kanker payudara 2
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
1/22
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendidikan
2.1.1. Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan
apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003).
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendeasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan (!amus "esar "ahasa #ndonesia).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk meujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akti$ mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat (%% &'#!N& No. 20 tahun 2003).
2.1.2. Tujuan pendidikan
ujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai*nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua $ungsi yaitumemberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu
yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan (Notoatmodjo, 2003).
2.1.3. Jenis-jenis pendidikan
+. Pendidikan $ormal -aitu pendidikan yang sering disebut
sebagai pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan
yang telah baku, misalnya &', &P, &, dan Perguruan inggi (P).
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
2/22
Universitas Sumatera Utara
2. Pendidikan non$ormal -aitu pendidikan yang lebih di$okuskan
pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat.
3. Pendidikan in$ormal dalah suatu $ase pendidikan yang berada
di samping pendidikan $ormal dan non$ormal.
'apat disimpulkan baha pendidikan $ormal, non$ormal, dan
in$ormal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah*pisahkan karena
keberhasilan pendidikan dalam arti terujudnya keluaran pendidikan yang
berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub*sistem tersebut berperanan (Notoatmodjo, 2003).
2. 2. Pengetahuan
2.2.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba
(Notoatmodjo,
2003).
2.2.2. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan mempunyai / tingkatan, yaitu
a. ahu
ahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat
sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. ahu ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Paham
Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu
menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. plikasi
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
3/22
Universitas Sumatera Utara
plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang
sebenarnya.
d. nalisis
nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek
ke dalam komponen*komponen yang masih dalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya
mengelompokkan dan membedakan.
e. &intesis
&intesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian*bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
$. valuasi
valuasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2. 2.3 akt!" #ang $e%penga"uhi Pengetahuan
enurut Notoatmodjo (2003) dalam 1idianti (200),
pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa $aktor,
yaitu
a. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun
pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas
pengetahuan seseorang. b. ingkat pendidikan
&ecara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih
rendah.
c. !eyakinan
"iasanya keyakinan diperoleh secara turun*temurun, baik
keyakinan yang positi$ maupun keyakinan yang negati$, tanpa adanya
pembuktian terlebih dahulu.
d. asilitas
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
4/22
Universitas Sumatera Utara
asilitas sebagai sumber in$ormasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku,
dan lain*lain.
e. Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan
seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar,
maka dia mampu menyediakan $asilitas yang lebih baik.
$. &osial budaya
!ebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat
mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap
sesuatu.
2.3 Kanke" Pa#uda"a
2.3.1 &%'"i!(!gi Pa#uda"a
Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam
masa embrio, yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang
disebut garis susu (milk line) yang terbentang sepanjang garis aksila sampai ke
regio inguinal. 'ua pertiga kaudal dari garis tersebut akan segera menghilang dan
hanya tinggal bagian dada yang akan berkembang menjadi cikal*bakal payudara
(&jamsuhidajat, 4., dan 'e 5ong, 1., 2006).
2.3.2 Anat!%i Pa#uda"a
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga
dua sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris
media. !elenjar ini dimiliki oleh pria dan anita. Namun, pada masa pubertas,
payudara anita lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah
lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat
penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon*hormon ovarium (&nell, 200/) .
&etiap payudara terdiri dari +7 sampai 20 lobus dari jaringan
kelenjar. 5umlah lobus tidak berhubungan dengan ukur an payudara. &etiap
lobus terbuat
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
5/22
Universitas Sumatera Utara
dari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli atau acini. !elenjar ini bersama*
sama membentuk sejumlah gumpalan, mirip buah anggur yang merambat.
lveoli (alveolus dan acinus singular) menghasilkan susu dan substansi lainnya
selama masa menyusui (&nell, 200/).
enurut udrey et al, (2008), untuk mempermudah menyatakan
letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima region, yaitu
a. !uadran atas bagian medial (inner upper quadrant )
b. !uadran atas bagian lateral (outer upper quadrant )
c. !uadran baah bagian medial (inner lower quadrant )
d. !uadran baah bagian lateral (outer lower quadrant )
e. 4egio puting susu (nipple).
9ambar 2.+ natomi Payudara (&nell, 200/)
2.3.3 Definisi Kanke" Pa#uda"a
!anker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tak normal,
cepat dan tidak terkendali. Peningkatan jumlah sel yang tidak normal ini
umumnya membentuk benjolan yang disebut tumor kanker (jahjadi,200:).
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
6/22
Universitas Sumatera Utara
!anker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. !anker dapat tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan
lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (&jamsuhidajat, 4., dan 'e 5ong,
1.,
2006). umor ini tumbuh progresi$, dan relati$ cepat membesar. Pada
stadium aal tidak terdapat keluhan sama sekali, hanya berupa $ibroadenoma
atau $ibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas, permukaan
tidak rata, dan konsistensi padat dan keras (4amli,+886).
2.3.) &ti!(!gi dan akt!" *esik!
tiologi dan penyakit kanker payudara belum dapat dijelaskan. Namun,
banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa $aktor yang berhubungan
dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara.
aktor*$aktor resiko tersebut adalah
a. 5enis kelamin
"erdasarkan penelitian, anita lebih beresiko menderita kanker payudara
daripada pria. Prevalensi kanker payudara pada pria hanya +; dari seluruh
kanker payudara.
b. aktor usia
4esiko kanker payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia. &etiap
sepuluh tahun, resiko kanker meningkat dua kali lipat. !ejadian puncak
kanker payudara terjadi pada usia 60*70 tahun.
c. 4iayat keluarga
danya riayat kanker payudara dalam keluarga merupakan $aktor resiko
terjadinya kanker payudara.
d. 4iayat adanya tumor jinak payudara
sebelumnya
"eberapa tumor jinak pada payudara dapat bermutasi menjadi
ganas. e. aktor genetik
Pada suatu studi genetik ditemukan baha kanker payudara berhubungan
dengan gen tertentu. "ila terdapat mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, yaitu gen
suseptibilitas kanker payudara, maka probabilitas untuk terjadi kanker
payudara adalah sebesar :0;.
$. aktor hormonal
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
7/22
Universitas Sumatera Utara
!adar hormon estrogen yang tinggi selama masa reprodukti$, terutama
jika tidak diselingi perubahan hormon pada saat kehamilan, dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
g. %sia menarche
"erdasarkan penelitian, menarche dini dapat meningkatkan resiko kanker
payudara. #ni dikarenakan terlalu cepat mendapat paparan dari estrogen.
h. enopause
enopause yang terlambat juga dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
%ntuk setiap tahun usia menopause yang terlambat, akan meningkatkan resiko
kanker payudara 3 ;.
i. %sia pada saat kehamilan pertama
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
8/22
Universitas Sumatera Utara
memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan
kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel
memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. !arsinogen harus
merupakan mutagen yang dapat menimbulkan mutasi gen (&ukardja,2008).
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. &el yang belum meleati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa $aktor untuk terjadinya
keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen) (&arono, 200/).
pabila ditemukan suatu kesalahan, maka basa*basa 'N yang terlibat
akan dipotong dan diperbaiki. Namun, kadang terjadi transkripsi dan tidak
terdeteksi oleh en>im*en>im pengoreksi. Pada keadaan tersebut, akan timbul satu
atau lebih protein regulator yang akan mengenali kesalahan tersebut dan
menghentikan sel di titik tersebut dari proses pembelahan. #ni unuk menentukan
sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ maupun
ke jaringan sekitar. &tadium hanya dikenali pada tumor ganas atau kanker
dan tidak ada pada tumor jinak. %ntuk menentikan suatu stadium, harus
dilakukan pemeriksaan klinis dan didukung dengan pemeriksaan penunjang lain,
yaitu histopatologi atau P, rontgen,%&9, dan bila memungkinkan dengan ?*
&can (&ukardja,2000).
2.3., eja(a K(inis
"eberapa gejala klinis dari kanker payudara
a. "enjolan
danya benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan.
&emakin lama benjolan tersebut semakin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan.
b. Perubahan kulit pada payudara
* !ulit tertarik ( skin dimpling )
* "enjolan yang dapat dilihat (visible lump)
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
9/22
Universitas Sumatera Utara
* 9ambaran kulit jeruk ( peu d’orange)
* ritema
* %lkus.
c. !elainan pada puting
* Puting tertarik (nipple retraction)
* ksema
* ?airan pada puting (nipple discharge) ( &uryaningsih, 2008).
2.3. Stadiu% Kanke" Pa#uda"a
5ika diagnosa kanker payudara telah ditegakkan, maka perlu ditentukan
stadium dari kanker tersebut untuk memberikan pengobatan yang sesuai.
&tadium kanker payudara dinilai berdasarkan sistem N. pada sistem N
merupakan kategori untuk tumor primer, N kategori untuk nodul regional
ataupun yang bermetastase ke kelenjar lim$e regional, dan merupakan
kategori untuk metastase jauh. asing*masing kategori N tersebut di
subkategorikan lagi untuk menggambarkan keadaan masing*masing kategori
tersebut, yaitu
a) %kuran umor ()
&elain menunjukkan ukuran tumor, huru$ @A pada N system ini juga
menunjukka n kondisi tumor primer antara lain diameter dan kondisi kulit
yang menutupi tumor.
Ta'e( 2.1. K(asifikasi Uku"an Tu%!" Be"dasa"kan TN$ S#ste%
T/ Tu%!" p"i%e" tidak 'isa diketahui
T! umor primer tidak teraba
T1
T1a
T1'
T10
T2
T2a
umor ukuran B 2 cm
'iameter tumor B 0,7 cm
'iameter tumor 0,7*+ cm
'iameter tumor +*2 cm
'iameter tumor < 2 cm tapi B 7 cm
idak ditemukan adanya perlekatan ke $asia pektoralis
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
10/22
T2' 'itemukan adanya perlekatan ke $asia pektoralis
T3
T3a
T3'
T)
T)a
T)'
T)0
T)d
'iameter tumor < 7 cm
idak ditemukan adanya perlekatan ke $asia
'itemukan adanya perlekatan ke $asia
umor yang diin$iltrasi ke kulit atau dinding toraks
#n$iltrasi ke dinding toraks
dema (peau dCorange), ulserasi, satelit nodul pada payudara
umor dengan gambaran berupa gabungan dari 6a dan 6b
#n$lamasi karsinoma
&umber 'jamoloeddin, 2007
b) Palpable Lmph !ode (N)
Duru$ @NA menunjukkan penilaian terhadap kemungkinan adanya
metastasis pada !elenjar lim$a regional.
Ta'e( 2.2. K(asifikasi Palpable Lymph Node Be"dasa"kan TN$ S#ste%
N/ N!du( pada ke(enja" (i%fe "egi!na( tidak dapat dipe"ki"akan
N! idak ada metastase ke kelenjar lim$e regional
N1 da metastase nodul ke kelenjar lim$e dan belum terjadi perlekatan
N2
N2a
N2'
N3
N3a
da metastase nodul ke kelenjar lim$e aksila dan sudah terjadi
perlekatan satu sama lain atau ke jaringan disekitarnya
da metastase nodul ke kelenjar lim$e aksila dan sudah terjadi perlekatan antara satu nodul dengan nodul lainnya
da metastase nodul ke kelenjar lim$e aksila dan sudah terjadi
perlekatan nodul ke jaringan disekitarnya
da metastase ke kelenjar lim$e in$ra dan supraklavikular dengan atau
tanpa disertai metastase ke kelenjar lim$e aksila ataupun mammar
internal
etastase ke kelenjar lim$e
in$raklavikular
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
11/22
N3'
N30
etastase ke kelejar lim$e aksila dan mammar internal
etastase ke kelenjar lim$e supraklavikular
&umber 'jamoloeddin, 2007
c) etastase ()
Duru$ @A menunjukkan metastase (penyebaran) kanker ke organ yang
jauh atau ke lmph node yang tidak langsung berhubungan dengan kanker.
Ta'e( 2.3. K(asifikasi $etastase Be"dasa"kan TN$ S#ste%
$/ jauh %etastase tidak dapat dipe"ki"akan
$! idak ada metastase jauh
$1 da metastase jauh disertai in$iltrasi pada kulit disekitar
payudara. &umber 'jamoloeddin, 2007
Ta'e( 2.) Stadiu% kanke" pa#uda"a 'e"dasa"kan TN$
Stadiu% Uku"an Tu%!" N!du( $etastase
ke Ke(enja"a"
$etastase Jauh
i%fe
is NE E
I + NE E
IIA + N+ E
2 NE E
IIB 2 N+ E
3 N0 E
IIIA +,2 N2 E
3 N+ E
IIIB 6 N3 E
I4 (+, 2, 3, atau 6) N (+,2 atau 3) +
&umber ( %#??, 2002)
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
12/22
2.3.5 Diagn!sis
'iagnosis dari kanker payudara dapat ditegakkan dari hasil
anamnesa, pemeriksaan $isik, dan pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
a. namnesa
Pada anamnesa ditanyakan keluhan di payudara atau daerah aksila dan
riayat penyakitnya. !eluhan dapat berupa adanya benjolan, rasa nyeri,
nipple discharge, nipple retraction, krusta pada areola, kelainan kulit
berupa skin dimpling , peau d’orange, ulserasi, dan perubahan arna kulit.
&elain itu juga ditanyakan apakah terdapat penyebaran pada regio
kelenjar lim$e, seperti timbulnya benjolan di aksila, dan adanya benjolan
di leher ataupun tempat lain. danya gejala metastase juga
ditanyakan, seperti sesak napas atau batuk yang tidak sembuh meskipun
sudah diobati, dan nyeri pada tulang belakang, serta rasa penuh di ulu
hati (sebah). 4iayat penyakit yang pernah diderita pasien, serta obat*
obat yang digunakan dan jenis pengobatan yang didapat, serta $aktor
resiko kanker payudara pada pasien juga ditanyakan dalam anamnesa
(9leadle, 200).
b. Pemeriksaan isik
Pemeriksaan ini terdiri atas inspeksi dan palpasi. Pada inspeksi
dilakukan pengamatan ukuran dan bentuk kedua payudara pasien, serta
kelainan pada kulit, antara lain benjolan, perubahan arna kulit
(eritema), tarikan pada kulit ( skin dimpling ), luka=ulkus, gambaran kulit
jeruk ( peau de orange), nodul satelit, kelainan pada areola dan puting,
seperti puting susu tertarik (nipple retraction), eksema dan keluar cairan
dari puting. da atau tidaknya benjolan pada aksila atau tanda*
tanda radang serta benjolan in$ra dan supra klavikula juga diperhatikan
(9leadle,
200).
Pada palpasi dilakukan perabaan dengan menggunakan kedua tangan bagian polar distal jari 2, 3, dan 6, dimana penderita dalam posisi
berbaring dengan pundak diganjal bantal kecil dan lengan di atas
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
13/22
kepala.
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
14/22
Palpasi harus mencakup 7 regio, terutama daerah lateral atas dan
subareola, karena merupakan tempat lesi tersering. ?ara melakukan
palpasi ada 3 cara, yaitu sirkular, radier dan dilakukan dari pinggir
payudara menuju ke areola dan meraba seluruh bagian payudara bertahap.
Dal yang harus diamati bila didapati benjolan adalah lokasi benjolan (7
regio payudara, aksila, in$ra dan supra klavikula), konsistensi (keras,
kenyal, lunak=$luktuasi), permukaan (licin rata, berbenjol*benjol),
mobilitas (dapat digerakkan, ter$iksir jaringan sekitarnya), batas
(tegas atau tidak tegas), nyeri (ada atau tidak ada), ukuran (9leadle, 200).
Pada saat palpasi daerah subareola amati apakah ada keluar sekret dari
puting payudara dan perhatikan arna, bau, serta kekentalan sekret
tersebut. &ekret yang keluar dari puting payudara dapat berupa air susu,
cairan jernih,bercampur darah, dan pus. Palpasi kelenjar aksila dilakukan
untuk mengetahui apakah pada saat yang bersamaan dengan benjolan
pada payudara didapati juga benjolan pada kelenjar getah bening aksila
yang merupakan tempat penyebaran lim$ogen kanker payudara. "egitu
juga dengan palpasi pada in$ra dan supra klavikula (9leadle, 200).
c. Pemeriksaan ambahan
* amogra$i payudara
* ? pada payudara
* %ltrasonogra$i (%&9)
* 4# payudara
* &krining tulang
d. Pemeriksaan biopsi jarum halus
Pada pemeriksaan ini dilakukan sitologi pada lesi atau luka yang
secara klinis dan radiologik dicurigai merupakan suatu keganasan
('avey,
200/).
e. Pemeriksaan Faboratorium dan
Distopatologik
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa pemeriksaan
darah rutin dan kimia darah yang sesuai dengan perkiraan metastase
('avey,
200/).
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
15/22
5ika pada pemeriksaan*pemeriksaan tersebut di atas dijumpai adanya
kelainan, baik berupa benjolan atau gambaran radiologi yang abnormal,
maka perlu dilakukan biopsi untuk mendapatkan contoh jaringan
yang akan diperiksa di baah mikroskop dan dipastikan ada atau tidaknya
sel kanker.
2.3.6 Penata(akasanaan
ujuan utama pengobatan kanker payudara pada tahap aal adalah untuk
mengangkat tumor dan membersihkan jaringan sekitar tumor. umor primer
biasanya dihilangkan dengan pembedahan, yaitu lumpectom dimana tumor
tersebut diangkat, atau dengan pembedahan mastectom, dimana
sebagian payudara yang mengandung sel kanker diangkat, atau seluruh payudara
diangkat. &elain terapi pembedahan juga ada radioterapi adjuvan, dimana ini
ber$ungsi untuk mengurangi resiko rekurensi tumor lokal setelah
operasi. &elain pembedahan dan radioterapi, juga dilakukan kemoterapi dan
terapi hormon ('avey, 200/).
2.3.1 P"!gn!sis
!eberlangsungan hidup pasien kanker payudara dipengaruhi oleh banyak
hal, seperti karakteristik tumor, status kesehatan, $aktor genetik, level stres,
imunitas, keinginan untuk hidup, dan lain*lain.
Prognosis dari kanker payudara tergantung pada stadium dari kanker
payudara tersebut. "erdasarkan "ive#ear survival rates yang berhubungan
dengan stadium kanker, 88*+00; untuk stadium 0, 87*+00; untuk stadium #,
:/; untuk stadium ##, 7; untuk stadium ###, dan 20; untuk stadium #G
(&art et al .,
20+0).
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
16/22
2.) SADA*I Se'agai Sa(ah Satu 7a"a Deteksi Dini Kanke" Pa#uda"a
2.).1 Deteksi Dini
enurut &ukardja (2000), deteksi dini kanker adalah suatu usaha untuk
menemukan adanya kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih
lokal, dan belum menimbulkan kerusakan yang berarti sehingga masih dapat
disembuhkan. 'eteksi dini biasanya dilakukan pada orang*orang yang
@kelihatannya sehatA, asimpomatik, atau pada orang yang beresiko
tinggi menderita kanker.
2.).2 Pe%e"iksaan Pa#uda"a Sendi"i
Pemeriksaan payudara sendiri (&'4#) adalah salah satu cara
untuk mendeteksi dini kanker payudara. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan
oleh anita yang beresiko tinggi, tetapi sebaiknya dilakukan oleh seluruh
anita karena sekitar 7; kasus kanker payudara ditemukan pada anita yang
tidak dianggap beresiko tinggi (#hea, 2003).
1anita usia 20 tahun ke atas sebaiknya melakukan &'4#
sebulan sekali, yaitu *+0 hari setelah menstruasi. Pada saat itu, pengaruh
hormon ovarium telah hilang sehingga konsistensi payudara t idak lagi keras
seperti menjelang menstruasi. %ntuk anita yang telah menopause, &'4#
sebaiknya dilakukan setiap tanggal + setiap bulan agar lebih mudah diingat.
American Cancer $ociet menganjurkan perempuan menjalani pemeriksaan klinis
payudara sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, setiap tiga tahun
sekali untuk perempuan berusia 20*38 tahun dan setiap tahun untuk
perempuan di atas 60 tahun (#hea,
2003).
2.).3 $anfaat Pe"iksa pa#uda"a Sendi"i 8SADA*I9
an$aat periksa payudara sendiri (&'4#) adalah untuk mendeteksi
sedini mungkin adanya kelainan pada payudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat diketahui secara dini oleh para anita usia subur. &etiap
anita
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
17/22
mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda, bila anita memeriksa
payudara sendri secara teratur, setiap bulan setelah haid, anita dapat merasakan
bagaimana payudara anita yang normal. "ila ada perubahan tentu anita dapat
mengetahuinya dengan mudah.
2.).) 7a"a $e(akukan Pe%e"iksaan Pa#uda"a Sendi"i
8SADA*I9
+. elihat perubahan payudara di hadapan cermin
a. Fihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau
tidak)
9ambar 2.2 &'4# dengan elihat Payudara (#hea, 200/)
b. elihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu,
serta kulit payudara di depan kaca. &ambil berdiri tegak depan cermin,
posisi kedua lengan lurus ke baah disamping badan.
c. Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. 'engan maksud
untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau "ascia
dibaahnya.
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
18/22
9ambar 2.3 &'4# dengan engangkat !edua angan (#hea, 200/)
d. "erdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
iringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan
pada payudara.
9ambar 2.6 &'4# dengan angan di &ing (#hea, 200/)
9ambar 2.7 &'4# dengan "erkacak Pinggang (#hea, 200/)
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
19/22
e. enegangkan otot*otot bagian dada dengan berkacak pinggang atau tangan
menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah a%illa.
2. emeriksa Perubahan "entuk Payudara 'engan Posisi "erbaring
9ambar 2./ &'4# dengan Posisi "erbaring (#hea, 200/)
a. 'imulai dari payudara kanan.
b. "aring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut dengan
meletakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di baah
bahu sebelah kanan untuk menaikkan bagian yang akan diperiksa.
c. !emudian letakkan tangan kanan di baah kepala.
d. 9unakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan.
e. 9unakan telapak jari*jari untuk memeriksa sembarang benjolan
atau penebalan.
3. Periksa payudara dengan menggunakan &ertical $trip dan Pemutaran
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
20/22
9ambar 2. &'4# dengan &ertical $trip (#hea, 200/)
a. emeriksa seluruh bagian payudara secara vertical , dari tulang selangka di
bagian atas ke batas baah payudara, dan garis tengah antara kedua
payudara ke garis tengah bagian ketiak.
b. 9unakan tangan kiri untuk mengaali pijatan pada ketiak. !emudian putar
dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.
c. 9erakkan tangan dengan perlahan*lahan ke batas baah payudara dengan
putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. 'i bagian batas
baah payudara, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atasmenuju tulang selangka dengan memutar dan menekan payudara.
d. "ergeraklah ke atas dan ke baah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh
bagian yang ditunjuk.
9ambar 2.: &'4# secara Pemutaran (#hea, 200/)
6. emeriksa payudara dengan secara Pemutaran
a. "eraal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar.
b. "ergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar
biasa.
c. "uatlah sekurang*kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara.
d. Fakukan sebanyak 2 kali. &ekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan
tekanan kuat. 5angan lupa periksa bagian baah areola mammae.
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
21/22
7. Pemeriksaan ?airan 'i Puting Payudara
9ambar 2.8 &'4# dengan emeriksa Puting &usu (#hea, 200/)
a. enggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk melihat
adanya cairan abnormal dari puting payudara.
/. emeriksa !etiak
9ambar 2.+0 &'4# dengan emeriksa !etiak (#hea, 200/)
b. Fetakkan tangan kanan ke samping dan merasakan ketiak dengan
teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
5ika pada tahap*tahap pemeriksaan tersebut ditemukan adanya kelainan
pada payudara dan daerah aksila (ketiak) berupa benjolan, nyeri, kemerahan,
ulkus,
-
8/17/2019 KANKER PAYUDARA 2
22/22
perubahan pada puting, dan perubahan pada kulit payudara, maka sebaiknya
segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih
akurat. 'engan begitu diharapkan diagnosa pasti dapat segera diketahui dan
dapat segera dilakukan langkah yang tepat untuk pengobatan serta diharapkan
prognosisnya akan lebih baik.