kanker serviks pada lansia

8
KANKER SERVIKS PADA LANSIA Pendahuluan Kanker serviks merupakan problema kesehatan global yang melanda negara-negara di dunia.Angka kejadian kasus baru di negara berkembang diperkirakan tiga kali kejadian di negara maju.Menurut WHO mengutip studi yang dilakukan oleh Parkin,et. al, setiap tahun diperkirakan terdapat 460.000 kasus baru diseluruh dunia, dimana sekitar 75 % nya berada di negara berkembang (WHO,1986). Bukti statistik menunjukan bahwa kanker serviks sering menyerang wanita yang berumur antara 20 tahun sampai 30 tahun. Jenis kanker ini paling sering ditemukan diantara penyakit kanker ginekologi lainnya dan menjadi penyebab utama kematian pada wanita. Kanker serviks merupakan masalah kesehatan masyarakat penting yang melanda negara-negara di dunia, yang menduduki peringkat pertama dinegara berkembang diantara kanker yang menyerang wanita (Schiffman,1996). Di Amerika Serikat dan negara maju lainnyadimana program skrining telah berjalan sejak beberpa dekade lalu, angka insiden dan kematian karena kanker serviks berhasil diturunkan. Penurunan tersebut sangat dipengaruhi oleh keberhasilan deteksi dini dan pengobatan kanker serviks pada masa pra invansive.Namun akhir-akhir ini angka kanker invansive

Upload: ferry7765

Post on 28-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kanker Serviks Pada Lansia

KANKER SERVIKS PADA LANSIA

Pendahuluan

Kanker serviks merupakan problema kesehatan global yang melanda negara-

negara di dunia.Angka kejadian kasus baru di negara berkembang diperkirakan tiga kali

kejadian di negara maju.Menurut WHO mengutip studi yang dilakukan oleh Parkin,et.

al, setiap tahun diperkirakan terdapat 460.000 kasus baru diseluruh dunia, dimana

sekitar 75 % nya berada di negara berkembang (WHO,1986).

Bukti statistik menunjukan bahwa kanker serviks sering menyerang wanita yang

berumur antara 20 tahun sampai 30 tahun. Jenis kanker ini paling sering ditemukan

diantara penyakit kanker ginekologi lainnya dan menjadi penyebab utama kematian

pada wanita.

Kanker serviks merupakan masalah kesehatan masyarakat penting yang

melanda negara-negara di dunia, yang menduduki peringkat pertama dinegara

berkembang diantara kanker yang menyerang wanita (Schiffman,1996). Di Amerika

Serikat dan negara maju lainnyadimana program skrining telah berjalan sejak beberpa

dekade lalu, angka insiden dan kematian karena kanker serviks berhasil diturunkan.

Penurunan tersebut sangat dipengaruhi oleh keberhasilan deteksi dini dan pengobatan

kanker serviks pada masa pra invansive.Namun akhir-akhir ini angka kanker invansive

mulai meningkat lagi di beberapa negara, termasuk wanita kulit putih di Amerika

Serikat. Saat ini di AS diperkirakan terdapat sekitar 15.000 kasus kanker serviks

invansive pertahun dan 4600 kematian. Terdapat 55.000, (limapuluh lima ribu)

penderita baru karsinoma insitu.

Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mmpunyai resiko

terhadap Kanker Serviks, salah satu bukti mengenai haltersbut ialah dengan mmriksa

sebab kematian dari 13.000 biarawati, ternyata tidak ada satupun yang meninggal

karena Kanker Serviks.

Page 2: Kanker Serviks Pada Lansia

Epidemiologi

Insidens rate kanker serviks invasive per 100.000 wanita per tahun secara

geografis menunjukan bahwa tertinggi terdapat di negara Columbia dan Cali dimana

risikonya dua kali negara Asia Tengah dan Timur. Sedangkan rate terendah adalah pada

wanita Shanghai, finlandia dan Israel (Schiffman,1996).

Diantara tumor ganas genekologik, kanker serviks uterus masih menduduki

peringkat pertama di Indonesia. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun (1975-1979)

penelitian yang ditemukan di RSUGM/RSUP Sardjito 179 diantara 263 kasus (68,1%).

Soeripto dkk menekukan frekuensi relatif karsinoma serviks di Propinsi D.I.Y 25,7%

dalam kurun 1970-1973 (3 Tahun) dan 20% bdalam kurun 1980-1982 (2 Tahun)

diantara 5 (lima) jenis kanker terbanyak pada wanita sebagai peringkat pertama. Umur

penderita antara 30-60 Tahun, terbanyak antara 45-50 Tahun. Periode laten dari fase

prainvasive untk menjadi invasive memakan waktu sekitar 10 Tahun. Hanya 9% dari

wanita berusia < 35 Tahun menunjukan kanker serviks yang invasive pada saat

didiagnosis, sedangkan 53% dari KIS terdapat pada wanita di bawah usia 35 Tahun.

Mempertimbangkan keterbatasan yang ada, kita spakat secara nasional melacak

(menditeksi dini) setiap wanita sekali saja setelah melewati usia 30 Tahun dan

menyediakan sarana penanganannya, untuk berhenti sampai usia 60 Tahun. Yang

pnting dalam pelacakan ini adalah cakupannya (coverage). Bahkan direncanakan

melatih tenaga sukarelawati (dukun, ibu-ibu PKK di Dasawisma) untuk mengenali

bentuk portio yang mencurigakan untuk dapat di Pap Smear oleh dokter/bidan di

puskesmas/puskesling (puskesmas keliling) sebagaimana disarankan oleh WHO (down-

staging concept). Menurut Martin dan Dajoux, dari 1000 serviks uterus ternyata hanya

48 yang betul-betul normal, 950 mengandung kelainan jinak dan 2 tumor ganas.

Page 3: Kanker Serviks Pada Lansia

Definisi

Co Cerviks adalah kanker yang terjadi cerviks uterus. Ini adalah suatu daerah pada

organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Kanker atau

tumor ganas terdiri dari sel-sel yang tumbuh cepat, tidak mempunyai pembungkus.

Tumbuh tidak teratur dan terkendali, mendesak kesekitarnya dan menyusup ketempat

yang lebih jauh. Kanker Serviks merupakan kanker yang bermula dari serviks uteri

Page 4: Kanker Serviks Pada Lansia

BAB I

PENDAHULUAN

Kanker payudara merupakan masalah yang besar di Indonesia maupun di negara

lain. Di amerika Serikat diperkirakan jumlah kasus baru pada tahun 2003 akan

mencapai 211.300 orang dan 39.800 pasien meningal akibat kanker payudara pada

tahun yang sama. Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai kanker

yang paling sering ditemukan pada perempuan setelah kanker mulut rahim.

Penelitian di Jakarta Breast Center pada April 2001 sampai dengan April 2003

menunjukan bahwa dari 2.834 orang yang memeriksakan benjolan di payudaranya 368

orang (13 %) terdiagnosa kanker payudara.

Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari sel payudara. Selnya

berkembang tanpa kontrol melebihi perkembangan sel normal dan menyebar ke

jaringan organ lain. Tidak semua benjolan di payudara berupa kanker. Kebanyakan

bersifat jinak. Penelitian di Jakarta Breast Center menunjukan dari 2.834 orang yang

memeriksakan benjolan di payudaranya, 2.229 diantaranya (78,6 %) merupakan tumor

jinak (fibrocystic disease of the breast, fibroadenoma mammae, kista, lipoma, mammae

displasia), 368 orang (13%) terdignosa kanker payudara dan sisanya merupakan infeksi

(abses) dan kelainan bawaan payudara (Mammaria aberans).

American Cancer Society (ACS) menyarankan agar para wanita untuk

menjalani tes mammogram secara teratur mulai usia 40 tahunan, setiap satu tahun atau

dua tahun sekali. Apalagi mereka yang sudah menginjak usia 50 tahun atau lebih. ACS

menyatakan, sejak usia 20 tahunan seharusnya wanita sudah dapat memeriksa sendiri

payudaranya, paling tidak setiap bulan. Antara usia 20-30 tahun para harus sudah

memeriksakan ke dokter paling tidak setiap tiga tahun sekali, serta setiap tahun ketika

mencapai usia 40 tahun atau lebih.

Perubahan fibrokistik merupakan gangguan jinak tersering pada payudara.

Insidens gangguan meningkat dengan bertambahnya usia, sekitar 25% wanita pra

menopause, dan hampir 50% dari wanita post menopause mengalami gangguan ini.

Page 5: Kanker Serviks Pada Lansia

Sekitar 15% penduduk usia lanjut menderita Dementia atau pikun .Berdasarkan

sejumlah hasil penelitian diperoleh data bahwa Dimensia seringkali terjadi pada usia

lanjut yang telah berumur kurang lebih 60 tahun.dimensia tersebut dapat dibagi menjadi

dua kategori yaitu Dimensia senilis (> 60 tahun) dan Dimensia Pra senilis (< 60 tahun).

Sekitar 56,8% lansia mengalami dimensia dalam bentuk demensia Alzheimer (4%

dialami lansia yang telah berusia 75 tahun, 16% pada usia 85 tahun, dan 32% pada usia

90 tahun). Sampai saat ini diperkirakan sekitar 30 juta penduduk dunia mengalami

demensia dengan berbagai sebab.(Oelly Mardi Santoso,2002)

Pertambahan jumlah lansia di Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990-2025

tergolong tercepat di dunia (kompas, 25 maret 2002). Jumlah sekarang 16 juta dan akan

menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37% penduduk dan ini merupakan

peringkat keempat dunia dibawah Cina, India dan Amerika Serikat. Sedangkan umur

Harapan hidup berdasarkan sensus BPS 1998 adalah 63 tahun untuk pria dan 67 tahun

untuk perempuan.

Kondisi in tentu saja menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan masalah

demensia. Betapa besar beban yang harus ditanggung oleh negara atau keluarga jika

masalah demensia tidak disikapi secara tepat dan serius, sehubungan dengan dampak

yang ditimbulkannya.

Page 6: Kanker Serviks Pada Lansia