karya tulis sopan santun berbahasa melayu dalam...

22
iii KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam Pergaulan Antar Siswa di SMA Negeri 1 Lingga (Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Bertemakan Kenali Negerimu Cintai Budayamu dengan Topik Tutur Kata dalam Pergaulan Orang Melayu) disusun oleh : MUHAMMAD AL RASYID NIS : 2742 SMA NEGERI 1 LINGGA DAIK LINGGA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2013

Upload: phungkhanh

Post on 09-Jun-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

KARYA TULIS

Sopan Santun Berbahasa Melayu

dalam Pergaulan Antar Siswa

di SMA Negeri 1 Lingga

(Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Bertemakan Kenali Negerimu Cintai

Budayamu dengan Topik Tutur Kata dalam Pergaulan Orang Melayu)

disusun oleh :

MUHAMMAD AL RASYID

NIS : 2742

SMA NEGERI 1 LINGGA

DAIK LINGGA KABUPATEN LINGGA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2013

Page 2: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diterima dan disetujui karya ilmiah yang berjudul “ Sopan Santun

Berbahasa Melayu dalam Pergaulan antar Siswa di SMA Negeri 1 Lingga“ yang

disusun oleh Muhammad Al-Rasyid untuk mengikuti lomba karya ilmiah yang

bertemakan “Kenali Negerimu Cintai Budayamu“ di Tanjung Pinang. Telah

disahkan pada hari/ tanggal : Kamis / 21 November 2013 . Oleh :

1. Guru Pembina KIR 1 (……………………………..)

Nugraheni Dwi Agustin S.Pd

NIP : 19850813 200903 2009

2. Guru Pembina KIR 2 (……………………………..)

Rosmaniar S.Pd

NIP : 19811107 2011001

Kepala SMA Negeri 1 Lingga

Drs. Ravion Hendri

NIP : 19631215.199103.1.103

Page 3: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

KATA PENGANTAR

Assalammua’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah hirabbil’alamin , puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah

swt yang telah memberi nikmat iman dan kesehatan serta kesempatan kepada

penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis yang berjudul

“Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam Pergaulan antar Siswa di SMA Negeri 1

Lingga “.

Salawat beriring salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi junjungan

alam Nabi besar Muhammad saw atas berkata jasa Beliau kita dari zaman

kebodohan menuju zaman yang penuh dengan kemajuan ilmu penegetahuan dan

tekhnologi seperti yang kita rasakan saat ini .

Karya tulis ini dibuat dengan berbagai penelitian yang penulis lakukan di

lapangan dalam jangka waktu tertentu dengan berbagai tantangan sehingga

penulis dapat menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada karya

tulis ini sebagimana kata pepatah “ tak ada gading yang tak retak“. oleh karena itu

penulis mengharap dari pembaca untuk memberikan kritikan dan saran yang

bersifat membangun demi kemajuan bahasa Melayu Lingga. Atas kritikan dan

saran dari pembaca saya ucapkan terimakasih.

Daik Lingga, November 2013

Penulis

Page 4: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada prinsipnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan sebagai

salah satu cara untuk menunjukaan identitas dari suatu Negara, begitu juga dengan

bahasa daerah. Indonesia memiliki 748 bahasa daerah yang beragam-ragam dalam

pengucapannya. Salah satunya adalah bahasa Melayu Lingga . Disini penulis

akan mengkaji lebih dalam mengenai nilai sopan santun menggunakan bahasa

Melayu dalam pergaulan remaja Lingga khususnya pelajar di SMA Negeri 1

Lingga sekarang ini.

Dilihat dari mayoritas masyarakat Melayu dahulu dengan masyarakat

Melayu sekarang khususnya para remaja yaitu siswa dan siswi di SMA Negeri 1

Lingga, sangat jauh berbeda dalam menggunakan bahasa Melayu dalam pergaulan

sehari-hari.

Masyarakat melayu sekarang ini sangat jauh dari harapan dalam

penggunaan bahasa. Mayoritas masyarakat sekarang ketika berbicara asal-asalan

saja tanpa memikirkan nilai sopan santunnya, baik itu berkomunikasi sesama

teman sebaya, kepada yang lebih muda ataupun kepada yang lebih tua. Berbeda

dengan masyarakat melayu zaman dahulu.

Masyarakat Melayu dahulu ketika berbicara sangat sopan santun , penuh

lemah lembut, dan setiap kata demi kata dirangkai dengan seindah mungkin,

sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain. Dan ketika berbicara mayarakat

Melayu dahulu mempergunakan bahasa kiasan dan perumpamaan yang maknanya

jauh lebih dalam. Sehingga ketika diucapkan enak untuk didengarkan.

Ciri-ciri seperti ini sudah tidak tampak lagi pada masyarakat Melayu

Lingga khususnya para remaja sekarang ini karena sudah banyak masyarakat

Melayu Lingga yang menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ketentuan

bahasa Melayu. Seperti bahasa alay, bahasa gaul dan bahasa campuran yang

Page 5: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

membuat bahasa Melayu Lingga tersudutkan. Oleh karena itu penulis sebagai

anak Melayu asli kabupaten Lingga, penulis ingin mempertahankan bahasa

Melayu agar tidak hilang di hati masyarat Melayu Lingga khususnya generasi

muda Lingga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana nilai sopan santun berbahasa (Melayu) siswa-siswi SMA

Negeri 1 Lingga?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi tingkat kesopanan berbahasa

(Melayu) Siswa-siswi SMA Negeri 1 Lingga?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesopanan Siswa SMA Negeri 1

Lingga dalam berbahasa Melayu

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesopanan

berbahasa Melayu siswa SMA Negeri 1 Lingga.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Agar pembaca mengetahui sejauh mana tingkat kesopanan siswa SMA

Negeri 1 Lingga dalam berbahasa melayu

2. Agar pembaca mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat

kesopanan berbahasa (melayu) siswa SMA Negeri 1 Lingga.

Page 6: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

Beberapa para ahli memberi pengertian bahasa, menurut Keraf dalam

Smarapradhipa (2005:1) memberikan dua pengertian tentang bahasa yaitu,

pertama bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarkat berupa simbol

bunyi yang dihasilkan oleh alat ucapan manusia; kedua, bahasa adalah sistem

komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal. Oleh sebab itu, bahasa

sering kali dianggap sebagai alat komunikasi atau menunjukan identitas dari

penututurnya .

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88) bahasa adalah

sistem bunyi arbiter yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja

sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Ramlan (1985:2) mengatakan morfologi adalah bagian dari tata ilmu

bahasa yang membicarakan atau mempelajari seluk-beluk kata serta pengaruh

pengaruh bentuk kata tehadap golongan dan arti kata.

Menurut Austin, semua tuturan adalah perpormatif dalam artian bahwa

semua tuturan merupakan sebuah bentuk tindakan dan tidak sekedar mengatakan

sesuatu. Kemudian Austin membedakan anatara tindak tutur lokusi ( tindak tutur

kurang-lebih dapat dinamakan dengan sebuah tuturan kalimat yang mengandung

makna acuan ) dan ilokusi ( tuturan yang mempunyai daya konvesional tertentu ),

kemudian Austin menambah teori ini dengan tandak tutur perlokusi (tindak yang

mengacu dari apa yang kita hasilkan atau kita capaikan dengan mengatakan

sesuatu.)

Menurut Chaer (Rohmadi,2004:29) Tindak tutur merupakan gejala

individual yang bersifat psikologis dan berlangsung ditentukan oleh kemampuan

Page 7: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam tindak tutur lebih

dilihat dari pada makna arti tindak tutur dalam tuturannya.

Bahasa daerah menjadi identitas yang menandai keberadaan etnis-etnis

yang ada di Indonesia. Bahasa daerah merupakan salah satu budaya Indonesia.

Tapi tak sedikit bahasa daerah yang mulai musnah, padahal musnahnya bahasa

daerah tersebut yang mengidentifikasi musnahnya pula suatu peradaban manusia

didunia ini .

Sebagai salah satu contoh bahasa daerah yang hampir punah di Indonesia

adalah bahasa daerah Lingga yaitu bahasa Melayu Lingga, berdasarkan hasil

penelitian yang saya lakukan dilapangan ternyata generasi muda Lingga sekarang

ini meremehkan bahasa Melayu, buktinya tidak sedikit remaja Lingga yang

mencampur adukan bahasa melayu dengan bahasa bahasa lain seperti bahasa gaul,

bahasa Indonesia dan bahkan bahasa melayu yang kasar.

Dalam rumusan piagam eropa untuk bahasa-bahsa regional atau minoritas,

bahasa daerah atau bahasa minoritas adalah bahasa yang: Secara tradisonal

digunakan dalam wilayah suatu Negara, oleh Negara dari Negara, yang

memebentuk kelompok kecil dari populasi suatu Negara tersebut.

Padahal kedudukan dan fungsi dari suatu bahasa daerah itu adalah sebagai

berikut: fungsi bahasa daerah :

a. Sebagai warisan leluhur kita

b. Sebagai khasanah dan sumber gagasan atau konsep untuk memperkaya

bahasa persatuan nasional

c. Sebagai identitas atau jati diri dari suatu daerah

d. Sebagai alat komunikasi dalam suatu wilayah

e. Debagai fungsi seremonial atau hal yang berkaitan denga upacara adat

sebagai pendudkung sastra daerah

f. Sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran setelah bahasa nasional

Page 8: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

2.2 Sopan Santun Berbahasa

Kesantunan berbahasa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang dapat

meningkatkan kecerdasan, emosional, penututnya karena didalam komunikasi.

Penutur dan petutur dituntut dalam menyampaikan kebenaran. Tetapi harus

berkomitmen untuk menjaga keharmonisan hubungan.

Kesantunan berbahasa tercermin dalam tata cara berkomunikasi lewat

tanda verbal atau cara berbahasa. Ketika berkomunikasi, kita harus sesuai dengan

unsur-unsur budaya yang ada dalam masyarakt.

Tori wajah oleh Goffman, Brown dan Levinson (1987), yang mana

terinspirasi oleh Goffman (1967) bahwa bersikap santun ialah bersikap peduli

pada wajah, wajah dini adalah harga diri dalam pandangan

masyarakat.Kesopanan adalah rasa hormat pada mitra tutur, sedangkan kata

santun memiliki arti berbahasa atau berperilaku dengan berdasarkan pada jarak

sosial antara penutur dan mitra tutur.

Dalam konteks kesantunan berbahasa, kalau dikaitkan dengan penggunann

bahasa sehari-hari yang tidak menimbulkan kegusaran, kemarahan, dan rasa

tersinggung dari pihak pendengar. Keadaan yang demikian akan menimbulkan

suasana hubungan yang harmonis antara penutur dan pendengar. Hubungan

seseorang akan berjalan dengan baik, bahkan lebih erat karena pemakaian bahasa

yang tepat dan memiliki kesopanan dalam berbahasa. Pada prinsipnya kesopanan

dipegang teguh oleh masyarakat pemakai bahasa, baik penutur maupun petutur.

Berdasarkan definisi diatas, kesantunan berbahasa dapat dilihat dari

berbagai segi dalam pergaulan sehari-hari. Kesantunan memperlihatkan sikap

yang mengandung nilai sopan santun atau etiket dalam pergaulan sehari-hari.

Page 9: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Sopan Santun Berbahasa

Menurut Fishman sosiolinguistik mengkaji variasi bahasa dan

penggunaaan bahasa yang berhubungan dengan perilaku masyarakat atau pariasi

bahasa dalam hubungannya dengan konteks sosial masyarakat yang

mendukungnya ( dalam Chaier dan Agustina, 2004: 4-5)

Sebagai makhluk sosial manusia hidup dalam lingkaran hubungan

interaksi sosial. Dalam pergaulan, interaksi ini sering menimbulkan benturan-

benturan social. Benturan social itu timbul karena ketidak cocokan antara

keinginan dan kenyataan. Apabila benturan itu diekpresikan melalui bahasa,

aktivitas berbicara yang sepeti itu cenderung menjadi kekerasan verbal. Kekerasan

verbal tentu akan melahirkan dampak negatif bagi siapa saja yang merasakannya

atau ynag mengalaminya.

Simpen dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Fungsi Bahasa dan kekerasan

verbal dalam masyarakat (2011.9) menyatakan bahwa kekerasan verbal lahir dari

penyelewenagan atau pengawafungsian bahasa. Menurutnya, tindakan yang

menyebabakan tidak nyamannya orang lain, tertekannya orang lain, kecemasan

orang lain, kekehawatiran orang lain, ketakutan orang lain, dan terancamnya

orang lain.

Analisis yang dilakukan mengunakan dua teori peristiwa tutur Dell Hymes

(1972) menyatakan para pastisipan suatu tindak komunikasi tidak bisa dipisahkan

dari konteks social. Kontek social tersebut meliputi setting ( latar dimana bahasa

itu digunakan dan latar psikologi, participant ( penutur dan petutur yang tutur

ambil bagian komunikasi ), end ( fungsi dan hasil) , act sequace ( bentuk tuturan ),

key ( intonasi,sikap,dan semangat saat mengucapkan tuturan ), instrument ( jalur

bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi ), norm ( perilaku dan kesantunan )

dan genre ( jenis bentuk penyampaian ) yang disingkat menjadi akronomi

SPEAKING.

Searle (dalam leech ,1993 :164 ) membagi tindak tutur menjadi lima jenis

asertif, direktif, komisif, ekpresif dan deklaratif. Asertif adalah ilokusi yang

Page 10: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

terikat pada kebenaran proposisis yang diungkapkan, misalnya menyatakan,

mengususulkan, mengeluh, mengemukakan pendapat, dan melaporkan. Direktif

merupakan ilokusi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu efek berupa tindakan

yang dilakukan petutur misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut,

memberi nasehat. Komisif merupakan ilkokusi yang terikat pada suatu tindakan di

masa depan misalnya menjajikan, dan menawarkan. Delarasi merupakan ilokusi

yang mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi degan realitas

misalnya mengundurkan diri, memberi nama, menjatuhkan hukuman, dan

sebagainya.

Contoh : sopan santun berbahasa di SMA Negeri 1 LIngga antara adek kelas

dengan kakak kelas

Ad : kak , boleh saya bertanya ?

Kk : iya , boleh dek .

Ad : apa ya kak , pengertian dari biodiversitas ?

Kk : biodiversitas itu adalah beraneka ragam makhluk hidup.

Ad : oh begitu , terimakasih ya kak .

Kk: sama-sama dek.

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas xi-ipa 2 dengan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi = Kk mendengarkan pertanyaan Ad

Hasil = Ad mendapat jawaban dari Kk

A ( actsquenct ) biodiversitas itu adalah beraneka ragam makhluk hidup.

K ( key ) Santai dan jelas

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk menanggapi pertanyaan Ad dengan baik

G ( genre ) Bentuk dialog

Page 11: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

Menurut Pateda ( 1987 ;18 ) perbuatan komunikatif tergantung pada :

1. apa yang ingin disampaikan

2. suasana hati pembicara

3. situasi lingkungan

4. keadaan pendengar

5. tingkat sosial pendengar

6. umur pendengar

7. urgensi apa yang ingin disampaikan

Page 12: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Penulis memilih populasi siswa/I SMA Negeri 1 Lingga khususnya kelas

XI-2 dan XII-IPA 2 berjumlah 50 orang. Keseluruhan populasi hanya 50 orang

yang menjadi sampel penelitian.

3.2 Waktu dan Tempat Pnelitian

Waktu penelitian selama 3 hari dari tanggal 14-17 november 2013, di

SMA Negeri 1 Lingga kelas XI-2 dan XII-IPA 2.

3.3 Analisa Data Penelitian

Peneliti melakuan observasi langsung di lapangan yaitu di kelas XII IPA 2.

Data hasil pengamatan wawancara (dialog percakapan) diolah dalam bentuk

kualitatif (pemaparan) untuk mendapatkan gambaran tentang hasil penelitian .

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat sopan santun berbahasa.

Page 13: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Nilai Sopan Santun Berbahasa Melayu antar Siswa Siswi SMA Negeri 1

Lingga khususnya kelas xi ipa-2 dan xii ipa-2.

Penulis melakukan wawancara dengan siswa kelas xii ipa-2 untuk mencari

tahu cara siswa kelas xii ipa-2 dalam berkomunikasi dengan kelas xi ipa-2,

tentang: menyatakan, mengusulkan, mengeluh, mengemukakan pendapat,

memesan, memerintah, mememohon, menuntut, janjikan dan menawarkan.

4.2 Hasil Angket Hasil Wawancara dengan Kakak Kelas Xii Ipa-2 Tentang

Tingkat Kesopanan Berbahasa ( Melayu)

1. Menyatakan

Kk : Dek, saye dapat nilai tinggi ulangan Kimia tadi .

Ad : Alhamdulillah, bagus lah Kak .

Kk : (Tersenyum)

Ad : (Tersenyum)

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas xi ipa -2 dngan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi = Kk menyatakan kepada Ad

Hasil = Ad mendengarkan pernyataan dari Kk

A ( actsquenct ) Dek , saye dapat nilai tinggi ulangan Kimia tadi .

K ( key ) Senang, gembira

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk menyatakan nilai uangan Kimia yang memuaskan

G ( genre ) Bentuk dialog

Page 14: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

2. Mengeluh,

Ad : Kak, bagaimane menurut Kakak menghadapi ujian nasional tahun ini?

Kk : Hmm… begitulah, Insyaalah ade jalanye dan harus tetap semangat belajar,

dek.

Ad : (memandang Kakak dengan tatapan optimis) Betul, Kak. InsyaAllah kite

bise.

Kk : (menambah rasa percaya diri) Amin. Amin.

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas X-4 dngan siswa kelas XII IPA-2

E ( end ) Fungsi = Kk menjawab dengan mengeluh ‘begitulah’

Hasil = Ad bersimpati pada keluhan Kk

A ( actsquenct ) insyaalah ade jalanye dan harus tetap semangat belajar, dek.

K ( key ) Murung

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk menjawab dengan baik dan penuh semangat

G ( genre ) Bentuk dialog

3. Mengemukakan Pendapat

Ad : Kak, bagaimane menurut kakak, saye ni bagus jadi ketue Rohis atau ketue

Osis ?

Kk: Menurut kakak, Dek. Adek bagus jadi ketue Rohis aje.

Ad: Ape alasannye, Kak?

Kk: Ye, Kakak tengok awak ni alim. Suai lah dengan ketua Rohis. Harus orang

alim.

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas X-4 dngan siswa kelas XII IPA-2

E ( end ) Fungsi = Ad mengemukakan pendapat

hasil = Kk memberikan pendapat sesuai kenyataan yang

Page 15: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

dilihatnya.

A ( actsquenct ) menurut kakak dek, adek bagus jadi ketue rohis aje.

K ( key ) Jelas dan memberi semangat kepada Ad dalam memilih suatu

jabatan.

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk menjawab dengan baik serta memberi semngat

G ( genre ) Bentuk dialog

4. Memesan

Kk: Dek tolong sampaikan pade Pak Iwan, kakak tak ikut kajian Rohis, ye?

Ad : Ye la, Kak.

Kk: Makasih ye, Dek.

Ad : Same-same, Kak.

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas x-4 dngan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi= Kk memberi pesan

Hasil = Ad menyampaikan pesan kepada orang yang

diamanahkan

A ( actsquenct ) dek tolong sampaikan pade Pak Iwan, kakak tak ikut kajian

Rohis, ye.

K ( key ) Jelas instruksinya

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk menyampaikan pesan dengan baik dan penuh kesopanan..

G ( genre ) Bentuk dialog

5. Memerintah

Kk : Dek, kalau siap itu yang benar! Jangan bergurau.

Ad : Maaf kak, ye siap. Siap.

Kk : (memperhatikan perubahan ad)

Ad: (Melakukan sesuai perintah Kk)

Page 16: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas x-4 dngan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi = Kk memerintahkan Ad

Hasil = Ad menjalankan perintah Kk

A ( actsquenct ) kalau siap itu yang benar !

K ( key ) Ad memperhatikan perintah dari Kk

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk menegur Ad dengan tegas

G ( genre ) Bentuk dialog

6. Memohon

Kk : Dek , tolong isikan angket kakak ini Dek. Tolong la ye, Dek.

Ad : Tapi, Kak, saye ade tugas yang harus saye kerjakan.

Kk : Tolonglah…. Ye, Dek. (memohon)

Ad : Ye lah. (menerima)

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas x-4 dngan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi = Kk memohon pada Ad

Hasil = Ad menerima permohonan Kk

A ( actsquenct ) Dek , tolong isi kan angket kakak ini, Dek.

K ( key ) Jelas, Ad menerima permohonan Kk

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Kk memohon Ad dengan sangat dan halus.

G ( genre ) Bentuk dialog

7. Menjanjikan

Kk : Dek, tolong doakan kakak. Mudah-mudahan lulus ujian nasional tahun ini.

Ad : Ye Kak. Kami akan doa kan Kakak semue selalu.

Page 17: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

Kk : Makasi ye dek.

Ad : Sudah kewajiban kite, Kak.

Kategori Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas x-4 dngan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi = Ad menjanjikan doa pada Kk

Hasil = Ad memanjatkan doa untuk Kk

A ( actsquenct ) Dek, tolong doakan kakak, mudah-mudahan lulus ujian

nasional tahun ini.

K ( key ) Ad bersungguh sungguh akan mendoakan Kk

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Ad menjanjikan akan mendoakan keberhasilan Kk

G ( genre ) Bentuk dialog

8. Menawarkan.

Kk : Dek, mau ikut persami?

Ad : Ye kak, saye nak ikut.

Kk : Boleh-boleh.

Ad : Asyik! (tertawa senang)

Keterangan

S ( setting ) Sekolah SMA Negeri 1 Lingga

P ( participant ) Siswa kelas x-4 dngan siswa kelas xii ipa-2

E ( end ) Fungsi = Kk menawarkan Ad

Hasil = Ad menerima tawaran Kk

A ( actsquenct ) Dek , mau ikut persami ?

K ( key ) Ad senang

I ( instrument ) komunikasi langsung

N ( norm ) Ad senang ditawarkan kegiatan oleh Kk

G ( genre ) Bentuk dialog

Page 18: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Nilai sopan santun berbahasa Melayu siswa-siswi SMA Negeri 1 Lingga

berdasarkan data yang telah diperoleh adalah siswa kelas XI IPA-2 dan XII

IPA-2 dapat menggunakan bahasa melayu dengan sopan dalam pergaulan

menyatakan, mengusulkan, mengeluh, mengemukakan pendapat, memesan,

memerintah, mememohon, menuntut, janjikan dan menawarkan.

2. Faktor yang mempengaruhi tingkat kesopanan berbahasa Melayu siswa-siswi

kelas XI IPA-2 dan XII IPA-2 di SMA Negeri 1 Lingga adalah

1. apa yang ingin disampaikan

2. suasana hati pembicara

3. situasi lingkungan

4. keadaan pendengar

5. tingkat sosial pendengar

6. umur pendengar

7. urgensi apa yang ingin disampaikan

5.2 Saran

Saran penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Agar pembaca lebih banyak lagi menggunakan ragam bahasa Melayu yang

sopan dalam pergaulan.

2. Agar pembaca membiasakan diri untuk menggunakan ragam bahasa

Melayu yang sopan dan santun dalam pergaulan.

Page 19: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………. i

KATA PERSEMBAHAN………….…………………………………… ii

KATA PENGANTAR……………………………………………….…. iii

DAFTAR ISI………………………………………………………......... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 2

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………. … 2

1.4 Manfaat Penelitian………..…………………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata….……………………………... 3

2.2 Sopan Santun Berbahasa………….…………………………….. 4

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Sopan Santun Berbahasa………..... 5

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian………………………………… 6

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian……..…………………………… 6

3.3 Analisia Data Penelitian…………………..…………………… 6

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Nilai Sopan Santun Berbahasa Siswa SMA Negeri 1 Lingga… 7

4.2 Hasil Analisis Angket Wawancara dengan Kelas XII IPA-2

Tentang Tingkat Kesopanan Berbahasa Melayu..................... 7

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………………………………………………….….. 8

5.2 Saran…………………………………………………………..... 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. v

BIODATA PENULIS……………………………………………………. vi

Page 20: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

DAFTAR PUSTAKA

Austin ,J.L.1962.How To Things With Words.London:oxford university press

Leech,Geoffrey.1993.Prinsip-Prinsip Pragmatic Jakarta : Ul press

www.google.com

Page 21: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

BIODATA PENULIS

Nama lengkap : Muhammad Al Rasyid

Tempat/tanggal/ lahir : Senempek , 18 Juni 1997

Alamat tempat tinggal : Resun

Asal sekolah : SMA Negeri 1 Lingga

No.HP :- 085668850565

-082383897242

Estrakulikuler :1. Rohis (Rohani Islam)

2. KIR (Karya Ilmiah Remaja)

Prestasi :

1. Juara 1 Tilawah Anak-anak( STQ) Tk. Desa

2. Juara 3 Lomba Sarhil Quran (MTQ)

Tk.Kecamatan Lingga Utara

3. Juara 2 Lomba Pidato (LOKETA) Tk.

Kabupaten Lingga

4. Juara 1 lomba Pidato (Pentas PAI)

Tk.Kabupaten Lingga

5. Juara 3 Lomba Pidato (Pentas PAI) Tk. Provinsi

Kepulauan Riau

6. 6Juara 2 Lomba Debat Darma Wanita Tk.

Kabupaten

Lomba yang pernah diikuti :

1. Lomba Tilawah Remaja Tk. Kecamatan Lingga

Utara

2. Lomba LCC Tk.Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2013

3. Lomba Debat Bahasa Tk. Provinsi Kepulauan

Riau

Page 22: KARYA TULIS Sopan Santun Berbahasa Melayu dalam …sman1lingga.sch.id/wp-content/uploads/2018/10/KARYA-ILMIAH-RASYID.pdfiii BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Bahasa dan Tutur Kata

iii

KATA PERSEMBAHAN

Asalamualaikum Wr.Wb.,

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt yang telahh memberi saya

kesempatan untuk menulis karya tulis ini dengan tepat waktu. Salawat serta salam

selalu saya tuturkan kepada Nabi besar Muhammad saw atas jasa beliau saya

merasakan zaman yang penuh dengan tekhnologi yang serba canggih.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada guru

pembimbing saya yaitu, Ibu Nugraheni Dwi Agustin, S.Pd dan Ibu Rosmaniar,

S.Pd karena mereka telah sudi membantu saya dan memberi motivasi serta

sarannya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Kemudian yang paling istimewa saya akan berterimakasih kepada kedua

orang tua saya yaitu, Abdul Malik (Alm) dan Rosmina, mereka adalah malaikat

yang dapat saya lihat, mereka selau memotivasi saya dalam dunia pendidikan,

meskipun sekarang saya adalah seorang anak yatim, saya yakin Ayahnda tercinta

pasti mendoakan dan memberi restu kepada saya untuk mengikuti lomba karya

tulis ini. Dan terimakasih juga kepada kakak saya Lini Hastuti yang telah memberi

semangat kepada saya .

Dan yang terakhir, saya berterimaksih kepada teman-teman XI IPA yang

telah memberi motivasi dan semangat kepada saya sehingga saya dapat

menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu.