karya ilmiah guru sd

48
KARYA ILMIAH MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KONSEP ALAT INDERA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS IV SDN JANGO KECAMATAN PATANGKEP TUTUI KABUPATEN BARITO TIMUR NAMA : KARTINI NIM : 822110872 UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANJARMASIN

Upload: erlia

Post on 15-Apr-2016

46 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

karya ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah GUru SD

KARYA ILMIAH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG KONSEP ALAT INDERA MANUSIA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS IV SDN JANGO

KECAMATAN PATANGKEP TUTUI

KABUPATEN BARITO TIMUR

NAMA KARTINI

NIM 822110872

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ BANJARMASIN

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar SiswaTentang Konsep Alat Indera Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas IV SDN

Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

ABSTRAK

Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Alat Indera Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito TimurPenelitian Tindakan Kelas (PTK) Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka Tahun 2013Rumusan masalah yang disusun adalah ldquoApakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV terhadap materi pembelajaran IPA tentang Konsep Alat Indera Manusia

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memperoleh informasi faktual tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses beralur terdiri dari 4 tahap yaitu 1) perencanaan 2) pelaksanaan 3) Observasi dan 4) refleksi Dari analisis data diketahui bahwa pada setiap siklus terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa Pada studi awal siswa yang mencapai ketuntasan baru 45 Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan mengalami kenaikan dari studi awal menjadi 70 Hal yang sama juga terjadi pada kesungguhan belajar siswa Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) mampu mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) mampu meningkatkan kesungguhan siswa dalam belajar Penggunaan model NHT mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Kata Kunci Keaktifan Hasil Belajar IPA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha dasar yang dilakukan

seeorang terhadap orang lain agar orang lain memiliki pengetahuan dan

keterampilan Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting

dan utamaHal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang

menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional Indonesia adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa

Menurut Dinn (200811) pendidikan adalah humanisasi yaitu upaya

membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat

kemanusiannyaSalah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah

IPA IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis

sehingga IPA bukan hanya penugasan kumpulan pengetahuan berupa fakta

konsep dan prinsip-prinsip saja tetapi suatu proses penemuan Pendidikan IPA

diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri

dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya pada kehidupan sehari-hari

Berdasrkan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan guru SDN

Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur terdapat

permasalahan dalam pembelajaran IPA di kelas yaitu siswa kelas IV

mengalami kesulitan pada materi konsep alat indera manusia Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya siswa yang mengalami kesalahan dalam menyebutkan

bagian-bagian dan fungsi alat ndera manusia

Permasalahan yang dihadapi siswa disebabkan karena guru kurang dapat

merencanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan

kurang mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Guru cenderung

mentransfer pengetahuan yang dimiliki ke pikiran anak dan anak menerimanya

secara psif dan tidak kritis Selain itu sebagian besar siswa malah ada yang

2

berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan guru serta

pasif dalam pembelajaran

Akibatnya hasil belajar siswa menurun Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya mencapai 6000 pada tahun

ajaran 20112012 Nilai rata-rata ini jika dibandingkan dengan standar

ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yakni sebesar 6400 dapat

dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang

diharapkan

Permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segeraApabila

masalah ini dibiarkan saja tanpa adanya pencegahan Akibatnya siswa kurang

berminat untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru yang akan

mempengaruhi hasil belajar Oleh karena itu dikhawatirkan mutu dari

pendidikan di sekolah akan menurun Dari masalah yang diharapkan ada model

atau metode yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih bi8sa

mendaya gunakan siswa untuk aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran

jadi siwa dapat memperoleh hasil yang diinginkan

Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan sebuah strategi barru yang

dapat memotivasi para siswa dalam belajar IPA serta dapat memberdayakan

para siswa sehingga proses belajarnya lebih bermakna dan dapat meningkatkan

hasil belajarnya guna mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal Dalam

hal ini peneliti sangat tertarik untuk menenliti tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

B RUMUSAN MASALAH

Berdasrkan latar belakang diatas maka permasalahan ini dapat dirumuskan

sebagi berikut

a Bagaimana aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT)Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito

Timur

3

b Apakah hasil belajar siswa tentang konsep alat indera manusia dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

C TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui

a Mengetahui aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

b Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang konsep alat indera

manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

D MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi

1 Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa dan motivasi belajar

siswa serta memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran yang

menyenangkan mengasyikkan meningkatkan pemahaman dan partisipasi

serta hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA

2 Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)selain itu

dengan penelitian ini guru dapat dikuasai siswa dan tercapainya tujuan

pembeljaran yang optimal

3 Bagi Kepala Sekolah

4

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif kepada kepala

sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran terutama mutu

pembelajaran IPA yang selama ini masih rendah

4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan dan keterampilan peneliti khususnya yang

terkait dengan penelitian melalui model pembeljaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 2: Karya Ilmiah GUru SD

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar SiswaTentang Konsep Alat Indera Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas IV SDN

Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

ABSTRAK

Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Alat Indera Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito TimurPenelitian Tindakan Kelas (PTK) Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka Tahun 2013Rumusan masalah yang disusun adalah ldquoApakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV terhadap materi pembelajaran IPA tentang Konsep Alat Indera Manusia

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memperoleh informasi faktual tentang penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses beralur terdiri dari 4 tahap yaitu 1) perencanaan 2) pelaksanaan 3) Observasi dan 4) refleksi Dari analisis data diketahui bahwa pada setiap siklus terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa Pada studi awal siswa yang mencapai ketuntasan baru 45 Pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan mengalami kenaikan dari studi awal menjadi 70 Hal yang sama juga terjadi pada kesungguhan belajar siswa Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) mampu mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) mampu meningkatkan kesungguhan siswa dalam belajar Penggunaan model NHT mampu meningkatkan hasil belajar siswa

Kata Kunci Keaktifan Hasil Belajar IPA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha dasar yang dilakukan

seeorang terhadap orang lain agar orang lain memiliki pengetahuan dan

keterampilan Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting

dan utamaHal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang

menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional Indonesia adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa

Menurut Dinn (200811) pendidikan adalah humanisasi yaitu upaya

membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat

kemanusiannyaSalah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah

IPA IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis

sehingga IPA bukan hanya penugasan kumpulan pengetahuan berupa fakta

konsep dan prinsip-prinsip saja tetapi suatu proses penemuan Pendidikan IPA

diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri

dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya pada kehidupan sehari-hari

Berdasrkan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan guru SDN

Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur terdapat

permasalahan dalam pembelajaran IPA di kelas yaitu siswa kelas IV

mengalami kesulitan pada materi konsep alat indera manusia Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya siswa yang mengalami kesalahan dalam menyebutkan

bagian-bagian dan fungsi alat ndera manusia

Permasalahan yang dihadapi siswa disebabkan karena guru kurang dapat

merencanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan

kurang mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Guru cenderung

mentransfer pengetahuan yang dimiliki ke pikiran anak dan anak menerimanya

secara psif dan tidak kritis Selain itu sebagian besar siswa malah ada yang

2

berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan guru serta

pasif dalam pembelajaran

Akibatnya hasil belajar siswa menurun Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya mencapai 6000 pada tahun

ajaran 20112012 Nilai rata-rata ini jika dibandingkan dengan standar

ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yakni sebesar 6400 dapat

dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang

diharapkan

Permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segeraApabila

masalah ini dibiarkan saja tanpa adanya pencegahan Akibatnya siswa kurang

berminat untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru yang akan

mempengaruhi hasil belajar Oleh karena itu dikhawatirkan mutu dari

pendidikan di sekolah akan menurun Dari masalah yang diharapkan ada model

atau metode yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih bi8sa

mendaya gunakan siswa untuk aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran

jadi siwa dapat memperoleh hasil yang diinginkan

Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan sebuah strategi barru yang

dapat memotivasi para siswa dalam belajar IPA serta dapat memberdayakan

para siswa sehingga proses belajarnya lebih bermakna dan dapat meningkatkan

hasil belajarnya guna mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal Dalam

hal ini peneliti sangat tertarik untuk menenliti tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

B RUMUSAN MASALAH

Berdasrkan latar belakang diatas maka permasalahan ini dapat dirumuskan

sebagi berikut

a Bagaimana aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT)Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito

Timur

3

b Apakah hasil belajar siswa tentang konsep alat indera manusia dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

C TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui

a Mengetahui aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

b Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang konsep alat indera

manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

D MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi

1 Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa dan motivasi belajar

siswa serta memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran yang

menyenangkan mengasyikkan meningkatkan pemahaman dan partisipasi

serta hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA

2 Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)selain itu

dengan penelitian ini guru dapat dikuasai siswa dan tercapainya tujuan

pembeljaran yang optimal

3 Bagi Kepala Sekolah

4

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif kepada kepala

sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran terutama mutu

pembelajaran IPA yang selama ini masih rendah

4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan dan keterampilan peneliti khususnya yang

terkait dengan penelitian melalui model pembeljaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 3: Karya Ilmiah GUru SD

1

BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha dasar yang dilakukan

seeorang terhadap orang lain agar orang lain memiliki pengetahuan dan

keterampilan Indonesia menempatkan pendidikan sebagai suatu yang penting

dan utamaHal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang

menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional Indonesia adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa

Menurut Dinn (200811) pendidikan adalah humanisasi yaitu upaya

membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan martabat

kemanusiannyaSalah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah

IPA IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis

sehingga IPA bukan hanya penugasan kumpulan pengetahuan berupa fakta

konsep dan prinsip-prinsip saja tetapi suatu proses penemuan Pendidikan IPA

diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri

dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya pada kehidupan sehari-hari

Berdasrkan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan guru SDN

Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur terdapat

permasalahan dalam pembelajaran IPA di kelas yaitu siswa kelas IV

mengalami kesulitan pada materi konsep alat indera manusia Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya siswa yang mengalami kesalahan dalam menyebutkan

bagian-bagian dan fungsi alat ndera manusia

Permasalahan yang dihadapi siswa disebabkan karena guru kurang dapat

merencanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan

kurang mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Guru cenderung

mentransfer pengetahuan yang dimiliki ke pikiran anak dan anak menerimanya

secara psif dan tidak kritis Selain itu sebagian besar siswa malah ada yang

2

berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan guru serta

pasif dalam pembelajaran

Akibatnya hasil belajar siswa menurun Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya mencapai 6000 pada tahun

ajaran 20112012 Nilai rata-rata ini jika dibandingkan dengan standar

ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yakni sebesar 6400 dapat

dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang

diharapkan

Permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segeraApabila

masalah ini dibiarkan saja tanpa adanya pencegahan Akibatnya siswa kurang

berminat untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru yang akan

mempengaruhi hasil belajar Oleh karena itu dikhawatirkan mutu dari

pendidikan di sekolah akan menurun Dari masalah yang diharapkan ada model

atau metode yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih bi8sa

mendaya gunakan siswa untuk aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran

jadi siwa dapat memperoleh hasil yang diinginkan

Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan sebuah strategi barru yang

dapat memotivasi para siswa dalam belajar IPA serta dapat memberdayakan

para siswa sehingga proses belajarnya lebih bermakna dan dapat meningkatkan

hasil belajarnya guna mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal Dalam

hal ini peneliti sangat tertarik untuk menenliti tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

B RUMUSAN MASALAH

Berdasrkan latar belakang diatas maka permasalahan ini dapat dirumuskan

sebagi berikut

a Bagaimana aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT)Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito

Timur

3

b Apakah hasil belajar siswa tentang konsep alat indera manusia dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

C TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui

a Mengetahui aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

b Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang konsep alat indera

manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

D MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi

1 Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa dan motivasi belajar

siswa serta memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran yang

menyenangkan mengasyikkan meningkatkan pemahaman dan partisipasi

serta hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA

2 Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)selain itu

dengan penelitian ini guru dapat dikuasai siswa dan tercapainya tujuan

pembeljaran yang optimal

3 Bagi Kepala Sekolah

4

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif kepada kepala

sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran terutama mutu

pembelajaran IPA yang selama ini masih rendah

4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan dan keterampilan peneliti khususnya yang

terkait dengan penelitian melalui model pembeljaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 4: Karya Ilmiah GUru SD

2

berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan guru serta

pasif dalam pembelajaran

Akibatnya hasil belajar siswa menurun Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya mencapai 6000 pada tahun

ajaran 20112012 Nilai rata-rata ini jika dibandingkan dengan standar

ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah yakni sebesar 6400 dapat

dikatakan bahwa nilai tersebut berada di bawah standar ketuntasan yang

diharapkan

Permasalahan ini tentu perlu ditanggulangi dengan segeraApabila

masalah ini dibiarkan saja tanpa adanya pencegahan Akibatnya siswa kurang

berminat untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru yang akan

mempengaruhi hasil belajar Oleh karena itu dikhawatirkan mutu dari

pendidikan di sekolah akan menurun Dari masalah yang diharapkan ada model

atau metode yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan lebih bi8sa

mendaya gunakan siswa untuk aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran

jadi siwa dapat memperoleh hasil yang diinginkan

Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan sebuah strategi barru yang

dapat memotivasi para siswa dalam belajar IPA serta dapat memberdayakan

para siswa sehingga proses belajarnya lebih bermakna dan dapat meningkatkan

hasil belajarnya guna mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal Dalam

hal ini peneliti sangat tertarik untuk menenliti tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

B RUMUSAN MASALAH

Berdasrkan latar belakang diatas maka permasalahan ini dapat dirumuskan

sebagi berikut

a Bagaimana aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together

(NHT)Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito

Timur

3

b Apakah hasil belajar siswa tentang konsep alat indera manusia dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

C TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui

a Mengetahui aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

b Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang konsep alat indera

manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

D MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi

1 Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa dan motivasi belajar

siswa serta memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran yang

menyenangkan mengasyikkan meningkatkan pemahaman dan partisipasi

serta hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA

2 Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)selain itu

dengan penelitian ini guru dapat dikuasai siswa dan tercapainya tujuan

pembeljaran yang optimal

3 Bagi Kepala Sekolah

4

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif kepada kepala

sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran terutama mutu

pembelajaran IPA yang selama ini masih rendah

4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan dan keterampilan peneliti khususnya yang

terkait dengan penelitian melalui model pembeljaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 5: Karya Ilmiah GUru SD

3

b Apakah hasil belajar siswa tentang konsep alat indera manusia dapat

ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

C TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui

a Mengetahui aktivitas belajar siswa tentang konsep alat indera manusia

melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)

Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur

b Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang konsep alat indera

manusia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads

Together (NHT) Kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui

Kabupaten Barito Timur

D MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi

1 Bagi Siswa

Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa dan motivasi belajar

siswa serta memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran yang

menyenangkan mengasyikkan meningkatkan pemahaman dan partisipasi

serta hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA

2 Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)selain itu

dengan penelitian ini guru dapat dikuasai siswa dan tercapainya tujuan

pembeljaran yang optimal

3 Bagi Kepala Sekolah

4

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif kepada kepala

sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran terutama mutu

pembelajaran IPA yang selama ini masih rendah

4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan dan keterampilan peneliti khususnya yang

terkait dengan penelitian melalui model pembeljaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 6: Karya Ilmiah GUru SD

4

Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif kepada kepala

sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran terutama mutu

pembelajaran IPA yang selama ini masih rendah

4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan dan keterampilan peneliti khususnya yang

terkait dengan penelitian melalui model pembeljaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT)

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 7: Karya Ilmiah GUru SD

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A AKTIVITAS BELAJAR SISWA

1 Karakteristik Anak Usia SD

Menurut Sumatri dkk (200723) bahwa pada dasarnya setiap

individu memiliki cirri-ciri atau karakteristik yang berbeda Karakteristik

atau cirri khas juga terdapat pada anak-anak usia SD baik yang berkaitan

dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa Hal ini sangat penting

mengingat pada anak usia SD yaitu antara usia 6-12 tahun anak banyak

mengalami perubahan baik fisik maupun mental hasil perpaduan factor

intern maupun pengaruh dari luar yaitu lingkungan keluarga sekolah

masyarakat dan yang tidak kurang pentingnya adalah pergaulan dengan

teman sebaya

2 Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran

Belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif efektif

dan psikomotor yang terjadi dalam diri peserta didikPerubahan tersebut

bersifat positif artinya berorientasi kea rah yang lebih maju daripada

keadan sebelumnya Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri sesorang

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah

serangkaian kegiatan-kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baik dan pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif afektif dan

psikomotor Belajar lebih ditekankan pada proses kegiatannya dan proses

belajarnya lebih ditekankan pada hasil belajar yang dicapai oleh subjek

belajar adalam hal ini termasuk siswa

Sardiman (200747) mendefinisikan mengajar pada dasarnya

merupakan suatu untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang

mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 8: Karya Ilmiah GUru SD

6

Kemudian pengertian yang luas mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar Atau

dikatakan mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa

Konsep dasar pembelajaran dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 tahun

2003 tentang sisdiknas yakni ldquopembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajarrdquo Dalam konsep tersebut terkandung 5 konsep yakni interaksi

peserta didik pendidik sumber belajar dan lingkungan belajar

B HASIL BELAJAR SISWA

1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip-prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2005 (Suriansyahdkk200989) adalah sebagai berikut

Pembelajaran harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa

a Pengetahuan dan keterampilan yamg diajarkan harus bersifat praktis

b Pembelajaran harus memperhatikan perbedaan individual siswa

c Kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam

proses pembelajaran

d Tujuan pembelajaran harus diketahui siswa

e Proses pembelajaran harus mengikuti prinsip-prinsippsikologis tentang

belajar

2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Menurut Depdiknas (20053) pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan

Alam adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam

semestaIlmu Pengetahuan Alam memperoleh kebenaran tentang fakta dan

fenomena alam melaui kegiatan empiric Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan

dengan fakta konsep prinsip dan juga proses penemuan itu sendiri

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 9: Karya Ilmiah GUru SD

7

Penemuan diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dilaboratorium

maupun dialam bebas Ilmuan Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala

alam melalui proses dan sikap ilmiah Proses ilmiah didasari dengan cara

berfikir logis berdasarkan fakta-fakta yang mendukung Sikap ilmiah

tercermin pada sikap jujur dan objektif dalam mengumpulkan fakta dan

menyajikan hasil analisis fenomena-fenomena

Trianto (2010136) menyatakan bahwa ldquoIPA adalah suatu kumpulan

teori sistematis penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu terbuka

jujur dan sebagainyardquo

a Pembelajarn Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD

Setidaknya ada lima cakupan yang harus dipelajari dalam pelajaran

IPA di sekolah dasar Kelima cakupan tersebut adalah

1) Konsep IPA terpadu

2) Biologo

3) Fisika

4) Ilmu bumi dan Antariksa

5) IPA dalam perspektif interdispliner

Sampai saat ini konten sains bagi kebanyakan guru diberikan

melalui metode ceramah dan kegiatan pembuktian di laboratorium dengan

sedikit focus terhadap pemeberian pengalaman dalam melakukan penelitian

atau aplikasi IPA dalam konteks teknologi NSTA dalam science techer

Preparation ini membedakan kompetensi yang harus dimiliki ole guru IPA

sekolah dasar yang memiliki latar belakang IPA SD dan SMPNSTA

merekomendasikan guru SD yang tidak memiliki latar belakang IPA untuk

memiliki kompetensi dalam melangsungkan pembelajaran yang menitik

beratkan pada kegiatan dan mendeskripsikan kejadian memanipulasi objek

dan system serta melakukan identifikasi terhadap pola yang ada di alam

yang berhubungan dengan cakupan bidang studi IPAGuru-guru ini juga

harus melibatkan siswa dalam memanipulais kegiatan yang mengarahkan

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 10: Karya Ilmiah GUru SD

8

pada pengembangan konsep melalui kegiatan investigasi dan analisis

terhadap pengalamanSedangkan untuk guru yang memiliki latar belakang

IPA untuk tingkat SD dan SMP criteria yang harus dimiliki adalah

melangsungkan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kolaboratif

melalui inkuiri yang dilangsungkan dilaboratorium atau lapangan Guru-

guru yang memiliki latar belakang pendidikan dalam IPA harus memiliki

pemahaman yang lebih dalam dibandingkan guru yang tidak memiliki latar

belakang pendidikan IPA namun mereka harus memiliki tema-tema dan

perspektif yang sama terhadap IPA

Hurd (1998) yang menyatakan bahwa orang yang dinyatakan melek

sains memiliki 3 ciri sebagai berikut

1) Dapat membedakan teori dari dogma data dari hal-hal yang

bersifat mistis sains dari pseudo sains bukti dari propaganda

dan pengetahuan dari pendapat

2) Mengenal dan memahami hakikat IPA keterbatasan dari

saintifik inkuiri kebutuhan untuk pengumpulan bukti

3) Memahami bagaimana cara untuk menganalisis dan memproses

data

Diperlukan cara pengajaran yang bersifat konstruktif untuk menjadi

orang yang melek sains Cirri pembelajaran yang bersifat konstruktif ini

dapat dibedakan dengan pembelajaran yang bersifat tradisional dengan cirri-

ciri sebagai berikut

1) Lebih memahami dan merespon minat kekuatan penagalaman

dan keperluan siswa secara individual

2) Senantiasa menyeleksi dan mengadaptasi kurikulum

3) Berfokus pada pemahaman siswa dan menggunakan

pengetahuan sains ide serta proses inkuiri

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan saintifik inkuiri

5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi dan

berdebat dengan siswa lain

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 11: Karya Ilmiah GUru SD

9

6) Secara berkesinambungan melakukan asesmen terhadap

pemahaman siswa

7) Memberikan bimbingan pada siswa untuk berbagi tanggung

jawab dengan siswa lain

8) Mensuport pembelajarn koopertif (cooperative learning)

mendorong siswa untuk bekerja sama dengan guru sains lain

dalam mengembangkan proses inkuiri

(httppembelajaranguruwordpresscom20080525

pembelajaran-ipa-yang-bersifat-konstruktif-di-sd)

C MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

a Pengertian Pembelajaran Koperatif

Suyatno (200951) berpendapat ldquopembelajaran kooperatif (Cooperative

Learning) sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang pernah

ketergantungan dengan orang lain mempunyai tujuan dan tanggung jawab

bersama pembagian tugas dan rasa senasibrdquo Sedangkan Jonhson (Rusman

2010204) pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokkan yang

didalamnya siswa bekarja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang Belajar cooperative

adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang

memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka

dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut

b Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif

Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Roger dan

Johnson (Rusman 2010212) adalah sebagai berikut

1) Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut Oleh

karena itu semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 12: Karya Ilmiah GUru SD

10

2) Tanggung jawab perseorangan yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompok Oleh karena itu setiap

anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus

dikerjakan dalam kelompok tersebut

3) Interaksi tatap muka Interaksi ini sangat penting karena sisa merasa lebih

mudah belajar dari sesamanya

4) Partisipasi dan komunikasi yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran

5) Evaluasi proses kelompok

c Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun langkah-langkah pemeblajaran kooperatif (Suyatno 2010 52)

sebagai berikut

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2) Menyajikan informasi

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

4) Membimbing kelompok belajar dan bekerja

5) Evaluasi

6) Memberikan penghargaan

d Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Isjoni 201062) adalah

sebagai fasilitator mediator director-motivator dan evaluatorDalam

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan kemauan dan

kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan

kelasSehingga dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi

pasif tapi harus menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana

pembelajaran yang matang pengaturan kelas saat pelaksanaan dan

membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 13: Karya Ilmiah GUru SD

11

e Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Richard 201016)

dikembangkan oleh Spencer KaganModel Tipe NHT ini merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademikStruktur kagan (Iqbal

online) menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

kelompok-kelompok kecil secara kooperatifStruktur tersebut dikembangkan

sebagai bahan alternative dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru

untuk mrnjwab pertanyaan yang telah dilontarkanSuasana seperti ini

menimbulkan kegaduhan dalam kelas karena para siswa saling berebut

dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti

Tipe NHT (Trianto 201082) ini juga melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan

untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu

Ibrahim (Herdian2010) mengemukakan tiga tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu

a Hasil belajar akademik structural Bertujuan untuk meningkatkan

kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

b Pengakuan adanya keragaman Bertujuan agar siswa dapat

menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar

belakang

c Penegembangan keterampilan sosial Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa Keterampilan yang

dimaksud antara lain berbagi tugas aktif bertanya menghargai

pendapat orang lain mau menjelaskan idea tau pendapat bekerja

dalam kelompok dan sebagainya

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) menurut Kagan (Kunandar 2010369)

sebagai berikut

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 14: Karya Ilmiah GUru SD

12

a Penomoran (Numbering)yaitu siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang beranggotakan3 hingga 5 orang dan mereka diberi

nomor

b Pengajuan pertanyaan (Questioning)yaitu guru mengajukan suatu

pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk LKK Guru juga

membagikan alat peraga MEQIP kepada setiap kelompok

c Berpikir bersama (Head Together)yaitu para siswa berpikir

bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban tersebut

d Pemberian jawaban (Answering) yaitu guru menyebut satu nomor

dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas

Beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang ahsil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

(httpNHTpembelajaran-kooperatif-tipe-nhthtml) anatara lain

a Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

b Memperbaiki kehadiran

c Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

d Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

e Konflik antara pribadi berkurang

f Pemahaman yang lebih mendalam

g Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

h Hasil belajar lebih tinggi

i Pemahaman yang lebih mendalam

j Meningkatkan kebaikan budi kepekaan dan toleransi

k Hasil belajar lebih tinggi

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 15: Karya Ilmiah GUru SD

13

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A SUBYEK PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Jango Kecamatan Patangkep

Tutui dengan mata pelajaran IPA Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan

dalam dua siklus perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pukul 1000-1130 dan siklus II dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 25 Oktiber 2012 pukul 0945-1100 focus

pembelajaran adalah alat indera manusia

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Jango Kecamatan

Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur yang terdiri dari 20 siswa Jika dilihat

dari kemampuan masing-masing siswa tidak ada siswa yang menonjol secara

istimewa maupun siswa yang mengalami hambatan belajar

B PROSEDUR PENELITIAN

1 SIKLUS I

11 Perencanaan

Melihat kemampuan yang dicapai siswa pada tes formatif dan

setelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti merasa perlu untuk

merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman siswa Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 Yang menjadi focus penelitian adalah

materi alat indera manusia Dalam rencana perbaikan pembelajaran siklus I

peneliti menggunakan tiga kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit

kegiatan Inti selama 45 menit dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga

waktu yang diperlukan adalah 70 menit

12 Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berpedoman pada rencana

perbaikan pemebelajaran (RPP) I perbaikan pembelajaran dilaksanakan di

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 16: Karya Ilmiah GUru SD

14

SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur pada hari

Selasa tanggal 23 Oktober 2012 pada pukul 1000-1030 tujuan dari

perbaikan pembelajaran ini adalah dapat menjelaskan materi alat indera

manusia Pelaksanakan kegiatan dilakukan dengan

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor yang

didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 17: Karya Ilmiah GUru SD

15

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

13 Pengumpulan Data

Perbaiakan pembelajaran siklus I peneliti dibantu teman sejawat

mengamati proses pemeblajaran yang berlangsung untuk mengumpulkan

data yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi selama perbaikan pembelajaran berlangsung Dari data yang

dikumpulkan tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kelemahan pembelajaran yang terjadi Dalam proses pengumpulan data

peneliti teman sejawat menggunakan panduan lembar observasi baik

lembar observasi untuk mengawasi pembelajaran yang diterapkan peneliti

juga lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar siswa

Dari data yang terkumpul baik yang dikumpulkan peneliti maupun

yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan bagaimana

mencari solusi dan masalah pembelajaran tersebut serta bagaiman

amerancang tindakan selanjutnya pabila perbaikan pembelajaran yang

dilakukan belum mencapai hasil yang seperti tercantum dalam tujuan

pembelajaran Dengan demikian kesalahan yang sama dalam kegiatan

pembelajaran dapat diminalisir dan proses pembelajaran selanjutnya lebih

bermakna bagi siswa

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 18: Karya Ilmiah GUru SD

16

14 Refleksi

Dalam refleki diri yang dilakukan peneliti dan teman sejawat setelah

kegiatan perbaikan pembelajaran dan kegiatan pengumpulan data peneliti

melihat bahwa dalam perbaikan pembelajaran siklus I sudah berjalan cukup

baik Tetapi penjelasan guru terlalu cepat Pada kegiatan diskusi kelompok

peneliti tidak memberikan bimbingan pada siswa

Dari hasil evaluasi akhir pembelajaran meski sudah mengalami

peningkatan akan tetapi hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang

diharapkan siswa sudah mampu mengerjakan soal namun masih banyak

siswa yang belum mampu menemukan pemecahan masalah sendiri sesuai

kenyataan Untuk itu peneliti memutuskan untuk melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kelemahan yang terjadi pada

perbaikan siklus I

2 Siklus II

21 Perencanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II merupakan kegiatan

pembelajaran silus I yang belum berhasil sepenuhnya Perbaikan

pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober

2012 di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito Timur

Yang menjadi focus penelitian adalah materi alat indera manusia Dalam

rencana perbaikan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan tiga

kegiatan yaitu kegiatan awal selama 5 menit kegiatan Inti selama 45 menit

dan kegiatan akhir selama 20 menit sehingga waktu yang diperlukan adalah

70 menit

22 Pelaksanaan

Pelakasanaan perbaikan pembelajaran siklus II diterapkan setelah

peneliti melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I belum mencapai hasil maksimal Perbaikan pembelajaran

dilaksanakan di SDN Jango Kecamatan Patangkep Tutui kabupaten Barito

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 19: Karya Ilmiah GUru SD

17

Timur pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2012 pada pukul 0945-1100

Dalam perbaikan pembelajaran pokok bahasan alai indera manusia

mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat menjelaskan konsep alat indera

manusia dengan menghubungkan dalam masalah kehidupan sehari-hari

Kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan seperti

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap belajar

seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran yang telah

lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang didengarnya dan

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok heterogen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam bentuk

LKK

(d) Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresantikan hasil diskusi kelompoknya

dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompoknya yang lain

untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemeberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang indra

pendengar (telinga) Penilaian dilakukan dengan menghitung skor

yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing-masing

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 20: Karya Ilmiah GUru SD

18

kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka di

depan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang dikocok dan

dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu lembar soal

yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam kelompok Jika

dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan benar maka soal

dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru dibimbing siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melaksanakan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan meteri pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pembau (hidung) dan indera peraba (kulit)

23 Pengumpulan Data

Selam dalam kegiatan perbaikan pembelajaran baik perbaikan

pembelajaran siklus I maupun perbaikan pembelajaran siklus II peneliti

dibantu teman sejawat mengamati proses pemebalajaran Pengamatan yang

dilakukan meliputi pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan

siswa serta pengamatan terhadap penggunaan media dalam perbaikan

pembelajaran

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan baik oleh peneliti

maupun yang dilakukan teman sejawat sangat berguna untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran sehingga apabila

ditemukan adanya kegagalan dapat diketahui penyebabnya untuk

mempermudah mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 21: Karya Ilmiah GUru SD

19

24 Refleksi

Seperti yang peneliti lakukan pada perbaikan pembelajaran siklus I

pada perbaikan pembelajaran siklu II peneliti melakukan refleksi diri untuk

menemukan kelemahan yang mungkin terjadi pada kegiatan perbaikan

pembelajaran yang telah dilaksanakan Pada perbaikan pembelajaran siklus

II siswa tampak lebih bbersemangat mengikuti pelajaran karena selama

kegiatan pembelajaran peneliti memberikan bimbingan sepenuhnya kepada

siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa yang belum memahami

materi pembelajaran untuk bertanya Media pembelajaran yang digunakan

juga sangat menarik perhatian siswa

Pada akhir kegiatan perbaikan pembelajaran dari hasil yang dicapai

sudah memuaskan Lebih dari 70 siswa sudah mampu menjelaskan materi

energy bunyi Melihat hasil yang dicapai siswa tersebut peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran sudah mencapai hasil yang diharapkan

sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran siklus III

C ANALISI DATA

a Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa nilai evaluasi pada kahir pertemuan

dianalisis dengan tekhnik persentase kemudian didistribusikan dalam

bentuk tabel dan difrekuensikan dengan grafik Adapun rumus

persentasenya adalah

Jumlah skor perolehan Persentase = x 100 Jumlah skor maksimal

Siswa dianggap tuntas apabila 100 siswa sudah memperoleh skor ge 70

Ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus

Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase = x 100 Jumlah siswa

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 22: Karya Ilmiah GUru SD

20

Ketuntasan klasikal dianggap tuntas apabila terdapat ge 80 siswa sudah

memperoleh skor ge 75

Jumlah nilai keseluruhan Rata-rata = x 100 Jumlah siswa

b Data Kualitatif

Data kualitatif berupa observasi aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran Persentase keaktifan siswa diolah dengan rumus

Jumlah siswa yang aktifPersentase = x 100 Jumlah siswa keseluruhan

Persentase keaktifan guru diolah dengan rumus sebagai berikut

Skor PerolehanPersentase = x 100 Skor Maksimum

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 23: Karya Ilmiah GUru SD

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

1 SILUS I

Untuk melihat kemamapuan siswa dalam kemamapuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia

peneliti memberikan tes dengan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dari tes yang telah dilaksankan oleh siswa ternyata hasilnya kurang

memuaskanSetelah berdiskusi dengan teman sejawat maka peneliti

merasa perlu untuk merencanakan suatu perbaikan pembeljaran sebagai

upaya untuk meningkatkan hasil belajarPerbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan melalui empat tahap yang meliputi perencanaan

pelaksanaan pengumpulan data serta refleksi

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajar siklus I peneliti dibantu

teman sejawat mengumpulkan data ndash data yang berkaitan dengan kegiatan

perbaikan pembelajaran terutama dalam meningkatkan kemampuan dalam

memahami materi alat indra manusia Pengamatan yang dilakukan peneliti

maupun teman sejawat untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan

yang dialami peneliti selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung

Data ndash data yang dikumpulkan selama proses perbaiakan

pembelajran menjadi acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan Untuk melihat sejauh mana

peningkatan yang dicapai siswa selama perbaikan pembelajaran siklus I

dilaksanakan peneliti memberikan tes untuk dikerjakan oleh siswa Hasil

yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada

table berikut

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 24: Karya Ilmiah GUru SD

22

Tabel 44 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Siswa Siklus I

1 FITRI 75

2 LAILA SAFITRI 80

3 MAGUS 60

4 MFITRAH 60

5 MRISKI 80

6 MONALISA 60

7 NORHAMIDAH 60

8 RAUDATUL JANAH 80

9 SANDI SAPUTRA 75

10 SOFYAN 55

11 WIWIT NUR 60

12 YUPITA SARI 60

Rata - rata 5544

2 SIKLUS II

Setelah melihat hasil yang dicapai siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I meskipun sudah mengalamai peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alat indra manusia akan

tetapi peningkatan tersebut tujuan pembelajaran yang ditetapkan

peneliti Melalui pengumpulan data

B PEMBAHASAN

1 SIKLUS I

Dalam kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I Peneliti menggunakan

tiga langkah pembelajaran yaitu kegiatan awal kegiatan ini dan kegiatan

akhir

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 25: Karya Ilmiah GUru SD

23

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk siap

belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok introgen tiap

kelompok terdiri dari lima orang dan dibagi berdasarkan jenis

kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa dalam

bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan

bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut

(e) Guru meminta siswa utnuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dengan meminta siswa dengan nomor tertentu dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya dan siswa dengan nomor yang sama pada kelompok

yang lain untuk menanggapi hasil diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok tentang

indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan dengan menghitung

skor yang didapatkan ketika menjawab kuis oleh anggota masing ndash

masing kelompok Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan

terbuka didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok mendapat satu

lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan dijawab oleh dalam

kelompok Jika dalam kelompok tidak dapat menjawab dengan

benar maka soal dapat dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 26: Karya Ilmiah GUru SD

24

(3) Kegiatan Akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya yaitu

tentang indra pendengar (telinga)

Ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran

siklus I ini sudah mencapai 4167 dengan nilai rata ndash rata 5544 karena nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran IPA di SDN Jango Kabupaten

barito Timur 70 jika mencapai ketuntasan klasikal mencapai 70 Maka

pembelajaran dikatakan belum berhasil oleh sebab itu peneliti dan teman

sejawat perlu untuk melakukan perbaikan pembelajaran perlu untuk

melakukan perbaikan pembelajaran siklus II untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus I

2 SIKLUS II

Kegiatan pembelajaran siklus II ini guru tetap menggunakan tiga

langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal kegiatan inti

dankegiatan akhirKegiatan perbaikan pembelajaran siklus II ini memakan

waktu 60 menit atau 2x jam pembelajaran

(1) Kegiatan awal

(a) Guru memberi salam

(b) Mengkondisikan kelas dengan menyiapkan siswa untuk

siap belajar seperti mempersiapkan alat tulis media atau

alat peraga

(c) Guru mengadakan apersepsi berupa mengulang pelajaran

yang telah lalu Guru meminta siswa menebak bunyi yang

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 27: Karya Ilmiah GUru SD

25

didengarnya dan mengaitkan dengan materi yang akan

dipelajari

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(e) Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan inti

(a) Guru membagi siswa dikelas menjadi 4 kelompok

heterogen tiap kelompok terdiri dari lima orang dan

dibagi berdasarkan jenis kelamin dan peringkat

(b) Setiap anggota kelompok diberi nomor

(c) Guru mengajukan suatu pertanyaan kepada para siswa

dalam bentuk LKK

(d) Siswa berpiir bersama untuk menggambarkan dan

menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban

tersebut

(e) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil

diskusi kelompoknya dengan meminta siswa nomor

tertentu dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya dan siswa dengan nomor yang

sama pada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil

diskusi yang dibacakan

(f) Pemberian kuis secara lisan kepada seluruh kelompok

tentang indra penglihat (mata) Penilaian dilakukan

dengan menghitung skor yang didapatkan ketika

menjawab kuis oleh anggota masing ndash masing kelompok

Penghitungan skor dilakukan secara jelas dan terbuka

didepan kelas Kuis dalam bentuk soal tertulis yang

dikocok dan dijawab secara lisan setiap kelompok

mendapat satu lembar soal yang terdiri dari dua nomor dan

dijawab oleh dalam kelompok Jika dalam kelompok

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 28: Karya Ilmiah GUru SD

26

tidak dapat menjawab dengan benar maka soal dapat

dilempar dan dijawab oleh kelompok lain

(g) Guru mengumumkan hasil skor penilaian dan memberikan

penghargaan berupa piagam penghargaan

(3) Kegiatan akhir

(a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan

(b) Guru mengadakan evaluasi

(c) Guru melakukan refleksi pembelajaran

(d) Guru memberikan tindak lanjut

(e) Guru menyampaikan materi pada pembelajaran berikutnya

yaitu tentang indra pembau (hidung) dan indra peraba

(kulit)

Nilai rata ndash rata yang diperoleh siswa sudah memuaskan semua

sudah mencapai nilai yang diharapkan sudah mencapai 7861 Ini

berarti sudah mencapai target perolehan nilai pada mata pelajaran IPA

Aktivitas siswa juga sudah memuaskan sehingga peneliti dan teman ndash teman

sejawat memutuskan utnuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran siklus

III dan pembelajaran siklus II merupakan penutup dari kegiatan perbaikan

pembelajaran

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 29: Karya Ilmiah GUru SD

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian

iniyaitu meningkatkan keterampilan menemukan kalimat utama melalui

Pendekatan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas IV

SDN 1 Jango Kecamatan Patangkep tutui Kabupaten Barito Timur yang

dilkaukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1 Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui pendekatan kooperatif tipe Numbered Heads Together Hal ini

terlihat dari

a Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria cukup aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang sangat tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

numbered Heads Together

b Presentasi aktivitas siswa dalam kelompok yang diperoleh pada siklus

1 dengan kreteria kurang aktif dan pada siklus 2 mendapatkan kriteria

aktif dengan dengan presentasi yang cukup tinggi Dengan demikian

aktivitas siswa dalam kelompok telah meningkat pada kegiatan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan kooperatif tipe

Numbered Heads Together

2 Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembejaran menggunkan Pendekatan

Kooperatif Tipe Snowball Throwing terjadi peningkatan dan melebihi

standar minimum yang ditentukan terlihat dari ketuntasan individu Pada

siklus 1 ketuntasan klasikal memperoleh nilai presentasi 875 Dengan

demikian hasil belajar siswa telah meningkat dengan menggunakan

Pendekatan Kooperatif tipe Numbered Heads Together

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 30: Karya Ilmiah GUru SD

28

B SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat diajukan peneliti

antara lain

1 Bagi sekolah agar memberikan dukungan penuh kepada guru untuk

menerapkan model pembelajaran salah satunya model NHT dalam

melaksankan proses belajar mengajar agar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam belajar

2 Setiap guru hendaknya dalam melaksanakan proses belajar mengajar

dapat menerapkan model ndash model pembelajaran yang ada salah satunya

model pembelajaran kooperatif NHT dalam proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran serta peningkatan keaktifan siswa baik secara kelompok

maupun individu dalam kegitan proses pembelajaran

3 Bagi peneliti agar menerapkan pemahaman yang telah didapat dari

penelitian untuk melaksanakan pembelajaran IPA yang menarik dan

menyenangkan

4 Kepada siswa hendaknya berusaha meningkatkan pengetahuan

keberanian dan rasa percaya diri baik dalam kelompok atau pada saat

kuis

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka

Page 31: Karya Ilmiah GUru SD

29

DAFTAR PUSTAKA

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006Idi Abdullah (2007) Pengembangan Kurikulum Teori amp PraktekJogjakarta Ar-Ruzz MediaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Menengah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research ) IBRD OAN No 3979 ndash IND

Hasbullah (2009) dasar ndash dasar ilmu PendidikanJakarta Rajawali Pers Sumantri Mulyani

dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didikJakarta Universitas Terbuka

Wardani Igak dkk 2007 Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas TerbukaDzamarah syaiful Basri (2008) Psikologi BelajarJakarta Rineka CiptaAmri Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010) Konstruksi Pengembangan Pembelajaran

Jakarta Prestasi PustakaSuyanto(2009) Menjelajah pembelajaran InovatifSurabaya Masmedia Buana PustakaTaufik Agus dkk2008 Pendidikan Anak di SD Jakarta Universitas TerbukaDinn Wahyudin Supriadi dan Ishak Abdulhak 2007 Pengantar Pendidikan Jkarta

Universitas TerbukaSatori Dzamrsquoan dkk 2007 Profesi Keguruan Jakarta Universitas TerbukaUmaedi Hadiyanto dan Siswantari 2009 Manajemen Berbasis Sekolah Jakarta

Universitas Terbuka