kaolin

19
KAOLIN Pengertian Kaolin merupakan salah satu mineral tanah liat (lempung) yang mengandung beberapa lapis aluminium silikat. Kaolin adalah sejenis tanah liat yang bersifat lunak, halus, dan putih, terjadi dari pelapukan batuan granit, dijadikan bahan untuk membuat porselen atau untuk bahan campuran membuat kain tenun (kertas, karet, obat-obatan, dsb.); tanah liat Tiongkok: Kaolin merupakan salah satu senyawa mineral alumino- silikat. Komposisi kaolin yaitu Al 2 O 3 : SiO 2 : H 2 O ( 1 : 1 : 2 ) atau 2 SiO 2 . Al 2 O 3 . 2 H 2 O pada setiap satuan selnya. Kaolin merupakan golongan filosilikat dengan tipe 1 : 1 karena struktur satuan sel kristalnya (Gambar 2) terdiri dari satu lembar lapisan aluminium oktahedral pada satu sisi dan satu lembar lapisan silika tetrahedral pada sisi yang lain. Kedua lapisan tersebut dihubungkan oleh atom oksigen melalui ikatan hidrogen antara silika-oksigen dan alumina-oksigen (Supeno 2007). Bagian permukaan dari kristal kaolin mempunyai muatan negatif yang tetap. Muatan negatif tersebut disebabkan adanya subtitusi isomorf Si 4+ dan Al 3+ pada lapisan silika. Muatan pada permukaan dan tepi-tepi alumina dapat menyebabkan terjadinya protonasi maupun

Upload: deddy-daendidtya-setiadi

Post on 23-Oct-2015

211 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kaolin

KAOLIN

Pengertian

Kaolin merupakan salah satu mineral tanah liat (lempung) yang mengandung

beberapa lapis aluminium silikat. Kaolin adalah sejenis tanah liat yang bersifat

lunak, halus, dan putih, terjadi dari pelapukan batuan granit, dijadikan bahan

untuk membuat porselen atau untuk bahan campuran membuat kain tenun (kertas,

karet, obat-obatan, dsb.); tanah liat Tiongkok:

Kaolin merupakan salah satu senyawa mineral alumino-silikat. Komposisi

kaolin yaitu Al2O3 : SiO2 : H2O ( 1 : 1 : 2 ) atau 2 SiO2. Al2O3. 2 H2O pada setiap

satuan selnya. Kaolin merupakan golongan filosilikat dengan tipe 1 : 1 karena

struktur satuan sel kristalnya (Gambar 2) terdiri dari satu lembar lapisan

aluminium oktahedral pada satu sisi dan satu lembar lapisan silika tetrahedral

pada sisi yang lain. Kedua lapisan tersebut dihubungkan oleh atom oksigen

melalui ikatan hidrogen antara silika-oksigen dan alumina-oksigen (Supeno 2007).

Bagian permukaan dari kristal kaolin mempunyai muatan negatif yang tetap.

Muatan negatif tersebut disebabkan adanya subtitusi isomorf Si4+ dan Al3+ pada

lapisan silika. Muatan pada permukaan dan tepi-tepi alumina dapat menyebabkan

terjadinya protonasi maupun deprotonasi dari gugus hidroksil bergantung pada pH

larutan (Nandi et al. 2009).

Struktur Kimia, Sifat Fisika Dan Kimia

Page 2: Kaolin

Sifat-sifat fisik kaolin, yaitu berwarna putih, berbentuk butiran rapuh, sulit

larut dalam air, memiliki titik lebur 1850°C, serta memiliki daya hantar listrik dan

panas yang rendah. Kaolin banyak digunakan di industri keramik sebagai bahan

glasir, industri cat sebagai bahan pewarna, industri plastik untuk melicinkan

permukaan plastik, dan industri kertas sebagai bahan pengisi (Silitonga 2008).

Serbuk yang bebas dari partikel seperti pasir; putih sampai putih keabu-abuan.

Memiliki rasa seperti lempung dan ketika dilembabkan oleh air, warnanya

menjadi lebih gelap serta mengeluarkan bau seperti lempung.

Khasiat

Kaolin diberikan sebagai pelapis dinding usus, tepatnya sebagai adsorbent

yang menyerap toksin dan bakteri dalam saluran pencernaan.

Stabilitas dan Penyimpanan

Stabil. Mudah terkontaminasi mikroorganisme seperti Bacillus antrachis,

Clostridium tetani dan Clostridium welchi. Kaolin dapat disterilisasi dengan

pemanasan pada temperatur lebih dari 160ºC selama tidak lebih dari 1 jam. Ketika

terbasahi oleh air, kaolin akan berwarna lebih gelap dan berubah menjadi plastik.

Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat kering dan sejuk.

Page 3: Kaolin

Pembuatan Bahan Baku & Uji Kemurnian Obat

Mineral pengganggu dalam kaolin antara lain adalah oksida besi, pasir kuarsa,

oksida titanium dan mika. Pengolahan kaolin adalah untuk membuang mineral

pengganggu, dan untuk memperoleh butir-butir halus, tingkat keputihan

(brightness) yang tinggi, kadar air tertentu, pH tertentu dan sifat-sifat lain.

Proses pengolahan kaolin tergantung jumlah dan jenis mineral pengotor serta

spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk hal khusus dengan persyaratan ketat, misal

untuk bahan pengisi (filler) atau pelapis (coating) pengolahan dilakukan secara

khusus pula.

Kaolin dapat disterilisasi dengan pemanasan pada temperatur lebih dari 160ºC

selama tidak lebih dari 1 jam.

Untuk mengetahui kualitas kaolin yang akan digunakan maka harus

melakukan :

1. Uji Bahan (Mineral Ikutan) atau Pengotor (Fe2O3, TiO2, CaO dan SO3) yang

sering dijumpai.

Kadar pengotor ini sering dipakai sebagai indikator apakah bahan baku dapat

digunakan sebagai bahan keramik halus seperti pada SNI.0578-89-A.

2. Uji Komposisi Mineral dengan metode Difraksi Sinar-X (SNI.0578-89-A).

3. Uji Kimia Bahan Baku seperti : SiO2, Al2O3, MgO, CaO, K2O, Na2O, Fe2O3

dan TiO2), berdasarkan SNI. 0449-89-A.

4. Uji Ukuran dan Distribusi Butiran, dengan pengayakan dan pengendapan

sesuai SNI. 0258-89-A dan SNI. 0578-89-A.

5. Uji Keplastisan dengan Pfeferkorn (SNI.0923-89-A) dan Atterberg (SNI.1323-

89-A).

6. Uji Susut Kering dan Bakar, berdasarkan SNI.0255-89-A.

7. Uji Bakar pada suhu 1.400º C (PS 14), data pengamatan hasil bakar antara lain

: warna, homogenitas dan kepadatan.

KELOMPOK 4 :

1. Dwi Nita Pangestika ( 11080043 )

2. Eka Nurjanah ( 11080079 )

3. Erna Rahma H. ( 11080035 )

4. Fahmi Fauzan ( 11080002 )

5. Farah Khilda ( 11080018 )

Page 4: Kaolin

Kaolin dan Pektin

Kaolin dan pektin diberikan sebagai pelapis dinding usus, tepatnya sebagai adsorbent yang

menyerap toksin dan bakteri dalam saluran pencernaan. Kaolin secara alami terjadi dari silikat

aluminium hydrat yang berbentuk powder putih bercahaya, tidak berbau, yang pada kenyataannya tidak

dapat larut di (dalam) air. Pektin adalah suatu karbohidrat polymer yang terdiri atas parsial

methoxylated polygalacturonic-acids. Berwarna putih kekuningan, hampir tidak berbau dengan suatu

mucilagenous, diperoleh dari kulit pohon jeruk/buah bagian dalamnya atau dari buah apel pomace. Satu

gram pektin dapat larut dalam 20 ml air dalam suatu solusi merekat (Plumb, 1998).

Farmakologi dari kaolin/pektin adalah mempengaruhi adsorbent dan bersifat menyerap toksin

dan bakteri dalam saluran pencernaan, tindakan pengasingan melindungi mucosa gastrointestinal.

Komponen pektin dari pembentukan asam galcturonic, ditujukan untuk mengurangi pH dalam lumen

usus. Dosis pada anjing untuk mengobati diare adalah sebesar 1-2 ml/kgBB PO diulang setiap 4-6 jam

(Plumb, 1998). Pada pengobatan diare Anjing “Monza” diberikan Kaolin Pektin sebanyak satu sendok

teh, empat kali sehari. Pemberian Kaolin Pektin dihentikan pada hari ke-5 setelah tidak menunjukkan

diare lagi.

Kaolin (HOPE 5th, hal 378-381)

Bolus alba

Al2O3.2SiO2.2H2O

Pemerian : Serbuk yang bebas dari partikel seperti pasir; putih sampai putih keabu-

abuan. Memiliki rasa seperti lempung dan ketika dilembabkan oleh air, warnanya menjadi

lebih gelap serta mengeluarkan bau seperti lempung.

Fungsi          : Adsorben; pengisi tablet dan kapsul, zat pensuspensi

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam dietil eter, etanol (95%), air, pelarut organik, asam

encer dan larutan alkali hidroksida.

Stabilitas : Stabil. Mudah terkontaminasi mikroorganisme seperti Bacillus antrachis,

Clostridium tetani dan Clostridium welchi. Kaolin dapat disterilisasi dengan pemanasan

pada temperatur lebih dari 160ºC selama tidak lebih dari 1 jam. Ketika terbasahi oleh air,

kaolin akan berwarna lebih gelap dan berubah menjadi plastik. Harus disimpan dalam

wadah tertutup baik pada tempat kering dan sejuk.

Inkompabilitas : Amoksisilin, ampisilin, simetidin, digoksin, linkomisin, fenitoin, dan

tetrasiklin. Kecepatan penyerapan klindamisin dipengaruhi oleh adanya kaolin (tapi bukan

jumlah yang diserap).

Mineralogi :

Page 5: Kaolin

Kaolin tersusun dari bahan lempung kualitas tinggi mempunyai komposisi kimia hidrous alumunium (Al2O32SiO2 2H2O). mineral yg masuk dlm kelompok ini adalah : kaolinit, nakrit, dikrit dan holoysit. Sebagai Galian min utama : kaolinit 80%, min pengotor : kuarsa, feldspar

Genesa :Pembentukan kaolin ada 2 macam yaitu secara pelapukan dan altersai hydrothermal pd batuan beku feldspatik. Kaolin terjadi dari hasil pelapukan batuan kristalin asam (granit, diorit). Air panas dr dlm bumi naik ke perm melalui celah dr bat induk, mengubah feldspar, mika mjd kaolinit (alterasi hydrothermal). 

Komposisi mineral pd altersai hidrotermal adalah montmorilonit dan kaolinit dgn cirri : tubuh endapan membesar ke arah bwh, makin bwh mkn miskin kandungan min asal yg masih segar. Pada proses pelapukan atau kaolin klimatik, min utamanya adalah holoysit, cirri tumbuh endapan meluas ke arah samping, makin ke bawah makin banyak dijumpai mineral asal yg msh segar. Dari tingkat kejadianya dibedakan :a. Kaolin residualJenis ini diketemukan ditempat terbentuknya bersama batuan induknya, belum mengalami perpindahan, kristal teratur, jarang terjadi substitusi ion, mineral murnib. Kaolin sedimenterSudah mengalami perpindahan oleh air, angin, gletser, diendapkan dlm cekungan, kristal tdk teratur, bercampur dgn bhn lain (oksida besi, titan) lebih halus dan plastis

Penambangan :a. tambang terbuka : pengupasan lapisan penutup (cangkul, dragline, scraper), penambangan dgn backhoe, bucket excavatorb. Tambang semprot : penambangan dgn monetor diangkut dgn pompa dan pipa dikeringkanc. Tambang dalam : scr gophering mengikuti arah endapan

Komposisi Kimia :SiO2 46,79%, Fe2O3 0,64%, MgO 0,11%, Na2O 0,02%, Al2O3 37,22%, TiO2 0,29%, CaO 0,05%, K2O 1,13%, hilang pijar 13,75%

Sifat fisik :Sifat fisik                              filler                      CoatingBrightness %                         82-84                    82-84< 2mikron                              45-55                    60-70> 10 mikron                           2,5                        1,5Moisture %                            1,6                        1,6Abrassion AT 1000 Mg            10                         5,5PH 20% solid                         4-5                        4-5Btk fisik                                 Powder                 Powder

Pengolahan :Untuk membuang kotoran (pasir kuarsa, oksida besi, titan, mika). Utk mendptkan uk halus, tk keputihan tinggi, kadar air, pH TTU dan sifat lainnya sesuai dgn konsumen.

Page 6: Kaolin

                                    Kaolin dari Tambang               Air                Sluice box               pasir kasar dan kotoran               Air                De sliming                pasir halusPenggumpal amilum      Tangki pengendap    air                                     Filter                                     Pengeringan                                     Kaolin murniAtau                                   Kaolin dari Tambang        Air                      Slurry                                  Pengayakan          kasar                                  Siklon/klasifier       kasar                                  Sluice box             kasar                                  Classifier              +400 mesh                         -400 mesh               pulverized                          thickner               flotasi                                filter            air        kotoran    thickener                       pemutihan                       pengeringan                       tepung kaolin murbi                       pemanasan dlm autoclave                       kaolin alpha heminidrat keras

Terdapatnya :Di Aceh : Meulaboh, aceh baratSumut : tarutung, sibolga, padang Sumbar : solok, bonjol, pasaman, sawahluntoJabar : manonjaya, tasikJateng : kab semarangDIY : gunugn kidulJatim : pule , trenggalek, poh gajihKalsel : martapura simpang surian, banjarmasinKalbar: sambas, singkawang

Penggunaan Khusus :1. Kaolin untuk batu bata tahan apiBhn baku :                           Kaolin    Tanah Liata.SiO2                  69,97       61,75   Al2O3                17,71       23,63   Fe2O3                0,52         2,3   CaO                   1,69        6,09   Na2O                  2,36          -   MgO                    -            5,68 b. Semen tahan apic. Air Proses Pengolahan :

Page 7: Kaolin

a. Penyiapan bahan, dihaluskan 60 mesh dicampur dgn perbandingan ttub. Dicetak ukuran sesuai permintaanc. Pengeringan (2-3 hari) diangin-anginkan dimasukan oven 110Cd. Pembakaran dlm muffle 900Ckaolin   110C  kaolin  500-575C metakaolin 900-950C Al2O3-SiO2 1200-1300 3Al2O3SiO2

 2. Kaolin utk semen putih/kertasBerfungsi sebagai Pengisi dan Perakat Pelapis                                                   Pengisi                PelapisDerajad keputihan %                    79-85,5                   83<2mikron %                                  30,68                  71,80>5mikron %                                  12-50                    3-8pH 4,5-7   4,5-7

ANALISIS KIMIASiO2                                          46,73                  47,80Al2O3                                        37,84                   37,30Fe2O3                                        0,92                       –TiO2                                          0,05                      0,52CaO                                           0,09                      0,2MgO                                          0,06                      0,1K2O                                           1,7                       1,72Na2O                                          0,07                    0,05LoI                                             12,33                  12,30Kandungan air                             <1%                    1&Viskositas 10-100 rpm                  -                        500 cps% Solid                                         -                        68-73%

3. Kaolin Untuk Industri KaretDigunakan sebagai Galian campuran latex dpt memperbaiki kekuatan, ketahanan thd abrasi dan kekakuanDerajad kecerahan %                 76-84                   83,5-85,5Kandungan air %                        1                          -<2mikron %                               55-92                  71-80>5mikron%                                3-25                    3-8Lolos 325  mesh %                     0,02-0,3                -Lolos 200 mesh %                       -                        0,0005

4. Kaolin Untuk Industri PestisidaBerfungsi sebagai Galian mineral pembawa< 2mikron % : 87 - 92Sisa saringan 200 mesh % : 99,5-100Sisa saringan 325 mesh % : 99-99,9Kandunagn air %               : 1pH                                     : 4,5-5,5Al2O3%                            : 38SiO2%                               :45Daya rekat : baik tdk ada minyakAbrasi : rendah

Page 8: Kaolin

5. Kaolin Untuk Industri Catkaolin mempunyai sifat reaktif, warna yg putih mudah diubah ke lain warna. Suspensi baik, variasi ukuran butir besar. 6. Kaolin Untuk Industri KeramikDapat untuk ubin, insulator (alat penyekat, refractory, gerabah) Kimia    Porselin   Saniter  Gerabah Hls   Gerabah KsrFe2O3      <0,4       <0,7        <0,8                1TiO2        <0,3       <0,7           -                     -CaO          <0,8      <0,8         <0,8             <0,8< 2 mikron  >80       >80          >80              >80Kecerahan   >90      >90         >90              >90Kadar air     <5         <5           <7                <7

Kaolin atau kaolinite berasal dari kata Kao Ling dari bahasa cina merupakan suatu tempat yang berada di china yang memiliki banyak mineral lempung jenis Kaolin.Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta.Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri.Kaolin dapat digunakan sebagai sumber SiO2 untuk pembuatan katalis Ni/SiO2Sifat-sifat mineral kaolin antara lain, yaitu: kekerasan 2 – 2,5, berat jenis 2,6 – 2,63, plastis, mempunyai daya hantar panas dan listrik yang rendah, serta pH bervariasi.Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.

Page 9: Kaolin

PENDAHULUAN

Kaolin adalah satu mineral industri yang berpotensi cukup di Indonesia. Yang

terbesar dan mungkin terbaik berada di Pulau Bangka dan Belitung. Eksploitasi

potensi ini belum optimal. Untuk itu, informasi yang terkait dengan pengembangan

usaha pertambangan kaolin mutlak harus dilakukan. 

Produksi kaolin Indonesia dapat dikatakan sebagian besar sudah dapat memasok

keperluan di dalam negeri, kecuali untuk keramik bermutu tinggi yang mengharuskan

persyaratan ketat.Mula Jadi

Kaolin diambil dari nama sebuah gunung di dekat Jauchau Fa, Cina, yaitukauling yang berarti pegunungan tinggi. Istilah kauling ini telah muncul sejak beberapa abad yang lampau dan diambil oleh masyarakat Cina untuk tanah lempung yang dimanfaatan untuk membuat guci atau patung porselen, keramik, peralatan rumah tangga khususnya peralatan makan dan minum (seperti piring, teko, cangkir, dll.).Kaolin termasuk kelompok mineral lempung dengan kandungan besi rendah. Pada umumnya berwarna putih atau agak keputih-putihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium silikat (2H2O.Al2O3.2SiO2), dan beberapa material penyerta.Secara geologi, mula jadi kaolin karena proses pelapukan dan alterasi hidro-thermal pada batuan beku felspatik. Mineral-mineral potash alumunium silika dan feldspar diubah menjadi kaolin. Proses kaolinisasi berlangsung  pada kondisi tertentu, sehingga elemen-elemen selain silika, alumunium, oksigen dan hidrogen akan mengalami pertukaran seperti terlihat pada persamaan reaksi sebagai berikut :

2KAlSi3O8 + 2H2O  -→  Al2(OH)4(SiO5) +        K2O +  4SiO2             Kaolinit Felspar                           Proses pelapukan terjadi pada atau dekat dengan permukaan tanah yang sebagian besar terjadi pada batuan beku. Sementara proses alterasi hidrothermal terjadi karena larutan hidrothermal mengalir melalui rekahan, patahan, dan daerah permeabel lainnya sambil mengubah batuan gamping menjadi endapan kaolin.Endapan kaolin terdiri dari dua macam, yaitu residual dan sedimen. Di Indonesia, endapan kaolin residual yang merupakan hasil alterasi hidrothermal pada batuan granit terdapat dalam jumlah yang besar di Propinsi Bangka dan Belitung.

MineralogiMineral yang tergabung dalam kelompok kaolin adalah mineral kaolinit, nakrit, dikrit dan halloysit. Di antara mineral-mineral tersebut, kaolinit merupakan mineral utama, sedangkan halloysit (Al2(OH)4SiO52H2O) memiliki kandungan air lebih besar

Page 10: Kaolin

seringkali membentuk endapan tersendiri. Biasanya dalam endapan kaolin yang ekonomis, tidak ditemukan mineral nakrit dan dikrit.Sifat fisik mineral kaolinit antara lain berwarna putih, agak keputihan, kekerasan 2-2,5 skala mohs, berat jenis 2,60 - 2,63, plastis, pH bervariasi, daya hantar panas dan listrik yang rendah.Potensi CadanganPotensi kaolin di Indonesia sekitar 66,21 juta ton yang terdiri dari 12,95 juta ton cadangan terbukti, 26,57 juta ton cadangan terunjuk dan 26,70 juta ton cadangan tereka. Potensi cadangan tersebut tersebar di beberapa daerah, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Bangka dan Belitung dengan mutu cukup baik terutama untuk digunakan sebagai bahan baku keramik dan pengisi (filler). Daerah lainnya terdapat di Sumatera, Jawa dan Sulawesi Utara [18].

PERTAMBANGANEksplorasi

Metoda eksplorasi dilakukan untuk mengetahui jumlah cadangan dan kualitas endapan kaolin didasarkan pada kondisi daerah atau lokasi endapan kaolin berada. Beberapa metoda eksplorasi yang dapat digunakan, di antaranya adalah dengan cara pemboran (bor tangan atau bor mesin) dan atau dengan pembuatan sumur uji.Eskplorasi dengan cara pemboran (bor tangan atau mesin) dilakukan dengan alat bor yang dilengkapi dengan bailer (penangkap conto). Metoda eksplorasi yang menggunakan sumur uji dilakukan dengan pola empat persegi panjang atau berbentuk bujur sangkar dengan jarak dari satu sumur 25 - 50 meter.3.2 PenambanganEndapan kaolin dapat ditambang dengan dua cara, yaitu tambang terbuka (open pit mining) atau dengan tambang semprot (hydraulicking). Sama halnya dengan eksplorasi, penerapan metoda penambangan kaolin didasarkan kepada kondisi endapan.Pengupasan tanah penutup pada tambang terbuka dapat dilakukan dengan menggunakan alat sederhana secara manual atau menggunakan alat mekanis, seperti bulldozer, scraper, dan lain-lain. Selanjutnya, lapisan kaolin digali dengan menggunakan excavator (backhoe atau power shovel) dan diangkut ke pabrik pengolahan dengan menggunakan truk.Penambangan dengan cara semprot, setelah tanah penutup dikupas, endapan kaolin disemprot dengan menggunakan monitor, hasilnya berupa lumpur kaolin kemudian dipompakan ke tempat pengolahan melalui pipa-pipa.

PengolahanMineral pengganggu dalam kaolin antara lain adalah oksida besi, pasir kuarsa, oksida titanium dan mika. Pengolahan kaolin adalah untuk membuang mineral pengganggu, dan untuk memperoleh butir-butir halus, tingkat keputihan (brightness) yang tinggi, kadar air tertentu, pH tertentu dan sifat-sifat lain (Gambar 2).Proses pengolahan kaolin tergantung jumlah dan jenis mineral pengotor serta spesifikasi yang dibutuhkan. Untuk hal khusus dengan persyaratan ketat, misal untuk bahan pengisi (filler) atau pelapis (coating) pengolahan dilakukan secara khusus pula.PENGGUNAAN DAN SPESIFIKASI

PenggunaanBerdasarkan karakteristiknya, kaolin dapat digunakan sebagai bahan baku utama atau bahan baku penolong di berbagai industri. Pemakai utama kaolin adalah industri

Page 11: Kaolin

keramik / porselen,  kertas, cat,  karet/ban, sepatu, sabun dan pestisida. Industri lainn uga memanfaatkan kaolin adalah industri kosmetik, pasta gigi, farmasi, fertilizer/ pupuk, absorbent, logam, barang-barang untuk bangunan, dan lain-lain.Dalam industri kertas kaolin digunakan sebagai bahan pengisi atau pelapis agar permukaan menjadi kuat dan halus. Kaolin sebagai bahan pengisi dipakai juga di indutri cat, karet dan ban. Pada industri keramik/ porselen, digunakan sebagai bahan baku utama. Pemakaian kaolin di industri tersebut berkisar antara 15 - 40 %. Pada industri kosmetik, sabun, pasta gigi, farmasi dan industri lainnya sebagai bahan baku imbuhan atau bahan baku pembantu.  SpesifikasiJenis kaolin yang dibutuhkan oleh satu industri dengan industri lainnya berbeda tergantung spesifikasi dari kaolin yang dibutuhkannya. Berikut ini akan diuraikan spesifikasi kaolin yang dibutuhkan oleh beberapa industri.

a.          Industri KertasSebagai bahan pengisi dan pelapis, spesifikasi kaolin untuk industri kertas seperti terurai dalam Tabel 1.

b.          Industri keramikPemanfaatan kaolin di industri keramik, adalah untuk produk berwarna putih, termasuk porselen, ubin dinding, insulator, refraktori, dan face brick. Ada empat kalsifikasi keramik, yaitu: kelas porselen, kelas saniter, kelas gerabah halus padat dan halus tidak padat.Kaolin di industri keramik membutuhkan uji yang meliputi uji modulus of rupture (MOR), casting rate, pyrometric cone equivalent(PCE), warna hasil pembakaran dan penyusutan. Secara umum, kaolin yang diperlukan harus mengandung mineral kaolinit paling sedikit 80 %. Syarat lain yang dibutuhkan dapat disimak pada Tabelc.  Indutri KaretKaolin di industri karet digunakan untuk campuran latek dengan maksud untuk memperbaiki sifat-sifat karet, seperti kekuatan, ketahanan terhadap abrasi dan kekakuan

d.    Industri PestisidaSpesifikasi kaolin untuk pestisida antara lain tertera pada

Spesifikasi Kaolin Untuk Industri Pestisida

Uraian KomposisiUkuran butir < 2 µ 87 - 92 %Sisa saringan, min. 200 mesh 325 mesh

 99,5 - 100 % 99,0- 99,9 %

Kandungan air, maks. 1 %Suspensi  air setelah 48 jam

70 - 80 %

pH 4,5 - 5,5Komposisi kimia  Al2O3SiO2

 38 % 45 %

Bentuk butir Pipih heksagonal platest

Comptability Baik untuk

Page 12: Kaolin

semua materiDaya rekat Baik dengan

atau tanpa minyak

Abrasi Sangat rendah

e.  Industri CatPemanfaatan kaolin di industri cat dikarenakan beberapa sifat kaolin,  seperti tidak mudah bereaksi, berwarna putih, suspensi yang baik dan variasi ukuran. Sifat tidak mudah bereaksi dapat berfungsi sebagai lapisan penutup yang mempunyai kekuatan Tinggi. Warna putih akan memudahkan campuran warna yang diinginkan.  Selain itu, variasi ukuran butiran akan memungkinkan kaolin digunakan pada berbagai industri cat.

PERKEMBANGAN DAN PROSPEKPerkembangan Pasokan dan Permintaan

Krisis moneter sejak juli 1997 sampai saat ini dan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Di sektor pertambangan kaolin Indonesia, khususnya, berimbas kepada penyediaan dan permintaan kaolin (produksi, konsumsi, ekspor dan impor). Secara umum, perkembangan kaolin Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan.ProduksiData produksi yang diperoleh dari Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral dan Badan Pusat Statistik (BPS) ada beda besaran produksi kaolin tahunan. Perbedaan cara pengumpulan data menjadikan data yang berbeda pula. Adanya tampilan data produksi tersebut dengan pertimbangan, dapat dijadikan penilaian, terutama tingkat akurasi data yang akan dipilih untuk menghasilkan presisi optimal.Menurut data DESM, sampai tahun 1997 produksi kaolin indonesia mengalami kenaikan yang cukup berarti. Namun mulai tahun 1998, keadaan data menjadi sangat sulit didapat. Angka yang ada tidak mencerminkan tingkat produksi kaolin nyata dan diperkirakan hanya sedikit perusahaan yang mengirim laporan produksi ke DESM, baik yang memiliki ijin Kuasa Pertambangan (KP), maupun ijin pertambangan daerah (SIPD).Data produksi kaolin yang bersumber dari BPS juga cenderung serupa, terutama untuk tahun 1997. Padahal saat itu mulai memburuknya situasi ekonomi Indonesia, bahkan kalau dikaji lebih jauh lagi, terlihat data yang diperoleh janggal, terutama data produksi tahun 1997.

b. KonsumsiDampak resesi terhadap perkembangan sektor industri pemakai kaolin, terlihat nyata, yaitu penurunan konsumsi sampai 50 % pada tahun 1998 dari 151,2 ribu ton (1997), tetapi tahun 1999 naik kembali. Sebagian besar kaolin dipakai oleh industri kertas, keramik-porselain, semen, sabun dan industri ban dan karetSampai 1998, konsumsi bahan baku do-mestik masih mendominasi. Sebaliknya untuk tahun 1999, Jenis industri yang memakai kaolin asal impor, antara lain industri kertas, cat, kosmetik dan bata tahan api. Selain konsumsi kaolin di atas, diperkirakan terdapat kaolin dalam bentuk bahan baku yang diserap oleh industri pengolahan

Page 13: Kaolin

bahan galian (dalam buku statistik industri berada dalam kelompok industri barang bukan logam lainnyaAlasan pemisahan data konsumsi kaolin di industri ini dengan konsumsi kaolin yang duraikan di atas, yaitu ada kekhawatiran terjadi hitung ganda, karena produknya merupakan kaolin yang telah diolah dan diperkirakan dipasarkan ke industri-industri pemakai kaolin atau bahkan diekspor. c. EksporSulitnya pemasaran kaolin di Indonesia sebagai akibat spesifikasi/kualitas kaolin yang diproduksi dalam negeri masih belum terpenuhi. Sebagai alternatif, pengusaha kaolin Indonesia memasar ke luar negeri.Perkembangan ekspor kaolin dalam kurun pengamatan secara relatif meningkat dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 2,62 %. Ekspor tertinggi dicapai pada tahun 1995, yaitu sebesar 192.982 ton (Tabel 5). Sebagian besar ekspor kaolin ditujukan ke Jepang dan Korea selatan.d. ImporRendahnya kualitas kaolin produk domestik, menyebabkan perusahaan pemakai kaolin memilih kaolin asal impor. Secara statistik volume impor kaolin dari tahun ke tahun cenderung meningkat dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 11,13 %. Impor tertinggi dicapai pada tahun1997, yaitu sebesar 144.964 ton dengan nilai sebesar 38.808.217 $ AS. Impor kaolin sebagian besar berasal dari Cina, Amerika Serikat dan Australia.  HargaHarga kaolin dibedakan berdasarkan jenis dan kualitas. Kaolin jenis pelapis mempunyai harga tertinggi. Kaolin jenis ini sebagian besar diimpor dari Amerika Serikat dan Australia. Sampai saat ini kaolin jenis ini belum tersedia di Indonesia, karena sumberdaya kaolin Indonesia  dari jenis pengisi (filler).Harga kaolin jenis pelapis pada tahun 1999 sekitar AS$ 250,00 per ton. Dengan menggunakan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat waktu itu, yaitu sebesar Rp.12.000,- per dollar, maka harga kaolin tersebut adalah Rp 3,- juta setiap tonnya atau  Rp 3.000 per kg, sedangkan jenis pengisi pada tahun yang sama diperkirakan sekitar Rp.1.500 per kg. Dengan mengambil asumsi bahwa ekspor kaolin merupakan bahan mentah atau setengah jadi (masih memerlukan pengolahan lanjutan), maka kaolin tersebut diperkirakan  sekitar Rp. 600,- per kg (FOB) dan harga pabrik (industri pengolahan bahan galian) sekitar Rp. 340,- per kg, sedangkan dengan dasar harga bongkah kaolin yang diserap di industri pengolahan bahan galian, yaitu sebesar Rp. 70,- per kg.Apabila diamati, maka terdapat perbedaan harga yang sangat menyolok antara kaolin bongkah dengan kaolin setengah jadi, apalagi kalau dibandingkan dengan harga impor.

Perimbangan Pemasokan dan KebutuhanPemasokan berasal dari dua sumber, yaitu pemasokan dalam negeri (produ ksi) dan dari luar negeri (impor), begitu pula  kebutuhan, kebutuhan  dalam negeri (konsumsi) dan ekspor. Perkembangan pemasokan dan kebutuhan kaolin dalam kurun sepuluh tahun terakhir (1990-1999) secara statistik diperlihatkan oleh kelebihan dari sisi pemasokkan. Salah satu penyebab ketidakseimbangan tersebut adalah resesi

Page 14: Kaolin

ekonomi nasional yang berdampak pada sektor properti/ perumahan dan industri pemasok bahan baku sektor properti perumahan. Pengaruh itu berakibat pemasaran kaolin menjadi sulit sehingga terjadi stok (Tabel 8).

Perkembangan pemasokan dan Kebutuhan Kaolin Indonesia (ton)

Tahun Pemasokan Produksi+ impor

Kebutuhan Konsumsi + ekspor

1990 285.414 258.7271991 331.895 264.4571992 406.718 272.5711993 665.407 260.1591994 620.548 277.4911995 843.392 378.5851996 444.368 319.8861997 1.170.575 277.6431998 669.828 167.729

1999 482.083 251.997

                      Prospek Pengembangan Usaha PertambanganDilihat dari sisi potensi sumberdaya kaolin yang cukup besar, pengembangan usaha mineral kaolin (penambangan dan pengolahan) cukup memungkinkan. Akan tetapi apabila dilihat dari perimbangan pemasokan dan kebutuhan, maka prospek kaolin di Indonesia kurang begitu baik. Rata-rata laju pertumbuhan dari sisi pemasokan lebih tinggi dibandingkan rata-rata laju pertumbuhan dari sisi kebutuhan.Terobosan baru dari pemerintah untuk mempermudah dan pemberian insentif bagi pengusaha kaolin dalam memasarkan produknya ke luar negeri (ekspor) perlu diupayakan. Selain itu, upaya pengetatan impor mineral ini perlu dilakukan baik melalui kenaikkan tarif bea masuk atau bahkan dihentikan sama sekali guna memperkecil arus pemasokan.Tetapi hal ini tidak memungkinkan oleh karena pada tahun 2003 mendatang pasar bebas di ASEAN (AFTA) mulai  diberlakukan.Dengan diberlakukan AFTA ini merupakan tantangan bagi pemerintah serta para pengusaha kaolin, untuk berusaha meningkatkan kualitas kaolin hasil dalam negeri (domestik), sehingga mampu bersaing baik di dalam maupun di luar negeri.Peranan lembaga penelitian dan pengembangan seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, sebaiknya terus ditingkatkan guna membantu para pengusaha dalam peningkatan mutu kaolin di masa mendatang.

PENUTUPBerdasarkan uraian di atas, dapat diambil beberapa butir penting :

1)    Potensi sumberdaya kaolin di Indonesia  cukup besar terutama di Bangka dan Belitung serta beberapa lokasi di Jawa seperti di Tasikmalaya, Yogyakarta, Wonogir, Trenggalek dan lain-lain.

2)    Dalam kurun tahun 1990-1999 perimbangan pemasokan dan kebutuhan kaolin di Indonesia menunjukkan kelebihan pemasokan yang cukup besar, yaitu dari

Page 15: Kaolin

pemasokan sebesar 285.414 ton pada tahun 1990 hanya terserap sebesar 258.727 ton dan pada tahun 1999 dari 482.083 ton yang dipasok hanya terserap 251.997 ton.

3)    Prospek pengembangan usaha pertambangan kaolin dari sisi pemasokan dan kebutuhan kurang begitu memnggembirakan;

4)    Kelebihan pemasokan yang terus terjadi dalam kurun 1990-1999 dapat menurunkan harga kaolin domestik yang pada akhirnya dapat mematikan pengusaha kaolin dalam negeri.

5)      Perlu upaya dari Pemerintah guna meningkatkan pengusahaan  kaolin hasil dalam negeri di masa mendatang baik melalui kebijakan berupa kemudahan /insentif ekspor maupun menghambat laju impor (peningkatan bea masuk);

6)      Perlu upaya untuk meningkatkan peranan lembaga penelitian dan pengembangan guna membantu para pengusaha dalm peningkatan kualitas hasil produknya.Untuk menguji validitas data statistik perlu dilakukan survey langsung ke responden di lapangan (pengumpulan data primer)