karya ilmiah pramuka

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakta menunjukkan bahwa 90% remaja seluruh negeri Korea menggunakan komputer dan separuhnya adalah pemakai internet. Di Singapore 59% penduduknya memiliki PC di rumah. Di New Zealand, 32% dari rumah terus meningkat kurang lebih 14% per- tahun. Selain itu, semua akses ke internet setiap tahun semakin murah. Hal itu berarti, bahwa anak muda sekarang akan menghabiskan waktunya lebih banyak di kamarnya, chatting (mengobrol) dengan teman- temannya secara online, men-“download” musik dan hiburan lain, dan mengerjakan PR-nya di Web. Sekarang mereka telah memperlihatkan gejala-gejala kurang pergaulan sosial (“social withdrawal”) dan mereka merasa kurang nyaman apabila mereka tidak ditemani “mainan digital” mereka.

Upload: fajar-suryadi

Post on 01-Dec-2015

611 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

proposal penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Pramuka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fakta menunjukkan bahwa 90% remaja seluruh negeri Korea

menggunakan komputer dan separuhnya adalah pemakai internet. Di

Singapore 59% penduduknya memiliki PC di rumah. Di New Zealand, 32%

dari rumah terus meningkat kurang lebih 14% per-tahun. Selain itu, semua

akses ke internet setiap tahun semakin murah. Hal itu berarti, bahwa anak

muda sekarang akan menghabiskan waktunya lebih banyak di kamarnya,

chatting (mengobrol) dengan teman-temannya secara online, men-“download”

musik dan hiburan lain, dan mengerjakan PR-nya di Web. Sekarang mereka

telah memperlihatkan gejala-gejala kurang pergaulan sosial (“social

withdrawal”) dan mereka merasa kurang nyaman apabila mereka tidak

ditemani “mainan digital” mereka.

Karena berbekal informasi tersebut, lingkup perhatian anak-anak

sekarang terhadap bidang-bidang kepedulian lainnya semakin menyusut.

Mereka harus selalu “modern” dan “kalem, tak tersentuh”. Mereka hidup di

dunia “ruang” bukan “tempat”. Mereka lebih banyak belajar dari internet dari

pada dari ruang kelas tradisional.

Sejalan dengan hal itu, dalam upaya meningkatkan kehidupan

masyarakat pada taraf yang lebih baik sehingga bisa berkembang secara

dinamis, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk

Page 2: Karya Ilmiah Pramuka

2

mewujudkan hal tersebut. Dalam hal ini, pendidikan merupakan usaha untuk

memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam rangka mencapai

kedewasaannya, yaitu mampu bertanggungjawab terhadap segala

perbuatannya dan dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun

rohaniah. Dengan demikian, pendidikan merupakan usaha yang fundamental

dalam kehidupan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, pendidikan kepramukaan

mempunyai peran penting dalam rangka mentransformasikan nilai-nilai yang

ada dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Bahwa gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan kepanduan nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan itu.1

Pada umumnya, masyarakat memandang bahwa kegiatan Pramuka

cuma sekedar mainan dan hiburan, mengisi waktu kosong, mencari teman dan

lain sebagainya. Padahal tidak demikian dan tidak sesederhana yang kita

bayangkan, Pramuka mempunyai tujuan, tugas dan fungsi yang lebih dari hal

itu. Gerakan Pramuka mampu mendidik dan membina kaum muda Indonesia

guna mengembangkan kepribadiannya; mental, moral, spiritual, emosional,

sosial, intelektual dan fisiknya.

Bahwa Gerakan Pramuka, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan

1 Kwarnas, Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta: Kwarnas, 2005), 3.

Page 3: Karya Ilmiah Pramuka

3

sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan:- negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal

Ika;- ideologi Pancasila;- kehidupan rakyat yang rukun dan damai;- lingkungan hidup di bumi nusantara.2

Hal di atas dapat dijadikan landasan berpikir kita bahwa Gerakan

Pramuka mempunyai peranan penting bagi terbentuknya proses pendidikan,

moral, watak, dan budi pekerti masyarakat Indonesia, khususnya generasi

muda sebagai penerus bangsa yang saat ini mulai tidak lagi percaya dengan

dirinya, dan mulai merasa tidak lagi bangga sebagai bangsa Indonesia.

Pergaulan yang kebarat-baratan lebih disukai dari pada budaya timur yang

lebih bernilai dan bermartabat.

Di satu sisi pendidikan akhlaq ditekankan, namun di sisi lain

tauladan tidak ada, yang ada justru kebalikan atas apa yang diterimanya dalam

dunia pendidikan. Ada orang tua yang lebih mengutamakan nilai akademis

dibandingkan nilai akhlaq dan budi pekerti, disadari atau tidak hal ini

merupakan salah satu peran atas kerusakan moral atau kepribadian yang

didera generasi muda dewasa ini. Betapa tidak, setiap hari anak dituntut untuk

pintar secara akademis saja, tanpa memperhatikan keluwesan pergaulan,

kepekaan sosialnya, pengembangan kepribadian dan tata krama atau adat

kesopanan (unggah-ungguh) terhadap orang lain terutama orang tua.

Oleh karena itu, di sinilah letak fungsi Gerakan Pramuka sebagai

lembaga pendidikan non-formal, di luar sekolah atau di luar keluarga, dan

sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda. Gerakan

2 Ibid, 3-4.

Page 4: Karya Ilmiah Pramuka

4

Pramuka memiliki sistem yang ideal untuk membantu para orang tua, guru,

pemerintah dan negara dalam memberikan pendidikan watak dan budi pekerti

bagi generasi muda, tentunya setelah mereka menjadi anggota.

Sebagai salah satu kekuatan sosial budaya, Gerakan Pramuka juga

memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Tiap anggota

Pramuka dapat berperan aktif, kreatif, dan produktif kalau mereka

dipersiapkan dan dibina secara mendalam agar mempunyai kemampuan dan

keterampilan serta memiliki rasa bangga dan rasa tanggung jawab terhadap

nusa dan bangsa. Di samping memiliki tujuan pengembangan dan

pembentukan mentalitas anggota secara pribadi, Gerakan Pramuka juga akan

membentuk rasa tanggung jawab yang akan dirasakan masyarakat luas, hal ini

tentunya sesuai dengan idealitas tujuan Pramuka.

Maka dengan demikian, rasa yang dibentuk dalam pendidikan

kepramukaan akan menjadikan masyarakat yang bertanggungjawab terhadap

nusa dan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat yang

ber-Pancasila, berkepribadian luhur, cerdas, terampil, kuat dan sehat serta

mampu menyelenggarakan pembangunan.

B. Fokus Penelitian

Dalam suatu penelitian, masalah menjadi ciri atau tolak ukur sebuah

penelitian karena inti penelitian adalah memecahkan masalah-masalah.

Biasanya masalah muncul setelah kita mempelajari teori dari beberapa ahli

dan dapat pula masalah ditemukan dari pengalaman pribadi.

Page 5: Karya Ilmiah Pramuka

5

Untuk lebih mengarahkan pembahasan dari penelitian, maka rumusan

tetap menjadi fokus dari jalannya penelitian, karena perumusan masalah itu

akan lebih memperinci bidang-bidang kajian penelitian, sehingga dari sana

akan muncul sekian argumen yang kemudian akan menjadi hipotesis yang

akan dibuktikan kebenaranya.

Rumusan masalah harus mencantumkan semua rumusan yang hendak

dicari jawabannya melalui penelitian yang harus disusun secara singkat, tegas,

spesifik, operasional yang dituangkan dalam kalimat tanya.3

Arikunto menjelaskan bahwa agar penelitian dapat dilaksanakan dengan

lancar, maka peneliti harus memfokuskan atau merumuskan masalahnya

sehingga jelas dari mana ia memulai, ke mana harus pergi dan dengan apa.4

Maka dari itu, untuk mengarahkan sekaligus memberikan batasan yang

jelas dalam pembahasan ini, fokus masalah yang dapat penulis rumuskan

adalah sebagai berikut:

1. Fokus Masalah

Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh oleh pendidikan kepramukaan

di Gerakan Pramuka Pangkalan STAIN Jember masa bhakti 2009-2010

dalam mengadakan pembinaan kepribadian?

2. Sub Fokus Masalah

a. Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh oleh pendidikan

kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus Depan Jember 01.151 –

3 Tim Penyusun, Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, (Jember: STAIN Jember, 2009), 44.4 Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 22.

Page 6: Karya Ilmiah Pramuka

6

01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti 2009-2010 dalam

mengadakan pembinaan kepribadian di bidang/aspek kognitif?

b. Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh oleh pendidikan

kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus Depan Jember 01.151 –

01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti 2009-2010 dalam

mengadakan pembinaan kepribadian di bidang/aspek afektif?

c. Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh oleh pendidikan

kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus Depan Jember 01.151 –

01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti 2009-2010 dalam

mengadakan pembinaan kepribadian di bidang/aspek psikomotor?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan karena memiliki tujuan, tujuan pokok suatu

penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar

belakang dan rumusan masalah. Oleh karena itu, tujuan penelitian dirumuskan

berdasarkan rumusan masalah.5

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju

dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian mengacu kepada masalah-

masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.6

Moleong mengemukakan bahwa tujuan suatu penelitian ialah

memecahkan masalah, hal itu dilakukan dengan menyimpulkan sejumlah

pengetahuan yang memadai dan yang mengarahkan pada upaya untuk

5 Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), 71.6 Tim Penyusun, Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, (Jember: STAIN Jember, 2009), 44.

Page 7: Karya Ilmiah Pramuka

7

memahami atau menjelaskan faktor-faktor yang berkaitan dengan penelitian

tersebut.7

Dari beberapa pengertian dan mengacu pada perumusan masalah, maka

peneliti megklasifikasikan tujuan penelitian menjadi tujuan umum dan tujuan

khusus.

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui secara mendalam sistem dan langkah-langkah yang

ditempuh oleh pendidikan kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus

Depan Jember 01.151 – 01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti

2009-2010 dalam mengadakan pembinaan kepribadian.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah yang

ditempuh oleh pendidikan kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus

Depan Jember 01.151 – 01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti

2009-2010 dalam mengadakan pembinaan kepribadian di bidang/aspek

kognitif.

b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah yang

ditempuh oleh pendidikan kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus

Depan Jember 01.151 – 01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti

2009-2010 dalam mengadakan pembinaan kepribadian di bidang/aspek

afektif.

c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan langkah-langkah yang

ditempuh oleh pendidikan kepramukaan di Gerakan Pramuka Gugus

7 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), 62.

Page 8: Karya Ilmiah Pramuka

8

Depan Jember 01.151 – 01.152 Pangkalan STAIN Jember masa bhakti

2009-2010 dalam mengadakan pembinaan kepribadian di bidang/aspek

psikomotor.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

peneliti, obyek penelitian dan masyarakat (pembaca). Adapun manfaat yang

diharapkan adalah:

1. Bagi peneliti; diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan

tentang bagaimana menulis sebuah karya ilmiah yang baik guna sebagai

bekal mengadakan penelitian dan penulisan karya ilmiah selanjutnya, serta

memberikan wawasan yang integral terhadap disiplin ilmu yang

berhubungan dengan masalah pendidikan.

2. Bagi obyek penelitian, dalam hal ini Gerakan Pramuka Pangkalan

STAIN Jember; a) hasil penelitian nantinya dapat dijadikan sebagai bahan

pemikiran dan pertimbangan di dalam pelaksanaan pendidikan

kepramukaan, khususnya yang berorientasi pada pembinaan kepribadian

anggota atau peserta didik, b) diharapkan dapat dijadikan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan policy untuk pembinaan kepribadian

anggota atau peserta didik berdasarkan nilai-nilai yang telah ditetapkan

dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta Dasa Dharma dan

Tri Satya Pramuka.

Page 9: Karya Ilmiah Pramuka

9

3. Bagi masyarakat/pembaca; mengenalkan dan memberi wawasan atau

pengetahuan bahwa Gerakan Pramuka tidak sekedar sebagai wadah

kegiatan bermain dan hiburan bagi anak-anak dan remaja, melainkan juga

sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kepribadian generasi muda,

yang nantinya menjadikan mereka dan anak-anak mereka menjadi

masyarakat yang bertanggungjawab terhadap nusa dan bangsa,

mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat yang ber-Pancasila,

berkepribadian luhur, cerdas, terampil, kuat dan sehat serta mampu

menyelenggarakan pembangunan.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas

terhadap penelitian, menghindari adanya salah pengertian dalam memahami

masalah, serta untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran yang jauh

terhadap konsep yang ada dan mengarahkan jalannya penelitian dengan baik.

Maka dari itu, penulis memberikan definisi istilah yang nantinya dapat

dijadikan sebagai pedoman dalam memahami penelitian ini. Judul yang

dimaksud adalah “Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan

Kepribadian”.

a. Orientasi Pendidikan Kepramukaan

Sebelum dijelaskan tentang pengertian orientasi pendidikan

kepramukaan itu sendiri, maka terlebih dahulu perlu diketahui apa yang

Page 10: Karya Ilmiah Pramuka

10

dimaksud dengan orientasi, dan apa yang dimaksud dengan pendidikan

kepramukaan.

1) Orientasi

Istilah orientasi menurut Pius A Partanto dan M. Dahlan Al

Barry diartikan dengan peninjauan; hal mencari pedoman.8 Orientasi

juga diartikan sebagai peninjauan untuk menentukan sikap (arah,

tempat, dan sebagainya).9

2) Pendidikan Kepramukaan

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.10

Ki Hajar Dewantara, sebagaimana dikutip oleh Suyudi,

mendefinisikan pendidikan sebagai "tuntunan segala kekuatan kodrat

yang ada pada anak agar mereka kelak menjadi manusia dan anggota

8 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Penerbit ARKOLA, t.t), 548.

9 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), 1023.10 Tim Penyusun, Undang-Undang SISDIKNAS (No. 20 Th. 2003), (Bandung: Fokusmedia,

2003), 3.

Page 11: Karya Ilmiah Pramuka

11

masyarakat yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang

setinggi-tingginya".11

Sedangkan pengertian kepramukaan adalah “proses pendidikan

di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkugan keluarga dalam

bentuk kegitan menarik, menyenangkan, sehat, terarah, praktis yang

dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan

Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak,

akhlak dan budi pekerti luhur”.12

Kepramukaan merupakan proses kegiatan belajar sendiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya baik mental, moral, spiritual, emosional, social, intelektual dan fisik, sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.13

Jadi, yang dimaksud dengan Pendidikan Kepramukaan adalah

usaha sadar dan terencana dalam membina dan mengarahkan Sumber

Daya Manusia Pramuka, baik sebagai individu maupun sebagai

anggota masyarakat, menjadi manusia yang mandiri, peduli, tanggung

jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat yang

disesuaikan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode

Kepramukaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengertian dari “Orientasi

Pendidikan Kepramukaan” adalah tinjauan terhadap sikap, arah secara

tepat dan benar dalam rangka mengembangkan potensi Sumber Daya

11 Suyudi, Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur'an: Integrasi Epistemologi Bayani, Burhani, dan Irfani, (Yogyakarta : Mikraj, 2005), 52.

12 Kwarnas, Gerakan Pramuka; Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, (Jakarta: Kwarnas, 2005), 28.

13 Lock Cit.

Page 12: Karya Ilmiah Pramuka

12

Manusia pada kehidupan yang lebih baik dan yang mengangkat derajat

kemanusiaannya melalui proses pendidikan kepramukaan.

b. Pembinaan Kepribadian

Dalam upaya memperoleh pengertian terhadap pembinaan

kepribadian peserta didik/anggota yang diinginkan dalam penulisan

proposal ini, maka perlu adanya penjelasan dari kalimat tersebut.

Penjelasan yang dimaksud adalah sebaga berikut:

1) Pembinaan

Pembinaan merupakan proses membina, penyempurnaan atau

perbaikan, serta upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa pembinaan adalah upaya

untuk mengadakan perbaikan dalam rangka mencapai tujuan.

2) Kepribadian

Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan dikarenakan

banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian

adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena

adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan

pengukurannya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepribadian adalah sifat

hakiki yang tercantum pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang

membedakannya dari orang atau bangsa lain.14

14 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 895.

Page 13: Karya Ilmiah Pramuka

13

Menurut Sultuan dalam Fudiyartanta, yang dimaksud dengan

kepribadian adalah pola kehidupan yang relatif menetap dari situasi-

situasi antara pribadi yang berubah yang menjadi ciri manusia.

Kepribadian merupakan entitas hipótesis yang tidak dapat dipisahkan

dari situasi-situasi antara pribadi dan tingkah laku, antar pribadi

merupakan satu-satunya segi yang dapat diamati sebagai

kepribadian.15

Sedangkan menurut Zakiah Djarajat yang dikutip oleh

Djamarah, kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak (ma’nawi),

sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah

penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan.16

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap

seseorang yang bersifat abstrak, yang sukar dilihat dalam segala segi

dan aspek kehidupan.

Jadi, yang dimaksud dengan Pembinaan Kepribadian adalah proses

membina, penyempurnaan atau perbaikan terhadap sifat hakiki yang

tercermin pada sikap seseorang yang bersifat abstrak, yang sukar dilihat

dalam segala segi dan aspek kehidupan.

F. Sistematika Pembahasan

15 Fudiyartanta, Psikologi Kepribadian Neo-Feudjanisme, (Yogyakarta: Zenith Publisher, 2005), 178.

16 Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), 40.

Page 14: Karya Ilmiah Pramuka

14

Untuk mengetahui skripsi ini secara keseluruhan dan berurutan sesuai

dengan pembahasannya maka dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang

masalah, fokus penelitian, alasan pemilihan judul yang terdiri dari

alasan objektif dan alasan subjektif, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, definisi konsep, dan diakhiri dengan sistematika

pembahasan.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Bab ini berisi tentang kajian

terdahulu dan kerangka teori terkait.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dibahas tentang

pendekatan dan jenis penelitan, lokasi penelitian, sumber data,

teknik pengumpulan data, analisa data, dan keabsahan data.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Dalam bab ini disajikan

gambaran obyek penelitian, penyajian dan analisis data, serta

pembahasan temuan yang terdiri dari sejarah berdirinya Gerakan

Pramuka Pangkalan STAIN Jember, letak deografis, struktur

organisasi, tenaga pengajar, kedaan anggota Gerakan Pramuka

Pangkalan STAIN Jember serta fasilitas belajar mengajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. Bab ini merupakan akhir

isi skripsi yang terdiri dari kesimpulan dari data-data yang telah

diperoleh atau proposisi-proposisi yang diangkat dari hasil

penelitian yang kemudian dilanjutkan dengan saran-saran.