kata pengantar - 103.12.84.195

186

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 2: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

i

Page 3: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

i

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan

Kualitas terhadap Permukiman Kumuh dan Perumahan Kumuh yang kemudian diperbaharui

dengan Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas

Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK)

menginisiasi kolaborasi melalui program KOTAKU dengan pemerintah daerah sebagai pelaku

utama penanganan permukiman kumuh untuk mewujudkan permukiman layak huni, sehat, aman,

harmonis, dan berkelanjutan.

Penanganan permukiman kumuh perkotaan di Kota Langsa dituangkan dalam Memorandum

Program RPKPKP Kota Langsa dengan menetapkan Kawasan Krueng Langsa sebagai prioritas

pertama penanganan kumuh tahun 2018 untuk Kota Langsa. Penanganan ini merupakan bagian

dari kebijakan Pemerintah Kota dalam rangka merevitalisasi Kawasan wisata ikonik Krueng Langsa

secara bertahap dengan melibatkan multi sektor dalam pelaksanaannya.

Dalam rangka menjamin penataan Kawasan ini tidak menimbulkan dampak sosial dan lingkungan

terhadap Warga Terkena Dampak (WTP) yang berada di lokasi terdampak, Pemerintah Kota

Langsa menyusun dokumen Rencana Tindak Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali (RTPTPK)

atau LARAP. Lokasi terdampak berada di 3 gampong, yaitu Kecamatan Langsa Kota (Gampong

jawa, gampong Teungoh) dan Kecamatan Langsa Lama (Sidorejo).

Dokumen LARAP ini berisi rencana penataan Kawasan dan sub kawasan, sensus WTP dan

inventarisasi aset terdampak, hasil konsultasi dengan WTP, pelaksanaan penataan Kawasan dan

penanganan dampak terhadap WTP, dan monitoring pelaksanaannya.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

kajian LARAP. Kami berharap dokumen ini akan menjadi acuan bagi pihak-pihak terkait dalam

pelaksanaan dampak sosial dan lingkungan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan penataan

Kawasan Krueng Langsa.

Langsa, 11 Desember 2019

Tim Penyusun LARAP Krueng Langsa

Page 4: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

ii

SINGKATAN DAN AKRONIM

APBD

APBK

:

:

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional

Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Bappenas

BGS

BKM

BMN

BPN

BSG

BWSS

:

:

:

:

:

:

:

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Bangun Guna Serah

Badan Keswadayaan Masyarakat

Barang Milik Negara

Badan Pertanahan Nasional

Bangun Serah Guna

Balai Wilayah Sungai Sumatera

BDI

DAK

DED

:

:

:

Bantuan Dana Investasi

Dana Alokasi Khusus

Detail Engineering Design

DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya

Dit. PKP : Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

ESMF

HGB

:

:

Environmental and Social Management Framework

Hak Guna Bangunan

IDB

IMB

:

:

Islamic Development Bank/Bank Pembangunan Islam

Izin Memiliki Bangunan

Gampong : Kelurahan

IPAL

KJPP

KK

KMW

:

:

:

:

Instalasi Pengolahan Air Limbah

Konsultan Jasa Penilaian Publik

Kepala Keluarga

Konsultan Manajemen Wilayah

KOTAKU : Kota Tanpa Kumuh

Page 5: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

iii

KRT

KSP

KSPI

LARAP

MBR

:

:

:

:

:

Kepala Rumah Tangga

Kerja Sama Pemanfaatan

Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur

Land Acquisition and Resettlement Action Plan/Rencana Tindakan Pengadaan

Tanah dan Permukiman

Masyarakat Berpenghasilan Rendah

NOL : No Objection Letter – Surat Persetujuan Bank Dunia

NSUP : National Slum Upgrading Project

PDAM

PIM

PKP

PS

:

:

:

:

Perusahaan Daerah Air Minum

Pengelolaan Informasi dan Masalah

Pengembangan Kawasan Pemukiman

Performance Standard

PUPR

RAB

:

:

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Rencana Anggaran Biaya

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RPKPKP : Rencana Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan

RP2KPKP : Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

Perkotaan

RTPTPK (LARAP) : Rencana Tindak Penyediaan Tanah dan Permukiman Kembali

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

RDTR : Rencana Detail Tata Ruang

SANIMAS : Sanitasi Berbasis Masyarakat. Program peningkatan kualitas lingkungan di

bidang sanitasi, khususnya pengelolaan air limbah yang diperuntukkan bagi

kawasan padat kumuh miskin (PAKUMIS) perkotaan dengan menerapkan

pendekatan pemberdayaan masyarakat.

SHM

Site Plan

:

:

Surat Hak Milik

Rencana Tapak. Gambar dua dimensi yan menunjukan detail dari rencana

yang akan dilakukan terhadap sebuah kaveling tanah, baik menyangkut

rencana kegiatan infrastruktur, fasilitas umum, dan fasilitas sosial

SK : Surat Keputusan

Page 6: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

iv

UKM : Unit Kegiatan Masyarakat

WCP

WTP

:

:

Waste Collecting Point –

Warga Terdampak Proyek

Page 7: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

v

DAFTAR lSI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Kegiatan ................................................................................................................. 3

1.3 Lingkup Kegiatan ................................................................................................................ 3

1.4 Keluaran ............................................................................................................................ 3

BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................... 4

2.1 Kawasan Krueng Langsa ..................................................................................................... 4

2.2 Kawasan SUB 1 .................................................................................................................. 13

BAB III VISI, KONSEP, DAN RENCANA PENATAAN KAWASAN ............................................23

3.1 Visi dan Konsep Penataan Kawasan ................................................................................... 23

3.2 Ketentuan Hukum yang Melandasi Pelaksanaan Penataan ............................................. 25

3.3 Rencana Penataan Kawasan SUB Kawasan 1 .................................................................... 25

BAB IV HASIL KAJIAN WARGA TERDAMPAK PROYEK .........................................................25

4.1 Sensus WTP ........................................................................................................................ 28

4.2 Inventarisasi Aset Terdampak ............................................................................................ 32

4.3 Kajian Sosial Ekonomi ......................................................................................................... 33

BAB V HASIL KAJIAN LEGALITAS TANAH DAN HAK ATAS TANAH .......................................35

5.1 Ketentuan Hukum yang Berlaku ........................................................................................ 35

5.2 Hasil Kajian Status Legalitas Tanah WTP ............................................................................ 41

5.3 Rencana Bidang Tanah yang Diusulkan dalam Penataan .................................................. 43

5.4 Kesepakatan dengan WTP.................................................................................................. 44

BAB VI KEGIATAN KONSULTASI PUBLIK .............................................................................46

6.3 Sosialisasi............................................................................................................................ 46

6.2 Rembug dan Konsultasi ..................................................................................................... 46

6.3 Publikasi ............................................................................................................................. 46

6.4 Rencana Kegiatan Konsultasi Akhir .................................................................................... 47

BAB VII PENILAIAN ASET TERDAMPAK ..............................................................................51

7.1 Penilaian Aset .................................................................................................................... 51

7.2 Kompensasi ....................................................................................................................... 54

7.3 Pola Penanganan Bagi WTP Di Atas Tanah Negara........................................................... 55

BAB VIII RENCANA PEMINDAHAN WARGA TERDAMPAK PROYEK .....................................56

8.1 Hak Tanah dan Lokasi Relokasi Warga Terdampak Proyek (WTP) .................................... 56

8.2 Hak Tanah dan Lokasi Relokasi Warga Terdampak Proyek (WTP) .................................... 62

8.3 Pemindahan dan Pembongkaran Bangunan Lama ............................................................ 82

BAB IX RENCANA KERJA PENATAAN KAWASAN ................................................................64

9.1 Pembongkaran Bangunan Terdampak Dan Pembersihan Lahan ...................................... 64

9.2 Pembangunan Infrastruktur Yang di Rencanakan ............................................................. 64

Page 8: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

vi

9.3 Rencana Kerja Penataan Kawasan ..................................................................................... 57

BAB X PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN INFORMASI MASYARAKAT .............................68

10.1 Pemantauan Selama Proses Kegiatan .............................................................................. 68 10.2 Pelaporan ......................................................................................................................... 68 10.3 Penanganan Informasi Masyarakat ................................................................................. 69

LAMPIRAN ........................................................................................................................70

Page 9: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

01. Berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019, arah kebijakan pembangunan wilayah perkotaan

difokuskan untuk membangun kota berkelanjutan dan berdaya saing menuju

masyarakat kota yang sejahtera. Sasaran pembangunan kawasan permukiman secara

nasional adalah pencapaian target akses universal untuk memenuhi kebutuhan 100%

akses sanitasi, 0% luasan kumuh, dan 100% akses air minum. Kementerian PUPR melalui

Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan berbagai program untuk mendukung

pencapaian target nasional tersebut.

02. Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) merupakan salah satu program yang diarahkan

untuk menangani permasalahan permukiman kumuh, melalui peningkatan akses

terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman perkotaan. Program ini

memiliki target penanganan seluas 23.656 hektar dari 38.431 hektar yang menjadi

target nasional. Peningkatan kualitas infrastruktur permukiman dilakukan melalui

pendekatan skala lingkungan dan skala kawasan dengan sumber pembiayaan dari

pinjaman luar negeri. Pelaksanaan kegiatan skala kawasan akan dilakukan pada 94 kota

prioritas, salah satunya adalah Kota Langsa.

03. Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) PUPR Nomor 2/PRT/M/2016 tentang

Peningkatan Kualitas terhadap Permukiman Kumuh dan Perumahan Kumuh yang

kemudian diperbaharui dengan Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 tentang

Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman

Kumuh, Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) menginisiasi kolaborasi melalui program

KOTAKU dengan pemerintah daerah sebagai pelaku utama penanganan permukiman

kumuh untuk mewujudkan permukiman layak huni.

04. Pemerintah Kota Langsa melalui Surat Keputusan (SK) Walikota Langsa Nomor 440

Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota

Langsa, menetapkan luasan kumuh sebesar 532,729 Ha terdapat di 12 kawasan yang

terletak 29 gampong di 5 Kecamatan. Rencana aksi penanganan permukiman kumuh

Kota Langsa dituangkan dalam RP2KPKP, diantaranya rencana penataan kawasan

prioritas yaitu Kawasan kumuh Krueng Langsa dengan luas 267,079 hektar yang akan

dilaksanakan di tahun 2019 - 2020. Dari Kawasan prioritas kawasan sungai dengan total

luasan kawasan adalah 267,079 Ha, perencanaan untuk kawasan Krueng Langsa akan di

bagi dalam 5 sub kawasan perencanaan, Dokumen Larap ini di khususkan pada sub

kawasan 1 Gampong Jawa, Gampong Teungoh Kecamatan Langsa Kota. Lokasi

perencanaan dipusatkan dari depan Mesjid Darul Falah (Mesjid Raya Kota Langsa)

dengan luasan perencanaan 15,63 Ha. Penataan Kawasan kumuh Krueng Langsa ini

merupakan bagian dari program Pemerintah Kota Langsa dalam revitalisasi Kawasan

Wisata Krueng Langsa.

Page 10: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

2

Gambar 1: Peta Kawasan Kumuh Kota Langsa

05. Permasalahan utama permukiman kumuh Kawasan Krueng Langsa adalah

ketidakteraturan bangunan akibat pertumbuhan permukiman ilegal di sempadan sungai

dan konstruksi bangunan yang tidak sesuai persyaratan teknis. Kualitas air sungai juga

buruk karena menjadi tempat buangan langsung limbah rumah tangga (Grey and Black

Water) dan sampah. Kualitas jalan permukiman termasuk drainase tidak bagus apalagi

lokasi tersebut pada musim penghujan sering dilanda banjir akibat penambahan volume

debit air krueng langsa.

06. Untuk mengatasi permasalahan kumuh tersebut, Pemerintah Kota Langsa

melaksanakan penataan Kawasan Krueng Langsa. Penataan Kawasan ini berpotensi

menimbulkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan pengadaan tanah dan

permukiman kembali warga terdampak di 3 (Tiga) gampong, yaitu 2 (Dua) gampong di

Kecamatan Langsa Kota (Gampong Jawa dan Gampong Teungoh) dan 1 (satu) gampong

di Kecamatan Langsa Lama (Sidorejo) yang menjadi lokasi penataan. Untuk mengelola

dampak sosial dan lingkungan tersebut dilakukan kajian Rencana Tindak Pengadaan

Tanah dan Permukiman Kembali (RTPTPK) atau LARAP. Dalam dokumen LARAP ini

penanganan dampak difokuskan pada Kawasan Krueng Langsa.

Page 11: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

3

1.2. TUJUAN KEGIATAN

07. Tujuan disusunnya LARAP adalah memberikan acuan kepada pemerintah daerah dalam

mengelola dampak sosial dan lingkungan dari pelaksanaan Penataan Kawasan Kumuh

Krueng Langsa sesuai dengan prinsip-prinsip, prosedur, peraturan perundang-

undangan, kebijakan program dan Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Sosial

(ESMF) program NSUP KOTAKU.

1.3. LINGKUP KEGIATAN

08. Lingkup kegiatan, adalah sebagai berikut: 1) Survey sosial ekonomi; (2) Kajian sosial,

ekonomi, dan legalitas lahan; (3) Penyusunan rencana penataan kawasan; (4) Rencana

kegiatan konsultasi dan dokumentasi hasil-hasil kesepakatan WTP dengan Pemerintah

Kota Langsa, dan dokumentasi kegiatan konsultasi, termasuk kesepakatan dan

ketidaksepakatan, dan masukan/koreksi dari pihak-pihak terkait termasuk WTP; (5)

Penilaian aset terdampak; (6) Rencana kerja penataan kawasan dan implementasi

LARAP; dan (7) Monitoring dan pengendalian.

1.4. KELUARAN

1. Keluaran kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1) Data warga yang terdampak proyek; (2)

Rencana Kerja Penataan kawasan kumuh Krueng Langsa; (3) Mekanisme pengurusan

pengajuan Hak Atas Tanah (HAT); (4) ) Hasil kajian sosial, ekonomi, dan legalitas lahan;

(5) Hasil kegiatan konsultasi publik dan rembug masyarakat;(6) Surat kesepakatan

dengan WTP notulensi pertemuan, topik yang dibahas, poin kesepakatan dan

ketidaksepakatan, rencana tindak lanjut dan daftar hadir; dan (7) Dokumentasi kegiatan

berupa foto, gambar, dan lain-lain.

Page 12: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 KAWASAN KRUENG LANGSA

2. Deliniasi Kawasan Kumuh. Sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota Langsa Nomor 440

Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota

Langsa, menetapkan luasan kumuh sebesar 532,729 Ha terdapat 12 kawasan yang

terletak 29 gampong di 5 Kecamatan, sedangkan kawasan kumuh Krueng Langsa

dengan luas 267,079 Ha meliputi 5 Sub Kawasan di 10 Gampong, yaitu; (1) Gampong

Jawa, (2) Gampong Teungoh, (3) Sidorejo, (4) Baroh Langsa Lama, (5) Sidodadi, (6)

Seulalah Baru, (7) Gampong Baro, (8) Geudubang jawa, (9) Pondok Pabrik, (10)

Meurandeh Dayah. Luasan deliniasi kawasan Krueng Langsa sebagaimana Tabel 1,

sedangkan letak lokasi Kawasan Krueng Langsa dapat dilihat pada Gambar 1 berikut :

Tabel-1: Deliniasi Kawasan Kumuh Krueng Langsa

No Gampong Luasan Kumuh (Ha) Total Kawasan Kumuh

(Ha)

1 Gampong Jawa 70,806

267,079

2 Gampong Teungoh 43,39 3 Baroh Langsa Lama 10,664 4 Sidodadi 22,63 5 Sidorejo 20,35 6 Seulalah Baru 13,398 7 Gampong Baro 22,931 8 Geudubang Jawa 35,645 9 Pondok Pabrik 11,543

10 Meurandeh Dayah 15,722 Sumber:

1) SK Walikota Langsa No. 440 Tahun 2018

2) Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

Gambar 2: Peta Deliniasi Kawasan Kumuh Krueng Langsa

Page 13: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

5

3. Isu Sosial Ekonomi. Kawasan Krueng Langsa merupakan kawasan yang terletak di

Pusat Kota Langsa, namun kondisi ekonomi gampong masih minim dikarenakan

penduduk banyak yang masih hidup dibawah garis kemiskinan diakibatkan mata

pencaharian yang tidak tetap. kepadatannya 73 jiwa/Ha dihuni oleh 5075 KK atau

19204 jiwa Dengan masyarakat MBR sebanyak 3393 kk dari jumlah 4448 KK Penduduk

di kawasan Krueng Langsa. Untuk pekerjaan masyarakat yang berada di kawasan

sungai Sub Kawasan 1 di dominasi oleh buruh harian lepas dan PNS. Penduduk di

Kawasan Krueng Langsa terdiri dari penduduk lokal dan sebagian lagi merupakan

pendatang/penyewa. Kawasan ini memiliki kepadatan tinggi, yang terbesar berada di

Dusun Rumah Potong Gampong Teungoh kepadatannya 876 jiwa/Ha) dihuni oleh

198 KK dengan mata pencaharian adalah buruh harian lepas, tukang becak,

pedagang keliling, pengajar, dan pegawai negeri. Sebagian masyarakat tersebut

merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 53 KRT (Kepala

Rumah Tangga). MBR terbesar terdapat di Dusun Jawa Baru Gampong Jawa yaitu 98

KRT. Di kawasan kumuh Krueng Langsa mempunyai 4.381 unit bangunan yang

mempunyai letak tidak teratur (47,49%) sedangkan tingkat kepadatan bangunan 122

unit/Ha. Untuk jumlah penduduk yang paling banyak berkeja di buruh harian lepas

ini berada di gampong sidorejo dusun sentral dan gampong jawa dusun jawa baru

dan untuk PNS berada di dusun rumah potong dan sentral. Budaya masyarakatnya

dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan bergotong royong masih sangat kental

membudaya dengan masih banyaknya kegiatan bermasyarakat. Untuk lebih rinci

dapat dilihat pada Tabel 2. Gambaran kondisi sosial ekonomi warga Kawasan Krueng

Langsa dibawah ini.

Tabel-2: Kondisi Sosial Ekonomi Warga Kawasan Krueng Langsa

No Kel_Nama Nama Dusun

Jumlah

Rumah

Tangga

Jumlah Kk

Jumlah Kepala Rumah Tangga

Mbr

Jumlah Anggota Rumah Tangga

Pekerja

Harian

Pedagang

PNS Wira

swasta Nelaya

n

Tidak Bekerj

a

1 Gampong Teugoh

Rumah Potong

180 198 135 876 32 0 48 20 0 0

Timbangan 178 201 124 543 26 0 23 12 0 0

Kupula 130 137 128 791 56 0 12 9 0 0

Permai 178 184 129 1091 54 0 10 10 0 0

Bale Krueng

108 110 99 607 23 0 12 4 0 0

SMP 5 112 117 110 719 12 14 0 0

Page 14: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

6

2 Gampong Jawa

Jawa Baru 219 255 113 976 43 0 10 24 0 0

Amaliah 165 179 69 731 53 0 5 9 0 0

Asrama Gajah

92 92 3 388 23 0 23 10 0 0

Jabel 1 194 231 157 852 23 0 11 0 0

Jabel 2 179 182 130 778 45 12 14 0 0

3 Sidorejo

Sentral 154 180 54 421 65 0 48 23 0 0

Setia 187 221 76 476 23 0 20 16 0 0

Mulia 96 116 51 432 21 0 21 10 0 0

4 Pondok Pabrik

Nuri 117 124 65 560 34 0 10 11 0 0

5 Seulalah Baru

Melati 166 216 719 138 65 0 16 16 0 0

6 Sidodadi

Cendana 102 149 28 437 11 0 12 9 0 0

Sadar 150 168 74 634 23 0 21 5 0 0

Amal 197 234 43 837 26 0 6 13 0 0

Giat 166 205 57 769 32 0 8 18 0 0

7 Meurandeh Dayah

Dayah 93 95 77 380 15 0 11 23 0 0

Kawatan 1 80 85 62 305 12 0 12 21 0 0

8 Geudubang Jawa

Bahagia 159 208 118 790 17 0 10 20 0 0

Seulanga 190 232 92 894 32 0 9 12 0 0

9 Gampong Baro

Amal 44 50 38 175 23 0 4 14 0 0

Damai 112 121 83 480 20 0 10 19 0 0

Mulia 50 61 43 246 31 0 7 14 0 0

Seni 119 119 90 490 16 0 12 12 0 0

Sopan 116 116 105 474 26 0 15 10 0 0

10.

Baroh Langsa lama

Kapten Lidan

151 198 118 750 23 0 14 22 0 0

Makmur 115 127 102 488 40 0 10 16 0 0

Persatuan 149 164 101 678 20 0 21 19 0 0

Jumlah 4448 5075 3393 19204 965 0 452 460 0 0

Sumber:

1) SK Walikota Langsa No. 440 Tahun 2018

2) Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

12. Isu Lingkungan. Permasalahan lingkungan di Kawasan Krueng Langsa secara umum

disebabkan oleh buruknya kualitas jaringan drainase, kawasan permukiman sering

terjadi genangan/banjir, kurang tersedianya prasarana Proteksi Kebakaran, belum

memadainya akses jalan lingkungan dan kualitasnya masih buruk, ketidakteraturan

bangunan hunian, dan Saluran Pembuangan Air Limbah RT tercampur dengan drainase

lingkungan dan menuju sungai Krueng Langsa. Akibatnya kualitas air sungai sangat

buruk karena menjadi tempat buangan langsung limbah rumah tangga (Grey and Black

Water). Kondisi kekumuhan Kawasan Krueng Langsa secara lengkap sesuai dengan

tujuh aspek kumuh sebagaimana pada Tabel 3 berikut ini:

Page 15: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

7

Tabel-3: Isu Lingkungan Kawasan Krueng Langsa

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

1. Kondisi Bangunan Gedung

Ketidakteraturan Bangunan

2.066 Unit 47,23 Bangunan hunian membelakangi sungai

Bangunan hunian sebahagian sudah masuk kedalam zona buffer sungai dengan kaki pondasi didalam sungai.

Bangunan tanpa IMB

Tingkat Kepadatan Bangunan

- Ha 0,00

KDB melebihi ketentuan RTRW , dan/atau RTBL;

KLB melebihi ketentuan dalam RTRW , dan/atau RTBL; dan/atau

Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu:

untuk kota metropolitan dan kota besar>250 unit/Ha

untuk kota sedang dan kota kecil >200 unit/Ha

Kelayakan Fisik Bangunan

1.121 Unit 25,63 Kualitas bangunan yang tidak memenuhi persyaratan:

pengendalian dampak lingkungan

pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum

keselamatan bangunan gedung

kesehatan bangunan gedung

kenyamanan bangunan gedung

kemudahan bangunan gedung

2. Kondisi Jalan Lingkungan

Cakupan pelayanan jalan lingkungan

11.776,00 Meter 21,06 Sebagian lokasi perumahan atau permukiman tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis

Kualitas permukaan jalan lingkungan

9.516,60 Meter 17,02 Sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan pada lokasi perumahan atau permukiman

3. Kondisi Penyediaan Air Minum

Ketidaktersediaan Akses Aman Air Minum

2.746,00 KK 56,14% Dilapangan ditemukan permukiman yang belum menyambungkan sistem perpipaan air minum dengan PDAM

Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum

1.219,00

KK 24,92% Debit air dari PDAM tidak mencukupi dibeberapa waktu

4. Kondisi Drainase Lingkungan

Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air

17,46 Ha 6,54% Jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun

Ketidaktersediaan Drainase

19.842 Meter 35,29% Tidak tersedianya saluran drainase lingkungan pada lingkungan perumahan atau permukiman, yaitu saluran tersier dan/atau saluran lokal

Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota

1.010,00 Meter 1,83% Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan

Tidak terpeliharanya Drainase

34,619 Meter 62,62% Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran drainase lingkungan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: 1. pemeliharaan rutin; dan/atau 2. pemeliharaan berkala

Kualitas Konstruksi Drainase

25.885 Meter 46,82% Kualitas konstruksi drainase buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup maupun karena telah terjadi kerusakan

Page 16: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

8

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah

Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis

296,00 KK 6,05% Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu kakus/kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik baik secara individual/domestik, komunal maupun terpusat.

Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis

926,00 KK 19,67% Pengolahan limbah domestik tidak sesuai teknis bahkan terbuang langsung ke sungai.

6. Kondisi Pengelolaan Persampahan

Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis

3.456,00 KK 70,66 Tidak tersedianya pengelolaan sampah yang baik dan pengangkutan sampah yang minim dari tempat timbulnya sampah

Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis

3.908,00 KK 79,90 Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan

Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

3,78,00 KK 77,47 Tidak dilakukannya pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: 1. pemeliharaan rutin; dan/atau 2. pemeliharaan berkala

7. Kondisi Proteksi Kebakaran

Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran

569,00

Unit 13,01 Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: 1. pasokan air; 2. jalan lingkungan; 3. sarana komunikasi; 4. data sistem proteksi kebakaran lingkungan; dan 5. bangunan pos kebakaran

Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran

3.903,00

Unit 89,23 Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: 1. alat Pemadam Api Ringan (APAR); 2. peralatan pendukung lainnya ( Pipa , Pompa ).

Sumber: Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

Tabel-3: Isu Lingkungan Kawasan Krueng Langsa

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

8. Kondisi Bangunan Gedung

Ketidakteraturan Bangunan

2.066 Unit 47,23 Bangunan hunian membelakangi sungai

Bangunan hunian sebahagian sudah masuk kedalam zona buffer sungai dengan kaki pondasi didalam sungai.

Bangunan tanpa IMB

Tingkat Kepadatan Bangunan

- Ha 0,00

KDB melebihi ketentuan RTRW , dan/atau RTBL;

KLB melebihi ketentuan dalam RTRW , dan/atau RTBL; dan/atau

Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu: untuk kota metropolitan dan kota

besar>250 unit/Ha

untuk kota sedang dan kota kecil >200 unit/Ha

Kelayakan Fisik Bangunan

1.121 Unit 25,63 Kualitas bangunan yang tidak memenuhi persyaratan:

pengendalian dampak lingkungan

Page 17: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

9

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum

keselamatan bangunan gedung

kesehatan bangunan gedung

kenyamanan bangunan gedung

kemudahan bangunan gedung

9. Kondisi Jalan Lingkungan

Cakupan pelayanan jalan lingkungan

11.776,00 Meter 21,06 Sebagian lokasi perumahan atau permukiman tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis

Kualitas permukaan jalan lingkungan

9.516,60 Meter 17,02 Sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan pada lokasi perumahan atau permukiman

10. Kondisi Penyediaan Air Minum

Ketidaktersediaan Akses Aman Air Minum

2.746,00 KK 56,14% Dilapangan ditemukan permukiman yang belum menyambungkan sistem perpipaan air minum dengan PDAM

Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum

1.219,00

KK 24,92% Debit air dari PDAM tidak mencukupi dibeberapa waktu

11. Kondisi Drainase Lingkungan

Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air

17,46 Ha 6,54% Jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun

Ketidaktersediaan Drainase

19.842 Meter 35,29% Tidak tersedianya saluran drainase lingkungan pada lingkungan perumahan atau permukiman, yaitu saluran tersier dan/atau saluran lokal

Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota

1.010,00 Meter 1,83% Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan

Tidak terpeliharanya Drainase

34,619 Meter 62,62% Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran drainase lingkungan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: 1. pemeliharaan rutin; dan/atau 2. pemeliharaan berkala

Kualitas Konstruksi Drainase

25.885 Meter 46,82% Kualitas konstruksi drainase buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup maupun karena telah terjadi kerusakan

12. Kondisi Pengelolaan Air Limbah

Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis

296,00 KK 6,05% Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu kakus/kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik baik secara individual/domestik, komunal maupun terpusat.

Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis

926,00 KK 19,67% Pengolahan limbah domestik tidak sesuai teknis bahkan terbuang langsung ke sungai.

13. Kondisi Pengelolaan Persampahan

Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis

3.456,00 KK 70,66 Tidak tersedianya pengelolaan sampah yang baik dan pengangkutan sampah yang minim dari tempat timbulnya sampah

Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis

3.908,00 KK 79,90 Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan

Tidakterpeliharanya 3,78,00 KK 77,47 Tidak dilakukannya pemeliharaan

Page 18: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

10

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: 1. pemeliharaan rutin; dan/atau 2. pemeliharaan berkala

14. Kondisi Proteksi Kebakaran

Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran

569,00

Unit 13,01 Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: 1. pasokan air; 2. jalan lingkungan; 3. sarana komunikasi; 4. data sistem proteksi kebakaran lingkungan; dan 5. bangunan pos kebakaran

Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran

3.903,00

Unit 89,23 Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: 1. alat Pemadam Api Ringan (APAR); 2. peralatan pendukung lainnya ( Pipa , Pompa ).

Sumber: Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

13. Berdasarkan data yang ada di dalam Isu lingkungan yang terkait dengan 7 Aspek 19

Indikator, terdapat beberapa Indikator yang menyumbang permasalahan kekumuhan

terbesar di kawasan Krueng Langsa, yaitu: (1) Aspek Kondisi Bangunan Gedung yang

tidak teratur dan tidak sesuai dengan RTRW/RDTR meliputi peruntukan, perletakan

yang tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan Tata Kualitas, dan konsep Identitas

dan Orientasi Lingkungan. (2) Aspek Kondisi Jalan Lingkungan. Terdapat 9.516,60 Meter

atau 17,02% permukaan jalan pada lokasi permukiman yang mengalami kerusakan; (3)

Aspek Kondisi Drainase Lingkungan. Terdapat 35,29% (19.842 meter ) tidak tersedianya

saluran drainase lingkungan pada lingkungan perumahan atau permukiman, yaitu

saluran tersier dan/atau saluran lokal , hal ini dikarenakan 62,62 % (34,619 meter )

saluran drainase tidak terpelihara; (4) Aspek Kondisi Persampahan. Prasarana dan

sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebanyak 70,66% (3.456

KK): dan (5) Aspek Kondisi Proteksi Kebakaran. Terdapat Ketidaktersediaan prasarana

proteksi kebakaran 89,23%, dimana tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran

yang memadai pada lokasi/ dirumah-rumah masyarakat, yaitu: alat pemadam api ringan

(APAR) dan peralatan pendukung lainnya ( Pipa, Pompa).

Page 19: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

11

Gambar-3: Peta Distribusi Permasalahan Lingkungan Kawasan Krueng langsa

14. Isu Legalitas Lahan. Kawasan Krueng Langsa di 10 gampong tersebut dengan 32 dusun

terdapat 4448 unit bangunan, 2018 Unit bangunan memiliki IMB, sedangkan yang tidak

memiliki IMB sebanyak 2430 unit. Jumlah lahan bangunan hunian memiliki

SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah sebanyak 3539 Unit sedangkan jumlah lahan

bangunan yang tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah sebanyak 909

unit. Legalitas lahan Kawasan Krueng Langsa sebagaimana pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel-4: Kondisi Legalitas Lahan Kawasan Krueng Langsa

No KELURAHAN

Jumlah total

bangunan (unit)

Legalitas Pendirian

Bangunan: Jumlah

Bangunan hunian

memiliki IMB

Legalitas Pendirian Bangunan: Jumlah

Bangunan hunian tidak memiliki IMB

Legalitas Pendirian Bangunan: Jumlah Lahan bangunan

hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang

diakui pemerintah

1 Gampong Teungoh 888 622 264 706

2 Gampong Jawa 849 178 671 583

3 Sidorejo 437 73 364 320

4 Pondok Pabrik 117 14 103 108

5 Seulalah Baru 166 158 8 157

6 Sidodadi 615 432 183 484

Page 20: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

12

No KELURAHAN

Jumlah total

bangunan (unit)

Legalitas Pendirian

Bangunan: Jumlah

Bangunan hunian

memiliki IMB

Legalitas Pendirian Bangunan: Jumlah

Bangunan hunian tidak memiliki IMB

Legalitas Pendirian Bangunan: Jumlah Lahan bangunan

hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang

diakui pemerintah

7 Meurandeh Dayah 173 24 149 166

8 Geudubang Jawa 349 37 312 225

9 Gampong Baro 441 370 71 414

10 Baroh Langsa Lama 415 110 305 376

Jumlah 4448 2018 2430 3539

Sumber: Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

15. Rencana Penataan Kawasan. Pemerintah Kota Langsa dalam penataan Kawasan Krueng

Langsa telah menyusun rencana aksi penanganan kumuh yang dituangkan dalam

dokumen Memorandum Program RPKPKP Kota Langsa. Rencana aksi penanganan

kumuh Krueng Langsa melibatkan Pemerintah Kota Langsa dan berkolaborasi dengan

berbagai pihak diantaranya Program KOTAKU. Kebutuhan penanganan Kawasan dengan

kegiatan utama, sebagai berikut: (1) Normalisasi Krueng/Perencanaan Tanggul Krueng

(2) Pemugaran dan penataan Bangunan Hunian Tepi Krueng (3) Pelebaran Jalan

Kolektoer Sekunder, (4) Pemenuhan Akses dan Keterbutuhan Air Minum Masyarakat,

(5) Peningkatan Kualitas Drainase Lingkungan, (6) Peningkatan Kualitas Sanitasi berupa

IPAL Komunal,(7) Peningkatan Kebersihan Lingkungan Permukiman. Rencana kegiatan

sebagaimana ditampilkan pada Tabel 5 dan ilustrasi pada Gambar 2 berikut:

Tabel-5: Kegiatan Penataan Kawasan Krung Langsa

No Program Kegiatan

Lokasi Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume

Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

Fisik

1

Relokasi Bangunan Hunian Bangunan Hunian Tepi Krueng Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

Relokasi Bangunan Hunian Tepi Krueng Krueng Sub Kawasan 1

Sub Kawasan 1

Unit

100

300.000.000

APBK 2019

Rencana Kawasan Krueng

Sub Kawasan 1

LS

1

14.000.000.000

APBN Skala Kawasan

Rencana Tanggul dan pedesterian jalan

Sub Kawasan 1

Ls

1

12.000.000.000

APBN

2

Peningkatan Jalan Lingkungan

Rencana Jaringan Jalan

Sub Kawasan 1

Meter

1.613 483.900.000

PU

Pembangunan Jalan Beton/Paving Blok

Sub Kawasan 1

Meter

1.634 490.200.000

PU

Page 21: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

13

No Program Kegiatan

Lokasi Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume

Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

3

Peningkatan Penyediaan Air Minum

Perencanaan SR dan pipaniasi

Sub Kawasan 1

KK

333

133.200.000

PDAM

4

Peningkatan Kualitas Drainase Lingkungan Kawasan Krueng Langsa

Drainase Lingkungan

Sub Kawasan 1

Meter

4.744 948.800.000

PU

pemeliharaan Drainase

Sub Kawasan 1

Meter

5.044 151.320.000

PU

5

Peningkatan Kualitas Sanitasi IPAL Komunal

IPAL Komunal

Sub Kawasan 1

KK

69 900.000.000

PU

6

Peningkatan Kebersihan Permukiman Kawasan Kumuh Krueng Langsa

Bak Sampah 3R

Sub Kawasan 1

Unit

439 74.800.000

DLH

Non Fisik

7

Pengendalinan dan Pengawasan Perumahan dan Permukiman Kawasan Krueng Langsa

Sosialiasi Kawasan Sehat

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

10.500.000

Dinkes

Penyuluhan pencegahan Kumuh

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

4.500.000

PU

Penyuluhan Sampah Organik dan Non Organik

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

25.000.000

DLH

Pendidikan dan kesadaran lingkungan

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

25.000.000

DLH

Penanganan Limbah cair dan padat

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

25.000.000

PU

Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

25.000.000

DPMGdan Disperindag

Pembentukan Forum Penjaga Kebersihan Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

25.000.000

DLH

Operasional dan Pemeliharaan Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls

3

25.000.000

DLH

Gotong Royong Bersama

Kawasan Krueng Langsa Ls ls 500.000

SKPD dan Gampong

Perubahan Pola hidup bersih dan Sehat

Kawasan Krueng Langsa Ls 3 25.000.000 DLH

Pelatihan Kreatifitas Masyarakat Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa Ls 3 25.000.000 Disperindag

Page 22: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

14

No Program Kegiatan

Lokasi Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume

Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

8

Peningkatan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pelatihan Livelihood

Kawasan Krueng Langsa Ls 3 25.000.000 Disperindag

Pelatihan Kemitraan Kawasan Krueng Langsa Ls 3 25.000.000 Disperindag

Pelatihan Kewirausahawaan

Kawasan Krueng Langsa Ls 3 25.000.000 Disperindag

9

Perubahan Paradikma dan Pencegahan Kumuh Kawasan Krueng Langsa

Pembinaan dan Pemberdayaan Pengelolaan Kawasan Wisata Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls

1

25.000.000

Dispora

10

Penataan Lingkungan permukiman Kawasan Krueng Langsa

Penyusunan Larap

Kawasan Krueng Langsa

Ls

1

150.000.000

PU dan Bappeda

Penyusunan DED dan RAB

Kawasan Krueng Langsa Ls 1 100.000.000 PU

Jumlah Total 29.897.720.000 Sumber: Data Perencanaan Skala Kawasan Krueng Langsa Tahun 2017-2021

Gambar-4: Peta Rencana Kegiatan Penataan di Kawasan Krueng Langsa

2.2 SUB KAWASAN 1

16. Sub Kawasan 1 ini memiliki luasan kumuh 43,39 hektar, meliputi Gampong Jawa (Dusun

Jawa Baru 8,64 Ha), Gampong Teungoh (Dusun Rumah Potong 2,59 Ha, Dusun

Timbangan 4,35Ha, Dusun kupula 7,11 Ha, Dusun Permai 6,26 Ha), Dan Gampong

Sidorejo (Dusun Sentral 6,26 Ha, Dusun Setia 8,20 Ha). Deliniasi Sub Kawasan secara

rinci dapat dilihat Tabel 2 Deliniasi Sub Kawasan 1, sedangkan letak lokasi Sub kawasan

1 dapat dilihat pada Gambar 6 peta berikut:

Page 23: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

15

Tabel-6: Deliniasi Sub Kawasan 1

No Gampong Nama Dusun Luas

Administrasi (Ha)

Luas Kumuh SK (Ha)

Luas Kumuh

Flag-1 (Ha)

1 Gampong Jawa Jawa Baru 8,64 8,64 8,64

2 Gampong Teungoh

Rumah Potong 2,59 2,59 2,59

Timbangan 4,35 4,35 4,35

Kupula 7,11 7,11 7,11

Permai 6,23 6,23 6,23

3 Gampong Sidorejo Sentral 6,26 6,26 6,26

Setia 8,20 8,20 8,20

Jumlah 43,39 43,39 43,39 Sumber: Baseline Permasalahan 7 Aspek Kekumuhan Kota Langsa, 2017

Gambar 5: Peta Deliniasi Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

17. Isu Sosial Ekonomi. Kawasan ini merupakan kawasan yang terletak di pusat wilayah Kota

Langsa, namun kondisi ekonomi gampong masih minim dikarenakan penduduk banyak

yang masih hidup dibawah garis kemiskinan diakibatkan mata pencaharian yang tidak

tetap. Kepadatannya 137 jiwa/Ha dihuni oleh 1376 KK atau 5174 jiwa dengan

masyarakat MBR sebanyak 759 KK dari jumlah 1376 KK Penduduk di kawasan Krueng

Langsa Sub Kawasan 1. Untuk pekerjaan masyarakat yang berada di kawasan sungai Sub

Kawasan 1 di dominasi oleh buruh harian lepas dan PNS. Untuk jumlah penduduk yang

paling banyak bekerja di buruh harian lepas ini berada di Gampong Sidorejo Dusun

Sentral dan Gampong Jawa Dusun Jawa Baru dan untuk PNS berada di Dusun Rumah

Potong dan Sentral. Budaya masyarakatnya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan

Page 24: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

16

bergotong royong masih sangat kental membudaya dengan masih banyaknya kegiatan

bermasyarakat. Untuk lebih rinci jumlah penduduk dan jenis perkerjaan dapa dilihat

pada Tabel 7. kondisi sosial ekonomi warga Sub Kawasan 1 di bawah ini.

Tabel-7: Kondisi Sosial Ekonomi Warga Sub Kawasan 1

No Kel_Nama Nama Dusun Jumlah Rumah Tangga

Jumlah Kk

Jumlah Kepala Rumah Tangga

Mbr

Jumlah Anggota Rumah Tangga

Pekerja Harian

Pedagang

Pns

Wiraswasta Nelayan

Tidak Bekerja

1 Gampong Jawa

1. Jawa Baru 219 255 113 976 43 0 10 24 0 0

2 Gampong Teugoh

2. Rumah Potong

180 198 135 876 32 0 48 20 0 0

3. Timbangan 178 201 124 543 26 0 23 12 0 0

4. Kupula 130 137 128 791 56 0 12 9 0 0

5. Permai 178 184 129 1091 54 0 10 10 0 0

3 Sidorejo 6. Sentral 154 180 54 421 65 0 48 23 0 0

7. Setia 187 221 76 476 23 0 20 16 0 0

Jumlah 1226 1376 759 5174 299 0 171 114 0 0

Sumber: Baseline Permasalahan 7 Aspek Kekumuhan Kota Langsa, 2017

18. Isu Lingkungan. Permasalahan lingkungan di Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

secara umum disebabkan permukiman berada di lahan illegal (Sempadan) Krueng

Langsa yang berada di bawah kewenangan Pengairan provinsi Aceh berdampak pada

sarana dan prasarana permukiman tidak memadai, dapat dilihat dari kondisi bangunan

yang padat dan tidak teratur, adapun akses jalan yang sempit termasuk kualitas yang

permukaan yang tidak baik didukung drainase yang tidak terpelihara dan tidak

terkoneksi apalagi air limbah rumah tangga tidak memiliki sarana pengolahan (IPAL)

langsung dialirkan ke sungai yang menyebabkan kualitas sungai menjadi buruk.

Sepanjang sempadan sungai Krueng Langsa selain terlihat kepadatan permukiman juga

masih terlihat ditumbuhi tanaman bambu yang tidak terawat sehingga menambah

kesan kumuh apalagi lokasi tersebut masih menjadi lokasi pembuangan sampah oleh

warga sekitar juga yang melintas akibat Pemko belum menyediakan tempat

pembuangan sampah dan pengangkutan secara rutin di sekitar lokasi tersebut. Dari

kondisi permukiman yang telah diuraikan di atas juga berdampak pada minimnya

sarana dan prasarana proteksi kebakaran. Kondisi kekumuhan Kawasan Krueng Langsa

Sub Kawasan 1 secara lengkap dilihat dari 7 (tujuh) aspek kumuh sebagaimana Tabel 8

isu lingkungan sub kawasan 1 sedangkan Gambar 4 peta distribusi permasalahan

lingkungan di sub kawasan 1 dibawah ini:

Page 25: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

17

Tabel-8: Isu Lingkungan Sub Kawasan 1

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

1. Kondisi Bangunan Gedung

Ketidakteraturan Bangunan

671,00 Unit 67,91 Bangunan hunian membelakangi sungai

Bangunan hunian sebahagian sudah masuk kedalam zona buffer sungai dengan kaki pondasi didalam sungai.

Bangunan tanpa IMB

Tingkat Kepadatan Bangunan

- Ha 0,00

KDB melebihi ketentuan RTRW , dan/atau RTBL;

KLB melebihi ketentuan dalam RTRW , dan/atau RTBL; dan/atau

Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu:

untuk kota metropolitan dan kota besar>250 unit/Ha

untuk kota sedang dan kota kecil >200 unit/Ha

Kelayakan Fisik Bangunan

382,00 Unit 38,66% Kualitas bangunan yang tidak memenuhi persyaratan:

pengendalian dampak lingkungan

pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum

keselamatan bangunan gedung

kesehatan bangunan gedung

kenyamanan bangunan gedung

kemudahan bangunan gedung

2. Kondisi Jalan Lingkungan

Cakupan pelayanan jalan lingkungan

2.231,00 Meter 23,91% Sebagian lokasi perumahan atau permukiman tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis

Kualitas permukaan jalan lingkungan

1.912,00 Meter 20,66% Sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan pada lokasi perumahan atau permukiman

3. Kondisi Penyediaan Air Minum

Ketidaktersediaan Akses Aman Air Minum

621,00 KK 59,37% Dilapangan ditemukan permukiman yang belum menyambungkan sistem perpipaan air minum dengan PDAM

Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum

210,00

KK 20,08% Debit air dari PDAM tidak mencukupi dibeberapa waktu

4. Kondisi Drainase Lingkungan

Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air

2,20 Ha 5,05% Jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun

Ketidaktersediaan Drainase

3.192,00 Meter 36,44% Tidak tersedianya saluran drainase lingkungan pada lingkungan perumahan atau permukiman, yaitu saluran tersier dan/atau saluran lokal

Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota

- Meter 0,00% Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan

Tidak terpeliharanya Drainase

5.567,00 Meter 63,56% Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran drainase lingkungan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: 1. pemeliharaan rutin; dan/atau 2. pemeliharaan berkala

Kualitas Konstruksi Drainase

5.005,00

Meter 57,14% Kualitas konstruksi drainase buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup maupun karena telah terjadi kerusakan

Page 26: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

18

Aspek Kriteria Kondisi Awal

Keterangan Volume Satuan %

5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah

Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai standar teknis

15,00 KK 1,43% Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu kakus/kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik baik secara individual/domestik, komunal maupun terpusat.

Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis

69,00 KK 6,60% Pengolahan limbah domestik tidak sesuai teknis bahkan terbuang langsung ke sungai.

6. Kondisi Pengelolaan Persampahan

Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis

961,00 KK 91,87% Tidak tersedianya pengelolaan sampah yang baik dan pengangkutan sampah yang minim dari tempat timbulnya sampah

Sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis

755,00 KK 72,18% Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan

Tidak terpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan

1,046,00 KK 100,00% Tidak dilakukannya pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: 1. pemeliharaan rutin; dan/atau 2. pemeliharaan berkala

7. Kondisi Proteksi Kebakaran

Ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran

102,00

Unit 10,31% Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: 1. pasokan air; 2. jalan lingkungan; 3. sarana komunikasi; 4. data sistem proteksi kebakaran lingkungan; dan 5. bangunan pos kebakaran

Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran

988,00

Unit 100,00% Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: 1. alat Pemadam Api Ringan (APAR); 2. peralatan pendukung lainnya ( Pipa , Pompa ).

Sumber: Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

Page 27: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

19

Gambar-6: Peta Distribusi Permasalahan Lingkungan Sub Kawasan 1

19. Isu Legalitas Lahan. Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1 di 3 (tiga) gampong dengan

7 dusun terdapat 2172 unit bangunan, 873 unit bangunan memiliki IMB sedangkan yang

tidak memiliki IMB sebanyak 1299 unit. Sedangkan jumlah lahan bangunan hunian

memiliki SHM/HGB/Surat dan yang diakui pemerintah sebanyak 1609 unit sedangkan

jumlah bangunan hunian yang tidak memiliki SHM sebanyak 563 unit, Legalitas lahan

Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1 sebagaimana pada Tabel 9 berikut ini:

Page 28: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

20

Tabel-9: Kondisi Legalitas Lahan Sub Kawasan 1

No KELURAHAN

Jumlah total

bangunan (unit)

Legalitas Pendirian Bangunan:

Jumlah Bangunan

hunian memiliki IMB

Legalitas Pendirian Bangunan: Jumlah Bangunan hunian

tidak memiliki IMB

Legalitas Pendirian Bangunan: Jumlah Lahan bangunan

hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang

diakui pemerintah

1 Gampong Teungoh 888 622 264 706

2 Gampong Jawa 849 178 671 583

3 Sidorejo 437 73 364 320

Jumlah 2172 873 1299 1609

Sumber: Baseline 100-0-100 (7 Aspek Kekumuhan) Kota Langsa, 2017

20. Rencana Penataan Sub Kawasan 1. Pemerintah Kota langsa telah menyusun rencana

penanganan kumuh yang dituangkan dalam Rencana Aksi Penataan Sub Kawasan 1.

Dalam rencana aksi tersebut Pemerintah Kota Langsa berkolaborasi dengan berbagai

pihak diantaranya termasuk Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum Perumahan Rakyat melalui program NSUP-KOTAKU. Kebutuhan penanganan

Kawasan dengan kegiatan utama, sebagai berikut: (1) Penataan sempadan sungai yang

meliputi pembangunan jalan pedestrian, area parkir, dan taman; (2) Penataan di luar

sempadan sungai yang meliputi pembangunan jalan permukiman, tempat sampah,

drainase, penataan bangunan, dan (3) Peningkatan kualitas infrastruktur permukiman di

Sub Kawasan 1 yang meliputi peningkatan kualitas air minum, peningkatan kualitas

drainase dan pengelolaan persampahan. Rencana kegiatan sebagaimana ditampilkan

pada Tabel 10 dan ilustrasi pada Gambar 7 berikut:

Tabel-10: Kegiatan Penataan Sub Kawasan 1

No Program Kegiatan Lokasi

Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

Fisik

1

Relokasi Bangunan Hunian Bangunan Hunian Tepi Krueng Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

Relokasi Bangunan Hunian Tepi Krueng Krueng Sub Kawasan 1

Sub Kawasan 1

Unit 100 300.000.000 APBK 2019

2 Rencana Kawasan Krueng

Sub Kawasan 1 Potong

LS 1 14.000.000.000 APBN Skala Kawasan

Page 29: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

21

No Program Kegiatan Lokasi

Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

3 Rencana tanggul dan pedesterian jalan

Sub Kawasan 1 tahap 1

Ls 1 12.000.000.000 APBN

4

Peningkatan Jalan Lingkungan

Rencana Jaringan Jalan

Sub Kawasan 1

Meter 1.613 483.900.000 PU

5 Pembangunan Jalan Beton/Paving Blok

Sub Kawasan 1

Meter 1.634 490.200.000 PU

6 Peningkatan Penyediaan Air Minum

Perencanaan SR dan pipaniasi

Sub Kawasan 1

KK 333 133.200.000 PDAM

7 Peningkatan Kualitas Drainase Lingkungan Kawasan Krueng Langsa

Drainase Lingkungan

Sub Kawasan 1

Meter 4.744 948.800.000 PU

8 Pemeliharaan Drainase

Sub Kawasan 1

Meter 5.044 151.320.000 PU

9 Peningkatan Kualitas Sanitasi IPAL Komunal

IPAL Komunal Sub Kawasan 1

KK 69 900.000.000 PU

10 Peningkatan Kebersihan Permukiman Kawasan Kumuh Krueng Langsa

Bak Sampah 3R Sub Kawasan 1

Unit 439 74.800.000 DLH

11 Betor Pengangkutan sampah

Sub Kawasan 1

Unit 3 180.000.000 Bappeda

Page 30: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

22

No Program Kegiatan Lokasi

Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

Non Fisik

11

Pengendalinan dan

Pengawasan Perumahan dan

Permukiman Kawasan

Krueng Langsa

Sosialiasi Kawasan Sehat

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 10.500.000 Dinkes

12 Penyuluhan pencegahan Kumuh

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 4.500.000 PU

13 Penyuluhan Sampah Organik dan Non Organik

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 DLH

14 Pendidikan dan kesadaran lingkungan

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 DLH

15 Penanganan Limbah cair dan padat

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 PU

16

Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 DPMGdan

Disperindag

17

Pembentukan Forum Penjaga Kebersihan Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 DLH

18 Operasional dan Pemeliharaan Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 DLH

19 Gotong royong bersama

Kawasan Krueng Langsa

Ls ls 500.000 SKPD dan Gampong

20 Perubahan pola hidup bersih dan Sehat

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 DLH

Page 31: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

23

No Program Kegiatan Lokasi

Rencana Kebutuhan Kegiatan 2019-2022

Satuan Volume Kebutuhan Anggaran Estimasi

Sumber Dana

21

Pelatihan Kreatifitas Masyarakat Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 Disperindag

22 Peningkatan

dan Pengembangan

Ekonomi Masyarakat

Pelatihan Livelihood

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 Disperindag

23 Pelatihan Kemitraan

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 Disperindag

24 Pelatihan Kewirausahawaan

Kawasan Krueng Langsa

Ls 3 25.000.000 Disperindag

25

Perubahan Paradikma dan Pencegahan Kumuh Kawasan Krueng Langsa

Pembinaan dan Pemberdayaan Pengelolaan Kawasan Wisata Krueng Langsa

Kawasan Krueng Langsa

Ls 1 25.000.000 Dispora

26

Penataan Lingkungan permukiman Kawasan Krueng Langsa

Penyusunan Larap Kawasan Krueng Langsa

Ls 1 150.000.000 PU dan Bappeda

27 Penyusunan DED dan RAB

Kawasan Krueng Langsa

Ls 1 100.000.000 PU

Jumlah Total 30.077.720.000

Sumber: Data Perencanaan Krueng Langsa Tahun 2017-2021

Page 32: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

24

Gambar-7: Peta Keterpaduan Kegiatan di Sub Kawasan 1

Page 33: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

25

BAB III

VISI, KONSEP, DAN RENCANA

PENATAAN KAWASAN KRUENG LANGSA

3.1 VISI DAN KONSEP PENATAAN KAWASAN

21. Visi Penataan Kawasan Krueng Langsa. Visi penataan Kawasan Krueng Langsa adalah

“Mewujudkan Kota Langsa sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa dan Agro

Industri yang Nyaman, Aman, Produktif, Berkelanjutan dan Islami” sejalan dengan visi

Kota Langsa, yaitu “Terwujudnya Kota Langsa yang Berperadaban dan islami”.

22. Konsep Penataan Kawasan Krueng Langsa. Mengusung konsep urban desain dengan

mewujudkan Krueng Langsa sebagai bagian dari Waterfront City Kota Langsa. Penataan

Kawasan Krueng Langsa terbagi menjadi : (1) Penataan Kawasan Krueng Langsa Sub

Kawasan 1 yang dibiayai program NSUP-KOTAKU melalui pinjaman IsDB, Kolaborasi

Pemerintah Provinsi, Kolaborasi Pemerintah Kota Langsa; dan (2) sedangkan Penataan

Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 2 sampai 5 akan dibiayai melalui sumber

pendanaan lainnya.

23. Konsep Penataan Sub Kawasan 1. Direncanakan melalui peningkatan kualitas

lingkungan dan Pencegahan permukiman Kumuh, antara lain :

a. Penataan permukiman di Sungai Krueng Langsa, Pengembalian fungsi sungai sebagai

RTH (Ruang Terbuka Hijau) berfungsi juga untuk Ruang terbuka Publik dengan

bangunan pelengkap seperti jalur pendestrian sepanjang bantaran Krueng Langsa;

b. Penataan permukiman di sempadan Sungai Krueng Langsa, Kegiatan ini meliputi

penataan permukiman dengan relokasi seluruh bangunan hunian,peningkatan

Kualitas Infrastruktur lingkungan, Peningkatan Kualitas jalan dan drainase di

permukiman dan menyediakan pengolahan sampah;

c. Peningkatan Kualitas Ekonomi dan Sosial Masyarakat Setempat, Perubahan Prilaku

dan Pola Hidup Masyarakat, Pengembangan Potensi Ekonomi MBR melalui KSM –

KSM guna pengembangan potensi Ekonomi Lokal, Peningkatan Potensi KSM melalui

pembangunan Infrastruktur Kawasan dan Lingkungan;

Page 34: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

26

Adapun rencana penataan Sub Kawasan 1 dapat di lihat pada gambar 6 ; peta rencana

penataan Sub Kawasan 1 di bawah ini;

Gambar-8: Rencana Penataan Sub Kawasan 1

Page 35: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

27

3.2 KETENTUAN HUKUM YANG MELANDASI PELAKSANAAN PENATAAN

24. Ketentuan hukum yang melandasi kegiatan penataan kawasan kumuh Krueng Langsa,

mencakup: (1) UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, (2) UU Nomor 1

Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman, (3) PP Nomor 26 Tahun 2008

tentang RTRWN, (4) PP Nomor 14 Tahun 2016 Penyelenggaraan Perumahan dan

Kawasan permukiman, (5) Perpres Nomor 62 Tahun 2018 Tentang Penanganan Dampak

Sosial Masyarakat Dalam Rangka Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Nasional, (6)

Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas

Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, (7) Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013

tentang RTRW Aceh 2013-2033, (8) Qanun Kota langsa No 12 Tahun 2013 tentang

rencana tata ruang wilayah kota langsa tahun 2012-2032, (9) SK Walikota Kota Langsa

Nomor 440 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh

Kota Langsa, dan (10) Surat Kepala Dinas Pengairan Provinsi Aceh Nomor KU.602-

A/2052/2019 tentang Rekomendasi Teknis Penggunaan Sumberdaya Air Sungai Krueng

Langsa untuk Kegiatan Penataan Kawasan Permukiman di sepanjang Bantaran Krueng

Langsa.

3.3 RENCANA PENATAAN SUB KAWASAN 1

25. Penataan Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1. untuk mencegah pendangkalan,

pembuangan sampah ke sungai dan memperindah kawasan. Dikarenakan kawasan

Krueng Langsa ini berada sekitar 200 meter dari Masjid Raya Darul Falah yang

merupakan kebanggaan warga kota langsa, sehingga seluruh warga masyarakat sangat

mengharapkan penataan kawasan tersebut dan jika hal tersebut terwujud warga dapat

menikmati indahnya perubahan wajah yang akan dilakukan di kawasan sungai krueng

langsa. Secara konsep penataan sungai ini menggukanan stailfile untuk kontruksi dari

penampang basah hingga ke permukaan bahu pedesterian jalan. Adapun rencana

kegiatan meliputi;

26. Pembangunan Jalan Pedestrian. yang dilakukan untuk menata kawasan krueng langsa

untuk memermudah masyarakat untuk berjalan dan sebagai tujuan wisata baru dan

untuk menghindari dari permukiman liar di sempadan sunggai. Pembangunan

pedesterian ini sepanjang 841,52 M dengan lebar 3 meter dan pembangunan

pedesterian ini berada di Gampong Jawa dusun Gampong Jawa Baro, Gampong

Teungoh, Dusun Timbangan, Dusun Rumah Potong.

Rencana kegiatan penanganan kumuh di sub kawasan 1 dapat dilihat pada Ilustrasi

Gambar 9 dibawah ini

Page 36: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

28

Gambar-9: Ilustrasi Penataan Jalan Pendestrian di Sub Kawasan 1

27. Pembangunan Ruang Terbuka Publik. Kawasan ini berada di depan Masjid Raya Darul

Falah dan merupakan salah satu landmart Kota Langsa dan Rumah Sakit Umum Kota Langsa

Tipe B, oleh karena itu kawasan ini sangat sering dilalui oleh masyarakat kota langsa.

Dengan pembangunan Ruang terbuka publik ini tidak hanya membuat asri, Fasilitas yang

disediakan di ruang terbuka publik, meliputi jalan yang nyaman, taman dengan

pepohonan yang teduh, bangku taman, toilet umum, lampu PJU, Ruang bermain anak,

Persampahan, Corner jajanan Jalanan, dan area parkir. Kegiatan pengelolaan taman

dilakukan untuk mempercantik kawasan dan juga meningkatkan ekonomi warga. Selain

itu, Penataan Kawasan juga memperhatikan aspek infrastruktur universal dan sisi

humanis bagi penyandang disabilitas maupun kelompok rentan lainnya.

Gambar-10: Ilustrasi Penataan RTP Sub Kawasan 1 Krueng Langsa

Before After

Before Bifore

After

Page 37: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

29

28. Pemerintah Kota Langsa ingin menjadikan Sub Kawasan 1 yang wilayahnya berada di

sempadan Sungai Krueng Langsa menjadi kawasan yang terintegrasi dengan

permukiman yang layak huni dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Jumlah warga

yang berada di Sub Kawasan 1 ini sebanyak 1055 KK, akibat yang ditimbulkan dari

rencana penataan sub kawasan ini sebanyak 85 KRT atau 102 KK kehilangan bangunan

hunian dan akan di relokasi ke rumah khusus yang dibangun oleh Pemerintah Kota.

29. Pemerintah Kota langsa akan melakukan identifikasi jumlah Warga Terdampak Proyek

(WTP), inventarisasi aset terdampak, dan luas Tanah Negara yang akan digunakan untuk

penataan kawasan. Identifikasi WTP dan inventarisasi aset terdampak dimaksudkan

untuk penyiapan skema penanganan bagi WTP sehingga di tetapkan suatu kebijakan

santunan untuk biaya pembongkaran bangunan dan relokasi ke rumah khusus yang

akan diberikan Pemerintah Kota Langsa kepada WTP sesuai dengan status

keberhakannya. Sedangkan status lahan dibawah kewenangan Dinas Pengairan

Propinsi Aceh.

Page 38: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

30

BAB IV HASIL KAJIAN

WARGA TERKENA PROYEK

4.1 SENSUS WTP

30. Sensus WTP. Sensus WTP bertujuan untuk

mengidentifikasi jumlah WTP yang terkena

dampak dari pelaksanaan penataan Kawasan

Krueng Langsa khusus Sub Kawasan 1,

dilaksanakan pada hari kamis 13 juni 2019

dan hari kamis 20 juni 2019 bertempat di

gampong Jawa Dusun Jawa baru dan

gampong Teungoh Dusun Rumah potong,

Dusun Permai dan dusun Timbangan. Tim yang melakukan sensus terdiri dari

perwakilan Dinas Perkim dan Bappeda Kota Langsa, Perangkat Desa Gampong teungoh

dan Gampong Jawa, perwakilan Kantor

Camat Langsa Baru, Tim Kotaku Langsa,

metode WST (Wawancara Semi

Terstruktur) dan lembar questioner

digunakan pada saat sensus/survey,

data yang di butuhkan meliputi Jumlah

Bangunan hunian dan bangunan usaha,

jumlah KRT, Jumlah KK, jenis pekerjaan

WTP, Jumlah Pendapatan, jumlah

warga berdasarkan kelas umur dan

pendidikan.

Gambar-11: Peta Identifikasi WTP Sub Kawasan 1 Krueng Langsa

Page 39: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

31

31. Lokasi sensus ini merupakan lokasi rencana penataan Kawasan Krueng Langsa tahap

pertama (sub kawasan 1) salah satu pembiayaan bersumber dari Kementerian PUPR-

Dirjen Cipta Karya NSUP-Program Kotaku berasal dana pinjaman IsDB Pembangunannya

meliputi pembangunan Pendestrian Jalan dan Ruang Terbuka Publik. Kegiatan penataan

tersebut berdampak terhadap pemindahan warga disebabkan bangunan hunian,

tempat usaha, fasilitas umum, dan fasilitas sosial warga bahkan lahan terpotongnya

sebagian atau seluruhnya untuk lahan pembangunan jalan pedestrian dan ruang

terbuka public tersebut. Secara lengkap data sensus warga terdampak dirangkum dalam

Tabel-11 berikut ini:

Tabel-11: Profil Sosial WTP Penduduk Sub Kawasan 1

Uraian Satuan Jumlah

Jumlah Rumah Tangga (Persil Tanah) KRT 88

Jumlah KK KK 103

Jumlah anggota Rumah tangga Jiwa 378

Jumlah anggota rumah tangga perempuan Jiwa 182

Jumlah Rumah tangga dengan KRT lebih dari 1 KK KRT 15

Warga KTP Kota Langsa KK 103

Warga KTP luar Kota Langsa KK -

Jumlah warga dengan Pendidikan Terakhir:

- SD Jiwa 23

- SMP Jiwa 32

- SMA Jiwa 54

- PT Jiwa -

Jumlah KRT dengan Status Hunian:

- Rumah sendiri KK 82

- Penyewa KK 4

- penggarap tanpa sewa KK -

Jumlah KRT dengan status pemilikan lahan:

- Hak milik KRT -

- Hak Pakai KRT -

- Penggarap tanpa hak KRT 88

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

32. Profil Penduduk. Berdasarkan sensus WTP terdapat 378 jiwa dengan terdapat 48% (182

jiwa) berjenis kelamin perempuan. Profil Gender di Sub Kawasan 1 dirangkum dalam

Tabel 12 berikut ini:

Tabel-12: Profil Sosial Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

Uraian Satuan Jumlah

Jumlah Kepala Rumah Tangga (Persil Tanah) KRT 88

Jumlah Kepala Keluarga KK 103

Jumlah perempuan kelompok usia < 5 tahun Jiwa 17

Jumlah perempuan kelompok usia 5 - 15 tahun Jiwa 13

Jumlah perempuan kelompok usia 15 - 64 tahun Jiwa 152

Tingkat Pendidikan

- Belum Sekolah Jiwa 17

- SD Jiwa 18

Page 40: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

32

Uraian Satuan Jumlah

- SMP Jiwa 17

- SMA Jiwa 12

- PT Jiwa -

Jenis Pekerjaan:

- Buruh Lepas/Pekerja Harian KK 20

- Pedagang KK 14

- Guru/Pegawai Tetap KK -

- Wiraswasta KK 15

- Nelayan KK -

- Tidak bekerja KK 54

- Lain – lain (sebutkan) KK -

Jumlah penghasilan per bulan:

- < Rp 1 Juta KK 10

- Rp 1 Juta – < Rp 2 juta KK 40

- Rp. 2 juta - < Rp 3 juta KK 62

- >Rp 3 juta KK 10

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

33. Kerentanan Sosial. Pemenuhan hak atas aksesibilitas memperhatikan hak semua orang

seperti difabel, hak anak, hak orang lanjut usia dan hak perempuan. Aksesibilitas tidak

hanya sebatas untuk jenis difabel tertentu saja seperti difabel netra yang butuh guiding

block. Oleh karena itu dilakukan identifikasi keberadaan kelompok masyarakat yang

rentan secara sosial di kawasan ini. Jumlah dan rincian kelompok rentan sosial dalam

kegiatan ini adalah Tabel 13 berikut ini:

Tabel-13: Profil Difabel dan Kelompok Rentan Lainnya di Sub Kawasan 1

Kelompok rentan

Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

Jumlah (jiwa)

% Terhadap kelompok Rentan

(94 jiwa)

% Terhadap keseluruhan WTP

(378 jiwa)

Lansia 4 4,20% 1,06%

Difabel - 0,00% 0,00%

Anak-anak 29 30,90% 7,67%

MBR 61 64,90% 16,14%

Lain - lain 0 0,00% 0,00%

Jumlah Total 94 100,00% 24,87%

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

34. Profil Ekonomi. Profil ekonomi warga terdampak kegiatan penataan Kawasan Krueng

Langsa Sub Kawasan 1 , dilihat dari mata pencaharian/pekerjaan dan besarnya

penghasilan keluarga setiap bulannya. Data profil ekonomi warga terdampak

dirangkum dalam Tabel 14 berikut ini:

Page 41: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

33

Tabel-14: Profil Ekonomi WTP Sub Kawasan 1

Uraian Satuan Jumlah

Jumlah warga dengan mata pencaharian/ pekerjaan: - Buruh/pekerja harian KK 20 - Pedagang KK 14 - Guru/pegawai tetap KK - Wiraswasta KK 15 - Nelayan KK - Sopir/juru parkir KK 1 - Satpam KK - - Tidak bekerja KK 53 - Lain – lain (sebutkan) KK -

Jumlah KK penghasilan keluarga per bulan: - < Rp 1 Juta KK 40 - Rp 1 Juta – < Rp 2 juta KK 53 - Rp. 2 juta - < Rp 3 juta KK 10 - >Rp 3 juta KK -

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

35. Ciri-ciri sosial dan budaya. Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1 berada di wilayah

Kota Langsa yang berstatus Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa, dimana

terdapat suku asli Aceh, Melayu, jawa dan pendatang dari luar Aceh. Kota Langsa

terkenal sebagai kota pendidikan, kota perdagangan, kota kuliner/makanan, dan kota

wisata Adat istiadat menganut budaya Melayu yang bersendikan hukum syariat Islam.

Aceh merupakan daerah istimewa yang direpresentasikan dengan pengakuan negara

melalui UU Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Aceh. Dalam

UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, tercantum bahwa bidang al-

syakhsiyah (masalah kekeluargaan, seperti perkawinan, perceraian, warisan, perwalian,

nafkah, pengasuh anak dan harta bersama), mu’amalah (masalah tatacara hidup

sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari, seperti jual-beli, sewa-menyewa, dan

pinjam-meminjam), dan jinayah (kriminalitas) yang didasarkan atas syariat Islam diatur

dengan qanun (peraturan daerah).

36. Profil MHA (Masyarakat Hukum Adat). Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

merupakan kawasan permukiman yang didominasi oleh penduduk lokal dan sebagian

lagi adalah pendatang. Tidak terdapat kelompok masyarakat yang tinggal disuatu

kawasan tertentu secara social dan budaya memiliki kekhususan dan kerentanan.

Berdasarkan hasil identifikasi WTP tidak ditemukan adanya kelompok masyarakat

hukum adat (MHA) di Kawasan ini.

Page 42: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

34

4.2 INVENTARISASI ASET TERDAMPAK

37. Jenis-jenis aset yang terdampak dalam rencana

penataan ini berupa bangunan, tanaman,

utilitas dan obyek lain di atas tanah. Dalam hal

ini, 88 unit bangunan hunian harus di

dibongkar keseluruhan, 2 unit bangunan

hunian menyatu dengan tempat usaha, 1 unit

bangunan usaha berada pada daerah

bantaran/sempadan sungai yang status

lahannya Ilegal. Aset warga yang terdampak dari kegiatan penataan Kawasan

dirangkum dalam Tabel 15 dan Tabel 16 berikut ini:

Tabel-15: Aset Terdampak di Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

Uraian Satuan Terdampak

Total Terdampak

Sebagian Keterangan

Bangunan/ Rumah Terdampak: - Permanen Unit 3 - - Semi permanen Unit 6 - - Tidak permanen Unit 74 -

Bangunan/ Tempat Usaha Terdampak: - Permanen Unit - - - Semi permanen Unit - - - Tidak permanen Unit 3 -

Fasum dan Fasos: - Rumah Ibadah Unit - - - Tiang listrik Unit 2 - - Pos Ronda Unit - - - MCK umum Unit - -

Sarana Bangunan Terdampak: - Bangunan keseluruhan Unit 88 - - Pagar m

’ - -

- Dinding rumah m2 - -

- Pintu dan Jendela Unit - - - Lantai m

2 - -

- Lain-lain Unit - -

Luas dan Bangunan Terkena Dampak - Jumlah bangunan terdampak Unit 88 - - Luas Lahan Terdampak m

2 4517,5 -

Jumlah tanaman terdampak: - Tanaman keras Unit - - - Lain-lain Unit - -

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

Page 43: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

35

Tabel-16: Aset Terdampak di Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

Lokasi (Kelurahan/ Dusun)

Sat Jumlah KK

Total Aset

Terdampak

Luas Tanah (m

2)

Bangunan (unit)

Hak Milik (SHM)

Tanah Negara

(SDA Aceh)

Terdampak

Total Sebagian

Gampong jawa

- Jawa Baru Unit 23 22 1111 22 - 22 22

Gampong teungoh

- Timbangan Unit 24 19 922 19 - 19 19

- Rumah Potong Unit 50 42 2232,5 42 - 42 42

- Permai Unit 6 5 252 5 - 5 5

Jumlah 103 88 4517,5 88 - 88 88

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2019

4.3 KAJIAN SOSIAL EKONOMI

38. Penilaian Kehilangan Aset > 10 %. Berdasarkan penilaian kehilangan asset warga

terdampak, disimpulkan bahwa 88 bangunan memiliki nilai lebih dari 10% aset warga

terdampak. Dampak kehilangan aset berupa pembongkaran 88 bangunan hunian dan

tanaman produktif yang dibudidayakan warga. Hasil penilaian kehilangan sset

dirangkum seperti dalam Tabel 17 berikut ini:

Tabel-17: Penilaian Persentase (%) Kehilangan Aset

Lokasi/Aset Terdampak Satuan Jumlah terdampak

> 10% Jumlah terdampak

< 10%

Bangunan Rumah Unit 85 0

Bangunan Rumah dan usaha unit 2 0

Bangunan Usaha unit 1 0

Lahan m2 4517,5 0

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2019

39. Kajian Kehilangan Tempat Usaha. Di wilayah Kawasan Krueng Langsa Sub Kawasan 1

terdapat 3 (Tiga) bangunan usaha yang

terkena dampak yaitu: kios tempat jualan

dan Tempat menjahit. Lokasi bangunan

tersebut berada di gampong jawa dusun

Jawa Baru. Jenis unit bangunan usaha

terdampak dirangkum dalam Tabel 18

berikut ini:

Tabel-18: Jenis Unit Bangunan Usaha Terdampak

Jenis Bangunan Usaha Satuan Terdampak Total Terdampak Sebagian Keterangan

Kios Tempat Jualan Unit 2 - Di Sempadan

Tempat Menjahit ( taylor ) Unit 1 - Di Sempadan

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2019

Page 44: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

36

40. Kehilangan Penghasilan. Jumlah WTP yang kehilangan penghasilan akibat kegiatan

penataan sejumlah 3 (Tiga) KK, dapat dilihat pada lampiran 5 dan rincian daftar nama

WTP kehilangan tempat usaha dapat dilihat dalam Tabel 19 berikut ini:

Tabel-19: WTP Terdampak Kehilangan Usaha

Nama WTP Jenis Usaha Jumlah Penghasilan

(Juta) Terdampak

Total Terdampak

Sebagian

Abdullah S Manyak Taylor 3 -

Zainal Arifin Kios 2 -

Zulaikha Kios 2 -

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2019

Page 45: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

37

BAB V

HASIL KAJIAN LEGALITAS TANAH

DAN HAK ATAS TANAH

5.1 KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU 41. Ketentuan Hukum Pengadaan Tanah untuk Pembangunan. Pemerintah Indonesia

dengan IsDB sebagai pihak pemberi pinjaman bersepakat terkait kebijakan pengadaan

tanah untuk mengadopsi hukum dan peraturan Pemerintah Indonesia. Secara lengkap

ketentuan pengadaan tanah untuk pembangunan dalam LARAP ini sebagaimana pada

Tabel 20 berikut ini:

Tabel-20: Ketentuan Hukum terkait Pengadaan Tanah untuk Pembangunan

No Ketentuan dan Hukum Tentang

1 UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 1: Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD.

2. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN. atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

3. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Pasal 42: (1) Menteri Keuangan mengatur pengelolaan barang milik negara. (2) Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Barang bagi

kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.

Pasal 49: (3) Tanah dan bangunan milik negara/daerah yang tidak

dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan, wajib diserahkan pemanfaatannya kepada Menteri Keuangan/ gubernur/bupati/ walikota untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pemerintahan negara/daerah.

2 UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Pasal 4: (1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya

tanah untuk Kepentingan Umum. (2) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menjamin tersedianya

pendanaan untuk Kepentingan Umum

Pasal 7: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan: a) RTRW; b) Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; c) Rencana Strategis; dan d) Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.

Page 46: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

38

No Ketentuan dan Hukum Tentang

Pasal 10: Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) digunakan untuk pembangunan: a. pertahanan dan keamanan nasional; b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta

api, dan fasilitas operasi kereta api; c. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran

pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya; d. pelabuhan, bandar udara, dan terminal; e. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga

listrik; g. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah; h. tempat pembuangan dan pengolahan sampah; i. rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah; j. fasilitas keselamatan umum k. tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah Daerah; l. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik m. cagar alam dan cagar budaya; n. kantor-kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa; o. penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi

tanah, serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa;

p. prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah;

q. prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah; dan r. pasar umum dan lapangan parkir umum.

Pasal 13: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan melalui tahapan: a) perencanaan; b) persiapan: c) pelaksanaan; dan d) penyerahan hasil.

3 Perpres No. 62 Tahun 2018 Tentang Penanganan Dampak Sosial Masyarakat Dalam Rangka Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Nasional

Pasal 1 ayat 3: Penanganan dampak sosial kemasyarakatan adalah penanganan masalah sosial berupa pemberian santunan; untuk pemindahan masyarakat yang menguasai tanah yang akan digunakan untuk pembangunan nasional.

Pasal 2: (1) Lingkup Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan yang diatur

dalam Peraturan Presiden ini, diselenggarakan untuk pelaksanaan pembangunan:

a. proyek strategis nasional; dan b. non proyek strategis nasional. (2) Proyek strategis nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a adalah proyek yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden mengenai percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.

(3) Non proyek strategis nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diputuskan dalam rapat yang dikoordinasikan oleh kementerian koordinator yang membidangi penyelenggaraan koordinasi bidang perekonomian dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait dan/atau Pemerintah Daerah.

Pasal 3

Page 47: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

39

No Ketentuan dan Hukum Tentang

(4) Pemerintah melakukan Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan kepada Masyarakat yang menguasai tanah yang digunakan untuk pembangunan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).

(5) Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tanah negara atau tanah yang dimiliki oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah.

Pasal 4 Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), memenuhi kriteria: a. memiliki identitas atau keterangan kependudukan yang disahkan

oleh kecamatan setempat; dan b. tidak memiliki hak atas tanah yang dikuasainya.

Pasal 5 Penguasaan tanah oleh Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. telah menguasai dan memanfaatkan tanah secara fisik paling

singkat 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus; dan b. menguasai dan memanfaatkan tanah dengan itikad baik secara

terbuka, serta tidak diganggu gugat, diakui dan dibenarkan oleh pemilik hak atas tanah dan/atau lurah/kepala desa setempat.

4 Perpres No. 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Perpres 71/ 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

Pasal 1: Dalam Perpres ini yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan

cara memberi Ganti Kerugian yang layak dan adil kepada Pihak yang Berhak.

2. Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki Objek Pengadaan Tanah.

3. Penilai Pertanahan, yang selanjutnya disebut Penilai, adalah orang perseorangan yang melakukan penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari BPN untuk menghitung nilai/harga Obyek Pengadaan Tanah.

4. Penilai Publik adalah penilai yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk memberikan jasa penilaian.

5 Perpres No. 99 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

Pasal 63: 1. Penetapan besarnya nilai ganti kerugian dilakukan oleh Ketua

Pelaksana Pengadaan Tanah berdasarkan hasil penilaian jasa Penilai atau Penilai Publik.

2. Jasa Penilai atau Penilai Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah berdasarkan hasil pengadaan jasa Penilai yang dilakukan oleh Instansi yang memerlukan tanah.

3. Pengadaan jasa Penilai atau Penilai Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

6 Perpres No. 40/ 2014 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012

Pasal 120: Biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum yang bersumber dari APBD

Page 48: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

40

No Ketentuan dan Hukum Tentang

tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Pasal 121: Dalam rangka efisiensi dan efektivitas, pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang luasnya tidak lebih dari 5 Ha, dapat dilakukan langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan para pemegang hak atas tanah, dengan cara jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak.

7 Perpres No. 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Pasal 3: (1) Setiap Instansi yang memerlukan tanah bagi Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum membuat rencana Pengadaan Tanah yag didasarkan pada:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah; dan b. Prioritas Pembangunan yang tercantum dalam: 1) Rencana

Pembangunan Jangka Menengah, 2) Rencana Stategis; dan 3) Rencana Kerja Pemerintah Instansi yang bersangkutan.

(2) Rencana Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat disusun secara bersama-sama oleh Instansi yang memerlukan tanah bersama dengan instansi terkait atau dapat dibantu oleh lembaga profesional yang ditunjuk oleh Instansi yang memerlukan tanah.

8 Permenkeu No. 78/Pmk.06/2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara

Pasal 1: Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah

semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

2. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan BMN.

3. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan BMN.

4. Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga dan/atau optimalisasi BMN dengan tidak mengubah status kepemilikan.

5. Pinjam Pakai adalah penyerahan penggunaan barang dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola Barang/Pengguna Barang.

Pasal 4: (1) Pemanfaatan BMN dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu

pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara.

(2) Pemanfaatan BMN dilakukan dengan memperhatikan kepentingan negara dan kepentingan umum.

(3) Pemanfaatan BMN dilakukan dengan tidak mengubah status kepemilikan BMN.

(4) BMN yang menjadi objek Pemanfaatan harus ditetapkan status penggunaannya oleh Pengelola Barang/Pengguna Barang.

(5) Biaya pemeliharaan dan pengamanan BMN serta biaya

Page 49: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

41

No Ketentuan dan Hukum Tentang

pelaksanaan yang berkaitan dengan Pemanfaatan BMN dibebankan pada mitra Pemanfaatan.

Pasal 5: Bentuk Pemanfaatan BMN berupa: a. Sewa; b. Pinjam Pakai; c. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP); d. Bangun Guna Serah (BGS)/Bangun Serah Guna (BSG); dan e. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI).

9 Permendagri No. 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari APBD

Pasal 1: Dalam Permendagri ini, yang dimaksud dengan Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan adalah tim yang dibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur dalam melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi rencana pembangunan dan konsultasi publik rencana pembangunan.

Pasal 2: 1. Pendanaan biaya operasional dan biaya pendukung pengadaan

tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh pemerintah daerah bersumber dari APBD.

2. Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum oleh pemerintah daerah bersumber dari APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil.

10 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau

Pasal 1 Garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai.

Pasal 3 (2) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau

bertujuan agar: b) fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di sekitarnya; dst.

Pasal 7 Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, ditentukan paling sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai. Pasal 22 i. Sempadan sungai hanya dapat dimanfaatkan secara terbatas untuk:

a) bangunan prasarana sumber daya air; b) fasilitas jembatan dan dermaga; c) jalur pipa gas dan air minum; d) rentangan kabel listrik dan telekomunikasi; e) kegiatan lain sepanjang tidak mengganggu fungsi sungai, antara

lain kegiatan menanam tanaman sayur-mayur; f) bangunan ketenagalistrikan.

ii. Dalam hal di dalam sempadan sungai terdapat tanggul untuk kepentingan pengendali banjir, perlindungan badan tanggul dilakukan dengan larangan: a) menanam tanaman selain rumput;

Page 50: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

42

No Ketentuan dan Hukum Tentang

b) mendirikan bangunan; dan c) mengurangi dimensi tanggul.

11 Surat Edaran Menteri PU PR No. 12 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Lingkungan, Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali, dan Penanganan Masyarakat Adat

Maksud penyusunan Juknis ini untuk memastikan agar semua pihak yang terlibat dalam proses perencanaan dan penyusunan program, pelaksanaan konstruksi serta pemantauan dan evaluasi penggunaan DAK bidang Infrastruktur dapat melaksanakan persyaratan, prosedur serta aturanaturan pengelolaan lingkungan, pengadaan tanah dan pemukiman kembali serta penanganan Masyarakat Adat sesuai dengan ketentuan Pemerintah dalam hal pengamanan lingkungan dan sosial.

IV.2 Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali WTP Beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan oleh pengelola Kegiatan dalam pelaksanaan RKPTK atau RKPTS pada tahap perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi: a. Seluruh proses pengadaan tanah dan pemukiman kembali harus

diselesaikan sebelum pengelola Kegiatan melakukan kontrak konstruksi. Pelaksanaan pengadaan tanah, termasuk relokasi (jika diperlukan) serta pemberian kompensasi harus diselesaikan sesuai dengan hasil kesepakatan dan hasil kesepakatan tersebut diumumkan secara luas;

b. Desain Teknis Kegiatan serta pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan batas batas tanah dan mengakomodasi berbagai upaya yang telah disepakati sebagaimana direkomendasikan di dalam RKPTK atau RKPTS;

c. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan koordinasi untuk perencanaan program dan/atau kegiatan mitigasi, sebagaimana direkomendasikan di dalam RKPTK atau RKPTS, misalnya: program/kegiatan pemulihan penghidupan WTP yang terganggu akibat adanya Kegiatan. Bappeda membantu Pengelola Kegiatan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan RKPTK atau RKPTS dengan instansi terkait termasuk memastikan dimasukkannya kegiatankegiatan tersebut ke dalam program-program instansi terkait tersebut dan anggaran yang cukup disediakan dalam program-program instansi terkait tersebut;

d. Tim Pemantau DAK berkoordinasi dengan Bappeda di tingkat Provinsi / Kabupaten/Kota untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan RKPT, sebagai bagian dari keseluruhan kegiatan pemantauan DAK. Laporan Pelaksanaan Kegiatan tentang pelaksanaan RKPT harus menjadi bagian dari Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir (lihat Sub Bab VI dan VII mengenai Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan).

12 Peraturan Kepala BPN No. 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Pasal 5: Tahapan pelaksanaan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 sampai dengan Pasal 111 Perpres 71/2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, meliputi:

a) penyiapan pelaksanaan; b) inventarisasi dan identifikasi; c) penetapan penilai; d) musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian; e) pemberian ganti kerugian; f) pemberian ganti kerugian dalam keadaan khusus; g) penitipan ganti kerugian;

Page 51: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

43

No Ketentuan dan Hukum Tentang

h) pelepasan objek pengadaan tanah; i) pemutusan hubungan hukum antara pihak yang berhak dengan

objek pengadaan tanah; dan j) pendokumentasian peta bidang, daftar nominatif dan data

administrasi pengadaan tanah.

13 Peraturan Gubernur Aceh No. 101 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum di Aceh

Pasal 1: Dalam Pergub ini, yang dimaksud dengan: 1. Persiapan pengadaan tanah adalah tahapan penyelenggaraan

pengadaan tanah yang dilaksanakan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota untuk menetapkan lokasi pengadaan tanah.

2. Tim Persiapan pengadaan tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan adalah Tim yang dibentuk oleh Gubernur/Bupati/ Walikota untuk membantu Gubernur/Bupati/Walikota dalam melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal rencana lokasi rencana pembangunan dan konsultasi publik rencana pembangunan.

Sumber: Dari berbagai sumber

42. Untuk penanganan aspek yang belum sepenuhnya diatur dalam peraturan perundangan

di Indonesia, sesuai Kerangka Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Dampak Sosial atau

ESMF (Environmental and Social Safeguard Management Framework) mengacu kepada

Performance Standards on Environmental and Social Sustainability dari Bank Dunia,

khususnya Performance Standard 1 (PS-1): Assessment and Management of

Environmental and Social Risks and Impacts, dan Performance Standard 5 (PS-5): Land

Acquisition and Involuntary Resettlement). PS-1 dan PS-5 diimplementasikan dalam

Pemukiman Kembali (OP 4.12). Berdasarkan OP 4.12 melalui studi kebijakan strategis

untuk memfasilitasi pengembangan kerangka kebijakan untuk mendukung perbaikan

dan upaya pencegahan permukiman kumuh, termasuk reformasi kebijakan administrasi

tanah, pendekatan untuk mengatasi permukiman informal, dan keamanan penguasaan

lahan. Dampak lingkungan dan sosial yang potensial memerlukan rencana pengelolaan

dan penyusunan dokumen LARAP untuk menilai dampak yang potensial lingkungan dan

sosial yang mungkin muncul, memberikan bimbingan untuk menentukan dan

menyiapkan instrumen pengamanan.

5.2 HASIL KAJIAN STATUS LEGALITAS TANAH WTP

43. Status Tanah WTP. Lahan yang berada di Sub Kawasan 1 Kawasan Krueng Langsa

seluruhnya merupakan tanah negara yang pengelolaannya dibawah kewenangan dari

Dinas Pengairan Provinsi Aceh, sehingga tanah dan bangunan yang ditempati WTP

merupakan Ilegal. Kondisi Status Kepemilikan tanah WTP di Kawasan Krueng Langsa

(Sub Kawasan 1), sebagaimana Tabel 21 berikut:

Page 52: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

44

Tabel-21: Rekapitulasi Status Kepemilikan Tanah WTP

No URAIAN Sempadan

Sungai Luar Sempadan

Sungai TOTAL

1. Jumlah bidang tanah terdampak (Persil) 88 88

2. Luas total bidang tanah terkena dampak (m2) 4.517,5 - 4.517,5

3. Status kepemilikan tanah:

- WTP dengan hak SHM (Persil) - - -

- WTP tanpa hak atas tanah (Persil) 88 - 88

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2019

5.3 MEKANISME PENGURUSAN PENGAJUAN HAK ATAS TANAH

44. Pemerintah Kota Langsa telah melaksanakan koordinasi dengan beberapa pihak terkait

untuk memastikan status kepemilikan dan status penguasaan tanah di Kawasan Krueng

Langsa ( Sub Kawasan 1 ), antara lain BWS Sumatera I dari koordinasi tersebut

disampaikan sesuai dengan peraturan menteri PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 tentang

Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai Krueng Langsa Masuk dalam Wilayah sungai lintas

kabupaten/kota dengan kode Wilayah Sungai 01.06.B. maka Pemko Langsa melakukan

koordinasi demgan Dinas Pengairan Provinsi Aceh adapun syarat untuk melakukan

pembangunan di daerah sempadan sungai harus mengurus Rekomendasi teknis (Rekomtek)

mengenai struktur bangunan atau kegiatan yang akan di bangun dengan mengajukan

permohonan rekomtek ke Gubernur Aceh di tujukan ke Dinas Pengairan Aceh dengan

melengkapi syarat seperti

melampirkan perhitungan struktur

dan gambar Desain termasuk

dokumen dan rekomendasi UKL-

UPL, sesuai penjelasan tersebut

pada tanggal 11 febuari 2019

Pemko Langsa mengajukan

permohonan Rekomtek ke Dinas

Pengairan Aceh, sedangkan pada

tanggal 20 maret 2019 Tim Rekomtek melakukan survey lokasi dan kelayakan dilaksanakan

untuk membahas status penguasaan lahan di sempadan Krueng Langsa yang akan menjadi

lokasi penataan Kawasan Krueng Langsa setelah melengkapi bahan sebagai persyarat

seperti uraian diatas pada tanggal 8 April 2019 pemko langsa menerima undangan untuk

pelaksanaan expose penataan krueng langsa di Aula Dinas Pengairan Aceh pada tanggal 11

April 2019. Pada akhirnya Rekomendasi Teknis (Rekomtek) dari Dinas Pengairan Aceh terbit

pada tanggal 5 Agustus 2019 dengan nomor KU.602-A/2052/2019 dengan rekomendasi

layak.

Page 53: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

45

45. Pemko Langsa setelah mendapatkan Rekomendasi teknis dari Dinas Pengairan Provinsi

Aceh pada tanggal 27 agustus 2019

mengajukan surat permohonan Izin

Pengunaan Sumber Daya Air kepada

Gubernur Aceh melalui Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) untuk lokasi penataan di

sempadan Krueng Langsa. Maka pada 5

september 2019 Tim DPMPTSP melakukan

kunjungan ke lokasi yang diajukan, paska

kunjungan tersebut karena syarat pengajuan sudah terpenuhi maka pada tanggal 9

september 2019 berdasarkan keputusan Gubernur Aceh melalui DPMPTSP bernomor

691/DPMPTSP/2930/2019 mengenai izin Penggunaan Sumber Daya Air (pemanfaatan

bantaran Sungai Krueng Langsa untuk Kegiatan penataan Kawasan Krueng Langsa).

5.4 RENCANA BIDANG TANAH YANG DIUSULKAN DALAM PENATAAN

46. Bidang tanah yang digunakan dalam kegiatan Penataan Kawasan Krueng langsa berada

di Gampong Jawa, Gampong Teungoh dan Sidodadi lingkup Kecamatan Langsa Kota dan

Langsa lama yang dikategorikan di Sub Kawasan 1, dapat di lihat di Gambar 9 berikut.

Gambar-12: Site Plan Penataan di Sub Kawasan 1

47. Komponen kegiatan yang membutuhkan pengadaan tanah atau permukiman kembali

menurut jenis infrastruktur dan lokasi pembangunannya pada kawasan ini sebagaimana

pada Tabel 22 berikut:

Page 54: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

46

Tabel-22: Bidang Tanah Rencana Penataan Sub Kawasan 1

No URAIAN Sempadan

Sungai Luar Sempadan

Sungai TOTAL

1. Jumlah bidang tanah terdampak (Persil) 88 - 88

2. Luas total bidang tanah terkena dampak (m2) 4.517,5 - 4.517,5

3. Status kepemilikan tanah:

- WTP dengan hak SHM (Persil) -

- WTP tanpa hak atas tanah (Persil) 88 - 88

4. Persentase aset/bangunan yang terdampak

- ≥10% 88 - 88

- <10% - - -

5. Luas tanah terdampak

- ≥10% 4.517,5 - 4.517,5

- <10% - - -

Sumber: Hasil Survey Lapangan, 2019

5.5 KESEPAKATAN DENGAN WTP

48. Kesepakatan dengan WTP. Sesuai hasil sensus terdapat 103 WTP (88 Unit bangunan

hunian dan Usaha) yang ada dilokasi penataan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

Kelompok WTP-1, WTP tersebut merupakan pemilik sekaligus penggunaan

bangunan hunian atau bangunan usaha yang berada di atas lahan milik Negara

sebanyak 98 KK;

Kelompok WTP-2, WTP ini merupakan penyewa bangunan Hunian yang berada di

atas lahan milik negara sebanyak 5 KK;

Kesepakatan antara pemko Langsa dengan WTP dilaksanakan pada 12 juni 2019 dan 18

juni 2019 di aula kantor camat langsa Kota, Pembagian lokasi pemindahan WTP

berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemerintah Kota Langsa dengan WTP yang

dihadiri oleh perangkat Gampong dan pihak kecamatan pada tanggal 18 Juni 2019 di

Kantor Camat Langsa Kota. Beberapa Skema penanganan pemindahan warga yang

muncul dalam rembug kesepakatan dengan WTP adalah sebagai berikut;

Pemerintah Kota Langsa akan menyediakan Lahan untuk WTP beserta sertifikat

dengan ketentuan yang akan di atur antara Pemerintah Kota Langsa dan BPN

Pemerintah kota akan memberikan bantuan Rumah Layak Huni permanen (Type 36)

kepada WTP di lokasi lahan milik Pemko yang berada di gampong Timbang Langsa

Kecamatan Langsa Baro.

Pemerintah kota Langsa akan memberikan hak guna Pakai bangunan dan Sertifikat

tanah akan diberikan setelah masa pakai 10 tahun.

Page 55: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

47

Pemerintah kota akan memberikan Fasilitas berupa jaringan Jalan yang layak dan

Jaringan Air minum PDAM untuk WTP di rumah swadaya;

Pemerintah Kota Langsa akan memfasilitasi jaringan listrik dan penerangan.

Page 56: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

48

BAB VI

KEGIATAN KONSULTASI

PUBLIK

6.1. SOSIALISASI

51. Sosialisasi. Mulai dilaksanakan pada 18 juni 2019 bertempat di aula kantor camat

langsa Kota di hadiri oleh 44 peserta dari unsur pemko langsa di hadiri oleh perwakilan

bappeda, dinas PUPR, muspika kecamatan langsa kota. Dalam pertemuan tersebut

disampaikan terkait rencana penataan permukiman sempadan sungai Krueng Langsa

yaitu pembangunan Ruang Terbuka Publik dan rencana pengadaan lahannya. Kegiatan

ini membutuhkan seluruh lahan yang berada Sub Kawasan 1, sehingga permukiman

yang berada disempadan sungai akan direlokasi. Beberapa WTP keberatan dengan

rencana kegiatan ini dan mengajukan opsi kepada pemko agar menyediakan rumah

layak huni, santunan/biaya bongkar/pemindahan dan menyediakan hunian sementara

jika pemindahan dilakukan sebelum rumah hunian tetap selesai dibangun. Sosialisasi

selanjutnya akan dilakukan dengan memaparkan rencana penataan beserta Desain

kawasan pada WTP di minggu pertama bulan November.

6.2. REMBUG DAN KONSULTASI

52. Kegiatan Rembug dan Konsultasi. Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan proses

partisipatif dimana WTP dilibatkan didalam menentukan: (1) Strategi konsultasi dengan

warga dan partisipasi WTP terdampak; (2) Ringkasan terhadap pandangan-pandangan

yang dinyatakan oleh WTP dan bagaimana pandangan-pandangan ini turut

diperhitungkan dalam mempersiapkan Rencana penataan kawasan; (3) Alternatif

penataan kawasan yang ditawarkan serta keputusan yang dibuat oleh WTP mengenai

berbagai pilihan yang tersedia bagi mereka, termasuk pilihan-pilihan yang berkaitan

dengan bentuk kompensasi dan bantuan akibat kegiatan penataan kawasan; (4)

Pengaturan kelembagaan pengelolaan informasi masyarakat untuk menyampaikan

pengaduan kepada pihak berwenang selama proses penataan dan pasca penataan; dan

(5) Langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi dampak penataan kawasan pada

WTP, termasuk konsultasi WTP dengan Pemerintah Kota akan dilaksanakan pada

minggu ke -4 bulan September 2019.

6.3. PUBLIKASI

53. Kegiatan Publikasi. yang dilakukan selama proses fasilitasi penataan kawasan Jagu

antara lain informasi rencana penataan kawasan Jagu, informasi mengenai Lokasi

Penataan, Informasi WTP (Warga terdampak Pembangunan), informasi

pertemuan/sosialisasi/rembuk dan Konsultasi antara WTP dengan Pemko Langsa,

informasi kesepakatan antara WTP dengan Pemko Langsa mengenai kompensasi ganti

rugi dan bantuan social/santunan pemindahan dan bongkar bangunan, serta informasi

Page 57: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

49

lokasi relokasi dan syarat-syarat yang harus di penuhi. Media yang di gunakan

pengumuman yang tempelkan pada tempat startegis komunitas seperti pos jaga,

warung, rumah ibadah/musalla, rumah tokoh masyarakat.

54. Rencana kegiatan konsultasi akhir. Kegiatan konsultasi yang belum dilaksanakan

adalah untuk menyelesaikan penyepakatan dengan WTP yang belum tercapai pada

rembug dan konsultasi sebelumnya. Konsultasi lanjutan ini untuk meminimalkan resiko

dampak buruk ketidakpuasan warga, karena kurangnya pemahaman warga terhadap

program dan skema kompensasi yang diberikan. Konsultasi akhir akan dilakukan bagi

WTP yang belum menyepakati skema bantuan social/santunan yang akan diberikan.

Konsultasi akhir akan dilaksanakan pada bulan desember tahun 2019 setelah adanya

kepastian terkait anggaran rumah swadaya.

Page 58: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

50

Tabel-23: Rekapitulasi Pertemuan mendukung Penataan Sub Kawasan 1 Krueng Langsa

No. Tanggal Kegiatan Peserta Tempat Hasil Pelaksanaan Tindak Lanjut Foto Dokumentasi

1. 01 Februari 2019

Paparan awal Skala Kawasan Krueng Langsa sebagai prioritas penanganan kegiatan skala kawasan

1. Tim Pokja PPAS 2. Tim Korkot KOTAKU

Kantor Bappeda Kota Langsa

1. Diskusi Kekurangan isi paparan Skala Kawsan

2. Penyepakatan Kawasan Krueng Langsa sebagai Prioritas Penanganan Kegiatan Skala Kawasan.

1. Perumusan konsep penataan Kawasan Kumuh Krueng Langsa

2. Penyepakatan kebutuhan kegiatan pada Kawasan kumuh Krueng Langsa.

3. Penyepakatan kolaborasi penanganan Kawasan kumuh Krueng Langsa yang melibatkan Pusat, Provinsi, dan Pemerintah Kota.

4. Identifikasi dampak social dan lingkungan

2. 11 februari 2019

Sosialisasi penanganan Kumuh Skala kawasan Program Kotaku yang bertujuan untuk pengurangan kumuh

1. Asisten 1 kota Langsa 2. Kabid Cipta Karya 3. Tim Pokja PPAS 4. Para Keucik 5. Tim Korkot KOTAKU

Kantor Aula Walikota Kota langsa

1. Penyampaian informasi kepada para keucik dan perwakilan warga di lokasi rencana proyek tentang rencana kegiatan penanganan Kawasan kumuh Seutui.

2. Detail perencanaan Sub Kawasan 1 Skala Kawasan

3. Kesepakatan Kolabrosi SKPD untuk penangnan kumuh

4. Kesiapan gampong dan lokasi pemindahan masyarakat

5. Penentuan daerah sempadan sungai

1. Membuat jadwal/agenda pendetailan perencanaan Sub Kawasan 1.

3. 20 Maret 2019

Survey penyepakatan batas sungai Krueng Langsa

1. Tim Pokja PPAS 2. Kabid Cipta Karya 3. Kasi Teknik Pengairan

Aceh 4. Kasi PUPR 5. Tim Korkot KOTAKU

Kantor PU Kota Langsa

1. Tim Pengairan Provinsi Aceh meninjau langsung kelokasi penataan skala kawasan yang berada di bantaran sungai.

2. Tim Pengairan Provinsi Aceh Meminta pada Tim Pemerintah Kota langsa untuk mengexpose rencana Kegiatan skala kawasan

1. Hasil kajian verifikasi lapangan ulang oleh Tim Pengairan Aceh dan akan diinformasikan secepatnya.

Page 59: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

51

No. Tanggal Kegiatan Peserta Tempat Hasil Pelaksanaan Tindak Lanjut Foto Dokumentasi

disekitar bantaran sungai.

4. 05 April 2019

Koordinasi penetapan sempadan sungai krueng langsa dengan dinas Pengairan Aceh

1. Kabid Teknik Pengairan Aceh

2. Kabid Cipta Karya Kota Langsa

3. Kabid SAPRAS Bappeda Kota Langsa

4. Tim Korkot KOTAKU

Kantor SDA Provinsi Aceh

1. Tanggal 08 April 2019 Kabid Teknis melaporkoan ke kapala Dinas & koordinasi dengan ketua dan anggota Tim yang ditetapkan oleh Gubernur SK No. 610/1046/2018 untuk penetapan sempadan sungai krueng Langsa.

Menunggu hasil koordinasi dan akan dinformasikan secepatnya oleh Dinas Pengairan Provinsi Aceh.

5 27 Mei 2019

Rapat koordinasi kesiapan Program Kotaku Skala Kawasan Kota Langsa

1. Asisten 1 kota langsa 2. Tim Pokja PPAS 3. Kadis DLH 4. Kabid TL 5. Kadis Tata Ruang 6. Tim Korkot KOTAKU

Kantor Bappeda kota Langsa

1. Pihak Satker akan melengkapi formuir penapisan lingkungan dan selanjutnya akan di proses oleh dinas DLHK Kota langsa.

2. Menyelesaikan Master Plan, LARAP dan Dokumen UKL-UPL oleh Dinas PU Kota Langsa.

3. Surat Rekomendasi Tata ruang dari TKPRD.

Selanjutnya disepakti seluruh dokumen DED-RAB, LARAP dan Dokumen UKL-UPL siap tanggal 31 mei 2019.

6 11 juni 2019

Rapat Koordinasi dalam rangka dukungn stakeholder terkait kegiatan penataan skala kawasan krueng Langsa

1. Asisten 1 Kota Langsa 2. Tim Pokja PPAS 3. Kabag Tata

pemerintahan setda Kota Langsa

4. Kepala BPN Kota Langsa

5. Kepala Bappeda Kota Langsa

6. Kepala Dinas PUPR 7. Kabid Cipta Karya 8. Kepala BPKD Kota

Langsa

Aula Walikota kota Langsa

1. Membentuk Komitmen/Kesepakatan Dana Kolaborasi dengan Stakeholder dalam penataan Skala Kawasan Krueng Langsa

2. Penyampaian informasi mengenai skema dan bentuk pemberian kompensasi/ganti rugi/santunan kepada warga terkena proyek.

3. BWSS I ACEH tidak keberatan lahannya digunakan, namun mengenai status kepemilikan perlu dilakukan pengecekan oleh BPN

Komitmen Kesepakatan sudah bisa dilaksankan hanya saja dokumen dokumen yang belum lengkap harus dilengkapi agar kegiatan tersebut bisa dipaparkan ke Jakarta.

Page 60: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

52

No. Tanggal Kegiatan Peserta Tempat Hasil Pelaksanaan Tindak Lanjut Foto Dokumentasi

9. Direktur PDAM Tirta Kemuning

10. Kabid Aset BPKD Kota Langsa

11. Camat Langsa Baro 12. Camat Langsa Kota 13. Tim Korkot KOTAKU

4. karena status lahan pernah dibebaskan pada saat proyek Krueng Langsa.

5. BPN siap membantu melakukan pengukuran tanah dan pengecekan status kepemilikan tanah.

7 Tgl 12 Juni 2019

Sosialisasi pertama Penataan Skala Kawasan Krueng Langsa tentang WTP dan Kompensasi Pemerintah Daerah

1. Kadis PUPR Kota Langsa

2. Kabid Cipta Karya Kota Langsa

3. Kabid SAPRAS Bappeda Kota Langsa

4. Tim Pokja PPAS 5. Camat Langsa Kota 6. Aparatur desa 7. Tim Korkot KOTAKU 8. Tim Larap

Kantor Camat Langsa Kota

1. menyampaikan informasi mengenai skema dan bentuk pemberian kompensasi/ganti rugi/santunan kepada warga terkena proyek kepada camat dan aparatur desa.

2. Menyusun rencana terkait rumah WTP yang akan direlokasi ke timbang Langsa.

3. Dan pembahasanPemberian kompensasi kepada WTP.

1. Terjadwal acara sosialisasi 18 juni di kantor camat dengan masyarakat yang terkena relokasi/ dampak skala kawasan.

2. Penyiapan skema pengadaan lahan sesuai hasil sinkronisasi.

8 Tgl 18 Juni 201

Sosialisasi Kedua dengan WTP yang terkena dampak dalam Penataan Skala Kawasan Krueng Langsa

1. Kadis PUPR Kota Langsa

2. Kabid Cipta Karya Kota Langsa

3. Kabid SAPRAS Bappeda Kota Langsa

4. Tim Pokja PPAS 5. Camat Langsa Kota 6. Aparatur desa 7. WTP 8. Babinsa 9. Tim Korkot KOTAKU 10. Tim Larap

Kantor Camat Langsa Kota

1. menyampaikan informasi mengenai skema dan bentuk pemberian kompensasi/ganti rugi/santunan kepada warga terkena proyek ( WTP ).

2. masyarakat WTP memohon untuk penyediaan Rumah siap huni untuk pindah dari kawasan bantaran su ngai.

3. Dan Masyarakat yang mau direlokasi meminta Hunian sementara semasa pembongkran.

1. Pemerintah Kota Langsa akan mencari solusi terkait pemindahan WTP dan Kompensasi ganti rugi yang sesuai dengan harapan masyarakat.

Page 61: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

53

No. Tanggal Kegiatan Peserta Tempat Hasil Pelaksanaan Tindak Lanjut Foto Dokumentasi

9 Tgl 26 Oktober 2019

Penyelesaian Dokumen Larap Skala Kawasan Kota Langsa

1. Tim KMP (Bidang Larap)

2. Kabid Cipta Karya Kota Langsa

3. Kabid SAPRAS Bappeda Kota Langsa

4. Tim Pokja PPAS 5. Tim Korkot KOTAKU 6. Tim Larap

Timbang Langsa

1. PembahasanPemberian kompensasi kepada WTP di dokumen Larap.

2. Kajian sosial dan ekonomi harus lengkap

3. Adanya kesepakatan akhir antara Pemko Langsa dengan WTP

4. Kepastian RKA tentang dana kolaborasi terhadap pembangunan rumah swadaya

5. Adanya skema implementasi terhadap WTP oleh Pemko

6. Adanya Timeline sampai proses pemindahan WTP

1. Pemerintah Kota Langsa menunggu proses keluar anggaran untuk Rumah Swadaya supaya bisa membuat kesepakatan akhir dengan WTP

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

Page 62: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

54

BAB VII

PENILAIAN ASET TERDAMPAK

DAN KOMPENSASI

7.1 PENILAIAN ASET

55. Penilaian Aset. Penilaian aset warga terdampak, dilaksanakan oleh Pemerintah Kota

Langsa berdasarkan perhitungan dari konsultan DED untuk pembangunan rumah

swadaya sebanyak 103 unit.

56. Dasar taksiran harga bangunan pada wilayah yang terdampak Proyek Penataan

Kawasan Krueng Langsa berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 028/994/2017

Tanggal 28 September 2017 adalah sebagaimana pada Tabel 24 dan Tabel 25 berikut:

Tabel-24: Taksiran Harga Bangunan Berdasarkan Ketetapan Pemerintah

No Kontruksi Bangunan Satuan Harga (Rupiah)

1 Bangunan Kayu m2 1.200.000,-

2 Bangunan Kayu Sederhana m2 900.000,-

3 Bangunan Dinding Seng m2 175.000,-

4 Bangunan Permanen Kls C Rumah m2 4.420.000,-

5 Bangunan Permanen Kls B Rumah m2 5.850.000,-

6 Bangunan Permanen Kls A Rumah m2 5.870.000,-

7 Bangunan Permanen Lt.I Gedung Kls Sederhana m2 4.770.000,-

8 Bangunan Permanen Lt.II Gedung Kls Sederhana m2 5.119.300,-

9 Bangunan Semi Permanen m2 2.000.000,-

10 Bak Air unit 800.000,-

11 Cincin sumur 70 cm buah 102.000,-

12 Dinding Bata m2 150.000,-

13 Pagar Dinding Seng m 65.000,-

14 Pagar Batako m 500.000,-

15 Pagar Bambu m 20.000,-

16 Pagar Hollow m 500.000,-

17 Pagar Kayu m 25.000,-

18 Pintu Pagar Besi m 850.000,-

19 Pondasi Batu Gunung m 175.000,-

20 Sumur Cincin unit 900.000,-

21 Teras atap seng rangka kayu m2 500.000,-

22 Teras Terbuka m2 400.000

23 Teras Permanen m2 2.000.000,-

24 Dinding Batako m2 300.000,-

25 Lantai Keramik m2 150.000,-

26 Lantai Acian Beton m2 80.000,-

27 Shelter unit 2.000.000,-

28 Pemindahan Tiang Listrik/Telkom Unit 150.000,-

29 Pagar BRC Keping 300.000,-

Sumber : Peraturan Gubernur Aceh No 028/994/2017 Tanggal 28 September 2017

Page 63: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

55

Tabel-25: Harga Pasar Bangunan berdasarkan Konstruksi

No Kontruksi Bangunan Satuan Harga (Rupiah)

1 Bangunan Permanen m2 3.5000.000 s/d 4.500.000,-

2 Bangunan Semi Permanen m2 2.0000.000 s/d 3.500.000,-

3 Bangunan Lainnya m2 > 2.000.000,-

Sumber : Kajian Lapangan, 2018

57. Dari skema penanganan tersebut, Pemerintah Kota Langsa akan menggantikan

kompensasi bantuan sosial berupa rumah swadaya yang berlokasi di gampong Timbang

Langsa. Bantuan tersebut merupakan rumah permanen (Type 36), dengan harga 1 unit

rumah Rp 43.000.000,- (Empat Puluh Tiga Juta Rupiah) dengan sumber anggaran dari

APBN 2020 & APBD 2020. Perumahan swadaya tersebut dilengkapi dengan fasilitas

sarana penunjang seperti : akses jalan, pemasangan listrik dan pemasangan jariangan air

PDAM. Secara lengkap, keberhakan warga terdampak dijelaskan dalam Tabel 26 berikut

ini:

Tabel-26: Penilaian Aset Terdampak

No Nama Gampong Jumlah WTP Skema

Penanganan Sumber Anggaran

Biaya total APBN APBD

1 Gampong Teungoh

Dusun Rumah Potong 50 Relokasi 35.000.000 8.000.000 2.150.000.000

Dusun Timbangan 24 Relokasi 35.000.000 8.000.000 1.032.000.000

Permai 6 Relokasi 35.000.000 8.000.000 258.000.000

2 Gampong jawa

Dusun Jawa Baru 23 Relokasi 35.000.000 8.000.000

989.000.000

Jumlah Total 103

4.429.000.000

Sumber: Hasil Survey LARAP, 2019

58. Keberhakan WTP. Keberhakan warga terdampak telah dikonsultasikan dan dirembugkan

dengan 103 Kepala Rumah Tangga terdampak. Secara lengkap, keberhakan warga

terdampak dijelaskan dalam Tabel 28 berikut ini:

Tabel-27: Keberhakan Warga Terdampak

Objek Terdampak

Volume WTP Keberhakan Dukungan Pemda

- Bangunan

hunian

terdampak

88 unit

bangunan

103 KK - Mendapatkan

penggantian sesuai

nilai asset bangunan

- Lahan untuk WTP

Beserta sertifikat

dengan ketentuan yang

Page 64: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

56

Objek Terdampak

Volume WTP Keberhakan Dukungan Pemda

akibat

penataan

bantaran

Sungai

terdampak.

- Pembongkaran dan

pemilikan material

bongkaran yang layak

pakai.

- Pengangkutan ke lokasi

hunian menetap.

- Mendapakan hunian

tetap berupa rumah

swadaya

- Mendapatkan

pelayanan dasar

selama tinggal di

huntap.

- Memberikan peluang

bagi warga terdampak

yang tempat tinggalnya

difungsikan sebagai

tempat usaha untuk

melanjutkan usahanya

di hunian yang baru.

akan di atur antara

Pemko Langsa dan

WTP dengan difasilitasi

oleh BPN

- Bantuan pembangunan

rumah Swadaya

melalui sumber dana

APBN dan APBD

- Pembangunan

infrastruktur

permukiman melalui

APBD kota.

- Relokasi usaha warga

terdampak pada

tempat yang strategis

untuk menjamin

keberlangsungan

usaha.

7.1 KOMPENSASI

59. Kompensasi ganti rugi tidak disediakan oleh Pemko Langsa disebabkan semua WTP

membangun Rumah dan tempat Usaha di sempadan Sungai Krueng Langsa merupakan

kawasan illegal Permukiman tidak perlu kajian KJPP sehingga hanya di berikan bantuan

perumahan 103 Unit ke 103 WTP, hal ini berdasarkan kesepakatan antara Pemko

Langsa (Dinas PUPR, Bappeda dan OPD Terkait) dengan Direktur jendral penyediaan

perumahan Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat sub Bidang Direktur

Rumah Swadaya pada 26 agustus 2019 di kota Langsa. Untuk kebutuhan pembangunan

perumahan sebanyak 103 unit membutuhkan dana mencapai Rp. 4.429.000.000,-

(/unit Rp 43.000.000,-) akan didanai melalui sumber dana APBN Rp. 3.605.000.000,-

(/unit Rp 35.000.000,-) sedangkan sumber dana APBD Langsa Rp. 824.000.000,- (/unit

Rp 8.000.000,-).

Page 65: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

57

60. Kota Langsa akan memberikan kompensasi, bantuan program pembangunan

infrastruktur permukiman dan penyediaan perumahan layak huni permanen type 36

bagi warga terdampak. Pemerintah Kota Langsa juga memberikan kenyamanan

bermukim dengan memberikan hibah lahan kepada warga terdampak. Secara rinci

bentuk kompensasi dan bantuan pemerintah bagi warga terdampak dapat dilihat di

bawah ini:

Tabel 27: Nilai Kompensasi Langsung yang diterima oleh WTP

Lokasi Jenis Kompensasi

bagi WTP

Jumlah

/Unit

Jmlh Luas

/volume

Nilai satuan

(Rp) Jumlah Nilai (Rp)

Dusun Jawa Baru

Gampong Jawa, Dusun

rumah potong dan

dusun Timbangan

Gampong Teungoh

- Biaya Pembongkaran bangunan

88 unit 88 unit 65.000 5.720.000

- Biaya angkut ke Huntap

103 KK 103 KK 200.000 20.600.000

Relokasi Ke Timbang

Langsa

- Bangunan Huntap type 36 m2

dilengkapi dengan IMB

103 103 unit 42.000.000 4.326.000.000

- Hibah lahan luas 40 m

2

103 4.120 M2 250.000 1.030.000.000

- Bangunan tempat usaha

3 unit 15,6 M2 500.000. 7.800.000

JUMLAH 5.390.120.000

Page 66: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

58

BAB VIII

RENCANA PEMINDAHAN WARGA

TERDAMPAK PROYEK

8.1 Hak Tanah dan Lokasi Relokasi Warga Terdampak Proyek (WTP)

61. Berdasarkan hasil dari kegiatan sosialisasi dan rembug dengan WTP yang dipimpin

langsung oleh Kadis PUPR Kota Langsa dan dihadiri OPD terkait pada

tanggal 18 juni 2019 di Kantor Camat Langsa Kota, Secara lengkap jumlah WTP yang

terdampak dengan status lahan ilegal yang direlokasi ke Timbang Langsa dalam tabel 29

berikut:

Tabel-29: Kesepakatan dengan WTP Sub Kawasan 1

No No.

Persil Pemilik Bangunan Penghuni

Status Kepemilikan

Status Penghunian

Dampak Aset

Skema Penanganan

1 1 DARMAWAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

2 2 SUPRIATMAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

3 3 RONI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

4 4 AMIR HUSIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

5 5 IDRIS AHMAD Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

6 6 MARDIANSYAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

7 7 M. NURSYIAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

8 8 M. SALEH DJ Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

9 9 CHAIRIL FAJAR Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

10 10 FERIANSYAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

11 11 ABDULLAH HARUN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

12 12 MUCHTARUDDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

13 13 AIYUB SAMI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

14 14 TJUT ALI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

15 15 SABUKI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

16 16 NURDIN MH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

17 17 ZAINAL ABIDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

18 18 FITRIANDI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

19 19 MANSYA HARRUDDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

20 20 MUCHTARUDDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

21 21 SYAMSUDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

22 22 SAMSUL BAHRI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

23 23 HASAN BASRI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

24 24 RASINAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

25 25 MARZUKI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

26 26 HANAFIAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

27 27 NURAINI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

28 28 CAREKA PRASTYA Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

29 29 ANHAR Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

30 30 IRFAN ARISANDI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

31 31 BAMBANG WITOKO Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

32 32 NURAINI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

33 33 ABDI FAHMI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

34 34 NOPI SULAIMAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

35 35 M. KASIM Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

36 36 SYAFRIL Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

37 37 YUNASRI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

38 38 SYAIFUL Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

Page 67: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

59

No No.

Persil Pemilik Bangunan Penghuni

Status Kepemilikan

Status Penghunian

Dampak Aset

Skema Penanganan

39 39 ZAINAL ARIFIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

40 40 HARI AZHARI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

41 41 IRMA DEWI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

42 42 ZULKIFLI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

43 43 KHATIJAH Pengairan Aceh Penyewa Rumah Bantuan Rumah Type 36

44 44 M. NASIR Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

45 45 ZULAIKHA Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

46 46 ABDUL MUTHALIB Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

47 47 MARYAM Pengairan Aceh Penyewa Rumah Bantuan Rumah Type 36

48 48 DANIL Pengairan Aceh Penyewa Rumah Bantuan Rumah Type 36

49 49 HASAN BASRI Pengairan Aceh Penyewa Rumah Bantuan Rumah Type 36

50 50 AMIR HUSIN

Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

51 51 HERIANTO Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

52 52 MARZUKI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

53 53 MAWARNI GULTOM Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

54 54 ZAMZAMI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

55 55 SITI AISYAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

56 56 NIJAR AZMI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

57 57 KAMARUDDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

58 58 ZULKIFLI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

59 59 KHATIJAH USMAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

60 60 MANSUR H Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

61 61 JAMALUDDIN AB Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

62 62 EFENDI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

63 63 HAMIDAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

64 64 AIDIL FITRI YADI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

65 65 M. NASIR Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

66 66 USMAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

67 67 SABIDAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

68 68 KASMI DEWI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

69 69 ABDURAMAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

70 70 M. DAHLAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

71 71 M. AMINUR Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

72 72 SITI AMINAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

73 73 SAUDAH TAHER Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

74 74 RUSLIZAL Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

75 75 ABDUL GANI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

76 76 RUSLI SAMAUN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

77 77 KAMALIAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

78 78 MUHAMMAD Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

79 79 KAMARULLAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

80 80 H. NURDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

81 81 ANDRIAN

HIDAYATULLAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

82 82 ATIK Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

83 83 SAIFUL BAHRI ABU

BAKAR Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

84 84 NURFILA ( Pemilik ) Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

85 85 ZELFI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

88 88 RAMAINUN CHAN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

87 87 ABDULLAH ALI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

88 88 MARIANI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

89 89 SANIAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

90 90 DENI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

91 91 SYAHRURRADI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

92 92 MUHAMMAD HARUN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

Page 68: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

60

No No.

Persil Pemilik Bangunan Penghuni

Status Kepemilikan

Status Penghunian

Dampak Aset

Skema Penanganan

93 93 KATIJAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

94 94 MUCHTARUDDIN Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

95 95 HENDRA SYAHPUTRA Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

96 96 ELSA MAGHFIRAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

97 97 NETI HERAWATI Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

98 98 MAULANA Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

99 99 M. RIVAL Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

100 100 FACHRIZAL Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

101 101 KUPU Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

102 102 RIKI HAMDANI Pengairan Aceh Penyewa Rumah Bantuan Rumah Type 36

103 103 FATIMAH Pengairan Aceh Pemilik Rumah Bantuan Rumah Type 36

Sumber: Hasil Inventarisasi WTP, 2019

Page 69: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

61

Gambar-13: Kegiatan Sosialisasi Dan Rembug Dengan WTP

Gambar-14: Peta WTP Gampong Jawa Sub Kawasan 1

62. Berdasarkan hasil kesepakatan pemerintah Kota Langsa dengan warga terdampak,

sebanyak 88 bangunan hunian dari 103 KK akan direlokasi ke Timbang Langsa dengan

kompensasi bantuan sosial yang telah ditentukan.

63. Pembagian lokasi pemindahan WTP berdasarkan hasil kesepakatan antara Pemerintah

Kota Langsa dengan WTP yang dihadiri oleh perangkat Gampong dan pihak kecamatan

Page 70: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

62

pada tanggal 18 Juni 2019 di Kantor Camat Langsa Kota. Beberapa Skema penanganan

pemindahan warga yang muncul dalam rembug adalah;

WTP pindah ke Timbang Langsa dengan mekanisme :

Menyediakan Lahan untuk WTP Beserta sertifikat dengan ketentuan yang akan

di atur antara Pemerintah Kota Langsa dan WTP dengan difasilitasi oleh BPN

Pemberian bantuan Rumah Layak Huni permanen (Type 36)

Sertifikat tanah akan diberikan kepada WTP setelah masa pakai 10 tahun

Memberikan Fasilitas berupa jaringan Jalan yang layak dan Jaringan Air minum

untuk WTP di lahan yang telah disediakan;

Pemerintah Kota Langsa akan memfasilitasi jaringan listrik dan penerangan

untuk WTP dilahan yang telah disediakan;

64. Terkait penempatan ke Timbang Langsa WTP akan ditentukan oleh Dinas PUPR Kota

Langsa yang dimana 103 KK tersebut akan ditempatkan di Timbang langsa, dengan

nomor rumah yang akan ditentukan. Berikut daftar nama-nama penerima bantuan

rumah swadaya untuk warga terdampak berdasarkan nomor urut Kavling Tanah yang

direlokasi ke Timbang Langsa seperti tabel 30 dibawah ini :

Tabel-30: Daftar Nama Penerima Bantuan dengan Nomor Kavling Tanah

PENERIMA BANTUAN

RUMAH

NO

KAVLING

TANAH

PENERIMA BANTUAN

RUMAH

NO

KAVLING

TANAH

PENERIMA BANTUAN RUMAH

NO

KAVLING

TANAH

DARMAWAN 1 M. KASIM 35 ABDURAMAN 69

SUPRIATMAN 2 SYAFRIL 36 M. DAHLAN 70

RONI 3 YUNASRI 37 M. AMINUR 71

AMIR HUSIN 4 SYAIFUL 38 SITI AMINAH 72

IDRIS AHMAD 5 ZAINAL ARIFIN 39 SAUDAH TAHER 73

MARDIANSYAH 6 HARI AZHARI 40 RUSLIZAL 74

M. NURSYIAH 7 IRMA DEWI 41 ABDUL GANI 75

M. SALEH DJ 8 ZULKIFLI 42 RUSLI SAMAUN 76

CHAIRIL FAJAR 9 KHATIJAH 43 KAMALIAH 77

FERIANSYAH 10 M. NASIR 44 MUHAMMAD 78

ABDULLAH HARUN 11 ZULAIKHA 45 KAMARULLAH 79

MUCHTARUDDIN 12 ABDUL MUTHALIB 46 H. NURDIN 80

AIYUB SAMI 13 MARYAM 47 ANDRIAN HIDAYATULLAH 81

TJUT ALI 14 DANIL 48 ATIK 82

SABUKI 15 HASAN BASRI 49 SAIFUL BAHRI ABU BAKAR 83

NURDIN MH 16

AMIR HUSIN 50

NURFILA ( Pemilik ) 84

ZAINAL ABIDIN 17 HERIANTO 51 ZELFI 85

FITRIANDI 18 MARZUKI 52 RAMAINUN CHAN 88

MANSYA HARRUDDIN 19 MAWARNI GULTOM 53 ABDULLAH ALI 87

MUCHTARUDDIN 20 ZAMZAMI 54 MARIANI 88

SYAMSUDIN 21 SITI AISYAH 55 SANIAH 89

SAMSUL BAHRI 22 NIJAR AZMI 56 DENI 90

HASAN BASRI 23 KAMARUDDIN 57 SYAHRURRADI 91

Page 71: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

63

PENERIMA BANTUAN

RUMAH

NO

KAVLING

TANAH

PENERIMA BANTUAN

RUMAH

NO

KAVLING

TANAH

PENERIMA BANTUAN RUMAH

NO

KAVLING

TANAH

RASINAH 24 ZULKIFLI 58 MUHAMMAD HARUN 92

MARZUKI 25 KHATIJAH USMAN 59 KATIJAH 93

HANAFIAH 26 MANSUR H 60 MUCHTARUDDIN 94

NURAINI 27 JAMALUDDIN AB 61 HENDRA SYAHPUTRA 95

CAREKA PRASTYA 28 EFENDI 62 ELSA MAGHFIRAH 96

ANHAR 29 HAMIDAH 63 NETI HERAWATI 97

IRFAN ARISANDI 30 AIDIL FITRI YADI 64 MAULANA 98

BAMBANG WITOKO 31 M. NASIR 65 M. RIVAL 99

NURAINI 32 USMAN 66 FACHRIZAL 100

ABDI FAHMI 33 SABIDAH 67 KUPU 101

NOPI SULAIMAN 34 KASMI DEWI 68 RIKI HAMDANI 102

FATIMAH 103

Gambar-15: Peta Denah Lokasi Perumahan Swadaya

Lokasi Kavling

Tanah 103 WTP

Page 72: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

64

8.2 Gambaran Umum Tempat Relokasi

65. Gambaran tempat relokasi yaitu Timbang

Langsa yang berada di jalan Medan-Banda

Aceh Gampong Timbang Langsa Kecamatan

Langsa Baro, untuk akses ke lokasi pun sangat

mudah karena jalan sudah diaspal dan dekat

dengan jalan negara seperti di Gambar 16.

Lokasi ini berjarak ± 15 Km dari lokasi asal

relokasi.

Gambar-16: Peta Relokasi ke Timbang Langsa

8.3 Pemindahan dan Pembongkaran Bangunan Lama

66. Bangunan hunian dan usaha yang ditinggalkan oleh WTP, maka pemilik sebelumnya

dapat memanfaatkan material bangunan yang masih dapat digunakan seperti papan,

tiang dan balok juga seng atap. Hal ini disebabkan pemko langsa tidak mengalokasikan

biaya pembokaran dan pembersihan lahan secara mandiri oleh WTP akan tetapi

pembersihan lahan dilakukan mengunakan alat berat.

Page 73: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

65

BAB IX

RENCANA PELAKSANAAN

9.1 PEMBONGKARAN BANGUNAN TERDAMPAK DAN PEMBERSIHAN LAHAN

69. Pembongkaran dan/atau pemotongan bangunan terdampak, akan dilaksanakan

selambat-lambatnya bulan April 2020 ketika bantuan rumah swadaya sudah siap

dibangun untuk dihuni, pembongkaran dilakukan secara swadaya masyarakat sendiri,

sehingga material bangunan seperti seperti Seng/genteng, kayu, papan dapat

dipergunakan kembali oleh WTP di lokasi baru, untuk lebih detai rencana

pembongkaran dapat dilihat pada rencana kerja penataan Kawasan Krueng Langsa

dapat dilihat pada rencana kerja penataan Kawasan Krueng Langsa.

70. Pembongkaran utilititas terdampak, juga akan dilaksanakan selambat-lambatnya bulan

April 2020 terlebih dahulu pemko langsa berkoordinasi rencana pembongkaran utilitas

umum tersebut dengan PDAM dan PLN yang disertai surat pemberitahuan

pembongkaran/pelepasan jaringan dengan rencana kerja penataan Kawasan Krueng

Langsa dapat dilihat pada rencana kerja penataan Kawasan Krueng Langsa, hal ini

dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan fasilitas umum tersebut.

71. Pembersihan Lahan, akan dilaksanakan setelah pembongkaran bangunan hunian/usaha

termasuk pembongkaran utilitas umum berjalan, perkiraan waktu selambat-lambatnya

bulan Mei 2020, pembersihan lahan mulai tumbuh-tumbuhan, sisa-sisa bangunan,

bongkahan batu mengganggu pelaksanaan pembangunan dan hal lainnya yang

dianggap perlu, sedangkan pembiayaan pekerjaan tersebut akan di danai oleh pemko

Langsa adapun jadwal pembersihan lahan tertuang rencana kerja penataan Kawasan

Krueng Langsa.

9.2 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG DIRENCANAKAN

72. kegiatan Pembangunan infrastruktur direncanakan berupa pembangunan Pendestrian

Jalan, Penataan Ruang Terbuka Publik Tepi Sungai dan Penyediaan Sarana dan

Prasarana Infrastruktur Pemukiman, dengan tujuan jangka panjang untuk merevitalisasi

kawasan Krueng Langsa, Pembangunan pendestrian jalan sepanjang 521 meter lebar 3

meter dengan titik nol kegiatan dimulai dari pintung gerbang jalan masuk gampong

sidorejo hingga tikungan belakang rumah sakit umum. Infrastruktur yang dibangun

bersifat ramah lingkungan, universal akses dan responsive gender. Hal ini dapat dilihat

bahwa desain pendestrian didesain menggunakan keramik Taktil Blind untuk

memudahkan disabilitas dalam mengakses jalan tersebut. Desain pedestrian dengan

konsep kantilever, yang sedikit menjorok ke sungai dimaksudkan sebagai tempat

bersantai atau pemberhentian menikmati pemandangan sungai dan sekitar tanpa

mengganggu arus lalu lintas. Disamping itu juga, pembangunan tersebut tidak

Page 74: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

66

menghilangkan nilai philosophy local, adaptasi keadaaan budaya dan lingkungan

setempat. Sisi ikonic dan wisata serta kombinasi dari kearifan lokal tetap dijaga

keasliannya untuk memberi nilai tambah dalam sektor wisata.

Gambar-17: Rencana Pembangunan Pendestrian Jalan

Gambar-18: Rencana Pembangunan Ruang Tebuka Publik

73. Penataan Kawasan Krueng Langsa dilakukan melalui kegiatan pembangunan dan

utilitas, beserta penataan bangunan yang berada di tepi sempadan sungai. Dilengkapi

juga penyediaan sarana dan prasarana pendukung infrastruktur yang telah dibangun.

Adapun penanggung jawab perencanaan berada pada wewenang Bappeda beserta

Pokja PPAS Kota Langsa. Penanggung jawab pelaksanaan terletak pada wewenang Dinas

Perumahan Rakyat dan Permukiman. Sedangkan sumber dana yang digunakan untuk

pembebasan lahan maupun bantuan sosial berupa kerohiman berasal dari APBD Kota

Langsa. Pelaksanaan proses pembongkaran dimulai November 2019 selesai Mei 2020,

sedangkan rencana land clearing akan dilakukan pada awal Januari selesai mei 2020,

rincian rencana kerja penataan Kawasan Krueng Langsa dapat dilihat pada Lampiran 1.

9.3. PEMBANGUNAN HUNIAN MENETAP (HUNTAP)

74. Lokasi Hunian menetap warga terdampak berada di gampong Timbang Langsa

Kecamatan Langsa Baro. Penentuan pilihan lokasi tersebut sudah disepakati bersama

Page 75: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

67

antara pemerintah Kota Langsa dengan warga terdampak, karena lokasi tersebut

merupakan tempat strategis dimana sudah ada permukiman sebelumnya yang menjadi

tempat relokasi paling aman untuk warga yang berada di lahan ilegal. Dan tempat ini

pun sudah difasilitasi sarana umum lainnya seperti: sekolah, tempat ibadah dan sarana

pelengkap lainnya.

75. Rencana Tapak/Siteplan Huntap. Perencanaan bangunan Huntap didesain dengan baik

sehingga layak huni. Konstruksi bangunan Huntap adalah permanen dengan desain oleh

konsultan perencana. Jumlah unit yang akan dibangun sejumlah 103 unit untuk

menampung warga terdampak dari lokasi penataan sub Kawasan.

76. Penentuan lokasi kavling Huntap bagi warga terdampak dilakukan melalui rembug

dengan cara melakukan undian. Penetapan Kelompok rumah berdasarkan dusun asal

masing-masing dan nomor kavling yang tersedia. Berdasarkan hasil rembug dengan

warga disepakati pemilihan dan Penempatan WTP di lokasi Huntap adalah ditunjukkan

pada gambar peta Siteplan dan desain hunian dibawah ini:

Gambar-19: Siteplan Huntap dan Desain hunian

Page 76: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

68

77. Pembangunan rumah hunian menetap dibawah tanggungjawab pemerintah Kota

Langsa melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mekanisme

pelaksanaan sebagai berikut: i). Pembangunan dilaksanakan oleh Kontraktor yang

ditetapkan oleh Pemerintah Kota Langsa melalui proses pelelangan; ii). Pemerintah

menetapkan bentuk dan ukuran rumah; iii). Pemerintah melengkapi bangunan dengan

Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); iv). Pemerintah daerah menyiapkan fasilitator

pendamping untuk memberikan pemahaman terkait dengan kualitas dan teknis

pelaksanaannya. Konstruksi bangunan memenuhi standar bangunan tahan gempa.

78. Pembangunan utilitas. Pembangunan utilitas untuk melayani 103 rumah tangga yang

akan tinggal di hunian menetap dilaksanakan oleh Pemerintah Kota. Jaringan perpipaan

air minum akan menggunakan jaringan PDAM yang akan dibangun di lokasi hunian

menetap. Jaringan pipa air minum, master meter air dan sambungan rumah menjadi

tanggungjawab PDAM kota Kota Langsa. Jaringan listrik akan disiapkan oleh PLN,

sedangkan jaringan listrik di dalam rumah dan meteran (biaya penyambungan) akan

menjadi tanggungjawab pemerintah yang dimasukkan dalam bagian kontrak dari

Kontraktor pembangunan rumah. Instalasi pengolah air limbah (IPAL) dan sambungan

rumah akan menjadi tanggungjawab Pemerintah, akan dilaksanakan oleh Dinas terkait

melalui kontraktor yang ditetapkan.

79. Pembangunan lanskap. Pembangunan lanskap terdiri dari pembuatan taman, tanaman

dan pedestrian. Untuk pembangunan ini akan direncanakan kembali oleh pemerintah

Kota Langsa setelah pembangunan huntap selesai dan di huni.

9.4. PEMINDAHAN DAN PENGHUNIAN HUNTAP

80. Pemindahan dan Penghunian. Pemindahan dan penghunian akan dilaksanakan pada

bulan April tahun 2020 setelah seluruh pembangunan infrastruktur dan utilitas selesai

dilaksanakan. Pemerintah Kota Langsa akan memberikan sertifikat kepemilikan lahan

dan bangunan (SHM) kepada 103 WTP tersebut.

81. Pengelolaan dan Penyepakatan. Untuk mewujudkan permukiman yang nyaman secara

berkelanjutan, maka pemerintah Kota Langsa akan menetapkan aturan penghunian,

pengelola dan mekanisme pengelolaannya. Pengaturan yang akan ditetapkan antara lain

adalah para penghuni dilarang membangun dan mengembangkan bangunan tanpa izin

atau yang menyebabkan kekumuhan, penghuni agar menjaga fasilitas umum dan

menjaga kebersihan.

Page 77: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

69

9.5. RENCANA KERJA PENATAAN KAWASAN

82. Rencana Kerja Penataan Kawasan Krueng Langsa dimulai sejak 16 Desember 2018 di

tetapkan kawasan Krueng Langsa menjadi Lokasi Prioritas penanganan kumuh skala

kawasan untuk pembiayaan NSUP-Program Kotaku serangkaian kegiatan persiapan

dilakukan dari sosialisasi rencana penataan krueng langsa di internal Pokja PPAS Kota

Langsa, dilanjutkan dengan sosialisasi umum ke Pemko Langsa melibatkan semua OPD

(Organisasi Perangkat daerah) untuk menjaring ide-ide penataan, penyusunan Desain

kawasan krueng langsa, Rencana relokasi, melakukan serangkaian expose baik tingkat

propinsi maupun ke tingkat Nasional. Rangkaian Kegiatan tersebut untuk

memantangkan persiapan dan rencana penataan sehingga hasil pertemuan dan

kunjungan langsung Kasubbid Perkotaan 18 Juli 2019 disepakati bahwa untuk penataan

Kawasan krueng Langsa Sub kawasan 1 melalui pendanaan NSUP-Program Kotaku

antara lain kegiatan Pembangunan Pendestrian, Penataan Ruang Terbuka Publik Tepi

Sungai sedangkan Penyediaan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Pemukiman lainnya

termasuk pengadaan perumahan bagi WTP, Pembongkaran bangunan dan utilitas

umum termasuk pembersihan Lahan akan di danai melalui sumber lain termasuk APBD

Kota Langsa sendiri. Hal ini sesuai dengan tujuan jangka panjang kota langsa dalam

rangka merevitalisasi kawasan Krueng Langsa untuk “Mewujudkan Kota Langsa

sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa dan Agro Industri yang Nyaman, Aman,

Produktif, Berkelanjutan dan Islami”.

83. Rencana Penanganan Permukiman, Rencana pembangunan pendestrian jalan

sepanjang 521 meter lebar 3 meter dengan titik nol kegiatan dimulai dari pintung

gerbang jalan masuk gampong sidorejo hingga tikungan belakang rumah sakit umum.

langkah pertama pembangunan ini melalui sosialisasi kepada warga sekitar, kemudian

dilanjutkan dengan pembersihan lokasi dari bangunan dan tanaman baik swadaya,

maupun oleh pihak rekanan, setelah lokasi bersih akan dilakukan pengerukan penataan

tapak untuk jalan pendestrian. Infrastruktur yang dibangun bersifat ramah lingkungan,

universal akses dan responsive gender. Hal ini dapat dilihat bahwa desain pendestrian

didesain menggunakan keramik Taktil Blind untuk memudahkan disabilitas dalam

mengakses jalan tersebut. Desain pedestrian dengan konsep kantilever, yang sedikit

menjorok ke sungai dimaksudkan sebagai tempat bersantai atau pemberhentian

menikmati pemandangan sungai dan sekitar tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Disamping itu juga, pembangunan tersebut tidak menghilangkan nilai philosophy local,

adaptasi keadaaan budaya dan lingkungan setempat. Sisi ikonic dan wisata serta

kombinasi dari kearifan lokal tetap dijaga keasliannya untuk memberi nilai tambah

dalam sektor wisata, pada Tabel-31 dapat dilihat rekapitulasi kegiatan penataan yang di

danai oleh NSUP-Program Kotaku sebagai berikut.

Page 78: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

70

Tabel-31. Rekapitulasi Kegiatan Penataan Sub Kawasan 1

NO Kegiatan Sat Vol TOTAL BIAYA

(Rp) Sumber

Dana Pelaku

1 Pembangunan Ruang Terbuka Publik & Pedestrian Jalan

Paket 1 12.000.000.000,-

APBN KOTAKU

3

Pengadaan & Pemasangan Sambungan Rumah (SR) PDAM untuk Perumahan Relokasi Timbang Langsa

Paket 1 150.000.000,-

APBK Dinas

4 Pengadaan & Pemasangan Meteran PLN untuk perumahan Relokasi Timbang Langsa

Paket 1 120.000.000,-

APBK Dinas

5 Pembangungan Pondasi Perumahan Bantaran Sungai Relokasi Timbang Langsa

Unit 103 824.000.000,-

APBK Dinas

JUMLAH 13.094.000.000,-

Sumber: Perencanaan Kawasan Krueng Langsa, 2019

Page 79: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

71

BAB X

PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN

INFORMASI MASYARAKAT

10.1 PEMANTAUAN SELAMA PROSES KEGIATAN

84. Monitoring dilakukan oleh Pokja PPAS dibawah koordinasi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Langsa, Satker PKP Provinsi, Dinas Perumahan

Rakyat dan Permukiman, BPN Kota Langsa, Dinas Pekerjaan Umum Kota Langsa, dan

Tim KOTAKU. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan disampaikan dalam

bentuk laporan pemantauan mingguan, bulanan dan akhir.

85. Pemerintah Kota Langsa melalui Pokja Kota Langsa dengan dukungan Tim KOTAKU

akan melakukan monitoring kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Langsa .

Kegiatan monitoring akan disampaikan berupa laporan secara berkala kepada Satker

PKPBM Ditjen Cipta Karya dengan tembusan kepada Konsultan Manajemen Pusat

(KMP).

86. Bentuk monitoring yang dilakukan oleh Pokja Kota Langsa dengan dukungan Tim

KOTAKU adalah (1) Penyebaran informasi mengenai warga terdampak proyek, baik itu

berupa bangunan maupun asset lainnya; (2) Konsultasi selama perencanaan, persiapan,

dan pelaksanaan; (3) Konsultasi selama persiapan penyusunan Dokumen LARAP; (4)

Pelaporan hasil pemantauan.

10.2 PELAPORAN

87. Monitoring pelaksanaan kegiatan rencana kerja penataan Kawasan dilaporkan kepada

Walikota Langsa dan dibuka kepada para pihak terkait. Substansi laporan mencakup

komponen pengelolaan lingkungan dan sosial sebagai berikut:

1. Format Data Umum untuk menilai kondisi WTP yang berpotensi terkena dampak;

2. Peta, yang berisi informasi tentang lokasi, jumlah, dan identifikasi WTP yang

berpotensi terkena dampak;

3. Formulir Rencana Kegiatan, yang akan ditambahkan dengan instrumen pengelolaan

lingkungan dan sosial dalam bentuk LARAP untuk memperoleh hibah tanah negara;

4. Formulir Pemantauan Kesesuaian Program dan Formulir Pelaksanaan Proyek, yang

akan ditambahkan dengan laporan pemantauan dan pelaksanaan LARAP sesuai

dengan format yang ada atau dengan diubah seperlunya; dan

5. Formulir Laporan akhir, mencakup kegiatan-kegiatan seperti yang direkomendasikan

oleh LARAP dengan kerangka waktu untuk penyelesaian dan anggaran.

Page 80: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

72

10.3 PENANGANAN INFORMASI MASYARAKAT

80. Penataan Kawasan membuka saluran informasi untuk dapat diakses publik dan

memberikan mekanisme penanganan keluhan untuk WTP dan masyarakat luas.

Penanganan keluhan akan dikoordinasikan dengan Bappeda Kota melalui Unit

Pengelolaan Informasi Masyarakat (PIM) yang telah ada di Program KOTAKU. Jenis

pengaduan atau keluhan yang dikelola oleh unit di program Kotaku tidak terbatas hanya

pada hal-hal yang terkait pada penanganan masalah lingkungan dan sosial, namun

dapat juga untuk isu-isu lain yang terkait dengan kegiatan penataan kawasan.

Pengelolaan keluhan atau pengaduan dari masyarakat dan lainnya diatur tersendiri

dalam mekanisme dan prosedur PIM progam Kotaku.

81. Media penyampaian dan proses penanganan pengaduan masyarakat melalui berbagai

cara, antara lain dapat melalui kotak pengaduan, saluran telepon, sms, dan termasuk

cara yang biasa dipakai di lingkungan masyarakat. Keluhan atau pengaduan yang masuk

disampaikan kepada ketua Bappeda untuk ditindaklanjuti oleh Dinas/OPD terkait atau

para pihak terkait. Penyelesaian keluhan atau pengaduan akan dipublikasikan kepada

masyarakat melalui papan informasi yang di kantor gampong atau papan informasi yang

ditempatkan di lokasi strategis.

82. Dalam hal Provinsi dan Kota telah memiliki sistem pengaduan atau penanganan keluhan

yang ditangani oleh instansi selain Bappeda, maka instansi inilah yang

bertanggungjawab untuk menampung, mengkoordinasikan tindak lanjutnya dan

mendokumentasikan serta mengumumkan pengaduan atau keluhan serta tindak

lanjutnya kepada masyarakat luas. Dalam situasi ini, Bappeda memastikan bahwa

dokumentasi pengaduan atau keluhan serta tindak lanjutnya menjadi bagian dari

Laporan Triwulanan dan Laporan Akhir Monitoring dan Evaluasi LARAP/Rencana

Penataan Kawasan krueng langsa ini.

Page 81: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) Penataan Kawasan Krueng Langsa Kota Langsa

73

LAMPIRAN Timeline Rencana Kerja implementasi Larap (Selesai)

Peta siteplan WTP (Proses)

Peta Bidang Tanah dan Bangunan/Rumah Terdampak dari BPN jika ada (tidak ada)

Data Profil per WTP (Proses)

Berita Acara Konsultasi Publik dan Rembug Warga (proses)

Daftar Nominatif Warga dan Aset Terkena Dampak Proyek (selesai)

Surat-Menyurat Terkait Penataan Kawasan (proses)

Dokumentasi/Foto (proses)

Page 82: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

LAMPIRAN 1

TIMELINE RENCANA KERJA LARAP

Page 83: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 84: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

LAMPIRAN 2

PETA SITEPLAN WTP

Page 85: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

PETA LOKASI WTP SEGMEN 1 GAMPONG JAWA

Page 86: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

PETA LOKASI WTP SEGMEN 1 GAMPONG TEUNGOH

Page 87: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

SITEPLAN LOKASI WTP SEGMEN 1

DETAIL SITEPLAN GAMPONG JAWA DETAIL SITEPLAN GAMPONG TEUNGOH

Page 88: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

LAMPIRAN 3

DATA PROFIL WTP

Page 89: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 1 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA ANDRIAN HIDAYATULLAH DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

1

Page 90: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 2 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA ATIK DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 3

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 15

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

2

Page 91: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 3 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA SAIFUL BAHRI ABU BAKAR DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 3

LEBAR (m) 3

LUAS (m2) 9

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

3

Page 92: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 4 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA NURFILA DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 10

LEBAR (m) 3

LUAS (m2) 30

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

4

Page 93: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 5 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA ZELFI DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 4

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 20

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

5

Page 94: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 6 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA RAMAINUN CHAN DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 7

LEBAR (m) 12

LUAS (m2) 84

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

6

Page 95: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 7 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA ABDULLAH ALI DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN SEMI PERMANEN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

7

Page 96: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 8 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA MARIANI DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 8

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 64

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

8

Page 97: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 9 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA SANIAH DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 40

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

9

Page 98: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 10 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA SYAHRURRADI DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 96

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

10

Page 99: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 11 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA MUHAMMAD HARUN DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 12

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

11

Page 100: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 12 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA KATIJAH DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 15

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 105

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

12

Page 101: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 13 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA MUCHTARUDDIN DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

13

Page 102: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 14 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA HENDRA SYAHPUTRA DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 35

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

14

Page 103: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 15 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA ELSA MAGHFIRAH DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

15

Page 104: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 16 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA NETI HERAWATI DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 42

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

16

Page 105: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 17 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA MAULANA DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 9

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 54

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

17

Page 106: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 18 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA M. RIVAL DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 8

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

18

Page 107: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 19 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA FACKHIZAL DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 4

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 24

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

19

Page 108: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 20 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA KUPU DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 3,5

LUAS (m2) 21

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

20

Page 109: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 21 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA RIKI HAMDANI DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

21

Page 110: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 22 LOKASI

DESA GAMPONG JAWA

NAMA FATIMAH DUSUN JAWA BARU

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN JAWA BARU GAMPONG JAWA

JENIS BANGUNAN SEMI PERMANEN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 84

POSISI TERDAMPAK PADA JALAN INSPEKSI SEBELAH KIRI JALAN

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

22

Page 111: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 26 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA DARMAWAN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN SEMI PERMANEN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 96

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

26

Page 112: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 27 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SUPRIATMAN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PERMANEN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 9

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 45

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

27

Page 113: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 28 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA RONI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

28

Page 114: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 29 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA AMIR HUSIN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

29

Page 115: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 30 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA IDRIS AHMAD DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 20

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 160

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

30

Page 116: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 31 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA M. NURSYIAH DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 10

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 70

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

31

Page 117: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 32 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA CHAIRIL FAJAR DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 96

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

32

Page 118: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 33 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ABDULLAH HARUN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN SEMI PERMANEN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 10

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 70

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

33

Page 119: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 34 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA AIYUB SAMI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 10

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 100

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

34

Page 120: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 35 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA TJUT ALI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 7

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 70

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

35

Page 121: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 36 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SABUKI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 7

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 56

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

36

Page 122: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 37 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA NURDIN MH DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 120

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

37

Page 123: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 38 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA FITRIANDI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 4

LUAS (m2) 20

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

38

Page 124: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 39 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA MANSYA HARUDDIN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 10

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 80

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

32

Page 125: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 40 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SYAMSUDIN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 42

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

40

Page 126: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 41 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA HASAN BASRI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 8

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 80

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

41

Page 127: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 42 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA RASINAH DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 25

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

42

Page 128: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 43 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA MARZUKI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 30

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

43

Page 129: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 44 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA HANAFIAH DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 25

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

44

Page 130: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 45 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA NURAINI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 15

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 150

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

45

Page 131: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 46 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA CAREKA PRASTYIA DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 30

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

46

Page 132: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 47 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ANHAR DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 7

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 56

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

47

Page 133: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 48 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA IRFAN ARISANDI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 3

LEBAR (m) 3

LUAS (m2) 9

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

48

Page 134: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 49 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA BAMBANG WITOKO DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 40

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

49

Page 135: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 50 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA NURAINI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 7

LUAS (m2) 84

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

50

Page 136: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 51 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ABDI FAHMI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 60

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

51

Page 137: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 52 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA NOPI SULAIMAN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 96

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

52

Page 138: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 53 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA M. KASIM DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 96

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

53

Page 139: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 54 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SYAFRIL DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 60

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

54

Page 140: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 55 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA YUNASRI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 4

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 10

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

55

Page 141: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 56 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SYAIFUL DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 3

LEBAR (m) 4

LUAS (m2) 12

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

56

Page 142: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 57 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ZAINAL ARIFIN DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 120

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

57

Page 143: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 59 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA IRMA DEWI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

59

Page 144: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 60 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ZULKIFLI DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 4

LUAS (m2) 20

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

60

Page 145: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 61 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA KHATIJAH DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 9

LEBAR (m) 4,5

LUAS (m2) 40,5

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

61

Page 146: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 62 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA M. NASIR DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 9

LEBAR (m) 4

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

62

2

Page 147: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 65 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ZULAIKHA DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 7

LEBAR (m) 9

LUAS (m2) 63

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

65

Page 148: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 66 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ABDUL MUTHALIB DUSUN RUMAH POTONG

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN RUMAH POTONG GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 18

LEBAR (m) 9

LUAS (m2) 162

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

66 66

Page 149: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 67 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA HERIANTO DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 20

LEBAR (m) 5

LUAS (m2) 100

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

67

Page 150: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 68 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA MAWARNI GULTOM DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 30

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

68

Page 151: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 69 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ZAMZAMI DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 4

LEBAR (m) 12

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

69

Page 152: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 70 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SITI AISYAH DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 4

LEBAR (m) 12

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

70

Page 153: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 71 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA NIJAR AZMI DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

71

Page 154: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 72 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA KAMARUDDIN DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

72

Page 155: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 73 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ZULKIFLI DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

73

Page 156: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 74 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA MANSUR H DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

74

Page 157: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 75 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA JAMALUDDIN AB DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 6

LEBAR (m) 8

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

75

Page 158: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 76 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA HAMIDAH DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 8

LEBAR (m) 3

LUAS (m2) 24

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

76

Page 159: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 77 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA AIDIL FITRI YADI DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 8

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

77

Page 160: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 78 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA USMAN DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 8

LEBAR (m) 3

LUAS (m2) 24

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

78

Page 161: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 79 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SABIDAH DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 3

LUAS (m2) 36

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

79

Page 162: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 80 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA KASMI DEWI DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 30

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

80

Page 163: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 81 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA ABDURAMAN DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 11

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 66

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

81

Page 164: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 82 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA M. DAHLAN DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 4

LUAS (m2) 48

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

82

Page 165: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 83 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SITI AMINAH DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 10

LUAS (m2) 120

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

83

Page 166: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 84 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA SAUDAH TAHER DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 12

LEBAR (m) 9

LUAS (m2) 108

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

84

Page 167: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

NO 85 LOKASI

DESA GAMPONG TEUNGOH

NAMA RUSLIZAL DUSUN RUMAH TIMBANGAN

FOTO RUMAH/LAHAN PROFIL WTP

STATUS KEPEMILIKAN LAHAN

DINAS PENGAIRAN ACEH

LOKASI BANGUNAN DUSUN TIMBANGAN GAMPONG TEUNGOH

JENIS BANGUNAN PAPAN

LUAS BANGUNAN TERDAMPAK

PANJANG (m) 5

LEBAR (m) 6

LUAS (m2) 30

POSISI TERDAMPAK PADA PENATAAN RTP SEBELAH KANAN TANGGUL

SKET LOKASI WARGA TERDAMPAK

85

Page 168: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 169: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

LAMPIRAN 4

BERITA ACARA SOSIALISASI

REMBUK WARGA KONSULTASI PUBLIK

Page 170: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 171: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 172: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 173: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 174: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 175: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 176: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 177: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 178: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 179: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 180: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

POTO KEGIATAN

Page 181: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 182: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 183: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 184: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195
Page 185: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195

POTO KEGIATAN

Page 186: KATA PENGANTAR - 103.12.84.195