kasus asp

Upload: mmedyastanti

Post on 16-Jul-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Operasi Dua Blok Migas Dihentikan Jakarta - Dua kontraktor kontrak kerjasama di sektor minyak dan gas bumi yakni Pertamina Hulu Energi ONWJ dan Santos harus menghentikan kegiatan operasinya untuk sementara waktu. Namun bukan karena ada persoalan melainkan lapangan yang mereka kelola akan menjalani perawatan atau planned shutdown. Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan BP Migas, Gde Pradnyana ditemui di Gedung DPR RI, Senin (3/10). Menurut Gde, perawatan lapangan yang dikelola Pertamina Hulu Energi ONWJ saat ini sedang berlangsung. Namun diperkirakan hari ini pengerjaannya bisa selesai, dan diharapkan besok, Selasa (4/10)) sudah mulai beroperasi kembali. " Perawatannya sudah berlangsung sejak 27 September 2011. Hari ini diperkirakan selesai, karena perawatannya cuma satu minggu," jelasnya. Dikatakan Gde, penghentian sementara tersebut tentu saja berpengaruh terhadap produksi minyak sekitar 6.000 ribu barel per hari (bph). " Memang produksinya turun, tapi tidak berlangsung lama sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi minyak nasional," ternag Gde. Sementara itu lanjut Gde, untuk lapangan yang dikelola Santos perawatannya baru akan dilakukan pada pertengahan Oktober ini. " Diperkirakan akan berlangsung selama tiga minggu, bahkan bisa sampai satu bulan," pungkasnya.(Yud/jpnn) sumber: http://www.jpnn.com/read/2011/10/03/104594/Operasi-Dua-Blok-Migas-Dihentikan-

Operasi 4 pembangkit tenaga BBM dihentikanOleh Nurbaiti JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana menghentikan pengoperasian empat pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa mulai pertengahan tahun ini, untuk mencapai target penghematan penggunaan bahan bakar paling sedikit 1 juta kiloliter (kl) per tahun. Keempat pembangkit yang akan dihentikan tersebut, yakni PLTG Tambak Lorok berkapasitas 1.000 MW, PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Tanjung Priok. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengemukakan selama ini keempat pembangkit yang banyak menyedot penggunaan BBM tersebut memasok listrik ke berbagai kawasan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya melalui sistem jaringan 500 kV yang disupplai dari PLTU Suralaya dan PLTU Paiton. Mulai pertengahan tahun ini, keempat pembangkit yang banyak menyedot BBM itu akan kita matikan dan dijadikan sebagai cadangan saja. Ini yang saya sebut pembunuhan berencana, untuk menghemat pemakaian BBM paling sedikit 1 juta kiloliter per tahun, tutur dia, hari ini Sebagai gantinya, jelas dia, pasokan listrik pembangkit tersebut akan dipasok dari gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) dan trafo interbus transformer (IBT) tambahan yang sedang dalam proses pembangunan. Bila saat ini kawasan Semarang mendapatkan pasokan listrik dari PLTG Tambak Lorok, lanjut dia, nantinya digantikan oleh GITET Ungaran melalui jaringan 500 kV, dengan menambah jumlah satu unit IBT sehingga menjadi tiga IBT. Ini [tiga IBT] kira-kira bisa 400 MW. Begitu Semarang mengambil dari GITET Ungaran, maka

Tambak Lorok yang memproduksi listrik 1.000 MW, bisa dikurangi 400 MW dan dimatikan salah satu mesinnya. Berarti menghemat BBM 400 MW. Ini besar sekali, hampir 1 juta kl per tahun. Selain itu, dia menambahkan, kebutuhan listrik untuk kawasan Semarang juga akan terpenuhi dengan adanya tambahan pasokan sebesar 600 MW dari PLTU Rembang 2x300 MW, melalui sistem 150 kV. Berarti untuk Semarang itu mendapatkan pasokan listrik 1.000 MW, di mana 400 MW dari sistem 500 kV melalui GITET Ungaran dan yang 600 MW dari Rembang. Pada pertengahan 2011, [PLTG Tambak Lorok] sudah bisa dimatikan semua. Penghematan itu minimal Rp1 triliun, untuk Semarang saja. Menurut Dahlan, upaya penghematan serupa juga akan dilakukan untuk pasokan listrik di kawasan Jakarta yang lebih banyak ditopang dari PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Tanjung Priok. Dia memaparkan PLN akan menambah tujuh GITET, di antaranya di Gandul, Bekasi, Cibatu, dan Depok untuk menggantikan pasokan listrik dari ketiga pembangkit BBM tersebut. Sekarang [tujuh GITET] dalam proses pemasangan semuanya. Dalam tahun ini akan selesai, sehingga penggunaan BBM PLN bisa diturunkan, jelasnya. Terkait upaya penghematan penggunaan BBM pembangkit yang dilakukan PLN, Dahlan membantah hal itu terkait dengan perkembangan harga minyak dunia yang terus mengalami kenaikan. Dia mengakui kenaikan harga minyak dunia memang akan berpengaruh terhadap peningkatan subsidi listrik. Hanya saja, kenaikan subsidi dan tarif listrik sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah bersama DPR. Ya, pasti subsidi akan meningkat, tetapi itu urusan pemerintah dan DPR karena harga minyak mentah itu di luar kemampuan PLN untuk mengendalikannya. Lagi pula, kata Dahlan, target penurunan penggunaan BBM pembangkit itu sudah menjadi program 2011 perusahaan listrik pelat merah itu. Tidak ada hubungannya dengan kenaikan harga minyak dunia. Kita memang menargetkan pengurangan penggunaan BBM turun terus dari tahun ke tahun, paling sedikit 1 juta kl, kata Dahlan. Seperti diketahui, realisasi konsumsi BBM PLN pada 2010 mencapai 9,2 juta kl atau naik sebesar 2,8 juta kl dibandingkan dengan target awal sebesar 6,4 juta kl.(aph) sumber: http://www.bisnis.com/articles/operasi-4-pembangkit-tenaga-bbm-dihentikan

Resahkan Warga dan Rusak Lingkungan, Operasi Tiga Lokasi Galian C DihentikanMedan, (Analisa). Meresahkan warga dan dinilai merusak lingkungan hidup, Sat Reskrim Polresta Medan menggerebek tiga lokasi galian C (pengerukan tanah) yang beroperasi di tanah eks PTPN II Desa Patumbak II Kecamatan Patumbak Deli Serdang, Selasa (3/1) sore. Penggerebekan yang dipimpin langsung Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga didampingi Kabag Ops Kompol Yusfi Munif, Kasat Reskrim Kompol M Yoris MY Marzuki, Kasat Intelkam Kompol Ahyan beserta seluruh Kanit dan Panit di Sat Reskrim menyita 10 alat berat (beko) dengan melakukan pemasangan policeline saat alat tersebut bekerja melakukan pengerukan. Supaya sepuluh alat berat perusak lingkungan tersebut tidak berfungsi polisi juga mencabut cheap komputer pada alat yang bernilai ratusan juta tersebut. Polisi juga memeriksa dua pekerja yang bertugas sebagai mandor atau pengkoordinir pengiriman bahan galian . Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga kepada wartawan ketika ditemui di lokasi, Selasa sore mengutarakan penggerebekan ini dilakukan pihaknya guna menindak lanjuti laporan masyarakat sekitar lokasi yang merasa resah akan keberadaan galian C tersebut.

Sebab, akibat banyaknya galian C yang beroperasi di kawasan tersebut, menyebabkan jalan rusak dan berdebu bila musim kemarau bahkan berlumpur dan licin bila musim hujan tiba, akibat tanah liat kerukan yang jatuh ke jalan raya saat truk pembawa tanah galian melintas. Berdasarkan pengaduan warga ini Polresta Medan lalu melakukan penyelidikan hingga akhirnya menggerebek tiga lokasi pengerukan di Desa Patumbak II. Disita "Rencananya kesepuluh alat berat tersebut disita dan diserahkan ke Satpol PP DeliSerdang," ujar Kapolresta Medan sembari mengutarakan pihaknya sudah memeriksa pengelola galian C berinisial P dan menetapkannya sebagai tersangka. Penggerebekan ini, ungkap Kapolres, selain menindak lanjuti laporan masyarakat juga mengacu pada pelanggaran Perda Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan para pengusaha galian C serta tindakan pengrusakan lingkungan yang melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup. Guna mendudukkan kasus agar bisa diproses secara hukum pidana, ungkap Kapolres, Polresta Medan akan mendatangkan saksi ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) guna mengetahui keterkaitan galian C serta pengaruhnya pada kerusakan lingkungan dan alam. "Apalagi, tiga lokasi yang digerebek ini merupakan galian C illegal jadi menguatkan tindakan polisi melakukan penggerebekan," tukas Kapolres sembari menginstruksikan kepada Kanit Tipiter Sat Reskrim AKP Rahmat Gaol Hasibuan memintai keterangan sejumlah warga sekitar guna menguatkan dakwaan pelanggaran lingkungan. Dalam kesempatan tersebut Kapolresta Medan juga mengutarakan pihaknya tidak menangkapan dan menarget para pekerja tetapi men-TO para pemilik dan pengelola galian C gunga menghentikan operasi galian C tersebut. Mendukung Sementara itu, pihak PTPN II yang tiba di lokasi kepada wartawan sangat mendukung Polresta Medan menghentikan aktivitas para pengeruk tanah yang dilakukan di area eks PTPN II. "Kami sudah lama melaporkan hal ini kepada pihak berwenang namun tidak ditanggapi," tukasnya. Bedasarkan pantauan Analisa, dampak beroperasinya galianC di kawasan Patumbak dan sekitarnya, hampir di sepanjang jalan yang setiap harinya dilintasi truk pembawa tanah galian rusak dan berdebu. Bahkan dibeberapa ruas jalan yang basah bekas genangan air hujan menjadikan jalan tersebut menjadi licin bahkan takjarang mengambil korban pengendara sepedamotor jatuh tergelincir. (aru) sumber: http://www.analisadaily.com/news/read/2012/01/04/28988/resahkan_warga_dan_rusak_lingkungan _operasi_tiga_lokasi_galian_c_dihentikan/#.TyBG9oFtw4o

8 Operasi Tambang Samarinda Dihentikan TRIBUN-MEDAN.com, SAMARINDA - Delapan (8) perusahaan tambang batu bara untuk sementara waktu dihentikan operasinya. Keputusan itu berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Samarinda serta Dinas Pertambangan (Distamben) Samarinda. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail usai pertemuan dengan 55 perwakilan perusahaan tambang di Samarinda yang dilangsungkan di Ruang Rapat Utama Balaikota, Rabu (25/1). Pertemuan ini dhadiri sekitar 85 persen dari seluruh perusahaan yang diundang pemerintah kota. Dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap 55 perusahaan tersebut, maka BLH membagi kategori perusahaan menjadi 4 bagian. Pertama, sepuluh (10) perusahaan masuk kategori yang tetap berjalan operasinya tetapi tetap akan dikawal dalam pembinaan oleh BLH dan Distamben. 10 perusahan kegiatannya dianggap masih bersebuai dengan ketentuan lingkungan hidup dan pertambangan. Kedua, perusahaan yang tidak aktif sebanyak enam (6) perusahaan. Ketiga, 31 perusahaan masuk dalam kategori mendapat surat peringatan tertulis untuk melakukan percepatan perbaikan lingkungan. 31 perusahan ini tetap dapat beroperasi sambil melakukan perbaikan lingkungan. Dan keempat adalah 8 perusahaan masuk kategori yang untuk sementara waktu dihentikan aktifitas produksinya. Dalam hal ini, Distamben tidak akan melayani pengurusan Surat Tanda Asal Barang (SKAB) perusahaan. Dalam kategori 4, perusahaan juga tidak diperkenankan menitipkan hasil produksinya ke perusahaan lain. Delapan (8) perusahan ini dianggap sangat tertingggal dari sisi perbaikan lingkungan. Penghentian sementara dilakukan agar perusahaan lebih berkonsentrasi melakukan perbaikan lingkungan. "Yang 8 perusahaan ini tidak bisa menitipkan produksinya ke perusahaan lain. Kemudian aktifitas tambangnya tidak bisa bergerak, tetapi aktifitas memperbaiki lingkungannya tetap jalan. Diberikan batas waktu yang diberhentikan sementara 1 bulan untuk memperbaiki lingkungan. 1 bulan untuk menunjukkan keseriusan langkah - langkah perbaikan. Tapi kalau dalam 1 bulan tidak ada respon dan kemajuan yang signifikan maka IUP (Izin Usaha Pertambangan) akan dicabut," kata Wawali. (*) Editor : Sofyan Akbar Sumber : Tribun Kaltim http://medan.tribunnews.com/2012/01/25/8-operasi-tambang-samarinda-dihentikan Suparman Minta Operasi RAPP di Pulau Padang Dihentikan Selamanya PEKANBARU - Anggota Komisi B DPRD Riau Suparman SSOs meminta operasi PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) di Pulau Padang dihentikan selamanya. Karena keberadaan Hutan Tanaman Industri (HTI) di pulau tersebut berpotensi merugikan masyarakat pulau tersebut. "Harus dihentikan selamanya (Operasional RAPP di PUlau Padang). Dan masyarakat jangan mau dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain demi kepentingan yang lain pula," ujarnya, Senin (16/1) di ruang kerja.

Dikatakan Suparman, masyarakat harus hati-hati jangan sampai dimanfaatkan pihak-pihak tertentu demi kepentingan lain. Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan saling lempar tanggungjawab terhadap permasalahan di Pulau Padang. "Pemerintah pusat tidak perlu menunggu rekomendasi pemerintah Kabupaten Meranti untuk merevisi SK 327 Tahun 2009 sebagaimana yang dituntut warga Pulau Padang. Stop saja sekarang," himbaunya. Ungkapan Suparman dari Fraksi Golkar ini didukung pula Mahdinur dari Fraksi PKS dan Lampita dari Fraksi PDIP. Mereka sepakat mendorong penghentian operasional HTI PT RAPP di Pulau Padang yang jelas merugikan masyarakat.(yok) sumber: http://riautrust.com/read-1156--operasi-rapp-di-pulau-padang-dihentikan-selamanya.html

Operasi Tambak Dipasena Bakal DihentikanThursday, May 12, 2011 3:32:10 PM Kamis, 05 Mei 2011 | 12:06 WIB TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Perusahaan tambak CP Prima bakal menghentikan operasional anak usahanya PT. Aruna Wijaya Sakti yang mengelola areal tambak Dipasena mulai 7 Mei nanti. Ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3W) Dipasena Nafian Faiz mengemukakan informasi itu kepada Tempo melalui surat elektronik, Rabu, 5 Mei 2011. Dalam surat itu tertulis penghentian operasi untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat konflik dengan petambak plasma yang terus berkepanjangan. Dalam surat tertanggal 2 Mei 2011 itu, Achmad Roswantama, Direktur Utama PT. Aruna Wijaya Sakti, mengemukakan bahwa perusahaan tidak mungkin membiayai sektor yang tidak produktif lagi. Surat yang ditujukan kepada P3W itu juga ditembuskan ke beberapa pihak di antaranya kepada Gubernur Lampung dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Perusahaan tambak yang menjalin kerja sama dengan 7900 petambak plasma di Dipasena Tulangbawang itu mengatakan, penghentian tersebut berakibat terhadap penghentian utang bulanan plasma, pemutusan listrik yang selama ini dimanfaatkan ribuan petambak, menghentikan tebar benur dan penundaan pembayaran sisa hasil usaha kepada petambak. Masih dalam surat itu, Achmad juga mengeluhkan perilaku petambak yang menghadang dan menolak benur dan sarana produksi tambak. Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu Thowilun, tidak ada penghadangan dan penolakan pengiriman benur. Kalau pun ada itu karena udang yang ada di tambak belum bisa dipanen karena perusahaan menolak membeli. Petambak tidak mau merugi, katanya. Selain itu, saat ini, seusai perintah pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, petambak dan perusahaan inti dalam status quo. Kondisi itu sambil menunggu hasil investigasi pemerintah pusat dan daerah mengenai program revitalisasi di aset bekas milik Syamsul Nursalim itu. Petambak masih menunggu keputusan pemerintah. Kami taat itu, ujar Thowilun.

NUROCHMAN ARRAZIE http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2011/05/05/brk,20110505-332298,id.html

Operasi PT Sambas Harus DihentikanEditor : anoa di November 18, 2011 in Daerah, Utama | Tidak Ada Komentar Beritakendari.com-Andoolo-Jumat (18/11/2011) Masyarakat dari Desa Koeno dan Lalowua, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, mendesak agar perusahaan tambang nikel PT Sambas Mineral Mining segera dihentikan. Pasalnya kehadiran perusahaan tersebut, dinilai hanya membawa kesengsaraan bagi masyarakat di dua desa tersebut. Selama tiga hari terakhir ini, warga dari dua desa tersebut melakukan pemblokiran jalan produksi perusahaan tersebut. Hal itu dilakukan, sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap perusahaan yang seolah tidak perduli dengan penderitaan warga. Salah satu warga Desa Koeno, mengaku sejak beroperasinya perusahaan itu, sumber mata air di dua desa tersebut menjadi rusak. Akibatnya air yang mengalir ke rumah-rumah warga yag dulunya sangat jernih, saat ini menjadi kotor dan bahkan sebagian besar warga saat ini mengalami penyakit kulit akibat menggunakan air tersebut untuk mandi. Belum lagi debu yang ditimbulkan mobil perusahaan, cukup mengganggu warga. Bayangkan saja meski penderitaan kami sudah begitu berat akibat kehadiran perusahaan ini, namun pihak perusahaan sendiri tidak ada kepedulian terhadap warga, kata Isnan. Yang membuat warga semakin kecewa dengan pihak perusahaan, meski warga sudah melakukan pemblokiran, pihak perusahaan tidak juga datang menemui warga untuk sama-sama membicarakan solusi dari permasalahan itu. Bahkan setelah warga kembali ke rumah masing-masing, mobil-mobil perusahaan tersebut kembali lagi beroperasi. Tapi kita liat saja nanti, kami juga meski masyarakat biasa, tapi kami juga punya batas kesabaran. Jadi jangan salahkan kami kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, ungkapnya. [Sh] sumber: http://beritakendari.com/operasi-pt-sambas-harus-dihentikan.html