kasus tg

15
SINDROM METABOLIK PENINGKATAN TRIGLISERIDA PADA PENDERITA SINDROM METABOLIK

Upload: arhi-widhia

Post on 06-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Peningkatan Trigliserida pada penderita sindrom metabolik

TRANSCRIPT

Slide 1

SINDROM METABOLIKPENINGKATAN TRIGLISERIDA PADA PENDERITA SINDROM METABOLIKTrigliserida Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah manusia dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi. Jika terlalu banyak Trigliserida akan menumpuk pada bagian tubuh seperti dinding pembuluh darah dan hati.SINDROM METABOLIKSindrom metabolic merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), kegemukan, kadar gula darah tinggi, dan kadar lemak darah tidak normal. Ketika kondisi tersebut terjadi pada waktu yang sama dalam satu orang, maka orang tersebut memiliki resiko penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes.Dalam Sindrom Metabolik tersebut terdapat gangguan metabolism pada :1. Karbohidrat 2. Lipid 3. Protein

Kasus Melati (14 tahun) berat badannya 83kg, tinggi badan 160cm mengeluh sering sakit kepala sejak 2 bulan terakhir dan sakit kepalanya menghilang setelah mengonsumsi obat analgesik dan istirahat. 2 bulan terakhir ia mudah merasa lelah dan 3 bulan terakhir sering merasa haus dan sering berkemih.RiwayatAyah: HipertensiIbu: DMKakek: DMNafsu makan yang besar sejak kecilPemeriksaan FisikTekanan Darah: 160/95 mmHgDiameter perut: 110 cm (central obesitas)

Pemeriksaan LaboratoriumReduksi Urin: +2Mikroalbuminoria: +1Glukosa darah: 298 mg/lGDP: 146 mg/dlGD2PP: 246 mg/dlHbA1C: 8,6 %Kreatinin klirens: 120 ml/menit/1,73mAlbumin: 4,8 gr/dlKolesterol total: 220 mg/dlHDL: 38 mg/dlTG: 237 mg/dlMetode AnalisisAnalisa BMI(IMT) dan InterpretasinyaHubungan riwayat keluarga dan penyakitHubungan lemak dan kolesterol AbnormalAnalisa hubungan antara Lelah, mudah haus, sering buang air kecil, dan polifagiaDiskusi KelompokAnalisa BMI dan InterpretasinyaNormal 18,5 -24,9 kg/m2Overweight :> 25 Pre obesitas : 25,0 29,9 kg/m2 (meningkat) Obesitas 1 : 30,0 34,9 kg/m2 (sedang) Obesitas 2 : 35,0 39,9 kg/m2 (berbahaya) Obesitas 3 : > 40,0 kg/m2 (sangat berbahaya)

BMI (body mass index) sebuah pengukuran yang membandingkan berat badan dan tinggi badan. BMI sangat membantu kemungkinan adanya penyakit tertentuPenyakit yang beresiko muncul akibat obesitas : Diabetes type 2 Hipertensi Stroke Infark Miokardium

Dapat disimpulkan bahwa Melati termasuk dalam obesitas 1, dimana dapat beresiko pada kesehatannya9Hubungan riwayat keluarga dan penyakitDiabetes mellitus adalah penyakit multifaktorial inheritance. Keturunan atau herediter hanya sebagai factor predisposisi, yang dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup. Hipertensi yang memiliki predisposisi genetic adalah hipertensi primer. Ibu melati menderita diabetes, apabila seorang wanita memiliki kadar glukosa yang tinggi selama masa kehamilan maka fetus akan ikut melakukan proses adaptasi dengan cara meningkatkan kerja insulin yang dihasilkan sel beta pulau Langerhans dan kemungkinan besar melati dilahirkan dalam kondisi giant baby. Hal itu pula yang memicu perubahan nilai normal pusat lapar pada Melati sehingga ia memiliki nafsu makan yang lebih besar dibandingkan anak-anak normal.Hubungan lemak dan kolesterol AbnormalKadar asam lemak menjadi factor predisposisi yang kuat untuk terjadinya resisten insulin. Pada umumnya pembentukan TG akn meningkat berdasarkan konsumsi karbohidrat berlebih. Hati akan mengubah karbohidrat menjadi as. Lemak TG, dibawa melalui aliran darah dlm bentuk VLDL IDL (intermediaet Density Lipoprotein) LDL kolesterol berlebih akan dibuang ke dalam darah,dengan berikatan HDL.Pada kasus Melati kadar Trigliseride adalah 237 mg/dl sehingga abnormal/hiperlipidemia. kolesterol total 220mg/dl sedangkan kolesterol HDL membawa kolesterol di dalam darah menuju hati untuk dikeluarkan dari hati dalam bentuk empedu. Kadar LDL 105 mg/dl sehingga abnormal dan kadar HDL adalah 38 mg/dl.Hiperalbuminemia dapat membuat plasma intrasel tertarik ke extrasel, sehingga menyebabkan sel-sel mengalami dehidrasi dan karena terjadinya peningkatan metabolisme lemak atau lipolisis meningkat sehingga dibutuhkan pengangkut hasil metabolic (FFA). Analisa hubungan antara Lelah, mudah haus, sering buang air kecil, dan polifagia

DISLIPIDEMIAHIPERGLIKEMIAGLUKOSURIA*KADAR 160-180 Mg/dlRESISTEN INSULIN(HIPERINSULINEMIA)GLUT4HIPERGLIKEMIAHIPOGLIKEMIAURINE(POLIURIA)POLIDIFSIAPOLIFAGIAAKTIVASIPada kasus Melati terjadi Dislipidemia dimana hal ini dapat menyebabkan terjadinya Hiperglikemia dimana kondisi kelebihan Glukosa darah akan menyebabkan kerja tubulus ginjal menurun dan menyebabkan filtrasi dari GD ke urin. Selain itu Hiperglikemia juga menyebabkan terjadinya resisten insulin dimana kemungkinan pada kasus ini terjadi gangguan reseptor insulin untuk mengaktifkan GLUT4 yg akan membawa Glukosa ke sel. Hal ini mngakibatkan terjadinya Hiperglikemik di ECF dan Hipoglikemik di ICF. Untuk menyeimbangkan/mempertahankan hemeostasis GD dikeluarkan melalui urine (polyuria). Bersama dengan itu, air untuk media transport Glukosa telah banyak hilang, sehingga menimbulkan respon rasa haus ke hipotalamus (polidifsia). Polifagia terjadi karena Poliuria dan polidifsia. Dimana ketika tubuh tidak sangup memetabolisme karbohidrat yang kita makan sehingga terjadinya resisten insulin, tubuh akan kehilangan banyak kalori sehingga rasa lapar semakin besar. Gangguan insulin dan reseptornya menyebabkan proses glikolis terganggu sehingga energy yang dihasilkan berkurang dan menyebabkan rasa lemas.12DISKUSIKegemukan timbul akibat penumpukan simpanan energi akibat kelebihan asupan dibanding mobilisasi. Diabetes dapat terjadi pada penderita obesitas karena adanya resistensi insulin.Seiring pertambahan berat badan, tubuh kurang responsive terhadap efek insulin. Akibatnya pancreas akan memproduksi insulin lebih banyak lagi sehingga akan mengakibatkan hiperinsulinemia. Ketika kompensasi tersebut tidak dapat mengimbangi keadaan resistensi insulin, terjadilah diabetes tipe 2 yang ditandai dengan tingginya gula darah.Obesitas juga berhubungan dengan adanya kekurangan reseptor insulin pada otot, hati dan sel lemak. Hal ini akan memperberat resistensi insulin. Kurangnya aktifitas fisik dan olahraga merupakan factor penting terjadinya DM tipe II. Selain itu hiperinsulinemia dapat disebabkan oleh 4 factor yaitu : Obesitas, Intoleransi glukosa, hipertrigliseridemia dan hipertensi. KESIMPULAN Berdasarkan kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Melati menderita sindrom metabolik yang diikuti dengan Diabetes Melitus yang disebabkan karena pola makan yang kurang baik, hal tersebut ditandai dengan:

HipertrigliseridemiaHDL cholesterol rendahHipertensiKadar glukosa darah tinggiMikroalbuminuriaObesitashiperglikemi

TERIMAKASIH