karakteristik dan lingkungan sektor publik

22

Upload: falanni-firyal

Post on 19-Jul-2015

192 views

Category:

Government & Nonprofit


2 download

TRANSCRIPT

SIFAT DAN KARAKTERISTIK ASP

Komponen yang mempengaruhi organisasi sektor publik:

1. Faktor Ekonomia. Pertumbuhan Ekonomib. Tingkat Inflasic. Pertumbuhan pendapatan per kapita

(GNP/GDP)d. Struktur produksie. Tenaga kerjaf. Arus modal dalam negerig. Cadangan devisah. Nilai tukar mata uangi. Utang dan bantuan luar negerij. Infrastrukturk. Teknologil. Kemiskinan dan kesenjangan ekonomim. Sektor informal

2. Faktor Politik

a. Hubungan negara dan masyarakat

b. Legitimasi pemerintah

c. Tipe rezim yang berkuasa

d. Ideologi negara

e. Elit politik dan massa

f. Jaringan internasional

g. Kelembagaan

a. Keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya

b. Sistem nilai di masyarakat

c. Historis

d. Sosiologi masyarakat

e. Karakteristik masyarakat

f. Tingkat pendidikan

3. Faktor Kultural

4. Faktor Demografi

a. Pertumbuhan penduduk

b. Struktur usia penduduk

c. Migrasi

d. Tingkat kesehatan

a. Ekonomi

b. Efisiensi

c. Efektivitas

Elemen pokok:

Ekonomi Efisiensi Efektivitas

Nilai Input (Rp) Input OutcomeOutput

Perbedaan Karakteristik Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta

Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta

Tujuan Organisasi Non profit motive Profit motive

Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD,penjualan aset negara.

Pembiayaan internal, modal sendiri, laba ditahan, penjualanaktiva.

Pertanggungjawaban Kepada masyarakat dan parlemen.

Pemegang saham dan kreditor.

Struktur organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis.

Fleksibel.

Karakteristik anggaran Terbuka untuk publik. Tertutup untuk publik.

Sistem akuntansi Cash accounting. Accrual accounting.

Laporan keuangan terdiri atas:

Laporan Pelaksanaan Anggaran

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

1. Neraca

2. Laporan Operasional

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Finansial

• Merupakan bagian integral dari sistem ekonomi.

• Menggunakan sumber daya yang sama.

• Masalah kelangkaan.

• Pengendalian manajemen.

• Menghasilkan produk yang sama.

• Terikat ketentuan hukum.

1. Penyediaan informasi

2. Pengendalian manajemen

3. Akuntabilitas

PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

• Tahun 1950-an dan 1960-an

• Pada tahun 1952

• Tahun 1970-an

adanya kritikan dan serangan dari pendukung teoripembangunan radikal menunjukkan kesan inginmempertanyakan kembali peran sektor publik dalampembangunan.

• Tahun 1980-an

reformasi sektor publik dilakukan di negara-negaraindustri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikanyang ada.

PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Karakteristik Good Governance menurut UNDP

& Strategic vision

Pembenahan seluruh alat-alat pemerintahandi daerah baik struktur maupun infrastrukturnya

• Reformasi Sistem Penganggaran(budgeting reform)

• Reformasi Sistem Akuntansi(accounting reform)

• Reformasi Sistem Pemeriksaan(audit reform)

• Reformasi Sistem ManajemenKeuangan Daerah (financial management reform)

Reformasi lanjutanTerkait dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah

AKUNTABILITAS PUBLIK

Pertanggungjawaban vertikal dan horisontal

Dimensi:

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum

2. Akuntabilitas proses

3. Akuntabilitas program

4. Akuntabilitas kebijakan

PRIVATISASITekanan BUMN dan BUMD:a. regulation & political pressureb. social pressurec. rent seeking behaviord. economic & efficiency

Strategi efisiensi:a. strategic cost managementb. restrukturisasi organisasic. Privatisasid. rightsizing (downsizing)e. rekrutmen SDM yang berkualitas dan berintegritas tinggi.

Tap MPR Nomor XV/MPR/1998

“Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan SumberDaya Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam

Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”

1. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

2. UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai dasar penyelenggaraan otonomi

daerah

desentralisasi