cara pembuatan bokasi

37
cara membuatan Bokashi dari Pupuk Kandang Oke langsung saja, untuk memenuhi janji saya kemarin, tentang bagaimana cara membuat bokashi atau bokasi dari kotoran kambing. Sapi dan hewan ternak lainnya, dan Pada artikel Sebelumnya saya juga membahas apa itu bokashi dan kalau belum baca silakan baca DI SINI Untuk membuat bokashi sangat lah mudah bila ada kemaunan, pertama tama harus siapan bahan bahan utama ya itu kotoran kambing. Sapi atau hewan ternak lainya. untuk membuat bokashi dengan ukuran berat 500 gram bahan bahan nya sebagai berikut. 1. Pupuk kandang = 300 kg 2. Dedak = 50 kg 3. Sekam padi = 150 kg 4. Gula yang telah dicairkan sebanyak 200 ml SOT ATAU EM-4 = 500 ml (kalau saya pakai dua dua duanya.) 6. Air secukupnya kalau bahan bahan sudah terkumpul semua berikut cara pembuatan bokashi dari kotoran kambing, sapi atau hewan ternak lainya. CARA PEMBUATAN BOKASHI ATAU BOKASI 1. Pertama tama Larutkan EM-4 atau SOT dan gula ke dalam air dan di aduk aduk hingga merata 2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata 3. Siramkan EM-4 atau SOT secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 % ( KETERANGAN Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar) )

Upload: eldestof-threebrothers

Post on 26-Jan-2016

464 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Cara Pembuatan Bokasi

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Pembuatan Bokasi

cara membuatan Bokashi dari Pupuk Kandang

Oke langsung saja, untuk memenuhi janji saya kemarin, tentang bagaimana cara membuat bokashi atau bokasi dari kotoran kambing. Sapi dan hewan ternak lainnya, dan Pada artikel

Sebelumnya saya juga membahas apa itu bokashi dan kalau belum baca silakan baca DI SINI

Untuk membuat bokashi sangat lah mudah bila ada kemaunan, pertama tama harus siapan bahan bahan utama ya itu kotoran kambing. Sapi atau hewan ternak lainya.

untuk membuat bokashi dengan ukuran berat 500 gram bahan bahan nya sebagai berikut.

1. Pupuk kandang = 300 kg

2. Dedak = 50 kg

3. Sekam padi = 150 kg

4. Gula yang telah dicairkan sebanyak 200 ml

SOT ATAU EM-4 = 500 ml (kalau saya pakai dua dua duanya.)

6. Air secukupnya

kalau bahan bahan sudah terkumpul semua berikut cara pembuatan bokashi dari kotoran kambing, sapi atau hewan ternak lainya.

CARA PEMBUATAN BOKASHI ATAU BOKASI

1. Pertama tama Larutkan EM-4 atau SOT dan gula ke dalam air dan di aduk aduk hingga merata

2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata

3. Siramkan EM-4 atau SOT secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 % ( KETERANGAN Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar) )

4. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm

5. Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari

6. Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik

7. Kemudian tutp kembali dengan karung goni

Page 2: Cara Pembuatan Bokasi

8. Dan Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik

perlu anda ketahui bahwa Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan

selamat mencoba membuat pupuk bokashi dari proses fermentasi kotoran kambing, sapi, dan kotoran hewan ternak lain nya. Dan marilah kita belajar bersama sama soalnya aku juga masih

terus belajar

dan apabila ada salah dalam penulisan mohom maaf, karna sebagian tulisan ini hasil kopas atau kopy paste dan sebagian lagi telah saya edit sendiri, SELAMAT MENCOBA DAN SEMOGA

BERHASIL

CARA PEMBUATAN BOKASHI

Add captionBokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. 

Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir,

Page 3: Cara Pembuatan Bokasi

sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.

Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, sampah dapur umumnya menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam padi, sisa gergaji kayu, ataupun kulit gandum dan batang jagung (Yusuf, 2000). Mikroorganisme starter umumnya berupa bakteri asam laktat, ragi, atau bakteri fototrofik yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah dapur dan mempercepat pembusukan materi organik.

Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.

Pupuk Bokashi, menurut Wididana et al (1996) dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang berwawasan lingkungan. Pupuk bokashi tidak meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, sehingga pupuk anorganik masih diperlukan (Cahyani, 2003). 

Pupuk bokashi, seperti pupuk kompos lainnya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi tanah dan mengurangi bulk density tanah (Susilawati, 2000, dan Cahyani, 2003). Berdasarkan hasil penelitian Cahyani (2003), Penambahan pupuk bokashi berbahan dasar arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas plastis tanah latosol, namun terjadi peningkatan indeks plastisitas. 

Penambahan bokashi arang sekam padi juga berpengaruh terhadap kekuatan geser tanah dan peningkatan tinggi maksimum tanaman. Bokashi juga dapat digunakan untuk mengurangi kelengketan tanah terhadap alat dan mesin bajak sehingga dapat meningkatkan performa alat dan mesin bajak (Yusuf, 2000), dengan pengaplikasian bokashi sebelum pengolahan tanah dilakukan.

Di Jepang, bokashi telah digunakan sejak tahun 80-an. Banyak petani di negeri sakura memilih bokashi untuk lahan pertaniannya dikarenakan bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus.

Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya.

Belum diketahui dengan jelas mengapa petani di Indonesia enggan menggunakan bokashi. Padahal bila mau, bahan baku bokashi tersedia melimpah dan bahkan seringkali dianggap sebagai limbah sehingga kerap dihargai sangat murah.

Page 4: Cara Pembuatan Bokasi

Cara Pembuatan :

1. Cara pembuatan Bokashi jerami.Bahan :

1.         Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)2.         Dedak (1 bagian)3.         Sekam (20 bagian)4.         Gula pasir (5 sendok makan)5.         EM4 (5 semdok makan)6.         Air (20 liter)

Cara pembuatan :

1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 %

atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.

4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.

5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.

6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.

2.         Bokashi jadi (20 bagian)

Bahan-bahan organik lainnya dapat dibuat bokashi dengan campuran bahan serta cara membuat seperti diatas. Dapat pula dibuat bokashi ekspres (matang dalam 24 jam) dengan komposisi bahan sbb:

Bahan :

1. Jerami/daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan lain yang dapat difermentasi (20 bagian)

2. Dedak (2 bagian)3. Gula pasir (5 sendok makan)4. Air (20 liter)

Cara membuat sama dengan no 1.

Cara Penggunaan

Page 5: Cara Pembuatan Bokasi

Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam /meter persegi. 

Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. 

Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untuk mencampurkan bokashi. 

Pada tanah sawah pemberian bokashi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan.  

Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.

Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman. 

Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali.

PEMBUATAN BOKASHI DARI JERAMI PADI

16:55 PUPUK, SDA, TANAMAN No comments

Pada saat panen raya padi jumlah jerami padi ditingkat petani sangat melimpah dan kurang dimanfaatkan oleh petani, akan tetapi saat petani membutuhkan pupuk untuk tanaman padi khususnya pupuk organic. petani umumnya merasa kesulitan untuk mendapatkan pupuk organik tersebut, dan disisi lain Pengetahuan, sikap dan Keterampilan/skill petani dalam pembuatan bokasi dari jerami umumnya masih kurang, sehingga perlu adanya langkah-langkah yang ditempuh diantaranya dengan percontohan Teknik dan cara pembuatan Bokashi dari jerami ditingkat petani secara sederhana, adapun teknik dan caranya sebagai berikut : Pertama Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain; 1. Bahan-bahan yang diperlukan a. Jerami padi 200kg termasuk berbagai rumput dan dipotong-potong berukuran kurang lebih 10 cm b. Katul atau dedak sebanyak 10 kg c. Sekam padi 200 kg d. Gula pasir 10 sendok makan e. Air sebanyak 20 liter 2. Teknik dan cara pembuatan • Pertama-tama jerami bersama rumpu-rumputan, ditambah katul dan sekam padi, dicampur rata menjadi adonan. • Gula pasir, EM 4 dan air dicampur rata, lalu disiramkan perlahan-lahan kedalam adonan. • Kemudian adonan tadi dikepal-kepal dengan tangan hingga kering. Selanjutnya adonan tersebut dibungkus dengan plastik selama 4 hari dan jangan lupa dikontrol suhunya setiap hari. • Bila suhunya lebih dari 50 derajat Celcius maka adonan tersebut harus didinginkan kembali • Adonan disimpan dalam ruangan terbuka namun tidak boleh terkena sinar matahari maupun hujan • Setelah 4 hari disimpan barulah Bokashi dapat digunakan sebagai pupuk organik. • Adapun dosis pemakaian: Untuk tanaman palawija sebanyak satu genggam dicampur tanah untuk setiap tanaman. Untuk tanaman keras diberikan satu minggu sebelum tanam, dan untuk tanaman sayuran disesuaikan dengan keadaan. Demikian teknik dan cara pembuatan Bokashi dari jerami padi semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.(mnr)

Page 6: Cara Pembuatan Bokasi

Cara membuat pupuk bokashiDilihat 13,553 kali

Pupuk bokashi merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara fermentasi. Bahan baku pupuk bokashi terdiri dari sisa tanaman, kotoran ternak, sampah dapur atau campuran material organik lainnya. Pupuk bokashi dibuat dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme efektif (EM4) sebagai dekomposernya.

Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Terminologi bokashi diambil dari istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.

Proses pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo 1-14 hari sejak dibuat, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan. Membuat bokashi sangat mudah, bisa dilakukan dalam skala rumah tangga maupun skala pertanian yang lebih besar. Berikut ini kami jelaskan tahap-tahapnya.

Menyiapkan mikroorganisme dekomposer (EM4)

Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat pupuk bokashi adalah menyiapkan mikroorganisme dekomposernya. Salah satu dekomposer bokashi yang paling populer adalah EM4. Larutan EM4 terdiri dari mikroorganisme yang diisolasi secara khusus untuk menguraikan sampah organik dengan cepat. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 terdiri dari bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetes dan ragi.

EM4 dijual dipasaran dalam bentuk cairan kental yang telah dikemas dalam berbagai ukuran. Untuk membuat dekomposer bokashi, kita cukup mengencerkan cairan tersebut dan mencampurkannya dengan bahan baku bokashi. Selain membelinya, kita juga bisa membuat cairan mikroorganisme efektif (EM) sendiri. Berikut langkah-langkahnya:

Siapkan bahan-bahan berikut: pepaya dan kulitnya 0,5 kg, pisang dan kulitnya 0,5 kg, nenas dan kulitnya 0,5 kg, kacang panjang segar 0,25 kg, sayuran hijau (kangkung/bayam) 0,25 kg, gula pasir 1kg dan ragi tape 5 butir.

Page 7: Cara Pembuatan Bokasi

Campur pepaya, nenas, pisang, kacang panjang dan sayuran dan lumatkan bahan-bahan tersebut dengan blender.

Masukkan bahan-bahan yang telah dilumat kedalam ember yang ada penutupnya. Lalu tambahkan 1 liter air, gula pasir dan ragi tape. Aduk perlahan hingga merata. Kemudian tutup ember dengan rapat, diamkan selama 7 hari.

Setelah tujuh hari akan terbentuk cairan berwarna coklat gelap. Saring cairan tersebut, air hasil saringan merupakan larutan efektif mikroorganisme (EM) yang bisa dijadikan dekomposer pupuk bokashi. Simpan cairan dalam wadah/botol. Larutan EM bisa dipakai hingga 6 bulan, sedangkan ampasnya bisa digunakan sebagai kompos.

Membuat pupuk bokashi skala pertanian (1 ton)

Pupuk bokashi bisa dibuat dari hijauan sisa panen dan limbah peternakan. Waktu yang diperlukan untuk membuat bokashi skala besar dan skala kecil sama saja, yang membedakannya adalah volume bahan bakunya. Berikut tahapan membuat bokashi untuk penggunaan pertanian:

Siapkan bahan-bahan berikut: 200 kg jerami atau sisa hijauan, 600 kg kotoran ternak yang telah kering, 50 kg serbuk gergaji/dedak, 50 kg arang sekam, 100 kg humus (top soil, berasal dari tanah hutan lebih baik), 1 liter larutan dekomposer (EM4) dan 1 kg gula pasir.

Pilih tempat fermentasi yang terlindung dari air hujan dan sengatan matahari langsung. Buat lubang berbentuk persegi panjang di atas tanah tersebut dengan lebar 1 meter, panjang 2 meter dan dalam 30-50 cm, atau sesuaikan ukuran lubang dengan banyaknya bahan baku.

Cacah jerami atau hijauan kecil-kecil, campuran bahan-bahan organik yang telah disiapkan, aduk hingga merata dengan cangkul atau sekop. Bila perlu (misalnya tanah Anda asam), tambahkan abu (Mg) dan kapur pertanian (Ca) untuk memperkaya kandungan hara pupuk bokashi yang dihasilkan.

Encerkan larutan EM4, ambil 1 liter larutan campurkan dengan 200 liter air bersih dan 1 kg gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku sambil diaduk. Atur kelembaban hingga mencapai 30-40%. Untuk memperkirakan tingkat kelembaban, kepalkan campuran hingga bisa menggumpal tapi tidak sampai mengeluarkan air. Apabila kelembabannya kurang, tambahkan air secukupnya.

Tutup rapat lubang fermentasi dengan plastik atau terpal, diamkan hingga 7-14 hari. Perlu diingat, kontrol suhu fermentasi hingga maksimal 45oC. Apabila melebihi suhu tersebut, aduk dengan cangkul agar suhunya turun.

Setelah 14 hari, biasanya pupuk bokashi sudah terbentuk dan bisa diaplikasikan langsung.

Membuat pupuk bokashi skala rumah tangga

Pupuk bokashi bisa dibuat dalam skala rumah tangga dengan memanfaatkan limbah dapur atau sisa makanan. Bokashi dari hasil daur ulang sampah bisa digunakan untuk memupuk tanaman pekarangan. Penggunaannya sama dengan penggunaan pupuk organik yang dijual dipasaran. Berikut tahapan membuatnya:

Siapkan bahan-bahan berikut: sisa sayuran, buah-buahan, sisa makanan (nasi, roti, dll), tulang ikan, tulang ayam, 5 kg dedak/serbuk gergaji, 5 kg arang sekam, 10 ml EM4 dan dua sendok gula pasir.

Page 8: Cara Pembuatan Bokasi

Siapkan satu tong plastik ukuran 200 liter. Buat lubang bagian bawahnya untuk mengeluarkan cairan hasil pengomposan. Cairan ini berguna sebagai pupuk organik cair.

Potong atau rajang material organik menjadi potongan kecil, campurkan dengan dedak/serbuk gergaji dan arang sekam.

Encerkan 10 ml larutan EM4 dengan 1 liter air, tambahkan dua sendok gula pasir. Kemudian siramkan pada campuran bahan baku tadi.

Tutup rapat tong plastik, apabila suhu melebihi 45oC. Abila warna dan teksturnya sudah seperti tanah, itu tandanya pupuk bokashi sudah terbentuk. Prosesnya kira-kira 5-7 hari.

BOKASI JERAMI DAN BOKHASI PUPUK KANDANG

Pengertian BokhasiApa itu Bokashi ?

Bokashi adalah pupuk kompos yang dibuat dengan proses peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4) atau disebut dengan hasil proses fermentasi pupuknya dinamakan pupuk em 4. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional.

EM4 (Effective Microorganisms 4) itu mengandung ragi, bakteri fotosintetik, jamur pengurai selulosa Azotobacter sp.dan Lactobacillus sp. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, sekam (kulit padi), rumput, sisa tanaman kacang kacangan, serbuk gergajian ataupun pupuk kandang. Tetapi perlu diketahui bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pokok pembuatan bokashi adalah dedak ( bekatul )karena kandungan zat gizinya sangat baik untuk mikro-organisme.

Langkah langkah Pembuatan Bokashi  

Bahan pembuatan bokashi yaitu (jerami, sekam (kulit padi), rumput, sisa tanaman kacang kacangan, serbuk gergajian ataupun pupuk kandang) dapat digunakan ketika sudah kering ataupun masih basah (segar). Ada beberapa jenis bokashi antara lain :

Bokashi Jerami

Bahan yang digunakan bokashi jerami :

a. Jerami sebanyak 10 kg yg telah dirajang sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.    Jerami  bisa juga diganti dengan rumput-rumputan, tanaman kacang-kacangan.b. Dedak sebanyak 1/2 kgc. Sekam (kulit padi) sebanyak 10 kg.d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).e. Molases atau gula pasir sebanyak dua sendok makan (10 ml)f. Air secukupnya.

Page 9: Cara Pembuatan Bokasi

Cara pembuatan bokashi jerami :

1. Kita buat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan1 ml : 1 ml : 1 liter air.

2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur sampai merata di lantai yang kering.

3. Selanjutnya bahan tersebut disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan pupuk dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik kemudian selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5. Setelah empat hari penutup dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya behasil adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan bau atau aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi tersebut gagal.

Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

Cara Penggunaan bokashi jerami : 

Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.

Bokashi Pupuk Kandang

Bahan yang digunakan : 

a. Pupuk kandang sebanyak 15 kg.b. Sekam sebanyak 10 kg dan dedak sebanyak 0,5 kg.c. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.

Cara pembuatan Bokashi Pupuk Kandang: 

Cara pembuatan bokashi pupuk kandang mirip dengan pembuatan bokashi jerami,

Page 10: Cara Pembuatan Bokasi

hanya jerami digantikan dengan pupuk kandang.

Penggunaan Bokashi Pupuk Kandang:

Penggunaan bokashi pupuk kandang sama dengan penggunaan bokashi jerami. Selain itu bokashi pupuk kandang baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.

Cara Pembuatan Pupuk Bokashi

Pupuk Bokasai adalah pupuk kompos api yang dikerjakan cepat, tidak berbulan-bulan (hanya memakan waktu 5-6 hari saja) Jenis Pupuk Bokashi :

1. Bokashi tanah2. Bokashi kotoran ternak3. Bokashi kering4. Bokashi rumput kering

Manfaat BokashiUntuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian.Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.Bahan dan Cara Pembuatan Bokashia. Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang

Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :

Page 11: Cara Pembuatan Bokasi

1. Pupuk kandang = 300 kg2. Dedak = 50 kg3. Sekam padi = 150 kg4. Gula yang telah dicairkan = 200 ml5. EM-4 = 500 ml6. Air secukupnya

Cara Pembuatannya :

1. Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata3. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %4. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)5. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm6. Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari7. Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik8. Kemudian tutp kembali dengan karung goni9. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organikb. Pembuatan Bokashi Jerami Padi

Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi :

1. Jerami padi yang telah dihaluskan = 500 kg2. Pupuk kotoran hewan/ pupuk kandang = 300 kg3. Dedak halus = 100 kg4. Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa = 100 kg5. Molase/Gula pasir/merah = 1 liter/250 gr6. EM-4 = 1 liter7. Air secukupnya

Cara Pembuatannya:

Membuat larutan gula dan EM-4

1. Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter2. Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata3. Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.

Membuat pupuk bokashi

Page 12: Cara Pembuatan Bokasi

1. Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata.

2. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %

3. Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal

4. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm5. Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari6. Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak

melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik

7. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan

8. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

c. Pembuatan Bokashi Cair

Bahan-bahan untuk ukuran 200 liter bokashi cair :

1. Pupuk kotoran hewan/ pupuk kandang = 30 kg2. Molase/Gula pasir/merah = 1 liter/250 gr3. EM-4 = 1 liter4. Air secukupnya

Cara Pembuatannya:

1. Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya2. Pada tempat yang terpisah buat larutan molase sebanyak 1 liter, dengan cara

mencampurkan gula putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 liter3. Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam drum,

kemudian aduk perlahan-lahan hingga rata4. Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk perlahan-lahan hingga ersatu dengan

larutan tadi5. Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum menjadi penuh, kemudian aduksampai

rata dan tutup rapat-rapat6. Lakukan pengadukan secara perlahansetiap pagi selama 4 hari. Cara pengadukan setiap

hari cukup lima putaran saja. Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak sampai tenang lalu drum ditutup kembali

7. Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk digunakan.

Page 13: Cara Pembuatan Bokasi

Proposal Usaha Pembuatan Pupuk Bokashi

USAHA PEMBUATAN BOKASHI

PROPOSAL PROYEK USAHA MANDIRI

Diajukan untuk memenuhi syiarat matakuliah Proyek Usaha Mandiri Program Diploma Tiga Jurusan Tanaman Pangan Dan Hortikultura

Oleh:

Aprianus Hale NIM.102383002

PROGRAM STUDI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

JURUSAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI

KUPANG2012

LEMBAR PENGESAHAN

USAHA PEMBUATAN BOKASHI

PROPOSAL PROYEK USAHA MANDIRI

Diajukan untuk memenuhi syiarat matakuliah Proyek Usaha Mandiri Program Diploma Tiga Jurusan Tanaman Pangan Dan Hortikultura

Oleh:Aprianus Hale NIM.102383002

Kupang, .............September 2012Mengetahui : Menyetujui :

Page 14: Cara Pembuatan Bokasi

Koordinator PUM

Joi Alfreddi Surbakti, SP, M.Si

NIP. 19781016 200812 1 001

Dosen Pembimbing PUM

Joi Alfreddi Surbakti, SP, M.Si

NIP. 19781016 200812 1 001

Mengesahkan :

Ketua Jurusan TPH

Ir. ALOYSIUS NGONGO LENDE, M.Si

NIP. 1964060 2199403 1 002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

bimbingan tangan kasih–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Proyek Usaha

Mandiri dengan judul " Pembuatan Pupuk Bokashi ".

Dalam penulisan proposal proyek usaha mandiri ini banyak arahan dan motivasi yang

penulis terima dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1.    Ir. Aloysius Ng. Lende, M.Si., selaku Ketua Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH)

2.    Marsema Kaka Mone, SP., M.Sc selaku Ketua Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura

3.    Joy R. Surbhakti, SP., M.Si selaku Pembimbing Anggota.

4.    Dosen-dosen Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultra yang telah membantu penulis selama

menyelesaikan proposal ini.

5.    Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan sumbangan pemikiran.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, namun semoga

tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulisa sangat mengharapkan saran dan kritik demi

memperbaiki tulisan ini.

Page 15: Cara Pembuatan Bokasi

Kupang, Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Teks Halaman

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................ 11.1.Latar Belakang.................................................................................................. 11.2.Tujuan............................................................................................................... 21.3.Kegunaan.......................................................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 3 2.1. Pupuk Bokashi...................................................................... 3 2.2. Peranan Pupuk Bokashi........................................................ 4 2.3. Kandungan Unsur Hara yang terdapat Dalam Pupuk Bokashi................................................................................. 5 2.4. Aplikasi Pupuk Bokashi....................................................... 6 BAB III. METODE PROYEK USAHA MANDIRI........................................ 7 3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 7 3.2. Alat dan Bahan.............................................................................. 7 3.3. Prosedur kerja................................................................................ 8 3.4. Jadwal Kegiatan............................................................................. 11 3.5. Rincian Biaya................................................................................. 11DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 12

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

3.4. Jadwal Kegiatan...................................................................... 11

Page 16: Cara Pembuatan Bokasi

3.5.1. Biaya produksi Bokashi (biaya tetap).................................. 11

3.5.1. Biaya produksi Bokashi (biaya variabel)............................. 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Perhatian masyarakat terhadap soal pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir ini

menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan karena semakin dirasakannya dampak negatif yang

besar bagi lingkungan, dan jika dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan

produktivitas tanaman pertanian pengaruh bahan kimia tersebut tidak sebanding. Bahan-bahan

kimia yang selalu digunakan untuk alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih

banyak menimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. 

Penggunaan pupuk, pestisida, dan bahan kimia lainnya yang terus menerus dapat

merusak biota tanah, keresistenan hama dan penyakit, serta dapat merubah kandungan vitamin

dan mineral beberapa komoditi sayuran dan buah. Hal ini tentunya jika dibiarkan lebih lanjut

akan berpengaruh fatal bagi siklus kelangsungan kehidupan, bahkan jika sayuran atau buah yang

telah tercemar tersebut dimakan oleh manusia secara terus menerus, tentunya akan menyebabkan

kerusakan jaringan bahkan kematian.

Page 17: Cara Pembuatan Bokasi

Bertitik tolak dari hal tersebut, saat ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi sayuran

dan buah terutama komoditi segar yang bebas bahan kimia. Mereka lebih suka membeli sayuran

dan buah yang bolong-bolong karena hama penyakit daripada sayuran dan buah segar yang

mulus tetapi banyak disemprot bahan kimia. Melihat kecenderungan masyarakat tersebut, salah

satu upaya yang dapat dilakukan dalam bidang pertanian adalah mengembangkan pertanian

dengan sistem pertanian organic yang prinsip pengelolaannya “kembali ke alam”.

Dalam pelaksanaannya, pertanian organik adalah membatasi ketergantungan petani pada

penggunaan pupuk anorganik dan bahan kimia pertanian lainnya. Pupuk anorganik yang selalu

digunakan petani dapat diganti dengan pupuk organik yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan

alami seperti penggunaan pupuk bokasi yang dapat dibuat dari bahan jerami dan sampah rumah

tangga.

1.2              Tujuan

Tujuan dari usaha ini yaitu:

1.      Menjawab persoalan peranian yang bermasalah karena banyaknya penggunaan pupuk anorganik

yang mengakibatkan tanah menjadi rusak dan kesehatan manusia terganggu.

2.      Sebagai solusi untuk pertanian modern yang ramah lingkungan

3.      Sebagai lapangan kerja untuk memperoleh keuntungan

4.      Melatih mahasiswa untuk balajar berusaha.

1.3              Kegunaan

Kegunaan dari penulisan proposal ini yaitu:

1.      Sebagai syarat untuk memperoleh dana untuk usaha.

2.      Sebagai dokumen untuk digunakan pada masa mendatang.

Page 18: Cara Pembuatan Bokasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pupuk Bokashi

Selama ini para petani telah banyak memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk dilahan

pertanian, karena bahan tersebut merupakan bahan yang cepat melapuk. Salah satu contoh bahan

organik yang digunakan antara lain kotoran hewan (sapi, kambing, ayam, dll) dan limbah

pertanian (Setiawan, 1996).

Pupuk kandang selain berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah juga sebagai sumber

unsur hara walaupun dalam jumlah kecil. Dengan sifat fisik tanah yang baik tanaman menjadi

subur karena leluasa dalam pengambilan unsur hara. Pupuk kandang merupakan salah satu

bahan pembuat bokashi yang kemudian disebut bokashi pupuk kandang.

Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang

dan lain-lain) dengan teknolgi EM-4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk

menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman (Murbandono, 2000).

Effective mikroorganisme (EM-4) adalah mikroorganisme yang dihasilkan melalui

fermentasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. EM- 4

mengandung Lactobacillus sp, bakteri sintetik, actinomycetes dan jamur pengurai selulosa untuk

menfermentasikan bahan organik yang mudah diserap oleh akar tanaman. Teknologi EM- 4

Page 19: Cara Pembuatan Bokasi

ditemukan pertama kali oleh Prof. DR. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang (Soeroto,

1981).

Mikroorganisme alami seperti mikroorganisme yang dapat berasal dari isi rumen sapi dan

diberi bahan penunjang seperti dedak, molase, dan air. Mikroorganisme alami yang berasal dari

isi rumen sapi dapat berfungsi seperti EM4 dalam pembuatan pupuk bokashi, karena

mengandung Lactobacillus sp, bakteri sintetik, dan actinomycetes.

2.2. Peranan Pupuk Bokashi

Kondisi tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman adalah ketersediaan unsur hara

yang memadai dan seimbang secara tepat waktu yang dapat diserap oleh akar tanaman. Produksi

tanaman dapat terhambat jika unsur hara yang terkandung di dalam tanah kurang atau tidak

seimbang, terutama pada daerah yang kadar pH nya terlalu asam ataupun basa.

Upaya yang dapat dilakukan untuk membatasi hilangnya unsur hara dan mengembalikan

kesuburan tanah adalah dengan cara mendaur ulang limbah organik, seperti limbah dari kandang

peternakan dan sisa tanaman. Hasil daur ulang limbah organik tersebut dikembalikan ke lahan

baik secara langsung maupun setelah diolah menjadi pupuk bokashi atau kompos. Dengan

memanfaatkan pupuk organik, unsur hara dalam tanah dapat diperbaiki atau ditingkatkan dan

dapat menekan kehilangan unsur hara akibat terbawa air hujan atau menguap ke udara (IPTP,

2000).

Pupuk bokashi juga memiliki peranan penting bagi tanah karena dapat mempertahankan

dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisik dan biologis.

Penambahan pupuk bokashi dalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, dan lapisan tanah

sehingga akan memperbaiki keadaan airase dan drainase serta kemampuan daya serap tanah

Page 20: Cara Pembuatan Bokasi

terhadap air. Di samping itu juga berdampak mengendalikan erosi tanah. Pupuk bokashi juga

dapat menggantikan unsur hara tanah yang hilang akibat terbawa oleh aliran air permukaan.

Penambahan pupuk organik ke dalam tanah akan menyebabkan satu atau beberapa jenis

kation dibebaskan dari ikatannya secara absortif menjadi ion bebas yang dapat diserap oleh akar

tanaman. Pemupukan menggunakan bokashi mengakibatkan tanah yang strukturnya ringan

berpasir (berpasir atau remah) menjadi lebih baik, daya ikat air menjadi lebih tinggi dan tanah

yang berat atau tanah liat menjadi lebih optimal dalam mengikat air. Pupuk bokashi juga dapat

meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan dapat meningkatkan penyerapan unsur

hara dari pupuk mineral oleh tanaman (Murbandono, 1982)

Penggunaan pupuk bokashi dalam jangka pendek dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan

meningkatkan aktivitas biologis tanah dengan menyuplai sebagian kebutuhan tanaman akan

unsur hara dan dalam jangka panjang penggunaan pupuk bokashi dapat mengemablikan

kesuburan dan produktivitas tanah.

Komponen pupuk bokashi yang sangat berpengaruh terhadap sifat kimia adalah kandungan

humusnya. Humus dalam pupuk bokashi mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman. Humus

yang menjadi asam humat atau jenis asam lainnya dapat melarutkan zat besi dan aluminium akan

dilepas sehingga fosfat yang terikat zat besi akan lepas dan dapat diserap oleh tanaman. Selain

itu humus merupakan penyangga kation yang dapat mempertahankan unsur hara sebagai bahan

makanan untuk tanaman.

2.3. Kandungan Unsur Hara yang Terdapat dalam Pupuk Bokashi

Bokashi mempunyai kandungan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro

(Fe, Cu, Mn, Zn, Mo, B, Cl) yang sangat diperlukan tanaman. Kandungan unsur hara yang

terdapat pada pupuk organik bokashi memang tidak banyak, jauh lebih sedikit bila dibandingkan

Page 21: Cara Pembuatan Bokasi

dengan kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kimia. Oleh karena itu, dalam

aplikasinya pupuk organik dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan pupuk kimia.

Selain itu pupuk bokashi juga mangandung bahan organik, termasuk asam humat dan asam

sulfat, yang bermanfaat untuk memacu pertumbuhan tanaman.

2.4. Aplikasi Pupuk Bokashi.

Pupuk bokashi yang diaplikasi adalah pupuk bokashi yang matang. Ciri bokashi yang

matang adalah berwarna hitam kecoklatan, tidak berbau, dan suhu berkisar 27-30ºC. Pupuk

bokashi dapat diberikan dengan cara disebar di sekeliling perakaran tanaman. Pupuk bokashi

yang disebar di atas tanah unsur haranya dapat diserap tanaman melalui curah hujan atau air

penyiraman (Sholihin, 2007). Penggunaan pupuk organik bokashi setelah beberapa minggu dapat

meningkatkan kualitas tanah dan dengan meningkatkan kehalusan tanah dan ketersediaan unsur

hara.

Penggunaan pupuk bokashi juga dapat dilakukan dengan cara membenamkannya ke dalam

tanah. Pembenaman pupuk ke dalam tanah mungkin lebih baik, tetapi dalam kondisi seperti ini

akar tanaman akan mengalami kerusakan akibat penggalian lubang untuk tempat pupuk bokashi.

Namun disisi lain pemupukan pada tanaman sayuran dengan cara menbenamkan pupuk bokashi

ke dalam tanah akan lebih baik dibanding dengan cara menyebarkan di atas permukaan tanah,

karena membenamkan bokashi ke dalam tanah akar tanaman sayuran akan lebih cepat menyerap

unsur hara dari bokashi. Pupuk bokashi yang dibenamkan ke dalam tanah lebih cepat tercampur

dengan tanah karena adanya peranan beberapa beberapa organisme tanah, seperti cacing tanah.

Page 22: Cara Pembuatan Bokasi

Dosis pemberian pupuk bokashi pada tanaman yang dilakukan di lokasi praktek yaitu 1 ton

per ha untuk tanaman padi sawah sebagai pupuk dasar sekaligus sebagai pupuk susulan.

BAB III

METODE PROYEK USAHA MANDIRI

3.1 Waktu dan Tempat

  Waktu

Kegiatan PUM dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan Oktober sampai akhir bulan Desember

2012.

  Tempat

Tempat pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri di Tuak Klalu.

3.2 Alat dan Bahan

  Alat

         Sekop

         Ember

         Karung

         Terpal

         Timbangan

         Jarum Jahit

         Benang

         Sendok Makan

  Bahan

         EM-4

         Pupuk kandang

         Dedak

Page 23: Cara Pembuatan Bokasi

         Sekam padi

         Gula pasir

         Air

          

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam pembuatan bokashi yaitu sebagai berikut:

Awal dari proses pembuatan pupuk bokashi yaitu pembakaran sekam padi. Cara pembakaran

sekam yaitu

         Siapkan sekam padi yang dibutuhkan sesui dengan perbandingan dengan pupuk kandang dan

dibentangkan pada tanah.

         Setelah dibentangkan maka nyalakan api dibeberapa titik sehingga mempercepat dalam proses

pembakarannya.

         Ketika membakar, diusahakan agar sekam tersebut dibalik terus-menerus sehingga mencegah

agar tidak terjadi abu.

         Apabila sekam sudah terbakar merata, maka siramlah sekam tersebut sehingga tidak menjadi

abu dan kemudian padamkan api dengan air.

         Setelah semuanya terbakar dan telah berubah menjadi arang sekam, tunggu sekitar 1-2 jam

( dingin ) maka isilah arang sekam tersebut dalam karung agar tidak tertiup angin.

  Persiapan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan

Alat yang digunakan yaitu: Sekop, ember, dan terpal. Sedangkan bahan yang disiapkan yaitu

Pupuk kandang, EM-4, dedak, arang sekam, Gula pasir dan air.

Tentukan perbandingan antara pupuk kandang dan arang sekam sesuai dengan target produksi.

Perbandingan antara pupuk kandang dan arang sekam yaitu 1 : 1. Misalnya target produksi 1

Ton, maka pupuk kandang 500 Kg dan arang sekam 500 Kg.

Campurkan kedua bahan tersebut sampai merata, proses pencampuran ini ama halnya dengan

mencapur semen dengan pasir untuk bangunan.

Ketika keua bahan sudah tercampur merata, maka dibentangkan dan ditaburi dedak. Sesuai

dengan pengalaman dedak yang ditaburi sebanyak 20-30 Kg untuk produksi 1 Ton .

Setelah ditaburi dedak, sirmkan air yang telah dicampur EM-4 dan gula. Air yang digunakan

untuk produksi 1 Ton yaitu berkisar antara 250-300 Liter ( 20-25 ember ukuran 15 Liter ) dan air

Page 24: Cara Pembuatan Bokasi

yang dimaksud adalah air yang telah dicampur dengan EM-4 dan gula. Cara pencampuran air

dengan EM-4 dan gula yaitu :

         Siapkan air untuk campuran utama sebanyak 2 ember ( ukuran 15 L ) larutkan 4 sendok gula dan

4 tutupan EM-4 ke air untuk membuat larutan utama dan kemudian diaduk sampai merata.

         Dalam produksi yang banyak dan membutuhkan air sebanyak 20-30 ember maka dilakukan

pembiakan dengan cara air yang belum diberikan EM-4 dan gula tersebut dicampur atau

dilakukan pembiakan dengan mengambil 2 gelas aqua ukuruan 250 ml dari kedua campuran

utama tadi untuk dicampurkan dengan yang lainnya.

Selanjutnya air yang telah dicampur dengan EM-4 dan gula tersebut disiram pada arang sekam

dan pupuk kandang yang telah dibentangkan tadi. Penyiraman dilakukan sedikit demi sedikit,

apabila pupuk kandang dan rang sekam sudah agak basah maka dicampur lagi dan kemudian

dibentangkan lagi utnuk disiram.

Setelah itu, untuk memudahkan dalam pencampuran dan penyiraman maka pada proses ini

memerlukan 3 orang dalam bekerja, kedua orang mencampur dan satunya menyiram.

Pencampuran dan penyiraman dilakukan secara terus menerus sampai ada tanda bahwa campuran

telah jadi dan siap difermentasikan. Tanda-tanda campuran telah jadi dan siap difermentasikan

yaitu campuran tersebut ketika diramas mengumpal dan tidak langsung terlepas.

Campuran difermentasikan dengan cara ditumpuk dan ditutup dengan menggunakan terpal dan

diusahakan agar tidak ada udara yang masuk.

Proses fermentasi dilakukan selama ± 7 – 14 hari dan setiap 2 hari dilakukan pembalikan untuk

mengatur suhunya sehingga tidak mematikan mikroorganisme yang berperan dalam proses

fermentasi.

Pada hari ke 7 – 14 maka campuran telah siap dipakai sebagai pupuk bokashi. Campuran telah

jadi dengan tanda-tanda yaitu warna berubah menjadi coklat hitam, tidak tercium bau seperti

pada awalnya dan tidak panas lagi.

Bokashi siap dipakai atau dipasarkan.

3.4 Jadwal Kegiatan

No Aktivitas Waktu

Page 25: Cara Pembuatan Bokasi

Bulan

Oktober

Bulan Nopember Bulan Desember

III IV I II III IV

1 Pembuatan Proposal √

2 Konsultasi Proposal √

3 Persiapan Alat dan

Bahan

4 Produksi dan fermentasi √ √

5 Pemasaran √ √

6 Pembuatan Laporan √

7 Konsultasi Laporan √

8 Memasukan Laporan √

3.5. Rincian Biaya

3.5.1        Biaya produksi Bokashi (biaya tetap)

No Nama alat Volume Harga Satuan(Rp) Jumlah( Rp)

1 Ember 5 buah @ 15.000 75.000

2 Sewa Terpal 1 buah @ 20.000 20.000

3 Sewa Timbangan 1 buah @ 10.000 10.000

4 Jarum 2 buah @ 5000 10.000

5 Sewa Sekop 2 buah @ 5000 10.000

Total Rp.125.000,00

3.5.2        Biaya produksi Bokashi (biaya variabel)

No Nama bahan volume Harga satuan Jumlah (RP)

Page 26: Cara Pembuatan Bokasi

(Rp)

1 Biaya bahan baku (untuk 1 kali produksi).

- Em 4 1 liter @ 20.000 20.000

        Dedak 30 Kg @ 2.500 75.000

        Gula pasir 1/2 Kg @ 12.000 6.000

        Sekam padi 30

Karung

@ 1.500 45.000

        Beli Karung 30 buah @ 2.500 75.000

2 Biaya tak terduga 1 paket @ 50.000 50.000

TOTAL Rp 271.000

Jadi total biaya tetap + biaya variabel Yaitu Rp.125.000 + Rp.271.000 = Rp. 396.000

DAFTAR PUSTAKA

Lakitan, Benyamin. 1995. Hortikultura Teori, Budidaya, dan Pasca Panen.

PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rubatzky, V.E. dan Mas Yamaguchi. 1998. Saturan Dunia Prinsip, Produksi, dan Gizi.

Jilid Kedua. Penerbit ITB. Bandung.

Sunarjono, H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta