karya tulis ilmiah pembuatan pupuk bokasi

41
LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH KULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL TEMATIK POSDAYA ANGKATAN 67 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2013/2014 UNIVERSITAS TADULAKO CARA MENINGKATKAN KUALITAS PUPUK ORGANIK GUNA MEMENUHI NUTRISI TANAMAN “. POSKO : PERTANIAN 1 KAMPUS KECAMATAN : PALU TIMUR KABUPATEN/KOTA : PALU Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)Profesi Integral Tematik Posdaya Universitas Tadulako Angkatan 67Semester Antara Ganjil Tahun Akademik2013/2014 Disusun Oleh : KASPAR YAPALIA MOIY W END E 281 10 171

Upload: heriawan

Post on 21-Dec-2015

251 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

pertanian pupuk bokasi

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAHKULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL TEMATIK POSDAYA ANGKATAN 67 SEMESTER GANJIL TAHUN

AKADEMIK 2013/2014 UNIVERSITAS TADULAKO

“ CARA MENINGKATKAN KUALITAS PUPUK ORGANIK GUNA MEMENUHI NUTRISI TANAMAN “.

POSKO : PERTANIAN 1 KAMPUSKECAMATAN : PALU TIMURKABUPATEN/KOTA : PALU

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)Profesi Integral Tematik

PosdayaUniversitas Tadulako Angkatan 67Semester Antara Ganjil Tahun

Akademik2013/2014

Disusun Oleh :

KASPAR YAPALIA MOIY W END E 281 10 171

PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATALEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO2013

Page 2: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kasus penanganan limbah perkotaan sampai saat ini masih

merupakan kendala dalam program penanganan limbah. misalnya sampah-

sampah organik pada umunya merupakan sumber pencemaran lingkungan.

Tingginya produksi sampah rumah tangga dan belum adanya pengolahan

sampah yang tepat menjadi masalah yang cukup besar dihapi oleh

pemerintah.

Sampah pada umumnya bahan yang terbuang dari hasil olahan atau

sisa sisa dari produksi yang tidak di manfaatkan. Namun jika sampah

diolah lebih lanjut maka akan mampu memberikan nilai tambah bagi produk

ini sendiri.

Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada

lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak

ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan

terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. dan

keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di

lapangan.

Pemanfaatn bahan-bahan organic seperti yang dihasilkan dari limbah

ternak maupun dari sampah perkotaan telah banyak dilakukan. Limbah organik

yang dihasilkan oleh ternak dan sampah memiliki potensi yang cukup tinggi

untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos. Pengolahan pupuk kompos dapat

dilakukan dengan hanya menimbun limbah organik tersebut dalam tanah untuk

ditunggu selama kurang lebih tiga bulan dan kemudian menjadi kompos, atau

Page 3: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme khusus yang dapat mengubah

sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos dalam hitungan hari.

Beberapa lahan dan tanah pertanian pada saat ini mengalami kerusakan

dan penurunan tingkat kesuburan tanah yang sangat memerlukan solusi

penanganan secara efektif dan maksimal. Hal ini dapat mengakibatkan dampak

yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Pupuk

memegang peranan yang sangat penting di dalam budidaya tanaman. Tanaman

membutuhkan pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan

agar dapat tumbuh serta berkembang dengan baik. Penggunaan bahan-bahan

alami seperti kompos memberikan keuntungan bagi tanah, tanaman dan

lingkungan. Proses pembuatan kompos juga menjadi salah satu solusi masalah

sampah yang semakin memerlukan penanganan yang bijaksana.

Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada

lahan pertanian sedikit demi sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak

ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi akan

terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. dan

keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di

lapangan.

Pemanfaatan bahan-bahan organik seperti yang dihasilkan dari limbah

ternak telah banyak dilakukan. Limbah organik yang dihasilkan oleh ternak

memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos.

Pengolahan pupuk kompos dapat dilakukan dengan hanya menimbun limbah

organik tersebut dalam tanah untuk ditunggu selama kurang lebih tiga bulan dan

kemudian menjadi kompos, atau dapat dilakukan dengan bantuan

Page 4: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

mikroorganisme khusus yang dapat mengubah sampah organik tersebut menjadi

pupuk kompos dalam hitungan hari.

Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk membuat karya tulis ilmiah yang

membahas “ Cara Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Guna Memenuhi

Nutrisi Tanaman “.

I.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dapat di ambil permasalahan sebagai berikut:

1. Pupuk bokasi yang ada kandungan nutrinya masih kurang ?

2. Belum adanya pengetahuan tentang bagaimana cara

meningkatkan kualitas pupuk organiak?

I.3 Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari pembuatan pupuk organik atau bokasi ini adalah

untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kualitas pupuk organik

sehingga mampu memenuhi nutri tanaman secara optimal.

Sedangkan manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu Melalui

kegiatan ini diharapkan memberi manfaat kepada masyarakat yang ada, berupa

pengetahuan Tentang cara pembuatan pupuk kompos serta menambah kualitas

pupuk kompos sehingga dapat memenuh, sehingga dalam kehidupan

mendatang masyarakat dapat mempraktekannya dilapangan, sehingga

mengurangi penggunaan pupuk kimia atau pupuk non organik.

Page 5: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Bokasi

Kata bokasi berasal dari bahasa jepang yang artinya kira-kira bahan-

bahan organik yang sudah diuraikan (difermentasi). Pupuk bokasi merupakan

salah satu bentuk pupuk organik yang terbuat dari campuran antara bahan-

bahan organik dan pupuk kandang yang difermentasi atau didekomposisi oleh

mikroorganisme. Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti

sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan

tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang

mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan

untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM).

Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga

menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Bokashi adalah fermentasi bahan organik (sisa panen, sekam, kotoran

ternak dll) dengan bantuan Effective Microorganisms. Aplikasi di lahan pertanian

dapat membantu memperbaiki struktur fisik kimia dan biologi tanah. Infomasi

lebih lengkap mengenai Effektive Mikroorganisme sebagai berikut: Diambil dari

brosur PT Songgolangit Persada Effektive Mikroorganisme atau yang dikenal

dengan nama EM, ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari University

Ryukyus, Okinawa, Jepang.

Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi

atau peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms

4). Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos)

Page 6: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara

konvensional. Ada banyak merk EM yang beredar dipasaran baik buatan lokal

maupun formula import, misalnya Stardec, Orgadec dan EM4. Fungsinya sama

karena mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp, ragi, bakteri fotosintetik

dan jamur pengurai selulosa.

II.2 Sampah Organik Sebagai Bahan Pembuatan Bokasi

Berdasarkan komposisi kimianya, maka sampah dibagi menjadi sampah

organik dan sampah anorganik. Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia

menunjukkan bahwa 80% merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78%

dari sampah tersebut dapat digunakan kembali. sampah organik dibedakan

menjadi sampah organik yang mudah membusuk (misal: sisa makanan, sampah

sayuran dan kulit buah) dan sampah organik yang tidak mudah membusuk (misal

: plastik dan kertas) (Anonymous, 2004).

Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di

sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam,

pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan

sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi

yang sangat baik untuk mikroorganisme (Kusumaningwarti, 2009)

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran

bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi

berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan

aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan

organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba

yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos

Page 7: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat

terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang

seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan

aktivator pengomposan. (Handayani, 2009).

Sampah organik yang dihasilkan oleh proses pengemasan di tingkat

pengepul tersebut ternyata memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

dikembangkan menjadi pupuk kompos. Pengolahan pupuk kompos dapat

dilakukan dengan hanya menimbun samapah organik tersebut dalam tanah

untuk ditunggu selama kurang lebih tiga bulan dan kemudian menjadi kompos,

atau dapat dilakukan dengan bantuan mikroorganisme khusus yang dapat

mengubah sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos dalam hitungan hari.

Terdapat beberapa macam mikroorganisme yang dapat digunakan untuk

membantu dan mempercepat pengomposan sampah organik agar menjadi

pupuk kompos. Mikroorganisme tersebut antara lain Streptomyces sp.,

Acetybacter sp., Actynomycetes sp. Dalam pengabdian yang akan dilakukan ini,

audiens akan diajarkan untuk menggunakan bahan aktivator untuk mempercepat

pembuatan kompos antara lain produk Dectro, OrgaDec, serta EM-4 yang

diproduksi.

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman,

hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau

fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya

jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman

jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk

kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan

cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya

Page 8: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola. Kompos digunakan dengan

cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan

adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos di

bawah 400 C.

Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah,

wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-

ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang

belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa

mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan

cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam

tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling

bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat

dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.

II.3 Manfaat Dan Nilai Tambah Pupuk Organik /Bokasi

Meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya

tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi

petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan

seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga

tidak memutus rantai sistem pertanian.

Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang

dapat diterapkan pada pertanian saat ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik

(dari bahan jerami, pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil fermentasi

dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan

menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

Page 9: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi

merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap

dipakai dalam waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah,

sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga

dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.

Adapun manfaat kompos organik untuk lahan pertanian yaitu :

1. Mampu menggantikan penggunaan pupuk kimia atau mengurangi biaya

produksi.

3.  Tidak berbau dan mudah digunakan.

4.  Menyediakan unsur hara yang seimbang dalam tanah.

5.  Meningkatkan populasi mikroba tanah sehingga struktur tanah tetap gembur.

6.  Memperbaiki pH tanah.

7.  Meningkatkan produksi berbagai tanaman antara 10-30%.

Sedangkan untuk nilai tambah dari pengunaan pupuk organik atau pupuk

bokasi Sampah indentik dengan bahan buangan yang tidak memiliki nilai, kotor,

kumuh, dan bau. Memang stigma ini tidak sepenuhnya salah. Namun, dengan

membuat sampah organik menjadi kompos akan memberikan nilai tambah bagi

sampah. Kompos memiliki nilai dan tidak berbau. Cobalah anda datang ke

penjual bunga yang banyak ditemui di pinggir-pingir jalan protokol dan tanya

berapa harga sekantong kompos. Itulah nilai tambah kompos.

Page 10: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

III. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

3.1 SEJARAH SINGKAT KELURAHAN TONDO

Sejarah dan Dasar Hukum Kelurahan Tondo. Kelurahan Tondo awal

mulanya adalah sebuah kampung yang terdiri dari beberapa kampungyang

bergabung menjadi kampung tondo.Kata “tondo” berasal dari kata petondo tondo

mangala baku. Nemo mangala baku N’Tona” yang di ucapkan seorang tadulako

dari warga setempat yang hendak mengambil makan siang, usai membantu

pemuda pemuda dari desa bora dalam membuat jalan yang dikenal dengan jalan

R.E Martadinata masa penjajahan belanda pada tahun 1927. Kalimat diatas bila

diterjemahkan dalam bahasa indonesia  “Telitilah mengambil bekal orang lain”.

Asal dari kata inlah asal nama Kampung Tondo.

Kemudian sebelum tanggal 27 september 1978, Kampung Tondo berubah

statusnya menjadi Desa Tondo dan termasuk dalam wilayah kecamatan Tavaili.

Kemudian status sebagai Desa berubah menjadi kelurahan sebagai dampak dari

pembentukan kecamatan Palu menjadi wilayah administratif pada tanggal 27

september 1978 dengan peraturan pemerintah No.18 tahun 1978 serta atas

dasar dekonstrasi sesuai Undang Undang No.05 Tahun 1979 tentang

pemerintah desa daerah Administratif palu barat dan kecamatan palu timur, yang

mana kelurahan Tondo Termasuk salah satu kelurahan Dari 11 kelurahan di

kecamatan Palu Timur.

Page 11: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Layaknya sebuah kelurahan, Kelurahan Tondo telah mengalami pergantian

kepala kelurahan sebagaimana termuat dalam Tabel di bawah :

Tabel 1. Daftar Kepala Kelurahan Tondo dari Tahun 1930-Sekarang.

No NAMA JABATAN TAHUN

1 LAMALUNDU PALAWATIKA Kepala Dusun 1930-1940

2 DG. KARAJA LEMBAH Kepala Dusun 1940-1956

3 DG. MALAU. DM. YOJOBODO Kepala Dusun 1957-1965

4 BUDU LATUMARA Kepala Dusun 1965-1969

5 BAHUSEN MUHAMMAD Lurah 1969-1989

6 LAHASAN YALIUWA Lurah 1989-1996

7 MOH.SADLY LESNUSA, S.Sos Lurah 1996-1999

8 MOH. HARIS KARIMIN, S.Sos Lurah 1999-2001

9 DJOIS TAYEB, S.Sos Lurah 2001-2002

10 MOH. GAUS IBRAHIM Lurah 2002-2007

11 HAFID TOTIWA, S.Sos Lurah 2007-2008

12 AMINUDIN,SH Lurah 2008-sekarang

Sumber : Data Primer Desa 2012

Periodesasi kepemimpinan cukup memberikan perkembangan dan

kemajuan Kelurahan Tondo, dari waktu kewaktu lajunya pertumbuhan penduduk

dan tuntutan modernisasi kehidupan mengharuskan kelurahan membenahi diri

menuju kemandirian sebuah Kelurahan.

Page 12: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

3.2 Keadaan Geografis Kelurahan Tondo

Batas Batas Wilayah

Secara geografis dan demografis berada pada wilayah Kecamatan Palu

Timur dengan luas wilayah 5.516 Ha.  Adapun batas batas geografis kelurahan

tondo yakni sebagai berikut :

Sebelah Utara             : Kelurahan Layana

Sebelah Timur             : Kab. Parigi Moutong,Kebun kopi

Sebelah Barat             : Kelurahan Talise

Sebelah Selatan          : Teluk Palu

Keadaan Iklim

Kondisi Iklim di Kelurahan Tondo dipengaruhi oleh dua musim yaitu

musim panas (terjadi padan bulan April-September) dan Musim Hujan (Terjadi

pada Bulan Oktober-Maret). Curah hujan Bulanan Berkisar antara 2-7 mm,

dimana pada bulan april-November dan Januari Mempunyai curah hujan yang

cukup tinggi sedangkan pada bulan bulan lainnya, Curah Hujannya rendah. Suhu

udara di kelurahan tondo berkisar antara 33°C -37°C Dengan Rata rata 35°C.

Kelembapan Ydara rata rata 74,8% dimana kelembapan udara bulanan Berkisar

69% -79%.

Page 13: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

3.3   Keadaan Demografis (Kependudukan) Kelurahan Tondo

Data Keadaan penduduk dikelurahan Tondo Jika diklarifikasiakan

Berdasarkan kelompoknya ada 5 yakni sebagai Berikut:

1. Data kependudukan berdasarkan jenis kelamin

Seiring dengan perkembangan, perubahan data kependudukan

dikelurahan tondo mengalami perkembangan. Jumlah penduduk yang mendiami

kelurahan tondo sebanyak 10.073 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak

3.357 KK yang tersebar di 44 RT dan 15 RW, adapun jumlah penduduk

berdasarkan Jenis Kelamin  yakni laki laki 4.944 jiwa dan perempuan 5.129 jiwa.

Berikut Tabel pembagian jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 2. Pembagian Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin.

KELURAHANLAKI

LAKIPEREMPUAN

KEPALA

KELUARGA

TOTAL

PENDUDUK

TONDO 4.944 5.129 3.357 10.073

Sumber : Data Primer Desa 2012

2.    Data kependudukan berdasarkan Agama

Jumlah penduduk kelurahan tondo berdasarkan agama adalah sebagai berikut:Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Tondo Brdasarkan Agama.

KELURAHAN ISLAM KRISTEN KATHOLIK HINDU BUDHA

TONDO 9.685 276 60 39 13

Sumber : Data Primer Desa 2012

Page 14: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

3.       Data kependudukan berdasarkan kelompook umur dan jenis kelaminnya

Jumlah penduduk kelurahan tondo berdasarkan kelompok umur dan jenis

kelaminnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Jumlah Penduduk Kelurahan Tondo Berdasarkan Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin.

NO KELOMPOK UMUR LAKI LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 0-12 bulan 79 orang 83 orang 162 orang

2 1-4 Tahun 171 orang 154 orang 325 orang

3 5-6 Tahun 244 orang 247 orang 491 orang

4 7-12 Tahun 241 orang 254 orang 495 orang

5 13-15 Tahun 379 orang 343 orang 722 orang

6 16-18 Tahun 398 orang 367 orang 765 orang

7 19-25 Tahun 615 orang 391 orang 1.306 orang

8 26-35 Tahun 816 orang 873 orang 1.689 orang

9 36-45 Tahun 872 orang 876 orang 1.748 orang

10 46-50 Tahun 469 orang 474 orang 943 orang

11 51-60 Tahun 455 orang 498 orang 933 orang

12 61-75 Tahun 124 orang 145 orang 269 orang

13 75 Tahun Keatas 101 orang 124 orang 225 orang

TOTAL 4.944 orang 5.129 orang 10.073 orang

Sumber : Data Primer Desa 2012

Page 15: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

4.       Data kependudukan berdasarkan tingkat pendidikan

Jumlah penduduk kelurahan Tondo Berdasarkan tingkat Pendidikan

adalah Sebagai Berikut :

Tabel 5. Jumlah Penduduk Kelurahan Tondo Berdasarkan Pendidikan.

KELURAHAN SD SMP SMA D1-D3 S1-S3

TONDO 120 Orang

1.145

Orang

1.337

Orang 84 Orang 942 Orang

Sumber : Data Primer Desa 2012

5.       Data kependudukan berdasarkan mata pencaharian

Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian adalah sebagai berikut

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkanmata Pencaharian.

Kel Pns

Wirausaha

/Pdgng Tani Tukang Nelayan Pensiunan

Jas

a

TONDO 1.102 500 159 56 70 35 26

Sumber : Data Primer Desa 2012

3.4   KONDISI SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI KELURAHAN TONDO.

Potensi yang ada di kelurahan tondo sangat memberikan peluang dalam

pemekaran kedepan, dimana dari bentuk kelurahan menjadi kecamatan. Hal ini

terlihat dari tiga potensi yang dinilai penting yakni sebagai berikut :

1.       Potensi Sosial

Dalam mengukur keberhasilan Kelurahan Tondo pada bidang sosial ada

beberapa aspek yang menjadi acuan yaitu sebagai berikut :

Page 16: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang berada di wilayah Kelurahan Tondo di dominasi

oleh masjid dan musholla, hal ini di karenakan sebagian besar penduduk

Kelurahan Tondo adalah muslim. Adapun sarana peribadatan di wilyah

Kelurahan Tondo yakni sebagai berikut :

Tabel 7. Sarana Peribadatan Di Wilayah Kelurahan Tondo.

KELURAHAN MASJID MUSHOLLA GEREJA WIHARA PURA

TONDO 15 Buah 9 buah 3 buah - -

Sumber : Data Primer Desa 2012

Sarana Kesehatan

Menunjang kesehatan masyarakat di Kelurahan Tondo terdapat beberapa

fasilitas kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Sarana Kesehatan Masyarakat Di Kelurahan Tondo.

KELURAHAN PUSTUKLINIK

BERSALINPOSKESDES

DOKTER

PRAKTEK

TONDO 2 1 1 1

Sumber : Data Primer Desa 2012

Sarana Pendidikan

Sarana Pendidikan Yang Berada Di Keluraha Tondo adalah sebagai

berikut:

Tabel 9. Sarana Pendidikan Yang Berada Di Kelurahan Tondo.

KELPLAY GROU

PTK

SD

SMP

SMA/SMK UNIVERSITAS INSTITUT

Page 17: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

TONDO

- 4 4 2 4 1 2

Sumber : Data Primer Desa 2012

Sarana Olahraga

Sarana olahraga di Kelurahan Tondo tersebar di beberapa tempat.

Adapun saran olahraga tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Sarana Olahraga Di Kelurahan Tondo.

KELURAHAN LAP.SEPAK BOLA

LAP.VOLLY LAP. SEPAK TAKRAW

LAP. FUTSALL

TONDO 5 Buah 7 Buah 11 Buah 4 Buah

Sumber : Data Primer Desa 2012

Dari berbagai sarana sarana yang ada di Kelurahan Tondo tersebut, dapat

disimpulkan bahwa Kelurahan Tondo telah mengalami perkembangan yang

sangat pesat.

2.       Potensi Ekonomi

Sumber daya yang terdapat di kelurahan tondo, utamanya di sektor

Ekonomi sangat berperan aktif dalam mempercepat pertumbuhan kelurahan

tondo. Toko toko yang berjajar di pinggir jalan dan banyaknya regency-regency

adalah salah satunya terutama kawasan real estate Citra Land yang terletak

dikeluran ini. Industri” tempe monas” yang ada di LIK juga merupakan bukti

berkembangnya kelurahan tondo. Salah satu potensi ekonomi yang juga dimiliki

oleh kelurahan tondo ialah banyak terdapatnya usaha-usaha yang dikembang

seprti peternakan ayam potong dan peternakan telur ayam. Selain itu, potensi

ikan yang terkandung di teluk palu juga sangat memberi arti penting, namun

yang perlu disayangkan adalah belum adanya infrastruktur berupa pasar

tradional yang dibangun oleh pemerintah.

Page 18: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

3.       Potensi Budaya

Kelurahan tondo Kaya Akan unsur unsur Budaya, mulai dari sukunya ada

kaili, bugis, china, makassar, jawa, dll. Bahasa, adat, kesenian, arsitektur

bangunan (rumah tempat tinggal, institut, universitas, dan rumah ibadah),dll.

Page 19: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

IV. METODE PRAKTEK

4.1 Waktu Dan Tempat

Tempat pelaksanaan pembuatan pupuk bokasi yaitu di posko pertanian

satu dan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 18 Juli 2013 mulai pukul 08.00 –

12.00 WITA.

4.2 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk kompos atau

bokasi adalah sebagai berikut:

Alat : Ember Besar , Pengaduk Kayu, Kotak Penyimpanan Bokasi.

Bahan : 50 Liter Air,1 Kg Gula, 75 Kg Bahan Organik Atau Sampah Organik, 1

Ltr M4, 5 Kg Dedak Halus, 50 Kg Pupuk Kandang pospat kimia .

4.3 Tata Penulisan Karya Ilmiah

Pada penulisan karya ilmiah ini sifat penulisannya adalah penulisan

kualitatif dengan pendekatan study pustaka ,dimana penulis melakukan

penulisan berdasarkan literature ,dokumen dan karya ilmiah serta sumber

sumber lainnya yang berkenang dengan obyek yang diteliti. hal ini dimaksudkan

untuk memperoleh informasi tentang konsep dan teori-teori yang dapat di jadikan

sebagai landasan dalam melakukan penulisan ini.

4.4 Metode Pengumpulan Data Dalam Penulisan Karya Ilmiah

4.4.1 Jenis dan Sumber Data

Page 20: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Data yang meliputi dalam penulisan ini meliputi data primer dan data

sekunder yang terdiri atas : Data Primer, berupa data observasi dilapangan

mengenai fermentasi pembuatan pupuk Kegunaannya untuk memperoleh data

akurat tentang kondisi di lapangan. Data Sekunder, berupa data yang di peroleh

dari buku – buku atau literature yang berhubungan dengan penulisan ini.

4.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data primer dan data

sekunder yaitu :

a. Teknik observasi , digunakan untuk mengamati secara langsung pupuk

bokasi yang difermentasi selama 7 hari.

b. Study litertur ,hasil dari study kepustakaan ini dapat berupa bahan-bahan

tambahan yang berasal dari buku, majalah ilmiah, jurnal internet, arsif

dokumen pribadi dan dokumen resmi lainnya yang ada hubungannya

dengan penulisan ini.

Page 21: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Cara Kerja Pembuatan Pupuk Bokasi

Langkah-langkah dalam pembuatan kompos bokasi yaitu sebagai berikut

Perbanyakan bakteri mengunakan M4

Alat dan bahan yang digunakan yaitu ember, M4, gula pasir 1000 gr.

Terlebih dahulu tuangkan air sebanyak 50 ltr pada ember kemudian ditambah

dengan gula, semua bahan di atas ditambahkan lalu terakhir tambahkan 1 liter

m4. Kemudian diamkan selama 2 jam.

Persiapan bahan

Setelah bahan bakteri telah disiapkan lalu kita menyiapkan bahan organik

untuk pupuk yaitu 75 Kg bahan organik, ditambahkan dengan 50 kilo pupuk

kandang dan terakhir tambahkan dedak halus sebanyak 5 Kg kemudian aduk

secara merata.

Semua bahan yang telah disiapkan dicampurkan dan di aduk rata

menjadi satu. Setelah semua bahan tercampur rata menjadi satu bagian,

campuran ini di basahi dengan menggunakan air bakteri 50L, secara merata

sampai kapasitas lapang usahakan tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering

yang penting saat bahan organik di peras ada air campuran yang menetes.

Setelah bahan organik yang dicampur dengan air bakteri tadi telah siap,

tuangkan bahan organik ini kedalam kotak secara merata dengan ketinggian 5

Page 22: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

cm. Setelah itu ditutup dengan dedak padi secara merata sampai bahan organik

tidak terlihat.

kemudian setelah ditaburi dengan dedak , siram bahan tadi dengan

campuran m4, siram secara merata keseluruh permukaan bahan organik tadi,

setelah itu lapisi dengan campuran bahan organik setebal 5 cm kemudian

ditaburi dedak kembali diatasnya dan diperciki dengan M4 ulangi lang tadi

sampai 5 lapisan.

Fungsi dari dedak yang ditaburi diatas bahan organik yaitu sebagai

tempat perlindungan bagi bakteri pada saat suhu naik. lalu ditutup dengan

menggunakan karung goni tunggu hingga 8 hari selama menunggu pupuk siap

dipanen aduk pupuk secara berkala untuk menghindari pemanasan pada pupuk

setelah 7 hari baru pupuk organik siap di panen.

5.2 Hasil

Berdasarkan hasil praktek dalam pembuatan pupuk bokasi dan dilakukan

pengamatan setiap hari adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari pertama.

HariPengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

jumat

19/7/2013Hangat Tdk Sedap

Kasar Tekstur asal

Hitam, masih seperti bahan mentah

Dari tabel 11 di dapat bahwa suhu pada hari pertama masih hangat,

sedangkan bau dari fermentasi masih berbau tidak sedap, tekstur dari fermentai

masih kasar berupa tekstur asal, dan warnanya masih seperti bahan mentah

Page 23: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Tabel 12. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari kedua.

Hari

Pengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

sabtu

20/7/2013Hangat Tdk Sedap

Kasar Tekstur asal

Hitam, sama seperti hari pertama.

Dari tabel 12 di dapat bahwa hasil pengamatan masih tetap seperti hari

pertama, yaitu suhu masih hangat, sedangkan bau dari fermentasi masih berbau

tidak sedap, tekstur dari fermentai masih kasar berupa tekstur asal, dan

warnanya masih seperti bahan mentah.

Tabel 13. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari ketiga.

HariPengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

Minggu21/7/2013

Hangat Tdk SedapKasar Tekstur berubah sedikit

Hitam

Dari tabel 13 di dapat bahwa hasil pengamatan masih tetap seperti hari

pertama, yaitu suhu pada hari pertama masih hangat, sedangkan bau dari

fermentasi masih berbau tidak sedap, tekstur dari fermentai masih kasar hanya

berubah sedikit, dan warnanya berubah menjadi hitam.

Tabel 14. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari ke empat.

Hari

Pengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

Senin22/7/2013

Hangat Tdk Sedap Kasar Hitam

Page 24: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Dari tabel 14 di dapat bahwa hasil pengamatan masih tetap seperti hari

ke tiga, yaitu suhu masih hangat, sedangkan bau dari fermentasi masih berbau

tidak sedap, tekstur dari fermentai masih kasar hanya berubah sedikit, dan

warnanya berubah menjadi hitam

Tabel 15. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari ke lima.

Hari

Pengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

Selasa23/7/2013

Hangat Tdk SedapTekstur berubah

Hitam

Dari tabel 15 di dapat bahwa hasil pengamatan masih tetap seperti hari

ke ke empat, yaitu suhu masih hangat, sedangkan bau dari fermentasi masih

berbau tidak sedap, tekstur dari fermentai berubah berupa butir -butir masih

menggumpal, dan warnanya berubah menjadi hitam

Tabel 16. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari ke enam.

HariPengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

Rabu24/7/2013

Hangat Tdk berbauTekstur berubah

Hitam, kecoklatan seperti tanah

Dari tabel 16 di dapat bahwa hasil pengamatan masih tetap seperti hari

ke ke lima, yaitu suhu masih hangat, sedangkan bau dari fermentasi masih

berbau tidak sedap, tekstur dari fermentai berubah berupa butir -butir masih

menggumpal, dan warnanya berubah menjadi hitam kecoklatan seperti tanah.

Page 25: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Tabel 17. Hasil Pengamatan Pupuk Bokasi Selama Fermentasi pada hari ke tujuh.

Hari

Pengamatan

Suhu Bau Tekstur Warna

kamis25/7/2013

Hangat Tdk berbauTektur

berubah seperti tanah

Hitam seperti tanah

Dari tabel 17 di dapat bahwa hasil pengamatan, yaitu suhu amasih

hangat, sedangkan bau dari fermentasi tidak berbau, tekstur dari fermentai

berubah berupa butir buti coklat seperti tanah, dan warnanya berubah menjadi

hitam tanah.

Berdasarkan beberapa tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa

pengukuran yang dilakukan setiap  hari sekali dalam 7 hari yakni dari

pengukuran diatas diperoleh suhu pupuk bokashi hangat. Hal ini dikarenakan

panas yang dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubungan langsung antara

peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur akan

semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses

dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan

pupuk. Suhu yang panas akan membunuh sebagian mikroba dan hanya

sebagian mikroba saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga

akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.

Sementara itu bila dilihat dari teksur bokasi hari kehari semakin berubah

dan akan membentuk seperti gumpalan kecil, dan akhirnya berbentuk seperti

tanah.

Page 26: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

5.3 Proses Meningkatkan Kualitas Kompos

Kompos yang sudah matang siap diaplikasikan ke lahan. Kompos ini dapat langsung diaplikasikan apabila tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, terutama jika digunakan untuk kebutuhan sendiri. Pengolahan lebih lanjut diperlukan apabila kompos tersebut akan dijual, diaplikasikan ke tempat lain yang jauh, atau petani menginginkan kualitas kompos yang lebih baik lagi.langkah-langkah dalam memperkaya nutrisi kandungan kompos yakni sebagau berikut:PengeringanLangkah pertaman yakni pengeringan. Pengeringan berfungsi untuk mengurangi kadar air kompos. Kompos yang baru dipanen kandungan airnya berkisar antara 60 – 70 % atau dapat lebih tinggi lagi apabila terkena air hujan. Kadar air kompos menurut SNI adalah < 50% atau <20% menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 02/Pert/HK.060/2/2006. Kadar air yang tinggi berakibat pada tingginya bobot kompos. Misalnya 1 kg kompos dengan kadar air kompos 70% berarti bahwa kandungan airnya adalah 700 gr dan padatannya hanya 300 gr. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya biaya pengemasan, biaya angkut, maupuan biaya aplikasi di lapang. Pengeringan kompos dapat dilakukan dengan menjemur di bawah sinar matahari atau denganmenggunakan mesin pengering. Pengeringan di bawah sinar matahari lebih murah, namun memerlukan waktu yang lama dan sangat tergantung pada cuaca. Pengeringan dengan matahari cocok untuk kompos dengan jumlah yang sedikit atau untuk keperluan sendiri. Pengeringan dengan menggunakan mesin, seperti rotary dryer, memerlukan waktu yang lebih singkat. Pengeringan dengan mesin sesuai untuk pengeringan skala besar/industri.PenghalusanMeskipun kompos telah dikeringkan, tetapi ukurannya biasanya masih cukup besar dan tidak seragam. Kompos yang telah kering dapat dihaluskan untuk memperkecil ukuran kompos. Penghalusan dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan meremasnya atau menumbuknya. Penghaluskan dapat pula dilakukan dengan bantuan mesin penghalus kompos. Kompos yang telah dihancurkan selanjutnya diayak untuk mendapatkan kompos dengan kehalusan tertentu. Pengayakan juga berfungsi untuk menyeragamkan ukuran partikel kompos. Kompos untuk keperluan biasa dapat diayak dengan menggunakan ayakan pasir. Kompos ini biasanya untuk kompos curah. Apabila kompos akan dibuat granul pengayakan harus menggunakan saringan yang lebih halus lagi, yaitu di atas 80 mess dan penyakannya menggunakan mesin. Kompos yang akan dihaluskan harus sudah cukup kering dengan kadar air kurang dari 40%. Apabila kompos terlalu basah, kompos akan menggumpal dan sulit melewati ayakan.Penambahan Bahan - bahan Kaya HaraKompos dapat diperkaya dengan menambahkan bahan-bahan lain yang kaya hara, baik mineral alami maupun bahan organik lain. Bahan-bahan mineral yang kaya hara antara lain: dolomit atau kiserit untuk meningkatkan kandungan Mg, fosfat alam untuk meningkatkan kandungan P, dan zeolit untuk meningkatkan KTK (Kapasitas Tukar Kation) kompos. Bahan-bahan organik yang dapat ditambahkan antara lain: azolla dan pupuk kandang untuk meningkatkan kandungan N, asam humat dan fulfat untuk merangsang pertumbuhan tanaman, coco peat untuk meningkatkan kemampuan menahan air kompos, dan tepung tulang/tanduk. Penambahan bahan-bahan tersebut di atas sesuai untuk pembuatan pupuk organik.

Page 27: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

Kompos juga dapat diperkaya dengan menambahkan pupuk kimia anorganik dalam jumlah yang terbatas, terutama untuk meningkatkan kandungan hara kompos. Hara N dapat ditingkatkan dengan menambahkan urea atau ZA. Hara P dapat ditingkatkan dengan menambahkan TSP atau SP-36. Sedangkan hara K dengan menambahkan pupuk KCl. Banyaknya bahan yang ditambahkan pada kompos, baik bahan mineral, bahan organik, maupuan pupuk kimia, disesuaikan dengan komposisi hara yang diinginkan. Komposisi ini dapat bervariasi tergantung dengan ketersediaan bahan, atau kebutuhan untuk tanaman-tanaman tertentu.Pembuatan GranulPembuatan granul terutama untuk memperbaiki kenampakan/kemasan kompos. Kompos berbentuk granul juga lebih mudah diaplikasikan daripada kompos curah, terutama apabila menggunakan mesin aplikator. Pembuatan granul kompos dapat dilakukan dengan menggunakan pan granulator atau menggunakan mesin molen biasa. Agar kompos dapat dibuat granul, kompos memerlukan bahan lain yang berfungsi sebagai perekat. Bahan-bahan yang sering digunakan sebagai perekat antara lain: tepung tapioka, zeolit, gypsum, dan bentonit. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan granul antara lain adalah: keseragaman granul, kekerasan granul, dan kemudahan granul untuk pecah/larut. Granul yang baik adalah granul yang ukurannya seragam, cukup keras, dan mudah larut apabila terkena air atau dimasukkan ke tanah.

Page 28: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Bokashi adalah fermentasi bahan organik (sisa panen, sekam, kotoran

ternak dll) dengan bantuan Effective Microorganisms. Aplikasi di lahan pertanian

dapat membantu memperbaiki struktur fisik kimia dan biologi tanah. Infomasi

lebih lengkap mengenai Effektive Mikroorganisme sebagai berikut: Diambil dari

brosur PT Songgolangit Persada Effektive Mikroorganisme atau yang dikenal

dengan nama EM, ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari University

Ryukyus, Okinawa, Jepang.

Adapun kelebihan pupuk bokashi dibandingkan dengan pupuk organic

yang lain yaitu:

1. Bokashi dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman meskipun bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos.

2. Dengan formulasi bahan-bahan maka sangat mudah untuk mengontrol

jumlah vitamin untuk tanaman

3. Bokashi dapat langsung mensuplai unsur berbagai tanaman sedangkan

pupuk yang lain mensuplai hara dalam tanah.

Bokasi dalam peranan sebagai pupuk yang ramah lingkungan memiliki

kelemahan dalam kandungan nutrisi yang rendah. Namun dengan penanganan

yang benar dan penambahan unsur-unsur hara seperti posfal alam eguano untuk

memperkaya kandungan posfor dalam pupuk sehingga pupuk organik tidak kalah

bersaing dengan pupuk kimia.

Page 29: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

6.2 Saran

Dalam pelaksanaan pembuatan pupuk bokasi harus di perhatikan dalam

proses fermentasinya, apabila proses fermentasinya tidak bagus maka hasil

pupuk yang di peroleh pun tidak bagus bahkan proses pembuatan pupuk tidak

akan berhasil untuk itu sangat perlu di perhatikan suhu fermentasi.

Page 30: Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Pupuk Bokasi

DAFTAR PUSTAKA

Gomies.L dkk. 2012. Pengaruh Pupuk Organik Cair RI1 Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.). Agrologia, Vol. 1, No. 1, April 2012, Hal. 13-20.

Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.

Musnamar, E.I. 2003. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pramatmaja, W. A. 2008 Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul Yogyakarta. UUI. Yogyakarta.

Sirappa.M.P dan Razak.N. 2007. Kajian Penggunaan Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah. J. Agrivigor 6(3): 219-225.

Sulistyorini, L. 2005. Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 1, Juli 2005: 77-84.

Gasol. 2008. Pengertian Bokasi. http://gasolorganik.com. Diposkan pada 12 februari 2008.

Gunam, w. 2007. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos dengan Bantuan Mikroorganisme di Desa Sibetan Karangasem. Teknologi industri pertanian – fakultas teknologi pertanian. Universitas udayana.

Lilis Sulistyorini. 2005. Pengelolaan Sampah dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, No. 1, Juli 2005: 77-84.

Pramatmaja, W. A. 2008 Pengelolaan Sampah Secara Terpadu Di Dusun Karangbendo Banguntapan Bantul Yogyakarta. UUI. Jogyakarta.