kalsit

3
Kalsit, Kuarsa, dan Pirit KALSIT, KUARSA, DAN PIRIT Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu gamping. Terbentuk di batuan sedimen yang mengalami metamorfosa. Sehingga mineral kalsit sangat umum didistribusikan secara luas di kerak bumi. Itu terjadi dalam bentuk hamper murni dalam batu kapur dan sebagai bahan penyemenan pada batuan sedimen lainnya (Mason, 2014). Proses pembentukannya pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton (Danisworo, 2010). Mineral kalsit termasuk golongan non silikat. Dilihat dari pengujian dengan penetesan larutan HCl pada permukaannya, kalsit bereaksi dengan mengeluarkan buih. Maka dapat disimpulkan bahwa mineral kalsit mengandung unsur Ca. Selain itu kalsit termasuk golongan bukan logam karena mempunyai kilap kaca. Terbukti dengan pemantulan cahaya ketika disorot dengan sinar matahari (Green, 2009). Pada mineral kalsit terdapat bentuk kristal yang membutir.Kalsit juga mempunyai warna putih pucat yang dapat digolongkan sebagai mineral felsic. Warna putih (terang) terjadi karena proses pembentukannya oleh magma yang mengkristal pada suhu rendah sehingga bersifat asam. Penyebaran kalsit di Indonesia terdapat di daerah Wonosari (Yogyakarta), Sumatera Barat, dan Kabupaten Purwokerto tepatnya di Begalan (Green, Dan, 2009). Mineral kalsit memiliki banyak kegunaan. Warnanya yang terang dimanfaatkan sebagai bahan alat optik (Yanto, 1994). Kuarsa terbentuk karena proses pengkristalan magma pada suhu sekitar 600 0 . Menurut deret bowen, kuarsa adalah mineral paling akhir dalam proses pembentukan mineral.Hal tersebut mengakibatkan kuarsa tidak mengandung unsur Fe dan Mg. Mineral kuarsa mempunyai rumus kimia SiO 2 yang merupakan gabungan dari silicon kerak bumi dan oksigen. Kuarsa berwarna putih pucat atau bias saja tidak berwarna sehingga bersifat asam dan tergolong mineral felsic (Philip, 1912). Setelah mengidentifikasi, data yang kami peroleh adalah mineral kuarsa memiliki warna putih pucat (terang). Kilap kaca pada kuarsa telah dibuktikan dengan memantulkan cahaya matahari ke permukaan mineral. Terdapat belahan yang tidak teratur, dan sedikit pengotor berwarna hijau kecoklatan. Kuarsa memiliki system kristal segi enam

Upload: muhammadsofyan

Post on 01-Feb-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mineral

TRANSCRIPT

Page 1: Kalsit

Kalsit, Kuarsa, dan Pirit

KALSIT, KUARSA, DAN PIRIT

      Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu gamping. Terbentuk di batuan sedimen yang mengalami metamorfosa. Sehingga mineral kalsit sangat umum didistribusikan secara luas di kerak bumi. Itu terjadi dalam bentuk hamper murni dalam batu kapur dan sebagai bahan penyemenan pada batuan sedimen lainnya (Mason, 2014). Proses pembentukannya pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton (Danisworo, 2010). Mineral kalsit termasuk golongan non silikat. Dilihat dari pengujian dengan penetesan larutan HCl pada permukaannya, kalsit bereaksi dengan mengeluarkan buih. Maka dapat disimpulkan bahwa mineral kalsit mengandung unsur Ca. Selain itu kalsit termasuk golongan bukan logam karena mempunyai kilap kaca. Terbukti dengan pemantulan cahaya ketika disorot dengan sinar matahari (Green, 2009). Pada mineral kalsit terdapat bentuk kristal yang membutir.Kalsit juga mempunyai warna putih pucat yang dapat digolongkan sebagai mineral felsic. Warna putih (terang) terjadi karena proses pembentukannya oleh magma yang mengkristal pada suhu rendah sehingga bersifat asam. Penyebaran kalsit di Indonesia terdapat di daerah Wonosari (Yogyakarta), Sumatera Barat, dan Kabupaten Purwokerto tepatnya di Begalan (Green, Dan, 2009). Mineral kalsit memiliki banyak kegunaan. Warnanya yang terang dimanfaatkan sebagai bahan alat optik (Yanto, 1994).      Kuarsa terbentuk karena proses pengkristalan magma pada suhu sekitar 6000. Menurut deret bowen, kuarsa adalah mineral paling akhir dalam proses pembentukan mineral.Hal tersebut mengakibatkan kuarsa tidak mengandung unsur Fe dan Mg. Mineral kuarsa mempunyai rumus kimia SiO2 yang merupakan gabungan dari silicon kerak bumi dan oksigen. Kuarsa berwarna putih pucat atau bias saja tidak berwarna sehingga bersifat asam dan tergolong mineral felsic (Philip, 1912). Setelah mengidentifikasi, data yang kami peroleh adalah mineral kuarsa memiliki warna putih pucat (terang). Kilap kaca pada kuarsa telah dibuktikan dengan memantulkan cahaya matahari ke permukaan mineral. Terdapat belahan yang tidak teratur, dan sedikit pengotor berwarna hijau kecoklatan. Kuarsa memiliki system kristal segi enam (prisma, bypiramid, dan kombinasinya)(Subagio, 2012). Mineral kuarsa termasuk dalam mineral felsic. Terbentuk pada magma yang mengalami pengkristalan dengan suhu yang rendah. Sehingga bersifat asam dan mempunyai warna putih. Namun terkadang dapat ditemukan kuarsa berwarna seprti asap atau smoky, disebut juga smoky quartz.  Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah lembayung. Nama kuarsa yang demikian disebut almethys atau merah muda, hingga kuning kecoklatan. Warna yang bermacam-macam disebabkan adanya unsur-unsur di dalam mineral yang tidak bersih (Green, 2009). Penyebaran kuarsa di Indonesia kebanyakan berada di daerah barat seperti Banda Aceh, Bangka Belitung, dan Bengkulu (Mason, 2014). Kuarsa dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk pasir banyak dimanfaatkan dunia industri khususnya yang berhubungan dengan kaca misalnya pembuatan lampu, gelas, dan bahan optic. Dengan mengetahui sifat kuarsa yang tembus cahaya, bias juga diolah sebagai permata apabila terdapat ion renik yang membuat kuarsa berwarna jingga atau kuning (Jepri, 2014).      Pirit memiliki rumus kimia FeS2. Terbentuk dari kombinasi antara sulfur (belerang) dan unsur tertentu. Pirit terbentuk di sekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur(Danisworo, 2010). Mineral pirit memiliki warna kuning emas kehijauan karena mengandung sulfur (FeS2) yang merupakan belerang yang berwarna kuning. Walaupun mempunyai warna kuning, ketika mineral pirit digoreskan akan

Page 2: Kalsit

berwarna hijau kecoklatan (gelap). Hal tersebut terjadi karena pirit mengandung besi (Fe), sedangkan emas mengandung unsure bebas aurum (Au) (Diesel, 1950). Pirit dapat digolongan mineral non silikat karena tidak mengandung unsure silika (Si) dan oksigen (O). Namun pirit terdapat unsure besi (Fe) yang berwarna hitam. Terbukti apabila mineral pirit digoreskan maka goresannya berwarna hitam. Unsur kimia lainnyaa dalah tembaga, nikel, kobalt sebagai pencampurnya (Philip, 1912). Mineral pirit banyak terdapat di Indonesia bagian timur, yaitu di daerah Papua. Pirit mudah ditemukan di daerah yang banyak mengnadung emas dan tembaga. Mineral pirit banyak digunakan sebagai bahan produksi pembuatan asam sulfat. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan obat kulit (Subagio, 2012).