kar dio vasku ler

19
KARDIOVASKULER; CEPAT LEMAS & LELAH AKIBAT ANEMIA DEFISIENSI BESI Ayu anas silvya* 10 2010 072 B-4 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan. 1 Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkutoksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringantubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sIstem endokrin juga diedarkan melalui 1 | Problem Based Learning MAKALAH PBL BLOK 8

Upload: meidalena-anggresia-bahen

Post on 06-Feb-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

iugjl

TRANSCRIPT

Page 1: Kar Dio Vasku Ler

KARDIOVASKULER; CEPAT LEMAS & LELAH AKIBAT

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Ayu anas silvya*

10 2010 072

B-4

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan.1

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)

tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga

sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkutoksigen

yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringantubuh

dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung

berbagai  ba han pen yusun s i s t em imun yang be r t u juan mem per t aha nkan

t ubuh da r i be rbag a i  penyakit. Hormon-hormon dari sIstem endokrin juga

diedarkan melalui darah.. Darahmanusia berwarna merah, antara merah terang

apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen.1

*Alamat Korespondensi :Ayu Anas Silvya,Fakulltas Kedokteran Universitas Krida Wacana, Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat, 11510E-mail : [email protected]

1 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

MAKALAH PBL BLOK 8

Page 2: Kar Dio Vasku Ler

Skenario 3

Seorang pasien perempuan muda mengeluh cepat lelah, dan lemas. Gejala-gejala tersebut

terutama muncul saat menstruasi. Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah kadar

hemoglobin dan kadar besi berkurang. Perempuan tersebut didiagnosis mengalami

anemia defisiensi besi.

Istilah yang tidak diketahui.1

1. Anemia : Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah

kurang dari normal.1

Rumusan masalah

Seorang perempuan muda mengeluh cepat lelah & lemas pada saat menstruasi karena

kadar Hb dan kadar besi berkurang sehingga didiagnosis mengalami anemia

defisiensi besi.

Analisis Masalah

Cepat lemas & lelah akibat anemia defisiensi besi

1. Mikroskopik Darah

2. Protein Darah

3. Unsur-unsur darah

a. Bahan padat

b. Bahan cair

4. Sintesis Heme

2 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 3: Kar Dio Vasku Ler

Hipotesis

Cepat lelah & lemas diakibatkan karena kadar Hb dan besi berkurang.

Sasaran Pembelajaran

Cepat lemas & lelah akibat anemia defisiensi besi

1. Mikroskopik Darah.2

Di bawah ini adalah beberapa gambaran sel darah normal pada hapusan darah tepi beserta penjelasan.

1. Sel Darah Merah/Eritrosit

Ukuran: 6 – 9 mm Bentuk: bulat Warna sitoplasma: merah jambu atau abu-abu Granularitas: tidak ada Distribusi dalam darah: > 90 % dari eritrosit normal dalam darah

3 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 4: Kar Dio Vasku Ler

2. Keping darah/trombosit

Ukuran: 1 – 4 mm Bentuk: bulat atau oval, dengan pinggir tidak teratur Warna sitoplasma: biru Granularitas: granul ungu halus mengisi bagian tengah trombosit Pinggir tipis tanpa

granul pada bagian tepi sel

3. Limfosit

Ukuran: 10 –15 mm Bentuk: bulat, kadang-kadang oval Warna sitoplasma: biru Granularitas: tidak ada Bentuk inti: bulat atau agak oval Tipe kromatin: homogen, padat Rasio inti/sitoplasma:  tinggi atau sangat tinggi Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil Distribusi: darah: 25 – 40 % ; sumsum tulang: 5 – 20 %

4 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 5: Kar Dio Vasku Ler

4. Netrofil Stab

Ukuran sel: 14 – 20 mm Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: a few azurofilik and neutrofilik, different in number Bentuk inti: semicircular Tipe kromatin: condensed Ratio inti/sitoplasma:  low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: < 5% ; sumsum tulang: 5 – 20 %

5. Netrofil Segmen

Ukuran sel: 14 – 20 mm Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pink Granularitas: a few azurofilik and neutrofilik, different in number granulation Bentuk inti: lobulated (normally less than 5 lobes) Tipe kromatin: condensed Ratio inti/sitoplasma: low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: 40 – 75 % ; sumsum tulang: 5 – 20 %

5 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 6: Kar Dio Vasku Ler

6. Eosinofil

Ukuran sel: 15 – 25 mm Bentuk sel: oval atau bulat Warna sitoplasma: pale, covered by granules Granularitas: abundant eosinofilik (orange-red) Bentuk inti: lobulated, semicircular Tipe kromatin: condensed Ratio inti/sitoplasma: low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: 2 – 4 %;  sumsum tulang: < 2 %

7. Monosit

Ukuran: 15 – 25 mm Bentuk: bulat, oval atau tidak teratur Warna sitoplasma: abu-abu biru Granularitas: tidak ada atau sedikit granul azurofilik halus Bentuk inti: biasanya tidak teratur Tipe kromatin: kromatin kasar, berkelompok Rasio inti/sitoplasma: sedang atau rendah Nukleolus: tak terlihat Distribusi: Darah: 4 – 8 % ; sumsum tulang: < 2 %

6 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 7: Kar Dio Vasku Ler

8. Basofil

Ukuran sel: 12 – 18 mm Bentuk sel: round or oval Warna sitoplasma: light-pink, mostly covered by granules and nucleus Granularitas: veri dark, basofilik, granules of various size. The amount varies Bentuk inti: oval shaped in not mature forms; lobular shaped in mature forms Tipe kromatin: condensed, pale Ratio inti/sitoplasma:  low or very low Nukleolus: not visible Keberadaan: darah: < 1 % ; sumsum tulang: < 1 %

2. Protein Darah.1

Sepertiga bagian rotein darah terdapat dalam asma dan dua pertiganya lagi

merupakan proein sel darah merah yaitu hemoglobin. Protein plasma total

kira-kira 5 – 8 gr/dl. Protein plasama merupakan bagian utama zat plasma

campuran yang sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari protein sederhana

(polipetida) tetapi juga untuk protein campuran, yang mengandung zat-zat

tambahan seperti hem, karbohidrat, lipid atau asam nukleat seperti

glikoprotein dan berbagai jenis lipoprotein.

Sebagian besar protein tubuh berbentuk globular atau elips dan dinamakan

protein globular. Umumnya larut dalam air atau larutan garam. Berbagai

protein globular di klasifikasikan berdasarkan sifat kimianya sebagai berikut:

1. Albumin merupakan protein utama dan sederhana, mudah larut dalam

air serta terdapat jumlah sedikit di dalam sel.

2. Globulin juga merupakan orotein sederhana yang larut dalam garam

7 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 8: Kar Dio Vasku Ler

fisiologis tetapi sukar larut dalam air, terdapat jumlah besar dalam

plasma dan sel.

Pemisahan masing- masing protein dapat dilakukan dengan berbagai cara,

misalnya metode “saling out” dengan memakai zat pelarut (penambahan

amonium sulfat setengah pekat maka globulin akan mengendap, pada

penembahan ammonium pekat lbumin akan mengendap) atau dengan

elektrophorese.

Dengan elektrophorese, Tiselius memisahkan berbagi protein plasma, dan

menentukan kadarnya. Prinsipnya dalam larutan protein diman pH terletak

diatas atau dibawah titik isoelektrik akan bergerak pada medan listrik ke

kutub yang berlawanan denagn muatan listrik protein tersebut. Setiap protein

yang sama akan bergerak dengan kecepatan yang sama pada larutan itu.

Dengan electrophoresis dapat dilakukan banyaknya albumin, a, ß dan ?

globulin serta fibrinogen.

Protein srum terutama terdiri dari fraksi albumin dan globulin. Dua fraks ini

dapat dipisahkan dengan memakai larutan natrium sulfat 27%. Dengan

analisi nitrogen dalam filtrat setelah pemisahan tersebut, diperoleh kadar

albumin serum.

3. Unsur-unsur darah.1,3-4

a. Bahan padat.3

1. SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf  dan tidak

mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak  d a p a t

b e r g e r a k . B a n y a k n y a k i r a – k i r a 5 j u t a d a l a m 1 m m 3 ( 4 1 / 2

j u t a ) . Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yangdisebut

hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung

oksigen.Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk d i e da r kan ke

8 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 9: Kar Dio Vasku Ler

se lu ruh j a r i ng an t ubuh danmen g ika t ka r bon d io ks ida da r i  jaringan tubuh untuk

dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan ka r bon d io ks ida i n i d ike r j akan

o l eh hem og l ob in yan g t e l ah be r senyaw a dengan oksigen yang disebut

oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen)   j a d i oks ige n d i angk u t da r i

s e lu ru h t ubuh s ebaga i oks ihemog lob in yang nantinya setelah tiba di jaringan

akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen,   dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa

dengan karbon dioksidadandisebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-

karbon dioksida) yangmana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah,limpadanha t i . P ro se s

pemben tukannya da l am sumsum tu l ang me la lu i   bebe rapa t ahap . Mu la -mu la

be sa r   dan   be r i s i nuk l eus dant i dak be r i s i h e m o g l o b i n k e m u d i a n d i m u a t i

h e m o g l o b i n danakh i rnya keh i l angan nukleusnyadansiap diedarkan dalam sirkulasi

darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115

hari, setelah itu akanmati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan

terurai menjadidua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk

membuateritrosit barudanhemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam

eritrisityang berguna untuk mengikat oksigendankarbon dioksida.Jumlah normal pada orang

dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100cc da rah . Norma l Hb wan i t a 11 ,5 mg

% danlaki-laki 13,0 mg%. Sel darahmerah memerlukan protein karena strukturnya

terdiri dari asam aminodan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat

besi.

D i d a l a m t u b u h b a n y a k n y a s e l d a r a h m e r a h i n i b i s a

b e r k u r a n g , demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-

d u a n y a b e r k u r a n g m a k a k e a d a a n i n i d i s e b u t a n e m i a , y a n g

b i a s a n y a disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit,dan tempat

pembuatan eritrosit terganggu.

2. SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kitalihat di

bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapa t

be rge rak dengan pe ran t a r aan kak i pa l su (p seudopod i a ) , mempunyai

9 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 10: Kar Dio Vasku Ler

bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya

bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darahkira-kira 6000-9000.Fungsinya

sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan  b i b i t p e n y a k i t /

b a k t e r i y a n g m a s u k k e d a l a m j a r i n g a n R E S

( s i s t e m retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpadan kelenjar

limfe;sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding ususmelalui

limpa terus ke pembuluh darah.Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga

terdapatdi seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh

masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akanlebih banyak

dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya t i n g g a l d i d a l a m

k e l e n j a r l i m f e , s e k a r a n g b e r e d a r d a l a m d a r a h u n t u k   mempertahankan

tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukositdalam darah melebihi 10000/mm3

disebut leukositosisdankurang dari 6000disebut leukopenia.

3. KEPING-KEPING DARAH (TROMBOSIT)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang

bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya

putih,normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3. Fungsinya memegang peranan

penting dalam pembekuan darah.Jika   b a n y a k n y a k u r a n g d a r i n o r m a l , m a k a

k a l a u a d a l u k a d a r a h t i d a k l e k a s membeku sehingga timbul perdarahan yang

terus- menerus.Trombosit lebihda r i 300 .000 d i s ebu t t r ombos i t o s i s .

T rombos i t yang ku rang da r i 200 .000 disebut trombositopenia.D i d a l a m

p l a s m a d a r a h t e r d a p a t s u a t u z a t y a n g t u r u t m e m b a n t u terjadinya peristiwa

pembekuan darah, yaitu Ca2+danfibrinogen. Fibrinogenmulai bekerja apabila tubuh mendapat

luka. ketika kita luka maka darah akankeluar, trombosit pecahdanmengeluarkan zat yang

dinamakan trombokinase.Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan

Ca2+akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-

benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akanmenahan sel darah,

dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di   bua t d ida l am ha t i danun tuk

membua tnya d ipe r l ukan v i t amin K , dengan demikian vitamin K penting untuk

pembekuan darah.

10 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 11: Kar Dio Vasku Ler

b. Bahan cair.1,4

PLASMA DARAH

Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium

sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya

terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.

Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55% dari

volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor

koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena dinding kapiler permiabel bagi air

dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial.

Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.

Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa

pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap

penyakit atau zat antibodi.

Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :

1. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida

2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin

3. Enzim

4. Antibodi

5. Hormon

6. Urea

7. Asam urat

8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dan

sebagainya.

Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat

anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel

darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di

atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.

Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen

menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses

11 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 12: Kar Dio Vasku Ler

pembekuan darah.

Protein plasma juga mempunyai peran yang penting dalam pengaturan distribusi air antara

plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati dinding kapiler.

Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. Peran

yang terbesar dilakukan albumin (±80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk ikatan

protein obat.

Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan pengaturan osmosis yang berfungsi

dengan baik. Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96% elektrolit anorganik. Perbandingan ion

yang satu terhadap ion yang lain dan pH plasma juga dijaga hampir tetap oleh proses pengaturan

khusus. Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi adalah natrium sedangkan anion plasma

yang secara kuantitatif paling berarti adalah klorida.

4. Sintesis Hemoglobin.4-5

Sintesis heme terutama terjadi di mitokondria melalui serangkaian reaksi biokomia yang

bermula dengan kondensasi glisin dan suksinil koenzim A oleh kerja enzim kunci yang bersifat

membatasi kecepatan reaksi yaitu δ-aminolevulinat (ALA) sintase. Piridoksal fosfat (B6) adalah

suatu koenzim untuk reaksi ini, yang dirangsang oleh eritropoetin. Akhirnya, protoporfirin

bergabung dengan besi dalam bentuk ferro (Fe2+) untuk membentuk heme. Masing –masing

molekul heme bergabung dengan satu rantai globin yang dibuat pada poliribosom. Semua gen

globin mempunyai tiga ekson (regio pengkode) dan dua intron (regio yang tidak mengkode, yang

DNA-nya tidak terwakili pada protein yang sudah jadi). RNA awal ditranskripsi dari ekson dan

intron, dan dari hasil transkripsi ini RNA yang berasal dari intron dibuang melalui suatu proses

yang disebut splicing. Intron selalu dimulai dengan suatu dinukleotida G-T dan berakhir dengan

dinukleotida A-G. Mesin splicing mengenali urutan tersebut dan juga sekuens dinukleotida

didekatnya yang dipertahankan. RNA dalam nukleotida juga ditutupi dengan penambahan suatu

struktur pada ujung 5’ yang mengandung gugus tujuh metil-guanosin. Struktur ini mungkin

penting untuk perlekatan mRNA pada ribosom. mRNA yang terbentuk tersebut juga mengalami

poliadenilasi pada ujung 3’. Poliadenilasi ini menstabilkan mRNA tersebut. Thalasemia dapat

terjadi akibat mutasi atau delesi salah satu sekuens tersebut. Sejumlah sekuens lain yang

dipertahankan penting dalam sintesis globin, dan mutasi ditempat tersebut dapat menyebabkan

12 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 13: Kar Dio Vasku Ler

thalasemia. Sekuens ini mempengaruhi transkripsi gen, mamastikan kebenarannya dan

menetapkan tempat untuk untuk mengawali dan mengakhiri translasi dan memastikan stabilitas

mRNA yang disintesis. Promotor ditemukan pada posisi 5’ pada gen, dekat dengan lokasi inisiasi

atau lebih distal. Promotor ini adalah lokasi tempat RNA polimerase berikatan dan mengkatalis

transkripsi gen. Penguat (enhancer) ditemukan pada posisi 5’ atau 3’ terhadap gen. Penguat

penting dalam regulasi ekspresi gen globin yang spesifik, dan dalam regulasi sintesis berbagai

rantai globin selama kehidupan janin dan setelah lahir. Regio pengatur lokus (locus control

region, LCR) adalah unsur pengatur genetik yang terletak jauh di huli kelompok globin-β yang

mengatur aktivitas genetik tiap domain, kemungkinan dengan cara berinteraksi secara fisik

dengan regio promotor dan menguraikan kromatin agar faktor transkripsi dapat berikatan.

Kelompok gen globin α juga mengandung regio yang mirip dengan LCR, disebut HS40. Faktor

transkripsi GATA-1, FoG, dan NF-E2 yang diekspresikan terutama pada prekursor eritroid,

penting untuk menentukan ekspresi gen globin dalam sel eritroid. mRNA globin memasuki

sitoplasma dan melekat pada ribosom (translasi) tempat terjadinya sintesis rantai globin. Proses

ini terjadi melalui perlekatan RNA transfer, masing-masing dengan asam aminonya sendiri,

melalui berpasangan nya basa kodon/ antikodon pada posisi yang sesuai dengan cetakan mRNA.

Suatu tetramer yang terdiri dari empat rantai globin masing-masing dengan gugus hemenya

sendiri dalam suatu ‘kantung’ kemudian dibentuk untuk menyusun satu molekul hemoglobin.

Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia

karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk

menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan

seperti anemia defisiensi besi dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Dari kesimpulan diatas Hipotesis dapat diterima.

13 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g

Page 14: Kar Dio Vasku Ler

Daftar Pustaka

1. Sherwood, L. Human physiology from cells to system (sixth edition). Thomson

Books Cole; 2007. h. 123-144.

2. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. Jakarta : Penerbit EGC;

2007.

3. Price SA, Hartanto H, editor. Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2006.

h. 111-134.

4. Pearce, CE. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Ed 33. Jakarta: Gramedia;

2009. h. 126-139.

5. Guyton, AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta : Penerbit buku

kedokteran EGC; 2006. h. 98-110.

14 | P r o b l e m B a s e d L e a r n i n g