kamis, 21 april 2011 kebocoran soal un masih diselidiki · kemungkinan kebocoran soal ujian...

1
Hanif Mampu Menolak Baiat Menjadi Anggota NII B ADAN Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemente- rian Pendidikan Na- sional (Kemendiknas) masih menyelidiki dan mengum- pulkan bukti-bukti mengenai kemungkinan kebocoran soal ujian nasional (UN) di beberapa daerah. Hal itu terkait dengan isu bocoran kunci jawaban tingkat SMA yang terjadi di Yogyakarta dan Banyuwangi pada hari pertama. “(Kebocoran di) Yogyakarta dan Banyuwangi masih kami selidiki. Kalau di Aceh, tidak benar ada kejadian bocornya kunci jawaban. Kunci jawaban yang beredar di Aceh setelah ujian selesai, kok,” kata Kepala Balitbang Kemendiknas Man- syur Ramli ketika dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin. Mansyur mengimbau kepada pelapor dugaan kebocoran untuk memberikan bukti ke- pada pemerintah agar bisa ditindaklanjuti. Pemerintah pusat, tambahnya, tidak akan bisa memberikan kebijakan jika tidak ada bukti yang disertai. “Jangan sampai kebijakan yang diambil justru mengorbankan anak-anak,” pungkasnya. Pada UN hari ketiga, kema- rin, dilaporkan bahwa siswa SMA di Yogyakarta mengaku Pelapor dugaan kebocoran soal ujian nasional diimbau memberikan bukti agar pemerintah bisa menindaklanjuti. M UHAMMAD Hanif Ramdhani, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menolak mengikuti baiat (ikrar/janji) menjadi anggota organisasi Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta. Pertimbangannya, doktrin yang disampaikan terlihat janggal dan aneh. Hanif kepada Media Indonesia, Selasa (19/4), mengaku sempat diajak berangkat ke Jakarta untuk pembaiatan anggota NII. Dia diajak Adam, warga Lampung, pada Maret 2011. Ia mengenal Adam sejak Desember 2010. Mahasiswa dari NTB itu mengaku bertemu Adam dua kali, yakni di tempat makanan cepat saji Malang Town Square (Matos) dan Mall Olympiq Garden (MOG) Kota Malang. Pertemuan pertama dengan Adam sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.00 bersama teman kuliahnya, Maya Mazesta. soal-soal yang diujikan terbilang lebih mudah daripada soal-soal yang dilatihkan. Seperti dinya- takan Andini Mutiara Putri, siswi kelas XII jurusan IPA SMA Negeri 8 Yogyakarta. “Hari ini ujian bahasa Inggris dan Kimia,” terangnya. Walau ada uji listening (men- dengar) dalam bahasa Inggris, ia merasa tidak kesulitan sebab suara yang diperdengarkan cu- kup jelas. Dari soal-soal yang diujikan selama tiga hari, ia mengaku belum menemui kesulitan. “Menurut saya, yang paling su- lit mungkin ujian sika besok,” tuturnya, kemarin. Sebanyak 30% soal bahasa Inggris menggunakan media audio. Penggunaan sistem audio untuk menjawab 30% soal UN untuk siswa jurusan IPA dan IPS itu tidak menjadi masalah di sejumlah sekolah favorit dan unggulan seperti SMA Negeri 5, SMA Negeri 17, dan SMA Negeri 1 Makassar. Fasilitas minim Namun, sekolah berfasilitas minim, seperti SMA Ade Irma Suryani Nasution (Irnas), SMA Syekh Yusuf Samman, dan SMA Abdi Pembangunan, tidak memiliki fasilitas yang sama dengan sekolah unggulan. Hal itu diakui Kepala Seko- lah SMA Irnas, Makassar, Ka- maluddin Arfah. “Fasilitas ruangan kelas saja sangat minim. Di sana-sini bocor. Bagaimana kami bisa memiliki perlengkapan audio untuk menunjang kemampuan bahasa Inggris siswa?” kata- nya. Menanggapi soal ujian ba- hasa Inggris tersebut, salah seorang siswa SMA Irnas Mah- mud mengatakan cukup sulit mengerjakan soal yang melatih pendengaran itu karena tidak pernah dilatih. “Ruangan kelas kami saja sudah demikian ku- muh, bagaimana kami bisa me- miliki laboratorium bahasa?” katanya. Di Makassar, Sulawesi Sela- tan, ratusan siswa SMK meng- gelar konvoi menggunakan motor keliling Kota Makassar, yang berakhir dengan tawuran. Hal itu terkait hari terakhir uji- an bagi siswa SMK. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ba- nyumas, Jawa Tengah (Jateng), Santosa Eddy Prabowo bakal meminta keterangan secara rin- ci mengenai larangan 10 siswa SMK Giripuro, Sumpiuh, yang tidak diperbolehkan mengikuti UN. Wakil Ketua Komisi D DPRD Banyumas Anang Agus Kostrad menyayangkan kasus tersebut. “Seharusnya sekolah memper- timbangkannya secara arif. Hal tersebut menyangkut masa depan siswa,” (Tim/N-1) [email protected] ARDI TERISTI HARDI Maya Mazesta yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan informatika fakultas teknik lebih dulu menjadi anggota NII. Kemudian ia merekrut delapan mahasiswa lainnya, termasuk Muhammad Hanif Ramdhani. Tujuh mahasiswa lainnya adalah Agung Arif Perdana Putra, Mahatir Rizky, Reviana Efendi, Wahyoe Darmawan, M Rikcy Kurniawan, Rezza Yuniansyah Nuur Ilmi, dan Fitri Zakiyya. Setelah pertemuan pertama dengan Adam dan pulang ke rumah kos di Jalan Kembang Turi, Kota Malang, Hanif sempat dimintai tolong meminjami uang Rp300 ribu oleh teman satu kampusnya, oleh Agung. “Saya tanya uang itu untuk apa, katanya untuk bekal ke Yogyakarta.” Bahkan, Agung memaksa dirinya untuk ikut pembaiatan, tapi ditolak. Pada pertemuan kedua dengan Adam di MOG Malang pada malam hari. “Saya didoktrin lagi mengikuti NII yang diawali dengan pembaiatan.” Hanif menolak berangkat ke Jakarta dengan alasan tidak mempunyai uang. Adam menyuruh Hanif menjual laptop kesayangannya untuk biaya perjalanan. “Tapi setelah saya pikir- pikir menjadi ragu juga. Sayang juga harus menjual laptop yang dibutuhkan. Akhirnya saya tidak jadi ikut pembaiatan tersebut,” ujarnya. Hanif juga sempat didatangi lagi oleh Agung dan Rizky untuk yang merayu agar mengikuti pembaiatan di Jakarta. “Tapi, saya tetap menolak,” tegasnya. Hingga kini, ia mengaku belum bertemu lagi dengan dua teman satu kampusnya itu. Keduanya dinyatakan hilang. Namun, kemarin dikabarkan Agung sudah ditemukan dan kini di rumah orang tuanya di Gresik. Keluarga Mahatir Rizky Syarif Diduga Berlatih di Telaga Pancar KAWASAN hutan di Bumi Per- kemahan Talaga Pancar, di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Ma- jalengka, Jawa Barat, dikabarkan pernah menjadi tempat latihan kelompok teroris. Mereka berlatih ala Kelompok Aceh sekitar pertengahan 2010 lalu. Namun, akhirnya dibubar- kan karena tidak memiliki izin. Metro TV melaporkan warga curiga di sanalah Muhammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di masjid Kantor Polres Cirebon, semasa hidup berlatih terorisme ala Kelompok Aceh bersama rekan-rekannya. Gunung Pancar yang masuk kawasan Perum Perhutani posi- sinya berbatasan dengan kawa- san Taman Nasional Gunung Ciremai. Wilayah itu biasanya di- manfaatkan untuk perkemahan. Akhir Juli 2010 setiap hari Minggu ada sekitar 30 pemuda berjenggot berpakaian serbahi- tam dan celana kampret meng- adakan pelatihan bela diri dan lintas alam di lokasi itu. Tidak jelas dari organisasi mana mereka berasal karena tidak pernah memberitahukan kepada aparat desa setempat ataupun izin dari kepolisian. Akhirnya, kegiatan mereka pun dibubarkan mandor Iyas Raskam, 40, seorang pamong desa di Desa Lengkong Kulon. Iyas Raskam membenarkan bahwa lokasi bumi perkemahan itu sempat tiga kali digunakan latihan sekelompok orang tidak dikenal yang pengakuan mereka berasal dari Cirebon. Mereka da- tang menggunakan sepeda mo- tor. Mereka memarkir kendaraan di areal parkir Situ Talaga Herang, lalu berjalan kaki sekitar 100 me- ter menuju Talaga Pancar. Pelatihan diperkirakan ber- langsung selama kurang lebih dua pekan, sebelum didatangi Iyas. Hingga akhirnya dibubar- kan karena tidak ada izin dari aparat desa dan kepolisian. Padahal, setiap ada kegiatan di bumi perkemahan itu, panitia biasanya terlebih dulu datang ke desa dan kepolisian setempat. Kapolsek Sindangwangi Ajun Komisaris Wawan Hermawan membenarkan bahwa bumi perkemahan itu sempat digu- nakan latihan kelompok orang tak dikenal. “Kejadiannya tahun lalu, ketika saya ke sana sudah bubar.” (UL/AX/AU/OL-12) KONVOI SEUSAI UJIAN: Puluhan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) berkeliling menggunakan bus dan sepeda motor seusai menempuh ujian nasional di Karawang, Jawa Barat, kemarin. Para pelajar tetap nekat walaupun tiap-tiap sekolah dan dinas pendidikan setempat melarang pelajar melakukan corat-coret dan berkonvoi. ANTARA/M ALI KHUMAINI MENGHILANG: Ismet Jayady, warga Kelurahan Pewaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, NTB, menunjukkan foto Mahatir Rizky, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, yang menghilang, Selasa (19/4). MI/BAGUS SURYO KAMIS, 21 APRIL 2011 9 N USANTARA mengkhawatirkan hilangnya Rizky. Paman Rizky, Ismet Jayady, warga Kelurahan Pewaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, NTB, mengaku kebingungan dan khawatir. Sang keponakan Mahatir Rizky sejak 24 Maret 2011 menghilang. Keponakannya itu menghilang setelah meminta uang Rp20 juta kepada orang tuanya. Kini, khawatir dengan keselamatan Rizky. Ia mengatakan Rizky kelahiran 8 Agustus 1992. Lulusan SMAN 1 Bima, NTB, tergolong anak yang cerdas. Saat masih duduk di SMA, Rizky aktif menjadi anggota Paskibra Provinsi NTB. Tapi kini mencuat informasi adanya pengaruh doktrin dari NII seperti saat ini, apalagi keberadaan Rizky belum diketahui. “Keluarga sangat cemas. Kami berharap melalui pemberitaan di media massa bisa menemukan Rizky,” katanya.(BN/OL-12) Kebocoran Soal UN masih Diselidiki

Upload: lykhue

Post on 06-May-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Hanif Mampu

Menolak Baiat

Menjadi Anggota

NII

BADAN Peneli t ian dan Pengembangan (Balitbang) Kemente-rian Pendidikan Na-

sional (Kemendiknas) masih menyelidiki dan mengum-pulkan bukti-bukti mengenai kemungkinan kebocoran soal ujian nasional (UN) di beberapa daerah.

Hal itu terkait dengan isu bo coran kunci jawaban tingkat SMA yang terjadi di Yogyakarta dan Banyuwangi pada hari pertama.

“(Kebocoran di) Yogyakarta dan Banyuwangi masih kami selidiki. Kalau di Aceh, tidak benar ada kejadian bocornya kunci jawaban. Kunci jawaban yang beredar di Aceh setelah ujian selesai, kok,” kata Kepala Balitbang Kemendiknas Man-syur Ramli ketika dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.

Mansyur mengimbau kepada pelapor dugaan kebocoran untuk memberikan bukti ke-pada pemerintah agar bisa di tindaklanjuti. Pemerintah pusat, tambahnya, tidak akan bisa memberikan kebijakan jika tidak ada bukti yang disertai. “Jangan sampai kebijakan yang diambil justru mengorbankan anak-anak,” pungkasnya.

Pada UN hari ketiga, kema-rin, dilaporkan bahwa siswa SMA di Yogyakarta mengaku

Pelapor dugaan kebocoran soal ujian nasional diimbau memberikan bukti agar pemerintah bisa menindaklanjuti.

MUHAMMAD Hanif Ramdhani, mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menolak mengikuti baiat (ikrar/janji) menjadi anggota organisasi Negara Islam Indonesia (NII) di Jakarta.

Pertimbangannya, doktrin yang disampaikan terlihat janggal dan aneh. Hanif kepada Media Indonesia, Selasa (19/4), mengaku sempat diajak berangkat ke Jakarta untuk pembaiatan anggota NII. Dia diajak Adam, warga Lampung, pada Maret 2011.

Ia mengenal Adam sejak Desember 2010. Mahasiswa dari NTB itu mengaku bertemu Adam dua kali, yakni di tempat makanan cepat saji Malang Town Square (Matos) dan Mall Olympiq Garden (MOG) Kota Malang.

Pertemuan pertama dengan Adam sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.00 bersama teman kuliahnya, Maya Mazesta.

soal-soal yang diujikan terbi lang lebih mudah daripada soal-soal yang dilatihkan. Seperti dinya-takan Andini Mu tiara Putri, sis wi kelas XII jurusan IPA SMA Negeri 8 Yogyakarta.

“Hari ini ujian bahasa Inggris dan Kimia,” terangnya.

Walau ada uji listening (men-dengar) dalam bahasa Inggris, ia merasa tidak kesulitan sebab suara yang diperdengarkan cu-kup jelas.

Dari soal-soal yang diujikan selama tiga hari, ia mengaku belum menemui kesulitan. “Menurut saya, yang paling su-lit mungkin ujian fi sika besok,” tuturnya, kemarin.

Sebanyak 30% soal bahasa Inggris menggunakan media audio. Penggunaan sistem audio untuk menjawab 30% soal UN untuk siswa jurusan IPA dan IPS itu tidak menjadi masalah di sejumlah sekolah favorit dan unggulan seperti SMA Negeri 5, SMA Negeri 17, dan SMA Negeri 1 Makassar.

Fasilitas minimNamun, sekolah berfasilitas

minim, seperti SMA Ade Irma Suryani Nasution (Irnas), SMA Syekh Yusuf Samman, dan SMA Abdi Pembangunan, tidak memiliki fasilitas yang sama dengan sekolah unggulan.

Hal itu diakui Kepala Seko-lah SMA Irnas, Makassar, Ka-maluddin Arfah.

“Fasilitas ruangan kelas saja

sangat minim. Di sana-sini bo cor. Bagaimana kami bisa memiliki perlengkapan audio untuk menunjang kemampu an bahasa Inggris siswa?” kata-nya.

Menanggapi soal ujian ba-hasa Inggris tersebut, salah seorang siswa SMA Irnas Mah-mud mengatakan cukup sulit mengerjakan soal yang melatih pendengaran itu karena tidak pernah dilatih. “Ruangan kelas kami saja sudah demikian ku-muh, bagaimana kami bisa me-miliki laboratorium bahasa?” katanya.

Di Makassar, Sulawesi Sela-tan, ratusan siswa SMK meng-gelar konvoi menggunakan motor keliling Kota Makassar, yang berakhir dengan tawuran. Hal itu terkait hari terakhir uji-an bagi siswa SMK.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ba-nyumas, Jawa Tengah (Jateng), Santosa Eddy Prabowo bakal meminta keterangan secara rin-ci mengenai larangan 10 sis wa SMK Giripuro, Sumpiuh, yang tidak diperbolehkan mengikuti UN.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Banyumas Anang Agus Kostrad menyayangkan kasus tersebut. “Seharusnya sekolah memper-timbangkannya secara arif. Hal tersebut menyangkut masa depan siswa,” (Tim/N-1)

[email protected]

ARDI TERISTI HARDI

Maya Mazesta yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan informatika fakultas teknik lebih dulu menjadi anggota NII. Kemudian ia merekrut delapan mahasiswa lainnya, termasuk Muhammad Hanif Ramdhani. Tujuh mahasiswa lainnya adalah Agung Arif Perdana Putra, Mahatir Rizky, Reviana Efendi, Wahyoe Darmawan, M Rikcy Kurniawan, Rezza Yuniansyah Nuur Ilmi, dan Fitri Zakiyya.

Setelah pertemuan pertama dengan Adam dan pulang ke rumah kos di Jalan Kembang Turi, Kota Malang, Hanif sempat dimintai tolong meminjami uang Rp300 ribu oleh teman satu kampusnya, oleh Agung. “Saya tanya uang itu untuk apa, katanya untuk bekal ke Yogyakarta.”

Bahkan, Agung memaksa dirinya untuk ikut pembaiatan, tapi ditolak.

Pada pertemuan kedua dengan Adam di MOG Malang pada malam

hari. “Saya didoktrin lagi mengikuti NII yang diawali dengan pembaiatan.”

Hanif menolak berangkat ke Jakarta dengan alasan tidak mempunyai uang. Adam menyuruh Hanif menjual laptop kesayangannya untuk biaya perjalanan.

“Tapi setelah saya pikir-pikir menjadi ragu juga. Sayang juga harus menjual laptop yang dibutuhkan. Akhirnya saya tidak jadi ikut pembaiatan tersebut,” ujarnya.

Hanif juga sempat didatangi lagi oleh Agung dan Rizky untuk yang merayu agar mengikuti pembaiatan di Jakarta. “Tapi, saya tetap menolak,” tegasnya.

Hingga kini, ia mengaku belum bertemu lagi dengan dua teman satu kampusnya itu. Keduanya dinyatakan hilang. Namun, kemarin dikabarkan Agung sudah ditemukan dan kini di rumah orang tuanya di Gresik.

Keluarga Mahatir Rizky

Syarif Diduga Berlatih di Telaga PancarKAWASAN hutan di Bumi Per-kemahan Talaga Pancar, di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Ma-jalengka, Jawa Barat, dikabarkan pernah menjadi tempat latihan kelompok teroris.

Mereka berlatih ala Kelompok Aceh sekitar pertengahan 2010 lalu. Namun, akhirnya dibubar-kan karena tidak memiliki izin. Metro TV melaporkan warga cu riga di sanalah Muhammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di masjid Kantor Polres Cirebon, semasa hidup berlatih terorisme ala Kelompok Aceh bersama

rekan-rekannya.Gunung Pancar yang masuk

ka wasan Perum Perhutani posi-sinya berbatasan dengan kawa-s an Taman Nasional Gunung Ci re mai. Wilayah itu biasanya di-man faatkan untuk perkemahan.

Akhir Juli 2010 setiap hari Minggu ada sekitar 30 pemuda berjenggot berpakaian serbahi-tam dan celana kampret meng-adakan pelatihan bela diri dan lintas alam di lokasi itu.

Tidak jelas dari organisasi mana mereka berasal karena tidak pernah memberitahukan kepada aparat desa setempat

ataupun izin dari kepolisian. Akhirnya, kegiatan mereka pun dibubarkan mandor Iyas Raskam, 40, seorang pamong desa di Desa Lengkong Kulon.

Iyas Raskam membenarkan bahwa lokasi bumi perkemahan itu sempat tiga kali digunakan latihan sekelompok orang tidak dikenal yang pengakuan mereka berasal dari Cirebon. Mereka da-tang menggunakan sepeda mo-tor. Mereka memarkir kendaraan di areal parkir Situ Talaga Herang, lalu berjalan kaki sekitar 100 me-ter menuju Talaga Pancar.

Pelatihan diperkirakan ber-

langsung selama kurang lebih dua pekan, sebelum didatangi Iyas. Hingga akhirnya dibubar-kan karena tidak ada izin dari aparat desa dan kepolisian. Padahal, setiap ada kegiatan di bumi perkemahan itu, panitia biasanya terlebih dulu datang ke desa dan kepolisian setempat.

Kapolsek Sindangwangi Ajun Komisaris Wawan Hermawan membenarkan bahwa bumi perkemahan itu sempat digu-nakan latihan kelompok orang tak dikenal. “Kejadiannya tahun lalu, ketika saya ke sana sudah bubar.” (UL/AX/AU/OL-12)

KONVOI SEUSAI UJIAN: Puluhan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) berkeliling menggunakan bus dan sepeda motor seusai menempuh ujian nasional di Karawang, Jawa Barat, kemarin. Para pelajar tetap nekat walaupun tiap-tiap sekolah dan dinas pendidikan setempat melarang pelajar melakukan corat-coret dan berkonvoi.

ANTARA/M ALI KHUMAINI

MENGHILANG: Ismet Jayady, warga Kelurahan Pewaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, NTB, menunjukkan foto Mahatir Rizky, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, yang menghilang, Selasa (19/4).

MI/BAGUS SURYO

KAMIS, 21 APRIL 2011 9NUSANTARA

mengkhawatirkan hilangnya Rizky. Paman Rizky, Ismet Jayady, warga Kelurahan Pewaraga, Kecamatan Raba, Kota Bima, NTB, mengaku kebingungan dan khawatir. Sang keponakan Mahatir Rizky sejak 24 Maret 2011 menghilang.

Keponakannya itu menghilang setelah meminta uang Rp20 juta kepada orang tuanya. Kini, khawatir dengan keselamatan Rizky.

Ia mengatakan Rizky kelahiran 8 Agustus 1992. Lulusan SMAN 1 Bima, NTB, tergolong anak yang cerdas. Saat masih duduk di SMA, Rizky aktif menjadi anggota Paskibra Provinsi NTB.

Tapi kini mencuat informasi adanya pengaruh doktrin dari NII seperti saat ini, apalagi keberadaan Rizky belum diketahui.

“Keluarga sangat cemas. Kami berharap melalui pemberitaan di media massa bisa menemukan Rizky,” katanya.(BN/OL-12)

Kebocoran Soal UNmasih Diselidiki