926

Beban 14.899.248.097.606

a. Kompensasi pegaw ai 7.202.478.194.580

b. Penggunaan barang dan jasa 3.295.660.207.131

c. Konsumsi aset tetap

d. Bunga 28.738.029.069

e. Subsidi 1.426.015.480

f. Hibah 4.170.315.022.088

g. Manfaat sosial 16.363.723.630

h. Beban lainnya 184.266.905.628

Keseimbangan operasi bruto/neto 7.849.270.072.214

Transaksi Aset Non Keuangan Neto 1.828.300.009.237

a. Aset tetap 1.693.777.061.088

b. Persediaan

c. Barang berharga

d. Aset nonproduksi 134.522.948.149

Net Lending/Borrowing 6.020.970.062.977

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban

a. Akuisisi Neto Aset Keuangan 6.114.740.770.239

- Domestik 6.114.740.770.239

- Luar Negeri

b. Keterjadian Kew ajiban -83.598.319.190

- Domestik -83.598.319.190

- Luar Negeri

Sumber : LO GFS triw ulan II 2019 Kanw il DJPBN Provinsi Lampung

Tabel 4.3 Laporan Statistik Keuangan Tingkat Wilayah Provinsi Lampung

Triwulan II Tahun 2019

Page 29: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

21

V. BERITA/ISU REGIONAL TERPILIH

A. DAK Fisik Gagal Salur, Kesejahteraan Masyarakat Berkurang

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui

alokasi dana transfer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

diantaranya dengan memberikan Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik). DAK Fisik

diarahkan untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan

pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi, mendukung pencapaian prioritas nasional

yang menjadi kewenangan daerah serta mempercepat pembangunan infrastruktur dan

pelayanan dasar di lokasi perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi. Sejak

tahun 2016, Pengalokasian DAK Fisik didasarkan pada proposal daerah (proposal

based). Seluruh kegiatan yang dibiayai DAK Fisik adalah usulan daerah yang

diselaraskan dengan prioritas nasional. Hal ini dilakukan agar DAK Fisik lebih tepat

sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Pagu DAK Fisik Provinsi Lampung tahun 2019 sebesar Rp.2.020.670.664.000,00.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2018 yaitu Rp.2.361.712.726.000,00.

Tahun lalu realisasi DAK Fisik lingkup Provinsi Lampung mencapai 95,4 persen.

Sementara batas akhir penyerahan dokumen persyaratan DAK Fisik tahap I tahun

2019 adalah 22 Juli 2019. Dari 223 bidang DAK Fisik di enam belas Pemda Lingkup

Provinsi Lampung, terdapat 10 bidang yang tidak layak salur tahap I.

Tabel 5.1 Rencana Kegiatan DAK Fisik Tahap I 2019 yang Gagal Salur Lingkup Kanwil DJPb Provinsi Lampung

No Pemda Tidak Salur Nilai Kegiatan Rencana Kegiatan Alasan Tidak

Salur

1 Provinsi

Lampung

Reguler Kesehatan

Rp24,816,367,000

Rehab Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Jiwa Lampung; alat IGD dan alat kesehatan di ruang operasi RSU Abdoel Moeloek.

Tidak memiliki kontrak fisik

Penugasan Kesehatan

Rp3,271,816,000

Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (PMT BUMIL KEK)

2 Lampung Selatan

Reguler Air Minum

Rp1,993,204,000

Pembangunan Sumur Bor Kapasitas 2 L/det Desa Bandar Agung Kec.Sragi Kab.Lampung Selatan.

Tidak memiliki kontrak fisik

Penugasan Air Minum

Rp2,332,000,000 Pengembangan SPAM dan Sumur Bor di beberapa Desa

3 Tulang

Bawang

Reguler Air Minum

Rp1,933,397,000 Pengembangan jaringan pipa SPAM di Banjar Agung

Terdapat Permasalahan dalam proses lelang (LPSE diretas)

Reguler Jalan Rp27,587,226,000 Pembangunan jalan lingkungan, jalan sungai dan jembatan

Affirmasi transportasi

Rp5,316,251,000 Pembangunan jalan.

Page 30: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

22

4 Lampung

Timur

Reguler Jalan Rp38,545,311,000 Peningkatan struktur dan kapasitas jalan.

Terdapat Permasalahan dalam proses lelang (LPSE diretas)

Penugasan Irigasi

Rp3,164,802,000 Rehabilitasi saluran primer sepanjang 3 km.

5 Metro Reguler Sentra Industri Kecil

dan Menengah Rp1,320,000,000

Pengadaan mesin dan peralatan proses produksi laminasi bambu dan pembangunan pagar keliling untuk revitaslisasi senta IKM.

Kontrak masih dalam proses sanggah dan baru bisa di tandatangani 26 Juli 2019

Jumlah Rp 110,280,374,000

Sumber: OMSPAN dan KPPN

Sepuluh (10) bidang tersebut dipastikan tidak salur seluruhnya mengingat sistem

penyaluran tahap II dan tahap III didasarkan pada capaian output. Ini berarti ada dana

yang tidak terserap ke daerah padahal telah dianggarkan oleh pemerintah pusat.

Kerugian akibat tidak salurnya DAK Fisik ini tidak hanya berupa gagalnya

pembangunan sarana publik yang telah direncanakan. Lebih dari itu, multiplier effect

yang diharapkan dari setiap belanja pemerintah untuk menstimulus perekonomian juga

tidak berjalan. Pembangunan DAK Fisik diharapkan mampu menstimulus

perekonomian di daerah tersebut, memenuhi kebutuhan dasar yang penting dan pada

akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan tingkat

kesehatan, pendapatan, perbaikan akses jalan, dan sebagainya. Dalam kasus ini

misalnya, gagal salur DAK Fisik untuk kegiatan PMT Bumil KEK berpotensi

menurunkan tingkat kesehatan masyarakat; kegagalan pengadaan mesin dan

peralatan produksi berpotensi mengurangi produktivitas dan pendapatan pelaku IKM;

gagalnya pembangunan jalan menghambat transportasi masyarakat serta

menghilangkan kesempatan penambahan penghasilan bagi masyarakat yang

seharusnya dipekerjakan untuk proyek pembangunan jalan. Ini hanya sebagian kecil

dari potensi kerugian yang dialami masyarakat akibat gagalnya kegiatan yang

direncanakan dibiayai DAK Fisik terealisasi.

Pemerintah daerah seyogianya lebih aktif berkoordinasi dengan pihak terkait agar

kendala dalam pemenuhan persyaratan DAK Fisik dapat teratasi. Di Kabupaten Tulang

Bawang dan Kabupaten Lampung Timur, akibat website LPSE diretas, proses lelang

untuk kegiatan DAK Fisik terhambat dan tidak bisa selesai tepat waktu. Menurut

Kepala Satgas III Unit Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK), Dian Patria website LPSE di lingkup Provinsi Lampung rawan diretas

oknum yang mengintervensi proses pengadaan melalui sistem. Hal ini menjadikan

Provinsi Lampung zona merah dalam pengadaan barang dan jasa. Pemerintah daerah

memang telah berupaya mengalihkan proses lelang ke LPSE Provinsi namun

Page 31: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

23

beberapa bidang tetap tidak bisa selesai tepat waktu. Kedepannya, pemerintah daerah

dapat mengantisipasi dan memitigasi risiko ini sekaligus mempercepat proses lelang di

awal waktu agar tidak terlambat menyelesaikan kontrak kegiatan.

KPPN dan Kanwil DJPb Provinsi Lampung juga telah berupaya mendorong Pemda

untuk memenuhi persyaratan DAK Fisik baik melalui surat, kegiatan Focus Group

Discussion, dan media lainnya. Namun kewenangan dalam pemenuhan persyaratan

tersebut sepenuhnya berada di Pemda. Oleh karenanya perencanaan yang baik

dengan memasukkan unsur mitigasi risiko juga perlu terus diperbaiki agar DAK Fisik

selanjutnya dapat terserap sepenuhnya.

B. Ironi Kopi Lampung: Daerah Penghasil dan Pengekspor Justru Mengimpor

Lampung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di

Indonesia. Di tahun 2018 produksi kopi robusta Lampung mencapai lebih dari 100 ribu

ton. Dari jumlah tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan kopi nasional, kopi juga

menjadi salah satu komoditas utama ekspor Lampung.

Meski menjadi salah satu lumbung ekspor kopi, namun harga biji kopi Lampung terus

mengalami penurunan sejak tahun 2018. Petani di wilayah Tanggamus dan Lampung

Barat mengeluhkan harga biji kopi (green bean) kualitas baik kini hanya sekitar

Rp.18.000,00 per kilogram dan kualitas asalan Rp16.000,00 per kilogram. Harga ini

tercatat terendah dalam tujuh tahun terakhir.

Maraknya impor kopi asal Vietnam yang dilakukan oleh oknum perusahaan di

Lampung diduga menjadi salah satu penyebab harga kopi Lampung terus merosot.

Fakta ini cukup mengagetkan Gubernur Lampung yang baru saja dilantik, Arinal

Djunaidi. Menurutnya, Lampung sebagai salah satu daerah penghasil dan pengekspor

kopi tidak seharusnya mengimpor kopi dari negara lain. Beliau geram mengetahui ada

pengusaha kopi asal Lampung yang melakukan impor juga menyayangkan pihak yang

merekomendasikan dan menyetujui impor kopi di Lampung. Data Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Lampung, sampai dengan pertengahan tahun ini, impor kopi asal

Vietnam oleh pengusaha kopi Lampung mencapai 8.000 ton.

Modus pengusaha yang mengimpor adalah reekspor. Pengusaha tersebut mengimpor

kopi Vietnam kualitas rendah/asalan dengan harga dibawah harga kopi Lampung yaitu

Rp15.000,00 per kilogram. Selanjutnya biji kopi tersebut dipilih dan dioplos dengan biji

kopi Lampung untuk diekspor ke negara lain. Praktik ini membuat kulitas kopi ekspor

asal Lampung menurun dan menjadikan harga jual kopi ekspor Lampung merosot.

Harga kopi kualitas ekspor asal Lampung seharusnya 3-4 dolar Amerika per kilogram.

Page 32: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

24

Dengan kurs dolar Amerika yang mencapai Rp.14.000,00 harga kopi asal Lampung

kini hanya dikisaran 1 dolar saja yaitu Rp.17.500,00-Rp.18.000,00 per kilogram.

Gubernur Lampung mengambil langkah cepat untuk menghentikan impor kopi

tersebut. Pihaknya telah bersurat kepada Kementerian dan pihak terkait untuk

membatasi impor kopi. Beliau juga dengan tegas melarang pengusaha asal Lampung

mengimpor kopi dan akan melakukan investigasi terkait impor kopi ini. Pembatasan

dan penghapusan impor kopi diharapkan dapat memperbaiki posisi neraca

perdagangan Lampung yang sampai Juni 2019 mengalami defisit US$247,23.

Selain pembatasan dan penghentian impor kopi di Lampung, Pemerintah Daerah juga

perlu terus mengembangkan potensi kopi robusta sebagai salah satu identitas Provinsi

Lampung. Banyak cara dapat dilakukan diantaranya dengan terus mendorong

permintaan kopi domestik. Saat ini konsumsi kopi per kapita penduduk Indonesia baru

1,4 kilogram. Bandingkan dengan Singapura yang telah mencapai 4 kilogram per

kapita, Malaysia 5 kilogram per kapita dan Finlandia 12 kilogram per kapita. Dengan

maraknya kedai kopi kekinian, potensi naiknya konsumsi kopi per kapita dapat

ditingkatkan. Pemerintah Daerah juga dapat terus mempromosikan kopi utamanya di

kalangan birokrat dan tamu daerah agar kopi Lampung makin dikenal.

Pemerintah daerah Lampung juga perlu terus mengembangkan agrowisata kopi.

Kualitas kopi yang baik, potensi wisata alam yang sangat besar meliputi pantai,

perkebunan, dan potensi wisata lainnya jika diramu dengan baik menjadikan Lampung

pusat edukasi, penghasil, serta wisata kopi. Sinergi dengan Dinas Pariwisata dan

Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM untuk mempromosikan keunggulan kopi

bersamaan dengan penyelenggaraan festival budaya dan event pariwisata lainnya juga

terus dapat dikembangkan. Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) bidang pariwisata

juga perlu diarahkan untuk mengembangkan infrastruktur agrowisata kopi sebagai

salah satu objek wisata unggulan Lampung.

Selanjutnya, melalui program Petani Berjaya yang diusung oleh Gubernur Lampung,

dengan pengembangan penelitian bibit unggul diharapkan produktivitas lahan kopi di

Lampung dapat meningkat dari 0,78 ton per hektar menjadi 4 ton per hektar.

Bersamaan dengan itu, kualitas biji kopi robusta asal Lampung terus ditingkatkan.

Pemerintah juga perlu melakukan pembinaan kepada petani lokal dalam mengolah biji

kopi mulai dari petik merah sampai pengeringan biji dan penyangraian. Jika kualitas

pengolahan semakin baik pada gilirannya Lampung tidak hanya dapat mengekspor biji

kopi namun juga mengekspor hasil olahan kopi.

Page 33: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan

KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI LAMPUNG

Jalan Cut Mutia No. 23ABandar Lampung

Page 34: KATA PENGANTAR - DJPb · 2020. 11. 5. · Modal, Belanja Bantuan Sosial di Provinsi Lampung (miliar ... Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di Provinsi Lampung ... pertumbuhan