kandungan ai dalam air sungai

8
252 - ISSN 0216-3128 Purwanto A., dkk EV ALUASI KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI CODE DIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Purwanto,A., Samin BK., Supriyanto,c. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN ABSTRAK EVALUASI KANDUNGAN Al DALAM AIR SUNGAI CODE D.I. YOGYAKARTA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Telah di/akukan evaluasi kandungan aluminium dalam air sungai Code dengan metode spektrofotometri ultra lembayung-tampak (UV-Vis). Prinsip met ode ini adalah ion aluminium direaksikan dengan eriokrom sianin R dalam larutan bufer asetat pH 6,0 terbentuk kompleks berwarna merah. Serapan maksimum kompleks AI-eriokrom sianin pada panjang gelombang (A) 536 nm. Agar diperoleh hasi/ pengujian yang valid di/akukan validasi alat dan metode dengan menentukan presisi, akurasi dan batas deteksi. Optimasi metode diperoleh bahwa waktu kestabi/an kompleks 5 -20 menit. volume pengompleks 2,0 mL. Kurva standard linier pada kisaran konsentrasi 50-250 p.p.b. Alat dan metode mempunyai presisi dan akurasi yang baik, dengan ni/ai akurasi 99,4 %; presisi 1,9; dan batas deteksi II ppb. Cuplikan air diambi/ pada musim penghujan dan musim kemarau di II titik IOkasi dari sumber mata air G. Turgo, hingga selatan kota YORYakarta. Kandungan aluminium dalam air sungai Code pada nll/sim penghujan tertinggi di titik 10kasi jembatan Tungkak adalah 209,0 .:t 2.2 p.p.b. pada musim kemarall tertinggi di titik lokasijembatan Karang Kajen adalah 8,6 .:t 0, I p.p.b. Kata kunci: aluminium, Sungai Code, Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT DETERMINATION OF ALUMINUM FROM CODE RIVER WATER AT YOGYAKARTA BY UV-VIS SPECTROPHOTOMETRY METHOD. The evaluation of aluminum in Code river water by ultra violet- visible spectrophotometry method has been carried out. Principle of this method is that aluminum ion reacts with eriochrome cyanine R in buffer acetate solution at pH 6.0, to form the red-violet colour. Complex of Al ion with eriochrome cyanine gives maximum absorbance at wave length (A) 536 nm. To obtain the valid test result, the instrumentation and analysis method validation covering the determination of precision, accuration and limit of detection should be done. The optimation of analysis were: time of stability complex, volume of complexing agent. It was found that time of stability complex is 5-20 minutes. optimum volume of 0,01 % eriochrome cyanine R is 2.0 mL. The standard curve is linier at the range concentration 10 - 250 p.p.b. Instrument and method of analysis have good precision and good accuracy with the number of accuracy is 99.4 %, precision is 1.9, and limit of detection is II p.p.b. It was found that the highest aluminum content in Code river water at rainy season is in Tungkak of209.0.:t 0.2 pp.b .. and of dry season is in Karang Kajen of 8.6.:t 0.1 pp. b. Keyword: aluminum, Code river, lJV-Vis spectrophotometry PENDAHULUAN Sungai Code yang mengalir melalui kota Yogyakarta melewati ban yak perkampungan, setiap kampung mempunyai perlakuan yang berbeda-beda terhadap sungai Code. Air sungai Code dan sungai-sungai lain di Yogyakarta, tidak lagi jemih, banyak limbah yang di buang ke sungai Code. Kepedulian warga setempat dalam menjaga kebersihan sungai juga belum tampak. Selain sumber pencemar dari limbah rumah tangga, diperkirakan adanya pencemaran dari limbah keraj inan kulit, batik, pabrik karoseri mobil dan dari rumah sakit. Peningkatan jumlah limbah yang dibuang ke sungai berpengaruh terhadap kualitas air sungai tersebut. Air merupakan kebutuhan utama bagi makluk hidup. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, sanitasi dan untuk keperluan kota. Air menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian yang seksama. Akhir-akhir ini sulit untuk mendapatkan air bersih, terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya. Menurut SK Menteri Kesehatan RI No. 418/MENKES/PER/IX/1990 syarat mutu air minum antara lain kandungan maksimum(I): AI: Prosiding PPI - PDiPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juil 2006

Upload: gusta

Post on 15-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

EVALUASI KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI CODEDIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

TRANSCRIPT

Page 1: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

252- ISSN 0216-3128 Purwanto A., dkk

EV ALUASI KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI CODEDIY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Purwanto,A., Samin BK., Supriyanto,c.Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

ABSTRAK

EVALUASI KANDUNGAN Al DALAM AIR SUNGAI CODE D.I. YOGYAKARTA DENGAN METODE

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS. Telah di/akukan evaluasi kandungan aluminium dalam air sungai Code

dengan metode spektrofotometri ultra lembayung-tampak (UV-Vis). Prinsip met ode ini adalah ionaluminium direaksikan dengan eriokrom sianin R dalam larutan bufer asetat pH 6,0 terbentuk kompleks

berwarna merah. Serapan maksimum kompleks AI-eriokrom sianin pada panjang gelombang (A) 536 nm.Agar diperoleh hasi/ pengujian yang valid di/akukan validasi alat dan metode dengan menentukan presisi,akurasi dan batas deteksi. Optimasi metode diperoleh bahwa waktu kestabi/an kompleks 5 -20 menit.

volume pengompleks 2,0 mL. Kurva standard linier pada kisaran konsentrasi 50-250 p.p.b. Alat dan metodemempunyai presisi dan akurasi yang baik, dengan ni/ai akurasi 99,4 %; presisi 1,9; dan batas deteksi IIppb. Cuplikan air diambi/ pada musim penghujan dan musim kemarau di II titik IOkasi dari sumber mataair G. Turgo, hingga selatan kota YORYakarta. Kandungan aluminium dalam air sungai Code pada nll/simpenghujan tertinggi di titik 10kasi jembatan Tungkak adalah 209,0 .:t 2.2 p.p.b. pada musim kemaralltertinggi di titik lokasijembatan Karang Kajen adalah 8,6 .:t 0, I p.p.b.Kata kunci: aluminium, Sungai Code, Spektrofotometri UV-Vis.

ABSTRACT

DETERMINATION OF ALUMINUM FROM CODE RIVER WATER AT YOGYAKARTA BY UV-VISSPECTROPHOTOMETRY METHOD. The evaluation of aluminum in Code river water by ultra violet­

visible spectrophotometry method has been carried out. Principle of this method is that aluminum ion reactswith eriochrome cyanine R in buffer acetate solution at pH 6.0, to form the red-violet colour. Complex of Al

ion with eriochrome cyanine gives maximum absorbance at wave length (A) 536 nm. To obtain the valid testresult, the instrumentation and analysis method validation covering the determination of precision,

accuration and limit of detection should be done. The optimation of analysis were: time of stability

complex, volume of complexing agent. It was found that time of stability complex is 5-20 minutes. optimumvolume of 0,01 % eriochrome cyanine R is 2.0 mL. The standard curve is linier at the range concentration

10 - 250 p.p.b. Instrument and method of analysis have good precision and good accuracy with the numberof accuracy is 99.4 %, precision is 1.9, and limit of detection is II p.p.b. It was found that the highestaluminum content in Code river water at rainy season is in Tungkak of209.0.:t 0.2 pp.b .. and of dry season

is in Karang Kajen of 8.6.:t 0.1 pp. b.

Keyword: aluminum, Code river, lJV-Vis spectrophotometry

PENDAHULUAN

Sungai Code yang mengalir melalui kotaYogyakarta melewati ban yak perkampungan,setiap kampung mempunyai perlakuan yang

berbeda-beda terhadap sungai Code. Air sungaiCode dan sungai-sungai lain di Yogyakarta, tidaklagi jemih, banyak limbah yang di buang ke sungaiCode. Kepedulian warga setempat dalam menjagakebersihan sungai juga belum tampak. Selainsumber pencemar dari limbah rumah tangga,diperkirakan adanya pencemaran dari limbahkeraj inan kulit, batik, pabrik karoseri mobil dandari rumah sakit. Peningkatan jumlah limbah yang

dibuang ke sungai berpengaruh terhadap kualitasair sungai tersebut.

Air merupakan kebutuhan utama bagimakluk hidup. Air yang relatif bersih sangatdidambakan oleh manusia, baik untuk keperluanhidup sehari-hari, untuk keperluan industri, sanitasidan untuk keperluan kota. Air menjadi masalahyang perlu mendapatkan perhatian yang seksama.Akhir-akhir ini sulit untuk mendapatkan air bersih,terutama di kota-kota besar yang padatpenduduknya. Menurut SK Menteri Kesehatan RINo. 418/MENKES/PER/IX/1990 syarat mutu airminum antara lain kandungan maksimum(I): AI:

Prosiding PPI - PDiPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juil 2006

Page 2: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

Purwanto A., dkk.- ISSN 0216 - 3128 253

0,2 mglL; Mn: 0, I mglL, Cr (VI) : 0,05 mglL, Cu: ],0 mglL, Zat organik (KMn04) = 10 mglL.

Metode analisis unsur ke]umit (traceelement) secara spektrofotometri ultra violet­tampak (UV-Vis) merupakan metode analisis yangberdasarkan pada pembentukan warna yang kuatantara unsur analit dengan pereaksi yangdigunakan. Dengan menggunakan pereaksi warn amenjadi lebih peka sehingga batas deteksinyamenjadi rendah. Prinsip penentuan yaituberdasarkan terbentuknya kompleks berwarnamerah hingga merah muda dari reaksi kompleksantara ion aluminium dengan eriokrom sianin Rdalam media larutan bufer asetat antara pH 3,8hingga 6,5 yang mempunyai serapan maksimumpada panjang gelombang 535 nm(2).

Tujuan percobaan ini adalah mengevaluasikadar aluminium dalam air sungai CodeYogyakarta dengan metode spektrofotometri UV­Vis. Diperkirakan kandungan ]ogam terlarut da]amaliran sungai merupakan unsur ke]umit (traceelement) maka penentuan kandungan aluminiumdiperlukan pemilihan metode analisis yang pekadan mampu mendeteksi kurang dari I ppm. Untukmenaikkan kepekaan pengukuran, dengan dibuatsenyawa kompleks menggunakan pereaksi warn a(dye agent) eriokrom sianin R.

Agar diperoleh data pengujian yang validpada kondisi optimum dilakukan validasi alat danmetode analisis dengan menentukan harga presisi,akurasi dan batas deteksi. Dalam laboratorium

pengujian yang mengadopsi peraturan dari SNI-19­17025-2000 data hasil uji dikatakan valid apabiladata uji tersebut mempunyai presisi dan akurasiyang baik (3). Kesalahan da]am analisis kimia akanberakibat fatal, karena kesa]ahan analisis kimia

akan menimbulkan kesalahan dalam pembahasan,perhitungan, penentuan diagnose, kesa]ahanpengambilan keputusan. Laboratorium harusmemvalidasi metode tidak baku, metode yangdikembangkan, metode baku yang digunakan diluar lingkup yang dimaksudkan.(3)

TAT A KERJA

Bahan

Larutan standar AI konsentrasi 1000 ppmbuatan Merck, standar A] 10 ppm, eriokrom sianinR (C23HIsNa309S), natrium asetat, asam asetat, asamsulfat, asam fluorida, asam askorbat buatan Merck,Standard reference materials (SRM) Soil-7 buatanIAEA, akuatrides buatan laboratorium P3TM

BATAN, dan cuplikan air sungai Code Yogyakarta.

Peralatan

Seperangkat a]at spektrometer UV-Vis, pHmeter "WTW", neraca analitik digital "Mettler",kompor listrik, motor pengaduk magnit, mikro pipetukuran 10 - ]00 ~L, dan 50-250 ~L, beker teflonukuran 50 mL, pera]atan gelas dan alatlaboratorium ]ainnya (Iabu, beker, dan pipet).Peralatan sampling air dan sedimen antara lain :GPS, pH meter, Jerigen plastik bertutup, emberplastik, gelas beker, botol semprot, akuades,gayung berskala, rol meter (meteran), pipet ukurdan propipet,.

Cara kerja

Penentuan waktu kestabilan kompleks

Disiapkan 2 buah labu takar 10 mL, untuklarutan blangko dan larutan uji. Keda]am labutakar untuk larutan uji dimasukkan 200 ~L larutanstandard AI 10 p.p.m., sehingga konsentrasi AI 200p.p.b. Ditambahkan berturut-turut : 2,0 mL buferasetat pH 6,0; 0,2 mL asam askorbat 0, I %, 0,2mL H2S04 0,02 N, khusus larutan blangkoditambah 0,2 mL larutan EDTA 0,01 M. Masing­masing larutan ditambah 2 mL pereaksi eriokromsianin 0,01 %, dan volume ditepatkan denganakuatrides sampai tanda tera, saat penambahan stopwatch dihidupkan. Diukur serapannya pada A 536nm untuk setiap selang waktu: 2, 4, 6, 8 hingga35 menit. Dibuat grafik an tara serapan terhadapwaktu, ditentukan waktu kestabilannya.

Optimasi volume pengompleksDisiapkan 10 buah labu takar ]0 mL, 5 buah

untuk larutan blangko dan 5 buah untuk larutan uji,masing-masing diisi dengan 100 ilL AI(IIl) 10p.p.m. Ditambahkan berturut-turut: 2,0 mL buferasetat pH 6,0; 0,2 mL asam askorbat 0, I %, 0,2mL H2S04 0,02 N, khusus untuk ]arutan blangkoditambah 0,2 mL EDT A 0,0 I M, Kemudianditambahkan larutan pengompleks eriokrom sianin0,0 I %, dengan variasi volume : 0,5; ],0; 1,5;2,0 dan 2,5 mL, ditambah akuatrides sampaitanda tera dan reaksi ditunggu 5 hingga 10 men it.Diukur serapannya pada A 536 nm, untuk setiapvolume pengompleks yang berbeda. Dibuat grafikantara volume eriokrom sianin terhadap serapan,ditentukan volume optimum pengompleks.

Pembuatan kurva standard

Disiapkan 6 buah labu takar ]0 mL, masing­masing diisi dengan larutan standard AI(" I) 10p.p.m. dengan variasi volume : 0 (b]anko), 50,

100, 150, 200, 250 dan 300 ilL sehinggakonsentrasi AI da]am larutan: 0; 50; 100; ]50 ;200 ; 250 dan 300 p.p.b. Ditambahkan berturut­turut 2,0 mL bufer asetat pH 6,0; 0,2 mL asam

Prosiding PPI - PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006

Page 3: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

254 ISSN 0216-3128 Purwanl0 A., flkk

n.2~() •...•..

0.365 • ,

Scrapano.:Wo r---:

..(J.lOn

3011 350 4()() 450 500 550 wn (.50 7011 no ~HU

Panjang gelombang ( nm )

'n-e'. it 'e'•.i ..•-•.i i -•.i •'•.•it

··· .... i-

c'"@" 0.350<I)

en 0.345

0.360

0.355

0.000

0.1.50

n,I()(j

n.2oo

n.nsu

..0.050

0340 t1- ----------------. --.. -j0.335 ••••••••••••••••••2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30

----+ Waktu (menit)

Penentuan waktu kestabilan kompleksdengan tujuan untuk mengetahui berapa lamakompleks itu terbentuk dan berapa lama waktukestabilannya. Waktu kestabilan ini berpengaruhterhadap kedapat-ulangan (reproducible), bilawaktu kestabilannya lama maka kedapat­ulangannya makin baik. Dari Gambar 2 terlihatbahwa kompleks antara aluminium denganeriokrom sianin dengan volume pengompJeks 2,0mL, diperoleh waktu kestabilan dari menit ke 4hingga 30 menit. Keasaman (pH) larlltanbcrpcngaruh terhadap waktu kcstabilan kompleks,daJam larutan asam misalnya pada pH 3,8 diperolehhasil dengan kedapat-lIlangan yang kurang baik

Gambar 2. Serapan Al 200 p.p.b. diamat; pada A

536 nm denga" waktu 2-30 me"it.

Waktu kestabilan kompleks AI-eriokrom sianin

Pengamatan waktu kestabilan kompleksdilakukan terhadap AI 200 p.p.b. dalam buferasetat pH 6,0 ; volume pengompleks eriokromsian in 0,0 I% adalah 2,0 mL. Serapan kompleksdicatat pada panjang gelombang ('A) 534 nm untuksetiap selang waktu tertentu. Waktu pengamatanserapan dari men it kedua sampai 30 men it dari saatdireaksikan. Kurva antara waktu reaksi (men it)terhadap serapan disajikan pada Gambar 2 berikut :

Gambar J. Spektra larutan Al 100 ppb da/ambufer asetat pH 6,0

tidak ada perbedaan atau pergeseran I.iantara

literatur dengan percobaan. Sehingga dalampercobaan selanjutnya dilakukan pembacaanserapan pad a panjang gelombang ('A) 536 nm.

askorbat 0, I %, 0,2 mL H2S04 0,02 N, khusus

untuk larutan blangko ditambah 0,2 mL larutanEDT A 0,0 I M. Masing-masing larutan ditambah2,0 mL eriokrom sianin 0,01 %, dan volumeditepatkan dengan akuatrides sampai tanda tera,dan reaksi ditunggu 5 hingga 10 menit. Diukur

serapannya pada 'A 534 nm, dan larutan blangkosebagai pembanding. Dibuat kurva standard antarakonsentrasi terhadap serapan, dihitung persamaanregresi linier hubungan antara konsentrasi denganserapan.

Sampling air sungaiPengambilan cuplikan (sampling) air dan

sedimen dilakukan di sebelas titik lokasi mulai dari

sumber mata air yaitu di Gunung Turgo, ke selatanmemasuki kota Yogyakarta, hingga selatan kotaYogyakarta yaitu di daerah Wonokromo. Pad asetiap lokasi pengambilan cuplikan diukur letaklokasi (derajad Bujur Timur dan Lintang Selatan)menggunakan GPS V, suhu dan pH. Air sungaidiambil di 2 tepi dan di tengah masing-masing ± 4liter, sedimen diambil ± 1 kg. Cuplikan air setelahdiukur pH nya, ditambahkan pengawet HN03 pekatI mL tiap liter contoh.

Penentuan Al dalam cuplikanDari II lokasi sampling cuplikan air sungai

diambil 2 liter dimasukkan ke dalam gelas beker,dipanaskan pada suhu ± 90°C, dipekatkan hinggavolume 50 mL (pemekatan 40 kali). Disiapkansejumlah labu takar 10 mL, masing-masing diisidengan sejumlah volume tertentu cuplikan hasilpemekatan. Ditambah 2,0 mL bufer asetat pH 6,0 ;2,0 mL asam askorbat 0, I %, dan 0,2 mL larutanH2S04 0,02 N. Kemudian ditambahkan 2,0 mLpereaksi eriokrom sianin 0,01 %, ditambahakuatrides sampai tanda batas dan reaksi ditunggu 5-] 0 menit. Larutan blanko dibuat denganpenambahan 0,2 mL larutan EDT A 0,0 I M.Diukur serapannya pada 'A 536 nm dan larutanblangko sebagai pembanding. Dihitung konsentrasialuminium dalam cuplikan menggunakanpersamaan regresi linier dari kurva standard.

Panjang gelombang ('A) kompleks Al-eriokromsian in

Serapan kompleks ion aluminium denganeriokrom sianin dalam larutan bufer asetat pH 6,0di scan dari panjang gelombang ('A) 190 nm hingga800 nm. Dari spektra serapan terhadap panjanggelombang diperolch bahwa scrapan maksimumterjadi pada panjang gelombang 536 nm. Daripengamatan panjang gelombang diperoleh bahwa

HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding PPI - PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006

Page 4: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

Punvallto A., dkk. ISSN 0216 - 3128 255

O.JOO ~ .

0.200

0.250

0.150

Serapan[AI ]*, ppb

-Blanko

(Xi-X )2

(Y)(Xd

I0,024549,82934,0628

2

0,0306412,569522,6174

3

0,012414,380511,7868

4

0,023189,21841,9732

5

0,012084,232312,8266

6

0,016426,18182,6631

7

0,021108,28410,2213

n =7

-L = 56.1512X = 32,1157

Penentuan batas deteksi alat dilakukan

dengan rilengukur serapan 7 buah lamtan blankopada A. 534 nm, dihitung konsentrasi AI denganmenggunakan persamaan regresi dari kurva standar.Oihitung standar deviasi dari tujuh pengukuran,batas deteksi alat ( Instrument Detection Limit,IDL) adalah tiga kali standar deviasi(8).

Penentuan batas deteksi metode (MOL)dilakukan dengan mengukur serapan 7 buah larutanAI spike pada A. 534 nm, dihitung konsentrasi AI.,dihitung standar deviasi. Batas deteksi metode(Methods Detection Limit, MOL) adalah 3,14 kalistandar deviasi. Serapan lam tan blankoditunjukkan pad a tabel I, dan serapan lamtan AIspike ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel t.Serapan blanko, untuk menghitung IDLdan standar deviasi

Penentuan batas deteksi

Reference Material Soil-7 adalah : 46,733 ± 1,917mg/g, sedangkan kadar AI dalam sertifikat adalah47 mg/g, atau dalam kisaran konsentrasi 44 - 51mg/g(7) Jadi hasil analisis masuk kisarankonsentrasi yang tertera dalam sertifikat. Metodedengan nilai bias, presisi, persen RSO, dan perseno lebih kecil serta nilai akurasi (persen recovery)dekat dengan 100% dikatakan lebih efektif, Bias,presisi, persen RSO, dan persen 0 menunjukkanbesamya deviasi hasil validasi dengan nilaisesungguhnya. Hasil validasi dengan Soil-7diperoleh akurasi (persen recovery) 99,4 %, danpresisi 1,94.

3.02.52.01.51.0

Vol. Eriokrom sianin (mL)

0.50.050

0.0

0.J50 Serapan

0.100 ~ .

Gambar 3. Variasi volume pengompleks eriokromsianin 0,01 %

Reaksi kompleks antara AI+J denganeriokrom sianin R terbentuk antara satu mol ion

AI+J dengan tiga mol ligand, dengan persamaanreaksi sebagai berikut(4) :

Al J++ 3C2JHIsNaJ09S -+ [AI(C2JHI5NaJ09S)J] J+

Pad a penambahan volume pengompleks 0,5dan 1,0 mL serapannya belum maksimal masihmenunjukkan kenaikan. Hal ini disebabkan jumlahligand yang ditambahkan belum cukup untukmembentuk kompleks, reaksi belum sempumasehingga serapannya keci\. Oari Gambar 3diperoleh bahwa dengan volume pengompleks 1,5hingga 2,0 mL memberikan serapan yang besar.Sehingga pada percobaan selanjutnya pembuatankurva standard dan analisis cuplikan digunakanvolume pengompleks 2,0 mL.

Variasi volume pengompleks eriokrom sianin R0,01 %

Variasi volume pengompleks terhadaplarutan AI(III) 100 p.p.b., dengan variasipenambahan volume eriokrom sianin dari 0,5hingga 2,5 mL, dan serapan dicatat untuk setiapvariasi volume pada panjang gelombang 534 nm.Kurva volume pengompleks (mL) terhadap serapanditunjukkan pada Gambar 3.

dibandingkan pada pH 5,5. Keberadaan aluminiumdalam air alam dikontrol oleh pH, pada pH di atasnetral yang dominan adalah bentuk hidroksidaterlarut dari AI(OH)4-, sedangkan kation AI+Jdominan dalam suasana asam (2).

Penentuan presisi dan akurasi

Akurasi dan presisi metode analisisditentukan menggunakan standard pembandingSoil-7, Oari percobaan dengan 6 kali pengulangandiperoleh bahwa kadar AI rerata dalam Standard

[AI]* dihitung dengan pers. Y = 0,00223 X ­0,00266 r = 0,999Sd =3,0592 IDL adalah 3 kali standar deviasi =9,1775

Hasil penentuan batas deteksi metode(MOL) diperoleh 10,9 ppb. Berdasarkan harga

Prosiding PPI • PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006

Page 5: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

256!!!!!!!!!

ISSN 0216 - 3128 Purwanto A., dkk

akurasi dan presisi dapat dikatakan bahwa metoda

Spektrofotometri UV-Vis untuk uji aluminiumdalam air mempunyai validitas yang cukup baik.

Y = 0,0036 X - 0,0010, koefisicn korelasi (r)= 0,9974

Tabel 2. Sera pan AI spike untuk menghitungMDL dan standar deviasi

Serapan[AI]*

-AI Spike

( Xi - X )2

(Y)

(Xi)

1

0,0528322,53731,2197

2

0,0608826,153422,2829

3

0,0451519,08745,5013

4

0,0411717,299617,0842

5

0,0448218,93926,2186

6

0,0476520,21041,4944

7

0,0601025,803019,0978

n =7

-. L = 72,899X = 21,4329

[AI]* dihitung dengan persamaan: Y = 0,00223X - 0,00266 r = 0,999Sd = 3,4857 Limit deteksi metode (MOL) = 3,14X Sd = 10,945

Analisis cuplikan airCuplikan air sungai Code 2 liter dipanaskan

pada suhu ± 90 °c, dipekatkan 40 kali. Hasilpemekatan dipipet volume tertentu untuk dianalisis.Dihitung kadar aluminium dalam cuplikan denganpersamaan regresi linier dari kurva standar.Dengan memperhatikan faktor pemekatan danpengenceran, hasil analisis ditunjukkan pada Tabel3 dan Tabel 4 pada lampiran.

KESIMPULAN

Kandungan aluminium dalam air sungaiCode yang diambil pada musim penghujan tertinggiadalah 209 ± 2 ppb, sedangkan di sumber mata airGunung Turgo adalah 1,6 ± 0,4 ppb. Kandunganaluminium dalam air sungai Code yang diambilpada musim kemarau tertinggi adalah 8,6 ± 0, Ippb, sedangkan di sumber mata air Gunung Turgotidak terdeteksi. Kandungan aluminium tersebutbelum melebihi ambang batas yang diijinkan.

Linieritas konsentrasi terhadap serapan DAFT AR PUST AKA

Serapan1.000 r----

.{)200 r , Ia 50 100 150 200 250

Konsentrasl AI (ppb)

Dari kurva standar diperoleh hubungan linierantara konsentrasi lawan serapan dengan persamaangaris:

Gambar 4. Kurva standar A/(III) konsentrasi 50­250 p.p.b. serapan diamat; padapanjang gelombang 534 nm

I. WARDHANA, W.A., Dampak PencemaranLingkungan, Edisi pertama, Penerbit AndiOffset, Yogyakarta, (1995). Hal. 293.

2. SANDELL, E.B., Colorimetric Determinationof Trace of Metals, Third edition, Reversed

and Enlarged, Interscience Publishers, Inc"New York (1959), p. 238-240.

3. ANONIM; Persyaratan Umum KompetensiLaboratorium Pengujian dan LaboratoriumKalibrasi, SN1 19-17025-2000, BadanStandardisasi Nasional, Jakarta (2000).

4. SANDEL, E.B. and ONISHI, H., PhotometricDetermination of Trace of Metals General

Aspects, Fourth edition, Part I, Jhon Willey andSons Publishers, Inc., New York (1978) .

5. SHULL, K,E. and GUTHAN, G.R., Methodfor Determination of Aluminum in Water.APHA Standard Methods,18lh Edition (1992),

http:/www.chemetrics.com/a nalytes/alu m in um,h tm I

6. ANON 1M, Standard Method for TheExamination of Water and Waste Water, APHAStandard Methods, 181h Edition (1992).

0.887

.............................................................................--..",-c.<~.Y = 0,0036 X - 0,001 ~/

.... r...~.. ~~~~!.~ 0.57.3. ,,--::<.~ "'""",/"""

/~

;;;.~~ .

.:::::::

0.400

0.000

0.200

0.800

0.600

Kurva standar aluminium dibuat dengankisaran konsentrasi 50 - 250 p.p.b. Serapan diamatipada panjang gelombang 534 nm untuk setiapvariasi konsentrasi aluminium, kurva standarditunjukkan pad a Gambar 4.

Prosldlrtg PPI - PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006

Page 6: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

Purwanto A., dkk. ISSN 0216 - 3128 257

7. ANONIM, International Atomic EnergyAgency, Certificate Reference MaterialsIAEA/Soil 7, Vienna, Austria (1984).

8. http://www.wcaslab.com/tech/detlim.htm

9. http://en.wikipedia.orglwiki/accuracv and precition

TANYAJAWAB

Triyono

o Mohon dijelaskan dampak dari kandungan AIyang berlebihan di lingkungan di kali code,terutama terhadap manusia ?

Purwanto A.

o Logam Aluminium tidak bersifat racun dan

tidak berbahaya seperti logam : Hg, Cr(V/),Pb, Cd, akan tetapi sesuai denganper.\}'aratan kualitas air minum menurutperaturan MENKES R/ No.4/6/MENKES/IX/1990 kadar maksimum yangdiperbolehkan 0,2 mg/L. Bila kandungan AIdi lingkungan kali Code tinggi, secara tidaklangsung akan berpengaruh terhadapkesehatan manusia.

Riil Isaris

o Apakah tujuan penelitian ini berkaitan dengansuatu hipotesa atau ada market demand?

o Bagaimana analisis ekonomi metoda inidibandingkan metoda kimia lain, apakahcukup kompetitif?

Purwanto A.

o Tujuan penelitian ini berkailan denganhipotesa, sehubungan dengan meningkatnyaindus/ri dan /eknologi apakah ada kenaikanlogam-Iogam B-3 dan anorganik lainnya.Dari hasil ana/isis diperoleh bahwa kadar AIdi hulu sungai sangat kecil, setelah memasukidan melewati perkotaan kadarnya naik, dandi hilir sungai menurun lagi.

o Metoda ana/isis menggunakanSpektrofotometri UV-Vis mempunyaikeuntungan yailu operasional alatnyasederhana, mudah pengerjaannya namunkelemahannya tidak dapat mengana/isis multiunsur seperti AAS, AAN. Sehingga metode inikurang ekonomis dihanding metode AAS danAAN.

Supriyanto C.

o Apakah metode penentuan AI dalam air sungaiCode sudah dilakukan validasi metode ?

Purwanto A.

o Metode ana/isis AI dalam air secara

Spektrofotometri UV-Vis mengacu dariStandard Method 35lJO-AI B, di/akukan

optimasi metode. Pada kondisi optimumdilakukan va/idasi alat dan metode denganmerientukan presisi, akurasi dan batasdeteksi.

o Presisi suatu metode diuji dengan beberapakali pengulangan ana/isis bila variasihasilnya kecil, maka kecermatanpengukurannya tinggi. Akurasi (persenrecovery) ditentukan dengan menganalisisbahan pembanding bersertifikat (CRM) yangdiketahui dengan pasti kadar unsur yangterean/um dalam sertifikat (/rue value).Penentuan batas deteksi alat dan metode bisadihaca di makalah.

Prosiding PPI - PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006

Page 7: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

258

LAMPIRAN

ISSN 0216-3128

Tabel3. Hasil analisis cuplikan air sungai Code musim penghujan

Purwanto A., dkk

Lokasi DipipetP'enceranSerapan[AI] regresiKxP'encerKon/P'katRerata (ppb)Sampling

(mL)(kali)(A)(p.p.b.)(p.p.b.)(p.p.b.)+ SdG.Turgo

250,0733613,518467,59221,6901,5660,05739

9,043645,21781,1300,3890,07875

15,028775,14371,879

J, Boyong

25-0,00293-7,8584-39,2921-0,982-0,8400,00978

-4,2970-21,485 J-0,5370,263-0,00346

-8,0069-40,0347-1,001

J,Ngaglik

250,2360259,0966295,48327,3877,7050,24413

61,3691306,84557,6710,3350,2551

64,4430322,21488,055

RR,Utara

250,3129480,6500403,250210,08110,0220,32275

83,3988416,994210,4250,4360,29805

76,4778382,38899,560

J,Sardjito

0,5200,95795261,38535227,7055130,693130,358

0,95274

259,92545198,5081129,9630,369

0,95599260,83615216,7215130,418

J, Reco

0,5200,3671995,85121917,023547,92648,138Buntung

0,3717797,13451942,690348,5670,3720,36716

95,84281916,855347,921

J,Tungkak

0,25400,92926206,42308256,9196206,423209,0030,94740

210,49778419,9092210,4982,2430,94557

210,08678403,4664210,087

J,Karang

0,25400,89293198,26237930,4913198,262197,176Kajen

0,88864197,2986789\ ,9453197,2991,1530,88271

195,96667838,6637195,967

Ring road

0,25400,2466353,08572123,428253,08653,200Selatan

0,2487953,57092142,836053.5710,3290,24600

52,94422117,767652,944

J, Merah

0,25400,57729127,36095094,4378127,361124,067N goto

0,55322121,95424878,1667121,9542,890

0,55737122,88644915,4548122,886

J, Pacar

0,25400,74469164,96356598,5417164,964168,9690,75937

168,26116730,4428168,2614,403

0,78351

173,68366947,3429173,684

Proslding PPI - PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006

Page 8: KANDUNGAN AI DALAM AIR SUNGAI

Purwanto A., dkk. ISSN 0216 - 3128

Tabel 4. Hasil analisis cuplikan air sungai Code musim kemarau

259

Lokasi DipipetP'enceranSerapan(All rewesiKxP'encerKon/P'katRerata(ppb)

Sampling(mL)(kali)(A)(p,p,b,)(p,p,b,)(p,p,b,)+ Sd

G,Turgo

25-0,01526 ----

-0,00581----

-0,01523----

J, Boyong

25-0,01527 ----

-0,00635----

-0,01524----

J,Ngaglik

25-0,01518 ----

-0,00403----

Ring Road

25-0,00612 ----

Utara-0,01508----

-0,00856

----

J,Sardjito

42,50,0292413,458033,64500,8411,042

0,05473

22,387055,96761,3990,31

0,03131

14,183135,45780,886

J, Reco

42,50,013327,881319,70320,4930,290

Buntung

-0,000463,05427,63560,\9\0,18

-0,00072

2,96327,40790,183

J,Tungkak

42,50, \479955,0556\37,63893,4413,165

0,11435

43,2716\08,17912,7040,40

0,14383

53,5983\33,99583,350

J,Karang

42,50,38866\39,3611348,40288,7108,584

Kajen

0,37990136,2926340,73\48,5180,\1

0,38019

136,3941340,98538,525

Ring road

42,50,2387582,6222206,55555,\645,376

Selatan

0,2483885,9427214,85685,3710,21

0,25861

89,4701223,67525,592

J, Merah

42,50,06\8621,629\54,0728\,3521,287

Ngoto

0,0558019,539648,84891,2210,09

,J, Pacar

42,50,0755226,339265,84801,6461,565

0,06801

23,749759,37421,4840,11

Prosiding PPI - PDIPTN 2006Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 10 Juli 2006