kajian teori dan hipotesis adalah proses dimana sang...

27
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Penjualan Kredit 2.1.1.1 Pengertian Penjualan Kredit Penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak (Nickels, 1998:10). Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh.Kurdi, “Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan.Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya.Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”. Penjualan kredit merupakan penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung luas).Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih. Penjualan kredit adalah metode penjualan yang mana pembayarannya dilakukan pada akhir atau melalui tagihan dari bank jika pihak konsumen akan menggunakan kartu kredit, atau penjualan yang biasa maka pihak konsumen akan menagih kerumah konsumen (Waluyo, 2004:105).

Upload: lamthien

Post on 30-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Penjualan Kredit

2.1.1.1 Pengertian Penjualan Kredit

Penjualan adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala

kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang

penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang

menguntungkan kedua belah pihak (Nickels, 1998:10).

Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh

Moh.Kurdi, “Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman

barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai

barang pertimbangan.Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan

kas atau harta lainnya.Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan,

karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya

diketahui”.

Penjualan kredit merupakan penjualan yang pembayarannya tidak

diterima sekaligus (tidak langsung luas).Pembayarannya bisa diterima

melalui dua tahap atau lebih. Penjualan kredit adalah metode penjualan

yang mana pembayarannya dilakukan pada akhir atau melalui tagihan dari

bank jika pihak konsumen akan menggunakan kartu kredit, atau penjualan

yang biasa maka pihak konsumen akan menagih kerumah konsumen

(Waluyo, 2004:105).

Page 2: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Pengertian kredit menurut Kohler (2000:154) bahwa kredit adalah

kemamampuan untuk melaksakan suatu pembelian atau mengadakan

suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan

ditangguhkan pada suatu janji pembayarannya akan dilakukan dan di

tangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

Menurut Mulyadi (2008 : 202) “Penjualan adalah kenaikan aktiva

yang berasal dari penjualan barang dagangan atau produksi selama

periode tertentu yang merupakan kegiatan rutin perusahaan”. Kegiatan

penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara

kredit maupun tunai.Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa

baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah

menerima kas dari pembeli.

2.1.1.2 Hakikat Penjualan kredit

Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dengan itu selalu

meningkat, sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuai yang

diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan memerlukan bantuan

untuk memenuhi hasrat dari cita-citanya. Dalam hal ini ia berusaha, maka

untuk meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan bantuan dalam

bentuk pemodalan. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukanlah

merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat kita. Perkataan kredit

tidak saja dikenal oleh masyarakat dikota-kota besar tapi sampai didesa-

desapun kata kredit tersebut sudah sangat populer.

Page 3: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Menurut Soemarso SR, “Penjualan kredit adalah penjualan barang

dagang scara tidak tunai yang dicatat sebagai debit pada perkiraan

piutang dagang dan kredit pada perkiraan penjualan”.

Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur)

percaya bahwa penerima kredit (debitur) pada masa yang akan datang

akan sanggup memenuhi segala yang telah dijanjikan. Apa yang telah

dijanjikan itu dapat berbentuk segala sesuatu yang telah dijanjikan itu

berbentuk sebagai berikut :

1. Barang terhadap Uang

2. Barang terhadap Jasa

3. Jasa terhadap Jasa

4. Jasa terhadap Barang

5. Uang terhadap Barang

Berdasarkan pendapat Thomas Suyatno,dkk. “Dengan diterimanya

kontraprestasi pada masa yang akan datang, maka jelas terganbar bahwa

kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan pembayaran dari prestasi

yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang maupun jasa.

Disini terlihat pula bahwa faktor waktu merupakan faktor utama yang

memisahkan prestasi dan kontraprestasi”.

Dengan demikian kredit itu dapat pula berarti bahwa pihak kesatu

memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak

lain, sedangkan kontraprestasi akan diterima kemudian dalam jangka

waktu tertentu.

Page 4: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

2.1.1.3 Fungsi-Fungsi Penjualan Kredit

Pada dasarnya fungsi pokok dari kredit adalah untuk pemenuhan

jasa pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat (to Service the Society)

dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, Produksi dan

jasa-jasa bahkan konsumsi,yang kesemuanya itu ditujukan untuk

meningkatkan taraf hidup manusia.

Menurut Mulyadi( 1997:213) fungsi yang terkait dalam sistem

penjualan kredit adalah:

a. Fungsi Penjualan

Dalam transaksi penjualan kredit,fungsi ini bertanggung jawab untuk

menerima surat oder dari pembeli,mengedit order dari pembeli, mengedit

order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada

surat order tersebut,meminta otoritas kredit, menentukan tanggal

pengiriman dari gunang mana yang akan dikirim, dan mengisi surat order

pengiriman.

b. Fungsi Kredit

Fungsi ini berada dibawah fungsi keuangan yang dalam transaksi

penjualan kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit

pellanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada

pelanggan.

c. Fungsi Gudang

Page 5: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Dalam transaksi penjualan kredit fungsi ini bertanggung jawab untuk

menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan

olehpelanggan, serta menyerahkan barang kefungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini berttanggung jawab untuk

menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang

diterimanya dari fungsi penjualan, fungsii ini bertanggung jawab untuk

menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa

ada otorisasi dari yang berwenang

e. Fungsi Penagihan

Dalam transaksi penjualan kredit , fungsi ini bertanggung jawab untuk

membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta

menyediiakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi

penjualan oleh fungsi akuntasi.

f. Fungsi Akuntansi

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk

mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan

membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur,

serta membuat lapotan penjualan.

2.1.1.4Faktor-Faktor yang harus Diperhatikan Dalam Penjualan Kredit

Page 6: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Berdasarkan perkembangan akan beban dan manfaat beberapa

faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan penjualan kredit

(baridwan 1998:158) yakni:

1. Besarnya pembayaran pertama (down payment)harus cukup untuk

menutup semua kemungkinan terjadinya penurunan harga barang

tersebut dari semua barang baru menjadi barang bekas.

2. Jangka waktu pwmbayaran antara angsuran yang satu dengan yang lain

hendaknya tidak terlalu lama, kalo dapat tidak lebih satu bulan.

Syarat-syarat dalam penjualan kredit memiliki berbagai persyaratan

yang biasanya persyaratan tersebut ditentukan oleh pihak perusahaan

yaitu (a) Memiliki uang jaminan berupa uang muka, (b) Membayar uang

muka,(c) Memiliki identitas diri yang jelas, dan (d)Adanya batas waktu

yang ditentukan.

2.1.2 Pengertian Piutang

Piutang merupakan harta perusahaan atau koperasi yang timbul

karena terjadinya transaksi penjualan secara kredit atas barang dan jasa

yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Rusdi Akbar (2004:199) menyatakan bahwa pengertian

piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain

untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan

datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.

Page 7: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa

yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang meliputi

semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk

individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Menurut Mohammad Muslich (2003:109) mengemukakan yang

dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang terjadi karena

penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang

umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan”.

Sedangkan menurut M.Munandar (2006:77) yang dimaksud dengan

piutang adalah sebagai berikut : ”Piutang adalah tagihan perusahaan

kepada pihak ain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya

bilamana telah sampai jatuh tempo”.

Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas,dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah semua tuntutan atau

tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang atau barang yang timbul dari

adanya penjualan secara kredit

Dalam penyelenggaraan pasar bagi perekonomian dewasa ini

banyak perusahan melakukan penjualan produk atau jasa secara kredit.

Hal ini berarti bahwa pada saat terjadi transaksi atau menjual tersebut,

perusahaan tidak menerima uang kas (tunai) tetapi pembayaran produk

atau jasa itu ditunda pelaksanaannya untuk jangka waktu tertentu yamg

telah ditentukan oleh perusahaan berdasarkan syarat- syarat tertentu.

Senada dengan hal tersebut, Bambang Riyanto dalam, Mujati Suaidah

Page 8: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

(2008:6) mengemukakan bahwa penjualan kredit tidak segera

menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang langganan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penjualan yang ditimbulkan secara

kredit menimbulkan lahirnya piutang.

Selanjutnya untuk menjelaskan pengertian piutang penulis

mengutip definisi yang diajukan oleh Martono dan Agus Harjito (2008:95)

adalah sebagai berikut “piutang dagang adalah tagihan perusahaan

kepada pelanggan atau pihak lain yang membeli produk perusahaan.

Indriyo Gitosudarmo dalam Parlindungan Dongoran (2009:61),

piutang adalah aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul dari adanya

praktek penjualan kredit. Dari pengertian diatas maka piutang adalah

aktiva yang dimiliki perusahaan yang timbul dari adanya penjualan kredit.

Penyajian piutang dineraca menurut Mulyadi (2002:88) adalah

sebagai berikut:

1. piutang usaha harus disajikan dineraca jumlah yang diperkirakan

dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca. Piutang usaha

disajikan dineraca dalam jumlah bruto dikurangi dengan taksiran

kerugian kerugian tidak tertagihnya piutang.

2. Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang

usaha,harus dicantumkan pengungkapannya dineraca bahwa saldo

piutang usaha terserbut adalah jumlah bersih (netto).

3. Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus

disajikan rinciannya dineraca.

Page 9: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

4. Piutang usaha bersalo kredit (terdapat didalam kartu piutang) pada

tanggal neracaharus disajikan dalam kelompok utang lancar.

5. Jika jumlahnya material, piutang non usaha hharus disajikan

terpisah dari piutang usaha.

Berdasrkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pitang usaha adalah piutang yang timbul dari kegiatan usaha

perusahaan yaitu penjualan kredit.

2.1.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Piutang

Piutang Merupakan aktiva yang penting dalam perusahaan dan

dapat menjadi bagian yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar

kecilnya piutang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto

(2001:85-87) sebagai berikut :

a. Volume Penjualan Kredit

Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan

memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya

volume penjualan kredit setiap tahunnya bahwa perusahaan itu harus

menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang. Makin

besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya resiko, tetapi bersamaan

dengan iu juga memperbesar profitability.

b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit

Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak.

Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti

Page 10: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada

pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnmya dalam bentuk

batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat

pada pembayaran piutang yang terlambat.

c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit

Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimal

atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin

tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-masing langganan berarti

makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Sebaliknya,

jika batas maksimal plafond lebih rendah, maka jumlah piutang pun akan

lebih kecil.

d. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang

Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan

piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan

kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan harus mengeluarkan uang

yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi

dengan menggunakan cara ini, maka piutang yang ada akan lebih cepat

tertagih, sehingga akan lebih memperkecil jumlah piutang perusahaan.

Sebaliknya, jika perusahaan menggunakan kebijaksanaan secara pasif,

maka pengumpulan piutang akan lebih lama, sehingga jumlah piutang

perusahaan akan lebih besar.

e. Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan

Page 11: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Kebiasaan para langganan untuk membayar dalam periode cash

discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan

langganan membayar periode setelah cash discount akan mengakibatkan

jumlah piutang lebih besar karena jumlah dana yang tertanam dalam

piutang lebih lama untuk menjadi kas.

2.1.2.2Perputaran Piutang

Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya

investasi dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya.

Perputaran piutang adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu

perusahaan selama periode tertentu. Piutang yang terdapat dalam

perusahaan akan selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang

akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang

tersebut dapat tertagih kembali ke dalam kas perusahaan. Definisi

perputaran piutang dikemukakan oleh beberapaahli berikut ini :

Menurut S.Munawir (2002:75) memberikan keterangan bahwa

posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan

menghitung tingkat perputaran piutang tersebut (turn over receivable),

yaitu dengan membagi total penjualan kredit (netto) dengan piutang rata-

rata.Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:90) menyatakan bahwa

tingkat perputaran piutang (receivable turn over) dapat diketahui dengan

Page 12: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-

rata piutang (average receivable)

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa

perputaran piutang terdiri dari dua variabel yaitu total penjualan kredit dan

rata-rata piutang.

Pengertian perputaran piutang menurut Syamsudin (2001:254)

adalah sebagai berikut:

“perputaran piutang merupakan rasio perbandingan antara jumlah

penjualan kredit selama periode tertentu dengan piutang rata-rata (piutang

awal ditambah piutang akhir dibagi dua)”.

Perputaran piutang dalam suatu perusahaan tergantung dari

bagaimana sbuah perusahaan mengaturnya dan tingkatan sebesar apa

perusahaan tersebut menjual produknya secara kredit. Semakin banyak

produk barang maupun jasa yang di jual secara kredit ,maka kemungkinan

besar akan memprlambat pada tingkat perputaran piutang begitupun

sebaliknya.

1.1.2.3 Mengukur Perputaran Piutang

Piutang yang diberikan kepada para pelanggan tentunya harus bisa

membandingkan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu perlu diketahui

Page 13: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

efisiensi piutang tersebut. Untuk mengukur tingkat efisiensi piutang

bisa digunakan dua ukuran yakni tingkat perputaran piutang atau rata-

rata piutang terkumpulnya piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran

piutang semakin efisien piutang tersebut atau semakin cepat piutang

dibayar efisien, (Prastowo, 2008)

Menurut Sutrisno (2009 : 57) Piutang Sebagai salah satu elemen

modal kerja dalam keadaan berputar. Tingkat perputaran piutang

tergantung dari syarat pembayaran yang diberikan oleh perusahaan.

Makin lama syarat pembayarannya semakin lama dana terikat dalam

piutang, yang berarrti semakin rendah tingkat perputaran piutang.

Tingkat perputaran piutang atau receivable turnover dapat diketahui

dengan cara membagi jumlah kredit dengan jumlah rata-rata piutang.

Berdasarkan uraian diatas maka perputaran piutang dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Menurut Riyanto (2001) dalam Ridwan (2009) perputaran piutang

(Receivable Turnover) dapat diketahui dengan membagi penjualan kredit

Piutang awal + piutang akhir Rata-rata piutang= 2

Penjualan / Pendapatan Perputaran piutang= Rata-rata piutang

Page 14: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

selama peride tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average

Receivable) pada peride tertentu.

Tingkat perputaran piutang dapat digunakan sebagai gambaran

keefektivan pengelolaan piutang karena semakin tinggi tingkat perputaran

piutang suatu perusahaan berarti semakin baik pengelolaan piutangnya.

2.1.3 Pengertian Laba

Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai

sudut pandang, tergantung dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan

penilaiannya tersebut. Oleh karena itu, para ahli dan organisasi akuntansi

memberikan definisi berbeda tentang konsep laba yaitu sebagai berikut :

“Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar

keuangan yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks.

Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan,

determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan

pengambilan keputusan, dan unsur prediksi. (Belkaoui : 1993)”

Laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok

produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan

operasi. (Commite On Terminology, Sofyan Syafri H : 2004)

Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini

mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan

entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan posisi

awalnya. (Stice, Skousen : 2009)

Page 15: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua

beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada)

dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka

jumlah residualnya merupakan kerugian bersih. (Ikatan Akuntan Indonesia

: 2007)

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba

dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan

seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi

biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut

(termasuk di dalamnya, biaya kesempatan).Sementara itu, laba dalam

akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan

biaya produksi.Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal

pendefinisian biaya.(Wikipedia).

Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai

karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja

perusahaan secara keseluruhan.Akan tetapi, teori akuntansi sampai saat

ini belum mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan pengukuran laba.

Oleh karena itu, berbeda dengan elemen statemen keuangan lainnya,

pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu : semantik, sintaktik, dan

pragmatik.

2.1.3.1 Tujuan Pelaporan Laba dan Fungsi perhitungan Laba

2.1.3.1.1 Tujuan Pelaporan Laba

Page 16: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan

informasi keuangan yang dapat menunjukan prestasi perusahaan dalam

menghasilkan laba (earning per share). Dengan konsep yang selama ini

digunakan diharapkan para pemakai laporan dapat mengambil keputusan

ekonomi yang tepat sesuai dengan kepentingannya. Meskipun konsep

laba yang digunakan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan para

pemakai, namun adanya berbagai konsep dan tujuan laba, mengakibatkan

konsep laba tunggal tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pihak

pemakai laporan. Atas dasar kenyataan ini ada dua alternatif yang dapat

digunakan yaitu memformulasikan konsep laba tunggal untuk memenuhi

berbagai tujuan secara umum atau menggunakan berbagai konsep laba

dan menyajikan secara jelas konsep laba tersebut secara khusus.

2.1.3.1.1 Fungsi perhitungan Laba

Perolehan laba perlu diketahui karena merupakan informasi penting

dalam suatu laporan keuangan. Laba yang secara umum dihitung

berdasarkan selisih lebih pendapatan dan biaya diharapkan dapat

digunakan sebagai berikut :

1) Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya

2) Pengukur prestasi atau kinerja management

3) Alat motivasi bagi management dalam pengelolaan perusahaan

4) Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

5) Dasar penghitungan deviden

Page 17: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

6) Dasar pembagian kompensasi dan bonus

7) Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan

8) Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang

2.1.3.2 Kualitas Informasi Laba

M. Yusuf, dkk (2002) menyebutkan bahwa informasi laba harus

dilihat dalam kaitannya dengan persepsi pengambilan keputusan. Karena

kualitas informasi laba ditentukan oleh kemampuannya memotivasi

tindakan individu dan membantu pengambilan keputusan yang efektif. Hal

ini didukung oleh FASB yang menerbitkan SFAC No. 1 yang menganggap

bahwa laba akuntansi merupakan pengukuran yang baik atas prestasi

perusahaan dan oleh karena itu laba akuntansi hendaknya dapat

digunakan dalam prediksi arus kas dan laba di masa yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Hendriksen dalam bukunya

Accounting Theory edisi kelima (1992:338) menetapkan tiga konsep

dalam usaha mendefinisikan dan mengukur laba menuju tingkatan

bahasa. Adapun konsep-konsep tersebut meliputi:

1. Konsep Laba pada Tingkat Sintaksis (Struktural)

Pada tingkat sintaksis konsep income dihubungkan dengan konvensi

(kebiasaan) dan aturan logis serta konsisten dengan mendasarkan pada

premis dan konsep yang telah berkembang dari praktik akuntansi yang

ada. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba (income measurement)

pada tingkat sintaksis, yaitu: Pendekatan Transaksi dan Pendekatan

Aktiva.

Page 18: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

2. Konsep Laba pada Tingkat Sematik (Interpretatif)

Pada konsep ini income ditelaah hubungannya dengan realita ekonomi.

Dalam usahanya memberikan makna interpretatif dari konsep laba

akuntansi (accounting income), para akuntan seringkali merujuk pada dua

konsep ekonomi. Kedua konsep ekonomi tersebut adalah Konsep

Pemeliharaan Modal dan Laba sebagai Alat Ukur Efisiensi.

3. Konsep Laba pada Tingkat Pragmatis (Perilaku)

Pada tingkat pragmatis (perilaku) konsep income dikaitkan dengan

pengguna laporan keuangan terhadap informasi yang tersirat dari laba

perusahaan. Beberapa reaksi usaha users dapat ditunjukkan dengan

proses pengambilan keputusan dari investor dan kreditor, reaksi harga

surat terhadap pelaporan income atau reaksi umpan balik (feedback) dari

manajemen dan akuntan terhadap income yang dilaporkan.

2.1.3.3 Pengukuran & Pengakuan Laba

Pengukuran terhadap laba merupakan penentuan jumlah rupiah

laba yang dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan. Pengukuran

besarnya laba sangat tergantung pada besarnya pendapatan dan biaya.

Karena laba adalah bagian dari pendapatan, maka konsep penghimpunan

an realisasi pendapatan juga berlaku untuk laba. Dengan demikian

perlakuan akuntansi terhadap laba tidak akan menyimpang dari perlakuan

akuntansi terhadap pendapatan.

Page 19: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Oleh karena laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya,

secara umum laba diakui sejalan dengan pengakuan pendapatan dan

biaya. Dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan, IAI (1994) menyebutkan bahwa:penghasilan (income) akan

diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa mendatang yang

berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah

terjadi dan jumlahnya dapat diukur dengan andal.

Secara konseptual ada tiga pendekatan yang dapat digunakan

untuk mengukur laba. Pendekatan tersebut adalah pendekatan transaksi,

pendekatan kegiatan dan pendekatan mempertahankan capital

maintenence.

1. Pendekatan Transaksi

Pendekatan transaksi menganggap bahwa perubahan aktiva / hutang

(laba) terjadi hanya karena transaksi, baik internal maupun eksternal.

Transaksi eksternal timbul karena adanya transaksi yang melibatkan

perubahan aktiva /hutang dengan pihak luar perusahaan. Transaksi

internal timbul dari pemakaian atau konversi aktiva dalam perusahaan.

Pada saat transaksi eksternal terjadi, nilai pasar dapat dijadikan dasar

untuk mengakui pendapatan. Transaksi internal berasal dari perubahan

nilai, yaitu perubahan nilai dari pemakaian atau konversi aktiva. Apabila

konversi telah terjadi, maka nilai aktiva lama akan diubah menjadi aktiva

Page 20: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

baru.konsep atau pendekatan ini sama dengan konsep realisasi

pendapatan.

Pendekatan ini memiliki beberapa kebaikan yaitu :

1. Komponen laba dapat dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara.

Misalnya : atas dasar, produk /konsumen.

2. Laba operasi dapat dipisahkan dari laba non operasi.

3. Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan kuantitas aktiva

dan hutang yang ada pada akhir periode.

4. Efisiensi usaha memerlukan pencatatan transaksi external untuk

berbagai tujuan.

5. Berbagai laporan dapat dibuat dan dikaitkan antara laporan yang

satu dengan yang lainnya.

2. Pendekatan Kegiatan

Laba dianggap timbul bila kegiatan tertentu telah dilaksanakan. Jadi laba

bisa timbul pada tahap perencanaan, pembelian, produksi, penjualan dan

pengumpulan kas. Dalam penerapannya, pendekatan ini merupakan

perluasan dari pendekatan transaksi. Hal ini disebabkan pendekatan

kegiatan dimulai dengan transaksi sebagai dasar pengukuran.

Perbedaannya adalah bahwa pendekatan transaksi didasarkan pada

proses pelaporan yang mengukur transaksi dengan pihak luar.

Page 21: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Sementara pendekatan kegiatan didasarkan pada konsep peristiwa/

kegiatan dalam arti luas, tidak dibatasi pada kegiatan dengan pihak luar.

Meskipun demikian keduanya gagal menunjukan pengukuran laba dalam

dunia nyata. Hal ini disebabkan dua pendekatan tersebut di dasarkan

pada hubungan struktural yang sama yang tidak ada dalam dunia nyata.

Kebaikan pendekatan kegiatan adalah :

1) Laba yang berasal dari produksi dan penjualan barang memerlukan

jenios evaluasi dan prediksi yang berbeda dibandingkan laba yang berasal

dari pembelian dan penjualan surat berharga yang ditukar pada usaha

memperoleh capital gain.

2) Effisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih baik bila laba

diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab

manajemen.

3) Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena adanya perbedaan

pola perilaku dari jenis kegiatan yang berbeda.

3. Pendekatan Mempertahankan Kemakmuran (Capital Maintenance Concept)

Atas dasar pendekatan ini, laba diukur dan diakui setelah kapital awal

dapat dipertahankan. Sebelum membahas pengukuran laba atas dasar

konsep mempertahankan kemakmuran/kapital, akan dibicarakan lebih

dahulu mengenai konsep laba dan kapital.

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan

Page 22: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

Berikut ini adalah hasil penelitian sebelumnya yang menjadi perimbangan

dan acuan penulis,yaitu sebagai berikut :

Tabel 1

N

o

Nama

penelitian

Judul penelitian Jenis

variable

Metode

variable

Hasil penelitian

1 Hariyanto

(surabaya)

Pengaruh sistem

Penjualan Kredit

terhadap

peningkatan

omset

penjualanpada

PT. Pilar Mas

Motor .

Sistem

penjualan

kredit dan

peningkatan

Omset

Kuantitatif Hasilpenelitian

menunjukan bahwa:

menunjukan adanya,

pengaruh antara

sistem penjualan

kredit dengan

peningkatan Omset

2 wijaya

(surakarta)

Pengaruh

penjualan kredit

dalam usaha

meningkatkan

pendapatan pada

dealer yamaha

harpindo jaya

purwodadi.

Penjualan

kredit dan

peningkatan

pendapatan

Kuantitatif Adanya

pengaruhantara

penjualan

Kreditdan

peningkatan

pendapatan.

3

Lisnawati

(2013)

Tasikmalaya

pengaruh harga

penjualan kredit

terhadap volume

penjualan sepeda

motor honda

vario pt. agung

jaya

Penjualam

kredit dan

volume

penjualan

kuantitatif Harga penjualan

kredit yang

dilakukan

PT.Agungjaya

mempunyai

hubungan yang

sangat kuat dengan

volume penjualan

sepeda motor

Page 23: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

honda.

4

Emiq

(BEI)

Pengaruh

penjualan kredit

dan perputaran

piutang terhadap

laba bersih pada

perusahaan

industri barang

konsumsi yang

terdaftar di BEI

Penjualan

kredit,

perputaran

piutang dan

laba

Kualitatif Adanya pengaruh

antara penjualan

kredit, perputaran

piutang terhadap

laba bersih

5

HestiRahmas

ari

(BEI)

pengaruh

perputaran kas,

perputaran

piutang,

perputaran

persediaan

terhadap laba

usaha

pada perusahaan

dagang yang

terdaftar

di bursa efek

indonesia

perputaran

kas,

perputaran

piutang,

perputaran

persediaan

dan Laba

Kualtatif Adanya pengaruh

antara perputaran

kas, perpuaran

piutang, perputaran

persediaan terhadap

laba

2.3 Kerangka Pikir

Piutang muncul karena pperusahaan melakkan penjualan secara

kredit untuk meningkatkan volume usahanya. Riyanto (2001:90)

menyatakan menyatakan perutaran piutang menunjukan peride terikatnya

modal kerja dalam piutang dimana semakin cepat peride berputarnya

Page 24: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

menunjukan semakin besar perusahaan mendapatkan keuntungan dari

penjualan kredit tersebut. Sehingga laba perusahaan juga meningkat.

Penjualan kredit dan perputaran piutang akan menguntungkan

perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli sehingga volume

penjualan meningkatkan yang berarti menaikkan pendapatan atau laba

perusahaan. Dilain pihak penjualan secara kredit seringkali mendatangkan

kerugiaan, yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu

melaksanakan kewajibannya. Kerugian ini dalam akuntansi dikenal

dengan berbagi nama, seperti kerugian piutang, biaya piutang tak tertagih

dan biaya piutang ragu-ragu.

Tujuan perusahaan melakukan penjualan kredit, diantaranya

adalah untuk menaikkan omset penjualan dan tujuan lain dari penjualan

kredit yaitu terjaadinya perputaran piutang perusahaan kepada

langganan, Tetapi penjualan secara kredit ini juga mengandung resiko

bagi penjualyaitu bila pelanggan atau pembeli tidak membayar, maka

kerugian tersebut dinamakan kerugian piutang. Dalam akuntansi, kerugian

akibat piutang tak dapat ditagih dicatat dengan mendebet rekening

kerugian piutang.Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap

sebagai hal yang normal dan merupakan resiko yang sudah selayaknya

bagi perusahaan yang melakukan penjualan kredit. Ditinjau dari sudut

pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar

menunjukkan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sudah

tepat, kerugian piutang yang terlalu rendah memberi petunjuk bahwa

Page 25: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

kebijkan kredit perusahaan terlalu ketat, sebaliknya kerugian piutang yang

terlalu tinggi dapat diartikan bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu

longgar. Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan kerangka berfikir

sebagai berikut:

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Penelitian terdahulu 1. Pengaruh sistem Penjualan

Kredit terhadap peningkatan omset penjualanpada PT. Pilar Mas Motor

2. Pengaruh penjualan kredit dalam usaha meningkatkan pendapatan pada dealer yamaha harpindo jaya purwodadi.

3. pengaruh harga penjualan kredit terhadap volume penjualansepedamotor honda vario pt. agung jaya .

4. Pengaruh penjualan kredit dan perputaran piutang terhadap laba bersih pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI

Dasar teori Penjualan kredit adalah metode

penjualan yang mana pembayarannya dilakukan pada akhir atau melalui tagihan dari bank jika pihak konsumen akan menggunakan kartu kredit, atau penjualan yang biasa maka pihak konsumen akan menagih kerumah konsumen (Waluyo, 2004:105).

Menurut Warren Reeve dan Fess (2005:404) menyatakan bahwa yang dimaksud denganpiutang adalah sebagai berikut : ”Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Menurut Baridwan (2010:1) bahwa

pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama satu periode tertentu.

Diduga penjualan kredit dan perputaran piutang berpengaruh pada peningkatan laba pada perusaahaan yang terdaftar pada BEI

Variabel X: Penjualan kredit dan Perputarran piutang

Variabel Y: Peningkatan pendapatan

Page 26: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:93) Hipotesis adalah merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empirik.

Hipotesis dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang

dikemukakan sebelumnya dan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut:

1. Penjualan kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan laba usaha.

2. Perputaran piutang secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan laba usaha.

3. Penjualan kredit dan Perputaran piutang secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan laba usaha.

Page 27: KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS adalah proses dimana sang ...eprints.ung.ac.id/7276/5/2013-2-2-62201-921409086-bab2... · menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan olehpelanggan,