karagenan 2

Upload: bisma-raka

Post on 03-Mar-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 karagenan 2

    1/15

    2 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Deskripsi Eucheuma cottonii Menurut Doty (1985), Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis

    rumput laut merah ( Rhodophyceae ) dan berubah nama menjadi Kappaphycus

    alvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan

    Maka jenis ini se!ara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii (Doty 198")

    #ama daerah $ cottonii umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia

    perdagangan nasional maupun internasional %lasifikasi Eucheuma cottonii

    menurut Doty (1985) adalah sebagai berikut &

    %ingdom & 'lantaeDi isi & hodophyta

    %elas & )hodophy !eae

    *rdo & + igartinales

    amili & oliera!ea

    +enus & Eucheuma

    pe!ies & Eucheuma alvarezii Doty

    Kappaphycus alvarezii (doty) Doty

    .iri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris, permukaan li!in, !artilogeneus %eadaan /arna tidak selalu tetap, kadang-kadang

    ber/arna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah 'erubahan /arna sering terjadi

    hanya karena faktor lingkungan %ejadian ini merupakan suatu proses adaptasi

    kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas

    pen!ahayaan (0slan 1998) 'enampakan thalli ber ariasi mulai dari bentuk

    sederhana sampai kompleks Duri-duri pada thallus run!ing memanjang, agak

    jarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus 'er!abangan ke berbagai

    arah dengan batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal

    (pangkal) umbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa !akram

    .abang-!abang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang

    rimbun dengan !iri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari (0tmadja

    199")

    2mumnya Eucheuma cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantai

    terumbu (reef) 3abitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut

  • 7/26/2019 karagenan 2

    2/15

    yang tetap, ariasi suhu harian yang ke!il dan substrat batu karang mati (0slan

    1998)

    4eberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia

    perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan %adar karaginan

    dalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 5 6 7 tergantung pada jenis

    dan lokasi tempat tumbuhnya :enis ini asal mulanya didapat dari perairan

    abah (Malaysia) dan %epulauan ulu ( ilipina) elanjutnya dikembangkan ke

    berbagai negara sebagai tanaman budidaya ;okasi budidaya rumput laut jenis

    ini di inarno 199" ? >3* 1999) %araginan tersusun dari

    perulangan unit-unit galaktosa dan ,"-anhidro galaktosa ( ,"-0+) %eduanya

    baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak, dihubungkan dengan ikatan

    glikosidik 61, dan -1, se!ara bergantian ( M. .orp 1977)

    Menurut 3ellebust dan .ragie (1978), karaginan terdapat dalam dinding

    sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan bagian

    penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

    komponen yang lain :umlah dan posisi sulfat membedakan ma!am-ma!am

    polisakarida hodophy!eae, seperti yang ter!antum dalam ederal egister,

    polisakarida tersebut harus mengandung @= sulfat berdasarkan berat kering

    untuk diklasifikasikan sebagai karaginan 4erat molekul karaginan tersebut !ukup

    tinggi yaitu berkisar 1== - 8== ribu (deMan 1989)

    %araginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil

    ekstraksi rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water ) atau

    larutan alkali pada temperatur tinggi (+li!ksman 198 ) %araginan merupakan

    nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida linear yang diperoleh dari alga

    merah dan penting untuk pangan

  • 7/26/2019 karagenan 2

    3/15

    Doty (1987), membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya

    menjadi dua fraksi yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari

    @8 dan iota karaginan jika lebih dari = >inarno (199") menyatakan

    bah/a kappa karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii , iota

    karaginan dihasilkan dari Eucheuma spinosum , sedangkan lambda karaginan dari

    Chondrus crispus , selanjutmya membagi karaginan menjadi fraksi berdasarkan

    unit penyusunnya yaitu kappa, iota dan lambda karaginan

    %appa karaginan tersusun dari (1, )-D-galaktosa- -sulfat dan (1, )- ,"-

    anhidro-D-galaktosa %araginan juga mengandung D-galaktosa-"-sulfat ester

    dan ,"-anhidro-D-galaktosa-@-sulfat ester 0danya gugusan "-sulfat, dapat

    menurunkan daya gelasi dari karaginan, tetapi dengan pemberian alkali mampu

    menyebabkan terjadinya transeliminasi gugusan "-sulfat, yang menghasilkan

    ,"-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian derajat keseragaman molekul

    meningkat dan daya gelasinya juga bertambah (>inarno 199") truktur kimia

    kappa karaginan dapat dilihat pada +ambar

    +ambar @ truktur kimia kappa karaginan (!'%el!o 0p @== )

    inarno 199") truktur kimia iota

    karaginan dapat dilihat pada +ambar

  • 7/26/2019 karagenan 2

    4/15

    +ambar truktur kimia iota karaginan (!'%el!o 0p @== )

    ;ambda karaginan berbeda dengan kappa dan iota karaginan, karena

    memiliki residu disulpat (1- ) D-galaktosa, sedangkan kappa dan iota

    karaginan selalu memiliki gugus -fosfat ester (>inarno 199") truktur kimia

    lambda karaginan dapat dilihat pada +ambar 5

    +ambar truktur dasar lambda karaginan (!'%el!o 0p @== )

    Monomer-monomer dalam setiap fraksi karaginan dihubungkan oleh

    jembatan oksigen melalui ikatan -1, glikosidik Monomer-monomer yang

    telah berikatan tersebut digabungkan bersama monomer-monomer yang lain

    melalui ikatan -1, glokisidik yang membentuk polimer

  • 7/26/2019 karagenan 2

    5/15

    dan ,"-anhidro-D-galaktosa serta pada D-galaktosa-@,"-disulfat (+li!ksman

    198 ) 2nit-unit monomer karaginan dapat dilihat pada abel @

    abel @ 2nit-unit monomer karaginan

    Fraksi karaginan Monom er

    Kappa

    Iota

    Lambda

    umber& o/le (197 )

    D-galaktosa -sulfat,"-anhidro-D-galaktosa

    D-galaktosa -sulfat,"-anhidro-D-galaktosa @-sulfat

    D-galaktosa @-sulfatD-galaktosa @,"-disulfat

    2. Si!at Dasar Karaginan

    ifat dasar karaginan terdiri dari tiga tipe karaginan yaitu kappa, iota dan

    lambda karaginan ipe karaginan yang paling banyak dalam aplikasi pangan

    adalah kappa karaginan ifat-sifat karaginan meliputi kelarutan, iskositas,

    pembentukan gel dan stabilitas p3

    2. .1 Ke"ar#tan

    %elarutan karaginan dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor

    diantaranya tipe karaginan, temperatur, p3, kehadiran jenis ion tandingan dan Aat-

    Aat terlarut lainnya +ugus hidroksil dan sulfat pada karaginan bersifat hidrofilik

    sedangkan guugus ,"-anhidro-D-galaktosa lebih hidrofobik ;ambda karaginan

    mudah larut pada semua kondisi karena tanpa unit ,"-anhidro-D-galaktosa dan

    mengandung gugus sulfat yang tinggi %araginan jenis iota bersifat lebih

    hidrofilik karena adanya gugus @-sulfat dapat menetralkan ,"-anhidro-D-

    galaktosa yang kurang hidrofilik %araginan jenis kappa kurang hidrofilik karena

    lebih banyak memiliki gugus ,"-anhidro-D-galaktosa ( o/le 198 ? !'%el!o 0p

    @== )

    %arakteristik daya larut karaginan juga dipengaruhi oleh bentuk garam dari

    gugus ester sulfatnya :enis sodium umumnya lebih mudah larut, sementara jenis

    potasium lebih sukar larut 3al ini menyebabkan kappa karaginan dalam bentuk

    garam potasium lebih sulit larut dalam air dingin dan diperlukan panas untuk

    mengubahnya menjadi larutan, sedangkan dalam bentuk garam sodium lebih

    mudah larut ;ambda karaginan larut dalam air dan tidak tergantung jenis

  • 7/26/2019 karagenan 2

    6/15

    garamnya (!'%el!o 0p @== ) Daya kelarutan karaginan pada berbagai media

    dapat dilihat pada abel

    abel Daya kelarutan karaginan pada berbagai media pelarut

    Si!at$si!at0ir panas

    Kappa;arut suhu B "= o.

    Iota;arut suhu B "= o.

    Lambda;arut

    0ir dingin ;arut #a ;arut #aC

    ;arut garamusu panas ;arut ;arut ;arutusu dingin %ental %ental ;ebih kental

    ;arutan gula ;arut (panas) usah larut ;arut (panas);arutan garam idak larut idak larut ;arut (panas);arutan organik idak larut idak larut idak larut

    umber& !'%el!o 0p (@== )+liksman (198 )

    uryaningrum (1988) menyatakan bah/a karaginan dapat membentuk gel

    se!ara reversibel artinya dapat membentuk gel pada saat pendinginan dan kembali

    !air pada saat dipanaskan 'embentukan gel disebabkan karena terbentuknya

    struktur heliks rangkap yang tidak terjadi pada suhu tinggi

    2. .2 Stabi"itas p%

    %araginan dalam larutan memiliki stabilitas maksimum pada p3 9 dan

    akan terhidrolisis pada p3 diba/ah ,5 'ada p3 " atau lebih umumnya larutankaraginan dapat mempertahankan kondisi proses produksi karaginan (!'%el!o

    0p @== ) 3idrolisis asam akan terjadi jika karaginan berada dalam bentuk

    larutan, hidrolisis akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu ;arutan

    karaginan akan menurun iskositasnya jika p3nya diturunkan diba/ah ,

    (

  • 7/26/2019 karagenan 2

    7/15

    abe1 tabilitas karaginan dalam berbagai media pelarut

    Stabi"itas Kappa Iota Lamdap% netra" tabil tabil tabildan a"ka"i

    p% asam erhidrolisis jikadipanaskan tabil

    erhidrolisisdalam tabil

    erhidrolisis

    dalam bentuk gel dalam bentuk gelumber& +li!ksman (198 )

    2. . &iskositas

    iskositas adalah daya aliran molekul dalam sistem larutan iskositas

    suatu hidrokoloid dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu konsentrasi karaginan,temperatur, jenis karaginan, berat molekul dan adanya molekul-molekul lain

    ( o/le 197 ? 0* 199=) :ika konsentrasi karaginan meningkat maka

    iskositasnya akan meningkat se!ara logaritmik iskositas akan menurun se!ara

    progresif dengan adanya peningkatan suhu, pada konsentrasi 1,5 dan suhu 75o

    .

    nilai iskositas karaginan berkisar antara 5 6 8== !' ( 0* 199=)

    iskositas larutan karaginan terutama disebabkan oleh sifat karaginan

    sebagai polielektrolit +aya tolakan (repulsion) antar muatan-muatan negatif

    sepanjang rantai polimer yaitu gugus sulfat, mengakibatkan rantai molekulmenegang %arena sifat hidrofiliknya, polimer tersebut dikelilingi oleh molekul-

    molekul air yang terimobilisasi, sehingga menyebabkan larutan karaginan bersifat

    kental (+uiseley et al. 198=) Moirano (1977) mengemukakan bah/a semakin

    ke!il kandungan sulfat, maka nilai iskositasnya juga semakin ke!il, tetapi

    konsistensi gelnya semakin meningkat

    0danya garam-garam yang terlarut dalam karaginan akan menurunkan

    muatan bersih sepanjang rantai polimer 'enurunan muatan ini menyebabkan

    penurunan gaya tolakan (repulsion) antar gugus-gugus sulfat, sehingga sifat

    hidrofilik polimer semakin lemah dan menyebabkan iskositas larutan menurun

    iskositas larutan karaginan akan menurun seiring dengan peningkatan suhu

    sehingga terjadi depolimerisasi yang kemudian dilanjutkan dengan degradasi

    karaginan ( o/le 197 )

  • 7/26/2019 karagenan 2

    8/15

    2. .' Pembent#kan ge"

    Menurut ardiaA (1989), pembentukan gel adalah suatu fenomena

    penggabungan atau pengikatan silang rantai-rantai polimer sehingga terbentuk

    suatu jala tiga dimensi bersambungan elanjutnya jala ini menangkap atau

    mengimobilisasikan air di dalamnya dan membentuk struktur yang kuat dan kaku

    ifat pembentukan gel ini beragam dari satu jenis hidrokoloid ke jenis lain,

    tergantung pada jenisnya +el mempunyai sifat seperti padatan, khususnya sifat

    elastis dan kekakuan

    %appa-karaginan dan iota-karaginan merupakan fraksi yang mampu

    membentuk gel dalam air dan bersifat reversible yaitu meleleh jika dipanaskan

    dan membentuk gel kembali jika didinginkan 'roses pemanasan dengan suhu

    yang lebih tinggi dari suhu pembentukan gel akan mengakibatkan polimer

    karaginan dalam larutan menjadi random coil (a!ak) 4ila suhu diturunkan, maka

    polimer akan membentuk struktur double helix (pilinan ganda) dan apabila

    penurunan suhu terus dilanjutkan polimer-polimer ini akan terikat silang se!ara

    kuat dan dengan makin bertambahnya bentuk heliks akan terbentuk agregat yang

    bertanggung ja/ab terhadap terbentuknya gel yang kuat (+li!ksman 19"9) :ika

    diteruskan, ada kemungkinan proses pembentukan agregat terus terjadi dan gel

    akan mengerut sambil melepaskan air 'roses terakhir ini disebut sineresis

    ( ardiaA 1989) Mekanisme pembentukan gel karaginan dapat dilihat pada

    +ambar 5

    +ambar 5 Mekanisme pembentukan gel karaginan ( homas 199@)

  • 7/26/2019 karagenan 2

    9/15

    %emampuan pembentukan gel pada kappa dan iota karaginan terjadi pada

    saat larutan panas yang dibiarkan menjadi dingin karena mengandung gugus ,"-

    anhidrogalaktosa 0danya perbedaan jumlah, tipe dan posisi gugus sulfat akan

    mempengaruhi proses pembentukan gel %appa karaginan dan iota karaginan

    akan membentuk gel hanya dengan adanya kation-kation tertentu seperti % C, )bC

    dan .s C %appa karaginan sensitif terhadap ion kalium dan membentuk gel kuat

    dengan adanya garam kalium, sedangkan iota karaginan akan membentuk gel

    yang kuat dan stabil bila ada ion .a @C, akan tetapi lambda karaginan tidak dapat

    membentuk gel (+li!ksman 198 ) 'otensi membentuk gel dan iskositas larutan

    karaginan akan menurun dengan menurunnya p3, karena ion 3C

    membantu proseshidrolisis ikatan glikosidik pada molekul karaginan (0ngka dan uhartono @===)

    %onsistensi gel dipengaruhi beberapa faktor antara lain& jenis dan tipe

    karaginan, konsistensi, adanya ion-ion serta pelarut yang menghambat

    pembentukan hidrokoloid ( o/le 197 )

    2.' Um#r Panen

    EuniAal et al. (@===) menyatakan bah/a sebagai bahan baku pengolahan,

    rumput laut harus dipanen pada umur yang tepat umput laut jenis Gracilaria

    pemanenan dilakukan setelah berumur bulan, sedangkan jenis Eucheuma

    dipanen setelah berumur 1,5 bulan atau lebih

    umput laut dipanen setelah tingkat pertumbuhannya men!apai pun!ak

    yaitu beratnya men!apai F "== gGrumpun ;ama pemeliharaan tergantung dari

    lokasi, jenis rumput laut serta metode penanaman %andungan karaginan pada

    Eucheuma sp dan agar-agar pada Gracilaria sp men!apai pun!ak tertinggi pada

    umur antara " 6 8 minggu dengan !ara pemanenan memotong bagian ujung

    tanaman yang sedang tumbuh (Departemen 'ertanian 1995)

    'emanenan dilakukan bila rumput laut telah men!apai berat tertentu, yakni

    sekitar empat kali berat a/al (dalam /aktu pemeliharaan 1,5 6 bulan) 2ntuk

    jenis Eucheuma sp dapat men!apai berat sekitar 5==-"== g, maka jenis ini sudah

    dapat dipanen, masa panen tergantung dari metode dan pera/atan yang dilakukan

    setelah bibit ditanam (0slan 1998)

    Mukti (1987) menyatakan bah/a pemanenan sudah dapat dilakukan

    setelah " minggu yaitu saat tanaman dianggap !ukup matang dengan kandungan

  • 7/26/2019 karagenan 2

    10/15

    polisakarida maksimum 'emanenan rumput laut dilakukan se!ara keseluruhan

    ( full harvest ) tanpa bantuan alat mekanik %adi dan 0tmaja (1988) menambahkan

    bah/a pemanenan rumput laut dapat dilakukan sekitar 1 - bulan dari saat

    penanaman elanjutnya dikatakan bah/a persyaratan lingkungan yang harus

    dipenuhi bagi budidaya Eucheuma adalah&

    a ubstrat stabil, terlindung dari ombak yang kuat dan umumnya di daerah

    terumbu karang

    b empat dan lingkungan perairan tidak mengalami pen!emaran

    ! %edalaman air pada /aktu surut terendah 1- = !m

    d 'erairan dilalui arus tetap dari laut lepas sepanjang tahun

    e %e!epatan arus antara @= - = mGmenit

    f :auh dari muara sungai

    g 'erairan tidak mengandung lumpur dan airnya jernih

    h uhu air berkisar @7 6 @8 o. dan salinitas berkisar = - 7 ppt

    aktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut

    antara lain adalah& suhu, !ahaya, salinitas, gerakan air dan p3 perairan

    2.'.1 S#(#

    uhu perairan mempengaruhi laju fotosintesis #ilai suhu perairan yangoptimal untuk laju fotosintesis berbeda pada setiap jenis e!ara prinsip suhu yang

    tinggi dapat menyebabkan protein mengalami denaturasi, serta dapat merusak

    enAim dan membran sel yang bersifat labil terhadap suhu yang tinggi 'ada suhu

    yang rendah, protein dan lemak membran dapat mengalami kerusakan sebagai

    akibat terbentuknya kristal di dalam sel erkait dengan itu, maka suhu sangat

    mempengaruhi beberapa hal yang terkait dengan kehidupan rumput laut, seperti

    kehilangan hidup, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fotosintesis dan

    respirasi (Hidman 1991) ulistijo (199 ) menyatakan kisaran suhu perairan yang

    baik untuk rumput laut Eucheuma adalah @7 6 =o

    .

    2.'.2 Ar#s

    0rus merupakan gerakan mengalir suatu masa air yang dapat disebabkan

    oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut dan pasang surut yang bergelombang

    panjang dari laut terbuka (#ontji 1987) 0rus mempunyai peranan penting dalam

    penyebaran unsur hara di laut 0rus ini sangat berperan dalam perolehan

    makanan

  • 7/26/2019 karagenan 2

    11/15

    bagi alga laut karena arus dapat memba/a nutrien yang dibutuhkannya Menurut

    ulistijo (199 ), salah satu syarat untuk menentukan lokasi Eucheuma sp adalah

    adanya arus dengan ke!epatan =, - =,"" mGdetik

    2.'. Sa"initas

    Di alam rumput laut Eucheuma sp tumbuh berkembang dengan baik pada

    salinitas yang tinggi 'enurunan salinitas akibat masuknya air ta/ar dari sungai

    dapat menyebabkan pertumbuhan rumput laut Eucheuma sp menurun adhori

    (1989) menyatakan bah/a salinitas yang !o!ok untuk pertumbuhan rumput laut

    berkisar 1- 5 ppt Menurut Da/es (1981), kisaran salinitas yang baik bagi

    pertumbuhan Eucheuma sp adalah =- 5 ppt oegiarto et al (1978) menyatakan

    kisaran salinitas yang baik untuk Eucheuma sp adalah @ - 5 ppt

    2.'.' p%

    %easaman atau derajat p3 merupakan salah satu faktor penting dalam

    kehidupan alga laut, sama halnya dengan faktor-faktor lainnya 0slan (@==5)

    menyatakan bah/a kisaran p3 maksimum untuk kehidupan organisme laut adalah

    ",5 - 8,5

    2.) Metode *kstraksi

    umput laut yang telah bersih kemudian diekstraksi dengan air panas

    dalam suasana alkali seperti natrium atau kalium hidroksida dengan p3 berkisar

    antara 8 6 11 (Durant dan anford 197=)

    o/le (197 ) menyatakan bah/a larutan alkali mempunyai dua fungsi

    yaitu membantu ekstraksi polisakarida dari rumput laut dan berfungsi untuk

    mengkatalisis hilangnya gugus-"-sulfat dari unit monomernya dengan

    membentuk ,"-anhidrogalaktosa sehingga mengakibatkan kenaikan kekuatan

    gelnya 3al ini didukung oleh hasil penelitian heng Eao et al. (198") ekstraksi

    yang dilakukan dengan #a*3 @ mempunyai gel 6 5 kali lebih kuat jika

    dibanding dengan air

    Hkstraksi rumput laut jenis Eucheuma cottonii dilakukan dengan !ara

    perebusan dengan menggunakan larutan %*3 pada p3 8-9 dengan olume air

    perebus sebanyak =-5= kali berat rumput laut kering umput laut tersebut

    Eucheuma cottonii dipanaskan pada suhu 9= - 95 o. selama - " jam (EuniAal

    et al. @===) +uiseley et al. (198=) melaporkan bah/a untuk men!apai ekstraksi

  • 7/26/2019 karagenan 2

    12/15

    yang optimal diperlukan /aktu sampai 1 hari, sedangkan #aylor (197") untuk

    memper!epat proses ekstraksi dilakukan dengan perebusan bertekanan selama

    satu sampai beberapa jam %araginan diendapkan dengan menggunakan iso

    propil alkohol (

  • 7/26/2019 karagenan 2

    13/15

    suhu "= o. (

  • 7/26/2019 karagenan 2

    14/15

    abel " 4eberapa penerapan karaginan dalam produk-produk dengan bahandasar susu

    Prod#k F#ngsi Jenis Tara!pengg#naan - /

    Desert beku Hskri, susu es

    usu pasteurisasi,.oklat, !itarasa buah

    Mengontrol pen!airan %appa =,=1= 6 =,= =

    Membentuk suspensi stabil %appa =,=@5 6 =,= 5

    usu skim %onsistensi %appa-

  • 7/26/2019 karagenan 2

    15/15

    abel 7 tandar mutu karaginan

    Sp esi! ikas i FA F **Jat olatil ( )ulfat ( )

    Maks 1@15- =

    Maks 1@18- =

    Maks 1@15- =

    %adar abu ( )iskositas (!')

    %adar 0bu idak ;arut 0sam ( )

    15- =Min 5Maks 1

    Maks 5-

    Maks 1

    15- =-

    Maks @

    ;ogam 4erat &'b (ppm) Maks 1= Maks 1= Maks 1=0s (ppm).u (ppm)Jn (ppm)

    %ehilangan karena pengeringan ( )

    Maks-

    - Ma ks1@

    Maks-

    - Ma ks1@

    MaksMaks 5=Maks @5

    -umber & 0G %obenh ns 'ektifabrik (1978)