karya tulis

27
TUGAS APLIKASI KOMPUTER KARYA TULIS ILMIAH Dosen Pengampu : Abdul Hadi Kadarusno, SKM , M Disusun oleh: Chichi Rodes Agustin P07133113053 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

Upload: chichi-agustin

Post on 21-Nov-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Karya Tulis Ilmiah

TRANSCRIPT

1. Sahabat-sahabat saya, yang telah banyak membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan sejalan dengan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia sehingga kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan Karya Tulis ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Agustus 2010

Penulis

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat di Indonesia menyebabkanpertambahan konsumsi energi di segala sektor kehidupan seperti transportasi,listrik dan industri. Hal ini mengingat pemakaian energi per kapita masih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Sedangkan cadangan energi nasional semakin menipis apabila tidak ditemukan cadangan energi baru. Sehingga perlu dilakukan berbagai terobosan untuk mencegah terjadinya krisis energi.Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional dirumuskan bahwa perlu adanya peningkatan pemanfaatan sumber energi baru dan sumber energi terbarukan. Sasaran Kebijakan Energi Nasional adalah tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 pada tahun 2005 dan terwujudnya energy mix yang optimal meliputi penggunaan minyak bumi menjadi kurang dari 20%. Termasuk di dalamnya adalah energi baru dan terbarukan(termasuk biomassa) menjadi lebih dari 5%.Salah satu energi terbarukan yang mempunyai potensi besar di Indonesia adalah biomassa. Dalam Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi(Energi Hijau) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral yang dimaksud energi biomassa meliputi kayu limbah pertanian/perkebunan/hutan, komponen organik dari industri dan rumah tangga. Sebagai negara agraris, Indonesia mempunyai potensi energi biomassa yang besar. Pemanfaatan energi biomassa sudah sejak lama dilakukan dan termasuk energi tertua yang peranannya sangat besar khususnya di pedesaan. Diperkirakan 35% dari total konsumsi energi nasional berasal dari biomasssa. Energi yang telah dihasilkan telah digunakan untuk berbagai tujuan antara lain untuk kebutuhan rumah tangga (memasak dan industri rumah tangga),hasil pertanian dan industri kayu, pembangkit listrik pada industri kayu dan gula.Berdasarkan Statistik Energi Indonesia(DESDM,2004) disebutkan bahwa potensi energi biomassa di Indonesia cukup besar mencapai 434.008 Gigawatt. Beberapa jenis limbah biomassa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah kayu,sekam padi,jerami,ampas tebu,cangkang sawit dan sampah kota. Potensi lain yang belum tergarap adalah limbah cangkang kakao. Berdasarkan data tahun2003 luas areal lahan dan produksi kakao yang cukup besar di Indonesia menjadikan limbah ini mempunyai prospek cukup bagus di masa yang akan datang,sehingga perlu dikaji pemanfaatannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Landasan Teori1. KakaoPara ahli mengatakan bahwa pohon coklat atau kakao (Theobroma cacao) sudah tumbuh di daerah Amazon dan lembah Orinoko di Amerika Selatan sejak ribuan tahun yang lalu. Bangsa Maya yang pertama kali mengolah pohon coklat. Kebiasaan ini juga dibawa ketika mereka pindah ke daratan Yukatan. Bangsa Aztek kemudian memperkenalkan coklat yang pahit sebagai minuman.(Lukito AM, dkk 2004)Tanaman kakao termasuk famili Steruliaceae yang banyak diusahakan oleh perkebunan rakyat,swasta, dan negara. Tumbuhan kakao diklasifikasikan sebagai berikutDivisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: DialypetalaeFamili: SterculiaceaeSpesies: Theobroma Cacao LIndonesia merupakan negara penghasil kakao urutan nomor tiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia masih berada di bawah produktivitas rata-rata negara lain penghasil kakao. Selama ini kakao lebih banyak diekspor dalam wujud biji kering kakao dibandingkan hasil olahannya,sehingga nilai tambahnya terhadap perekonomian sedikit, adapun morfologi tanaman kakao yaitu:a. Batang dan cabangHabitat asli tanaman kakao adalah hutan tropis dengan naungan pohon-pohon yang tinggi,suhu optimum 240C-280C. Dalam habitat seperti itu,tanaman kakao akan tumbuh tinggi mencapai 4,50 meter-7,0meter(Lukito AM,dkk 2004)b. DaunBentuk helai daun kakao memanjang,ujung daun meruncing dan pangkal daun runcing. Susunan tulang daun menyirip dan tulang daun menonjol ke permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata, daging daun tipis tetapi kuat.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini Eksperimen dengan desain Post test Only Design yang kemudian akan diuji secara deskriptif dan analitik. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :Perlakuan postXaXaXaO1O1O1

XbXbXbO1O1O1

Kelompok perlakuanKelompok pembanding

Gambar 2. Desain Rancangan Post test Only DesignKeterangan :Xa: Pendidihan air menggunakan briket bioarang bahan baku kulit buah kakao dengan variasi berat 0,5 kg.Xa: Pendidihan air menggunakan briket bioarang bahan baku kulit buah kakao dengan variasi berat 0.75 kg.Xa: Pendidihan air menggunakan briket bioarang bahan baku kulit buah kakao dengan variasi berat 1,0 kg.Xb: Pendidihan air menggunakan arang kayu dengan variasi berat 0,5kg.Xb: Pendidihan air menggunakan arang kayu dengan variasi berat 0,75 kg.Xb: Pendidihan air menggunakan arang kayu dengan variasi berat 1,0 kg.O1: Lama waktu mendidihkan air menggunakan briket bioarang bahan baku kulit buah kakao dengan variasi berat 0,5 kg.O1: Lama waktu mendidihkan air menggunakan briket bioarang bahan baku kulit buah kakao dengan variasi berat 0,75 kg.O1: Lama waktu mendidihkan air menggunakan briket bioarang bahan baku kulit buah kakao dengan variasi berat 1,0 kg.O2: Lama waktu mendidihkan air menggunakan arang kayu dengan variasi berat 0,5 kg.O2: Lama waktu mendidihkan air menggunakan arang kayu dengan variasi berat 0,75 kg.O2: Lama waktu mendidihkan air menggunakan arang kayu dengan variasi berat 1,0kg.

B. Objek Penelitian1. Objek penelitianObjek penelitian adalah briket bioarang yang terbuat dari bahan baku kulit buah kakao 4,5 kg, dan arang kayu 4,5 kg. Dengan pengulangan 3 kali.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jalannya PenelitianPenelitian mengenai kemampuan mendidihkan air briket bioarang kulit buah kakao (Theobroma Cacao) dan arang kayu terhadap kualitas briket bioarang dilakukan pada tanggal 1-10 juli 2010. Hasil penelitian meliputi pengukuran lama waktu pendidihan air 5000 ml menggunakan briket bioarang kulit buah kakao dan arang kayu yang berbeda, lama waktu diukur dengan stopwatch, dan pengukuran temperature air menggunakan thermometer dimulai dari bahan bakar dinyalakan sampai air mendidih ditandai dengan gelembung udara yang pertama kali keluar atau dengan temperature air maksimal 1000C.Penelitian dilaksanankan di rumah Ibu Rusyanto Rt 06 Rw 02 Kenteng Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta. Proses pembuatan briket bioarang dimulai dari dihakuskannya bioarang yang berasal dari pembakaran sampah kulit buah kakao secara pirolisa yang kemudian diayak. Setelah itu arang yang telah halus dicampur dengan perekat pati kanji, pencampuran antara arang dan perekat adalah 7:1 untuk masing-masing perekat. Setelah pencetakan briket dilakukan kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama satu minggu dan pengovenan dengan suhu 1000C.B. 28Hasil PenelitianHasil penelitian dapat ditunjukkan dengan lama waktu mendidihkan air sebanyak 5000 ml dalam satuan menit pengukuran dimulai dari briket bioarang telah membara dengan merata hingga air mendidih dalam suhu 1000C atau ditandai dengan munculnya gelembung air yang pertama. Penanggulangan dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing-masing variasi 0,5 kg 0,75 kg dan 1,0kg, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :1. Lama Waktu Mendidihkan air briket bioarang kulit buah kakaoHasil pengukuran lama waktu mendidihkan air menggunakan Briket bioarang Kulit Buah Kakao 0,5 kg, 75 kg, dan 1,0 kg dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:

31Tabel 2.Hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000 mlmenggunakan briket bioarang kulit buah kakaovariasi berat 0,5 kg, 0,75 kg dan 1,0 kg

Nopenanggulangan Briket bioarang kulit buah kakao(menit)

0,5 kg0,75 kg1,0 kg

1i20,1227,1026,15

2II21,0825,0524,30

3III19,1726,0026,00

Jumlah60,3778,1576,45

Rata-rata20,1226,0525,48

Sumber : Data Primer Terolah 2010Dari data tabel 2 di atas dapat ditunjukkan lama waktu untuk mendidihkan air sebanyak 5000 ml menggunakan briket bioarang kulit buah kakao,variasi berat 0,5 kg waktu rata-rata mendidihkan air sebesar 20,12 menit,untuk 0,75 kg rata-rata mendidihkan sebesar 26,05 menit sedangkan untuk variasi berat 1,0 kg rata-rata.Dari data tabel 4 diatas dapat ditunjukkan lama waktu untuk mendidihkan air sebanyak 5000 ml hingga temperature air 1000C menggunakan briket bioarang kulit buah kakao variasi 0,5 kg membutuhkan waktu terendah 19,17 menit dan waktu tertinggi 21,08 menit. Sedangkan untuk briket arang kayu membutuhkan waktu terendah 25,00 menit dan waktu tertinggi 26,00 menit.Penggunaan briket bioarang kulit buah kakao variasi berat 0,5 kg memiliki rata-rata waktu mendidihkan air yaitu 20,12 menit, dan briket bioarang kayu variasi berat 0,5 kg memiliki rata-rata waktu untuk mendidihkan air yaitu 25,38 menit. Secara deskriptif, dapat diketahui bahwa lama waktu mendidihkan air menggunakan briket bioarang kulit buah kakao variasi berat 0,5 kg lebih cepat daripada menggunakan briket bioarang kayu variasi berat 0,5 kg. Berdasarkan tabel 4 di atas, rata-rata lama waktu mendidihkan air briket bioarang kulit buah kakao dan arang kayu 0,5kg dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Rata-rata lama waktu mendidihkan air

Dari uji normalitas data, didapatkan nilai p-value sebesar 0,751 dimana > 0,05, sehingga data lama waktu mendidihkan air dengan briket bioarang kulit buah kakao dan briket arang kayu variasi berat 0,5 kg terdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan dengan uji T-test bebas diketahui nilai p-value sebesar 0,001 dimana lebih kecil dari = 0,05,sehingga terdapat perbedaan secara statistik antara lama waktu mendidihkan air dengan briket bioarang kulit kakao dan briket arang kayu variasi berat 0,5 kg.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KESIMPULANBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :1. Ada perbedaan yang bermakna antara lama waktu mendidihkan air briket bioarang kulit buah kakao (Theobroma Cacao) dan briket arang kayu.2. Lama waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 5000 ml dengan menggunakan briket bioarang kulit buah kakao yang efektif didapat variasi 0,5 kg dengan lama waktu 20,12 menit,3. Lama waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 5000 ml dengan menggunakan briket arang kayu yang efektif didapat variasi 0,5 kg dengan lama waktu 25,38 menit.B. SARAN1. Bagi masyarakatMasyarakat dapat memanfaatkan briket bioarang kulit buah kakao sebagai sumber energi alternatif yang memiliki sedikit asap dan bebas polusi serta ramah lingkungan.

2. Bagi peneliti lainAgar peneliti dapat mengukur kadar air briket bioarang, agar tidak berubah karena faktor suhu dan kelembaban dengan alat ukur berupa thermohygrometer.

LAMPIRAN

Lampiran. 1 Tabel IndukTabel 5Rata-rata hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000 ml dengan penggunaan briket bioarang kulit buah kakao dan arang kayu variasi berat 0,5 kg 0,75 kg dan 1,0 kgWaktu Mendidihkan Air 5000 ml (menit)

PengulanganBriket Kakao 0,5 kgBriket Arang Kayu 0,5 kgBriket Kakao 0,75 kgBriket Arang Kayu 0,75 kgBriket Kakao 1,0 kgBriket Arang Kayu 1,0 kg

I20,1225,1527,130,3526,1529,12

II21,082625,0530,2524,330,16

III19,17252629,252630,2

Jumlah60,3776,1578,1589,8576,4589,48

Rata-rata20,1225,3826,0529,9525,4829,82

Sumber : Data Primer terolah 2010

DAFTAR PUSTAKA

Adan, Ismun Uti,1998, Membuat Briket Bioarang, Kanisius, Yogyakarta.Adan, Ismun Uti, cetakan ke-7 2003, Membuat briket Bioarang, Kanisius, Yogyakarta.Apriyani, Rustanti,2002, Pemanfaatan Briket Bioarang Sekam Padi Sebagai Bahan AlternatifPengganti Arang Kayu,Karya Tulis Ilmiah Diploma III, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta.Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral(DESDM).(2004). Statistik Energi Indonesia.Departemen Pertanian (Deptan).(2003), Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat di Indonesia.Hermawan, 2007, Perbedaan Lama Waktu Mendidihkan Air, Lama Waktu Membara dan Kenaikan Suhu Antara Briket Bioarang Kotoran Kambing dengan Briket Bioarang Sampah Sisa Pakan, Poltekkes,JKL,Yogyakarta.Kementerian Negara Ristek(KNRT) (2006), Buku Putih Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Sumber Energi Baru dan Terbarukan untuk Mendukung Keamanan Ketersediaan Energi Tahun 2025, Jakarta.Notoatmodjo soekidjo,2005,Metodologi Penelitian Kesehatan , Jakarta, Rineka Cipta.

44Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional.Prayitno, 1995 Perekat Alam untuk Perekat Kayu, Gajah Mada University,Pres Yogyakarta.Suyanto. T. 1982 Cara Membuat Sampah Jadi Arang dan Kompos, Yudistira, Jakarta.Saptama, Kris, Tri !994, Pengaruh Jenis Bahan Baku,Tekanan Kempa dan Jumlah Perekat Terhadap Sifat Kimia,Fisik dan Mekanik Arang Briket yang Dihasilkan. UGM,Yogyakarta.Setiawan, Cetakan ke-5 2003, Memanfaatkan Kotoran Ternak, Penebar Swadaya, Jakarta.Suparjiati, 1995, Pemanfaatan Serbuk Gergaji Pada Industri Penggergajian Kayu Sebagai Bahan Baku Briket Arang. UGM, Yogyakarta.Julius, Seran Bria, 1990, Biorang untuk memasak metode Herman Johanes, Liberty, Yogyakarta.Palungkun , Roni, 1995, membuat Arang Batok, Kayu dan Sekam, Penebar Swadaya, Jakarta.Lukito AM, dkk,2004, Panduan Lengkap Budi Daya Kakao, PT AgroMedia Pustaka,Jakarta.Rahayu, isti, 2007, Pengaruh penggunaan Briket Bioarang Blotong Sebagai Bahan Bakar Alternatif Penggantu Arang Kayu Terhadap Lama Waktu Mendidihkan Air, Poltekkes ,JKL,Yogyakarta.Widarto dan Suryanta, Cetakan ke-6 1995, Membuat Bioarang dan Kotoran Lembu, Kanisius Yogyakarta.Widayati, Indri ,2003, Perbedaan Briker Bioarang Berperekat Lem Pati Kanji, Getah Pohon Kamboja(Plumeri comunis) dan Getah Pohon Kamboja (Plumeria acuminata) Terhadap Kualitas Briket Bioarang. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.(http://digilib.unri.ac.id/download.pdf) diunduh tanggal 11 Februari 2010, pemerintah mendukung program karakterisasi biomassa di seluruh Indonesia.Http : // www. Google. Com. Komposisi Kimia Kulit Buah Kakao

TUGAS APLIKASI KOMPUTERKARYA TULIS ILMIAH

Dosen Pengampu : Abdul Hadi Kadarusno, SKM , MPH

Disusun oleh:Chichi Rodes Agustin P07133113053

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTAJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN2014

KARYA TULIS ILMIAH

BRIKET BIOARANG KULIT BUAH KAKAO (Theobroma Cacao)SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTIENERGI ARANG KAYU

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarAhli Madya Kesehatan Lingkungan

Disusun oleh:IRADEK PATRIANIM. P0 7133107066

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTAJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN2010i

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Briket Bioarang Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Sebagai Alternatif Pengganti Energi Arang Kayu dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan,pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :1. DR. Hj. Lucky Herawati, SKM,MSc selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.2. Agus Suwarni, SKM, M.Kes selaku Plt. Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.3. YB. Kamat Kartono, S,Pd, M.Si selaku pembimbing utama yang telah membimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.4. H. Purwanto, S.ST, M.Si selaku pembimbing akademik.5. Sigid Sudaryanto, SKM, M.Pd, selaku dosen penguji6. Kedua orang tua,serta kakak, adik yang telah berkenan memberikan doa, semangat serta dorongan.7. Sahabat-sahabat saya, yang telah banyak membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan sejalan dengan ketidaksempurnaan kita sebagai manusia sehingga kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan Karya Tulis ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Agustus 2010

Penulis

DAFTAR ISIHalaman HALAMAN JUDULiPERSETUJUAN PEMBIMBINGiiHALAMAN PENGESAHANiiiINTISARIivABSTRACTvKATA PENGANTARviDAFTAR ISIviiiDAFTAR TABELxiDAFTAR GAMBARxiiDAFTAR SINGKATANxiiiDAFTAR LAMPIRANxivBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah1B. Rumusan Masalah5C. Tujuan Penelitian5D. Manfaat Penelitian6E. Ruang Lingkup Masalah6F. Keaslian Penelitian7BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Landasan Teori81. Kakao 82. Kandungan dan Komposisi Kulit Buah Kakao113. Pengaruh kulit buah kakao terhadap kesehatan lingkungan114. Biomassa125. Briket Bioarang136. Perekat 147. Arang Kayu Pasaran158. Sistim Pirolisa169. Kualitas Arang Kayu dan Kualitas Briket Bioarang.17B. Kerangka Konsep18C. Hipotesis18BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian19B. Objek Penelitian20C. Variabel Penelitian21D. Skema Hubungan Antar Variabel23E. Pelaksana Penelitian24F. Analisa Data26BAB IV HASIL DAN PENELITIANA. Jalannya Penelitian27B. Hasil Penelitian28C. Pembahasan36D. Faktor Pendukung Penelitian40E. Keterbatasan Penelitian40BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan42B. Saran42

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

DAFTAR TABELHalaman Tabel.1. Komposisi Kimia Kulit buah KakaoSumber : Http : // www. Google.com 10Tabel. 2. Hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000 ml air dengan penggunaan briket bioarang kulit buah kakaovariasi 0,5 kg,75 dan 1,0 kg 27Tabel. 3. Hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000 mlair dengan penggunaan arang kayu variasi 0,5kg, 0,75dan1,0 kg 39Tabel. 4. Hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000mlair dengan penggunaan briket bioarang kulit buah kakao dan arang kayu variasi 0,5 kg30Tabel. 5. Hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000mlair dengan penggunaan briket bioarang kulit buah kakaodengan arang kayu variasi 0,75kg32Tabel. 6. Hasil pengukuran lama waktu mendidihkan air 5000 ml air dengan penggunaan briket bioarang kulit buah kakao dan arang kayu variasi 1,0 kg 34DAFTAR GAMBARHalaman Gambar 1 : Skema Kerangka Konsep......................................18Gambar 2 : Desain Rancangan Post test Only Desain...........19Gambar 3 : Skema Hubungan Antar Variabel.........................23Gambar 4 : Grafik Rata-rata lama waktu mendidihkan air 0,5kg...30Gambar 5 : Grafik Selisih Rata-rata lama waktu mendidihkan air 0,75 kg.............................................................33Gambar 6 : Grafik Selisih Rata-rata lama waktu mendidihkan air 1,0kg..............................................................35

DAFTAR SINGKATAN

BAKOREN: Badan Koordinasi Energi NasionalDEPTAN: Departemen PertanianDESDM: Departemen Energi dan Sumber Daya Mineralmg: Miligramkg: KilogramKkl: Kilo Kaloricm: Centimeterml: Milimeterl: Liter%: Persengr: GramKal: KaloriKUBE: Kebijakan Umum Bidang EnergiKNRT: Kementerian Negara Riset dan TeknologiPUSDIKNASKES: Pusat Pendidikan Tenaga KesehatanSBM: Setara Barel MinyakGWh: Gigawatt/ Jam

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1 : Tabel Induk.......................................45Lampiran 2 : Perhitungan Jumlah Arang dan Perekat...46Lampiran 3 : Anggaran Biaya Penelitian................47Lampiran 4 : Hasil Uji Statistik T-test bebas.............48Lampiran 5 : Dokumentasi Penelitian........................52Lampiran 6 : Jadwal Penelian....................................55