kata depan

5
KATA DEPAN Dalam bahasa Indonesia terdapat pula kata depan yang di satu pihak harus dipakai dan di lain pihak boleh dipakai secara manasuka. Kata depan yang dimaksudkan misalnya adalah kata depan oleh. Dalam kalimat (1) dan (2) di bawah ini kata depan oleh, yang diletakkan di dalam tanda kurung, boleh dipakai dan boleh juga tidak. Sebaliknya, kata dpean oleh pada kalimat (3) dan (5) harus dipakai. (1) Bukuku dipinjam (oleh) Mimin. (2) Dipinjam (oleh) Mimin bukuku. (3) Oleh Mimin bukuku dipinjam. (4) Seketika Ratna dirangkul dan dicium keningnya oleh ketiga adiknya. (5) Perumnas yang harganya sangat mahal itu tidak terjangkau oleh masyarakat kelas rendah.

Upload: azril-pebrian-azril-pebrian

Post on 26-Jun-2015

5.471 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata depan

KATA DEPANDalam bahasa Indonesia terdapat pula kata depan yang di satu pihak harus dipakai dan di lain pihak boleh dipakai secara manasuka. Kata depan yang dimaksudkan misalnya adalah kata depan oleh. Dalam kalimat (1) dan (2) di bawah ini kata depan oleh, yang diletakkan di dalam tanda kurung, boleh dipakai dan boleh juga tidak. Sebaliknya, kata dpean oleh pada kalimat (3) dan (5) harus dipakai.

(1) Bukuku dipinjam (oleh) Mimin. (2) Dipinjam (oleh) Mimin bukuku.(3) Oleh Mimin bukuku dipinjam.(4) Seketika Ratna dirangkul dan dicium keningnya oleh ketiga adiknya.(5) Perumnas yang harganya sangat mahal itu tidak terjangkau oleh masyarakat kelas rendah.

Page 2: Kata depan

Kata depan oleh dalam kalimat (1) dan (2) di atas kehadirannya bersifat manasuka, maksudnya boleh ada, boleh juga tidak. Oleh karena itu, di samping kalimat (1a) dan (2a), dijumpai pula kalimat (1b) dan (2b) berikut ini.

(1a) Bukuku dipinjam oleh Mimin. (1b) Bukuku dipinjam Mimin.(2a) Dipinjam oleh Mimin bukuku. (2b) Dipinjam Mimin bukuku.

Sebaiknya, pemakaian kata depan oleh dalam kalimat (3) dan (5) merupakan keharusan karena makna yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut menjadi terganggu bila kata depannya dihilangkan.

(3a) * Mimin bukuku dipinjam. (4a) * Seketika Ratna dirangkul dan diciumi keningnya,

ketika adiknya. (5) * Perumnas yang harganya sangat mahal itu tidak

terjangkau masyarakat kelas rendah.

Page 3: Kata depan

Uraian di atas memberi petunjuk bahwa pemakaian kata depan oleh sebagai penanda pelaku bersifat manasuka apabila pelaku perbuatan itu terletak langsung di belakang kata pasif bentuk di-. Apabila tidak demikian, misalnya terletak di muka kata kerja atau terletak berjauah dari kata kerjanya, maka pemakaian kata depan oleh itu bersifat wajib.

Dalam bahasa Indonesia terdapat pula kata depan yang membentuk ungkapan dengan kata yang terletak di depannya. Kata depan yang berwatak seperti itu adalah kata depan dengan. Ungkapan-ungkapan yang dibentuknya adalah sebagai berikut.(6) a. berhubungan dengan h. Berbeda denganb. berhubung dengan i. Berlainan denganc. bertalian dengan j. Selaras dengan d. berkenaan dengan k. Sesuai dengan e. bertepatan dengan l. Seiring denganf. berkaitan dengan m. Seirama dengang. berelasi dengan n. Sejalan dengan

Page 4: Kata depan

o. Bertemu denganp. Berjumpa denganq. Bersalaman denganr. Bergandengan dengan

Ungkapan-ungkapan itu merupakan paduan tetap sehingga kata depannya tidak boleh dihilangkan. Namun demikian, dalam kenyataan berbahasa Indonesia orang sering menghilangkan kata depan itu. Misalnya:

(7) Sesuai tujuan pembicaraan, makalah ini hanya berbicara mengenai peranan koperasi dalam pembangunan.

(8) Hargailah orang lain sesuai kodratnya.

Dalam kalimat (7) dan (8) itu terdapat penghilangan kata depan dengan. Penghilangan itu sesungguhnya salah satu sebab untuk sesuai dengan merupakan ungkapan. Oleh karena itu, kata depan dengan tidak boleh dihilangkan sehingga kedua kallimat tersebut harus diubah menjadi :

Page 5: Kata depan

(7a) Sesuai dengan tujuan pembicaraan, makalah ini hanya berbicara mengenai peranan koperasi dalam

pembangunan. (8a) Hargailah orang lain sesuai dengan kodratnya.

Di samping ungkapan yang berkata depan dengan, terdapa pula ungkapan-ungkapan lain yang berkata depan seperti suka akan / pada, terdiri atas/dari, teringat akan / pada, tergolong dalam, terjadi dari, menyesal atas, bergantung pada, dsb.