karya ilmiah basema

20
MAKALAH ASKEB IV (PATOLOGI) MASTITIS MAKALAH ASKEB IV (PATOLOGI) MASTITIS Disusun Oleh : Aminatun Zuhroh (2010.0661.053) Ika Apriani (2010.066 1.067) Sari Y. Anggraini (2010.0661.090)

Upload: welly-govana

Post on 04-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Basema

MAKALAH ASKEB IV (PATOLOGI) MASTITIS

MAKALAH ASKEB IV (PATOLOGI)MASTITIS

Disusun Oleh :Aminatun Zuhroh                 (2010.0661.053)

Ika Apriani                                       (2010.0661.067)Sari Y. Anggraini                             (2010.0661.090)

Vipit N. N. Tualeka                (2010.0661.099)

D III KEBIDANAN

Page 2: Karya Ilmiah Basema

FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2012KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan  makalah Askeb 4

“paatologi” untuk memenuhi tugas yang telah di berikan oleh, Ibu Rachmawati Ika

S.,S.ST,M.Kes tentang  Mastitis.

Kami berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat

memahami serta mendapat pengetahuan yang lebih baik, sebagaimana isi yang ada dalam

makalah ini, sehingga dapat diaplikasikan  untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang

kebidanan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka kami

menerima berbagai kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini di waktu mendatang. Dan

mohon maaf  jika sekiranya masih terdapat kesalahan dalam penulisan. Atas perhatian dan

partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Surabaya, 03 Mei 2012

Penulis

Page 3: Karya Ilmiah Basema

BAB IPENDAHULUAN

1.1    Latar BelakangKegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa

masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi. Ada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini,

kegagalan menyusui sering dianggap problem pada anak saja. Masalah menyusui dapat pula

diakibatkan karena keadaan khusus. Selain itu ibu sering mengeluhkan bayinya sering menangis

atau menolak menyusui, dan sebagainya yang sering diartikan ASInya tidak cukup atau tidak

enak. Sehingga sering menyebabkan diambil keputusan untuk menghentikan menyusui. Masalah

pada bayi umumnya berkaitan dengan manajemen laktasi, sehingga bayi sering menjadi

”bingung putting” atau sering menangis, yang sering diinterpretasikan oleh ibu dan keluarga

bahwa ASI tidak tepat untuk bayi.

1.                      Rumusan Masalah1.                   Apa yang dimaksud dengan mastitis ?

2.                   Apa saja tanda gejala mastitis ?

3.                   Bagaimana etiologi mastitis?

4.                   Bagaimana patofisiologi terjadinya mastitis?

5.                   Bagaimana cara pendokumentasian asuhan kebidanan pada mastitis ?

1.                  Tujuan1.    Untuk mengetahui dan memahami definisi dari  mastitis

2.    Untuk mengetahui dan memahami tanda gejala mastitis

3.    Untuk mengetahui dan memahami etiologi dari  mastitis

4.    Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi dari  mastitis

5.    Untuk mengetahui dan memahami pendokumentasian asuhan kebidanan pada mastitis dalam

kehamilan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DefinisiMastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri, pembengkakan

dan kemerahan pada payudara dan sering terjadi pada hari ke-10 dan hari ke-28, biasanya

gejalanya disertai dengan demam dan menggigil. Mastitis paling sering menyerang wanita yang

sedang menyusui, disebut juga dengan masitits laktasi. Namun, terkadang mastitis juga

menyerang perempuan yang sedang tidak menyusui. Pada kebanyakan kasus, mastitis laktasi

Page 4: Karya Ilmiah Basema

menyerang pada tiga bulan pertama setelah melahirkan (postpartum), tetapi dapat juga terjadi

selama menyusui. Tapi seorang ibu masih bisa terus menyusui bayinya saat mastitis.

1.                  Jenis-Jenis MastitisAda 4 jenis mastitis yaitu mastitis puerparalis epidemic, mastitis maninfeksosa, mastitis

subklinis. Mastitis infeksiosa. Ke empat jenis ini muncul dalam kondisi yang juga berbeda.

Diantaranya adalah sebagai berikut :

1.    Mastitis Puerparalis Epidemik

Mastitis puerparalis epidemic ini biasanya timbul bila pertama kali bayi dan ibunya terpajan pada

organisme yang tidak dikenal atau verulen. Masalah ini paling sering terjadi di rumah sakit, dari

infeksi silang atau bekesinambungan strain resisten.

2.    Mastitis Moninfesiosa

Mastitis moninfeksiosa bila ASI tidak keluar dari sebagian atau seluruh payudara, produksi ASI

melambat dan aliran terhenti, namun proses ini membutuhkan waktu beberapa hari dan tidak

akan selesai dalam 2 – 3 minggu. Untuk sementara waktu, akumulasi ASI dapat menyebabkan

respons peradangan

3.    Mastitis Subklinis

Mastitis subklinis telah diuraikan sebuah kondisi yang disebut mastitis subklinis. Dapat disertai

dengan pengeluaran ASI yang tidak adekuat, sehingga produksi ASI sangat berkurang sampai

sampai di bawah 400 ml/hari

4.    Mastitis Infeksiosa

Mastitis infeksiosa terjadi bila siasis ASI tidak sembuh dan proteksi oleh faktor imun dalam ASI

dan oleh respons – respons inflamasi. Secara formal ASI segar bukan merupakan media yang

baik untuk pertumbuhan bakteri. (Bertha, 2002).

1.                 Tanda Gejala MastitisJika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras saat diraba dan

tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti

pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi,

biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang

keras dan nyeri, serta merah.

Tanda-tanda dan gejala mastitis dapat muncul tiba-tiba dan bisa mencakup:

1.    Payudara hangat bila disentuh,

2.    Perasaan sakit,

3.    Pembengkakan payudara,

4.    Nyeri atau rasa panas terus menerus atau saat menyusui,

Page 5: Karya Ilmiah Basema

5.    Kulit kemerahan,

6.    Demam dengan suhu 38,3° C atau lebih.

Mastitis walaupun biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama menyusui, hal ini bisa

terjadi setiap saat selama menyusui. Mastitis cenderung hanya menyerang satu payudara bukan

kedua payudara.

1.                 Etiologi MastitisPada umumnya yang dianggap porte d’entre’e dari kuman penyebab adalah putting susu

yang luka atau lecet dan kuman perkontinuitatum menjalar ke duktus-duktus dan sinus. Sebagian

beasr yang ditemukan pada pembiakan pus ialah stavilokokus aureus. Penyebab mastitis

diantaranya :

1.    Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat

2.    Putting susu lecet akan memudahkan masuknya kuman

3.    BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental engorgement

4.    Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, dan anemi akan mudah terkena infeksi

1.                  PatofisiologiTingkat penykit ini ada dua yakni tingkat awal peradangan dan tingkat abses. Pada

peradangan dalam taraf permulaan penderita hanya merasa nyeri setempat, taraf ini cukup

memberikan support mamae itu dengan kain tiga segi, supaya tidak menggantung dan

memberikan rasa nyeri, dan di samping itu memberi antibiotika. Dalam hal ini antibiotik dapat

dikemukakan bahwa kuman dari abses yang di biakkan dan di periksa resistensinya terhadap

antibiotik,ternyata banyak yang resistensi terhadap penisilin dan stertomisin.

Dari tingkatradang ke abses berlangsung sangat cepat karena oleh radang duktulus-duktulus

menjadi edemetus,air susu yang terbendung akan bercampur dengan nanah. Gejala abses ini

menimbulkan nyeri bertambah heba dipayudara, kulit diatas abses mengkilat dan suhu tinggi(39-

400c).

2.                 Pencegahan MastitisMastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup istirahat dan bisa secara teratur

menyusui bayinya agar payudara tidak menjadi bengkak. Gunakan BH yang sesuai dengan

ukuran payudara. Serta usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara

membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui. Usahakan payudara

tetap kering sehabis menyusui.

Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu tindakan yang sangat

efektif  untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Usahakan untuk selalu menyusui

dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui dapat menyebabkan

Page 6: Karya Ilmiah Basema

terjadinya sumbatan duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui cukup membantu

menciptakan posisi menyusui yang lebih baik.

2.7 Pengobatan mastitisJika disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan yang tepat dengan pemberian antibiotika.

Mintalah pada dokter antibiotika yang baik dan aman untuk ibu sedang menyusui. Selain itu, bila

badan terasa panas, ibu dapat meminum obat penurun panas. Kemudian, untuk bagian payudara

yang terasa keras dan nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air dingin untuk mengurangi

rasa nyeri.

Bila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit. Istirahat yang cukup

amat diperlukan agara kondisi tubuh ibu kembali sehat dan segar. Makan makanan yang bergizi

tinggi sangatlah dianjurkan. Minum banyak air putih juga akan membantu menurunkan demam.

Biasanya rasa demam dan nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga hari dan Anda akan mampu

beraktivitas seperti semula.

Cara mengurangi efek mastitis:

1.    Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan   membantu melawan

infeksi.

2.    Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air dingin

3.    Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara yang sakit sesering dan selama

mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan       menghilang.Lalu, lakukanlah

pemijatan ringan saat menyusui, ini juga akan sangat membantu.

ASUHAN KEBIDANANPADA IBU NY.F DENGAN MASTITIS

Tanggal didata : 16 Oktober 2010

Jam Pengkajian : 16.00 WIB

Tempat : BPS

Page 7: Karya Ilmiah Basema

I.  Pengkajian Data

A. Data Subjektif

I. Anamnesis

1. Biodata

Nama

Umur

Agama

Suku/Bangsa

Pendidikan

Alamat

Pekerjaan

:

:

:

:

:

:

:

Ny.F

24 th

Islam

Rejang

SMA

Desa Teladan

IRT

Nama Suami

Umur

Agama

Suku/Bangsa

Pendidikan

Alamat

Pekerjaan

:

:

:

:

:

:

:

Tn.R

27 th

Islam

Jawa

SMA

Desa Taladan

Swasta

1.                  Alasan kunjungan dan keluhan :

Pada Tanggal 10 oktober 2010 pukul 16.10 WIB di Rumah , Ibu F melahirkan anak pertama

secara spontan, jenis kelamin laki-laki BB 3.800 gram, PB 47 cm, Apgar score 9. Pada Pukul

16.15 WIB , Plasenta Lahir Lengkap, ibu mengatakan badan terasa panas Payudara terasa sakit

jika disentuh,bengkak, dan mengeluarkan asi sedikit.

2.                  Kebidanan

1) Riwayat Mentruasi

Menarche           : 12 tahun

Siklus                 : 28 hari

Lamanya                       : 5 hari

Warnanya           : Merah

Banyaknya         : sedang (2 kali mengganti pembalut/ hari)

Disminore           : Tidak

2) Riwayat Perkawinan

Pernikahan yang ke        : Satu

Umur Menikah               : 22 Tahun

Lama Menikah               : 2 Tahun

3) Riwayat Kehamilan

HPHT : 04 Januari 2010 TP : 07 Oktober 2010

Rumus Naegle ; +7 -3 +1

UK : 40 minggu

Keluhan selama kehamilan

T I : Mual Muntah dan sering BAK T II : tidak ada T III :Lemah dan sering BAKANC

TT 1 : Usia Kehamilan 12 minggu

Page 8: Karya Ilmiah Basema

TT 2 : usia kehamilan 24 minggu Tablet Fe : 98 tab let yang telah ibu minum4) Riwayat Kontrasepsi

Jenis Kontrasepsi : belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

Lama menggunakan : - Tahun

Keluhan : tidak ada

5) Riwayat Kesehatan (Penyakit ibu, maupun keluarga termasuk suami)

Yang di derita ibu:

Menahuno TBC : tidak

o Malaria : tidak

o Hepatitis : tidak

o Penyakit jantung : tidak

o Ginjal : tidak

o Diabetes Melitus : tidak

o Hypertensi : tidak

Menularo TBC : tidak

o Hepatitis : tidak

o Gonore/ GO : tidak

o Sypilis : tidak

o HIV/AIDS : tidak

o Typoid : tidak

Keturunano Jiwa : tidak

o Asthma : tidak

o Gemeli : tidak

o Diabetes Melitus : tidak

o Epilepsi : tidak

Riwayat operasio Jenis Operasi : tidak

o Kapan/tahun : tidak

o Dimana : tidak

o Pengoprasi : tidak

Yang di derita keluarga

Menahuno TBC : tidak

o Malaria : tidak

Page 9: Karya Ilmiah Basema

o Hepatitis : tidak

o Penyakit jantung : tidak

o Ginjal : tidak

o Diabetes Melitus : tidak

o Hypertensi : tidak

Menularo TBC : tidak

o Hepatitis : tidak

o Gonore/ GO : tidak

o Sypilis : tidak

o HIV/AIDS : tidak

o Typoid : tidak

Keturunano Jiwa : tidak

o Asthma : tidak

o Gemeli : tidak

o Diabetes Melitus : tidak

o Epilepsi : tidak

6. Riwayat Psikososial

- Penerimaan terhadap kehamilan sekarang : Menerima

- Hubungan Ibu dengan suami : Harmonis

- Hubungan Ibu dengan keluarga : Harmonis

- Jumlah seluruh anggota yang tingal di rumah : 2 orang

- Pantangan Ibu terhadap makanan : tidak ada

- Kebiasaan makan : teratur

7. Riwayal Sosial cultural

- Riwayat Berobat : ke bidan

- Adat istiadat yang mempengaruhi kehamilan/ persalinan dan nifas : tidak ada

8. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Pola nutrisi

- Pola Makan : 3x /hari

- Pola minum : 10-12 / hari

b. Pola Eliminasi

- Miksi : 5 x/ hari , warna kuning jernih

- Defekasi : 1x/hari, Lembek kekuningan

Istirahat : siang 1 – 2 jam /malam 5-6 jamc. Aktifitas

- Kegiatan RT : Mengerjakan kegiatan rumah tangga

Page 10: Karya Ilmiah Basema

- Olahraga : rutin seminggu 1 x

d. Rekreasi : Dilakukan 2 minggu 1 x

e. Personal Hygiene

- Mandi : 2x/ hari

- Gosok gigi : 2x/hari saat mandi

- Ganti pakaian dalam : 2x/hari sehabis mandi

- Vulva Hygiene :2x/hari saat mandi

9. Riwayat Persalinan Sekarang

- Jenis persalinan : Spontan

- Tanggal dan jam persalinan : 10 Oktober 2010

- Keadaan anak : Hidup

- Jenis kelamin anak : Laki-laki

- Berat badan lahir : 3.800 gram

- Panjang badan : 47 cm

- Ketuban Pecah : pecah sendiri, pukul 15.00

- Episiotomi : tidak dilakukan perineum t

- Lama Persalinan :

Kala I           : 9 jam

Kala II          :1,5 jam

Kala III        : +30menit

Kala IV        : 2 Jam

Total             : 13 Jam

- Jumlah perdarahan :

Kala I : +   50 cc

Kala II : +   50 cc

Kala III :+   200 cc

Kala IV :+   30 cc

Total : 330 cc

- Penyulit atau komplikasi : tidak ada

B. DATA OBJEKTIF

II. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan Umum

- Keadaan umum : Baik TD : 100/60 mmHg

- Kesadaran : Composmetis Pols : 84 x/ menit

- BB sebelum hamil : 48 Kg Temps: 38 °C

- BB Hamil : 56 Kg RR : 20x/menit

Page 11: Karya Ilmiah Basema

- BB post natal : 52 Kg

- TB : 152 Cm

2. Pemeriksaan Khusus

2.1 Inspeksi

KepalaRambut : Bersih, tidak rontok kontribusi merata , warna Hitam

Muka :tidak pucat dan masi terdapat cloasma gravidarum

Mata : Sclera tidak ikterik, konjungtiva palpebra tidak anemid

Hidung : Tidak ada Polip

Mulut : lidah bersih, tidak ada gingivitis,caries dan karang gigi

LeherPelebaran Vena jugularis : tidak ada

Pembengkakan kelenjar tyroid : tidak ada

Pembengkakan kelenjar limfe : tidak ada

DadaKelenjar limfe : terdapat pembesaran dan terasa nyeri

Mammae : kanan dan kiri simetris

Putting susu : kanan dan kiri menonjol

Pengeluaran ASI : pada payudara kanan dan kiri mengeluarkan Sedikit ASI

AbdomenPembesaran : tidak ada

Luka bekas operasi : tidak ada

Genetalia Eksterna : tidak ada pembengkakan / oedema, Varises,dan tidak terdapat penyakit –

penyakit genetalia. Pengeluaran yaitu Lochea serosa Tungkai /Ekstermitas : tidak adanya pembengkakan,varices dan kelainan- kelainan lainnya.2.2 Palpasi

Payudara :Terdapat nyeri tekan

2.3 Perkusi

Reflek Patela Ka/Ki : +/+

2.4 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

a. Darah : - Hb : 11 gr %

: - Golongan Darah : O

b. Urine : - Protein Urine : (-) negative

: - Reduksi : (-)negative

C.  ASESSMENT

Page 12: Karya Ilmiah Basema

1.    Diagnosa :

Ibu P1A0 Post Partum 6 hari dengan Mastitis Moninfesiosa

2.    Masalah

Gangguan rasa nyaman dan cemas

3.    Kebutuhan

1.    Cara mengurangi rasa nyeri sebelum dan sesudah menyusui.

2.    Cara perawatan payudara selama menyusui

3.    Teknik menyusui yang benar

4.    Obat-obatan antipiretik untuk menghilangkan rasa nyeri

5.    Suport dan Dukungan pada ibu.

6.                  Antisipasi terhadap diagnosa atau masalah potensial

Jika mastitis tidak ditangani akan terjadi abses pada payudara

7.                  Identifikasi akan tindakan segera/kolaborasi/rujukan

Untuk sementara ini belum memungkinkan tanda-tanda bahaya jika ditemukan tanda-tanda

bahaya lakukan rujukan

D. INTERVENSITUJUAN / KRETERIA INTERVENSI RASIONALISASI

Tujuan

Dalam 6 hari masa nifas

berjalan normal

KRETERIA

- k/u ibu baik

- tanda-tanda vital dalam batas

normal :

- TD :110/70 mmhg

- N :80 x/menit

- RR : 20 /menit

- Suhu : 36,5 C

- Kontraksi Uterus baik

- TFU Pertengahan Pusat-

simfisis

- Tidak terjadi infeksi

1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang

keadaan ibu saat ini serta Observasi TTV

2.  Jelaskan  Keadaan ibu saat ini

3. Jelaskan dan ajarkan cara mengurangi rasa

nyeri sebelum dan sesudah menyusui.

4. Jelaskan dan ajarkan tentang cara

perawatan payudara selama menyusui

5. Jelaskan dan ajarkan tentang teknik

menyusui yang benar

6. berikan Obat-obatan antipiretik untuk

menghilangkan rasa nyeri

7. Beri Suport/ Dukungan kepada ibu

1. Dengan melakukan observasi TTV , dapat

diketahui k/u ibu

2. Dengan Mengetahui keadaan ibu saat ini, ibu

jadi mengerti dan ibu akan slalu mengontrol

Keadaanya

3. Dengan Mengetahui cara mengurangi rassa

nyeri, ibu menjadi tahu kiat-kiat agar tidak

nyeri saat menyusui

4. Dengan Mengetahui tentang cara perawatan

payudara, diharapkan ibu dapat mengatasi

masalah-masalahnya.

5. Dengan mengetahui tentang cara menyusui

yang benar, ibu merasa lebih nyaman dalam

memberikan ASI

6. Dengan mengetahui tentang Obat-obat

antipiretik untuk menghilangkan rasa nyeri,

diharapkan

7. Dengan Memberi support mental, diharapkan

ibu menjadi semangat dengan masalahnya

Page 13: Karya Ilmiah Basema

E. IMPLEMENTASI

X/MSL HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAFDX Jum’at

8 Oktober 201016.00

1. Mengobservasi TTV

2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini

yaitu:

a. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu mengalami mastitis yaitu

bengkak keras dan nyeri serta merah meradang

b. Mengajarkan pada ibu cara mencegah terjadinya mastitis yaitu

ibu harus menyusui bayinya tanpa jadwal dan cara menyusui

yang benar, melakukan perawatan payudara selam menyusui, ibu

harus menggunakan BH yang menyangga

3. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu cara mengurangi rasa

nyeri sebelum dan sesudah menyusui yaitu dengan cara :

a. Memessase payudara dan ASI di peras dengan tangan sebelum

menyusui

b. Membasahi putting susu dengan ASI agar bayi mudah untuk

menyusui

c. Kompres dingin payudara ibu sebelum menyusui

d. Susukan payudara ibu yang sakit agar ASI lancar dan

menurunkan ketegangan pada payudara

e. Pakai BH yang menyangga, gunakan yang menekan

4. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara

selama menyusui

a. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara

selama menyusui

b. Mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara

selama menyusui

c. Mengobservasi ibu saat melakukan perawatan payudara

5. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu tentang teknik menyusui

yang benar

a. Menjelaskan pada ibu pentingnya cara menyusui yang benar

b. Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang benar

c. Mengobservasi ibu cara menyusui

6. Memberikan obat-obatan antipiretik untuk menghilangkan rasa

nyeri

a.Memberikan obat klokasilin 500 mg 6 jam selama 10 hari

b.Memberi paracetamol 500 mg setiap 3 x sehari7. Memberikan Suport mental kepada ibu

Page 14: Karya Ilmiah Basema

F. EVALUASI

NO Hari / tgl / jam Evaluasi Paraf

Sabtu

22 Desember

2008

17.30

S: Ibu mengatakan :

1. Ibu mengerti keadaanya saat ini

2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan

3. Ibu berjanji akan melakukan semua anjuran yang diberikan

oleh bidan

4. Ibu bisa mempraktekkanperawatan payudara selama

menyusui

5. Ibu bisa mempraktekkanteknik menyusui yang benar

6. Ibu berjanji akan mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan

O : setelah diberikan asuhan oleh bidan, hasil yang didapat

yaitu:

-  payudara kanan dan kiri teraba lunak

-  nyeri mulai berkurang

- payudara kanan dan kiri mengeluarkan asi dengan lancar

A : Tujuan tercapai

P : Intervensi dilanjutkan pada kunjungan Selanjutnya atau

Kunjungan ke III (2 minggu post partum) 8 hari yang akan

datang, yaitu tanggal : 24 Oktober 2010.

BAB IIIPENUTUP

1.                 KESIMPULAN

Page 15: Karya Ilmiah Basema

Mastitis adalah infeksi pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri, pembengkakan dan

kemerahan pada payudara dan sering terjadi pada hari ke-10 dan hari ke-28, biasanya gejalanya

disertai dengan demam dan menggigil. Ada 4 jenis mastitis yaitu mastitis puerparalis epidemic,

mastitis maninfeksosa, mastitis subklinis. Mastitis infeksiosa. Tanda-tanda dan gejala mastitis dapat

muncul tiba-tiba dan bisa mencakup: Payudara hangat bila disentuh, Perasaan sakit, Pembengkakan

payudara, Nyeri atau rasa panas terus menerus atau saat menyusui, Kulit kemerahan, Demam dengan

suhu 38,3° C atau lebih.

Penyebab mastitis diantaranya : Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat, Putting

susu lecet akan memudahkan masuknya kuman, BH yang terlalu ketat, mengakibatkan segmental

engorgement, Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, dan anemi akan mudah terkena infeksi.

2.                 SARANDengan adanya makalah ini kami berharap dapat dipergunakan dengan baik. Apabila ada

kesalahan dari penulisan kami, kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Syafudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: ECG

MamasHealth.com.http://www.mamashealth.com/women/salpingitis.asp.Sindharti, GM.2008.

Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Reproduksi. Malang

Bagian Obstetri dan Ginekologi, 1981. Ginekologi. Bandung:FakultasKedokteran Universitas

Padjajaran Bandung

F Gary Cunningham, dkk.2005. Obstetri Williams edisi 21. ECG:Jakarta Ikatan Bidan

Indonesia,2004,Asuhan Persalinan Nomal,Jakarta Mansjoer, A. dkk., 2001, Kapita selekta

Kedokteran, Jakarta, Media Aesculapius

Page 16: Karya Ilmiah Basema

Soal-soal mastitis

1.        Mastitis menyerang wanita yang menyusui pada bulan :

1.    2 bulan  pertama

2.    3 bulan pertama

3.    4  bulan pertama

4.    5 bulan pertama

5.    6 bulan pertama

1.        Dibawah ini tanda-tanda gejala mastitis kecuali:

1.    Payudara hangat jika disentuh

2.    Rasa sakit dan nyeri terus menerus pada saat menyusui

3.    Payudara membengkak

4.    Asi keluar terus menerus tanpa henti

5.    Kulit kemerahan

1.        Dibawah ini penyebab mastitis, kecuali:

1.    Payudar a bengkak yang tidak disusui secara adekuat

2.    Putting susu yang lecet memudahkan masuknya kuman

Page 17: Karya Ilmiah Basema

3.    BH yang ketat

4.    Ibu kurang gizi

5.    Ukuran payudara yang kecil

6.        Dibawah ini pencegahan mastitis yaitu:

1.    Menggunakan BH yang ketat

2.    Istirahat dan menyusui bayinya

3.    Payudara yang basah

4.    Bayi yang menangis

5.    Ibu sering marah

6.        Mastitis yang bila ASI tidak keluar dari sebagian atau seluruh payudara, produksi ASI melambat dan

aliran terhenti,disebut:

1.    Mastitis puerparalis epidemic

2.    Mastitis subklinis

3.    Mastitis maninfesiosa

4.    Mastitis infeksiosa

5.    Mastitis laktasi

6.        Penyebab dari mastitis yaitu:

1.    Kuman

2.    Virus

3.    Bakteri

4.    Spora

5.    Parasit

6.        Penyembuhan mastitis dengan cara, kecuali:

1.    Memberikan antibiotic

2.    Beri penisilan dan stertomisin

3.    Berikan Asi pada bayi

4.    Istirahat yang cukup

5.    Gizi yang baik

6.        Peradangan pada payudara yang mengakibatkan payudara bengkak dan nyeri merupakan definisi

dari:

1.    Payudara bengkak

2.    Bendungan payudara

3.    Iritasi pada payudara

4.    Mastitis

5.    puting susu lecet

6.        pada mastitis maninfesiosa membutuhkan waktu untuk melambatkan produksi asi dan akhirnya

berhenti:

Page 18: Karya Ilmiah Basema

1.    1-2 minggu

2.    2-3 minggu

3.    4-5 minggu

4.    6-7 minggu

5.    5-6 minggu

6.        Cara mengurangi mastitis kecuali:

1.    Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara yang sakit sesering dan selama mungkin

sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang.

2.    Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan

infeksi.

3.    Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan air dingin

4.    lakukanlah pemijatan ringan saat menyusui, ini juga akan sangat membantu.