kak pekerjaan penyusunan na kelistrikan

Upload: rana-zara-athaya

Post on 04-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

SDFHJ

TRANSCRIPT

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    SKPD : DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

    PENGGUNA ANGGARAN : Drs. RAHMINUDDIN, MM

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) : Ir. MANGARA M. SIMARMATA

    NAMA PEKERJAAN : PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

    PERDA KETENAGALISTRIKAN

    TAHUN ANGGARAN 2015

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    PEKERJAAN JASA KONSULTAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

    PERATURAN DAERAH KETENAGALISTRIKAN

    1. LATAR 1.1. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan krisis listrik di Indonesia, baik melalui lelang pembangkit oleh PLN maupun dengan upaya perbaikan undang-undang maupun peraturan-peraturan tentang ketenagalistrikan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan telah diterbitkannya UU no. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, maka pihak BUMD maupun swasta diperbolehkan untuk turut serta dalam usaha ketenagalistrikan di daerah.

    Dengan diubahnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintah Provinsi dalam upaya melayani dan mensejahterakan masyarakat semakin berperanan besar, khususnya pada Sub Bidang Ketenagalistrikan. Pada lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 telah dijelaskan pembagian kewenangan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pembagian kewenangan tersebut antara lain yang berkaitan dengan penetapan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik, penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik, penerbitan izin operasi, penetapan tarif tenaga listrik, persetujuan harga jual dan sewa tenaga listrik, penerbitan izin usaha penunjang tenaga listrik, serta penyediaan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur ketenagalistrikan bagi kelompok masyarakat tidak mampu.

    Oleh karena hal ini mendesak dan penting untuk diatasi secara terencana, terarah dan mempunyai landasan hukum yang jelas maka Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau perlu untuk melakukan menyusun suatu Naskah Akademik Peraturan Daerah Ketenagalistrikan.

    BELAKANG

    2. MAKSUD DAN

    TUJUAN 2.1.

    Maksud kegiatan ini adalah sebelum disusunnya rancangan Peraturan Daerah perlu dilakukan sebuah kajian akademik terhadap substansi rancangan peraturan daerah tersebut yang dituangkan dalam Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Sehingga penyusunan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau tentang Ketenagalistrikan ini nantinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsepsinya yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, obyek atau arah pengaturan

  • substansi rancangan Peraturan Perundang undangan.

    2.2. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sesuai dengan yang

    diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 bahwa Pemerintah Daerah memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik yang dapat dilakukan oleh badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat.

    3. SASARAN Sasaran utama dari paket pekerjaan ini adalah tersedianya Naskah Akademis Perda Ketenagalistrikan yang mampu mencapai sasaran sasaran sebagai berikut :

    1. 2. 3.

    Terjaminnya ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, harga yang wajar dan merata dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Tersedianya tenaga listrik yang andal, aman dan ramah lingkungan. Tersedianya persaingan usaha yang sehat dalam penyediaan dan penunjang usaha ketenagalistrikan.

    4. NAMA DAN

    ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN

    Dalam Kegiatan ini struktur organisasi pengguna jasa adalah sebagai berikut: 1. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Riau adalah

    sebagai Pengguna Anggaran. 2. Kepala Bidang Listrik Pemanfaatan Energi Dinas Pertambangan dan Energi

    Provinsi Kepulauan Riau sebagai PPK. 3. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan adalah Penanggung jawab pelaksanaan

    teknis kegiatan. 4. Direksi teknis membantu PPTK dan PPK secara administrasi dan teknis

    untuk mengarahkan kepada konsultan kajian yang sesuai dengan sasaran yang ada dalam KAK ini.

    5. ULP bertanggung jawab untuk mengadakan seleksi terhadap konsultan kajian yang profesional dan mampu membuat kajian teknis sesuai dengan sasaran yang ada dalam KAK ini.

    5. SUMBER PENDANAAN

    Sumber pendanaan paket pekerjaan ini adalah dibiayai dari Dana APBD Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2015 Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN.

    6. LINGKUP, LOKASI

    a. Lingkup Pekerjaan

    KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

    Lingkup pekerjaan P e n y u s u n a n N a s k a h A k a d e m i k P E R D A K e t e n a g a l i s t r i k a n adalah :

    1. Mengumpulkan dan meyusun regulasi terkait ketenagalistrikan di Indonesia.

  • SERTA ALIH PENGETAHUAN

    2. Mengumpulkan dan menyusun regulasi terkait Pemerintahan di daerah Provinsi Kepulauan Riau.

    3. Mengumpulkan dan menyusun regulasi terkait pengusahaan dan pendapatan di bidang ketenagalistrikan.

    4. Mengumpulkan dan menyusun data kondisi geografis Daerah Provinsi Kepulauan Riau.

    5. Mengumpulkan dan menyusun data kondisi masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau.

    6. Mengumpulkan dan menyusun data kondisi kelistrikan di Provinsi Kepulauan Riau.

    7. Mengumpulkan dan merumuskan seluruh data terkait dan menuangkannya dalam suatu bentuk Naskah Akademis dan Draft Peraturan Daerah.

    b. Lokasi Kegiatan

    Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Provinsi Kepulauan Riau (Kota Tanjungpinang).

    7. URAIAN TUGAS KONSULTAN PERENCANAAN

    Konsultan Perencana harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan kajian yang diharapkan di lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Persiapan.

    a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan kajian.

    b. Memeriksa Time Schedule/ Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang untuk diteruskan kepada Pengelola Proyek untuk mendapatkan persetujuan.

    2. Pekerjaan Teknis Kajian Lapangan. a. Mengumpulkan dan meyusun regulasi terkait

    ketenagalistrikan di Indonesia. b. Mengumpulkan dan menyusun regulasi terkait Pemerintahan

    di daerah Provinsi Kepulauan Riau. c. Mengumpulkan dan menyusun regulasi terkait pengusahaan

    dan pendapatan di bidang ketenagalistrikan. d. Mengumpulkan dan menyusun data kondisi geografis Daerah

    Provinsi Kepulauan Riau. e. Mengumpulkan dan menyusun data kondisi masyarakat di

    Provinsi Kepulauan Riau. f. Mengumpulkan dan menyusun data kondisi kelistrikan di

    Provinsi Kepulauan Riau. g. Mengumpulkan dan merumuskan seluruh data terkait.

    3. Konsultasi. a. Melakukan konsultasi Pemimpin Kegiatan untuk membahas

    segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.

    b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pemimpin Kegiatan, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan.

    c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

    4. L a p o r a n. a. Memberikan laporan dan pendapat teknis kepada Pemimpin

    8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 4 (empat) bulan.

    9. PERSONIL Tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah yang terdiri dari sebagai berikut :

    No POSISI KUALIFIKASI JUMLAH ORANG

    A TENAGA AHLI

    1. Team Leader S2 bidang Hukum dengan pengalaman sejenis minimal 4 thn

    1

    2. Ahli Hukum S1 bidang Hukum dengan pengalaman di bidang yang relevan minimal 3 thn

    1

    3. Ahli Ekonomi S1 bidang Ekonomi dengan pengalaman di bidang yang relevan min 3 th

    1

    4. Ahli Listrik/Elektrikal

    S1 bidang Elektro dengan pengalaman di bidang yang relevan min 3 thn

    1

    B TENAGA PENDUKUNG

    1. Surveyor Tenaga Survey adalah minimal SMK dalam Bidang pendataan yang berpengalaman di bidangnya.

    1

    2. Administrasi Tenaga Administrasi adalah minimal SMA dalam Bidang administrasi yang berpengalaman di bidangnya

    1

  • 10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan berdasarkan Kerangka Acuran Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi : 1. Laporan Pendahuluan.

    Pelaksana pekerjaan diharapkan telah memahami kerangka acuan Kerja (KAK) yang diberikan serta telah merumuskannya ke dalam metodologi pendekatan yang digunakan. Cakupan Laporan Pendahuluan adalah pemahaman pelaksana pekerjaan terhadap kerangka acuan Kerja, metoda pendekatan dan data yang dibutuhkan, uraian langkah-langkah kegiatan serta rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Laporan ini harus diserahkan kepada pemberi pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

    2. Laporan Antara. Pada tahapan ini pelaksana pekerjaan diharapkan dapat menyajikan informasi mengenai hasil pekerjaan sementara penyusunan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau tentang Ketenagalistrikan. Laporan ini harus diserahkan kepada pemberi pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

    3. Laporan Akhir. Laporan akhir ini merupakan penyempurnaan dari Laporan-laporam yang telah direvisi dan disempurnakan berdasarkan masukan-masukan dari pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan stake holder pada saat diskusi. Laporan diserahkan kepada pemberi pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

    4. Naskah Akademis PERDA Ketenagalistrikan. Naskah Akademis merupakan hasil kajian dalam pelaksanaan pekerjaan ini yang akan menjadi dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Ketenagalistrikan. Naskah diserahkan kepada pemberi pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

    5. Rancangan Peraturan Daerah Ketenagalistrikan. Rancangan PERDA merupakan rencana isi dari Peraturan Daerah Ketenagalistrikan yang akan dibahas dalam Rapat Pembahasan PERDA bersama Eksekutif. Ranperda diserahkan kepada pemberi pekerjaan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

    6. Keseluruhan bentuk laporan, naskah dan ranperda di arsipkan dalam bentuk Soft Copy ke dalam CD.

  • 11 PENUTUP a.

    b.

    Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka penyedia jasa/konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun Naskah Akademis untuk dibahas dengan Penyedia Jasa (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengguna Anggaran).

    TANJUNGPINANG, April 2015 PENGGUNA ANGGARAN

    DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    Drs. RAHMINUDDIN, MM Pembina Utama Madya NIP. 19600518 199102 1 001