karakteristik tegangan keramik

39
KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK 30 Oktober 2015 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Upload: timotius-tommy-saputra

Post on 20-Feb-2016

129 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tegangan Karakteristik Keramik Dasar Teori, Terus dikembangkan sampai sekarang dan sampai nanti

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

30 Oktober 2015

JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 2: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Keramik

Dosen pengasuh:

1.Agung Mataram, S.T., M.T., Ph.D

2.Ir. H. Fusito, M.T.

Page 3: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Oleh:

Fauzan Abdul Aziz (03051181320015) Tommy Saputra (03051181320031) Elian Zhafran (03051281320011) G.A Yusuf Iqbal R(03051281320025) Fachrurozi Saputra (03051381320023)

Teknik Mesin A Indralaya

Page 4: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Judul

Karakteristik Tegangan Keramik

Page 5: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Pengertian Keramik

Page 6: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Sifat Keramik

Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam.

Sifat lainnya adalah tahan suhu tinggi,

sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari tanah liat, flint, dan feldspar.

Page 7: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan tegangan secara umum.

Bagaimana karakteristik tegangan yang dimiliki suatu material.

Apa saja yang dapat ditunjukan melalui karakteristik tegangan.

Page 8: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Tujuan

Untuk mengetahui apa saja yang dimaksud dengan karakteristik tegangan.

Memberi informasi seputar tentang karakteristik tegangan pada bahan keramik.

Page 9: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Manfaat

Memberi pengetahuan tentang apa saja yang termasuk dalam karakteristik tegangan.

Mengetahui informasi perkembangan material khususnya tentang karakteristik tegangan pada bahan.

Page 10: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Batasan

Pengertian tegangan secara umum, Hubungan tegangan-regangan serta modulus

elastisitas, dan Jenis-jenis tegangan bahan.

Page 11: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Pengertian Tegangan

Tegangan merupakan suatu nilai untuk menyatakan adanya pembebanan berupa gaya yang timbul terhadap luasan penampang pembebanan. Tegangan diberi dengan simbol sigma (σ).

Tegangan menunjukan bahwa dengan kedua bahan yang sama jika diberi beban namun dengan luas penampang yang berbeda, ketahanan suatu bahan juga akan berbeda.

Page 12: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Hub. Tegangan & Regangan

Secara umum setiap kali suatu benda dilakukan pembebanan berupa gaya (baik itu gaya tarik ataupun gaya tekan), maka benda tersebut akan mendapati 2 bentuk nilai untuk menentukan sifat mekanik suatu bahan, yaitu tegangan dan regangan.

Kedua nilai tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena regangan hanya dapat terjadi jika benda tersebut mengalami tegangan.

Page 13: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Ditinjau dari Arah Gaya

Tegangan diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :

Tegangan normal yakni tegangan yang terjadi karena pengaruh dari gaya normal.

Tegangan tangensial yakni tegangan yang terjadi karena pengaruh gaya tangensial.

Page 14: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Ditinjau dari Bentuk Pembebanan

Tegangan dapat dikelompokan menjadi 5, antara lain :

Tegangan tarik. Tegangan geser. Tegangan tekan Tegangan puntir. Tegangan lengkung (bending).

Page 15: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Konsep Tegangan

Dapat diilustrasikan pada sebuah batang prismatis yang mendapat gaya aksial. Batang prismatis adalah sebuah elemen struktural lurus yang mempunyai penampang kostan di seluruh panjangnya dan gaya aksial adalah beban yang arah sama dengan sumbu elemen, sehingga mengakibatkan tarik atau tekan pada batang.

Suatu tarikan menyatakan suatu gaya tarik yang cenderung memperpanjang batang, sedangkan suatu tekanan adalah gaya tekan yang cenderung memperpendek batang.

Page 16: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Gambar 2.1. Tegangan tarik dan tekan.

Page 17: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Jenis-jenisTegangan

Dari konsep dan rumus yang telah dijabarkan, maka kita dapat membagi tegangan menjadi beberapa jenis yakni :

tegangan tarik (tensile stress), tegangan tekan (compressive stress), tegangan normal (normal stress), tegangan geser (shear stress), tegangan dukung (bearing stress), tegangan puntir, dan tegangan lengkung (bending).

Page 18: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Jenis-jenisTegangan

Gambar 2.2. Perbedaan arah gaya yang terjadi antara tegangan tekan, tegangan tarik dan tegangan geser.

Page 19: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Pada tegangan tarik dan tegangan tekan, distribusi akan terbagi rata apabila garis gaya aksial melalui pusat berat penampang melintang. Dengan demikian, maka untuk memperoleh tarik atau tekan yang terbagi rata pada suatu batang prismatis, maka gaya aksial harus bekerja melalui pusat berat penampang.

Page 20: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Jika suatu bidang melewati suatu benda, maka gaya yang bekerja di sepanjang bidang tersebut disebut gaya geser atau gaya gesek (shearing force).

Tegangan normal σ tegak lurus bidang a-a. Tegangan geser bekerja di sepanjang atau sejajar bidang, yang ditunjukkan dengan simbol τ. Dengan demikian perbedaan antara tegangan geser dan tegangan normal adalah didasarkan pada arahnya.

Page 21: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Tegangan geser disebabkan oleh gaya yang bekerja sepanjang atau sejajar dengan luas penahan gaya, sedangkan tegangan tarik atau tegangan tekan disebabkan oleh gaya yang tegak lurus terhadap luas bidang gaya.

Tegangan lengkung (bending) adalah tegangan yang diakibatkan karena adanya gaya yang menumpu pada titik tengah suatu beban sehingga mengakibatkan benda tersebut seakan-akan melengkung.

Page 22: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Gambar 2.4. Tegangan lengkung pada batang.

Page 23: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Sedangkan tegangan puntir merupakan tegangan yang diakibatkan oleh gaya putar. Tegangan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan batang torsi pada mobil, juga saat melakukan pengeboran. Jadi, merupakan tegangan tangensial.

Page 24: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Gambar 2.5. Benda akibat tegangan puntir.

Page 25: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Hukum HookeHukum hooke menjelaskan bahwa adanya hubungan antara modulus elastisitas, tegangan dan regangan yang dapat diilustrasikan pada gambar kurva berikut :

Gambar 2.7. Kurva hubungan modulus elastisitas, tegangan, dan regangan.

Page 26: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Pada pengujian suatu material, kurva tersebut dapat menjelaskan proses pengujian sampai dengan benda uji itu patah.

Awal mula proses pengujian memasuki proses dimana tegangan akan berbanding lurus dengan regangan dimana nilai keduanya tersebut bergantung pada modulus elastisitas pada bahan benda uji.

Pada tahap ini, benda kerja masih dalam tahap elastis artinya benda uji masih bisa kembali ke keadaan semulanya jika pembebanan dihentikan.

Page 27: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Setelah mencapai batas elastisitas bahan yaitu pada titik luluh, maka bahan memasuki tahap plastis.

Jika pembeban terus dilakukan, maka benda uji akan memasuki tahap dimana akan mengalami tegangan maksimum.

Pada titik tegangan maksimum, pembebanan yang terus dilakukan akan menyebabkan tegangan menurun dan kemudian memasuki tahap lelah pada titik putus dimana jika pembebanan diteruskan maka benda uji akan putus/ patah.

Page 28: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Modulus Elastisitas Modulus elastisitas sering disebut sebagai

Modulus Young yang merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan aksial dalam deformasi yang elastis, sehingga modulus elastisitas menunjukkan kecenderungan suatu material untuk berubah bentuk dan kembali lagi kebentuk semula bila diberi beban.

Page 29: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

regangan (ε) yang terjadi pada suatu benda berbanding lurus dengan tegangannya (σ) dan berbanding terbalik terhadap ke elastisitasannya. Ini dinyatakan dengan rumus,

Bila nilai E semakin kecil, maka akan semakin mudah bagi bahan untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan.

Page 30: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Modulus Bulk Jika modulus elastisitas menyatakan

perbandingan antara tegangan terhadap regangan volume, maka disebut dengan Modulus Bulk yang menunjukkan besarnya hambatan untuk mengubah volume suatu benda.

Gambar 2.11. Sebuah benda mengalami regangan volume akibat adanya tegangan volumetrik.

Page 31: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Modulus Shear Jika modulus elastisitas menyatakan

perbandingan antara tegangan terhadap regangan shear, maka disebut dengan Modulus Shear yang menunjukkan hambatan gerakan dari bidang-bidang benda padat yang saling bergesekan.

Gambar 2.12. Sebuah benda mengalami regangan geser akibat adanya tegangan geser.

Page 32: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

BahanModulus Young Modulus Shear Modulus Bulk

(N/m2)Besi 100.109 40. 109 90. 109

Baja 200. 109 80. 109 140. 109

Kuningan 90. 109 35. 109 75. 109

Aluminum 70. 109 25. 109 70. 109

Beton 20. 109 - -Marmer 50. 109 - 70. 109

Granit 45. 109 - 45. 109

Nylon 5. 109 - -Tulang 15. 109 80. 109 -

Air - - 2. 109

Alkohol - - 1. 109

Raksa - - 2. 109

H2, He, CO2 - - 1.01. 109

Tabel 2.1. Daftar jenis material berserta nilai modulus young, modulus shear, dan modulus bulk.

Page 33: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Hub. Modulus Elastisitas, Tegangan dan Regangan

Jika sebuah benda dengan luas penampang sebesar (A), kemudian diberi gaya tekan, tarik atau lentur (N), maka benda tersebut akan menegang sebesar gaya (N) dibagi dengan luasan penampangnya (A).

Page 34: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Hub. Modulus Elastisitas, Tegangan dan Regangan

Bila batang dengan panjang L ditarik hingga menjadi dua kali panjang semula, atau dengan kata lain, pertambahan panjang yang dialami sama dengan panjang semula, sehingga ΔL = L.

ini berarti  ε   =   ΔL / L                ε   =   L / L                  ε   =   1 ….. (pers. 1)   Jika persamaan 1 dimasukan kedalam Hukum Hooke  ε  =  σ / E, maka didapat  1  =  σ / E Ini berarti   σ = E

Page 35: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Hub. Modulus Elastisitas, Tegangan dan Regangan

Terlihat bahwa berapa besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk meregangkan sebuah benda menjadi dua kali dari panjang semula, yaitu sebesar modulus elastisitasnya (dengan anggapan luas penampangnya tidak berubah).

Page 36: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Kesimpulan

Tegangan adalah suatu nilai yang menyatakan gaya yang diperlukan oleh benda untuk kembali ke bentuk semula pada saat dilakukan pembebanan baik berupa gaya tarik atau tekan berdasarkan beban atau gaya yang bekerja dan luas penampang melintang benda.

Page 37: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Kesimpulan

Tegangan jika ditinjau dari arah gaya dalam yang terjadi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tegangan normal dan tegangan tangensial, dimana kedua hubungan tegangan ini akan menghasilkan nilai tegangan gabungan.

Sedangakan jika dilihat dari bentuk pembebanannya yang terjadi menghasilkan tegangan, tegangan dapat dikelompokan menjadi 5 jenis, yaitu tegangan tarik, tegangan geser, tegangan tekan, tegangan puntir, dan tegangan lengkung (bending).

Page 38: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

Kesimpulan

Tegangan tidak bisa dipisahkan dengan regangan karena regangan merupakan hasil atau bentuk yang terbentuk akibat adanya tegangan yang bekerja pada suatu benda dan regangan merupakan perbandingan perubahan panjang benda terhadap panjang awal pada saat dilakukan pembebanan berupa gaya tarik atau tekan.

Hubungan tegangan dan regangan ini dikenalkan pada Hukum Hooke yang dijelaskan dalam bentuk modulus elastisitas.

Page 39: KARAKTERISTIK TEGANGAN KERAMIK

TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.