kamis, 4 november 2010 | media indonesia sabu ... filearah pada gudang yang ada di cianjur....

1
B ERBAGAI cara terus dicoba jaringan pe- nyelundup narkoba untuk memasukan barang terlarang itu ke Indo- nesia. Terakhir, narkoba jenis sabu diselundupkan dengan cara menyembunyikannya dalam alat reproduksi wanita (liat gras). Beruntung, polisi yang mendapat informasi dari masyarakat berhasil membekuk NRU, 41, wanita warga negara (WN) Malaysia yang membawa sabu seberat 400 gram itu di hotel tempatnya menginap di Jakarta. Padahal, NRU masuk ke Indonesia dari Malaysia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. Ia menumpang pesawat Air Asia. Dari Bali, NRU yang bertugas sebagai kurir itu kemu- dian melanjutkan perjalanannya ke Jakarta dengan menumpang pesawat Sriwijaya Air. “Cara itu modus baru untuk menghindari pemeriksaan di bandara,” kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Anjan Pra- muka Putra di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11). NRU ditangkap pada Kamis (14/10) sekitar pukul 12.30 WIB di kamar 209 Hotel Acacia, Jakarta Pusat (Jakpus). Dari NRU, pihaknya me- nemukan sekitar 400 gram sabu yang terbungkus dalam dua kondom khusus wanita. “Saya enggak habis pikir dia masukkan dua kondom besar itu ke kemaluannya. Ketika ditemukan, dua kondom masih dalam keadaan basah,” jelas Anjan. Selain menyimpan sabu-sabu di areal sensitif tersebut, NRU juga menyimpan sabu dalam pembalut yang ia kenakan. NRU mengaku sabu yang dibawanya milik RJ, WN Nige- ria yang menetap di Malaysia. Selain menangkap NRU, Pol- da Metro Jaya juga menangkap WN Malaysia berinisial JH dan WN Indonesia berinisial SH di kamar 1212 Swiss Bell Hotel, Mangga Besar, Jakarta Pusat. Dari kedua orang itu, polisi mendapatkan 600 gram sabu siap edar yang disembunyikan dengan direkatkan di badan. Polisi menduga ketiga orang tersebut terkait jaringan in- ternasional Nigeria-Malaysia. Oleh karena itu, Polda Metro Jaya mengembangkan kasus tersebut dengan bekerja sama dengan Polis Diraja Malaysia. Tiga warga negara asing masuk daftar pencarian orang (DPO), yakni RJ (WN Nigeria), AS dan AHW (WN Malaysia). “RJ adalah pemasok untuk NRU. AS dan AHW adalah pemasok untuk JH dan SH,” tandasnya. Ganja di Bogor Sementara itu, sebuah gu- dang yang biasa dipakai tem- pat penyimpan makanan di Kampung Sabandar Hilir RT 05/04, Desa Bojong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, digerebek jajaran Polres Bogor dan Polres Cianjur, kemarin pagi. Dari tempat itu ditemukan sebanyak 2,1 ton ganja kering siap edar. Penggerebekan merupakan hasil pengembangan dari ter- tangkapnya dua orang beri- nisial Dd, 35, warga Sukabumi dan Her, 40, warga Jakarta, Selasa (2/11) malam oleh jaja- ran Polsek Cariu, Bogor. Kedua pelaku tertangkap membawa ganja kering sekitar 400 ki- logram dalam sebuah mobil minibus Suzuki Carry berno- mor polisi F 8839 UN. Kasat Narkoba Polres Bogor Ajun Komisaris Luki B Irawan mengatakan, dari pengakuan pelaku, ganja tersebut dibawa langsung dari Aceh untuk dipasarkan. Setelah dilakukan penyelidikan dan pengembang- an lebih lanjut, akhirnya meng- arah pada gudang yang ada di Cianjur. “Hasilnya, diperoleh ganja kering sebanyak kurang lebih 2,1 ton,” ungkap Luki. Pelaku diduga merupakan pemain lama dan melibatkan lebih banyak orang lagi yang sedang diburu oleh polisi. (*/ DD/J-2) [email protected] Pelaku diduga merupakan bagian dari kelompok narkoba Nigeria- Malaysia. Sabu Disembunyikan di Alat Reproduksi Wanita EMPAT anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok dapat dipidana karena mene tapkan dua pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota yang tak memenuhi syarat pencalonan. Keduanya, yakni pasangan Yuyun Wira Saputra- Pradi Supriatna dan Gagah Sunu Sumantri-Derry Drajat. Menurut Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies Mulya- na Kusumah, dugaan tindak pidana oleh KPU Depok dalam meloloskan dua pasangan calon yang tidak memenuhi syarat dukungan sudah terungkap sejak tahap pencalonan. Mereka, menurut Mulyana, diduga melanggar Pasal 115 ayat (6), (8), dan (9) UU 32/2004 jo UU No 12/2008 tentang Pe- merintahan Daerah. “Empat anggota KPU Depok itu da- pat diancam pidana maksimal enam tahun penjara,” kata Mulyana Kusumah di Jakarta, kemarin. Berdasarkan UU 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu, KPU provinsi harus memben- tuk Dewan Kehormatan (DK) guna memeriksa empat anggota KPU Depok, yakni Muhamad Hasan (ketua), Raden Salamun Adiningrat, Udi Bin H Muslih, dan Impi Khani Badjuri, yang diduga melanggar kode etik. Jika terbukti melanggar kode etik, DK bisa memberhentikan keempatnya. Tiga pasangan yang kalah dalam pemilu kada Kota Depok sudah mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Seharusnya MK memerin- tahkan pemeriksaan saksi-saksi tentang hal itu (kecurangan pencalonan). Bila dugaan ter- bukti, MK memutuskan pelak- sanaan pemilu kada Kota Depok diulang, yang hanya diikuti dua pasangan calon lain yang me- menuhi syarat,” ujar Mulyana. Ketua DPC Partai Hanura Kota Depok Syamsu Marabessi mengatakan pihaknya akan mengadukan dugaan pidana KPU ke Polda Metro Jaya, Ke- jagung, dan KPK. “KPU Depok terindikasi telah melakukan kecurangan, karena Partai Ha- nura mutlak memberi dukung- an ke Badrul-Supriyanto, tapi dialihkan ke pasangan Yuyun- Pradi.” Hasan membantah tuduhan kecurangan pencalonan itu. Hasan pun tidak begitu kha- watir terhadap putusan MK soal pemilu kada Depok. (KG/J-5) Empat Anggota KPU Depok Dapat Dipidana Budi Kansil KAMIS, 4 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 7 Empat anggota KPU Depok dapat diancam pidana maksimal enam tahun penjara.’’ Mulyana Kusumah Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies Terdakwa Minta Rekaman CCTV Dibuka TERDAKWA kasus Blowsh, yaitu Kanor Lolo, Benardus Malela, Rando Lili, dan David Too meminta rekaman CCTV yang mere- kam kejadian di luar Blowsh untuk dijadikan barang bukti dan dibuka di persidangan. Hal itu disampaikan para terdakwa dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Namun, permintaan tersebut tidak ditanggapi majelis hakim dan jaksa penuntut umum. Padahal, rekaman tersebut merupakan titik awal pemeriksaan polisi. Penasihat hukum keempat terdakwa M Sima- tupang menjelaskan rekaman CCTV itu akan mengungkapkan bahwa kliennya bukan pelaku pembunuhan. (*/J-2) Mayat Bayi Ditemukan di Cisadane SESOSOK mayat bayi laki-laki ditemukan warga Kampung Sidang Sari RT 6 RW 7, Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah, Kota Bogor, di Kali Ciasadane, kemarin. Saat ditemukan, kondisi mayat bayi tanpa ditutupi sehelai benang itu sangat mengenaskan. Selain tubuhnya sudah membengkak, juga kondisinya sudah hampir busuk. Ipah Sarifah, 38, adalah warga yang pertama kali menemukan keberadaan mayat bayi tersebut. Saat itu Ipah tengah mencuci di kali. Saat mencuci itulah, dia melihat sebuah benda seperti boneka menyangkut di tumpukan sampah di pinggiran kali. Untuk memastikan kecurigaannya, Ipah pun langsung berjalan menuju tempat tersebut. Setibanya dia pun terhenyak kaget karena ternyata yang dilihatnya sesosok bayi. (DD/J-2) Tiga Tewas saat Gali Sumur di Tangerang TIGA dari lima penggali sumur bor di Mes Polres Metropolitan Bandara Soekarno-Hatta (BSH), di Kelurahan Buaran Indah, Ke- camatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, kemarin sore tewas karena diduga menghirup gas beracun. Mereka adalah Ferry, Samin, dan Soan. Dua orang lainnya, Saiful Bahri dan Touk, dapat diselamatkan dan dilarikan ke RSUD Tangerang untuk mendapat perawatan. Menurut keterangan Usep, warga sekitar, kelima korban terse- but sedang bekerja mengelas sambungan pipa sumur bor di salah satu ruangan yang hanya memiliki lubang keluar masuk sekitar 50 x 50 cm di mes tersebut. Tiba-tiba mereka mengalami sesak napas dan kejang-kejang. Begitu akan diberikan pertolongan, ketiga orang di antaranya meninggal dunia. (SM/J-2) Kebakaran Bekasi Diduga akibat Listrik POLRES Kabupaten Bekasi belum memastikan penyebab ke- bakaran yang menewaskan empat orang di sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Gladiol RT 007/16, Blok G1 Perumahan Taman Kebalen Indah, Bekasi. Dugaan sementara adalah akibat hubung- an arus pendek. Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Setija Junianta mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan tim Pusat Labo- ratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Perihal terkuncinya roling door di lantai satu ruko, Setija menduga karena pemiliknya mengunci pintu dari dalam. Akibatnya, saat api mulai menjalar seisi ruangan, empat korban tersudutkan di lantai dua dan tidak bisa menyelamatkan diri. Ironisnya dua kendaraan pribadi pemi- lik toko perlengkapan listrik ini tidak terbakar. (GG/J-2) LINTAS BERITA SIDAK LARANGAN MEROKOK: Petugas dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Selatan melakukan sidak di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, kemarin. Pemeriksaan terkait Peraturan Gubernur No88/2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok. ANTARA/WIDODO S JUSUF

Upload: lynga

Post on 08-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BERBAGAI cara terus dicoba jaringan pe-nyelundup narkoba untuk memasukan

barang terlarang itu ke Indo-nesia. Terakhir, narkoba jenis sabu diselundupkan dengan cara menyembunyikannya dalam alat reproduksi wanita (liat grafi s).

Beruntung, polisi yang mendapat informasi dari masyarakat berhasil membekuk NRU, 41, wanita warga negara (WN) Malaysia yang membawa sabu seberat 400 gram itu di hotel tempatnya menginap di Jakarta. Padahal, NRU masuk ke Indonesia dari Malaysia melalui Bandara Ngurah Rai, Bali. Ia menum pang pesawat Air Asia. Dari Bali, NRU yang bertugas sebagai kurir itu kemu-dian melanjutkan perjalanannya ke Jakarta dengan menumpang pesawat Sriwijaya Air.

“Cara itu modus baru untuk menghindari pemeriksaan di bandara,” kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Anjan Pra-muka Putra di Polda Metro Jaya, Rabu (3/11).

NRU ditangkap pada Kamis (14/10) sekitar pukul 12.30 WIB di kamar 209 Hotel Acacia, Jakarta Pusat (Jakpus).

Dari NRU, pihaknya me-nemukan sekitar 400 gram

sabu yang terbungkus dalam dua kondom khusus wanita. “Saya enggak habis pikir dia masukkan dua kondom besar itu ke kemaluannya. Ketika ditemukan, dua kondom masih dalam keadaan basah,” jelas Anjan.

Selain menyimpan sabu-sabu di areal sensitif tersebut, NRU

juga menyimpan sabu dalam pembalut yang ia kenakan. NRU mengaku sabu yang dibawanya milik RJ, WN Nige-ria yang menetap di Malaysia.

Selain menangkap NRU, Pol-da Metro Jaya juga menangkap WN Malaysia berinisial JH dan WN Indonesia berinisial SH di kamar 1212 Swiss Bell Hotel,

Mangga Besar, Jakarta Pusat. Dari kedua orang itu, polisi

mendapatkan 600 gram sabu siap edar yang disembunyikan dengan direkatkan di badan.

Polisi menduga ketiga orang tersebut terkait jaringan in-ternasional Nigeria-Malaysia. Oleh karena itu, Polda Metro Jaya mengembangkan kasus

tersebut dengan bekerja sama dengan Polis Diraja Malaysia.

Tiga warga negara asing masuk daftar pencarian orang (DPO), yakni RJ (WN Nigeria), AS dan AHW (WN Malaysia). “RJ adalah pemasok untuk NRU. AS dan AHW adalah pemasok untuk JH dan SH,” tandasnya.

Ganja di BogorSementara itu, sebuah gu-

dang yang biasa dipakai tem-pat penyimpan makanan di Kampung Sabandar Hilir RT 05/04, Desa Bojong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, digerebek jajaran Polres Bogor dan Polres Cianjur, kemarin pagi. Dari tempat itu ditemukan sebanyak 2,1 ton ganja kering siap edar.

Penggerebekan merupakan hasil pengembangan dari ter-tangkapnya dua orang beri-nisial Dd, 35, warga Sukabumi dan Her, 40, warga Jakarta, Selasa (2/11) malam oleh jaja-ran Polsek Cariu, Bogor. Kedua pelaku tertangkap membawa ganja kering sekitar 400 ki-logram dalam sebuah mobil minibus Suzuki Carry berno-mor polisi F 8839 UN.

Kasat Narkoba Polres Bogor Ajun Komisaris Luki B Irawan mengatakan, dari pengakuan pelaku, ganja tersebut dibawa langsung dari Aceh untuk dipasarkan. Setelah dilakukan penyelidikan dan pengembang-an lebih lanjut, akhirnya meng-arah pada gudang yang ada di Cianjur. “Hasilnya, diperoleh ganja kering sebanyak kurang lebih 2,1 ton,” ungkap Luki.

Pelaku diduga merupakan pemain lama dan melibatkan lebih banyak orang lagi yang sedang diburu oleh polisi. (*/DD/J-2)

[email protected]

Pelaku diduga merupakan bagian dari kelompok narkoba Nigeria-Malaysia.

Sabu Disembunyikandi Alat Reproduksi Wanita

EMPAT anggota Komis i Pemilih an Umum (KPU) Kota Depok dapat dipidana kare na mene tapkan dua pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota yang tak memenuhi syarat pencalonan. Keduanya, yakni pasangan Yuyun Wira Saputra-Pradi Supriatna dan Gagah Sunu Sumantri-Derry Drajat.

Menurut Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies Mulya-na Kusumah, dugaan tindak pidana oleh KPU Depok dalam meloloskan dua pasangan calon yang tidak memenuhi syarat dukungan sudah terungkap

sejak tahap pencalonan. Mereka, menurut Mulyana,

diduga melanggar Pasal 115 ayat (6), (8), dan (9) UU 32/2004 jo UU No 12/2008 tentang Pe-merintahan Daerah. “Empat anggota KPU Depok itu da-pat diancam pidana maksimal enam tahun penjara,” kata Mulyana Kusumah di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan UU 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu, KPU provinsi harus memben-tuk Dewan Kehormatan (DK) guna memeriksa empat anggota KPU Depok, yakni Muhamad

Hasan (ketua), Raden Salamun Adiningrat, Udi Bin H Muslih, dan Impi Khani Badjuri, yang

diduga melanggar kode etik. Jika terbukti melanggar kode etik, DK bisa memberhentikan keempatnya.

Tiga pasangan yang kalah dalam pemilu kada Kota Depok sudah mendaftarkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Seharusnya MK memerin-tahkan pemeriksaan saksi-saksi tentang hal itu (kecurang an pencalonan). Bila dugaan ter-bukti, MK memutuskan pelak-sanaan pemilu kada Kota Depok diulang, yang hanya diikuti dua pasangan calon lain yang me-menuhi syarat,” ujar Mulyana.

Ketua DPC Partai Hanura Kota Depok Syamsu Marabessi mengatakan pihaknya akan mengadukan dugaan pidana KPU ke Polda Metro Jaya, Ke-jagung, dan KPK. “KPU Depok terindikasi telah melakukan kecurangan, karena Partai Ha-nura mutlak memberi dukung-an ke Badrul-Supriyanto, tapi dialihkan ke pasangan Yuyun-Pradi.”

Hasan membantah tuduh an kecurangan pencalonan itu. Hasan pun tidak begitu kha-watir terhadap putusan MK soal pemilu kada Depok. (KG/J-5)

Empat Anggota KPU Depok Dapat Dipidana

Budi Kansil

KAMIS, 4 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 7

Empat anggota KPU Depok dapat diancam pidana maksimal enam tahun penjara.’’Mulyana KusumahDirektur Eksekutif Seven Strategic Studies

Terdakwa Minta Rekaman CCTV DibukaTERDAKWA kasus Blowfi sh, yaitu Kanor Lolo, Benardus Malela, Rando Lili, dan David Too meminta rekaman CCTV yang mere-kam kejadian di luar Blowfi sh untuk dijadikan barang bukti dan dibuka di persidangan.

Hal itu disampaikan para terdakwa dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Namun, permintaan tersebut tidak ditanggapi majelis hakim dan jaksa penuntut umum. Padahal, rekaman tersebut merupakan titik awal pemeriksaan polisi. Penasihat hukum keempat terdakwa M Sima-tupang menjelaskan rekaman CCTV itu akan mengungkapkan bahwa kliennya bukan pelaku pembunuhan. (*/J-2)

Mayat Bayi Ditemukan di CisadaneSESOSOK mayat bayi laki-laki ditemukan warga Kampung Sidang Sari RT 6 RW 7, Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah, Kota Bogor, di Kali Ciasadane, kemarin. Saat ditemukan, kondisi mayat bayi tanpa ditutupi sehelai benang itu sangat mengenaskan. Selain tubuhnya sudah membengkak, juga kondisinya sudah hampir busuk.

Ipah Sarifah, 38, adalah warga yang pertama kali menemukan keberadaan mayat bayi tersebut. Saat itu Ipah tengah mencuci di kali. Saat mencuci itulah, dia melihat sebuah benda seperti boneka menyangkut di tumpukan sampah di pinggiran kali. Untuk memastikan kecurigaannya, Ipah pun langsung berjalan menuju tempat tersebut. Setibanya dia pun terhenyak kaget kare na ternyata yang dilihatnya sesosok bayi. (DD/J-2)

Tiga Tewas saat Gali Sumur di TangerangTIGA dari lima penggali sumur bor di Mes Polres Me tropolitan Bandara Soekarno-Hatta (BSH), di Kelurahan Buaran Indah, Ke-camatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, kemarin sore tewas karena diduga menghirup gas beracun.

Mereka adalah Ferry, Samin, dan Sofi an. Dua orang lainnya, Saiful Bahri dan Toufi k, dapat diselamatkan dan dilarikan ke RSUD Tangerang untuk mendapat perawatan.

Menurut keterangan Usep, warga sekitar, kelima korban terse-but sedang bekerja mengelas sambungan pipa sumur bor di salah satu ruangan yang hanya memiliki lubang keluar masuk sekitar 50 x 50 cm di mes tersebut. Tiba-tiba mereka mengalami sesak napas dan kejang-kejang. Begitu akan diberikan pertolong an, ketiga orang di antaranya meninggal dunia. (SM/J-2)

Kebakaran Bekasi Diduga akibat ListrikPOLRES Kabupaten Bekasi belum memastikan penyebab ke-bakaran yang menewaskan empat orang di sebuah rumah toko (ruko) di Jalan Gladiol RT 007/16, Blok G1 Perumahan Taman Kebalen Indah, Bekasi. Dugaan sementara adalah akibat hubung-an arus pendek.

Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Setija Junianta mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan tim Pusat Labo-ratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Perihal terkuncinya roling door di lantai satu ruko, Setija menduga karena pemiliknya mengunci pintu dari dalam. Akibatnya, saat api mulai menjalar seisi ruangan, empat korban tersudutkan di lantai dua dan tidak bisa menyelamatkan diri. Ironisnya dua kendaraan pribadi pemi-lik toko perlengkapan listrik ini tidak terbakar. (GG/J-2)

LINTAS BERITA

SIDAK LARANGAN MEROKOK: Petugas dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Selatan melakukan sidak di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, kemarin. Pemeriksaan terkait Peraturan Gubernur No88/2010 tentang Kawasan Dilarang Merokok.

ANTARA/WIDODO S JUSUF