karakterisasi dan pengelolaan sumber daya...

46
LAPORAN AKHIR TAHUN 2014 KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN LOKAL MALUKU UTARA OLEH : Andriko Noto Susanto Yayat Hidayat Indra Heru Hendaru Miskat Ramdhani Hermawati Cahyaningrum Slamet Hartanto BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

Upload: duongnhan

Post on 25-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

LAPORAN AKHIR TAHUN 2014

KARAKTERISASI DAN PENGELOLAANSUMBER DAYA GENETIK TANAMAN LOKAL

MALUKU UTARA

OLEH :Andriko Noto Susanto

Yayat HidayatIndra Heru Hendaru

Miskat RamdhaniHermawati Cahyaningrum

Slamet Hartanto

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARABALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2014

Page 2: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

ii

LAPORAN AKHIR TAHUN 2014

KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA GENETIK TANAMAN LOKAL MALUKU

UTARA

Oleh:

Andriko Noto SusantoYayat Hidayat

Indra Heru HendaruMiskat Ramdhani

Hermawati CahyaningrumSlamet Hartanto

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIANMALUKU UTARA

2014

Page 3: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR TAHUN 2014

1. Judul ROPP : Karakterisasi dan Pengelolaan SumberDaya GenetikTanaman Lokal MalukuUtara

2. Unit Kerja : BPTP Maluku Utara3. Alamat Unit Kerja : Komplek Pertanian Kusu No 1, Kec.

Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan

4. Penanggung Jawaba. Nama : Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MPb. Pangkat/Golongan : Pembina / Iva

5. Jangka Waktu : 2 Tahun6. Biaya : Rp.144.684.000,-(Seratus empat puluh

empat juta enam ratus delapan puluhempat ribu rupiah)

Mengetahui,Kepala Balai Penanggung Jawab RPTP

Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MPNIP 19720515 199803 1 004

Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MPNIP 19720515 199803 1 004

Page 4: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

iv

KATA PENGANTAR

Keanekaragaman plasma nutfah sangatlah besar, mulai dari anekamacam tanaman obat dan tanaman perkebunan yang tersebar di seluruhwilayah kepulauan di Maluku Utara. Mengingat manfaatnya yang sangatluas untuk berbagai kegunaan,maka dikhawatirkan penggunaannya tidakterkendali dan akan mengancam kelestariannya. Berdasarkan pertimbangantersebut, maka kegiatan Inventarisasi dan Pengelolaan plasma nutfah tanamanSpesifik Maluku Utara dilakukan, agar dapat digunakan oleh berbagai pihak,terutama bagi yang berkepentingan dengan pengelolaan dan pemanfaatanplasma nutfah tersebut.

Hasil inventarisasi dan pengelolaan plasma nutfah tanaman spesifiktersebut kemudian dikonservasi melalui pelestarian plasmanutfah di kebunkoleksi plasma nutfah BPTP Maluku Utara. Koleksi plasma nutfah tanamanspesifik tersebut diharapkan menjadi salah satu aset yang dapat memberikannilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia padaumumnya. Sehingga secara komersial, akan diidentifikasi dan dievaluasipotensinya untuk dijadikan sebagai komoditas unggulan guna pengembangandan pemanfaatannya lebih lanjut dalam agribisnis terhadap pelestarian danpemanfaatan plasma nutfah tanaman.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunanlaporan ini,untuk itu sangat diharapkan kritik dan masukan untuk perbaikan dankesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang.

Sofifi, Desember 2014

Tim Penyusun

Page 5: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

v

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................... iiKata Pengantar ...................................................................................... iiDaftar Isi .............................................................................................. iiiDaftar Tabel .................................................................................... ivRingkasan ............................................................................................. viiiSummary .............................................................................................. x

I Pendahuluan ................................................................................. 11.1 Latar belakang ...................................................................... 11.2 Dasar Pertimbangan............................................................... 41.3 Tujuan ................................................................................. 41.4 Keluaran .............................................................................. 41.5 Prakiraan Manfaat dan Dampak .............................................. 4

II Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5

III Metodologi..................................................................................... 83.1 Pendekatan .......................................................................... 83.2 Ruang Lingkup ...................................................................... 83.3 Bahan dan Metode Pelaksanaan .............................................. 93.4 Analisis Data ........................................................................ 13

IV Hasil dan Pembahasan ................................................................... 144.1 Gambaran Umum Lokasi Eksplorasi ......................................... 144.2 Identifikasi Data Hasil-Hasil Penelitian Terkait .......................... 164.3 Inventarisasi tanaman pangan pekarangan dan luar pekarangan

rumah tangga tani Maluku Utara di pekarangan ...................... 204.4 Koleksi Plasma Nutfah ........................................................... 314.5 Lokal Wisdom........................................................................ 324.6 Kebun Koleksi Plasma Nutfah ................................................. 33

V Kesimpulandan Saran ..................................................................... 38

VI Kenerja Hasil ................................................................................ 39

Daftar Pustaka ...................................................................................... 40Lampiran

Page 6: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Hal

1 Jenis Plasma Nutfah Tanaman Pangan dan Hortikultura MalukuUtara………………………………………………………………………………….. 17

2 Jenis tanaman dan kultivar perkebunan di Maluku Utara ............. 18

3 Jenis tanaman yang teridentifikasi berkhasiat sebagai tanamanobat di Maluku Utara................................................................. 19

4 Kinerja Inventarisasi SDGT Pekarangan dan Luar Pekarangan …… 21

5 Indeks diversitas spesies pada lima kelompok tanaman diHalmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan ………………………….. 22

6 Indeks diversitas spesies kelompok pangan di HalmaheraBarat dan Kota Tidore Kepulauan ………………………………………….. 23

7 Indeks diversitas spesies kelompok buah-buahan di HalmaheraBarat dan Kota Tidore Kepulauan ………………………………………….. 26

8 Indeks diversitas spesies kelompok sayuran di HalmaheraBarat dan Kota Tidore Kepulauan ………………………………………….. 27

9 Indeks diversitas spesies kelompok biofarmaka di HalmaheraBarat dan Kota Tidore Kepulauan ………………………………………….. 28

10 Indeks diversitas spesies kelompok perkebunan di HalmaheraBarat dan Kota Tidore Kepulauan ………………………………………….. 29

Page 7: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

vii

DAFTAR GAMBAR

Tabel Uraian Hal

1 Peta Situasi Wilayah Maluku Utara ............................................ 14

2 Penataan Kebun Koleksi dengan pembuatan gazebo ................... 34

3 Koleksi Kelapa Igo ratu dan Igo pada kuning .............................. 35

4 Konnservasi bawang topo dan tanaman obat di Kebun Sofifi ........ 35

Page 8: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

viii

RINGKASAN

Keragaman sumber daya di Maluku Utara yang merupakan “harta karun“yang belum banyak diungkap dan teridentifikasi secara tertulis. Tidak mudahmengeksplorasi dan mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya genetik tanamanyang ada di Maluku Utara, lebih lanjut lagi dalam menentukan nama botaninya.Permasalahannya adalah tidak semua jenis sumber daya genetik yang sudahdieksplorasi dan diidentifikasi, beberapa di antaranya juga mulai sulit ditemui,terutama jenis-jenis yang mengalami kelangkaan. Informasi keanekaragamanserta status keberadaan SDG tanaman di Maluku Utara sangat diperlukansebagai dasar penyusunan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan SDGpertanian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan inventarisasi dan eksplorasi SDG tanaman di Maluku Utara inibertujuan untuk mengeksplorasi dan inventarisasi sumber daya genetik (SDG)tanaman di Maluku Utara serta mengkoleksi plasma nutfah tanaman di MalukuUtara. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian non-eksperimen,di mana data dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara. Penelitian ini jugamerupakan penelitian deskriptif-kualitatif di mana data-data hasil penelitiandikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan diuraikan secara rinci untukmendapatkan suatu kesimpulan. Metode Penelitian yang digunakan adalaheksplorasi deskriptif, dengan pertimbangan bahwa untuk dapatmendokumentasikan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan plasmanutfah pertanian membutuhkan penggalian informasi yang tepat dan kajiancermat dan mendalam. Informasi dapat diperoleh melalui serangkaian kegiataninventarisasi SDG tanaman, baik melalui inventarisasi SDG tanaman yang beradadi lahan pekarangan rumah petani, lahan petani maupun kebun koleksi.

Hasil inventarisasi keanekaragaman SDG tanaman dapat memberikaninformasi tingkat keberagaman/diversitas dan potensi pemanfaatan serta sumberkeberadaannya. Berdasarkan data hasil inventarisasi SDGT di rumah tangga –rumah tangga petani di tiga Kabupaten adalah sebagai berikut:1. Terdapat SDGT pangan sebanyak 54 aksesi, SDGT buah-buahan sebanyak

77 aksesi, SDGT sayuran sebanyak 19 aksesi, SDGT biofarmaka sebanyak 15aksesi, dan SDGT tanaman hias sebanyak 3 aksesi yang diinvetarisasi dipekarangan dan luar pekarangan.

Page 9: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

ix

2. Tingkat keragaman rata-rata SDGT di Halmahera Barat dan Pulau Tidoretergolong sedang (nilai H’ = 1,5 – 3,5) dan rata-rata tingkat kemerataanspesies antar rumah tangga di masing-masing kabupaten tergolong tinggi(EH > 0,6) kecuali SDGT biofarmaka dan perkebunan di Halmahera Barat.Tidak adanya kemiripan struktur spesies SDGT antara Halmahera Barat danPulau Tidore, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan kultur budaya, dimana masyarakat pulau Tidore lebih banyak daerah pesisirnya, sedangkauntuk Halmahera barat lebih ke wilayah pegunungan.

3. Terdapatnya koleksi SDGT hasil ekplorasi yang sebagian berupa benih (SDGTpadi, jagung, bawang topo dan kacang topo) dan bibit yang dikoleksi dikebun konservasi BPTP Sofifi (kelapa igoratu, kelapa igo pada kuning,cengkeh, pala, dan pisang).

Page 10: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

x

SUMMARY

The diversity of resources in North Maluku which is the "treasure" thathas not been disclosed and identified in writing. It’s not easy to explore and toidentify the types of plant genetic resources that exist in North Maluku, all themore so in determine the botanical name. The problem that not all types ofgenetic resources that have been explored and identified, futher more of whichare also getting hard to find, especially the types that has a shortage. Several ofthem about diversity of information and presence statue SDG plant in NorthMaluku is indispensable as a basis for policy management and utilization ofagricultural SDG for the public welfare.

The aim SDG inventory and exploration activities is to explore andinventory of genetic resources (SDG) plant in North Maluku and collectinggermplasm in North Maluku. The study design used was a non-experimentalstudy, in which data were collected from observations and interviews. Theassesment used a descriptive-qualitative research which data collected byobservation, interview and described in detail to get a conclusion. The researchmethod used descriptive exploration, with the consideration that in order todocument the public's knowledge about the management of agriculturalgermplasm requires extracting the right information with in-depth study.Information can be obtained through a series of activities SDG inventory ofplants, either through SDG inventory of plants that were in the yard areafarmers, farmers' fields and gardens collection.

The result is to provide the level of diversity and potential utilization aswell as the source of its existence. Based on SDG conducted during heexploration in farmers household in the three regency are as follows:1. There were 63 accessions SDGT crop plant, fruits 54 accessions, vegetables

77 accession, medicinal SDGT many as 19 accessions, and vegetables SDGTinventory total of 3 accessions were outside in the yard and the yard.

2. Mean level of diversity SDGT in West Halmahera and Tidore Island weremoderate (grades H '= 1.5 to 3.5) with average rate of species evennessbetween households in each district is high (EH> 0.6 ) except SDGTmedicinal and plantation in West Halmahera. The absence of structuralsimilarity between species SDGT West Halmahera and Tidore Island, it is

Page 11: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

xi

because of differences in cultures, where people of the island of Tidore morecoastal areas, while to Halmahera region to the west over the mountains.

3. The presence of a collection SDGT exploration results are partly in the formof seeds (SDGT rice, corn, onions and beans topo topo) and seeds werecollected in gardens BPTP conservation Sofifi (igoratu coconut, igo padakuning coconut, clove, nutmeg, and banana).

Page 12: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber

daya hayati sangat beragam sehingga dinyatakan sebagai negara "mega-biodiversity". Meskipun luas daratan Indonesia hanya 1,3% dari luas daratanyang ada di dunia namun memiliki 10% spesies bunga, 12% mamalia dunia,17% burung di dunia, lebih dari 400 spesies palem dan sekitar 25.000 jenistumbuhan berbunga (Bappenas, 2003). Masyarakat Indonesia selama ini telahmemanfaatkan keanekaragaman plasma nutfah sesuai dengan tingkatpengetahuan dan kultural yang dimiliki oleh masing-masing individu ataupunkelompok masyarakat.

Dari keanekaragaman plasma nutfah di Indonesia, lebih dari 100 spesiesbiji-bijian, umbi-umbian, sagu dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat.Sedikitnya 940 spesies tanaman telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional,untuk kosmetika atau sebagai bagian penting dalam upacara tradisional.Pemanfaatan keanekaragaman plasma nutfah banyak digunakan untuk keperluanbahan makanan, pakaian, perlindungan dan obat-obatan. Pemanfaatan danpengelolaan plasma nutfah oleh masyarakat tradisional ini pada umumnyadidasarkan pada akumulasi pengetahuan lokal dan kebijakan yang telah dipatuhisebagai tradisi dan hukum adat yang turun temurun (Sutrisno & Silitonga, 2004).

Banyak pula jenis tumbuhan berpotensi obat yang tumbuh di kawasantropis ini belum dimanfaatkan secara optimal.Lebih dari 400 etnis masyarakatIndonesia memiliki hubungan yang erat dengan hutan dalam kehidupannyasehari-hari dan mereka memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalampemanfaatan tumbuhan obat (Sulandjari, 2009).

Di Indonesia, tumbuhan obat merupakan salah satu komponen pentingdalam pengobatan, yang berupa ramuan jamu tradisional dan telah digunakansejak ratusan tahun yang lalu. Tumbuhan obat telah berabad-abad didayagunakan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk jamu untuk memecahkanberbagai masalah kesehatan yang dihadapinya dan merupakan kekayaan budayabangsa Indonesia yang perlu dipelihara dan dilestarikan.

Maluku Utara merupakan Propinsi kepulauan yang terletak di kawasanlintas khatulistiwa yang terkenal dengan potensi sumber daya alamnya.Potensi

Page 13: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

2

tersebut dapat dilihat dari berbagai komoditas plasma nutfah potensial yangberada di lautan maupun di daratan. Keragaman sumber daya genetik yang adadi daratan (perkebunan, tanaman obat, pangan dan hortikultura) telah banyakdimanfaatkan oleh masyarakat di Maluku Utara. Masyarakat Tugutil adalahsebutan asli untuk kelompok masyarakat semi nomaden yang hidup di kawasanhutan di dekat (buffer zone) kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata(TNAL), yang hidupnya sebagian besar masih tergantung pada hasil hutan dansebagian dari pertanian secara tradisional (Biro Sosial Maluku Utara, 2004).

Masyarakat Tugutil ini diketahui mempunyai pengetahuan mengenaipemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman sumber daya alam termasuk didalamnya pengetahhuan tentang pemanfaatan sumber daya genetik pertanian.Namun demikian sistem pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat Tugutilselama ini belum didokumentasikan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnyapenelitian tentang keberadaan suku ini dalam pemanfaatan dan pelestariansumberdaya hayati khususnya tentang tumbuhan (Anonim, 2005).

Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa Maluku Utara memiliki banyakkeragaman sumber daya genetik yang belum teridentfikasi secara tertulis. Anekajenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat, sumber pangan, bahan kosmetikdan lainnya adalah “harta karun“ yang belum banyak diungkap. Tidak mudahmengeksplorasi dan mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya genetik tanamanyang ada di Maluku Utara, terlebih-lebih dalam menentukan nama botaninya.Permasalahannya adalah tidak semua jenis sumber daya genetik yang sudahdieksplorasi dan diidentifikasi, beberapa di antaranya juga mulai sulit ditemui,terutama jenis-jenis yang mengalami kelangkaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 37 Tahun 2011, PlasmaNutfah Tanaman merupakan Sumber Daya Genetik Tanaman (SDG) adalahmateri genetik dari tanaman yang mempunyai nilai nyata atau potensial. Olehkarena itu, sangat diperlukan tindakan penyelamatan berupa pelestarianterhadap kebaradaan plasma nutfah yang berada di Maluku Utara, baik plasmanutfah komoditas perkebunan dan obat dengan melakukan penangkaransehingga tetap menjaga ekosistem lingkungan tumbuhnya.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam pengelolaan tanamanperkebunan dan tumbuhan obat adalah eksplorasi dan karakterisasi tanaman, baikpada tingkat morfologi maupun isozim. Isozim adalah marka biokimia dan

Page 14: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

3

genetik yang berguna serta merupakan penduga keragaman genetik dalampopulasi tanaman (Tadesse dan Bekele, 2001). Identifikasi dan karakterisasiyang lengkap bagi tanaman sangat diperlukan karena sangat berguna dalamupaya perlindungan plasma nutfah, pengembangan varietas, dan untuk ke arahperlindungan indikasi geografis atau ekotipe tanaman. Karakterisasi tanamanpada tingkat morfologi diperlukan terutama untuk keperluan identifikasi fenotipedan perubahannya terkait dengan ekotipe atau perubahan-perubahanlingkungan.

Dalam pelaksanaan ekplorasi dan karakterisasi plasma nutfah tanamanperkebunan dan obat di Maluku Utara, tidak terlepas dari instansi terkait (stakeholders) yaitu puslitbang perkebunan dan balitro, sehingga perlu dilakukankoordinasi untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan mendapatkan hasil yangoptimal.

1.2 Dasar PertimbanganSumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian merupakan

bahan yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung untukmendukung ketahanan pangan.Pemanfaatan langsung SDG tanaman berupabudidaya langsung untuk memenuhi kebutuhan tanpa memerlukan perbaikantanaman melalui pemuliaan. Bagi SDG tanaman yang memiliki keunikan secarageografis, maka dapat dilindungi untuk memperoleh hak perlindungan IndikasiGeografis. Pemanfaatan SDG secara tidak langsung, yaitu memanfaatkankeanekaragaman bahan genetik yang terdapat di dalam SDG tanaman untukmerakit variertas unggul baru melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

Informasi keanekaragaman serta status keberadaan SDG tanaman diMaluku Utara sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan kebijakanpengelolaan dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mewujudkan kesejahteraanmasyarakat. Informasi dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan inventarisasiSDG tanaman, baik melalui inventarisasi SDG tanaman yang berada di lahanpekarangan rumah petani, lahan petani maupun kebun koleksi. Data inventariasiSDG tanaman mencakup identitas petani, lokasi, jenis/spesies tanaman yangdibudidayakan, cakupan dan deskripsi serta pemanfaatan. Hasil inventarisasikeanekaragaman SDG tanaman dapat memberikan informasi tingkatkeberagaman/diversitas dan potensi pemanfaatan serta sumber keberadaannya.

Page 15: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

4

1.3 TujuanKegiatan yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk :a. Inventarisasi SDG Tanaman Lokal Halmahera Utara,Halmahera Timur,

dan Kota Ternateb. Karakterisasi sumber daya genetik tanaman padi lokal, kacang tanah,

jagung dan bawang topoc. Koleksi SDG Tanaman di Kebun Koleksi BPTP Maluku Utarad. Penguatan kelembagaan KOMDA SDG Maluku Utara

1.4 KeluaranKeluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :a. Kekayaan dan Diversitas SDG Tanaman Halmahera Utara.b. Terkarakterisasinya sumber daya genetik tanaman padi lokal, kacang

tanah, jagung dan bawang topoc. Tambahan Koleksi SDG Tanaman spesifik lokasid. Proaktifnya KOMDA SDG Maluku Utara dalam mengelola SDG di

Maluku Utara

1.5 Prakiraan Manfaat dan Dampaka. ManfaatManfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memperoleh statusSDG tanaman lokal di Maluku Utara dengan status taksonomi yang tepat,mengetahui daerah distribusi, status kelangkaannya, karakter morfologidan mengetahui iklim mikro yang tepat untuk pertumbuhannya.b. DampakTersedianya bahan pemuliaan tanaman lokal bagi Badan Litbangpertanian dan semua informasi dasar tersebut akhirnya dapat dipakaisebagai dasar penelitian lanjutan dalam rangka berupaya meningkatkankeragaman aksesi plasma nutfah tanaman yang ada di Maluku Utara.

Page 16: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

Eksplorasi SDG adalah kegiatan pencarian dan pengumpulan, yangkemudian diikuti dengan identifikasi, karakterisasi, dokumentasi, danevaluasi.Tujuan suatu ekplorasi plasma nutfah adalah untuk memperkenalkankeragaman genetik koleksi plasma nutfah yang sudah ada. Selanjutnya tujuankoleksi plasma nutfah adalah menghimpun gen-gen yang terdapat pada spesiestanaman yang akan sangat bermanfaat dalam melakukan perbaikangenetikkultivar suatu tanaman (Yusuf B, 2005). Eksplorasi juga merupakan kegiatanmelindungi potensi sumber kehidupan (plasma nutfah) seperti tumbuhanbernilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan di luar kawasan sehingga dapatmenjadi lokasi penelitian dan laboratorium alam secara luas bagi pengembanganilmu pengetahuan di Maluku Utara, maupun Indonesia dan dunia secara global.

Plasma nutfah dapat diartikan sebagai investasi dalam pemanfaatananeka ragam bahan bakutanaman di masa mendatang. Oleh karena itu, untukmembangun plasma nutfah tanaman perlu disosialisasikan untuk merangsangketerlibatan masyarakat luas dalam penghayatan dan pemahaman akanpelestarian plasma nutfah dan teknologi pemanfaatannya. Tujuan koleksiplasma nutfah adalah untuk menyediakan sumber genetik yang luas. Darikoleksi tersebut pemulia tanaman dapat memperoleh sifat genotipe yangdiinginkannya. Dengan demikian agar koleksi plasma nutfah tersebutbermanfaat di bidang pemuliaan, maka data karakterisasi dan data evaluasinyaharus tersedia (Engle, 1993).

Plasma nutfah merupakan bahan baku dasar pemuliaan karena di sinitersimpan berbagai keanekaragaman sifat yang dimiliki oleh masing-masingnomor koleksi (aksesi). Tanpa keanekaragaman, perbaikan sifat tidak mungkindilakukan.Usaha pencarian plasma nutfah baru berarti eksplorasi ke tempat-tempat yang secara tradisional menjadi pusat keanekaragaman hayati (atauhutan) atau dengan melakukan pertukaran koleksi. Lembaga-lembaga publikseperti IRRI dan CIMMYT menyediakan koleksi plasma nutfah bagi publik secarabebas bea, namun untuk kepentingan bisnis diatur oleh perjanjian antara pihak-pihak yang terkait.

Kebanyakan kultivar tanaman masa kini dihasilkan oleh sebagian kecilperusahaan benih, beberapa di antaranya bermodal kuat, transnasional, dan

Page 17: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

6

menguasai teknologi tinggi. Masyarakat adat, yang sebelum terjadiindustrialisasi pertanian menguasai benih berangsur-angsur terdesak perannyadan petani lambat laun tergantung pada pasokan benih dari industri benih.Halini dipandang tidak adil oleh anggota gerakan anti-globalisasi. Keadaan inisedikit banyak merupakan akibat dari Revolusi Hijau, yang berfokus padapeningkatan hasil, dan pemberlakuan prinsip Perlindungan VarietasTanaman (Hak Cipta Pemulia Tanaman).

Salah satu pemecahan yang ditawarkan adalah menggunakan konseppemuliaan tanaman partisipatif (participatory plant breeding). Melalui cara ini,plasma nutfah tetap dikuasai oleh masyarakat pemilik plasma nutfah, tetapiindustri benih juga mendapat keuntungan dari pemanfaatan sumber dayagenetik ini.

Pasokan pangan masa depan akan sangat tergantung kepada eksistensikeragaman genetik yang dieksploitasi untuk perbaikan tanaman maupun hewan.Pasokan pangan itu diperoleh dari panen pangan para petani, yang nilainyaditentukan oleh panen keragaman genetik dari benih-benih yang mereka tabur,baik untuk makanan, pakan ternak maupun kegiatan ekonomi, budaya, sertaekologi lainnya. Sementara itu penduduk dunia jumlahnya terus meningkat,mobilitas laju pindah penduduk dari desa ke kota sangat cepat, dimana saat inihampir lima puluh persen penduduk dunia berhuni di perkotaan, yang semuabahan pangannya dipasok dari pertanian perdesaan dengan lahan yang makinsempit.

Keragaman sumber genetik tanaman juga makin susut, langka ataubahkan lenyap, dan ini menyebabkan keberadaan SDGTbahan pangan saat inimenjadi perebutan negara-negara besar. Organisme pengganggu tumbuhan(OPT) juga terus bertambah dari tahun ke tahun, ikut mengganggu statuskeragaman SDG di lapang. Praktek budidaya dan pertanian beragam terpadu,baik di pekarangan maupun luar pekarangan yang lama telah dilakukan olehpetani, serta dilakukan oleh para penggiat koleksi, konservasi, hobiis danpengguna SDG lainnya dapat menjadi alat pemantau status kekayaan, lokasi,kepemilikan dan keragamannya di lapangan, termasuk pekarangan-pekarangandan lahan non pekarangan di Maluku Utara. Kekayaan tersebut perludiinventarisasi agar pengelolaan, akses, dan pemanfaatannya memperolehperhatian dari berbagai pemangku kepentingan.

Page 18: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

7

SDGT merupakan bahan dasar untuk memenuhi kebutuhan saat ini danmasa depan dalam program pemuliaan tanaman, untuk pengembangan varietasbaru, industri benih atau bibitserta peningkatan produktivitas, yang bisadilakukan dengan penyediaan SDGT berkeragaman luas (Sumarno dan Zuraida,2004). Tingginya keragaman SDGT yang dimilikiIndonesia dapat membukapeluang bagi upaya mencari, menemukan, memanfaatkan, dan mengoptimalkanpotensi genetik yang saat ini belum tergali. Keragaman ini terdiri atas landracesasli, var lokal, kultivar elit dan kerabat liar tanaman. Ketergantungan pada jenistanaman tertentu telah mengakibatkan hilangnya sumberdaya genetik aslivarietas lokal yang merupakan salah satu bagian dasar bangunankeanekaragaman genetik. Oleh karena itu SDG perlu dipelihara dan dilestarikanagar dapat dimanfaatkan pada saat diperlukan. Gen-gen yang pada saat inibelum berguna mungkin pada masa yang akan datang sangat diperlukan sebagaisumber tetua dalam perakitan varietas unggul baru.

Pemanfaatan SDG untuk kesejahteraan manusia harus diiringi denganpelestarian keanekaragaman dan keunikan yang dimiliki sehingga dapatdilakukan secara berkelanjutan dari satu generasi ke generasi berikutnya. MalukuUtara yang merupakan propinsi yang terdiri dari berbagai suku serta budaya,akan berkaitan erat dengan pemanfaatan SDG pertanian yang sangat beragamantar wilayah dan agroekologi. Keragaman budaya yang disertai dengankeragaman SDG pertanian akan menghasilkan pengetahuan masyarakat yangberagam dalam memanfaatkan sumber daya tersebut untuk keperluan pangan,papan, sandang, obat-obatan maupun bahan baku industri.

Penggunaan varietas tanaman yang diadaptasi secara lokal juga dapatberfungsi untuk meningkatkan kesehatan ekosistem, memenuhi kebutuhanmereka dalam mengurangi pestisida, pupuk, dan mereka berpengaruh padapeningkatan struktur tanah (Zhu et al., 2000, Gliessman 1998, Kaca danThurston 1978, Vandermer 1995, Pimental et al., 1997). Selain itu, ketersediaanvarietas tanaman lokal yang telah beradaptasi ke lingkungan tumbuh tertentumungkin salah satu sumber daya yang tersedia bagi petani miskin untukmempertahankan atau meningkatkan produksi di lapangan (Jarvis et al., 2000).

Keragaman genetik suatu spesies tanaman dapat menurun, karena usahamanusia untuk menanam atau memperluas jenis-jenis unggul baru sehinggajenis-jenis lokal yang amat beragam akan terdesak bahkan dapat lenyap

Page 19: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

8

(Daradjat et al.,2008). Kelangkaan plasma nutfah dapat juga terjadi karenahilangnya habitat alami akibat perambahan oleh manusia, atau dapat juga terjadikarena proses seleksi danpemurnian bentuk-bentuk varietas lokal yangheterogen dalam membentuk landras yang homogen (seragam). Seleksi danpemurnian tersebutmeningkatkan keseragaman genetik tanaman danmenyebabkan erosi genetik. Erosi genetik dapat juga terjadi karena peristiwaalam seperti kebakaranhutan, banjir, gunung meletus, dan bencana alamlainnya. Keadaan ini dapat menimbulkan bahaya cukup serius karena mengurangiragam genotipe yang penting artinya bagi pemuliaan. Untuk menghindarilenyapnya jenis-jenis yang ada, perlu suatu upaya yang mampu melaksanakankoleksi jenis tanaman terutama yang mempunyai keunggulan speklok (spesifiklokasi), landrace, unik, sumber pangan, bersifat fungsional dan bahan populasidasar pemuliaan tersebut secara tahap demi tahap. Pelestarian genetik melaluikoleksi dalam jumlah besar dan luas perluadanya kerja sama antarberbagai pihakbaik pemerintah, masyarakat, dan unsur-unsur terkait yang peduli akanpelestarian alam.

Para ahli berpendapat keanekaragaman hayati tanaman panganumumnya dapat diperoleh dari pekarangan. Pekarangan dan kebun menjaditempat yang sempurna untuk melestarikan berbagai varietas tradisional tanamanpangan, baik tanaman pangan yang menyediakan karbohidrat (biji-bijian; umbi),maupun menyediakan vitamineral, penyedap citarasa makanan (buah-buahan,sayuran, empon-empon atau obat tradisional biofarmaka). Pekarangan dankebun juga menjadi tempat yang baik untuk kontemplasi, relaksasi, rekreasi danpraktek budidaya pertanian beragam terpadu. Purnomo et al. (2013) menyatakankultur budaya suatu wilayah menentukan macam kekayaan dan ragam SDGTpangan.Pada masing-masing budaya mempunyai kearifan lokal dalammelestarikan kekayaan SDGTL tanaman tradisional (Widodo et al., 2013).Inventarisasi SDGTL perlu memperhatikan kultur budaya tersebut, disampingkeragaman ekologi yang tersebar di Maluku Utara.

Page 20: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

9

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. PendekatanBelum banyak tereksplorasinya kekayaan sumber daya genetik (SDG) di

Maluku Utara, terutama plasma nutfah tanaman merupakan suatu potensi yangperlu digali untuk mencari sumber alternatif pengembangan agribisnis.Dalampemanfaatannya, bahan baku tumbuhan obat masih tergantung pada tumbuhanyang ada di hutan alam atau berasal dari pertanaman rakyat yang diusahakansecara tradisional. Pengadaan bahan baku obat atau jamu dengan carapemungutan langsung dari hutan alam akan mengancam keberadaanpopulasinya. Menurut Muharso (2000) kegiatan eksploitasi tanaman liar secaraberlebihan melebihi kemampuan regenerasi dari tanaman dan tanpa disertaiusaha budidaya, akan mengganggu kelestarian tanaman tersebut.

Informasi tentang sumber plasma nutfah tanamanyang banyakdimanfaatkan oleh penduduk terpencil dari berbagai pulau di Indonesia tersediasecara terpisah-pisah dan mungkin tanpa analisa yang mendalam. Sintesis dariinformasi yang ada dapat mengungkap potensi serta pemanfaatan nyata daritanaman sumber karbohidrat tersebut di berbagai masyarakat. Informasi yanglengkap dalam bentuk buku dengan gambar-gambar yang menarik dapatmemberikan kesadaran pada warga masyarakat maupun pengambil kebijakantentang pentingnya pengembangan secara bersungguh-sungguh danpemanfaatnya sebagai sumber pendapatan dalam kegiatan agribisnis.

Beberapa tumbuhan yang dapat menjadi alternatif solusi pengembangansumberdaya plasma nutfah antara lain komoditas tanaman pangan (padi,jagung, ubikayu, kacang tanah), hortikultura (bawang, cabai), dan perkebunan(kelapa, pala, cengkeh, dan kakao). Untuk itu perlu adanya suatu kajianinventarisasi dan karakterisasi sumber plasma nutfah tanaman yang ada diMaluku Utara.

3.2. Ruang Lingkup KegiatanEksplorasi dan inventarisasi dilakukan dibeberapa kabupaten/kota di

Maluku Utara yang diduga memiliki potensi keanekaragaman sumber dayagenetik tanaman dan belum pernah dilakukan kegiatan koleksisebelumnya.Sebelum melakukan eksplorasi, pendataan koleksi herbarium

Page 21: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

10

dilakukan untuk mengetahui jenis plasma nutfah yang pernah dikoleksi diMaluku Utara.

3.3. Bahan dan Metode PelaksanaanRancangan penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen, di mana

data dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara. Penelitian ini jugamerupakan penelitian deskriptif-kualitatif di mana data-data hasil penelitiandikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan diuraikan secara rinciuntuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen, di manadata dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara. Penelitian ini jugamerupakan penelitian deskriptif-kualitatif di mana data-data hasil penelitiandikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan diuraikan secara rinciuntuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Metode Penelitian yang digunakan adalah eksplorasi deskriptif, denganpertimbangan bahwa untuk dapat mendokumentasikan pengetahuanmasyarakat tentang pengelolaan plasma nutfah pertanian membutuhkanpenggalian informasi yang tepat dan kajian cermat dan mendalam.Metodepengumpulan data yang digunakan adalah Metode Triangulasi yaitu denganmemadukan beberapa teknik pengumpulan data seperti pengamatandilapangan, wawancara dan penelusuran dokumen. Metode ini diperlukandengan pertimbangan bahwa setiap teknik pengumpulan data mempunyaikelebihan dan kelemahan, sehingga data yang diperoleh akan lebih valid(Sitorus, 1998).

Kegiatan ekplorasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni:a) Pendataan awal

Pendataan awal plasma nutfah dilakukan secara dengan mencariinformasi tentang keragaman genetik tanaman perkebunan dan tanamanobat di Maluku Utara, baik itu dengan menggali informasi dari berbagaisumber.

b) Survei areal dan penetapan pohon contoh.Kegiatan ini meliputi pengamatan secara menyeluruh terhadap

populasi tanaman perkebuanan dan tanaman obat yang terletak diKabupaten/kota sesuai aksesi masing-masing komoditas.

Page 22: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

11

c) Pengumpulan data dan instrumen penelitianInstrumen penelitian terdiri dari: a.Lembar observasi b. Lembar

wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka yang sudahtersusun sedemikian rupa sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.Tidak hanya data yang berupa tulisan atau tertulis yang dikumpulkan tetapijuga data-data visual yang berupa foto–foto atau gambar.

Data yang dikumpulkan antara lain: waktu inventarisasi (tanggalpelaksanaan survei) dan lokasi (meliputi posisi lintang dan bujur sertaketinggian tempat), identitas petani (nama dan alamat lengkap), serta jeniskomoditas yang di inventarisasi.

Sedangkan data untuk tiap komoditas tanaman antara lain: jenisspesies (nama tanaman), jumlah varietas tiap spesies, nama varietas (jikadiketahui), jumlah tanaman/luas lahan, deskripsi morfologi dan karakterunik/memiliki indikasi geografis, serta pemanfaatannya.Untuk mengumpulkan data-data tersebut di atas digunakan beberapa teknikantara lain:1. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah suatu tindakan yang disengaja dansistematis tentang fenomena sosial serta gejala dengan jalanpengamatan langsung dan pencatatan. Adapun yang menjadi sasaranobservasi adalah, aksesi tanaman perkebunan dan tanaman obat yangberada di wilayah Maluku Utara dan upaya koleksinya.

Pada pedoman observasi ini peneliti menggunakan pancadaranindra. Alat yang digunakan disini adalah mata dan pendengaran yaituuntuk mengamati dan mendengarkan secara langsung kejadian-kejadianyang disaksikan di lokasi penelitian. Dalam menggunakan pedomanobservasi ini, peneliti mengamati langsung para narasumbermenunjukkan jenis-jenis tanaman yang dicari dan kemudianmenanyakan tentang karakterisasinya, lalu mendengarkan sambilmencatat hal-hal yang ditemukan/didengar sesuai dengan penjelasanpara narasumber.

2. Teknik Interview (wawancara)Teknik interview atau wawancara adalah suatu percakapan atau

tanya jawab lisan antar dua orang atau lebih yang dudukberhadapan

Page 23: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

12

secara fisik dan dihadapkan pada suatu masalah tertentu. Dalam hal inidigunakan wawancara bebas terpimpin yaitu yang dilakukan secarabebas kepada responden atau narasumber, akan tetapi masihberpedoman pada daftar pertanyaan (chek list).

Adapun pedoman interview untuk melaksanakan wawancaraadalah berupa beberapa catatan-catatan pertanyaan yang akanditujukan kepada obyek penelitian.

3. Teknik DokumentasiPendokumentasian adalah teknik yang melengkapi hasil-hasil yang

telah diperoleh dari teknik pertama dan kedua. Dokumen-dokumen inikebanyakan berupa foto-foto tanaman-tanaman. Metode dokumentasiini berfungsi sebagi pelengkap atau menerangkan lewat media visual,berupa foto-foto atau gambar-gambar, data yang dikumpulkan lewatmetode observasi sebelumnya.

Alat Bantu yang dipakai dalam melaksanakan pendokumentasianadalah berupa alat rekam dan kamera. Kesemua alat ini berfungsi untukmerekam dan mencatat bahan laporan.

4. Teknik Analisis DataData yang diperoleh, dianalisis berdasarkan analisis domain dan

karakteristik morfologi. Analisis domain adalah pengolahan data yangdilakukan untuk memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifatumum dan relatif menyeluruh tentang apa yang tertulis di pokokpermasalahan yang tengah diteliti. Hasil dari penelitian ini berupapengertian di tingkat permukaan.

karakteristik morfologi adalah Karakteristik yang dipakai sebagaipenanda morfologi tanaman mengacu pada pedoman Tropical FruitDescriptors (IBPGR, 1980), yang dimodifikasi mencakup sifat-sifat padapengukuran panjang, lebar, dan lingkar batang pohon menggunakanmeteran; diameter buah, biji, dan cabang dengan jangka sorong; bobotbuah, dan biji dengan neraca digital; dan warna daun, buah, dan bijidengan skala warna Munshel Color Chart.

Fokus penelitian ditetapkan pada domain tertentu yang sangatberguna dalam upaya mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena yangmenjadi sasaran semua penelitian. Pendekatan analisis domain

Page 24: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

13

diterapkan ketika peneliti mencari data-data yang bersifat umum tentangobjek dan permasalahan-permasalahan yang diteliti, contohnya: Penelitimendatangi langsung tempat yang dijadikan lokasi penelitian, kemudianmenanyakan pokok-pokok permasalahan yang dialami oleh nara sumberdan pengelola di sana, kemudian dari penjelasan para nara sumberdidapatkan beberapa masalah, yang kemudian diolah menjadi data-datayang bersifat umum.

Analisis data hasil inventarisasi kemudian diolah untuk mengetahuikeragaman dan indek diversitasnya. Untuk mengetahui Indeks diversitasSDG dalam suatu wilayah dapat dihitung dengan Indeks Shanon. IndeksShanon (H) dan Indeks Equitability (EH) dirumuskan sebagai:

sH = - ∑ pi ln pi, dan EH = H ln S;

i=1sedangkan pi = proporsi spesies ke-i dan S=banyaknya spesies dalamsuatu wilayah.

Untuk mengetahui tingkat kemiripan struktur spesies antar 2wilayah, dapat diduga dari besaran koefisien Sorenson (SC) yangdirumuskan sebagai SC = 2 C / S1 + S2, C=jumlah spesies yang sama,S1 dan S2 jumlah seluruh spesies dalam wilayah 1 dan 2.

5. Koleksi Plasma NutfahBerdasarkan hasil eksplorasi plasma nutfah yang telah didapat,

kemudian untuk pelestarian sumber daya genetik tersebut dilakukanpenangkaran di lokasi yang telah ditentukan (pembuatan kebun plasmanutfah)

6. Karakterisasi Plasma NutfahKarakterisasi merupakan proses mencari ciri spesifik yang dimiliki

oleh tumbuhan yang digunakan untuk membedakan diantara jenis danantarindividu dalam satu jenis suatu tumbuhan. Adapun KarakterisasiSDG tanaman dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi/mengamatisecara visualpada tanaman semusim yang ditanam dikebun koleksi.Karakterisasi ditekankan pada varietas-varietas yang baru dikoleksi,

Page 25: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

14

terutama varietas lokal. Tanaman yang dikarakterisasi antara lain : padigogo, jagung lokal, kacang tanah lokal dan bawang topo.

Karakterisasi dilakukan dengan mengamati karakter agronomi danMorfologi bagian-bagian tanaman. Untuk karakterisasi, varietas tanamanharus berada dalam kondisi lingkungan optimal, sehingga tanamantumbuh tanpa kendala. Karakter kualitatif yang diamati meliputi warnabunga, warna biji/buah, bentuk dan warna daun, warna batang, warnahilum, dan warna bulu. Sifat-sifat kuantitatif yang diamati antara laintinggi tanaman, hasil dan komponen hasil. Data yang terkumpul dikeloladalam program database. Pengelompokan koleksi plasma nutfahdilakukan berdasarkan tipe tumbuh, dan setiap subkelompok dibuat sub-subkelompok berdasarkan kemiripan karakter tanaman.

Panduan karakterisasi dapat dilihat pada Tabel berikut :Tabel 1. Komponen Karakterisasi tanaman Serealia

Karakter Agronomi :

Umur mulai berbunga :

Umur panen Tanaman :

Tinggi Tanaman :

Anakan Produktif :

Bobot 1000 butir :

Ukuran malai/tongkol :

Hasil biji :

Lainnya: :

Karakter Morfologi :

Bentuk Gabah/biji :

Warna Gabah/biji :

Tipe daun :

Warna gabah/biji :

Page 26: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

15

Tabel 2. Komponen Karakterisasi tanaman kacang-kacangan

Karakter Agronomi :

Umur mulai berbunga :

Umur panen Tanaman :

Tinggi Tanaman :

Bobot 1000 butir :

Tipe pertumbuhan :

Jumlah polong :

Jumlah biji/polong :

Hasil biji :

Lainnya

Karakter Morfologi :

Bentuk biji :

Warna biji :

Warna kulit biji :

Warna polong :

Lainnya :

Page 27: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

16

Tabel 3. Komponen Karakterisasi tanaman Sayuran umbi

Karakter Agronomi :

Tinggi tanaman :

Umur berbunga :

Umur panen :

Jumlah umbi :

Berat umbi tiap tanaman :

Lainnya :

Karakter Morfologi :

Warna daun :

Jumlah daun per rumpun :

Warna bunga :

Bentuk umbi :

Ukuran umbi :

Warna kulit umbi :

Bentuk daging umbi :

Lainnya :

Page 28: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

17

IV. HASIL DAN PEMBAHASANSEMENTARA

4.1 Gambaran Umum Lokasi EksplorasiWilayah Provinsi Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan, dimana

luas total wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140.255,36 km2, dengan luaswilayah perairan 106.977,32 km2 (76,27%), dan daratan seluas 33.278 km2

(23,73%). Terdiri dari 395 buah pulau besar dan kecil.Dari jumlah itu, sebanyak64 pulau telah dihuni, sedangkan 331 pulau lainnya tidak dihuni. Jumlahpenduduk tahun 2003 sebanyak 849.724 jiwa, rata-rata laju pertumbuhansebesar 2,16% per tahun. Pulau yang tergolong relatif besar adalah PulauHalmahera (18.000 km2), pulau yang ukurannya relatif sedang yaitu Pulau Obi(3900 km2), Pulau Taliabu (3195 km2), Pulau Bacan (2878 km2), dan PulauMorotai (2325 km2).Pulau-pulau yang relatif kecil antara lain Pulau Ternate,Makian, Kayoa, Gebe dan sebagainya.

Gambar 1. Peta Situasi Wilayah Maluku Utara

Topografi wilayah Provinsi Maluku Utara sebagian besar bergunung-gunung dan berbukit-bukit, terbentuk dari pulau-pulau vulkanik dan pulaukarang, sedangkan sebagian lainnya merupakan daratan, sedangkan morfologiwilayah pesisir Provinsi Maluku Utara sebagian besar bergunung-gunung danberbukit-bukit dengan ketinggian 0 sampai 100 meter dari permukaan laut, dan

Page 29: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

18

bentuk topografi pantai yang landai. Pulau Halmahera mempunyai banyakpegunungan yang rapat mulai dari teluk Kao, teluk Buli, teluk Weda, telukPayahe dan Dodinga.

Disetiap daerah terdapat punggung gunung yang merapat ke pesisir,sedangkan pada daerah sekitar Teluk Buli (di Timur), samping teluk Kao (diUtara), pesisir Barat mulai dari Teluk Jailolo ke Utara dan Teluk Weda ke Selatandan Utara ditemui daratan yang luas. Pada bagian lainnya terdapat deretanpegunungan yang melandai kearah pesisir pulau-pulau yang relatif sedang (Obi,Morotai, Taliabu, Bacan) umumnya daratan luas yang diselingi pegunungan yangbervariasi.Kondisi Topografi Kota Ternate ditandai dengan keragaman ketinggiandari permukaan laut yaitu; daratan rendah 0-499 m, sedang 500-699 m, dantinggi > 700 m.

Secara umum tanah adalah hasil pelapukan dari batuan yang dipengaruhioleh proses-proses geologi dan iklim, yang meliputi semua bahan yang terdapatpada permukaan kulit bumi dan bersifat lunak atau lepas sehingga mudahdigusur, dicangkul atau digali.Jenis tanah yang terdapat di Provinsi Maluku Utaramenunjukkan sifat-sifat yang berbeda, mulai dari Morotai di bagian Utara sampaisulabesi di Selatan yang disebabkan oleh faktor iklim (curah hujan dan suhu)yang tinggi dan struktur geologi. Jenis tanah yang tersebar di daerah MalukuUtara antara lain:a. Jenis tanah Mediteran terdapat di Pulau Morotai bagian Utara, Timur dan

Selatan, Pulau Doi Kecamatan Loloda.b. Jenis tanah Podsolik Merah Kuning, terdapat di Pulau Halmahera dari Utara

ke Selatan, Tobelo, Ibu, Obi bagian Timur, Sana Pulau Taliabu, Wasile, Oba,Weda dan Maba.

c. Jenis tanah Kompleks terdapat di Pulau Morotai bagian Barat dan Timur, Obibagian Tengah, Pulau Halmahera bagian Tengah sampai Timur.

d. Jenis tanah Latosol terdapat di Loloda, Galela, Jailolo bagian Selatan, GaneTimur, Gane Barat, Bacan, Oba, Wasile, Weda dan Maba.

e. Jenis tanah Regosol terdapat di Looloda, Galela, Sahu, Kao, Pulau Ternate,Pulau Makian, Pulau Obi di pesisir Utara.

f. Jenis tanah Alluvial terdapat di Pulau obi bagian Barat, Pulau Taliabu bagianUtara.

Page 30: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

19

Provinsi Maluku Utara secara administrasi terbagi dalam 7 Kabupaten dan2 Kota, yaitu Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, HalmaheraTimur, Halmahera Tengah, Kabupaten Sula, kabupaten Morotai, Kota TidoreKepulauan dan Kota Ternate. Secara umum iklim pada kawasan tersebut hampirsama. Temperatur rata-rata tahunan yang diukur dari stasiun Duma Galela,Ternate dan Tobelo antara 25,60C – 26,10C dengan curah hujan rata-ratatahunan antara 2.138 mm – 3.693 mm. Wilayah Maluku utara dipengaruhi olehiklim laut tropis dan iklim musim. Oleh karena itu, iklimnya sangat dipengaruhioleh lautan dan bervariasi antara tiap bagian wilayah, yaitu Halmahera Utara,Halmahera Tengah/Barat, Bacan dan Kepulauan Sula.

Berdasarkan klasifikasi iklim Schimdt dan Ferguson (1951), daerahMaluku Utara umumnya bertipe iklim b, dengan rata-rata curah hujan per tahun1.869,4 mm. Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan lebih tinggi atausama dengan 100 mm dan bulan kering adalah bulan dengan curah hujan lebihrendah atau sama dengan 600 mm. bulan November dan bulan Agustus adalahbulan dengan curah hujan yang tertinggi selain itu bulan April juga termasukbulan dengan curah hujan yang tinggi yaitu 293,3 mm. Periode curah hujanrendah berlangsung pada bulan September dan Oktober dengan curah hujanterendah 50,8 mm pada bulan September.

4.2. Inventarisasi tanaman pangan pekarangan dan luar pekaranganrumah tangga tani Maluku Utara di pekarangan

Berdasarkan data base yang dilakukan selama eksplorasi di rumah tangga– rumah tangga petani di tiga Kabupaten (Lampiran 1) menyatakan bahwajumlah spesies dan aksesi SDGT pekarangan dan luar pekarangan rumahberturut-turut 60 species terdiri dari 103 aksesi untuk wilayah KabupatenHalmahera Utara, sedangkan Kabupaten Halmahera Timur jumlah spesies danaksesi SDGT pekarangan dan luar pekarangan 89 spesies dan terdiri dari 43aksesi dan Kota Ternate jumlah spesies dan aksesi SDGT di pekarangan dan luarpekarangan terdiri dari 71 spesies dan 44 aksesi. Kekayaan SDGTPL di ketigawilayah ini ada penurunan jika dibandingkan dengan kondisi 5-10 tahun yanglalu. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah materi genetik yang ada di lokasibanyak yang sudah tidak ada.

Page 31: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

20

Tabel 4. Kinerja Inventarisasi SDGT Pekarangan dan Luar Pekarangan Tahun 2014

No Kabupaten/Kota

Sasaran

Realisasi

TotalKelompok Tanaman

Tan. Pangan Tan. Buah Tan. Sayuran Tan.Biofarmaka Tan. Industri Tan. Hias

∑Jenis

∑Aksesi

∑Jenis

∑Aksesi

∑Jenis

∑Aksesi

∑Jenis

∑Aksesi

∑Jenis

∑Aksesi

∑Jenis

∑Aksesi

∑Jenis

∑Aksesi

1 HalmaheraUtara 30 30 60 103 8 23 19 44 15 15 10 10 8 11 1 1

2 HalmaheraTimur 30 30 89 43 11 19 23 13 25 1 17 2 13 8 0 0

3 KotaTernate 30 30 71 44 5 12 20 20 19 3 16 3 8 4 3 2

JUMLAH 90 90 220 190 24 54 62 77 59 19 43 15 29 23 4 3

Page 32: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

21

4.3. Koleksi Plasma Nutfah

Aksesi tanaman pangan lokal seringkali mempunyai sifat unik dalammerespon perubahan lingkungan ekstrim. Pemulia memanfaatkan sifat unik padaaksesi tanaman lokal tersebut untuk materi perakitan varietas, agar diperoleh

varietas unggul baru yang mempunyai sifat baru lebih baik dari tetua‐tetuanya.

Aksesi‐aksesi tanaman lokal yang ditanam oleh petani secara turun‐temurun,kemudian dipilih turunan terbaik setiapkali tanam menjadi cikal bakalterbentuknya varietas unggul lokal. Inventarisasi sumberdaya genetik tanaman

(SDGT) yang telah dilaksanakan mulai Januari ‐Mei 2014 di tiga kabupaten diMaluku Utara, yaitu Halmahera Utara, Halmahera Timur, dan Kota Ternate. Hasilsementara memperoleh 103 aksesi tanaman dari Halmahera Utara. Dalamkarakterisasi di lapangan, petani pemilik aksesi tanaman lokal dimintaperanannya untuk identifikasi sifat unik dari masing-masing tanaman.

Rumusan hasil inventarisasi terkait sifat unik dari masing-masing aksesi,untuk perbaikan varietas tanaman pangan, terdiri dari (1) umur genjah, (2)tahan kekeringan, (3) tahan naungan, (4) tahan organisme pengganggu, (5)hasil tinggi, (6) input rendah, (7) pangan fungsional, (8) lama daya simpan, (9)aroma kuat, (10) taraf warna hasil, (11) mudah diolah, (12) multiguna, (13)citarasa, (14) mudah dalam pengangkutan, (15) tidak mudah rusak. Indentifikasisifat unik menurut 15 kriteria terhadap aksesi oleh petani menghasilkanpenilaian, antara lain terdiri dari beberapa aksesi tanaman lokal yang mempunyai

sifat unik. Tetapi petani tidak cukup berani memutuskan adanya aksesi‐aksesitersebut termasuk mempunyai sifat input rendah, tahan OPT, dan/atau tidakmudah rusak dalam pengangkutan.

Aksesi yang telah dinilai oleh petani tersebut dikoleksi di BPTP MalukuUtara untuk stok sumber genetik, dan sebagian lagi ditanam di lapang untukkarakterisasi dan pemurnian, kecuali aksesi yang diperoleh dalam bentuk bibitlangsung di tanam di lapang tetapi bahan tanam dalam bentuk biji dikoleksidalam botol kaca.

4.4. Lokal WisdomPada dasarnya petani telah melakukan domestikasi tanaman sejak ribuan

tahun yang lalu ketika mereka mengenal citra rasa makanan, kemudian

Page 33: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

22

mengembangkannya ribuan varieties tanaman untuk memenuhi kebutuhanpangan. Petani melakukan karakterisasi, memilih, menyimpan benih dan koleksidi pekarangan mereka untuk tabungan benih di waktu yang akan datang, tidakkecuali sebagian petani di Halmahara Utara, Halmahera Timur, dan Ternate.Mereka menyimpan benih biji-bijian berbagai tanaman, antara lain kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau); sayuran buah (tomat, cabai, terong);sayuran daun (bayam); labu-labuan (mentimun, labu siem); padi lokal, danjagung lokal menggunakan botol plastik bekas ukuran ¼ - 1 liter atau toplesbekas kue.

Benih-benih tersebut mereka panen dari kebun, dengan indikator panendilihat dari perubahan warna polong atau gugurnya sejumlah daun tanamanpada umur tertentu untuk kacang-kacangan atau biji-bijian, dan perubahanwarna buah pada sayuran buah. Pengetahuan petani dalam prosessing benihmasih cukup baik, dengan memilahkan kelompok biji-bijian prosessing kering danprosessing basah untuk kelompok tanaman yang dipanen buahnya, meskipunjarang mereka melakukan proses fermentasi. Mereka seringkali menguji dayakecambah benih sebelum tanam, yaitu dengan mencuci kembali benih, kemudianmemasukkannya dalam botol bekas berwarna putih bening volume 1 liter,kemudian menghembuskan udara dari rongga mulut kedalam botol, dan segerasetelah itu dengan segera menutup botol tersebut. Mereka melakukanpengamatan status perkecambahan benih agar memperoleh kepastian kualitasbenih yang disimpan masih baik. Tetapi pada saat ini minat petani untukmencintai benih dari tanamannya sendiri dengan cara di atas sangat kecil.

Sebagian besar petani selalu membeli benih ke kios pertanian ketika akanmelakukan kegiatan pertaniannya. Biaya produksi juga menjadi lebih mahalkarena penggunaan benih hibrida yang mereka beli dari kios harus diikuti pupukdan pestisida kimia yang harus dibeli juga oleh petani. Pada akhirnyakeanekaragaman jenis tanaman lenyap sejalan dengan menurunnya kecintaanpetani kepada benih yang sesungguhnya dapat mereka produksi sendiri.

4.5. Kebun Koleksi Plasma NutfahKeberadaan beberapa jenis plasma nutfah menjadi rawan dan

langka, bahkan ada yang telah punah, sebagai akibat konversi lahan olehtindakan manusia dan kebijakan pembangunan yang kurang memperhatikan

Page 34: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

23

kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, perlu konservasi plasma nutfah terutamamencegah kepunahannya di daerah-daerah rawan erosi.

Sumberdaya hayati di Maluku Utara melimpah, namun potensi tersebutbelum digali secara optimal sehingga belum dapat dikembangkan secaraekonomis. Mengingat berlimpahnya plasma nutfah di Maluku Utara, maka perluupaya untuk Konservasi atau pelestarian plasma nutfah tanaman hasilinventarisasi di Maluku Utara yang bertujuan untuk memelihara dan mengelolakoleksi plasmanutfah domestik dan varietas asal introduksi agar terhindar darikepunahan, mempertahankan serta menjaga agar tetap hidup untukpemanfaatan lebih lanjut.

Gambar 2. Penataan Kebun Koleksi

Adapun kegiatan konservasi ex situ di kebun koleksi plasma nutfah BPTPdi Sofifi adalah dengan membuat blok-bok tanaman untuk konservasi dankarakterisasi. Adapun blok tanaman terbagi menjadi 3 blok, yaitu pangan,perkebunan dan Hortikultura. Kegiatan konservasi ini dilakukan denganmengambil komoditas tanaman yang telah diinventarisir kemudian dibudidayakandikebun koleksi plasma nutfah tersebut (Tabel 5).Tabel 5. Karakterisasi tanaman lokal di Kebun Koleksi

Blok Jenis Tanaman yang DitanamTanaman Pangan 1. Padi :

a. Bidoi-Halmahera Utara 17 Mei 2014

Page 35: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

24

Blok Jenis Tanaman yang Ditanamb. Beras putih-Hamlahera Timur

c. Pulo hitam-Halmahera Timur

d. Padi Molulu

2. Jagung lokal Loloda- Halmahera Utara

3. Kacang tanah Malifut-Halmahera Utara

17 Mei 2014

17 Mei 2014

27 Mei 2014

15 Mei 2014

13 Mei 2014

Hortikultura 1. Pisang :a. Mulu bebe

b. Emas

c. Jarum

d. Manado

e. Boki

f. Galela

g. Ambon

h. Tanduk

i. Gorohoj. Tembaga

k. Sepatu Hitam

l. Sepatu putih

m. Raja

n. Hutan putih

o. Hutan hijau (besar)

2. Bawang Topo

3. Sukun Maitara

29 Mei 2014

11 mei 2014

29 Mei 2014

Perkebunan 1. Kelapaa. Igo ratu Ternate

b. Igo pada merah Halmahera Utara

c. Igo duku jailolo

d. Igo pada merah jailolo

e. Tilope Halmahera Tengah

f. Kuning Tidore

g. Bido – Morotai

h. Bacan

2. Cengkeha. AFO

b. Tobelo

29 Mei 2014

12 Mei 2014

Page 36: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

25

Blok Jenis Tanaman yang Ditanamc. Tidore

3. Pala

a. Patani

b. Tidore

c. Ternated. Makean

12 Mei 2014

4.6. Karakterisasi Plasma NutfahKarakterisasi dilakukan dengan mengamati karakter agronomi dan

Morfologi bagian-bagian tanaman. Untuk karakterisasi, varietas tanaman harusberada dalam kondisi lingkungan optimal, sehingga tanaman tumbuh tanpakendala. Karakter kualitatif yang diamati meliputi warna bunga, warna biji/buah,bentuk dan warna daun, warna batang, warna hilum, dan warna bulu. Sifat-sifatkuantitatif yang diamati antara lain tinggi tanaman, hasil dan komponen hasil.Data yang terkumpul dikelola dalam program database. Pengelompokan koleksiplasma nutfah dilakukan berdasarkan tipe tumbuh, dan setiap subkelompokdibuat sub-sub kelompok berdasarkan kemiripan karakter tanaman.Tabel 3. Komponen Karakterisasi Bawang Topo

Karakter Agronomi :

Tinggi tanaman (cm) : 29,5

Umur panen (HST) : 85-90

Jumlah umbi per rumpun : 9,94

Berat umbi basah + daun (g) : 53,75

Berat kering umbi per rumpun (g) : 21,31

Berat kering 1 umbi (g) : 3,13

Karakter Morfologi :

Warna daun : Hijau tua

Jumlah daun/batang per rumpun : 9,25

Bentuk umbi : Lonjong-oval

Tinggi umbi (cm) : 2,18

Diameter umbi (cm) : 1,49

Warna kulit umbi : Kusam

Bentuk daging umbi : Umbi tidak bertumpuk

Page 37: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

26

4.7. Penguatan Kelembagaan KOMDAPengelolaan plasma nutfah dilakukan secara in situ maupun ex situ. Untuk

itu, pemerintah telah menetapkan kawasan-kawasan konservasi untukpelestarian secara in situ yang letaknya tersebar di wilayah Indonesia.Mengingatluasnya penyebaran serta tingginya keanekaragaman plasma nutfah, makapengelolaannya perlu melibatkan semua pihak yang berkaitan, baik di tingkatnasional maupun di tingkat daerah. Di tingkat nasional, Kementerian Pertaniantelah membentuk Komisi Pelestarian Plasma Nutfah pada tahun 1976, yangselanjutnya berubah menjadi Komisi Nasional (Komnas) Plasma Nutfah.

Di tingkat daerah, dengan telah ditetapkannya kawasan-kawasankonservasi di berbagai daerah Indonesia, serta memperhatikan Undang-undangNo. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, makasudah saatnya segeradibentuk Komisi Daerah (Komda) Plasma Nutfah dengan fungsi melakukankoordinasi pengelolaan plasma nutfah secaraefisien dan efektif di masing-masingdaerah.

Mempertimbangkan kondisi yang ada pada saat ini tentangkeplasmanutfahan, upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatannya, sertakemampuan daerah dalam pengelolaannya, maka pembentukanKomda PlasmaNutfah Maluku Utara masih belum terbentuk. Namun, secara organisasi yangmembidangi tentang keanekaragaman hayati telah dibentuk yang berada dibawah Dewan Riset Daerah (DRD). Kelembagaan yang berhubungan dengan

plasma nutfah tersebut berdasarkan SK Nomor: 03/KEP/DRD/XII/Tahun 2012,

tentang pembentukan Komisi Teknis Dewan Riset Daerah Propinsi Maluku Utara.Upaya penguatan Komda SDG terus dilakukan dengan adanya Konggres

Komisi Daerah (Komda) Sumber Daya Genetik (SDG) ke-V diselenggarakan diDenpasar Bali pada tanggal 24-26 Juni 2014, bersamaan dengan pelaksanaanSeminar Nasional SDG. Selain bertujuan untuk meningkatkan komunikasi danmembangun jejaring kerja antar Komda SDG maupun antara Komda-Komdadengan Komnas SDG, kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun persepsi yangsama antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan SDG lokal untukkesejahteraan masyarakat dan mendorong roda ekonomi daerah, juga dalam

Page 38: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

27

rangka meningkatkan pertukaran sistem informasi pengelolaan SDG yang tepat,cepat dan bermanfaat untuk semua pemangku kepentingan.

Penguatan jejaring kerja pengelolaan SDG dilaksanakan melalui beberapapendekatan, antara lain tukar-menukar informasi antar Komnas SDG dan Komda-Komda SDG dengan memanfaatkan teknologi informasi, penyelenggaraan forum-forum diskusi dan seminar, serta kegiatan konggres SDG yang dilaksanakansecara berkala setiap dua tahun. Pada pertemuan Konggres V kali ini, beberapatopik yang dibahas meliputi: pengarusutamaan keanekaragaman hayati dalampembangunan nasional 2015-2019, strategi nasional dan program pengelolaankeanekaragaman hayati, serta pengelolaan SDG lokal untuk pembangunandaerah.

Inisiasi pembentukan KOMDA SDG telah dilakukan dengandilaksanakannya sosialisasi KOMNAS SDG di Maluku Utara pada tanggal 17September 2014 bertempat pada Balitbangda propinsi Maluku Utara. Padasosialisasi KOMNAS SDG terdapat isu yang menarik mengenai Jeruk Topo yangterkena penyakit CPVD. Sosialisasi ini mengemukakan mengenai UU no 29tentang perlindungan varietas tanaman. Bahwa kekayaaan tanaman lokal harusdapat dilestarikan. Untuk itu perlu segera dibentuk KOMDA SDG tersebut. Saat inisedang dalam proses pembentukan KOMDA SDG.

Partisipasi BPTP Maluku Utara dan kegiatan kongres V, yaitu mengikutiseminar SDG yang mengirimkan 3 makalah serta mengirimkan Katalog spesifiklokasi Maluku Utara. Adapun judul makalah yang dikirimkan, yaitu :1. Keragaan Fisik Dan Morfologi Bawang Merah Topo Maluku Utara2. Eksplorasi Plasma Nutfah Padi Lokal di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku

Utara3. Identifikasi Dan Eksplorasi Aksesi Plasma Nutfah Kacang Tanah di Maluku

Utara

Page 39: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

28

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KesimpulanHasil inventarisasi Plasma Nutfah Tanaman di Maluku Utara yang

dilaksanakan di Halmahera Utara, Halmahera Timur, dan Kota ternate diperolehbeberapa hasil, diantaranya:1. Terdapat SDG tanaman sebanyak 103 aksesi yang diinvetarisasi di

pekarangan dan luar pekarangan di Kabupaten Halmahera Utara. UntukKabupaten Halmahera Timur terdapat 43 aksesi dan kota Ternate terdapat44 aksesi.

2. Penataan kebun koleksi Plasma nutfah dilakukan dengan membuat bloktanaman pangan, perkebunan, dan hortiklutura.

3. Karakterisasi yang telah dilaksanakan adalah bawang merah topo,sedangkan padi bidoi, pulo hitam, padi beras putih, dan jagung lokal lolodamasih dalam proses.

4. Kelembagaan Komda SDG Maluku Utara belum terbentuk, namun organisasiyang membidangi keanekaragaman hayati/ plasma nutfah sudah terbentukdi bawah Komisi Teknis Dewan Riset Daerah.

5. BPTP Maluku Utara berpartisipasi dam kongres SDG di Bali denganmengirimkan 3 makalah dan katalog spesifik lokasi Maluku Utara.

5.2. Saran1. Banyaknya SDGT di Maluku Utara yang masih belum terekplorasi, diharapkan

dapat perhatian dari semua pihak agar SDGT tersebut tidak mengalamikepunahan.

2. Diharapkan KOMDA SDG yang berada di sub bidang DRD lebih pro aktifdalam menangani SDG di Maluku Utara.

Page 40: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

29

VI. KINERJA HASIL

Hasil yang dicapai dari kegiatan inventarisasi dan pengelolaan sumberdaya genetik di Maluku Utara adalah sebagai berikut :1. Terdapatnya data-data terkait sumber daya genetik tanaman yang spesifik

lokasi di Maluku Utara baik itu tanaman pangan, hortikultura, biofarmaka danperkebunan yang dicetak dalam bentuk buku katalog spesifik lokasi MalukuUtara.

2. Penyebaran informasi/diseminasi terkait manfaat perlindungan plasma nutfahspesifik lokasi kepada instansi terkait atau stake holders, petani maupunmasyarakat.

3. Koleksi plasma nutfah spesifik lokasi Maluku Utara berupa benih maupun bibit(kacang tanah topo, padi gogo lokal, bawang topo), jagung lokal loloda danbibit kelapa igo ratu, igo pada kuning, kelapa bacan, kelapa bido, sukunmaitara, cengkeh AFO, Pala Tidore dan Pala Ternate.

4. Tercatatnya letak koordinat daerah-daerah yang menjadi lokasi inventarisasisebagai bahan informasi dan penelitian lanjutan.

5. Inisiasi penguatan kinerja KOMDA SDG Maluku Utara.

Page 41: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

30

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Taman Nasional Aketajawe Lolobata Benteng Alami UntukMelestarikan Keanekaragaman Hayati Khas Maluku Utara. Bogor: Bird LifeIndonesia Programme.

Bappenas. 2003. Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman HayatiIndonesia 2003-2020 (Dokumen Nasional). Jakarta: Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional.

Biro Sosial Propinsi Maluku Utara. 2004. Kehidupan Masyarakat Maluku Utara/Persebaran Komunitas AdatTerpencil. [http://www.malukuutara.go.id,]

Daradjat M, Silitonga S, Nafisah. 2008. Ketersediaan Plasma Nutfah UntukPerbaikan Varietas Padi. In Daradjat, A.A., A. Setyono, A. K. Makarimdan A. Hasanuddin (Eds.). Padi, inovasi teknologi dan produksi. BalaiBesar Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi.

Diepenbrock W, Ellmer F, Leon J. 2005. Ackerbau, Pflanzenbau, undflanzenzüchtung. Ulmer UTB. Stuttgart. Hal. 265

Engle, R. 1993. Autoregressive Conditional Heteroscedasticity with Estimates ofthe Variance of United Kingdom Inflation," Econometrica, 50, 987 ; 1007.

Hadad, ME. A, Taryono, Alam,T.I dan W.Lukman. 2002. Tanaman Rempah danObat Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah yang Potensial:Studi Kasus Peran Masyarakat Maluku Utara Dalam Konservasi PlasmaNutfah Tanaman Rempah dan Obat. Dalam Perkembangan TeknologiTanaman Rempah dan Obat Vol.XIV No.2, 2002

Muharso. 2000. Kebijakan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Indonesia. MakalahSeminar Tumbuhan Obat di Indonesia, Kerjasama Inonesian ResearchCentre For Indegeneous Knowledge (INRIK), Universitas Pajajaran danYayasan Ciungwanara dengan Yayasan KEHATI 26-27 April 2000

Purnomo S., S. Hosni, A. A. Widodo, T. Zubaidi, D. Harnowo, Handoko danB.Pikukuh 2013.Richness and Diversity of Genetic Resources of LocalFood in Two Districtswith Different Culture in East Java.

Sitorus, F.M.T. 1998. Penelitian Kualitatif. Kelompok Dokumentasi Ilmu-IlmuSosial Institut Pertanian Bogor. Bogor

Subandi. 1988. Perbaikan varietas. Dalam Subandi et al. (Eds.). Jagung.Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian/Puslitbangtan. hlm. 81-100.

Sumarno, Zuraida N. 2004. Pengelolaan Plasma Nutfah Terintegrasi denganProgram Pemuliaan dan Industri Benih. Prosiding Simposium PERIPI, 5-7Agustus 2004.

Page 42: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

31

Sutrisno & Silitonga T.S. 2004. Pengelolaan Plasma Nutfah Nabati dan JasaRenik (Tumbuhan dan Tanaman) sebagai Aset dalam PemenuhanKebutuhan Manusia, [www.papua.go.id/bkpbapedalda/indeks/htm]. 28-1-2006.

Sulanjari. 2009. Pendekatan Bioregion dalam Pengembangan Budidaya TanamanBiofarmaka. Pidato Pengukuhan Guru Besar Agroekologi tanggal 6 Agustus2009. UNS. Surakarta

Tantra, I.G.M. 1983. Erosi plasma nutfah nabati dan masalah pelestariannya.Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian II(1):1-5.

Page 43: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

42

Lampiran

Koleksi SDGT hasil eksplorasi dan inventarisasi

Kelapa Igoratu dan Sayur Lilin Ternate

Sukun Pulau Moti Ternate

Padi Nona dan Pisang Pinang Halmahera Utara

Page 44: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

43

Kegiatan ekplorasi dan inventarisasi SDGT

Padi Gogo Lokal Halmahera Timur

Koleksi Kelapa dan Pisang di Kebun Koleksi

Karakterisasi Bawang Topo

Page 45: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

44

Penataan Kebun Koleksi

Karakterisasi padi bidoi Halmahera Timur

Karakterisasi jagung Loloda

Page 46: KARAKTERISASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA …sampel.malut.litbang.pertanian.go.id/assets/file/Sumber_Daya...nilai tambah bagi masyarakat Maluku Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya

45

Karakterisasi Kacang tanah lokal

Karakterisasi Padi Molulu