karakteristik disiplin ilmu sosial

8
Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial Tujuan : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang keharusan manusianhidup berkelompok,prngertian kelompok sosial, dan kategori kelompok sosial 2. Mahasiswa dapat menjelaskan stuktur isi (substansi)disiplin ilmu sosial yang meliputi fakta, konse,generalisasi dan teori A. MANUSIA MSEBAGAI MAKHLUK SOSIAL 1. Keharusan manusia Hidup Berkrlompok Cara yang sangat mudah untuk memahami mengapa manusia harus hidup berkelompok adalh membandingkan anak manusia dengan anak hewan pada waktu lahir dan beberapa waktu sesudah anak ayam yang baru saja menetas, misalnya, walaupun serta merta ditinggalkan oleh induknya dan tak ada ayam lain yang menolongnya, ia dengan sendirinya dalam beberapa waktu akan tumbuh sendiri. Dapat berjalan dan mencari makan sendiri demikian pula hewan lainnya seperti kucing, kambing,,sapi, dan kerbau pada umumnya anak-anak hewan tersebut dibantu makan dan dilindungi oleh induknya tetapi tanpa bantuan dan perlindungan itu sendiri dan setelah dewasa mereka hidup dengan cara yang sama dengan jenisnya masing-masing. Tidak demikian halnya manusia tak ada teman hidup tanpa teman sesamanya bayi yng baru lahir tidak akan dapat hidup terus tanpa ada manusia lain ibu. Aya, kakak atau orang lain yng merawatnya manusia tanpa manusia lainnya, tidak dapat hidup sebagai manusia jika ada bayi yang dapat hidup terus karena dibantu dan dilindungi oleh seekor kera. Misalnya, maka ia hidup seperti kera. Bukan seperti manusia untuk hidup sebagai manusia seseorang anak manusia harus diajari oleh manusia lain sejak dini untuk berjalan,makan,berpakaian,bermain,dan lain-lain (Soekanto, 1990:123) Ambila contoh nyata seorang anak “feral” ( anak manusia sejak lahir dibesarkan oleh binatang )

Upload: ito-saghita

Post on 25-Jun-2015

675 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang keharusan manusianhidup berkelompok,prngertian kelompok sosial, dan kategori kelompok sosial

2. Mahasiswa dapat menjelaskan stuktur isi (substansi)disiplin ilmu sosial yang meliputi fakta, konse,generalisasi dan teori

A. MANUSIA MSEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

1. Keharusan manusia Hidup Berkrlompok

Cara yang sangat mudah untuk memahami mengapa manusia harus hidup berkelompok adalh membandingkan anak manusia dengan anak hewan pada waktu lahir dan beberapa waktu sesudah anak ayam yang baru saja menetas, misalnya, walaupun serta merta ditinggalkan oleh induknya dan tak ada ayam lain yang menolongnya, ia dengan sendirinya dalam beberapa waktu akan tumbuh sendiri. Dapat berjalan dan mencari makan sendiri demikian pula hewan lainnya seperti kucing, kambing,,sapi, dan kerbau pada umumnya anak-anak hewan tersebut dibantu makan dan dilindungi oleh induknya tetapi tanpa bantuan dan perlindungan itu sendiri dan setelah dewasa mereka hidup dengan cara yang sama dengan jenisnya masing-masing.

Tidak demikian halnya manusia tak ada teman hidup tanpa teman sesamanya bayi yng baru lahir tidak akan dapat hidup terus tanpa ada manusia lain ibu. Aya, kakak atau orang lain yng merawatnya manusia tanpa manusia lainnya, tidak dapat hidup sebagai manusia jika ada bayi yang dapat hidup terus karena dibantu dan dilindungi oleh seekor kera. Misalnya, maka ia hidup seperti kera. Bukan seperti manusia untuk hidup sebagai manusia seseorang anak manusia harus diajari oleh manusia lain sejak dini untuk berjalan,makan,berpakaian,bermain,dan lain-lain (Soekanto, 1990:123)

Ambila contoh nyata seorang anak “feral” ( anak manusia sejak lahir dibesarkan oleh binatang )

Yang ditemukan oleh petani pada usia lebih kurang sepuluh tahun di Aveyron pada tahun 1799. Ia hidup di tengah-tengah keluarga serigala, berjalan dengan empat kaki,menggigit dan menggonggon,menggunakan mulut untuk mencari makanan dihutan, ia tak dapat berbicara, lari menjahu jika bertemu dengan manusia dan menterornya dengan menyalak keras-keras. Pada waktu ditangkap ia melakukan perlawanan denagn cara persis seperti serigala. Dr Jean Marc Itard memberinya nama “viktor” dan mendidiknya dengan harapan agar cara hidupnya berubah menjadi sebagaimana seorang manusia. Dr. Itard melatihnya cara berjalan sebagai manusia dan mengajarinya berbicara tetapi viktor tidak pernah lebih maju dari pada mengucapkan beberapa kata saja (spencer dan Inkeles,1982:85-86)

Ada cara lain untuk membedakan hidup manusia dan hewan secara biologis, manusia, kurang beruntung dibandingkan hewan manusia tak dapat berenang lincah seperti ikan, berlari sepertisecepat kuda, membunuh seefisien harima, dan berayun melompat dan pohon kepohon sepandai kerasatu jenis

Page 2: Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

demi satu jenis kemampuan. Dalam banyak hal manusia lebih lemah dibandingkan hewan-hewan tertentu

Walaupun demikian, manusia mempunyai mental dan fisik yang fleksibel keunggulan manusia yang paling menentukan adalah kemampuan mentalnya yang berupa pikiran (dan perasaan) yang sangat ampuh secara langsung pikiran digunakan untuk mengendalikan gerakan-gerakan anggota badan sehingga kemampuan fisiknya menjadi sangat beragam dan fleksibel secara tidak langsung pikiran digunakan untuk menemukan dan/ataumenciptakan cara kerja yang efisien serta alat-alat material yang diperlukan dalam hidupnya misalnya, membuat pakaian untuk melindungi tubuh, membuat rumah untuk tempat tinggal, membuat tangga dan jolok untuk memetik buah-buahan, membuat kapal untuk mengarungi laut, membuat pesawat untuk terbang untuk menembus udara, serta bermacam-macam temuan lain dari genersasi- ke generasi ( Spencer dan Inkles,1982:57)

Semua hasil pemikiran manusia semacam itu membentuk apa yang disebut kebudayaan. Manusia hidup berbudaya. Seseorang dapat disebut sebagai manusia sebagai manusia jika ia hidup dengan cara yang ditempuh oleh sesamanya sesuai denagnm kebudayaan yang telah mereka kembangkan. Seorang anak manusia tidak perlu melakukan sendiri temuan/ ciptaan tersebut satu persatu, tetapi cukup mempelajarinya dari manusia lain, karena, karena manusia mempunyai kemampuan untuk mengakumulasi pengetahuan sehingga harus mulai dari nol(Koentjaraningra,1964:52). Seorang manusia dewasa, disamping belajar dari sesamanya, ia menyumbangkan pikirannya untuk menemukan/menciptakan unsur-unsur kebudayaan yang telah ada. Dengan demikian, untuk hidup sebagai manusia, seorang individu harus berhubungan dengan sesama individu lainnya

Disamping yang telah diuraikan diatas, manusia mempunyai gregariousness ialah naluri untuk selalu hidup dengan orang lain karena naluri inilah maka manusia sering disebut pula social animal atau hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Dengan demikian dalam hidupnya manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam berhubungan dengan manusia lain terjadilah reaksi yang menyebabkan tindakan seseorang menjadi bertambah luas jika seseorang menyanyi maka ia memerlukan reaksi (pujian,celaan,komentar) dan orang lain kemudian, reaksi dari orang lain yang ia terima mendorongnya untuk tindakan-tindakan lebih lanjut. Di dalam memberikan reaksi-reaksi semacam itu seorang manusia cenderung untuk memberikan reaksi yang serasi dengan tindakan-tindakan orang lain (Soekant, 1990:124)

Sehubungan dengan kecenderungan untuk menserasikan diri dengan tindakan-tindakan orang lain. Soekanto menulis sebagai berikut :

Sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu:

(1) keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu manusia masyarakat)(2) keinginagn untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Untuk dapat menghadpi dan

menyesuaikan diri dengan kedua linkungan tersebut diatas, manusia menggunakan pikiran, persaan dan kehendaknya. Di dalam menghadapi alam sekelilingnya seperti uadar yang dingin, alam yang kejam dan lain sebagainya manusia menciptakn rumah, pekerjaan dan lain-lain. Manusia juga harus makan, agar badannya tetap sehat, untuk mitu ia dapat mengambil

Page 3: Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

makanan sebagai hasil dari alam sekitarnya, dengan menggunakan akalnya kesemuanya itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial atau sicial-group di dalam kehidupan manusia ini (Soekanto, 1990:124-125)

2. Kelompok sosial Suatu geng perampok bank adalah sebuah kelompok, demikian pula sekumpulan orang yang sudah melaksanakan ibadah sholat jumat disuatu masjid suatu pasukan sirkus adalah sebuah kelompok, demikian pula seorang dokter yang sedang berpraktek bersama pasienya. Orang-oarang yang berjubel memasuki bis kota yang siap untuk diberangkatkan adalah sebuah kelompok,demikian pula suatu formasi marching band yang sedang bereaksi disutu lapangan sepak bola. Adapun yang kita lakukan, biasanya kita melakukannya bersama dengan orang lain dalam suatu kelompok, baik besar atau keci, dengan hubungan intim atau formal, dengan kehangatan emosional atau rasa dingin

a. Pengertian kelompok sosial Tidak setiap kelompok manusia dapat disebut kelompok sosial. Kelompok manusia dapat mempunyai beberapa arti pertama, setiap kumpulan manusia yang berada disuatu tempat pada waktu tertentu disebut agregasi atau kolektif. Contoh semua orang yang sedang bersama-sama berada di dalam sebuah elevator atau di dalam sebuah tokoh. Kedua, orang yang memiliki beberapa ciri umum tertentu yang disebut kategori. Contoh : semua orang yang namanya dalam buku telpon diawali dengan huruf S, semua orang yang mempunyai kepala botak, semua penjual sayur di jawa Timur, dan sejenisnya orang-orang dalam satu kategori tidak berpikir bahwa diri mereka berada dalam kelompok yang sama. Kategori adalah sekedar suatu ciri yang dapat dipakai untuk mengklafikasikan orang (Dressler & Willies, Jr, 1976: 191: Spencer & Inkeles,1990: 158).Ketiga, kelompok yang merupakan suatu sistem, yang mempunyai nama dan identitas tertentu yang dimiliki bersama dan semua orang yang ada didalamnya merasakan adanya hubungan yang mengikat mereka menjadi satu dan melakukan interksi satu dengan lainnya. Kelompok yang demikian inilah yang disebut kelompok sosial. Contoh: sepasang muda-mudi yang duduk berdampingan menjalin cinta, dua orang teman yang saling membantu dan mencapai tujuan bersama, suami-istri beserta anak-anak serta anggota lain dalam satu keluarga, semua warga suatu rukun tetangga, masyarakat madura, Bangsa Indonesia (Dresster & Willis, Jr. 1976: 192)

b. Perubahan kelompok sosial Suatu kelompok agregasi atau kategori dapat berkembang menjadi kelompok sosial. Andaikan, diantara ratusan penumpang kereta listrik pagi dari Bogor ke Jakarta adalah yani dan sandi yang duduk berdampingan pada satu bangku keduanya mempunyai satu kesamaan ialah remaja menjelang dewasa dengan tubuh mereka yang sama-sama tinggi semampai mereka tidak saling menyapa, karena memang belum kenal, dan dengan demikian keduanya secara kebetulan membentuk satu agregasi (duduk pada satu bangku pada waktu tertentu) atau kategori (mempunyai ciri tubuh yang sama). Tetapi bukan

Page 4: Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

kelompok sosial karena keduanya tidak merasa mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Setelah sampai di Jakarta dan turun dari kereta, keduanya berjalan menuju sebuah kampus yang sama dan barulah tahu bahwa mereka sama-sama mahasiswa perguruan tingginya yang sama. Keesokan harinya secara kebetulan mereka berjumpa lagi saat mau kereta yang sama, sehingga keduanya saling menyapa dan mengambil tempat pada satu bangku lagi peristiwa demikian berulang dari hari kehari tumbuhlah rasa memiliki suatu hubungan atau ikatan yang semakin lama semakin intim. Interaksi antara keduanya berkembang mulai dari saling membantu dalam belajar sampai kepada saling mencintai dan saling bergantung. Dengan demikain Yani dan Sandi telah membentuk sebuah kelompok sosial yang terdiri dari dua oarang

Sebaiknya satu kelompok sosial dapat berubah menjadi kategori atau bubar sama sekali. Andaikan suatu kampus mempunyai tim basket yang tangguh dan menjadi kebanggaan warga kampus dan masyarakat sekitar. Semua anggota tim mempunyai persaan persatuan dan semangat korp yang kuat. Perasaan senasib dan mengabdikan seluruh, demi keberhasilan tim tersebut. Tim basket tersebut merupakan kelompok sosial yang sangat kompak. Pada suatu waktu sebagian besar dari mereka lulus,dan pada waktu wisuda merek a membuat janji bersama untuk saling berkomunikasi dan mengadakan pertemuan sekali setahun. Dalam beberapa tahun pertama semua kesepakatan terlaksana dengan baik, tetapi lama kelamaan makin banyak anggota yang tidak hadir, bahkan komunikasipun jarang. Sampailah pada suatu saat tak ada kontak sama sekali, rasa keterikatan hilang, yang tinggal hanyalah kenangan sebagai mantan tim basket universitas X. Dengan demikian mereka tidak lagi merupakn kelompok sosial, melainkan sekedar kategori. Sebagai kategoripun mungkin hilang, apabila kesamaan ciri sebagian besar dari mereka telah diwarnai oleh identitas-identitas baru yang berlainan yang mereka peroleh dalam meniti karir masing-masing

3. Interaksi sosial Seorang dapat hidup sebagai manusia apabila ia hidup ditengah-tengah masyarakat untuk hidup ditengah-tengah masyarakat ia harus berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat interaksi sosial adalah proses dimana seseorang berhubungan dengan orang lain. Mungkinkah ia hidup sebagai manusia normal? Jawabnya sudah jelas tidak mungkin ingat contoh si victor yang telah disebut terdahulu ? Seperti halnya anak feral anak-anak yang mentalnya tertekan kemungkinan dapat menjadi anak abnormal karena salah asuhan penelitian menunjukan bahwa pengalaman semacam bersenandung, bersenda-gurau sambil berpegang-pegangan adalah sangat penting bagi perkembangan anak (Spencer & Inkeles 1982: 86) Manusia berinteraksi dengan menggunakan simbul-simbul manusia hidup dalam dunia yang tidak hanya terdiri dari benda fisis (seperti batu,pohon, dan rumah), melainkan simbul-simbuldan interprestasi. Kita tidak merespon secara otomatis terhadap peristiwa atau situasi. Kita lebih dahulu menginterprestasinya sebelum merespon. Kita tidak hidup dalam dua pengalaman mentah kita hidup dalam dunia obyek yang penuh arti (meaningful objects). Dunia nyata yang anda miliki adalah untuk anda sendiri. Dunia nyata yang anda miliki oleh orang lain

Page 5: Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

tidak sama dengan yang anda miliki. Anda menciptakan dunia sekitar anda secara imaginanif berdasarkan pengalaman anda. Kita anda berkumpul dalam waktu lama dengan teman anda maka anda dan teman anda menciptakn dunia imaginatif yang serupa. Agar dapt mengkomunikasi imaginasi seseorang kepada orang lain, maka diperlukan konsep-konsep merupakan simbul imajinatif dari sekumpulan pengalaman serta berdasarkan interprestasi manusia

4. Kategorisasi kelompok sosial Bermacam-macam kelompok sosial dapat tumbuh dalamsuatu masyarakat, yang satu dengan yang lainnya dapat dibedakan berdasarkan bermacam-macam kriteria pembedaan (kategorisasi) kelompok sosial yang banyak dipergunakan adalah pembedaan kelompok primer-sekunder dan pembedaan kelompok paguyuban-patembayan

a. Kelompok primer dan kelompok sekender Pada tahun 1909 cooley memperkenalkan sebuah konsep yakni kelompok primer, yang kemudian berkembang menjadi kategorisasi kelompok primer dan kelompok sekunder .cooeley mendefenisikan kelompok primer sebagai dua orang atau lebih dalam suatu ikatan pribadi (personal relathionship) yang intim dan relatif lenggeng. Secara lebih rinci ia menulis sebagai berikut :

By prima groups I mean those characterized by intiname face-to-face associantion and cooperation They are primary in several senses, but chiefly in that they are funda- mental in forming the social nature and ideals of iindividual. the result of intimate association is a certain fusion of individualities in a cammon whole,so that one s very self, for many purposes at least, is the cammon life and purpose of the group perhaps the simplest way of describting this wholeness is by saying that it is a “we”. It involves the short of syimpathy and mutual identification for which “we” is the natural expression ( Dressler &Willis, 1976:211) Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang ditandai dengan ciri-ciri kenal-mengenal antara anggotanya dan kerjasama erat yang bersifat pribadi ( Soekanto, 1990: 136). Akibatnya dari hubungan yang demikian adalh meleburnya kelompok sebagai suatu kesatuan yang bulat. Dalam kelompok primer tiap anggota berkata “kita” (bukan saya) untuk menyatakan perasaan kebersamaan dalam banyak aspek kehidupan, sehingga tujuan individu tiap anggotanya. Contoh kelompok primer adalahkeluarga, kelompok teman sepermainan, rukun tetangga dan sebagainya.

Beberapa karakteristik kelompok primer menurut Dressler dan Willis (1976: 212-213)adalah:1. Kedekatan fisik para anggota saling berdekatan secara fisik saling bertemu muka

sehingga hubungan yang intim tumbu. Penjahuan diri secara fisik antara anggota merupakan hambatan bagi kelompok primer

2. Besarnya terbatas sebuah kelompok primer terdiri dari sedikit anggota sangat besar maka hubungan intim tidak mungkin terjadi

Page 6: Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

3.