kak rssib dan emas edit

5
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PROGRAM RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI RSUD KOTA TANGERANG TAHUN 2015 A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan individu, tempat kelahiran, dan merupakan tempat dimulainya suatu kehidupan. Meningkatnya kepedulian rumah sakit terhadap kesehatan ibu dan bayi merupakan usaha dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingginya AKI dan AKB adalah proses rujukan yang masih belum maksimal, antara lain karena rujukan yang terlambat dan ketidaksiapan fasilitas kesehatan terutama ditingkat rujukan primer (puskesmas) dan rujukan sekunder (RS Kota/Kabupaten) untuk melakukan Pelayanan Obstetrik Neonatus Emergency Komprehensif (PONEK). Keadaan ini antara lain disebabkan kurang jelasnya tugas dan wewenang masing-masing pihak. Rumah sakit khususnya yang memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah rumah sakit yang selama 24 jam memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil/ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir baik yang datang sendiri atau atas rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Upload: fikakhayan

Post on 16-Sep-2015

33 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

kerangka acuan

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PROGRAM RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYIRSUD KOTA TANGERANG TAHUN 2015

A. LATAR BELAKANGRumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan individu, tempat kelahiran, dan merupakan tempat dimulainya suatu kehidupan. Meningkatnya kepedulian rumah sakit terhadap kesehatan ibu dan bayi merupakan usaha dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingginya AKI dan AKB adalah proses rujukan yang masih belum maksimal, antara lain karena rujukan yang terlambat dan ketidaksiapan fasilitas kesehatan terutama ditingkat rujukan primer (puskesmas) dan rujukan sekunder (RS Kota/Kabupaten) untuk melakukan Pelayanan Obstetrik Neonatus Emergency Komprehensif (PONEK). Keadaan ini antara lain disebabkan kurang jelasnya tugas dan wewenang masing-masing pihak. Rumah sakit khususnya yang memberikan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) adalah rumah sakit yang selama 24 jam memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil/ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir baik yang datang sendiri atau atas rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).Pada tahun 2012, Kementrian Kesehatan RI dan USAID menjalankan sebuah program EMAS ( Expanding Maternal dan Neonatal Survival) selama lima tahun (2012-2016) dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Program EMAS mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring dengan Organisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasi profesi, sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25% di Indonesia. Penguatan sistim rujukan melalui SIJARI EMAS memperlihatkan peningkatan peran puskesmas melalui PONED dan juga kesiapan rumah sakit di dalam menjalankan PONEK. Peran serta masyarakat dalam menjamin akuntabilitas dan kualitas tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, Pemerintah Daerah serta Dinas Kesehatan juga ikut diaktifkan didalam pelaksaan program EMAS tersebut.Tujuan yang sinergis antara program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi dengan program EMAS tersebut menjadi sangatlah penting sebagai infrastruktur terdepan dalam membentuk bangsa yang tangguh. Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi mampu menjadi program yang tepat untuk mengintervensi secara bermakna suatu upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. Target MDGs tahun 2015 AKI mencapai 102 dari 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Kota Tangerang pada tahun 2012, AKI menurun menjadi 12 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan AKB menurun menjadi 59 per 1000 kelahiran hidup.Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang mulai beroperasional pada bulan Maret 2014, merupakan Rumah Sakit tipe C non kelas, yang dalam prosesnya akan dipersiapkan menjadi rumah sakit rujukan di Kota Tangerang. Fasilitas yang disediakan terdiri dari Instalasi gawat darurat, Instalasi rawat jalan dengan 4 bidang spesialistik dasar dan 6 bidang spesialistik tambahan lainnya, Instalasi rawat Inap dengan 300 tempat tidur, HCU, ICU, PICU, NICU, OK, VK, Hemodialisa, Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Rehabilitasi Medik, Ruang jenazah, Workshop, dapur, laundry, CSSD, Ipal, Ruang Administrasi Rumah Sakit, Ruang Medical Record, dan Ruang Keamanan.Diharapkan adanya program rumah sakit sayang ibu dan bayi di RSUD Kota Tangerang dan Program EMAS yang dicanangkan Dinas Kesehatan dengan RSUD Kota Tangerang, diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Selain itu RSUD Kota Tangerang juga telah turut andil didalam membentuk manusia tangguh di masa yang akan datang dengan Human Development Index (HDI) yang tinggi.

B. TUJUANTujuan UmumMemberikan kontribusi dalam pencapaian program penurunan angka kematian ibu dan bayi di RSUD Kota Tangerang

Tujuan Khusus1. Melaksanakan 10 langkah Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi yang meliputi :2. Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan neonatal komprehensif (PONEK) melalui penerapan tata kelola yang baik terkait kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir.3. Memastikan penerapan intervensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian diterapkan di RS dan Puskesmas dengan menerapkan pendekatan tata kelola klinis (clinical governance).4. Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan RS5. Pemanfaatanteknologi informasi mutakhir (SMS, hotline, media social), termasuk pengelolaan data untuk meningkatkan efektifitasdan efisiensidalam pelayanan kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

C. SASARAN KEGIATANSasaran kegiatan program rumah sakit sayang ibu dan bayi menitikberatkan pada tim Rumah Sakit Sayang ibu dan Bayi khususnya dan pada seluruh petugas di lingkup RSUD Kota Tangerang pada umumnya.

D. OUTPUT / KELUARANTerselenggaranya program rumah sakit sayang ibu dan bayi di RSUD Kota Tangerang

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN1. Lingkup KegiatanRuang lingkup kegiatan program rumah sakit sayang ibu dan bayi adalah: Menjalankan 10 Langkah RSSIB Melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus termasuk pelayanan kegawatdaruratan (PONEK) 2. Lingkup PekerjaanRuang lingkup pekerjaan meliputi : Tim petugas kesehatan mampu menjalankan 10 Langkah RSSIB Tim petugas kesehatan mampu menjalankan PONEK dengan tata kelola klinis yang baik RSUD Kota Tangerang mampu menjadi RS rujukan untuk Menangani Kegawatdaruratan Ibu dan anak dengan sistem rujukan yang baik dengan Puskesmas dan klinik primer yang ada di wilayan Kota Tangerang.

WAKTU PELAKSANAANSeluruh kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan April, Mei dan Agustus 2015.