kasus geopolitik dan geostrategi

10
KASUS GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI A. KASUS GEOPOLITIK 1. Pulau kecil yang tenang dan indah tiba-tiba menjadi hiruk pikuk suara gemuruh kapal-kapal keruk. Kapal tersebut dengan serakahnya menyedot pasir, benda mati dan seluruh mahkluk hidup yang ada di dalamnya. Semua diangkut ke kapal tongkang yang sudah menunggu „lapar. Mereka tidak mempedulikan dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkannya. Biota laut beserta isinya hancur-lebur. Ekosistem laut rusak menjadi bencana yang siap mengintai masyarakat sekitar yang tak berdosa. Dampak langsung dari kerusakan ini paling dirasakan oleh masyarakat pesisir yang kebanyakan sebagai nelayan. Kegundahan mereka sudah terlihat sejak kedatangan kapal-kapal keruk ke wilayah tangkapan ikan. Hasil ikan yang diperoleh menjadi berkurang. Hal ini disebabkan seluruh isi laut disedot tanpa pandang bulu. Tidak hanya pasir yang diangkat, tetapi telur-telur, anak ikan, terumbu karang, serta biota lainnya juga ikut musnah. Dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan pasir adalah hilangnya pulau-pulau kecil. Hal tersebut bisa mengubah sistem perairan laut di Indonesia. Salah satu pulau kecil dari ribuan pulau yang hampir tenggelam adalah Pulau Nipah. Pulau tak berpenghuni di Provinisi Kepulauan Riau itu sangat penting perannya. 2. Sengketa Penggeseran Patok Batas Wilayah Di Sebatik Perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara. Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber daya alam, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah. Penentuan perbatasan negara dalam banyak hal ditentukan oleh

Upload: nanang-syahputra

Post on 14-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 1/10

KASUS GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

A. KASUS GEOPOLITIK

1. Pulau kecil yang tenang dan indah tiba-tiba menjadi hiruk pikuk suara

gemuruh kapal-kapal keruk. Kapal tersebut dengan serakahnya

menyedot pasir, benda mati dan seluruh mahkluk hidup yang ada di

dalamnya. Semua diangkut ke kapal tongkang yang sudah menunggu

„lapar‟. Mereka tidak mempedulikan dampak kerusakan lingkungan

yang diakibatkannya. Biota laut beserta isinya hancur-lebur. Ekosistem

laut rusak menjadi bencana yang siap mengintai masyarakat sekitar 

yang tak berdosa. Dampak langsung dari kerusakan ini paling

dirasakan oleh masyarakat pesisir yang kebanyakan sebagai nelayan.

Kegundahan mereka sudah terlihat sejak kedatangan kapal-kapal

keruk ke wilayah tangkapan ikan. Hasil ikan yang diperoleh menjadi

berkurang. Hal ini disebabkan seluruh isi laut disedot tanpa pandang

bulu. Tidak hanya pasir yang diangkat, tetapi telur-telur, anak ikan,terumbu karang, serta biota lainnya juga ikut musnah. Dampak jangka

panjang yang ditimbulkan dari kegiatan penambangan pasir adalah

hilangnya pulau-pulau kecil. Hal tersebut bisa mengubah sistem

perairan laut di Indonesia. Salah satu pulau kecil dari ribuan pulau

yang hampir tenggelam adalah Pulau Nipah. Pulau tak berpenghuni di

Provinisi Kepulauan Riau itu sangat penting perannya.

2. Sengketa Penggeseran Patok Batas Wilayah Di Sebatik 

Perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan

wilayah suatu negara. Perbatasan suatu negara mempunyai peranan

penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan

sumber daya alam, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah.

Penentuan perbatasan negara dalam banyak hal ditentukan oleh

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 2/10

proses historis, politik, hukum nasional dan internasional. Dalam

konstitusi suatu negara sering dicantumkan pula penentuan batas

wilayah.

Seiring dengan perkembangan politik dalam dan luar negeri,

banyak perubahan yang telah dialami Tentara Nasional Indonesia

(TNI) baik dalam bentuk struktur organisanasi, doktrin maupun tugas

pokok dan fungsinya. Namun ada satu aspek yang tidak pernah dan

tidak akan pernah berubah sepanjang masa yaitu kewajiban dan

tanggung jawabnya untuk mempertahankan kedaulatan negara serta

keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Memasuki abad ke 21 ini, hakekat ancaman yang bagi

kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI juga berubah. Di samping

masalah insurgensi dan separatisme yang sejak awal berdirinya

Republik Indonesia merupakan gangguan utama bagi kedaulatan

negara dan keutuhan wilayah Indonesia, realita politik internasional

masa kini menunjukkan adanya potensi ancaman eksternal yang lebih

nyata dibanding masa lalu. Walaupun kemungkinan agresi langsung

oleh suatu negara asing dalam waktu dekat masih sangat kecil,

intervensi asing baik secara langsung mapun tidak langsung dalam

berbagai masalah dalam negeri tentu saja merupakan suatu ancaman

bagi kedaulatan negara Republik Indonesia. Selain itu, munculnya

terorisme internasional sebagai fenomena “baru” yang merupakan

ancaman bagi keamanan nasional jelas memerlukan penanganan

yang serius. Krisis multi dimensional yang mempengaruhi kondisi

sosial, politik dan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir ini jelas

mempunyai dampak terhadap kemampuan TNI untuk mengatasi dan

menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan

tersebut. Salah satunya yang terjadi di wilayah Sebatik yaitu adanya

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 3/10

dugaan kasus tentang penggeseran patok batas wilayah kedaulatan

teritoril NKRI.

 Adapun manfaat penulisan ini adalah untuk memberikan

sumbangan pemikiran kepada Komando Atas, tentang tinajauan

 penggerseran patok batas wilayah di daerah Sebatik. 

3. Indonesia vs Malaysia: Sengketa Siapa Yang lebih Melayu

BERITA-berita “pertarungan” Indonesia-Malaysia kini bak tiada

habisnya. Sepertinya, setiap sekian minggu akan muncul di berbagai

media cetak dan elektronik Indonesia kisah-kisah keagresifan dan

ketamakan Negeri Jiran tersebut. Mulai dari perlakuan RELA

terhadap Warga Negara Indonesia, dipatenkannya batik oleh

perusahaan Malaysia, situs blog ihateindon.blogspot.com, dan yang

terkini, kolektor-kolektor Malaysia dituduh oleh Asosiasi Tradisi Lisan

(ATL) melakukan pencurian naskah-naskah kebudayaan Melayu di

Nusantara.

Seperti kita ketahui bersama, goresan awal dari konflik antara

dua nasion ini terletak pada menangnya Malaysia dalam kontes siapa

yang boleh memiliki dua pulau Sipadan dan Ligitan. Kelanjutan dari

peristiwa tersebut adalah minggu-minggu tegang di perairan Ambalat

yang puncaknya adalah “tabrakan” antara dua kapal perang masing-

masing dari kedua negara. Di sisi lain, tak bisa dilepaskan juga dari

memori kita peristiwa eksodus besar-besaran buruh migran Indonesia

ke Nunukan, sebuah kota kecil perbatasan di Kalimantan Timur.

Menariknya, masalah representasi Malaysia di Indonesia ini

sebenarnya bergerak dari berbagai faktor yang sama sekali awalnya

tak berhubungan, namun secara bersamaan menunjukkan adanya

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 4/10

cacat besar pada nasionalisme masing-masing negeri. Dan ini

tampaknya tak disadari oleh banyak pihak.

4. Miskinnya Imajinasi Politik Kita

Problem atribusi adalah salah satu akarnya, di mana

kemungkinan penyebabnya adalah kemiskinan imajinasi politik.

Karena coret-coret, membaca tulisan ini memerlukan kehati-hatian.

Mengamati perkembangan wacana seputar Pemilu 2009, setidak-

tidaknya terdapat tiga simptom sebuah penyakit yang kini menjangkiti

dunia politik Indonesia, baik dari sisi akademik maupun sisi praksis.

Jika boleh dikatakan, penyakit ini bernama kemiskinan imajinasi politik.Pertama, hingga saat ini pembahasan atas tingginya angka

golput, sebesar 49,6 juta pemilih menurut KPU, masih bermuara pada

“golput substantif” dan “golput administratif”. Selain penuntutan

terhadap KPU atas hilangnya hak contreng dan pendaftaran ulang

pemilih, pendiskusian tentang bagaimana meningkatkan partisipasi

politik elektoral maupun pasca pemilu begitu marjinal.

Kedua, dalam mengkritisi tingkah polah elit politik, nuansa

moral dan ideal begitu kental dalam wacana “politisi versus

negarawan”. Para komentator politik tampaknya lebih suka membahas

harapan-harapan yang sebenarnya normatif dibandingkan

mengajukan alternatif-alternatif yang tersedia yang dapat diambil oleh

masyarakat.

Ketiga, ditengah semrawutnya sistem pemilu dan partai politik

Indonesia, kini juga berkembang wacana mengenai penyederhanaan

 jumlah partai politik. Setelah 11 tahun reformasi, cukuplah

menyedihkan jika sebagian akademisi, tua dan muda, kembali ke

dalam pemikiran politik teknokratik Orde Baru.

5. Sengketa Ambalat

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 5/10

 Akar persoalan ini terjadi sebagai akibat dari adanya nation

state (negara-bangsa), yang lahir setelah hilangnya Khilafah Islam.

Dibumbui dengan doktrin Nasionalisme, maka negara-bangsa tersebut

telah berhasil digunakan oleh kaum penjajah untuk mengerat negeri

kaum Muslim sehingga menjadi negara-negara kecil dan lemah, di

antaranya seperti Malaysia dan Indonesia. Setelah itu, persatuan dan

kesatuan mereka terkoyak-koyak. Akhirnya, mereka pun menjadi

lemah untuk selama-lamanya, sehingga negara-negara penjajah Kafir 

dengan mudah menguasai mereka.

Selain itu, perairan di Laut Sulawesi itu jelas merupakan hak milik

umum. Sebagai hak milik umum, tentu siapa yang terlebih dahulu

menguasainya, maka dialah yang lebih berhak.

Dilihat dari sejarahnya, Ambalat dahulu jelas merupakan

wilayah kesultanan Bulungan, yang kini menjadi salah satu kabupaten

di Kaltim, serta kedekatan jarak perairan tersebut dengan Indonesia

dibanding dengan Malaysia, maka dalam konteks penguasaan hak

milik umum, tentu Indonesialah yang lebih berhak ketimbang Malaysia.

 Artinya, pemerintah Indonesialah yang berhak mengelola

kawasan tersebut. Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap tidak

boleh memberikan konsesi pengelolaannya kepada pihak swasta, baik

asing maupun domestik. Karena ini jelas merupakan hak milik umum,

bukan milik negara.

Karena kawasan ini bukan hak milik negara, maka negara tidak

berhak memberikan konsesi apapun kepada pihak swasta. Karena itu,

tindakan pemerintah Indonesia dengan memberikan konsesi kepada

ENI dan Unocal, atau tindakan pemerintah Malaysia dengan

memberikan konsesi kepada Shell, adalah bentuk pelanggaran

terhadap hak milik umum, apapun alasannya. Apalagi jika yang

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 6/10

mendapatkan konsesi itu adalah negara penjajah, seperti Inggris,

Belanda, Italia, dan Amerika.

Dengan demikian, jika persoalan tersebut tidak diletakkan

secara proporsional, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya

konflik bersenjata antara Malaysia dengan Indonesia, sebagaimana

yang dituntut oleh sebagian kalangan yang akhir-akhir ini kian nyaring

terdengar di Indonesia..

6. Krisis Multidimensional Indonesia 

Krisis nilai tukar yang dialami oleh bangsa Indonesia pada

periode Juni 1998, telah membawa akibat yang sungguh diluar 

perkiraan siapapun, bahkan tak pula prediksi para ahli. Krisis

tersebut, pada kisah lanjutannya berkembang dan meluas mencapai

krisis multidimensional; ekonomi, politik, sosial, budaya dan

kemudian: identitas bangsa.

Kemudian krisis ekonomi yang ditandai kesulitan memperoleh

bahan pokok dan kesempatan kerja (sebagai akibat banyaknya

perusahaan yang harus gulung tikar dikarenakan krisis hutang akibat

depresiasi rupiah yang amat tajam dan mendadak), yang kemudian

menjadi pemicu timbulnya gerakan mahasiswa yang muncul

bagaikan ribuan semut . Gerakan mahasiswa itu, kemudian mampu

untuk menciptakan kesadaran kolektif komponen bangsa yang lain,

untuk menyadari bahwa upaya mengatasi krisis ekonomi, haruslah

diawali dengan reformasi di dalam bidang politik.

7. Kasus Lokasi Camar Bulan Kalimantan Barat 

Peta Lokasi Camar Bulan Kalimantan Barat , Sebelumnya

mungkin banyak orang Indonesia yang belum begitu mengenal nama

Kawasan Camar Bulan ini. Tetapi saat ini daerah Camar Bulan

sedang menjadi pemberitaan hangat, karena dikabarkan Malaysia

mengklaim bahwa kawasan daerah ini merupakan milik Malaysia

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 7/10

padahal kawasan ini adalah milik Indonesia. Hal ini dikarenakan

patok perbatasan di daerah tersebut telah tergeser dari posisi semula

sesuai dengan perjanjian kedua belah negara, Akan tetap bila

ternyata bergesernya patok karena ulah masyarakat setempat,

pemerintah harus introspeksi.

Camar Bulan ini terletak di Dusun Camar Bulan, Desa

Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Kawasan ini sendiri memiliki luas sekitar 1.499 hektare. Camar Bulan

yang terletak di desa Temanjuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten

Sambas, Kalimantan barat ditandai dengan pilar-pilar/tugu batas

dengan notasi A1, A2, A3, A4 dan seterusnya ke arah selatan, yang

merupakan rangkaian pilar perbatasan RI  – Malaysia di Kalimantan

Barat dan Kalimantan Timur. Sampai dengan saat ini jumlah

kesemuanya ada 19.328 pilar dengan notasi A, B, C, D dan

seterusnya sampai ke Pulau Sebatik.

Dengan memperhatikan peta Topografi Angkatan Darat tahun

2004 Nomor:3128-IV, Tanjung Datu, Camar Bulan dan Nomor: 3129

III, Temanjuk Besar, ditetapkan bahwa di sekitar Camar Bulan

terdapat tugu batas A4. Selain pilar/tugu perbatasan terserbut,

berdasarkan hasil perjanjian pemerintah RI  – Malaysia juga telah

didokumentasikan, pos perbatasan telah dibangun oleh pemerintah

RI  – Malaysia, serta patroli perbatasan bersama juga telah

dilaksanakan. Wilayah tersebut masuk wilayah Indonesia yang sah

berdasarkan Traktat London tahun 1824. Apa itu Traktat London?

Traktat London adalah kesepakatan bersama antara Kerajaan Inggris

dan Hindia Belanda terkait pembagian wilayah administrasi tanah

 jajahan kedua negara.

Memang apabila dilihat para penduduk daerah ini sudah

terbiasa bergaul dgn negara tetangga malaysia, bahkan terjadi

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 8/10

proses pembauran dan akulturasi turun temurun. misalnya bapak si

„a‟ sbg wni tapi anaknya warga negara malaysia, serta sebaliknya.

akses dua negara ini adalah 15 menit-an via darat (tanpa paspor,

cukup naik ojek), atau lewat laut yg biasa ditempuh normal 30 menit-

an dgn sampan bermotor (nelayan).

Konflik dan perseteruan mengenai wilayah antara Indonesia

dan Malaysia bukanlah kali pertama, sudah tercatat beberapa

wilayah khususnya daerah perbatasan menuai perseteruan, yang

paling memprihatinkan adalah Pulau Sipadan dan Ligitan yang

diambil oleh Malaysia beberapa waktu lalu.Dan memang Lokasi

Camar Bulan Kalimantan Barat ini merupakan daerah rawan karena

merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysia.

8. Konflik yang terjadi di Mesuji

Konflik yang terjadi di Mesuji pada dasarnya adalah kurangnya

peraturan dan penegakan hukum mengenai agraria. Kasus ini

bermulai ketika pada tahun 1994, PT Barat Selatan Makmur 

Investindo (BSMI) melakukan perjanjian dengan warga. Perjanjian itu

berisi pengelolaan lahan warga seluas 1.700 hektar oleh PT BSMI

sebagai lahan plasma. Namun, timbul kerusakan sehingga

perusahaan mengklaim telah mengganti rugi lahan warga sebesar Rp

75.000 per hektar. Ganti rugi ini hanya berupa 5000 lahan dan

sisanya dianggap sebagai rekognisi. Warga pun menuntut lahan yang

telah dikuasai perusahaan agar dikembalikan kepada warga.

 Akhirnya, kekerasan pun terjad dengan korban dari kedua belah

pihak, baik warga maupun PT BSMI.

Konflik yang terjadi di Mesuji merupakan bentuk

ketidakharmonisan yang terjadi antara masyarakat, pemerintah, dan

investor. Perusahaan yang telah menguasai lahan memiliki tanggung

 jawab sepenuhnya terhadap kesejahteraan warga di sekitarnya.

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 9/10

Selama ini, PT BSMI tidak pernah menyelenggarakan progam

corporate social responsibility  (CSR). Namun, justru menggunakan

cara-cara kekerasan ketika mengalami benturan kepentingan dengan

warga.

Pemerintah dan aparat keamanan pun hendaknya menyikapi

setiap masalah agraria dengan sangat berhati-hati. Perizinan

terhadap penggunaan kawasan perhutanan seharusnya

mempertimbangkan aspek kehidupan sosial masyarakat sekitarnya.

SK Menhut No. 785/1993 dianggap sebagai akar permasalahan yang

terjadi di Mesuji, yang memberikan izin operasional kepada PT Silva

Inhutani Lampung. Selain itu, aparat keamanan pun harus bersikap

netral dalam setiap pengamanan konflik antara perusahaan dan

masyarakat. Sehingga tidak ada kecurigaan terhadap aparat

keamanan seperti kejadian tewasnya warga Sungai Sodong yang

dalam kondisi luka tembak.

B. Contoh Kasus Geostrategi

1. IMPOR KACANG KEDELAI TERHADAP KETAHANAN PANGANNASIONAL

Tingginya tingkat ketergantungan impor kacang kedelai indonesia dan

semakin dominannya impor kacang kedelai di pasaran domestik menimbulkan

berbagai permasalahan. Pada tingkat petani, permasalahn timbul antara lain di

akibatkan oleh harga kacang kedelai impor yang relatif lebih murah di bandingkan

dengan harga kacang kedelai lokal. Akibatnya, dengan biaya produksi yang

masih tinggi, para petani tidak sanggup menetapkan harga yang sesuai agar 

dapat bersaing dengan kacang kedelai impor. Banyak di antaranya mengalami

kerugian dan akhirnya lebih memilih menanam komoditas lain yang relatif dapat

mendatangkan keuntungan.

7/27/2019 Kasus Geopolitik Dan Geostrategi

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-geopolitik-dan-geostrategi 10/10

2. OPERASI HUTAN LESTARI, KOMPAS, KAMIS, 15 DESEMBER

2005 POLISI SITA 2.600 METER KUBIK KAYU ILEGAL

Praktik penebangan dan perdagangan kayu ilegal di wilayah

Kalsel belum juga surut. ini terbukti dari hasil operasi yang dilakukan

pihak kepolisian dengan sandi Operasi Hutan Lestari Intan 11 selama

sepuluh had tcrakhir yang berhasil menyita 2.600 meter kubik kayu

olahan. Sebagian besar kayu itu diduga berasal dari kegiatan

penebangan liar di daerah Pegunungan Meratus. Selain menyita

ribuan meter kubik kayu, polisi menetapkan 73 tersangka. Kcpala

Dinas Kehutanan Kalsel, Soni Partono, mcnycbutkan kcrugian ncgara

yang bisa diselamatkan mencapai Rp3,7 miliar. Penyitaan Kayu Ilegal

di Kalimantan Tahun 2005.

3. KOMPAS, KAMIS, 15 DESEMBER 2005 INDOFOOD PHK 3.500

KARYAWAN

Produsen makanan olahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

akan memberhentikan sedikitnya 3.500 karyawannya dalam tahun ini

untuk efisiensi. Hingga Oktober lalu telah diberhentikan 2.900

karyawan dengan total pesangon Rpl30 miliar. Indofood menargetkan

pengurangan dari 50 ribu menjadi 46 ribu hingga 46,5 ribu orang

dalam tahun 2005. Laba Usaha Indofood Sukses Makmur Tbk.