kantor kesehatan pelabuhan kelas ii tarakan · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi...

123
LAPORAN AKUNTABILITAS KINESRJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2019

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

LAPORAN AKUNTABILITASKINESRJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2019

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KELAS I I TARAKAN

Page 2: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[i]

Tarakan, Januari 2020

Kepala Kantor,

Ahmad Hidayat NIP 197207072000031010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019. LAKIP ini disusun sebagai bentuk pelaporan

kinerja oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan kepada Direktur Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atas pertanggungjawaban dan keberhasilan dalam

melaksanakan program/kegiatan melalui beberapa indikator kinerja sesuai dengan

perjanjian kinerja yang telah dibuat selama tahun 2019.

Laporan kinerja ini diharapkan agar dapat memberikan informasi kepada semua

pihak untuk dipergunakan sebagai bahan evaluasi, perencanaan, serta tolak ukur dalam

pelaksanaan kegiatan, khususnya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada

tahun yang akan datang. Sehingga ada akhirnya dapat menunjang dan berkontribusi atas

pencapaian tujuan pembangunan di bidang kesehatan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya diberikan kepada

semua pihak yang telah membantu dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan atau

pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2019 serta semua

pihak yang telah membantu tersusunnya LAKIP ini.

Demikian yang dapat disampaikan, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan guna meningkatkan pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan pada tahun yang akan datang.

Page 3: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[ii]

RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN (LAKIP)

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN

TAHUN 2019

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019, merupakan pertanggungjawaban Kepala Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, program atau kegiatan

berdasarkan perjanjian kinerja yang telah dibuat sebagaimana diamanatkan dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Pemerintah.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2015-2019, yang dijabarkan dalam program

utama Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memeliki 4 (Empat) sasaran strategis yang

akan dicapai melalui 12 (Dua Belas) indikator kinerja. Dari seluruh indikator kinerja diperoleh

hasil sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian %

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan (sertifikat)

62.595 59.135 94

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100% 100% 100

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit (sertifikat)

4.575 4.425 97

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus (Pelayanan) 12 24 200

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah (Pelabuhan/Bandara)

2 3 150

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan (sertifikat)

7.853 7.593 97

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

10 7 70

Page 4: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[iii]

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 10 8 80

Menurunnya penyakit menular langsung

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 800 966 121

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 40 100

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 2 4 200

Jumlah pengadaan sarana prasarana 66 167 253

Berdasarkan hasil capaian indikator kinerja tersebut, maka tujuan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dalam rangka “Terwujudnya

Pelabuhan/Bandara/PLBD yang siap siaga cegah tangkal penyakit tercapai sebesar

130,67% pada tahun 2019”. Tujuan tersebut terlaksana dengan penyerapan anggaran

sebesar Rp 15.144.469.173,- (99,39%) dari pagu sebesar Rp. 15.237.784.000,-. Langkah-

langkah yang diambil untuk mengatasi kendala atau permasalahan dalam merealisasikan

terget indikator kinerja tahun 2019 dengan melaksanakan revisi Rencana Aksi Kegiatan

(RAK) sesuai dengan SOTK Kementerian Kesehatan, membuat perencanaan mengacu

pada RAK, mengusulkan formasi kebutuhan pegawai sesuai dengan kualifikasi yanng

dibutuhkan, meningkatkan jejaring kerja, peningkatan kemampuan pegawai, membuat

jadwal pelaksanaan tahun mendatang lebih terencana dan realistis.

Gambaran capaian kinerja diatas dapat dijadikan acuan dan pedoman dalam

perencanaan tahun yang akan datang dan bahan koreksi untuk lebih cermat lagi dalam hal

menetapkan target indikator kinerja agar lebih proporsional.

Page 5: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[iv]

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………............................................... i

Ringkasan Eksekutif…………………………….......................................... ii

Daftar Isi…………………………………………............................................ iv

Daftar Tabel…………………………………………………………………….. v

Daftar Diagram…………………………………………………………………. viii

Daftar Grafik…………………………………………………………………..... ix

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….…. 1

A. Latar Belakang………………………………………………..... 1

B. Maksud dan Tujuan…………………………………………….. 2

C. Visi dan Misi…………………………………………………….. 3

D. Tugas Pokok dan Fungsi………………………………………. 4

E. Struktur Organisasi……………………………………………… 6

F. Sumber Daya……………………………………………………. 7

G. Sistematika Penulisan……………………..…………………… 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA………………………………………. 13

A. Rencana Aksi Kegiatan………………………………………… 13

B. Rencana Kinerja Tahunan……………………………………… 17

C. Perjanjian Kinerja……………………………………………….. 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………. 21

A. Capaian Kinerja Organisasi……………………………………. 21

B. Realisasi Anggaran……………………………………………... 102

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………. 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[v]

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Distribusi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019

8

Tabel 2 Distribusi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di

Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun

2019

9

Tabel 3 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Capaian Kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2015-2019

15

Tabel 4 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) KKP kelas II Tarakan Tahun

2019

18

Tabel 5 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

20

Tabel 6 Target dan Realisasi Jumlah Alat Angkut sesuai dengan Standar

Kekarantinaan Kesehatan sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

26

Tabel 7 Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Alat Angkut sesuai

Standar Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2019 dengan Rencana

Aksi Program (RAP)

28

Tabel 8 Perbandingan Capaian Jumlah Alat Angkut sesuai Standar

Kekarantinaan Kesehatan dengan Satker KKP Kelas II Balikpapan

29

Tabel 9 Target dan Realisasi Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Tahun 2019

32

Tabel 10 Perbandingan Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD),

KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Tahun 2019 dengan

Tahun Sebelumnya

32

Tabel 11 Perbandingan Capaian Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Tahun 2019

dengan RAP

33

Tabel 12 Perbandingan Capaian Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP dengan Satker

KKP Kelas II Balikpapan

34

Tabel 13 Perbandingan Capaian Jumlah Deteksi Dini Dalam Rangka Cegah

Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit sesuai Perjanjian Kinerja

Tahun 2019

40

Tabel 14 Perbandingan Capaian jumlah deteksi dini dalam rangka cegah

tangkal masuk dan keluarnya penyakit sesuai Perjanjian Kinerja

tahun 2019 bila dibandingkan dengan capaian 5 (lima) tahun

sebelumnya

41

Tabel 15 Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Tahun 2019

42

Tabel 16 Perbandingan Capaian Jumlah Deteksi Dini Dalam Rangka Cegah

Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit dengan Satker KKP Kelas II

Balikpapan

43

Page 7: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[vi]

Tabel 17 Capaian Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus sesuai

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

47

Tabel 18 Perbandingan Capaian Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Tahun 2019 dengan 3 Tahun Sebelumnya

48

Tabel 19 Perbandingan Capaian Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Tahun 2019 dengan KKP Kelas II Balikpapan

49

Tabel 20 Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Mempunyai

Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah sesuai Perjanjian

Kinerja Tahun 2019 (kumulatif 2014 – 2019)

52

Tabel 21 Perbandingan Capaian Jumlah jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah Tahun

2019 dengan 3 Tahun Sebelumnya

53

Tabel 22 Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Tahun 2019

53

Tabel 23 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah Tahun

2018 dengan KKP Kelas II Balikpapan

54

Tabel 24 Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas

Wilayah sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

59

Tabel 25 Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan

Kesehatan Lintas WilayahTahun 2019dengan Tahun Sebelumnya

60

Tabel 26 Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan

Kesehatan Lintas Wilayah Tahun 2019dengan KKP Kelas II

Balikpapan

61

Tabel 27 Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi

64

Tabel 28 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

2019 dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

65

Tabel 29 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK

66

Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan KKP Balikpapan

66

Tabel 31 Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada

wilayah perimeter dan buffer area

73

Tabel 32 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

2019 dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

74

Tabel 33 Perbandingan Capaian Jumlah Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area dengan Target

RAK

75

Tabel 34 Perbandingan Capaian Jumlah Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area dengan KKP

Kelas II Balikpapan

75

Page 8: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[vii]

Tabel 35 Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

85

Tabel 36 Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung Tahun 2019 dengan Tahun Sebelumnya

86

Tabel 37 Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsungdengan RAK

87

Tabel 38 Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung dengan KKP Kelas II Balikpapan

87

Tabel 39 Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

91

Tabel 40 Perbandingan Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Tahun 2019 dengan 3 Tahun Sebelumnya

91

Tabel 41 Perbandingan Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Tahun 2019 dengan RAK

92

Tabel 42 Perbandingan Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dengan KKP Kelas II Balikpapan

92

Tabel 43 Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

96

Tabel 44 Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan RAK

97

Tabel 45 Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan KKP Kelas II Balikpapan

97

Tabel 46 Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

100

Tabel 47 Perbandingan Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana dengan RAK

100

Tabel 48 Perbandingan Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana dengan KKP Kelas II Balikpapan

101

Tabel 49 Pagu dan Realisasi AnggaranKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019

102

Tabel 50 Pagu Anggaran dan Realisasi Per Jenis Belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2018-2019

103

Tabel 51 Realisasi Anggaran Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak KKP Kelas II Tarakan Tahun 2017-2019

103

Page 9: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[viii]

DAFTAR DIAGRAM

Hal

Diagram 1 Distribusi Penerbitan PHQC di KKP Kelas II Tarakan menurut

Wilayah Kerja Tahun 2019

24

Diagram 2 Distribusi Penerbitan SSCC dan SSCEC di KKP Kelas II Tarakan

menurut Wilayah Kerja Tahun 2019

26

Diagram 3 Distribusi Pelaksanaan Deteksi Dini pada Alat Angkut Melalui

Penerbitan Sertifikat CoP Tahun 2019

38

Diagram 4 Perbandingan Capaian Jumlah Layanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Tahun 2019 dengan RAK

48

Diagram 5 Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan

Kesehatan Lintas Wilayah dengan Target RAK

61

Page 10: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

[ix]

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 1 Capaian Penerbitan Sertifikat PHQC di KKP Kelas II Tarakan Tahun

2019

24

Grafik 2 Capaian Penerbitan Sertifikat SSCC / SSCEC di KKP Kelas II

Tarakan Tahun 2019

25

Grafik 3 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Indikator Alat Angkut

Sesuai Standar Kekarantinaan

27

Grafik 4 Deteksi Dini Alat Angkut / Kapal Dalam Karantina melalui Penerbitan

Sertifikat CoP Tahun 2019

37

Grafik 5 Deteksi Dini Pesawat Dalam Karantina melalui Pengawasan

GENDEC 2019

39

Grafik 6 Realisasi Surveilans Epidemiologi Rutin di Fasilitas Layanan

Kesehatan KKP Per Bulan selama 2019

40

Grafik 7 Perbandingan Penerbitan Sertifikat Ijin Angkut Orang Sakit dan Sertifikat Ijin Laik Terbang KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

57

Grafik 8 Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah pada KKP Kelas II Tarakan

Tahun 2019

57

Grafik 9 Penerbitan/Legalisasi ICV pada KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019 58

Grafik 10 Penerbitan Sertifikat Surat Keterangan Pengujian Kesehatan KKP

Kelas II Tarakan Tahun 2019

58

Grafik 11 Perbandingan Capaian Penerbitan Surat Ijin/Sertifikat Pelayanan

Lintas Wilayah pada KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

60

Grafik 12 Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

Penyakit Menular Langsung pada KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

86

Page 11: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dibangun dan

dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program

yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah berdasarkan suatu sistem

akuntabilitas yang memadai.Setiap satuan kerja secara periodik wajib

mengkomunikasikan atau melaporkan hasil pencapaian tujuan dan sasaran strategis

organisasi kepada para stakeholders, yang dituangkan melalui Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintahan.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP)

dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dilaksanakan melalui

proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, serta pengukuran

kinerja dan evaluasi kinerja. Penyusunan LAKIPberdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 8 Tahu 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,

Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunanaan Aparatur Negera dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja,

pelaporan kinerja, tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Hal ini

merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas guna mendorong

terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (Good Governance) di Indonesia.

Dengan ditetapkannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019 melalui Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 dan Renstra

Kementerian Kesehatan 2015-2019 melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor

HK.02.02/2015, Sasaran pokok RPJMN pembangunan kesehatan pada tahun 2015-

2019 difokuskan melalui enam sasaran, yang salah satunya adalah Meningkatnya

Pengendalian Penyakit. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan merupakan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan RepublikIndonesia

yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur JenderalPengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sesuai dengan PeraturanMenteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor: 2348/Menkes/Per/XI/2011 tanggal22 Nopember 2011

tentang Perubahan Atas Permenkes Nomor: 356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April

Page 12: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

2

2008 tentang Organisasi dan Tata KerjaKantor Kesehatan Pelabuhan yang memiliki

kewajiban menyusun laporan kinerja setiap tahun.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

merupakan penjabaran dari rencana aksi program unit utama dalam rangka

menunjang pembangunan kesehatan yang optimal sebagaimana telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019, namun

pada akhir tahun 2015 terdapat perubahan struktur organisasi sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan sehingga berdasarkan hal tersebut

Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -2019 telah dilakukan

revisi, akan tetapi Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tahun 2015-2019 belum dilaksanakan revisi.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan telah melaksanakan review

terhadap Rencana Aksi Kegiatan yang disusun. Rencana Aksi Kegiatan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan merupakan dokumenperencanaan yang

bersifat indikatif memuat program, kegiatan, target, indikator dan pendanaan yang

akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2015-2019. Selama

kurun waktu tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan akan

melaksanakan program utama berupa Program Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit dengan Kegiatan Pembinaan Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kegiatan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis, Kegiatan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kegiatan Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kegiatan Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan tahun 2019 pada Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan dapat diukur dengan pencapaian tujuan, sasaran dan

indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana akan disampaikan dalam laporan

berikut ini.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

(LAKIP) sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban tertulis pelaksanaan capaian

kinerja.Pelaksanaan kinerja ini juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan

kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan. Selain itu, LAKIP menjadi salah

satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholder demi perbaikan kinerja Kantor

Page 13: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

3

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan, identifikasi keberhasilan maupun kegagalan,

permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LAKIP menjadi salah satu sumber untuk

perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dalam kegiatan yang akan datang,

dengan pendekatan ini LAKIP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dan perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan melalui perbaikan pelayanan publik.

C. Visi dan Misi

Berdasarkan amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Kementerian/Lembaga

Menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 5 (Lima) tahun. Kementerian

Kesehatan telah menyusun Renstra periode 5 (Lima) tahun 2015-2019 dengan

mengacu pada Visi, Misi dan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia yang ditetapkan

dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Rencana Aksi Kegiatan yang

telah disusun sebagai dokumen dokumen perencanaan yang bersifat indikatif juga

mengacu pada Visi, Misi dan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia yaitu:

1. Visi

Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan

yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan

nasional untuk tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat,

mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong”.

2. Misi

Upaya untuk mewujudkan visi “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat,

mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong” ini adalah melalui 7

Misi Pembangunan yaitu:

a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

Page 14: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

4

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

3. Nawa Cita

Nawa Cita merupakan 9 (Sembilan) agenda prioritas yang ingin diwujudkan

sebagai berikut:

a. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

b. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

c. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

d. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

e. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

f. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

g. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

h. Melakukan revolusi karakter bangsa.

i. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatantermasuk didalamnya Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh

Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia.

D. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

2348/Menkes/Per/XI/2011 tanggal22 Nopember 2011 tentang Perubahan atas

Permenkes Nomor: 356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dimana Kantor Kesehatan Pelabuhan

mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit

potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak

kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta

Page 15: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

5

pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, biuterorisme,

unsur biologi, kimia, dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kekarantinaan,

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan,

3. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan di Bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat Negara,

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit

baru, dan penyakit yang muncul kembali,

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan

kimia,

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi regional,

nasional sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalulintas internasional,

7. Pelaksanaan Fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan

penduduk,

8. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan Bandara,

Pelabuhan dan lintas batas Negara,

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan

alat kesehatan (OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen

kesehatan OMKABA impor,

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut, dan muatannya,

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja

Bandara, Pelabuhan dan lintas batas darat Negara,

12. Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan di Bandara,

Pelabuhan dan lintas batas darat Negara,

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di Bandara,

Pelabuhan dan lintas batas darat Negara,

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian resiko lingkungan, dan

surveilans Kesehatan Pelabuhan,

15. Pelaksanaan Pelatihan teknis bidang kesehatan di Bandara, Pelabuhan dan

lintas batas darat Negara,

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Page 16: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

6

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

berdasarkanPermenkes Nomor: 2348/Menkes/Per/XI/2011tanggal 22 Nopember 2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebagai berikut:

KEPALA KANTOR

AHMAD HIDAYAT, SKM, M.EPID NIP. 197207072000031010

INSTALASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

WILAYAH KERJA :

5. BERAU

1. PELABUHAN LAUT TARAKAN

3. SEBATIK

2. BUNYU

4. NUNUKAN

6. TANJUNG SELOR

KEPALA SUBBAG TU

HIDAYATULLAH,SKM

NIP 198002202006041003

KEPALA SEKSI PKSE

dr. INDAH SURYAWATI

NIP 198104042010122002

KEPALA SEKSI PRL

SALIM AKHMAD, SKM

NIP 196907211994021001

KEPALA SEKSI UKLW

dr. RINA APRIDAYATI,MPH NIP 198104252009122002

Page 17: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

7

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

2348/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 Nopember 2011 tentang Perubahan Atas

Permenkes Nomor: 356/Menkes/Per/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Kesehatan PelabuhanKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

mempunyai wilayah kerja sebagai berikut:

1. Pelabuhan Laut Tarakan

2. Pelabuhan Laut Tanjung Selor

3. Pelabuhan Laut dan Udara Berau

4. Pelabuhan Laut dan Udara Nunukan

5. Pelabuhan LauT Bunyu

6. Pelabuhan Laut Sebatik

F. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, oleh karena itu dukungan Sumber

Daya Manusia merupakan faktor kekuatan bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan. Sumber Daya Manusia yang diperlukan tidak hanya yang

memiliki kemampuan manajerial yang baik, namun penting juga didukung oleh

sumber daya teknis yang handal di dalam penyusunan program maupun dalam

pelaksanaan tugas di lapangan.

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

berjumlah 79 orang terdiri dari 49 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 30

PegawaiPemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Dalam melaksanakan analisis

kebutuhan Sumber Daya Manusia diperlukan pertimbangan latar belakang

pendidikan yang diperlukan, kemudian didukung seleksi penerimaan Sumber Daya

Manusia dari pusat yang lebih selektif sesuai dengan analisis kebutuhan yang

diusulkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan. Hal tersebut

merupakan faktor pendukung terpenuhinya Sumber Daya Manusia yang cukup

memadai. Pengembangan selanjutnya diperlukan program peningkatan dan

pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia baik berupa pendidikan lanjutan

formal, diklat-diklat teknis program, dan lain-lain yang sangat diperlukan sesuai

dengan perkembangan kebutuhan yang diperlukan.

Page 18: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

8

a. Berdasarkan Pendidikan

Berikut ini gambaran sumber daya manusia di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan berdasarkan tingkat pendidikannya :

Tabel 1. Distribusi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019

Pendidikan Induk Wilker Bunyu

Wilker Sebatik

Wilker Tg.

Selor

Wilker Nunukan

Wilker Berau

Pos Malinau

S2 Manajemen 1 0 0 0 0 0 0

S2 Epidemiologi 1 0 0 0 0 0 0

S2 Kesehatan Masyarakat

1 0 0 0 0 0 0

S2 Kedokteran (Profesi) 4 0 0 0 1 1 0

S1 Kesehatan Masyarakat

8 0 0 0 2 1 1

S1 Ekonomi (Manajemen)

4 0 0 1 0 0 0

D4 STKL 0 0 1 0 0 0 0

D3 Kesehatan Lingkungan

10 1 0 0 0 1 0

D3 Keperawatan 5 0 0 1 1 0 0

D3 Analis Kesehatan 1 0 0 0 0 0 0

D3 Farmasi 0 0 0 0 0 0 0

D3 Manajemen (Akuntansi/Informatika)

1 0 0 0 0 0 0

SMF/MA/SMA/ 0 0 0 1 0 0 0

Total 36 1 1 3 4 3 1

a. Berdasarkan Jabatan

Gambaran pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

berdasarkan jabatannya :

1) Jabatan Struktural berjumlah 5 orang. Adapun pejabat struktural terdiri

dari Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi PKSE,

Kepala Seksi PRL dan Kepala Seksi UKLW.

2) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) berjumlah 6 orang. Adapun JFT terdiri

dari 1 orang Epidemiolog Kesehatan Mahir, 1 orang Epidemiolog

Kesehatan Penyelia, 1 orang Sanitarian Penyelia dan 1 orang Perawat

Mahir.

3) Jabatan fungsional umum berjumlah 38 orang.

b. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin Pegawai KKP Kelas II Tarakan sebagian besar

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 orang (60%). Jumlah pegawai

Page 19: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

9

perempuan sebanyak 20 orang atau (40%) dari total jumlah pegawai KKP

Kelas II Tarakan.

Penempatan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di

Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019

Jenis Tenaga Induk Wilker

Bunyu

Wilker

Sebatik

Wilker

Tanjung

Selor

Wilker

Nunukan

Wilker

Berau

Pos

Malinau

PTT 0 0 0 0 0 0 0

Satpam 6 0 0 0 0 0 0

Pramubhakti 9 1 2 1 2 3 1

Sopir 3 0 0 0 0 0 0

Petugas Kebersihan 2 0 0 0 0 0 0

Total 19 2 1 1 3 3 1

BerdasarkanTabel 2, penempatan Pegawai Pemerintah Non Pegawai

Negeri (PPNPN) di Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

paling banyak di Induk yaitu sebanyak 19 orang.

2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Dalam menjalankan program atau kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan sumber daya manusia

(SDM).Sarana dan prasarana pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

secara umum keadaannya masih dirasa kurang memadai seperti peralatan teknis

maupun non teknis serta peralatan fungsional lainnya. Walupun masih belum

memadai diharapkan dimasa mendatang secara bertahap akan dipenuhi. Secara

umum sarana dan prasarana yang ada sebagai berikut:

a. Sarana

1) Gedung kantor induk: 1 buah gedung kantor induk yang terletak di Jalan

Mulawarman No 103 Kelurahan Karang Anyar Pantai Kecamatan Tarakan

Barat Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.

2) Gedung Kantor Wilayah Kerja:

- 1 buah gedung kantor wilker Sebatik yang terletak di Jalan Sebatik

Kelurahan Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan

Provinsi Kalimantan Utara

Page 20: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

10

- 1 buah gedung kantor wilker Nunukan yang terletak di Jalan Angkasa RT

28 Kelurahan Nunukan Timur Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan

Provinsi Kalimantan Utara

- 1 buah gedung kantor wilker Berau yang terletak di Jalan Mawar II

Kelurahan Tanjung Redeb Kecamatan Tanjung Redeb Kabupaten Berau

Provinsi Kalimantan Timur

- 1 buah gedung kantor wilker Bunyu yang terletak di Jalan Manunggal Ex

Jalan Pemuda Keluaranahn Pulau Bunyu Barat Kecamatan Bunyu

Kabupaten Bulungan

- 1 buah gedung kantor wilker Tanjung Selor yang terletak di Jalan

Sabanar Lama Keluarahan Tanjung Selor Hilir Kecamatan Tanjung Palas

Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara

- 1 buah gedung kantor wilker Pelabuhan Laut Tarakan dengan status

tanah pinjam pakai yang terletak di Jalan Yos Sudarso No 1 Keluarahan

Lingkas Ujung Kecamatan Tarakan Timur Kota Tarakan Provinsi

Kalimantan Utara

b. Prasarana

- Kendaraan Ambulance sebanyak 8 (delapan) unit.

- Kendaraan Operasional Roda – 2 sebanyak 13 (tiga belas) unit.

- Kendaraan Boarding Clearance sebanyak 1 (satu) unit.

- Kendaraan Operasional Roda – 4 sebanyak 0 (nol) unit.

- Kendaraan Alat Angkut Darat Bermotor (AADB)/dinas jabatan sebanyak 1

(satu) unit.

- Sarana pendukung lainnya untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan

fungsi.

- Peralatan Teknis

- Sarana pendukung lainnya untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan

fungsi.

G. Sistematika Penulisan

Pada dasarnya laporan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

tahun 2019 ini menjelaskan pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan selama tahun anggaran 2019. Capaian kinerja tersebut akan dibandingkan

juga dengan kinerja tahun sebelumnya sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan

organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahunan

Page 21: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

11

memungkinkan diidentifikasi sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa

yang akan datang. Dengan kerangka pikir seperti itu, sistematika penyajian laporan

kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunanaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja, tata cara reviu atas

laporan kinerja instansi pemerintahsebagai berikut:

1. Ringkasan Eksekutif

Pada bagian ini disajikan uraian kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis dan tingkat pencapaiannya.Disamping itu, disebutkan pula

kendala dan langkah-langkah antisipasi untuk perbaikan di tahun berikutnya.

2. Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang

sedang dihadapi organisasi.

3. Bab II. Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan tentang ringkasan atau ikhtisar perjanjian kinerja, meliputi

Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan yang dilaksanakan oleh Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan, termasuk uraian indikator dan target

kegiatan.

4. Bab III. Akuntabilitas Kinerja

a. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut

dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini

dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika

ada);

5) Membandingkan dengan Satuan Kerja lain yang sejenis;

Page 22: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

12

6) Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan atau

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

7) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

8) Analisis program atau kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

b. Realisasi Anggaran

Pada bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan

kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

5. Bab IV. Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja serta langkah dimasa

mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya

6. Lampiran:

a. Perjanjian Kinerja

b. Lain-lain yang dianggap perlu.

Page 23: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

13

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015-2019 yang telah dilakukan revisi berisikan

tentang gambaran kegiatan yang diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut,

termasuk di dalamnya untuk mendukung visi dan misi Presiden Republik Indonesia, tujuan

dan sasaran serta cara, mencapai tujuan organisasi melalui realisasi pencapaian target

indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan melaksanakan dengan melaksanakan berbagai

kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya penyakit karantina dan penyakit

potensial menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah

kerja pelabuhan dan lintas batas serta pengendalian dampak resiko lingkungan (Permenkes

Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 perubahan atas Permenkes RI Nomor

356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan).

A. Rencana Aksi Kegiatan (RAK)

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan yang

telah direvisi merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit tahun 2015 - 2019 , yang tidak mempunyai visi dan misi sendiri tapi

mendukung pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan yang melaksanakan visi dan

misi Presiden Republik Indonesia sebagaimana telah diuraikan di bab sebelumnya.

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan yang

telah direvisi merupakan salah satu pandukung Rencana Aksi Program Pencegahan da n

Pengendalian Penyakit tahun 2015-2019 yang juga merupakan penjabaran dari Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan berisi upaya pembangunan bidang kesehatan yang

disusun dan dijabarkan dalam bentuk program, kegiatan, target, indikator termasuk

kerangka regulasi dan kerangka pendanaannya, yang menjadi pedoman sekaligus arah

bagi seluruh unit utama di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam melaksanakan

pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya.

1. Tujuan

Tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019 yaitu :

a. Meningkatnya status kesehatan masyarakat

b. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat

terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Page 24: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

14

Tujuan tersebut akan dicapai melalui Program Indonesia Sehat yang

dilaksanakan dengan 3 (tiga) pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan

kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Pilar paradigma sehat dilakukan dengan

strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif,

preventif dan pemberdayaan masyarakat. Pilar penguatan pelayanan kesehatan

dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi

system rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, meggunakan pendekatan

continnum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sementara itu pilar

jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit

serta kendali mutu dan kendali biaya.

Sejalan dengan tujuan Kementerian Kesehatan, dan untuk menunjang

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yaitu terselenggaranya

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara berhasil guna dan berdaya

guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya, maka tujuan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan adalah

“Terwujudnya Pelabuhan/Bandara/PLBD yang siap siaga cegah tangkal penyakit

sebesar 100% pada akhir tahun 2019." Melalui:

a. Pembinaan Surveilans dan Karantina Kesehatan

b. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik

c. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

e. Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

2. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan pengendalian Penyakit

dalam Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan

sasaran strategis dalam Renstra Kementerian Kesehatan yang disesuaikan dengan

tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Sasaran tersebut yaitu meningkatnya pengendalian penyakit yang ditandai dengan:

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi Kejadian

Luar Biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB

untuk mencegah terjadinya KLB

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

3. Menurunnya penyakit menular langsung

Page 25: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

15

4. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Dari sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit tahun 2015-2019, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

mempunyai sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja sebagai berikut:

Tabel 3. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Capaian Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Tahun 2015-2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Target Th

2015

Target Th

2016

Target Th

2017

Target Th

2018

Target Th

2019

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

36.116 42.930 54.707 42.654 62.595

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

- - - 4.718 4.575

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

8 10 10 12 12

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1 1 1 1 2

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

- - - 6.111 7.853

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

- - - 9 10

Page 26: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

16

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

7 7 7 9 10

Menurunnya penyakit menular langsung

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

- - - 700 800

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

10 10 10 40 40

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

- - - 17 2

Jumlah pengadaan sarana prasarana - - - 29 66

3. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Cara pencapaian tujuan dan sasaran dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya (resources) yang ada dengan

menentukan skala prioritas. Adapun berbagai cara yang bisa dilakukan meliputi:

a. Memperbaiki manajemen program

Manajemen program merupakan bagian penting agar aktifitas Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dapat berjalan dengan untuk mencapai

tujuan dan sasaran yang sudah dibuat. Adapun upaya yang dilakukan berupa

penyusunan rencana kerja secara sistematis dan berkelanjutan serta melakukan

monitoring dan evaluasi secara berkala untuk menilai kesesuaian antara

pelaksanaan kegiatan dengan masing-masing standar operasional prosedur

sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Peningkatan kualitas SDM dalam hal pengetahuan dan keterampilan serta

penambahan jumlah pegawai agar profesionalitas pegawai mampu menjawab

tantangan dan permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat.

c. Melengkapi sarana dan prasarana

Kelengkapan sarana dan prasarana diperlukan untuk mendukung kelancaran

dan keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan yang merupakan sasaran

strategis dan untuk menunjang pelaksanaan tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan.

Page 27: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

17

d. Meningkatkan upaya kekarantinaan dan surveilans epidemiologi

Kegiatan pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi merupakan

langkah terdepan dalam melaksanakan cegah tangkal penyakit menular potensial

wabah (PHEIC). Upaya pengendalian karantina yang dilakukan adalah

meningkatkan pengawasan lalu lintas alat angkut (kapal dan pesawat) serta

pengamatan Anak Buah Kapal (ABK) dan penumpang sebagai upaya penemuan

dan tata laksana penderita. Surveilans epidemiologi juga dilakukan terhadap alat

angkut /barang/orang serta masyarakat sekitar pelabuhan/bandara. Keluaran atau

output dari kegiatan surveilans epidemiologi sebagai informasi/bahan dalam

pengambilan keputusan dan perencanaan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan terhadap permasalahan kesehatan.

e. Peningkatan layanan upaya kesehatan dan lintas wilayah

Peningkatan layanan upaya kesehatan dan lintas wilayah pada Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan pada akhirnya bermuara agar masyarakat

puas dan terlayani dengan optimal. Bentuk pelayanan seperti vaksinasi

international, pengawasan Obat dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

(P3K), pengangkutan orang sakit dan jenazah, Surat Ijin Laik Terbang dan

penyelenggaraan kesehatan haji.

f. Meningkatkan upaya pengendalian risiko lingkungan

Meningkatnya upaya pengendalian risiko lingkungan agar lingkungan yang ada

di bandara/pelabuhan agar tidak berpotensi untuk menjadi tempat vector penyakit

serta lingkungan bandara/pelabuhan sesuai syarat kesehatan. Adapun kegiatannya

berupa pengendalian vector terpadu dan pengawasan sanitasi lingkungan.

g. Meningkatkan jejaring kerja dan kemitraan dengan instansi terkait baik lintas

program maupun lintas sektor seperti dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas

Keshatan Kota, Rumash Sakit, Puskesmas, Kesyahbandaran dan Otoritas

Pelabuhan (KSOP), Unit Penyelenggaraan Bandar Udara (UPBU) serta instansi

terkait lainnya yang menunjang tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan.

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan merupakan acuan dalam menjalankan kegiatan yang disusun selama 1 (satu)

tahun. Acuan ini terdiri atas sasaran kegiatan/output, indikator kinerja kegiatan, target

Page 28: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

18

pencapaian serta alokasi anggaran dalam 1 (satu) tahun. Adapun Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan sebagai berikut:

Tabel 4. Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) KKP kelas II Tarakan Tahun 2019

No Uraian Indikator Kinerja

Kegiatan

Target Indikator Kinerja

Tahun 2019

Alokasi Tahun

2019 (Rp)

1 Layanan

kewaspadaan

dini penyakit

berpotensi KLB

Persentase respon Sinyal

Kewaspadaan Dini (SKD),

KLB dan bencana di

wilayah layanan KKP

100% 83.771.000,-

2 Layanan

Kekarantinaan

Kesehatan

Jumlah Alat Angkut

sesuai dengan standar

kekarantinaan kesehatan

62.595 sertifikat 887.269.000,-

Jumlah deteksi dini dalam

rangka cegah tangkal

masuk dan keluarnya

penyakit

4.575 Sertifikat 427.865.000,-

Jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi

khusus

12 Layanan 201.360.000,-

Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

yang mempunyai

kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan

masyarakat yang

berpotensi wabah

2 Pelabuhan/Bandara 91.520.000,-

Jumlah sertifikat/surat ijin

layanan kesehatan lintas

wilayah yang diterbitkan

7.853 Sertifikat 83.889.000,-

Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi

10

Pelabuhan/Bandara 71.784.000,-

Jumlah peningkatan

kapasitas SDM bidang

P2P

2 Kegiatan 47.760.000,-

3 Layanan Capaian

Eliminasi Malaria

Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

bebas vektor pada

wilayah perimeter dan

buffer area

10

Pelabuhan/Bandara 170.000.000,-

4 Layanan

Pengendalian

Vektor dan

Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

bebas vektor pada

10

Pelabuhan/Bandara 432.400.000,-

Page 29: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

19

Binatang

Pembawa

Penyakit

wilayah perimeter dan

buffer area

5 Layanan

Pencegahan dan

Pengendalian

HIV AIDS

Jumlah orang yang

melakukan skrining

penyakit menular

langsung

800 Orang 101.768.000,-

6 Layanan

Pengendalian

Penyakit TBC

Jumlah orang yang

melakukan skrining

penyakit menular

langsung

800 Orang 92.500.000,-

7 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

Jumlah pengadaan

sarana prasarana 66 Unit 3.138.196.000,-

8 Layanan

Dukungan

Manajemen

Satker

Jumlah dokumen

dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya

40 Dokumen 930.768.000,-

Jumlah peningkatan

kapasitas SDM bidang

P2P

2 Kegiatan 47.640.000,-

9 Layanan

Perkantoran

Jumlah dokumen

dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya

40 Dokumen 8.429.294.000,-

C. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan kontrak kerja antara Kepala Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan dengan unit utama Direktur Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun anggaran 2019.

Isi perjanjian kinerja berupa RKT tahun anggaran 2019 serta dana yang diperlukan untuk

melaksanakan kegiatan tersebut dengan jumlah nominal anggaran sebesar Rp

15.237.784.000,-. Selama tahun 2019 tidak terdapat efisiensi anggaran. Adapun bentuk

perjanjian kerjanya sebagai berikut:

Page 30: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

20

Tabel 5. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Th 2019

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 62.595 Dokumen

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100%

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

4.575 Dokumen

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus 12 Lokasi

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

2 Lokasi

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

7.853 Dokumen

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 10 Lokasi

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

10 Lokasi

Menurunnya penyakit menular langsung

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 800 Orang

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya 40 Dokumen

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 2 Kegiatan

Jumlah pengadaan sarana prasarana 66 Unit

Page 31: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan

tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator

kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui

sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dalam kurun waktu Januari – Desember tahun

2019.

Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan

realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator,

sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing

indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut

masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/kegiatan yang

direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,

pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan dibandingkan dengan tahun 2018. Manfaat pengukuran

kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan

eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja berdasarkan

Renstra Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,

dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dengan sasaran strategis sebagai berikut:

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi Kejadian

Luar Biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB

untuk mencegah terjadinya KLB sebesar 100%.

Page 32: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

22

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

sebesar 100%.

3. Menurunnya penyakit menular langsung sebesar 100%.

4. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebesar 100%.

Dalam mewujudkan sasaran stategis guna mencapai tujuan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II yaitu “Terwujudnya Pelabuhan/Bandara/PLBD yang siap siaga

cegah tangkal penyakit sebesar 100% pada akhir tahun 2019.", maka indikator kinerja

kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan KKP

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan

buffer area

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

Target dan realisasi kinerja tahun 2019 dapat dilihat dari capaian masing-

masing indikator kegiatan untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan

dalam perjanjian kinerja tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi.

Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

Page 33: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

23

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

a. Pengertian

1) Alat angkut adalah sesuatu yang digunakan untuk membawa muatan dari satu

tempat ke tempat lain (seperti mobil, kereta api, kapal laut, kapal terbang).

2) Kekarantinaan Kesehatan adalah upaya mencegah dan menangkal keluar atau

masuknya penyakit dan/atau faktor resiko kesehatan masyarakat yang

berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dan disertai

dengan kelengkapan dokumen kesehatan antara lain: Porh Health Quarantine

Clearence (PHQC), Dokumen Ship Sanitation Control Certificate (SSCC), dan

Dokumen Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC).

b. Definisi Operasional

Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan

dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC/SSCC.

c. Rumus/cara perhitungan

Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC, SSCEC/SSCC dalam satu tahun.

d. Capaian Indikator

PHQC merupakan keterangan ijin kesehatan berlayar yang dikeluarkan oleh

Kantor Kesehatan Pelabuhan sebelum kapal tersebut mendapatkan clearance (ijin

berlayar) dari Syahbandar (untuk kapal). Penerbitan PHQC dilakukan sebelum

kapal berangkat meninggalkan suatu pelabuhan, setelah dinyatakan bahwa baik

ABK, penumpang, kondisi kapal, maupun barang muatan dalam keadaan sehat

dan bebas dari Public Health Emergency International of Concern (PHEIC), serta

semua dokumen kesehatan lengkap. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan

pengawasan dan pemeriksaan alat angkut dalam rangka penerbitan PHQC selama

tahun 2019 diperoleh data sebagai berikut:

Page 34: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

24

Grafik 1. Capaian Penerbitan Sertifikat PHQC di KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

Berdasarkan Grafik 1. Jumlah penerbitan sertifikat PHQC selama tahun 2018

yaitu 57.495 sertifikat, dalam hal ini lebih tinggi dari capaian penerbitan sertifikat

PHQC tahun 2018 yang mencapai 55.547. Penerbitan PHQC paling banyak terjadi

pada bulan September 2019 sebanyak 5.711 PHQC. Hal ini karena mulai bulan

tersebut merupakan mulai diberlakukan penerbitan sertifikat PHQC untuk

speedboat reguler tujuan Malinau – Tarakan pp yang berangkat setiap harinya.

Sedangkan berdasarkan wilayah kerja distribusi penerbitan sertifikat kesehatan

sebagai berikut:

Diagram 1. Distribusi Penerbitan PHQC di KKP Kelas II Tarakan menurut Wilayah

Kerja Tahun 2019

4313

3776

4241

4813 4839

3675

45544853

5711 5569 5520 5631

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000

Pelabuhan Laut Tarakan

Tanjung Selor

Nunukan

Bunyu

Sebatik

Berau

Malinau

26321

7511

7189

5142

4402

3989

2941

Page 35: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

25

Penerbitan PHQC berdasarkan tempat penerbitan (wilayah kerja) selama tahun

2019 penerbitan terbanyak yaitu di wilayah kerja Pelabuhan Laut Tarakan, hal ini

dikarenakan Pelabuhan Tarakan merupakan Pelabuhan Utama di Provinsi

Kalimantan Utara dimana kota Tarakan berperan sebagai pusat administrasi, bisnis

dan perdagangan, dan perekonomian.

SSCEC dan SSCC adalah sertifikat yang berkaitan dengan kondisi sanitasi

suatu alat angkutan laut. SSCC diberikan sebagai sertifikat telah dilakukan

tindakan penyehatan alat angkut, sedangkan SSCEC diberikan sebagai sertifikat

yang menyatakan kapal bebas tindakan penyehatan alat angkut atau tidak

ditemukan faktor resiko. Dalam penerbitan SSCEC/SSCC alat angkut terlebih dulu

dilakukan pemeriksaan sanitasi seperti tanda-tanda kehidupan tikus, keberadaan

vektor penyakit menular, sanitasi kapal, stok obat-obatan, dan lain-lain. Masa

berlaku sertifikat tersebut 6 bulan dan dapat diperpanjang setelah masa berlaku

habis. Berdasarkan hasil pelaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan

alat angkut dalam rangka penerbitan sertifikat SSCEC/SSCC pada Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan selama tahun 2019 diperoleh data sebagai

berikut:

Grafik 2. Capaian Penerbitan Sertifikat SSCC / SSCEC di KKP Kelas II Tarakan

Tahun 2019

Berdasarkan grafik 2 diperoleh data penerbitan SSCEC/SSCC selama tahun

2019 sebanyak 1.640 sertifikat, dalam hal ini capaiannya lebih banyak dari tahun

134

110

155

124

159

101

145 142

162

128

158

122

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Page 36: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

26

2018 yang mencapai 1.606 sertifikat. Penerbitan terbanyak terjadi pada bulan

September 2019 yaitu 162 sertifikat. Sedangkan berdasarkan tempat

penerbitannya diperoleh data sebagai berikut:

Diagram 2. Distribusi Penerbitan SSCC dan SSCEC di KKP Kelas II Tarakan

menurut Wilayah Kerja Tahun 2019

Penerbitan SSCEC/SSCC berdasarkan tempat penerbitan di Wilayah Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan selama tahun 2019 diperoleh penerbitan

terbanyak di wilayah kerja Pelabuhan Laut Tarakan. Berdasarkan data penerbitan

PHQC dan SSCC/SSCEC tahun 2019 maka pencapaian target untuk indikator alat

angkut sesuai standar kekarantinaan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Tabel 6. Target dan Realisasi Jumlah Alat Angkut sesuai dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

Dengan rincian:

62.595 59.135 94,47%

Penerbitan PHQC 60.513 57.495 95,01%

Penerbitan SSCEC/SSCC

2.082 1.640 79%

0 100 200 300 400 500 600 700

Pelabuhan Laut Tarakan

Nunukan

Sebatik

Berau

Malinau

Bunyu

Tanjung Selor

606

446

189

181

118

88

12

Page 37: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

27

Capaian jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

kesehatan belum berhasil mencapai target yang ditetapkan. Jumlah alat angkut

yang diperiksa sesuai dengan standar kekarantinaan Kesehatan dengan hasil

sertifikat PHQC,SSCEC/SSCC selama tahun 2019 adalah sebanyak 59.135

sertifikat, sedangkan target jumlah alat angkut sesuai dengan standar

kekarantinaan kesehatan berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2019 sebanyak

62.595 Sertifikat, sehingga capaian dalam indikator ini sebesar 94,47%.

Capaian kinerja belum mencapai 100% hal ini dikarenakan basis data pada

penetapan target perjanjian kinerja menggunakan basis data tahun 2018

dengan kenaikan 10%. Meskipun demikian, dalam konteks ini yang

menyebutkan 94,47% adalah capaian jumlah alat angkut sesuai standar

kekarantinaan, 5,53% alat angkut lainnya bukan berarti tidak sesuai standar

kekarantinaan, melainkan karena memang tidak ada permohonan untuk

melakukan penerbitan sertifikat-sertifikat tersebut.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dengan

beberapa tahun terakhir

Capaian jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

kesehatan sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2018 bila dibandingkan dengan

capaian 3 (tiga) tahun sebelumnya sebagai berikut:

Grafik 3. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Indikator Alat Angkut Sesuai

Standar Kekarantinaan

42,930

54,707

42,654

62,595

49,537

57,906

57,153 59,135

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target

Realisasi

Page 38: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

28

Berdasarkan grafik 3, diperoleh infomasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 3,3% dan 2019

merupakan tahun dengan capaian kinerja paling tinggi dari 3 tahun

sebelumnya.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

target yg terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 7. Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Alat Angkut sesuai Standar Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2019 dengan Rencana Aksi Program (RAP)

Indikator RAP 2019 2019

Target

Realisasi Capaian Kinerja

Target

Realisasi Capaian Kinerja

% Capaian

Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan

100%

94,47%

62.595

59.135

94,47%

Alat angkut yang diterbitkan PHQC

100% 95,01% 60.513 57.495 95,01%

Alat angkut yang diterbitkan SSCEC / SSCC

100% 79% 2.082 1.640 79%

Apabila capaian jumlah alat angkut sesuai dengan standar

kekarantinaan kesehatan sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2019 dibandingkan

dengan Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit tahun 2019 maka realisasi kinerjanya kurang dari 100%

yaitu 94,47%

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan memiliki persamaan geografisnya dan

merupakan pelabuhan yang dilewati jalur pelayaran perdagangan dari luar

negeri maupun dalam negeri, selain itu alasan lainnya sehingga memilih Kantor

Kesehatan Pelabuhan KKP Kelas II Balikpapan sebagai pembanding karena

letaknya berada dalam satu regional yaitu regional Kalimantan.

Page 39: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

29

Tabel 8. Perbandingan Capaian Jumlah Alat Angkut sesuai Standar

Kekarantinaan Kesehatan dengan Satker KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan

62.595 59.135 94,4 19.504 24.850 127,4

Keterangan: T = Target, R = Realisasi, C = Capaian Kinerja dalam persen (%)

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun

2018 ini sebesar 94,4%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan mencapai 127,4%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan lebih tinggi 33% dibandingkan dengan capaian

kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator Jumlah Alat Angkut sesuai

Standar Kekarantinaan yaitu:

1) PHQC diberikan setelah dokumen kesehatan dinyatakan lengkap dan tidak

ditemukan indikasi faktor risiko kesehatan masyarakat.

2) Dokumen karantina kesehatan merupakan surat keterangan kesehatan yang

dimiliki setiap alat angkut yang memenuhi persyaratan baik nasional maupun

internasional.

3) Penerbitan SSCEC tidak hanya memeriksa keberadaan tanda-tanda kahidupan

tikus saja, tetapi juga memeriksa vector penyakit menular lainnya, sanitasi

kapal, stork obat-obatan, dan lain-lainnya. SSCEC diberikan kepada setiap

kapal yang sudah habis masa berlakunya dan telah diperiksa bebas dari

tindakan sanitasi.

4) Masa berlaku sertifikat SSCEC/SSCC yaitu 6 bulan dan dapat diperpanjang

setelah masa berlaku habis.

5) Komunikasi dan advokasi dengan pemangku kepentingan mengenai penerbitan

PHQC dan SSCEC/SSCC untuk kapal-kapal penumpang jenis speedboat

reguler yang baru beroperasi

Page 40: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

30

6) Adanya rapat koordinasi atau jejaring dengan agen pelayaran dan Stakeholder

dan pembuatan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) berupa leaflet

mengenai dokumen kesehatan alat angkut mulai dari definisi operasional,

prosedur atau tata cara penerbitan, persyaratan hingga tarif Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP).

f. Analisis Penyebab Hasil Capaian

1) Basis data yang digunakan dalam menetapkan target tahun 2019 adalah basis

data target tahun-tahun sebelumnya dengan mempertimbangkan definisi

operasional dan sub-sub indikator yang terkait. Basis data penetapan target

untuk 2019 bukan berdasarkan tren capaian tahun-tahun sebelumnya.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

1) Masih kurangnya jumah tenaga teknis yang terlatih dalam pelaksanaan

kegiatan pengawasan kesehatan alat angkut, seperti belum seluruhnya petugas

mengikuti diklat kekarantinaan

2) Belum maksimalnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesahatan

dalam rangka pengawasan kesehatan alat angkut, seperti jaringan internet

yang terkadang masih sulit dijangkau atau kendala jaringan.

h. Pemecahan Masalah

1) Menganalisa kebutuhan Sumber Daya Manusia dan membuat usulan

kebutuhan penambahan petugas terutama di wilayah kerja.

2) Menganalisa kebutuhan Sumber Daya Manusia akan peningkatan kemampuan

petugas dan mengikutsertakan atau mencari informasi pelaksanaan diklat atau

seminar dan sebagainya yang mendukung kegiatan kekarantinaan.

3) Menganalisa kebutuhan akan sarana seperti penggunaan jaringan atau

memperrbesar kapasitas jaringan di induk maupun di wilayah kerja serta

menganggarkannya dalam dokumen perencanaan tahun berikutnya.

i. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 887.269.000,- dan

terealisasi sebesar Rp 743.310.977,- atau persentasenya sebesar 83,78%.

Capaian kinerja jumlah alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan adalah

Page 41: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

31

94,2% dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 83,78% yang

berarti terdapat efisiensi sumber pembiayan sebesar 10,42%. Upaya yang

dilakukan dengan adanya efisiensi sumber sebesar persentase tersebut yaitu

dengan melakukan perhitungan kebutuhan kegiatan dengan cermat dan teliti dalam

menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang diperlukan seperti pengadaan

bahan habis pakai penunjang pelaksanaan kegiatan.

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan KKP

a. Pengertian

Sinyal respon kewaspadaan dini adalah upaya penjaringan dan penyaringan yang

dilaksanakan untuk menemukan faktor risiko yang dapat membuat kondisi menjadi

tidak sehat atau terganggu secara dini dan melakukan kegiatan sebagai bentuk

kesiapsiagaan termasuk maupun kegiatan yang berkaitan dengan kesiapsiagaan

adanya faktor resiko masuk dan keluarnya penyakit menular adalah kegiatan

kesiapsiagaan atau respon terhadap ancaman masuknya potensi masalah

kesehatan di pintu masuk negara.

b. Definisi Operasional

Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam

dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun.

c. Rumus/cara perhitungan

Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam

dibagi jumlah SKD KLB dikali 100%.

d. Capaian Indikator

Sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam selama

tahun 2019 diantaranya :

1) Respon terhadap KLB Leptospirosis di wilayah administratif Kota Tarakan pada

2019, yakni dengan melakukan verifikasi kasus sesuai dengan perkembangan

informasi, koordinasi dengan stakeholder seperti Dinas Kesehatan dan

Puskesmas, penyelidikan epidemiologi, survey tikus, dan komunikasi, informasi,

dan edukasi (KIE);

Page 42: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

32

2) Respon terhadap Polio tipe 2 yang terjadi di pertengahan 2019 di Philippine

dan Malaysia, yakni dengan verifikasi kasus sesuai dengan perkembangan

informasi di website; melakukan vaksinasi kepada crew kapal / ABK yang

datang dari Negara terjangkit, dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE);

3) Respon terhadpa kasus African Swine Fever yang menyerang babi di Philippina

dan Dili di Timor Leste pada September 2019, yakni dengan melakukan

koordinasi dengan Balai karantina pertanian.

Berdasarkan data hasil pelaksanaan kegiatan tersebut, maka:

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Tabel 9. Target dan Realisasi Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100% 100% 100%

Capaian Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah layanan KKP berhasil mencapai target yang ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebesar 100%.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dengan

beberapa tahun terakhir

Tabel 10. Perbandingan Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD),

KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Tahun 2019 dengan

Tahun Sebelumnya

Indikator Target Tahun 2019

Realisasi Tahun 2019

Capaian Kegaiatan Tahun

2018 2017 2016 2015

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100% 100% 100%

-

100%

100%

Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja tahun ini dibandingkan dengan

capaian pada tahun 2018 adalah sama atau terealisasi 100%. Pada tahun 2018

Page 43: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

33

beberapa respon pengendalian yang dilakukana dalah terkait adanya rumor

KLB difteri yang dibawa penumpang, respon KLB bencana di Sulawesi, dan

respon terhadap kesiapsiagaan penyebaran Ebola melalui penelusuran

perkembangan kasus di internet. Capaian kinerja tidak dapat dibandingkan

dengan tahun 2017 karena tidak terdapat indikator tersebut dalam perjanjian

kinerja tahun 2017, tetapi capaian dapat dibandingkan dengan tahun 2016 dan

2015 dimana telah terealisasi 100%.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dgn target

jangka Panjang yg terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi Program

(RAP) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai

berikut:

Tabel 11. Perbandingan Capaian Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP Tahun 2019 dengan

RAP

Uraian

RAP Tahun 2019 Indikator Kinerja Tahun 2019

Target Realisasi %

Capaian Target Realisasi

% Capaian

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Berdasarkan tabel di atas, capaian target persentase respon sinyal

kewaspadaan dini pada perjanjian kinerja dibandingkan dengan RAK 2019

adalah sama, yaitu 100%.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan memiliki persamaan geografisnya dan

merupakan pelabuhan yang dilewati jalur pelayaran perdagangan dari luar

negeri maupun dalam negeri, selain itu alasan lainnya sehingga memilih Kantor

Page 44: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

34

Kesehatan Pelabuhan KKP Kelas II Balikpapan sebagai pembanding karena

letaknya berada dalam satu regional yaitu regional Kalimantan.

Tabel 12. Perbandingan Capaian Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP dengan Satker

KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun

2018 ini sebesar 100%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan sama dengan capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator Persentase respon Sinyal

Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP yaitu:

1) Respon sinyal kewaspadaan dini KLB dan bencana merupakan tugas dan

fungsi utama Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam rangka cegah tangkal

penyakit dimana pengawasan kesehatan lalu lintas alat angkut, orang, dan

barang menjadi kegiatan sehari-hari.

2) Terjalinnya koordinasi dan desiminasi yang baik dengan lintas sektor dan lintas

program baik di pelabuhan dan bandara serta wilayah.

3) Adanya Surat Keputusan Tim Gerak Cepat Kepala Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan.

4) Tersedianya akses informasi yang lebih memadai dalam penyebarluasan

informasi perkembangan penyakit di suatu negara.

Page 45: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

35

5) Dilaksanakannya sosialisasi undang-undang kekarantinaan kesehatan pada

tanggal 19 Maret 2019 yang menjelaskan upaya kekarantinaan kesehatan yang

lebih komprehensif kepada stakeholder.

6) Dilaksanakannya Workshop Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit

Berpotensi Kejadian Luar Bisa (KLB) di Pintu Masuk yang dihadiri oleh lintas

sektor dan lintas program terkait di pintu masuk (Bandar udara dan pelabuhan)

dan wilayah hari pada tanggal 25 April 2019.

f. Analisa Hasil Capaian

1) Capaian indikator ini dari tahun ke tahun 100%, hal ini dikarenakan indikator ini

sebagaimana sejalan dengan peran Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu cegah

tangkal penyakit.

2) Terjalinnya jejaring yang baik antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan dengan Lintas Sektor tarkait terutama Dinas Kesehatan Kota Tarakan

dalam desiminasi informasi.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

1) Masih kurangnya jumah petugas (SDM) dalam upaya melaksanakan

kesiapsiagaan kewaspadaan dini penyakit dan faktor resiko (terutama masih

kurangnya tenaga dokter, perawat dan epidemiolog).

2) Belum seluruh petugas mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas petugas

dalam rangka reaksi cepat atau gerak cepat dalam kesiapsiagaan terjadinya

wabah/KLB/PHEIC.

3) Belum maksimalnya ketersediaan prasarana pelayanan kesahatan dalam

rangka kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini penyakit beserta faktor resiko di

wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

h. Pemecahan Masalah

1) Menganalisa kebutuhan Sumber Daya Manusia dan membuat usulan

kebutuhan penambahan petugas terutama di wilayah kerja.

2) Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas Program baik di

wilayah pelabuhan maupun bandara serta seluruh instansi yang terkait dalam

pelaksanaan respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana

melalui forum lintas program dan lintas sektor, kegiatan rapat koordinasi atau

Page 46: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

36

jejaring kemitraan dalam bentuk coffe morning dalam rangka desiminasi

informasi setiap tahun.

3) Menganalisa kebutuhan sumber daya, peralatan dan bahan habis pakai yang

menunjang pelaksanaan kegiatan respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

dan bencana dan menganggarkannya dalam dokumen penganggaran.

i. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 83.771.000,- dan

terealisasi sebesar Rp 53.900.500,- atau sebesar 64,34%. Capaian kinerja

Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan KKP adalah 100% dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran

sebesar 64,34% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayan sebesar

35,66%. Upaya yang dilakukan dengan adanya efisiensi sebesar persentase

tersebut yaitu dengan mengoptimalkan alokasi anggaran perjalanan dinas biasa

untuk kegiatan penyelidikan epidemiologi ke dalam kegiatan koordinasi lintas

sektor di wilayah kerja. Selain itu, di beberapa wilayah kerja seperti Tanjung Selor,

Nunukan, Malinau, dan Pelabuhan Laut Tarakan telah ada tenaga epidemiolog

sehingga dukungan untuk kegiatan verifikasi rumor maupun penyelidikan

epidemiologi hanya dibebankan kepada staf di wilayah kerja tersebut.

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

a. Pengertian

Deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit menular di

pelabuhan/bandara adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan dalam rangka kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini

terhadap bahaya masuk dan keluarnya penyakit menular dan penyakit menular

potensial wabah yang melewati Pelabuhan/Bandara dengan menjalankan tugas dan

fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan seperti pengawasan pada alat angkut, orang

dan barang.

Page 47: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

37

b. Definisi Operasional

Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara (Certificate of

Partique/COP, General Declaration/Gendec) dan di klinik layanan lainnya

(surveilans rutin).

c. Rumus/cara perhitungan

Akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di

klinik layanan lainnya dalam satu tahun.

d. Capaian Indikator

Kegiatan deteksi dini yang dilaksanakan dalam rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya penyakit dengan melaksanakan pemeriksaan alat angkut dalam

karantina (dari luar negeri) yang dibuktikan dengan diterbitkannya sertifikat COP.

Certificate of Pratique (COP) adalah dokumen kesehatan yang diterbitkan terhadap

kapal yang datang dari luar negeri.Terdiri dari Free Pratique dan Radio Pratique.

Free Pratique diberikan kepada pihak kapal setelah dilakukan pemeriksaan

terhadap ABK, muatan kapal dan dokumen kesehatan lainnya dan dinyatakan

bebas dari Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan alat

angkut dari luar negeri dalam rangka penerbitan COP selama tahun 2019 diperoleh

data sebagai berikut:

310292

321 315

378

317

376 389

336

381 372 381

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Grafik 4. Deteksi Dini Alat Angkut / Kapal Dalam Karantina melalui Penerbitan Sertifikat CoP Tahun 2019

Page 48: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

38

Berdasarkan grafik 4. Jumlah penerbitan sertifikat COP selama tahun 2019 yaitu

4.168 sertifikat, penerbitan terbanyak pada bulan Agustus yaitu 389 sertifikat, hal

ini dimungkinkan karena meningkatnya lalu lintas perdagangan internasional.

Sedangkan berdasarkan wilayah kerja distribusi penerbitan sertifikat kesehatan

sebagai berikut :

Penerbitan COP berdasarkan tempat penerbitan (wilayah kerja) selama tahun 2019

penerbitan terbanyak yaitu di wilayah kerja Nunukan sebanyak 1.788 sertifikat, hal

ini dikarenakan wilayah kerja Nunukan yang terletak di Kabupaten Nunukan secara

geografis berbatasan langsung dengan Kota Tawau Negara Malaysia dan

Pelabuhan Tunon Taka merupakan pintu masuk negara dimana pelabuhan

tersebut banyak kapal ferry (kapal penumpang) yang datang dan padatnya

mobilisasi penumpang dari Tawau Ke Indonesia melalui pelabuhan tersebut yang

beroperasi hari Senin sampai Sabtu.

Selain melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan kapal dalam karantina

dalam rangka deteksi dini yang dilaksanakan dalam rangka cegah tangkal masuk

dan keluarnya penyakit juga dilaksanakan pengawasan terhadap General

Declaration (Gendec) pada pesawat yang datang dari luar negeri. Selama tahun

2019 penerbangan internasional yang masuk ke wilayah Tarakan hanya melalui

pintu masuk Bandar Udara Juwata Tarakan, yang terletak di Kota Tarakan.

Penerbangan internasional tersebut hanya memiliki rute penerbangan Tawau,

0 500 1000 1500 2000

Nunukan

Sebatik

Berau

Pelabuhan Laut Tarakan

Tanjung Selor

Bunyu

1788

1077

651

528

75

49

Diagram 3. Distribusi Pelaksanaan Deteksi Dini pada Alat Angkut Melalui Penerbitan Sertifikat CoP Tahun 2019

Page 49: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

39

Malaysia-Tarakan (Pulang Pergi) yang secara rutin datang setiap hari Senin, Kamis

dan Sabtu (3 kali dalam 1 minggu), selebihnya adalah pesawat komersil yang

disewa secara privat yang tidak terjadwal penerbangannya. Berikut data hasil

pengawasan Gendec selama tahun 2019 pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Tarakan.

Berdasarkan diagram 3 diperoleh data pengawasan Gendec terbanyak yaitu

pada bulan Mei, hal ini dimungkinkan pada bulan Mei merupakan dimulainya arus

mudik lebaran sehingga terdapat kenaikan angka kedatangan pesawat atau

penambahan jadwal kedatangan penerbangan dari luar negeri yang masuk ke kota

Tarakan.

Kegiatan lain yang mendukung tercapainya Jumlah deteksi dini dalam rangka

cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit yaitu hasil pemeriksaan surveilans

rutin di klinik layanan lainnya dalam satu tahun. Kegiatan pemeriksaan surveilans

rutin di klinik layanan lainnya yaitu dengan surveilans pasif dengan pengumpulan,

pengolahan data sekunder yang diperoleh dari layanan kesehatan di wilayah buffer

dan perimeter pelabuhan dan Bandar udara. Hasil pemeriksaan surveilans rutin di

klinik layanan lainnya berupa laporan surveilans selama tahun 2019 adalah

sebagai berikut:

1312

1413 13 13 13

1413 13

1514

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Grafik 5. Deteksi Dini Pesawat Dalam Karantina melalui Pengawasan GENDEC 2019

Page 50: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

40

Grafik pada di atas menjelaskan realisasi laporan surveilans epidemiologi di

wilayah layanan kesehatan KKP Kelas II Tarakan. Pada grafik tersebut didapat

bahwa realisasi laporan surveilans epidemiologi rutin di KKP Kelas II Tarakan

adalah sebanyak 97 laporan, terdiri dari 96 laporan dari unit surveilans (wilayah

kerja / pos) dan 1 laporan dari unit pengumpul, yakni kantor induk.

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Tabel 13. Perbandingan Capaian Jumlah Deteksi Dini Dalam Rangka Cegah

Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit sesuai Perjanjian Kinerja

Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit Dengan rincian:

4.575 Deteksi

4.425 Deteksi 96,72%

Penerbitan COP 4.254 Sertifikat 4.168 Sertifikat 97,98%

Pengawasan Gendec 224 Gendec 160 Gendec 71,46%

Surveilans Epidemiologi di Fas.Layanan Kesehatan KKP

97 Laporan 97 Laporan 100%

8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Grafik 6. Realisasi Surveilans Epidemiologi Rutin di Fasilitas Layanan Kesehatan KKP Per Bulan selama 2019

Page 51: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

41

Capaian jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit belum mencapai target yang ditetapkan. Jumlah deteksi dini dalam

rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit yang terlaksana selama

tahun 2019 adalah sebanyak 4.425 deteksi, sedangkan target berdasarkan

Perjanjian Kinerja tahun 2019 sebanyak 4.575 deteksi, sehingga capaian

sebesar 96,72%. Capaian kinerja belum mencapai 100% terutama diakibatkan

oleh penerbitan CoP dan pengawasan Gendec yang belum memenuhi target.

Capaian pengawasan Gendec belum memenuhi target yang ditetapkan karena

basis data yang digunakan adalah tahun 2015 dimana target ditetapkan

peningkatannya sebesar 10%. Sebelum tahun 2016, gendec yang diterbitkan

berasal dari kedatangan dan keberangkatan pesawat dari luar negeri terjadwal

setiap hari masuk ke Kota Tarakan, namun pada tahun 2018 pesawat luar negeri

yang datang terjadwal hanya setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu, sehingga hal

tersebut menyebabkan penurunan capaian kinerja pengawasan Gendec.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dengan

beberapa tahun terakhir

Capaian jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan capaian

5 (lima) tahun sebelumnya sebagai berikut:

Tabel 14. Perbandingan Capaian jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal

masuk dan keluarnya penyakit sesuai Perjanjian Kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan capaian 5 (lima) tahun sebelumnya

2014 2015 2016 2017 2018 2019

CoP 3.361 3.347 3.004 2.929 2.894 4.168

Gendec 356 280 158 158 160 160

Surveilans epidemiologi rutin

12 12 12 60 32 97

Jumlah Capaian Deteksi dalam Rangka Cegah Tangkal Penyakit

3.729 3.639 3.174 3.147 3.086 4.425

Berdasarkan diagram 8. diperoleh infomasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 30,2% hal ini

dikarenakan adanya peningkatan kedatangan alat angkut dalam karantina dari

Page 52: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

42

tahun sebelumnya. Tahun 2016, 2017, dan 2019 di perairan Kalimantan Utara

merupakan pintu masuk kapal pariwisata sailing (kapal tamu negara/kapal yatch)

sedangkan selama tahun 2018 tidak terdapat kapal sailing yang masuk, selain itu

disebabkan karena faktor ekonomi dan perdagangan di negara kita yang

mengakibatkan permintaan batubara menurun pada tahun 2018. Indikator

surveilans pasif pada tahun 2014 – 2017 didefinisikan sebagai laporan

pelaksanaan surveilans, namun pada tahun 2017 dan 2018 terdapat perubahan

definisi dalam hal pemanfaatan fasilitas layanan kesehatan sehingga capaian

data yang dimaksud satuannya adalah kunjungan pasien. Pada tahun 2019

terdapat perluasan makna surveilans epidemiologi pasif karena kegiatan

pengawasan kesehatan TKI di wilayah kerja Nunukan juga dianggap sebagai

upaya deteksi cegah tangkal penyakit terhadap orang sehingga data yang

dihimpun dari pelaksanaan pengawasan tersebut masuk sebagai data deteksi

dini.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dgn target

jangka Panjang yg terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan

(RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai

berikut:

Tabel 15. Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019

Indikator

RAP 2019 Indikator Kinerja 2019

Target (%)

Capaian (%)

Target

Realisasi Capaian Kinerja

Capaian (%)

Deteksi Dini dalam Rangka Cegah Tangkal Penyakit

100% 96,72% 4.575 4.425 96,72%

Alat angkut yang diterbitkan CoP

100% 97,98% 4.254 4.168 97,98%

Alat angkut yang dilakukan pengawasan Gendec

100% 71,46 224 160 71,46%

Surveiland epidemiologi rutin

100% 100% 97 97 100%

Page 53: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

43

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

dinandingkan target pada Dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2019

maka realisasi kinerjanya tidak tercapai, karena capaian kinerjanya hanya

96,72%.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan.

Tabel 16. Perbandingan Capaian Jumlah Deteksi Dini Dalam Rangka Cegah

Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit dengan Satker KKP Kelas II

Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit (setifikat)

4.575 4.425 96,7% 752 1.036 137,7%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun

2018 ini sebesar 96,7%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan mencapai 137,7%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan lebih tinggi 41% dibandingkan dengan capaian

kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator jumlah deteksi dini dalam rangka

cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit yaitu:

1) Dokumen COP diberikan kepada setiap kapal yang datang dari luar negeri dan

atau daerah terjangkit

2) Pengawawasan Gendec dilaksanakan setiap kedatangan pesawat yang datang

dari luar negeri dan atau daerah terjangkit

3) Memperluas definisi terhadap surveilans epidemiologi rutin, yaitu bukan hanya

kunjungan pasien pada poliklinik layanan KKP namun pada upaya pengawasan

kesehatan orang

Page 54: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

44

4) Melaksanakan jejaring kerja dan desiminasi informasi dengan pelayanan

kesehatan lainnya di wilayah pelabuhan dan bandara.

f. Analisa Hasil Capaian

1) Terdapat kunjungan kapal yach dari luar negeri di Pelabuhan Liem Hie Djung

Nunukan

2) Banyaknya deportan Indonesia yang dipulangkan dari Tawau oleh imigrasi

Malaysia, dan pada tahun 2019 terdapat epidemi Polio di Nunukan sehingga

pengawasan kesehatan terhadap TKI intensif dilakukan

3) Terkait pengawasan gendec yang belum memenuhi target hal ini dikarenakan

berkurangnya kedatangan pesawat komersil yang disewa secara privat

4) Kurangnya ketelitian dalam menyusun penetapan target, sehingga terdapat

ketimpangan dalam penyusunan target antara sub indikator satu dengan yang

lainnya.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

1) Masih kurangnya jumah petugas (SDM) terutama masih kurangnya tenaga

dokter, perawat dan epidemiolog baik di kantor induk maupun wilayah kerja.

2) Belum seluruh petugas mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas petugas

yang mendukung pelaksanaan kegiatan deteksi dini dalam rangka cegah

tangkal masuk dan keluarnya penyakit seperti pelatihan surveilans.

3) Belum maksimalnya ketersediaan prasarana yang mendukung operasional

pelaksanaan seperti terkadang jaringan tidak bagus atau error, karena

pelayanan telah menerapkan sistem online sehingga perlu dukungan jaringan

internet yang kuat.

h. Pemecahan Masalah

1) Menganalisa kebutuhan Sumber Daya Manusia dan membuat usulan

kebutuhan penambahan petugas terutama di wilayah kerja.

2) Aktif dalam mencari pelatihan dan menganalisa kebutuhan peningkatan

kapasitas petugas dalam mendukung pelaksanaan deteksi dini. .

3) Menganalisa kebutuhan peralatan dan bahan habis pakai yang menunjang

pelaksanaan kegiatan deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya dan menganggarkannya dalam dokumen penganggaran.

Page 55: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

45

4) Melaksanakan review penetapan target dengan menganalisa dan menyusun

target dengan memperhatikan faktor kemungkinan yang terjadi, sehingga

setting target ditetapkan dengan baik dan dapat tercapai dalam

pelaksanaannya.

i. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 427.865.000,- dan

terealisasi sebesar Rp 392.284.500,- atau sebesar 91,68%. Capaian kinerja jumlah

deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya adalah 96,7%

dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 91,68% yang berarti

terdapat efisiensi sumber pembiayan sebesar 5,02%.

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

a. Pengertian

Pelayanan kesehatan pada situasi khusus yaitu pelayanan kesehatan kepada

masyarakat pada situasi/kondisi atau kegiatan-kegiatan legal terencana yang

sifatnya massal dan jelas penanggung jawabnya, bisa oleh pemerintah, swasta,

perhimpunan profesi, organisasi massa ataupun masyarakat, dalam keterkaitannya

dengan upacara-upacara agama, adat, festival atau pekan raya, dimana pada

peristiwa atau kegiatan tersebut melibatkan sejumlah besar orang minimal 1000

orang pada suatu tempat tertentu, dalam kurun waktu minimal 3 hari. Jenis situasi

khusus dibedakan menjadi 2 yaitu situasi khusus yang bergerak (mobile) seperti

arus mudik lebaran dan arus mudik natal dan tahun baru serta situasi khusus yang

teralokalisir (statis) seperti upacara adat, kegiatan festival seni dan budaya,

upacara keagamaan, pesta olah raga, kampanye pemilihan umum

b. Definisi Operasional

Jumlah pelayanan kesehatan yang di laksanakan pada saat situasi khusus tertentu

seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain – lain.

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah layanan (posko) yang melakukan pelayanan kesehatan pada

saat lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun

Page 56: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

46

d. Capaian Indikator

KantorKesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan sebagai otoritas bidang

kesehatan di wilayah pelabuhan dan bandara membentuk Tim Posko Lebaran dan

Natal Tahun Baru tahun 2019. Tim tersebut akan berkoordinasi dengan beberapa

instansi terkait diantaranya Syahbandar, Unit Penyelenggaraan Bandar Udara

(UPBU), Dinas Perhubungan, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan

(KPPP), Pelindo, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) guna kelancaran arus mudik/balik di wilayah kerja pelabuhan dan bandara

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi penyelenggaraan Posko arus mudik/balik

Lebaran dan Natal Tahun Baru, maka telah dibentuk Tim Posko Arus Mudik tahun

2019. Posko Arus Mudik Lebaran berlangsung di Bandara dimulai dari H-7 sampai

dengan H+7 dari tanggal 29 Mei sampai dengan 13 Juni 2019 sedangkan di posko

kesehatan Pelabuhan Laut dimulai dari H-12 sampai dengan H+12 yaitu dari

tanggal 22 Mei 2019 sampai dengan 20 Juni 2019, sedangkan untuk Posko Arus

Mudik Natal dan Tahun Baru berlangsung di Bandaraselama 19 hari yang dimulai

tanggal 19 Desember 2019 s.d 6 Januari 2020 dan di wilayah pelabuhan selama 22

hari yang dimulai tanggal 18 Desember 2019 s.d 8 Januari 2020.

Petugas yang terlibat dalam tin ini yaitu Dokter, Perawat, Analis Laboratorium,

Santiarian, Epidemiolog, Tenaga administrasi dan Supir Ambulance. Untuk layanan

(posko) kesehatan pada arus mudik lebaran, natal dan tahun baru berada di

terminal penumpang yang terdapat di :

1) Posko Kesehatan Pelabuhan Tengkayu Tarakan

2) Posko Kesehatan Pelabuhan Malundung Tarakan

3) Posko Kesehatan Bandar Udara Juwata Tarakan

4) Posko Kesehatan Pelabuhan Tanjung Selor

5) Posko Kesehatan Bandar Udara Tanjung Selor

6) Posko Kesehatan Pelabuhan Nunukan

7) Posko Kesehatan Bandara Udara Nunukan

8) Posko Kesehatan Pelabuhan Bunyu

9) Posko Kesehatan Pelabuhan Sebatik

10) Posko Kesehatan Pelabuhan Malinau

11) Posko Kesehatan Bandar Udara Malinau

12) Posko Kesehatan Bandar Udara Berau

Page 57: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

47

Kegiatan yang dilaksanakan selama Posko Arus Mudik Lebaran, Natal dan

Tahun Baru yaitu pelayanan kesehatan medic, pelayanan rujukan, surveilan

penumpang kapal/pesawat dan awak kapal/pesawat, surveilans alat angkut, dan

kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan di wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara

serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal kegiatan PoskoArus Mudik

Lebaran, Natal dan Tahun Baru.

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Tabel 17. Capaian Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus sesuai

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

pelayanan kesehatan pada situasi khusus

12 Layanan

24 Layanan

200%

Capaian jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khususberhasil

mencapaitarget yang ditetapkan. Capaian yang diperoleh sebesar 200%

merupakan capaian yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan kegiatan pelayanan

kesehatan pada situasi khusus dilaksanakan pada 12 posko pelayanan

kesehatan pada arus mudik lebaran dan 12 posko pelayanan kesehatan pada

arus mudik natal dan tahun baru, sehingga total pelayanan kesehatan yaitu 24

pelayanan kesehatan. Capaiannya 200% dikarenakan jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi khusus merupakan TUPOKSI Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019dengan

beberapa tahun terakhir

Capaian jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus bila dibandingkan

dengan capaian 3 (Tiga) tahun sebelumnya sebagai berikut:

Page 58: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

48

Tabel 18. Perbandingan Capaian Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Tahun 2019 dengan 3 Tahun Sebelumnya

Indikator Target Tahun 2019

Realisasi Tahun 2019

Capaian Kegaiatan Tahun

2018 2017 2016

Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus

12 24 12

10

10

Berdasarkan tabel17, diperoleh infomasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun 2018 sama karena setiap tahunnya indikator

kinerja ini tercapai 100%, akan tetapi untuk sasaran atau target pelayanan

kesehatannya bertambah menjadi 24 pelayanan kesehatan dari tahun

sebelumnya berjumlah 12 pelayanan kesehatan (penambahan layanan

kesehatan dihitung dari layananpos kesehatan pada situasi khusus lebaran

terdapat 12 pos layanan dan pada situasi khusus natal dan tahun baru terdapat

12 pos layanan).

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dgn target

jangka Panjang yg terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus dengan target pada

Dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2019 maka realisasi kinerjanya

0

5

10

15

20

25

Capaian Th 2019 RAK Th 2019

Target 12 24

Realisasi 24 24

Diagram 4. Perbandingan Capaian Jumlah Layanan Kesehatan pada Situasi Khusus Tahun 2019 dengan RAK

Page 59: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

49

telah mencapai target 100%, hal ini disebabkan pada dokumen RAK tahun

2019 target jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus yaitu 24

pelayanan.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 19. Perbandingan Capaian Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi

Khusus Tahun 2019 dengan KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus

24 24 100% 8 8 100%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2019 ini

sebesar 100%,sedangkanKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Balikpapansama dengan capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Tarakan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator pelayanan kesehatan pada situasi

khusus yaitu:

1) Persiapan pelaksanaan posko.

2) Penanganan kesehatan (arus mudik dan balik lebaran serta posko natal dan

tahun baru).

3) Pelaporan dan pemantauan Posko.

4) Evaluasi pelaksanaan Posko.

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

Perencanaan, persiapan sarana dan prasarana serta koordinasi merupakan kunci

keberhasilan kegiatan.Perencanaan anggaran yang diperlukan bahkan dimulai

prosesnya dalam rentang waktu satu tahun sebelumnya. Sarana dan prasarana

baik fisik maupun non fisik (seperti kerja sama lintas sektor) di tahun berikutnya

Page 60: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

50

harus lebih baik lagi pelaksanaannya. Analisa kegiatan tahun sebelumnya dapat

dijadikan prediksi dalam pengelolaan perencanaan.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

1) Pencatatan diagnosa penyakit pada posko kesehatan belum menggunakan

pencatatan berdasarkan kode ICD 10 sehingga masih ada ketidakseragaman

pengkodean penyakit.

2) Masih adanya kelompok posko yang tidak tepat waktu dalam menyampaikan

laporan sehingga menghambat ketepatan waktu penyampaian laporan ke

pusat.

h. Pemecahan Masalah

1) Pencatatan menggunakan kode ICD 10 dalam pencatatan diagnose penyakit

dalam kegiatan posko kesehatan.

2) Pencatatan dan pelaporan secara online menggunakan google form, untuk

pencatatan penyakit menggunakan format pusat.

i. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 201.360.000,- (Dua

Ratus Satu Juta Tiga Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp

169.122.500,- (Seratus Enam Puluh Sembilan Juta Seratus Dua Puluh Dua Ribu

Lima Ratus Rupiah) atau sebesar 83,99%. Capaian kinerja jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi khusus adalah 100% dibandingkan dengan capaian

realisasi anggaran sebesar 83,99% yang berarti terdapat efisiensi sumber

pembiayan sebesar 16,01%. Upaya yang dilakukan dengan adanya efisiensi

sumber pembiayaan sebesar 16,01% tersebut yaitu pengurangan hari pelaksanaan

pelayanan kesehatan pada arus mudik natal dan tahun baru, karena disesuaikan

dengan Surat Edaran Nomor SR.03.04/II/1170/2019 Tentang Penyelenggaraan

Kesehatan Pada Situasi Khusus Mudik Lebaran Tahun 2019/1440 Hdi Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit (BTKLPP).

Page 61: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

51

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi

wabah

a. Pengertian

1) Kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah berupa dokumen rencana kontinjensi

merupakan sebuah dokumen yang berisi rencana/mekanisme/kesepakatan

bersama dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat.

2) Kedaruratan Kesehatan Masyarakat adalah kejadian kesehatan masyarakat yang

bersifat luar biasa dengan ditandai penyebaran penyakit menular dan atau

kejadian yang disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran biologi, dan

kontaminasi kimia (NUBIKA), dan pangan yang menimbulkan bahaya kesehatan

dan berpotensi menyebar lintas wilayah atau lintas negara.

b. Definisi Operasional

Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan

berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah.

c. Rumus/Cara perhitungan

Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan

berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah. Indikator ini dihitung kumulatif sesuai dengan

target yang telah ditetapkan dalam RAP 2014 – 2019, yakni 2 pelabuhan / bandara.

d. Capaian Indikator

Pada tahun 2019 dilakukan penyusunan dokumen rencana kontijensi

penanggulangan KKM-MD/PHEIC untuk Pelabuhan Laut Tarakan, yakni pada

tanggal 25 – 26 September 2019 bertempat di Hotel Swiss-Bell Tarakan. Dokumen

rencana kontijensi telah tersusun dengan skenario dan rencana operasi tanggap

darurat mengarah pada kasus Polio. Sebelumnya, pada April tahun 2018 telah

Page 62: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

52

disusun dokumen rencana kontijensi untuk Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Dokumen yang dihasilkana dalah rencana kontijensi untuk penanggulangan Mers

CoV apabila ditemukan suspek Mers CoV yang ditemukan pada penumpang di

suatu alat angkut yangh akan masuk ke wilayah Nunukan.

Jauh sebelum kedua dokumen rencana kontijensi tersebut disusun,

sebelumnya pada tahun 2016 juga telah disusun dokumen yang sama untuk

Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan. Pada tahun yang sama juga

dilakukan table top exercise untuk menguji secara parsial kekuatan dokumen

tersebut. Dokumen rencana kontijensi di Bandara Juwata Tarakan ditujukan untuk

penanggulangan Mers CoV pada jamaah haji yang datang melalui Bandara

Juwata.

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Capaian jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam Perjanjian

Kinerja Tahun 2019 sebesar 150%.

Tabel 20. Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi Wabah sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019 (kumulatif 2014 – 2019)

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

2 Pelabuhan

3 Pelabuhan

150%

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dengan

beberapa tahun terakhir

Capaian jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah bila dibandingkan dengan capaian 3 (Tiga) tahun sebelumnya

sebagai berikut:

Page 63: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

53

Tabel 21. Perbandingan Capaian Jumlah jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah Tahun

2019 dengan 3 Tahun Sebelumnya

Indikator

Capaian Kegaiatan Tahun

2018 2017 2016 2015

Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

2 (100%)

1 (50%)

1 (50%)

0 (0%)

Berdasarkan tabel 20, diperoleh infomasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 50% karena

tersedianya anggaran untuk melakukan penyusunan dokumen renkon menjadi

lebih dari yang ditargetkan.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dgn target

yg terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan

(RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai

berikut:

Tabel 22. Perbandingan capaian dengan target pada dokumen Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019

Indikator

RAK 2019 Indikator Kinerja 2019

Target

Realisasi Capaian Kinerja

Target

Realisasi Capaian Kinerja

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

100%

150%

2

3

150%

Page 64: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

54

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah dengan target pada Dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK)

Tahun 2019 maka realisasi kinerjanya masih melebihi target yaitu 150%, hal ini

disebabkan pada dokumen RAK tahun 2019 target jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

yaitu 2 pelabuhan/bandara.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 23. Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah Tahun

2018 dengan KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

2 3 150% 1 1 100%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2018 ini

sebesar 100%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan lebih besar dari capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah yaitu koordinasi lintas sektor dan

lintas program terkait pada semua level administrasi dalam penyusunan renkon.

Page 65: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

55

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

1) Pentingnya suatu pintu masuk negara mempunyai dokumen kesepakatan antar

lintas sektor sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap bahaya Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) serta persyaratan

dalam lampiran IHR Tahun 2005.

2) Komitmen perencanaan dan pencapaian Perjanjian Kinerja tiap tahun

merupakan faktor utama dalam pelaksanaan sosialisasi dan atau penyusunan

dokumen renkon di wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

Hingga tahun 2019 telah tersususn dokumen renkon sebanyak 3 dokumen yaitu

di pelabuhan Nunukan, bandara Tarakan, dan pelabuhan laut Tarakan.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

Dalam pelaksanaan kegiatan penerbitan dokumen rencana kontinjensi

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat tidak ditemukan kendala yang

bermakna.

h. Pemecahan Masalah

Meskipun tidak ditemukan kendala yang berarti, namun jejaring koordinasi dengan

lintas sektor tetap harus dipertahankan.

i. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 91.520.000,- dan

terealisasi sebesar Rp 91.258.850,- atau sebesar 99,71%. Capaian kinerja jumlah

jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

adalah 150% dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 99,71%

yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayan sebesar 50,29%. Upaya yang

dilakukan dengan adanya efisiensi sumber pembiayaan sebesar 50,29% tersebut

yaitu adanya analisa akan justifikasi kebutuhan bahan habis pakai yang diperlukan

pada pelaksanaan kegiatan penyusunan teranalisa dengan baik.

Page 66: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

56

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

a. Pengertian

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakanselama tahun 2019 dalam rangka cegah tangkal penyakit adalah

penerbitan sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah. Kegiatan ini berupa

pemeriksanaan dan penerbitan dokumen sesuai analisis kebutuhan yang

terperiksa, dokumen yang diterbitkan adalah sertifikat izin laik terbang, jumlah

sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat izin angkut jenazah, jumlah

penerbitan/legalisasi ICV, jumlah sertifikat surat keterangan pengujian kesehatan.

b. Definisi Operasional

Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan yang

diterima. Jenis sertifikat yang diterbitkan antara lain jumlah sertifikat izin laik

terbang, jumlah sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat izin angkut

jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV,jumlah sertifikat surat keterangan

pengujian kesehatan.

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikat izin angkut orang sakit,

sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV,jumlah sertifikat

surat keterangan pengujian kesehatan dalam satu tahun.

d. Capaian Indikator

Capaian indikator perjenis sertifikat yang diterbitkan antara lain jumlah sertifikat izin

laik terbang, jumlah sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat izin angkut

jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV,jumlah sertifikat surat keterangan

pengujian kesehatan dengan gambaran penerbitan sebagai berikut:

.

Page 67: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

57

Berdasarkan grafik 7.penerbitan surat keterangan laik terbang selama tahun 2019

sebanyak 1.694 sertifikat dan terbanyak pada bulan Juni yaitu 191 sertifikat karena

merupakan Arus Mudik Lebaran, sedangkan surat ijin angkut orang sakitselama

tahun 2019 sebanyak 1.481 sertifikat dan surat ijin angkut orang sakit terbanyak

pada bulan Juli yaitu 148 sertiikat

Berdasarkan grafik 8.akumulasi penerbitan surat ijin angkut jenazah sebanyak 115

sertifikat/surat dengan penerbitan terbanyak pada bulan Desember yaitu 15

sertifikat.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

Sertifikat ijin angkut orangsakit

122 110 128 126 105 123 148 122 106 134 130 127

Sertifikat ijin laik terbang 98 131 115 124 160 191 137 184 123 138 143 150

0

50

100

150

200

250

300

350

Grafik 7. Perbandingan Penerbitan Sertifikat Ijin Angkut Orang Sakit dan Sertifikat Ijin Laik Terbang

KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

9 9

4

11

6

1110

7

109

1415

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

Grafik 8. Penerbitan Surat Ijin Angkut Jenazah pada KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

Page 68: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

58

Pelayanan vaksin internasional adalah upaya untuk memberikan kekebalan kepada

orang terhadap suatu penyakit karantina / potensial wabah tertentu, yang akan

bepergian ke negara. Total penerbitan/legalisasi ICV selama tahun 2019 yaitu

3.808 ICV terbanyak pada bulan September yaitu 691 ICV.

Kantor Kesehatan Pelabuhan melaksanakan pengujian kesehatan nahkoda/pilot,

anak buah kapal/pesawat dan penjamah makanan sesuai standar serta

pengawasan dan atau pemeriksaan kesehatan bagi karyawan di lingkungan

pelabuhan dan bandara. Dari hasil pemeriksaan tersebut diterbitkan sertifikat surat

keterangan pengujian kesehatan sebanyak 495 surat selama tahun 2019, dengan

terbanyak pada bulan September yaitu 69 surat.

52

31

65

35

25

4438

41

69

54

26

15

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

Grafik 10. Penerbitan Sertifikat Surat Keterangan Pengujian Kesehatan KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

512

387

216

330

8132

148

59

691

421447

484

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

Grafik 9. Penerbitan/Legalisasi ICV pada KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

Page 69: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

59

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Berdasarkan dari informasi diatas, maka diperoleh hasil capaian sebagai berikut:

Tabel 24. Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah

sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

Dengan rincian:

7.853 Sertifikat

7.593 Sertifikat 97%

sertifikat izin laik terbang

2.192 Sertifikat 1.694 Sertifikat 77%

sertifikat izin angkut orang sakit

1.603 Sertifikat 1.481 Sertifikat 92%

sertifikat izin angkut jenazah

106Sertifikat 115 Sertifikat 108%

jumlah penerbitan/legalisasi ICV

3.952 ICV 3.808ICV 96%

jumlah sertifikat surat keterangan pengujian kesehatan

490 Sertifikat 495 sertifikat 101%

Capaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah Perjanjian

Kinerja Tahun 2019yaitu sebesar 97%. Capaian ini kurang dari yang ditargetkan

dikarenakan berdasarkan permintaan/permohonan yang diterima dari pihak lain

yang memerlukan dokumen.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019dengan

beberapa tahun terakhir

Page 70: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

60

Tabel 25. Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan

Lintas WilayahTahun 2019dengan Tahun Sebelumnya

Indikator Target Tahun 2019

Realisasi Tahun 2019

Capaian Kegaiatan Tahun

2018 2017 2016

Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah (Sertifikat)

7.853 7.593 6.997

6.350

5.542

Berdasarkan tabel 25, diperoleh infomasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya mengalami peningkatan, hal ini

dikarena sudah terlaksananya pendaftaran vaksinasi online.

Jumlah sertifikat izinlaik terbang (SIT) penerbitannya mengalami penurunan dari

tahun 2018, jumlah sertifikat izin angkut orang sakit mengalami peningkatan dari

3 tahun sebelumnya, jumlah sertifikat izin angkut jenazah mengalami penurunan

dari tahun 2018, jumlah penerbitan/legalisasi ICVmengalami peningkatan dari 3

tahun sebelumnya.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dgn target

jangka Panjang yg terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

2016 2017 2018

Sertifikat ijin laik terbang 1547 1817 2290

Sertifikat ijin angkut orangsakit

1131 629 974

Sertifikat ijin angkut jenazah 75 99 139

Sertifikat InternasionalVaksinasi

2789 3805 3594

0500

1000150020002500300035004000

Grafik 11. Perbandingan Capaian Penerbitan Surat Ijin/Sertifikat Pelayanan Lintas Wilayah pada

KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

Page 71: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

61

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah dengan target pada

Dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2019 maka realisasi kinerjanya

mencapai target 100%.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 26. Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan

Lintas Wilayah Tahun 2019dengan KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

7.853 7.593 97% 16.390 14.714 90%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2019 ini

sebesar 97%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapanmencapai 90%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakanlebih besar 7%dari capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, hal ini disebabkan pada Kantor Kesehatan Kelas

7450750075507600765077007750780078507900

Capaian Th 2019 RAK Th 2019

Target 7853 7853

Realisasi 7593 7593

Diagram 5. Perbandingan Capaian Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas

Wilayah dengan Target RAK

Page 72: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

62

II Balikpapanpenerbitan/legalisasi ICV dalam 1 tahun mencapai 8.360 ICV dan

penerbitan sertifikat laik terbang yang mencapai 5.763 dokumen, 2x lipat

dibandingkan dengan yang dicapai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

1) Pelayanan penerbitan sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

termasuk pelayanan vaksinasi internasional (meningitis dan yellow Fever)

sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Pelayanan pendaftaran online pada

pelayanan vaksinasi internasional telah diterapkan.

2) Tersusunnya media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) alur, persyaratan

dan biaya penerbitan terdapat di seluruh poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan.

3) Sosialisasi kepada pengguna jasa mengenai pelayanan penerbitan

sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

1) Pelaksanaan kegiatan penerbitan sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas

wilayah sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan

yaitu pelaksanaan pelayanan kesehatan.

2) Berlakunya sistem pendaftaran vaksinasi online yang membantu pengguna jasa

dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Dalam penerbitan sertifikat /surat

ijin layanan kesehatan lintas wilayah

3) Terdapatnya dana yang memadai, artinya pendanaan untuk melaksanakan

kegiatan ini dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas II Tarakan.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

1) Belum semua wilayah kerja dilaksanakan sosialisasi kebijakan pelayanan

pendaftaran online untuk vaksinasi.

2) Belum seluruh wilayah kerja mempunyai printer pencetakan ICV.

3) Belum semua wilayah kerja memiliki sumber daya manusia yang memiliki

kewenangan untuk melakukan vaksinasi yakni dokter

Page 73: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

63

4) Jaringan internet yang terkadang sulit untuk diakses terutama pada wilayah

kerja dan sering terdapat giliran pemadaman arus listrik sehingga menghambat

penerbitan surat ijin/sertifikat online.

h. Pemecahan Masalah

1) Mengadakan sosialisasi secara rutin setiap tahun kepada pengguna jasa dan

lintas sektor atau lintas program terkait mengenai prosedur tata persayaratan

atau tata cara penerbitan surat sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas

wilayah, baik dalam bentuk pertemuan atau menyebarluaskan media

Komunikasi Informasi dan Edukasi yang informatif.

2) Mengusulkan penambahan tenaga kesehatan dokter guna terpenuhinya

pelayanan vaksinasi di wilayah kerja

3) Menganalisa kebutuhan peralatan dan bahan habis pakai yang menunjang

pelaksanaan kegiatan sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah dan

menganggarkannya dalam dokumen penganggaran

i. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 83.889.000,-dan

terealisasi sebesar Rp 79.033.500,- atau sebesar 94,21%. Capaian kinerja jumlah

sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah adalah 97% dibandingkan

dengan capaian realisasi anggaran sebesar 94,21% yang berarti terdapat efisiensi

sumber pembiayan sebesar 2,79%. Upaya yang dilakukan dengan adanya efisiensi

sumber pembiayaan sebesar 2,79% tersebut yaitu biaya perjalanan dinas pada

biaya akomodasi menggunakan anggaran dengan pemilihan maskapai atau

penginapan yang menawarkan harga lebih terbaik sehingga tidak melebihi dari

pagu yang tersedia serta pengadaan kebutuhan bahan habis pakai dengan dana

yang tidak melebihi pagu anggaran.

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

a. Pengertian

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan

maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan

Page 74: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

64

buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia

b. Definisi Operasional

Jumlah pelabuhan/bandara yang sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria

baik, TPM memenuhi syarat Layak/Laik Hygiene dan air memenuhi syarat fisik

di 10 lokasi

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM dan TTU

memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi

syarat kesehatan.

d. Capaian Indikator

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Capaian indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dengan capaian

kinerja sebesar 100%. Capaian indikator kinerja kegiatan Jumlah

Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi tahun 2019

dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 27 Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah Pelabuhan/Bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

10

7 70%

Indikator kinerja Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi dibandingkan antara target dan realisasi belum memenuhi dari

target yang ditetapkan dengan capaian indikator mencapai 70%. Jumlah

Pelabuhan/Bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi yaitu tujuh

(tujuh) lokasi yang terdiri dari: Pelabuhan Malundung Tarakan, Pelabuhan

Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan

Page 75: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

65

Laut Berau dan Bandara Kalimarau Berau telah memenuhi syarat-syarat

sanitasi.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dengan

tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Tabel 28 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

2019 dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Indikator

Capaian Tahun 2018

Capaian Tahun 2019

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

9 8 89% 10 7 70%

Perbandingan capaian indikator pada tahun 2019 dengan 2018 mengalami

penurunan sebesar 19%, pada tahun 2019 target capaian 10 lokasi (Pelabuhan

Tengkayu I Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Juwata Tarakan,

Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan Tanjung Selor, Pelabuhan

Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Berau, dan Bandara Kalimarau Berau)

capain tahun 2019 turun karena pada beberapa lokasi pelabuhan atau bandara

yang hasil pengawasan air bersih tidak memenuhi syarat pada 3 lokasi.

Sedangkan capaian indikator pada tahun 2019 dan 2018 berbeda dengan

capaian tahun 2017 hal ini dikarenakan perbedaan indikator, capaian

indikator pada tahun 2017 ialah jumlah sarana air minum yang dilakukan

pengawasan (titik sampel), jumlah tempat-tempat umum yang memenuhi syarat

kesehatan dan jumlah tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat

kesehatan sedangkan capaian indikator pada tahun 2019 adalah Jumlah

Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dgn

target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2020 sebagai berikut

Page 76: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

66

Tabel 29. Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK

Indikator

Capaian Tahun 2019 Perbandingan dengan RAK (Tahun 2019)

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

10 70 70% 10 7 70%

Capaian kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan target pada dokumen

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Tahun 2019 sebesar 70%, capaian tahun 2019 tidak dapat dibandingkan

dengan tahun 2020 karena terdapat perbedaan indikator, pada tahun 2019

indikator berupa Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi dengan target 10 lokasi pelabuhan/bandara/ PLBD sedangkan

pada tahun 2020 target indikator berubah ,menjadi Jumlah pemeriksaan

orang, alat angkut, Barang dan lingkungan dengan target Pemeriksaan

Lingkungan {TTU, TPM} sebanyak 148 lokasi dan Persentase faktor risiko

yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan dengan

target Faktor Risiko yang dikendalikan pada Lingkungan {TTU, TPM} sebesar

100%.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 30. Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan KKP Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

10 7 70 3 3 100

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2019 ini

sebesar 70%, bila dibandingkan dengan pencapaian inndikator KKP Kelas

Page 77: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

67

II Balikpapan, maka pencapaian indikator KKP Kelas II Tarakan lebih

rendah 30%.

e. Upaya untuk menunjang capaian indikator

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator Jumlah

Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebagai berikut:

1) Hygiene dan sanitasi TPM

a. Definisi Operasional

suatu usaha pencegahan penyakit yang

menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kebersihan dan kesehatan

serta keutuhan makanan itu sendiri. Pengawasan tempat pengolahan

makanan (TPM) adalah upaya melindungi makanan dan minuman di

pelabuhan/bandara serta alat angkut dari kemungkinan tercemar oleh

bahan - bahan kontaminan. Kegiatan pengawasan TPM yang meliputi

pemeriksaan fisik TPM dilingkungan pelabuhan/bandara

b. Rumus/Cara Perhitungan

Jumlah hasil pemeriksaan TPM memenuhi

syarat di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X100%

Jumlah TPM yang dilakukan pemeriksaan di 10 lokasi

c. Capaian Indikator

Dari 645 TPM yang diperiksa di 10 lokasi pada tahun 2019 seluruh TPM

yang diperiksa memenuhi syarat-syarat sanitasi sehingga capaian

indikator sebesar 100%, TPM yang memiliki temuan selanjutnya diberikan

rekomendasi perbaikan kemudian di evaluasi kembali sehingga memiliki

indikator baik setelah saran perbaikan dilakukan.

Page 78: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

68

d. Analisa Kinerja

Kegiatan cakupan pengelolaan TPM yang memenuhi sanitasi mempunyai

tujuan memelihara dan meningkatkan kualitas sanitasi makanan/minuman

di wilayah kerja Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan serta

melindungi masyarakat yang ada dipelabuhan/bandara dari bahaya

penularan penyakit yang dapat ditimbulkan food born disease. Sasaran

kegiatan ditujukan khusus pada tempat pengolahan makanan yang

terdapat daerah Perimeter dan Buffer area yang pengawasan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan. Untuk menunjang pengelolaan

TPM yang memenuhi syarat sanitasi dilakukan edukasi kepada penjamah

makanan.

2) Pengawasan penyediaan air

a. Definisi Operasional

Pelaksanaan penyediaan air di lingkungan pelabuhan/bandara dan alat

angkut dilakukan melalui kegiatan pemeriksaan fisik (inspeksi sanitasi).

b. Rumus/Cara Perhitungan

Jumlah hasil pemeriksaan sarana air

memenuhi syarat di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X100%

Jumlah sarana air yang dilakukan pemeriksaan di 10 lokasi

c. Capaian Indikator

Target sarana air minum yang dilakukan pengawasan sebanyak 144.

Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan secara continue setiap bulan

sehingga pelaksanaannya 12 (Dua Belas) kali di 10 (sepuluh) lokasi,

selama tahun 2019 dilaksanakan sebanyak 143 kali, dikarenakan pada

bulan Desember salah satu sarana air bersih di wilker Nunukan sedang

diperbaiki sehingga tidak dapat dilakukan pengawasan. Dalam kegiatan ini

untuk mencapai indikator dilaksanakan pemeriksaan hygiene dan sanitasi

sarana penyedia air bersih serta pemeriksaan kualitas fisik, kimia dan

bakteriologis. Pengawasan sarana air minum yang dilaksanakan dan

Page 79: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

69

memenuhi syarat atau tingkat pencemarannya rendah sebanyak 131

sarana, sehingga capaian kinerjanya sebesar 91,6%. Capaian kinerja

indikator ini tidak sesuai dengan target dikarena adanya hasil pemeriksaan

bakteriologis kualitas air pada beberapa sarana air bersih hasilnya tidak

memenuhi syarat yaitu pada bandara Juwata Tarakan, Pelabuhan

Tengkayu I dan Pelabuhan Tanjung Selor.

d. Analisa kinerja

Kegiatan pengawasan sarana air minum di pelabuhan/bandara Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dilaksanakan setiap satu bulan

sekali dengan sasaran pada tempat suplai air bersih yang ada di wilayah

pelabuhan dan bandara. Dalam pelaksanaanya seluruh sarana air minum

diperiksa.

3) Pengawasan sanitasi gedung/bangunan (STTU)

a. Definisi Operasional

Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum di pelabuhan/bandara adalah

kegiatan pengawasan sanitasi di tempat-tempat umum yang dilaksanakan

12 kali setahun masing-masing di 10 (Sepuluh) lokasi (Pelabuhan

Tengkayu I Tarakan dan Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Udara

Juwata Tarakan, Pelabuhan Laut Tanjung Selor, Pelabuhan Laut Bunyu,

Pelabuhan Laut Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Laut Berau,

Bandara Kaliamarau Berau dan Pelabuhan Laut Sebatik)

b. Rumus/Cara Perhitungan

Jumlah hasil pemeriksaan TTU memenuhi

syarat di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X100%

Jumlah TTU yang dilakukan pemeriksaan di 10 lokasi

d. Capaian Indikator

Tempat-Tempat Umum yang ada di wilayah kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan dilakukan pemeriksaan kondisi dan

sanitasinya agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat di

Page 80: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

70

lingkungan pelabuhan/bandara. Target TTU yang memenuhi syarat

kesehatan adalah 100%. TTU yang diperiksa dan memenuhi syarat

kesehatan sebesar 1050 TTU dari target 1086 TTU yang telah diperiksa

(96,6%).

d. Analisa kinerja

Target TTU yang dilakukan pengawasan sebanyak 1086 kali . Kegiatan

pengawasan ini dilaksanakan secara continue setiap bulan sehingga

pelaksanaannya 12 (Dua Belas) kali di 10 (sembilan) lokasi, selama tahun

2019 dilaksanakan sebanyak 1086 kali. Dalam kegiatan ini untuk mencapai

indikator dilaksanakan pemeriksaan hygiene sanitasi gedung/bangunan dan

mendapatkan hasil sebanyak 1050 sarana TTU memenuhi syarat hygiene

sanitasi gedung dan bangunan, sehingga capaian kinerjanya sebesar

96,6%. Capaian kinerja indikator ini tidak sesuai dengan target dikarena

adanya renovasi wilayah Pelabuhan Tengkayu I, dan pada wilker Tanjung

Selor terdapat bangunan TTU yang telah dialihfungsikan dan tidak terawat

sehingga menyebabkan hasil pengawasan tidak memenuhi syarat hygiene

sanitasi gedung/bangunan.

f. Analisa Penyebab Kegagalan

Capaian indikator pada tahun 2019 sebesar 70%, hal ini menunjukkan bahwa

capaian kinerja tidak memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan. Hal yang

mendukung keberhasilan indikator ini antara lain :

1) Keadaaan yang diluar prediksi dari target yang telah ditetapkan, yaitu renovasi

Pelabuhan Tengkayu I, dan terdapat sarana TTU di wilayah kerja tanjung selor

yang pada tahun 2019 telah dialihfungsikan sehingga tidak terawat yang

menyebabkan hasil pengawasan menjadi tidak memenuhi syarat sehingga

mengurangi hasil capaian yang telah ditetapkan pada awal tahun perencanaan

kegiatan.

2) Kualitas atau kuantitas sumber daya manusia yang ada di wilayah kerja.

3) Peralatan dan bahan operasional kegiatan yang cukup dan memenuhi

pelaksanaan kegiatan.

4) Dana yang memadahi, artinya pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

Page 81: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

71

5) Adanya dukungan dari pimpinan dan stakeholder dan secara bertahap

masyarakat berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini.

g. Kendala/Masalah yang dihadapi

1) Kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

mencapai indikator ini yaitu pada pemeriksaan sampel air secara bakteriologis

belum bisa dilakukan di KKP Tarakan karena belum adanya Sumber Daya

Manusia (SDM) yang mempunyai sertifikasi keahlian laboratorium dalam

pemeriksaan sampel air untuk pengujian bakteriologis dan belum tersedianya

alat pemeriksaan sampel bakteriologis untuk seluruh wilayah kerja, sehingga

sampel yang telah terambil dirujuk ke Laboratorium Rujukan ( Laboratorium

Kesehatan Daerah).

2) Pemenuhan sarana penunjang (alat pemeriksaan) pelaksanaan kegiatan seperti

lux meter untuk mengukur intensitas cahaya, Sound level meter untuk mengukur

kebisingan, Higrometer masih terbatas jumlahnya dan belum semua wilker

memilik. Sehingga pengukuran yang terbatas alatnya menggunakan check list

dalam pelaksanaanya untuk memeriksa hygine sanitasi TTU di wilayah.

3) Kegiatan pemeriksaan TPM yang dilakukan secara rutin setiap bulannya di

wilayah pelabuhan/bandara, hanya saja pemeriksaan yang dilakukan oleh

petugas KKP Kelas II Tarakan belum dilakukan pemeriksaan sampel secara

mikrobiologis, pemeriksaan dilakukan melalui pemeriksaan organoleptik, fisik

dan kimiawi. Hal ini disebabkan belum adanya alat pemeriksaan sampel secara

mikrobiologis dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai sertifikasi

keahlian laboratorium.

h. Usul Pemecahan Masalah

1) Pemenuhan sumber daya manusia yang mempunyai sertifikasi keahlian

laboratorium dan pengadaan alat untuk memeriksa sampel air/makanan secara

bakteriologis.

2) Penyusunan rencana kegiatan terutama analisa target perlu dilakukan reviu

sehingga semua sarana pada tahun yang mendatang telah masuk di daftar

target yang akan dilakukan pengawasan dan pemeriksaan.

3) Pemenuhan sarana peralatan penunjang pelaksanaan kegiatan sangat penting,

sehinga agar dianggarkan dalam dokumen perencanaan pada tahun yang akan

datang.

Page 82: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

72

i. Analisa Efisiensi Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 71.784.000,-(Tujuh Puluh

Satu Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Rupiah) dan terealisasi sebesar

Rp 62.036.150,- (Enam Puluh Dua Juta Tiga Puluh Enam Ribu Seratus Lima Puluh

Rupiah) atau sebesar 86,42%. Capaian indikator kinerja Jumlah

Pelabuhan/Bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi adalah 70%

dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 86,42% yang berarti

terdapat efisiensi sumber pembiayan sebesar 16,42%. Upaya yang dilakukan

dengan adanya efisiensi sumber pembiayaan sebesar 16,42% tersebut yaitu

dengan menggabungkan beberapa kegiatan menjadi satu kegiatan dengan target

peserta yang sama dengan mempertimbangkan kembali analisa pelaksanaan

kegiatan, mengurangi jumlah sdm dalam kegiatan peningkatan kapasitas atau

koordinasi/bimbingan teknis serta membuat skala prioritas kebutuhan akan

pelaksanaan kegiatan yang penting.

8. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan

buffer area

a. Pengertian

1) Perimeter area yaitu daerah dalam pagar pelabuhan yang diperuntukan untuk

kapal bersandar, lokasi gudang, tempat bongkar muat barang, kantor-kantor

pemerintah dan swasta. Kedua adalah daerah buffer yaitu lingkungan luar

pagar pelabuhan tempat permukiman penduduk dengan radius 400 m dari

batas perimeter.

2) Buffer area yaitu lingkungan luar pagar pelabuhan tempat permukiman

penduduk dengan radius 400 m dari batas perimeter.

b. Definisi Operasional

- Jumlah bandara/pelabuhan baik perimeter maupun buffer yang bebas

vektor (pinjal, Aedes, Anopheles, Kecoa, Lalat) di 10 lokasi, wilayah bebas

vektor merupakan wilayah pelabuhan/bandara tidak menjadi sumber penularan

ataupun habitat yang subur bagi perkembangbiakan kuman/vektor penyakit

dengan melakukan kegiatan pengamatan dan pengendalian untuk

menurunkan populasi atau memutus mata rantai vektor (nilai indeks pinjal

Page 83: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

73

≤1, HI perimeter = 0, HI buffer < 1, larva anopheles = 0, kepadatan lalat rendah,

kepadatan lalat < 6).

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI

perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa

rendah dan kepadatan lalat < 6 dalam satu tahun

d. Capaian Indikator

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2018

Capaian indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

dengan capaian kinerja sebesar 80%. Capaian indikator kinerja kegiatan

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan

buffer area tahun 2019 dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 31. Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada

wilayah perimeter dan buffer area

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

10

8 80%

Indikator kinerja Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area dibandingkan antara target dan realisasi tidak

memenuhi dari target yang ditetapkan dengan capaian indikator mencapai 80%.

Jumlah lokasi yang bebas vektor yaitu 8 (delapan) lokasi yang terdiri dari:

Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Udara Juwata Tarakan, Pelabuhan

Laut Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Laut Berau, Bandara Kalimarau

Berau, Pelabuhan Tanjung Selor dan Pelabuhan Sebatik telah bebas vektor

(Aedes, Anopheles, Tikus dan Pinjal, Lalat, Kecoa)

Page 84: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

74

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dengan

tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Tabel 32. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun

2019 dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Indikator

Capaian Tahun 2018 Capaian Tahun 2019

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelabuhan/ Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

9 7 78% 10 8 80%

Perbandingan capaian indikator pada tahun 2019 dengan 2018 mengalami

kenaikan sebesar 2%, pada tahun 2019 target capaian 10 lokasi (Pelabuhan

Tengkayu I Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Juwata Tarakan,

Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan Tanjung Selor, Pelabuhan

Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Berau, dan Bandara Kalimarau Berau)

capain tahun 2019 tidak mencapai target karena pada beberapa lokasi

pelabuhan atau bandara yang hasil pengawasan HI pada wilayah buffer tidak

memenuhi syarat pada 2 lokasi yaitu Pelabuhan Laut Bunyu dan Pelabuhan

Tengkayu I.

Capaian indikator pada tahun 2019 berbeda dengan capaian tahun 2017 hal ini

dikarenakan perbedaan indikator, capaian indikator pada tahun 2017

adalah jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang melakukan pengawasan vektor

terpadu sedangkan capaian indikator pada tahun 2019 adalah jumlah

bandara atau pelabuhan yang bebas vektor.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dgn

target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai berikut.

Page 85: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

75

Tabel 33. Perbandingan Capaian Jumlah Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area dengan Target

RAK

Indikator

Capaian Tahun 2019 Perbandingan dengan RAK

(Tahun 2019)

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelabuhan/ Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

10 8 80% 10 8 80%

Capaian kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan target pada dokumen

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan

Tahun 2019 sebesar 80%, capaian tahun 2019 tidak dapat dibandingkan

dengan tahun 2020 karena terdapat perbedaan indikator, pada tahun 2019

indikator berupa Jumlah pelabuhan/bandara/ PLBD bebas vektor pada

wilayah perimeter dan buffer area dengan target 10 lokasi pelabuhan/bandara/

PLBD sedangkan pada tahun 2020 target indikator berubah ,menjadi

Terwujudnya pengendalian faktor risiko di Pintu masuk negara dengan target

> 80%.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 34. Perbandingan Capaian Jumlah Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area dengan KKP

Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

10 8 80 3 5 166,6

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2018 ini

sebesar 80%, bila dibandingkan dengan pencapaian inndikator KKP Kelas

II Balikpapan, maka pencapaian indikator KKP Kelas II Tarakan lebih

rendah 86,6%.

Page 86: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

76

e. Upaya untuk menunjang capaian indikator

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai indikator Jumlah

Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

sebagai berikut:

1) Jumlah surveilans vektor Aedes di wilayah pelabuhan/bandara

a. Definisi Operasional

Surveilans vektor Aedes di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD adalah

kegiatan pengamatan terhadap keberadaan jentik Aedes yang dilakukan

secara kontinu setiap bulannya di perimeter maupun buffer wilayah

pelabuhan/bandara. Sesuai SOP nasional kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan di pintu masuk negara bebas vektor aedes di bandara atau

pelabuhan jika House Index (HI) diperimeter = 0 dan buffer <1

b. Rumus/Cara Perhitungan

Jumlah hasil survei aedes yang dipersyaratkan

di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X100%

Total survei aedes di 10 lokasi

c. Capaian Indikator

Target kegiatan surveilan vektor Aedes di pelabuhan/bandara adalah 10

lokasi (Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan,

Bandara Juwata Tarakan, Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik,

Pelabuhan Tanjung Selor, Pelabuhan Nunukan, Bandara Nunukan,

Pelabuhan Berau, dan Bandara Kalimarau Berau) bebas vektor Aedes.

Dari 120 kali kegiatan surveilans vektor Aedes di 10 lokasi selama

setahun telah terjadi 26 kali kenaikan House Index yang langsung

dilakukan intervensi berupa penyuluhan, larvasida dan fogging. Setelah

intervensi dilakukan survey kembali untuk mengevaluasi keberhasilan

intervensi dan didapatkan hasil index Aedes yang dipersyaratkan.

Page 87: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

77

d. Analisa Kinerja

Pelaksanaan kegiatan surveilans vektor Aedes talah dilakukan di semua

wilayah kerja dengan kegiatan pengamatan keberadaan jentik Aedes

yang rutin setiap bulannya sehingga terlaksana kegiatan tersebut

sebanyak 12 kali untuk masing masing lokasi. HI yang tidak sesuai yang

dipersyaratkan terjadi pada musim penghujan dimana terjadi kenaikan

infestasi Aedes. Pada saat terjadi kenaikan nilai HI maka dilakukan

intervensi. Adapun kegiatan surveilans vektor Aedes tahun 2019

dengan tahun 2018 sama-sama mengalami kenaikan HI pada wilayah

buffer sebanyak 26 kali.

2) Jumlah surveilans vektor Anopheles di wilayah pelabuhan/bandara

a. Definisi Operasional

Surveilans vektor Anopheles di wilayah pelabuhan/bandara adalah

kegiatan pengamatan terhadap keberadaan jentik Anopheles yang

dilakukan di perimeter maupun buffer wilayah pelabuhan/bandara.

b. Rumus/Cara Perhitungan

Jumlah hasil survei tidak larva Anopheles di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X 100%

Total survei Anopheles di 10 lokasi

c. Capaian Indikator

Target kegiatan survei jentik Anopheles di pelabuhan/bandara adalah 10

lokasi bebas jentik Anopheles. Dari 120 kali kegiatan survei vektor

Anopheles yang dilaksanakan di 10 lokasi (Pelabuhan Tengkayu I

Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Juwata Tarakan,

Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan Tanjung Selor,

Pelabuhan Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Berau, dan Bandara

Kalimarau Berau) didapatkan seluruh hasil survey dipper index = 0 yang

artinya tidak ditemukan jentik anopheles dan 1 kali survey di

Bandara Juwata Tarakan dan 2 kali survey di wilker Sebatik ditemukan

Page 88: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

78

jentik yang kemudian di identifikasi ternyata larva dari nyamuk culex,sp,

sehingga hasil survey dipper index tetap 0 yang artinya tidak ditemukan

larva Anopheles.

d. Analisa kinerja

Kegiatan survey jentik Anopheles adalah suatu rangkaian proses

pengamatan secara terus menerus sistemik dan berkesinambungan

dalam pengumpulan, analisa dan interpretasi data kesehatan dalam

upaya untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebar

luaskan dan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan

penanggulangan yang cepat dan tepat disesuaikan dengan kondisi

setempat. Untuk kegiatan survey jentik Anopheles telah dilakukan 120

kali di 10 lokasi dan tidak ditemukan jentik Anopheles. Kurangnya sumber

daya manusia yang terlatih dan personil merupakan tantangan besar

untuk menjadikan wilayah bebas vektor malaria yang direncanakan.

Kebijakan yang diambil agar terlaksananya program melalui menentukan

titik-titik tempat perindukan vektor dan memetakannya dan koordinasi

yang baik diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan

faktor risiko. Adapun kegiatan surveilans vektor Anopheles tahun 2019

dengan tahun 2018 meimiliki hasil yang sama tidak ditemukan larva

anopheles

3) Jumlah surveilans vektor tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan/bandara

a. Definisi Operasional

Surveilans vektor tikus dan pinjal di wilayah pelabuhan/bandara adalah

kegiatan mengamati atau memantau secara periodik pada tempat-tempat

yang ditentukan yang merupakan tempat didapatkannya tanda-tanda

adanya tikus. Sesuai SOP nasional kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan di pintu masuk negara kegiatan surveilan tikus dan pinjal

dilakukan setiap 40 hari sekali selama 5 hari berturut turut dengan jumlah

perangkap minimal 100 buah. Bebas vektor tikus di bandara atau

pelabuhan dimana index pinjal <1.

Page 89: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

79

b. Rumus/Cara Perhitungan

Jumlah survei tikus dengan index pinjal<1 di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X100% Jumlah survei tikus dan pinjal

di 10 lokasi

c. Capaian Indikator

Target kegiatan surveilans vektor tikus dan pinjal adalah 10 lokasi

(Pelabuhan Tengkayu I Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara

Juwata Tarakan, Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan

Tanjung Selor, Pelabuhan Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Berau,

dan Bandara Kalimarau Berau) dengan index pinjal <1. Kegiatan survei

tikus dan pinjal telah dilaksanakan 57 kali di 10 lokasi dimana hasil dari

semua survei tidak ditemukan pinjal atau index pinjal=0 yang artinya

capaian indikatornya adalah 100%. Dari capaian kinerja tahun 2019

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 terjadi kenaikan

jumlah survey tikus dan pinjal yaitu pada tahun 2018 sebanyak 45 kali dan

pada tahun 2019 yaitu 57 kali, hasil dari semua survei baik di tahun 2018

atau 2019 tidak ditemukan pinjal atau index pinjal=0.

e .Analisa Kinerja

Pelaksanaan kegiatan wilayah bebas vektor pes dipelabuhan/bandara

semuanya sudah dilakukan meskipun ada kendala. Kebijakan yang

diambil agar terlaksananya program melalui pendekatan dengan stake

holder dan menyamakan persepsi kegiatan dengan lintas program

maupun lintas sektor dengan cara sosialisasi dan pertemuan secara

berkala. Kendala pada saat pemasangan perangkap jumlah yang

dipasang dengan jumlah perangkap yang diambil tidak sama karena ada

yang hilang dan masyarakat pelabuhan/bandara masih belum menyadari

akan pentingnya sanitasi lingkungan guna memutus mata rantai

penularan penyakit seperti menumpuk barang-barang yang tidak terpakai

sehingga dijadikan sarang tikus.

Page 90: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

80

4) Jumlah surveilans vektor lalat di wilayah pelabuhan/bandara

a. Definisi Operasional

Kegiatan surveilans vektor lalat yang dilaksanakan adalah

pengukuran tingkat kepadatan lalat dimana data ini dapat dipakai

untuk merencanakan upaya pengendalian/pemberantasan. Sesuai

SOP nasional kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan di pintu masuk

negara interprestasi hasil kepadatan lalat yang tidak menjadi masalah

pada pelabuhan/bandara adalah <6.

b. Rumus/ Cara perhitungan

Jumlah survei lalat dengan kepadatan

rendah di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X 100%

Jumlah survei lalat di 10 lokasi

c. Capaian Indikator

Target kegiatan surveilans vektor lalat 10 lokasi (Pelabuhan

Tengkayu I Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Juwata

Tarakan, Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan Tanjung

Selor, Pelabuhan Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Berau, dan

Bandara Kalimarau Berau). Dari 120 kali survei yang dilaksanakan di

10 lokasi didapatkan hasil 120 kali survey kepadatan < 6 dan 1 kali

survey di Pelabuhan Nunukan kepadatan lalat tidak memenuhi

syarat sehingga capaian indikatornya 99,17%. Dilakukan intervensi

dengan metode spraying, setelah intervensi dilakukan survey kembali

untuk mengevaluasi kegiatan intervensi dan didapatkan hasil

kepadatan lalat < 6 yang artinya lokasi tersebut telah bebas dari

vektor lalat.

d. Analisa Kerja

Kegiatan survey lalat adalah suatu rangkaian proses pengamatan

secara terus menerus dan berkesinambungan dalam pengumpulan,

analisa dan interpretasi data kesehatan dalam upaya untuk

menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebarluaskan dan

digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan

Page 91: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

81

penanggulangan yang cepat dan tepat disesuaikan dengan kondisi

setempat. Untuk kegiatan survey lalat telah dilakukan 120 kali di 10

lokasi. Kebijakan yang diambil agar dapat terlaksananya kegiatan

melalui menentukan titik-titik sebagai tempat potensial

perkembangbiakan lalat dan memetakannya serta koordinasi yang

baik diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan faktor

risiko, pendekatan dengan stake holder dan menyamakan persepsi

kegiatan dengan lintas program maupun lintas sektor dengan cara

sosialisasi.

Kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah masih rendahnya

kesadaran masyarakat di pelabuhan/bandara dalam budaya hidup

bersih dan sehat hal ini masih terlihat sampah yang tercecer di

lingkungan pelabuhan/bandara dan pemilik rumah makan atau

warung saat membuang sampah terutama sisa makanan masih

tercecer di luar TPS sehingga menjadi sumber makanan dan tempat

berkembang biak lalat.

5) Jumlah surveilans vektor kecoa di wilayah

pelabuhan/bandara Definisi Operasional

Kegiatan surveilans vektor kecoa yang dilaksanakan adalah

pengukuran tingkat kepadatan kecoa dimana data ini dapat dipakai

untuk merencanakan upaya pengendalian/pemberantasan.

Interprestasi hasil kepadatan kecoa yang tidak menjadi masalah pada

pelabuhan/bandara adalah kategori kepadatan rendah.

b. Rumus/ Cara perhitungan

Jumlah survei kecoa dengan kepadatan

rendah di 10 lokasi

Realisasi Kegiatan = X 100%

Jumlah survei kecoa di 10 lokasi

Page 92: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

82

c. Capaian Indikator

Target kegiatan surveilans vektor kecoa adalah 10 lokasi (Pelabuhan

Tengkayu I Tarakan, Pelabuhan Malundung Tarakan, Bandara Juwata

Tarakan, Pelabuhan Bunyu, Pelabuhan Sebatik, Pelabuhan Tanjung

Selor, Pelabuhan Nunukan, Bandara Nunukan, Pelabuhan Berau, dan

Bandara Kalimarau Berau). Dari 120 kali survei yang dilaksanakan di

10 lokasi didapatkan hasil 119 kali survey kepadatan kecoa rendah

dan 1 kali survey di Bandara Juwata Tarakan kepadatan kecoa

tinggi sehingga capaian indikatornya 99,17%. Dilakukan intervensi

dengan metode spraying, setelah intervensi dilakukan survey kembali

untuk mengevaluasi kegiatan intervensi dan didapatkan hasil

kepadatan kecoa menjadi rendah yang artinya lokasi tersebut telah

bebas dari vektor kecoa.

d. Analisa Kerja

Kegiatan survey kecoa adalah suatu rangkaian proses

pengamatan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam

pengumpulan, analisa dan interpretasi data kesehatan dalam upaya

untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebarluaskan

dan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan

penanggulangan yang cepat dan tepat disesuaikan dengan kondisi

setempat.Untuk kegiatan survey kecoa telah dilakukan 120 kali di 10

lokasi. Kebijakan yang diambil agar dapat terlaksananya kegiatan

melalui menentukan titik-titik sebagai tempat potensial

perkembangbiakan kecoa dan memetakannya serta koordinasi yang

baik diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan faktor

risiko, pendekatan dengan stake holder dan menyamakan persepsi

kegiatan dengan lintas program maupun lintas sektor dengan cara

sosialisasi.

Page 93: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

83

f. Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan

Capaian indikator pada tahun 2019 sebesar 80%, hal ini menunjukkan bahwa

capaian kinerja belum memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan. Hal yang

menyebabkan kegagalan indikator ini antara lain :

1) Keadaaan yang diluar prediksi, yaitu terjadinya pembangunan ulang di

wilayah Pelabuhan Tengkayu I sehingga menjadi tidak terawat, yang

menyebabkan tempat tersebut menjadi tempat perkembangbiakan vektor.

2) Kualitas atau kuantitas sumber daya manusia yang ada di wilayah kerja.

3) Peralatan dan bahan operasional kegiatan yang cukup dan memenuhi

pelaksanaan kegiatan.

4) Dana yang memadahi, artinya pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

5) Adanya dukungan dari pimpinan dan stakeholder dan secara bertahap

masyarakat berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini.

g. Kendala/Masalah yang dihadapi

Kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

mencapai indikator ini yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga

kebersihan lingkunganya sehingga berpotensi menjadi tempat perindukan dan

perkembangbiakan vektor penyakit.

h. Usul Pemecahan Masalah

1) Pelaksanaan kegiatan survey pada saat tidak hujan/dilaksanakan pada

saat cuaca mendukung.

2) Berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk Pengelola dan otoritas

pelabuhan/bandara dalam meningkatkan kesadaran mayarakat melalui

promosi pengendalian vektor untuk menjaga agar binatang pembawa

vektor penyakit tidak berkembang biak agar pelaksanaan pemberantasan

menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.

3) Mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai penyakit-penyakit yang dapat

ditularkan melalui vektor dan upaya-upaya pengendalian vektor dalam

rangka mendekatkan dan menyamakan persepsi dengan stakeholder lintas

program dan lintas sektor serta masyarakat di wilayah pelabuhan/bandara.

Page 94: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

84

i. Analisa Efisiensi Sumber Daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 602.400.000,-(Enam

Ratus Dua Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dan terealisasi sebesar Rp

521.240.581,- (Lima Ratus Dua Puluh Satu Juta Dua Ratus Empat Puluh Ribu

Lima Ratus Delapan Puluh Satu Rupiah) atau sebesar 86.52%. Capaian

indikator kinerja Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area adalah 80% dibandingkan dengan capaian realisasi

anggaran sebesar 86.52% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayan

sebesar 6.52%. Upaya yang dilakukan dengan adanya efisiensi sumber

pembiayaan sebesar 6.52% tersebut yaitu dengan menggabungkan beberapa

kegiatan menjadi satu kegiatan dengan target peserta yang sama dengan

mempertimbangkan kembali analisa pelaksanaan kegiatan, mengurangi jumlah

sdm dalam kegiatan peningkatan kapasitas atau koordinasi/bimbingan teknis

serta membuat skala prioritas kebutuhan akan pelaksanaan kegiatan yang

penting.

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

a. Pengertian

1) Deteksi dini adalah usaha untuk mengenali/mengidentifikasi terhadap suatu

hal missal penyakit, sebagai bentuk preventif (pencegahan) sejak awal

terhadap indikasi-indikasi akan terjadinya suatu penyakit.

2) Penyakit Menular Langsung adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh

sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan

faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan) yang cara

penularan penyakitnya bias media Langsung dari Orang ke Orang dan

melalui media Udara.

b. Definisi Operasional

Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi penyakit

TB, HIV/AIDS dan lainnya.

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi

penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahun

Page 95: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

85

d. Capaian Indikator

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Capaian indikator Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit

menularyang meliputi penyakit TB dan HIV AIDS di wilayah pelabuhan dan

bandara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakandengan capaian

kinerja sebesar 121%. Capaian indikator kinerja kegiatan Jumlah orang

yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB,

HIV/AIDS dan lainnya tahun 2019dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 35. Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit

menular langsung sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

Dengan rincian:

800 Orang

966 Orang 121%

Skrining HIV AIDS 300 Orang 454 Orang 151%

Skrining TB 500 Orang 512 Orang 102%

Indikator kinerja Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular

langsungdibandingkan antara target dan realisasi melebihi dari target yang

ditetapkan dengan capaian indikator mencapai 121%. Kegiatan yang

dilakukan terdiri dari skrining HIV AIDS sebanyak 151 Orang dan skrining

TB sebanyak 512 Orang. Kegiatan ini dilaksanakan di semua wilayah

kerja, yaitu pelabuhan laut Tarakan, Bandara Tarakan, Wilker Nunukan,

Wilker Bunyu, Wilker Sebatik, Wilker Berau, Pos Tanjung Selor dan Pos

Malinau.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019

dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Page 96: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

86

Tabel 36. Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung Tahun 2019 dengan Tahun Sebelumnya

Indikator Target Tahun

2019 Realisasi

Tahun 2019

Capaian KegiatanTahun

2018

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung (Orang)

800 966 723

Berdasarkan tabel 36, diperoleh infomasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya mengalami peningkatan,

hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan untuk Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II yaitu target HIV AIDS sebanyak 300 Orang dan TB

sebanyak 500 Orang.

Jumlah orang yang diskrining penyakit menular HIV AIDS mengalami

peningkatan dari tahun 2018, dan jumlah orang yang diskrining penyakit

menular TB sama dengan tahun 2018.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dgn

target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai berikut.

2018 2019

Jumlah orang yangmelakukan skrining HIV AIDS

210 454

Jumlah orang yangmelakukan skrining TB

513 512

0

100

200

300

400

500

600

Grafik 12. Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining Penyakit Menular Langsung pada

KKP Kelas II Tarakan Tahun 2019

Page 97: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

87

Tabel 37. Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsungdengan RAK

Indikator

Capaian Tahun 2019 Perbandingan dengan RAK (Tahun 2019)

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

800 966 121% 800 966 121%

Capaian kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan target pada

dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebesar 100%, hal ini dikarenakan target

capaian dan RAK sama. Target Deteksi HIV AIDS sebanyak 300 Orang

dan Deteksi Dini TB sebanyak 500 Orang. Kegiatan deteksi dini TB di

laksanakan di sepuluh wilayah.Dan deteksi dini HIV AIDS dilaksanakan di

empat wilayah, yaitu Tarakan, Berau, Nunukan dan Sebatik.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 38.Perbandingan Capaian Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung dengan KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

800 966 121% 800 1.680 210%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun

2019 ini sebesar 121%, bila dibandingkan dengan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan lebih rendah 89%, hal ini kemungkinan

dikarenakan wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan lebih luas dan telah melaksanakan kegiatan skrining HIV

AIDS sudah sejak lama dan telah menjadi kegiatan rutin.

Page 98: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

88

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melaksanakan kegiatan Jumlah orang yang

melaksanakan skrining penyakit menularyang meliputi penyakit TB dan HIV

AIDS, kegiatannya dilakukan oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan

Tarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/Kota setempat yang

ada di wilayah kerja KKP Kelas II Tarakan.

Upaya yang dilakukan dalam mencapai indikator Skrining TB dilaksanakan

sebanyak 10 lokasi dengan target masing-masing sebanyak 50 orang, yang

terdiri dari wilayah pelabuhan laut Tarakan, bandar udara Juwata Tarakan,

Pelabuhan Laut Berau, bandar udara Kalimarau Berau,pelabuhan laut

Nunukan, bandar udara Nunukan, Sebatik, Bunyu, Malinau & Tanjung Selor.

Dalam pelaksanaan skrining TB dari target 50 orang perlokasi, beberapa orang

yang dilakukanpengambilan sampel berdasarkan gejala, dimana sampel yang

diambil diperiksa oleh petugas Fasyankes dari Dinas Kesehatan

kabupaten/Kota setempat.

Sedangkan skrining HIV AIDS dilaksanakan di empat wilayah yaitu Tarakan,

Berau, Nunukan dan Sebatik. Kegiatan berupa mobile Volluntary Concelling

Test di wilayah pelabuhan Tarakan, Berau dan Nunukan, dimana yang menjadi

target sasarannya adalah abk kapal yang beroperasi dipelabuhan Tarakan,

Nunukan dan Berau. Pemeriksaan dilakukan atas persetujuan dari pihak agen

kapal yang bersedia untuk dilakukan pemeriksaan. Sedangkan di wilayah kerja

Sebatik pada tahun 2019 kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi

yangdirangkaikan dengan skrining & pemeriksaan HIV AIDS. Kegiatan

dilakukan berkoordinasi/kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

setempat, terkait ketersediaan tenaga konselor, analis serta penyediaan reagen

pemeriksaan.

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

Tercapainya target indikator Jumlah orang yang melaksanakan skrining

penyakit menularyang meliputi penyakit TB dan HIV AIDS dikarenakan

capaian skrining TB sebanyak 512 Orang(102%) melebihi dari target yang

ditentukan yaitu sebanyak 500 Orang. Sedangkan capaian skrining HIV AIDS

sebanyak 454 Orang (151%) melebihi dari target yang ditentukan yaitu

sebanyak 300 Orang.

Page 99: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

89

g. Kendala/masalah yang dihadapi

Kendala utama selama proses pelaksanaan kegiatan dalam mencapai capaian

kinerja indikator adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang penyakit

menular langsung terutama yang berkaitan dengan HIV/AIDS, sehingga

kebanyakan takut untuk dilakukan pemeriksaan, dan belum seluruh petugas

mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas petugas dalam pemeriksaan

HIV/AIDS(kurangnya tenaga konselor dan analis) di wilayah kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan

harus menunggu dari Dinas Kesehatan Kab/Kota setempat.

h. Pemecahan Masalah

1) Mengembangkan target sasaran, yaitu dengan melakukan penjangkauan

terhadap pekerja dan kelompok masyarakat berisiko di pelabuhan dan

bandar udara yang ada di seluruh wilayah kerja, baik wilayah Tarakan,

Nunukan, Berau, Sebatik, Bunyu, Malinau dan Tanjung Selor.

2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas dengan cara

mengikutsertakan pelatihan pengendalian penyakit menular kepada petugas

melalui permintaan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara agar

mengikut sertakan petugas KKP dalam pelatihan yang diadakan di Dinas

setempat.

i. Efisiensi penggunaan sumber daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 194.268.000, - dan

terealisasi sebesar Rp 176.558.320,- Atau sebesar 90,88%. Capaian indikator

kinerja Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular adalah

121% dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 90,88% yang

berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 30,12%. Upaya yang

dilakukan dengan adanya efisiensi sumber pembiayaan sebesar 30,12%

tersebut yaitu dengan melakukan perhitungan kebutuhan kegiatan belanja

bahan habis pakai sesuai dengan harga perkiraan sendiri yang diadakan

melalui pejabat pengadaan barang dan jasa Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan.

Page 100: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

90

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

a. Pengertian

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan indikator

yang menunjang untuk tercapainya sasaran kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan.

b. Definisi Operasional

Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit sebanyak 11 Dokumen antara lain RKAKL/DIPA,

Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal

PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas, LEB.

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA

(awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN

2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian

2 dok (kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dok, e monev Bappenas 4 dok,

LEB 12 dok.

d. Capaian Indikator

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Capaian indikator jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis

lainnyamencapai100%, bila dibandingkan dengan target pada perjanjian

kinerja, maka indikator ini mencapai target yang ditetapkan.Capaian

indikator kinerja kegiatan Jumlah dokumen dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya tahun 2019dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 101: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

91

Tabel 39. Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas

teknis lainnya sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase Capaian

jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

Dengan rincian:

40 Dokumen 40 Dokumen 100%

RKAKL/DIPA 2 Dok 2 Dok 100%

Laptah 1 Dok 1 Dok 100%

Laporan Keuangan 2 Dok 2 Dok 100%

Laporan BMN 2 Dok 2 Dok 100%

Lakip 1 Dok 1 Dok 100%

Profil 1 Dok 1 Dok 100%

Proposal PNBP 1 Dok 1 Dok 100%

Dokumen Kepegawaian

1 Dok 1 Dok 100%

e Monev DJA 12 Dok 12 Dok 100%

e Monev Bappenas 4 Dok 4 Dok 100%

LEB 12 Dok 12 Dok 100%

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019

dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Tabel 40. Perbandingan Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya Tahun 2019 dengan 3 Tahun

Sebelumnya

Indikator Target Tahun 2019

Realisasi Tahun 2019

Capaian Kegaiatan Tahun

2018 2017 2016

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya (Dokumen)

40 40 40 10 10

.

Page 102: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

92

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dgn

target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai berikut.

Tabel 41. Perbandingan Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya Tahun 2019 dengan RAK

Indikator

Capaian Tahun 2018 Perbandingan dengan RAK (Tahun 2019)

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya (Dokumen)

40 40 100% 40 40 100%

Capaian kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan target pada

dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebesar 100%, hal ini dikarenakan pada

indikator ini merupakan tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan

dalam rangka pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 42. Perbandingan Capaian jumlah dokumen dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya dengan KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya (Dokumen)

40 40 100% 40 40 100%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2019

ini sebesar 100%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Balikpapan sama dengan capaian kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

Page 103: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

93

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

1) Upaya yang dilakukan untuk keberhasilan indikator Capaian jumlah

dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya yaitu dengan

berkoordinasi dengan Pusat untuk menghasilkan dokumen yang akuntable,

representative dan komprehensif dalam rangka menunjang dan

memfasilitasi kegiatan dan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan pada tahun anggaran 2019.

2) Berkoordinasi dalam penyusunan usulan perencanaan kegiatan dan

anggaran, pembahasan usulan untuk pemrosesan penerbitan DIPA dan

revisi POK

3) Upaya yang dilakukan terkait laporan Barang Milik Negara (BMN) yaitu

dengan selalu berkoordinasi dengan Pusat dan KPKNL. Komponen

kegiatannya berupa pengelolaan aplikasi SIMAK BMN, dan penghapusan

barang. Adapun aspek dalam penggunaannya berupa konsultasi

rekonsiliasi BMN, konsultasi BMN ke pusat, cek stok opname fisik barang

ke wilayah kerja, pengapusan barang. Diharapkan dengan adanya

koordinasi teknis maka dapat tersusun laporan asset negara BMN yang

akuntable serta meningkatkan kinerja pengelolaan BMN

4) Upaya yang dilakukan terkait Laporan Keuangan yaitu dengan penyusunan

Laporan Keuangan UAKPA, adapun aspek dari penggunaannya berupa

konsultasi teknis ke KPPN/DJPB, rekonsiliasi SAKPA, dengan adanya

koordinasi teknis maka tersusun laporan keuangan yang akuntable serta

meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran.

5) Upaya yang dilaksanakan dalam rangka penyusunan dokumen

kepegawaian yaitu dengan aktif melakukan konsultasi kepegawaian,

sosialisasi kepegawaian dan pembinaan kepegawaian.

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

1) Indikator ini dapat dilaksanakan sesuai dengan target, hal ini karena

dukungan dari seluruh bagian. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan telah melaksanakan penyusunan perencanaan menggunakan

usulan dari bawah (bottom up) dan berjenjang ke atas dengan

memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan risiko yang ada. Sehingga

usulan yang diajukan tidak terdapat tanda bintang (blokir) di DIPA dan

RKAKL yang dapat menyebabkan terkendala dalam pelaksanaan anggaran.

Page 104: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

94

Anggaran yang diterima dikelola dari awal dan direncanakan pelaksanaanya

kemudian dilakukan evaluasi.

2) Dalam hal pelaporan terlaksana dengan baik karena adanya keterlibatan

pimpinan dalam pemantauan dan evaluasi kinerja

3) Adanya dukungan dari setiap seksi dan wilayah kerja yang menyampaikan

data laporan masing-masing sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

4) Setiap bulan dilakukan rapat koordinasi pengelola kegiatan, penyusun

laporan, seksi dan wilayah kerja, selain itu juga dilakukan koordinasi untuk

rekonsiliasi data.

5) Untuk dokumen keuangan dan BMN setiap akan dilakukan penyusunan

laporan, terlebuh dahulu dan dilakukan rekonsiliasi data realisasi keuangan

dengan KPPN Tarakan, juga dilakukan rekonsiliasi data dengan KPKNL

Tarakan sehingga data yang tercantum dalam laporan telah sesuai.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

Tidak terdapat kendala/permasalahan yang menghambat atau menganggu

pelaksanaan kegiatan, karena terjalin koordinasi dan kerjasama yang baik di

dalam internal Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan maupun dengan

pihak terkait.

h. Pemecahan Masalah

Tetap meningkatkan kinerja, sosialisasi, komunikasi, kerjasama, dan konsultasi

dengan pusat dan pegawai di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan agar

dapat hasil yang lebih optimal.

i. Efisiensi penggunaan sumber daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 9.360.062.000, - dan

terealisasi sebesar Rp 9.678.504.490,- Atau sebesar 103,40%. Capaian

indikator kinerja jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis

lainnya adalah 100% dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar

103,40% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 3,40%.

Upaya yang dilakukan dengan adanya efisiensi sumber pembiayaan sebesar

3,40% tersebut yaitu dengan melakukan menggabungkan beberapa kegiatan

menjadi satu kegiatan dengan mengurangi jumlah SDM dalam pelaksanaan

kegiatan, selain itu mengurangi kuantitas kepesertaan dalam pertemuan atau

peningkatan SDM, menggabungkan bimbingan teknis atau evaluasi monitoring

sehingga menjadi bimtek atau monev terpadu, selain itu juga dengan

Page 105: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

95

melakukan prioritas keikutsertaan/partisipasi pada pertemuan dengan biaya

satker, perhitungan kebutuhan kegiatan belanja bahan habis pakai sesuai

dengan harga perkiraan sendiri yang diadakan melalui pejabat pengadaan

barang dan jasa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit (P2P)

a. Pengertian

Sebuah proses untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok,

organisasi, komunitas atau masyarakat untuk menganalisa lingkungannya;

mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan-kebutuhan, isu-isu dan peluang-

peluang; memformulasi strategi-strategi untuk mengatasi masalah-masalah,

isu-isu dan kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan memanfaatkan peluaang yang

relevan. merancang sebuah rencana aksi, serta mengumpulkan dan

menggunakan secara efektif, dan atas dasar sumber daya yang

berkesinambungan untuk mengimplementasikan, memonitor, dan

mengevaluasi rencana aksi tersebut, serta memanfaatkan umpan balik sebagai

pelajaran.

b. Definisi Operasional

Jumlah peningkatan kapasitas yang menunjang P2P yang difasilitasi dan

dilaksanakan oleh KKP dalam kurun waktu satu tahun.

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh

SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun.

d. Capaian Indikator

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit (P2P) mencapai 200%, bila dibandingkan dengan

target pada perjanjian kinerja, maka indikator ini tidak mencapai target

yang ditetapkan.Capaian indikator kinerja kegiatan jumlah peningkatan

kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(P2P)tahun 2019 dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 106: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

96

Tabel 43. Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) sesuai

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Dengan rincian:

2 Pelatihan

4 Pelatihan 200%

Surveilans dan Karantina Kesehatan (termasuk ATCLS/BTCLS,Jabfung Epidemiologi, Vaksinator)

1 Pelatihan 3 Pelatihan 300%

Diklat Pengadaan Barang dan Jasa

1 Pelatihan 1 Pelatihan 100%

Realisasi pelatihan yang mendukung kegiatan Surveilans dan Karantina

Kesehatan yaitu:

- Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Supprot (BT&CLS) di Hotel

Lembasung Tarakan, tanggal 26 Februari s.d 02 Maret 2019.

- Pelatihan Vaccinology Training for Adult di Hotel Maxone Pusat, tanggal

27 Februari s.d 01 Maret 2019.

- Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa di Hotel The Mirah Bogor,

tanggal 24 s.d 29 Juni 2019.

- Pelatihan Peningkatan Kompetensi Bagi Petugas Vaksinasi Makassar,

tanggal 28 s.d 30 September 2019.

- Pelatihan Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan di Balai Pelatihan

Kesehatan Batam, tanggal 25 November s.d 06 Desember 2019.

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019

dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit (P2P)pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

II Tarakan baru dilaksanakan pada tahun 2019 ini, sehingga tidak dapat

dibandingkan dengan tahun lalu atau tahun sebelumnya. Pada tahun 2018

kegiatan yang dilaksanakan termasuk dalam indikator dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya.

Page 107: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

97

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019 dgn

target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai berikut.

Tabel 44. Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan

dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan RAK

Indikator

Capaian Tahun 2019 Perbandingan dengan RAK

(Tahun 2019)

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

2 4 200% 2 4 200%

Capaian kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan target pada

dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas II Tarakan Tahun 2019 melebihi 100%, hal ini dikarenakan pada

indikator ini target Tahun 2019 menurun.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 45. Capaian jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dengan KKP

Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

2 4 200% 5 5 100%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun

2019 ini sebesar 200%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan lebih tinggi 100% dibandingkan

dengan capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan.

Page 108: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

98

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

1) Upaya yang dilakukan untuk keberhasilan indikator Capaian jumlah

peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit (P2P) yaitu dengan berkoordinasi dengan Pusat untuk mencari

informasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta aktif dalam mencari

informasi pendidikan dan pelatihan atau seminar yang mendukung tugas

pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

2) Menyusun analisa kebutuhan peningkatan kapasitas petugas.

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

Adanya analisa kebutuhan pegawai (check list daftar pegawai) yang telah atau

belum mengikuti peningkatan kapasitas. Selain itu terdapatnya daftar pelatihan

yang menunjang kebutuhan pelaksanaan kegiatan setiap seksi serta

terdapatnya dana yang memadai, artinya pendanaan untuk melaksanakan

kegiatan ini dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas II Tarakan.

g. Kendala/masalah yang dihadapi

Tidak terdapat kendala/permasalahan yang menghambat atau menganggu

pelaksanaan kegiatan.

h. Pemecahan Masalah

Berkoordinasi dan aktif dalam memperoleh informasi pelaksanaan pelatihan

atau pendidikan yang mendukung kegiatan pencegahan dan pengendalian

penyakit.

i. Efisiensi penggunaan sumber daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 95.400.000, - dan

terealisasi sebesar Rp 88.033.050,- Atau sebesar 92,28%. Capaian indikator

kinerja jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit (P2P) adalah 200% dibandingkan dengan capaian

realisasi anggaran sebesar 92,28% yang berarti terdapat efisiensi sumber

pembiayaan sebesar 107,72%. Upaya yang dilakukan dengan adanya efisiensi

sumber pembiayaan sebesar 107,72% tersebut yaitu dengan mengurangi

jumlah SDM dalam pelaksanaan kegiatan workshop petugas yang

diselenggarakan internal.

Page 109: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

99

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

a. Pengertian

Suatu proses memperoleh barang yang digunakan untuk menunjang

pelaksanaan kegiatan dan program serta meningkatkan kinerja dengan

menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang representative berupa alat-

alatperkantoran dan yang mendukung pelaksanaan kegiatan.

b. Definisi Operasional

Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang

perkantoran, kendaraan dalam 1 tahun

c. Rumus/Cara perhitungan

Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas

penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun.

d. Capaian Indikator

1) Perbandingan antara Target dan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2019

Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana selama tahun 2019

sebanyak 167 unit dari 66 unit yang ditargetkan, sehingga capaiannya

253%, bila dibandingkan dengan target pada perjanjian kinerja, maka

indikator ini mencapai target yang ditetapkan. Capainnya melebihi target

100% dikarenakan adanya optimallisasi belanja modal, dengan sistematika

revisi anggaran tingkat POK KPA dengan persetujuan Eselon I. Capaian

indikator kinerja kegiatan jumlah pengadaan sarana prasarana tahun 2019

dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 110: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

100

Tabel 46. Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana sesuai Perjanjian

Kinerja Tahun 2019

Indikator Target Realisasi Persentase

Capaian

Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana

Dengan Rincian:

66 Unit 167 Unit 253%

Kendaran Bermotor (Ambulance)

3 Unit 3 Unit 100%

Pengolah Data 9 Unit 20 Unit 105%

Perangkat komunikasi 5 Unit 19 Unit 380%

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

10 Unit 98 Unit 980%

Sarana Penunjang Kegiatan Pemeriksaan

29 Unit 27 Unit 93%

2) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019

dengan tahun 2018 dan beberapa tahun terakhir

Berdasarkan Tabel 41 diperoleh informasi capaian kinerja tahun 2019 bila

dibandingkan dengan tahun 2018 mengalami peningkatan, hal ini

dikarenakan adanya optimalisasi pengadaan belanja modal guna

memenuhi sarana prasarana dalam meningkatkan pelayanan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

3) Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019

dengan target pada dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2019 sebagai berikut.

Tabel 47. Perbandingan Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana

dengan RAK

Indikator

Capaian Tahun 2019 Perbandingan dengan RAK (Tahun 2019)

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah pengadaan sarana prasarana

66 167 253% 66 167 253%

Capaian kinerja tahun 2019 bila dibandingkan dengan target pada

dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan

Page 111: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

101

Kelas II Tarakan Tahun 2019 mencapai 253%, capaian indikator pada

tahun 2019 tidak dapat dibandingkan dengan RAK 2020 dikarenakan

perubahan indikator kinerja pada tahun 2020.

4) Perbandingan dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan

Tabel 48. Perbandingan Capaian jumlah pengadaan sarana prasarana

dengan KKP Kelas II Balikpapan

Indikator

Capaian KKP Kelas II Tarakan

Capaian KKP Kelas II Balikpapan

T

R

% C

T

R

% C

Jumlah pengadaan sarana prasarana

66 167 253% 22 22 100%

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun

2019 ini sebesar 253%, sedangkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan mencapai 100%. Jika dibandingkan dengan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan, maka capaian kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan lebih tinggi 153% dibandingkan

dengan capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Balikpapan.

e. Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator

1) Melakukan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan peralatan perkantoran

2) Menyusun perencanaan pengadaan fasilitas perkantoran

3) Penghentian asset barang yang akana dilelang

4) Penghapusan barang

f. Analisa Penyebab Keberhasilan

Berdasarkan tabel realisasi capaian target sebesar 253%, hal ini disebabkan

adanya revisi pemanfaatan kembali hasil efisiensi belanja modal di

pertengahan tahun yang digunakan untuk pembelian alat pengolah data berupa

printer karena prioritas kebutuhan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

pelayanan dan penerbitan dokumen kesehatan online.

Page 112: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

102

g. Kendala/masalah yang dihadapi

Dalam pemenuhan sarana dan prasarana tidak ditemukan permasalahan yang

bermakna.Hal ini dikarenakan, adanya perencanaan yang matang dan

kerjasama lintas program dan lintas sektor.

h. Pemecahan Masalah

Tetap meningkatkan kinerja sesuai prosedur.

i. Efisiensi penggunaan sumber daya

Anggaran yang tersedia dalam pelaksanaan ini yaitu Rp 3.138.196.000, - dan

terealisasi sebesar Rp 3.089.185.755,- Atau sebesar 98,44%. Capaian

indikator kinerja jumlah pengadaan sarana prasarana adalah 253%

dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran sebesar 98,44% yang berarti

terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 154,56%. Upaya yang

dilakukan dengan adanya efisiensi sumber pembiayaan sebesar 154,56%

tersebut yaitu dengan melakukan upaya optimalisasi belanja modal sesuai

dengan harga perkiraan sendiri yang diadakan melalui pejabat pengadaan

barang dan jasa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

B. Realisasi Anggaran

Sesuai dengan perjanjian kinerja Tahun 2019, anggaran Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan dalam mendukung penyelenggaraannya sebesar

Rp.15.237.784.000,- dan terserap sebesar Rp. 15.144.469.173,-. (99,39%).

Berikut akan dijabarakan tentang rincian dana berdasarkan Rincian Kertas Kerja

Satker Tahun Anggaran 2019 dan realisasi anggaran sebagai berikut:

Tabel 49. Pagu dan Realisasi AnggaranKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2019

No Uraian Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Surveilans dan Karantina Kesehatan

1.895.218.000 1.635.586.327 86,30

2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

602.400.000 521.240.581 86,53

3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

194.268.000 176.558.320 90,88

4

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

12.545.898.000 12.811.083.945 102,11

Total 15.237.784.000 15.144.469.173 99,39

Page 113: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

103

Penyerapan anggaran dari 4 kegiatan rata-rata terserap 86% sampai dengan 93%

yang paling rendah yakni pada pagu kegiatan Surveilans dan Karantina

Kesehatan sebesar 86,30% secara keseluruhan realisasinya lebih rendah bila

dibandingkan dengan realisasi kegiatan yang lain.

Tabel 50. Pagu Anggaran dan Realisasi Per Jenis Belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun Anggaran 2018-2019

Uraian Belanja

2018 2019

Alokasi (Rp)

Realisasi (Rp)

% Alokasi

(Rp) Realisasi

(Rp) %

Belanja Pegawai

5.255.563.000 5.137.538.649 97.75 4.966.258.000 5.683.791.995 114.45

Belanja Barang

6.121.301.000 5.448.673.100 89.01 7.133.330.000 6.371.491.423 89.32

Belanja Modal

541.159.000 519.118.873 95.93 3.138.196.000 3.089.185.755 98.44

Target dan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan tahun 2017 sampai dengan 2019 sebagai berikut:

Tabel 51.Realisasi Anggaran Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak KKP Kelas II Tarakan Tahun 2017-2019

Uraian

PNBP

Tahun 2017

(Rp)

Tahun 2018

(Rp)

Tahun 2019

(Rp)

Pagu 1.546.391.000 1.546.391.000 1.775.040.000

Realisasi 2.853.354.401 3.019.728.700 3.264.953.504

Page 114: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

104

BAB IV

PENUTUP

Laporan kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan Tahun 2018

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan kepada pimpinan (Ditjen P2P) dan seluruh

steakholders yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam pelaksanaan

pembangunan kesehatan khususnya di bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2018 untuk mencapai

sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019. Hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan tahun 2019 telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran

dari program dan sasaran Ditjen P2P dalam rangka dukungan Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang

kesehatan. Kegiatan pengendalian penyakit dan fakyor resiko di pintu masuk

negara/wilayah selama tahun 2019 rata-rata mencapai target yang diharapkan bahkan

ada kegiatan yang melebihi target. Hal ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kantor

Kesehatan Pelabuhan bahwa setiap alat angkut, barang dan orang yang keluar masuk

point of entry harus diawasi untuk mencegah keluar dan masuknya penyakit menular dan

potensial wabah, disamping kemungkinan meningkatnya kinerja dari Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan.

Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya diukur berdasarkan tingkat pengunaan anggaran dan tingkat

pencapaian kegiatan keluaran (output kegiatan) selama periode 1 Januari sampai dengan

31 Desember 2019 dengan alokasi anggaran yang diberikan kepada Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan sebesar sebesar Rp. Rp.15.237.784.000,-. dengan

penyerapan dana kegiatan sebesar Rp. 15.144.469.173,- (99,39%). Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan tetap perlu menjaga kinerja yang sudah dicapai dan

meningkatkannya agar lebih optimal. Adapun kendala yang dihadapi dalam penyerapan

anggaran pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya jumlah petugas yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Tarakan.

2. Belum optimalnya kemampuan dan ketrampilan petugas untuk dapat melaksanakan

program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi KKP

Page 115: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

105

3. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk dapat mendukung pelaksanaan program

baik sarana prasarana gedung pekantoran (wilker) maupun peralatan teknis lain.

Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan capaian kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas II Tarakan pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2020, diharapkan para

Pelaksana Program lebih mencurahkan konsentrasinya terhadap pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya masing-masing. Prinsip sistem perencanaan yang sesuai, monev

secara teratur, koordinasi rutin, jejaring kerja dengan lintas program dan lintas sektor

perlu dipertahankan serta selalu mencari alternatif lain yang dapat menunjang upaya

perbaikan kinerja kegiatan ke depannnya antara lain:

1. Menyusun target perhitungan indikator kinerja dengan baik dan sesuai dengan

memperhatikan kondisi terkini sehingga capaian target terealisasi seluruhnya di tahun

2020.

2. Mengusulkan formasi kebutuhan tenaga sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan

pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan.

3. Perlunya peningkatan SDM petugas melalui partisipasi dan peran aktif dalam

pelatihan-pelatihan baik pelatihan fungsional maupun pelatihan peningkatan

kompetensi lainnya yang diadakan oleh Ditjen P2P, PPSDM Kemenkes ataupun KKP

Kelas II Tarakan. Hal ini untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi

KKP itu sendiri.

4. Mengusulkan dan mengadakan kebutuhan sarana dan prasarana secara terus

menerus dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsinya.

5. Lebih meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor dan lintas program.

Demikian Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tarakan untuk

menjadi kajian dan bahan telaahan serta bahan dalam upaya perencanaan,

pengorganisasian, pengaturan dan pengawasan dalam menjalankan program-program di

lingkungan KKP Kelas II Tarakan di tahun yang akan datang.

Page 116: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

LAMPIRAN

Page 117: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

TABEL REALISASI ANGGARAN PER INDIKATOR

IndikatorKinerja Target Realisasi Capaian % Pagu Anggaran

(Rp) RealisasiAnggar

an (Rp) %

Jumlah alat angkut

sesuai dengan standar

kekarantinaan

kesehatan

62.595 59,135 94 887,269,000 743,310,977 83.78%

Persentase respon

Sinyal Kewaspadaan

Dini (SKD), KLB dan

bencana di wilayah

layanan KKP

100% 100% 100 83,771,000 53,900,500 64.34%

Jumlah deteksi dini

dalam rangka cegah

tangkal masuk dan

keluarnya penyakit

4.575 4,425 97 427,865,000 392,284,500 91.68%

Jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi

khusus

12 24 200 201,360,000 169,122,500 83.99%

Jumlah

pelabuhan/bandara/

PLBD yang

mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam

penanggulangan

kedaruratan kesehatan

masyarakat yang

berpotensi wabah

2 3 150 91,520,000 91,258,850 99.71%

Jumlah sertifikat/surat

ijin layanan kesehatan

lintas wilayah yang

diterbitkan

7.853 7,593 97 83,889,000 79,033,500 94.21%

Jumlah pelabuhan/

bandara/ PLBD yang

memenuhi syarat-

syarat sanitasi.

10 7 70 71,784,000 62,036,150 86.42%

Jumlah pelabuhan/

bandara/ PLBD bebas

vektor pada wilayah

perimeter dan buffer

area

10 8 80 602,400,000 521,240,581 86.53%

Page 118: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

Jumlah orang yang

melakukan skrining

penyakit menular

langsung

800 966 121 194,268,000 176,558,320 90.88%

Jumlah dokumen

dukungan manajemen

dan tugas teknis

lainnya

40 40 100 9.360.062.000 9,678,504,490 103,4%

Jumlah peningkatan

kapasitas SDM bidang

P2P

2 4 200 95,400,000 88,033,050 92.28%

Jumlah pengadaan

sarana prasarana 66 167 253 3,138,196,000 3,089,185,755 98.44%

Page 119: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

・竣PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

Dalam rangka mowujudkan man如men Pemerintahan yang efektif’t「anSPa「an dan

akuntabel se鳴bero「ientasi pada hasiI, kami yang bertanda tangan di bawah i両

Nama  : Ahmad Hidayat, SKM, M・ Epid

Jabatan : Kepala Kantor Kesehatan PeIabuhan KeIas = Ta「akan

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama  : d「. Anung Sugihantono, M.Kes

Jabatan : Direktu「 Jende「al Pen∞gahan dan Pengendalian Penyakit

Seiaku atasan langsung pihak pertama, SeIanjutnya disebut pihak kedua

pihak pertama mene「ima DIPA sebesa「 Rp 15・237'784.000’be直nji akan mew珂dkan

reaiisasi angga「an minimaI 95% dan ta「get kine巾a yang seha「usnya sesua=ampi「an

pe画ian ini, dalam 「angka mencapai target kine軸angka menengah seperti yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan" Kebe「hasiIan dan kegagaIan pencapaian

target kine巾a tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama・

pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperIukan serta akan me!akukan evaIuasi

terhadap capaian kine巾a da「i pe直申an ini dan mengamb冊ndakan yang diperiukan

dalam 「angka pembe「ian penghargaan dan sanksi.

Jakarta, Desembe「 2018

Pihak Kedua

重要国dr. Anung SugihantonoタM.Kes

NiP 196003201985021002

Pihak Pertama,

開園 SKM, M.Epid

NIP. 197207072000031010

Page 120: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

KANTOR KESEHATAN PEしABUHAN KEしAS l看TARAKAN

TAHUN 2019

No �SASARANSTRATEGIS �看NDIKATORKiNERJA �TARGET

(1) �(2) �(3) �(4)

1 �KabupateM(Otayang �1.JumIahalatangkutsesuaidengan �62,595Sertifikat melakukanpemantauankasus Penyakitberpotensikejadian �standa「keka「antinaankesehatan

2.Pe「sentaseresponSinyal �100%

lua「biasa(KLB)dan �KewaspadaanDini(SKD),KLB

melakukanrespon �danbencanadiwiIayahiayanan

PenangguIanganterhadap SinyalKLBuntukmen∞gah �KKP

3.Jumlahdeteksidinidaiam「angka �4.575Se巾fikat

terjadinyaKLB �CegahtangkaImasukdan

keIua「nyapenyakit

4.Jumlahpelayanankesehatan �12Layanan

Padasituasikhusus

5.JumiahpeIabuhan化anda「a/PLBD �2

yangmempunyaikeb桓kan �Pelabuhan/

kesiapsiagaandalam �Banda「a

PenangguIangankeda「u「atan

kesehatanmasyarakatyang

be「potensiwabah

6.Jumiahse舶fikaVsuratunIayanan �7.853Sertifikat

kesehatanlintaswiIayahyang

dite「bitkan

7.JumIahpelabuhan/banda「a/PLBD �10Peiabuhan/

yangmemenuhisyarat-Syarat �Banda「a

Sanitasi

2 �Meningkatnyapencegahan �8.JumlahpeIabuhan/bandara/PLBD �10Pelabuhan/

danpengendaiianpenyakit �bebasvekto「padawiIayah �Banda「a

tuIarvecto「danzoonotic �Perimete「danbu惰e「area

3 �Menurunnyapenyakitmenular �9,Jumlaho「angyangmelakukan �800Orang

langsung �Sk「iningpenyakitmenula「

langsung

4 �MeningkatnyaDukungan �10.Jum!ahdokumendukungan �40Dokumen Man争jemendanPelaksanaan �manajemendantugasteknis

TugasTeknisLainnyaPada ProgramPen∞gahandan �Iainnya

11.JumIahpeningkatankapasitas �2Jenis

PengendalianPenyakit �SDMbidangP2P 12.Jumlahpengadaansarana �66Unit

PraSa「ana

Page 121: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

PERJANJIANKINERJATAHUN2O19

KANTORKESEHATANPELABu ���HANKELASIITARA �KAN

TAHUN2019

No �OUTPUTRKAKL �TARGET �ANGGARAN �

(1) �(2) �(3) � (4) Rp.276.131"000

1 �LayananKewaspadaanDiniPenyakit �97Layanan

Be「potensiKしB

a"Layanankewaspadaandinipenyakit �1Layanan �Rp, 80,771,000

be「potensiKLBdiKKP

bLayananKesehatanPadaSituasiKhusus �96Layanan �Rp.195.360.000

2 3 �LayananKeka「antinaanKesehatan �1.230Layanan �Rp,1.619,087,000

a.しayananPeiaksanaanKeka「antinaan �6Layanan �Rp.1.097.999.000

KesehatandiKKP

b.LayananKekarantinaanKesehatanUntuk �396Layanan �Rp.190.080,000 PenerbitanSSCC/SSCEC

c.LayananKekarantinaanKesehatandaIam �336Layanan �Rp.1塊.800.000

RangkaPene「bitanCOP(Certificateof

Pratique)

d.LayananKeka「antinaanKesehatanDaIam �312Layanan �Rp.116.688,000

RangkaPene「bitanPHQC(PortHealth

ua「antineCIea「ence

e.Layanankeka「antinaanpengawasan �60Layanan �Rp.10,920.000

tindakanpenyehatanalatangkut

f LayananPeme「iksaanP3KKapai �120Layanan �Rp.18.600,000

LayananCapaianEiiminasiMalaria �2Layanan �Rp.170.000.000

a.LayananPelaksanaanPengendalianMaiaria �2Layanan �Rp.170.000.000 diPelabuhan/Banda「a/PLBD

4 �Layana=PengendaiianVekto「danBinatang �446Layanan �Rp.432.400"000

PembawaPenyakit

a.LayananPeIaksanaanPengendaIianVektor �1Layanan �Rp,143.340"000

danBinatangPembawaPenyakitdi

Pelabuhan/Banda「a/PLBD

b しayananPengendaIianVektorDBD �50Layanan �Rp, 42.750,000

c Layanansurveyvekto「Pes �65Layanan �Rp.134.680.000

d LayananPengendaIianVektorDiare �30しayanan �Rp.12.810.000

e LayananPengendaIianVekto「maIaria �5Layanan �Rp. 6.135.000

f LayananSurveiVekto「DBD �250Layanan �Rp. 41.250.000

g LayananSurveiVekto「Dia「e �15Layanan �Rp. 4.725,000

h LayananSurveiVekto「Mala「ia �30Layanan �Rp. 46.710.000

5 �LayananPencegahandanPengendaIian �4しayanan �Rp,101.768.○○0

PenyakitHiVAiDS

a DeteksiDiniHIVAIDS �1Layanan �Rp. 93.593.000

b DeteksiDiniHIVAIDS(SBK) �3Layanan �Rp. 8.175.000

6 �LayananPengendaIianPenyakitTBC �11Layanan �Rp. 92.500.000

a・LayananDeteksiDiniTerdugaTBC �1Layanan �Rp, 46.950.000

(UP17KKP)

b.しayanandeteksidinite「dugaTBCwilayah �10Layanan �Rp, 45.550.000

ke直KKP

7 8 9 �LayananSaranadanP「asaranalntemal �1Layanan �Rp.3.138.196.000

LayananDukunganManajemenSatker �1Layanan �Rp.978,408.000

しayananPe「kantoran �1Layanan �Rp,8.429.294.000

Total � �Rp15。237。784.000

Page 122: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

No Kegiatan Anggaran

l. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp l"895・218・000,-

2, Pencegahan dan PengendaIian PenyakitTula「Vektordan Rp 602・400.000・一

Zoonotik

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menula「 Langsung Rp 194.268.000’一

4, Dukungan Manajemen dan PeIaksanaan Tugas Teknis

Lainnya pada Program Pencegahan da= Pengendalian

Penyakit

Total

Rp 12.545,898.000,一

Rp 1 5置237,784。000タ-

Jaka巾a, Desembe「2018

Di「ektu「 Jende「a書P2P Kepala KKP KeIas = Ta「akan

d「 An言高話とNIP 196003201985021002

Page 123: KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II TARAKAN · 2020. 2. 21. · memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan Target RAK 66 Tabel 30 Perbandingan Capaian Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang