kantong dana tahun depan.pdf

3
KANTONG DANA TAHUN DEPAN Oleh: Eko Endarto Dikutip dari Bisnis Indonesia, 14 Desember 2007 Desember dimulai dengan informasi ekonomi yang cukup menyegarkan. Tingkat inflasi yang terkendali dan diperkirakan tidak akan melewati target yang ditetapkan, disusul dengan pengumuman akan naiknya 'standar' upah minimum regional (UMR) tahun depan, dan BI dengan penuh percaya diri menurunkan suku bunga SBI menjadi 8%. Berita yang cukup menyegarkan. Namun harus diakui, berita tersebut juga akan memberikan dampak yang akan terjadi pada 2008. Apa yang mungkin terjadi pada dunia investasi? kalau bisa dibuat sedikit penggambaran berdasarkan semua hal yang terjadi pada 2007, produk investasi apa yang kemungkinan akan menjadi rujukan pada 2008? Fokus pada hasil Harus diakui zaman keemasan deposito sudah mulai memudar. Dengan tingkat bunga yang ditawarkan sebesar maksimal 8%-bila ingin dijamin, dan masih bisa turun bila keadaan ekonomi tetap menunjukkan stabilitas yang terkendali, nasabah saat ini mulai merasakan bahwa hasil dari 'membiakkan' dananya di deposito bukan lagi menjadi pilihan utama. Dengan makin sadarnya masyarakat bahwa menabung bukan berarti hanya meletakkan dana tapi harus berkembang, maka hasil yang optimal menjadi acuan mereka. Terlebih dengan sudah makin mengertinya mereka terhadap risiko, maka keberanian untuk mencoba satu produk yang menawarkan hasil lebih tinggi dengan risiko yang terukur menjadi alternatif. Walaupun mungkin belum semua dananya dialokasikan ke sana, tapi secara portofolio, investor di tahun depan akan mulai mencoba memasukkan produk alternatif yang memberikan hasil memikat untuk tujuan investasinya. Jangka pendek Produk investasi jangka pendek sepertinya masih akan didominasi perbankan. Selain sudah menjadi tempat investasi umum investor, faktor keamanan dengan adanya jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi daya tarik utama bagi investor untuk tetap menaruh dananya pada produk ini.

Upload: 18926119

Post on 26-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • KANTONG DANA TAHUN DEPANOleh: Eko Endarto

    Dikutip dari Bisnis Indonesia, 14 Desember 2007

    Desember dimulai dengan informasi ekonomi yang cukup menyegarkan. Tingkat inflasi yang terkendali dan diperkirakan tidak akan melewati target yang ditetapkan, disusul dengan pengumuman akan naiknya 'standar' upah minimum regional (UMR) tahun depan, dan BI dengan penuh percaya diri menurunkan suku bunga SBI menjadi 8%. Berita yang cukup menyegarkan. Namun harus diakui, berita tersebut juga akan memberikan dampak yang akan terjadi pada 2008. Apa yang mungkin terjadi pada dunia investasi? kalau bisa dibuat sedikit penggambaran berdasarkan semua hal yang terjadi pada 2007, produk investasi apa yang kemungkinan akan menjadi rujukan pada 2008?

    Fokus pada hasil Harus diakui zaman keemasan deposito sudah mulai memudar. Dengan tingkat bunga yang ditawarkan sebesar maksimal 8%-bila ingin dijamin, dan masih bisa turun bila keadaan ekonomi tetap menunjukkan stabilitas yang terkendali, nasabah saat ini mulai merasakan bahwa hasil dari 'membiakkan' dananya di deposito bukan lagi menjadi pilihan utama. Dengan makin sadarnya masyarakat bahwa menabung bukan berarti hanya meletakkan dana tapi harus berkembang, maka hasil yang optimal menjadi acuan mereka. Terlebih dengan sudah makin mengertinya mereka terhadap risiko, maka keberanian untuk mencoba satu produk yang menawarkan hasil lebih tinggi dengan risiko yang terukur menjadi alternatif. Walaupun mungkin belum semua dananya dialokasikan ke sana, tapi secara portofolio, investor di tahun depan akan mulai mencoba memasukkan produk alternatif yang memberikan hasil memikat untuk tujuan investasinya.

    Jangka pendek Produk investasi jangka pendek sepertinya masih akan didominasi perbankan. Selain sudah menjadi tempat investasi umum investor, faktor keamanan dengan adanya jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi daya tarik utama bagi investor untuk tetap menaruh dananya pada produk ini.

  • Bila dibandingkan dengan produk investasi saingan yang terdekat seperti obligasi ritel, reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi, produk deposito masih menjadi pilihan. Obligasi ritel belum menjadi pilihan karena produk ini masih terlalu baru dan belum cukup memasyarakat. Apalagi sebagai produk ritel, penyebaran produk ini yang belum luas menjadi kendala dalam memeroleh maupun menjualnya kembali. Sedangkan produk reksa dana pasar uang masih diragukan oleh para investor karena tingkat risiko yang lebih tinggi daripada deposito. Tanpa adanya jaminan, masih terdapatnya biaya masuk oleh beberapa manajer investasi, adanya jeda waktu dalam pencairan menjadi beberapa nilai negatif yang menjadikan produk ini belum menarik. Bagaimana dengan reksa dana terproteksi? Walaupun produk ini memiliki ciri yang bisa dikatakan hampir sama dengan deposito, namun jangka waktu investasi yang rata-rata masih tiga - enam bulan menjadi kendala. Bandingkan dengan deposito yang bisa digunakan untuk investasi bulanan.

    Jangka menengah Jangka waktu menengah yang diukur dengan kisaran waktu tiga - lima tahun sepertinya akan menjadi sarana investasi untuk produk reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap. Dengan tawaran imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito, dan likuiditas yang tidak terlalu beda jauh dengan deposito, produk ini mulai dilirik investor. Walaupun memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, namun untuk investor yang mengerti profil risikonya dan mengetahui tujuan investasinya, produk ini akan masuk dalam portofolionya. Harus diketahui dengan kecenderungan bunga perbankan yang terus turun, obligasi dan surat utang yang menjadi sebagian besar porsi investasi si manajer investasi di reksa dana pendapatan tetap akan meningkat nilainya.

    Jangka panjang Untuk tujuan jangka panjang dengan acuan tujuan investasi di lebih dari lima tahun, investor tulen seharusnya sudah mulai berhitung. Dengan tingkat investasi di perbankan yang terus cenderung turun, hanya mengandalkan deposito sebagai sarana pencapaian tujuan sepertinya bukan pilihan yang tepat. Sebagai produk yang menjanjikan hasil cukup tinggi diantara produk reksa dana lainnya, produk reksa dana saham dan campuran akan menjadi acuan

  • investor untuk mengejar target investasi. palagi untuk investor yang memiliki tujuan jangka panjang seperti pensiun, pendidikan anak, ibadah dan sebagainya, produk ini akan menjadi sebagian portofolio investasi mereka. Dengan tingkat pengembalian pada 2007 yang besarnya rata-rata bisa lebih dari 25%, untuk investor yang sudah sadar dengan profil risiko mereka, produk ini memberikan janji yang cukup bagus di tahun depan. Dengan makin bertumbuhnya tingkat investasi, kepercayaan investor yang terus meningkat pada Indonesia, turunnya tingkat bunga perbankan yang berarti pula akan menurunkan tingkat bunga pinjaman, maka geliat industri sebagai salah satu faktor penggerak harga saham untuk terus beranjak naik. Dan itu berarti akan naik pula nilai reksa dana saham Anda.

    Kesimpulan Tahun 2008 diperkirakan menjadi tahunnya reksa dana. Dengan makin lengkapnya produk reksa dana, dan makin banyaknya manajer investasi yang memberikan alternatif produk, ditambah dengan kinclong-nya kinerja mereka pada 2007, produk ini diperkirakan menjadi primadona pada tahun depan. Ditambah lagi dengan berkembangnya produk asuransi unit link yang notabene menjadikan reksa dana sebagai sarana investasi produk mereka. Namun sebagai investor, keputusan investasi tetap berada di tangan Anda. Pastikan tujuan, ketahui profil risiko Anda, sesuaikan produk investasi dengan tujuan dan profil risiko adalah suatu keharusan sebelum mengambil keputusan. Kalau perlu hubungi perencana keuangan atau wealth management untuk membentuk portofolio yang tepat.

    Salam,Eko EndartoPerencana Keuangan