kasyaf no 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/kasyaf 01.pdf · kecerdasan...

65

Upload: nguyendang

Post on 05-Feb-2018

817 views

Category:

Documents


554 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,
Page 2: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

PenerbitYAYASAN AKMALIYAH

(Pesantren Akmaliah)

Pemimpin Umum/Penanggung JawabCM. Hizboel Wathony Ibrahim

Konsultan Editorial & ManajemenAhmad FuadiM. S. ImamM. Thoriq

Redaktur AhliEmha Ainun Najib

Komaruddin Hidayat

Pemimpin RedaksiMundiharno

Redaktur PelaksanaNaimah Herawati

RedaksiAbdullah Imam Bachwar

Dedy BudimanEva Mulyono

Nurito

Desain VisualThony Tjokro

Tata Letak/ProduksiRagil K. WibowoDono Merdiko

Marketing & PromosiIlham Soediyono

Dewi MR.Rianita

SirkulasiSunarti

Ali M Abdillah

Alamat RedaksiJl. Akmaliah No.8

Kelapa Dua Wetan, Ciracas,Jakarta Timur 13730.

Telp. 021-87703280, 87710094.Faks. 021-87703641

Email:[email protected]

RekeningBCA KCP Cimanggis166.1930379 a.n Kasyaf

Bank Mandiri KCP Cibubur129-0004986135 a.n KasyafBank Lippo KCP Cibubur

345-30-50052-3 a.n Yayasan Akmaliyah

Percetakan:PT. Temprint

Assalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah swt. Atas limpahan rahmat

dan nikmatNya. Hidup ini adalah perjalanandari waktu ke waktu. Jalan yang mesti kitatempuh tidak selalu mulus seperti yang kita

harapkan. Silih berganti hambatan dantantangan datang menghadang. Tak mudah

bagi kita untuk menghadapi badai demibadai kehidupan yang melanda. Dengan

segala keterbatasan sekaligus kelebihan yangkita miliki, berbagai upaya kita lakukan

untuk meraih jalan keselamatan.Diantaranya, dengan senantiasa mengasah

kecerdasan spiritual kita terus menerus, baiklewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu

bacaan macam apa yang dapat memenuhikebutuhan tersebut..?

”Hai orang-orang yang beriman, jika datangkepadamu orang fasik membawa suatu berita,maka periksalah dengan teliti agar kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaumtanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkankamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al

Hujuraat, 6)Berangkat dari keinginan untuk meluaskancakrawala pemikiran tentang Tauhid (baca:Keesaan Allah), maka Alhamdulillah kami

sajikan edisi perdana majalah Kasyaf.”Kasyaf ” mengandung makna

penyingkapan, mengekspressikan obsesiuntuk dapat turut berperan dalam

menegakkan media Islam yang lebihberbobot, meluaskan pemahaman maknadan hikmah dari perilaku ibadah. Semoga

kehadiran Kasyaf bisa mengantar pembacauntuk menangkap pesan-pesan Allah danmenangkap hikmah yang tersebar di alam

semesta ini. Selamat membaca...Wassalamu ‘alaikum, Wr. Wb.

Redaksi

PPPPPPPPPP

Salam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam RedaksiSalam Redaksi

Page 3: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

4 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Daftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar IsiDaftar Isi

Kajian UtamaManusia, Ragam dan NafsunyaNafsu Ammarah: Obat dan Cara

MenjinakkannyaNafsu Lawwamah

11

1318

Kajian TauhidRintangan Menuju Allah & CaraMengatasinya 7

KolomBagaikan Ikan Mencari LautanOleh Komaruddin Hidayat 9

TazkiahGhadab; Marah, Motif, Akibat &Obatnya 24

RehalMenggapai Puncak Kesalehan 30

KronikPenglihatan BatinLangkah Menuju TaqwaKultum di Masjid Salahudhin Dirjen

Pajak

32

36

Taushiah 34

Hudan 35

SilaturahmiPenglihatan BatinLangkah Menuju TaqwaKultum di Masjid Salahudhin Dirjen Pajak

3236

Uswah

Syuhud Di Tengah Proyek Milyaran“Hidup adalah skenario Allah maka jangan risau ketika

tidak berhasil meraih apa yang di impikan. Karena tidakselamanya yang kita inginkan sesuai dengan ketetapan Allah.”

Demikian cara seorang Muh. Saiful Imam memaknaiperistiwa demi peristiwa yang menghampiri hidupnya.Barangkali keyakinan itu pula yang membuatnya tegar dalammenghadapi berbagai persoalan berat di tubuh Adhi Karya,sebuah BUMN terkenal di negeri ini.

Baca selengkapnya Uswah halaman 48

RefleksiLautan Tawakal 42

ArtefakSrakalan; Dari Perayaan Maulid HinggaTradisi Ritual 46

Kajian Kitab HikamPeran Allah dan Usaha Manusia 54

Kisah SufistikKasih Sayang Allah 57

PencerahanRuh, Wali dan Nafsu 60

Salam Redaksi Daftar Isi Surat Pembaca Kalam Daftar Perwakilan Kasyaf Formulir Berlangganan

345

636566

Ibadah Yang DiterimaAllah SWT

37

Masjid Baitul Ihsan,Kompleks PerkantoranBank Indonesia, Jakarta

CoverGelombang NafsuDisainThony Tjokro

Muh. Saiful Imam

Page 4: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

5Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Surat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat Pembaca

Memang harus terbit MajalahKasyaf Ini karena rakaat-rakaatpengembalian sejarah ummat manusiakepada tauhid sebagai ilmu kebenaransejati dan abadi, harus ditempuh olehpenyangga amanah risalah dankhilafah.

Emha Ainun NajibBudayawan

Semaraknya tontonan di Televisiyang ditopang oleh iklan, membuat kitauntuk selalu melihat dan terpikat duniamateri di luar diri kita. Kita dipicu dandipacu untuk selalu berkompetisi danmemiliki produk-produk iptek mutakhir.

Pertanyaannya, kapan kita sempatdan mampu menikmati perjalanan kedalam diri (inner journey)?

Terbitnya majalah KASYAF inisemoga menjadi pemandu untukmeraih kebajikan, keindahan dankedamaian hidup ketika mata hati (tak)mampu menyaksikan keagungan dankasih Tuhan.

Selamat atas terbitnya KASYAF,selamat membaca!

Komaruddin HidayatDirektur PelaksanaYayasan ParamadinaJakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Masyarakat kita, terutama

masyarakat kota memilikikecenderungan untuk tertarik, bahkanterlibat terhadap wacana-wacana ataukegiatan-kegiatan tasawuf, dzikir, dansegala sesuatu yang bermuara padaketentraman batin manusia.

Kecenderungan itu dibarengidengan hadirnya berbagai media Islamyang memiliki semangat memberikanketentraman kepada masyarakat, tapitentu saja yang tidak menakutkan.

Majalah Kasyaf hadir denganpilihan tema tepat, kajian tauhid danhakikat. Majalah Kasyaf hadir jugapada saat yang tepat, yaitu di saatmasyarakat membutuhkan kajian Islamyang hakiki dan digarap (diterbitkan)oleh lembaga (pesantren) yangmemang spesialis dan spesifikmengkaji dan mengamalkan ajarantauhid.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tumbu SaraswatiAnggota DPR RIJakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Secara pribadi saya turut

berbahagia dan bangga dengankehadiran majalah Kasyaf.

Page 5: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

6 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Surat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat PembacaSurat Pembaca

Congratulations on the first editionof Akmaliah New Magazine “KASYAF.”We hope it is very succesful and that isspreads your teaching through a newmedium and reaches, even morepeople throughout the world and helpsthem learn about true Islam so we canall live in peace!”

Wassalam,Bill & Jill BurkeAtlanta, Georgia.

Sebagai Wali kota Jakarta Timursaya berharap, kehadiran majalah inidapat memberi pencerahan yangbertanggung jawab, mengingat kondisibangsa sekarang ini begitu rentandengan berbagai gejolak yangmengarah pada disintegrasi bangsa.

Semoga kehadiran majalahKasyaf membawa rahmat untuksemua. Amin

Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Drs. H. Koesnan Abdul Halim, SH, MMWali Kota Jakarta Timur

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Ada beragam cara memahami

Islam. Tapi, dari mana pun cara ituditempuh, Islam tetap akan mengakarpada tauhid, karena tauhid adalah idesentral dari seluruh ajaran Islam.Sehingga terkadang Islam juga biasadisebut dengan agama tauhid.

Kehadiran Majalah Kasyaf adalahsolusi. Karena Majalah Kasyafmengembalikan pemahaman Islampada substansi yang sesungguhnya,yaitu tauhid.

Semoga kehadiran MajalahKasyaf mampu mengembalikankemurnian ajaran Islam sebagaimana

yang telah disampaikan oleh NabiMuhammad saw.

Selamat dan Sukses.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Didi SupriyantoPengusaha, Jakarta

Page 6: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

7Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Kajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian Tauhid

Setiap orang yang beriman pasti merindukanperjumpaan dengan Allah. “Barangsiapa

mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,maka hendaklah ia mengerjakan amal yang

saleh dan janganlah ia mempersekutukanseorangpun dalam beribadat kepada

Tuhannya.” Apakah bisa dicapai, atau hanyadapat keindahannya..?

etiap orang yang menujupada Allah dan bersungguh-sungguh membenahi diri,baik secara lahir maupunbatin disebut “salikin” .Salikin wajib memelihara diri

dari segala maksiat lahir dan batin.Disamping juga harus melepaskan diridari keterikatan pada sesuatu yang akanmembatalkan ritual suluknya (perjalananmenuju pada Allah). Dan ia juga harusmenghindar dari perkara yang akanmengakibatkan dirinya terbengkalai sam-pai kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Yang membatalkanAdapun perkara yang membatalkan

suluk sangat banyak, diantaranya: Kasal, segan mengerjakan ibadah

kendatipun mampu dan kuasa untuk me-ngerjakannya. Abu Zarr berkata: “Barang-siapa berperangai dengan kasal maka tak akanmemperoleh kebahagiaan di dalam duniamaupun akhirat.”

Futuur, lemah mendirikan ibadah.Penyebab kelemahannya, karena hatiselalu bimbang dengan berbagai persoalanhidup.

Malal, penjemu atau pembosandalam melaksanakan ibadah, padahalbelum berhasil mencapai suatu yang di-harap atau dituju. Bosan dan jemu karenamerasa monoton melakukan ibadah secaraberulang-ulang.

Penyebab munculnya sifat-sifat yangmembatalkan suluk seorang salikin, karenakurang iman, lemah keyakinan, buta matahati dan selalu menuruti rayuan hawanafsu dunia yang menggairahkan.

Yang menghalangiAda banyak perkara yang mengha-

langi atau bahkan menghentikan seorangsalikin untuk sampai kepada Allah SWT,antara lain:

Syirik Khofi (syirik yang tersem-bunyi) akan terjadi pada diri seseorang.Jika seseorang menganggap dan meman-dang perbuatan yang muncul (terbit) darimakhluk, kemudian disandarkan (dikem-balikan) semata-mata hanya pada makhlukdan tidak dikembalikan kepada Allah.Seseorang tidak akan syirik, bila mema-hami semua perbuatan yang dilakukansetiap makhluk, pada hakikatnya dariAllah dan dikembalikan pula kepada Allah.Makhluk itu hanya sebatas alat untukmenyatakan perbuatan Allah. Kendatipunwajib menyadari, “Allah tidak butuh alat

Rintangan Menuju Allah& Cara Mengatasinya

Tulisan pada rubrik ini diurai dari Kitab Addurunnafis karya SyeikhMuhammad Nafis Al Banjari yang biasa dikaji di Pesantren Akmaliah

setiap malam Rabu oleh CM Hizboel Wathony Ibrahim.

Page 7: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

8 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

untuk menyatakan sesuatu apapun”. MahaSuci Allah dari persangkaan kebanyakanorang awam.

Riya’ (berharap pada selain Allah).Persoalannya, suka dan acap kali memper-lihatkan ibadahnya kepada orang lain, ataumengharapkan sesuatu selain Allah dalamibadahnya, walau syurga sekalipun yangdiharapnya.

Sum’ah (kemasyhuran). Artinya,suka memproklamirkan diri pada khalayakseolah-olah ia telah melaksanakan ber-bagai macam ibadah dengan ikhlas.Maksud dan tujuannya, agar semua orangmengenal dirinya sebagai orang yang sha-leh, juga tak lepas dari keinginan supayadimuliakan dan diagungkan.

‘Ujub (membesarkan diri). Yaknisikap membesar-besarkan dan berlombamemperbanyak ibadah. Namun tujuanyang sebenarnya bukan keluar dari keda-laman hatinya, tetapi lebih cenderungmencuat dari rasa kagum dan terpesonayang berlebihan pada diri sendiri. Sikapsemacam ini yang menyebabkan seseorangtidak mampu melihat anugerah yang Allahturunkan pada dirinya.

Saqata Awwaluhu Wuquufun Ma’alIbadah (amalnya jatuh dan terhentibersama ibadah). Maksudnya, dalammelihat nikmat dan anugerah Allah ter-

dindingi oleh amal ibadahnya. Seseorangterkadang dalam mengerjakan amalibadah acap kali merasa mendapat ridhoAllah, padahal ia tidak melihat dan mera-sakan apapun tentang nikmat dan ridhoAllah itu.

Hajbun (hijab atau tirai). Maksud-nya, setiap amal ibadah yang dilakukandengan penuh kesungguhan itu akanmengeluarkan cahaya, perhiasan dankeindahannya. Semisal “Aura positif ”(ma’unah, karomah atau mu’jizat). Ma’u-nah, dirasakan bagi kebanyakan orangyang beriman (salikin pemula). Karomah,dinikmati oleh para arifin billah (orangyang mengenal Allah). Adapun Mu’jizat,khusus ada dikalangan para Nabi danRasulullah. Tidak sedikit para salikin yangmerasakan ma’unah hingga lupa tujuan-nya dan berhenti hanya sampai di kein-dahan ”aura ibadah”.

Cara MengatasinyaPada dasarnya, semua yang mengha-

langi dan membatalkan seorang salikinsampai pada Allah, dapat diatasi. Caranya,dengan memandang dan menyaksikan(syuhud) bahwa semua perbuatan yangmuncul dari makhluk, wajib dikembalikankepada Allah semata.

Kajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian TauhidKajian Tauhid

Page 8: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

9Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

KolomKolomKolomKolomKolomKolomKolomKolomKolomKolom

upanya kekaguman danpujian dua pemudatentang lautan tadididengar oleh dua ekorikan yang lagi berenangke tepi. “Wah, kalau

manusia saja jauh-jauh datang ke siniuntuk menikmati indahnya lautan,mengapa kita tidak turut melihat,seperti apa indahnya lautan itu?”,kata seekor ikan ada temannya. “Ya,kata manusia tadi lautan jugamemiliki mutiara yang sangat indahdan mahal harganya, bahkan jadikebanggaan permaisuri raja”,sambungnya. Maka dua ekor ikan tadisepakat untuk meneruskan perjalananingin menemukan dan menikmatiindahnya dan luasnya lautan.

Demikianlah, dua ekor ikan taditerus saja berenang bermil-mil untukmenemukan lautan yang telah dipuji-puji manusia. Dari hari ke hari, dariminggu ke minggu dan dari bulan kebulan, bahkan tahunan sampai duaekor ikan tadi akhirnya mati namunkeduanya merasa belum berhasilmenemukan lautan.

**

Mungkinkah nasib kita sepertiikan tadi? Mereka sesungguhnyasudah di dalam pelukan lautan yangbegitu luas, indah dan nyaman namunkeduanya tidak mampu merasakandan melihatnya. Begitu luas danlapangnya lautan sehingga dia tidakpernah menolak aliran sungai darimanapun datangnya, entah bersihataupun kotor airnya. Permukaanairnya ditawarkan pada matahari

Alkisah, ada dua pemuda yang tengahduduk-duduk santai di tepi pantai

menikmati indahnya lautan diterpa olehcahaya matahari sore. Tak habis-

habisnya dua pemuda tadi memuji warnalaut yang amat luas dan biru berkilauan,

serta sangat kaya dengan mutiaranyayang samat termasyhur yang selalu

dicari-dari manusia, bahkan juga menjadikebanggaan permaisuri raja.

Komaruddin Hidayat

BagaikanIkan

MencariLautan

Page 9: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

10 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

untuk memproses terjadinyapenguapan sehingga tidak lagi asin

rasana, lalu dikirim ke daratmelalui angin untuk menyuburkanbumi demi memenuhi kebutuhanmanusia.

Begitu luas, indah dandermawannya lautan, namun ikantidak mampu melihatnya karena tidakmampu menciptakan jarak imajiner.Ikan-ikan itu sudah dalam pelukanlautan, tapi sekali lagi mereka tidakmemiliki kapasitas intelektual dan hatiuntuk melihat (syuhud), karenamereka memang bukan manusia yangdi dalamnya ditiupkan ruh ilahi sertanalar.

Sebagaimana ikan dan lautan,manusia hidup dalam jagad raya yangdemikian luas dan penuh pesonaserta selalu menyediakan apa yangkita butuhkan. Masihkan kita bertanyaadakah dan dimanakah Tuhansebagaimana ikan akhirnya mati tanpamenemukan lautan?

Tuhan adalah Sang PelukisAgung, alam semesta adalah kanvasdan hasil lukisanNya. Tuhan adalahSang Penari Agung, gerak alam rayayang demikian akbar adalah bayangantarianNya. Tuhan Maha Pengasih,semesta yang begitu mempesonaadalah belaian kasihNya padamanusia.

Atau mungkin saja manusiabagaikan kelelawar yang tidak bisaterbang siang karena matanya tidakmampu menatap gemerlap cahayamatahari? Atau mungkin matahatikita yang tertutup.Ketika kita memulaipekerjaan dengan membacabismillahirrahmanirrahim, pada tahapawal bisa jadi kita maksudkan untuk

memohon bimbingan dan ridhaNyaagar yang kita lakukan mendatangkankeberhasilan dan keberkatan. Tetapijika kita terus hayati lebih dalam lagi,bisa jadi kita akan sampai padakesadaran bahwa apa kita berbuatatas nama Tuhan, sehingga harusdipertanggungjawabkan padaNya.Dan kalau kita masuk dan pasrahlebih dalam lagi pada Allah, kita sadarbahwa kita sesungguhnya tidakmemiliki daya dan upaya, bahkan kitatidak memiliki diri kita sendirisehingga sesungguhnya kita berbuatdan hidup ini sudah di dalamgenggaman kekuasaan Allah. Tetapimungkin sekali kita bagaikan ikanyang selamanya dalam pelukanlautan, tetapi tidak pernahmenyadari. Bukankah salah satu sifatAllah adalah al-muhit, yang MahaMelingkupi? Bisakah kita keluar daripelukan kasihNya? Allah bersabda:kemanapun kau pergi danmemalingkan muka, tak ada yangkamu tatap kecuali wajah Allah.

Page 10: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

11Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Manusia & Ragam NafsunyaNafsu pada diri manusia beragam. Ada nafsu

baik (taqwa), ada pula yang buruk (fujur).Nafsu yang fujur adalah nafsu ammarah,

lawwamah dan sawwalat. Sedang nafsu yangbaik adalah nafsu sawwiyah, muthmainah,

radhiyah dan mardhiyah. Seperti apakongkretnya?

AFSU ammarah mencakupsifat-sifat ath’imah (banyakmakan), asyrabah (banyakminum), naawaâ-im (banyaktidur) dan jimaâ’ (senggamayang berlebihan).

Nafsu lawwamah meliputi sifat-sifatghadab, ghibah, namimah, hasud, ‘ujub,takabur, riya’, cinta dunia, harta dan tahta.Nafsu lawwamah disebut juga nafsu setanyang selalu mengajak berbuat keji.

Sedang nafsu sawwalat meliputi sifat–sifat kasal, futur, malal, sum’ah dan hijab.Nafsu sawwalat identik dengan sifat Iblis.Sebab nafsu jenis ini selalu mengguncangakidah orang yang sedang meniti syari’atIslam.

Tiga nafsu tersebut adalah fujur aliasburuk. Yakni: jiwa yang diilhami kekejian.Sifat-sifatnya disebut madzmumah (sifatyang tercela).

Sedang nafsu yang menghiasi tujuhanggota sujud manusia dengan akhlakmahmudah (yang terpuji) adalah nafsusawiyyah dan nafsu muthmainnah.

Nafsu sawwiyah terdiri atas sifat khauf,taqwa, raja’, zuhud, tawadhu, shabar, syukur,mahabbah, ridha, tawakal dan ikhlas. Nafsumuthmainnah berbusana arif billah, ariflinafsih , dan berdiam pada mahligaikhalifah fiil ardh.

Adapun nafsu Radhiyah dan Mardhi-yah disebut juga nafsu “lathifatur raba-niyah”: nafsu ketuhanan yang amat halusdan lembut, meliputi ruh insan kamil(manusia yang sempurna).

Tujuh nafsu itulah yang mendominasigerak langkah manusia. Hal itu tercerminpada watak atau tabiatnya. Apabila salahsatu nafsu sedang melancarkan aksinyamaka watak manusia akan mencerminkansifat nafsu tersebut.

Misalnya, ketika jiwa manusia dikuasainafsu amarah , maka gerak hidupnyaseperti binatang. Ia selalu cenderungberbuat maksiat. Baik maksiat lahirmaupun batin.

Allah menjelaskan tentang nafsuamarah dalam firmanNya: “Dan aku tidakmembebaskan diriku (dari kesalahanku),karena sesungguhnya nafsu (amarah) ituselalu menyuruh kepada kejahatan.” (QS.Yusuf, 53)

Jika jiwa seseorang dikuasai nafsulawwamah, maka watak dan kepribadian-nya akan terhiasi kefasikan dan penye-salan. Ia akan sering melakukan perbuatannista, kemudian disusul dengan taubat danpenyesalan. Tetapi hal itu terus berulang.“Dan Aku bersumpah dengan jiwa (nafsu)yang amat menyesali (dirinya sendiri).” (QS.Al Qiyamah, 2)

Apabila seseorang sedang dikuasainafsu sawwalat maka ia akan merasa malas,jenuh dan bosan dalam menjalankansyariat Islam. Langkah ibadah orangtersebut ahmak (rusak), karena perbuatanburuk dipandang baik menurut persep-sinya. “Ya’kub berkata: Hanya dirimusendirilah yang menganggap baik perbuatan(buruk) itu”.(QS. Yusuf, 83)

Page 11: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

Nafsu ammarah, lawwamah dansawwalat sebagaimana telah diurai di atas,termasuk golongan nafsu yang batil. Makaitu: “Matikanlah dirimu (nafsumu) sebelumdatang kematian (ajal) kepadamu.”

Sedang nafsu Sawwiyah disebut juganafsu Malaikat, merupakan generatorperbuatan yang terpuji. Kepada nafsusawwiyah, Allah mengilhamkan ketaqwaandan kebersihan yang senantiasa menyeli-mutinya.”Dan jiwa (nafsu) serta penyempur-naan (ciptaannya), maka Allah mengilham-kan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan danketaqwaan.” (QS. Asy Syams, 7 & 8)

Adapun nafsu Muthmainah adalah jiwayang tenang. Nafsu inilah hakikat manusiadan hamba Allah. Hanya nafsuMuthmainah yang dipanggil oleh Allah danberhak menjadi hamba Allah sertamendapat prioritas untuk memasukijannah-Nya. “Hai jiwa yang tenang (nafsuMuthmainnah). Kembalilah kepadaTuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah kedalam jama’ahhamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalamsurga-Ku.” (QS. Al Fajr, 27-30)

Maka dapatlah dimengerti bahwagerak dan sifat manusia merupakancerminan nafsu-nafsu yang menguasainya.Apabila sifat nafsu sedang gairah terhadapsuatu yang didengar, dilihat, diraba sertadirasakan, maka akal berfungsi untukmempertimbangkan kehendak nafsutersebut. Sedang keberadaan hati ber-tindak memutuskan masalah kehendaknafsu atas dasar pertimbangan akal.

Gerakan tujuh anggota sujud sebagaipelaksanaan kehendak nafsu, apakahtampak baik atau buruk, tergantung padapertimbangan akal dan kebijakan hatitatkala memutuskannya. Dengan kata lain,baik dan buruk akhlak tujuh anggota sujudseseorang tergantung kepada pertim-bangan akal yang diperkuat oleh keputus-an hati sebagai rajanya. “Ketahuilah! Bahwasesungguhnya di dalam tubuh manusia ituada terdapat segumpal daging. Apabila ia baikniscaya jadi baiklah seluruh (organ)tubuhnya dan apabila ia buruk niscayajadilah seluruh tubuhnya buruk. Ketahuilah!Bahwa itu adalah hati.” (HR BukhariMuslim)

12 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 12: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

13Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

AFSU ammarah acap meng-ajak akal-pikiran manusiauntuk berangan-angan.Biasanya dengan iming-iming yang menggiurkan:makan, minum, tidur, dan

jima’ secara berlebihan.Allah berfirman:“Dan aku tidak membebaskan diriku

(dari kesalahanku), karena sesungguhnyanafsu (ammarah) itu selalu menyuruh kepa-da kejahatan.” (QS. Yusuf, 53)

“Mereka itu seperti binatang ternak,bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf, 179)

Nafsu ammarah disebut juga nafsubinatang. Bahkan, Imam Ghazali dalambukunya yang terkenal Ihya’ Ulumuddinmenyebutnya dengan citraan yang lebihkontras: bahimiyyah dan sabu’iyyah(binatang ternak dan binatang buas). Sifatbinatang ternak dan binatang buas itumengeram dalam diri manusia. Mulai darijiwa sampai jasmaninya. Wujudnya dalambentuk perilaku makan, minum, tidur,bersenggama, dan hal-hal yang serbaberlebihan, yang tidak islami. Puncaknya:hubbud dun-ya wakarahatul maut (cintadunia dan takut mati).

Nafsu Ammarah:Obat & Cara Menjinakkannya

Pemelihara JasmaniAmmarah salah satu nafsu yang

meliputi jiwa manusia. Nafsu itu mewarnaisegala perbuatannya yang serba berlebihan(tusrifu). Jika nafsu amarah telah me-nguasai akal-pikiran manusia, makatabiatnya akan condong pada kehidupanyang serba mewah. Meski, untuk menca-painya harus menempuh jalan yang me-langgar syariat Islam.

Namun di sisi lain nafsu ammarah jugaberperan sebagai pemelihara hidup jas-mani. Ini suatu tanda bahwa semua yangdiciptakan Allah tidaklah sia-sia. Nafsuammarah sebetulnya bukan beban bagimanusia. Sebab nafsu ammarah juga ber-guna bagi manusia dalam memeliharajasadnya selama hidup di dunia.

Budak DuniaJika nafsu amarah menguasai diri

manusia, maka jadilah ia sebagai orangyang tamak, rakus, loba dan berbagaimacam sifat tidak terpuji lainnya. Bahkantidak sedikit yang lalai dalam urusan agamakarena disibukkan urusan dunia.

Mereka suka bermegah-megahan, ge-mar menimbun kekayaan tanpa menghi-raukan kewajiban berzakat. Mereka lebihsenang menghabiskan harta di jalan setan(maksiat) daripada di jalan Allah. Merekatelah diperbudak dunia.

Tentang hal ini, ada hadist berbunyi:“Wahai dunia, berkhidmatlah kepada

orang yang berkhidmat kepada-Ku, danperbudaklah orang yang mengabdi kepada-

Nafsu ammarah salah satu dari tujuh nafsudalam diri manusia. Secara harfiah amarahberarti mengajak atau menyuruh. Sedang

nafsu itu sendiri berarti jiwa. Seperti apawujudnya dalam tingkah laku sehari-hari?

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 13: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

14 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

mu!” (HQR. Al-Qudha’I, dari IbnuMas’ud)

Orang sering tak sadar, kehidupandunia ini tak lebih dari fatamorgana. De-ngan nafsu ammarah manusia seringberambisi ingin “memiliki dunia”. Ada rasatidak puas dengan apa yang telah dika-runiakan Allah baginya.

Allah berfirman: “Dijadikan indah padapandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang. Itulah kesenangan hidupdi dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembaliyang baik.” (QS. Al-Imraan, 14)

Atau pada firman yang lain:“Kami akan menguji kamu dengan

keburukan dan kebaikan sebagai cobaan(yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepadaKamilah kamu dikembalikan.” (QS. AlAnbiyaa’, 35)

Ammarah BahimiyyahNafsu ammarah berbusana bahimiyyah

itu identik dengan laku hidup binatangternak dalam hal memenuhi kebutuhanjasmaninya. Tidak heran, orang yang jalanpikirannya dikuasai nafsu ammarahberbusana bahimiyyah laku-hidupnyasering seperti binatang ternak.

Dalam kaitan nafsu ammarah ber-busana bahimiyyah kiranya perlu diperha-tikan pengertian kalimat “berlebih-lebihan” atau “pemborosan” dan “seder-hana”, sebagaimana acap disebut dalamAl Qur’an.

Pengertian “berlebih-lebihan” dan“pemborosan” ialah perbuatan yang me-lampaui batas yang wajar. Sedang “seder-hana” ialah perbuatan menahan diri darikemampuan maksimal yang dimilikinya.Dua pengertian tersebut tentu tidak lepasdari norma-norma syari’at Islam.

Orang yang sering menggunakanhartanya untuk kemaksiatan dan keja-hatan, baik lahir maupun batin, disebut“golongan manusia boros”. Pemboros,adalah saudara atau teman-teman setan.

“Tidaklah setan mempunyai famili,melainkan bangsanya sendiri”.

Allah berfirman: “Sesungguhnya pem-boros-pemboros itu adalah saudara-saudarasetan, dan setan itu adalah sangat ingkarkepada Tuhannya.” Al-Israa’ Ayat 27

Makan dan minum memang tidakdilarang, asal tidak berlebihan. Sesuaidengan firman Allah:

“Makan dan minumlah, dan janganlahberlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang berlebihan”.(QS. Al A’raaf, 31)

Atau menurut Hadist Rasulullah SAW:“Makanlah, minumlah, pakailah dan

bersedakahlah jangan berlebih-lebihan danjanganlah untuk bermegah-megahan.” (HRAbu Daud dan Ahmad)

Memang, “jalan tengah” adalah yangtidak berlebih-lebihan. Termasuk urusan

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 14: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

15Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

makan dan minum. Terbukti, penyakitkebanyakan faktor penyebab utamanyaadalah berlebihan dalam soal porsi makandan minum. Sebab, perut biasanya sumberpenyakit dan seburuk-buruk tempat.

Ada hadist yang dengan amat bijaknyamengatur urusan perut ini:

“Tidak ada satu wadahpun yang diisi olehbani Adam lebih buruk dari perutnya, cukup-lah baginya beberapa suap untuk memper-kokoh tulang belakangnya agar dapat tegak.Apabila tidak dapat dihindari baiklah sepertigauntuk makan, sepertiga untuk minum dansepertiga lagi untuk napasnya”. (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Ammarah Sabu’iyyahNafsu ammarah berbusana sabu’iyyah

ialah nafsu yang sifatnya seperti binatangbuas dalam cara mencari atau memenuhikebutuhan jasmaninya. Seperti: makan,minum, tidur, kawin, dan sebagainya.Tidak heran, orang yang jalan pikirannya

dikuasai nafsu ammarah berbusanasabu’iyyah maka dalam mencari danmemenuhi kebutuhan hidupnya ia acapberlaku seperti binatang buas.

Lihat saja tabiat orang yang dikuasainafsu ammarah berbusana sabu’iyyah:sodok sana, sodok sini! Cengkeram sana,cengkeram sini! Sungguh sangat mempri-hatinkan. Dengan kekuasaan, merekamerasa tinggi serta dapat menata si miskin.Dengan harta, mereka merasa terhormatkendati berbuat nista dan maksiat. Tahu-kah mereka apakah sebetulnya harta itu?

Allah berfirman:“Sesungguhnya hartamu dan anak-

anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan disisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. AlAnfaal, 28)

Memang, sudah menjadi fitrahmanusia untuk mencintai dan banyakkeinginan dalam meraih kehidupan dunia.Namun demikian, tetap harus dipahami

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 15: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

16 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

bahwa kenikmatan duniawi hanya sebataskesenangan di dalam hidup yang fana.

Firman Allah:“Dijadikan indah pada (pandangan)

manusia kecintaan kepada apa-apa yangdiingini (syahwat), yaitu: wanita-wanita,anak-anak, harta yang banyak dari jenisemas, perak, kuda pilihan, binatang-binatangternak dan sawah ladang. Itulah kesenanganhidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempatkembali yang baik.” (QS. Ali Imran, 14)

Al Qur’an: Obat MujarabPada jiwa setiap manusia memang

sudah terdapat benih nafsu ammarahbersifat bahimiyyah maupun sabu’iyyah.Hanya frekuensinya yang berbeda. Makaitu, upaya mengendalikan ruang geraknafsu ammarah itu perlu, sebagai ikhtiaruntuk mencapai kemuliaan rohaniah.

Untuk itu, Allah telah menurunkan AlQur’n sebagai penawar yang sangat mu-jarab terhadap penyakit apa saja. Penyakitlahir maupun batin. Bahkan Al Qur’anjuga menjadi rahmat bagi setiap orang yangberiman, dan bukan orang yang zalim:

Sebagaimana firman-Nya:“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an

suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagiorang-orang yang beriman dan Al-Qur’aânitu tidaklah menambah kepada orang-orangyang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Israa’,82)

Penawar Nafsu AmmarahPenawar nafsu ammarah meliputi tiga

tahapan. Yaitu: (1) ilmu ma’rifah; (2)dzikrullah yang kontinyu, dan (3)mujahadah.

Berkaitan ilmu ma’rifah, hendaklahseseorang belajar ilmu-ilmu tentangsekitar aib nafsu. Untuk itu, tentu perlubimbingan seorang ulama alias SyekhMursyid. Ilmu ma’rifah tentu tidak lepasilmu tauhid. Untuk itu, perlu pengenalanhakikat diri lahir- batin. Jika orang telahmengenal dirinya secara kaffah (sempur-na), niscaya ia tidak akan mudah tertipuoleh dirinya sendiri. Sebab, musuh yang

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

paling berbahaya dan pandai menipuadalah diri sendiri. Yang dimaksud diri ialahnafsu fujur (jiwa fasik) alias nafsuammarah.

Manusia yang tidak mengenal dirinya,lahir maupun batin, akan terombang-ambing oleh tipuan nafsu ammarah.Akibatnya, ia mudah tergiur oleh bujukrayu setan. Dan setan bersembunyi didalam dirinya sendiri.

Allah berfirman:“Barangsiapa yang mengerjakan ke-

baikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akanmelihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yangmengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun,niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”(QS. Az-Zalzalah, 7-8)

Dzikrullah yang kontinyu juga meru-pakan sarana pembersih jiwa. Sesuaidengan firman (?) Allah:

“Sesungguhnya beruntunglah orang yangmembersihkan diri dan dia ingat namaTuhannya, lalu dia shalat (berhubungandengan Tuhannya)”. (QS. Al A’laa, 14-15)

Page 16: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

17Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Zikir yang terus menerus dapatmenenangkan jiwa. Tidak akan tenang jiwaseseorang melainkan jika jiwanya dalamkeadaan bersih dari kotoran maksiat. Dantidak akan bersih jiwa seseorang melainkandengan menjalankan zikir yang terusmenerus.

Dan sebaik-baik dzikrullah bagi orang-orang yang masih pada tahapan pember-sihan serta menundukkan nafsu ammarahialah zikir nafi itsbat:

Laa Ilaaha Illallaah (Tidak ada tuhankecuali Allah”. Hal itu harus dilakukanterus menerus. “Orang-orang yang meng-ingat Allah sambil berdiri atau duduk ataudalam keadaan berbaring dan mereka memi-kirkan tentang penciptaan langit dan bumiseraya berdo’a: “Ya Tuhan kami, tiadalahEngkau menciptakan ini dengan sia-sia.Maha Suci Engkau, maka peliharalah kamidari siksa neraka”. (QS. Ar-Ruum, 32)

Cara lain: dengan cara mujahadah.Artinya, memerangi hawa nafsu dengancara menghindari segala bentuk kemak-siatan lahir maupun batin. Juga melawangejolak kehendak jiwa yang mengajakuntuk berbuat nista dan yang menghalangitujuh anggota sujud.

Jika seseorang telah mengetahuihakikat kehidupan dunia dan menetapkandzikrullah secara terus menerus, niscaya iaakan selalu kuat jiwanya dalam mengha-dapi segala kondisi yang memperdayakan.Akal dan pikirannya tidak mengikutigejolak hawa nafsu yang selalu mengajakberkhayal dan berbuat kejahatan. Makajika seseorang telah mampu mengenda-likan hawa nafsunya, niscaya tampaklahsifat dan perbuatannya tidak dibuat-buat.Atau sekadar terpaksa dalam mengamal-kan syari’at Islam.

Tentang hal ini Allah pun berfirman:“Sesungguhnya beruntunglah orang-

orang yang beriman, yaitu orang-orang yangkhusyu’ dalam shalatnya dan orang-orangyang menjauhkan diri dari perbuatan danperkataan yang tidak berguna.” (QS.Almu’minun, 1-3)

Tiga tahapan yang meliputi ilmu, zikir,dan mujahadah tersebut tentu salingberkaitan antara satu dengan lainnya.Tidak dapat seseorang mencapai kebersih-an diri (nafsu) bila sekadar mengamalkanzikir. Atau mengamalkan salah satu diantara ketiganya.

Page 17: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

18 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Nafsu Lawwamah

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

afsu lawwamah adalah jiwamanusia yang membentuksikap dan kepribadian.Nafsu lawwamah berse-mayam dalam diri manusiasetelah melalui proses

persenyawaan zat-zat asli kotoran setanyang dinamakan ananiah (egois/ke-aku-an). Ananiah itu sendiri terjadi melaluiproses persenyawaan zat-zat wahmiyah(angan-angan), zhinaanah (tuduhan),karahiyah (kebencian) dan akhliyah(khayalan). Zat-zat tersebut bersenyawadengan zat “makar” (rencana jahat), yangkemudian membentuk zat asli kotoransetan yang disebut dengan “Ananiah”.Berikutnya, Nur gharizah (naluri) me-mancarkan cahaya yang kekuatannyamampu merubah wujud ananiah menjadisikap dan karakter manusia. Karena nurgharizah itu sangat kuat menggempurananiah, maka terjadilah proses yangmenyebabkan perubahan pada wujudananiah hingga menjadi sosok “nafsulawwamah”.

Nafsu lawwamah sendiri terdiri atassifat-sifat ghadhab (pemarah), ghibah (suka

membicarakan aib saudaranya atau oranglain), namimah (suka membuat fitnah),hasud (iri hati alias dengki), ‘ujub (heran diri tanpa disandarkan kepadaAllah), takabur (sombong), riya’ (beramalbukan karena Allah), hubbud dunya (cintadunia), hubbul maal (cinta harta benda)dan hubbul jaah (cinta tahta).

Jiwa manusia yang telah dipengaruhinafsu lawwamah, selalu mengajak untukberangan-angan tentang piranti kehidup-an yang berkisar pada tahta, harta danwanita (baca: pasangan hidup) yang be-rangkat dari kebutuhan diri dan tanggungjawab keluarga. Tuntutan semacam itumenambah kerasnya kemauan untukmendapatkan sarana kehidupan duniawiyang serba mewah. “Dijadikan indah pada(pandangan) manusia kecintaan kepadaapa-apa yang diingini (syahwat), yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta yangbanyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,binatang-binatang ternak dan sawah ladang.Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisiAllah-lah tempat kembali yang baik.”(QS. AliImran, 14)

Akibat lain adalah munculnya sifatdan perbuatan yang cenderung nista, jahatdan fasyik.”Sesungguhnya setan itu hanyamenyuruh (mengajak) kamu berbuat jahatdan keji”. (QS. Albaqarah, 169)

Nafsu lawwamah bekerja denganmempengaruhi akal, menjalar ke per-kataan (dusta), mengingkari janji, meng-hianati amanat yang dipikulnya, dan sangatjahat bila bermusuhan dengan teman.

Manusia yang berjiwa lawwamahmempunyai ciri-ciri sama dengan ciri dan

Manusia yang jiwanya telah dikuasai nafsulawwamah, sifat dan perbuatannya luput dari

rasa malu untuk berbuat berbagaikemaksiatan.

“Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh(mengajak) kamu berbuat jahat dan keji”.

(QS. Albaqarah, 169)

Page 18: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

19Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

perbuatan setan. Salah satunya, apabilaberbuat jahat, keji atau maksiat akanmenyesal, namun kembali mengulangiperbuatan tersebut.

“Empat perkara, barangsiapa terdapatpada dirinya lengkap keempatnya, itulah diasesungguhnya orang munafik. Dan barang-siapa terdapat padanya satu perkara saja,maka ia termasuk munafik juga, hinggaditinggalkannya sifat munafik itu; apabiladipercaya dia khianat; apabila berkata diadusta; apabila berjanji, dia mungkir; danapabila bermusuhan, dia sangat jahat”. (HR.Bukhari dari Abdullah bin Amr bin Ashra.)

Sifat SetanApabila nafsu lawwamah telah me-

nguasai diri, akan membuat seseorangmenjadi labil dalam menempuh perjalananmenuju Allah. Langkahnya tergesa-gesadan kurang perhitungan dalam menentu-kan sikap hidup, sehingga menimbulkanpenyesalan.

Nafsu lawwamah juga mengebiri akaldan pikir (hati), mengelabui pandangan,menutup pendengaran dan memanipulasiperkataan sehingga mereka tidak mampubersyukur dalam arti yang sesungguhnya.Padahal Allah menjadikan pendengaran,penglihatan, akal dan hati untuk manusiaagar mereka bersyukur kepada-Nya.

“Dia-lah yang menciptakan kamu danmenjadikan bagi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati (akal)”.(Tetapi) amatsedikit kamu bersyukur”. (QS. Al-Mulk, 23)

“Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yangdiberikan-Nya) kepada manusia, tetapikebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).Iblis menjawab: Karena Engkau telahmenghukum saya tersesat, saya benar-benarakan (menghalang-halangi) mereka darijalan Engkau yang lurus, kemudian sayaakan mendatangi mereka dari muka dan daribelakang mereka, dan kanan dan kiri mereka.Dan Engkau tidak akan mendapatikebanyakan mereka bersyukur (ta’at)”. (QS.Al-A’raaf, 16-17)

Setan dan IblisIblis dan Setan adalah satu rumpun.

Keduanya adalah nama atau predikat bagimanusia dan jin yang tidak bersyukurkepada Allah. Tidak ada yang patuh dantunduk pada perintah iblis, kecuali setan.Bila ia menyelinap dalam angan pikirseorang pejabat, akan membuatnya ke-takutan kehilangan karier dan kedudukan-nya dijatuhkan orang. Bisa pula membang-kitkan angan-angan kosong dan mudahcuriga pada sesama. Kebijakan yangdikeluarkannya juga bagaikan pisaubermata satu, tajam kebawah namuntumpul keatas.

Lain lagi gaya setan ketika menggodaseorang hartawan. Yaitu munculnya ke-takutan akan bayangan kemiskinan yang

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 19: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

20 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

dapat menimpa dan juga membuatnyamalas mengeluarkan zakat dan sodakoh.Sifat bakhil (kikir) mewarnai hidupnya,sehingga enggan menyantuni anak yatimdan fakir-miskin. Yang berkecamuk dalambenaknya hanya pikiran tentang kesejah-teraan diri, keluarga dan saudara sertakerabat kandungnya. Dan bila ia mengalirdalam pembuluh darah kaum wanita,niscaya merobek-robek setiap jengkalpakaiannya, mengumbar tubuhnya yangterlarang dan membisikan kata-kata mer-du untuk berbuat nista.

Setan juga menggelitik jiwa orangmiskin dengan kesibukan membandingkanhidupnya yang berkekurangan denganmereka yang kaya, sehingga mendoronguntuk berbuat jahat dengan mengambilhak orang lain. Setanpun mempengaruhimanusia dengan tipu-dayanya yang me-mabukkan, menyeret manusia kelembahkesesatan, dan menjauhkannya darirahmat Allah.

“Dan Setan bermaksud menyesatkanmereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS. Annisaa, 60)

“Setan itu memberikan janji-janjikepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setanitu tidak menjanjikan kepada mereka selaindari tipuan belaka.” (QS. Annisaa, 120)

“Kalau tidak karena karunia dan rahmatAllah kepada kamu, tentulah kamumengikuti setan, kecuali sebahagian kecil saja(diantaramu)”.(QS. Annisaa, 83)

Disatu sisi setan tidak pernah jemudan bosan menggoda dan menyesatkan,namun disisi lain ia akan segera mening-galkan korbannya yang telah mengikutiajakannya. Wujud setan dapat berubah-ubah sebagaimana manusia yang sifatnyajuga berubah-ubah. Dan apabila ia telahbersemayam dalam jiwa manusia, niscayayang lahir pada manusia tersebut adalahperbuatan keji dan mungkar.

Wujud keberadaan setan sulit diketa-hui oleh orang yang hidupnya selaludisibukkan dengan urusan dunia, dan olehorang yang tidak menganggap setansebagai musuh. Biasanya setan membisik-an godaannya dengan memutar-balikanhukum-hukum Islam. Perbuatan jahat

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 20: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

21Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

dikatakan baik, perbuatan baik dikatakanjahat. Sesuatu yang bathil menjadi hak, dansebaliknya. Begitu seterusnya. Membuatmanusia bimbang dalam memutuskansesuatu menyangkut urusan akidah danamal ibadah, terutama yang berkaitan de-ngan hukum-hukum kemaslahatan. Demi-kianlah sifat setan dari jenis jin dan manu-sia yang sangat nyata tipu dayanya sertamenjadi musuh orang-orang yang ber-iman.

“Dan demikian Kami jadikan tiap-tiapnabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)manusia dan (dari jenis) Jin, sebahagianmereka membisikkan kepada sebahagianyang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (Manusia). JikalauTuhanmu menghendaki, niscaya merekatidak mengerjakannya, maka tinggalkanlahmereka dan apa yang mereka ada-adakan.”(QS. Al-An’aam, 112)

Setan itu pada dasarnya ada. Hanyasaja keberadaan setan itu abstrak dan gaibdari penglihatan orang-orang yang belummengetahui dan mengenal hakikat setan.Bila kita mau mencari dan memahami “apaitu setan”, niscaya akan menemukan sosoksetan pada sebuah sifat bagi wujud makh-luk dimensi alam nyata yaitu “manusia”dan wujud makhluk dimensi alam gaibyaitu “jin”. Yang selalu menentang perin-tah-perintah dan melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah.

Ironisnya di zaman sekarang, sebagianmanusia tidak mengetahui dan mengenalhakikat setan yang menjadi musuh manu-sia (khususnya orang-orang yang ber-iman). Permusuhan antara manusia de-ngan setan diawali semenjak zamansyurgawi hingga duniawi. Kini dan yangakan datang setan bertekad untuk menye-satkan manusia. Ia datang dan pergi me-ngenakan busana tipudaya dengan mena-burkan aroma syahwat kehidupan duniawi.

Perlu digaris-bawahi, setan itu bukan-lah sebangsa “roh gentayangan” atau“dedemit”, tetapi yang sebenarnya adalahmoral manusia dan jin. Karena namatersebut hanyalah mensifati perbuatan

makhluk dari golongan bangsa manusiadan bangsa jin. Dua golongan makhlukyang menyandang predikat setan itudisebabkan perbuatannya melanggar hu-kum yang telah digariskan oleh Allah danRasul-Nya.

Apakah layak mereka disebut setan?Jika tidak, maka dapat kita tarik kesim-pulan: bahwa predikat yang diberikankepada mereka itu hanyalah kiasan danpengertian dari “setan golongan manu-sia”, bukan setan yang sesungguhnya seba-gaimana yang dibayangkan ( wujud danbentuknya yang seram

Dengan demikian ada nama-namasetan dari golongan manusia dan darigolongan jin. Syaithanul insi adalah predikatsetan dari bangsa manusia, antara lain:musyrikun (orang-orang yang menyekutu-kan Allah); kafirun (orang-orang yangmengingkari Allah); zhalimun (orang-orang yang aniaya); fasiqun (orang-orangyang keluar dari jalan yang benar); mu-nafiqun (orang-orang yang munafiq, pe-nipu dan berpura-pura) dan murtadun(orang-orang yang keluar dari agamaIslam). Sedangkan syaithanul jin merupa-kan predikat setan dari bangsa jin, yaituiblis (bangsa jin yang ingkar kepada Allah)dan thoghut (bangsa jin yang melampauibatas atau aniaya ).

Tidak disebut setan, baik dari golo-ngan manusia atau jin, kecuali melanggarketentuan hukum-hukum Islam yang telahdigariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Mariperhatikan beberapa firman Allah yangmenerangkan hakikat setan:

“Katakanlah: Aku berlindung kepadatuhan manusia. Raja manusia. Sembahanmanusia, dari kejahatan (bisikan) yang biasabersembunyi, yang membisikan (kejahatan)ke dalam dada manusia, dari jin danmanusia”. (QS. Annaas, 1-6)

“Dan demikian Kami jadikan tiap-tiapnabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)manusia dan (dari jenis) Jin, sebahagianmereka membisikkan kepada sebahagianyang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (Manusia). Jikalau

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

Page 21: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

22 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Tuhanmu menghendaki, niscaya merekatidak mengerjakannya, maka tinggalkanlahmereka dan apa yang mereka ada-adakan.”(QS. Al-An’aam, 112)

“Sesungguhnya mereka itu tidak lainhanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu)dengan kawan-kawannya (orang-orangmusyrik Quraisy), karena itu janganlah kamutakut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yangberiman”.(QS. Ali Imraan, 175)

Dari firman Allah tersebut jelas bahwayang namanya setan bukan hanya darigolongan jin saja, tetapi juga dari golonganmanusia.

Perlu dilengkapi disini bahwa setanjuga bukan semacam roh gentayangan yangselalu menakut-nakuti manusia ditempat-tempat yang dianggap angker. Setan ialahnama bagi mereka yang berbuat kejahatandan kemaksiatan. Minum khamar, berjudi,berkorban untuk berhala atau sesajen, me-ngundi nasib dan merupakan perbuatansetan. Firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, sesung-guhnya (meminum) khamar, berjudi, (ber-korban untuk) berhala, mengundi nasibdengan panah, adalah perbuatan keji terma-suk perbuatan setan. Maka jauhilah per-buatan-perbuatan itu agar kamu dapatkeberuntungan”. (QS. Al Maaidah, 90)

Firman Allah tersebut menambah jelastentang hakikat setan. “Apabila memangbenar bahwa setan itu adalah sebangsa rohhalus yang suka gentayangan dan bertempatditempat-tempat yang dianggap angker, makasiapakah yang sebenarnya meminum khamar,berjudi, berkorban untuk selain Allah, danmengundi nasib?” Jawabannya, “syaithanulinsi” (setan dari golongan manusia).

Pada dasarnya setiap manusia dapatberubah sifatnya menjadi sifat setan. Ha-kikat setan dari golongan manusia ialahorang-orang musyrik, kafir, zalim, fasiq,munafik dan orang yang murtad. Merekadisebut setan dalam masalah keyakinan,sifat, sikap dan perbuatan. Sebagaimanapada masa syurgawi, predikat iblis disan-dangkan kepada abuljan (bapak jin) yang

juga disebut sayidul malaikat (penghulumalaikat). Abuljan disebut iblis karenamelanggar dan menentang perintah Allahtatkala disuruh sujud kepada Nabi Adamas.

Sifat dan perbuatan setan dari jenismanusia antara lain adalah mananamkankebencian, dendam, dan menimbulkanpermusuhan diantara sesama hingga di-akhiri dengan saling bunuh, baik dalam artiyang sebenarnya maupun kiasan. Manusiasetan itulah yang selalu menimbulkan ke-dengkian terhadap saudara, tetangga sebe-lah, teman dan masyarakat hingga timbulfitnah yang menyebabkan terjadinya per-pecahan dikalangan ummat.

Salah satu penunjang kemaksiatanyang digunakan setan manusia ialah harta.Harta yang menjadi alat utama setan un-tuk merayu manusia. Kemudian, setan me-nyuruh manusia untuk berbuat kikir, ber-lebihan dalam mempergunakan harta,

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

“Sesungguhnyapemboros-

pemboros ituadalah saudara-

saudara setan, dansetan itu adalah

sangat ingkarkepada

Tuhannya.”(QS. Al-Israa, Ayat 27)

“Sesungguhnyapemboros-

pemboros ituadalah saudara-

saudara setan, dansetan itu adalah

sangat ingkarkepada

Tuhannya.”(QS. Al-Israa, Ayat 27)

Page 22: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

23Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Kajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian UtamaKajian Utama

boros dan menghambur-hamburkan har-tanya dijalan setan. Padahal pemborosadalah saudara setan yang selalu ingkarkepada tuhannya.

“Sesungguhnya pemboros-pemboros ituadalah saudara-saudara setan, dan setan ituadalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”(QS. Al-Israa, Ayat 27)

Maka, apakah patut bagi manusia yangmempunyai derajat sebaik-baik makhlukciptaan-Nya— berteman dan bergauldengan setan-setan yang berderajat ren-dah dan hina dari sekian banyak makhlukciptaan-Nya? Hanya orang-orang yangberiman yang menjadikan setan-setan itusebagai musuh. Mereka tidak memberikesempatan kepada setan untuk masukdan singgah ke dalam jiwanya. Karenaorang-orang yang beriman itu mengetahuibahwa tidaklah setan mengambil temanmelainkan dari bangsanya sendiri. Setanadalah seburuk-buruk teman. Dan hanya

manusia yang bermoral rendah yang men-jadikan setan-setan sebagai pelindung-pelidung selain Allah. Apakah manusiatidak mengetahui bahwa setan itu adalahsalah satu makhluk yang sangat rendahderajatnya disisi Allah.

“Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindung mereka adalah setan yang me-ngeluarkan mereka daripada cahaya kepadakegelapan (kekafiran). Mereka itu adalahpenghuni neraka, mereka kekal di dalam-nya”. (QS. Albaqarah, 257)

“Sesungguhnya setan itu adalah musuhbagimu, maka anggaplah ia musuh(mu),karena sesungguhnya setan-setan itu hanyamengajak segolongannya supaya merekamenjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Faathir, 6)

“Barangsiapa yang mengambil setan itumenjadi temannya, maka setan itu adalahteman yang seburuk-buruknya”. (QS.Annisaa, 38)

“Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindung mereka adalah setan yang me-

ngeluarkan mereka daripada cahaya kepadakegelapan (kekafiran). Mereka itu adalahpenghuni neraka, mereka kekal di dalam-

nya”. (QS. Albaqarah, 257)

“Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindung mereka adalah setan yang me-

ngeluarkan mereka daripada cahaya kepadakegelapan (kekafiran). Mereka itu adalahpenghuni neraka, mereka kekal di dalam-

nya”. (QS. Albaqarah, 257)

Page 23: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

24 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

TazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiah

ADHAB (baca: ghodhob)secara harfiah memangberarti “marah” atau “pe-marah”. Maka, marah dalampengertian ghodhob bersifatnegatif. Tentu saja, sifat pe-

marah seperti itu dapat membakar jiwa danmenghanguskan akal. Itulah sifat pemarahyang dilarang Allah dan RasulNya.

Tentang hal ini Rasulullah saw ber-sabda: “Sesungguhnya ada seorang laki-lakiberkata: Si Fulan marah kepada si Fulanahberilah saya wasiat. Nabi saw bersabda:Janganlah kamu marah, (kemudian) orangitu mengulangi perkataannya beberapa kali.Nabi saw bersabda: Janganlah kamu marah”.(HR. Bukhari, dari Abu Hurairah).

Marah Negatif & Marah PositifDalam kaitan hadis di atas, berarti: “si

Fulan tidak sayang kepada si Fulanah”?Tidak. Dalam konteks ini kita harus me-mahami motif di balik kemarahan itu.Dengan demikian kita akan tahu pasti sifatmarah si Fulan kepada si Fulanah. Apakahkemarahannya masuk kategori positif ataunegatif.

GHADABMarah: Motif, Akibat & Obatnya

Sejarah menunjukkan, para utusanAllah pun pernah marah. Mereka marahsaat menyaksikan umatnya tidak mengikutinorma-norma hukum syari’at yang telahditetapkan Allah. Begitu pun para guru;mereka akan marah kepada murid-muridnya yang tidak patuh. Juga paraorang tua, mereka akan marah kepadaanak-anaknya yang tidak berbakti dantidak hormat kepadanya, dst. Itulah sifatmarah positif yang diperbolehkan Allahdan RasulNya.

Beda dengan amarah negatif yangbersumber dari nafsu lawwamah. Itumarah negatif. Sifat semacam itu dilarangoleh Allah dan RasulNya. Jadi, marahpositif adalah marah karena Allah(ghodhobullah). Sedang marah negatifadalah marah karena syaitan (ghodhobussyaitan).

Marah Karena AllahMarah karena Allah (ghodhobullah)

berarti bahwa “tidak seseorang marahkecuali bila ia melihat kekufuran, kemak-siatan dan berbagai kejahatan lahir danbathin. Baik muncul dari diri sendiri mau-pun orang lain (masyarakat)”. Sebab, bilaorang marah karena melihat perbuatankeji dan munkar, maka tidak lain yangmarah ialah Allah.

Sebagaimana dalam sejarah Nabi Hudas dan kaum ‘Aad. Ia marah kepadakaumnya yang tidak mau mengikuti hukumsyari’at yang telah Allah tetapkan atas

Setiap manusia mempunyai benih sifatpemarah. Tidak terkecuali para nabi danrasul. Namun ada “marah karena Allah”

(ghodhobullah), dan “marah karena setan”(ghodhobus-syaitan). Apa batasan

kriterianya?

Page 24: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

25Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

mereka. Juga saat kaumnya diajak me-nyembah Allah SWT, mereka memperolok-olokkan ajakan Nabi Hud as.

Bahkan mereka menjawab: “Apakahkamu (Hud) datang kepada kami (kaum‘Aad) agar kami hanya menyembah Allah sajadan meninggalkan apa yang biasa disembaholeh bapak-bapak kami? Maka datangkanlahadzab kepada kami jikalau kamu temasukorang-orang yang benar”.

Tak ayal Nabi Hud as menjawab tan-tangan kaumnya. Seperti terlukis dalamAl Qur’an: “Ia (Hud) berkata: ”Sungguhsudah pasti kamu akan ditimpa adzab dankemarahan dari Tuhanmu….” (QS. AlA’raaf: 71)

Sejarah Islam juga mencatat peristiwasaat Nabi Musa as pergi ke Gunung Thuruntuk memenuhi panggilan Allah. Iameninggalkan kaumnya dan mempercaya-kan pada adiknya, Nabi Harun as.

Namun, tanpa sepengetahuan NabiMusa as kaumnya kemudian membuatberhala dari emas, yang dibentuk menjadiseekor anak lembu untuk sesembahan.Setelah Musa kembali menemui kaumnya,alangkah kaget dan sedihnya ia.

Berkatalah Musa as: “Alangkah buruk-nya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah

kepergian-ku! Apakah kamu hendak men-dahului Tuhanmu?”.

Sambil marah-marah, Nabi Musa asmelempar Kitab Taurat ke hadapan kaum-nya, sementara tangannya meraih kepalaNabi Harun as, adiknya. Nabi Musa me-minta pertanggungjawaban Nabi Harun asatas peristiwa yang menimpa kaumnya.

Namun, dengan sabar Nabi Harun asmenjelaskan duduk masalahnya. Katanya:“Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum initelah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku. Sebab itujanganlah kamu menjadikan musuh-mu-suh gembira melihatku, dan janganlahkamu masukkan aku ke dalam golonganorang-orang yang zalim”.

Setelah mendengar penjelasan NabiHarun as tentang peristiwa itu, redalahamarah Nabi Musa as. “Sesudah amarahMusa menjadi reda, lalu diambilnya (kem-bali) luh-luh (taurat) itu.. (QS. Al A’raaf:154)

Kemarahan Nabi Yunus & RasulullahSAW

Nabi Yunus as juga seorang RasulAllah yang sudah jelas ma’sum (terpeliharadari dosa). Namun, ternyata ia juga sempat

TazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiah

Page 25: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

26 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

tergores sifat ghodhob yang menjurus kenegatif, walaupun hanya terhadap kaum-nya.

Karena luapan sifat amarah, NabiYunus sempat pergi meninggalkan kaumyang mendurhakainya. Namun, sadarbahwa dirinya dikuasai luapan rasa marahterhadap kaumnya, kemudian ia berdoadan menghukum dirinya sendiri sebagaiorang yang zalim:

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yu-nus), ketika ia pergi dalam keadaan marah,lalu ia menyeru dalam keadaan yang sangatgelap:”Bahwa tidak ada tuhan selain Engkau.Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ada-lah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS.21:87).

Siti ‘Aisyah ra juga pernah berkata:“Biasanya Rasulullah saw manakalamenyuruh sahabat-sahabatnya, disuruhmereka mengerjakan amalan-amalan yangsekiranya mereka sanggup mengerjakan-nya”. Kemudian para sahabat berkata :”YaRasulullah, kami ini tidak seperti Anda.Allah telah mengampuni dosa Anda yangtelah lalu dan yang akan datang”.

Mendengar ucapan para sahabat,Rasulullah saw marah. Sebagaimana ter-surat dalam Hadis: “Maka marahlah Ra-sulullah saw sehingga kelihatan dimukanyatanda kemarahan, kemudian beliau menga-takan; sesungguhnya yang paling taqwa danlebih mengetahui kepada Allah di antarakamu sekalian adalah aku.” (HR. Bukharidari ‘Aisyah ra).

Sekilas peristiwa dalam sejarah NabiHud as., Musa as, Yunus as, dan Rasulu-llah saw, jelaslah bahwa mereka marahbukan karena nafsu lawwamah yangbersifat ghodhob, tetapi karena Allah SWT.

Maka amarah itu tidak mengurangikema’suman mereka. Sebab mereka “ma-rah karena Allah”. Beda dengan kita yangselalu cenderung kepada perbuatan me-sum bukan ma’sum dan senantiasa dikua-sai sifat marah.

Sifat marah para Nabi dan Rasuladalah atas dasar kasih sayang. Sebabmereka tidak tega jika umat atau kaumnya

mendapat azab akibat perbuatan mereka.Mereka marah karena mereka tahu bahwaAllah marah terhadap orang-orangsemacam itu. Maka kemarahan merekaatas dasar Allah. Atau bisa juga dikatakan:“Yang marah pada hakikatnya Allah”

Takutlah Kepada AllahTelah dijelaskan, Nabi Yunus as

sempat tergores sifat marah, tetapi bukanmarah yang dimaksud ghodhob atau sifatnafsu lawwamah sepeperti umumnyamanusia biasa. Ia marah karena umatnyatidak mau mengikuti seruannya. Artinya,marah karena Allah. Tetapi ia masih jugaterkena hardik Allah.

Marah karena Allah adalah marahyang positif. Sebab hal tersebut berda-sarkan kesadaran akidah dan amal ibadah.Itu berarti, layak bagi seorang Rasulmemarahi umatnya yang melanggarsyari’at.

Memang, kebenaran harus disampai-kan secara berani. Tidak boleh takut. Se-bagaimana firman Allah: “Muhammad ituadalah utusan Allah dan orang-orang yangbersama dengan dia adalah keras terhadaporang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesamamereka: kamu lihat mereka ruku’ dan sujudmencari karunia Allah dan keri-dha’anNya,tanda-tanda mereka tampak pada mukamereka dari bekas sujud. Karena itu janganlahkamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlahkepadaKu. Dan barangsiapa yang tidakmemutuskan menurut apa yang diturunkanAllah, maka mereka itu adalah orang-orangyang kafir”. (QS. 48:29 dan QS.4:44).

Marah Karena SetanApa pula yang dimaksud ghodhobus-

syaitan (marah karena setan)? Ialah:“Tidak seorang marah melainkan terdorongoleh kebutuhan syahwat duniawi” .Maksudnya ialah marah yang diselimutikemaksiatan atas dasar hembusan nafsulawwamah bersifat ghodhob.

Sifat ghodhob itu senantiasa meliputtijiwa orang-orang yang cenderung inginmenguasai sarana kehidupan dunia.

TazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiah

Page 26: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

27Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Itulah suatu kemaksiatan batin. Sebentukaniaya bagi dirinya. Dan disebut marahkarena setan sebab marahnya tidakberlandaskan norma-norma ajaran Islam.

Setan itu dari bangsa jin. Ada pulayang dari bangsa manusia. Maka jika adaorang marah-marah karena tidak tercukupiurusan syahwatnya, itulah setan daribangsa manusia yang sedang marah-marah!

Marah sebagai hembusan ghodhobatau sifat nafsu lawwamah tentu meru-pakan marah negatif. Si pemarah atasdasar nafsu tersebut layak disebut setan.“Sesungguhnya marah itu dari setan dansetan itu dijadikan dari api”, demikian HadisNabi. (HR. Ahmad, Abu dawud).

Amarah QabilBenih sifat ghodhob di dalam jiwa

manusia akan tumbuh bila ada pasokan“pupuk” yang menyuburkannya. Pasokan“pupuk” tersebut lewat pancaindera yangtertampung pada bejana gharizah, nalurihewani.

Naluri tersebut menampung limbahyang mengairi ladang jiwa berbenih gho-dhob. Setelah sifat itu tumbuh subur, akan

tampak “bunga”nya berupa tabiat buruk.Buahnya adalah “amarah karena setan”.

Itulah marah negatif yang datangnyadari setan jenis manusia. SebagaimanaQabil marah pada Habil adiknya yang akandinikahkan dengan Iklimah, saudari kem-barnya yang cantik dan amat dicintainya.

Qabil tidak setuju dengan hukum(undang-undang) pernikahan yang telahditetapkan Allah pada zamannya. Kema-rahan Qabil terhadap Habil memuncaksetelah keputusan Allah turun: Habil bolehmenikah dengan Iklimah saudari kem-barnya Qabil.

Karena dikuasai sifat ghodhob yangbersumber dari nafsu lawwamah, sertamerta Qabil membunuh Habil. Sejarahmencatat, peristiwa Qabil dan Habiladalah peristiwa pembunuhan pertamakali di muka bumi. Penyebabnya ialah sifatghodhob yang tak terkendali.

Firaun & MusaIngat Fir’aun? Si Raja lalim itu pernah

marah pada anak angkatnya: Nabi Musaas. Alkisah, ketika Musa masih kecil danditimang-timang, tiba-tiba bocah itu men-jambak janggut Fir’aun. Tak ayal, amarah

TazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiah

Page 27: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

28 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

sang Raja meluap. Nyaris saja si raja lalimitu membunuh Musa as. Tetapi istrinyamelerai dengan bujuk rayu yang meng-hibur.

Kemarahan Fir’aun pada Musa as jugaterjadi tatkala Musa as meningkat remaja.Penyebabnya: Musa as memukul Qibti,pemuda Mesir Kuno, penduduk asli.Akibatnya, pemuda tersebut mati.

Lebih geram lagi kemarahan Fir’aunpada Musa as. setelah ia mengetahuibahwa anak angkatnya itu “pemimpin re-volusioner bangsa Israil yang mengancamkekuasaannya”.

Kemarahan Fir’aun dilukiskan didalam Al Qur’an: “(Fir’aun berkata): “Se-sungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benargolongan kecil dan sesungguhnya merekamembuat hal-hal yang menimbulkan amarahkita”. (QS. 26 As Syu’araa : Ayat 54, 55)

Namrud & Abu LahabRaja Namrud juga pernah marah-

marah kepada Nabi Ibrahim as. Pangkalsoal, Nabi Ibrahim as memporak-poran-dakan tuhan-tuhan Namrud yang berben-tuk patung-patung. Luapan amarah Nam-rud dilampiaskan dengan membakarhidup-hidup Ibrahim as. Namun NabiIbrahim as diselamatkan oleh Allah daripanas api dan amukan amarah Raja Nam-rud.

Ketika Muhammad saw memprokla-mirkan kenabiannya, orang yang pertamakali marah adalah Abu Lahab, pemukakaum Quraisy yang disegani. Amarah AbuLahab memuncak setelah mendengarpernyataan keponakannya itu sebagaiseorang Rasulullah, yang diutus untukmemperbaiki peradaban manusia yangbobrok.

Abu Lahab mendorong kemenakan-nya itu. Ia amat marah mendengar per-nyataan Muhammad saw sebagai “RasulAkhiruz Zaman”. Bahkan, dengan amarahyang meluap, Abu Lahab bertekad akanselalu menghalang-halangi “Syi’ar Islam”,sampai mati. Sifat dan sikap yang akhirnyamengundang murka Allah SWT.

Firman-Nya: Binasalah kedua tanganAbu Lahab dan sesungguhnya dia akanbinasa. Tidaklah berfaedah kepadanya hartabendanya dan apa yang ia usahakan. Kelakdia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayubakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”(QS. 111:1-5).

Si Pelopor Sifat GhodobSifat ghodhob merupakan benih ke-

jahatan dalam diri manusia. Sifat tersebuttentu amat berbahaya. Bencana akanterjadi di muka bumi jika jiwa didominasisifat ghodhob. Bahkan dampaknya akanberjejak sampai kehidupan di akhirat.

Sifat pemarah adalah penyakit jiwa.Manusia mendapat warisan sifat itu darisetan, dan setan mendapat warisan dariIblis — pelopor sifat ghodhob.

Iblis pernah bersengketa denganAllah. Pangkal masalahnya: Iblis disuruhbersujud sebagai tanda hormat padaAdam as. Namun Iblis menolak. Bahkanmarah-marah di hadapan Allah. Alasan-nya, dirinya lebih mulia dibanding Adam.Adam dicipta Allah dari tanah, sedang iadari api.

Amarah Iblis memuncak setelah iamendapat murka Allah. Iblis pun berjanjiakan menyesatkan Adam as dan anakcucunya sampai hari kiamat. Tentu, ajakansesat Iblis dan pasukannya takkan mem-pan bagi manusia yang beramal saleh danikhlas karena Allah.

“Bukanlah orang yang kuat itu kuatbergulat, (tetapi) sesungguhnya orang yangkuat itu ialah orang yang dapat (mampu)menguasai nafsunya tatkala marah”. (HR.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairahra.)

Jihadul AkbarJelaslah, sifat ghodhob amat berbahaya

bagi keselamatan jiwa manusia. Terutamabagi akidah. Sebab sifat itu dapat menum-buhkan kemunafikan, kefasikan, danperbuatan jahat lainnya. Akibatnya, timbul-lah bencana yang akan merugikan. Bukan

TazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiah

Page 28: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

29Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

saja bagi orang-orang lain, tapi terutamabagi diri sendiri.

Maka, tidak ada satu obat penawaruntuk penyakit ghodhob kecuali denganmandi air ma’fu. Dengan kata lain, jika adaorang dirasa merangsang amarah, segera-lah istighfar dan maafkan dia. Denganmemaafkan maka lenyaplah benih amarahdalam diri kita. Itulah kemenangan yangsebenarnya. Yakni kemenangan dalammemerangi hawa nafsu (Jihadul Akbar).

Rasulullah Sang PemaafSejarah menunjukkan, Rasulullah saw

adalah Nabi yang dikenal amat pemaaf.Sifat itu tercermin antara lain ketika budakHabtsi membunuh paman beliau, Ra-sulullah saw tetap memaafkan si budak.Bahkan, tidak sedikit peristiwa yangmenimpa Nabi, namun beliau tetap tidakmenutup pintu maaf.

Ada peristiwa lain yang sangat meng-harukan. Syahdan, suatu hari Rasulullahsaw pernah dilempari batu oleh seorangpemuda musyrikin. Akibatnya, mulutbeliau berdarah. Bahkan beberapa gigibeliau rontok. Bagaimana sikap beliau?Dengan sabar, beliau tetap saja memaaf-kan.

TazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiahTazkiah

Melihat peristiwa itu, keruan parasahabat cemas. Ada juga yang geram. Takayal, salah seorang sahabat berkata: “YaRasulullah, engkau adalah Habibullah(kekasih Allah). Jika kau doakan celakaorang itu, maka akan celakah orang itu.”Apa jawaban Rasulullah?

“Aku dibangkitkan ke dunia ini bukanuntuk mencelakakan orang lain,” sabdabeliau. Bahkan, dengan penuh kesabarankemudian beliau berdoa: “Allahummaghfirliqaumi fainnahum laa ta’lamun.” (“YaAllah, ampunilah kaumku karena sesung-guhnya mereka tidak tahu siapa aku.”)

Obat Mujarab: MemaafkanSulit memang menghitung kalimat

maaf yang telah terlontar dari mulut Nabisaw yang shiddiq. Sifat tersebut tentu jugatak lepas dari bimbingan dan petunjukNya.

Sebagaimana firman Allah: “Makabersabarlah kamu (hai Muhammad) terha-dap ketetapan Tuhanmu, dan janganlahkamu seperti orang (Yunus) yang beradadalam (perut) ikan ketika berdoa, sedang iadalam keadaan marah (kepada kaumnya)”.(QS. 68 : 48 )

Maka, sebagai umat Islam, selayak-nyalah kita bertauladan pada Rasulullahsaw. Kita harus berani memaafkan siapapun yang berlaku aniaya pada diri kita.

Maka, jika ada amarah terpendamdalam jiwa, hendaknya segera dibersihkandengan maaf. Jika tidak, amarah itu akanmenjadi gumpalan dendam yang berkarat.Jika hati berkarat oleh dendam, maka akanmerusak jiwa. Bahkan akan tumbuhmenjadi kemunafikan.

Marah adalah dosa yang mengotori jiwa.Agar jiwa selalu suci dan bersih dari nodadan dosa, maka maafkanlah segera orangyang memicu kemarahan kita.

Tentang hal ini Rasulullah saw ber-sabda, “Barangsiapa (mampu) menahanmarahnya (tatkala timbul marah), Allah akanmenahan siksaNya.” Itu berarti, obat palingmujarab untuk menyembuhkan sifat ghodhob(marah) tidak lain ialah: memaaf-kan siapapun yang pernah bersalah pada kita.

“Maka bersabarlahkamu (hai Muhammad)

terhadap ketetapanTuhanmu, dan janganlah

kamu seperti orang(Yunus) yang beradadalam (perut) ikan

ketika berdoa, sedang iadalam keadaan marah(kepada kaumnya)”.

(QS. 68 : 48 )

“Maka bersabarlahkamu (hai Muhammad)

terhadap ketetapanTuhanmu, dan janganlah

kamu seperti orang(Yunus) yang beradadalam (perut) ikan

ketika berdoa, sedang iadalam keadaan marah(kepada kaumnya)”.

(QS. 68 : 48 )

Page 29: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

30 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

ari waktu yang kitalalui, seberapa dalamketerhubungan hatikita dengan Allah?Berapa jam kah dalam

sehari kita sempat mengingat Dia?Bahkan dalam shalat lima waktukita kerap terkungkung olehkesibukan keduniawian kita,sehingga lalai mengingat sangKhalik. Lalu kita juga menjadi lupabahwa hidup di dunia ini adalahkesementaraan.

Kehidupan dan seluruh alamsemesta adalah ayat-ayat Allah,namun kemampuan membaca kitaterkadang tertutupi oleh tumpukanpekerjaan dan hiruk pikukkehidupan social kita. Padahal kitamasih harus menyiapkan bekaluntuk menempuh perjalanan

Judul : “Tutur Penerang Hati.”Judul Asli : Bahjat al-NufusPenulis : Ibn ‘Atha’illah al-SakandariPenerjemah : A. Fauzy BahreisyiPenerbit : PT. Serambi Ilmu SemestaTebal : 221 halamanCetakan I : Zulkaidah 1425H/Februari 2005 M

Oleh: Naimah Herawati

RehalRehalRehalRehalRehalRehalRehalRehalRehalRehal

”Menggapai Puncak Kesalehan”

“Untuk mereka yang rindu padakehidupan rohani yang suci

Untuk mereka yang haus padakebersihan dan kebahagiaan hati

Untuk mereka yang sedang mencariagama yang murni dan iman

yang jernihUntuk siapa pun yang ingin

membersihkan kalbunyadari cinta dan kesibukan duniawi.”

Page 30: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

31Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

menuju kehidupan yang abadi diakhirat kelak.

Ibn ‘Atha’illah melalui karyanyaberjudul “Tutur Penerang Hati” inimengajak kita untuk mengurangikesibukan-kesibukan yang bersifatlahiriah dan memperbanyakaktivitas batiniah. Sekaligusmenyadarkan kita untukmeninggalkan tujuan-tujuan yang takberguna dan nisbi.

Gaya bertuturnya disampaikandengan singkat namun sarat dengananalogi, sehingga pembaca akanmemperoleh pemahaman sekaliguspencerahan. Judul demi judul yangtertera mengupas secara jernih danmendalam persoalan-persoalanseputar akidah dan praktik ibadahmulai dari aspek fisik hingga aspekbatiniah.

Tidak berlebihan kiranya jikabuku ini akan mengantarkanpembaca pada sebuah kesadaran,bahwa kejernihan batiniah tidakmungkin dapat dicapai tanpamelalui kesempurnaanmenjalankan syariat.

Ibn ‘Atha’illah al-Sakandari(w.709H/1350M) dikenal sebagaiseorang sufi sekaligus muhadditsyang menjadi faqih dalam mazhabMaliki serta tokoh ketiga dalamtarekat al-Syadzili. Penguasaannyaakan hadis dan fikih membuatajaran-ajaran tasawufnya memilikilandasan nas dan akar syariat yangkuat. Menulis lebih dari dua puluhkarya, namanya demikian masyurlewat karya kondangnya, al-Hikam.

Page 31: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

32 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

esibukan kerja yang me-nempa di siang hari tampak-nya tak menyurutkan niatpara jama’ah untuk hadirdalam pengajian rutin setiapmalam di Masjid Agung

Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.Sekitar seratus orang lebih hadir

dalam pengajian yang berlangsung ba’daSholat Maghrib di ruang utama masjidyang bisa menampung sekitar 800anjama’ah.

Siraman rohani yang pada malam itudisampaikan Prof. Dr. H. NasaruddinUmar, MA khusus membahas topiktasawuf tentang penglihatan batin.

“Timbulnya perasaan rindu di dalamhati seseorang kepada Tuhannya seringtidak disadari dan datang secara spontantanpa bisa dimengerti. Tiba-tiba adaperasaan rindu kepada Allah swt danrindu kepada Rasulullah saw. Itulah yangdinamakan penglihatan batin atau Haal,yakni rasa kedekatan kepada Allah,”ungkap Nasaruddin.

Dikisahkan, ada seorang ibu yangsedang menyisir bayinya. Begitu cintakepada anaknya, tiba-tiba teringat kepadaAllah swt dan berkata, “Ya Allah, sean-dainya Engkau bisa menampakkan diri,aku akan menyisir rambutmu seperti akumenyisir rambut anakku.” Mendengar halitu Nabi Musa AS marah, “kamu tidakboleh berpikiran seperti itu. Allah SWTbukan sosok materiil seperti bayi”. Atasungkapan itu Tuhan menegur Nabi,“Biarkanlah setiap orang mengungkapkankerinduannya, rasa cintanya kepada Ku,”kisah Ustad yang juga guru besar UIN,Ciputat.

Kalau kita sudah peka, rasa rindukepada Allah swt dan Rasulullah saw akansering datang tanpa kita minta. “Biarkanhal itu terjadi. Ketika datang rasa rindu

itu segera kita berdoa meminta ketetapankepada-Nya. Ya Allah, aku ingin terusseperti itu. Aku ingin Engkau janganmeninggalkan aku lagi. Aku ingin Engkautidak pernah keluar-keluar lagi didalamhatiku. Aku ingin Engkau itsbat di dalamhatiku, sehingga bisa merasakanpenglihatan bathin yang kedua, AinurBashiro. Yakni, menampakkan kepada kitaketiadaan lantaran wujud,” jelasNasaruddin yang mantan PembantuRektor di UIN Ciputat.

Penglihatan batin yang terakhir,dikatakannya, adalah Haqqul Bashiro.“Diri kita merasa hilang, tidak ada, yangada Allah. Kalau kita mengingat Allah yangada hanya Allah. Aku hilang, yang adaDia,” kata mantan aktifis PMII ini.

Kajian tasawuf yang berlangsungsetiap minggu di masjid yang diresmikanpada 29 Maret 1971 itu diikuti sangatantusias oleh jama’ah dari berbagaipenjuru Jakarta. Terbukti, walaupun lebihdari satu jam pengajian itu berlangsung,jama’ah tetap tak beranjak dari tempatduduknya. Ded

AAT Adzan Dzuhur diku-mandangkan dari MasjidBimantara, yang terletak diPlaza Kebun Sirih PodiumIII, Jakarta Pusat, praktisaktifitas di sekitar perkan-

toran yang terletak di Jl. Kebun Sirih RayaNo. 17 – 19 berhenti sejenak. Maklum,pada saat yang bersamaan, jam istirahattelah tiba.

Sejenak saja, ruangan masjid tersebutdijejali jamaah, yang akan menunaikanSholat Dzuhur berjamaah. Jamaah pria,yang jumlahnya mencapai seratusan,

KronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronik

Penglihatan Batin

Langkah Menuju Taqwa

Page 32: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

33Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

menempati lantai dasar, sedangkanjamaah wanita menempati lantai dua.

Nampaknya, usai melaksanakansholat, para jamaah tidak langsung me-ninggalkan ruangan masjid. Mereka, malahduduk bersila dengan tenangnya. Pasalnya,ada pengajian rutin yang digelar disanatiap harinya. Topik bahasannya berbeda-beda.

Saat Kasyaf menyengaja Sholat Dzu-hur di masjid terebut, mendapati Drs. H.Ahmad Yani, salah seorang penceramahrutin di masjid yang lokasinya bersebe-rangan dengan Istana Wakil Presiden RI,tengah berceramah.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadkelahiran Jakarta, 5 Oktober 1964 silam,tengah mengupas tentang “Langkah-langkah Menuju Taqwa”. Menurutnya,sedikitnya ada lima langkah untuk menujutakwa. Pertama, orang harus memenuhiperjanjian dengan Allah swt. Yakni janjiuntuk mengabdi pada Allah, seperti yangtermaktub dalam bacaan sholat.

Kedua, mendekatkan diri pada Allahswt. Memang, walau Allah sebetulnyasudah dekat dengan kita bahkan lebihdekat dari urat nadi namun kita masihmerasakan jauh dengan-Nya. Karenanya,kita harus tumbuhkan rasa dekat denganAllah. Jika sudah dekat maka kita merasaselalu diawasi oleh Allah. Dengan begitu,kita tidak berani menyimpang dariketentuan atau ajaran-Nya.

Ketiga, sambung ustad yang memilikidarah Betawi ini, takut adanya sanksi ataskesalahan yang telah kita lakukan. Se-hingga kalau kita telah berbuat salah makajangan biarkan terus berlangsung. Dulu,sahabat Rasul langsung menghukumorang yang telah melakukan kesalahan,sehingga kesalahan itu tidak menjadikebiasaan.

Keempat, seorang muslim harus se-lalu instrospeksi dirinya, mana perbuatanyang salah dan benar. Apakah ia lebihbanyak salahnya daripada benarnya.“Hisablah dirimu sebelum dihisab Allah,”

ujar ustad jebolan Kampus IAIN SyarifHidayatullah, Ciputat. Kelima, lanjutnya,kita harus bermujahadah, bersungguh-sungguh takwa pada Allah swt.

Selama pengajian berlangsung, selu-ruh jamaah yang ada terlihat khusyumendengarkan siraman rohani yang diba-wakannya. Mereka (jamaah-red) dudukbersila dengan tenangnya, sambil sesekalimelemparkan pandangan matanya ke sangustad. Sedangkan Ustad Ahmad Yani,yang duduk bersila di tempat pasolatanimam, pandangannya selalu menyapuseluruh jamaah yang ada.

Dalam membahas tentang taqwa,Ustad Yani, yang saat itu mengenakanbaju gamis warna cokelat polos, sesekalimenggerakan kedua tangannya seolahmemberikan suatu isyarat pada parajamaah yang ada.

Pengajian yang disampaikan ustadyang bermukim di kawasan Kebon Jeruk,Jakarta Barat, ini dilakukan secara berserisetiap pekan. NUR

KronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronik

Page 33: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

34 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Page 34: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

35Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Page 35: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

36 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

KronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronikKronik

AAT jam istirahat kerja tiba,yang terkadang dibarengidengan kumandang AdzanDzuhur, sebagian besar Kar-yawan Dirjen Pajak, Jakarta,khususnya yang beragama

Islam, berbondong-bondong menghampiriMasjid Salahudin, yang letaknya masih dikawasan Gedung tersebut. Dengan masihmengenakan lengkap seragam hitam putih,karyawan Dirjen Pajak, menunaikan SholatDzuhur secara berjamaah.

Kegiatan ibadah tersebut, memang rutindilakukan oleh kurang lebih 500-an karya-wan atau separoh dari jumlah keseluruhankaryawan Dirjen Pajak. Ada hal yang menarikdan perlu disimak, yang biasa dilakukan olehkaryawan Dirjen Pajak tersebut. Yakni,mengikuti Kultum atau kuliah tujuh menityang rutin dilakukan tiap harinya, usai SholatDzuhur.

Pembicaranya, selalu berganti-ganti,mulai dari Dirjen Pajak itu sendiri, hinggapara direktur, Kakanwil, Kakantor dankepala seksi serta para pelaksana. Merekasecara bergilir menjadi pembicara dalamKultum.

Salah satu pembicara Kultum tersebutadalah, Angin Prayitno Aji, MA. Head Divisionof General Affairs, Direktorat Jenderal Pajak.Dalam Kultumnya, Angin, begitu sapaanakrabnya, selalu mengajak seluruh karyawanDirjen Pajak untuk selalu bersikap salingmenghormati sesama umat beragama,terlebih lagi terhadap sesama muslim.

Kemudian, ia juga tak henti-hentinyaberusaha mengajak agar bagaimana khusus-nya seluruh karyawan yang bertugas diKantor Pajak, dalam menghadapi para wajibpajak, selalu bersikap santun dan melayanidengan ikhlas. Tak lupa, ia juga mengajakseluruh rekan-rekannya agar mau menghor-mati atasannya masing-masing dan meng-hargai sesama pegawai pajak. “Dan yangterpenting adalah bagaimana kita bisa bekerja

dengan ikhlas. Artinya, bagaimana kita inibekerja dengan sekuat tenaga dan pikirantanpa pamrih. Itulah yang terpenting,”ujarnya dengan nada tinggi.

Dalam kesempatan tersebut, Angin jugamenyinggung masalah maraknya korupsiyang terjadi di beberapa perkantoran, baikswasta maupun pemerintah, yang belakanganini tengah marak dibicarakan banyak orang.

Diakui Angin, moral para pegawaiDirjen Pajak memang harus dijaga betul-betul, sehingga diharapkan tidak mudahterpengaruhi oleh bujukan rayu setan untukmelakukan korupsi.

Memang, untuk memperbaiki akhlakseperti ini, tidak gampang. Akan tetapi perluproses yang membutuhkan waktu yang tidaksingkat. Dan tak ada salahnya kita salingmengingatkan sesama umat, apalagi masihsatu kantor.

Sementara, di lain kesempatan, Anginyang dijumpai Kasyaf di ruang kerjanyamenjelaskan, Sholat berjamaah dan Kultumyang rutin tiap harinya dilakukan, mulaiditerapkan secara kontiniu, saat HadiPurnomo menjabat Dirjen Pajak. Bahkan,seluruh masjid yang ada di kawasan kantorpajak, tiap harinya, khususnya usai SholatDzuhur, diwajibkan digelar pengajian rutin.

Tujuan digelarnya Kultum tiap harinyaitu, dimaksudkan untuk membentuk moraldan etika seluruh karyawan Dirjen atauKantor Pajak, yang beragama muslim.Diharapkan, mereka benar-benar akanmampu menerapkan ajaran Syariat Islam.

Pesannya, kalau setiap institusi mempunyaimasjid yang aktifitasnya seperti terjadi di MasjidSalahudin, Insya Allah, Jakarta akan mem-punyai jamaah yang luar biasa jumlahnya.

Usai taklim ditutup, para jamaah yangsebagian besarnya masih mengenakanseragam kerja hitam putih, langsungngeluyur keluar mencari alas kakinya masing-masing. Setelah menemukan sandal atausepatunya, mereka ada yang langsungmenuju Lift untuk memasuki ruangankerjanya masing-masing. Toh demikian, adajuga yang langsung menyerbu kantin yangterletak di salah satu sudut halaman. NUR

Kultum di Masjid Salahudhin,Dirjen Pajak

Page 36: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

37Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

SilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmi

ekedar diketahui, di Masjidyang memiliki 3 lantai(Lantai Basement, lantaidasar dan lantai Mezanie)ini, setiap hari Senin - Kamis,usai Sholat Dzuhur, me-

mang rutin diadakan pengajian dan tanyajawab, dengan pembahasan yang berbeda-beda tiap harinya.

Lantai dasar yang juga sebagai lantaiutama masjid untuk ruang sholat memilikiluas 1.087 m2 dan dapat menampung 1.040jamaah. Di tempat inilah, acara pengajiandilangsungkan. Para jamaahnya, usaimenunaikan Sholat Dzuhur, langsungmengambil posisinya masing-masinguntuk mendengarkan taklim yang ber-langsung selama satu jam.

Teriknya sengatan matahari di luarmasjid, nampaknya juga turut mendorongseseorang untuk turut mendengarkantaklim tersebut. Maklum, pada jam-jamseperti itu, khususnya bagi para karyawansebuah perusahaan, sedang jam istirahat.Bahkan, sebagian besar jamaah MasjidBaitul Ihsan, benar-benar sengaja me-luangkan waktunya, sambil menikmati jam

istirahat, untuk beribadah di masjid yangdibangun pada tahun 1998 silam dandiresmikan pada 18 Mei 2001 olehGubernur BI, Syahril Sabirin.

Nampaknya, yang turut beribadah tiapharinya, termasuk mengikuti taklimpengkajian, tidak hanya para karyawan BIyang berdasi. Cleaning service, Security dananggota Polri yang bertugas di Gedungyang terletak di Jalan Budi Kemuliaan,termasuk Marboth (pengurus masjid) jugaturut memenuhi ruangan masjid yang

Ibadah Yang DiterimaAllah SWT

“SESUNGGUHNYA orang-orang yangbertakwa berada di dalam taman-taman

(Surga) dan di mata air- mata air,” demikianUst. DR. Attabiq Lutfi, MA. melafadkan Surat

Adz Dzaariyaat ayat 15, saat membukaceramahnya di Masjid Baitul Ihsan, KompleksPerkantoran Bank Indonesia, Jakarta, baru-

baru ini.

Page 37: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

38 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

sebagian besar dindingnya menggunakanmarmer.

Sementara, dalam Kajian Reboan ini,Ustad Attabiq, yang lahir di Kota Cirebonpada 24 Januari 1970 silam, mengambiltema tentang Kriteria Ibadah Yang DiterimaAllah SWT. Menurutnya, ibadah atau amalyang berbaik itu manakala memenuhi duasyarat, yakni, amal tersebut hendaknyabenar. Artinya, memenuhi kriteria atauketentuan dari Allah SWT dan RasullallahSAW. Kemuduan, karena ada keikhlasanyang mendalam terhadap amal yangdilakukan.

Disamping itu, ibadah bukan semata-mata untuk memenuhi tuntunan praktisnamun bagaimana ibadah itu melampauitatanan praktis, hingga mencapai padatingkatan ihsan. Betapa tidak, dalamibadah tersebut, kita seolah melihat AllahSWT dan Allah senantiasa melihat apayang kita lakukan. “Makanya Allah SWTsebutkan orang-orang yang akan sampaike Jannatunnaim itu di antaranya adalah

ketika di dunia mampu merasakan ibadahyang sampai pada tahap Muhsin,” ujarustad yang memiliki kediaman di kawasanCiracas, Jakarta Timur.

Di hadapan ratusan jemaah yangmayoritasnya adalah karyawan BankIndonesia, Ustad yang memiliki perawakanramping dan memiliki kumis tipis inimenjelaskan, sebenarnya setiap orangdapat mencapai tatanan ihsan dan muhsin.Tinggal bagaimana kemauan orang itusendiri. Prosesnya, kata Ustad Attabiq,untuk masyarakat awam, hendaknya me-nyelesaikan dulu wilayah fiqih praktis.Karena bagaimanapun itu adalah wilayahyang pertama kali akan dicerna olehseseorang. Bagaimana sholat seperti yangdicontohkan Rasullallah SAW. Setelah itu,barulah kita menginjak pada sebuah nilaikebenaran.

Di dalam ruangan masjid yang meng-gunakan AC (Air Conditioner) ini, Ustadyang meraih gelar Doktor di salah satuPerguruan Tinggi di Malaysia ini mema-

SilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmi

Page 38: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

39Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

SilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmi

parkan bahwa sedikitnya ada tiga tahapanseseorang bisa mencapai tatanan ihsan.Tahapan pertama, ketika seseorang ituhanya menjadikan ibadah sebagai sebuahtuntutan atau kewajiban sehinga orangtersebut akan melaksanakan hanya sebatasingin lepas dari kewajiban. Dan itulah yangtidak punya nilai.

Kemudian, manakala seseorang itumampu beribadah, selain sebagai kewajib-an, ibadah juga sebagai sebuah kebutuhan.Seperti mereka butuh pada makanan, ba-gaimana ia akan mencari untuk beribadah,sama seperti kita makan yang betul-betulmenikmati.

Selain itu, merasakan kenikmatandalam ibadah dan itulah yang dinamakankemanisan sebuah iman. Itulah porsesyang akan dialami seseorang, manakalaakan menuju pada tatanan ihsan.

Wilayah Fiqih & RuhiyahSementara, khusus mengenai Sholat,

Ustad yang aktif mengajar di Kampus Sya-riah Economi Banking Istitut dan Univer-sitas Islam Jakarta ini memaparkan, Sholatitu memiliki dua wilayah yakni wilayah fiqihdan ruhiyah. Wilayah ruhiyah itulah yang

akan mempertajam kepasrahan seseorangpada Allah SWT.

Artinya, usahakan bahwa seolahSholat itu adalah ibadah yang terakhir kitalakukan. Sehingga takarannya adalahmemantapkan keyakinan pada Allah.Seseorang itu mampu mengaplikasikansebuah penyerahan yang totalitas padaAllah. Sehingga nilai sholatnya itu luarbiasa dan bisa memberi pengaruh padaperbuatan keji dan munkar. Perlu dike-tahui pula bahwa kenapa saat ini masihterjadi kemunkaran karena orang-orangberibadah itu hanya sampai sebatas wila-yah fiqih praktis dan belum menjiwaisholat yang sebenarnya. Sehingga dalamkehidupan kesehariannya, tidak memilikikomitmen untuk mengimplementasikansebuah nilai-nilai yang terkandung dalamsholatnya.

Mendengar pemaparan Ustad Atta-biq, seluruh jamaah yang sebagian besarnyamasih mengenakan dasi itu manggut-manggut, seolah telah memahami apa yangdiucapkan sang Ustad tersebut. Kesejukanruang Masjid itu juga nampaknya menam-bah kekhusyuan Ustad Attabiq maupunpara jamaahnya dalam mengikuti pengka-jian tersebut.

Sementara, dalam pandangan UstadAttabiq, dalam hal ibadah termasuk sholat,

Page 39: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

40 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

SilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmi

orang juga sering tergelincir dalam sifatsombong. Orang yang termasuk dalamgolongan ini, neraka jahanamlah tempatyang layak mereka tempati di kehidupanlain nanti.

Kesombongan itu bisadinilai ketika orangtersebut telah me-ngabaikan sholat-nya. Kemudian, ka-laupun melaksana-kan sholat, merekatidak menjiwainya ka-rena sholatnya hanyasebatas untuk meme-nuhi kewajiban belakadan seolah hanya cukupdengan itu. Padahal, se-sungguhnya ke-butuhankita pada Allah SWT cukupbesar. Misalnya kebutuhanakan perlindungan-Nya,rahmat-Nya dan sebagainya.Dan untuk mencapai rahmat-Nya, seseorang itu harus mauberlelah-lelah dalam ibadahnya. Namundemikian, rahmat Allah itu hanya bisadiraih oleh orang-orang yang selalumusyahadah dan muroqobah dalamibadahnya.

Sekedar diketahui, selama taklimberlangsung, seluruh jamaah yang adaterlihat khusyu dan mencermati kalimatdemi kalimat yang dilontarkan UstadAttabiq. Mereka (jamaah-red) memangmengambil posisi duduknya sesuai de-ngan kemauannya masing-masing. Bahkantak sedikit diantara mereka yang mende-ngarkan taklim sambil bersandar di din-ding masjid yang terbuat dari marmer.

Toh kesantaian mereka tak membuatlemah semangat untuk mencerna materipengajian yang ditawarkan ustad yangmemiliki sorot mata tajam. Buktinya, walaupengajian telah usai, beberapa jamaah yangmasih penasaran langsung mendekatiustad yang baru menutup taklimnya.

Sambil menengguk air putih yang telahdisediakan pengurus masjid di atas meja

taklimnya, Ustad Attabiq, meresponkeinginan para jamaahnya, yang belumpaham dan puas atas kajian yang baru sajadibahasnya. Dengan diselingi senyumkhasnya yang manis, ustad yang memilikiusia terbilang muda ini menjawab dengantaktis satu persatu pertanyaan para jamaahyang masih penasaran. Setelah semuaterpuaskan dengan jawaban yang dike-luarkan dari mulut Ustad Attabiq, parajamaah tadi langsung menyalami Ustad,sambil mengucapkan terimakasih danAssalamualaikum. NUR

Foto-foto: Dok. Masjid Baitul Ihsan

Page 40: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

41Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

SilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmiSilaturahmi

stad yang memiliki pera-wakan ramping ini, dalamkehidupan keseharian-nya, selalu bersikapsederhana. Gaya bahasan-nya yang lemah lembut

dan bicaranya yang datar membuatorang tak bosan untuk berbincangpanjang lebar dengan lelaki yangmemiliki kumis tipis ini.

Dalam kesehariannya, ia selaludisibukkan dengan kegiatan ceramahdari masjid ke masjid, di wilayah KotaMetropolitan ini. Namun demikian,lelaki yang bermukim di kawasanCiracas, Jakarta Timur ini selalumeluangkan waktunya untuk mengajardi beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta,Bekasi dan Tangerang.

Tatap matanya yang tajam, mencer-minkan ia seorang yang memiliki ilmuyang tak bisa diremehkan. Apalagi,dalam mengambil Gelar Doktor dan MA(Bidang Tafsir) ia kuliah di salah satuperguruan tinggi di Malaysia danMadinah.

Saat tampil sebagai penceramah, dimasjid perkantoran di Jakarta, ia punselalu hati-hati dalam mengeluarkankata-katanya. Cara berpakaiannya punterlihat cukup sederhana. Denganmenggunakan Baju Batik lengan pan-jang dan dipadu celana panjang warnahitam serta dilengkapi kopiah warnahitam, sosok Ust. Attabiq Lutfi, terlihatcukup bersahaja dan berwibawa.

Ibadah, kata Ust. Attabiq, bukansemata-mata untuk memenuhi tuntunanpraktis. Namun, bagaimana ibadah itumelampaui tatanan praktis, atau dapatdisebut mencapai tatanan ihsan. Artinya,

dalam ibadah tersebut, kita seolahmelihat Allah swt dan Allah swtsenantiasa melihat apa yang kitalakukan.

“Makanya Allah swt sebutkanorang-orang yang akan sampai keJannatunain itu di antaranya adalahketika di dunia mampu merasakanibadah yang sampai pada tahap Muh-sin,” ujarnya, saat berceramah di MasjidBaitul Ihsan, Kompleks PerkantoranBank Indonesia, Jakarta, baru-baru ini.

Sekelumit Sosok Ust. Attabiq Lutfi

Nama:DR. Attabiq Lutfi, MATempat /Tgl. Lahir:

Cirebon, 24 Januari 1970Status:Menikah

Pendidikan:S1 (Bidang Tafsir) di MadinahS2 (Bidang Tafsir) di MalaysiaS3 (Bidang Tafsir) di Malaysia

Pekerjaan:- Dosen di Universitas Islam Jakarta

- Dosen di Sekolah Tinggi Tafsir Hadits(Bekasi)

- Dosen di Syariah Ekonomi BankingInstitut (Ciputat)Kegiatan lain:

Perintis IDAI (Ikatan Dakwah Indonesia)wilayah DKI

Riwayat Hidup

Page 41: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

42 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

RefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksi

”Lautan Tawakal”eesokan harinyasebuah pesan pendeksms masuk: “Penyakitleukemia kakak sayamakin kritis tapi tidak

mau lagi meneruskan pengobatan.Sejak semalam masuk RSJ karenangamuk dan berusaha bunuh diri.Mohon do’a”.

Dua kasus tersebut bisa jadimerupakan akumulasi darikekecewaan dan kesedihanmenggunung yang bermuara padasatu titik, putus asa! Hal itu bisamenimpa siapa saja. Apakah padaseorang wanita dari keluarga miskinseperti kasus pertama, atau bahkanpada pria dengan status sosialekonomi mapan seperti kasus kedua.Yang jelas, perasaan putus asa hanyamenghinggapi diri orang-orang yangtidak sabar pada ujian dan ketetapanAllah.

Naimah Herawati

Deretan huruf di halamanmuka sebuah koran besar

Ibu Kota menyentak nurani,membuat udara pagi yang

sejuk tiba-tiba menjadi panasmenyesakkan.

“Seorang wanita tewas karenamelompat dari lantai enam

sebuah rumah sakit,”demikian berita tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyatasi korban putus asa karenapenyakit asma akut yang

dideritanya selama bertahun-tahun tak kunjung sembuh.

Page 42: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

43Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Di dalam Al-Quran Allahmenyatakan bahwa orang-orang yangdisayang dan memperoleh rahmatdari-Nya adalah orang-orang yangsabar. “Dan sungguh akan Kamiberikan cobaan kepadamu, dengansedikit ketakutan, kelaparan,kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah beritagembira kepada orang-orang yangsabar (yaitu) orang-orang yangapabila ditimpa musibah, merekamengucapkan: “Inna lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun.” Merekaitulah yang mendapat keberkatanyang sempurna dan rahmat dariTuhan mereka dan mereka itulahorang-orang yang mendapatpetunjuk.” QS 2:155-157.

Al-Quran juga menggambarkanbahwa hidup ini adalah perjalanandari waktu ke waktu. Danhakikatnya kita semua sedangberada dalam antrian perjalananmenuju Allah Swt. Bekal utama yangharus dimiliki agar selamat sampaipada-Nya adalah KESABARAN.Termasuk kesabaran ketika datangdesakan nafsu. Artinya, ketika nafsu

mendesak kita untuk melakukan hal-hal yang dimurkai Allah, kitamampu melawannya dan tetapmemilih jalan yang diridhoi oleh-Nya.

Kesabaran dan keimanan ibaratdua sisi dari sekeping mata uang.Karena kesabaran dalammenghadapi penderitaan hiduphanya di miliki oleh orang-orangyang tingkat keimanannya sudahmapan. Sebuah penderitaan akanmemiliki makna berbeda manakalaberhadapan dengan sebuahkesadaran bahwa hidup ituhakikatnya tidak selalumenyenangkan. Namun bahwa Allahsenantiasa menciptakankeseimbangan untuk alam semestaini, adalah sebuah kenyataan takterbantah. Ada siang ada malam. Adalaki-laki ada perempuan. Adamatahari dan ada rembulan.Demikian pula ada saat sedih danada saat gembira. Manusia diberikebebasan penuh untuk memberimakna atas setiap peristiwa yangmenghampiri hidupnya. Berartibahagia atau tidak bahagia,

RefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksi

Page 43: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

44 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

tergantung dari sisi mana kitamelihat hidup kita. Apakah dari sisipositif yang akan melahirkan sikapoptimis, ataukah dari sisi negatifyang kemudian akan membuat kitapesimis dan lelah dalam menjalanihidup.

Contohnya ketika kita sedangsakit. Apakah situasi itu akanbermakna penderitaan, ataukahjustru dianggap sebuah kesempatanberharga untuk dapat beristirahatdari segala hiruk pikuk pekerjaan,tergantung dari sisi mana kitamelihatnya. Semakin parah sakitseseorang berarti nilai ujiankeimanannya semakin tinggi.Karena pada saat itulah akan terlihatmakna apa yang diberikan atassituasi berat yang sedang di hadapi.Kita punya pilihan. Apakah akanbersabar, yang dapat melahirkansikap optimis dan tegar sehinggamungkin saja Allah berkenanmemberikan keajaiban untuksembuh? Atau justru marah padakeadaan dan tenggelam dalamkesedihan berkepanjangan? Yangjelas Allah menyatakan dalam Al-Qu’ran surat Ali ‘Imran:“Janganlah kamu bersikap lemah,dan janganlah (pula) kamu bersedihhati, padahal kamulah orang-orangyang paling tinggi (derajatnya), jikakamu orang-orang yang beriman.”QS. 3:139.

RAHMAT ALLAHRasulullah S.a.w. bersabda:

“Tiada seorang mukmin ditimpa rasa

RefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksi

sakit, kelelahan (kepayahan), diserangpenyakit atau kesedihan (kesusahan)sampaipun duri yang menusuk(tubuhnya) kecuali dengan itu Allahmenghapus dosa-dosanya.” HR. AlBukhari.

Makna dari hadist tersebut sangatjelas. Ternyata ketika kita sedangsakit, merupakan saat-saat berhargadimana Allah sedang mencurahkanrahmat-Nya kepada kita untukmembersihkan diri dari segala dosadan kesalahan. Lalu, bagaimanacaranya agar kita dapat menerimakenyataan hidup seperti apapundengan rasa syukur? Barangkali kitaharus mencari cara agar pikiran kitatetap SADAR, sehingga tidak salahmemberi makna pada situasi sulityang sedang dihadapi. Karenakesadaran adalah energi yang dapatmembuka mata pada banyak hal. Jikakesadaran kita hilang, maka kita akankehilangan kesempatan besar untukmenerima Rahmat Allah tersebut.Kesadaran juga akan menuntun kitapada sebuah keyakinan bahwasesungguhnya Allah tidak pernahmembiarkan kita menderitasendirian. Dia pasti hadir untukmembimbing, menjaga danmenyelamatkan. Sebagaimana janjiAllah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah: “Apakah kamu mengirabahwa kamu akan masuk syurga,padahal belum datang kepadamu(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?Mereka ditimpa oleh malapetaka dankesengsaraan, serta digoncangkan(dengan bermacam-macam cobaan)

Page 44: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

45Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

RefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksiRefleksi

sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:“Bilakah datangnya pertolonganAllah?” Ingatlah, sesungguhnyapertolongan Allah itu amat dekat”QS. 2:214.

Perlu diingat bahwa Allah ituMaha Adil. Dia memberikananugerah dan cobaan-Nya kepadasiapapun tanpa pandang bulu. Tidakada orang yang lebih menderitadaripada orang lain. Demikian pulasebaliknya, tidak ada orang yanglebih bahagia hidupnya daripadaorang lain . Kalau perasaan itusampai ada, itu hanya prasangkayang muncul akibat dari miskinnyakeyakinan kita pada Allah yangMaha Rahman dan Maha Rahim.Kita juga tidak akan merasa menjadiorang paling malang kalau saja kitamau menoleh sejenak untuk melihatkehidupan orang lain. Karena lewatpengamatan dan pengalamanberinteraksi dengan sesama, dapatmemberi kita wawasan pengalamansekaligus pencerahan. Denganmemberi kesempatan pada diri kitauntuk melihat dan peduli padapersoalan orang lain, akan membuatpersoalan kita sendiri menjadi lebihringan. Bahkan hal itu akanmembuat keimanan kita tertempadan berkembang menjadi kianmatang. “Sekali-kali tidak akanmenimpa kami melainkan apa yangtelah ditetapkan Allah untuk kami.Dialah Pelindung kami, dan hanyakepada Allah orang-orang yang

beriman harus bertawakal.” QS. 9:51.

Berikut, puisi indah perempuan sufiterkenal Rabi’ah al-Adawiyah, yangmenginspirasikan kita bahwa tak perlulagi ada kekhawatiran ketika kita sudahdekat dengan Allah.

TuhankuSelagi Engkau tidak murka padakuAku tak akan mempedulikan segala

cobaan dan penderitaan.

Walau bagaimanapun,Pertolongan-Mu pasti lebih luas untukkuAku berlindung dengan nur wajah-Mu

Yang menerangi tujuh lapis langitDan yang menyinari kegelapan.

Aku berlindung dari kemurkaandan kebencian-Mu

Engkaulah yang berhak memurkaikuDan tiada daya upaya serta kekuatan

Kecuali atas pertolongan-Mu.

(dari bukuMahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah,

oleh: Asfari Ms. Dan Otto Sukanto CR.)

Page 45: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

46 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

ArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefak

i antara kegiatan ritualyang akhirnya menjaditradisi adalahpenyelenggaraan mauliddengan konsep Srakalan.Srakalan merupakan ritual

keagamaan Islam tradisional yangmengkombinasikan syair-syair pujiankepada Allah dan Rasul dengan iringanmusik tabuh sejenis kendang yangdisebut dengan terbang, sehinggaSrakalan juga terkadang dikenal denganistilah Terbangan.

Secara etimologis Srakalan berasaldari bahasa arab berupa asyroqolbadru.Kalimat ini menjadi bacaan pembukaketika para pembaca, pemain musik danpendengar berdiri (Mahalul Qiyam). Halitu merupakan suatu wujud ekspresiyang berkaitan erat dengan peristiwakedatangan Rasulullah hijrah keMadinah. Beberapa syair yang dibaca diantaranya yaitu Asyroqol badrualaina...yang artinya “Telah hadirrembulan menghampiri kita.” Secarasimbolis, untuk menunjukkan rasahormat dan ta’zim kepada Nabi para

pemain berdiri. Pada saat berdiri inilahiringan musik mulai merayap masuk.

Di beberapa daerah, Srakalanmempunyai nama dan istilah yangberbeda. Di Jawa Tengah bagian timur keselatan dikenal dengan istilah Hadrah,diambil dari kata Hadarah(persembahan). Di Jawa Timur biasanyadikenal dengan Japenan, atau Jipinan.Kemudian dalam kombinasi yang agakberbeda di Betawi dikenal dengan istilahMarawis atau Marawisan. Kemungkinanbesar diambil dari kata Riwayah, atauMarawi, karena bagaimanapun jugasyair-syair yang dibaca adalah ceritasejarah atau riwayat. Srakalan, dapatpula disebut dengan Marhabanan.Namun tidak setiap Marhabanan selaludiiringi dengan Srakalan. Srakalan,sebagai ritual keagamaan dilakukansecara meriah dan diadakan pada waktu-waktu tertentu.

***

Pada mulanya ritual Srakalandilakukan untuk memperingati kelahirannabi di bulan Maulid. Secara spesifikSrakalan atau Marhabanan dimulai daritanggal 1 Rabiul Awwal sampai tanggal12. Pada kelanjutannya Srakalandilakukan pada setiap malam Jum’at.Kemudian diteruskan pada momen-momen tertentu dalam tata ritualkehidupan umat Islam yang kini telahmenjadi tradisi kuat di masyarakat,

Srakalan

Mestinya Srakalan tidak berhenti hanyasebagai tradisi ritual yang kering,

manakala Srakalan dibarengi denganpengkajian dan peninjauan mendalam

terhadap sirrah nubuwwah.

Oleh: Abdullah Imam Bachwar

Dari Perayaan MaulidHingga Tradisi Ritual

Page 46: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

47Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

seperti acara Aqiqah (sedekahpemotongan kambing sekaliguspemberian nama terhadap bayi yangbaru lahir). Bahkan terkadang Srakalanjuga diselenggarakan pada acaraPengantin, Khitanan, PenyambutanTamu, hari-hari besar Islam, dankegiatan-kegiatan Islam yang lain.

Syair-syair yang dibaca dan diiringialunan musik ini adalah sebuah kitabklasik yang berisi kisah-kisah perjuanganRasulullah dalam memperjuangkanajaran tauhid. Di antara kisah tersebutadalah ketika Rasulullah hijrah dariMakkah ke Madinah dan disambutmeriah oleh kaum Ansor dari Madinahdengan syair-syair pujian. Inilah yangmenjadi cikal bakal Srakalan yangdiapresiasikan dengan cantik oleh sunanMuria, salah seorang wali sanga.

Biasanya yang dibaca dalam acaratersebut adalah kasidah Barzanji.Kasidah Barzanji adalah karya sastrayang ditulis pada abad ke-18 olehseorang kadi dari Mazhab Maliki, Syekhal-Barzanji. Pada awalnya syair tersebutberbentuk prosa, kemudian para penyairmenyadurnya menjadi puisi-puisi indah,dan dua jenis gubahan itu biasanyadigabungkan dalam satu buku, sampaisekarang. Sebagaimana di India, diNusantara atau dunia Melayu penulisankitab maulid agak terlambat. Tetapitradisi yang telah tersebar di bagian laindunia Islam itu segera menjadi tradisipula di sini. Perayaan maulid diSumatera, Jawa, Madura dan lain-lainmasih mempunyai kaitan denganperayaan yang diselenggarakan di Turki,Iran dan India—karena kita memangmempunyai hubungan budaya dengannegeri-negeri tersebut. Kitab Barzanji,baik yang prosa (nazam), juga dilagukandi sini.

Setelah Qasidah Barzanjisebenarnya masih banyak puisi-puisi lainatau karya sastra lain yang juga berceritatentang maulid Nabi, yaitu QasidahBurdah karya al-Busairi, puisi-puisi

Muhammad Iqbal, Ahmad al-Dardir,Fariduddin ‘Attar hingga JalaluddinRumi.

***

Dalam perspektif sosiologi,kebiasaan-kebiasaan individu atau kolek-tif yang bernilai dan terjadi dalam jangkawaktu yang panjang suatu ketika akanmenjadi tradisi massif. Namun kecen-derungan yang seringkali terjadi dalamtradisi massa adalah suatu tradisi yangkehilangan ruh. Sementara aktifitas—apalagi ritual—yang telahkehi-langanruh akan kehilangan makna bahkan ga-gasan dan tujuannya.

Semestinya Srakalan menjadi pen-ting ketika dalam praktiknya juga di-barengi dengan pengkajian terhadapsirrah nubuwwah, sehingga pada giliran-nya Srakalan dapat dijadikan uswah dankajian. Sehingga Srakalan tidak berhentisebagai tradisi ritual yang kering dari ra-sa pasrah kepada Pemilik Segala Puji-pujian, Allah Rabbul’izzati.

Dalam konteks semacam ini, ritualSrakalan mesti ditempatkan sebagai me-dia untuk lebih (dekat) taqarrub kepadaAllah. Inilah yang menjadi semangat darisurat Al-Baqarah ayat 177:

“Bukanlah menghadapkan wajahmuke arah timur dan barat itu suatukebajikan, akan tetapi sesungguhnyakebajikan itu ialah beriman kepada Allah,hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan hartayang dicintaiAllah kepada kerabatnya,anak-anak yatim, orang-orang miskin,musafir (yang memerlukan pertolongan)dan orang-orang yang meminta-minta; dan(memerdekakan) hamba sahaya,mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;dan orang-orang yang menepati janjinyaapabila ia berjanji, dan orang-orang yangsabar dalam kesempitan, penderitaan dandalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (iman Allah); danmereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

ArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefakArtefak

Page 47: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

48 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

emikian cara seorang Muh.Saiful Imam memaknai pe-ristiwa demi peristiwa yangmenghampiri hidupnya.Barangkali keyakinan itupula yang membuatnya tegar

dalam menghadapi berbagai persoalanberat di tubuh Adhi Karya, sebuah BUMNterkenal di negeri ini. Ditemui suatu pagidi sela-sela jadwalnya yang sangat padatdi ruang kerjanya yang nyaman, ayah tigaanak ini berbincang seputar hidup dankehidupan spiritualnya.

Secara sekilas orang yang baru me-ngenalnya pasti tak menyangka bahwa iaadalah orang nomor satu di PerusahaanKontraktor besar yang kerap menanganiproyek-proyek raksasa di Indonesia. Pem-bawaannya tenang gaya bicaranya per-lahan, terkesan sangat hati-hati. Sulitmencari hal yang dapat membuat laki-lakikelahiran Gresik 19 Agustus 1947 ini panikapalagi berang, ketika posisinya sangattersudut pun ia tetap kalem dan tak ber-geming. “Sesungguhnya selalu ada

kekuatan Tuhan yang bekerja di baliksemua hal yang terjadi.” Katanya serius,ketika di sodori pertanyaan tentangkonsep keTuhanannya. Rupanya katakunci dari ketenangannya dalammenghadapi berbagai persoalan yangmenerpanya, adalah SYUHUD (Sebuahkeyakinan dalam menghadapi hidup.Bahwa hakikatnya segala sesuatu yangterjadi berasal dari Allah, dengan Allah,untuk Allah, dan akan dikembalikan lagikepada Allah. Red.)

Meski sejak kecil sudah hidup diling-kungan keluarga yang religius, apalagiIbunya adalah seorang guru ngaji di Gre-sik, namun baru beberapa tahun bela-kangan ini ia mulai akrab dengan ilmutauhid, yang membuka wawasan kesadaranspiritualnya. Yakni ketika pada suatu hariia diperkenalkan pada seorang Mursyid,yang kemudian menjadi guru spiritualnyahingga kini. Dan tiap Selasa pagi, di terasbelakang rumahnya yang luas dan asri dikawasan Jakarta Selatan, Saiful bersamasang Mursyid merenda mutiara-mutiaratauhid yang dijadikannya bekal menyong-song hari-hari sibuknya.

Di luar itu semua Saiful adalah sosokpribadi yang menerima hidup apa adanya.Perjuangannya untuk menyelesaikanSekolah Menengah Atas ia jalani denganringan, meski untuk itu ia harus me-nempuh jarak Gresik-Surabaya sejauh 25km dengan mengayuh sepedanya.Kemudian ia menuntaskan pendidikanteknik sipil di Institut Teknologi Surabaya,dan akhirnya berhasil meraih gelar Master

UswahUswahUswahUswahUswahUswahUswahUswahUswahUswah

SyuhudDi Tengah Proyek Milyaran

Oleh: Naimah Herawati

“Hidup adalah skenario Allahmaka jangan risau ketika tidak

berhasil meraih apayang di impikan.

Karena tidak selamanyayang kita inginkan sesuaidengan ketetapan Allah.”

Page 48: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

49Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

of Management dari Institut PrasetyaMulya.

Kariernya di Adhi Karya dimulai pada1973 sebagai pegawai biasa, namun pada1977 ia telah berhasil menjadi kepala cabangdi Surabaya. Pada saat itu ia sudah kerapmelahirkan ide-ide cemerlang menyangkutsystem manajemen, sehingga membuatkariernya kian melaju. Kemudian selamabeberapa tahun ia sempat menjadi kepalacabang di Palu, sebelum akhirnyamenjadi Direktur Keuangan selama 10tahun. Dan puncak kariernya diperusahaan kontraktor terbesar diIndonesia itu adalah keberhasilannyamenduduki posisi Direktur Utamasejak 2001 hingga sekarang. Beberapaterobosan pun ia gulirkan pada periodeini. Diantaranya adalah mereformulasivisi dan misi baru, mempertahankan gelarAdhi Karya sebagai perusahaan kontrak-tor terbesar di Indonesia selama enamtahun berturut-turut, menghantar AdhiKarya go public, dan yang terbaru iaberhasil meng-goalkan rightissue yaitu penjualan sahambaru untuk memperolehdana yang akan dipergu-nakan untuk membiayaipembangunan beberapajalan tol yang telahdiagendakan. Kedu-dukan yang tinggi plusmateri berlimpahyang ada dalamg e n g g a m a n n y atidak lantas mem-buat pria ber-kacamata inimenjadi juma-wa. Ia bahkantetap ren-dah hatidan sabark e t i k a

mendengar orang lain bicara. Seleraberpakaiannya juga tidak berlebihan meskitergolong cukup trendy untuk priaseusianya. Bahkan merk mobil yangdipakainya sehari-hari juga bukan merkyang membuat orang terbelalak.

Page 49: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

50 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Keyakinannya bahwa semua yang iamiliki adalah amanat Allah membuat Saifultidak dikuasai oleh nafsu memiliki dantidak menjadikannya seorang yang oto-riter. Maka taruhlah ketika salah seorangputranya ternyata berseberangan dengan-nya dalam memilih bidang bisnis yang akanditekuni, iapun mengalah dan memberijalan pada sang anak untuk menjalanipilihannya. Contoh lain, ketika seoranganak buahnya yang dibinanya dari bawahsampai kemudian menduduki jabatan pen-ting, belakangan justru banyak menentangide-idenya, ia tidak serta merta menjadisakit hati apalagi dendam. Bahkan ketikagagasan besarnya untuk sebuah proyekditolak oleh direksi, ia pun mampu mene-lan kekecewaan sambil tetap memeliharaSYUHUDnya. “Saya kembalikan semua-nya kepada Allah, yang penting sayamelaksanakan kewajiban saya, melakukanhal yang baik-baik, selebihnya biar menjadiurusan Allah.” Urainya bijak sembari

menolak mentah-mentah, ketika disodorikemungkinan dia termasuk tipe orangyang takut konflik.

KRISMONKrisis moneter yang terjadi di tanah

air pada 1998 merupakan lembaran kelambagi perjalanan karier Saiful. Ketika ituAdhi Karya menderita kerugian hinggapuluhan milyar, dan ia adalah orang yangdituding sebagai dalang dari semuakemelut yang menimpa perusahaannya.Saiful yang ketika itu menjabat sebagaiDirektur Keuangan, harus mampu me-ngembalikan semua kerugian yang dideritadengan cara apapun. Secara manusiawi iasangat terpukul. Namun di tengah kega-lauannya ia tetap taktis dalam menentukanlangkah-langkahnya. Dan hal yang menda-sari sikapnya itu tidak lain adalah kesa-daran spiritualnya yang sangat tinggi.“Saya meyakini bahwa Tuhan terlibat didalam situasi sulit itu.” Katanya. Tanpa

Foto: Naimah Herawati/Kasyaf

Page 50: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

51Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

membuang waktu untuk berkeluh kesah,ia fokus pada persoalan yang harus iatanggung jawabi. Maka dalam waktu yangtidak terlalu lama yaitu pada 1999 ia telahmampu membuat Adhi Karya sehatkembali.

Namun hingga kini peristiwa itu masihsangat membekas di benaknya, danmenjadi tonggak penting bagi perjalananspiritualnya. Karena sejak itu ia kianterpicu untuk lebih mendekatkan dirikepada Allah. “Ada kekhawatiran tiba-tibadikalahkan pihak lain dan saya benar-benarjatuh.” Ungkapnya. Maka refleksi darik e g u n d a h a ndan kekha-watiranya iaw u j u d k a ndalam bentukketekunannyamelaksanakansholat malam,giat membacab u k u - b u k uk e a g a m a a nmacam Seja-rah Tuhankarya KarenA r m s t r o n g .“Ketika itu da-lam koridork e i m a n a n ,saya sadar! Ta-pi semua itu tetap tidak tuntas dan tidakmelegakan saya.” Maka ia begitu surprisedan antusias ketika pada suatu haridipertemukan dengan seorang Mursyidyang menyodorkan konsep Tauhid (baca:Keesaan Allah). “Penjelasan Mursyid barusaya itu tentang konsep KeTuhanan sangatclear dan rasional, sekaligus melegakan danmenenteramkan hati saya.” Katanyamemberi alasan. Maka sejak itulah iamenjadi murid setia sang Mursyid. Rupa-nya konsep tauhid yang mengusungSYUHUD sebagai ajaran terdepannyamampu memberikan harapan pada Saiful,manakala logika kemanusiaannya sering-

kali tidak mampu menjawab masalah-masalah rumit semacam ketidakadilanmaupun berbagai kesulitan yang menim-panya.

KONSEP BISMILLAHHadist Nabi menyebutkan:“Segala aktivitas yang tidak di awali

dengan Bismillah, maka putuslah (dariRahmat Allah) dan sedikit berkahnya.”

Selama bertahun-tahun iklim bisnis ditanah air kental dengan nuansa suapmenyuap, tak terkecuali bagi perusahaanbesar macam Adhi Karya. Dan pada saat-saat seperti itu terjadi konflik batin yang

tidak ringandalam diri Sai-ful. Maka keti-ka ia dihadap-kan pada situ-asi yang saratd e n g a nmuatan ke-tidak jujurannamun takterhindarkansemacam itu,keimanannyabenar-benardiuji. “Sayaselalu menga-wali langkahsaya dengankalimat Bis-

millah. Sungguh-sungguh Bismillah. DanBismillah saya jadikan pijakan dalammengambil langkah-langkah penting.”Urainya, meyakinkan. Tapi ternyataketenangan seorang Saiful dalammenghadapi persoalan hidup sungguhamat berbeda dengan sikapnya ketikasedang menyiapkan sebuah rencanaproyek. Ia akan bergegas mempersiapkanrencana kerjanya dengan matang dan pe-nuh perhitungan hingga resiko sekecil-kecilnya. Meski soal hasil akhirnya lagi-lagiia serahkan sepenuhnya pada ketetapanAllah. Rupanya kebiasannya menempat-kan segala yang ia miliki di luar hatinya,

Page 51: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

52 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

membuat Saiful tak pernah takut kehi-langan apa-apa. Baginya segala yang iapunya dan segala peristiwa yang meng-hampiri hidupnya ia maknai sebagaisebuah kesempatan untuk menyaksikanRahmat Allah.

Demikianlah, pria pemilik senyumsimpatik yang akrab disapa Pak Saiful inimenjalani hari-harinya. Sungguh sebuahhidup yang sarat makna dan kental dengannuansa spiritual, karena ia senantiasamelibatkan Tuhan dalam tiap detik kehi-dupannya. Ia sungguh-sungguh menya-dari bahwa semua kelebihan yang ia milikiadalah anugerah sekaligus ujian untukselalu bersyukur pada sang Khalik. Dansaat ini meski ia telah menghasilkan karya-karya prestisius semacam Fly Over danUnder Pass yang tersebar di Ibu Kota,namun ia masih menyimpan impian besar,yaitu membangun monorel untuk menga-tasi kemacetan Jakarta. Belakangan iamakin terobsesi dengan proyek yangsedang digarapnya itu, karena menurutrencana monorel impiannya bakal dibuatdan ditangani penuh oleh anak bangsa(baca: rencana semula akan ditangani olehJepang). ”Saya ingin melihat Monorelmelintasi belantara Jakarta!” Ujarnyamantap dengan mata berbinar, menutupperbincangan.

Foto: Dok. Adhi Karya

Page 52: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

53Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Page 53: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

Kajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian Hikam

54 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Peran Allahdan Usaha Manusia

da ungkapan umum: manu-sia berkehendak, Allah jugaberkehendak. Apa peranAllah jika usaha manusiaberhasil, atau gagal?

ممممممممم ممممم مممممممممممممم ممممممممم مممممممم ممممم مممممممم مممممم مممممممممم ممممممممم

”Setengah dari tanda orang yangbersandar diri pada kekuatan amalusahanya ialah kurang harapnya ketikadiperoleh kesalahan”.

Orang jahil (bodoh) selalu berhitungdengan perbuatan dan amal usahanya.Beda dengan orang arif, ia tidak merasapunya usaha atau ikhtiar.

Hanya AllahAda tiga pengertian tentang hal ini:(1) Ciri orang yang bersandar pada

kekuatan usaha, ia akan frustrasi ketikausahanya gagal. Orang-orang jahil, dalamupaya meraih suatu tujuan, selalu mengan-dalkan usaha. Ini berbahaya, paling tidakbagi dirinya sendiri.

Setiap ikhtiar memiliki dua kemung-kinan: berhasil, atau gagal.

Jika tujuan yang diusahakan ber-hasil, maka akan muncul rasa bangga dansombong di dalam hatinya. Ia lupa kepadaanugerah Tuhannya.

Bila tujuan gagal dicapai, akanmuncul kekecewaan dan frustrasi. Keya-

kinannya tentang kekuasaan dan kehen-dak Allah luntur.

Penyandaran pada usaha, khususnyabagi orang yang berjalan menuju Allah(salikin dan thoriqin) adalah suatu cacat(ilat). Maka selayaknyalah orang yangsedang mengamalkan riyadoh dan muja-hadah tidak berprinsip dan berpandanganseperti itu.

Allah berfirman: “Ketika kamu tidakmengetahui (akibat) perbuatanmu itu.” (QS.Yusuf, 89)

(2) Ada tanda orang yang bersandarpada anugerah Allah. Yaitu: ia selalumerujuk pada kebijakan Allah. Baik dalamsuka maupun duka.

Bersandar pada anugerah Allah me-rupakan sifat orang yang selalu tawakkalkepada-Nya dalam segala urusan. “Kemu-dian apabila kamu telah membulatkan tekad,maka bertawakallah kepada Allah. Sesung-guhnya Allah menyukai orang-orang yangbertawakallah kepada-Nya.” (QS. Al-Imran,159)

Orang yang berjalan hendak menujuAllah, selayaknyalah ia menyerahkan se-gala urusan hanya kepada-Nya. Baik urus-an lahiriah maupun batiniah. Urusan ba-tiniah ialah yang berkaitan dengan per-jalanan ruhaniah.

Kongkretnya: saat memperoleh keba-ikan atau nikmat, ia tidak akan lupa bahwaitu semua anugerah Allah. Sebaliknya, bilamendapat suatu musibah ia berlindunghanya kepada Allah dan memohon perto-longan-Nya.

Tulisan pada rubrik ini diurai dari Kitab Hikam Ibnu Atha’ilahyang biasa dikaji di Pesantren Akmaliah setiap malam Sabtu

oleh CM Hizboel Wathony Ibrahim.

Page 54: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

55Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

(3) Orang yang bersandar pada Allah,ia tidak cemas, dan tidak gundah. Bahkania selalu berada dalam keadaan sukacita.

Inilah sifat dan sikap para arifin billah—orang yang telah mengenal Allah (ma’-rifah)—. Yakni: orang yang menyerahkandiri sepenuhnya hanya kepada Allah.

Ia “diam” di bawah “hukum Allah”.Serta senantiasa memandang kepada Tu-hannya. Yakni dengan meniadakan diri dalamarti menghilangkan rasa ke-aku-annya. Dalamistilah tasawuf lazim disebut: fana.

MaqamSifat dan pandangan di atas tentu ber-

kaitan dengan maqam, yang artinya derajatatau tingkatan.

Tipe orang yang mengandalkan padausaha tergolong berada pada maqam aam.Yakni: sifat dan pendirian orang awamumumnya.

Kedua ialah maqam khush. Yakni: sifatahlul ‘abid, orang-orang ahli ibadah. Se-perti umumnya salikin dan thoriqin, orangyang bersungguh-sungguh menuju Allah.Dan tipe orang ketiga berada pada maqamkhusushul khusush, tingkatan orang-orangyang telah sampai kepada-Nya. Dialah parawaliyullah. “Ingatlah, sesungguhnya wali-waliAllah itu, tidak ada kekhawatiran terhadapmereka dan tidak (pula) mereka bersedihhati”. (QS. Yunus, 62)

Hakikat IslamKendati tak harus bersandar pada

amal perbuatannya, namun juga tak luputdari keistimewaan amal perjuangan,sebagai barometer dan petanda kemung-kinan sukses atau tidaknya perjalananseseorang. Maka, barangsiapa telahsampai pada hakikat Islam, ia tak akanberhenti dari amal. Artinya, ciri orang yangtelah mengerti Islam, ia tidak pasif dariamalan, sebagaimana diajarkan Islam.Sebab, seseorang disebut muslim, jika iamengamalkan ajaran-ajaran Islam secaraajeg dan kontinyu.

Begitu juga orang yang telah sampaipada hakikat iman; ia tidak berpaling dariamal. Jika hal itu dilakukan, berarti ia telahkufur (ingkar). Otomatis, orang yang kufuramal tidak disebut orang beriman. Sebabiman adalah pemacu orang untuk beramal-ibadah.

Ikhsan & IkhlasLain pula orang yang telah sampai

pada pengertian hakikat ikhsan. Ia tidakakan berpaling kepada hal apa pun, jugatidak pada siapapun, kecuali pada Allah.Disebut ikhsan bila kualitas ibadahnya telahmencapai ikhlas. Atau “murni”. Sebagai-mana firman-Nya: “Padahal mereka tidakdisuruh kecuali supaya menyembah Allahdengan memurnikan ketaatan kepada-Nya

Kajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian Hikam

Page 55: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

56 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

dalam (menjalankan) agama dengan lurus”.(QS. Al-Bayyinah, 5)

Orang tentu akan dilimpahi sifat ikhlasjika ia telah sampai pada tingkat kesadarantauhid (mukasyafah). Yakni: orang yangtelah sampai pada pengamalan zuhud danmusyahadah. Pandangannya tertuju hanyapada Allah. Ia telah terbebas dari syirik,baik khafi (tersembunyi) maupun jalli(nyata).

Syirik Khafi & JalliSyirik khafi tersembunyi di dalam hati.

Sebutlah semacam noda akidah. Sepertiriya, dan sebagainya. Sedang syirik jalli(yang berarti kelihatan atau nyata), tam-pak pada sikap mendewakan atau menge-ramatkan sesuatu termasuk seseorangselain Allah. Maka orang yang tidak syirikakidahnya, dialah yang telah sampai padahakikat ihsan. Sifat ini penting jika iamenginginkan berjumpa dengan Tuhan-nya. “Barangsiapa mengharap perjumpaandengan Tuhannya maka hendaklah iamengerjakan amal yang saleh dan janganlahia mempersekutukan (syirik) seorang pundalam beribadat kepada Tuhannya”. (QS. Al-Kahfi, 110)

AdabUntuk “mencapai” Allah tentu tak

lepas dari sikap dan adab. Adab bagi ahlutthoriq, ada kalanya pakai adabus syari’ah.Juga dapat dengan adabul khidmah danpada saat yang lain Adabul Haq.

Adabus Syari’ah ialah berdiri disetiap tanda-Nya. Ini permulaan bagiorang yang sedang berjalan menuju Haqta’ala.

Adabul Khidmah ialah fana melihatsegala tanda-Nya. Ia tidak memandangmelainkan bahwa segala tak lain hanyaanugerah Allah. Ahlul Khidmah berkewa-jiban untuk tidak mengandalkan kekuatandiri lewat usaha.

Adabul Haq ialah memahamikeberadaan seutuhnya hamba sebagai sifatkesempurnaan Tuhannya.

Kehendak AllahKetiga hal tersebut tentu hanya dapat

dimengerti oleh orang yang telah mencapaitatanan ahlut tahqiq. Yaitu orang yang telahma’rifatul’abdi warrobbi (mengenal hakikathamba dan Tuhannya). Orang semacamitu tahu dan merasakan sifat dhoif, lemah,hina dan kurang sebagai ciri hamba.Sedang sifat Allah: Ghoniy (kaya), Qowiy(kuat), Qodir (kuasa), ‘Azis (gagah) danKamalat (sempurna).

Sadar bahwa sifat sempurna itu mutlakmilik Allah, maka seorang hamba fana darisegala sesuatu yang bukan Dia. Ini rasadan pandangan orang yang telah melihatkamalat qudrat Tuhannya. Maka barang-siapa makrifat namun tak melihat kamalatqudrat Tuhannya, belum sempurna makri-fatnya.

Bila seorang hamba kamalat qudratTuhannya, maka ia harus memfanakansegala sesuatu selain Dia. Seorang hambajuga selayaknya tahu bahwa kehendak-Nyaatas segala hal, maqol (penglihatan) danmaqam (tempat). Dengan begitu, hambayang sampai pada martabat muntaha(tertinggi) harus tahu kehendak Tuhannya.

Sebab yang dikehendaki Allah ialah:“Tidak engkau ada Ia” atau “Ada-NyaTidakmu”. Maksudnya, keberadaan-Nyameliputi keberadaan manusia. Inilahmakna kalimat tauhid: Lailaha illallah(Tidak ada Tuhan kecuali Allah). Kata“tuhan” dapat diartikan: perbuatan, nama,sifat, zat dan segala sesuatu selain Allah.Ini penting dipahami sebagai adab.

Adab dapat mengugurkan ikhtiar(usaha). Juga memutuskan tali irodat(kehendak) dan penyandaran diri hanyakepada Allah. Baik dalam pengertian tajrid(diam) maupun asbab (usaha). Sesuaidengan firman Allah: “Maka (yangsebenarnya) bukan kamu yang membunuhmereka, akan tetapi Allah-lah yangmembunuh mereka, dan bukan kamu yangmelempar ketika kamu melempar, tetapiAllah-lah yang melempar”. (QS. Al-Anfaal,17).

Kajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian HikamKajian Hikam

Page 56: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

57Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Kisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah Sufistik

مممم مممممم ممممم مممممم مممممممممم ممممم ممممممممممم ممممم :ممممممممم مممممممم ممممم مممممم مممممممممم

مممممممم ممممممممممممم مممممم مممم ممممممم مممممممم مممممممممممممم ممممم مممممممممم ممممم ممممممممم مممممممم

مممممممم ممممممممممم مممممم مممممممممم ممممممممممممممممممممم مممممم ممم ممممممممم ممم ممممممممم ممممم

مممممممم ممممم مممممممم ممم مممم ممممممم مممممممممممممممم م ممممممممممم ممممم ممممممممممم ممممم ممممم

مممممممم مممم مممممم ممممم مممم مممممممم ممممممممممممممممم) .ممممممممممممم مممممم ممممممم)

Kasih Sayang Allah

irwayatkan oleh AbuHurairah radliyallahu anhudari Nabi Muhammad saw.Ada kisah seorang laki-lakiselama hidupnya tidakpernah beramal shaleh

sama sekali melainkan hanya bertauhid.Namun, laki-laki tersebut telah berpesankepada keluarganya, “Apabila nanti akumeninggal dunia maka bakarlah akuhingga menjadi debu. Setelah itu,lemparlah abu tersebut ke dalam laut padasaat angin kencang sehingga abu tersebutberterbangan dan terpisah-pisah”.

Tidak lama kemudian, laki-lakitersebut meninggal dunia. Karena sudahwasiat demikian, maka keluarganya benar-benar menjalankan wasiat tersebut. Namunsetelah sampai di alam kubur, laki-lakitersebut ditanya oleh Allah, “Apa yangmenyebabkan kamu sampai melakukanseperti ini –minta dibakar— ? “Karenatakut kepada-Mu”, jawabnya. Karena hal

tersebut, maka Allah mengampuni semuadosa-dosanya sedangkan dia tidak pernahberamal kebaikan sedikitpun kecualiTauhid. (Al Hadits)

Selain cerita tersebut, ada ceritalain yang lebih menarik. Ada seorang laki-laki yang hidup pada zaman Nabi Musa as.Laki-laki tersebut meninggal dunia, akantetapi masyarakat sekampungnya tidak adayang mau memandikan dan menguburnya.Karena orang tersebut selama hidupnyatermasuk orang yang fasiq. Akhirnya,masyarakat menyeret mayat tersebut danmembuangnya di Jamban.

Namun di sisi lain, Allah menurunkanwahyu kepada Nabi Musa as denganberfirman, “Wahai Musa, ada seorang laki-laki yang meninggal dunia di kampungfulan dan mayatnya dibuang di septitank,padahal dia salah satu dari wali-Ku. Danmasyarakat di kampung tersebut tidak maumemandikan dan mengkafani apalagimenguburnya. Oleh karena itu, pergilahkamu ke sana, kamu mandikan mayatnya,kafani, sholati dan menguburnya”.

Setelah itu, pegilah Musa as ke tempatyang telah disebut tadi. Ketika sampai dikampung tersebut, Musa as bertanyakepada masyarakat tentang keberadaanmayat laki-laki yang dibuang di Jamban.Kemudian mereka menceritakan tentangkisah laki-laki tersebut semasa hidupnya,“Bahwa laki-laki tersebut mempunyaisifatnya yang buruk sehingga dibenci olehsemua orang, dan laki-laki tersebuttermasuk orang yang fasiq tulen. LantasMusa as. bertanya, “Kalau begitu dimanakuburannya? Karena Allah telahmemberikan wahyu kepadaku untukmengurus mayat tersebut, berilah tahu aku

Page 57: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

58 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

dimana tempatnya? Kemudian orang-orang mengantarnya ke tempat dimanalaki-laki tersebut dibuang.

Pada saat itu, Musa as melihat lang-sung tempat pembuangan mayat tersebut.Kemudian masyarakat menceritakan ten-tang keburukan perilaku dan, dan kenapasampai dibuang ditempat tersebut. Sete-lah mendengarkan penuturan langsungdari masyarakat tentang perilaku mayattersebut. Akhirnya, Musa as bermunajatkepada Allah dengan berkata, “Ya Ilahi,Engkau telah menyuruhku untuk mengu-burnya dan mensholati mayat yang me-nurut-Mu adalah termasuk wali-Mu, tapimenurut masyarakat di sekitar sini, semuamenyaksikan bahwa laki-laki tersebuttemasuk orang yang jahat. Namun, sayayakin bahwa Engkau lebih tahu daripadamereka, sehingga Engkau memberikanpujian kepadanya dan masyarakat mence-lanya.

Setelah itu, Allah menurunkan wahyukepada Musa as. “Wahai Musa, benar apayang telah diceritakan oleh masyarakattentang keburukan orang tersebut. Akan

tetapi, orang tersebut pada saat menjelangkematian tiba, memohon pertolongandengan tiga hal; Andaikan orang-orangyang berbuat dosa meminta pertolongankepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan.Bagaimana mungkin Aku tidak memberi-kan kasih sayang kepada orang tersebutsedangkan dia telah bersungguh-sunguhmeminta pertolongan kepada-Ku sedang-kan Aku bersifat Arhamur Rahimin.

Kemudian Musa bertanya, “Apa tigahal tersebut? Allah befirman, “Pertama,pada saat menjelang datang kematian, diaberkata, “Ya Rabbi, Engkau tahu tentangdiriku bahwa Aku adalah termasuk orang-orang yang ahli maksiat, namun pada saataku berbuat maksiat hatiku benci kepadaperbuatan maksiat tersebut. Akan tetapi,aku menyadari pada saat aku melakukanmaksiat ada faktor penyebabnya; Pertama,mengikuti hawa nafsu. Kedua, bertemandengan orang yag buruk kelakuannya. Danketiga, tergoda dengan Iblis la’natulah.Ketiga faktor tersebut yang telah menye-babkan diriku terjerumus dalam kubanganmaksiat, maka sesungguhnya Engkau

Kisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah Sufistik

“Wahai Musa, ada seorang laki-lakiyang meninggal dunia di kampungfulan dan mayatnya dibuang diseptitank, padahal dia salah satudari wali-Ku. Dan masyarakat dikampung tersebut tidak maumemandikan dan mengkafani apalagimenguburnya. Oleh karena itu,pergilah kamu ke sana, kamumandikan mayatnya, kafani, sholatidan menguburnya”.

“Wahai Musa, ada seorang laki-lakiyang meninggal dunia di kampungfulan dan mayatnya dibuang diseptitank, padahal dia salah satudari wali-Ku. Dan masyarakat dikampung tersebut tidak maumemandikan dan mengkafani apalagimenguburnya. Oleh karena itu,pergilah kamu ke sana, kamumandikan mayatnya, kafani, sholatidan menguburnya”.

Page 58: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

59Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

mengetahui tentang apa yang aku ucapkan,maka ampunilah aku.

Kedua, dia berkata, “Ya Rabbi, se-sungguhnya Engkau mengetahui bahwaaku termasuk ahli maksiat, dan maqamkubeserta orng-orang yang fasiq. Akan tetapi,aku sebenarnya lebih mencintai orang-orang yang sholeh dan ahli zuhud. Danaku lebih senang berkumpul bersama me-reka daripada berkumpul dengan orang-orang fasiq.

Ketiga, dia berkata, “Ilahi, sesungguh-nya Engkau mengetahui bahwa aku lebihmencintai orang-orang yang sholeh dankumpul bersamanya daripada berkumpuldengan orang-orang yang fasiq. Andaikanada dua laki-laki yang datang kepadaku,yang satu sholeh dan satunya tholeh (ahlimaksiat), niscaya aku lebih mendahulukanmendatangi hajatnya orang yang sholehdaripada orang yang tholeh.

Namun, menurut cerita yang diriwa-yatkan oleh Wahab bin Munabah, laki-lakitersebut berkata demikian, “Ya Rabbi,jikalau Engkau mengampuniku dan meng-hapus dosa-dosaku maka akan senangpara Wali-Mu dan Nabi-Mu. Dan sebalik-nya, akan bersedih syetan sebagai musuh-ku dan musuh-Mu. Namun, jikalau Eng-

kau menyiksaku sebab dosa-dosaku nis-caya syetan dan teman-temannya akanbergembira. Dan sebaliknya, akan bersedihpara Wali, Nab-Mui. Dan aku tahu bahwamembuat senang para Wali lebih engkausenangi daripada membuat senang parasyetan dan teman-temannya. Karena itu,ampunilah aku,Ya Allah, sesungguhnyaEngkau tahu tentang apa yang kuucapkan,maka berilah aku kasih sayang-Mu danampunilah segala dosa-dosaku. Kemu-dian Allah berfirman, “Maka aku akanmemberikan kasih sayang-Ku kepadamudan Aku akan mengampuni seluruh dosa-dosamu dan akan kuhapus segala kesa-lahanmu, karena sesungguhnya Aku MahaPengasih dan Maha Kasih Sayang terlebihkepada orang yang mengakui dosa-dosanya, maka aku mengampuni danmenghapus semua dosa-dosanya.

Setelah itu, Allah berfirman kepadaMusa as., “Wahai Musa, lakukanlah apayang telah Aku perintahkan kepadamu,maka sesungguhnya Aku akan mengam-puni dan menghormati orang-orang yangikut mensholati mayat tersebut dan orang-orang yang hadir pada pemakamannya.Wallahu A’lam bishshawab.

Kisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah SufistikKisah Sufistik

Page 59: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

PencerahanPencerahanPencerahanPencerahanPencerahanPencerahanPencerahanPencerahanPencerahanPencerahan

60 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Ruh, Wali & Nafsu

Perjalanan menuju kepada Allah akan menemui banyakpertanyaan dan permasalahan. “Bertanyalah pada ahlinya bila

kamu tidak mengetahui,” demikian salah satu pesan dalam Al-Quran. Melalui rubrik ini pembaca dipersilakan untuk mengajukan

pertanyaan seputar pengalaman ruhaniah, tauhid, dan hakikat.

Rubrik ini diasuh oleh CM. Hizboel Wathony Ibrahim,Pengasuh Pesantren Akmaliah, Ciracas-Cibubur, Jakarta.

Setelah manusia meninggal, kemana ruhnya pergi? Apakahderajat kewalian dapatdiupayakan? Misalnya denganbanyak beribadah danmengekang hawa nafsu?Mungkinkah manusia mampulepas total dari nafsu-nafsuangkara murka? Adakah tatacara khusus untukmembersihkan diri dari nafsu-nafsu buruk? Demikianpertanyaan inti di bawah ini.(Red)

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.,

DALAM uatu pengajian kami pernahmendapatkan uraian bahwa diri manusiaterdiri atas ruh, jiwa (nafsu) dan jasmani.Mohon dijelaskan:

1. Setelah manusia meninggal, kemana ruhnya pergi, selain jiwa(nafsu) dan jasmani? Apakahyang kembali hanya ruh dannafsu?

2. Saat hidup di akhirat nanti (disurga atau di neraka), apakahmanusia masih memiliki nafsu?

3. Apakah kehidupan di nerakadipenuhi sifat-sifat madzmu-mah dari nafsu ammarah danlawwamah, sedang kehidupandi surga dipenuhi sifat-sifatmahmudah dari nafsu sawiyah,muthmainnah dan radliyah-mardliyah?

4. Kalau kehidupan manusia diakhirat masih memiliki nafsu,apakah berarti manusia masihterhijab dari Allah? Atau seba-liknya: di akhirat nanti semuamanusia sudah makrifatullahdan liqa’Allah?

Demikian beberapa pertanyaan yangingin kami sampaikan, atas penjelasanBapak kami haturkan banyak terimakasih.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

HarsonoSalikin Akmaliah

Jakarta.

Page 60: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

61Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

1. Benar. Yang kembali kepada Allah(sampai di akhirat) itu Ruh danNafsu (jiwa).Pada dasarnya persoalan Ruh itusebagai “Urusan Allah”…Tapi sebaiknya kita memahamiterlebih dahulu tentang ruh danistilahnya, sebagai contoh “RuhulHayat” yang meliputi dan meme-lihara pertumbuhan jasmani kita,“Ruhun Nafsi” ialah yang meng-hidupkan jiwa kita dan membentuk“Etika Regional.” Dan ada pula “RuhHakiki” yang langsung dirasakanoleh kita seperti; rasa hidup, kuasa,kehendak, mengetahui, mendengar,melihat, berkata-kata dan lainsebagainya.

Maka yang sering disebut-sebuttentang Ruh oleh sebagian orang ituadalah Ruh Hakiki, Ruh ini akankembali kepada Allah “…Danhanya kepada Kamilah (Allah)kamu dikembalikan.” (QS.Al-Ambiyaa’ Ayat 35)

2. Benar. Tapi yang dimaksud Nafsudalam hal ini ialah Jiwa.

3. Benar.4. Syurga itu bertingkat-tingkat, “Me-

reka akan memperoleh beberapaderajat di sisi Tuhannya danampunan serta rizki (nikmat) yangmulia”. (QS. Al-Anfal Ayat 4).

Pengasuh

Assalamu’alaikum Wr Wb.,

SEMOGA rahmat Allah senantiasabersama kita. Saya senang membaca

Website Yayasan Akmaliah. Semoga terusberkembang.

Langsung saja. Saya ingin tanya soalsekitar kewalian. Sebab, terus terang, sayasangat memerlukan jawaban.

1. Apakah derajat kewalian dapatdiusahakan? Artinya, bisa jugasebagai hasil upaya manusia de-ngan banyak beribadah dan me-ngekang hawa nafsu, misalnya?

2. Atau sudah ditentukan Allahsejak sang wali belum dilahir-kan?

3. Adakah tanda-tanda khususcalon wali?

Mohon jawaban. Terima kasih.

Salam taklimEdy Yuliyanto

Bantul, Yogyakarta

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

1. Benar…! Tapi tak ada sesuatu yangdapat diraih tanpa usaha dan ikhtiar,termasuk derajat ruhaniah sese-orang. Jangan berpikir tetangMAZDUB (diangkat Allah), hal ituNADZIR (jarang terjadi).

2. Ketetapan Allah itu meliputi derajatdan kehidupan setiap orang, bukanhanya sebatas derajat Waliyulloh..!

3. Tentu ada, namun hanya orang ter-tentu yang dapat mengetahui tanda-tanda itu, sebagaimana NabiMuhammad saw. (tanda-tandakenabiannya sudah terlihat mulaidari kelahirannya hingga beliaumenginjak usia remaja).

Pengasuh

Page 61: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

62 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.SELAMAT atas terbitnya majalah

Kasyaf. Semoga membawa pencerahanbagi kita semua.

Saya ingin tanya: bagaimana caranyaagar hidup di dunia tidak terombang-ambing oleh nafsu? Maksud saya: nafsuangkara murka? Apa mungkin manusiamampu lepas total dari nafsu-nafsuburuk itu? Adakah tata cara khusus untukmembersihkan diri dari nafsu-nafsuburuk?

Sekian, dan terima kasih.

M. TohirKaryawan Swasta,

Jakarta

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.Terimakasih… Amin Ya Robbal-

’alamin…Goncangan nafsu memang terasa

dahsyat untuk kita, hal tersebut sudahdiprediksi oleh Nabi Muhammad saw.“Perang yang paling besar itu memerangihawa nafsu”. Dalam hadis tersebutRasulullah menegaskan bahwa mengha-dapi nafsu itu sama dengan perang,berarti dalam perang itu ada kalanyamenang dan ada kalanya kalah. Jika kitaingin menang, maka kita harus memilikistrategi perang yang baik.

Di kalangan ahli tasawuf memeranginafsu dikenal dengan istilah mujahadah,di dalamnya terkandung tata cara(kaifiyat) dan bimbingan dari seorangMursyid. Dengan melaksanakan kaifiyatsecara baik dan benar, Insya Allah dapatmeraih kemenangan besar lahir danbatin. “Sesungguhnya beruntunglahorang yang membersihkan diri (dengan

cara) mengingat nama Tuhannya (zikir),lalu ia melakukan shalat (hubungandengan Tuhannya dimanapun berada)”.QS. Al-A’laa Ayat 14 dan 15.

Pengasuh

Assalamu’alaikum Wr. Wb.Syukur Alhamdulillah. Selamat dan

sukses untuk Majalah Kasyaf.Pada kesempatan ini saya ingin bertanyakepada Majalah Kasyaf:

Selama ini saya memahami bahwaikhlas adalah sesuatu yang sangat sulitdicapai, apa sebenarnya hakikat Ikhlas?Demikian mohon penjelasannya?

Abdul AzizJl. Lapangan Utama Songgom,

Brebes, Jawa Tengah.

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.Terima kasih.Ikhlas adalah sesuatu yang bernilai

rasa, bukan opini bukan pula konsep.Ikhlas—lebih tepat diartikan murni—hanya dapat dicapai oleh orang-orangyang telah sampai pada pengertian tauhidmukasyafah, artinya terbuka. Yangdimaksud mukasyafah ialah orang yangtelah sampai pada pengamalan syuhuddan musyahadah (pandangan danPenyaksian pada Allah). Orang semacamini telah lepas dari belenggu syirik, baiksyirik khafi (tersembunyi) maupun syirikjalli (tampak). Bila seseorang tidak syirikakidahnya, dialah orang yang telahsampai pada hakekat Ikhlas.

Pengasuh.

Page 62: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

63Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Aku seorang hamba pendamba Mu ya AllahEngkau kirim bidadari yang aku sendiri tak tau untuk siapa

Yang kufahami bahwa ia Engkau ciptakan untukkuKini telah Engkau serahkan hanya padaku

Gelora jiwa yang tak akan padamwalau terhempas badai angan

Letupan hati yang membuncah tanpa kendaliRiak jiwa berarak ketepi pantai cinta abadi

Gelombang hati yang selalu pancarkan kerinduan

Engkau pertemukan aku dengannyaKini setelah jumpa selalu ingin dicumbu

pujaan hati dalam kalbugetaran suara hati pujaan jiwa abadi

percaya dalam pandang diri

Raih kenangan yang menghantuDirusuk kelabu jiwa

Baju khayal menyatu kelabu masa laluKu robek dalam anugerah-Nya

Dolak dalik pikir diparkirTak urung satu di laut prasangka

Kendali gairah rasa searah dalam warnaSentuh kasih pasrah di permadani Ilahi

Ya Ilahi…Ku terima apapun yang telah kau beriKu jaga anugerah yang Kau amantkanKekuatanMu yang meliputi di jiwaku

KeindahanMu yang menjadi kacamataku

Maret 2002

Buncahan JiwaBuncahan JiwaBuncahan JiwaBuncahan JiwaBuncahan Jiwa

KalamKalamKalamKalamKalamKalamKalamKalamKalamKalam

oleh CM. Hizboel Wathony Ibrahim

Page 63: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

64 Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

egalanya telah lengkapkumiliki tatkala perjalananini berujung pada sebuahjalan yang sungguh takterduga. Betapa ternyataTuhan sangat ingin

memalingkan wajahku dari segalakeduniawian yang semu. Karenaternyata ketentaraman yang kugenggamdapat sangat membahayakanketauhidanku.

Wahai ketika Engkau telahberkehendak. Betapa mencengangkancara-Mu meraihku ke dalam pusaransang nasib. Sehingga membuatkubingung dan sulit membedakan antaratakdir dengan kebodohanku sebagaiinsan. Cahaya kesadaran-Mu lah yangmenuntunku sehingga munculkeberanianku untuk meng-Aminikehendak-Mu. Kulepas kekritisanku dankutanggalkan kebiasaanku menghitunguntung rugi manakala menerima

keputusan ini. Kujejali pikiranku dengankeyakinan penuh bahwa Engkau selalubermaksud baik, meski dengan cara yangterkadang sulit diterima oleh akal.

Aku menyadari betapa selama inibanyak hal yang belum tersimak denganbaik oleh pendengaranku. Padahalsuara-Mu senantiasa menggema diseantero semesta. Maka sekaranglahsaatnya aku menajamkan pendengarandan penglihatan batinku, agar senantiasamampu merasakan dan menyaksikankehadiran-Mu pada tiap tarikan nafasku.

Akhirnya, kumulai perjalananpengembaraanku melintasi cahaya.Kujalani dan kupatuhi segala pergulatandan pergumulan pikiran yang cukuprumit dan melelahkan. Sambil sesekalikuberanikan diri bertanya diam-diampada-Mu: “Inikah puncak keindahanyang tak semu itu, yang kelakmembawaku pada ketinggian takterduga…? Mampukah akumenuntaskan semua ini denganselamat…?

“Laa haula walaa quwwata illaabillahil’aliyyil adziim...”

Ikrar di LangitIkrar di LangitIkrar di LangitIkrar di LangitIkrar di Langit

KalamKalamKalamKalamKalamKalamKalamKalamKalamKalam

“Di antara hujan yang menderuDi antara dingin dan kabut tebalDi antara gema takbir dan tahlil

Aku tertunduk di hadapanmu dengandada bergetar dan tangis yang tak

mampu kutahan.Kata demi kata yang meluncur

dari bibirmu adalah nyanyian sakralyang melambungkan aku ke langit.

Dan tiap tanya kujawab dengankesanggupan

yang datang dari Tuhan…”

Oleh: Naimah Herawati

Page 64: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

JAKARTA

ALI M ABDILLAHPESANTREN AKMALIAHJL. Akmaliah No. 8Kelapa Dua Wetan, CiracasJAKARTA TIMUR 13730.TELP. (021) 87710094HP. 081586473799

DEPOK

AGUSTIN INDRIANTOJl. Kasturi II/J 4Perumahan Pancoran MasPermaiSawangan, Depok 16433TELP. (021) 775 3877HP. 08129000750

BANDUNG

RD. RENNY INDIYANIRAKSANAGARAJL. Sulaksana Baru V No. 12AntapaniBANDUNGTELP. (022) 727 8152FAX. (022) 250 4145HP. 0818632 974.

SRAGEN

SUPRIYADIUD. JAYA AGUNGJL. Kartini, Dedegan 02/01,Palemgadung, Karang MalangSRAGENTELP. (0271) 894088HP. 081548337979.

ALAMAT-ALAMAT PERWAKILANMAJALAH KASYAF

YOGYAKARTA

TINI & YANIPerumahanAmbar Ketawang IndahJL. Sadewa No. 59Gamping, SlemanYOGYAKARTA 55924TELP. (0274) 797 221HP. 081578801245 –081328702401.

KALIMANTAN SELATAN

EDI RAHMATJl. Mandiri I Blok F No. 8Komp. Perumahan Hercules,Landasan UlinBANJAR BARUTELP. (0511) 7454552HP. 08125019367

BREBES

ACHMAD FAUZIJatirokeh, SonggomBREBESTELP. 0888 260202708157750598

BEKASI

JHON HENDRIJl. Pemuda Raya Ruko No. 1Perumnas I KranjiBekasi BaratTelp. (021) 886 5886,

889 60305

65Majalah Kasyaf Edisi N0. 01/Juni 2005

Page 65: Kasyaf No 01 - akmaliah.netakmaliah.net/akm_upload/media/majalah/Kasyaf 01.pdf · kecerdasan spiritual kita terus menerus, baik lewat buku maupun lewat pengalaman. Lalu ... dzikir,

Mohon dicatat sebagai pelanggan Majalah Kasyaf,

Nama : ……………………………………………………………Alamat : ……………………………………………………………

: …………………………………………………………… ……………………………… Kode Pos………………...

Telepon : ……………………………………………………………Alamat Kirim : ……………………………………………………………

……………………………… Kode Pos………………...Telepon/HP : ……………………………………………………………Mulai Edisi : ………………………… s/d ……………………………Pembayaran :

Jumlah Pembayaran : ……………………………………………………………: ……………………………………………………………

Hormat kami,Pelanggan

(........................................)

Formulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir BerlanggananFormulir Berlangganan

Tunai Transfer Cek/Giro

Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:Catatan:Harga BerlanggananJawaJawaJawaJawaJawa 6 Edisi6 Edisi6 Edisi6 Edisi6 Edisi= Rp. 60.000,- 12 Edisi12 Edisi12 Edisi12 Edisi12 Edisi= Rp. 120.000,-Luar JawaLuar JawaLuar JawaLuar JawaLuar Jawa Ditambah Ongkos KirimLuar NegeriLuar NegeriLuar NegeriLuar NegeriLuar Negeri Ditambah Ongkos Kirim

Biaya berlanganan dapat ditransfer melalui:Biaya berlanganan dapat ditransfer melalui:Biaya berlanganan dapat ditransfer melalui:Biaya berlanganan dapat ditransfer melalui:Biaya berlanganan dapat ditransfer melalui:• BCA KCP Cimanggis 166.1930379 a.n Kasyaf• Bank Mandiri KCP Cibubur 129-0004986135 a.n. Kasyaf• Bank Lippo KCP Cibubur 345-30-50052-3 a.n Yayasan Akmaliyah

Bukti TBukti TBukti TBukti TBukti Transfer dikirim:ransfer dikirim:ransfer dikirim:ransfer dikirim:ransfer dikirim:Redaksi Majalah KasyafJl. Akmaliah No. 8 Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur 13730.Telp. 021-87703280, 87710094. Faks. 021-87703641Email: [email protected]