kasus audit.pdf

11
1 CASE 4.2 Comptronix Corporation Identifikasi Faktor Resiko Bawaan dan Resiko Pengendalian Tujuan Pembelajaran 1) Memahami bagaimana seorang manager dapat memanipulasi laporan keuangan 2) Mengetahui factor kunci resiko bawaan yang dapat meningkatkan potensi kecurangan laporan keuangan 3) Mengetahui factor kunci resiko pengendalian yang dapat meningkatkan potensi kecurangan laporan keuangan 4) Memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang efektif untuk mengawasi tindakan eksekutif puncak 5) Identifikasi tanggungjawab auditor untuk mengatasi resiko manajemen yang mengesampingkan pengendalian internal. Landasan Teori Model Resiko Audit : PDR = AAR / (IR × CR) Dimana : PDR Planned Detection Risk (Resiko Deteksi) AAR Acceptable Audit Risk ( Resiko Audit yang Dapat Diterima) IR Inheren Risk (Resiko Bawaan) CR Control Risk (Resiko Bawaan) Resiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi. Resiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap kemungkinan salah saji yang material, dengan asumsi tidak terdapat pengendalian internal yang terkait. Penilaian terhadap risiko bawaan meliputi evaluasi faktor-faktor yangdapat menyebabkan salah saji pada suatu asersi. Sebagai contoh, perhitunganyang rumit lebiih mungkin menimbulkan salah saji dibandingkan dengan perhitungan sederhana. Bisa kita sebut risiko bawaan merupakan risiko yang melekat pada suatu akun.

Upload: refinia-widiastuty

Post on 01-Jan-2016

1.221 views

Category:

Documents


76 download

DESCRIPTION

kasus audit Comptronix

TRANSCRIPT

Page 1: kasus audit.pdf

1

CASE 4.2

Comptronix Corporation

Identifikasi Faktor Resiko Bawaan dan Resiko Pengendalian

Tujuan Pembelajaran

1) Memahami bagaimana seorang manager dapat memanipulasi laporan keuangan

2) Mengetahui factor kunci resiko bawaan yang dapat meningkatkan potensi kecurangan

laporan keuangan

3) Mengetahui factor kunci resiko pengendalian yang dapat meningkatkan potensi

kecurangan laporan keuangan

4) Memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang efektif untuk mengawasi tindakan

eksekutif puncak

5) Identifikasi tanggungjawab auditor untuk mengatasi resiko manajemen yang

mengesampingkan pengendalian internal.

Landasan Teori

Model Resiko Audit :

PDR = AAR / (IR × CR)

Dimana :

PDR Planned Detection Risk (Resiko Deteksi)

AAR Acceptable Audit Risk ( Resiko Audit yang Dapat Diterima)

IR Inheren Risk (Resiko Bawaan)

CR Control Risk (Resiko Bawaan)

Resiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi salah saji

material yang ada dalam suatu asersi.

Resiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap kemungkinan salah saji yang

material, dengan asumsi tidak terdapat pengendalian internal yang terkait. Penilaian terhadap

risiko bawaan meliputi evaluasi faktor-faktor yangdapat menyebabkan salah saji pada suatu

asersi. Sebagai contoh, perhitunganyang rumit lebiih mungkin menimbulkan salah saji

dibandingkan dengan perhitungan sederhana. Bisa kita sebut risiko bawaan merupakan risiko

yang melekat pada suatu akun.

Page 2: kasus audit.pdf

2

Resiko Pengendalian adalah risiko terjadi kegagalan pengendalian internal yang tidak

bisa mencegah salah saji material yang mungkin terjadi di suatu asersi dengan tepat waktu.

Ingat bahwa risiko pengendalian melibatkan sistem pengendalian internal suatu entitas, ketika

sistem pengendalian internal suatu entitas itu baik (efektif) maka risiko pengendalian akan

rendah, sebaliknya jika sistem pengendalian suatu entitas tersebut tidak bagus atau jelek

(tidak efektif) maka risiko pengendalian akan tinggi.

Resiko Audit berarti auditor menerima ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan

audit. Auditor harus menyadari bahwa ada ketidakpastian mengenai kualitas bahan bukti,

keefektifan pengendalian internal klien dan ketidaksiapan apakah laporan keuangan memang

telah disajiakn secara wajar setelah diaudit.

Resiko audit yang diterima adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima

laporan keuangan salah saji material, walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa

pengecualian telah diberikan. Resiko audit sering disepadankan dengan keyakinan audit atau

resiko audit yang dapat diterima.

Bukti audit yang merupakan pendukung auditor untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuangan klien tentu terdapat hubungannya dengan risiko audit.Ketika auditor ingin

mencapai tingkat risiko audit yang rendah untuk klien tertentu, maka auditor memerlukan

sebuah bukti yang banyak atau besar untuk memenuhi keyakinan yang memadai. Konsep

resiko audit terutama sangat penting saat mempertimbangkan tingkat yang tepat untuk resiko

deteksi ketika merencanakan prosedur audit untuk mengaudit suatu asersi. Semakin rendah

penilaian resiko bawaan dan resiko pengendalain, semakin tinggi tingkat yang dapat diterima

untuk resiko deteksi.

Ringkasan Kasus

Pelaku :

CEO/Chairman of Comptronix : William J. Hebding

COO/President of Comptronix : Allen L. Shifflet

Controller/Treasure : J.Paul Medlin

Pusat usaha Comptronix berada di Guntersville, kota dengan penduduk sekitar 7000

orang. Perusahaan ini melakukan usaha di bidang elektronik dan produk utamanya adalah

papan sirkuit untuk computer dan alat-alat kesehatan. Comptronix memperkerjakan sekitar

1800 orang karyawan di tiga lokasi dan merupakan salah satu perusahaan besar di

Guntersville.

Page 3: kasus audit.pdf

3

Semuanya tampak baik di Comptronix sampai keluar berita pada tanggal 25 November

1992 bahwa telah terjadi kecurangan di dalam perusahaan. Muncul laporan bahwa tiga

eksekutif puncak perusahaan telah meningkatkan laba perusahaan selama tiga tahun terakhir

dengan cara melebih-lebihkan asset dan laba perusahaan dengan cara mencatat transaksi

fiktif. Hal ini terungkap ketika para eksekutif tersebut secara mengejutkan mengaku kepada

dewan perusahaan .

Menurut SEC (The Securities and Exchange Commission’s), kecurangan ini dimuali

segera setelah perusahaan go public pada tahun 1989. Mereka memulai skema penipuan

dengan cara memanipulasi laporan kuartalan pada tahun 1989. Mereka melakukan salah saji

pada laporan keuangan tersebut dengan secara tidak tepat mentransfer biaya tertentu dari

harga pokok penjualan ke akun persediaan. Hal tersebut memungkinkan mereka

meningkatkan nilai persediaan dan menurunkan nilai harga pokok penjualan kuartalan yang

pada gilirannya akan menaikkan nilai laba kotor dan laba bersih untuk periode tersebut. Para

eksekutif tersebut sukses memanipulasi laporan keuangan kuartalan mereka karean laporan

tersebut tidak diaudit. Dan untuk menutupi kecurangan mereka tersebut pada laporan

keuangan akhir tahun, para eksekutif tersebut menyusun rencana untuk menutupi transfer

biaya yang tidak sesuai tersebut. Mereka memutuskan untuk menghapus transfer biaya dari

akun persediaan sebelum akhir tahun. Mereka mentransfer biaya tersebut kembali ke akun

harga pokok penjualan. Untuk setiap transfer yang dilakukan, mereka membukukan

penjualan produk fiktif dan piutang fiktif yang terkait. Begitu para top eksekutif ini berhasil

melakukan manipulasi penjualan dan piutang fiktif akhir tahun, mereka kemudian mulai

mencatat penjualan kuartalan fiktif dengan cara yang sama.

Pertanyaan :

1) Standar audit profesional menyajikan model audit resiko, yang mana digunakan untuk

menentukan sifat, waktu dan jangkauan prosedur audit. Jelaskan komponen dari

model audit resiko tersebut dan diskusikan bagaimana perubahan disetiap komponen

dapat mempengaruhi kebutuhan auditor terhadap bukti.

2) Salah satu komponen dari model audit resiko adalah resiko bawaan. Jelaskan faktor-

faktor yang khusus yang dievaluasi oleh auditor ketika menilai resiko bawaan.

Dengan melihat kebelakang, apa faktor resiko bawaan yang tersaji selama audit tahun

1989 hingga tahun 1992

Page 4: kasus audit.pdf

4

3) Komponen lain dari model audit resiko adalah resiko pengendalian. Jelaskan lima

komponen pengendalian internal. Karakteristik apa dari pengendalian internal

Comptronix yang meningkatkan resiko pengendalian untuk audit tahun 1989 -1992

4) Dewan direksi dan komite auditnya dapat menjadi mekanisme corporate governance

yang efektif.

a. Diskusikan pro dan kontra dari diizinkannya direktur didalam perusahaan

untuk duduk di dewan. Jelaskan tanggungjawab khusus dari komite audit

b. Apa kekuatan dan kelemahan yang tersaji berkaitan dengan diwan direksi

Comptronix dan komite auditnya

5) Perusahaan publik harus membuat laporan keuangan triwulan dalam bentuk 10-Qs,

yang harus diperiksa oleh auditor eksternal perusahaan. Jelaskan secara singkat

persyaratan utama dari Standar Audit (AU) Seksi 722, Informasi Keuangan Interim.

Kenapa tidak semua perusahaan menyuruh auditornya untuk melakukan tinjauan tepat

waktu terhadap laporan keuangan interim

6) Jelaskan apakah kamu berpikir kalau tim eksekutif Comptronix pada dasarnya sudah

tidak jujur sedari awal. Bagaimana mungkin untuk orang jujur lainnya ikut terlibat

dalam kecurangan seperti yang terdapat pada Comptronix

7) Standar Audit (AU) seksi 316, Pertimbangan Kecurangan didalam audit laporan

keuangan mencatat bahwa tiga kondisi biasanya ada ketika kecurangan terjadi. Telaah

standar otoritatif untuk auditor ( dimana tersedia bebas di website AICPA

diselenggarakan oleh SAS atau AU – www.aicpa.org) dan buat ringkasan singkat

setiap kondisi kecurangan tersebut. Sebagai tambahan, berikan contoh dari kasus

kecurangan Comptronix untuk tiap kondisi

8) Standar Audit (AU) seksi 316, Pertimbangan Kecurangan dalam audit laporan

keuangan, mencatat bahwa terdapat kemungkinan manajemen mengesampingkan

pengendalian yang harus terjadi di setiap audit dan karena itu auditor harus

memasukkan prosedur audit di setiap audit untuk mengatasi resiko tersebut.

a. Apa yang kamu pikirkan yang dimaksud dengan istilah “manajemen

mengenyampingkan”

b. Buat dua contoh dimana manajemen pengenyampingkan pengendalian pada

kecurangan Comptronix

c. Telaah AU seksi 316 untuk mengidentifikasi tiga respon auditor yang

diperlukan untuk lebih mengatasi resiko manajemen mengesampingkan

pengendalian internal.

Page 5: kasus audit.pdf

5

Jawaban

1) Komponen model resiko audit terdiri dari :

Resiko Inheren/Resiko bawaan Adalah ukuran auditor menilai apakah ada salah

saji material dalam laporan keuangan sebelum mempertimbangkan pengendalian

internal. Mengabaikan pengendalian internal, jika auditor menilai bahwa

kemungkinan salah saji material tinggi, auditor akan menganggap bahwa resiko

bawaannya tergolong tinggi. Bisa kita bilang bahwa resiko bawaan itu merupakan

resiko yang melekat pada suatu akun.

Resiko pengendalian. Adalah ukuran auditor menilai kemungkinan bahwa sistem

pengendalian internal klien tidak dapat mencegah atau mendeteksi salah saji

material melebihi tingkat yang dapat ditoleransi. Dalam menilai tingkat

pengendalian internal, auditor akan menilai efektifitas sistem pengendalian

internal perusahaan selama auditnya, misalnya melalui kuesioner. Semakin

rendah efektivitas internal kontrol semakin besar frekuensi kesalahannya.

Resiko deteksi, adalah ukuran auditor menilai kemungkinan bahwa auditor tidak

akan dapat mendeteksi salah saji material.

Model resiko audit (Audit Risk Model), sebagai berikut :

DR = AR / (IR × CR)

Keterangan : AR adalah resiko audit (Audit Risk)

IR adalah resiko bawaan (Inheren Risk)

CR adalah resiko pengendalian (Control Risk)

DR adalah resiko deteksi (Detection Risk)

Hubungan resiko dengan bukti audit adalah mengenai kuantitas. Ketika auditor ingin

mencapai tingkat resiko audit yang rendah untuk klien tertentu, maka auditor memerlukan

bukti yang banyak untuk memenuhi keyakinan yang memadai.

2) Resiko bawaan adalah ukuran auditor menilai apakah ada salah saji material dalam

laporan keuangan sebelum mempertimbangkan efektivitas pengendalian internal.

Selain faktor yang berhubungan dengan pernyataan tersebut, auditor juga

memperhitungkan :

Sifat bisnis dan industri

Integritas manajemen

Page 6: kasus audit.pdf

6

Keberadaan pihak terkait

Kurangnya modal kerja yang cukup untuk melanjutkan operasi usaha

Ukuran saldo akun.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, penilaian profesional harus diterapkan

oleh auditor. Contoh akun yang menimbulkan resiko bawaan rendah seperti sekuritas yang

diperdagangkan atau aset tetap.

Faktor-faktor resiko bawaan yang tersaji selama audit laporan keuangan Comptronix :

Pembelian peralatan fiktif

Suatu audit yang termasuk pemeriksaan fisik peralatan Comptronix mungkin telah

mengungkapkan suatu aset yang diakui tidaklah ada atau usia dan penyusutan

peralatan tidaklah sesuai dengan nilai bukunya.

Akun pembayaran yang fiktif untuk peralatan

Selain audit dengan cara pengungkapan ketediaan pembelian peralatan tertentu,

auditor juga dapat mengaudit catatan cek dan laporan bank untuk melihat dimana dan

oleh siapa cek tersebut dicairkan. Hal ini akan mengungkapkan bahwa cek tidak

pernah dicairkan oleh pihak ketiga, pihak luar, namun dicairkan oleh pihak internal

Piutang dan penjualan fiktif

Dengan cara yang sama seperti pada rekening fiktif peralatan, auditor bisa memeriksa

persediaan untuk memverifikasi penurunan persediaan barang untuk dijual serta

pembayaran oleh pelanggan. Hal ini akan mengungkapkan kurangnya penjualan dan

tidak adanya dana dari pihak luar yang masuk ke rekening Comptronix untuk

melakukan pembayaran.

Pendekatan lain yang bisa dilakukan auditor yaitu mencocokkan penjualan dengan surat

pesanan dan faktur. Auditor akan menyadari bahwa tidak ada catatan untuk penjualan palsu

karena sebenarnya tidak ada penjualan yang direalisasikan.

3) Resiko pengendalian merupakan penilaian auditor terhadap sistem pengendalian

internal perusahaan. Hal ini juga mencakup sikap dan keahlian direksi dan

manajemen terhadap internal kontrol. Jika pengendalian resiko tinggi maka jumlah

prosedur substantif yang harus dilakukan juga meningkat.

Komponen pengendalian internal terdiri dari :

Lingkungan pengendalian

Penilaian resiko

Page 7: kasus audit.pdf

7

Aktivitas pengendalian

Informasi dan komunikasi

Pemantauan

Lingkungan pengendalian menetapkan suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi

keadaan orang-orangnya akan pentingnya pengendalian. Umumnya lingkungan pengendalian

terwujud dalam pernyataan tertulis menjadi kode etik.

Penilaian resiko paling tepat digambarkan sebagai cara untuk mengidentifikasi dan

menganalisis resiko internal dan eksternal untuk pencapaian tujuan pengendalian pelaporan

keuangan. Kegiatan pengendalian dikembangkan untuk memperlihatkan tujuan pengendalian

dan meminimalkan resiko yang teridentifikasi.

Informasi dan komunikasi dari manajemen kepada karwayan harus jelas dan harus

menekankan bahwa tanggung jawab kontrol harus dianggap serius . Karyawan harus

memahami perannya dalam sistem pengendalian internal . Dengan demikian perusahaan

dapat mengidentifikasi metode dan prosedur dimana informasi yang tepat diberikan kepada

orang yang tepat .

Pemantauan proses ( internal atau eksternal ) dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dari

sistem pengendalian internal dari waktu ke waktu.

Pada Comptronix berbagai faktor meningkatkan risiko pengendalian bagi perusahaan .

seperti sistem akuntansi bisa dilewati oleh manajemen dengan entri pengguna tidak wajar .

Hal ini meningkatkan risiko kontrol seperti memberikan kewenangan tidak terbatas kepada

manajemen puncak untuk mengubah dan memanipulasi account . Juga pengeluaran kas bisa

disetujui oleh manajemen hanya berdasarkan faktur . Akhirnya sistem komputerisasi

akuntansi di departemen pengiriman , yang merupakan perangkat pengendalian internal yang

baik , dapat diakses dan dimanipulasi oleh controller . Dalam ringkasan manajemen memiliki

terlalu banyak wewenang untuk masuk dan mengubah sistem akuntansi elektronik

perusahaan , sementara tidak ada pemeriksaan ganda di tempat untuk memverifikasi dan

mengendalikan perubahan secara manual di dalam sistem.

4) a.Direksi internal di dewan dapat memfasilitasi efektivitasnya dengan membangun

hubungan yang kuat antara dewan dan bisnis harian. Namun , direktur internal juga dapat

mengganggu independensi dewan ketika itu berkaitan dengan kepentingan pribadi . Misalnya,

kemampuan dewan untuk menetapkan bonus yang dikaitkan dengan kinerja dan gaji

manajemen dan hal tersebut secara langsung juga berkaitan dengan kinerja direksi internal di

manajemen perusahaan. Kepentingan dewan dan manajemen dapat menjadi lebih selaras

Page 8: kasus audit.pdf

8

ketika manajemen memiliki sebagian dari perusahaan. Memberikan manajemen bagian dari

perusahaan berarti bahwa sekelompok pemegang saham adalah pengelola perusahaan.

Tanggung jawab komite audit dapat diringkas sebagai membantu direksi dalam

memverifikasi :

Integritas laporan keuangan perusahaan

Independensi, integritas, kualifikasi dan kinerja auditor eksternal

Kinerja fungsi audit internal perusahaan

Kesesuaian sistem pengendalian internal

Pemantauan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan serta kode etik.

b.Tingginya persentase direksi internal yang berada di dewan direksi merupakan

kelemahan yang cukup besar. Selain itu lima direksi tersisa diluar dewan direksi juga

mengganggu independensi dewan direksi. Hal tersebut karena dua dari mereka memiliki

afiliasi yang dekat dengan manajemen, yang lain memiliki hubungan yang tidak jelas jika

dilihat sekilas namun demikian tetap miliki hubungan yang substansial. Satu, sebagai contoh

adalah mitra diperusahaan modal ventura yang kepemilikannya dimiliki 5% oleh

Comptronix. Tampaknya empat pertemuan tahunan dewan direksi tidaklah cukup untuk

melakukan kontrol atas manajemen.

Mengenai komite audit, dapat dikatakan bahwa itu komite audit yang ada tidak

independen atau berkualitas. Para anggota komite, dua diluar dan satu direktur abu-abu yang

diambil dari dewan direksi yang sudah dievaluasi tidak independen. Selain itu, tidak ada

anggota komite audit yang memiliki latar belakang akuntansi atau pelaporan keuangan,

karena itu kurang keahlian dan pengalaman dalam fungsinya sebagai komite audit

5) SEC mengharuskan semua perusahaan publik untuk memiliki laporan keuangan

triwulanan yang telah diperiksa oleh auditor eksternal secara tepat waktu . SAS No 71

memberikan panduan tentang sifat, waktu , dan luas prosedur untuk diterapkan oleh akuntan

independen dalam melakukan review atas informasi keuangan interim . Tujuan dari tinjauan

atas informasi keuangan interim adalah untuk menentukan apakah modifikasi material harus

dibuat agar sesuai dengan GAAP.

Dalam melakukan tinjauan atas informasi keuangan interim , akuntan harus memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai pengendalian internal klien yang berkaitan dengan

penyusunan laporan keuangan baik interim maupun tahunan.

Perusahaan non-publik tidak diwajibkan untuk melibatkan akuntan independen untuk

melakukan review laporan keuangan interim. Dengan demikian, keputusan perusahaan

Page 9: kasus audit.pdf

9

swasta untuk melibatkan akuntan independen untuk melakukan review atas informasi

keuangan interim adalah keputusan biaya-manfaat. Layanan yang terkait dengan

mendapatkan tinjaun tersebut membutuhkan waktu dan uang. Jika eksekutif puncak dan

dewan direksi tidak percaya manfaat yang diperoleh akan melebihi biaya yang

dikeluarkan,maka mereka tidak mungkin melibatkan akuntan independen.

6) Kecurangan yang terjadi di Comptronix tidaklah terjadi sejak perusahaan tersebut

didirikan namun dimulai ketika perusahaan mulai masuk ke pasar saham. Beberapa orang

berpendapat kecurangan tersebut terjadi karena hilangnya salah satu pelanggan penting pada

tahun 1989 tersebut dan menyebabkan performa perusahaan menjadi berkurang.

Seseorang yang jujur pada awalnya bisa saja terpengaruh dan ikut-ikutan melakukan

kecurangan. Hal tersebut bisa saja dikarenakan keadaan yang mendesak ataupun memang ada

kesempatan untuk melakukan kecurangan dan terdapat keuntungan pribadi dalam melakukan

kecurangan tersebut.

7) Contoh kondisi kecurangan di Comptronix

Insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan –bonus untuk kinerja yang

luar biasa. Perusahaan memberikan insentif saham kepada karyawan kunci

Sebuah kesempatan untuk melakukan penipuan – posisi eksekutif yang dapat

melewati sistem yang ada. Internal kontrol yang tidak memadai. Dewan

direksi yang terdiri dari sebagian besar direktur internal dan kenalannya.

Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan penipuan – membantu

perusahaan terhindar dari melaporkan kerugian bersih

8) a.”management override” dapat didefinisikan sebagai kemungkinan bagi manajemen

untuk menghindari pengendalian internal yang muncul untuk bekerja secara efisien,

dalam rangka untuk memanipulasi catatan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan. System pengendalian internal ini diharapkan dapat berfungsi dengan baik.

b.dua contoh dimana manajemen mengenyampingkan kontrok yang terjadi pada

kecurangan Comptronix :

Para eksekutif mampu melewati sistem akuntansi yang ada . Mereka bisa merekam

jurnal penjualan dan pembelian fiktif secara manual menciptakan beberapa nomor pesanan

pelanggan dan jumlah yang tidak ada dan jelas tidak diperiksa silang dengan sistem internal

lainnya , seperti order- atau sistem persediaan pelanggan. Ianya dimungkinkan untuk

Page 10: kasus audit.pdf

10

mencatat pembelian fiktif tanpa membuat dokumen yang diperlukan atas pembelian tersebut.

Pengendalian internal gagal untuk mendeteksi ketidakteraturan tersebut.

Contoh lainnya adalah adanya kemungkinan terjadi kelemahan pada sistem kontrol atas

pengeluaran kas. Dengan faktur vendor fiktif, itu memungkinkan seorang akuntan petugas

hutang menyiapkan cek tanpa ada keharusan untuk crosscheck apakah pengiriman barang

benar-benar terjadi atau nomor pesanan yang dihasilkan oleh vendor seharusnya ditemukan

pada faktur lain.

c.tiga tanggapan yang dapat dilakukan auditor :

meneliti jurnal dan penyesuaian lainnya untuk bukti salah saji material karena

kecurangan

meninjau estimasi akuntansi yang dapat menyebabkan salah saji material

dikarenakan kecurangan

mengevaluasi alasan bisnis untuk transaksi tidak biasa yang signifikan.

Page 11: kasus audit.pdf

11

DAFTAR PUSTAKA