karya tulis

58
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh Pretes belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan ketrampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah 1997 : 68). Pembelajaran ketrampilan menulis pada jenjang Sekolah Dasar merupakan landasan untuk jenjang yang lebih tinggi nantinya. Siswa Sekolah Dasar diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari ketrampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreatiofitasnya dalam kehidupan sehari- hari. Pembelajaran ketrampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah ketrampilan menulis puisi. Puisi merupakan bagian dari mata pelajaran bahasa Indonesia di sekitar Sekolah Dasar dengan standart kompetensi agar siswa memiliki kemampuan menulis dan membaca yang melibatkan aspek lafal, intonasi, kebermaknaan, ekspresi, dan gagasan. Pada umumnya siswa kurang motivasi terhadap materi tentang puisi, karena siswa mendapat kesulitan dalam menulisnya dan juga dalam membaca. Hal ini disebabkan karena siswa 1

Upload: must-pin

Post on 05-Jul-2015

2.322 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh Pretes belajar

yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan

ketrampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus

menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah 1997 : 68). Pembelajaran ketrampilan

menulis pada jenjang Sekolah Dasar merupakan landasan untuk jenjang yang

lebih tinggi nantinya. Siswa Sekolah Dasar diharapkan dapat menyerap aspek-

aspek dasar dari ketrampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan

kreatiofitasnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran ketrampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk. Salah

satunya adalah ketrampilan menulis puisi. Puisi merupakan bagian dari mata

pelajaran bahasa Indonesia di sekitar Sekolah Dasar dengan standart kompetensi

agar siswa memiliki kemampuan menulis dan membaca yang melibatkan aspek

lafal, intonasi, kebermaknaan, ekspresi, dan gagasan. Pada umumnya siswa

kurang motivasi terhadap materi tentang puisi, karena siswa mendapat kesulitan

dalam menulisnya dan juga dalam membaca. Hal ini disebabkan karena siswa

kurang menguasai kosa kata, keberanian yang rendah dan rasa malu tinggi, dan

budaya belajar yang masih senang menerima.

Hal di atas senada dengan yang terjadi pada siswa kelas IV SDN Sambirejo 3

kecamatan Mantingan Kab. Ngawi. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi

tentang puisi masih rendah. Dalam pelaksanaan tes evaluasi apresiasi sastra

tentang menulis puisi terdapat sepertiga dari jumlah siswa kelas IV yang belum

menunjukkan keberhasilan mengekspresikan imajinasinya dalam bentuk puisi.

Ketidak berhasilan siswa dalam menulis puisi sudah tampak ketika pembelajaran

berlangsung. Masih banyak siswa yang ramai. Hal ini menunjukkan siswa belum

ada minat pada materi puisi, sehingga karya yang dihasilkannyapun kurang

memuaskan. Dalam pembelajaran tersebut, guru kurang menggiring atau

menuntun siswa untuk berimajinasi sesuai alam pikirannya. Karena guru hanya

1

Page 2: Karya Tulis

memberikan beberapa contoh puisi di papan tulis, sehingga kreatifitas siswa

kurang berkembang. Berdasarkan hal tersebut, penulis meminta bantuan

supervisor untuk mengidentifikasi dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari

hasil diskusi dengan supervisor terungkap beberapa maslah yang terjadi dalam

pembelajaran yaitu :

1. Masih banyak siswa yang ramai.

2. Siswa belum ada minat untuk mengikuti KBM.

3. Model pembelajaran yang kurang memotivasi siswa.

4. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi tersebut, penulis

melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

dengan harapan penulis dapat mengevaluasi dan memperbaiki diri Proses Belajar

Mengajar yang penulis laksanakan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang kegiatan

perbaikan selama pelaksanaan, observasi dan diskusi Pelaksanaan Perbaikan

Pembelajaran yang dilakukan dalam 2 siklus PTK untuk pelajaran Bahasa

Indonesia. Berkenaan dengan itu, laporan ini memuat Pendahuluan, Kaji Pustaka,

Saran dan tindak lanjut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis melakukan diskusi dengan

supervisor dan teman sejawat. Diketahui bahwa kurangnya kemampuan siswa

dalam menulis puisi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai

berikut :

Media pembelajaran yang kurang memotivasi siswa dalam

mengembangkan kreativitas idenya.

Model pembelajaran yang kurang menyenangkan.

Kurangnya perhatian siswa ketika pembelajarn berlangsung.

Pemberian contoh puisi yang kurang bervariasi.

2

Page 3: Karya Tulis

Berdasarkan hal tersebut, penulis dapat merumuskan masalah yang dijadikan

focus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah :

"Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Tentang Menulis Puisi Melalui Metode Kontekstual Pada Siswa Kelas

IV SDN Sambirejo 3 Kecamatan Mantingan Kab. Ngawi?"

C. Tujuan

Dalam penyusunan laporan ini mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus,

diantaranya :

1) Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan laporan ini adalah untuk meningkatkan muu

pendidikan sekolah melalui prestasi siswa.

2) tujuan Khusus

Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi melalui metode

kontekstual.

Meningkatkan kreatifitas siswa dlam mengembangkan ide-idenya melalui

penggunaan media pembelajaran.

Meningkatkan prestasi belajar siswa, khusunya pada pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam kegiatan belajar

mengajar.

D. Manfaat

Dalam penyusunan laporan ini juaga memberi manfaat bagi beberapa pihak,

diantaranya sebagai berikut :

1) Bagi Penulis

Sarana belajar atau pengalaman bagi penulis dalam menyelesaikan suatu

masalah dalam kegiatan pembelajaran.

Sebagai alat evaluasi diri sejauh mana Proses Pembelajaran yang telah

dilaksanakan dalam mencapai tujuan.

3

Page 4: Karya Tulis

2) Bagi Siswa

Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Memberikan sajian pembelajaran yang menarik motivasi siswa

khususnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

3) Bagi Guru

Memberi pengalaman bagi guru dalam mengatasi problem/masalah

pembelajaran terutama berkaitan dengan ketidak berhasilan pembelajaran

Bahasa Indonesia.

Membantu guru berkembang menjadi guru profesional.

Sarana pemberdayaan untuk meningkatkan kerjasama dan kreatifitas

guru.

4) Bagi Sekolah

Meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

4

Page 5: Karya Tulis

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Kemampuan dalam Pembelajaran

1) Pengertian Kemampuan

Kemapuan berasal dari dasar kata “mampu” yang mempunyai arti

dapat atau bisa. Kemampuan juga disebut kompetensi. Ada beberapa

pengertian mengenai kemampuan, diantaranya adalah kesanggupan,

sanggup, dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah. Sedangkan

ditinjau dari segi bahasa Indonesia, kemampuan merupakan kesanggupan

seseorang untuk berinteraksi di suatu masyarakat bahasa, antara lain

mencakupi sopan santun, memahami giliran bercakap-cakap. Kemampuan

idefenisikan sebagai kecakapan seseorang untuk mempergunakan bahasa

yang secara sosial dapat diterima dan memadai.

Sedangkan menurut Robert M. Gagne (dalam Wardani, dkk : 69)

kemampuan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas khusus dalam

kondisi yang telah ditentukan. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran,

tugas khusus yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam

menyelesaikan tugas dari guru, misalnya kemampuan mengerjakan tugas

kelompok (LKS) maupun tes individu (Evaluasi), hal ini dipertegas oleh

Spencer (1993 : 11) kompetensi atau kemampuan merupakan karakteristik

mendasar dari seseorang yang merupakan hubungan kausal dalam

referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan

pada suatu situasi.

5

Page 6: Karya Tulis

Dilihat dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004) kemampuan

didefenisikan sebagai perwujudan pengetahuan, ketrampilan, dan nilai

dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam pembelajaran, kemampuan

siswa diwujudkan dengan nilai yang diperoleh siswa untuk mengukur

tingkatan psikomotornya.

Dari beberapa pengertian kemampuan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan adalah kepetensi mendasar yang perlu

dimiliki siswa yang mempelajari lingkup materi tertentu dalam suatu mata

pelajaran pada jenjang tertentu.

2). Perlunya Kemampuan dalam Pembelajaran

Dalam suatu pembelajaran, kemampuan siswa dalam menguasai

materi pelajaran merupakan hal yang penting. Untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran dapat dilihat melalui

data nilai. Hasil penilaian merupakan perwujudan dari penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran yang diserap.

Kemampuan merupakan kopetensi mendasar yang perlu dimiliki

siswa yang mempelajari lingkup materi tertentu dalam suatu mata

pelajaran pada jenjang tertentu. Sehububungan dengan hal itu, dalam

proses pembelajaran hendaknya guru membantu siswa agar memiliki

kemampuan insight, yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur

dalam suatu objek atau peristiwa. Selain itu, guru hendaknya juga

mengembangkan kemampuan siswa dasar memecahkan masalah dalam

proses insight (Wardani, dkk, 2003 : 101)

6

Page 7: Karya Tulis

3) Cara Meningkatkan Kemampuan pada Siswa

Untuk meningkatkan kemampuan pada siswa, usaha guru dalam

pembelajaran diantaranya adalah :

1) Siswa mampu menguasai materi pelajaran dengan baik apabila KBM

dengan menggunakan media pembelajaran. Hal ini dipertegas (Winata

Putra, dkk : 2004) bahwa pembelajaran tatap muka akan lebih baik

dengan menggunakan alat peraga,

2) Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi disesuaikan

dengan materi yang akan diajarkan. Metode belajar yang bervariasi

akan membawa siswa pada pembelajaran yang tidak membosankan,

sehingga kemampuan siswa dalam menyerap materi akan lebih

mudah.

B. HAKEKAT MENULIS

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks, dan

dapat dianggap sebagai pre-tes ataupun suatu hasil. Menulis merupakan

kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan untuk menghasilkan

suatu tulisan.

Menurut (Farris, 1193) menulis merupakan kegiatan yang paling

kompleks untuk dipelajari dan diajarkan. Sedangkan (Morsey, 1986:122)

mengartikan menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang produktif

dan ekspresif. Penulis harus terampil menggunakan grofologi, struktur

bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa yang memadai. Dalam kamus

besar bahasa Indonesia, menulis diartikan sebagai membuat huruf (angka)

dengan pena (pensil, kapur).

7

Page 8: Karya Tulis

2. Ciri – Ciri Menulis

Mengacu pada ciri keberlangsungannya, menulis dapat dipandang

sebagai :

a) Sebagai Pre-tes :

Menulis berisi serangkaian kegiatan, yakni perencanaan, pengedrafan,

perbaikan, dan publikasi. Seperti membaca, keberhasilan pembinaan

menulis pada suatu tahap akan menjadi kunci keberhasilan pembinaan

menulis pada tahap berikutnya.

b) Kegiatan Bernalar :

Penggunaan penalaran dalam tampak ketika penulis memilih dan

mengembangkan topik serta menyusun kerangka karangan.

c) Kegiatan Transformasi :

Dalam menulis diperlukan dua kompetensi dasar, yaitu kompetensi

mengelola cipta, rasa dan karsa serta kompetensi memformulasikan tiga

hal tersebut ke dalam bahasa tulis.

d) Kegiatan Berkomunikasi :

Menulis tidak hanya ditujukan pada diri sendiri, namun menulis

bertujuan untuk apa, dimana, kapan dan seterusnya. Semua aspek

tersebut perlu dipertimbangkan agar tulisan yang disusun benar-benar

komunikatif.

e) Suatu Keterampilan :

Menulis perlu sering dilatih dan ajeg (kontinu). Latihan dalam menulis

sebaiknya berlangsung dalam konteks aktual dan fungsional, agar

menulis dapat memberikan manfaat secara nyata dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Macam-Macam Menulis

Pembelajaran menulis di SD baik dalam GBPP SD 1994, KBK

maupun KTSP, terdiri atas dua bagian sebagaimana layaknya

pembelajaran membaca, yakni :

Menulis Permulaan

8

Page 9: Karya Tulis

Keterampilan menulis permulaan ditekankan pada kegiatan menulis

dengan menjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, menyalin,

dikte, melengkapi cerita, dan menyalin puisi.

Menulis Lanjut

Keterampilan menulis lanjut diarahkan pada untuk mengungkapkan

pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk percakapan, petunjuk

dan cerita.

4. Pengertian Puisi

Terdapat beberapa pengertian tentang puisi, diantaranya menurut

KBBI (2007:903) puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh

irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait; puisi adalah gubahan

dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga

mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan

tanggapan khusus lewat penerapan bunyi, irama, matra dan tidak terikat

oleh jumlah larik dalam setiap bait serta jumlah suku kata dalam setiap

baris.

Menurut arwan (2003) dikutip dari beberapa definisi tentang puisi

dari beberapa tokoh; antara lain :

1. William Wordwoth, puisi adalah pengucapan imajinatif dari perasaan

yang mendalam, biasanya berirama, pengucapan secara spontan tentang

perasaan yang memuncak timbul dari daya ingatan ketika berada dalam

keadaan tenang.

2. H.B Jassin; puisi merupakan pengucapan dengan perasaan yang

didalamnya mengandung pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan.

3. Baha Zain; puisi adalah pengucapan suatu fragmen pengalaman dari

suatu keseluruhan seorang seniman.

4. Muhammad Hj Salleh; puisi merupakan bentuk sastra yang kental

dengan mozaik bahasa serta kebijaksaan penyair dan tradisinya.

5. Usman Awang; puisi ialah satu pernyataan sikap terhadap sesuatu atau

salah satu atau keseluruhan kehidupan manusia.

9

Page 10: Karya Tulis

6. A. Samaf; puisi pada hakekatnya adalah satu pernyataan perasaan dan

pandangan hidup seorang penyair yang memandang sesuatu

peristiwaalam dengan ketajaman perasaannya.

7. Theodore-Watts Dunton; puisi adalah satu pengucapan yang konkrit

dan artistik tentang pikiran manusia melaui penggunaan bahasa yang

emosional dan berirama.

5. Unsur-Unsur Puisi

Dalam penulisannya, puisi memiliki unsur-unsur pokok, yaitu :

1. Tema; tema adalah gagasan-gagasan pokok yang hendak diungkapkan

atau disajikan penyair melalui puisi. Tema dapat digali (dieksplorasi)

dari pengalaman atau kejadian. Tema dalam puisi antara lain tema

religius, cinta, kritik, sosial, patriotisme, alam dan sebagainya.

2. Diksi; diksi adalah kata-kata yang akan dipakai dalam penyajian puisi,

biasanya bersifat konotatif dan puitis. Konotasi berarti memiliki

kemungkinan makna lebih dari satu. Puitis berarti mempunyai efek

keindahan dan berbeda dari kata-kata dalam kehidupan sehari-hari.

3. Rima; rima adalah sajak atau pengulangan bunyi, yakni pengulangan

bunyi dalam puisi agar menghasilkan efek merdu. Penggunaan rima

dalam puisi mendukung perasaan dan suasana hati.

4. Gaya Bahasa atau Kiasan, yaitu unsur puitis selain diksi dan rima yang

akan menambah nilai keindahan yang terkandung dalam puisi,

sehingga puisi tersebut memiliki jiwa dan terasa hidup.

10

Page 11: Karya Tulis

C. Hakekat Metode Kontekstual.

1) Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001:740), metode

didefinisikan sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu

pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Selain itu, metode

diartikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Dikutip dari majalah

Media No. 12/Tahun XXXVI/Peb.2007, yang dimaksud metode pembelajaran

adalah cara yang digunakan guru untuk menyajikan atau menyampaikan

materi pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia secara

menyeluruh untuk memilih, mengorganisasikan, dan menyajikan materi

pelajaran bahasa Indonesia secara teratur.

2) Macam-Macam Metode Pembelajaran

Ada banyak metode yang perlu dikuasai guru, diantaranya adalah

metode ceramah (ekspositori), latihan siap (drill), Tanya jawab, diskusi,

demonstrasi, pemberian tugas (resitasi), karya wisata, kerja kelompok, team

teaching, sosiodrama dan sebagainya. Kini di era 2000-an diperkenalkan

metode kontekstual (CTL).

3) Definisi Metode Kontekstual

Beberapa pendapat tentang metode kontekstual dikemukakan oleh

Nurhadi (2003;h.5) mengemukakan bahwa metode kontekstual adalah konsep

belajar yang membantu guru mengaitkan antar materi dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Herman Siuherman (2003;h.3)

mengemukan pembelajaran dengan metode kontekstual adalah pembelajaran

yang dimulai dengan mengambil (mensimulasikan, menceritakan, berdialog,

atau tanya jawab) kejadian pada dunia nyata kehidupan sehari-hari yang

dialami siswa, kemudian diangkat kedalam konsep yang dibahas.

11

Page 12: Karya Tulis

Metode kontekstual dalam Depdiknas (2002) adalah konsep belajar

yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi

dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Joshua (2003;h.2) mengemukakan, metode kontekstual merupakan konsep

tentang pembelajaran yang membantu guru-guru untuk menghubungkan isi

bahan ajar dengan situasi-situasi dunia nyata, serta penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan pekerja serta

terlibat aktif dalam kegiatan belajar yang dituntut dalam pembelajaran dengan

cara mengalami sendiri bukan sekedar menghafal.

Metode kontekstual ,erupakan suatu konsepsi yang membantu guru

mengakaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya

dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga

kerja (University Of Washington, 2001). Metode kontekstual (Contextual

Teaching Learning) merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada

keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata, sehingga peserta

didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar

dalam kehidupan sehari-hari (Winataputra, 2003).

Lili Nurlaili (2003, 11) dalam "Fasilitator", mengemukakan bahwa

metode kontekstual hamper sama dengan life skill yaitu pembelajaran yang

menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman langsung sehari-hari

siswa, masyarakat dan pekerjaan di lingkungannya. Dalam pembelajaran

kontekstual materi disampaikan dalam konteks yang sesuai dengan

lingkungannya dan bermakna bagi siswa. Sedangkan menurut Ardiana (2001)

dalam "media", pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang

membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata,

pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan

terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.

12

Page 13: Karya Tulis

4) Komponen Metode Kontekstual

Terdapat tujuh komponen dari metode kontekstual diantaranya

adalah : (1) Kontruktivisme : membangun pemahaman mereka sendiri dari

pengalaman baru berdasarkan pada pengetahuan awal. Pembelajaran harus

dikemas menjadi Pretes " mengkonstruksi" bukan menerima pengetahuan. (2)

Inquiry : Pretes perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman. Siswa

belajar menggunakan ketrampilan berpikir kritis. (3) Questioning/bertanya :

kegiatan guru untuk mendorong membimbing dan menilai kemampuan

berpikir siswa. (4) Learning Community/masyarakat belajar : sekelompok

orang terikat dalam kegiatan belajar. Bekerja sama, tukar pengalaman, berbagi

ide dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri. (5)

Medelling/pemodelan : Pretes penampilan suatu contoh agar siswa berpikir,

bekerja, dan belajar. (6) Reflection/refleksi : cara berpikir tentang apa yang

kita pelajari, mencatat apa yang telah dipelajari. (7) Authic Assement/penilaian

: yang sebenarnya mengukur pengetahuan dan ketrampilan siswa melalui

penilaian produk dan tugas-tugas releven.

D. Cara meningkatkan Kemampuan Pada Siswa Melalui Metode Kontekstual

Metode yang dianggap tepat dalam pengembangan pembelajaran satra adalah

metode kontekstual (contextual, teaching and learning). Pembelajaran kontekstual

hampir sama dengan "life skill" yaitu pembelajaran yang menghubungkan materi

pelajaran dengan pengalaman langsung sehari-hari siswa, masyarakat dan

pekerjaan lingkungannya (Lili Nurlaili, 2003;11) dalam "fasilitator" melalui

metode kontekstual kemampuan siswa dalam menguasai materi mata pelajaran

akan lebih mudah.

Beberapa cara dalam meningkatkan kemampuan siswa melalui metode

kontekstual diantaranya :

(1) pembelajaran kepada siswa dengan memandang siswa sebagai subjek

belajar,

(2) memulai pembelajaran dengan cara mengkaitkan meteri yang akan

diajarkan dengan dunia nyata. Diawali dengan bercerita atau tanya

jawab lisan tentang kondisi aktual dalam ehidupan siswa (Daily of life),

13

Page 14: Karya Tulis

(3) memotivasi siswa dengan cara mengarahkan melalui metode modeling,

(4) melakukan tanya jawab atau menyusun pertanyaan yang diberikan

kepada siswa sehingga merekam mau berfikir,

(5) membimbing siswa agar dapat membangun pengertian

(konstruktivisme),

(6) membimbing siswa agar mereka bisa menemukan konsep sendiri

(inguiry),

(7) belajar kelompok, agar siswa bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman

serta terbiasa bekerja sama,

(8) melakukan refleksi, tujuannya agar siswa bisa mereview kembali

pengalamn belajarnya,

(9) memberikan penilaian autentik, agar penilaian yang diberikan menjadi

objektif.

14

Page 15: Karya Tulis

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Pada siklus 1 kegiatan yang dilakukan adalah perencanaan,

pelaksanaan, pengumpulan data dan refleksi. Berdasarkan kegiatan

perbaikan yang dilakukan diperoleh 2 jenis data, yaitu data hasil

pengamatan selama deklamasi puisi dan data nilai tes menulis puisi

berdasarkan ide dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.

Berikut ini data-data yang diperoleh dari pelaksanaan perbaikan

pembelajaran pada siswa Kelas IV SDN Sambirejo 3 Kecamatan

Mantingan Kabupaten Ngawi .

a) Data hasil pengamatan diskusi kelompok

Tabel 4.1

Data Pengamatan Deklamasi Puisi

Siklus I

No Kriterria

Aspek Yang dinilai

Pelafalan Intonasi Keberanian

F % F % F %

1

2

3

Bagus

Cukup

Kurang

7

6

3

44,67

40

13,33

4

9

3

26,67

60

13,33

8

4

4

53,33

26,67

20

Jumlah 16 100 16 100 16 100

15

Page 16: Karya Tulis

b) Data nilai tes akhir Menulis Puisi

Tabel 4.2

Daftar Nilai Tes Menulis Puisi

Siklus I

No Nama Siswa Nilai %Kriteria

Berhasil Belum Berhasil

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

p

70

85

75

75

75

75

75

80

80

70

75

70

70

75

70

70

77,78

94,44

83,33

83,33

83,33

83,33

83,33

88.89

88.89

77.78

83,33

77,78

77,78

83,33

77,78

77,78

Jumlah 1120 10 6

Rata-rata 74,67 66,67 33,33

16

Page 17: Karya Tulis

Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat Grafik batang tentang perolehan

nilai tes menulis puisi pada perbaikan pembelajaran

siklus I.

10

6

Berdasarkan tabel 4.5, nilai tes menulis puisi yang diperoleh

siswa menunjukkkan hasil yang kurang memuaskan. Dari seluruh

jumlah siswa kelas IV , terdapat sepertiga yang mendapatkan nilai di

bawah rata-rata. Tes menulis puisi yang diikuti oleh 15 siswa terdapat

10 siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata dengan presentasi

66,67%. Sedangkan masih ada 5 siswa yang mendapat nilai dibawah

rata-rata dengan presentasi 33,33%. Berdasarkan hal tersebut, perlu

diadakan lagi kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II, karena

penulis menyimpulkan bahwa pembelajaranya belum berhasil.

2. Siklus II

Pada siklus II ini kegiatan yang dilakukan sama seperti pada siklus

sebelumnya, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data dan

refleksi. Namun pada siklus II ini menggunakan metode pembelajran yang

berbeda dibanding pada siklus I, yaitu menggunakan metode konstekstual.

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan

hasil belajar siswa, baik dalam deklamasi puisi maupun hasil menulis puisi

berdasarkan ide dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

17

Page 18: Karya Tulis

Berikut ini data-data yang diperoleh dari pelaksanaan perbaikan

pembelajaran siklus II pada siswa kelas IV SDN Sambirejo 3 Kecamatan

Mantingan Kabupaten Ngawi .

a) Data Hasil Pengamatan Deklamasi Puisi

Tabel 4.3

Data Pengamatan Deklamasi Puisi

Siklus II

No Kriterria

Aspek Yang dinilai

Pelafalan Intonasi Keberanian

F % F % F %

1

2

3

Bagus

Cukup

Kurang

12

4

-

80

20

0

12

4

-

73,33

26,67

0

14

2

-

86,67

13,33

0

Jumlah 16 100 16 100 16 100

18

Page 19: Karya Tulis

b) Data Nilai Tes Menulis Puisi

Tabel 4.4

Daftar Nilai Tes Menulis Puisi

Siklus II

No Nama Siswa NilaiKriteria

% Berhasil Belum

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

p

75

90

80

80

80

80

80

85

80

75

80

80

70

80

80

70

83,33

100

88,89

88,89

88,89

88,89

88,89

94,44

88,89

83,33

88,89

88,89

77,78

88,89

88,89

77,78

Jumlah 1195 14 2

Rata-rata 79,67 80 % 20 %

19

Page 20: Karya Tulis

Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat Grafik batang tentang

perolehan nilai tes menulis puisi pada perbaikan pembelajaran siklus II.

12

4

Berdasarkan tabel 4.6, nilai tes menulis puisi yang diperoleh

siswa menunjukkkan peningkatan karena menggunakan metode

pembelajaran yang berbeda dibanding siklus yang sebelumnya, yaitu

metode konstekstual. Hal ini terbukti dari hasil tes menulis puisi yang

diikuti oleh 16 siswa terdapat 12 siswa yang mendapat nilai diatas rata-

rata dengan presentasi 80%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai

dibawah rata-rata berkurang menjadi 3 anak dengan presentasi 20%.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa perbaikan

pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini sudah menunjukkan

keberhasilan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai tes

menulis puisi pada siklus I dan siklus II. Namun demikian, masih ada

beberapa siswa yang nilainya belum memenuhi standart penilaian yang

diharapkan guru. Hal ini disebabkan karena kemampuan siswa dalam

menguasai materi berbeda-beda.

20

Page 21: Karya Tulis

B. Deskripsi Temuan Per Siklus

1. Siklus I

a) Hasil Pengolahan Data Deklamasikan Puisi

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa kemampuan siswa dalam

deklamasi puisi belum menunjukkan hasil yang maksimal. Aspek yang

dinilai dalam pengamatan ini mencakup pelafalan, intonasi, dan

keberanian siswa dalam mendeklamasikan puisi. Pada kegiatan

perbaikan pembelajaran siklus I, kemampuan siswa mendeklamasikan

puisi dilihat dari aspek pelafalan dan intonasi belum berhasil.

Pelafalan dengan kriteria “kurang” sebesar 13,33%, sedangkan

kemampuan dalam aspek intonasi masih ada 13,33% dengan criteria

“kurang” mampu. Selain hal itu, sebesar 20% siswa kurang berani

dalam mendeklamasikan puisi lebih meningkat

b) Hasil Pengolahan Data Nilai Menulis Puisi

Hasil penilaian terhadap 16 siswa dalam menulis puisi

berdasarkan ide dengan menggunakan pilihan kata yang tepat pada

perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : IV/II

Hari / Tanggal : Rabu, 16 April 2008

No NilaiData

KeteranganJumlah %

1

2

> rata-rata

< rata-rata

11

5

66,67

33,33

Berhasil

Belum Berhasil

Jumlah 16 100

21

Page 22: Karya Tulis

2. Siklus II

a) Hasil Pengolahan Data Deklamasikan Puisi

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa kemampuan siswa dalam

deklamasi puisi sudah menunjukkan peningkatan dibanding pada

siklus sebelumnya. Walaupun masih ada beberapa siswa yang hasilnya

belum maksimal. Pada perbaikan pembelajaran siklus II ini, siswa

sudah berani dalam mendeklamasikan puisi tanpa dibebani perasaan

malu dan ragu-ragu. Keberhasilan dalam aspek pelafalan menunjukkan

peningkatan sebesar 33,33%, sedangkan dalam aspek intonasi

menunjukkan peningkatan sebesar 46,67%.

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

mendeklamasikan puisi telah berhasil apabila dibandingkan pada

siklus sebelumnya.

c) Hasil Pengolahan Data Nilai Menulis Puisi

Hasil penilaian terhadap 16 siswa dalam menulis puisi

berdasarkan ide dengan menggunakan pilihan kata yang tepat pada

Perbaikan Pembelajaran Siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : IV/II

Hari / Tanggal : Kamis, 08 Mei 2008

No NilaiData

KeteranganJumlah %

1

2

> rata-rata

< rata-rata

14

2

80

20

Berhasil

Belum Berhasil

Jumlah 16 100

22

Page 23: Karya Tulis

C. Pembahasan Setiap Siklus

1. Siklus I

Perbaikan yang terjadi pada pembelajaran siklus I tentang menulis

puisi adalah dalam menjelaskan materi pelajaran, guru tidak

menggunakanbeberapa contoh puisi dan pengamatan satu objek benda

saja. Hal tersebut berakibat pada kemampuan siswa dalam

mengembangkan kreativitas idenya menjadi terbatas sehingga karya yang

dihasilkannyapun kurang memuaskan.

Hal ini disadari oleh guru, disamping tanpa menggunakan media

yang terbatas juga disebabkan oleh penggunaaan metode pembelajaran

yang kurang menuntun siswa dalam mengembangkan idenya, sehingga

dalam tes menulis puisi masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah

rata-rata.

2. Siklus II

Perbaikan yang terjadi pada pembelajaran siklus II adalah dalam

menyampaikan materi pelajaran, guru sudah menggunakan metode belajar

yang sesuai dalam pembelajaran. Winataputra, dkk (2001) menyatakan

bahwa variasi dalam kegiatan pembelajaran antara lain bertujuan untuk

menghilangkan kebosanan siswa dalam pembelajaran, meningkatkan

kadar keaktifan/keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan menggunakan metode belajar yang sesuai dengan

pembelajaran, berakibat pada kemampuan siswa dalam mengembangkan

idenya menjadi meningkat sehingga nilai tes yang diperoleh siswapun

menunjukkan kemajuan.

23

Page 24: Karya Tulis

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan metode konstekstual dalam pembelajaran sastra, dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi berdasarkan idenya

dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

2. Melalui metode konstekstual kegiatan belajar mengajar menjadi lebih

menyenangkan sehingga pembelajaran dapat

3. Metode konstekstual dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran

sastra, khususnya puisi

4. Metode konstekstual dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam

mengembangkan ide-idenya

B. Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal yang sebaiknya

dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran diantaranya

adalah :

1. Menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat

siswa dalam belajar

2. Mengikuti siswa mencoba perkembangan teori-teori terbaru, agar guru

lebih terampil dan profesional dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar.

3. Merancang metode pembelajaran dengan baik, agar siswa lebih

termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

4. Memperdayakan Kelompok Kerja Guru (KKG) agar guru selalu bertukar

pikiran dan pengalaman berkenan dengan masalah dan tugas mengajar.

24

Page 25: Karya Tulis

DAFTAR PUSTAKA

Arwan.2003.Definisi Puisi

Depdiknas 2002.Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And

Learning).Jakarta:Depdiknas

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta : Balai

Pustaka.

Kurikilum SD.2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta. Depdiknas.

Majalah“Fasilitator”Edisi VI/Tahun 2003

Majalah”Media”No.05/Th Xxxvi/Oktober 2006

Majalah”Media”No.12/Th Xxxvi/Februari 2007

Nurhadi, 2003.Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching And Learning).

Jakarta : Depdiknas

Suherman, Erman. 2003.Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. LIPI.

Bandung: Jica

Waluyo.J.Herman.1973.Teori dan Apreasiasi Puisi

Wardani, I.G.A.K, dkk.2006. Penelitian tindakan kelas. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Wardani, I.G.A.K, dkk.2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :

Universitas Terbuka.

25

Page 26: Karya Tulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Rabu, 16 April 2009

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan, puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

C. Indikator

Menulis puisi bebas berdasarkan ide yang didapat dengan menggunakan

pilihan kata yang tepat

D. Tujuan Perbaikan

Siswa mampu menulis puisi bebas berdasarkan ide yang didapat dengan

menggunakan pilihan kata yang tepat

E. Materi pokok : Puisi

F. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Pemberian contoh, Pengamatan, Penugasan

G. Langkah Pembelajaran

1) Kegiatan awal (5 menit)

Guru mengucapkan salam

Absensi

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa

yang mengarah pada materi yang akan diajarkan

Misal : “anak-anak, pernahkah kalian menulis puisi untuk teman atau o

rang tua kalian?”

26

Page 27: Karya Tulis

Guru menyampaikan informasi materi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2) Kegiatan inti (50 menit)

Guru menempelkan beberapa contoh ouisi di papan tulis (terlampir)

Beberapa siswa disuruh maju membaca puisi di depan kelas

Siswa dan guru bertanya jawab tentang puisi tersebut

Contoh :

1. Puisi ke 1, bercerita tentang apa?

2. Puisi ke 2, bercerita tentang apa ?

3. Dan seterusnya

Guru memberikan satu contoh benda yaitu bunga, untuk dijadikan objek

pengamatan

Siswa disuruh mengamati dan mendeskripsikan objek (bunga) tersebut

dengan beberapa kalimat sederhana

Siswa disuruh menulis puisi bebas berdasarkan objek yang diamati

dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

Beberapa siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas

Siswa yang lain memberi komentar dari hasil pembacaan temanya

Guru memberi penguatan dari hasil karya siswa

3) Kegiatan Akhir (15 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan materi

Guru memberikan pesan moral kepada siswa agar belajar membacakan

puisi dengan intonasi yang tepat

Guru memberikan tindak lanjut

Remidi :Bagi yang belum berhasil mengerjakan kembali soal-

soal yang telah diberikan

Pengayaan :Bagi siswa yang sudah berhasil disuruh mempelajari

materi selanjutnya

Guru mengucapakan salam penutup

27

Page 28: Karya Tulis

H. Sarana dan Sumber Belajar

1) Sarana : - Beberapa contoh puisi

- Bunga

2) Sumber Belajar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas IV Semestar 2

Marminiyati, Ani, dkk.2004. Mari Pandai Berbahasa Indonesia Kelas

5. Jakarta : Ricardo.

1. Evaluasi

a) Prosedur Tes

Tes Awal : -

Tes Pretes : terlampir

Tes Akhir : terlampir

b) Jenis Tes

Tes Pretes

Tes Tulis

a) Alat Penilaian

1) LKS : terlampir

2) Soal evaluasi : terlampir

3) Kunci jawaban : terlampir

4) Penskoran : terlampir

Mantingan , 16 April 2009

Mengetahui

Mahasiswa,

Teman Sejawat

Dra. SUMIATI A R I F I N

NIM.: 814519087

28

Page 29: Karya Tulis

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Rabu, 16 April 2009

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam

bentuk ringkasan, laporan, puisi bebas

B. Kompetensi Dasar

Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat

C. Indikator

Menulis puisi bebas berdasarkan ide yang didapat dengan menggunakan

pilihan kata yang tepat

D. Tujuan Perbaikan

Siswa mampu menulis puisi bebas berdasarkan ide yang didapat dengan

menggunakan pilihan kata yang tepat

E. Materi pokok : Puisi

F. Metode : Ceramah, Tanya jawab, Pemberian contoh, Pengamatan, Penugasan

G. Langkah Pembelajaran

1) Kegiatan awal (5 menit)

Guru mengucapkan salam

Absensi

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa

yang mengarah pada materi yang akan diajarkan

Misal : “anak-anak, pernahkah kalian menulis puisi untuk teman atau

orang tua kalian?”

Guru menyampaikan informasi materi

29

Page 30: Karya Tulis

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2) Kegiatan inti (50 menit)

Guru menempelkan beberapa contoh ouisi di papan tulis (terlampir)

Beberapa siswa disuruh maju membaca puisi di depan kelas

Siswa dan guru bertanya jawab tentang puisi tersebut

Contoh :

1. Puisi ke 1, bercerita tentang apa?

2. Puisi ke 2, bercerita tentang apa ?

3. Dan seterusnya

Guru memberikan satu contoh benda yaitu bunga, untuk dijadikan objek

pengamatan

Siswa disuruh mengamati dan mendeskripsikan objek (bunga) tersebut

dengan beberapa kalimat sederhana

Siswa disuruh menulis puisi bebas berdasarkan objek yang diamati

dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

Beberapa siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas

Siswa yang lain memberi komentar dari hasil pembacaan temanya

Guru memberi penguatan dari hasil karya siswa

3) Kegiatan Akhir (15 menit)

Guru dan siswa menyimpulkan materi

Guru memberikan pesan moral kepada siswa agar belajar membacakan

puisi dengan intonasi yang tepat

Guru memberikan tindak lanjut

Remidi :Bagi yang belum berhasil mengerjakan kembali soal-

soal yang telah diberikan

Pengayaan :Bagi siswa yang sudah berhasil disuruh mempelajari

materi selanjutnya

Guru mengucapakan salam penutup

30

Page 31: Karya Tulis

H. Sarana dan Sumber Belajar

1) Sarana : - Beberapa contoh puisi

- Bunga

2) Sumber Belajar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas IV Semestar 2

Marminiyati, Ani, dkk.2004. Mari Pandai Berbahasa Indonesia Kelas

5. Jakarta : Ricardo.

2. Evaluasi

a) Prosedur Tes

Tes Awal : -

Tes Pretes : terlampir

Tes Akhir : terlampir

b) Jenis Tes

Tes Pretes

Tes Tulis

b) Alat Penilaian

1) LKS : terlampir

2) Soal evaluasi : terlampir

3) Kunci jawaban : terlampir

4) Penskoran : terlampir

Mantingan , 16 April 2009

Mengetahui

Mahasiswa,

Teman Sejawat

Dra. SUMIATI A R I F I N

NIM.: 814519087

31

Page 32: Karya Tulis

RANGKUMAN MATERI

Contoh puisi

1) Bonekaku

Engkau sangat lucu

Bentuk badanmu seperti boneka

Hadiah ulang tahunku

Dari kedua orang tuaku

Engkau kawan setiaku

Dikala sedih dan gembira

Walaupun engkau benda mati

Aku tetap menyayangimu

Dikutip dari Majalah Bobo

Tahun XXVIII, 4Januari 2001

2) Idul Fitri

Ketika Idul Fitri datang

Hati merasa senang

Menyambut kemenangan gemilang

Setelah berpuasa selama Ramadhan

Ketika Idul Fitri tiba

Bukalah pintu hati untuk saling memaafkan

Atas kesalahan semua insan

Ketika Idul Fitri tiba

“Maaf lahir dan batin

Semoga sejahtera negeri kita

Dikutip dari : Majalah Mentari Edisi 339

Tahun XXV-20 Oktober 2007

3). Sepedaku

Kau sangat berjasa bagiku32

Page 33: Karya Tulis

Setiap hari kau

Mengantarku sekolah

Juga tempat lain yang inggin kutuju

Tapi kau tak pernah malas

Apalagi lelah

Kau berwarna biru

Warna kesukaanku

Akan kurawat kau selalu

Agar awet umurmu

Dikutip dari Majalah Bobo

Tahun XXXV, 13 Desember 2007

33

Page 34: Karya Tulis

SOAL EVALUASI

1. Buatlah sebuah puisi bebas berdasarkan ide dengan menggunakan pilihan kata

yang tepat melalui pengamatan objek, yaitu bunga yang ada di depan kalian !

2. Deklamasikan puisi yang kalian baut didepan kelas!

34

Page 35: Karya Tulis

KUNCI JAWABAN

1) Disesuaikan dengan hasil karya puisi masing-masing siswa

2) Disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa dalam

mendeklamasikan puisi

PENSKORAN

No. Kriteria Penilaian Nilai

1 Pilihan kata tepat, tulisan rapi 80 - 90

2 Pilihan kata kurang tepat, tulisan kurang

rapi

70 -79

3 Pilihan kata tidak tepat, tulisan tidak

rapi

70

35

Page 36: Karya Tulis

LEMBAR PENGAMATAN DEKLAMASI PUISI

No Nama Siswa

Aspek Yang Diamati

Keaktifan Keberanian Kerja Sama

B C K B C K B C K

1

2

3

4

Kelompok I

a.

b.

c.

d

1

2

3

4

Kelompok II

e.

f.

g.

h

1

2

3

4

Kelompok III

i.

j.

k.

l

√ √

1

2

3

4

Kelompok IV

m

n..

o.

p √

√ √

36

Page 37: Karya Tulis

LEMBAR OBSERVASI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IV/II

Hari/Tanggal : Rabu, 16 April 2009

Fokus Observasi : Kegiatan Belajar Di Kelas

No Aspek Yang Diobservasi

Kemunculan

KomentarAda

Tidak

Ada

1

2

3

4

5

6

7

8

Kemampuan membuka

dan menutup pelajaran

Mengelola ruang kelas

dan fasilitas

pembelajaran

Penggunaaan Media

yang sesuai dengan

tujuan oembelajaran

Mengelola waktu

pembelajaran

Mengelola interaksi kelas

Memberikan penguatan

Membimbing siswa

dalam kegiatan

kelompok

Menumbuhkan minat

dan motivasi dalam

pembelajaran

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Pengamat

37