kamu benci penderitaan ini jagoan

2
Kamu Benci Penderitaan Ini Jagoan, Ayah juga Oleh : Larasati Maghtilda Mochtar Keheningan merasuki ruang kamar jagoan sang ayah. Berserakannya kertas bercoretkan krayon yang menggambarkan jagoan, ayah dan ibu menambahkan kesunyian ruang dan kehidupan jagoan. Jagoan, seorang anak yang terlahir sebagai anak yang memiliki keterbelakangan mental membuat ia menjadi anak yang istimewa. Jagoan memiliki ayah yang tangguh dan baik dimatanya. Setiap hari, ayah merawat jagoan dengan sabar dan penuh kasih sayang. Walaupun ibu jagoan tidak menginginkan ayah untuk merawat jagoan, ayah tetap merawat dan mendidik jagoan dengan ikhlas didepan jagoan. “Ini jagoan ayah”. Kalimat yang setiap hari ia berikan kepada sang jagoan. Namun dibalik keikhlasan ayah, tersimpan perasaan risau, gelisah dan merasakan beban kehidupan yang sangat berat. Ia harus memendam amarah karena omongan istrinya, tetangga, keluarga, dan belum lagi jika jagoan tidak bisa mengendalikan diri disaat tertentu. Kata orang “Kesabaran memang ada batasnya ”. ibu jagoan menelfon ayah, meyakinkan ayah kembali untuk mengakhiri hidup jagoan. “Mau sampai kapan mas, kamu pelihara anak cacat itu. Akhiri dia atau hidupmu yang akan berakhir”. Kata-kata istrinya tersebut mengingang dipikirannya. Membuatnya cemas, bingung, gelisah, marah, semuanya menjadi satu. Ting, ting, ting. Ayah mengaduk jus yang jika kalian tau, jus tersebut dicampur dengan racun dengan raut wajah yang menggambarkan seseorang yang tak bisa

Upload: sulastri-w

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Y

TRANSCRIPT

Kamu Benci Penderitaan Ini Jagoan, Ayah jugaOleh : Larasati Maghtilda Mochtar

Keheningan merasuki ruang kamar jagoan sang ayah. Berserakannya kertas bercoretkan krayon yang menggambarkan jagoan, ayah dan ibu menambahkan kesunyian ruang dan kehidupan jagoan. Jagoan, seorang anak yang terlahir sebagai anak yang memiliki keterbelakangan mental membuat ia menjadi anak yang istimewa. Jagoan memiliki ayah yang tangguh dan baik dimatanya. Setiap hari, ayah merawat jagoan dengan sabar dan penuh kasih sayang. Walaupun ibu jagoan tidak menginginkan ayah untuk merawat jagoan, ayah tetap merawat dan mendidik jagoan dengan ikhlas didepan jagoan. Ini jagoan ayah. Kalimat yang setiap hari ia berikan kepada sang jagoan.Namun dibalik keikhlasan ayah, tersimpan perasaan risau, gelisah dan merasakan beban kehidupan yang sangat berat. Ia harus memendam amarah karena omongan istrinya, tetangga, keluarga, dan belum lagi jika jagoan tidak bisa mengendalikan diri disaat tertentu. Kata orang Kesabaran memang ada batasnya . ibu jagoan menelfon ayah, meyakinkan ayah kembali untuk mengakhiri hidup jagoan. Mau sampai kapan mas, kamu pelihara anak cacat itu. Akhiri dia atau hidupmu yang akan berakhir. Kata-kata istrinya tersebut mengingang dipikirannya. Membuatnya cemas, bingung, gelisah, marah, semuanya menjadi satu. Ting, ting, ting. Ayah mengaduk jus yang jika kalian tau, jus tersebut dicampur dengan racun dengan raut wajah yang menggambarkan seseorang yang tak bisa berfikir apa-apa dan tak punya nyawa. Sungguh jus itu diberikan untuk jagoan yang ia rawat dengan kasihsayang selama ini.Ayah berjalan menuju ruang sunyi sang jagoan, lalu berkata Jagoan, ngapain disitu. Ini ayah bawakan jus biar kuat. Jagoan berbalik menengok ayah dan berkata Ayah jahat. Bercucuran darah yang keluar dari leher jagoan dengan jangka ditanganya membuat ayah terkejut dan menangkap tubuh kurus jagoan hingga terhempas dilantai. Ayahpun menjerit dengan perasaan yang tak bisa dijelaskan.Ternayata, jagoan mengetahui semua percakapan ayah dan ibunya yang begitu panas dengan kata-kata yang mengerikan tak patut untuk didengarnya. Ia juga melihat ayahnya menuangkan racun kedalam jus yang akan diberikan kepadanya. Jagoan berfikir, ia memang sudah tidak diinginkan lagi untuk hidup bersama kedua orang tuanya. Lebih baik ia mengakhiri hidupnya sendiri daripada ia harus melihat ayahnya yang merasakan rasa bersalah selama hidupnya.Pyar.......Gelas jus pun pecah, Ayah lemas dan tak bisa menyangga tubuh tuanya dan jatuh di atas tubuh kurus jagoan. Kamu benci penderitaan ini jagoan? ayah juga. Hembusan nafas ayah terakhir dengan busa yang keluar dari mulutnya adalah tanda bahwa ayah sangat sayang kepada jagoan.