karil ips
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KERJA KELOMPOK PADA MATERI
SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI KALIMULYO 01 JAKENAN
ANIK SETYARINI NIM : 821956989
Email : [email protected]
ABSTRAK
Bidang studi IPS adalah perpaduan pengetahuan sosial yang mengartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah. Karena kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran IPS dengan materi sumber daya alam maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tiga siklus pembelajaran. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalimulyo 01 pada siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi sumber daya alam dengan menggunakan metode kerja kelompok. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kerja kelompok, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari data yang dikumpulkan pada kegiatan pembelajaran siklus I, dari 15 siswa hanya 11 siswa yang memperoleh nilai ≥KKM dengan nilai rata-rata kelas 73. Hasil belajar siswa meningkat pada siklus II, sebanyak 12 siswa dari 15 siswa yang sudah mencapai nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 83. Persentase ketuntasan siswa meningkat dari 73% menjadi 80% pada siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam.
Kata kunci: Hasil belajar, Metode kerja kelompok, Sumber daya alam kelas IV SD Negeri Kalimulyo 01
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembelajaran sangat di pengaruhi oleh pemahaman
guru terhadap hakikat belajar. Salah satu faktor keberhasilan dalam
pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Peran guru dalam kegiatan
pembelajaran sebagai fasilitator, seorang guru harus mampu menciptakan
situasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan.
Dari uraian diatas, Penulis melakukan evaluasi dan penilaian pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV SD Negeri
Kalimulyo 01 tentang sumber daya alam. Hasil evaluasi menunjukkan dari 1
15 siswa hanya 11 siswa yang mendapat nilai >KKM, sedangkan sisanya 4
siswa mendapat nilai ≤ KKM. Jadi siswa yang belum menguasai materi
pelajaran sebanyak 27 %.
Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih banyaknya siswa
yang belum mampu menguasai materi dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan, maka penulis mengadakan perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa yang maksimal.
Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan melalui "Penelitian Tindakan Kelas"
(PTK). Menurut Raka Joni, Kardiawarman, & Hadisubroto (Wardhani :
2008) tujuan PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran dengan
sasaran akhir belajar siswa.
Berdasarkan hasil refleksi dan pengamatan yang dilakukan, masih
rendahnya hasil belajar dikarenakan metode yang digunakan tidak
memotivasi siswa. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS tentang sumber daya alam dengan
menggunakan metode kerja kelompok. Menurut Hamalik (2001) cara
menggerakkan motivasi belajar siswa salah satunya dengan kerja
kelompok. Dengan kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam
belajar, setiap anggota kelompok mempertahankan nama baik kelompok
menjadi pendorong yang kuat dalam kegiatan belajar.
1. Identifikasi Masalah
Ada beberapa faktor yang penyebab rendahnya pemahaman dan
hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru adalah
sebagi berikut:
1. Metode mengajar yang digunakan tidak memotivasi siswa
2. Guru menjelaskan materi terlalu cepat dan monoton
3. Alat peraga kurang memadai.
4. Masih banyak siswa yang pasif karena guru kurang melibatkan siswa
dalam pembelajaran.
5. Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok
2
2. Analisis Masalah
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi melalui diskusi dengan
teman sejawat dan supervisor muncullah beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
a. Apakah penjelasan guru bersifat terlalu cepat dan monoton
b. Apakah saat menjelaskan materi, guru tidak menggunakan alat bantu?
c. Apakah tidak ada bimbingan guru dalam diskusi?
Dengan analisis tersebut diharapkan penulis mampu mengatasi dan
memperbaiki kinerja dan memberikan yang terbaik pada siswa.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah dapat
dikemukakan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :
a. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya membuat suasana yang
menarik.
b. Dalam memberikan penjelasan sebaiknya menggunakan metode yang
sesuai dengan indikator.
c. Guru memanfaatkan media gambar yang sesuai dengan materi sumber
daya alam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah yang menjadi
fokus perbaikan dan penelitian adalah :
“Apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil
belajar siswa tentang sumber daya alam pada mata pelajaran IPS kelas IV
SD Negeri Kalimulyo 01?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa tentang materi
sumber daya alam melalui perbaikan dan Penelitian Tindakan Kelas adalah :
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat
meningkatkan aktivitas siswa.
2. Sebagai Laporan Pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas yang merupakan
langkah perbaikan pembelajaran IPS pada Materi Sumber Daya Alam.
3
3. Meningkatkan kemampuan mengajar guru lebih profesional sehingga
mampu menerapkan kaidah PTK dalam meningkatkan pembelajaran
sehari-hari.
4. memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
pada Program S1 PGSD UT.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa
b. Siswa termotivasi untuk lebih aktif belajar.
c. Pelajaran IPS akan menjadi pelajaran yang menyenangkan
2. Bagi Guru
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Guru dapat berkembang secara profesional.
c. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sendiri.
3. Bagi Sekolah
a. Kualitas pendidikan di sekolah meningkat
b. Strategi pembelajaran yang dihasilkan dapat disebarluaskan kepada
sekolah lain.
Kajian Pustaka
A. Hakikat dan Karakteristik Bidang Studi IPS
1. Hakikat IPS
Secara sederhana IPS ada yang mengartikan sebagai studi tentang
manusia yang dipelajari oleh anak didik di tingkat sekolah dasar dan
menengah. Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi,
dan strategi baru studi social, (NCSS, 1994:3) menggariskan hal-hal
sebagai berikut:
a. Program studi sosial mempunyai tujuan pokok membangun warga
Negara yang kompeten, yaitu pengetahuan ketrampilan dan sikap yang
dibutuhkan anak didik agar mampu berperan serta dalam kehidupan
yang demokratis (NCSS,1994:3).
b. Program studi sosial dalam dunia pendidikan persekolahan, mulai dari
pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan pendidikan menegah,
4
ditandai oleh keterpaduan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
didalam dan antar disiplin (NCSS,1994: 3).
c. Program pengetahuan dari studi social mencerminkan perubahan alami
dari pengetahuan, membantu pengembangan beragam pendekatan
yang baru dan integrasi untuk memecahkan isu penting bagi manusia
( NCSS, 1994).
2. Karakteristik Bidang Studi IPS
Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang terjadi
secara terus menerus. Proses perubahan yang dimaksud adalah berbagai
aspek perubahan yang berkaitan erat langsung atau tak langsung dengan
pemikiran sikap, dan tindakan manusia dalam lingkup global memberi
konteks terhadap pemikiran, sikap, dan tindakan manusia.
Kajian Pendidikan IPS merupakan suatu sistem pengetahuan
kerangka konseptual sistemik atau integrated knowledge system, seperti
digagaskan oleh Hartoonian (1992) atau synthetic discipline menurut
Somantri (1998), multidimensional menurut Cogan (1998).
3. Pembelajaran IPS di SD
Dalam bukunya Sardjiyo, Sugandi dan Ischak (2009)
mengemukakan bahwa IPS adalah bidang studi yang mempelajari,
menelaah menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan
meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Tujuan
kurikuler pendidikan IPS di SD secara keseluruhan adalah sebagai
berikut;
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna
dalam kehidupannya kelak di masyarakat.
b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial.
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi
dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif
dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan teknologi.
5
Dalam kegiatan pembelajaran IPS, siswa dapat dibawa langsung
ke dalam lingkungan alam dan masyarakat untuk mengetahui makna serta
manfaat mata pelajaran IPS secara nyata. Pada ruang lingkup IPS SD
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Manusia, tempat dan lingkungannya.
Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
Sistem sosial dan budaya.
Prilaku ekonomi dan kesejahteraan
Adapun manfaat mempelajari IPS adalah :
1. Pengalaman langsung dengan memanfaatkan lingkungan alam
sekitar sebagai sumber belajar.
2. Kemampuan identifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif
pemecahan masalah.
3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat.
4. Kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan sosial.
B. Metode kerja kelompok
Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara
yang teratur dan berfikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu
pengetahuan. Joni (Anitah dkk.: 2009) mengemukakan bahwa metode adalah
berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencpai
tujuan tertentu.
Menurut Natawijaya (Mikarsa, Taufik dan Prianto : 2009) cara yang
paling strategis membimbing siswa di SD adalah melalui bimbingan
kelompok. Kelebihan srategi kelompok dibandingkan strategi individual
(perorangan) antara lain adalah lebih efisien dan lebih sesuai dengan
karakteristik perkembangan anak SD.
Menurut Sardjiyo, Sugandi dan Ischak (2009) metode kerja kelompok
adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang membagi siswa didalam satu
kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Metode
kerja kelompok dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1. Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.
2. Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa.
3. Mengatasi adanya perbedaan minat belajar siswa.
4. Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.
6
Kelebihan metode kerja kelompok yaitu dapat memupuk rasa kerja
sama, tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat, dan timbul persaingan
yang sehat. Sedangkan kelemahan dari metode kerja kelompok yaitu adanya
sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya yang lemah merasa
rendah diri atau tergantung kepada orang lain, dan orang yang kurang cakap
akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi oleh seseorang.
C. Hasil belajar
Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-
Gredler (Winataputra dkk. : 2007) yang menyatakan bahwa belajar adalah
proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes).
Dalam bukunya, Tjokrodikaryo dan Soetjipto (1974-1975)
mengemukakan bahwa evaluasi hasil belajar IPS bertalian dengan tujuan yang
ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan IPS kita harus memperhatikan aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Hasil belajar merupakan pengetahuan dan pengertian
2. Hasil belajar dalam bentuk sikap dan kelakuan sebagai warga negara yang
baik
3. Hasil belajar dalam bentuk kemampuan untuk menggunakan metode
ilmiah dan pemecahan masalah-masalah sosial
4. Hasil belajar dalam bentuk keterampilan dalam menggunakan alat-alat IPS
seperti peta, grafik, tabel dan sebagainya
Dalam bukunya, Anitah (2009) mengemukakan keberhasilan belajar
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Faktor dari dalam diri siswa sendiri (intern), diantaranya adalah
kecakapan, minat, bakat, motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan
fisik, serta kebiasaan siswa.
2. Faktor dari luar diri siswa (ekstern), diantaranya adalah lingkungan fisik,
lingkungan non fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga,
program dan disiplin sekolah, program dan sikap guru, pelaksanaan
pembelajaran, dan teman sekolah.
7
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD
Negeri Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 15 siswa yang bertempat di SD Negeri
Kalimulyo 01 Jakenan Pati dan dilaksanakan dalam dua siklus dengan
jadwal sebagai berikut:
a. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 September 2013
b. Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 September 2013
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam dua siklus pada mata
pelajaran IPS terhadap materi Sumber Daya Alam. Kedua siklus tersebut
meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan
data/instrument, dan refleksi. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Rencana
Pada tahap perencanaan pada sikus I, guru melakukan langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut :
1) Menyiapkan, menyusun, dan menyempurnakan rencana perbaikan
pembelajaran berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada
pembelajaran dengan materi sumber daya alam.
2) Menyiapkan sistematika laporan siklus I.
3) Mempersiapkan alat peraga berupa gambar/poster bentuk-bentuk
kegiatan ekonomi untuk menjelaskan materi pembelajaran.
4) Menyusun LKS yang sesuai dengan pendekatan belajar tentang
sumber daya alam..
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, guru
menyampaikan materi pelajaran dengan langkah-langkah :
1) Pada kegiatan awal, guru memberikan salam dan mengkondisikan
siswa untuk siap mengikuti pelajaran.
8
2) Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali
pengetahuan siswa.
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Menjelaskan materi pokok pembelajaran
5) Meminta beberapa siswa untuk menunjukkan sumber daya alam
pada gambar yang ada di papan tulis.
6) Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat daftar bentuk-
bentuk kegiatan ekonomi di daerah setempat.
7) Memberikan LKS untuk dikerjakan siswa secara individu.
8) Meminta siswa untuk bertanya hal-hal yang belum jelas.
9) Menyimpulkan hasil pembelajaran dan menuliskannya dipapan
tulis.
10) Pada kegiatan akhir, memberikan tes dengan lembar soal untuk
dikerjakan siswa secara individu.
11) Memberikan pekerjaan rumah dan menutup pelajaran.
c. Pengamatan
Guru melakukan pengamatan pada siklus I dengan kegiatan sebagai
berikut :
1) Mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
2) Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
3) Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah diamati ternyata hasil
belajar pada siklus I belum sesuai dengan yang diharapkan.
d. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanan, dan
pengamatan, guru melakukan diskusi dengan teman sejawat dan
supervisor. Perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I telah
mengalami sedikit peningkatan, tetapi hasil belajar siswa belum
maksimal, untuk itu perlu mengadakan perbaikan pembelajaran siklus
II.
9
2. Siklus II
a. Rencana
Pada tahap perencanaan pada sikus II, guru melakukan langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut :
1) Menyiapkan, menyusun dan menyempurnakan rencana perbaikan
pembelajaran berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada
pembelajaran siklus II.
2) Menyiapkan sistematika laporan siklus II
3) Metode pembelajaran ditambah dengan metode kerja kelompok
4) Menyusun LKS yang sesuai dengan pendekatan belajar yang
dimaksud.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, guru
menyampaikan materi pelajaran dengan langkah-langkah :
1) Pada kegiatan awal, guru memberikan salam dan mengkondisikan
siswa untuk siap mengikuti pelajaran.
2) Memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali
pengetahuan siswa.
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Menjelaskan materi pokok pembelajaran
5) Meminta beberapa siswa maju untuk menunjukkan kegiatan
ekonomi yang ada dilingkungannya pada gambar yang ada di
papan tulis.
6) Membagi siswa menjadi 5 kelompok untuk melakukan kerja
kelompok membahas tentang sumber daya alam di lingkugan
sekitar dengan format tabel yang telah dibagikan guru.
7) Memberikan LKS yang dikerjakan siswa secara berkelompok.
8) Meminta siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
secara bergantian dan membahasnya bersama guru.
9) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum jelas tentang materi yang disampaikan.
10) Menyimpulkan hasil pembelajaran dan menuliskannya dipapan
tulis.
10
11) Pada kegiatan akhir, memberikan tes dengan lembar soal untuk
dikerjakan siswa secara individu.
12) Memberikan pekerjaan rumah dan menutup pelajaran
c. Pengamatan
Guru melakukan pengamatan pada siklus II dengan kegiatan sebagai
berikut :
1) Mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
2) Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
3) Meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk mengamati
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
d. Refleksi
Setelah kegiatan perencanaan, pelaksanan, dan pengamatan, guru
melakukan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor. Perbaikan
pembelajaran yang dilakukan pada siklus II telah mendapatkan hasil
yang baik dan memuaskan.
C. Teknik Analisis Data
1. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang diambil bersumber dari siswa kelas IV
SD Negeri Kalimulyo 01.
b. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Hasil belajar siswa berupa hasil tes formatif siswa
3. Jurnal guru
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam rangka menganalisis data yang didapat
dilakukan dengan:
a. Data hasil belajar siswa diambil dari tes formatif siswa
b. Data pada saat pelaksanaan tindakan kelas yang diambil dengan
menggunakan lembar observasi
c. Data tentang refleksi dari hasil pengamatan, hasil evaluasi, dan diskusi
antar peneliti dan teman sejawat.
11
Hasil Dan Pembahasan
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Deskripsi Pembelajaran Siklus I
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I pada mata
pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Kalimulyo 01 Kec. Jakenan Kab. Pati
Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan materi “Sumber Daya Alam”.
Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 17 September
2013. Dibantu supervisor 2 yang bertindak sebagai observer, peneliti
melaksanakan sesuai dengan rencana, skenario pembelajaran berlangsung
dengan baik. Untuk memperoleh hasil dalam tindakan perbaikan
pembelajaran ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrument
penelitian.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan
jadwal pelaksanaan dan berpedoman pada rencana perbaikan
pembelajaran siklus I.
c. Pengamatan
Berikut ini Penulis menyajikan data yang diperoleh selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tertuang pada table berikut:
Tabel. 4.1
Nilai Formatif Siklus I
No. NAMA KKM NILAIKETUNTASAN
TUNTAS BELUM
1 Agista Nila Anastasya 73 80 √
2 Ahmad Bayu Suseno 73 90 √
3 Alan Tri Agustian 73 70 √
4 Argha SatryaP 73 90 √
5 Aulia Putri Cahyani 73 80 √
6 Dinda Ayu Rizki 73 70 √
7 Doni Bagas Saputro 73 90 √
8 Eryc Alamzah 73 80 √
9 Falensya Imam F 73 80 √
12
10 Febriana Dwi C 73 90 √
11 Intan Nur Khayati 73 80 √
12 Kayla Dwi Agustina 73 70 √
13 Muh. Arif Setiawan 73 90 √
14 Muh. Wahyu Fadhil A 73 80 √
15 Novita Dwi Lestari 73 70 √
Jumlah 1.095 1.210 11 4
NIlai Rata-rata 73 81
Persentase 73% 27%
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 70
Pada tabel di atas menunjukkan ada 11 siswa yang mendapat nilai di atas
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan ada 4 siswa yang mendapat
nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan demikian
tingkat ketuntasan belajar mencapai 73% dan belum tuntas mencapai 27%.
Jika diperinci hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I seperti pada
tabel.4.2 sebagai berikut:
Tabel. 4.2
Analisis Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I
No. Rentang Nilai Jumlah Siswa
1 31-40 0
2 41-50 0
3 51-60 0
4 61-70 4
5 71-880 6
6 81-90 5
7 91-100 0
Jumlah 15
Dari tabel 4..2 terlihat menunjukkan hasil evaluasi perbaikan
pembelajaran siklus I, bahwa dari 15 siswa yang mendapat nilai 41 sampai
50 sebanyak 0 siswa, nilai 51 sampai 60 sebanyak 0 siswa, nilai 61 sampai
70 sebanyak 4 siswa, nilai 71 sampai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 81 sampai
90 sebanyak 5 siswa, nilai 91 sampai 100 sebanyak 0 siswa.
13
d. Refleksi
Setelah mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan
menganalisa hasil observasi dan nilai formati, Penulis mengadakan
refleksi diri. Adapun hasil dari refleksi adalah:
1) Kelebihan dalam siklus I yaitu:
a. Rencana pembelajaran sudah tersusun dengan langkah-langkah
yang jelas dan lengkap.
b. Sudah menggunakan media pembelajaran berupa gambar untuk
menyampaikan pelajaran.
2) Kekurangan pada siklus I adalah:
a. Siswa kurang memperhatikan dan memahami materi
pembelajaran.
b. Dengan menggunakan media gambar, siswa senang sehingga
tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak memperhatikan
tugasnya.
2. Deskripsi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 24 September 2013 dengan obyek siswa kelas IV semester ganjil
SD Negeri Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan kabupaten Pati. Dibantu
supervisor 2 yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan
sesuai dengan rencana skenario pembelajaran berlangsung dengan baik.
Pada akhir pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk
mengetahui tingkat keberhasilan.
Untuk memperoleh hasil dalam tindakan perbaikan pembelajaran
ini Penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran instrumen penelitian.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan
jadwal pelaksanaan dan berpedoman pada rencana perbaikan
pembelajaran II.
c. Pengamatan/Pengumpulan Data
14
Penulis menyajikan data yang diperoleh selama melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang tertuang pada table berikut ini:
Tabel. 4.3
Nilai Formatif Siklus II
No. NAMA KKM NILAIKETUNTASAN
TUNTAS BELUM
1 Agista Nila Anastasya 73 80 √
2 Ahmad Bayu Suseno 73 100 √
3 Alan Tri Agustian 73 60 √
4 Argha SatryaP 73 100 √
5 Aulia Putri Cahyani 73 80 √
6 Dinda Ayu Rizki 73 80 √
7 Doni Bagas Saputro 73 100 √
8 Eryc Alamzah 73 100 √
9 Falensya Imam F 73 60 √
10 Febriana Dwi C 73 100 √
11 Intan Nur Khayati 73 40 √
12 Kayla Dwi Agustina 73 80 √
13 Muh. Arif Setiawan 73 100 √
14 Muh. Wahyu Fadhil A 73 80 √
15 Novita Dwi Lestari 73 80 √
Jumlah 1.095 1.240 12 3
Nilai Rata-rata 73 83
Persentase 80% 20%
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 40
Pada table di atas menunjukkan ada 12 siswa yang mendapat nilai di
atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan ada 3 siswa yang mendapat
nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dengan demikian
tingkat ketuntasan belajar mencapai 80% dan belum tuntas mencapai 20%.
Jika diperinci evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II seperti pada
table.4 sebagai berikut:
Tabel. 4.4
15
Analisis Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No. Rentang Nilai Jumlah Siswa
1 31-40 1
2 41-50 0
3 51-60 2
4 61-70 0
5 71-880 6
6 81-90 0
7 91-100 6
Jumlah 15
Dari tabel 4.4 di atas terlihat manunjukkan hasil evaluasi perbaikan
pembelajaran siklus II, bahwa dari 15 siswa yang mendapat nilai 31
sampai sebanyak 1 sisswa, nilai 41 sampai 50 sebanyak 0 siswa, nilai 51
sampai 60 sebanyak 2 siswa, nilai 61 sebanyak 0 siswa, nilai 71 sampai 80
sebanyak 6 siswa, nilai 81 sampai 90 sebanyak 0 siswa sebanyak 0 siswa,
nilai 91 sampai 100 sebanyak 6 siswa.
d. Refleksi
Kelebihan dalam siklus II yaitu:
1) Rencana pembelajaran sudah tersusun dengan langkah-langkah
yang jelas dan lengkap.
2) Dengan penerapan metode kerja kelompok dapat mengembangkan
kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan, menambah
kepercayaan kemampuan berfikir siswa sekaligus dapat
meningkatkan prestasi akademik.
Tabel. 4.5
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dan Peningkatan Nilai Rata-rata
No
.
Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah %
Tuntas 11 73 12 80
Belum tuntas 4 27 3 20
Nilai Rata-rata 81 83
Dari tabel 4.5 di atas pada perbaikan pembelajaran siklus I
meningkat siswa yang nilainya 70 ke atas menjadi 11 siswa atau 73% dan
16
perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 12 siswa atau 80%. Pada nilai
rata-rata juga mengalami peningkatan yaitu dari nilai rata-rata pada siklus
I yaitu 81 sedangkan pada siklus II yaitu 83.
Dari hasil pengolahan data pada siklus I dan siklus II tersebut, Penulis
berkesimpulan bahwa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
penulis sudah berhasil, sehingga tidak meneruskan pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pembahasan Hasil Siklus I
Pada perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan metode
diskusi kelompok hasil evaluasi yang diperoleh dari 15 sisswa ada 11
atau 73% siswa belum tuntas belajar, sedangkan 4 siswa atau 27%
yang tuntas belajar. Nilai rata-rata diperoleh pada perbaikan
pembelajaran siklus I dibandingkan sebelum perbaikan pembelajaran
ada peningkatan menjadi 83 dari sebelum perbaikan pembelajaran nilai
rata-rata hanya 81.
Peneliti merefleksi sebab-sebab kegagalan dalam perbaikan
pembelajaran siklus I, ternyata pada perbaikan pembelajaran siklus I:
a. Siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran
b. Guru lebih aktif sendiri dalam pembelajaran
c. Guru belum menggunakan media gambar
Pada metode kerja kelompok, siswa yang pasif tidak peduli
akan pembelajaran, tetapi ramai sendiri, materi yang disampaikan guru
tidak direspon oleh siswa yang gagal dalam perbaikan pembelajaran
siklus I, maka peneliti masih perlu melaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus II.
2. Pembahasan Hasil Siklus II
Pada perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan metode kerja
kelompok. Dalam metode kerja kelompok melibatkan seluruh siswa untuk
terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa tidak ada yang pasif serta
guru membimbing dari kelompok satu menuju kelompok lainnya. Dengan
bertanya langsung bagi kelompok yang belum jelas.
Peneliti memperoleh hasil perbaikan pembelajaran siklus II dari 15
siswa sudah tuntas belajar, dengan nilai rata-rata 12 atau 80% nilai 80 ke
atas sedangkan 3 siswa belum mencapai KKM, maka mata pelajaran IPS
17
materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV semester ganjil SD Negeri
Kalimulyo 01 Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati tahun pelajaran
2013/2014 tidak perlu dilanjutkan siklus berikutnya.
Simpulan Dan Saran Tindak Lanjut
A. Simpulan
Dari hasil proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Hal
ini ditunjukkan dari ketuntasan belajar siswa yang mencapai 80% pada
siklus II.
b. Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan motifasi belajar
siswa. Setiap kelompok saling bersaing dan siswa yang sebelumnya pasif
menjadi aktif dalam kelompoknya.
Dengan kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam belajar,
setiap anggota kelompok, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan
nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam kegiatan belajar.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka guru disarankan sebaiknya
melakukan beberapa hal dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu :
a. Menggunakan metode yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
kemampuan siswa belajar.
b. Menggunakan lebih dari satu atau dua metode pembelajaran.
c. Penyampaian materi sumber daya alam akan lebih baik jika menggunakan
metode kerja kelompok, sebab penggunaan metode tersebut akan memotivasi
siswa mengikuti pelajaran, sehingga hasil dan aktivitas belajarnya maksimal.
Disamping ketiga hal tersebut, guru sebaiknya berkoordinasi dengan
teman seprofesinya dan pihak-pihak lain yang terkait sehingga dapat
memperkaya ilmu pengetahuan dan pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA
NCSS. (1994). Curiculum Standars for Social Studies. Washington.
18
Somantri. (1998). Masalah Pendidikan Ilmu Sosial (PIPS). PIPS Pasca Sarjana IKIP Sebagai Syntactic Discipline. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung.
Anitah, S.W; dkk. (2009) Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Hamalik, O. (2001) Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Sardjiyo, Sugandi, Ischak 2009 Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Mikarsa, H.L, Taufik A, Prianto P. L. (2009) Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Tjokrodikaryo, M. Soetjipto, R. 1974-1975 Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SPG. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Wardhani, I G.A. K; dkk. 2008 Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, U.S; dkk. 2007 Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
19