kasus kerusakan pesisir kota semarang

Upload: nandar-bukan-nandar

Post on 20-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Kasus Kerusakan Pesisir Kota Semarang

    1/3

    Kasus Kerusakan Pesisir Kota Semarang

    Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai dataran

    rendah dan dataran tinggi serta pantai. Terdapat dua sungai besar yang melintasi Kota

    Semarang, yaitu Sungai Banjirkanal Barat dan Banjirkanal Timur. Sungai Banjirkanal Barat

    merupakan muara Sungai Kali arang dan Sungai Kreo. Kedua sungai ini mengalirkan !at

    pen"emar baik berupa limbah domestik dan limbah industri dari Kota Semarang maupun

    Kabupaten Semarang #Kota $ngaran%. Kota Semarang dan Kabupaten Semarang hingga saat

    ini tidak mempunyai pengolahan air limbah domestik yang terpadu. &engan demikian,

    limbah "air maupun padat dari penduduk di kota dan kabupaten Semarang langsung masuk

    ke laut melalui kedua sungai Banjirkanal, sehingga berpotensi menurunkan kualitas air laut di

    perairan pesisir Kota Semarang.

    Selain masalah pen"emaran, kota Semarang juga mengalami kerusakan lingkungan

    yang "ukup parah, yaitu terjadinya abrasi pantai dan naiknya muka air laut yang akhirnya

    menenggelamkan tambak ikan dan perumahan penduduk di daerah Sayung. &aerah Sayung

    ini berbatasan dengan Kabupaten &emak, sehingga beberapa daerah di Kabupaten &emak

    yang berbatasan langsung dengan kota Semarang juga mengalami abrasi pantai maupun 'ob.

    (aiknya muka air laut #'ob% ini juga diikuti oleh turunnya permukaan tanah, sehingga pada

    saat musim hujan beberapa daerah tergenang air termasuk stasiun kereta api Tawang

    Semarang. )brasi pantai yang "ukup parah juga terjadi di Ke"amatan Tugu yang berbatasan

    dengan Kabupaten Kendal. Kerugian nelayan tambak "ukup besar, karena tambaknya tidak

    dapat ber*ungsi dengan semestinya. Pendangkalan Pantai Semarang juga menjadi masalah

    besar bagi pelabuhan. )gar kapal bisa masuk ke pelabuhan, perairan laut di pelabuhan

    Tanjung +as harus dilakukan pengerukan setiap tahun yang menghabiskan dana milyaran

    rupiah.

    Beberapa permasalahan dalam pengelolaan sumber daya laut dan pesisir di Kota Semarang

    meliputi

  • 7/24/2019 Kasus Kerusakan Pesisir Kota Semarang

    2/3

    -. +eningkatnya luasan daratan pesisir yang terkena abrasi pantai, terutama di

    Ke"amatan Tugu sepanjang -, km dan Ke"amatan enuk sepanjang /,01 km.

    /. Berkurangnya luasan area mangrove di bantaran sungai dan sekitar area pertambakan

    di Ke"amatan Tugu dan enuk.

    2. 3enderung menurunnya luas area pertambakan di Ke"amatan Tugu dan enuk akibat

    semakin meluasnya abrasi pantai.

    1. +enurunnya produksi perikanan tambak dari 4/1 ton pada tahun /551 menjadi

    106,45 ton pada tahun /554 atau terjadi penurunan sebesar 11,067 akibat terjadinya

    abrasi pantai dan pen"emaran sungai dari kegiatan industri dan rumah tangga.

    Kegiatan perikanan tambak terutama terdapat di Ke"amatan Tugu dan enuk #&inas

    Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, /5-5%.

    Ke"amatan Tugu memiliki luas area mangrove sebesar /-,155 ha dan luas area

    pertambakan sebesar 80,6 ha. 9uas area pertambakan "enderung mengalami penurunan

    luas area pertambakan akibat terjadinya alih *ungsi lahan untuk permukiman dan industri

    serta terjadinya abrasi pantai akibat naiknya permukaan air laut, yang berdampak pada tidak

    optimalnya peman*aatan area pertambakan. Berdasarkan "itra satelit diketahui bahwa pada

    tahun -888:/550 di Ke"amatan Tugu telah terjadi abrasi pantai seluas -46,65 ha, termasuk

    tenggelamnya Pulau Tirang yang terdapat di wilayah ini #&inas Kelautan dan Perikanan Kota

    Semarang, /5-5%.

    Berdasarkan kajian dari Program Studi +agister Ilmu 9ingkungan $niversitas

    &iponegoro #/55/% dijelaskan beberapa isu pokok pengelolaan hutan mangrove di ;ilayah

    Pesisir Tugurejo yang meliputi

    -. Isu ekologi dan sosial ekonomi

    ;ilayah Pesisir Tugurejo, khususnya &ukuh Tapak telah terjadi perubahan garis pantai

    dalam kurun waktu -5 tahun terakhir dan hilangnya area pertambakan sekitar tahun

    -884. &egradasi lingkungan tersebut diakibatkan oleh adanya kenaikan permukaan air

    laut dan pen"emaran dari berbagai kegiatan industri di sekitar lokasi. Sementara isusosial dan ekonomi yang mun"ul meliputi kebiasaan masyarakat yang meman*aatkan

    sumber daya mangrove untuk keperluan rumah tangga, status kepemilikan lahan, dan

    kegiatan masyarakat yang mengkonversi hutan mangrove menjadi area pertambakan dan

    pertanian.

    /. Isu kelembagaan dan perangkat hukum

    Peranan pemerintah se"ara kelembagaan dan kebijakan dalam upaya pengelolaan

    ekosistem hutan mangrove di ;ilayah Pesisir Tugurejo sudah "ukup banyak, diantaranya

    melalui pembentukan Kelompok Kerja +angrove Kota Semarang #KK+KS%, dengan

    &inas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang sebagai

  • 7/24/2019 Kasus Kerusakan Pesisir Kota Semarang

    3/3

    tersebut. +asih perlunya penguatan koordinasi antara instansi terkait dan penegakan

    hukum akan memberi kontribusi bagi upaya pelestarian ekosistem hutan mangrove

    seluas -,/ km/ tersebut.

    $paya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam mendukung program

    pengelolaan hutan mangrove di ;ilayah Pesisir Tugurejo diantaranya dengan bekerja sama

    dengan +er"y 3orps, sebuah organisasi nirlaba #9S+% dari )merika Serikat melalui Program

    )333'( #)sian 3ities 3limate 3hange 'esilien"e (etwork%. Proyek per"ontohan

    )333'( dilaksanakan pada tahun /5-5 di &usun Tapak, Kelurahan Tugurejo dengan

    melakukan penanaman tidak kurang dari /5.555 bibit mangrove dan pembuatan tanggul

    penahan ombak atau lebih dikenal sebagai alat peme"ah ombak #)P>% yang terbuat dari ban

    bekas mobil sejauh -/5 meter di sepanjang garis pantai wilayah pesisir Tugurejo. Tahun /5--

    Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan masyarakat Tapak melalui Program

    )3333'( telah melakukan penanaman lebih dari /40.555 bibit mangrove dan pembuatan

    )P> yang men"apai panjang 40 meter dari panjang -.855 meter yang dibutuhkan. Tahun

    /5-/ ini sekitar satu miliar rupiah telah diajukan oleh &inas Kelautan dan Perikanan Kota

    Semarang untuk membeli sebidang tanah di Tugurejo dari pihak swasta yang akan digunakan

    untuk mendirikan Pusat Pendidikan Bakau dan Konservasi Berbasis +asyarakat di Tugurejo

    #+er"y 3orps, /5-/%.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan sebuah upaya

    melengkapi program pengembangan wilayah pesisir Kota Semarang, yaitu upaya pengelolaan

    wilayah pesisir ke arah daratan, khususnya pada Kawasan ?utan +angrove Tugurejo yang

    se"ara keseluruhan bertujuan untuk men"apai kesejahteraan masyarakat pesisir Kota

    Semarang. Pengembangan wanamina sebagai sebuah strategi pelestarian ekosistem hutan

    mangrove merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Sebagai langkah awal dalam

    mendukung program pengembangan wilayah pesisir, maka Strategi Pengembangan

    ;anamina pada Kawasan ?utan +angrove Tugurejo Kawasan ?utan +angrove Tugurejo di

    Kota Semarang perlu dilakukan.

    DAPUS

    Pramudyanto, Bambang./5-1.Jurnal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di Wilayah

    Pesisir. Banten