karya ilmiah hukum

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang secara seimbang dan berkesinambungan diberbagai bidang kehidupan termasuk di bidang hukum. Adanya proses penegakan hukum di Indonesia, sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia dan sikap mental para penegak hukum sendiri. Walaupun didalam kenyataannya sumber daya manusia maupun sikap mental para penegak hukum masih menjadi suatu permasalahan yang dianggap menghilangkan kepastian hukum dan rasa keadilan. Semakin meningkatnya tindak pidana yang terjadi di Indonesia pada saat ini, membuat peradilan pidana sebagai bagian peradilan umum yang menjadi sorotan dari berbagai pihak. Hal tersebut dikarenakan adanya realitas yang terjadi dikalangan masyarakat sering merasa kecewa atas ketidakpastian hukum dan ketidakadilan seorang majelis hakim yang bertugas sebagai pemegang kewenangan didalam memutuskan suatu perkara, dalam hal ini khususnya perkara-perkara pidana. 1

Upload: jumowo

Post on 10-Aug-2015

71 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

alasan-alasan majelis hakim dalam menjatuhkan perkara pidana penggelapan dalam jabatan

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Hukum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945 yang secara seimbang dan berkesinambungan diberbagai

bidang kehidupan termasuk di bidang hukum. Adanya proses

penegakan hukum di Indonesia, sangat tergantung pada kualitas

sumber daya manusia dan sikap mental para penegak hukum sendiri.

Walaupun didalam kenyataannya sumber daya manusia maupun sikap

mental para penegak hukum masih menjadi suatu permasalahan yang

dianggap menghilangkan kepastian hukum dan rasa keadilan.

Semakin meningkatnya tindak pidana yang terjadi di Indonesia

pada saat ini, membuat peradilan pidana sebagai bagian peradilan

umum yang menjadi sorotan dari berbagai pihak. Hal tersebut

dikarenakan adanya realitas yang terjadi dikalangan masyarakat sering

merasa kecewa atas ketidakpastian hukum dan ketidakadilan seorang

majelis hakim yang bertugas sebagai pemegang kewenangan didalam

memutuskan suatu perkara, dalam hal ini khususnya perkara-perkara

pidana.

Adanya dua kepentingan dalam perkara pidana yang masing-

masing memiliki hak untuk diperhatikan kepentingannya yaitu antara

pihak korban suatu kejahatan dan pelaku kejahatan itu sendiri. Disatu

sisi, pihak yang menjadi korban suatu kejahatan menginginkan agar

(pelaku) terdakwa dijatuhi hukuman oleh hakim melalui suatu proses

peradilan yang seberat-beratnya, sebagai bentuk balasan dan

penjeraan bagi pelaku tindak pidana tersebut. Namun dilain pihak,

pelaku tindak pidana juga mempunyai hak untuk melakukan

pembelaan sebelum adanya putusan hakim yang memiliki kekuatan

1

Page 2: Karya Ilmiah Hukum

2

tetap dan pasti. Adanya bentuk pembelaan tersebut dapat diajukan

terdakwa pada peradilan pidana sebagai salah satu pertimbangan

hakim dalam memutuskan suatu perkara pidana. Putusan hakim dalam

peradilan pidana terkadang menimbulkan suatu kepuasan dan

ketidakpuasan bagi para pihak, baik bagi (pelaku) terdakwa maupun

jaksa penuntut umum yang mewakili kepentingan korban.1

Adapun contoh kasus yang diungkap dengan putusan hakim yang

memutuskan perkara tindak pidana tersebut lebih berat dari adanya

tuntutan jaksa penuntut umum yaitu putusan Pengadilan Negeri

Surabaya nomor : 3295/Pid.B/2010/PN.SBY mengenai kasus

penggelapan dalam jabatan yang dilakukan oleh Sunyoto alias subur

bin supardi yang menjabat selaku kepala sales UD. Markisa Surabaya

dimana Sunyoto alias subur bin supardi menggunakan uang hasil

penjualan perhiasan emas dengan memanfaatkan kedudukan atau

jabatannya. Dalam kasus penggelapan dalam jabatan tersebut telah

dijatuhkan hukuman pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (enam)

bulan terhadap terdakwa Sunyoto alias subur bin supardi.

Dengan membaca adanya putusan Pengadilan Negeri Surabaya

Nomor : 3295/Pid.B/2010/PN.SBY pada tanggal 25 Februari 2011 yang

amar lengkapnya sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa Sunyoto alias subur bin supardi terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

penggelapan dalam jabatan yang dilakukan oleh sebagaimana

diatur dan diancam pidana dalam pasal 374 KUHPidana;

2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa sunyoto alias subur bin

supardi oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun

6 (enam) bulan.

Sunyoto alias subur bin supardi dalam putusan majelis hakim

tersebut, tidak mengajukan adanya keberatan atas putusan Pengadilan

Negeri Surabaya tersebut dan tidak mengajukan adanya upaya

1 Waluyadi, Pengetahuan Dasar Hukum Acara Pidana, Mandar Maju, Bandung, 1999, hlm. 13.

Page 3: Karya Ilmiah Hukum

3

banding. Memperhatikan uraian putusan Pengadilan Negeri Surabaya

tersebut, Sunyoto alias subur bin supardi selaku kepala sales dalam

menjalankan kepegurusannya dalam UD. Markisa merugikan

perusahaan cukup banyak.

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut diatas, maka yang

dapat dipermasalahkan adalah : Bagaimana ketepatan putusan hakim

dalam menjatuhkan pidana perkara penggelapan dalam jabatan lebih

berat dari tuntutan jaksa penuntut umum ?

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui alasan-alasan majelis hakim dalam

menjatuhkan perkara pidana penggelapan dalam jabatan.

2. Untuk menganalisa putusan yang diberikan majelis hakim

terhadap terdakwa kepala sales UD. Markisa Surabaya.

C.Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan skripsi ini diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang

hukum pidana, khususnya hukum acara pidana yang

menyangkut putusan hakim pada peradilan pidana.

b. Serta dapat memberikan masukan kepada masyarakat,

lembaga pemerintah, aparat penegak hukum tentang

eksistensi Undang-Undang.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam

mengatasi kejahatan penggelapan dalam jabatan.

b. Dapat dijadikan sebagai pedoman serta bahan rujukan bagi

rekan-rekan mahasiswa, masyarakat, praktisi hukum adanya

tindak pidana penggelapan dalam jabatan

Page 4: Karya Ilmiah Hukum

4

c. Dapat memberi masukan bagi pemerintah, aparat penegak

hukum dan masyarakat tentang hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menghadapi kasus tindak pidana

penggelapan dalam jabatan ini.

D. Metode Penelitian

a. Pendekatan masalah

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian yuridis

normatif yaitu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kasus (case approach). Pendekatan tersebut dilakukan dengan

telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang

dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan tetap.2 Dalam menggunakan pendekatan

kasus, yang perlu dipahami oleh peneliti adalah ratio decidendy,

yaitu alasan hukum yang digunakan hakim untuk sampai kepada

putusannya.3

2 Peter,mahmud. Penelitian Hukum. 2005.Jakarta: kencana.hal 943 Ibid.

Page 5: Karya Ilmiah Hukum

BAB II

PEMBAHASAN

FAKTA-FAKTA HUKUM

A. Fakta-Fakta Hukum Kasus Penggelapan Dalam Jabatan.

Didalam mengungkap fakta-fakta hukum dalam suatu tindak pidana

adalah merupakan proses penegakan hukum yang tidak dapat

dianggap sederhana dan mudah. Para penegak hukum dihadapkan

pada suatu tindak pidana yang dimana tingkat pembuktiannya sangat

komplek dan sulit, dan tidak mustahil produk putusan pengadilannya

nanti akan berakibat keliru ataupun tidak tepat. Fakta-fakta hukum

adalah merupakan suatu fakta yang peristiwa yang sesuai dengan

ketentuan hukum yang telah diuji kebenarannya dan telah memenuhi

batas batas minimal pembuktian.

Sunyoto alias subur bin supardi adalah seorang yang mempunyai

jabatan atau kedudukan sebagai kepala sales serta merangkap

sebagai sales pada UD. Markisa Surabaya dan yang bertindak untuk

melakukan sebuah pengecekan atas uang hasil penjualan perhiasan

emas adalah Ruky suswati, SE dan Aranilah. Sunyoto alias subur bin

supardi adalah seorang kepala sales yang mempunyai tugas untuk

memesan perhiasan emas kepada pabrik-pabrik, sedangkan sebagai

kepala sales Sunyoto alias subur bin supardi mempunyai tugas untuk

menjual perhiasan emas kepada toko-toko langganannya serta

menerima uang hasil dari penjualan perhiasan emas dari toko-toko

pelanggan UD. Markisa Surabaya tersebut.

Sunyoto alias subur bin supardi telah menjabat selaku kepala sales

dan merangkap sebagai sales sejak awal tahun 1990 di perusahaan

UD. Markisa Surabaya kepunyaan Nyo luki sutiono, dimana UD.

Markisa tersebut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

didalam bidang penjualan perhiasan emas, sedangkan tugas dari

5

Page 6: Karya Ilmiah Hukum

6

Sunyoto alias bin supardi adalah memesan perhiasan emas, menjual

perhiasan emas, dan menerima pembayaran dari para pelanggan-

pelanggan toko serta bertanggung jawab kepada Ruky suswati dan

Aranilah atas pengecekan hasil uang penjualan perhiasan emas.

Sunyoto alias subur bin supardi telah menerima pembayaran

uang titipan secara bertahap dari toko emas sinar mulia yang

jumlahnya kurang lebih Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta

rupiah) atas penjualan barang berupa perhiasan emas. Lalu menerima

pembayaran dari Lie paulus stephanus selaku pemilik dari toko joko

emas sumber baru yang jumlahnya kurang lebih Rp. 56.000.000,- (lima

puluh enam juta rupiah). Kemudian menerima pembayaran kembali

dari Soeryaningsih selaku pemilik dari toko emas apollo yang

jumlahnya kurang lebih Rp. 42.000.000,- (empat puluh dua juta rupiah)

atas penjualan barang perhiasan antara lain berupa gelang, cincin,

serta kalung liontin.4 Berikutnya menerima pembayaran dari David

cahyono selaku pemilik dari toko emas tiga bintang sejumlah kurang

lebih Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) atas penjualan

barang perhiasan berupa gelang, cincin, serta kalung liontin.5 Serta dari

pelanggan-pelanggan lainnya yaitu toko juwita lombok Nusa Tenggara

Timur kurang lebih sejumlah Rp.732.441.000,- (tujuh ratus tiga puluh

dua juta empat ratus empat puluh satu rupiah).

Dengan diterimanya pembayaran uang dari hasil penjualan

perhiasan emas tersebut, ternyata sunyoto alias subur bin supardi tidak

melaporkan dan menyerahkan kepada perusahaan UD. Markisa

Surabaya serta kepada Ruky suswati, SE serta Aranilah yang bertugas

mengecek hasil penjualan perhiasan emas keperusahaan yang

kemudian dicatat kedalam buku pemasukan atas adanya hasil stock

oknam. Serta adanya uang hasil penjualan emas tersebut telah

dipergunakan oleh Sunyoto alias bin supardi untuk membayar hutang

4.5.

Page 7: Karya Ilmiah Hukum

7

dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Akibat dari adanya

uang hasil penjualan perhiasan emas yang tidak disetorkan oleh

Sunyoto alias subur bin supardi, UD. Markisa Surabaya mengalami

kerugian sejumlah Rp.1.418.985.000,- (satu milyar empat ratus delapan

belas juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu rupiah). Kemudian

pihak dari Nyo luki sutiono selaku pemilik UD. Markisa Surabaya

menempuh jalur hukum dengan melaporkan Sunyoto alias subur bin

supardi kepada pihak kepolisian.

Pihak kepolisian yang menerima laporan kemudian segera

menangkap Sunyoto alias subur bin supardi dan kemudian melakukan

penyidikan. Hasil penyidikan dapat dituangkan dalam Berita Acara

Pemeriksaan (BAP) dan kemudian diserahkan kepada jaksa penuntut

umum. Jaksa penuntut umum kemudian melimpahkan perkara tersebut

kepada Pengadilan Negeri Surabaya disertai dengan dakwaan primer

melanggar 374 KUHPidana dan dakwaan subsidair 372 KUHPidana.

Berdasarkan fakta-fakta hukum yang ada atau yang ditemukan dari

hasil pemeriksaan para saksi-saksi dan keterangan dari terdakwa

maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :

Saksi Ruki suswati, SE mengetahui adanya dugaan penggelapan

dalam jabatan tersebut pada saat dilakukannya stok oknam pada

tanggal 8 September 2010, 20 September 2010, dan 25 September

2010 setiap hari jum’at terhadap barang-barang yang ada pada sales

yang berupa perhiasan emas yang kemudian ditimbang dan dicatat

beratnya didalam sebuah buku pemasukan hasil stok oknam. Dari

dilakukannya stock oknam tersebut Sunyoto alias subur bin supardi

telah menggunakan uang dari penjualan emas atas pesanan toko

sehingga mengakibatkan UD. Markisa Surabaya mengalami kerugian

sebesar Rp.1.572.785.000,- (satu milyar lima ratus tujuh puluh dua juta

tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah).

Saksi Aranilah juga menerangkan mengetahui adanya dugaan

penggelapan dalam jabatan sama halnya dengan saksi Ruki suswati,

Page 8: Karya Ilmiah Hukum

8

SE yaitu dilakukan dengan mengecek hasil penjualan sales pada setiap

hari jum’at untuk melakukan stok okname pada barang-barang yang ada

disales.

Sedangkan saksi Budi mintarja pemilik toko dragon menerangkan

pernah membeli barang perhiasan emas kepada sunyoto alias subur

bin supardi kemudian ditulis dengan menggunakan nota pembayaran

nomor : 003036 yang selanjutnya untuk pembayaran emas murni.

Saksi Lie paulus stephanus pemilik Joko emas sumber baru

menerangkan bahwa pernah membeli perhiasan emas berupa gelang,

cincin, dan kalung liontin kepada Sunyoto alias subur bin supardi

seberat 147.371 gram dengan harga sejumlah Rp.56.000.000,-(lima

puluh enam juta rupiah).

Saksi Soeryaningsih pemilik emas Apollo juga menerangkan

sebelum terjadinya permasalahan penggelapan dalam jabatan sering

membeli perhiasan emas kepada sunyoto alias subur bin supardi.

Perhiasan emas yang telah dibeli oleh Soeryaningsih seberat 108.645

gram sejumlah Rp.42.000.000,- (empat puluh dua juta rupiah). Saksi

tidak pernah membeli barang perhiasan emas sesuai nota tanggal 10

Agustus 2010.

Sedangkan Sunyoto alias subur bin supardi mengakui pernah

memakai uang hasil penjualan dari toko pelanggan untuk bermain judi

kurang lebih Rp.400.000.000,-(empat ratus juta rupiah). Pada saat stok

oknam uang yang digunakan Sunyoto alias subur bin supardi

seharusnya Rp.656.000.000,- (enam ratus lima puluh enam juta

rupiah).

B. Analisis Yuridis

Berdasarkan pembahasan fakta-fakta yang terungkap dalam

Pengadilan Negeri Surabaya nomor : 3295/Pid.B/2010/PN.SBY

tersebut didapat bahwa Sunyoto alias subur bin supardi telah

melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan, dengan cara

menggunakan uang hasil dari penjualan perhiasan emas sebesar

Page 9: Karya Ilmiah Hukum

9

Rp.1.418.985.000,- (satu milyar empat ratus delapan belas juta

sembilan ratus delapan puluh lima ribu rupiah).

Hal tersebut Sunyoto alias subur bin supardi lakukan dengan cara

menggunakan tagihan dari toko-toko yang memesan barang

kepadanya. Uang hasil penjualan perhiasan emas yang seharusnya

disetorkan dan dilaporkan kepada perusahaan akan tetapi pada

kenyataannya malah digunakan untuk menutupi kekurangan

pembayaran perhiasan emas pada saat harga emas menjadi

melambung dan digunakan untuk membayar hutang serta bermain judi

bola tanpa sepengetahuan dari perusahaan UD. Markisa dan Ruky

Suswati, SE serta Aranilah selaku saksi yang melakukan pengecekan

terhadap hasil penjualan perhiasan emas.

Adapun unsur penggelapan dengan pemberatan dalam pasal 374

KUHPidana yang unsur-unsur pokok penggelapan terdapat dalam

pasal 372 KUHPidana sesuai yang didakwakan oleh jaksa penuntut

umum adalah :

Pasal 374 KUHPidana.

Unsur-unsur adalah sebagai berikut :

1. Penggelapan;

2. Yang dilakukan oleh orang yang memegang barang itu

berhubungan dengan pekerjaannya atau jabatannya.

Pasal 372 KUHPidana (bentuk pokok penggelapan)

Unsur obyektif :

1. Barang siapa

Berdasarkan fakta-fakta yang telah terungkap dalam persidangan

yaitu Sunyoto alias subur bin supardi berdasarkan keterangan

saksi-saksi sebagai berikut : Keterangan saksi Darsono, saksi Ruki

suswati SE, Saksi Aranilah bahwa yang melakukan tindak pidana

penggelapan dalam jabatan adalah Sunyoto alias subur bin supardi.

Sunyoto alias subur bin supardi dianggap telah dewasa dan mampu

untuk mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut.

Page 10: Karya Ilmiah Hukum

10

2. Memiliki dengan melawan hak

Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan tersangka serta bukti

adalah dimana Sunyoto alias subur bin supardi, telah memiliki

dengan melawan hak atas sesuatu barang berupa uang hasil

penjualan perhiasan emas sebesar Rp.1.572.785.000,- (satu milyar

lima ratus tujuh puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu

rupiah) dimana uang tersebut digunakan Sunyoto alias subur bin

supardi untuk membayar hutang dan untuk keperluan sehari-hari

tanpa melaporkan dan menyetorkan kepada perusahaan dan tanpa

sepengetahuan pemilik perusahaan, Ruki suswati, SE, serta

Aranilah selaku yang melakukan pengecekan atas hasil penjualan

perhiasan emas.

3. Sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk

kepunyaan orang lain

Dari keterangan saksi-saksi Ruki suswati, SE dan Aranilah

melakukan stock oknam pada tanggal 8 September 2010 dan 25

September 2010 terjadi kekurangan emas per gramnya yang jumlah

seluruhnya berjumlah Rp.1.572.785.000,- (satu milyar lima ratus

tujuh puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah)

adalah bukan milik Sunyoto alias subur bin supardi tetapi milik UD.

Markisa.

4. Barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan

Sunyoto alias subur bin supardi adalah selaku sebagai sales dalam

UD. Markisa Surabaya yang mempunyai tugas mengambil emas

dari toko-toko pelanggan. Dimana barang berupa perhiasan emas

berada didalam kekuasaannya dan hasilnya berupa uang sebanyak

Rp.1.572.785.000,- (satu milyar lima ratus tujuh puluh dua juta tujuh

ratus delapan puluh lima ribu rupiah).

Page 11: Karya Ilmiah Hukum

11

Unsur Subjektif

1. Unsur dengan sengaja

Terdakwa Sunyoto alias subur bin supardi dengan sengaja telah

menggunakan uang milik perusahaan UD. Markisa Surabaya

sebesar Rp.1.572.785.000,- (satu milyar lima ratus tujuh puluh dua

juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu rupiah) untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari dan membayar hutang.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas, dalam dakwaannya

jaksa penuntut umum menggunakan dakwaan yang pertama dimana

berdasarkan hasil penyidikan dan keterangan dari saksi-saksi serta

pengakuan dari terdakwa, telah terbukti terdakwa Sunyoto alias subur

bin supardi bersalah melakukan penggelapan dalam jabatan yang

sesuai didakwakan dalam pasal 374 Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP) yang berbunyi :

“Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya

terhadap barang itu berhubung dengan pekerjaannya atau jabatannya

atau karena ia mendapat upah uang untuk itu, diancam dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun”

Kemudian jaksa penuntut umum pada kejaksaan nomor :

PDM-/Ep.1/2010, tertanggal pada 30 Desember 2010 Negeri

Surabaya menuntut agar terdakwa Sunyoto alias subur bin supardi

dengan menjatuhkan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi

selama terdakwa berada dalam tahanan dengan tetap ditahan karena

perbuatan penggelapan dalam jabatan.

Terdakwa Sunyoto alias subur bin supardi adalah seorang

kepala sales dan merangkap sebagai sales memiliki tugas memesan

perhiasan emas kepada pabrik-pabrik yang seharusnya dapat

dijalankan dengan baik tetapi malah menggunakan uang hasil

penjualan perhiasan emas dengan memanfaatkan kedudukan atau

jabatannya.

Page 12: Karya Ilmiah Hukum

12

Majelis hakim dalam tindak pidana tersebut menjatuhkan

hukuman pidana lebih berat dari pada penjatuhan pidana yang

diberikan jaksa penuntut umum. Majelis hakim menjatuhkan hukuman

pidana 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan kepada terdakwa Sunyoto alias

subur bin supardi. Unsur-unsur yang telah didakwakan tersebut telah

terbukti dan terpenuhi dengan rumusan delik.

Page 13: Karya Ilmiah Hukum

13