karya tulis nano

22
ABSTRAK Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer, atau sepermilyar meter. Berdasarkan pandangan ini, pendekatan yang dipergunakan berbeda dengan pendekatan teknologi sekarang yaitu bersifat bottom up atau bisa disebut molekular teknologi karena berusaha membangun suatu produk atom demi atom atau molekul demi molekul. Perhatian dunia terhadap teknologi nano sangat tinggi akhir-akhir ini, begitu pula di riset dan industri seperti besi dan baja. Riset dan pengembangan teknologi nano untuk material baja yang di lakukan oleh jepang meupakan riset pertama kali di dunia. Riset ini di kenal dengan nama STX-21 yang dilakukan oleh National Institute for Materials Sciencs (NIMS) , dan Supermetal Project dikoordinir oleh New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO). Dengan adanya suatu nanoteknologi dalam pengelasan maka akan adanya peningkatan kekuatan baja level 400Mpa menjadi 800Mpa tanpa menambah unsur campuran logam selain elemen dasarnya. Kelebihan lain dari baja ini selain kekuatannya adalah mudahnya proses daur ulang dari material ini. Karena tidak perlu mereduksi/menghilangkan unsur lain dari baja tersebut. 1

Upload: lukfandi-nur-hilman

Post on 25-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

ABSTRAK

Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologi

pada skala nanometer, atau sepermilyar meter. Berdasarkan pandangan ini,

pendekatan yang dipergunakan berbeda dengan pendekatan teknologi sekarang

yaitu bersifat bottom up atau bisa disebut molekular teknologi karena berusaha

membangun suatu produk atom demi atom atau molekul demi molekul.

Perhatian dunia terhadap teknologi nano sangat tinggi akhir-akhir ini, begitu

pula di riset dan industri seperti besi dan baja. Riset dan pengembangan teknologi

nano untuk material baja yang di lakukan oleh jepang meupakan riset pertama kali

di dunia. Riset ini di kenal dengan nama STX-21 yang dilakukan oleh National

Institute for Materials Sciencs (NIMS), dan Supermetal Project dikoordinir oleh

New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO).

Dengan adanya suatu nanoteknologi dalam pengelasan maka akan adanya

peningkatan kekuatan baja level 400Mpa menjadi 800Mpa tanpa menambah unsur

campuran logam selain elemen dasarnya. Kelebihan lain dari baja ini selain

kekuatannya adalah mudahnya proses daur ulang dari material ini. Karena tidak

perlu mereduksi/menghilangkan unsur lain dari baja tersebut.

Kata kunci : nanoteknologi,riset,baja,logam,pengelasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang sangat pesat menghasilkan teknologi yang

semakin tinggi pula dan para ahli fisika, biologi, kimia dan lainnya

berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang semakin tinggi, tepat guna

dan bebas polusi. Dengan ditemukannya teknologi nano tanpa disadari kita sudah

berada didepan revolusi iptek yang akan membawah dampak yang sangat

berpengaruh dalam segala aspek kehidupan manusia.

Nanoscience adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu

yang berkaitan dengan materi yang berukuran 0,1 nm sampai 100 nm. Sedangkan

nano teknologi merupakan teknologi yang berusaha mengembangkan dan

memanfaatkan semua yang sudah dipelajari dalam nano science. Nano teknologi

dapat mengubah suatu bahan/ material yang tidak berguna dengan menyusun

kembali susunan unsusr-unsurnya.

Mengingat dasyatnya dampak yang akan dihasilkan oleh teknologi nano

pada masa mendatang maka perlu untuk dibahas apa sebenarnya nanoteknologi,

apa kelebihan dibandingkan teknologi konvensianal, bagaimanana penerapannya

dan bagaimana prospeknya untuk masa depan.

Setelah dibahas tentang nanoteknologi diharapkan dapat mengetahui apa

sebenarnya nano teknologi dan dapat mengetahui perkembangan yang ada, agar

supaya mempersiapkan diri pada revolusi iptek yang akan terjadi. Di bidang baja

yang banyak digunakan sebagai material struktur, bangunan dan konstruksi, besar

butir kristal mempunyai pengaruh sangat besar untuk sifat mekanika, baik

kekuatan dan ketangguhannya. Pada umumnya, ketangguhan dan duktilitas logam

akan menurun bila kekuatannya meningkat, tapi hal ini tidak berlaku untuk

pengecilan butir kristal. Kekuatan dan ketangguhan akan meningkat bersamaan

bila butir diperkecil. 

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengaplikasian baja hasil teknologi nano ini untuk k material struktur dan

konstruksi pada pengelasan merupakan hal yang terpenting setelah keberhasilan

memproduksinya. Ini adalah target pada riset dan pengembangan baja hasil

teknologi nano yang dikenal dengan baja ultra (ultra steel). Percobaan untuk

mengaplikasikan baja ini dilakukan bekerjasama dengan Japanese Society of Steel

Construction (JSSC). Baja yang direncanakan akan digunakan untuk bahan

konstruksi dan pengelasan pada kapal . Untuk bahan konstruksi, baja ini

digunakan sebagai mur (bolt) dan bahan jembatan konstruksi baja serta untuk

meningkatkan sisi ekonomis dan ketahanan.

Banyak yang terjadi saat waktu pengelasan kesalahan pada pemakaian baja

membuat akan tidaknya ramah lingkungan. Struktur baja yang tidak beaturan juga

menjadi penyebab waktu yg di lakukan saat pengelasan menjadi sangat lama.

Oleh karena itu perlu adanya suatu konsep atau gagasan untuk membuat suatu

nanoteknologi dimana teknologi masa depan ini mampu bersaing d era globa dan

memberi kemudahan bagi para pekerja las. Aplikasi nanoteknologi dalam industri

sangat luas yaitu orang dapat membuat kapal dari bahan komposit yang sangat

ringan tetapi memiliki kekuatan seperti baja. Orang dapat memproduksi mobil

yang beratnya hanya 50 kilogram Mantel hangat yang sangat tipis dan ringan bisa

menjadi tren di masa mendatang dengan bantuan nanoteknologi.

Nanoteknologi juga sudah behasil menyodorkan suatu material hebat yang

sangat ringan,tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja. Material hebat ini

diberi nama Carbon Nano-Tube (CNT). Material ini hanya tersusun dari atom

karbon (C), seperti grafit dan berlian. Kuat tetapi sangat ringan sehingga kekuatan

kapal lebih kuat tanpa takut retak/roboh apabila terjadi benturan maupun oleh

beratnya sendiri.

3

Nanoteknologi telah dianggap sebagai ilmu pengetahuan baru di masa

mendatang, dengan inovasi terbaru menggunakan partikel mikro yang di berikan

pada struktur baja untuk pengelasan. Studi awal juga meng-indikasikan beberapa

dari partikel-partikel tersebut, yang dipergunakan dalam dunia perkapalan di masa

akan datang .

4

BAB III

METODE DAN ANALISA

Untuk mencapai tujuan dari penulisan makalah ini maka metode yang diambil dalam menyusun makalah ini adalah yaitu dengan menentukan topik serta permasalahan yang akan dibahas. Sebagai sumber awal kemudian diadakan pengkajian terhadap literatur yang berhubungan dengan nanoteknologi dengan cara studi internet, studi kepustakaan yang berhubungan dengan pembahasan pada pada penulisan karya ilmiah ini.

a. Nanoteknologi pada konstruksi Baja

Stok bahan baku baja Indonesia, yang terus-menerus bergantung dari luar negeri, akan mengalami penyusutan drastis dan tak akan bertahan lama. Jika tidak segera diambil tindakan untuk memulai eksploitasi dan pengelolaan baja dari bijih baja secara mandiri, Indonesia pasti akan menemui keruwetan dalam menyongsong era industrialisasi. Lebih dari 5 juta ton baja harus disediakan untuk menyangga industri dalam negeri setiap tahunnya.

Nano-baja dengan kekuatan dan daya tahan korosi maksimal,dapat diaplikasikan untuk membuat sebuah kapal,sementara bahan dan struktur baja dengan menggunakan nanoteknologi dapat digunakan untuk pengelasan tanpa adanya campuran unsur logam lain.

b. Molekul dan Bahan

Atom-atom dapat berikatan satu dengan yang lain membentuk molekullewat mekanisme yang berlain-lainan. Ada ikatan molekul ionik jika ikatan terbentuk antara atom-atom yang kepentingannya berlawanan dalam hal kepemilikkan elektron. Atom yang suka melepas elektron akan gampang berikatan dengan atom yang suka menangkap elektron dan membentuk molekulionik. Contohnya adalah, NaCl dengan reaksi kimia Na+ + Cl-

NaCl. Ada juga molekul dengan ikatan kovalen yang terjadi karena kepemilikan bersama elektron. Artinya atom-atom tersebut tidak terlalu suka menerima atau melepas elektron, namun jika diberi atau elektron ada disekitarnya, elektron tersebut dipakai bersama-sama. Contoh untuk ini adalah ikatan antara atom karbon dengan karbon (C-C) atau silikon dengan silikon (Si-Si). Adapula ikatan logam, van der Walls dan jembatan hidrogen (pada air) yang juga berperan dalam pembentukan molekul.

Nanoteknologi berkecimpung mulai dari penggabungan atom atau ion menjadi molekul untuk membentuk struktur dalam orde nanometer yang berguna untuk menghasilkan barang-barang dalam kehidupan sehari-hari.

5

Tentu saja nanoteknologi melakukan juga proses-proses seperti reaksi kimia untuk

membentuk zat cair atau padat seperti keramik, polimer, dan logam yang diatur (dimanipulasi) sedemikian rupa sehingga menghasilkan sifat-sifat kimia atau fisika yang baru. Bahkan lebih jauh lagi nanoteknologi mengkombinasikan semua zat padat seperi keramik, logam dan polimer untuk membentuk material baru yang tidak ada di alam. Material baru ini menjadi material campuran dua atau tiga bahan dan dinamakan komposit. Bila struktur dari bahan-bahan campuran tadi dalam orde nanometer terbentuklah nano komposit.

c. Kenapa harus Kecil

Karena semua benda kecil atau besar bahkan makhluk hidup tersusun dari atom atom berukuran nano. Karakteristik benda sangat bergantung pada susunan atomnya. Perbedaan struktur/ susunan atom dapat mengubah sifat molekul yang dihasilkannya. Jika atom-atom yang sama disusun ulang membentuk stuktur yang berbeda, molekul atau materi akan membentuk sifat yang berbeda pula. Atom-atom yang terdapat dalam grafit sama persis dengan atom-atom sejenis yang terdapat dalam berlian (diamond) yang indah. Yang berbeda adalah susunan strukturnya saja. Atom-atom dalam partikel pasir sangat mirip dengan atom-atom dalam chip komputer yang canggih. Bahkan atom-atom penyusun air, udara, dan partikel debu sebenarnya sama dengan atom-atom dalam sebuah kentang! Sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa berubah drastis. Inilah konsep utama dalam nanoteknologi.

6

Gambar 3.1 nanoteknologi dengan software 3ds max

Gambar 3. 2 tampak perspective nanoteknologi

Sebenarnya prinsip yang digunakan dalam nanoteknologi sudah banyak diterapkan dalam ukuran makro. Misalnya, manusia yang hidup pada zaman batu membuat berbagai peralatan dan perkakas dari bebatuan yang

7

digerinda. Untuk membuat peralatan logam, manusia melebur bijih logam dan membentuknya menjadi berbagai peralatan. Semua proses itu sebenarnya merupakan proses mengatur kembali susunan (memanipulasi) atom-atom dari material alami yang ada di Bumi. Tetapi yang disusun ulang adalah tumpukan atomnya, bukan atomatom individual. Seiring dengan berjalannya waktu, manusia terus mengembangkan teknik penyusunan ulang tumpukan atom tersebut sehingga ketepatannya semakin baik (semakin presisi) dan biaya produksi semakin murah. Penyusunan ulang atom-atom dalam nanoteknologi mencapai tahap penyusunan ulang struktur atom individual, jadi bukan lagi tumpukan atom.

Ada satu prinsip dasar yang digunakan dalam manipulasi atom. Molekul molekul memiliki selektivitas yang unik. Sebagai contoh, atom bermuatan positif akan selalu menarik atom lain yang bermuatan negatif. Jika ada lebih dari satu atom bermuatan negatif, atom yang ditariknya adalah yang memiliki keelektronegatifan paling tinggi (gaya tarik-menariknya paling besar). Jika kita meletakkan atom-atom/molekul-molekul yang memiliki karakteristik sesuai dengan kemauan kita, atom-atom tersebut otomatis langsung saling berinteraksi (self assembly). Karena menggunakan atom individual, maka produk yang kita dapatkan tidak ada pengotor/kontaminannya. Prosesnya juga tidak menghasilkan polusi karena tidak ada produk samping. Yang terbentuk hanyalah yang kita inginkan, tidak lebih dan tidak kurang. Selama ini kita selalu menggunakan tumpukan atom, yang berarti bahwa ada banyak atom-atom yang sebenarnya tidak kita butuhkan tetapi atom-atom tersebut melekat pada atom yang kita inginkan.

Suatu nanoteknologi untuk pengelasan dapat bersatu dengan baja dan akan menghasilkan kekuatan baja yang maksimal namun ringan,dan stuktur-struktur itu akan menyatu menjadi zat yang padat

8

Gambar 3. 3 struktu Nano pada baja

Gambar 3. 4 tampak perspective struktur nano pada baja

BAB IV PEMBAHASAN

Menurut ahli nanoteknologi jika bisa menguasai rekayasa tingkat atom/molekul, maka kita dapat memprodusi mesin-mesin nano yang bisa berlakuseperti mesin hidup, yaitu bisa mengatur dirinya dalam melaksanakan tugas dan dapat pula memproduksi sendiri mesin-mesin nano yang sama persis. Sel-sel hidup tersusun

9

dari atom-atam, karena itu dengan memanipulasi atom kita bisa membuat mesin nano dengan meniru struktur hidup. Alam sudah begitu mahir dalam menerpakan nano teknologi, kini kita tinggal beberapa langkah lagi didepan revolusi iptek yang sesungguhnya.

STM adalah singkatan dari Scan Tunneling Microscopy yaitu suatuperalatan yang berguna untuk melihat struktur material berdasarkan distribusielektron atom-atom permukaan ketika diberi medan listrik yang besar antarapermukaan sampel dengan sebuah jarum yang ukurannya dalam nanometer.Karena muatan selalu berkumpul diujung yang tajam, maka jarum ini mestisekecil-kecilnya agar dihasilkan medan listrik yang besar. Jarum ini didekatkan pada permukaan sampel lalu diberi beda potensial yang tinggi untuk menghasilkan medan listrik yang besar antara jarum dan permukaan sampel. Karena medan listrik yang besar ini maka elektron-elektron dari atom-atom pada permukaan logam berusaha melompat keujung jarum tadi. Keluarnya elektron ini dapat diamati dengan bantuan komputer sehingga distribusi elektron yang juga menunjukan distribusi atom dapat diperoleh.

Gambar 4.1 Sistem kerja Scan Tunneling Microscopy

10

Gambar 4.2 Alat Scan Tunneling Microscopy

Alat ini berguna untuk menggambarkan kedudukan atom di permukaansampel untuk menentukan lekak lekuk permukaan bahan. Gambar yang dihasilkan dengan STM ini mampu mencapai ketelitian sampai 1/25 dari ukuran diameter atom tunggal sehingga membuat gambar yang dihasilkan dapat terlihat dengan jelas meskipun objek aslinya hanya berorde beberapa nanometer saja. Dengan ketelitian seperti itu, gambar tiga dimensi yang dihasilkan oleh STM ini mampu menangkap permukaan sebuah material dengan baik yang sangat berguna terutama pada penelitian dasar material nano seperti kekasaran permukaan, observasi cacat pada permukaan, serta penentuan ukuran molekul dan agregat pada permukaan sebuah material.

a. Aktifitas Riset Nanoteknologi

Negara-negara maju tengah berlomba-lomba dalam mengejar penguasaaan nano teknologi. Amerika serikat, jepang, jerman, inggris, prancis, kanada dan austrlia meramaikan perlombaan dalam menggembangkan nano teknologi. Bahkan cina, korea selatan dan singapura serta Malaysia sudah mengambil ancang-ancang untuk mengajar nanoteknologi. Perbandingan anggaran riset per tahun bidang nanoteknologi negaranegara didunia menurut hasil riset tahun1999. Jepang 120 juta USD (28 %),Amerika 116 juta USD (27 %), Eropa Barat (Jerman, Prancis, Inggris, Swedia, Swiss, Belanda, Finlandia, Belgi dan Spanyol) 128 USD (29 %) dan negara lain (Bekas Unisoviet, Cina, Canada, Australia, Korea, Taiwan dan Singapura) 70 USD (16%). Dari data National Nanotechnology Initiative, USA)

11

Gambar 4.3 Perbandingan anggaran riset per tahun bidang nanoteknologi

Aktifitas riset nanoteknologi di negara-negara maju tersebut ditandaidengan banyaknya uang yang di infestasikan (lihat gambar). Ini baru dalampemerintahan, jumlahnya sudah mencapai total sebesar 434 juta USD, setaradengan Rp.3,4 triliun. Ini menurut data tahun 1999. tahun 2000-2002 beberapa negara maju telah menaikan jumlah dana riset tersebut berlipat-lipat kali banyaknya. Belum termasuk dana perusahaan swasta dan perorangan. Investasi dibidang riset nanoteknologi yang besar dari Amerika serikat bukannya membabi-buta. Mereka sudah berpengalaman dan sangat tangguh, penguasaan nanoteknologi akan menciptakan daya saing produktifitas yang tinggi dan pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Menurut studi yang dilakukan lembaga ilmu pengetahuan Amerika tahun 2001 dapat diketahui, ada bangsa pasar besar dalam kurun waktu 6-9 tahun di depan. Tepat pada era nanoteknologi, pangsa pasar ini dapat dimenangkan dengan cara berkompetisi di bidang nanoteknologi

Dalam bidang pengelasan proses yang ada sekarang ini (dikenal dengan Thermomechanical Process (TMCP)) tidak mampu memperkecil butir dibawah 3-5 mikrometer. Di bidang baja yang banyak digunakan sebagai material struktur, bangunan dan konstruksi, besar butir kristal mempunyai pengaruh sangat besar untuk sifat mekanika, baik kekuatan dan ketangguhannya. Pada umumnya, ketangguhan dan duktilitas logam akan menurun bila kekuatannya meningkat, tapi hal ini tidak berlaku untuk pengecilan butir kristal, kekuatan dan ketangguhan akan meningkat bersamaan bila butir dipekecil.

Proses konvesional TMCP yang banyak diaplikasikan di industri baja mampu memperkecil butir kristal sampai 3 mikrometer tapi besar butir ini adalah ukuan tekecil yang mampu diproduksi oleh proses ini. Prinsip proses pengecilan butir adalah memperbanyak daya dorong (driving forse) nukleasi dan menunjukan kecepatan pertumbuhan butir. Penyediaan tempat nukleasi sangat ditentukan oleh besar reduksi

12

dan semakin rendah suhu rolling maka semakin besar kecepatan nukleasi. Tetapi, eduksi dan suhu rolling pada proses TMCP hanya 20% dan 700-800 derajat celcius, dan hal ini yang menyebabkam limit butir kristal yang dihasilkan hanya sampai 3 mikrometer.

Teknologi nano yang mampu mengecilkan butir sampai 1 mikrometer dikenal dengan proses suhu rendah dan deformasi besar. Proses ini dilakukan pada suhu di bawah 700 derajat dan 50% reduksi setiap pass. Sekarang ini ada 3 tipe dalam proses ini, yaitua. Pengecilan butir austenit pada suhu rendah (daerah austenit yang metastabil)b. rekristalisasi ferit c. reversi austenit oleh panas hasil deformasi.

Meskipun mekanisme pengecilan butir pada setiap tipe berbeda tetapi ketiganya mempunyai kesamaan yaitu reduksi yang sangat besar sehingga membuat defek yang akan menjadi tempat nukleasi, dan juga suhu rendah yang menyebabkan pemulihan defek itu terhambat.

b. Teknologi masa depan untuk pengelasan

Era nanoteknologi pasti datang. Ia akan merevolusi segala pemahaman kitatentang segala sesuatu. Nanoteknologi akan mengguncang industri, bisinis,lingkungan, pendidikan, dan riset dan akhirnya seluruh peranata sosial kita.Karena itu pemikiran kita tidak lagi dalam kerangkan bagaimana menjawab pertanyaan, jika era nanoteknologi datang tetapi hanya menantikan kapan persisnya era nanoteknologi itu akan datang. Segala sesuatu yang telah diuraikan dalam karya ilmiah ini tentang nano teknologi yang akan membawah pada revolusi iptek dimasa depan ini didasaraknpada empat hal yaitu: Pertama, riset dibidang nanosains, yaitu ilmu yang mempelajari sifat-sifat material/bahan bila strukturnya dalam nano meter, sudah sangat matang bukan pada tahap awal. Sudah banyak hasil-hasil riset dalm bidang ini seperti. Material dari bahan kimia organik sampai pada biomaterial, komputer DNA, motor molekul, membran molekul serta hasili riset lainnya. Kedua, telah banyak dana yang dikucurkan pemerintah, industri dan universitas diseluruh dunia. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam pengembangan nanosains ke penerapan dala teknologi yaitu nano teknologi. Ketiga, kemajuan teknologi di dunia masa mendatang ditopang tigateknologi yang saling berhubungan dan saling mempercepat. Ketiga hal ini yaitu Nanoteknologi, Rekayasa Biologi (bio engineering) dan Teknologi Informasi (information technology). Kemajuan di bidang nanoteknologi akan mempercepat penemuan piranti-piranti elektronik yang menunjang kinerja komputer dalam hal kapasitas penyimpanan data, pengolahan data dan kemampuan bateraynya. Akibat kemajuan ini, pada akhirnya juga mempecepat riset di bidang rekayasa bioloogi seperti pemanfaatan DNA untuk membuat komputer DNA. Sebaliknya kemajuan di bidang rekayasa biologi akan memacu penemuan nano material baru yang disintesa dari molekul hidup, hal ini sangat penting karena kemampuan pengolahan material an organik menjadi nano material mengalami kendala demisional. Penemuan DNA dan lain-lain akan memacu perkembangan nanoteknologi dan teknologi informasi. Keempat nanoteknologi datang dari dasar yang sudah dikuasai berabatabat sebut saja

13

pengetahuan tentang atom, molekul, zat padat, keramik,logam polimer dan lain-lain. Bahkan, dunia riset dan industri sudah sangat berpengalaman dalam sintesa dan analisi material-material industri tersebut.Nenoteknologi bergerak pada dasar ini hanya membutuhkan sedikit saja usaha, maka dunia riset dan industri akan masuk dalam dunia nano teknologi.

KESIMPULAN

Nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu pengetahuan dan teknologipada skala nanometer, atau sepermilyar meter dengan ukuran inilah atom dan molekul dapat dimanipulasi disusun kembali sehingga menghasilakan sifat-sifat yang sesuai dengan keinginan. Sedangkan pengelasan (welding) adalah salah satu teknik

14

penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Nanoteknologi membuat material atau bahan pengelasan yaitu baja jadi ringan dan kuat bahkan ramah lingkungan dengan adanya struktur atom yang mengikat pada kontruksi baja tesebut. Dengan perkembangan nanoteknologi bisa dibuat mesin yang bisa menciptakan dan memperbaiki diri sendiri. Alat untuk meraba dan memanipulasi atom yaitu Scanning Tunneling Microscope (STM) dan Atomic Force Microscope (AFM). Investasi untuk nanoteknologi sangat tinggi yang didominasi oleh amerika dan jepang menyusul negara eropa barat dengan jumlah total 434 juta USD. Investasi tersebut dialokasikan pada bidang-bidang: manufaktur memproduksi, elektronik, farmasi dan kesehatan dan industri kimia. Nanoteknologi datang dengan berbagai aspek yaitu kemampuan untuk menyebabnya penggunaan bahan bakar dan juga polusi pada saat kita melakukan uji las dan merupakan teknologi yang ramah lingkungan. kemajuan teknologi di dunia masa mendatang ditopang tiga teknologi yang saling berhubungan dan saling mempercepat. Ketiga hal ini yaitu Nanoteknologi.

SARAN

Sebagai penutup, penulis mengajak pemerintah, pemerhati IPTEK, akademisi, pengusaha dan seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mulai menaruh perhatiannya pada nanoteknologi, mengembangkan dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk riset nanoteknologi yang tepat guna bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Dedy Hermawan Bagus Wicaksono,2001, Dimensi Wartasains Dan Teknologi

Dr. kembato, 2005, Gelombang Nano Teknologi, Jakarta, Penerbi YSM

John C. Miller, Ruben Serrato, Jose Miguel Represas-Cardenas, and Griffith

15

kundah, 2005, The Handbook Of Nanotechnology

Prof. Yohanes Suya, Ph.D, 2004, Nano Teknologi :Teknologi TerkiniMenyambut Masa Depan., Jakarta, Penerbit PT Bina Sumber Daya MIPA

R. W. Siegel, E. Hu and M.C. Roco, 1999. Nanostructure Science and

16