karya ilmiah pembuatan sabun (granulator)

Upload: resti-nurmala-dewi

Post on 18-Jan-2016

119 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sabun

TRANSCRIPT

KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAHPEMBUATAN SABUN DENGAN BLENDERDi ajukan untuk salah satu Tugas Weekly Temporary Study (WTS)

Di Susun Oleh : KELOMPOK GRANULATORAnggota :

Rofiul Hakim

121120066

Widyasari Galuh

121120080

Resti Nurmala Dewi

121120055

Maysuzie Aji Sati Tanjung121120008

Sheila Nindy Hapsari

121120112

Mukhtarom Dani Permadi121120028

Surya Anggadha Hernatama121120120

Andrian HZ

121120029

Gemal Kurniawan

121120132

Astriany

121120145

Elwin Putra Sitanjak

121120122

Yogie Simanjuntak

121120078

Khanif Fuady

121120129

Robby Akbar. T

121120158 Adil Habiburr Rachman

121120104 Bilqis Queenta Nuri

1211201xxUPN VETERAN YOGYAKARTA

Jalan SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur Depok Sleman

Telepon (0274) 486733HALAMAN PERSETUJUAN

Judul: PEMBUATAN SABUN DENGAN BLENDEROleh: Rofiul Hakim, Widyasari Galuh, Resti Nurmala Dewi, Maysuzie Aji Sati Tanjung, Sheila Nindy Hapsari, Mukhtarom Dani Permadi, Surya Anggadha Hernatama, Andrian HZ, Gemal Kurniawan, Astriany, Elwin Putra Sitanjak, Yogie Simanjuntak, Khanif Fuady, Robby Akbar. T dan Adil Habiburr Rachman

.Belum diperiksa dan setujui untuk memenuhi Tugas Weekly Temporary Study (WTS)UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTAYogyakarta, 10 Novemeber 2012Pembimbing

ABSTRAKSI

Sabunadalahsurfaktanyang digunakan denganairuntuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentukpadatantercetak yang disebut batangkarena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabuncairjuga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalamsuspensimudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang,deterjensintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Banyak sabun merupakan campurangaramnatriumataukaliumdariasam lemakyang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan denganalkali(sepertinatriumataukalium hidroksida) pada suhu 80100C melalui suatu proses yang dikenal dengansaponifikasi. Lemak akanterhidrolisisolehbasa, menghasilkangliseroldan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dariarangkayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, sepertiminyak zaitun.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas hasil karya ilmiah dengan baik.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi besar kita Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari karya ilmiah ini masih sangat sederhana, karena penulis masih dalam tahap belajar, maka hadirnya saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki karya tulis yang akan datang.

Selesainya karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan saran dari berbagai pihak, maka layaknya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terutama kepada:

1. Bpk Prof. Dr. Didit Welly Udjianto, Ms selaku Rektor UPN Veteran Yogyakarta

2. Ibu Ir. Nur Indrianti, MT., D.Eng Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

3. Ibu Ir. Tutik Muji Setyoningrum, M.T.4. Panitia Kegiatan Weekly Temporary Study (WTS)5. Rekan-rekan mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013

Penulis berharap, semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Yogyakarta, 10 November 2012 PenulisDaftar Isi

Halaman persetujuan

i

Abstraksi

ii

Kata pengantar

iii

BAB I Pendahuluan

61. Latar Belakang

62. Perumusan dan Pembatasan Masalah

63. Tujuan Penelitian

74. Manfaat Penelitia

7

5. Hipotesis

76. Landasan Teori

7

7. Metode Penelitian

9BAB II Pembahasan

101. Alat dan Bahan

102. Prosedur Percobaan

113. Gambar Peralatan

124. Hasil Percobaan

12BAB III Pembahasan

15BAB IV Kesimpulan dan Saran

171. Kesimpulan

172. Saran

17Daftar Pustaka

19KARYA ILMIAH

PEMBUATAN SABUN DENGAN BLENDER

BAB IPENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH -> C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR2. PERUMUSAN MASALAH

a. Bagaimanakah cara membuat sabun menggunakan blender ?

b. Manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari pembuatan sabun menggunakan blender?3. TUJUAN PENELITIAN

a. Untuk mengetahui cara membuat sabun menggunakan blenderb. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang didapatkan dari pembuatan sabun menggunakan blender4. MANFAAT PENELITIAN

a. Memberikan gambaran mengenai pembuatan sabun menggunakan blender b. Memberikan pengetahuan kepada pembaca manfaat yang didapatkan dari pembuatan sabun dengan blenderc. Melakukan sosialisasi kepada pembaca tentang pembuatan sabun menggunakan blender5. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian ini adalah: H0 : Sedikit manfaat yang bisa didapatkan dari pembuatan sabun menggunakan blenderH1 : Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pembuatan sabun menggunakan blender

6. LANDASAN TEORIa. SabunGlobal warming atau pemanasan global adalah kejadian meningkatnya termperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. (Wikipedia, 2007).

Pada dasarnya, suhu bumi tidak stabil, melainkan terus mengalami perubahan, seiring berjalannya waktu. Menurut Inter Govermental Panel on Climate Change (IPCC), temperatur rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 0,18C (1,33 0,32F) selama seratus tahun terakhir, dan sebagian besar peningkatan temperature ini di sebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.b. SaponifikasiKata saponifikasiatausaponifyberarti membuat sabun (Latinsapon,= sabun dan fyadalah akhiran yang berarti membuat). Bangsa Romawi kuno mulai membuat sabun sejak 2300 tahun yang lalu dengan memanaskan campuran lemak hewan dengan abu kayu. Pada abad 16 dan 17 di Eropa sabun hanya digunakan dalam bidang pengobatan. Barulah menjelang abad 19 penggunaan sabun meluas.Sabun dibuat dari proses saponifikasi lemak hewan (tallow)dan dari minyak. Gugus induk lemak disebutfatty acidsyang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C-12 sampai C18) yang berikatan membentuk gugus karboksil. Asam lemak rantai pendek jarang digunakan karena menghasilkan sedikit busa. Reaksi saponifikasi tidak lain adalah hidrolisis basa suatu ester dengan alkali (NaOH, KOH), reaksi umumnya adalah:O O R CNa+OHR C + R`OH\\OR`ONa+ester alkali garam dari asam alkoholSaponifikasi merupakan reaksi ekstern yang menghasilkan padan sekitar 65 kalori per kilogram minyak yang disaponifikasi. pada rumus kimia diatas, R dapat berupa rantai yang sama maupun berbeda-beda dan biasanya dinyatakan dengan R1, R2, R3. rantai R dapat berasal dari laurat, palmitat, stearat, atau asam lainnya yang secara umum di dalam minyak disebut sebagai eter gliserida. Struktur gliserida tergantung pada komposisi minyak. Perbandingan dalam pencampuran minyak dengan beberapa gliserida ditentukan oleh kadar asam lemak pada lemak atau minyak tersebut. Reaksi saponifikasi dihasilkan dari pendidihan lemak dengan alkali dengan menggunakan steam terbuka.c. GliserinGlycerin adalah bahan netral, tidak berwarna, cairan kental yang bisa membeku menjadi pasta permen dan memiliki titik didih yang tinggi. Glycerin bisa larut ke dalam air atau alkohol tetapi tidak larut di minyak. Di sisi yang lain, banyak bahan yang bisa larut dengan mudahnya di dalam Glycerin daripada di air atau alkohol. Jadi Glycerin adalah pelarut yang baik.7. METODE PENELITIAN

a. Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan percobaan dan penelitian.b. Instrumen PenelitianPengambilan sample dengan cara melakukan pecobaan.c. Instrumen PenelitianPenelitian yang kami gunakan berupa percobaan membuat sabun dengan blender.BAB II PEMBAHASAN

1. ALAT DAN BAHANa. ALAT

Minyak atau Lemak Hampir semua minyak / lemak alami bisa dibuat menjadi sabun. Cari yang mudah saja seperti: Minyak Kelapa, Minyak Sawit, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak Kedelai

NaOH / KOH Untuk mengubah minyak / lemak menjadi sabun. Bisa beli di toko bahan kimia, ambil yang teknis saja.

Air Sebagai katalis/pelarut. Pilih air sulingan atau air minum kemasan. Air dari pam tidak bagus, banyak mengandung mineral.

Essential dan Fragrance Oils Sebagai pengharum. Beli di toko bahan kimia atau lainnya

Pewarna Untuk mewarnai sabun. Bisa juga memakai pewarna makanan.

Zat Aditif Rempah, herbal, talk, tepung kanji/maizena dapat ditambahkan pada saat trace. b. BAHAN

Sebuah masker sederhana. Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.

Kacamata . Dipakai selama pembuatan larutan NaOH / KOH saja.

Sepasang sarung tangan karet. Dipakai selama pembuatan sabun.

Botol plastik. Untuk wadah air.

Timbangan dapur dengan skala terkecil 1 atau 5 gram.

Kantong plastik kecil. Untuk menimbang NaOH/KOH.

Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen untuk menuangkan NaOH / KOH dan mengaduknya.

Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene. Untuk tempat larutan NaOH/KOH dengan air. Wadah dari plastik. Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.

Kain. Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.

Plastik tipis. Untuk melapisi cetakan.

Cetakan.

Blender dengan tutupnya

Kain. Untuk menutup blender.2. PROSEDUR PERCOBAANa. Langkah Pertama Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa loyang yang diminyaki, baki plastik yang dialasi plastik tipis atau pipa PVC yang diminyaki. Siapkan cetakan yang cukup untuk menampung semua hasil pembuatan sabun.

Cetakan: Untuk cetakan anda bisa menggunakan kayu atau karton yang dilapisi plastik tipis, bahkan pipa PVC bisa dipakai. Jika menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong akan menghasilkan sabun yang bulat. b. Langkah Kedua Timbang air dan NaOH / KOH. Larutkan NaOH / KOH ke dalam air sejuk / dingin (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke NaOH / KOH. Tuangkan NaOH / KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan.Akan didapatkan larutan yang jernih.

c. Langkah Ketiga Timbang minyak sesuai dengan resep.

d. Langkah Keempat Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.

e. Langkah Kelima Hati hati tuangkan larutan NaOH / KOH ke dalam minyak.

f. Langkah Keenam Pasang cover blender, taruh kain di atas cover tadi untuk menghindari cipratan dan proses pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda.

Hentikan blender dan periksa sabun untuk melihat tahap trace. Trace adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila di sentuh dengan sendok, maka beberap detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan trace.

g. Langkah Ketujuh Pada saat trace tadi anda bisa menambahkan pengaharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik kemudian hentikan putaran blender.

h. Langkah Kedelapan Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.

3. GAMBAR PERALATAN

Gambar II.3.1. Masker

Gambar II.3.2. Gelas

Gambar II.3.3. Kantong plastik

Gambar II.3.4. Botol Plastik

Gambar II.3.5. Timbangan Dapur

Gambar II.3.6. Sendok Stainless

Gambar II.3.7. Cetakan

Gambar II.3.8. Blender

Gambar II.3.9. Kain Lap

Gambar II.3.10. Sarung Tangan Karet

Gambar II.3.11. Kacamata

Gambar II.3.12. Plastik Tipis4. HASIL PERCOBAANDari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut : Sabun buatan sendiri lebih lembut dari sabun buatan industri, karena dengan otomatis mengandung gliserin, sedangkan di industri gliserinnya di ambil untuk dijual terpisah karena lebih mahal.

Kualitas sabun mandi buatan sendiri dapat melebihi sabun yang di beli di supermarket, selain lebih murah tentunya.

Dengan membuat sabun sendiri anda bisa mendapatkan apa yang diinginkan, baik warnanya, harumnya atau biarkan apa adanya - alami.

Membuat sabun sendiri sangat menyenangkan dan penuh kreatifitas. Sabun mandi batangan ini bisa dibuat hadiah untuk teman maupun kerabat.

Membuat sabun sendiri juga mudahBAB IIIPEMBAHASANSabun adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari reaksi lemak atau minyak dengan Alkali. Sabun juga merupakan garam-garam Monofalen dari Asam Karboksilat dengan rumus umumnya RCOOM, R adalah rantai lurus (alifatik) panjang dengan jumlah atom C bervariasi, yaitu antara C12-C18 dan M adalah kation dari kelompok alkali atau Ion Ammonium.Pembuatan sabun melibatkan teknologi kimia yang dapat mengontrol sifat fisika alami yang terdapat pada sabun. Saponifikasi pada minyak dilihat dari beberapa perubahan fasa untuk menghilangkan impurity (zat pengganggu) dan uap air serta dilihat dengan recovery gliserin sebagai produk samping dari reaksi saponifikasi. Sabun murni terdiri dari 95% sabun aktif dan sisanya air, gliserin, garam dan impurity lain.Perubahan lemak hewan (misalnya lemak kambing, Tallow) menjadi sabun menurut cara kuno adalah dengan cara memanaskan dengan abu kayu (bersifat basa), hal ini telah dilakukan sejak 2300 tahun yang lalu oleh bangsa Romawi kuno.Membuat sabun mandi sendiri merupakan sebuah pilihan tepat, di samping anda akan merasa aman dari pengaruh bahan kimia dalam kandugan sabun anda juga bisa menggunakan berbagai bahan alami yang sesuai untuk kulit anda. Walaupun harga cukup mahal dari jenis sabun buatan pabrik yang rata-rata dijual seharga kurang dari Rp. 5.000 akan tetapi sabun jenis ini sebanding dengan sabun buatan pabrik yang menggunakan bahan-bahan alami dengan kisaran harga Rp. 5.000 sampai 10.000 untuk jenis sabun herbal, beberapa hal yang akan anda dapatkan ketika anda membuat sabun mandi sendiri ditinjau dari sisi kelebihan dan kekurangannya dan beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya:Bebas bahan kimia dalam proses pembuatan sabun.Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan kulit menggunakan bahan alami untuk perawatan kesehatan kulit.Anda bisa membuat sabun lulur dengan bahan-bahan yang telah dipercaya untuk perawatan kulit seperti kunyit, temulawak, sirih, sereh, dan lain-lain.Proses pembuatan sabun yang mudah menggunakan peralatan rumah tangga seadanya seperti blender untuk mencampur bahan sabun.Pemilihan bahan tambahan dan bahan inti pembuatan sabun yang benar-benar aman untuk kesehatan kulit.BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN1. KESIMPULAN

Sabun buatan sendiri selain aman memiliki daya bersih lebih tinggi dibanding sabun buatan pabrik karena komposisi bahan pembersih bisa anda atur sendiri agar daya bersihnya maksimal.Kekurangan yang dimiliki dalam proses pembuatan sabun bisa dihindari jika anda memanfaatkan kelebihan yang dimiliki yang intinya kekurangan yang ada tertutupi dengan berbagai kelebihan yang ada sehingga pengorbanan yang anda lakukan tergantikan dengan hasil pembuatan sabun yang didapatkan.

2. SARAN

Membuat sabun mandi sendiri merupakan sebuah solusi bagi Anda yang ingin mendapatkan produk sabun berkualitas dan terhindar dari bahan-bahan kimia dalam produk sabun, alasan ini cukup tepat karena sabun herbal cenderung lebih mahal dari sabun yang menggunakan hampir semua bahannya adalah kimiawi dan harganya sangat murah.Membuat sabun mandi sendiri bisa dilakukan dengan bahan dan alat seadanya tanpa harus membeli peralatan yang mahal karena untuk dipakai sendiri, alat sederhana pembuat sabun hanya membutuhkan pengaduk menggunakan mixer atau blender, penggunaan mixer biasanya digunakan untuk proses pembuatan sabun metode panas dan penggunaan blender biasa digunakan untuk pembuatan sabun metode dingin.Cara membuat, siapkan kaustik soda satu sendok dan dimasukan ke air sebanyak kurang lebih 350ml (jangan kebalik karena akan menimbulkan reaksi panas ketika terkena air dan bisa memercikan air karena letupannya) dan biarkan sampai dingin, karena produk ini menimbulkan panas sebaiknya hindari pemakaian peralatan yang bersifat korosi dan bahan plastik, gunakan sarung tangan dan baju lengan panjang serta hindarkan dari anak-anak dan mata Anda, jangan menghirup uap yang keluar dari proses ini. Setelah dingin masukan ke dalam blender dan campurkan minyak sawit atau minyak kelapa sekitar 100 gram dan blender hingga mengental, lalu tambahkan zat-zat aditif seperti pewarna, parfum, pengawet, garam, pengental tambahan jika perlu, filler/pengisi seperti tepung atau talk, dan bahan herbal pilihan Anda kemudian blender lagi hingga tercampur rata. Setelah tercampur rata masukan ke dalam cetakan dan biarkan selama 2-3 hari untuk kemudian digunakan.Perhatian! Penggunaan kaustik soda berlebih akan menyebabkan sabun cukup keras, reaksi terhadap kulit menjadi kering dan mengelupas, untuk itu gunakan seperlunya dan perbanyak pelembab untuk menetralisir, alternatif bahan lain adalah KOH, Naoh, SLS, dan lain-lain yang lebih aman, alasan saya berikan resep menggunakan kaustik soda karena produk ini lebih mudah didapatkan karena banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Produk ini tidak banyak menimbulkan busa akan tetapi mampu membersihkan, untuk itu tambahkan produk yang bisa menimbulkan busa banyak karena fungsi busa untuk meratakan sabun dan membantu mengangkat kotoran serta membantu agar kotoran tidak menempel kembali setelah dibilas dengan air yang ikut terlarut bersama air. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses pembuatan sabun yang lain silahkan klik tautan link di bawah ini.

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2131549-membuat-sabun-mandi-sendiri-dan/#ixzz2BkNhzBwJhttp://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2328379-membuat-sabun-mandi-sendiri/#ixzz2BkUYfIe9http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2328379-membuat-sabun-mandi-sendiri/http://caramembuatada.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-sabun-mandi-padat-dan.html#.UJ0-pW_Mi-o

http://yprawira.wordpress.com/reaksi-saponifikasi-pada-proses-pembuatan-sabun/PAGE 5