kasus hipertiroid

10
TUGAS PATOLOGI KASUS 2 Disusun oleh : 1. Yonas Sinseng 118114101 2. Prasetyo Handy Kurniawan 118114108 3. Vincentius Henry Susanto 118114111 4. Satrio Oky Kusuma Nugroho 118114125 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

Upload: prasetyo-hendy-kurniawan

Post on 26-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kasus patologi hipertiroid

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Hipertiroid

TUGAS PATOLOGI

KASUS 2

Disusun oleh :

1. Yonas Sinseng 1181141012. Prasetyo Handy Kurniawan 1181141083. Vincentius Henry Susanto 1181141114. Satrio Oky Kusuma Nugroho 118114125

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Kasus Hipertiroid

Kasus 2

Seorang wanita, 47 tahun datang ke klinik dengan keluhan dada kiri terasa berdebar-debar, matanya tampak melotot. Serta tangan yang bergetar terus (tremor), sering berkeringat dan merasa cepat lapar.

Tekanan Darah : 140 / 70 mmHg, Suhu tubuh : 37,5 o C. Pada pemeriksaan fisik tampak pembesaran ringan kelenjar tiroid.

Ibu ini telah melakukan pemeriksaan darah, hasilnya sebagai berikut.

Pemeriksaan laboratorium

Hb : 12,5 g/dL (12 - 16)

Hmt : 39 % (36 - 48)

Leukosit : 11.000/mmk (4.000 - 11.000)

Netrofil : 56% (40 - 70)

Limfosit : 40% (20 - 40)

Eosinofil : 1% (1 - 5)

Monosit : 3% (2 - 8)

Trombosit : 420.000/mmk (150.000 - 450.000)

Kolesterol total : 179 mg/dL (<200)

Trigliserida : 105 mg/dL (<150)

Glukosa darah sewaktu : 100 mg/dL (80 - 140)

hTSH : 0,003 µ U/mL (0,4 - 5,0)

Oleh dokter pemeriksa disarankan untuk melakukan pemeriksaan T3, T4 dan free T4.

Pertanyaan :

1. Analisis Kasus ini, apa yang sedang dialami pasien ini?2. Untuk apa pemeriksaan tambahan oleh dokter tersebut? Jelaskan

Page 3: Kasus Hipertiroid

Analisis Kasus

1. Wanita 47 tahun :

Faktor resiko terkena hipertiroid lebih tinggi terhadap pasien wanita dibanding

pasien pria. Dengan gejala-gejala yang nampak diduga wanita tersebut mengalami

hipertiroid, dimana peningkatan faktor resiko penyakit ini pada usia 30 – 40 tahun

(Corwin, 2008).

Hipertiroid sering menyerang wanita daripada pria karena produksi hormon

pada wanita lebih kompleks dibandingkan dengan produksi hormon pria. Namun,

beberapa kasus kanker tiroid juga ditemukan pada kaum pria (Harmanto, 2004).

2. Analisis Symptom

a. Dada Kiri berdebar-debar

Penderita hipertiroid jantung, terjadi peningkatan jumlah dan affinitas dari

reseptor beta adrenergik. Hal akan mengakibatkan peningkatan kerja otot jantung,

sehingga denyut jantung meningkat bersamaan dengan meningkatnya cardiac

output (Marks, 2000).

b. Mata tampak Melotot (exoptalmus)

Akibat TSH yg tinggi merangsang sel-sel mata akibatnya terjadi pengeluaran

sitokin yang mendorong terjadinya peradangan dan edema eksoftalmus yang

merusak mata timbul dobel vision. Selain itu terjadi pembengkakan jaringan lemak

di sekitar mata (Marks, 2000).

c. Tangan terus bergetar (tremor)

Pada sistem saraf, akan terjadi aksi system saraf perifer yang lebih cepat.

Mekanisme kontraksi otot perifer umumnya dikontrol lewat serebelum dan

ganglion basalis. Namun pada pasien hipertiroid, terjadi rangsangan berlebihan

terhadap ganglion basalis. Oleh karena itu, pada otot yang ada di ekstremitas

terjadi kontraksi berlebih saat ada kegiatan yang akan mengakibatkan tremor.

Tremor ini bebeda dengan tremor pada pasien Parkinson, oleh karena, pada

pasien Parkinson tremor akan meningkat pada keadaan istirahat (Marks, 2000).

Page 4: Kasus Hipertiroid

d. Sering berkeringat

Pada pasien hipertiroid terjadi peningkatan keringat yang keluar akibat

pengaruh tingginya metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi akumulasi panas

dalam tubuh (intoleransi panas). Keringat memungkinkan pengeluaran panas

berlebih melalui penguapan atau evaporasi dari permukaan kulit (Marks, 2000).

e. Merasa cepat lapar

Pada hipertiroid terjadi trakikardi yang menyebabkan meningkatnya aktivitas

gastrointestinal. Selain itu T3 dan T4 merangsang proses glukoneogenesis dan

glikogenesis. Glukoneogenesis menyebabkan massa otot menurun dan kelemahan

(Marks, 2000).

3. Tekanan darah 140/70 mmHg

Hipertensi pada wanita ini dipengaruhi dari penyakit hipertiroid dimana terjadi

peningkatan cardiac output yang menyebabkan tekanan darah meningkat

(Marks, 2000).

4. Suhu tubuh 37,5

Karena tingginya cardiac output, maka terjadi takikardia yang menyebabkan

metabolisme semakin meningkat. Karena metabolisme naik dan tertimbunnya panas

tubuh yang semakin lama semakin berlebih, sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh

(Marks, 2000).

5. Tampak Pembesaran ringan kelenjar tiroid

6. Pemeriksaan laboratorium

Hb : 12,5 g/dL (12 - 16)

Hmt : 39 % (36 - 48)

Leukosit : 11.000/mmk (4.000 - 11.000)

Netrofil : 56% (40 - 70)

Limfosit : 40% (20 - 40)

Page 5: Kasus Hipertiroid

Eosinofil : 1% (1 - 5)

Monosit : 3% (2 - 8)

Trombosit : 420.000/mmk (150.000 - 450.000)

Kolesterol total : 179 mg/dL (<200)

Trigliserida : 105 mg/dL (<150)

Glukosa darah sewaktu : 100 mg/dL (80 - 140)

hTSH : 0,003 µ U/mL (0,4 - 5,0) dibawah normal

Hasil cek darah pemeriksaan lab normal semua kecuali kadar TSH. Pada pasien

tersebut kadar TSHnya di bawah normal. Menurut WHO (2001), kadar normal TSH dalam

serum adalah 0,4 µU/ml – 5,0 µU/ml. Rendahnya kadar TSH dalam darah menjadi indikator

dari penyakit hipertiroid.

Fungsi pemeriksaan T3, T4 dan free T4

Pengukuran kadar TSH darah merupakan alat skrining yang baik dalam menilai

fungsi tiroid, namun tingkat keparahan dari hipertiroid kurang tepat dinilai berdasarkan

pemeriksaan TSH saja, sehingga kadar hormon tiroid dalam darah juga perlu diukur.

Hormon tiroid bersirkulasi di dalam darah dalam bentuk T3 dan T4, dengan 99% terikat

protein. Hormon tiroid yang tidak berikatan dengan protein yang bisa aktif secara biologis.

Pada penderita hipertiroid ditemukan hanya 5% kadar T3 yang tinggi, sehingga pengukuran

T4 bebas dan T3 darah perlu dilakukan pada pasien yang mengalami hipertiroid dengan

kadar TSH yang rendah. Hasil pemeriksaan tiroid ini berguna untuk mengetahui aktivitas T3

dan T4 dalam tubuh sehingga dapat juga ditentukan faktor atau kondisi penyebab

hipertiroid pada pasien dengan kadar TSH rendah.

Gambar 1. Bagan Alur diagnosis kelainan tiroid

Page 6: Kasus Hipertiroid

Sumber : Anonymous, Laboratory Support for the Diagnosis and Monitoring of thyroid disease.diagnostics educational services,USA, 2003; 13; 126

Tabel 2. Pola Fungsi tiroid yang berhubungan dengan kadar tiroid dalam darah dan kadar

hormon tiroid yang mungkin normal.

Sumber : Toft AD, 2001

Tabel 3. Serum TSH dapat memberikan indikasi status tiroid yang tidak pasti.

Page 7: Kasus Hipertiroid

Sumber : Stockigt, J., 2003.

Page 8: Kasus Hipertiroid

Daftar Pustaka

Anonymous, 2003, Laboratory Support for the Diagnosis and Monitoring of Thyroid Disease.Diagnostics Educational Services,USA, pp.35-126.

Corwin, E. J., 2008, Handbook of Phatophysiologhy,3rd Edition,Lippincott William and

Wilkins,USA, pp. 297.

Hermanto, N., 2004, Mahkota Dewa Panglima Penakluk Kanker, PT Agromedia Pustaka, Depok,

pp.35-36.

Marks, D. B., 2000, Biokimia Kedokteran Dasar: sebuah Pendekatan Klinis, Penerbit buku

kedokteran EGC, Jakarta, pp. 274.

Stockigt, J., 2003, Assesment of thyroid Function : Towards an Integrated laboratory – Clinical

Appoarch, Clin Biochem, USA, pp.23-24, 100.

Tandra, H., 2011, Mencegah dan Mengatasi Penyakit Tiroid, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, pp.30-31.

Toft, A.D., 2001, Subclinical hyperthyroidism, N Engl J Med, 354(6):512.

WHO, UNICEF, ICCDD, 2001, Assessment of Iodine Deficiency Disorders and Monitoring Their

Elimination: A Guaide for Programe Analys, 2rd edition, WHO, Genero, pp. 1-10.