karya tulis guru berprestasi m asrofi
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
TIDAK HARUS MENUNGGU TUA UNTUK MENJADI
GURU BERPRESTASI
Karya Tulis
Oleh: M. Asrofi, M.Pd.
Guru Fisika SMKN 4 Malang
Dibuat sebagai persyaratan seleksi guru berprestasi Kota Malang tahun 2012
SMK NEGERI 4 MALANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MALANG
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL April 2012
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Tidak Harus Menunggu Tua untuk
Menjadi Guru Berprestasi”.
Penulisan karya tulis ini untuk memenuhi persyaratan dalam seleksi guru
berprestasi Kota Malang tahun 2012. Penulis yakin karya ini dapat terwujud
karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun motivasi
dalam penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih belum sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
penulisan selanjutnya. Saran dan kritika yang bersifat membangun sangat
dibutuhkan untuk perkembangan tulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Malang, 3 April 2012
Penulis
i
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1
B. Permasalahan …………………………………………………... 3
C. Strategi Pemecahan Masalah…………………………………. 4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Argumentasi Pemecahan Masalah…………………………… 6
B. Hasil atau Dampak yang Dicapai……………………………… 9
C. Kendala yang Dihadapi………………………………………… 10
D. Faktor-faktor Pendukung……………………………………….. 11
E. Alternatif Pengembangan………………………………………. 12
BAB 3 KESIMPULAN & REKOMENDASI OPERASIONAL
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 13
B. Rekomendasi Operasional……………………………………… 13
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
BAB 1
PENDAHULUAN
D. Latar Belakang Masalah
Peran guru di kelas sebagai fasilitator dan dinamisator pembelajaran.
Sebagai fasilitator dan dinamisator guru harus mengubah pandangan
belajar dari teacher centered menjadi student centered. Pandangan
tersebut membuat guru berpikir bahwa dia bukan satu-satunya sumber
belajar di kelas. Sumber belajar sangat banyak sekali seperti: lingkungan
sekitar, alat-alat peraga, internet, buku, dan modul. Sebagai fasilitator dan
dinamisator diharapkan guru berperan dalam menyediakan sumber belajar,
mendampingi peserta didik dalam eksplorasi pengetahuan, memberikan
umpan balik terhadap hasil belajar peserta didik, dan bersama-sama
peserta didik membuat kesimpulan terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan.
Perlunya motivasi untuk guru dalam mengembangkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Motivasi
tersebut baik dari diri sendiri maupun dari peserta didik. Motivasi dari
peserta didik diantaranya: peserta didik yang mudah bosan jika belajar
dengan metode yang sama dalam satu semester, peserta didik yang
terlihat interest dalam melaksanakan metode pembelajaran baru, dan
prestasi peserta didik yang cenderung meningkat jika belajar dengan
metode yang tepat.
Selaian motivasi dari peserta didik ada juga motivasi dari guru
sendiri. Motivasi dari diri sendiri antara lain: guru ingin mencoba metode
yang baru, guru ingin melaksanakan metode yang berhasil dilakukan oleh
guru lain, dan penghargaan yang diberikan kepada guru dalam mengikuti
perlombaan seperti: lomba mengajar, lomba karya tulis ilmiah guru, dan
lomba guru berprestasi.
Berdasarkan pengalaman yang didapatkan pemenang lomba guru
berprestasi didominasi oleh guru berusia tua. Hal ini sangat wajar karena
guru tua mempunyai banyak pengalaman dalam mengikuti kegiatan-
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
kegiatan yang menunjang profesinya. Kegiatan penunjang tersebut antara
lain: seminar, diklat, bintang penghargaan, kejuaraan dalam lomba, dan
pembibingan terhadap sesama guru maupun kepada siswa. Banyaknya
pengalaman guru tua akan meningkatkan perolehan nilai pada portofolio.
Tetapi apakah portofolio hanya satu-satunya acuan dalam penilaian guru
berprestasi. Padahal ada 4 kriteria yang dinilai yaitu: portofolio, tes
psikologi, tes kompetensi, wawancara, dan karya tulis. Oleh karena itu
masih ada kesempatan untuk guru muda dalam mendapatkan prestasi
dalam lomba guru berprestasi.
Sebagai guru muda harus yakin mempunyai keunggulan
dibandingkan guru tua. Keunggulan guru muda dibandingkan guru tua
antara lain: guru muda mendapatkan informasi dunia pendidikan lebih baru
dibandingkan guru tua, guru muda masih mempunyai jiwa energik dan
idealis dalam melaksanakan pembelajaran, dan guru muda lebih mudah
mendekati peserta didik karena perbedaan umur yang tidak terlalu jauh.
Guru muda mendapatkan informasi lebih baru dikarenakan yang
disampaikan oleh pengajar di perguruan tinggi relatif baru dibandingkan
guru tua. Hal ini disebabkan juga karena ilmu terus berkembang, terutama
ilmu pendidikan. Apa yang diterima oleh guru tua pada waktu kuliah
berbeda dengan yang diterima guru muda pada waktu kuliah.
Guru muda masih bersemangat karena masih energik dan idealis. Di
beberapa Negara maju seperti Australia dan Singapura cenderung memiliki
guru-guru muda yang dapat bekerja dengan cepat, dapat menerima
perubahan dalam hal pembelajaran, dan dapat melaksanakan perubahan
tersebut sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pihak atasan atau
pemerintah.
Guru muda dapat mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
karena mudah diterima peserta didik. Kemudahan tersebut didukung
karena perbedaan umur yang tidak terlau jauh. Perbedaan umur yang tidak
terlalu jauh meyebabkan kesamaan tingkat emosional dalam
menyelesaikan permasalahan.
Guru muda harus dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan
oleh pihak manapun. Salah satu sikap yang tidak boleh dihindari oleh guru
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
muda adalah kesempatan tidak akan datang dua kali. Kesempatan akan
datang secara tiba-tiba dan mendadak. Tinggal bagaimana memanfaatkan
kesempatan tersebut menjadi suatu keberhasilan.
Perlunya suatu motivasi guru muda dalam meningkatkan
prestasinya. Motivasi yang terbesar adalah dari diri sendiri. Guru muda
harus berpikir bahwa prestasi didapatkan dari hasil kerja keras. Guru muda
harus yakin adanya pengakuan dari pihak manapun terhadap prestasi yang
didapatkan dalam bidang pendidikan. Selain itu adanya peningkatan
motivasi peserta didik jika diajar oleh guru berprestasi. Sebagai hasil akhir
dari peningkatan motivasi menyebabkan peningkatan hasil belajar peserta
didik.
Kesulitan yang dihadapi adalah menghilangkan image “yang tua
yang di dengar”. Budaya yang berakar dari masa lalu memang sangat sulit
diubah. Semua orang menganggap bahwa orang yang lebih tua jauh lebih
berpengalaman dibandingkan guru muda. Padahal pengalaman yang
didapatkan jelas berbeda walaupun berbeda intensitasnya. Ada
pengalaman yang dialami oleh guru muda tetapi tidak dialami oleh guru tua,
begitujuga sebaliknya.
Kesulitan yang kedua adalah menghilangkan pandangan money
oriented menjadi brain oriented. Orang cenderung menghormati orang yang
berharta daripada orang yang mempunyai penemuan baru dalam bidang
pendidikan. Budaya ini yang berbeda dengan budaya Negara maju yang
lebih mementingkan brain oriented. Selain itu yang dapat memberi
kepuasan orang Negara maju adalah hasil jawaban dari rasa curiosity
terhadap permaslahan yang dihadapi. Orang harus berpikir bahwa orang
kaya belum tentu kekayaan didapatkan dengan cara yang benar.
Sebagai hasil akhir dari permasalahan di atas maka penulis
membuat karya tulis yang berjudul “ Tidak Harus Menunggu Tua untuk
Menjadi Guru Berprestasi”.
E. Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dapat diambil dari latar belakang
masalah di atas adalah sebagai berikut.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
1. Apakah guru muda diberi kesempatan dalam mengembangkan
prestasinya?
2. Apakah guru muda mempunyai pengalaman dalam mengikuti suatu
perlombaan?
3. Apakah guru muda dilibatkan dalam kegiatan nasional maupun
internasional?
4. Bagaimana memberi motivasi pada guru muda supaya lebih
berprestasi?
F. Strategi Pemecahan Masalah
Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi guru
muda dapat digambarkan sebagai berikut.
MENCARI INFORMASI SOSIALISASI
KESEMPATAN GURU MUDA GURU
SELEKSI
PERSIAPAN
MOTIVASI PELAKSANAAN DANA
APRESIASI
Gambar 1.1 Diskripsi pelaksanaan kegiatan peningkatan prestasi untuk
guru muda
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
Gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi guru muda adalah:
1. mencari informasi berbagai kegiatan pendidikan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri,
2. memberi informasi yang didapatkan dari berbagai sumber untuk semua
guru, terutama kesempatan untuk guru muda,
3. menyeleksi guru potensial yang dapat mengikuti kegiatan pendidikan,
seperti lomba guru berprestasi,
4. memberikan waktu yang cukup untuk menyiapkan semua kegiatan
perlombaan pendidikan,
5. memberi support motivasi dan dana untuk kegiatan pendidikan yang
diikuti oleh guru muda, dan
6. memberi apresiasi terhadap hasil yang didapatkan oleh guru muda,
berhasil atau tidak.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
BAB 2
PEMBAHASAN
F. Argumentasi Pemecahan Masalah
Informasi adalah hal pertama yang menentukan dalam proses awal
suatu kegiatan. Syarat suatu informasi adalah benar dan jelas. Kebenaran
mencari informasi membuat kita tahu kejelasan informasi tersebut. Apa
materi yang dijadikan temanya atau perlombaan tentang apa, siapa
penyelenggara kegiatan tersebut, dimana tempat kegiatan perlombaan
tersebut, kapan kegiatan perlombaan tersebut dilaksanakan, dan
bagaimana untuk mengikuti kegiatan perlombaan tersebut.
Selain kebenaran mencari informasi dibutuhkan kecepatan mencari
informasi. Kecepatan dalam mendapatkan informasi akan menambah
waktu melakukan persiapan. Persiapan yang matang akan menyebabkan
hasil yang maksimal. Dalam kegiatan apapun tanpa adanya perencanaan
yang jelas tidak akan menghasilkan hasil yang maksimal. Selain itu
perencanaan yang jelas akan membantu dan menuntun seseorang dalam
melaksanakan kegiatan step by step. Sebagai contoh dalam melaksanakan
pembelajaran setiap guru dituntut untuk membuat perencanaan yang jelas
melalui RPP. Tanpa adanya RPP kegiatan pembelajaran tidak akan terarah
sesuai tujuan pembelajaran.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencari informasi tentang
kegiatan pendidikan. Cara tersebut antara lain: informasi dari kedutaan
besar Negara lain, surfing internet, membaca majalah atau surat kabar, dan
dari informasi pemerintah yang biasanya diwakili oleh Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan.
Cara yang paling efektif untuk mencari informasi adalah dengan
surfing internet. Dengan internet kecepatan mendapatkan informasi sangat
mudah. Internet sangat membantu dalam hal informasi apa, dimana, siapa,
kapan dan bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Fasilitas internet
sangat mudah ditemui di setiap sekolah. Kemudahan pencarian informasi
ini didukung dengan situs-situs searcher yang terkenal seperti Google,
Yahoo, Astalavista, dan situs kecil yang lain.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
Tahapan berikutnya setelah mencari informasi adalah sosialisasi
informasi tersebut kepada guru. Guru sebagian besar tidak mencari
informasi tentang kegiatan pendidikan di dalam maupun di luar negeri. Hal
ini dikarenakan kesibukan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran
sangat banyak, sehingga dimungkinkan tidak banyak informasi yang
diketahuinya tentang kegiatan pendidikan. Harus ada pihak yang berperan
sebagai pemberi informasi yang selalu memberi arahan pada semua guru.
Dengan sosialisasi yang jelas akan menambah motivasi guru baik
guru muda maupun tua dalam melakukan persiapan suatu kegiatan
perlombaan pendidikan. Motivasi yang didapatkan oleh guru adalah faktor
utama penunjang keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan.
Sosialisai yang lebih awal akan menambah waktu persiapan yang matang.
Proses sosialisasi bias dilakukan dengan surat kabar, surat dinas, dan
technical meeting. Sosialisasi berperan dalam melaksanakan perlombaan
sesuai draft petunjuk pelaksanaan. Sosialisasi dapat dilaksanakan secara
kontinu, atau sewaktu-waktu.
Proses selanjutnya adalah melakukan seleksi terhadap guru yang
dapat mengikuti kegiatan pendidikan. Seleksi dilakukan dengan berbagai
cara seperti tes lisan maupun tulisan. Berbagai tes tersebut diajukan untuk
mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru.
Dalam proses seleksi tidak adanya batasan usia minimal, sehingga
guru muda diberi kesempatan. Karena prestasi tidak hanya ditentukan oleh
banyaknya usia seseorang. Tetapi prestasi ditentukan oleh pencapaian
menonjol dalam melakukan kegiatan perlombaan. Kegiatan perlombaan
tersebut seperti sebagai pembimbing atau sebagai peserta dalam
perlombaan.
Proses seleksi tidak boleh didasari oleh faktor like and dislike.
Proses tersebut harus mencerminkan kemampuan yang benar-benar
dimiliki oleh seseorang guru, baik guru tua maupun muda. Dengan proses
seleksi yang benar akan didapatkan seorang guru yang mempunyai
kelebihan dibandingkan guru lain.
Setelah seleksi kegiatan berikutnya memberikan waktu yang cukup
untuk menyiapkan semua persiapan kegiatan pendidikan. Persiapan adalah
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
faktor utama penunjang keberhasilan. Jika ditanya setiap orang yang
berhasil, apakah melakukan persiapan yang matang?, maka jawabnya
adalah ya. Seorang penyanyi melakukan persiapan dengan berlatih vocal,
pesepak bola melakukan persiapan dengan latih tanding, seorang tentara
harus belajar menembak sebelum berperang, seorang guru membuat RPP
dalam melakukan persiapan, seorang wirausaha melakukan persiapan
dengan membuat produk dan mencari pasarnya.
Pada waktu kegiatan perlombaan guru muda harus diberi support.
Dukungan tersebut berupa motivasi dan dana. Motivasi ekstrinsik sangat
berpengaruh selain motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam
diri guru dan motivasi ekstrinsik berasal dari luar seperti: lingkungan,
peralatan yang mendukung, dukungan atasan, dan kesempatan
pengembangan berpikir.
Motivasi dapat membuat kerja guru lebih meningkat. Peningkatan
kinerja guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Motivasi tersebut tidak harus memberikan dukungan dana yang sangat
besar. Karena besarnya dana tidak menentukan pencapaian yang
didapatkan. Peserta yang diberi dana besar belum tentu berhasil sebagai
pemenang dan peserta lomba yang diberi dana perlombaan kecil belum
tentu harus tersingkir dahulu di babak penyisihan. Masih ada harapan
besar untuk menjadi juara tanpa didukung dana yang besar.
Dana kegiatan tidak harus besar tetapi cukup untuk mengikuti suatu
kegiatan. Seperti penulis alami ketika melaksanakan kegiatan Taiwan
Internasional Science Fair, tidak didukung dengan dana yang besar tetapi
dapat menghasilkan juara. Sekali lagi motivasi dana tidak terlalu
berpengaruh. Setiap guru harus berpikir apa yang dapat kita berikan pada
Negara dan jangan berpikir apa yang dapat Negara berikan untuk kita.
Hal terakhir yang dilakukan dalam kegiatan perlombaan adalah
memberi apresiasi terhadap hasil yang didapatkan. Berapapun juara yang
didapatkan harus diberi apresiasi dan ucapan selamat. Apresiasi ini
berguna dalam meningkatkan kerja seorang guru muda dalam mengikuti
kegiatan perlombaan selanjutnya.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
G. Hasil atau Dampak yang Dicapai
Peningkatan prestasi akan berkembang dengan cepat dengan
adanya berbagai motivasi pendukung. Setiap guru muda tidak akan
berhenti mendapatkan prestasi jika diberi motivasi yang kontinu untuk
mendukung kegiatannya. Motivasi yang diberikan tidak harus dengan uang
tetapi dengan ucapan yang baik dan dorongan semangat untuk mencapai
keberhasilan, seperti doa.
. Dengan melihat salah seorang guru muda yang berhasil dalam
kegiatan lomba guru berprestasi akan memberi motivasi eksternal. Guru
muda akan berpikir ternyata tidak harus banyak pengalaman dalam
pendidikan untuk menjadi juara, tetapi ditentukan prestasi yang telah
didapatkan. Sehingga adanya guru muda yang berprestasi akan
memotivasi guru muda lain untuk meniru prestasinya. Jadi tidak harus
menunggu tua untuk menjadi guru berprestasi.
Guru muda berprestasi selalu energik dalam melaksanakan
pembelajaran. Guru yang energik adalah guru yang selalu memantau siswa
dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dan tidak hanya duduk diam di
bangku dan berdiri di depan papan tulis. Selain itu guru yang energik
adalah guru yang selalu berusaha meningkatkan pembelajaran dengan
mencari metode belajar yang tepat untuk peserta didiknya. Mencari metode
yang tepat dalam membahas suatu pokok bahasan tertentu. Setiap pokok
bahasan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pokok bahasan
lain. Dalam fisika misalnya untuk membelajarkan peserta didik dalam
memahami radioaktivitas berbeda dengan membelajarkan gaya Newton.
Memberi kesempatan guru muda dalam mengikuti even nasional
maupun internasional. Kesempatan perlu diberikan agar guru tersebut
mampu memanfaatkan kesempatan menjadi sebuah prestasi yang
membanggakan. Kesempatan untuk mengikuti suatu kegiatan sangat
penting sebagai pengalaman. Pengalaman adalah guru terbaik dalam
proses belajar.
Guru muda tidak boleh takut dalam menghadapi tantangan dalam
pendidikan. Tantangan pendidikan tersebut antara lain: kenakalan remaja,
pergaulan bebas, informasi internet yang tidak tersaring sesuai kebutuhan,
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
perkelahian pelajar. Tantangan tersebut seharusnya menjadi bahan belajar
seorang guru dalam melaksanakan proses pendidikan
Tantangan kedepan semakin sulit dalam mendidik anak atau
membuat peserta didik belajar. Jika kita memaksa peserta didik dalam
belajar, maka akan dianggap sebagai bullying. Seorang guru yang
menghukum peserta didiknya akan terkena sangsi oleh komisi perlindungan
anak. Padahal tiger mother diisukan sebagai cara tersukses dalam medidik
peserta didik di Asia.
Selain itu tantangan terbesar adalah perkembangan teknologi yang
sangat cepat. Setiap produk teknologi seperti laptop, notebook, ipad, hp
akan berkembang hanya dalam hitungan bulan. Perkembangan teknologi
tidak boleh membuat guru jauh tertinggal dari peserta didiknya. Setiap guru
harus belajar walaupun sebatas mengetahuinya.
Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik karena diajar guru
muda yang berprestasi. Rasa percaya diri ini muncul karena diajar oleh
guru yang benar-benar tersertifikasi secara tidak langsung. Peserta didik
menjadi lebih mantap dalam melakukan kegiatan pembelajaran karena
mereka yakin ditunjukkan jalan yang benar dan mudah dalam memahami
suatu masalah oleh guru muda berprestasi.
Setelah rasa percaya diri peserta didik meningkat, maka hasil akhir
adalah meningkatnya hasil belajar peserta didik. Tujuan pembelajaran akhir
adalah peningkatan hasil belajar peserta didik dalam memahami materi
dalam kegiatan pembelajaran. Dengan hasil belajar yang meningkat maka
diharapkan peserta didik Indonesia menjadi lebih kompeten dan handal
dalam menghadapi tantangan jaman.
H. Kendala yang Dihadapi
Beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di
atas adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya support eksternal secara kontinu dari atasan maupun dari
pihak berwenang kepada guru muda. Dukungan tersebut berupa
motivasi dan penghargaan atas prestasi yang didapatkan.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
2. Kurangnya informasi yang didapatkan dalam kegiatan perlombaan
tingkat nasional maupun internasional. Sehingga akan membuat
kesalahan persepsi.
3. Menghilangkan budaya money oriented dalam dunia pendidikan
sangat sulit. Orang akan dihargai jika punya banyak uang, walaupun
didapatkan dari hasil yang tidak benar.
4. Kurangnya kesempatan yang diberikan guru muda dalam
melaksanakan kegiatan perlombaan.
5. Tidak ada rasa percaya diri guru muda dalam mengikuti perlombaan
jika melihat peserta lain lebih berpengalaman.
I. Faktor-faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung guru muda dalam meraih
prestasi.adalah sebagai berikut.
1. Fasilitas internet yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Internet dapat dijumpai di sekolah, di pertokoan, di warung, di tempat
wisata, dan di tempat fasilitas penting seperti bandara dan stasiun.
Jika seorang guru muda mau menggunakan blog sebagai sarana
apresiasi terhadap peningkatan pendidikan, maka pembelajaran yang
dilakukan akan semakin menarik. Guru tidak harus berada di kelas
dalam memantau proses belajar peserta didik. Guru dapat mengontrol
pembelajaran dari luar kelas.
2. Penggunaan media atau bahan ajar yang semakin berkembang.
Media yang semakin menarik untuk menunjang keberhasilan peserta
didik dalam memahami materi. Materi fisika yang abstrak dapat
dipahami dengan menunjukkan animasi sederhana. Bahan ajar yang
digunakan akan berkembang dan bervariasi. Guru dapat melihat
sumber primer dari pada melihat sumber sekunder.
3. Input peserta didik yang di atas rata-rata dalam intelegensi. Peserta
didik yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah dalam hal
penerimaan metode belajar baru. Guru muda yang mencoba metode
belajar baru, relatif lebih mudah diterapkan untuk peserta didik yang
integensinya tinggi dari pada yang intelegensinya rendah.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
4. Adanya anggaran pendidikan yang semakin meningkat dari
pemerintah. Faktor pendukung yang sangat tinggi sebagai apresiasi
keberhasilan pendidikan di Indonesia, adalah meningkatnya anggaran
pendidikan yang mencapai 20 %. Anggaran ini digunakan salah
satunya untuk kegiatan peningkatan prestasi guru.
J. Alternatif Pengembangan
Menanamkan jiwa tidak mudah menyerah pada guru muda. Tidak
mudah menyerah dalam menghadapi permasalah sulit. Terus berusaha
untuk mengembangkan diri agar menjadi guru yang professional. Tidak
putus asa terhadap suatu kegagalan, karena kegagalan adalah sukses
yang tertunda.
Membuat data rekaman prestasi yang didapatkan oleh guru. Data ini
berguna dalam peningkatan karir. Guru yang berprestasi akan
mendapatkan peningkatan karir tidak hanya sebagai guru tetapi diberi tugas
tambahan lain. Karir yang meningkat membuat motivasi guru muda lebih
semangat dalam belajar.
Memberi penghargaan yang tinggi terhadap hasil yang didapatkan.
Penghargaan tidak harus uang tetapi dapat dilakukan dengan perkataan
yang baik dalam memberi motivasi. Penghargaan yang diucapkan tulus
jauh lebih mengena dari pada penghargaan tertulis. Pemberian pengakuan
terhadap guru berprestasi membuat peningkatan rasa percaya diri.
Jangan takut untuk mencoba suatu hal yang baru. Hal yang baru
tidak akan dapat dihindari tetapi harus dihadapi. Guru yang berani adalah
mencoba metode baru dan mempelajari kelemahan dan keuntungannya.
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan tersebut akan menghasilkan
penemuan baru dalam bidang pendidikan.
Belajar secara terus menerus dalam meningkatkan pembelajaran.
Jika seorang guru tertinggal informasi sekali, maka akan sangat jauh untuk
mengejarnya. Terutama perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Belajar tidak boleh berhenti setelah kuliah. Tetapi membelajarkan peserta
didik terhadap suatu materi adalah proses belajar juga bagi seorang guru.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
BAB 3
KESIMPULAN & REKOMENDASI OPERASIONAL
C. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Memberikan kesempatan untuk guru muda dalam mengembangkan
prestasinya.
2. Mengikutkan guru muda dalam berbagai kegiatan perlombaan tingkat
nasional maupun internasional supaya lebih berpengalaman.
3. Memberi motivasi pada guru muda untuk berprestasi baik secara moral
maupun lisan.
4. Melibatkan guru muda dalam kegiatan seminar, lokakarya, teacher
exchange dan diklat secara nasional maupun internasional.
D. Rekomendasi Operasional
Pemberian kesempatan yang besar terhadap guru muda dalam
mengikuti perlombaan, adalah sebagai rasa percaya pada kemampuan
guru muda tersebut. Memberi kesempatan dalam mengikuti lomba guru
berprestasi adalah suatu kebanggaan yang besar bagi guru muda. Karena
dianggap sudah sejajar dengan guru yang lebih tua dan jauh lebih
berpengalaman dalam dunia pendidikan.
Jika ada perlombaan selain guru berprestasi maka harus ada guru
muda yang ikut. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pada guru
muda tersebut dan menambah pengetahuan terhadap perlomabaan yang
diikuti. Pengalaman akan membuat guru muda jauh lebih siap dan percaya
diri dalam melaksanakan perlombaan berikutnya.
Hal yang sangat penting adalah memberi motivasi secara lisan.
Tidak boleh menghina jika seorang guru muda tidak berhasil dalam
mengikuti perlombaan atau membimbing siswanya dalam mengikuti lomba.
Kata-kata yang tulus akan membuat hati guru muda besar dan semakin
percaya diri. Kata-kata tersebut adalah motivasi untuk guru muda supaya
meningkat prestasinya.
Karya tulis guru berprestasi Kota Malang 2012, M. Asrofi, SMKN 4 Malang
Mengikutkan guru muda dalam kegiatan pendidikan internasional
seperti exchange teacher. Pertukaran guru penting dalam menambah
pengetahuan yang dimiliki oleh guru muda dalam mendidik dan
membelajarkan peserta didik. Pertukaran guru akan membuat pengetahuan
tentang keberhasilan pendidikan luar negeri dibandingkan Negara kita.
Keberhasilan tersebut dapat diadaptasi ketika kembali ke Indonesia.
Memberi kesempatan guru muda untuk meningkatkan karir dengan
beasiswa belajar. Belajar sangat penting karena dapat menambah
informasi baru. Guru muda yang sudah sampai S2 akan lebih
berpengetahuan dibandingkan yang masih S1. Dan guru yang S3 lebih
berpengetahuan dibandingkan S2. Di Negara Taiwan diharuskan tenaga
pendidik harus lulus S2, dan kepala sekolahnya harus S3.
Pendidikan non regular juga sangat menentukan prestasi guru
muda. Dengan memberikan pendidikan non regular maka kemampuan guru
muda akan semakin lengkap. Pendidikan non regular tersebut seperti:
pembelajaran dan penguasaan bahasa Inggris, penguasaan teknologi
informasi dan komunikasi, dan pengetahuan pendidikan luar negeri.