karakteristik limbah b3

10
Karakteristik Limbah B3 Menurut PP no. 18 tahun 1999, karakteristik limbah berbahaya dan beracun (B3) antara lain: a. Mudah meledak (explosive) adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. b. Mudah terbakar (ignitable dab flamable) adalah limbah yang jika berdekatan dengan api atau percikan api ataupun gesekan atau sumber nyala lain akan mudah terbakar dan jika sudah menyala maka akan terus terbakar hebat dalam waktu lama. c. Bersifat reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. d. Beracun (toxic) adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit jika masuk ke dalam tubuh manusia baik melewati pernapasan, kulit, atau mulut. Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dengan menggunakan bahan baku konsentrasi TCLP ( tixicity charactereristic leaching prosedure). Klasifikasi limbah yang bersifat toksik yaitu: Carcinogenic (karsinogen) yaitu sifat bahan penyebab sel kanker Teratogenic yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio Mutagenic yaitu sifat bahan yang dapat menyebabkan perubahan kromosom yang dapat merubah genetika. e. Menyebabkan infeksi (infectious) adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian rtubuh manusi yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terken infeksi. f. Bersifat korosif Menyebabkan iritasi atau terbakar di kulit Mempunyai pH < 2 untuk limbah asam dan > 12,5 untuk limbah yang bersifat basa. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak. Suatu zat dapat disebut polutan apabila : 1. Jumlahnya melebihi jumlah normal. 2. Berada pada waktu yang tidak tepat. 3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Upload: marittha-novieyanti

Post on 05-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fhfhfhfh

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Limbah B3

Karakteristik Limbah B3 Menurut PP no. 18 tahun 1999, karakteristik limbah berbahaya dan beracun (B3) antara lain:a. Mudah meledak (explosive) adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas

dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.b. Mudah terbakar (ignitable dab flamable) adalah limbah yang jika berdekatan dengan api atau

percikan api ataupun gesekan atau sumber nyala lain akan mudah terbakar dan jika sudah menyala maka akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.

c. Bersifat reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

d. Beracun (toxic) adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit jika masuk ke dalam tubuh manusia baik melewati pernapasan, kulit, atau mulut. Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dengan menggunakan bahan baku konsentrasi TCLP ( tixicity charactereristic leaching prosedure). Klasifikasi limbah yang bersifat toksik yaitu:

Carcinogenic (karsinogen) yaitu sifat bahan penyebab sel kanker

Teratogenic yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio

Mutagenic yaitu sifat bahan yang dapat menyebabkan perubahan kromosom yang dapat merubah genetika.

e. Menyebabkan infeksi (infectious) adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian rtubuh manusi yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terken infeksi.

f. Bersifat korosif Menyebabkan iritasi atau terbakar di kulit Mempunyai pH < 2 untuk limbah asam dan > 12,5 untuk limbah yang bersifat basa.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.2. Berada pada waktu yang tidak tepat.3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkatyang merusak.

A. Macam-macam Pencemaran Lingkungan1. Berdasarkan Tempat TerjadinyaMenurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan tanah.a. Pencemaran UdaraPencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.1. CO2

Page 2: Karakteristik Limbah B3

Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.2. CO Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.3. CFCGas ini dapat digunakan misalnya, untuk AC (freon), pendingin pada almari es, Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata

4. SO, SO2Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.

5. Asap RokokPolutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

b. Pencemaran AirPencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :1. Limbah PertanianLimbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusiaorang yang memakannya akan keracunan. 2. Limbah Rumah TanggaLimbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.3. Limbah IndustriAdanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). c. Pencemaran tanahPencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti

Page 3: Karakteristik Limbah B3

besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.2. Berdasarkan Macam Bahan PencemaranMenurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini,a. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.d. Pencemaran Suara : kebisingan.

Berdasarkan Tingkat PencemaranMenurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara laina. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, danc. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.2. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan3. Pendangkalan Dasar perairan.4. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.5. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.6. Menjalarnya wabah muntaber.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :*Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.*Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.*Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.*Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen

Page 4: Karakteristik Limbah B3

Maxpell Needle Crusher  

Ukuran : 293 x 197 x 163 mm Berat : 8,5 kg Penghancur Jarum : +/- 8 detik / jarum Bak penampung : +/- 300 jarum

Keterangan Produk Pemusnah jarum suntik bertenaga listrik ramah lingkungan

 

 

Page 5: Karakteristik Limbah B3

Needle Pit  

Volume : 26 liter Kapasitas : + 40.000 Jarum

Keterangan Produk : Penampung potongan jarum suntik

 

S 512 - Mini Incinerator  

Kapasitas : 40 kg sampah / jam Temperatur kerja : > 1000 o C Bahan Bakar : Gas LPG 

Keterangan Produk Pemusnah sampah medis dan non medis jenis padat (basah dan kering)

 

Page 6: Karakteristik Limbah B3

SS 01 - Incinerator Soft Metal

 

Kapasitas : 10 kg sampah / jam Temperatur kerja : > 1300 o C Bahan Bakar : Gas LPG

Keterangan Produk Pemusnah sampah medis dan non medis jenis padat (basah dan kering) mampu menghancurkan metal/besi ringan

 

          Pengelolaan Dan Penanggulangan Sampah Medis

Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Pengelolaan sampah medis akan memiliki penerapan pelaksanaan yang berbeda-beda antar fasilitas-fasilitas kesehatan, yang umumnya terdiri dari penimbunan, penampungan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.

-          Penimbunan ( Pemisahan Dan Pengurangan )-          Proses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yang

pelaksanaannya harus mempertimbangkan : kelancaran penanganan dan penampungan sampah, pengurangan volume dengan perlakuan pemisahan limbah B3(bahan berbahaya dan beracun seperti baterai bekas, bekas toner, dan sebagainya),dan non B3 serta menghindari penggunaan bahan kimia B3, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari berbagai jenis sampah untuk efisiensi biaya, petugas dan pembuangan.

-          PenampunganPenampungan sampah ini merupakan wadah yang memiliki sifat kuat, tidak mudah bocor atau berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak overload. Penampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam warna seperti telah ditetapkan dalam Permenkes RI no. 986/Men.Kes/Per/1992 dimana kantong berwarna kuning dengan lambang biohazard untuk sampah infeksius, kantong berwarna ungu dengan simbol citotoksik untuk limbah citotoksik, kantong berwarna merah dengan simbol radioaktif untuk limbah radioaktif dan kantong berwarna hitam dengan tulisan “domestik”.

-          PengangkutanPengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal.Pengangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke incinerator (pengolahan on-site). Dalam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong sebagai yang sudah diberi label, dan dibersihkan secara berkala serta petugas pelaksana dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.Pengangkutan eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ketempat pembuangan di luar (off-site).Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi petugas yang terlibat.Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal.Sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat dan tidak bocor.

-          Pengolahan dan Pembuangan

Page 7: Karakteristik Limbah B3

Metode yang digunakan untuk mengolah dan membuang sampah medis tergantung pada faktor-faktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. Teknik pengolahan sampah medis (medical waste) yang mungkin diterapkan adalah :a. Incinerasib. Sterilisasi dengan uap panas / autoclaving (pada kondisi uap jenuh °C) bersuhu 121°c. Sterilisasi dengan gas (gas yang digunakan berupa ethylene oxide atau formaldehyde)d. Desinfeksi zat kimia dengan proses grinding (menggunakan cairan kimia sebagai desinfektan)e. Inaktivasi suhu tinggif. Radiasi (dengan ultraviolet atau ionisasi radiasi)g. Microwave treatmenth. Grinding dan shredding (proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah)i. Pemampatan/ pemadatan, dengan tujuan untuk mengurangi volume yang terbentuk

1. Pemusnahan Limbah Medispengolahan limbah medis yang termasuk kategori limbah B3 adalah proses mengubah jenis, jumlah, dan karakteristik limbah B3 menjafi tidak berbahaya dan tidak beracun sebelum ditimbun. 1) Limbah infeksius dan benda tajam

a. Limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan persediaan agen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah seperti dalam autoclave sedini mungkin. Untuk limbahinfeksius yang lain cukup dengan cara desinfeksi.

b.Benda tajam harus diolah dengan insinerator bila memungkinkan dan dapat diolah bersama dengan limbah infeksius lainnya. Kapsulisasi juga cocok untuk benda tajam.

c. Setelah insinerasi atau desinfeksi, residunya dapat dibuaang ke tempat penampungan B3 atau di buang ke landfill jika residunya sudah aman.

2) Limbah FarmasiLimbah farmasi dalam jumlah kecil dapat diolah dengan insinerator pirolitik (pyrolitik

incinerator), rotary klin, dikubur secara aman, sanitary landfill, dibuang ke sarana air limbah atau insinerasi. Tetapi dalam jumlah besar harus menggunakan fasilitas pengolahan yang khusus seperti rotary kli, kapsulisasi dalam drum logam, dan inersisasi.

3) Limbah Sitotoksikc. Insinerasi pada suhu tinggi sekitar 1200°C dibutuhkan untuk menghancurkan semua

bahan sitotoksik. Insinerasi pada suhu rendah dapat menghasilkan uap sitotoksik yang berbahaya ke udara.

d. Apabila cara insinerasi maupun degradasi kimia tidak tersedia, kapsulisasi atau inersisasi dapat di pertimbangkan sebagai cara yang dapat dipilih.

4) Limbah bahan kimiawiLimbah biasa yang tidak bisa daur ulang seperti asam amino, garam, dan gula tertentu

dapat dibuang ke saluran air kotor. Limbah bahan berbahaya dalam jumlah kecil seperti residu yang terdapat dalam kemasan sebaiknya dibuang dengan insinerasi pirolitik, kapsulisasi, atau ditimbun (landfill).

5) Limbah dengan kandungan logam berat tinggiLimbah dengan kandungan mercuri atau kadmium tidak boleh dibakar atau diinsinesrasi

karena berisiko mencemari udara dengan uap beracun dan tidak boleh dibuang landfill karena dapat mencemari air tanah.

6) Kontainer BertekananCara yang terbaik untuk menangani limbah kontainer bertekanan adalah dengan daur

ulang atau pengunaan kembali. Apabila masih dalam kondisi utuh dapat dikembalikan ke distributor untuk pengisian ulang gas. Agen halogenida dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol harus di perlakukan sebagai limbah bahan kimia berbahaya untuk pembuangannya. (Permenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004, Depkes RI, 2004).