karya ilmiah

9
 PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) UNTUK GURU PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) UNTUK GURU Oleh: Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kiranya, kita sependapat bahwa tenaga kependidikan memegang peran dalam mencerdas kan bangsa -- pada sajian ini, guru digunakan sebagai acuan bahasan, namun demikian berbagai kebijakan umumnya juga berlaku bagi pengawas, penilik maupun pamong belajar. Karena itu, berbagai kebijakan kegiatan telah dan akan terus dilakukan untuk meningkatkan: karir, mutu, penghargaan, dan kesejahteraanny a. Harapannya, mereka akan lebih mampu bekerja sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Salah satu kebijakan penting adalah dikaitkannya promosi kenaikan pangkat/jabatan guru dengan prestasi kerja. Prestasi kerja guru tersebut, sesuai dengan tupoksinya, berada dalam bidang kegiatannya: (1) pendidikan, (2) proses pembelajaran, (3) pengembangan profesi dan (4) penunjang proses pembelajaran. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaa n Aparatur Negara nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, s erta Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaa n dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaa n Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk membina karier kepangkatan dan profesionalisme guru. Kebijakan itu di antaranya mewajibkan guru untuk melakukan keempat kegiatan yang menjadi bidang tugasnya, dan hanya bagi mereka yang berhasil melakukan kegiatan dengan baik diberikan angka kredit. Selanjutnya angka kredit itu dipakai sebagai salah satu persyaratan peningkatan karir. Penggunaa n angka kredit sebagai salah satu persyaratan seleksi peningkatan karir, bertujuan memberikan penghargaan secara lebih adil dan l ebih professional terhadap kenaikan pangkat yang merupakan pengakuan profesi, serta kemudian memberikan peningkatan kesejahteraannya. 1.2. Permasalaha n Terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan kebijakan pengumpulan angka kredit, di antaranya adalah : (a) Pengumpulan angka kredit untuk memenuhi persyaratan kenaikan dari golongan IIIa sampai dengan golongan IVa, relatif mudah diperoleh. Hal ini karena, pada jenjang tersebut, angka kredit dikumpulkan hanya dari tiga macam bidang kegiatan guru, yakni ( 1) pendidikan, (2) proses pembelajaran, dan (3) penunjang proses pembelajaran. Sedangkan angka kredit dari bidang pengembangan profesi, belum merupakan persyaratan wajib. Akibat dari longgarnyaproses kenaikan pangkat dari golongan IIIa ke IVa tersebut, tujuan untuk dapat memberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih profesional terhadap peningkatan karir, kurang dapat dicapai secara opti mal. Longgarnya seleksi peningkatan karir menyulitkan untuk membedakan antara mereka yang

Upload: qparamita

Post on 18-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 1/9

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) UNTUK GURU

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

UNTUK GURU

Oleh:Achmad Samsudin, M.Pd.

Jurdik Fisika FPMIPA UPI Bandung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kiranya, kita sependapat bahwa tenaga kependidikan memegang peran dalam mencerdaskan

bangsa -- pada sajian ini, guru digunakan sebagai acuan bahasan, namun demikian berbagai

kebijakan umumnya juga berlaku bagi pengawas, penilik maupun pamong belajar. Karena

itu, berbagai kebijakan kegiatan telah dan akan terus dilakukan untuk meningkatkan: karir,

mutu, penghargaan, dan kesejahteraannya. Harapannya, mereka akan lebih mampu bekerja

sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Salah satu kebijakan penting adalah dikaitkannya promosi kenaikan pangkat/jabatan guru

dengan prestasi kerja. Prestasi kerja guru tersebut, sesuai dengan tupoksinya, berada dalam

bidang kegiatannya: (1) pendidikan, (2) proses pembelajaran, (3) pengembangan profesi dan

(4) penunjang proses pembelajaran.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 84/1993 tentang Jabatan

Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta Keputusan bersama Menteri Pendidikan dankebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk 

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk 

membina karier kepangkatan dan profesionalisme guru.

Kebijakan itu di antaranya mewajibkan guru untuk melakukan keempat kegiatan yang

menjadi bidang tugasnya, dan hanya bagi mereka yang berhasil melakukan kegiatan dengan

baik diberikan angka kredit. Selanjutnya angka kredit itu dipakai sebagai salah satu

persyaratan peningkatan karir.

Penggunaan angka kredit sebagai salah satu persyaratan seleksi peningkatan karir, bertujuan

memberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih professional terhadap kenaikan pangkat

yang merupakan pengakuan profesi, serta kemudian memberikan peningkatan

kesejahteraannya.1.2. Permasalahan

Terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan kebijakan pengumpulan angka kredit,

di antaranya adalah :

(a) Pengumpulan angka kredit untuk memenuhi persyaratan kenaikan dari golongan IIIa

sampai dengan golongan IVa, relatif mudah diperoleh. Hal ini karena, pada jenjang tersebut,

angka kredit dikumpulkan hanya dari tiga macam bidang kegiatan guru, yakni (1) pendidikan,

(2) proses pembelajaran, dan (3) penunjang proses pembelajaran. Sedangkan angka kredit

dari bidang pengembangan profesi, belum merupakan persyaratan wajib.

Akibat dari ―longgarnya‖ proses kenaikan pangkat dari golongan IIIa ke IVa tersebut, tujuan

untuk dapat memberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih profesional terhadap

peningkatan karir, kurang dapat dicapai secara optimal.Longgarnya seleksi peningkatan karir menyulitkan untuk membedakan antara mereka yang

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 2/9

berpretasi dan kurang atau tidak berprestasi. Lama kerja pada jenjang kepangkatan, lebih

memberikan urunan yang siginifikan pada kenaikan pangkat. Kebijakan tersebut seolah-olah

merupakan kebijakan kenaikan pangkat yang mengacu pada lamanya waktu kerja, dan kurang

mampu memberikan evaluasi pada kinerja profesional.

(b) Permasalahan kedua, berbeda dan bahkan bertolak belakang dengan keadaan di atas.

Persyaratan kenaikan dari golongan IVa ke atas relatif sangat sulit. Permasalahannya terjadi,karena untuk kenaikan pangkat golongan IVa ke atas diwajibkan adanya pengumpulan angka

kredit dari unsur Kegiatan Pengembangan Profesi.

Angka kredit kegiatan pengembangan profesi – berdasar aturan yang berlaku saat ini-dapat

dikumpulkan dari kegiatan :

1. menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI),

2. menemukan Teknologi Tepat Guna,

3. membuat alat peraga/bimbingan,

4. menciptakan karya seni dan

5. mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Penulisngnya, karena petunjuk teknis untuk kegiatan nomor 2 sampai dengan nomor 5 belum

terlalu operasional, menjadikan sebagian terbesar guru menggunakan kegiatan penyusunanKarya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai kegiatan pengembangan profesi.

Sementara itu, tidak sedikit guru dan pengawas yang ―merasa‖ kurang mampu melaksanakan

kegiatan pengembangan profesinya (= yang dalam hal ini membuat KTI) sehingga

menjadikan mereka enggan, tidak mau, dan bahkan apatis terhadap pengusulan kenaikan

golongannya. Terlebih lagi dengan adanya fakta bahwa (a) banyaknya KTI yang diajukan

dikembalikan karena salah atau belum dapat dinilai, (b) kenaikan pangkat/golongannya

belum memberikan peningkatkan kesejahteraan yang signifikannya, (c) proses kenaikan

pangkat sebelumnya – dari golongan IIIa ke IVa yang ―relatif lancar‖, menjadikan

―kesulitan‖ memperoleh angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi, sebagai

―hambatan yang merisaukan‖.

BAB II

MACAM-MACAM KTI

2.1. Posisi Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan Pengembangan Profesi

Sebagaimana diutarakan sebelumnya, kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IVa

ke atas, mewajibkan adanya angka kredit dari kegiatan Pengembangan Profesi. Berbeda

dengan anggapan umum yang ada saat ini, menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) BUKAN

merupakan satu-satunya kegiatan pengembangan profesi.

Pengembangan profesi terdiri dari 5 (lima) macam kegiatan, yaitu: (1) menyusun Karya Tulis

Ilmiah (KTI), (2) menemukan Teknologi Tepat Guna, (3) membuat alat peraga/bimbingan,

(4) menciptakan karya seni dan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. Namun,

dengan berbagai alasan, antara lain karena belum jelasnya petunjuk operasional pelaksanaan

dan penilaian dari kegiatan selain menyusun KTI, maka pelaksanaan kegiatan pengembanganprofesi, sebagian terbesar dilakukan melalui KTI.

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 3/9

Diketahui bahwa KTI adalah laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Karena

kegiatan ilmiah itu banyak macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah (KTI) juga beragam

bentuknya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan

lain-lain.

KTI dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu (a) KTI yang merupakan laporan hasil

pengkajian /penelitian, dan (b) KTI berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Keduanya dapatdisajikan dalam bentuk buku, diktat, modul, karya terjemahan, makalah, tulisan di jurnal, atau

berupa artikel yang dimuat di media masa.

KTI juga berbeda bentuk penyajiannya sehubungan dengan berbedanya tujuan penulisan serta

media yang menerbitkannya. Karena berbedanya macam KTI serta bentuk penyajiannya,

berbeda pula penghargaan angka kredit yang diberikan. Meskipun berbeda macam dan

besaran angka kreditnya, semua KTI (sebagai tulisan yang bersifat ilmiah) mempunyai

kesamaan, yaitu:

• hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan

• kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah

• kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah• tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya ilmiah

Salah satu bentuk KTI yang cenderung banyak dilakukan adalah KTI hasil penelitian

perorangan (mandiri) yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan

sekolah dalam bentuk makalah (angka kredit 4).

Niat guru untuk menggunakan laporan penelitian sebagai KTI sangatlah tinggi. Namun, ada

sebagian guru yang masih merasa belum memahami tentang apa dan bagaimana penelitian

pembelajaran itu. Akibatnya, kerja penelitian dirasakan sebagai kegiatan yang sukar,

memerlukan biaya, tenaga dan waktu yang banyak, hal mana tentu tidak sepenuhnya benar.

2.2. Mengapa banyak KTI yang belum memenuhi syarat.

Berdasar pengalaman dalam proses penilaian, terdapat hal-hal sebagai berikut:

(a) Dari KTI yang diajukan, --tidak sedikit — berupa KTI orang lain yang dinyatakan sebagai

karyanya, atau KTI tersebut DIBUATKAN oleh orang lain, yang umumnya diambil (dijiplak)

dari skripsi, tesis atau laporan penelitian. Pernah terjadi di beberapa daerah, di mana sebagian

besar KTI yang diajukan sangat mirip antara yang satu dengan yang lainnya.

(b) Banyak pula KTI yang berisi uraian hal-hal yang terlalu umum. KTI yang tidak berkaitan

dengan permasalahan atau kegiatan nyata yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pengembangan profesinya. Mengapa demikian? Karena KTI semacam itulah yang paling

mudah ditiru, dipakai kembali oleh orang lain dengan cara mengganti nama penulisnya.

Sebagai contoh KTI yang berjudul: (a) Membangun karakter bangsa melalui kegiatan ekstra

kurikuler, (b) Peranan orang tua dalam mendidik anak, (c)Tindakan preventif terhadap

kenakalan remaja, (d) Peranan pendidikan dalam pembangunan, dll. KTI di atas tidak menjelaskan permasalahan spesifik yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab guru.

Jadi, meskipun KTI berada dalam bidang pendidikan tetapi (a) apa manfaat KTI tersebut

dalam upaya peningkatan profesi guru?, (b) bagaimana dapat diketahui bahwa KTI tersebut

adalah karya guru yang bersangkutan?

2.3. Hubungan KTI dengan Kegiatan Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah. Sehingga, laporan hasil penelitian juga merupakan

Karya Tulis Ilmiah. Bahkan, KTI yang merupakan laporan hasil penelitian, merupakan

bagian penting dari macam KTI yang dapat dibuat oleh guru, widyaiswara maupun

pengawas, sebagaimana tampak pada tabel berikut.

Guru Widyaiswara Pengawas

• KTI hasil penelitian• KTI tinjauan/ulasan ilmiah

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 4/9

• Tulisan Ilmiah Populer

• Prasaran disampaikan dalam pertemuan ilmiah

• Buku

• Diktat

• Karya terjemahan • KTI hasil penelitian

• KTI tinjauan/ulasan ilmiah• Tulisan Ilmiah Populer 

• Prasaran disampaikan dalam pertemuan ilmiah

• Buku

• Karya terjemahan 

• Orasi ilmiah sesuai dengan bidang yang diajarkan • KTI hasil penelitian

• KTI tinjauan/ulasan ilmiah

• Tulisan Ilmiah Populer 

• Prasaran disampaikan dalam pertemuan ilmiah 

Sumber: (Suhardjono, 2009)

KTI pada kegiatan pengembangan profesi guru, terdiri dari 7 (tujuh) macam, dengan rinciansebagai berikut:

No Macam KTI Macam Publikasinya Angka

Kredit

1 KTI hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi Berupa buku yang diedarkan

secara nasional 12,5

Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas

6,0

Berupa buku yang tidak diedarkan secara

nasional 6,0

Berupa makalah 4,0

2 KTI yang merupakan tinjuan

atau gagasan sendiri dalam

bidang pendidikan Berupa buku yang diedarkan secara nasional 8,0

Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas

4,0

Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional 7,0

Berupa makalah 3,5

3 KTI yang berupa tulisan ilmiah popular yang disebarkan melalui media masa Berupa

tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada media masa 2,0

4 KTI yang berupa tinjuan, gagasan, atau ulasan ilmiah yang disampaikan sebagai prasaran

dalam pertemuan ilmiah Berupa makalah dari prasaran yang disampaikan pada pertemuan

ilmiah 2,5

5 KTI yang berupa buku pelajaran Berupa buku yang bertaraf nasional 5

Berupa buku yang bertaraf propinsi 36 KTI yang berupa diktat

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 5/9

pelajaran

Berupa diktat yang digunakan di sekolahnya

1

7 KTI yang berupa karya

terjemahan

Berupa karya terjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan2.5

Sumber: (Suhardjono, 2009)

Akhir-akhir ini kegiatan membuat KTI yang berupa laporan hasil penelitian, menunjukan

 jumlah yang semakin meningkat, hal ini karena:

1. Para guru makin memahami bahwa salah satu tujuan kegiatan pengembangan profesi,

adalah dilakukannya kegiatan nyata di kelasnya yang ditujukan untuk meningkatkan mutu

proses dan hasil pembelajarannya. Bagi sebagian besar guru, melakukan kegiatan seperti itu,

sudah sering / biasa dilakukan.

2. Kegiatan tersebut, harus dilaksanakan dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, karena

hanya dengan cara itulah, mereka akan mendapat jawaban yang benar secara keilmuanterhadap apa yang ingin dikajinya.

3. Apabila kegiatan tersebut dilakukan di kelasnya, maka kegiatan tersebut dapat berupa

penelitian eksperimen, atau penelitian tindakan yang semakin layak untuk menjadi prioritas

kegiatan. Kegiatan nyata dalam proses pembelajaran, dapat berupa tindakan untuk menguji

atau menerapkan hal-hal baru dalam praktik pembelajarannya. Saat ini, berbagai inovasi baru

dalam pembelajaran, memerlukan verifikasi maupun penerapan dalam proses pembelajaran.

2.4. Penelitian Pembelajaran yang Dilakukan di Kelas

Berbagai kegiatan pengembangan profesi yang dapat dilakukan guru dengan melibatkan para

siswanya, antara lain adalah dengan melakukan penelitian di kelasnya. Ada dua macam

penelitian yang dapat dilakukan di dalam kelas, yaitu: (a) penelitian eksperimen, dan (b)

penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian eksperimen atau PTK, lebih diharapkan dilakukan

guru dalam upayanya menulis KTI karena:• KTI tersebut merupakan laporan dari kegiatan nyata yang dilakukan para guru di kelasnya

dalam upaya meningkatkan mutu pembelajarannya – (ini tentunya berbeda dengan KTI yang

berupa laporan penelitian korelasi, penelitian diskriptif, ataupun ungkapan gagasan, yang

umumnya tidak memberikan dampak langsung pada proses pembelajaran di kelasnya), dan

• Dengan melakukan kegiatan penelitian tersebut, maka para guru telah melakukan salah satu

tugasnya dalam kegiatan pengembangan profesionnya.

Terdapat beberapa macam penelitian, antara lain penelitian eksperimen yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atauperlakuan. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis dengan ciri

khusus :

(a) adanya variabel bebas yang dimanipulasi,

(b) adanya pengendalian atau pengontrolan terhadap semua variabel lain kecuali variabel

bebas yang dimanipulasi,

(c) adanya pengamatan dan pengukuran terhadap variabel terikat sebagai akibat dari tindakan

manipulasi variabel bebas.

Di samping kedua macam penelitian tersebut, ada pula yang dinamakan penelitian tindakan

(action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas. PTK harustertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 6/9

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam

kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah, tetapi

sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan

yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam

pengembangan profesionalnya.

Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalampeningkatan mutu pembelajaran di kelas, yang dialami langsung dalam interaksi antara guru

dengan siswa yang sedang belajar.

2.5. Macam-macam KTI yang Popular

Macam-macam KTI yang sering dibuat dan dipublikasikan oleh guru meliputi:

2.5.1. Makalah

2.5.1.1. Pengertian Makalah

Makalah adalah karya tulis ilmiah ihwal topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup

suatu pembelajaran (UPI, 2008). Zulmasri (2008) mengatakan bahwa makalah adalah tulisan

semi ilmiah yang bentuk dan struktur serta substansinya sederhana dan tidak lengkap.

Makalah yang diterbitkan di media cetak biasanya disebut artikel. Makalah juga dapat

berfungsi sebagai syarat penentu untuk menyelesaikan suatu perkuliahan bagi mahasiswa.Berdasar definsi pada Kepmendidbud No. 025/0/1995 (Suhardjono, 2009), makalah hasil

penelitian adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok orang yang

membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian. Dengan demikian, KTI ini

merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan penelitian yang telah dilakukan.

2.5.1.2. Karakteristik Makalah

Makalah memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Merupakan hasil kajian pustaka dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan

yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu pembelajaran.

2. Mengilustrasikan pemahaman penulis (guru) tentang permasalahan teoretis yang dikaji

atau kemampuan guru dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang

berhubungan dengan pembelajaran.

3. Menunjukkan kemampuan pemahaman guru terhadap isi dari berbagai sumber yang

digunakan.

4. Mendemonstrasikan kemampuan guru meramu berbagai sumber informasi dalam satu

kesatuan sintesis yang utuh.

2.5.1.3. Jenis Makalah

Ada dua jenis makalah yang biasa berlaku di lingkungan pendidikan, yaitu makalah biasa

(common paper) dan makalah posisi (position paper). Makalah biasanya dibuat untuk 

menunjukkan pemahaman penulis terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini

secara deskriptif, penulis (guru) mengemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang

masalah yang dikaji. Makalah juga memberikan pendapat baik berupa kritik maupun saranmengenai aliran atau pendapat yang dikemukakan. Dalam makalah ini guru tidak perlu

memihak satu aliran atau pendapat tertentu dan berargumen untuk mempertahankan pendapat

tersebut.

Dalam makalah posisi, guru menunjukkan posisi teoritiknya dalam suatu kajian. Guru

dituntut tidak hanya menunjukkan penguasaan terhadap suatu teori atau pandangan tertentu

saja tetapi juga harus menunjukkan di posisi mana dia berdiri disertai dengan alasan yang

didukung oleh teori dan atau harus memepelajari berbagai sumber tentang aliran dan

pendapat tertentu, dari sudut pandangan yang berbeda-beda dan bahkan penulis dapat

memihak pada salah satu aliran atau pendapat yang ada. Dengan demikian, untuk membuat

makalah posisi, penulis dituntut memiliki kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi yang

baik.2.5.1.4. Sistematika Makalah

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 7/9

Makalah biasa dan makalah posisi, masing-masing terdiri atas pendahuluan, isi, dan

kesimpulan.

Pendahuluan. Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas yang meliputi: latar

belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian.

Isi. Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban

terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi oleh data pendukung serta argumen-argumen yang berlandaskan pandangan pakar dan teori yang relevan. Bagian ini boleh saja

terdiri atas lebih dari satu bagian.

Kesimpulan. Bagian ini merupakan kesimpulan dan bukan ringkasan isi. Kesimpulan adalah

makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuatnya pada bagian

isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis mekalah harus mengacu kembali ke

permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.

2.5.2. Artikel Ilmiah

2.5.2.1. Pengertian Artikel

Artikel atau artikel ilmiah adalah suatu karya tulis ilmiah yang dapat berupa hasil laporan

suatu penelitian maupun gagasan yang biasanya dimuat dalam suatu jurnal ilmiah sesuai

dengan kaidah dan sistematika masing-masing jurnal yang bersangkutan.2.5.2.2. Karakteristik Artikel

Artikel ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Merupakan laporan hasil penelitian yang dilakukan peneliti (guru) terutana yang berkaitan

dengan PTK untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau kegiatan seminar yang sesuai dengan

cakupan permasalahan dalam suatu pembelajaran.

2. Merupakan suatu hasil gagasan pemikiran yang dilakukan oleh peneliti (guru) yang sesuai

dengan cakupan permasalahan dalam suatu pembelajaran untuk diterbitkan dalam jurnal

ilmiah atau kegiatan seminar.

2.5.2.3. Jenis Artikel

Ada dua jenis artikel yang biasa berlaku di lingkungan pendidikan, yaitu artikel hasil

penelitian dan artikel suatu gagasan ilmiah. Artikel biasanya dibuat untuk melaporkan hasil

penelitian atau gagasan ilmiah yang sudah dibuat oleh guru (peneliti)dan akan diajukan

(ditampilkan) dalam jurnal ilmiah atau seminar ilmiah. Dalam artikel hasil penelitian, penulis

(guru) mengemukakan berbagai hasil penelitian tentang suatu permasalahan atau tema yang

diteliti. Bisanya hasil penelitian yang dilakukan oleh guru menggunakan metode PTK

(Penelitian Tindakan Kelas). Sedangkan artikel berupa gagasan ilmiah merupakan hasil

pemikiran penulis (guru) dalam memberikan suatu solusi atau pemecahan terhadap

permasalah ilmiah yang berkaitan dengan bidangnya untuk dipublikasikan dalam jurnal atau

seminar ilmiah.

2.5.2.4. Sitematika Artikel

Penulisan Judul dan Naskah, sebagai berikut :1. Judul ditik dengan huruf capital di tengah atas halaman dan dicetak tebal (bold).

2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris sesuai kaidah masing-masing bahasa

yang digunakan.

3. Naskah harus selalu dilengkapi dengan Sari (dalam bahasa Indonesia) dan Abstract (dalam

bahasa Inggris).

4. Kata-kata bahasa asing yang tidak dapat dialihbahasakan/disadur dicantumkan dalam

bentuk asli dan ditulis dengan huruf miring (italic font).

Format Umum Penulisan Artikel

Seluruh bagian dari naskah termasuk Sari, Abstract, Judul, table, gambar, catatan kaki tabel,

keterangan gambar dan daftar acuan diketik satu spasi pada electronic file dan dicetak dalam

kertas HVS; menggunakan huruf Arial berukuran 11 (sebelas). Setiap lembar tulisan dalamnaskah diberi nomor halaman dengan jumlah maksimum 15 halaman termasuk tabel dan

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 8/9

gambar (Buletin Sumber Daya Geologi, 2008). Susunan naskah dibuat sebagai berikut :

Judul (Title)

Pada halaman judul makalah/karya tulis dicantumkan nama setiap penulis dengan jumlah

penulis maksimum 5 (lima) orang, nama dan alamat Instansi bagi masing-masing penulis;

disarankan dibuat catatan kaki yang berisi nomor telepon, faxcimile serta e-mail.

Sari/AbstractBerisi ringkasan pokok bahasan lengkap dari keseluruhan isi naskah tanpa harus memberikan

keterangan terlalu rinci dari setiap bab, dengan jumlah maksimum 250 kata. Sari

dicantumkan terlebih dahulu apabila naskah berbahasa Indonesia, sementara Abstract

tercantum di bawah Sari; dan berlaku sebaliknya apabila naskah ditulis dalam bahasa Inggris.

Disarankan disertai kata kunci/keyword yang ditulis di bawah Sari/Abstract, terdiri dari 4

(empat) hingga 6 (enam) kata. Abstract atau sari yang ditulis di bawah sari atau abstract

menggunakan italic font.

Pendahuluan (Introduction)

Bab ini dapat berisi latar belakang, maksud dan tujuan penyelidikan/penelitian,

permasalahan, metodologi, lokasi dan kesampaian daerah serta materi yang diselidiki/diteliti

dengan bab dan subbab tidak perlu menggunakan nomor. Bab berisi pernyataan yangmencukupi sehingga pembaca dapat memahami dan mengevaluasi hasil

penyelidikan/penelitian yang berkaitan dengan topik makalah/karya tulis.

Hasil dan Analisis (Results and Analysis).

Berisi hasil-hasil penyelidikan/penelitian yang disajikan dengan tulisan, tabel, grafik, gambar

maupun foto; diberi nomor secara berurutan. Hindari penggunaan grafik secara berlebihan

apabila dapat disajikan dengan tulisan secara singkat. Pencantuman foto atau gambar tidak 

berlebihan dan hanya mewakili hasil penemuan. Semua tabel, grafik gambar dan foto yang

disajikan harus diacu dalam tulisan dengan keterangan yang jelas dan dapat dibaca. Font

huruf/angka untuk keterangan tabel, gambar dan foto berukuran minimum 6 (enam) point.

Pembahasan atau Diskusi (Discussion)

Berisi tentang interpretasi terhadap hasil penyelidikan/penelitian dan pembahasan yang

terkait dengan hasil-hasil yang pernah dilaporkan.

Kesimpulan dan Saran (Conclusions and Recommendation)

Berisi kesimpulan dan saran dari isi yang dikandung dalam makalah/karya tulis.

Ucapan Terima Kasih (Acknowledgements)

Dapat digunakan untuk menyebutkan sumber dana penyeldikan/penelitian dan untuk 

pernyataan penghargaan kepada institusi atau orang yang membantu dalam pelaksanaan

penyelidikan/penelitian dan penulisan makalah/karya tulis.

Acuan (References)

Acuan ditulis dengan menggunakan sistem nama tahun (Harvard), nama penulis/pengarang

yang tercantum didahului oleh nama akhir (surename), disusun menurut abjad dan judulmakalah/karya tulis ditulis dengan huruf miring (italic font).

Beberapa contoh penulisan sumber acuan (Buletin Sumber Daya Geologi, 2008):

Jurnal

Harvey, R.D. dan Dillon, J.W., 1985. Maceral distribution in Illinois cals and their

palaeoenvironmental implication. International Journal of Coal Geology, 5, h.141-165.

Buku

Petters, W.C., 1987. Exploration and Mining Geology. John Willey & Sons, New York, 685

h.

Bab dalam Buku

Chen, C.H., 1970. Geology and geothermal power potential of the Tatun volcanic region. Di

dalam : Barnes, H.L. (ed.), 1979. Geochemistry of hydrothermal ore deposits, 2nd edition,John Wiley and Sons, New York, h.632-683.

5/16/2018 Karya Ilmiah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-55ab50e9f2deb 9/9

Prosiding

Suwarna, N. dan Suminto, 1999. Sedimentology and Hydrocarbon Potential of the Permian

Mengkarang Formation, Southern Sumatera. Proceedings Southeast Asian Coal Geology,

Bandung.

Skripsi/Tesis/Disertasi

DAM, M.A.C., 1994. The Late Quarternary evolution of The Bandung Basin, West Java,Indonesia.

Ph.D Thesis at Dept. of Quarternary Geology Faculty of Earth Science Vrije Universitet

Amsterdam, h.1-12.

Informasi dari Internet